Top Banner

of 51

Dayat Proposal 3

Jul 12, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1

BAB I PENDAHULUAN PERAN RADIO HAMZANWADI PANCOR DALAM PENYIARAN DAKWAH ISLAMIYAH DI DESA KABAR. A. KONTEKS PENELITIAN Islam merupakan ajaran agama yang ditunjukan sebagai rahmat dan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Ajaran agama Islam diturunkan oleh Allah SWT melalui nabi Muhammad SAW dan disebarkan keseluruh umat muslim. Penyebaran Islam dilakukan dengan dakwah. Penyebaran agama Islam merupakan suatu keharusan agar tetap berlangsungnya dakwah Islamiyah ditengah-tengah masyarakat. Dengan ini agama Islam menjadi kokoh dan tidak terpecah oleh oknum-oknum yang ingin memecah Islam. Dakwah merupakan usaha peningkatan pemahaman keagaman untuk mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntunan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat. Untuk menunjang keberhasilan dakwah, perlu di lakukan usaha yang cepat dan konkrit, baik dalam bentuk, metode dan alat yang akan di pakai untuk berdakwah. Media yang digunakan dapat melalui lisan dan tulisan. Media lisan misalnya Tv dan Radio, sedangkan tulisan bisa melalui majalah, koran, selabaran dan lainnya. Usaha untuk dapat memenuhi harapan agar dakwah berhasil harus mempertimbangkan media yang tepat dan tidak lupa juga situasi dan kondisi masyarakat. Radio merupakan media penyampaian informasi yang paling sederhana dan sangat tepat untuk menyebarkan dakwah Islam, hal ini dikarenakan dengan semakin canggihnya media ini. Radio bisa di dengarkan dimana saja dan kapan saja oleh seluruh lapisan masyarakat. Ketika bekerjapun radio dapat dinikmati, sehingga media ini tentunya sangat mendukung untuk penyampaian informasi. pengertian radio secara umum adalah teknologi yang di gunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik(gelombang

elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut seperti molekul udara. Peran penting yang di miliki radio Islam adalah sebagai media alternatif dengan sajian informasi keislaman yang falid, menjadi competitor penyaji acara yang di minati masyarakat,seperti Radio Hamzanwadi. Radio Hamzanwadi terletak di Pancor, radio ini merupakan salah satu radio swasta yang ada di Lombok Timur. Yang merupakan satu-satunya radio yang banyak menyiarkan pengajian-pengajian atau dakwah dari Tuan Guru bajang selain berita atau acara hiburan lainnya. Radio Hamzanwadi juga lebih banyak menyiarkan acara acara dakwah di bandingkan dengan radio lainnya yang ada di Lombok Timur. Peran radio hamzanwadi adalah sebagai media informasi agama, atau tempat masyarakat mendengarkan informasi pengajian dari para tuan guru-tuan guru dan sebagai radio dakwah . Desa kabar terletak di daerah Sakra Lombok Timur. Masyarakatnya bekerja sebagai pegawai negri, swasta, dan petani. Kesibukan dari masyarakat Kabar dalam bekerja menjadikan mereka butuh akan pentingnya dakwah ditengah-tengah aktifitas mereka. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian tentang peran radio

Hamzanwadi Pancor dalam penyiaran dakwah Islamiyah didesa Kabar Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur sangat perlu dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui peranan radio Hanzamwadi di desa Kabar dalam penyiaran dakwah Islam.

B. FOKUS PENELITIAN Adapun fokus penelitiannya adalah : 1. Bagaimana Peran Radio Hamzanwadi Pancor dalam Penyiaran dakwah

3

Islamiyah diDesa Kabar. 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung Radio Hamzanwadi dalam penyiaran dakwah Islam diDesa Kabar.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diatas maka tujuan penelitian ini adalah : a. Ingin mengetahui bagaimanakah peran radio Hamzanwadi dalam penyiaran dakwah Islamiyah diDesa Kabar b. Ingin mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mendukung radio Hamzanwadi dalam penyiaran dakwah Islam diDesa Kabar.

2. Manfaat penelitian Kegunaan penelitian ini dapat ditinjau dari 2 segi adalah kegunaan

praktis dan kegunaan teoritis a. Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai bahan informasi dan kajian dalam penyajian dakwah melalui media radio baik itu radio yang lain agar masyarakat bisa menjadi lebih religius, dan radio Hamzanwadi juga dapat menambah siaran dakwah kepada masyarakat. Masyarakat memiliki banyak wawasan luas tentang agama Islam dan lebih meningkatkan keimanannya. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi langkah yang di tempuh masukan dalam penyusunan langkahdai dalam mengembangkan dakwah

melalui radio. b. Kegunaan praktis Informasi yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan atau khazanah ilmu pengetahuan dalam dakwah Islamiyah, melalui Radio bagi pelaku dakwah khususnya dan masyarakat umumnya.

D. RUANG LINGKUP DAN SETTING PENELITIAN Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari suatu kesalahfahaman dalam menafsirkan dan mengartikan istilah yang terkandung dalam judul peneliti yaitu Peran Radio Hamzanwadi dalam Penyiaran Dakwah Islamiyah diDesa Kabar Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. akan melakukan pembatasan ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Radio Hamzanwadi yang di maksud adalah radio yang berada diPancor yang menyiarkan acara-acara dakwah yang di suguhkan untuk masyarakat luas khususnya masyarakat Kabar. 2. Penyiaran yang di maksud di sini adalah menyiarkan acara dakwah tuan guru- tuan guru yang sangat paham masalah dakwah atau agama Islam dan materinya berkaitan dengan kehidupan mereka. 3. Peneliti meneliti dilingkungan Kabar saja,sehingga peneliti ingin mengetahui pengaruh yang di timbulkan oleh masyarakat dengan adanya Radio Hamzanwadi, apakah keimanan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya, penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

5

E. TELAAH PUSTAKA Peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul yang di angkat untuk mempertegas keorisinilan terhadap masalah yang akan di angkat dan akan di teliti pada skripsi ini di antaranya: 1. Irsyad Suraji Alam dengan judul penelitian Hamzanwadi Dalam Peran Radio

Penyiaran Dakwah Islam Di Masyarakat

Dusun Lingkungan Desa Kopang Rembiga Kecamatan Lombok Tengah, dia hanya meneliti peran dakwah Radio Hamzanwadi dan Pengaruh Radio Hamzanwadi yaitu dalam Pembentukan kehidupan beragama bagi masyarakat Dusun Lingkungan Desa Kopang Lombok Tengah, melalui siaran Radio Hamzanwadi dalam kehidupan masyarakat dan memberikan pengetahuan agama dan informasi lainnya. 2. Dina Mariana dengan judul Eksistensi Renungan Senja RRI Cabang Muda Mataram dalam Mengembangkan Dakwah Islamiyah di Dasan Agung Kota Mataram, dia hanya meneliti bagaimana respon masyarakat terhadap siaran renungan senja RRI mataram,tujuannya ingin menyiarkan Islam melelui media radio dan acara yang di sampaikan mengandung pesan religi yang di kemas melalui dakwah. 3. Makinuddin dengan judul Pola Komunikasi Dakwah Islamiyah Radio Republika Indonesia (RRI) Cabang Muda Matarm, dia hanya meneliti bagaimana format program siaran RRI cabang muda mataram, tujuannya ingin menegaskan pola komunikasi dakwah yang ada di RRI cabang muda mataram karena belum begitu jelas, walau selama ini kita hanya mendengarkan uraian yang di kemas dalam acara renungan senja namun selain itu belum di kenal dengan jelas.

F. KERANGKA TEORI 1. Pengertian dakwah Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu daa, yadu, dawan, dua yang di artikan sebagai mengajak/menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering di beri arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr maruf dan nahi mungkar. Secara umum, kata dakwah berasal dari unsur bermakna mengajak, meminta, memanggil, atau menyeru. Empat unsur pengertian pokok dakwah adalah sebagai berikut: a. Dakwah adalah proses penyampaian agama islam dari seseorang kepada orang lain. b. Dakwah adalah menyampaikan ajaran islam tersebut dapat berupa amr maruf (ajaran kepada kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemunkaran). c. Dakwah adalah amalan yang paling mulia. d. Dakwah adalah jalan hidup Nabi Muhammad saw.Allah berfirman. katakanlah: inilah jalan (agamaku) dan orang-orang yang mengikutinya, mengajak(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata maha suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik .

Jadi dakwah adalah sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memitivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan istiqomah dijalannya serta bersama meninggikan agama Allah. Oleh karena itu, secara terminologis pengertian dakwah di maknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikania dan keselamatan dunia akhirat. Sementara itu, para ulama memberikan definisi antara lain:1) Ali

Makhfudh

dalam

kitabnya

Hidayatul

musridin

mengatakan, dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar

7

agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.2) Muhammad Khidr Husain dalam bukunya al-Dak-wah ila al

Ishlah mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan akhirat.3) Ahmad Ghalwasy dalam bukunya ad Dakwah al islamiyah

amr

maruf

nahi

munkar

dengan

tujuan

mendapatkan kesuksesan dan kebahagian di dunia dan di

mengatakan bahwa dakwah adalah ilmu yang di pakai untuk mengetahui berbagai seni menyampaikan ajaran islam, baik itu akidah,syariat, maupun akhlak. 4) Nasarudin Latif menyatakan, bahwa dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta ahlak islamiyah. 5) Toha Yahya Oemar mengatakan bahwa, dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.6) Masdar Helmi menyatakan bahwa dakwah adalah mengajak

dan menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah (islam) termasuk amr maruf nahi munkar untuk bias memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. 7) Quraish Shihab mendefinisikannya sebagai seruan atau ajakan kepad keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan semourna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.8) Syekh

Muhammad al-Ghazali dalam bukunya Maallah

mengatakan bahwa dakwah adalah program pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang di butuhkan manusia, untuk memberikan penjelasan tentang tujuan hidup serta menyingkap rambu-rambu kehidupan agar mereka menjadi orang yang dapat membedakan mana yang boleh di jalani dan mana kawasan yang di larang. Definisi yang mirip dengan Muhammad alGhazali di kemukakan oleh Syekh Adam Abdullah al-Alwari dalam bukunya Tarikh ad Dakwah baina al amsi wa al yaum. Beliau mengatakan dakwah adalah mengalihkan perhatian dan akal manusia kepada aqidah yang bermanfaat atau hal yang bermanfaat. Dakwah juga merupakan seruan untuk menyelamatkan manusia yang hamper terjerumus ke jurang kesesatan atau menyelamatkan manusia yang hamper celaka karena maksiat. Ustad Muhammad Khair Ramdhan dalam bukunya ad Dakwah al islamiyah 9) Aboebakar Atjeh dalam bukunya, beberapa catatan mengenai

dakwah islam,mengatakan, Dakwah adalah seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali pada ajaran Allah yang benar, di lakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik.1

2. Unsur-unsur dakwah Unsur-unsur dakwah antara lain : a. DaI (pelaku dawah) Dai adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang di lakukan baik secara individu ,kelompok, atau lewat organisasi/lembaga. Secara umum kata daiini sering di sebut dengan sebutan mubaligh (orang yang menyampaikan1Ali Mahfuz,Hidayat al-Mursyidin ila Thuruq al-Waziwa al-Khitabath,(Beirut:Dar al-Maarif,tt.),hlm.17.

9

ajaran islam),namun sebenar nya sebutan ini konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung mengartikannya sebagai orang yang menyampaikan ajaran islam melalui lisan,seperti penceramah agama, khatib (orang yang berkhotbah). Siapa saja yang menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad hendak nya menjadi seorang dai dan harus di jalankan sesuai dengan hujjah yang nyata. Nasaruddin Lathiep mendefinisikan bahwa daI adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi petugas ulama.ahli dawah adalah waad,mubaligh mustamain (juru penerang) yang menyeru,mengajak,member pengajaran,dan pelajaran agama islam. Dai juga harus mengetahui cara menyampaikan dawah tentang Allah,alam semesta,dan kehidupan, serta apa yang di hadirkan dakwah untuk memberikan solusi terhadap problema yang di hadapi manusia,juga metode-metode yang di hadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng. Sehubungan dengan hal tersebut terdapat pengertian para pakar dalam bidang dakwah, yaitu: 1. Hasyim, juru dakwah adalah penasihat, para pemimpin dan pemberi ingat, yang member mengarah nasihat dan dengan baik yang yang berkhotbah,

memusatkan jiwa dan raganya dalam waat dan waaid (berita gembira dan berita siksa) dan dalam membicarakan tentang kampung akhirat untuk melepaskan orangorang yang karam dalam gelombang dunia 2. Nasaraddin Lathief mendefinisikan bahwa daI itu adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah suatu amaliah pokok

bagi tugas ulama. Ahli dakwah ialah waad, mubaligh mustamin (juru penerang) yang menyeru mengajak dan member pengajaran dan pelajaran agama islam 3. M.Natsir, pembawa dakwah merupakan orang yang memperingatkan atau memanggil supaya memilih jalan yang membawa pada keuntung. Dalam kegiatan dakwah peranan dai sangatlah esensial, sebab tanpa dai ajaran islam hanyalah ideolagi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat. Biar bagaimanapun baiknya ideology islam yang harus di sebarkan di masyarakat, ia akan tetap sebagai ide, ia akan tetap sebagai citacita yang tidak terwujud jika tidak ada manusia yang menyebarkannya. Di antara dai yang di sebutkan dalam al-quran adalah: 1. Perintah agar dai istiqomah, tidak

memperturutkan hawa nafsu menjelaskan tentang ketegarannya dalam iman, berbuat adil, dan berusaha berdakwah sampai pada non-Muslim. 2. Bertawakal dalam dakwah dari menyakini

kebenaran dakwah yang di sampaikan . Adapun sifat-sifat penting yang harus di miliki oleh seorang dai secara umum adalah,yaitu: a. Mendalami al-quran dan sunnah dan sejarah kehidupan rasul serta,khulafaurrasyidin. b. Memahami keadaan masyarakat yang akan di hadapi. c. Berani dalam mengungkapkan kebenaran kapan

11

pun dan di mana pun. d. Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa tergiur oleh nikmat materi yang hanya sementara. e. Satu kata dengan perbuatan. f. Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan diri. Dai merupakan sebutan unsure dakwah yang paling penting, sebab tanpa dai islam hanya merupakan ideolagi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat.2 b. Madu (penerima dawah) Madu, yaitu manusia yang menjadi sasaran dawah , atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.kepada manusia yang belum beragama islam,dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama islam sedangkan kepada orang-orang yang telah beraga islam dakwah bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman,islam, dan ihsan. Muhammad Abduh membagi madu menjadi tiga golongan yaitu : 1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran,dapat berpikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2) Golongan awam , yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menagkap pengertian-pengertian yang tinggi. 3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tapi hanya dalam batas tertentu saja,210.H.M.S. Nasaruddin Lathief, Op..hlm.20. A.Hasyim,dustru dakwah menurut al-Quran,(Jakarta,Bulan Bintang, 1974),h. 162. 15 Hamzah Yaqub,publistik islam(CV.Diponegoro,Bandung,Cet 11,1981),h.37

dan tidak mampu membahas nya secara mendalam. Di samping semua golongan madu di atas, ada lagi penggolongan yang berdasarkan response mereka. Berdasarkan responsi madu terhadap dakwah, mereka dapat di golongkan: 1. Gilongan simpati aktiv, yaitu madu yang menaruh simpati dan secara aktiv member dukungan moril dan materiil terhadap kesuksesan dakwah. 2. Golongan pasif , yaitu madu yang masa bodoh terhadap dakwah tidak merintangi dakwah. 3. Golongan antipasti, yaitu madu yang tidak rela akan

tewrlaksananya dakwah. c. Maddah (materi dawah) Maddah dawah adalah isi pesan atau materi yang di sampaikan dai kepada madu. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran islam itu sendiri. Secara umum materi dawah dapat di klasipikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu : 1) Masalah akidah (keimanan). Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah islam. Aqidah yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai cirriciri yang membedakannya mempunyai cirri-ciri yang membedkannya dengan kepercayaan lain yaitu : a) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat) b) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa allah adalah tuhan seluruh alam. c) ketahanan antara iaman dan islam atau antara iaman dan amal perbuatan.

13

2) masalah syariah Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan

peradaban islam yang melahirkan peradaban islam. 3) Masalah muammalah 4) Masalah ahlak d. Thariqah (metode dawah) Thariqah yang memiliki pengertian suatu cara yang bias di tempuh atau cara yang di tentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelsaikan suatu tujuan,rencana system, tata piker manusia. Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran islam di sebutkan bahwa metode adalah suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam mencari kebenaran ilmiah. Metode dakwah adalah jalan atau cara yang di pakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah islam. Dalam menyampaikan suatu peasan dakwah,metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi di samapaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bias saja di tolak oleh si penerima pesan. Metode dakwah ada tiga yaitu: 1) Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memerhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan. 2) Mauizatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihatnasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih saying, sehingga nasihat dan ajaran islam yang di sampaika itu dapat menyentuh hati mereka. 3) Majadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara sebaik-baiknya

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah. e. Atsar (efek dakwah) Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. artinya, jika dakwah telah di lakukan oleh seorang dai dengan materi dakwah, wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul respond an efek(atsar) pada madu (penerima dakwah). Atsar (efek) sering di sebut dengan feed back(umpan balik) dari peruses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para dai. kebanyakan mereka mengaggap bahwa setelah dakwah di sampaikan, maka selsailah dakwah.padahal atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya tanpa menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan kesalah strategis yang sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategis dakwah akan segera di ketahui untuk di adakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya (corrective action). Demikian juga strategi dakwah termasuk di dalam penentuan unsure-unsur dakwah yang di anggap baik dapat di tinggalkan3

3. Fungsi dakwah Islam adalah ajaran allah yang sempurna dan di turunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja jika ajaran yang baik itu tidak di sampaikan kepada manusia. Lebeih-lebih jika ajaran itu tidak di amalkan dalam331 Hamzah Yaqub,Ibid.,h.33 M.natsir,Ibid.,162. M.Syafaat,Buku Pedoman Dakwah,(Jakarta:Wijaya,1992,Cet.I,hlm.160. Jalaluddin Rahmat,Retorika Moderen,sebuah kerangka teori dan praktik berpidato, (Bandung:Akademika,1982),hlm.269.

15

kehidupan manusia.oleh karena itu, dakwah merupakan suatu aktivitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran islam. Dengan dakwah, islam dapat di ketahui,di hayati, dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Sebaliknya, tanpa dakwah terputuslah generasi manusia yang mengamalkan islam dan selanjutnya islam akan lenyap dari permukaan bumi. Dari uraian di atas, maka dapat di sebutkan fungsi dakwah adalah: 1. Dakwah berfungsi untuk menyebarkan islam kepada manusia sebagai indivdu dan masyarakat sehingga mereka merasakan rahmat islam sebagai rahmatan lil alamin bagi seluruh mahluk Allah. 2. Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai islam dari generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran islam beserta pemeluknya tidak terputus. 3. Dakwah berfungsi korektif artinya meluruskan ahlak yang bengkok, mencegah kemungkaran dan mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.

4. Tujuan dakwah Tujuan dakwah adahlah tujuan di turunkan ajaran islam bagi ummat manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia memiliki kualitas aqidah,ibadah,serta akhlak yang tinggi. Bisri Afandi mengatakan bahwa yang di harapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat, way of thinking atau cara berfikirnya berubah,way of life atau cara hidupnya berubah menjadi lebih baik di tinjau dari segi kualitas maupun kuantitas. Yang di maksud adalah nilai-nilai agama sedangkan kualitas adalah bahwa kebaikan yang bernilai agama itu semakin di miliki banyak orang dalam segala situasi dan kondisi. Amrul Ahmad menyinggung tujuan dakwah untuk mempengaruhi cara merasa,berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada daataran individual dan

sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran islam dalam semua segi kehidupan. Kedua pendapat di atas menekankan bahwa dakwah bertujuan untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun. Adapun karatristik tujuan dakwah itu adalah sebagai berikut: a. sesuai (suitable), tujuan dakwah bias selaras dengan misi dan visi dakwah itu sendiri. b. berdimensi waktu (measurable time), tujuan dakwah haruslah konkret dan bias di antisipasi kapan terjadinya. c. Layak (feabsile) tujuan dakwah hendaknya berupa suatu tekad yang bisa di wujudkan (realistis). d. Luwes (fleksible) itu senantiasa bisa di sesuaikan atau peka (sensitive) terhadap perubahan situasi dan kondisi umat atau peka (sensitive) terhadap perubahan situasi dan kondisi umat. e. bisa di pahami (understandable), tujuandakwah haruslah mudah di pahami dan di cerna. Sementara itu M.Natsir dalam media dakwah mengemukakan bahwa tujuan dakwah adalah 1) memanggil kita pada syariat, untuk memecahkan persolan hidup baik persoalan hidup perseorangan atau persoalan rumah tangga, berjamaah-masyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara dan berantarnegara . 2) memenggil kita oada fungsi hidup sebagai hamba Allh, di atas dunia yang terbentang luas yang berisikan manusia secara hiterogen, bermacam karakter dan pendirian dan kepercayaan yakni fungsi sebagai syuhadaala an-nas, menjadi pelopor pengawasan manusia.

17

3) memanggil kita pada tujuan hidup kita yang hakiki, yakni menyembah allah.

5. Sistem dakwah Iskandar Wiryakusumo mendefinisikan sistem sebagai : suatu organisasi dari kumpulan komponen yang berhubungan satu sama lain, kemudian beliau membagi sitem menjadi : a. supra sistem, yaitu sistem yang lebih kompleks atau lebih besar dengan terdiri dari banyak komponen. b. subsistem, yaitu sistem yang lebih kecil yang mungkin merupakan bagian dari sitem. Dari pengertian di atas sekarang jika di kaitkan dengan sistem islam dan sistem dakwah islam adalah merupakan ajaran yang bersumber dari wahyu ilahi yang antara isi-isi wahyu itu sangat terkait dengan satu lainnya. Al-Quran merupakan sistem wahyu yang ayat-ayatnya tidak di lepaskan begitu saja dari ayat-ayat lainnya. Demikian hadits sebagai sumber kedua setelah al-Quran kalau kita membagi isi pokok ajaran islam menjadi keimanan syariah dan muammalah, maka aspek-aspek islam tentang dakwah islam juga tidak bisa kita lepaskan dari islam secara keseluruhan. Nasarudin Razak mengatakan ; suatu sistem dakwah hendaklah jelas yang menjadi input dan yang akan menjadi output. Dan antara keduanya terjadi suatu proses tertentu.

6. Hukum dakwah Hukum dakwah adalah wajib. Beberapa pakar menyatakan tentang pendapat dakwah adalah sebagai berikut :

a. Ahmad Hasyim berkata: sesungguhnya dakwah itu bukan tugas kelompok yang khusus di mana orang lain terbebas dari tanggung jawab. Sebagaimana tiap-tiap muslim di bebankan tanggung jawab, bersikap benar dan jujur, maka setiap muslim juga di wajibkan memindahkan di dalam hati yang kosong, menuntun orang yang binggung dan berpulang ke jalan Allah yang lurus. Karena itu, Dakwah kejalan allah sama dengan sejumlah keutamaan jiwa dengan tugas-tugas syariah yang tidak khusus dengan seorang muslim saja, tetapi mencakup semua muslim. b. M. Natsir menegaskan bahwa tugas dakwah adalah tugas ummat secara keseluruhan bukan monopoli golongan yang di sebut ulama atau cerdik cendikiawan. Bagaimana suatu masyarakat akan mendaat suatu kemajuan apabila para anggotanya yang memiliki ilmu sedikit atau banyak atau ilmu agama atau ilmu dunia tidak bersedia mengembangkan apa yang ada pada mereka untuk sesamanya. Suatu ilmu yang bermanfaat, tiap-tiap yang khair maruf, yang baik, patut dan pantas bisa terbit pada orang.dan tiap-tiap kebenaran iu memiliki daya berkembangnya sendiri tinggal lagi menaburkan dan memupuknya dan bagaimana pula suatu masyarakat akan selamat bila anggotanya sama-sama diam, dan masa bodoh terhadap kemungkaran. Sedangkan ulama mengatakan bahwa dakwah itu wajib bagi sekelompok orang-orang saja,pendapatnya bersandar pada ayat yang sama yaitu Ali Imron ayat 104 tapi dengan penapsiran yang berbeda. c. Muhammad Ghozali dalam bukunya Maalahi fid dakwah wad duah berkata: kaum muslimin haruslah membagi kegiatan untuk sempurnanya risalah dakwah ini, nyatanya sekrang kita berada dalam suatu zaman di mana spesialisasi ilmu pengetahuan menjadi cirri khasnya. Kalau dakwah wajib ain kita berhadapan degan kenyataan bahwa tidak semua orang islam karena keterbatasan ilmu dan ketidakmampuan lainnya karena melaksanakan dakwah. Sedangkan kalau dakwah fardu kifayah akan berakibat melemahnya tabggung jawab setiap individu muslim untuk mengemban amanat dakwah. Padahal kelebihan islam di banding dengan agama-agama lain dalam menyebarkan agama, adalah kelebihan islam di

19

banding dengan agama-agama lain dalam menyebarkan agama-agama lain dalam menyebarkan agama, adalah kelebihan dalam tanggung jawab setiap individu muslim sebagai daI (juru dakwah) dalam segala lapangan fropesi dan kehidupan tanpa adanya komando dan pada umumnya tanpa di organisir oleh organisasi dakwah. Dengan berbagai fakta dan argumentasi di atas sangat memperkuat pendapat bahwa dakwah adalah fardu ain.

7. Jenis-jenis wasilah (media) dakwah dan efektivitasnya Ada tiga jenis wasilah adalah sebagai berikut: 1) Spoken words, yaitu media dkwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat di tangkap dengan indra telinga, Seperti radio, telpon dan lain sebagainya. 2) Pinted writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya yang dapat di tangkap dengan indra mata.

3) The audio visual, yaitu dakwah yang berbentuk gambar hidup yang dapat di dengar sekaligus dapat dilihat seperti televisi, film, vidio dan sebagainya. Disamping pengelolaan wasilah di atas, wasilah dakwah dari segi sifatnya juga dapat di bagi menjadi dua golongan yaitu: 1) Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukan yang secara tradisional di pentaskan di depen umum (khalayak) terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunukatif, seperti ludruk, wayang, drama, dan sebagainya. 2) Media modern, yaitu di istilahkan juga dengan media elektronika yaitu media yang di lahirkan dari teknologi. Yang termasuk media

moderen ini antara lain televisi, radio, pers, dan lain sebagainya. a. Pers (surat kabar) Efektivitas wasilah ini di kemukakan oleh Lazarfeld Doob dan Breslon, mengatakan bahwa kelebihan-kelebihan dari media ini adalah: 1. The Reader Control the Exposer Media ini memberikan kesempatan untuk melihat materimateri yang sesuai Bahkan dengan pembaca kemampuannya lebih lanjut dan dapat kepentingannya. membacanya. 2. Exposer may and often be repeated Selanjutnya medium yang di wakili oleh pers ini tidaklah terikat oleh suatu waktu dalam mencapai khalayaknya. bahkan mereka secara bebas dapat melihat kembali material yang telah di bacanya untuk mengingatkannya, atau menguatkan ingatannya. 3. Tretment may be fuller 4. Medium yang berbentuk tulisan ini juga dapat

membacanya setiap kali dia ingin dan kapan ia ingin berhenti

mengembangkan suatu topic yang di inginkan, maksudnya Topik yang ada dapat di kembangkan dengan melalui yang lain misalnya radio, film, dan televisi. 5. Specialized appearance is possible 6. Media ini selanjutnya hidup dan berkembang dalam keadaan yang tidak diikat oleh standar tertentu dalam hal content keseluruhan di banding pada medium-medium yang lainnya. 7. Posible Greater Prestige

21

8. Akhirnya medium yang dapat di tangkap oleh mata ini, dapat memiliki prestise yang tinggi, justru karena dalam pembentukan prestise yang yang bersifat khusus, dapat membentuk dengan aplikasi khusus, berdasarkan pada kebiasaan pembaca yang di dalamnya tercakup perhatiaan dan kesenangan untuk membaca. b. Radio Kelebihan-kelebihan media radio sebagai wasilah dakwah adalah: 1. Bersifat langsung Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian materi dakwah lewat pers, majalah umpamanya. Dengan mempersiakan secarik kertas, dai dapat secara langsung menyampaikan dakwah di depan mikropon. 2. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintagan. Factor lain yang menyebabkan radio di anggap memiliki kekuatan ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan sealin waktu, ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah, bgaimanapun jaauhnya sasaran yang di tuju. 3. Radio siran mempunyai daya tarik yang kuat. Factor lain yang m,enyebabkan radio memiliki kekuasaan adalah daya tarik yang kuat yang dimilikinya. Daya tarik ini ialah di sebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsure yang ada padanya: Music Kata-kata

Efek suara 4. Biaya yang relative murah. Di banyak Negara di dunia ketiga Asia, Afrika, dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang di miliki setiap penuduk, baik yang kaya maupun yang miskin. Bedanya cumin kecanggihan daeri radio itu sendiri. 5. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil Di beberapa negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungi tempat-tempat terpencil. 6. Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis Di samping keuntungan-keuntungan di atas radio juga memiliki keuntungan lain. Siaran radio tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis khalayak. Di beberapa Negara Asia tingkt kemampuan baca dan tulis populasinya lebih dari 60persen jutaan orang-orang tersebut tidak tersentuh oleh media massa lain terkecuali bahasa radio dalam bahasa mereka. c. Film. Kalau pers bersifat visual semata dan radio bersifat audio visual semata, maka film dapat di jadikan media dakwah dengan kelebihan sebagai audio visual. Keunikan film sebagai wasilah dakwah ini, antara lain: 1. Secara psikologis, penyuguhan secara hidup dan tampak yang dapat berlanjut dengan animation memiliki kecenderungan yang unik dalam keunggulan daya efektifnya terhadap penonton. 2. Bahwa media film yapesan yang menyuguhkan pesan yang hidup

23

dapat mengurangi keraguan apa yang di suguhkan, lebih mudah di ingat dan mengurangi kelipaan. 3. Khusus bagi khalayak anak-anak, sementara kalangan dewasa cenderung menerima secara bulat tanpa lebih banyak mengajukan pertanyaan terhadap seluruh kenyataan situasi yang di suguhkan. d. Televisi Sebagaiman film, media TV ini juga merupakan media yang bersifat audiovisual, artinya bisa di dengar sekaligus di lihat. Televisi kebanyakan masyarakat Indonesia di jadikan arena hiburan dan sumber informasi utama. Di beberapa daerah terutama di Indonesia masyarakat banyak menghabiskan waktunya untuk melihat televisi. Kalau dakwah islam dapat memanfaatkan media ini dengan efektif,maka secara otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas dan kesan keagamaan yang di timbulkan akan lebih mendalam. Sesungguhnya televisi ini merupakan penggabungan antara radio dan film, sebab media ini dapat meneruskan peristiwa dalam bentuk gambar hidup dengan suara bahkan dengan warna, ketika peristiwa itu berlangsung, oleh karena itu kekurangan dalam film mengenai aktualitasnya dapat di tutupi. e. Internet Internet berasal dari kepanjangan international Conection Networking. International berati global atau seluruh dunia;Conection berarti hubungan komunikasi, dan Networ king berarti jaringan.dengan demikian, internet adalah suatu sistem jaringan komunikasi (berjuta computer) yang terselubung di seluruh dunia Seharusnya dengan media inilah dakwah dapat memainkan peranannya dalam menyebarkan informasi tentang islam ke

seluruh penjuru, dengan keluasan akses yang di milikinya yaitu tanpa adanya batasan wilayah,cultural, dan lainnya. Menyikap fenomena ini Nurcholis Madjid mengatakan pemenfaatan internet memegang Peranan internet memang amat penting, maka ummat iaslam tidak perlu menghindari internet, sebab bila internet tidak di manfaatkan dengan baik, maka umat islam itu sendiri yang akan rugi. Karena selain bermanfaat untuk dakwah, internet juga menyediakan informasi dan data yang kesemuanya memudahkan umat untuk bekerja

8. Macam-macam thariqah (metode) dakwah a. Hikmah. Hikmah memiliki pengertian yang bermacam-macam, antara lain 1 Ahmad Mustofa Al Maraghi. hikmah adalah perkataan yang tegas yang di sertai dengan dalil-dalil yang memperjelas kebenaran dan menghilangkan keraguan Nasarudin Razak. Hikmah adalah karunia allah terhadap seorang hamba Allah berupa kemampuan menangkap sesuatu falsafati. 2 Marsekan Fatwa. Hikmah adalah dakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka hingga di dalam menjalankan ajaran islam tidak merasa terpaksa atau keberatan. 3 Syekh Muh Abduh dalam tafsir Al Manar. Hikmah adalah memahamkan faidah tiap-tiap sesuatu. 4 M. Natsir dalam fiqih dakwah. Hikmah adalah ilmu yang sehat yang sudah di secara ilmiah dan

25

cernakan dengan ilmu yang akan terpadu dengan rasa periksa, sehingga menjadi daya penggerak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, berguna. Kalau di bawa dalam bidang dakwah untuk melakukan tindakan yang berguna dan bermanfaat secara efektif. Metode dakwah sebenarnya dapat di klasifikasikan menjadi berbagai macam metode, tergantung dari segi tinjauannya. Dari segi sifatnya thariqah (metode) dakwah terbagi menjadi dua : a) Metode Langsung Metode langsunf maksudnya adalah mengadakan hubungan langsung secara pribadi dan kekeluargaan. DaI menyampaikan dakwahnya dengan mengadakan kontak lansung kepada objek baik secara individual maupun secara berkelompok. Penggunaan metode langsung ini akan lebih efektif apabila mitra dakwah para individual atau kelompok-kelompok kecil yang mempunyai hubungan yang bersifat face to face, seperti keluarga, perkumpulan tetangga, organisaiorganisasi, dan perkumpilan yang lain. b) Metode tidak langsung Metode tidak langsung maksudnya mengadakan hubungan tidak langsung kepada individual atau masyarakat yang mnjadi mitra dakwah, melainkan melaui sarana antara. Dalam hal ini daI tidak secara langsung brhubungan dengan objek, tetapi menggunakan alat antara atau sasaran antara. Seperti mengubah antara yang sudah berlaku, mendirikan sasaran peribadatan, mendirikan rumah sakit, mewarnai objek budaya/ wisata dengan warna agamais dan sebagainya. Dari segi wasilahn ya thariqah dakwah di bagi menjadi : yaitu 1) objek illustration, yaitu penggunaan media yang mampu di srerap oleh indra mata. Mengadakan pertunjukan sandiwara atau drama, dan seterusnya.

2) Oral transmission, yaitu penggunaan media yang mampu di serap oleh indra pendengar. Seperti mengadakan ceramah, berdiskusi, siaran radio/tape recorder dll. 3) Printed Material, yaitu menggunakan media terttulis. Seperti penyebaran bulletin, majalah, surat kabar, bukubuku, atau karya ilmiah lainnya. b. Ceramah Meskipun thariqah ini tergolong yang paling tua yang pernah di gunakan dalam sejarah dakwah, namun sampai saat ini thariqah ini masih tetap di gunakan dalam berbagai proses dakwah yang berlangsung baik dalam lingkungan formal maupun nonformal thariqah ini di anggap mudah dan paling sederhana, namun dari segi pemberdayaannya masih cukup potensial dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan daya pikir dan usaha-usaha yang menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku manusia. Mengingat adanya beberapa kelemahan metode ceramah ini, antara lain komunikasinya satu arah, dan pendengarannya pasif, maka da,I atau (penceramah agama) harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Ia harus mempelajari sifat audien. 2. Menyesuaikan materi dakwah dengan minat dan tingkat pemahaman mereka. 3. DaI harus mengorganisasikan bahan ceramahnya dengan cara yang memungkinkan penyajian yang efektif. 4. Ia harus merangsang berbagai variasi penyajiannya dengan menarik. 5. Penggunaan alat-alat bantu lain bila perlu. Adapun alat-alat bantu atau alat peraga (visual aids) yang sering di pakai untuk menunjang efektivitas metode ceramah, adalah:

27

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Fotograf Poster Papan tulis Papan bulletin Flas card Planegraf Boneka Slide Film-stip

10 Film Mengingat thariqah (metode) ceramah yang pada dasarnya merupakan metode yang di lakukan dengan maksud untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, penjelasan, pengertian, penjelasan tentang sesuatu masalah di hadapan orang banyak maka metode ini harus di kuasai oleh seseoarang yang akan menyampaikan materi dengan menggunakan metode tersebut. Dalam buku metode diskusi dalam dakwah Abdul Kadir Munsyi mengemukakan, bahwa penggunaan metode ceramah menguasai beberapa syarat: 1 Menguasai bahasa yang akan di sampaikan sebaik-baiknya dan tidak menghubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari 2 Bisa menyesuaikan bahan dengan taraf kejiwaan, juga lingkungan sosal dan budaya para pendengar. 3 Suara dan bahasa di atur dengan sebaik-baiknya, meliputi ucapan, tempo, melodi, ritme, dan dinamika. 4 5 Sikap dan cara berdiri duduk bicara yang simpatik. Mengadakan variasi dengan dialog dan Tanya jawab serta humor.

Menurut Zakiah Daradjad, beberapa langkah yang harus di ikuti oleh penceramah, yaitu: a. Tahap persiapan Dalam tahap ini penceramah hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Memperhatikan memperhitungkan hal yang akan di hadapi. Mempertimbangkan sasaran target yang akan di capai. Mempertimbangkan materi yang akan di sampaikan. Menentukan teknik penyampaian. Memperhatikan dimana ceramah akan di lakukan. Mempergunakan alat peraga bila memungkinkan.

b. Tahap Penyampaian. Muqodimah, yakni suatu uraian yang relevan dengan bahan inti yang di tunjukkan untuk membangkitkan minat dan perhatian pendengar terhadap materi yang akan di sajikan pada tahap berikutnya. Untuk membuka pidato, hal yang amat menentukan perhatian audien dapat munggunakan cara-cara sebagai berikut: Langsung menyebutkan topic pidato. Melakukan latar belakang masalah. Menghubungkan peristiwa yang sedang hangat. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang di peringati. Menghubungkan dengan tempat atau lokasi ceramah. Menghubungkan dengan suasana emosi yang menguasai

29

khalayak. Menghubungkan dengan sejarah masa lalu. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar dan memberikan pujian dan pendengar. Pernyataan yang mengejutkan. Mengajukan pertanyaan provakatif. Menyatakan kutipan, baik dari kitab suci atau yang lainnya. Menceritakan pengalaman pribadi. Menceritakan cerita factual ataupun fiktif. Menyatakan teori. Memeberikan humor.

1) Tahap pemeriksaan atau penilaian. Sebelum mengakhiri suatu penyajian dai harus melakukan

pemeriksaan atau penilaian samapai di mana mereka dapat menyerap dan memahami materi yang telah di sajikan, cara penilaian ini bisa member kesempatan bertanya atau menyajikan pertanyaan atau citra lain menurut situasinya. 2) Tahap penutupan. Muqaddimmah dan penutupan ceramah adalah bagian yang sangat menentukan. Kalau muqaddimah harus dapat mengantarkan pikiran dan menambahkan perhatian kepada pokok pembicaraan, makapenutupan harus dapat memfokuskan pikiran dan gagasan pendengar kepada gagasan utamanya. Penutupan ceramah tersebut menggunakan caracara sebagai berikut:

Menyampaikan atau mengemukakan ihtisarnya. Menyatakan kembali gagasan dengan kalimat singkat dan bahasa berbeda.

Memberikan dorongan untuk bertindak. Mengakhiri kutipan sajak, kitab sici,pribasa, atau ucapan ucapan yang ahli.

Menceritakan contoh, yaitu ilustrasi dari pokok inti materi yang di sampaikan.

c. Diskusi

Menjelaskan maksud sebenarnya pribadi pembicara. Membuat pernyataan-pernyataan yang historis.

Asmuni Syukir mengartikan diskusi sebagai penyampaian materi dakwah dengan cara mendorong sasarannya untuk menyampaikan suatu masalah yang di rasa belum di mengerti dan dainya sebagai penjawabnya. Sedangkan Abdul Kadir Munsy mengartikan diskusi dengan perbincangan suatu masalah di dalam sebuah pertemuan dengan jalan pertukaran pendapat di antara beberapa orang. Metode diskusi ini jika di bandingkan dengan metode yang lainnya memiliki kelebihankelebihan antara lain: 1. Suasana dakwah akan tampak hidup, sebab semua peserta mencurahkan perhatiannya kepada masalah yang sedang di diskusikan. 2. Dapat menghilangkan sifat-sifat individualistik dan di harapkan akan menimbulkan sifat-sifat yang positif seperti toleransi, demokratis, berfikir sistematis, dan logis. 3. Materi dapat di pahami secara mendalam. Dalam diskusi seorang dai sebagai pembawa misi islam haruslah dapat

31

menjaga keagungan namanya dengan menampilkan jiwa yang tenang, berhatihati, cermat dan teliti dalam memberikan materi dan memberikan jawaban attas sanggahan peserta sehingga akan tampak keakraban. Diskusi yang di jadikan sarana pendalaman ilmu agama islam juga berfungsi sebagai sarana pembinaan keperibadian individu-individu muslim, sebab diskusi memiliki fungsi: 1. Pelaksanaan sikap demokrasi. 2. Pengujian sikap toleransi. 3. Pengembangan kebebasan toleransi. 4. Pengembangan latohan berfikir. 5. Penambah pengetahuan dan pengalaman. d. Karyawisata Karyawisata dalam dakwah yang di lakukan dengan membawa mitra dakwah ke tempat-tempat yang memiliki nilai histoiris keislaman atau lembaga-lembaga penyelenggara dakwah dengan tujuan agar mereka dapat menghayati arti tujuan dakwah dan menggugah semangat baru dalam mengamalkan dan mendakwahkan ajaran-ajaran agama islam kepada orang lain.

RADIO 1. Pengertian Radio Radio adalah media penyiaran , penyiaran adalah kegiatan peyelenggaraan siaran radio maupun televisi, yang di selengrakan oleh organisasi penyiaran . siaran di tujukan kepada khalayak yang dapat menerima siaran melalui saran komunikasi massa yang lahir di dunia berkat perkembangan tehnologi elektronik yaitu pesawat radio atau televisi . Manajmen penyiaran adalah suatu proses atau kerangka yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kea rah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. ( Dr. Terry ,Lessille 2003) . 2. Sejarah Radio . Mengudara sekarang ini telah mengalami banyak proses sehingga sampai pada titik kesempurnaan walau masih memiliki banyak kekurangan .Donald Menicol dalam bukunya RADIOS menjelaskan bahwa terkalahkanya ruang angkasa oleh Radio (tehe conquest of space of radio)di mulai pada tahun 1802 oleh DANE yang merupakan karya yang sangat sederhana yaitu di temukannya suatu penerimaan pesan (message dalam jarak pendek dengan menggunakan kawat beraliran listrik ) . penemuan bagi kemajuan radio adalah temuan dari ketekunan tiga cendikiawan muda yaitu : a) Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemuan radio tahun 1919 b) Dr. Frank Conrad seorang ahli westing house company di pitssberng berhasil mengadakan eksperimen music , tahun 1920 masyarakat Amerika dapat menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923 stasiun radio meningkat antara lain: dapat menghilangkan interference ( gangguan ) yang di sebabkan oleh cuaca. Suaranya jernih 3. Perkembangan satlit Radio 1 april 1933 , Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV ( Solossche Radio Vereenging) DI Surakarta ,SRV sebagai pelopor timbulnya siaran radio yang di usahakan oleh bangsa Indonesia sendiri, sedangkan siaran radio yang pertama di usahakan oleh Hindia Belanda tanggal 16 juni 1925 bernama BRV (Bataviasche Radio Vereenging) di Jakarta ,badan- badan radio tajam menjadi SSG stasiun .Prof.E.H.Amstrong memperkenalkan FM (frequency modulation) yang mempunyai kelebihan

33

yang lainnya adalah : NROM : Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, bandung dan medan MAVRO : Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di Yogyakarta . atas usaha M.Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo tanggal 24 maret 1937 didirikan PPRK (PERSERIKATAN PERKUMPULAN RADIO KETIMURAN) di bandung dengan tujuan berupaya memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia secara rohani dan jasmani. Pada massa penduduk jepang ,penyelenggaraan radio di tangani oleh Hoso Kankri Kyoku, penyelanggaraan radio merosot karena semua radio siaran di arahkan untuk kepentingan militer jepang, pada awal kemerdekaan, radio berperan menyebarkan berita proklamasi. pada tanggal September 1945 di arahkan rapat di Jakarta yang di pimpin oleh Abdurrahman Saleh Dan di hadiri oleh 16 pimpinan di Jakarta bandung dll, adapun hasil nya adalah sebagai berikut : a. menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI . b. semua yang hadir menyatukan diri sebagai pegawai RRI . c. Pusat RRI di Jakarta . d. Abdurrahman saleh di pimpin sebagai pemimpin umum RRI . e. cabang RRI yang pertama adalah Jakarta , bandung , Surakarta ,purwokerto. f. Semboyan RRI sekali di udara tetap di uadara . PP NO 21/ 1967 tentang amateurisme amatir adalah seperangkat pemancar radio yang di gunakan untuk berhubungan dalam bentuk percakapan .radio amatir tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia ) di susul PP No. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non pemerintah sebagai alat pendidikan ,penerangan, dan hiburan. yang berfungsi

Tahun 1974 stasiun radio swasta niaga bergabung dalam wadah PRSSNI ( Persatuan radio siaran swasta nasional Indonesia ) tahun 1984, RRI mendapat penghargaan dari The Population Institute ( Lembaga kependudukan) yang berpusat di wasington , karena siaran sandiwara radionya terbaik seasia dengan judul Butir-Butir Pasir di Laut ( yang bertemakan KB ) . setelah merdeka, siaran luar negri Indonesia di kenal dengan nama The Voice Of Free Indonesia , sekarang siaran luar negeri RRI dari Jakarta di kenal dengan nama Voice Of Indonesia ( Suara Indonesia ) RRI di tunjang oleh MMTC ( Multimedia Training Center ) yang bertujuan untuk mendidik dan melatih karyawan . 4. Fungsi Radio Perkembangan teknologiradio akhirnya meningkatkan fungsi radio sebagai media jurnalisme. Keberadaan radio, kemudian,terkait dengan berbagai kepentingan masyarakat seperti: kebutuhan-kebutuhan kehidupan modern akan pengaruh opini publik, dengan fungus jurnalisme radio dalam sistem komunukasi massa, dengan kreasi-kreasi dari dunia publikasi, dengan sajian feature yang bersifat auditif, dengan berbagai aturan perhubungan sosial lainnya. Jurnalisme radio membawa beberpa tugas penting jurnalistik. Jurnalisme radio bertugas melaporkan fakta-fakta. Juga, membuat estimasi,analisis, interpretasi terhadap berbagai fakta, berbagai peristiwa, dan fenomena,merepresentasikan fakta-fakta, kejadian-kejadian, dan fenomena. Ringkasnya jurnalisme radio membawa fungsi-fungsi yaitu: Informasi: yang muncul dalam program siaran-siaran informasi, laporan radio, ulasan radio, wawancara radio, dan peliputan radio , serta korespondensi radio (information radio-correspondence). Analitis: yang menyjikan analisis-analisis melalui wawncara-radio, peliputan radio, korespondensi radio, ulasan-radio, surat menyurat, ulasan terhadap surat-surat, percakapan radio, (radio conversation), komentar radio, diskudi radio, pembicaraan-radio, investigasi jurnalistik radio. Dokumentari-artistik: ialah komposisi radio, sketsa radio, esai-radio, dan

35

radio-feuilletion. Berbagai fungfsi itu dapat di pilih ke dalam bentuk-bentuk siaran sebagai berikut: Monologue genres: informasi yang muncul lewat radio-message, the radio note;the radio reviw, the radio report, radio-comment, radiospeech, dan radio-sketch. Dialogic genres: melalui radio-conversation, radio-interviw, dan radio discussion. The synthetic genres(yang berarti memberdayakan seliruh sound broadcasting di dalamnya): bisa berbentuk melalui acara radio. Sfesifikasi bentuk penyiaran ini, dalam perkembangannya, menjadi tidak mutlak. Berbagai stasiun radio kerap mengombinasikanny. Ada yang merancang program siaran di antaranya, misalnya orientasi informasi dengan analitikal. Adapun fungsi radio sejak di temukan sampai sekarang adalah sebagai berikut : a. hiburan b. penerangan c. pendidikan d. propaganda ( jepang dengan propaganda Hakko I Chiu, artinya delapan penjuru mata angina dalam satu atap ) e. pembangunan ( menyampaikan hasil-hasil pembangunan dan memorivasi masyarakat untuk turut berpartisivasi dalam pembangunan nasional ) Onong uchjana Effendy, MA (1993:54) menegaskan bahwa fungsi massa radio adalah sebagai bmrikut : Menyampaikan informasi pendidikan ( to edukatif)

hiburan ( to Entertaiment ) Hal-hal yang di kemukakan oleh jefkinis yang di kutip oleh Y.Joko Suratmo bahwa siaran radio berfungsi sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan . (Muryanto Ginting Untung 1996 :24) Dalam mengemukakan fungsi radio tersebut Jefknis menghususkan penekananya kepada media yang ada di Indonesia . dalam fungsi nya sebagai media pendidikan radio mempropagandakan beberapa acara seperti beberapa ceramah, dialog pakar, dan komentar para pakar , tentunya materi yang di sampaikan harus di sesuaikan dengan keadaan dari khalayak nya atau massanya agar pesan yang di sampaikan dapat di terima dengan baik . Sementara fungsinya dalam media informasi , setiap stasiun harus menyampaikan informasi yang actual kepada masyarakat luas lebih-lebih informasi ini merupakan fungsi yang utama , oleh karena itu kegiatan penyampaian informasi harus di kemas dengan baik , banyak sekali para ahli yang mencba memberikan pendapatnya tentang fungsi dominan radio tersebut sebagai media imformasi, memeng radio merupakan salah satu media yang relevan untuk memberikan informasi kepada masyarakat , karena sifatnya yang cepat dan sederhana , sehingga besar kemungkinan berita actual dengan media-media lain. Lagi pula cara yang informasi lebih banyak di gemari oleh masyarakat dari pada fungsi pendidikan dan hiburan . 5 . Peran Radio Dalam Dakwah Radio sebagai media komunikasi dalam era reformasi sekarang ini sangat berperan penting dan memiliki efektivitas dakwah islam . Adapun kelebihan media radio sebagai media dakwah menurut Aziz dalam bukunya ilmu dakwah 151-152 adalah sebagai berikut : 1) bersifat langsung untuk menyampaikan dakwah melalui media radio , tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian materi dakwah lewat pers majalah umpamanya dakwah di depan mikropon yang tinggi terhadap pelaksanaan

37

. 2) tidak mengenal jarak dan rintangan factor lain yang menyebabkan radio di anggap memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan selain waktu , ruang pun bagi media radio siaran tidak merupakan masalah , bagaimana jauhnya sasaran yang di tuju yang sulit di jangkau dakwah dengan media lain dapat di atasi dengan media radio lain . Factor lain yang menyebabkan radio di anggap memeiliki kekuasaan adalah daya tarik yang kuat yang di milikinya, daya tarik ini adalah di sebabakan sifatnya yang serba hidup, berkat 3 unsur yang ada padanya yakni : music kata-kata efek suara biaya yang relative murah Di banyak Negara asia , afrika , amerika latin umumnya telah menjadi media utama yang di miliki penduduk , baik yang kaya maupun yang miskin . 5. Radio sebagai medium. Ketika sebuah peristiwa gempar terjadi, seperti pembunuhan presiden, gempa bumi, yang namanya berita akan cepat sampai bila di siarkan radio. Cetakan Koran dan majalah membutuhkan waktu. Program radio mempunyau keluesan untuk segera mengudarakan bulletin pemberitaan. Sebelum kemacetan jalanan kota mengantri, radio punya daya tembus canggih untuk mrngimpormasikan dan menginstruksikan para pekerja agar tidak terjebak kemacetan di area lintasan sebuah radio dapat di terima. Pemberitaan radio memiliki standarisasi tertentu. Banyak radio di Indonesia, sejak reformasi, yang telah menancapkanprogram pembeitaan atau siaran informasi seabagai daya jualnya. Walaupun, dari sisi manajmen, pemberitaan radio punya ongkos produksi yang lumayan besar.

Banyak radio menyantroni pendengarnya melalui potongan dan ringkasan berita dari kantor-kantor berita. Berbagai berita utama, baik nasional maupun dunia dicuplik. Banyak pulsa stasiun radio yang menyiarkan pemberitaan yang bersifat lokal, hasil tulis ulang dari Koran-koran local atau di dapat dari sumbersumber kepolisian, atau hasil dari sebuah pertemuan atau peristiwa dari sebuah orgaisasi. Laporan local ini memiliki kekuatan tersendiri. Ada perbedaan, dengan misalnya media cetak, dari pemberitaan yang bersifat broadcasts ini. Ada penyiar yang menyampaikan informasinya langsung dari kejadian, on air. Mereka melaporkan langsung berbagai detil peristiwa yang terjadi pada saat itu, ada pula yang jarang yang menyiarkan langsung sebuah peristiwa. ini misalnya di lakukan stasiun radio musik , yang mengorientasikan manajmen siarannya kepada khalayak muda yang tidak begitu menyukai berita. Pemberitaannya di desain hanya berkisar di soal-soal lifestyle dan bintang selebritis ketimbang yang berat-berat seperti berita nasional(Ageeet all,1994) Kelebihan radio sebagai meia massa, memang ada dalam hal daya tembus. Informasi yang di siarkannya punya nilai kesegaran (immediacy) dan keluwesan (flexibility). Ia seakan dengan mudah berada di sekitar kita: pesan di antarkan melaui kecepatan transistor, dan sekelompok orang yang tak saling kenal (dimana pun ia berada) mendengarkannya. Jutaan radio telah siap menerima. Kebanyakan radio di menyetel mata-mata acara yang terdiri dari music rekaman, di selingi dengan berita, olahraga, talk show, iklan komersial, dan materi-materi dramatic atau intlekrual. Radio memiliki keampuhan tersendiri, dalam menembus masyarakat. Walau makin kesini banyak di kalahkan media elektronik lainnya, dan lebih di sorot karna hiburannya ( seperti di indonesi era orde baru) akan tetapi radio bukanhanya menyiarkan hal-hal yang bersifat hiburan; radio melayani fungsi penting penyebaran informasi. Karena variasi acaranya, radio member hal-hal yang ersifat auditif kepada setiap orang. Para penduduk kota (urban) menyetel radio untuk mendapat laporan lalu lintas di jalan kota, para petani untuk harga pangan, berbagai keluarga tentang kehidupan kotanya. Radio punya kecepatan lebih di banding medium komunikasi

39

lainnya dalam melayani materi imformasi. Para penggemarnya, memang, memyetel radio untuk mendapatkan hiburan dan kekuatan untuk mencapai segera apa yang di impikannya. 6. Karakter radio. Beberapa ahli komunikasi massa, dan praktisi radio, kerap menyebutkan beberapa cirri radio sebagai salah satu medium komunikasi massa. Cirri ini menempel pada kegiatan jurnalistik radio. Reportase radio misalnya harus memperhatikan karakter auditif, yang berbeda dengan media cetak (yang mengandalkan teks sebagai pesan beritanya). Berikut ini adalah gambran karakter radio, menurut Suherman, sebagai sebuah medium jurnalistik : 1. Bersifat auditif dari radio, orang hanya bisa mendengar.khalayak radio Cuma dapat suara tidak ada kata-kata tekstual yang bisa di ulang-ulang pembacaanya. Tidak pula gambar-gambar bergerak yang divisualkan televise.sifat auditif ini member batasan tertentu pada pelaporan radio. Pemberitaan radio mesti langsung, dan tepat, dipahami pendengar . orang tidak boleh kalang kabut mencerna apa yang di omomgkan penyiar radio. Apalagi sampai salah menyebut fakta seperti nama, tempat, waktu dan sebagainya. Hal ini di karenakan oleh ketidak mampuan radio untuk mengulang kembali apa yang sudah di beritakan. Sekali berita ini mengudara maka serentak, seketika, dan langsung pula menjadi isu atau opini masyarakat. Pada posisi ini pula, reportasi radio memerlukan kapasitas suara yang jelas, jernih, tidak bias, vocal suara yang empuk , bening dan enak di dengar seperti yang banyak di pakai penyiar radio republic indinesia(RRI) masih jadi persyaratan penting. Akan tetapi, pada perkembangannya kini, beberapa keluwesan kerap di bawakan dengan baik beberapa penyiar berita radioyang membawakan pesannya tidak seformal radio Negara.

2. Selintas Pemberitaan radio punya daya jangkau yang seketika, langsung membekas di benak khalayak. Dalam kejapan waktu sesaat, orang langung menyimpulkan apa yang terjadi. Berbagai fakta dan peristiwa yang di laporkan langsung member gambaran apa yang terjadi. Akibatnya fatal bila trejadi kesalahan. Orang agak kesulitan mengubah apa yang berusaha di dengarnya. Gambaran peristiwa yang terjadi agak sulit untuk di reka ulang. 3. Imajinatif . Factor imaji ini di bangun dari suara suara yang di sampaikan penyiar. Ketika penyiar menyampaikan sebuah kendaraan telah nyemplung ke dalam parit, dan terronggok menunggu derekan mobil mengangkutnya ke pinggir jalan, maka bayangan pendengar di penuhi oleh banyak gambaran kejadian yang terjadi. Imajinasi virtual pun membayangkan di saat pemberitaan radio menyiarkan suasana pertunjukan music, dengan berbagai efek mixer 4. Daya dengar khalayak Khalayak radio memiliki kendala psikologo sosial dalam menangkap pesan. Para pendengar mudah jenuh, bosan, dan mencari gelombang radio lain. Orang redaksi kerap melupakan bagaimana siarannya di tolak pendengarnya. Terutama, dalam siaran langsung, atau live . bahasa tutur jurnalistik radio, walau tanpa teks, tanpa persiapan, muatan informasi harus di jaga. Dalam siaran dialog langsung, jurnalis kerap mengembangkan

kecakapannya menghadapi lawan bicara melalui kebiasaan bercakapcakap selama ini. Narasumber handal, yang direkam suaranya, telah terbiasa secara otomatis membangun pembicaraan yang redundan. 5. Bahasa berita radio

41

Untuk itu, Tuggle dkk (hlm.2-11), menyampaikan beberapa karatristik b broadcast style yaitu: Khalayak hnya mendapat satu kesempatan untuk memahami. Di dalam siaran, anda menulis untuk di dengarkan. Khalayak tidak dapat bolak balik mendengar, mencari kejelasan, sebuah siaran radio. Siaran berita radio harus merupakan berita yang mudah di cerna dalam satu kali dengar.harus di tangkap secara sambil-lalu. Struktur pengisahannya berbeda. Penulis naskah tidak menggunakan gaya piramida terbalik. Menulis berita siaran, fakta-faktanya tidak di susun dari atas ke bawah, berdasar urutan yang paling penting (bawah). Penulis naskah menggunakan nada percakapan. Active voice adalah pilihan penyiar.

6. Format penyiaran Berbagai radio memiliki format penyiaran yang berbeda satu sama lainnya, namun, numumnya, terbagi ke dalam penggolongan sebagai berikut: a. Siaran informasi. Format ini di pakai stasiun radio yang memakai informasi sebagai materi utama siarannya. Informasi selalu di aktualisasikan, berdasarkan perkembangan peristiwa yang baru terjad. b. Siaran informasi-musik. Format siaran ini memakai perbandingan 60-70% informasi dan 30-40% music. Siaran informasinya menyisipkan music, sebagai selingan,namun dengan titik berat pada unsur siaran informasi sebagai target siarannya.

c. Siaran musik. Format siaran ini mencirikan stasiun radio ini mencirikan stasiun radio yang menekankan music sebagai piranti utamanya. 7. Proses siaran. Ruang lingkup kajian jurnalisme radio, menurut Lozhnikava, meliputi beberapa hal, yang terdiri dari: Materi siaran Tema Masalah Metode kerja jurnalis Bentuk-bentuk dialog dengan pendengar. Serta penerimaan dan cara mempengaruhi pendengar.

Proses kerja jurnalis radio terbagi menjadi dua tahap: sebelum dan selama siaran. Ada perbedaan antara antara persiapan awal siaran dengan pelaksanaan siaran. Persiapan siaran adalah metode kerja yang telah lama berlaku di kalangan jurnalis radio. Tapi pelaksanaan siaran adalah jenis baru jurnalisme radio modern. Ini merupakan proses yang sulit dan kreatif. Proses ini tergantung pada teknologi. Metode kerja dasar jurnalisme radio sebenarnya, berawal dari proses tersebut pada dasarnya, proses siaran radio adalah sebagai berikut: Perekaman suara, Montase perekaman. Bacaan yang bersifat dokumentatif. Pengukuran terhadap kualitas auditif,

43

Penggabungan berbagai suara.

Berbagai tahapan itu, bila di kaitkan dengan proses pengerjaan sebuah siaran jurnalisme radio, bagi Abdilzhadilkisi Zhidegul, meliputi kerja : Perekaman suara dengan tape, dengan bantuan reporter studio. Penataan rekaman tersebut(montase) hingga layak siaran. Penataan music yang mendukung siaran tersaebut . Persiapan naskah secara lengkap. Perekaman semua bahan siaran, Persiapan siaran secara lengkap, dari awal sampai akhir. di

G. METODE PENELITIAN Sehubungan dengan masalah yang saya angkat oleh peneliti, dalam hal ini menggunakan penelitian kualitatip. Data yang di kumpulkan berupa pendapat, informasi konsep dan keterangan yang berebentuk uraian dalam mengungkapkan suatu masalah. Artinya penelitian kualitatif di gunakan untik m,emperoleh data deskriptif tentang suatu obyek yang di teliti. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amati. Pendekatan ini di arahkan pada latar individu atau organisasi dalam variable-variabel atau hipotesis , tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. (Bodgan dan Taylor, 2002:3). Penelitian kualitatif juga di kenal dengan penelitian naturalistik, yakni menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian memeng terjadi secara alami , apa adanya dengan memanipulasi keadaan dan pengambilan datapun di lakukan secara alami dan natural.

Adapun alasan menggunakan penelitian kualitatif karena, peneliti tidak ingin menggunakan perhitungan statistic , tetapi ingin menjabarkan penelitian saya ini dengan kata-kata dan ingin menjabarkan penelitian ini dengan meminta pendapat orang-orang yang berhubungan dengan judul ini. dapat di pertanggung jawabkan, secara ilmiah dan peneliti dapat terlibat angsung dalam penelitian Peran RADIO hamzanwadi Dalam Penyiaran Dakwah Islamiyah Di Desa Kabar Kecamatan Sakra Kabupaten Lombo Timur. Lalu penggunaan pendekatan kualitatif di lakukan agar peneliti dapat menganalisa realita di lapangan secara langsung sehingga kemungkinan besar data yang di peroleh Penelitian ini di lakukan secara bertahap yaitu: a. Tahap orientasi yaitu mendapat kan gambaran umum tentang permasalahan yang akan di teliti b. Tahap eksplitasi yaitu lahan menyusun petunjuk untuk dengan mudah mendapat data dengan cara wawancara dan pengamatan terhadap pengumpulan data . 1. Kehadiran Peneliti . Kehadiran peneliti itu sangat lah penting, karena peneliti sangat berperan di dalam penelitian ini. Peneliti harus mencari data di lapangan dengan cara wawancara . Karena kalau peneliti tidak terjun langsung, maka penelitian yang di lakukan ini tidak akan valid datanya . Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu yang lama , bahkan berbulan bulan, melakuakn penelitian, agar mendapatkan data yang akurat , dan sebanyak mungkin , kemudian setelah itu data yang di peroleh di pilih berdasarkan kriterianya kemudian di analisis dan hasilnya akan di laporkan . Adapun usaha yang di lakukan peneliti adalah dengan cara

mensosialisasikan diri, menginformasikan dan bergaul dengan warga masyarakat tempat meneliti tersebut agar pada saat meneliti itu, mereka mau memberikan

45

informasi tentang apa yang di teliti itu, dan bergaul secara kekeluargaan. Jadi kehadiran peneliti sangatlah penting , dalam rangka menyimpulkan , menganalisis dan menguji analisis data melalui berbagai cara sehingga dapat meningkatkan kredibilitashasil peneliti. 2. Lokasi peneliti Penelitian ini di lakuakn di Lingkungan kabar Kecamatan sakra kabupaten Lombok timur .karena banyak sekali masyarakatnya yang mendengarkan acaraacara dakwah Radio Hamzanwadi dan mereka sangat rutin sekali mendengarkan acara-acara dakwah Radio Hamzanwadi karena itulah peneliti tertarik meneliti di sini. 3. Sumber Data Peneliti memperoleh data dari berbagai sumber, peneliti mewawancarai penyiar yang sering menyiarkan dakwah setiap hari, peneliti mengambil data dari masyarakat, peneliti menanyakan kepada masyarakat lingkungan kabar , sejauh mana mereka menerima keberadaan radio hamzanwadi dengan acara-acara dakwah yang di berikan, peneliti juga menanyakan kepada tuan guru selaku pemberi ceramah dakwah di radio , masyarakat, penikmat dakwah radio hamzanwadi dan penggemar acara dakwah radio hamzanwadi. Dengan demikian , kalau peneliti menggunakan teknik ini , maka peneliti harus memperhatikan syarat yaitu sebagai berikut : 1. pengambilan sampel harus di dasari atas ciri, dan karatristik tertentu , yang merupakan ciri pokok populasi. 2. subjek yang di ambil sebagai sampel , yang merupakan syarat subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3. .penentu karatristik populasi di lakukan dengan cermat di dalam study pendahuluan. 4. Prosedur Pengumpulan Data .

Sumber data adalah semua informasi, baik merupaka benda nyata , abstrak , ataupun dalam bentuk peristiwa atau gejala. Sumber data ada di manamana dalam jumlah yang cukup banyak, tetapi tidak semua orang dapat melihat dan membaca data yang di depannya, seorang peneliti juga harus mampu mencari dan memilih tempat penelitian, memilih data yang sesuai . tahapan ini harus di awali dengan mendapat informasi awal dari tempat dan masalah yang akan di teliti. Informasi awal yang di peroleh dengan : 1. observasi sepintas 2. ada pengaduan dari masyarakat 3. ada penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan 4. ada penyimpangan antara apa yang telah di rencanakan dengan kenyataan. Adapun metode pengumpulan data yang di gunakan dalam proses pengumpulan data adalah : a. Metode Observasi Metode observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan suatu obyek , secara sistematik . dalam observasi, melibatkan dua komponen , yaitu pelaku observasi ( di sebut sebagai observer) dan objek yang akan di observasi ( di sebut dengan observe) . pada massa lampau observasi hanya di lakukan oleh manusia saja secara langsung . saat sekarang, berkat kemajuan IPTEK observasi dapat di lakukan dengan bantuan alat elektronik . Petunjuk untuk melakukan observasi adalah : 1. kuasai pengetahuan apa yang akan di observasi . 2. kenali dengan baik tempat meneliti .

47

3. tentukan tujuan umum dan tujuan khusus untuk menentukan apa yang harus di observasi . 4. buat cara untuk mencatat hasil observasi 5. batasi dengan tegas, tingkat kategori yang di gunakan . 6. lakukan observasi dengan cermat 7. lakukan pencatatan setiap gejala secara terpisah Jenis teknik observasi adalah : 1. Observasi partisipan merupakan di mana observasi terlibat secara langsung dan ikut serta dalam kegiatan yang di lakukan oleh subyek yang di amati . 2. Observasi non partisipan , merupakan dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang di amati dan tidak ikut dalam kegiatan yang di lakukan oleh subyek . 3. Observasi sistematik, merupakan peneliti telah membuat kerangka yang memuat factor-faktor yang telah di atur terlebih dahulu dengan demikian ruang lingkup observasi lebih di persempit . 4. Oobservasi dengan kondisi observasi di kendalikan , maksunya di mana subjek di beri perlakuan khusus, kemudian di cermati apa yang terjadi, Jenis- Jenis Observasi berdasarkan atas cara pengamatan : 1. Observasi terseteruktur adalah penelitian di arahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga harus di sususn pedoman tentang tingkah laku apa yang harus di amati, di luar

pedoman tersebut , kejadian lain tidak perlu di perhatikan . 2. Observasi tak tersetruktur adalah apabila peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang hal-hal apa saja yang akan di amati .biasanya observasi tak tersetruktur di lakukan berkaitan dengan observasi part isipan . perencanaan tentang gejala yang di amati , baru di lakukan peneliti ada waktu . 3. Observasi terusterang adalah dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data , bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang di teliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas penelitian . b . Wawancara merupakan suatu proses Tanya jawab yang di lakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk mempermudah informasi dari terwawancara( interviewer). Di mana penelitian saya ini menggunakan wawancara dengan kontak langsung ( di mana interviewer dan interviewee berhadapan langsung) , dan kontak tidak langsung ( dengan perantara media elektronik , misalnya radio, televise ) fungsi wawancara adalah : 1. sebagai metode primer untuk pencarian data 2. sebagai metode pelengkap , apabila metode kuisioner dan observasi di rasa kurang lengkap . 3. metode kriterium (pengukur ) di pergunakan untuk menyakinkan kebenaran informasi dalam memutuskan suatu kebijakan . Untuk terlaksananya wawancara dengan baik , maka perlu juga peneliti memilih waktu dan tempat serta siapa yang akan di wawancarai sehingga

49

informasi yang di peroleh akurat . Dalam hal ini peneliti akan menanyakan gambaran umum tentang eksistensi radio hamzanwadi dalam mengembangkan dakwah di lingkungan kabar kecamtan sakra kabupaten Lombok timur , adapun yang akan di wawancarai peneliti adalah yang terlibat langsung dalam produksi dakwah di radio hamzanwadi pancor, tokoh agama dan masyarakat pada umumnya. 3 . Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencatat datadata yang sudah ada (yatim rianto 2001,62). Metode dokumtasi ini di gunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data tertulis , data tertulis sebagai pendukung yakni tentang profil radio hamzanwadi pancor dalam mengembangkan dakwah dan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat desa kabar. 4 .metode angket atau kuesioner Metode angket atau kuisioner adalah suatu metode yang di lakukan dengan cara terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan untuk memperoleh data atau pendapat tentang suatu permasalahan . 6. TEKNIK ANALISIS DATA Analisi data adalah proses pengurutan data-data ke dalam pola dasar sehingga dapat di temukan dan di rumuskan dalam hipotesis kerja yang di data oleh peneliti untuk di jadikan sebagai sumber data yang palid atau tepat , sehingga data yang data yang kita dapat harus data yang jelas , dan bisa di rumuskan menjadi hipotesis yang jelas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagaimana yang di kemukakan oleh Bodgan dan Taylor buku metodologi dalam penelitian kualitatif yang menyatakan Analisis data sebagai proses merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis . Pendekatan yang di lakukan peneliti adalah penelitian kualitatif maka dalam menganalisis data, harus berasal dari fakta fakta, artinya harus menanyakan data

tersebut kepada seseorang yang bersangkutan dengan judul peneliti , atau menanyakan kepada masyarakat lingkungan kabar serta tokoh agama yang menyiarkan dakwah yang di radio hamzanwadi, agar data yang di peroleh valid. 7 . VALIDITAS DATA Dalam menetapkan keabsahan data, data di perlukan pemeriksaan data, moelong berpendapat ada empat kriteria yang di lakukan dalam kebsahan data adalah :derajat kepercayaan , keteralihan, kebergantungan , dan kepastian. Ada dua teknik yang di lakukan dalam menentukan keabsahan data adalah: a. ketekunan pengamatan . ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan suatu isu yang sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. b. .pemeriksaan teknik ini di lakukan dengan cara mengekspos hasil

sementara atau hasil akhir yang di peroleh dalam bentuk diskusi analisis dengan rekan-rekan .

8 . JADWAL KEGIATAN PENELITI Penelitian di lakukan di mulai dari bulan oktober sampai dengan bulan maret.

I .Daftar Pustaka Bambang Harymurti. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Basit

Abdul. (2003). Wacana Dakwah Kontemporer. Yogyakarta : Stain Purwokerto dan Pustaka Belajar

51

Hassanuddin. (1996) Hukum Dakwah. Jakarta : pedoman ilmu

Internews Indonesia. (2000). Pedoman Jurnalistik Radio. Jakarta : Indonesia Jurnalistik Radio

Moh. Ali Aziz. (2004). Ilmu dakwah. Jakarta : prenada Media

Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi. (2006). Manajmen Dakwah. Jakarta : Predana media

Nazi. (1988). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Sukandarrumidi. (2008). Dasar Dasar Penulisan Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

Proposal Penelitian.