DATA BASE JAMU Skip to content Home Antidesma bunius Bahan Jamu belimbing BELUNTAS Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Jahe (Zingiber officinale Rosc) Jambu Mete (Anacardium occidentale) khasiat daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr). KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBAL Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Physallisa angulata L. (Ciplukan) Potensi Lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) Potensi Mentimun (Cucumis sativus) Bagi Kesehatan Potensi Obat dan Makanan Pokok Talas (Colocasia esculenta.) Potensi Pepaya (Carica papaya L) sebagai tanaman obat Potensi Tanaman Brojo Lintang Potensi Tanaman Jati ( Tectona grandis L. ) Potensi Tanaman Jengger Ayam (Celosia cristata) Potensi Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Berbagai Penyakit Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) POTENSI TUMBUHAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) POTENSI TUMBUHAN SIRIH MERAH Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) Sidaguri (Sida rhombifolia) Sebagai Penyembuh Asam urat TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TEH HIJAU Temu Kunci SAWO Posted on January 10, 2012 by mahasiswa Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji) Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DATA BASE JAMU
Skip to content
Home Antidesma bunius Bahan Jamu belimbing BELUNTAS Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Jahe (Zingiber officinale Rosc) Jambu Mete (Anacardium occidentale) khasiat daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr). KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBAL Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Physallisa angulata L. (Ciplukan) Potensi Lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) Potensi Mentimun (Cucumis sativus) Bagi Kesehatan Potensi Obat dan Makanan Pokok Talas (Colocasia esculenta.) Potensi Pepaya (Carica papaya L) sebagai tanaman obat Potensi Tanaman Brojo Lintang Potensi Tanaman Jati ( Tectona grandis L. ) Potensi Tanaman Jengger Ayam (Celosia cristata) Potensi Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Berbagai Penyakit Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) POTENSI TUMBUHAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) POTENSI TUMBUHAN SIRIH MERAH Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) Sidaguri (Sida rhombifolia) Sebagai Penyembuh Asam urat TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TEH HIJAU Temu Kunci
SAWOPosted on January 10, 2012 by mahasiswa
Buah Sawo ( Acrhras zapota. L)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras atau Manilkara
Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras
Indonesia kaya akan beragam jenis buah-buahan, baik jenis buah asli
Indonesia ataupun buah yang berasal dari luar yang dikembangkan di
Indonesia. Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman
buah berupa yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan
Hindia Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan
banyak ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan
ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Tetapi ada daerah-
daerah yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan
berproduksi dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan
ketinggian 700 m dpl. Citra rasa manis dan masirnya sawo menjadikan
buah ini banyak disukai orang. Dibalik rasa manis dan masir yang
dimiliki buah sawo, buah sawo ini terkandung zat gizi serta manfaat yang
penting bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut merupakan gambar dari
tanaman dan buah sawo seperti di bawah ini
gambar 1. buah sawo (Rudi, 2011)
Tanaman sawo dapat dicirikan tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter,
merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya sangat bagus untuk
dibuat ukiran dan harganya mahal. Memiliki buah kecil-kecil berwarna
kuning keungu-unguan, jarang dimakan.
Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa
yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia
Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak
ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan ketinggian
1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Pengembangan budi daya sawo
sudah meluas hampir di seluruh Indonesia. Pada tahun 1990 areal
penanaman sawo terdapat di 22 propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian
Jaya, dan Timor Timur. Provinsi yang termasuk kategori lima besar
sentra produsen sawo pada tahun 1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.
Habitat Penanaman Buah Sawo
Iklim
1. Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah
sampai kering.
2. Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan
basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering
atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7
bulan kering atau membutuhkan curah hujan 2.000 sampai 3.000
mm/tahun.
3. Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar
matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
4. Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32
derajat C.
Media Tanam
1. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah
lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik,
aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang
diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis
tanah andosol (daerah vulkan), alluvial loams (daerah aliran sungai), dan
loamy soils (tanah berlempung).
2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan
tanaman sawo adalah antara 6–7.
3. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo,
yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.
Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah
yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi
dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m
dpl.
Manfaat dari Buah Sawo
Manfaat tanaman sawo adalah sebagai makanan buah segar atau bahan
makan olahan seperti es krim, selai, sirup atau difermentasi menjadi
anggur atau cuka. Selain itu, Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi
24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat
bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan
penting dalam metabolisme tembaga. Selain itu, konsumsi vitamin C
dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat
besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain,
seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Buah sawo juga
mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh
untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu
pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi
kesehatan.
Vitamin lain yang terkandung dalam buah sawo yakni riboflavin, niasin,
B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin
dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena
getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan. Buah
sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan
sebagai sumber energi. Namun, buah sawo tidak dianjurkan bagi
penderita diabetes melitus karena bisa meningkatkan kadar gula darah
dengan cepat. Salah satu keunggulan buah Sawo adalah buah ini baik
bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, hal ini disebabkan Buah
sawo merupakan sumber kalium yang baik. Di sisi lain kandungan
Natrium dalam buah ini tergolong rendah. Perbandingan antara
kandungan kalium dan Natrium dalam buah ini sebesar 16 : 1. Selain itu
dalam buah sawo, terkandung serat yang cukup tinggi, sehingga sangat
baik untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Kandungan gula sederhana di dalam sawo juga mampu memulihkan
energi secara cepat. Sawo juga bisa meminimalkan risiko kanker
pencernaan, karena buah ini punya kemampuan mengikat karsinogen di
dalam saluran pencernaan.
Komposisi Gizi Buah Sawo
Buah sawo memiliki kandungan mineral cukup baik. Kandungan
kaliumnya,193 mg/100 g. Sawo juga memiliki kadar natrium, 12 mg/100
g. Perbandingan kandungan kalium dan natrium yang mencapai 16:1
menjadikan sawo sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah. Selain
kaya akan kalium, sawo juga mengandung sejumlah mineral penting
lainnya.
Kandungan mineral per 100 gram buah sawo:
Kalsium ……….21 mg
magnesium ……….12 mg
fosfor ……….12 mg
selenium ……….0,6 mg
seng ……….0,1 mg
tembaga ……….0,09 mg
vitamin C ……….14,7 mg
Metode Pembuatan Sirup dari Buah Sawo
Adapun buah sawo yang digunakan untuk pembuatan sirup adalah buah
telah masak dan berwarna kecokelatan, aroma khas (wangi), dan tidak
keras. Langkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan sirup adalah
siapkan 5 buah sawo kemudian dicuci bersih. Setelah itu, diblender
sampai halus dan disaring. Kemudian, hasil saringan ditaruh pada panci
dan ditambahkan air 500 ml dan gula 100 g dipanaskan diatas kompor.
Kemudian ditunggu sampai mendidih dan menjadi kental. Setelah kental
kemudian ditiriskan dan dibiarkan dulu agar dingin baru dapat dikemas
dimasukkan botol.
Pengembangan Budidaya Buah Sawo
Pengembangan budidaya sawo sudah meluas hampir di seluruh
Indonesia. Pada tahun 1990 areal penanaman sawo terdapat di 22
propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian Jaya, dan Timor Timur. Provinsi
yang termasuk katagori lima besar sentra produsen sawo pada tahun
1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan
Kalimantan Barat. Produksi dan perdagangan mancanegara sawo manila
sangat populer di Asia Tenggara. Data statistik menunjukkan bahwa
wilayah Asia Tenggara merupakan produsen utama buah sawo manila ini.
Pada tahun 1987, Thailand menghasilkan 53.650 ton dari jumlah 18.950
ha, Filipina menghasilkan 11.900 ton dari lahan 4.780 ha, dan
Semenanjung Malaysia menghasilkan 15.000 ton dari lahan 1.000 ha.
Gambaran Peluang Agribisnis
Permintaan buah-buahan umumnya meningkat dengan makin
meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanaman
buah-buahan memberikan keuntungan dan peluang bisnis yang baik.
Beberapa hal yang mendorong usaha pengembangan pertanaman buah-
buahan antara lain sebagai berikut:
a) Harga buah cukup baik, terutama di kota-kota besar dan jarang
mengalami penurunan harga.
b) Makin banyak sarana perhubungan, maka jalur pemasarannya makin
lancar.
c) Adanya pengembangan industri pengolahan buah-buahan.
d) Sarana teknologi yang tersedia, misalnya pupuk dan obat-obatan.
Buah sawo di Indonesia sampai saat ini belum banyak diekspor ke luar
negeri. Hasil panennya hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri
saja. Sebenarnya perkembangan produksi buah sawo cenderung
mengalamai peningkatan, tetapisemua itu belum dapat memenuhi
kebutuhan atau permintaan masyarakat. Dengan demikian masih
dibutuhkan investor yang mau menanamkan modalnya untuk perluasan
tanaman sawo. Peluang bisnis buah sawo sangat besar karena konsumsi
buah-buahan berkembang dengan pesatnya. Untuk penduduk DKI
Jakarta saja, konsumsi buah pada tahun 1988 sebanyak 8.438 orang dan
telah berkembang menjadi 13.745 orang pada tahun 1993. Apalagi
begitu mudahnya menanam sawo dan dapat menghasilkan buah
sepanjang tahun.
Daftar Pustaka
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Sawo ( Acrhras zapota. L ).
http://www.ristek.go.id.
Rudi. 2011. Buah Sawo Ternyata Obat Diare.
http://www.lensaindonesia.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012
Cintaku. 2011. Manfaat & Kandungan Gizi Buah Sawo.
http://cintaku.mywapblog.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012
By : Bio’08_0810913020Posted in Bahan Jamu | Leave a comment
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides)Posted on January 10, 2012 by mahasiswa
Sisik Naga
(Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.)
Sinonim :
D. heterophyllum C.Chr., D. microphyllum (Pr.) C.Chr., Lemmaphyllum
microphyllum Presl.
Klasifikasi (plantamor, 2012)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Polypodiaceae
Genus: Drymoglossum
Spesies: Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.
Uraian :
Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia tropik, merupakan
tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi
bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat
ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang, dan tempat-tempat lainnya
pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar
rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar
melekat kuat. Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak
yang pendek. Daun bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk
jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal
runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul atau berambut jarang
pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai hijau kecokelatan.
Daunnya ada yang mandul dan ada yang membawa spora. Daun fertil
bertangkai pendek atau duduk, oval memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-
2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama
dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini dinamakan picisan.
Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar (iptek,
2012)
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: picisan, sisik naga (Semenanjung Melayu),
sakat riburibu (Pantai Sumatera Barat). Jawa: paku duduwitan (Sunda),
pakis duwitan (Jawa). NAMA ASING Bao shu lian (C), dubbeltjesvaren,
duiteblad, duitvaren (B). NAMA SIMPLISIA Drymoglossi Herba (herba
picisan) (Iptek, 2012).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri