l$ B N : 978 -602.72006.0 -g Bidang llmu Perlanian Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN RAPAT TAHUNAN DEKAN BIDANG ILMU PERTANIAN BKS-PTN WILAYAH BARAT BUKU 2 "Penguatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan untuk Mencapai Kemandirian Pangan dan Mengemhangkan Energi Berbasis Pertanian" FAKU S PERTANIAN UNIVERSITAS AMPUNG
10
Embed
Daya Saing Usahatani Komoditi Pangan Sumber karbohidrat
Terbatasnya ketersediaan sumberdaya bahan pangan pokok sumber karbohidrat utama, yaitu beras harus segera mendapat alternatif pemecahan, karena secara mayoritas penduduk Indonesia pada umumnya dan Bengkulu pada khususnya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Diversifikasi pangan adalah salah satu alternatif pemecahan yang ditawarkan untuk menjawab permasalahan tersebut, namun alternatif keragaman yang ditawarkan juga harus disesuaikan dengan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif produk. Jika langkah tersebut telah dilakukan maka kombinasi ideal atas keragaman pangan sumber karbohidrat akan tercapai dengan tingkat efisiensi dan efektifitas baik. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan tingkat daya saing komoditas pangan pokok sumber karbohidrat di Provinsi Bengkulu. Guna menjawab tujuan tersebut diimplementasikan model Policy Analysis Matrix (PAM). Adapun hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa ragam bahan pangan sumber karbohidrat yang memiliki potensi pengembangan baik, secara berurutan adalah ubikayu, ubijalar, dan jagung. Secara rata-rata, berdasarkan kajian keuntungan dan efisiensi usahanya, ke-4 bahan pangan pokok tersebut memiliki keunggulan komparatif dan kompetitf. Dari aspek daya saingnya, secara berurutan adalah usahatani padi sawah, jagung, ubikayu, dan ubijalar. Sedangkan dari aspek keunggulan komparatifnya, secara berurutan adalah usahatani ubikayu, ubijalar, jagung, dan padi sawah. Artinya, dalam jangka pendek, untuk pemenuhan kebutuhan lokal, usahatani padi sawah masih memiliki daya saing yang paling tinggi, namun dalam jangka panjang dan merespon jangkauan pasar global, usahatani ubikayu memiliki keunggulan komparatif yang paling tinggi.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
l$ B N : 978 -602.72006.0 -g
Bidang llmu Perlanian
ProsidingSEMINAR NASIONAL
DAN RAPAT TAHUNAN DEKANBIDANG ILMU PERTANIAN BKS-PTN WILAYAH BARAT
BUKU 2
"Penguatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan untuk MencapaiKemandirian Pangan dan Mengemhangkan Energi Berbasis Pertanian"
FAKU S PERTANIANUNIVERSITAS AMPUNG
Sqninat Nasionat BKS PTN BaraaBandar Lampung, 19-21 Agustus 2011
PROSIDINGSeminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu Pertanian
BKS-PTN Wilayah Bzrat 2014
Bandar Lampung, 19-21 Agustus 2014
ISBN: 978-602-i 2006-0-9
Editor:
Ivayani
Purba Sanjaya
Puji Lestari
Rusita
Fitri YellyNovi Rosanti
RR RiyantiRio Tedy
Penerbit:Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Sekretariat:Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No' I
Bandar LamPung 35145
."tr- Seninar Naslonal BKS PTN EaratBandar Lampung, t*2, Agustus 2011
Analisis Hubungan Tingkat Partisipasi dan Pendapatan Wanita Tani dalam Berusahatani Kubis(Brassica oleraceae L.var capitata L.)
llukmel Hakim dan llaryati ttustofa Hakim
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Rumah Tangga Nelayan Pantai
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi JambiRainawaly Sr'ata dan Fendda Sadva
Daya Saing Usahatani Komoditi Pangan Pokok Sumber Karbohidrat di Provinsi BengkuluRedy Badrudin, Puti Suci Asriani, dan lluhammad tmad
Peta Ketahanan Pangan Kota SerangWeksi Budtilt
Peran Sektor Pariwisata terhadap Sektor Pertanian di Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera
Barat {Analisis Input Output)Yulistrlani, Rudl F&riamansyah, dan tahdt
Fsminraan tnp-ut dan Penawaran Output dalam Usahatani Kubis Putih di Kabupatat RejangI"8
Zaini Amin dan Nila Suryatiqcryt K$ijahn Ekonomi terhadap Keputr,rsan Ekonomi Rumah Tangga Petani Karet di
Deskripsi Flarga Jual dan Jumlah Pembelian Ayam Pedaging di Kota MakassarST, Rohanl & lluhammad Erl* Kumlawan
Potensi dan Prospek Pengembangan Tanarnan Kemirisunan (Reutealis trisperma (Blanco) AiryShaw) sebagai Penghasil Energi Terbarukan
sumanto
Profil Petani Padi Sawah Pasang Surut Berbasis Sistem Trio Tata Air di Kabupaten Indragiri
HilirSyalrinal, Tuhqvrana P.Sendiaia, Yoslnl Deliana dan Dede Saodah W
Analisis Daya Saing Usahatani Lada Putih di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sambas Provinsi
Kalimantan Barat
Stategi Penerapan Dan Pengembangan
Peqiualan Keripik Buah
Wanti Fitlanti, dan taswadBauran Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume
Suhorman
Efektivitas Kegiatan Peserta SI-PTT Berdasarkan l0 Komponen PTT Padi Sawah ( Kasus di
Desa Singamerta Kecamatan Ciruas Provinsi Banten) Asth Nu,yantngEth
Analisis Koryparatif Pendapatan Ugahatani Padi Sawah Metode SRI Menggunakan MikroOrganisme Lokal (Mol) Dengan Padi Sawah Konvensional (StudiKasus Desa Embawang)
Kecamatan Tanjung Agung Kabupatan Muara EnimFifian Permata Sari
pertanian, rendahnya tingtcat kesljihteruan p"tani, tiap-tiap wilayah dapat ditetapkan sehingga ketersediaan
tingginya tingkat alih fungsi lahan diri lahan pertanian pangan lokal terjamin dan ketahanan pangan akan
tunuman pangan menjadi lahan perkebunan, rendahnya tsrcapal'
tingkat produktivitas, dan dampak negatif perubahan Altematif solusi pencapaian ketahanan pangan
cuaca global sangat tidak ;;;"il;k; ."k,"; di Provinsi Bengkulu melalui diversifikasi pangan harus
produki pertanian. Menurut eriani dan 'q'"}'u'i (ZOO:), nrcrnPerhatikan keimggulan konparatif dan kompctitif
menyikapi kondisi tersebut' t"ru"g"i-"iiii"",ii komoditas pangan pokok sumber karbohi&at, yaitu
pexnecahan telah diru*urtur,, Ou.Lruiyu""a"Li r*f"fU beras, jagung, ubi kayu' dan ubi jalar di tiapriap wilayah
diversifikasipangan. selanlutnya dalam'Martianto (2005) pengernbangannya' Hal ini dilakukan agar diperoleh
disampaikan bahwa pendekatai-ilett*i"tr p".g"; kombinasi diversifikasi pangan yang tepat dan strategis
sebagai alternatif pemecahan ;; ;i;il;" a;;; didasarkan pada kemampuan dava saing sumberdaya
cennat agar pemanfaatan .u.u".auyu lokal dalat pangan lokal tersebut. Tiap wilayah memilik'i tingkat
optimal dan dari segl prel'erensi diteiima baik oteh daya saing yang berbeda-beda untuk masing-masing
komoditas' sehingga kombinasi keragarnannya juga akanxo[sumen.
Btdrudin et al.: D.ya Sriag Usarrr 7rn, r035
berbeda. Selain kekuatan daya saing tersebut, diperlukan Analisis Keuntunganjuga informasi pasar yang baik agar ketersediaan produk a. Private Proftabilit! (PP), yaitu D=A-(B+C).pangan terjamin stabilitasnya, baik dari sisi pasar Keuntungan privat merupakan indikator daya saingprodusen maupun konsumel seiring dengan keterbukaan (competitiveness) dari sistim komoditas berdasarkan
pasar global yang terjadi. Pada akhirnya formulasi teknologi, nilai output, biaya input dan transferdiversifikasi pangan pokok sumber karbohidrat perlu kebijaksanaan yang ada. Apabila D>0, berarti sistim
disusun. komoditas tersebut menperoleh profit di atas normal.
Berdasarkan paparan lersebut, maka berikut b. Social ProJitabr?4, (SP), yaitu H=E{F+G).. drumuskan tujuan penelitiaq yaitu menganalisis tingkat Keuntungan sosial merupakan indikator keunggulan
ibya saing komoditas bahan pangan pokok sumber konparatif (comparative advanlage) atau cfisicnsi darikarbohidrat di Provinsi Bengkulu- sistim komoditas pada kondisi tidak ada divergensi dan
penerapan kebijaksanaan efisien, apabila H>0.BAIIAI\ DAN METODE Sebaliknya, bila H<0, berarti sistim kornoditas tidak
mampu bersaing tanpa bantuan atau intervensiLokasi penelitian adalah di wilayah kabupata/ pemerintah.
tota di Provinsi Bengkulu yang ditetapkan secaruprrposive, yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Efisierrri Finansial d.D Efisiemi EkoromiIfuS" Lebong, Kqahyng BengkuluTatga\ Selum, a. Private Cod nato (PCR), yaitu D:N(B+C).
fugkulu Selatan, Kaur Bengkulu Utan, fun Muko- PCR merupakan indikator profitabilitas privat yangmtko. Pada tiap kaburyten4@ta dipilih empat desa yang n enunjukkan kenanpuan slSrim unruk nrnhayar ba.va
mempresenlasikan usahatani komoditas penelitian. donrestik dan taap korryaitif. Sistim b€rsifat LoqdnifSelanjutnya di tiap desa tersebut akan diwawancara jika PCR<I. Sematjn kecil nilai PCR berani senaliinnusing-masing 20 petani padi sawah, jagung, ubikayu, korrpetitifrfan ubijalar. b. Domestic Resounce Co$ Rario \DRCR), yairu
Penelitian ini menggunakan metoda dasar survei DRCR=G(E-F). DRCR merupakan indikatorrhn analisis kuantilatif. Sebagaimana tujuan penelitiar! keunggulan komparatif yang menunjukkan jumlahalat analisis yang digunakan untuk adalah Palicy sumberdaya domestik yang dapat dihemat untukAnalysis Matrik /P,4M,/. Selanjutnya hasil analisis ini menghasilkan satu unit devisa. Sistim mempunyaiakan didukung data-data kualitatifyang akan disajikan keunggulan komparatifjika DRCR< 1. Sernakin kecilnilaidengan mcnggunakan metoda deskiptif. DRCR berarti semakin efisien dan mempunyai
Hasil analisis PAM memuat informasi tentang keunggulan komparatifmakin tinggi.profitabilitas daya saing (keunggulan kompetitifl,efisiensi ekonomi (keunggulan komparati| suatukomoditas dan dampak kebijakan pemerintah terhadapsistim komoditas tersebut [diadqsi dari Rachman dkk(2004'), Rachman dkk (20etb), Rusastra dkk (2004),
dan Sadikin (2002)j. Pada Tabel I disajikan rnatrik PAMyang memuat informasi usahatani tanaman pangansumber karbohidrat dalam satu siklus produki denganberbagai indikator.
Tabel l. Policv Anal),sis Matrix (PANI)
Dampak Kebijakrn Pemerintrh
Kebijakan outputa. Output Transfer (OT), yaitu OT=A-C.
Transfer output merupakan selisih antara penerirnaan
dihitung atas harga privat (financial) dorgan penerimaandihitung berdasarkan harga sosial (bayangan). Jika nilaiOT>0 menunjukkan adanya transfer dari masyarakat(konsumen) ke produsen, demikian juga sebaliknl,a.
KeuntunganPenerirnan Irpul non tradablelnput tradable
Harga privatllarga SmialDivergersi
EI:A.E
BF
J:BF\J
K{-G
DH
L=I.J.K.D-HSumber: Monke. E.A. and S.R. Pearson (1989)
1016
b. Nominal Protection Cofficient on Output(NPCO), yaitu NPCO=A/E. NPCO merupakan tingkatproteksi pemerintah terhadap output domestrk. Kebljakanbersifat protektif terhadap output jika nilai NPCO>I.Senrakin besar nilai NPCO, berarli semakin tinggi tingkatproteksi pemerintah terhadap output.
Kebijakan inputa. Input Transfer (IT), yaitu IT:B-F. Transfer
input mcrupakan selisih antara biaya input yang dapatdiperdagangkan pada harga privat dengan biaya inputyang dapat drperdagangkan pada harga sosial. Nilai ITmenunjukkan adanya kebijakan pemerintah yangditerapkan pada input tradable. Jika nilai IT>0menunjukkan adanya transfer dari petani ke produseninput tradable.
b. Nominal Protection CoeJrtcient on Tradablelzpat (NPCI), yaitu NPCI=B/F. NPCI merupakanindikator yang menunjukkan trngkat proteksi pemerintah
terhadap harga input domestik. Kebijakan bersifatprotekif terhadap input jika nilai NPCI<1, berarti ada
kebijakan input tradable.c. Factor Transfer (FT), yaitu FT=C-G Transfer
faktor merupakan nilai yang menunjukkan perbedaan
harga privat dengan harga sosialnya yang diterimaprodusen untuk pembayaran faktor-faktor produksi yang
tidak diperdagangkan. Jika nilai FT>0 berarti adatransfer dari petani produsen kepada produsen lnpartrqd ab I e. demikian sebaliknya.
hebijahan input-output;- Eiicite Protecrion Coefficient (EPC), yaitu
EPC=-\-Br rE-Fl. EPC merupakan indikator yangn=-:ljultar trngtat proteki simultan terhadap outputSan iryut u-adable. Kebrlakan masih bersifat protektifiika nilai EPC>1. Semakin besar nilai EPC berartisernakin tinggr tingkat proteksi pemerintah terhadapkomoditas domestik.
b. Net Transfer (NT), yaitu NT=D-H. Transferbersih merupakan selisih antara keuntungan bersih yangbenar-benar diterima produsen (privat) dengan
Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Barat : 1034-1040,2014
keuntungan bersih sosialnya. Nilai NT>0 menunjuktantambahan surplus produsen yang disebabkan olehkebijakan pemerintah yang diterapkan pada input danoutput, dan sebaliknya.
c. Prolitqbility Coeffcient (PC), yaitu PC:D/H. Koefisien keuntungan adalah perbandingan antarakeuntungan bersih yang benar-benar diterima produsen
dengan keuntungan bersih sosialnya. Jika PC>0 artinyasecara keseluruhan kebrlakan pemerintah memberikaninscntif kcpada produscn, dan scbaliknya.
d. Subsicly Ratio to Producer (SRP), yaituSRP=L/E- Rasio subsidi produsur menunjukkan proporsidari penerimaan total pada harga sosial yang diperlukanapabila subsidr yang digunakan sebagai satu-satunyakebijaksanaan untuk menggantikan seluruhkebijaksanaan komoditas dan ekonomi makro. Apabilanilai SRP<0 artinya kebijakan pemerintah yang berlakuselama ini menyebabkan produsen mengeluarkan biayaproduksi lebih besar dari biaya imbangan untukberproduksi, sedangkan jika SRP>0 adalah sebaliknya.
Berdasarkan hasil perhitungan keuntunganusahatani pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa bahanpangan pokok sumber karbohidrat yang terdiri dari padisawah, jagung, ubikayu, dan ubi jalar memilikikeunggulan kompetitif dan keunggulan komparatifdengan besar keuntungan privat dan keuntungan sosialper tahun per hektar sudah cukup tinggi. Untuk setiaphektar pengusahaan usahatani tanaman pangan padisawah, telah mampu menciptakan keuntungan privatsebesar Rp 31.288.120,00 dan keuntungan sosial sebesar
Rp 29.785.480,00, sedangkan untuk ubikayr: mampumenciptakan keuntungan privat senilai Rp 4.467.880,00dan keuntungan sosial sebessar Rp 21.547.880,00.
Tabel 2. Keuntungan Usahatani Komoditas Pangan Sumber Karbohidrat
Ketersediaan input produks i sangat berpengaruhtefyap keberlanjutan suaru usahatani. Sebagaiinnatelah disampaikan pada bagian pendahuluan, seorangprodusen memiliki banyak pertimbangan dalammcnentukan pilihan usahatani yang akan diiaksanakar\salah satu faktor yang dipertimbangkan adalah besarkecilnya keunfungan yang dapat dinikmati. Keuntunganusahatani merupakan selisih ankra penerimaan danbiaya produksi, jadi semakin efisien pernanfaatan inputproduksi maka akan berdampak pada semakinekonomisnya biaya produksi yang dicuiahkan.
Dari hasil analisis keuntungan ini dapatdisampaikan bahwa sesagai sumberpan-gan, posisi padisawah dan ubikayu sarna-sarna nremiliki keunggulankompetitif dan komparatif, walaupun secara statuskomoditi di rnasyarakat sangat berbeda image. padi{beras} dikenal sebagai bahan pangan pokok yangsecara preferensi telah mewakili pya hidup seluruhlapisan masyarakat, sedangkan ubikayu masih terusberkutat dengan image negatifnya sebagai bahan pangansubstitusi di masyarakat kelas bawah, padahal dari sisikeuntungan usahataninya dapat diketahgi bahwa ubikayumampu rnenciptakan nilai keuntungai yang cukup besar.
Berikutnya dapat juga disampaikan bahwausahatani jagung memiliki kesempatan menciptakankeuntungan privat dan sosial yang tinggi, yaitu senilaiRp 30. 549. I 70,00 /haltahun dan Rp 63.294.240,A0 lhaitahun selanjutnya diikuti usahatani ubi jalar senilai Rp3.236.690,00 Araltahun dan Rp 43.258.920,00 /halrahun.Secara rata-rata usahatani tanaman pangan tersebut diatas telah mampu dijadikan sumber kehidupan keluarga,dan dari sisi teknologi usahatani dan pananganan pascapanennya sudah sangat adaptif di nnsyarakat. Gunapengembangan program diversifikasi pangan, keempatkomoditas pangan pokok sumber karbohidrat tersebut
sangat adaptif dan berpeluang untuk dikembangkankarena memiliki keunggulan komparatif dan kompeiitif.
Elisiensi Finansial dan Efisiensi EkonomiEfisiensi finansial juga masih menrpakan indikator
kzuntungan privat yang nrnunjukkan kemarpuan sistimytuk mernbayar biaya domestik dan tetap Lompetitif.Sedangkan efisiensi ekonomi merupakan indikatorkeunggu-lan komparatif yang mcnunjukkan jumlahsumberdaya domestik yang dapat dihemat untukmenghasilkan satu unit devisa.
Keunggulan kompetitif dan komparatif dimilikioleh semua komoditi pangan. Kondisi initerindikasi darinilai efisiensi, baik finansial maupun ekonomi yang lebihkecil dari satu. Usahatani padi sawah masih memilikitingkat keunggulan kompetitif yang paling tinggi,selanjutnya strara berurutan diikuti usahatani jugoog,ubikayu, dan ubijalar. Kondisi ini menggambarkankanampuan usahatani unfuk membayar biaya domestikdan tetap kompetitif, semakin kecil nilai efisiensifinansialnya, maka suatu usahatani sernakin kompetitif.Setiap 0,4 satuan biaya domestik yang dicurahkan padausahatani padi sawah telah mampu menciptakankeunggulan daya saing untuk komoditi tersebut.
Efisiensi ekonomi dari pengembangan usahatanitanaman pangan sumber karbohidrat menunjukkantingkat keunggulan komparatif yang baik. Secaraberurutan dapat disanpaikan bahwa ubikayu lebih ungguldaripada ubijaiaa jagung danpadi sawatr, sehinggadalamjangka pendek dan cakupan produksi lokal, padi sawahmemiliki daya saing yang paling baik dibandingkandengan usahatani tanarnan pangan lainnya. Adapuntanaman pangan alternatif yang direkomendasikansebagai alternatif diversifikasinya adalah jagung,ubikayu" dan ubijalar.
Sedangkan dalam jangka panjang dengancakupan global, ubikayu pallng memiliki kernampuanpenghematan sumberdaya domestik dalam penciptaansatu unit devisa, untuk setiap 0,25 unit sumberdaya
Badrudin at ad.. Dayr Saing lJsaha tani
Kebijakan Inpur
_,,^, .f:Oulkan.input dijelaskan dari adanya transfernrrat yang diberikan.oleh petani (produsen) kepadayrodu;en input asing.( tradlble),0"" p"t""i (produsen)kepada produsen faktor_fakto; prJ;k; y"ng tidakdiperdagangkan (non tradabre).
'serain iru, kebijakan
input juga dapat diindikasikan dari ;;kj" tingginyatingkat.proteksi pemerintah te.luaap iarga inputdomestik.
Dari hasil analisis input transfer pada Tabel 5,dapat diketahui bahwa.usahatani padi sawah, jagung,
"91.ry dan ubijalar belum mampu*.rdiLun runrronilai dari petani kepada produr*Lpu, uring.'S"Aungtuntransfs nilai dari petani kepada proclusen iri ut domestik
l:ntu dapat diperoleh dari urututuni--fudi sawah.Namun, penggunaan input pada usahatani'padi sawah,jagun{, dan ubikayu tetap mendapatkan proteksi daripemerinrah, yairu berupa subsidi pada inpui d;"k";qT$. Sedangkan untuk usahakni uUdatar, Aikarenakan,lduk
T:oggunakan pupuk, maka belum menikmatioampak kebijakan input, yaitu berupa proteksi.
Kebijakan Input Output
. Kebijakan inpur ouput digambarkan dari adanya
proteksi simultan dari pemerintah terhadap input danoutput tradable (asing) sebagai bentuk profeksi
*T:il"h 1::h".dit komoditas domestik. DarnpakEmnyaJuga ditunjukkan dari adanya tambahan surplusprodusen, insentif kepada produsen/konru**. iun
domestik yang dicurahkan pada usaharani ubikayurnampu menghasilkan I unit devisa.
Dampak Kebijakan pemerintahKebijakan Output
Kebijakan output digambarkan dari adanyatransfer kesejahteraan yang dib".ik n oleh nusyarakat(konsumen) kepada eetlni. (produsen), o"rit iun lugusebaliknya. Selain iru, .kebilaka" r"rp"il"ra dapardiindikasikan dari scmakin iinggrnyu ffiiat proteksipemerintah terhadap ourput yang diirasilkin.
Tinggi rendahnya tingkai p.or.t .il"*erinrahterhadap hasil usahati
1"" rtr 4* ;iliffi iiiffi l' ;11il,11',1"1,t"I::"r*,q tinggi nilai proreksl, rnat u roiuti"i"ggi tingkarproteksi pemerintah terhadap output. S.lugu*r* fr^ifanalisis pada Tabel4, diketahui U"f,*"i",iy. usahatani
1fi 1wa! yang ourputnya mendapatkan iroteksi daripelering.h, sedangkan kebijakan p"nr.iiotut puOuusahatani jagung ubikayg dan ubijaiar Ueium uersiatprotektif.
1039
kemampuan kebijakan subsidi mengefisienkanpenggunaan biaya produksi usahatani oleh produsen.
Sistim usahatani tanaman pungun sumberkarbohidrat di provinsi B*sk t; y;;ffilnrn*ir._ur,proteksi pemerintah, y.uh"p* ;, il r""g"t minimal,yairu usahatani padi sawah i"ir"i"ol;reksi >l).Sedanekan untuk usahatarrij"g,r"g, ;bil"i". * ubijalarbelum mendapatkan proteksi. Klndisi ini-berimplikasipada tidak.srabilnya usaharani ,*.r"i* jika terjadigoncangan harga terhadap input dan output usahataniyang tadable.
. Dernikian juga.halnya dengan tambahan surplusprodusen, hanya usahat""i p"d;;;;;"/uog *u,noumemberikan tambahan suiptus proJu,r.o sebagaidampak diberlakukannya t"Aiilf*" p"."J"tah terhadapinput dan output usahataninya lnitaitransf", Uorit ,O).Sdangkan untuk usahatani jugulg: _i*.Vlt d"" ubijalarbelummanpu lgrciryatan tu",,,dil;'",pil produsen.
. pada Tabel 6, dapat dilihat Uofr*u'Jlir.*ili."keunfungan untuk semua kom..rt"" ^;:'Har ini riqi erasil#lT"-:##83,ffi r#*il;q.ry1nt"h telah memberikan insen*f tep"e" produse*.demikian juga seba liknyo: s;i;;j; *irlluru *rp*1,.kemampuan s ubsidi mengefi s ienlia ; ;#;;_ _n b rayaproduksi, rernyata subsidr pupuk sebo*-Z-SlJ y"ng telahdiberikan penrerintah b*iurn *urnp" r."g"nrienkan
perggunaan biaya produksi. Kebijakan peniintah yangdibertakukan pada usahatani ;;t J";;i, jagung,ubikayu, dan ubijalar di provinsi fi*ekulu ;ny"Uubkun||f"j (selaku produsen) mengeluarLn Uiu'u produksilebih besar dari biaya imbangai untuf, U..pril"r"i (nilaiS/P ratio <0).
Berbagai dampak kebljakan pemerintah yang telahditerapkan pada usahafani padi,u*uf,, i"gong, ubikayu,dan ubijalar tersebug dapat dijadikan au*"ip"rt*bangandalam up.uy,u p"og.*Luoguo progru;'diversifikasipangan pokok sumber karbohidrat diprovinsi Bengkulu.Dari hasil analisis keturggulan kompetitif dan t<onrparatifdapat disampaikan bahwa usahatani padi sawa[ jagung,ubikayu, dan ubijalar yang diusaiakan di provinsiBengkulu memiliki claya saing dan keunggulan untukdipasarkan, baik dipasarkan di fasaran dorri"iiit *uupunasing. Namun demikian peilu diperhatikan bahwaprotd<si pernerintah terhadap input dan ouput usahatani,baik secara parsial maupun simultan, belummenyentuhkomoditi pangan sumber turUoiriarui atternatifdiversifrkasi beras di p_r"."1":i nengkulu, yaitu jagung,ubikayu, dan ubijalar. Selain itu, keir,ampu* t rU;3ut unpemerintah dalarn memberikan tambahan surplusprodusen juga baru ditunjukkan oleh usahatani padisawah. Selanjutnya, berka itan dengan tceUriatan subsidi.
1040
dapat disampaikan bahwa pemberian subsidi untuksemua usahatani yang diamati dalam penelitian ini belummanunjukkan tingkat efisiensi yang baik, dalam artiansubsidi belum rnmpu meminimalkan biaya produksiusahatani.
Pada akhirnya, hasil penelitian ini diharapkandapat menginspirasi peneliti-peneliti lainnya untukmemberikan sumbang saran tentang berbagai strategiterbaik menggeser preferensi konsumen terhadap bahanpangan pokok sumbcr karbohidrat beras morjadi selainberas. Sebagai bahan pertimbangan dapat disampaikanbahwa performa usahatani tanaman pangan di ProvinsiBengkulu jika ditinjau dari aspek kemampuan dayasaingnya, secara berurutan adalah usahatani padi sawah,jagung, ubikayu, dan ubijalar, sedangkan dari aspekkeunggulan komparatifnya, secara berurutan adalahusahatani ubikayu, ubijalar, jagrrng dan beras. Artinya,dalamjangka pendek, untuk penrenuhan kebutuhan lokal,usahatani padi sawah masih memiliki daya saing yangpaling tinggi, namun dalam jangka panjang dan untukmerespon jangkauan pasar global, usahatani ubikayurwrniliki keunggulan komparatif yang paling tinggi.
di Provinsi Bengl*rlu rnemiliki keunggulan konpeitif dankomparatif. daya saing kompetitifusahatani padi sawah,jagung, ubikayu, dan ubijalar, kzunggulan konparatifnya: usahatani ubikayu, ubijalar,jagung, dan padi sawah.Sistim usahatani tanaman pangan sumber karbohidratdi Provinsi Bengkulu yang sudah meniknrati proteksipemerintah, walaupun masih sangat minimal, yaituusahatani padi sawah, sedangkan untuk usahatanijagung, ubikayu, dan ubijalar belum mendapatkanproteksi. Secara keseltruhan kSijakan pernerintah yang
telah diterapkan pada usahataniphdi sawah, jagung,
ubikayu, dan ubijalar di Provinsi Bengkulu telahmemberikan insentif kepada produsen. Namun, subsidipupuk belum manpu mengefisienkan penggunaan biayaproduksi.
Saran
bagi pemerintah disarankan untuk dapat Proteksipemerintah input dan output usahatani, parsial ataupun
simultan. Mengkaji ulang kunampuan k*ijakan pemerint
surplus usahatani padi sawah. Membenahi sistimpemberian subsidi, tingkat efisiensi yang baik,
fuaei<ling Serainar Alasioaat BKS pTN Bent : 103,,.1O4O,2014
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, M & Ashari. 2003, Arah. Kendala. danPentingnya Diversifikasi Pangan di Indoneiia.Forum Agro Ekonomi 2l(2).
Faostat, 2014. Statistic Data Trade of Crops andLivestock Products. http:i/faostat3.fao.org/faostat-gateway/go/to/&wn load/T/T PIE (diaks es
terakhir pada l0 Juni 2014 pukul 12.05 WIB).
Martianto, D. 2005. Pengembangan DiversifikasiKonsumsi Pangan. Seminar PengembanganDiversifikasi Pangan. Bappenas. Jakarta.
Monke, E.A., and E.S. Pearson. 1989. The PolicyAnalys is Matr* for Agricultural Development.Cornel University Press. London.
Rachman, Benny., Pantjar Simatupang, & TahlimSudaryanto. 2004'. Efisiensi dan Daya SaingSistern Usahatani Padi. Prosiding Efisiensi danDaya Saing Sistem Usahatani BeberapaKomoditas Pertanian di Lahan Sawah. LitbangtanRL Bogor.
Rachman, Handewi PS., Supriyati, Saptana,& BennyRachman. 2A04b" Efisiensi dan Daya SaingUsahatani Hortikultura. Prosiding Efisiensi danDaya Saing Sistem Usahatani BeberapaKomoditas Pertanian di Lahan Sawah. LitbangtanRI. Bogor.
Rusastra, I Wayan., Benny Rachman, & SupenaFriyanto. 2004. Analisis Daya Saing dan StrukturProteksi Komoditas Palawija. Prosiding E fi siusidan Daya Saing Sistem Usahatani BeberapaKornoditas Pertanian di Lahan Sawah. LitbangtanRI. Bogor.
Sadikin, Ikin. 1999. Keunggulan Komparatif danDampak Kebijakan Pemerintah padaPangernbangan Produksi Jagung di Bengkulu.Makalah SemNas "Strategi PengembanganAgribisnis Menuju Indonesia Baru": FapertaUniversitas Nasional. Jakarta.