DASAR TEORI TROMBOFLEBITIS A. Pendahuluan Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit naik antara 37,2 - 37,8 o C oleh karena resorbsi benda-benda dalam rahim dan mulainya laktasi. Dalam hal ini disebut demam resorbsi, hal ini adalah normal (Rustam Muchtar, 1998). Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun. Mobilitas puereuralis adalah kenaikan suhu badan sampai 38 o C atau lebih selama 2 hari. Da;am 10 hari pertama postpatum. Kecuali pada hari petama. Suhu diukur 4x sehari secara oral (dari mulut) (Adele Pillitteri, 2007). Beberapa faktor predisposisi 1. Kurang gizi atau nutrisi 2. Anemia 3. Higiene 4. Kelelahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DASAR TEORI
TROMBOFLEBITIS
A. Pendahuluan
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit naik antara
37,2 - 37,8oC oleh karena resorbsi benda-benda dalam rahim dan mulainya
laktasi. Dalam hal ini disebut demam resorbsi, hal ini adalah normal (Rustam
Muchtar, 1998).
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat
genitalia dalam masa nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh
sebab apapun. Mobilitas puereuralis adalah kenaikan suhu badan sampai 38 oC
atau lebih selama 2 hari. Da;am 10 hari pertama postpatum. Kecuali pada hari
petama. Suhu diukur 4x sehari secara oral (dari mulut) (Adele Pillitteri, 2007).
Beberapa faktor predisposisi
1. Kurang gizi atau nutrisi
2. Anemia
3. Higiene
4. Kelelahan
5. Proses persalinan bermasalah;
a. Partus lama / macet
b. Korioamnionitis
c. Persalinan traumatik
d. Kurang baiknya pencegahan infeksi
e. Manipulasi yang berlebihan
f. Dapat berlanjut keinfeksi dalam masa nifas
(Abdul Bari SAifudin, dkk., 2002)
Bermacam-macam jalan masuk kuman kedalam alat kandungan, seperti
eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dari
dalam tubuh), dan endogen (dari jalan lahir sendiri), antara lain:
1. Streptococcus Haemoliticus Aerobik
2. Staphylococcus aureus
3. Escherichia coli
Cara terjadinya infeksi:
a. Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau pemeriksaan dalam yang
berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada didalam rongga
rahim.
b. Alat-alat yang tidak suci hama.
c. Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi kontaminasi yang
berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong dan pembantunya atau orang
lain.
Klasifikasi infeksi :
1. Infeksi terbatas lokasinya pada perineum, vulva, serviks, dan endometrium
2. Infeksi yang menyebar ketempat lain melaui: pembuluh darah vena,
pembuluh limfe dan endometrium (Rustam Muchtar, 1998).
B. Pengertian Tromboflebitis
Tomboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai
pembentukan pembekuan darah. Tomboflebitis cenderung terjadi pada periode
pasca partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat
peningkatan fibrinogen; dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh
tekanan keopala janin gelana kehamilan dan persalinan; dan aktifitas pada periode
tersebut yang menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada
ekstremitas bagian bawah (Adele Pillitteri, 2007).
C. Klasifikasi
Tomboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Pelviotromboflebitis
Pelviotromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum
latum, yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang
paling sering terkena ialah vena overika dekstra karena infeksi pada tempat
implantasi plasenta terletak dibagian atas uterus; proses biasanya unilateral.
Perluasan infeksi dari vena ovarika dekstra, mengalami inflamasi dan akan
menyebabkan perisalpingo-ooforitis dan peridiapendisitis. Perluasan infeksi
dari vena uterna ialah ke vena iliaka komunis. Biasanya terjadi sekitar hari ke-
14 atau ke-15 pasca partum.
2. Tomboflebitis femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena
vemarolis, vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10
pasca partum.
(Abdul Bari SAifudin, dkk., 2002)
D. Etiologi
a. Perluasan infeksi endometrium
b. Mempunyai varises pada vena
c. Obesitas
d. Pernah mengalami tramboflebitis
e. Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi stir up
untuk waktu yang lama
f. Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam keluarga.
(Adele Pillitteri, 2007)
E. Tanda dan Gejala
1. Pelvio Tromboflebitis
a. Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian
samping, timbul pada hari ke-2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
b. Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut:
1) Mengigil berulang kali, menggil inisial terjadi sangat berat
(30-40 menit)dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-
kadang 3 hari pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
2) Suhu badan naik turun secara tajam (36 oC menjadi 40 oC)
yang diikuti penurunan suhu dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti
pada endometritis)
3) Penyaklit dapat langsung selama 1-3 bulan
4) Cenderung terbentuk pus, yang menjalar kemana-mana,
terutama ke paru-paru
c. Abses pada pelvis
d. Gambaran darah
1) Terdapat leukositosis (meskipun setelah endotoksin menyebar
kesirkulasi, dapat segera terjadi leukopenia)
2) Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum
mulainya menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena
bakterinya adalah anaerob.
e. Pada periksa dalam hampir tidak diketemukan apa-apa karena yang paling
banyak terkena adalah vena ovarika; yang sukar dicapai dalam
pemeriksaan dalam.
2. Tromboflebitis femoralis
a. Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari,
kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke-10-20 yang disertai
dengan menggigil dan nyeri sekali.
b. Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan
tanda-tanda sebagai berikut:
1) Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar
bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki lainnya.
2) Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras
pada paha bagian atas
3) Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
4) Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi
bengkak, tegang, putih, nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
5) Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada
umumnya terdapat pada paha bagian atas, teatapi lebih sering dimulai
dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian melus dari bawah ke
atas.
6) Nyeri pada betis, yang terjadi spontan atau dengan memijat betis atau
dengan meregangkan tendo akhiles(tanda homan positif)
F. Pemeriksaa Diagnosis
Menurut buku safe motherhood,modul sepsis puerperalis:materi pendidikan
untuk kebidanan, Tromboflebitis biasanya dapat dibuktikan melalui
pemeriksaan klinis.
Untuk melakukan tes diperlukan keterampilan tingkat lanjut dan teknologi
yang mahal. Tes tersebut meliputi :
Ultrasound dengan menggunakan efek Doppler untuk mempelajari aliran
bunyi dalam vena femoral.
Venografi yang mencakup x-ray setelah injeksi radio opaque dye.