Top Banner
DASAR HUKUM ISLAM DASAR HUKUM ISLAM By: By: Mista Hadi Permana, Mista Hadi Permana, M.Pd I M.Pd I
21

DASAR HUKUM ISLAM

Jan 10, 2016

Download

Documents

tulia

DASAR HUKUM ISLAM. By: Mista Hadi Permana, M.Pd I. DASAR HUKUM ISLAM. AL- QUR’AN. SUMBER HUKUM ISLAM. AL-HADITS. AL-IJTIHAD. Pengertian. Sumber ad a l ah asal sesuatu Sumber hukum Islam ad a l ah asal (tempat pengambilan) hukum Islam - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DASAR HUKUM ISLAM

DASAR HUKUM ISLAMDASAR HUKUM ISLAM

By:By: Mista Hadi Permana, M.Pd Mista Hadi Permana, M.Pd II

Page 2: DASAR HUKUM ISLAM

DASAR HUKUM ISLAMDASAR HUKUM ISLAM

AL- QUR’ANAL- QUR’AN

AL-HADITSAL-HADITS

AL-IJTIHADAL-IJTIHAD

SUMBER HUKUM ISLAM

Page 3: DASAR HUKUM ISLAM

PengertianPengertian Sumber adSumber adaallahah asal sesuatu asal sesuatu Sumber hukum Islam adSumber hukum Islam adaallahah asal (tempat asal (tempat

pengambilan) hukum Islampengambilan) hukum Islam Dalam kepustakaan hukum Islam, sumber Dalam kepustakaan hukum Islam, sumber

hukum Islam shukum Islam seerringingg pula disebut dengan g pula disebut dengan dasar hukum atau dalil hukumdasar hukum atau dalil hukum

SSumber hukum adalah segala sesuatu yang umber hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan,yang bersifat mempunyai kekuatan,yang bersifat mengikat,yang apabila dilanggar akan mengikat,yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata.Dengan demikian sumber hukum Islam nyata.Dengan demikian sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar,acuan,atau pedoman syariat Islamdasar,acuan,atau pedoman syariat Islam

Page 4: DASAR HUKUM ISLAM

PengertianPengertian Hukum menurut pengertian bahasa berarti Hukum menurut pengertian bahasa berarti

menetapkan sesuatu atau tidak menetapkan sesuatu atau tidak menetapkannya.menetapkannya. Misalnya,Misalnya, menetapkan sifat menetapkan sifat panas pada api dan menetapkan sifat dingin panas pada api dan menetapkan sifat dingin pada es atau tidak menetapkannya.pada es atau tidak menetapkannya.

Menurut istilah ahli usul fikih,Menurut istilah ahli usul fikih, hukum adalah hukum adalah khitab atau perintah Allah SWT,yang khitab atau perintah Allah SWT,yang menuntut mukalaf (orang yang sesudah balig menuntut mukalaf (orang yang sesudah balig dan berakal sehat) untuk memilih antara dan berakal sehat) untuk memilih antara mengerjakan dan tidak mengerjakan,atau mengerjakan dan tidak mengerjakan,atau menjadikan sesuatu sebagai sebab,syarat menjadikan sesuatu sebagai sebab,syarat atau penghalang bagi adanya yang lain,atau penghalang bagi adanya yang lain, sah,sah, batal,batal, rruukhsah (kemudahan),khsah (kemudahan), dan azimah.dan azimah. Menurut istilah ahli fikih,Menurut istilah ahli fikih, hukum adalah akibat hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh tuntutan syariat,yang ditimbulkan oleh tuntutan syariat, berupa al-wujubberupa al-wujub ,al-mandub,,al-mandub, al-hurmah,al-hurmah, al-al-karahah dan al-ibadah.karahah dan al-ibadah. Sedangkan perbuatan Sedangkan perbuatan yang dituntut itu disebut wajib,yang dituntut itu disebut wajib, sunnah,sunnah, haram,haram, makruh,makruh, dan mubahdan mubah

Page 5: DASAR HUKUM ISLAM

2. Pengertian,Kedudukan,dan 2. Pengertian,Kedudukan,dan Fungsi Al-Qur’anFungsi Al-Qur’an

• A. Pengertian• Secara harfiah,Al-Qur’an berasal dari bahasa

Arab yang artinya bacaan atau himpunan.Al-Qur’an berarti bacaan,karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari,dan berarti himpunan karena merupakan himpunan firman-firman Allah SWT (wahyu).

• Menurut istilah,Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,yang membacanya adalah ibadah.

Page 6: DASAR HUKUM ISLAM

b. Kedudukan b. Kedudukan

Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam,ajaran Islam, baik yang mengatur baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya hubungan manusia dengan dirinya sendiri,sendiri, hubungan manusia dengan hubungan manusia dengan Allah SWT,Allah SWT, hubungan manusia hubungan manusia dengan sesamanya,dengan sesamanya, dan hubungan dan hubungan manusia dengan alam.manusia dengan alam.

Page 7: DASAR HUKUM ISLAM

c. Fungsic. Fungsi

Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.di dunia dan di akhirat.

Al Quran Al Quran berfungsi berfungsi sebagai korektor sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya.sebelumnya.

Page 8: DASAR HUKUM ISLAM

PertamaPertama, ad, adaallahah ajaran yg memberi pengetahuan ajaran yg memberi pengetahuan ttg berbagai hal baik jagat raya maupun makhluk ttg berbagai hal baik jagat raya maupun makhluk yg mendiaminya, termasuk ajaran ttg keyakinan yg mendiaminya, termasuk ajaran ttg keyakinan atau iman, hukum atau syariat, dan moral atau atau iman, hukum atau syariat, dan moral atau akhlak.akhlak.

KeduaKedua, Al Quran berisi sejarah atau kisah-kisah , Al Quran berisi sejarah atau kisah-kisah manusia zaman dl termasuk kejadian para Nabi, manusia zaman dl termasuk kejadian para Nabi, dan berisi pula ttg petunjuk di hari kemudian atau dan berisi pula ttg petunjuk di hari kemudian atau akhirat.akhirat.

KetigaKetiga, Al Quran berisi pula sesuatu yg sulit , Al Quran berisi pula sesuatu yg sulit dijelaskan dgn bahasa biasa karena mengandung dijelaskan dgn bahasa biasa karena mengandung sst yg berbeda dgn yg kita pelajari secara sst yg berbeda dgn yg kita pelajari secara rasional.rasional.

Fungsi Al-Qur’an Menurut Sayid Husein Nasr

Page 9: DASAR HUKUM ISLAM

Menurut para ahli, secara garis besar Al-Qura’n memuat soal-soal yang berkenaan dengan:

1.1. AqidahAqidah

2.2. Syariah, terdiri ibadah dan muamalahSyariah, terdiri ibadah dan muamalah

3.3. Akhlak Akhlak

4.4. Kisah-kisah umat terdahuluKisah-kisah umat terdahulu

5.5. Berita-berita ttg jaman yg akan datangBerita-berita ttg jaman yg akan datang

6.6. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuanPrinsip-prinsip ilmu pengetahuan

Page 10: DASAR HUKUM ISLAM

3. Pengertian,Kedudukan,dan Fungsi Hadis A. Pengertian Perkataan hadis berasal dari bahasa Arab yang

artinya baru, tidak lama,ucapan, pembicaraan, dan cerita.

Menurut istilah ahli hadis yang dimaksud dengan hadis adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW,berupa ucapan,perbuatan,dan takrir (persetujuan Nabi SAW) serta penjelasan sifat-sifat Nabi SAW.

Page 11: DASAR HUKUM ISLAM

b. KedudukanPara ulama Islam berpendapat bahwa hadis menempati kedudukan pada tingkat kedua sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an.

Mereka beralasan kepada dalil-dalil Al-Qur’an surah Ali-’Imran,3:132,surah Al-Ahzab,33:36 dan Al-Hasyr,59:7,serta hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Mu’az bin Jabal tentang sumber hukum Islam.

Page 12: DASAR HUKUM ISLAM

c. Fungsic. FungsiFungsi atau peranan hadis (sunah) di Fungsi atau peranan hadis (sunah) di

samping Alsamping Al - -Qur’anul Karim adalah:Qur’anul Karim adalah:11. . Mempertegas atau memperkuat Mempertegas atau memperkuat

hukum-hukum yang telah disebutkan hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an (bayan at-taqriri atau dalam Al-Qur’an (bayan at-taqriri atau at-ta’kid).at-ta’kid).

22. . Menjelaskan,menafsirkan,dan merinci Menjelaskan,menafsirkan,dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum dan samar (bayan at-tafsir).dan samar (bayan at-tafsir).

33. . Mewujudkan suatu hukum atau ajaran Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an (bayan at-tasyri;(bayan at-tasyri; namun pada namun pada prinsipnya tidak bertentangan dengan prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.Al-Qur’an.

Page 13: DASAR HUKUM ISLAM

4. Pengertian,Kedudukan,dan 4. Pengertian,Kedudukan,dan Fungsi IjtihadFungsi Ijtihad

A. PengertianA. Pengertian Menurut pengertian kebahasaan kata ijtihad Menurut pengertian kebahasaan kata ijtihad

berasal dari bahasa Arab,yang kata kerjanya berasal dari bahasa Arab,yang kata kerjanya “jahada”,“jahada”, yang artinya berusaha dengan yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh.sungguh-sungguh.

Ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan Ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan utk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan utk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat mgk utk menemukan sesuatu akal sekuat mgk utk menemukan sesuatu keputusan hukum tertentu yg tdk ditetapkan scr keputusan hukum tertentu yg tdk ditetapkan scr eksplisit dalam Al Quran dan Sunnah.eksplisit dalam Al Quran dan Sunnah.

Page 14: DASAR HUKUM ISLAM

b. Kedudukan b. Kedudukan

Ijtihad menempati kedudukan sebagai Ijtihad menempati kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an dan Hadis.Dalilnya adalah Al-Qur’an dan dan Hadis.Dalilnya adalah Al-Qur’an dan Hadis.Allah SWT berfirman:Artinya:”Dan Hadis.Allah SWT berfirman:Artinya:”Dan dari mana saja kamu keluar maka dari mana saja kamu keluar maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu (sekalian) Haram dan di mana saja kamu (sekalian) berada maka palingkanlah wajahmu ke berada maka palingkanlah wajahmu ke arahnya.”(Q.S.Al-Baqarah,2:150)arahnya.”(Q.S.Al-Baqarah,2:150)

Page 15: DASAR HUKUM ISLAM

b. Kedudukan b. Kedudukan Pd dPd daassaarnya yg ditetapkan oleh ijtihad tdk dpt rnya yg ditetapkan oleh ijtihad tdk dpt

melahirkan keputusan yg mutlak absolut.melahirkan keputusan yg mutlak absolut. Keputusan yg ditetapkan oleh ijtihad mgk berlaku Keputusan yg ditetapkan oleh ijtihad mgk berlaku

bg satu orang tp tidak berlaku bg orang lain. bg satu orang tp tidak berlaku bg orang lain. (menyangkut tempat dan waktu)(menyangkut tempat dan waktu)

Ijtihad tdk berlaku dlm urusan ibadah mahdhahIjtihad tdk berlaku dlm urusan ibadah mahdhah.. Keputusan ijtihad tdk boleh bertentangan dengan Keputusan ijtihad tdk boleh bertentangan dengan

Al Quran dan SunnahAl Quran dan Sunnah Dalam proses berijtihad hendaknya Dalam proses berijtihad hendaknya

dipertimbangkan faktor-faktor motivasi, akibat, dipertimbangkan faktor-faktor motivasi, akibat, kemaslahatan umum dan kemanfaatan bersama.kemaslahatan umum dan kemanfaatan bersama.

Page 16: DASAR HUKUM ISLAM

c. Fungsic. Fungsi

Fungsi ijtihad ialah untuk Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu,yang menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil hukumnya tidak ditemukan dalil hukumnya secara pasti di dalam Al-Qur’an dan secara pasti di dalam Al-Qur’an dan Hadis. Hadis.

Page 17: DASAR HUKUM ISLAM

B. Hukum Taklifi Dan Hukum Wad’i• 1. Pengertian Hukum Taklifi dan Hukum Wad’I,Kedudukannya dan Fungsinya• A. Pengertian • Hukum taklifi menurut pengertian kebahasaan adalah hukum pemberian

beban.Sedangkan menurut istilah ialah ketentuan Allah SWT yang menuntut mukalaf (balig dan berakal sehat) untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan,atau berbentuk pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan.Tuntutan Allah SWT untuk melakukan suatu perbuatan,misalnya firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah,2:110.Artinya:”Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.”(Q.S. Al-Baqarah,2:110) Tuntutan Allah SWT untuk meninggalkan suatu perbuatan,misalnya firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’,17:33.Artinya:”Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),melainkan dengan sesuatu alasan yang benar.”(Q.S. Al-Isra’,17:33) Tuntutan Allah SWT mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya,seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Jumu’ah,62:10.Artinya:”Apabila telah ditunaikan salat,maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah.”(Q.S. Al-Jumu’ah,62:10)

Page 18: DASAR HUKUM ISLAM

b. Kedudukan dan Fungsib. Kedudukan dan Fungsi Kedudukan dan fungsi hukum taklifi menempati posisi yang utama dalam Kedudukan dan fungsi hukum taklifi menempati posisi yang utama dalam

ajaran Islam,karena hukum taklifi membahas sumber hukum Islam yang ajaran Islam,karena hukum taklifi membahas sumber hukum Islam yang utama,yaitu Al-Qur’an dan Hadis dari segi perintah-perintah Allah SWT dan utama,yaitu Al-Qur’an dan Hadis dari segi perintah-perintah Allah SWT dan rasul-Nya yang wajib dikerjakan,larangan-larangan Allah SWT dan rasul-rasul-Nya yang wajib dikerjakan,larangan-larangan Allah SWT dan rasul-Nya yang harus ditinggalkan serta berbentuk pilihan untuk melakukan Nya yang harus ditinggalkan serta berbentuk pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya.1) Al-Ijab,yaitu tuntutan secara suatu perbuatan atau meninggalkannya.1) Al-Ijab,yaitu tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan,tidak boleh pasti dari syariat untuk dilaksanakan,tidak boleh (dilarang)ditinggalkan,karena orang yang meninggalkannya dikenai (dilarang)ditinggalkan,karena orang yang meninggalkannya dikenai hukuman.Bentuk hukuman dari al-ijab ialah wajib (fardu),yaitu perbuatan hukuman.Bentuk hukuman dari al-ijab ialah wajib (fardu),yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan,pelakunya mendapat pahala,tetapi apabila yang apabila dikerjakan,pelakunya mendapat pahala,tetapi apabila ditinggalkan pelakunya dianggap berdosa dan akan mendapat ditinggalkan pelakunya dianggap berdosa dan akan mendapat hukuman.Contohnya:- Memandikan,mengkafani,mensalatkan,dan hukuman.Contohnya:- Memandikan,mengkafani,mensalatkan,dan menguburkan jenazah seorang Muslim.-Membangun masjid,rumah menguburkan jenazah seorang Muslim.-Membangun masjid,rumah sakit,jalan,dan jembatan jika masyarakat membutuhkannya.2) An-sakit,jalan,dan jembatan jika masyarakat membutuhkannya.2) An-Nadb,yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu Nadb,yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan,yang apabila dikerjakan pelakunya akan mendapat perbuatan,yang apabila dikerjakan pelakunya akan mendapat pahala,tetapi apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa.Contohnya:- Salat pahala,tetapi apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa.Contohnya:- Salat sunah rawatib (salat sunah yang mengiringi salat fardu).- Puasa pada hari sunah rawatib (salat sunah yang mengiringi salat fardu).- Puasa pada hari senin dan kamis di luar daripada bulan Ramadan.- Mengucapkan salam senin dan kamis di luar daripada bulan Ramadan.- Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum wr.wb.) bila bertemu dengan sesama Muslim. (Assalamu’alaikum wr.wb.) bila bertemu dengan sesama Muslim.

Page 19: DASAR HUKUM ISLAM

3) Al-Karahah ialah sesuatu yang dituntut syar’I kepada mukalaf untuk 3) Al-Karahah ialah sesuatu yang dituntut syar’I kepada mukalaf untuk meninggalkannya dalam bentuk tuntutan yang tidak pasti.Bentuk hukum meninggalkannya dalam bentuk tuntutan yang tidak pasti.Bentuk hukum dari al-karahah disebut makruh.Orang yang mengerjakan perbuatan makruh dari al-karahah disebut makruh.Orang yang mengerjakan perbuatan makruh dianggap tidak berdosa,dan yang meninggalkannya mendapat pujian dan dianggap tidak berdosa,dan yang meninggalkannya mendapat pujian dan pahala.Contohnya:- Memakan makanan berbau seperti pete ketika akan pahala.Contohnya:- Memakan makanan berbau seperti pete ketika akan bergaul dengan orang lain.- Berjualan ketika azan Jum’at.4) At-Tahrim,yaitu bergaul dengan orang lain.- Berjualan ketika azan Jum’at.4) At-Tahrim,yaitu tuntutan syar’I untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan tuntutan syar’I untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan yang pasti.Bentuk hukum dari at-tahrim ialah haram,yaitu perbuatan yang yang pasti.Bentuk hukum dari at-tahrim ialah haram,yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan dianggap berdosa,tetapi apabila ditinggalkan pelakunya apabila dikerjakan dianggap berdosa,tetapi apabila ditinggalkan pelakunya akan mendapat pahala.Contohnya:- Meminum minuman keras yang akan mendapat pahala.Contohnya:- Meminum minuman keras yang memabukkan (Q.S. Al-Maidah,5:90).-Melakukan pencurian (Q.S. Al-memabukkan (Q.S. Al-Maidah,5:90).-Melakukan pencurian (Q.S. Al-Maidah,5:38).-Durhaka kepada kedua orangtua.5) Al-Ibadah,yaitu firman Maidah,5:38).-Durhaka kepada kedua orangtua.5) Al-Ibadah,yaitu firman Allah SWT yang mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan Allah SWT yang mengandung pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya.Bentuk hukum dari al-ibadah ialah mubah,yaitu atau meninggalkannya.Bentuk hukum dari al-ibadah ialah mubah,yaitu perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan.Dikerjakan perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan.Dikerjakan atau ditinggalkan,pelakunya tidak akan mendapat pahala,dan tidak pula atau ditinggalkan,pelakunya tidak akan mendapat pahala,dan tidak pula dianggap berdosa.Contohnya:-Memakan berbagai jenis makanan dianggap berdosa.Contohnya:-Memakan berbagai jenis makanan halal,seperti nasi,sayur-mayur,dan buah-buahan.-Memilih warna pakaian halal,seperti nasi,sayur-mayur,dan buah-buahan.-Memilih warna pakaian untuk menutup aurat.-Berusaha mencari rezeki dengan jalan berdagang.untuk menutup aurat.-Berusaha mencari rezeki dengan jalan berdagang.

Page 20: DASAR HUKUM ISLAM

Bentuk hukum wad’I adalah merupakan ketentuan-ketentuan Allah SWT Bentuk hukum wad’I adalah merupakan ketentuan-ketentuan Allah SWT yang mengatur tentang sebab,syarat,mani’(penghalang),batal yang mengatur tentang sebab,syarat,mani’(penghalang),batal (fasid),azimah,dan rukhsah dalam hukum Islam.(fasid),azimah,dan rukhsah dalam hukum Islam.

1) Sebab1) Sebab Menurut istilah syara’sebab adalah suatu keadaan atau peristiwa yang Menurut istilah syara’sebab adalah suatu keadaan atau peristiwa yang

dijadikan sebagai sebab adanya hukum,dan tidak adanya keadaan atau dijadikan sebagai sebab adanya hukum,dan tidak adanya keadaan atau peristiwa itu,menyebabkan tidak adanya hukum.peristiwa itu,menyebabkan tidak adanya hukum.

2) Syarat2) Syarat Syarat ialah sesuatu yang dijadikan syar’I (Hukum Islam),sebagai Syarat ialah sesuatu yang dijadikan syar’I (Hukum Islam),sebagai

pelengkap terhadap perintah syar’I,tidak sah pelaksanaan suatu perintah pelengkap terhadap perintah syar’I,tidak sah pelaksanaan suatu perintah syar’I,kecuali dengan adanya syarat tersebut.syar’I,kecuali dengan adanya syarat tersebut.

3) Mani’ (penghalang) 3) Mani’ (penghalang) Mani’ adalah suatu keadaan atau peristiwa yang ditetapkan syar’I Mani’ adalah suatu keadaan atau peristiwa yang ditetapkan syar’I

menjadi penghalang bagi adanya hukum atau membatalkan hukum.menjadi penghalang bagi adanya hukum atau membatalkan hukum. 4) Azimah dan Rukhsah4) Azimah dan Rukhsah Azimah ialah peraturan Allah SWT yang asli dan tersurat pada nas (Al-Azimah ialah peraturan Allah SWT yang asli dan tersurat pada nas (Al-

Qur’an dan Hadis) dan berlaku umum.Misalnya:- Kewajiban salat lima Qur’an dan Hadis) dan berlaku umum.Misalnya:- Kewajiban salat lima waktu dan puasa Ramadan.-Haramnya memakan bangkai,darah,dan waktu dan puasa Ramadan.-Haramnya memakan bangkai,darah,dan daging babi.daging babi.

Rukhsah ialah ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT sebagai Rukhsah ialah ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT sebagai keringanan yang diberikan kepada mukalaf dalam keadaan-keadaan keringanan yang diberikan kepada mukalaf dalam keadaan-keadaan khusus. khusus.

Page 21: DASAR HUKUM ISLAM

2. Penerapan Hukum 2. Penerapan Hukum Taklifi dan Hukum Wad’I Taklifi dan Hukum Wad’I dalam Kehidupan Sehari-dalam Kehidupan Sehari-harihari Setiap Muslim/Muslimah Setiap Muslim/Muslimah

hendaknya menerapkan hukum hendaknya menerapkan hukum taklifi dan hukum wad’I dalam taklifi dan hukum wad’I dalam kehidupan sehari-hari.kehidupan sehari-hari.