Page 1
Modul Ajar SMK
DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
KELAS
Pria Ade P., S.Kom.Nur Fauji, S.Kom.
KELAS
X
DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
Referensi
Karangklesem Purwokerto Selatanwww.rumahkreatifwadaskelir.com
penerbitrumahkreatifwadaskelir
[email protected]
0895379041613
CV. Rumah Kreatif Wadas KelirJl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 KarangklesemLayanan sms : 0895379041613Email : [email protected]
Modul Ajar SMK
DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul-betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK “AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK Hebat”. Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum, sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi.
Ketua Umum Pengurus YPP Ma'arif NU Ajibarang
Drs. H. Rohim, M.Pd.
Pria Ade P., S.Kom.
Nur Fauji, S.Kom
.
Page 2
DASAR-DASAR TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Pria Ade Prawono, S.Kom
Nur Fauji, S.Kom
Page 3
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
ii
MODUL DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
KOMUNIKASI
Penulis:
Pria Ade Prawono, S.Kom.
Nur Fauji, S.Kom
Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2022
Hak Cipta ada pada Penulis
ISBN: 978-623-6307-56-4
Editor: Dian Wahyu Sri Lestari
Perancang Sampul: Mukhamad Hamid Samiaji
Layout: Kamilia Riskiyani
Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: [email protected]
Layanan sms/wa: 081227791977
Cetakan 1, Januari 2022
Penerbit
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: [email protected]
© Hak cipta dilindungi undang-undang
All Rights Reserved
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif
Wadas Kelir
Page 4
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Swt
yang senantiasa memberikan nikmat pada kita semua. Khususnya nikmat
sehat yang sering kali kita lupakan.
SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan yang
didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah berkembang menjadi
lembaga pendidikan yang berkualitas, menjunjung tinggi nilai–nilai
keagamaan dan senantiasa mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh
masyarakat.
Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa, secara perlahan
telah berkembang menjadi sekolah yang bermutu dan mampu mewarnai
dunia pendidikan. Pada tahun 2019, SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang mendapat
kepercayaan dari Kemendikbud mendapatkan fasilitasi bantuan SMK
Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020, kembali dipercaya mendapatkan
fasilitasi bantuan SMK CoE (Center of Excelence). Dan pada tahun 2021
masih dipercaya dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat
Keunggulan).
Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan sebuah proses
yang menuntut sekolah untuk melakukan perubahan di semua lini, baik
kurikulum, SDM, sarpras maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu
sisi, SDM guru harus melakukan perubahan-perubahan.
Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu poin yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan diterbitkannya buku ini,
guru diharapkan mampu menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara
terstruktur sehingga mampu menularkan kepada para siswa.
Page 5
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
iv
Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak kekurangan dari
berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk kemajuan pada penyusunan buku
berikutnya, sangat kami harapkan.
Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat memberikan
manfaat untuk dunia pendidikan.
Ajibarang, Desember 2021
Kepala Sekolah
SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Zaenudin, S.Pd., M.Si.
Page 6
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
v
SEKAPUR SIRIH
Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah R.A
“Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam
keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya
menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun orang Majusi.”
Hadis di atas memberikan arahan kepada kita bahwa setiap anak tentunya
memiliki fitrah (potensi) yang diberikan Tuhan padanya. Kemudian
kewajiban orang tuanyalah yang nantinya mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki anak agar betul-betul menjadi manusia yang sukses dan
bermanfaat bagi seluruh alam.
Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem, maka
lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam membentuk dan
mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Peran orang tua di sekolah
dalam hal ini adalah guru. Guru sangat berperan penting atas pengondisian
lingkungan yang diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai
dengan fase perkembangannya.
Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan dengan
Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan karakteristik, bakat, dan
potensi yang dimiliki anak. Kurikulum MERDEKA berusaha untuk
mengarahkan pendidikan agar terwujud lulusan-lulusan SMK yang
kompeten, mempunyai soft skill yang bagus, dan tentunya hardskill yang
mumpuni. Di mana titik tekan lulusan SMK Pusat Keunggulan adalah ―AKU
BISA APA‖ dan ―AKU MAMPU APA‖, bukan ―INI IJAZAHKU‖.
Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan lingkungan
pembelajaran yang bagus dan skenario pembelajaran yang nantinya
diharapkan siswa bisa sesuai dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-
guru SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman
Page 7
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
vi
dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum MERDEKA
SMK PK.
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode,
petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik
yang merupakan implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang
dikembangkan dari capaian pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran. Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru-guru SMK
Ma‘arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan dengan baik dan
bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk bisa menjadi manusia
pembelajar yang nantinya betul-betul kompeten dan menjadi manusia yang
bermanfaat.
Ajibarang, Desember 2021
Ketua Komite Pembelajaran
Isnandar.Z.F, S.Pd
Page 8
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
SEKAPUR SIRIH .............................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................... vii
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI ........................................ 1
1. RASIONAL ........................................................................ 1
2. TUJUAN ............................................................................ 2
3. KARAKTERISTIK ................................................................ 2
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN .................................................. 5
5. REFERENSI ....................................................................... 6
B. ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI ...................... 8
1. RASIONAL DAN KONTEKS .................................................. 8
2. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................. 10
3. DIAGRAM CAPAIAN PEMBELAJARAN ................................. 15
C. MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI ......................................................... 17
1. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI........................................................ 17
I. INFORMASI UMUM .......................................................... 17
II. KOMPONEN INTI ............................................................. 19
III. LAMPIRAN ...................................................................... 34
2. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI........................................................ 42
I. INFORMASI UMUM .......................................................... 42
II. KOMPONEN INTI ............................................................. 44
III. LAMPIRAN ...................................................................... 62
Page 9
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
viii
3. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI....................................................... 109
I. INFORMASI UMUM ......................................................... 109
II. KOMPONEN INTI ............................................................ 111
III. LAMPIRAN ..................................................................... 129
4. ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI ............................................................... 150
I. INFORMASI UMUM ......................................................... 150
II. KOMPONEN INTI ............................................................ 152
III. LAMPIRAN ..................................................................... 170
5. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN
HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI ................. 277
I. INFORMASI UMUM ......................................................... 277
II. KOMPONEN INTI ............................................................ 279
III. LAMPIRAN ..................................................................... 289
6. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN
HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI ................. 359
I. INFORMASI UMUM ......................................................... 359
II. KOMPONEN INTI ............................................................ 361
III. LAMPIRAN ..................................................................... 370
7. PENGGUNAAN ALAT UKUR .................................................. 396
I. INFORMASI UMUM ......................................................... 396
II. KOMPONEN INTI ............................................................ 398
III. LAMPIRAN ..................................................................... 408
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 427
TENTANG PENULIS .................................................................... 433
Page 10
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
1
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
1. RASIONAL
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah
mata pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Teknik
Telekomunikasi.
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi berfungsi untuk membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki dasar
yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran konsentrasi
keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi meliputi wawasan di
bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta pengukuran
pada media dan jaringan telekomunikasi. Peserta didik dibekali
kemampuan untuk dapat melakukan proses pencarian pengetahuan
secara mandiri materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses saintifik
dalam melakukan eksperimen ilmiah. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru secara mandiri.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik
memiliki keahlian pada bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi, meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi
digital (computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang
memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah, serta
menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan
kemampuan Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
akan membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi
permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan.
Page 11
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
2
2. TUJUAN
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) yang
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami proses bisnis di bidang Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi;
2. Memahami wawasan perkembangan bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi;
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya;
6. Memahami penerapan media dan jaringan telekomunikasi.
7. Memahami penggunaan alat ukur dalam Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi.
3. KARAKTERISTIK
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi memiliki elemen materi sebagai berikut: Proses Bisnis di
Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Wawasan
Perkembangan Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi,
Entrepreneurship dan Job-profile di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi, Orientasi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi, Media dan Jaringan Telekomunikasi, dan Alat Ukur.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi sangat penting sebagai
pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja, meliputi: komunikasi,
critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi merupakan fondasi dalam
pemodelan, implementasi, dokumentasi serta testing perangkat lunak.
Page 12
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
3
Pada awal pembelajaran, peserta didik dikenalkan pada lapangan
kerja, jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII, untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi
industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi
dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum
mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek (project-based learning), discovery learning,
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry
learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan
non-tes, sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta keterampilan
melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan studi kasus.
Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari. Elemen dan deskripsi mata pelajaran
Dasar-dasar Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah sebagai
berikut:
Elemen Deskripsi
Proses bisnis di bidang
teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi
Meliputi proses bisnis pada bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi, meliputi
perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan,
strategi implementasi (instalasi dan konfigurasi),
Page 13
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
4
dan perancangan prosedur kepuasan pelanggan
termasuk di dalamnya penerapan budaya mutu.
Perkembangan teknologi
di bidang teknik jaringan
komputer dan teleko-
munikasi
Meliputi perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link,
IPV6, teknologi serat optik terkini, sistem
sensor, IoT, Smart Device, Smart Home, Smart
City, Cloud Computing, Information Security,
Personal Branding.
Profesi dan Kewira-
usahaan (job profile dan
technopreneur) di bidang
teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi
Meliputi jenis-jenis profesi dan kewirausahaan
(job-profile dan technopreneur) yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha di bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
Orientasi dasar teknik
jaringan komputer dan
telekomunikasi
Meliputi kegiatan praktik singkat menggunakan
dan mengonfigurasi peralatan atau teknologi di
bidang jaringan komputer dan telekomunikasi
antara lain komputer, router, manageable
switch, OTDR, firewall, server, dan lain-lain.
Keselamatan dan Keseha-
tan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya
kerja industri
Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja
industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin), termasuk pencegahan
kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur
kerja di tempat tinggi (pemanjatan).
Media dan Jaringan Tele-
komunikasi
Meliputi prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP,
Networking Service, sistem keamanan jaringan
telekomunikasi, sistem seluler, sistem
microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan
sistem WLAN.
Penggunaan Alat Ukur Meliputi penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur untuk seluruh jaringan komputer dan
sistem telekomunikasi.
Page 14
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
5
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan
gambaran yang tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui
penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan
elemen-elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam merencanakan serta
melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase berikutnya.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi dapat diuraikan sebagai
berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis di bidang
teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami proses bisnis pada bidang teknik
komputer dan telekomunikasi, meliputi
perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan,
strategi implementasi (instalasi dan konfigurasi),
dan perancangan prosedur kepuasan pelanggan
termasuk di dalamnya penerapan budaya mutu.
Perkembangan teknologi
di bidang teknik jaringan
komputer dan teleko-
munikasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link,
IPV6, teknologi serat optik terkini, sistem sensor,
IoT, Smart Device, Smart Home, Smart City,
Cloud Computing, serta menganalisis isu-isu
implementasi teknologi jaringan dan
telekomunikasi terkini antara lain keamanan
informasi dan penetrasi internet.
Profesi dan Kewira-
usahaan (job-profile dan
technopreneurship) di
bidang teknik jaringan
komputer dan
telekomunikasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami jenis-jenis profesi kewirausahaan
(job-profile dan technopreneurship) serta
peluang usaha di bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, untuk
membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Page 15
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
6
Orientasi dasar teknik
jaringan komputer dan
telekomunikasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggunakan peralatan atau teknologi di bidang
jaringan komputer dan telekomunikasi antara
lain komputer, router, manageable switch,
OTDR, firewall, server, dan lain-lain.
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja
industri
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
antara lain: praktik-praktik kerja yang aman,
bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan
kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di
tempat tinggi (pemanjatan).
Media dan Jaringan Tele-
komunikasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP
IP, Networking Service, sistem keamanan
jaringan telekomunikasi, sistem seluler, sistem
microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan
sistem WLAN.
Penggunaan Alat Ukur Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggunakan alat ukur, termasuk pemeliharaan
alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan
sistem telekomunikasi.
5. REFERENSI
1) KEPMEN Nakertrans No. 114/MEN/VI/2008, SKKNI Sektor
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Sub Sektor Pos dan
Telekomunikasi Bidang Jaringan Telekomunikasi Sub Bidang
Teknisi Telekomunikasi Satelit.
2) KEPMEN Nakertrans No. 165 Tahun 2014, SKKNI Kategori
Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi
Bidang Perekayasaan dan Perencanaan Jaringan Seluler.
3) KEPMEN Nakertrans Nomor 458 Tahun 2015, SKKNI Mobile
Computing.
4) KEPMEN Nakertrans Nomor 55 Tahun 2015, SKKNI Keamanan
Informasi.
5) KEPMEN Nakertrans Nomor 45 Tahun 2015, SKKNI Pengelolaan
Page 16
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
7
Pusat Data.
6) KEPMEN Naker No. 321 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan
Komputer.
7) KEPMEN Naker No. 637 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Optimalisasi Jaringan Seluler Subsistem Radio Akses.
8) KEPMEN Naker No. 633 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jaringan Seluler.
9) KEPMEN Nakertrans Nomor 637 Tahun 2016, SKKNI Optimalisasi
Jaringan Seluler.
10) KEPMEN Nakertrans Nomor 321 Tahun 2016, SKKNI Jaringan
Komputer.
11) KEPMEN Nakertrans Nomor 285 Tahun 2016, SKKNI Komputer
Technical Support.
12) KEPMEN Naker No. 198 Tahun 2017, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Penggelaran Jaringan Seluler Sub Sistem Radio Akses.
13) KEPMEN Nakertrans Nomor 198 Tahun 2017, SKKNI Penggelaran
Jaringan Seluler Subsistem Radio Akses.
14) KEPMEN Nakertrans Nomor 82 Tahun 2017, SKKNI Administrasi
Sistem.
15) KEPMEN Naker No. 56 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi Bidang
Pengoperasian Komputer.
16) KEPMEN Naker No. 101 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi
dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Instalasi
Fiber Optik.
17) Kemenaker 211/2019, SKKNI 2019-211 Industri Komputer,
Barang Elektronik dan Optik Bidang Elektronik.
18) KEPMEN Nakertrans Nomor 22 Tahun 2019, SKKNI Programming
and Software Development, Network and Infrastructure,
Operation and System Tools.
19) KEPMEN Nakertrans Nomor 140 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi Satelit.
20) KEPMEN Nakertrans Nomor 224 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi.
Page 17
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
8
21) KEPMEN Nakertrans Nomor 300 Tahun 2020, SKKNI Internet of
Things.
22) KEPMEN Nakertrans Nomor 391 Tahun 2020, SKKNI Security
Operations Center.
B. ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
1. RASIONAL DAN KONTEKS
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) ini disusun dengan asumsi bahwa di
sekolah tersedia peralatan yang dapat dipergunakan oleh siswa baik secara
individu maupun berkelompok untuk mendukung pembelajaran Dasar-
dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi. Mengingat
bahwa mata pelajaran ini baru saja diimplementasikan di Sekolah
Menengah Kejuruan, maka materi yang disusun ini dirancang sedemikian
rupa agar siswa yang belum pernah mendapatkan mata pelajaran tersebut
dapat mempelajari dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan.
Elemen Deskripsi Capaian
Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran
Proses bisnis
di bidang
teknik jaringan
komputer dan
telekomunikasi
Meliputi proses
bisnis pada bidang
teknik jaringan
komputer dan
telekomunikasi,
meliputi
perencanaan,
analisis kebutuhan
pelanggan, strategi
implementasi
(instalasi dan
konfigurasi), dan
perancangan
prosedur kepuasan
pelanggan termasuk
di dalamnya
penerapan budaya
mutu.
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
memahami proses
bisnis pada bidang
teknik komputer dan
telekomunikasi,
meliputi perencanaan,
analisis kebutuhan
pelanggan, strategi
implementasi (instalasi
dan konfigurasi), dan
perancangan prosedur
kepuasan pelanggan
termasuk di dalamnya
penerapan budaya
mutu.
● Perencanaan kebutuhan
pelanggan
● Analisis kebutuhan pelanggan
● Strategi implementasi
● Perancangan prosedur
kepuasan pelanggan
● Penerapan budaya mutu
Perkembangan
teknologi di
bidang teknik
jaringan
komputer dan
telekomunikasi
Meliputi
perkembangan
teknologi pada
perangkat teknik
jaringan komputer
dan telekomunikasi
termasuk 5G,
Microwave Link,
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
memahami
perkembangan
teknologi pada
perangkat teknik
jaringan komputer dan
telekomunikasi
● Perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan
komputer
● 5G
● Microwave Link
● IPV4 dan 6
● Teknologi serat optic
● Sistem sensor
Page 18
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
9
IPV6, teknologi serat
optik terkini, sistem
sensor, IoT, Smart
Device, Smart
Home, Smart City,
Cloud Computing,
Information
Security, Personal
Branding.
termasuk 5G,
Microwave Link, IPV6,
teknologi serat optik
terkini, sistem
sensor, IoT, Smart
Device, Smart Home,
Smart City, Cloud
Computing, serta
menganalisis isu- isu
implementasi teknologi
jaringan dan
telekomunikasi terkini
antara lain keamanan
informasi, penetrasi
internet.
● IoT
● Smart Device
● Smart Home
● Smart City
● Cloud Computing
● Information Security
● Personal Branding
Profesi dan
Kewirausahaa
n (job-profile
dan
technopreneur
) di bidang
teknik jaringan
komputer dan
telekomunikasi
Meliputi jenis-jenis
profesi dan
kewirausahaan (job-
profile dan
technopreneur yang
mampu membaca
peluang pasar dan
usaha di bidang
teknik jaringan
komputer dan
telekomunikasi.
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
memahami jenis-jenis
profesi kewirausahaan
(job-profile dan
technopreneurship)
serta peluang usaha di
bidang Teknik
Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi,
untuk membangun
vision dan passion,
dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis
proyek nyata sebagai
simulasi proyek
kewirausahaan.
● Jenis-jenis profesi dan
kewirausahaan
● Job-profile
● Technopreneur
● Simulasi proyek kewirausahaan
Orientasi
dasar teknik
jaringan
komputer dan
telekomunikasi
Meliputi kegiatan
praktik singkat
menggunakan dan
mengonfigurasi
peralatan/teknologi
di bidang jaringan
komputer dan
telekomunikasi
antara lain
komputer, router,
manageable switch,
OTDR, firewall,
server, dan lain-lain.
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
menggunakan
peralatan/teknologi di
bidang jaringan
komputer dan
telekomunikasi antara
lain komputer, router,
manageable switch,
OTDR, firewall, server,
dan lain-lain.
● Praktik dan konfigurasi
komputer
● Praktik dan konfigurasi
penyambungan kabel
● Praktik dan konfigurasi router
● Praktik dan konfigurasi OTDR
● Praktik dan konfigurasi firewall
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Hidup (K3LH)
Meliputi penerapan
K3LH dan budaya
kerja industri, antara
lain: praktik-praktik
kerja yang aman,
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
menerapkan K3LH dan
budaya kerja industri,
antara lain: praktik-
● Praktik-praktik kerja yang aman
● Bahaya-bahaya di tempat kerja
● Prosedur-prosedur dalam
keadaan darurat
● Penerapan budaya kerja industri
Page 19
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
10
dan budaya
kerja industri
bahaya-bahaya di
tempat kerja,
prosedur-prosedur
dalam keadaan
darurat, dan
penerapan budaya
kerja industri
(Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin),
termasuk
pencegahan
kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan
prosedur kerja di
tempat tinggi
(pemanjatan).
praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya
di tempat kerja,
prosedur- prosedur
dalam keadaan
darurat, dan
penerapan budaya
kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin),
termasuk pencegahan
kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan
prosedur kerja di
tempat tinggi
(pemanjatan).
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin)
● Pencegahan kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan prosedur
kerja di tempat tinggi
(pemanjatan).
Media dan
Jaringan
Telekomuni-
kasi
Meliputi prinsip
dasar sistem
IPV4/IPV6, TCP IP,
Networking Service,
sistem keamanan
jaringan
telekomunikasi,
sistem seluler,
sistem microwave,
sistem VSAT IP,
sistem Optik, dan
sistem WLAN.
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
memahami prinsip
dasar sistem
IPV4/IPV6, TCP IP,
Networking Service,
sistem keamanan
jaringan
telekomunikasi, sistem
seluler, sistem
microwave, sistem
VSAT IP, sistem Optik,
dan sistem WLAN.
● Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
● Prinsip dasar sistem TCP IP
● Prinsip dasar sistem Networking
Service
● Prinsip dasar sistem keamanan
jaringan telekomunikasi
● Prinsip dasar sistem seluler
● Prinsip dasar sistem microwave
● Prinsip dasar sistem VSAT IP
● Prinsip dasar sistem Optik
● Prinsip dasar sistem WLAN
Penggunaan
Alat Ukur
Meliputi penggunaan
dan pemeliharaan
alat ukur untuk
seluruh jaringan
komputer dan
sistem
telekomunikasi.
Pada akhir fase E,
peserta didik mampu
menggunakan alat
ukur, termasuk
pemeliharaan alat ukur
untuk seluruh jaringan
komputer dan sistem
telekomunikasi.
● Penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur untuk seluruh jaringan
komputer dan sistem
telekomunikasi.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang
menjadi prasyarat menuju CP. Mengingat jam pelajaran untuk mata
pelajaran Dasar-dasar Kejuruan Teknik Jaringan komputer dan
Telekomunikasi adalah 6 jam per minggu maka tujuan pembelajaran tiap
elemen mata pelajaran Dasar-dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer
Page 20
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
11
dan Telekomunikasi yang dipelajari pada kelas X dapat diuraikan sebagai
berikut.
B.1. Proses Bisnis di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi (PBTJKT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
proses bisnis pada bidang teknik komputer dan telekomunikasi, meliputi
perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan, strategi implementasi
(instalasi dan konfigurasi), dan perancangan prosedur kepuasan pelanggan
termasuk di dalamnya penerapan budaya mutu.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.PBTJKT.1
Memahami perencanaan
kebutuhan pelanggan
● Menjelaskan pengertian proses
bisnis
● Metode perencanaan kebutuhan
pelanggan
X.PBTJKT.2 Memahami kebutuhan
pelanggan
● Menjelaskan alur bisnis
● Menganalisis kebutuhan pelanggan
X.PBTJKT.3 Menjelaskan strategi
implementasi
● Menjelaskan alur proses bisnis
● Menjelaskan pengelolaan SDM
X.PBTJKT.4
Melakukan perancangan
prosedur kepuasan pelanggan
● Mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan
● Merancang prosedur kepuasan
pelanggan
X.PBTJKT.5
Melakukan penerapan budaya
mutu Menelusuri kearifan lokal yang
dapat menjadi pendukung dalam
penerapan budaya mutu
B.2. Perkembangan Teknologi di Bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi (PTT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
perkembangan teknologi pada perangkat teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link, IPV6, teknologi serat optik
terkini, sistem sensor, IoT, Smart Device, Smart Home, Smart City, Cloud
Computing, serta menganalisis isu-isu implementasi teknologi jaringan dan
telekomunikasi terkini antara lain keamanan informasi dan penetrasi
internet.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.PTT.1
Memahami perkembangan
teknologi pada perangkat
teknik jaringan komputer
Menjelaskan
● 5G
● Microwave Link
● IPV4 dan 6
Page 21
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
12
X. PTT.2
Memahami perkembangan
teknologi pada perangkat
teknik jaringan komputer
Menjelaskan
● teknologi serat optik
● sistem sensor
X. PTT.3
Memahami perkembangan
teknologi pada perangkat
teknik jaringan komputer
Menjelaskan
● IoT
● Smart Device
● Smart Home
X. PTT.4
Memahami perkembangan
teknologi pada perangkat
teknik jaringan komputer
Menjelaskan
● Smart City
● Cloud Computing
X. PTT.5
Memahami perkembangan
teknologi pada perangkat
teknik jaringan komputer
Menjelaskan
● Information Security
● Personal Branding
B.3. Profesi dan Kewirausahaan (job-profile dan technopreneur)
di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
(JBT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
jenis-jenis profesi kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship) serta
peluang usaha di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi,
untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran
berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.JBT.1
Memahami jenis-jenis profesi
dan kewirausahaan
Memahami jenis profesi di bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi
X. JBT.2 Memahami job profile
Memahami job profile di bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi
X. JBT.3 Memahami technopreneur Memahami technopreneur dan
perkembangannya
X. JBT.4
Simulasi proyek kewirausahaan
Memahami peluang usaha industri di
bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi
X. JBT.5 Simulasi proyek kewirausahaan Membangun vision dan passion dan
praktik kewirausahaan
Page 22
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
13
B.4. Orientasi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi (ODT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menggunakan
peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi
antara lain komputer, router, manageable switch, OTDR, firewall dan
krimping.
KODE TP TUJUAN
PEMBELAJARAN
RINCIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
X.ODT.1 Mempraktikkan perakitan dan
instalasi
Praktik dan konfigurasi komputer
X. ODT.2 Mempraktikkan crimping Praktik dan konfigurasi penyambungan
kabel
X. ODT.3 Melakukan konfigurasi dasar
router
Praktik dan konfigurasi router
X. ODT.4 Melakukan penyambungan
dan pengukuran FO
Praktik dan konfigurasi OTDR
X. ODT.5 Melakukan setting firewall dan
memahami firewall
Praktik dan konfigurasi firewall
B.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
dan Budaya Kerja (K3LH-BI)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menerapkan
K3LH dan budaya kerja industri, antara lain praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan
prosedur kerja di tempat tinggi (pemanjatan).
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.K3LH-BI.1
Menerapkan prosedur K3LH
sesuai peraturan yang berlaku
Melaksanakan penggunaan
alat perlindungan diri
● Menjelaskan pengertian
● Menjelaskan tujuan K3LH
● Menjelaskan Undang-undang K3LH
di Indonesia
● Melaksanakan K3LH
● Mengidentifikasi APD ● Melakukan prosedur penggunaan
APD
X. K3LH-BI.2
Mengidentifikasi bahaya di
tempat kerja
Menerapkan prosedur-
prosedur dalam keadaan
darurat
● Menjelaskan jenis-jenis bahaya di
tempat kerja
● Menjelaskan potensi bahaya di
lingkungan kerja
● Melakukan cara pencegahan bahaya
Page 23
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
14
di lingkungan kerja
● Menjelaskan prosedur dalam
keadaan darurat
● Melakukan prosedur dalam keadaan
darurat
X. K3LH-BI.3 Menerapkan 5R (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
● Pengertian 5R atau 5S
● Melaksanakan 5R atau 5S
X. K3LH-BI.4 Menerapkan prosedur kerja di
tempat tinggi
● Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di tempat tinggi (pemanjatan).
B.6. Media dan Jaringan Telekomunikasi (MJT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service, sistem
keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler, sistem microwave,
sistem VSAT IP, sistem Optik, dan sistem WLAN.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.MJT.1
Mengidentifikasi TCP/IP dan
dasar networking
● Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
● Prinsip dasar sistem TCP IP
● Prinsip dasar sistem Networking
Service
X.MJT.2
Mengidentifikasi prinsip dasar
keamanan jaringan
● Prinsip dasar sistem keamanan
jaringan telekomunikasi
● Prinsip dasar sistem seluler
● Prinsip dasar sistem microwave
X.MJT.3 Memahami prinsip dasar
WLAN
● Prinsip dasar sistem VSAT IP
● Prinsip dasar sistem Optik
● Prinsip dasar sistem WLAN
B.7. Penggunaan Alat Ukur (PAU)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menggunakan
alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan
komputer dan sistem telekomunikasi.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
X.PAU.1 Mengidentifikasi peralatan dan
perlengkapan di tempat kerja
● Identifikasi OTDR
● Identifikasi OPM
● Identifikasi Lan tester
X.PAU.2 Mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan di tempat kerja
Cara mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan di tempat kerja
X.PAU.3 Menggunakan peralatan dan
perlengkapan di tempat kerja
Cara menggunakan peralatan dan
perlengkapan di tempat kerja
X.PAU.4 Melakukan perawatan
peralatan
● Bahan pembersih
● Peralatan pembersih
● Standar kebersihan
Page 24
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
15
3. DIAGRAM CAPAIAN PEMBELAJARAN
ANALISIS ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
SEMESTER I
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN JUMLAH JAM
X.PBTJKT.1 Memahami perencanaan kebutuhan pelanggan 5 Pertemuan
X 6 JP (30JP) X.PBTJKT.2 Memahami kebutuhan pelanggan
X.PBTJKT.3 Menjelaskan strategi implementasi
X.PBTJKT.4 Melakukan perancangan prosedur kepuasan
pelanggan
X.PBTJKT.5 Melakukan penerapan budaya mutu
DASAR-DASAR KEJURUAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
SEMESTER I
BAB I PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
BAB II PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
SEMESTER II
BAB III PROFESI DAN KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG
TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
BAB IV ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
BAB V K3LH DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
BAB VII PENGGUNAAN ALAT UKUR
BAB VI MEDIA DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Page 25
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
16
X.PTT.1
Memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer meliputi
5G, Microwave Link, IPV4 dan 6
5 Pertemuan
X 6 JP (30JP)
X.PTT.2
Memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer teknologi
meliputi serat optik dan sistem sensor
X.PTT.3
Memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer meliputi
IoT, Smart Device, dan Smart Home
X.PTT.4
Memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer meliputi
Smart City dan Cloud Computing
X.PTT.5
Memahami perkembangan teknologi pada
perangkat teknik jaringan komputer meliputi
Information Security dan Personal Branding
X.JBT.1 Memahami jenis-jenis profesi dan
kewirausahaan
5 Pertemuan
X 6 JP (30JP) X.JBT.2 Memahami job-profile
X.JBT.3 Memahami technopreneur
X.JBT.4 Simulasi proyek kewirausahaan
X.JBT.5 Simulasi proyek kewirausahaan
JUMLAH JAM
15
Pertemuan
X 6 JP (90JP)
Page 26
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
17
C. MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
1. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 1 (Gasal)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 30 jam pelajaran (5 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Proses bisnis di bidang teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang:
1. Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Perkembangan teknologi di bidang teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi.
3. Jenis-jenis profesi dan kewirausahaan job-profile dan
technopreneur di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
4. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service,
sistem keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler,
sistem microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan sistem
WLAN.
Page 27
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
18
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menggunakan atau menerapkan:
1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Kemampuan peserta didik tersebut didapat melalui penguatan
Wawasan Dunia Kerja dan Kewirausahaan serta penguasaan
elemen-elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada
fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi dengan baik.
C. Profil Pelajar Pancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, dan merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak Perencanaan (Microsoft Office)
Page 28
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
19
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat perencanaan jaringan komputer
berdasarkan studi kasus dan dokumen perencanaan yang
diberikan.
2. Peserta didik dapat menganalisis kebutuhan pelanggan
berdasarkan studi kasus dan dokumen kebutuhan pelanggan.
3. Peserta didik dapat membuat rencana implementasi dari
desain perencanaan jaringan komputer yang telah dibuat.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan
dan landscape/blue print area.
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan dan dokumen implementasi berupa desain
jaringan fisik beserta penjelasan cara membuat dokumen
desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.
Page 29
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
20
B. Pemahaman Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu
kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik
meliputi rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi
jaringan, rencana desain pengkabelan, rencana desain
penempatan perangkat keras, serta menghitung dana yang
dikeluarkan.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan dalam
mendesain jaringan?
2. Bagaimana cara menentukan kebutuhan pelanggan?
3. Bagaimana cara menentukan perangkat jaringan?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku Modul Perencanaan Jaringan dan Perangkat Jaringan
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan
di hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
15 Menit
Page 30
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
21
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik atau tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.
225 menit
Page 31
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
22
Mendemonstrasikan Langkah Fisik Jaringan
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri (mencari referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Langkah menentukan kebutuhan pengguna
● Cara membuat desain skema logic
berdasarkan kebutuhan pengguna
● Menentukan perangkat jaringan
● Cara membuat desain skema fisik
jaringan kebutuhan pengguna
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Jaringan, Menampilkan Contoh
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Page 32
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
23
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi:
a. Hal penting apa yang telah dipelajari
hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk
menyampaikan persepsinya tentang
pembelajaran hari ini (misalnya tentang
dokumen kebutuhan pengguna, skema
logic dan skema jaringan).
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di grup WA.
2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
15 Menit
Page 33
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
24
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik atau tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri). Peserta
didik lain atau guru menanggapi jawaban
dari peserta lainnya.
2. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
225 menit
Page 34
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
25
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang kebutuhan pelanggan
dan perencanaan jaringan.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Visio) perencanaan jaringan meliputi:
● Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
● Cara membuat desain skema logic
berdasarkan kebutuhan pengguna.
● Menentukan perangkat jaringan.
● Cara membuat desain skema fisik
jaringan berdasarkan layout landscape
project.
● Menghitung budget.
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Menentukan kebutuhan pengguna.
● Membuat desain skema logic
berdasarkan kebutuhan pengguna.
● Menentukan perangkat jaringan.
● Membuat desain skema fisik
jaringan berdasarkan layout
landscape project
● Menghitung budget
Page 35
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
26
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
30 Menit
Memberikan Permasalahan untuk Perencanaan Jaringan
Menjelaskan Langkah-Langkah Pengerjaan Jobsheet
Praktik Perencanaan Jaringan Menggunakan MSExcel
Menyajikan Hasil Perencanaan atau Desain
Page 36
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
27
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di grup WA.
2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik atau tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri). Peserta
didik lain atau guru menanggapi jawaban
dari peserta lainnya.
225 menit
Page 37
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
28
2. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri
berdasarkan kegiatan pembelajaran
sebelumnya tentang kebutuhan
pelanggan dan perencanaan jaringan.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain
(Microsoft Visio) perencanaan jaringan
meliputi:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat desain skema logic
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan mempermudah cara
komunikasi
Page 38
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
29
Cara membuat desain skema
komunikasi.
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Menentukan kebutuhan pengguna.
Membuat komunikasi berdasarkan
kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat komunikasi
Membuat komunikasi berdasarkan
pemahaman pengguna
Menghitung budget
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
30 Menit
Praktik Perencanaan Komunikasi
Menyajikan Hasil Perencanaan Komunikasi
Page 39
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
30
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik atau tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri). Peserta
didik lain atau guru menanggapi jawaban
dari peserta lainnya.
2. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
225 menit
Page 40
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
31
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri
berdasarkan kegiatan pembelajaran
pembelajaran sebelumnya tentang
kebutuhan pelanggan dan perencanaan
jaringan.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat desain skema logic
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat jaringan.
Cara membuat desain skema fisik
jaringan berdasarkan layout landscape
project.
Page 41
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
32
Menghitung budget.
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Menentukan kebutuhan pengguna.
Membuat pengetahuan dan sumber
informasi kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat jaringan
pengetahuan dan sumber informasi.
Membuat pengetahuan dan sumber
informasi.
Menghitung budget.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
30Menit
Jobsheet
Praktik Perencanaan Pengetahuan dan Sumber Informasi
Page 42
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
33
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan atau Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai teknik jaringan
komunikasi dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi
link berikut: https://s.id/FX2pb
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti
kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
Page 43
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
34
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (ganjil)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Materi Pokok : Profesi dan kewirausahaan di bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media : google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama dialog : wawancara/menawarkan jasa dan barang/promosi
Dialog yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap Lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Page 44
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
35
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap
langkah-langkahnya
(10)
Kurang lengkap langkah-
langkahnya tapi menyer-
takan hasil presentasi
(25)
Lengkap langkah-
langkahnya dan
menyertakan kesim-
pulan hasil presentasi
(40)
2. Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja sama Tanggung jawab Jumlah skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Page 45
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
36
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
1. Proses Bisnis pada Bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang memang
dirancang untuk menyelesaikan tujuan tertentu dalam sebuah
organisasi seperti pelanggan dan pasar karakteristiknya seperti:
memiliki tujuan, memiliki input tertentu, memiliki output,
menggunakan sumber daya, memiliki sejumlah aktivitas yang
dilakukan dalam suatu urutan, dapat memengaruhi lebih dari satu
unit organisasional, dan menciptakan suatu nilai untuk konsumen.
Definisi di atas menegaskan akan pentingnya aspek bagaimana
sebuah produk dikerjakan dalam sebuah organisasi, bertolak
belakang dengan fokus yang menekankan pada aspek apa yang
produk dikeluarkan.
Teknologi informasi menyediakan alat dan kemampuan untuk
merespon tekanan-tekanan. Bisnis menghadapi tekanan untuk
menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
modern. Komputer sendiri memiliki beberapa bagian yang
berbeda, contoh sebagai berikut.
1. Hardware adalah komponen penting yang digunakan untuk
bisa memasukkan segala bentuk data kemudian disusun
menjadi sebuah informasi, semua itu dapat dilakukan melalui
input device dan output device. Hardware pun memiliki
beberapa komponen, contohnya:
a. CPU
b. Memory
c. Media penyimpanan
2. Software adalah program yang mengendalikan operasi dari
hardware komputer untuk melakukan proses pengubahan
data menjadi informasi komponen yang ada dalam teknologi
informasi:
a. Data
Data adalah fakta mentah yang tidak terorganisasi.
b. Informasi
Informasi adalah data yang terorganisir memiliki
makna.
Page 46
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
37
c. System
System adalah komponen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama.
d. Komputer
Komputer adalah peralatan elektronik yang beroperasi
dibawah instruksi yang terkontrol yang tersimpan pada
memory alat tersebut.
Ada banyak sekali proses bisnis dalam dalam bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi. Hal ini bertujuan untuk
lebih mengembangkan kemampuan baik oleh perusahaan ataupun
perseorangan. Berikut adalah beberapa alasan proses bisnis di
bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
1. Mempermudah Cara Komunikasi
Salah satu contoh alasan bisnis pada bidang teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi adalah mempermudah cara
komunikasi, contohnya adalah email sebagai sarana utama
berkomunikasi antara satu orang dengan yang lainnya. Email
adalah salah satu pendorong awal internet. Penggunaannya
sangat mudah dan relatif jauh lebih murah jika dibandingkan
dengan faksimile untuk berkomunikasi. Selama bertahun-tahun,
sejumlah alat komunikasi lainnya juga berkembang, yang
memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi dengan
menggunakan sistem chat (chatting), alat pertemuan online
dengan sistem konferensi video seperti webinar, Voice over
internet protocol (VOIP) dan masih banyak lagi lainnya.
2. Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi
Melalui internet, kita hanya membutuhkan satu klik dan
semua informasi sudah tersedia di depan mata kita. Semakin
banyak pengetahuan yang kita peroleh mengenai bisnis, maka
semakin berkembang pula bisnis yang sedang kita kelola.
Selain itu kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi
yang berkaitan dengan kompetitor kita.
Page 47
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
38
3. Manajemen Data
Zaman dulu dan sekarang sangatlah berbeda, dulu deretan
lemari arsip yang berisikan dokumen-dokumen, misalnya
sebuah perusahaan sekarang sudah tidak terlalu dibutuhkan
lagi oleh beberapa perusahaan, dengan adanya database. Saat
ini, sebagian besar perusahaan menyimpan versi digital dari
dokumen pada server dan perangkat penyimpanan. Dokumen-
dokumen ini menjadi langsung tersedia bagi semua orang di
perusahaan, terlepas dari lokasi geografis mereka. Perusahaan
yang mampu menyimpan dan memelihara sejumlah besar data
historis secara ekonomis dan karyawan dapat mengakses
langsung dokumen yang mereka butuhkan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Menyimpan data hanya menguntungkan jika data yang
dapat digunakan secara efektif. Perusahaan progresif
menggunakan data itu sebagai bagian dari proses perencanaan
strategis serta pelaksanaan taktis dari strategi itu. Sistem
Informasi Manajemen (SIM) memungkinkan perusahaan untuk
melacak data penjualan, biaya, dan tingkat produktivitas.
Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari
waktu ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan
mengidentifikasi bidang yang perlu perbaikan. Manajer dapat
melacak penjualan setiap hari, yang memungkinkan mereka
untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih rendah dari
perkiraan dengan meningkatkan produktivitas karyawan atau
mengurangi biaya item.
5. Customer Relationship Management
Perusahaan menggunakan TI untuk memperbaiki cara
mereka merancang dan mengelola hubungan terhadap
pelanggan. Customer Relationship Management (CRM) adalah
sebuah sistem yang dapat menangkap setiap interaksi
perusahaan terhadap para pelanggan, sehingga terdapat data
kronologis pelanggan jika sewaktu-waktu dibutuhkan karena
data record. Salah satu contohnya pelanggan menghubungi call
center karena mendapatkan masalah, mengenai informasi
pengiriman barang yang ia pesan. Dengan adanya CRM, staff
perusahaan dapat segera memberitahukan keberadaan barang
Page 48
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
39
pesanan pelanggan. Karena seluruh interaksi disimpan dalam
sistem CRM. Pelanggan pun menjadi tenang karena
mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Hal ini memberikan
keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat lebih
meningkatkan kinerja terhadap produktivitas.
6. Aktivitas Bisnis Selama 24 Jam
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi sangat
membantu para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas jual
beli selama 24 jam, tidak seperti toko offline yang segala
aktivitasnya sangat dibatasi oleh ruang dan waktu.
Seiring dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, para pelaku IT mulai gencar memanfaatkan
kemajuan tersebut, khususnya dalam bidang teknologi
informasi. Para pelaku IT dapat memperoleh kemudahan dalam
setiap urusannya. Dunia bisnis sudah sangat kompetitif dimana
ada banyak persaingan untuk dapat terus berkembang.
Diperlukan kreativitas, kegigihan, dan pengetahuan yang maju
agar bisa bersaing di dalamnya. Melihat banyaknya fungsi yang
diperoleh dari teknologi informasi, sangat jelas kalau kita akan
sangat membutuhkannya.
Page 49
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
40
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba, dan merupakan
satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu
jenis teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan
sebutan atau istilah bagi seseorang yang
mengoperasikan komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalam
keadaan mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro-
cessing Unit) atau
prosesor
: merupakan pemroses data dalam sebuah
perangkat komputer.
DHCP (Dynamic
Host Configurati-
on Protocol)
: merupakan metode yang dilakukan dalam
pemberiam nomor IP address pada suatu host
secara otomatis.
Download :
merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
Page 50
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
41
baik dari segi hardware maupun software, agar
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan
untuk mengecek koneksi antara dua perangkat
atau komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi (perintah)
yang dapat dimengerti oleh komputer.
Page 51
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
42
2. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 1 (Gasal)
I. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 30 jam pelajaran (5 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Proses bisnis di bidang teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang:
1. Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Perkembangan teknologi di bidang teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi.
3. Jenis-jenis profesi dan kewirausahaan job-profile dan
technopreneur di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
4. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service,
sistem keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler,
sistem microwave, siste m VSAT IP, sistem Optik, dan sistem
WLAN.
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menggunakan atau menerapkan:
1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
Page 52
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
43
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar
pada fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
dengan baik.
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis dan merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru Dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak Perencanaan (Microsoft Office)
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
Page 53
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
44
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat perencanaan Jaringan Komputer
berdasarkan studi kasus dan dokumen perencanaan yang
diberikan.
2. Peserta didik dapat menganalisis kebutuhan pelanggan
berdasarkan studi kasus dan dokumen kebutuhan pelanggan.
3. Peserta didik dapat dapat membuat rencana implementasi dari
desain perencanaan jaringan komputer yang telah dibuat.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area.
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh dokumen-
dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan, dan dokumen implementasi berupa desain jaringan
fisik beserta penjelasan cara membuat dokumen desain
jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.
B. Pemahaman Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu
kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan.
Page 54
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
45
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan dalam
mendesain jaringan?
2. Bagaimana cara menentukan kebutuhan pelanggan?
3. Bagaimana cara menentukan perangkat jaringan?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku Modul Perencanaan Jaringan dan Perangkat Jaringan
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet : dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 6
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA. 2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik. 5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi. 6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik atau tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
225 menit
Page 55
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
46
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
Page 56
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
47
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Jaringan, Menampilkan Contoh
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
● Cara membuat Bisnis Teknologi Web
Development berdasarkan kebutuhan
pengguna.
● Menentukan perangkat bisnis.
● Cara membuat skema fisik bisnis
teknologi web berdasarkan kebutuhan
pengguna.
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Bisnis Web Development
Page 57
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
48
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 7
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
15 Menit
Penutup
Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan).
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
30 Menit
Menyajikan Hasil Bisnis Web Development
Page 58
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
49
dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri.
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
225 menit
Page 59
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
50
Elaborasi Pemahaman
1. Membimbing siswa melalui Classroom atau
Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi.
4. Mandiri (mencari referensi dari sumber
lain) tentang alasan mengapa kebutuhan
pelanggan dijadikan landasan perencanaan
jaringan.
5. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
6. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
7. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
8. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat bisnis teknologi startup
produk IT berdasarkan kebutuhan
pengguna.
Menentukan perangkat bisnis teknologi
startup produk.
Cara membuat startup produk IT.
Page 60
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
51
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Bisnis Teknologi Startup Produk IT
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Bisnis Teknologi Startup Produk IT
Menyajikan Bisnis Teknologi Startup Produk IT
Page 61
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
52
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 8
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA. 2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia) 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik. 5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi. 6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri). 2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya. 3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
225 menit
Page 62
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
53
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan, boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asessment diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat bisnis jasa desain grafis
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat bisnis jasa
desain grafis.
Page 63
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
54
Cara membuat desain bisnis jasa desain
grafis berdasarkan kebutuhan
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Bisnis Jasa Desain Grafis, Menampilkan contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Bisnis Jasa Desain Grafis
Menyajikan Perencanaan Bisnis Jasa Desain Grafis
Page 64
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
55
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 9
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik berdoa terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembelajaran dan
disuruh untuk menuliskan jumlah salat
yang dikerjakan di hari sebelumnya (Profil
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
225 menit
Page 65
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
56
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan, boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
Page 66
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
57
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat software logic
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat software.
Cara membuat software.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Software
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Software
Menyajikan Perencanaan Software
Page 67
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
58
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 10
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
225 menit
Page 68
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
59
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
Page 69
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
60
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat hardware komputer
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat hardware.
Cara membuat hardware.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Hardware, Menampilkan Contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Fisik Hardware
Menyajikan Langkah Merakit Komputer
Page 70
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
61
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan atau Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai technopreneur,
dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi link berikut:
https://s.id/EH5mI
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti
kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
Page 71
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
62
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (ganjil)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
Materi Pokok :Profesi dan kewirausahaan di bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media: google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama dialog: wawancara/menawarkan jasa dan barang/promosi
Dialog yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Page 72
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
63
c. Lembar Penilaian
1) Penilaian keterampilan rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap langkah-
langkahnya (10)
Kurang lengkap langkah-
langkahnya tapi
menyertakan hasil
presentasi (25)
Lengkap langkah-
langkahnya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi (40)
2) Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja sama Tanggung jawab Jumlah skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator Format penilaian: NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 100
Page 73
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
64
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
BAB II
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
A. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi 5G
1. Perkembangan teknologi nirkabel
Generasi pertama:
Hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog
dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile
Phone System).
Generasi kedua:
Dijadikan stkamur komersial dengan format digital, kecepatan
rendah–menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Antara
generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2.5
yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).Teknologi yang
masuk kategori 2.5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS
(General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM
Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada
domain CDMA.
Generasi ketiga:
Digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-
speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh:
W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-
DO.4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari
teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah ―3G and beyond‖. Sebelum 4G, High-Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai
teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO
mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon
genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal
Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat
Page 74
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
65
memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik
arah turun).
2. Perbedaan 1G, 2G, 3G, 3.5G, 4G dan 5G
a. 1 Generation (Generasi Pertama)
Jaringan 1G pertama kali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di
Amerika bekerja sama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat
terobosan di teknologi jaringan. Yang harus kamu ketahui adalah
bahwa ini adalah stkamur baru dari teknologi jaringan. Zaman di mana
campur tangan manusia sudah tidak terlalu dibutuhkan. Semuanya
benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil tentunya.
Karena ini adalah ponsel generasi pertama, mereka membuatnya
sangat serius. Mereka membuat ponsel yang kuat dan hkamul yang
akhirnya tersebar ke seluruh dunia. Generasi pertama atau 1G
merupakan teknologi handphone yang menggunakan sistem analog.
Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut
Frequency Division Multiple Access (FDMA).Teknik ini memungkinkan
untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan
masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan
saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri. Yang
termasuk teknologi 1G yakni:
1. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS136
2. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
3. HICAP
4. TACS
5. C 450
6. C-Netz
7. Mobitex
8. Data TAC
Kemampuan teknologi 1 G:
Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani
komunikasi suara saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam
kecepatan tinggi dan besar.
Page 75
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
66
Kelemahan teknologi 1 G:
Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama
menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas
trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu
sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena
satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi. Derau
intemodulasi (suara tidak jernih).
b. 2 Generation (Generasi kedua)
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi
jaringan seluler digital yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti
suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga, dan kapasitas yang lebih
besar. GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika
mengkamulkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka.
Kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari
teknologi jaringan nirkabel dan juga kenyataan bahwa generasi
pertama mulai menghilang satu dekade yang lalu sehingga harus ada
generasi yang baru. Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD
sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14.4KBPS. Kamu juga dapat
mengirimkan pesan teksakan tetapi Fitur CSD ini akan menghabiskan
biaya yang besar karena jika kamu ingin terhubung ke internet kamu
harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit.
Yang termasuk teknologi 2G yakni:
1. Time Division Multiple Access (TDMA)
Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi
frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi TDMA
dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan
melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam
satu channel radio. Jadi, sebuah channel frekuensi dapat
melayani tiga sesi peneleponan pada jeda waktu yang berbeda,
tetapi tetap berpola dan berkesinambungan. Dengan
merangkaikan seluruh bagian waktu tersebut, maka akan
terbentuk sebuah sesi komunikasi.
Page 76
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
67
2. Personal Digital Cellular (PDC)
PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA.
Perbedaannya adalah area implementasinya. TDMA lebih
banyak digunakan di Amerika Serikat, sedangkan PDC banyak
diimplementasikan di Jepang.
3. iDEN
iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat
dengan merk tertentu (proprietary technology FBR). Teknologi
ini merupakan milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar
di Amerika, Motorola, yang kemudian dipopulerkan oleh
perusahaan Nextel. iDEN berbasis teknologi TDMA dengan
arsitektur GSM yang bekerja pada frekuensi 800 MHz.
Umumnya digunakan untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR)
dan ―Push-to-Talk‖.
4. Digital European Cordless Telephone (DECT)
DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk
keperluan bisnis dengan skala enterprise, bukan skala service
provider yang melayani pengguna dalam jumlah yang sangat
banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX,
dan interkom antar telepon wireless. Ukuran sell radio yang
tidak terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya digunakan
dalam rentang yang terbatas. Meskipun demikian, teknologi
DECT mengalokasikan bandwidth frekuensi yang lebar, yaitu
sekitar 32 Kbps per channel. Pengalokasian bandwidth
frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data
yang lebih baik dalam format stkamur ISDN.
5. Personal Handphone Service (PHPS)
PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan
diimplementasikan di Jepang. Teknologi ini tidak berbeda jauh
dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel untuk
menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk
kepentingan di dalam lingkungan populasi tinggi sehingga
coverage area FBR tidak terlalu luas. Biasanya teknologi PHS
menempatkan BTS di lokasi sekitar area keramaian, seperti mall
dan perkantoran.
Page 77
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
68
6. IS-95 CDMA (CDMAone)
CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena
teknologi ini berbasis Code Division Multiple Access (CDMA).
Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan
menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk
setiap kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya
sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu
masing-masing sesi dapat diatur. Frekuensi yang digunakan
pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, terdapat varian lain
yang berada di frekuensi 1900 MHz.
7. Global System for Mobile (GSM)
Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi
kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel
frekuensi sebesar 200 KHz per satuan waktu. Awalnya,
frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada
perkembangannya, frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz
dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih
bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu,
kemampuan roaming antarsesama provider membuat
pengguna dapat bebas berkomunikasi.
Kemampuan teknologi 2G:
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga
bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk
mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call
waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit
per second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS,
download gambar, atau ringtone MIDI.
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari
segi kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih
jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara
analog diubah menjadi sinyal digital. Perubahan ini memungkinkan
dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau
interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian
dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog, efisiensi
spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan
optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan
Page 78
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
69
coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit
sehingga dapat menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai
lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
Kelemahan teknologi 2 G:
Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik
rendah. Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung
oleh adanya BTS (cell Tower).
c. 3 Generation
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000
dan UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ke
tiga (3G) diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru
saat itu muncul EDGE –Enhanced Data–rates for GSM Evolution– ini
diharapkan akan menjadi pengganti GPRS yang baik, karena tidak
perlu mengupgrade hardware secara ekstrim dan tidak terlalu banyak
mengeluarkan biaya. Dengan EDGE kamu sudah dapat merasakan
kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap saja
masih kurang cepat dari 3G.
International Telecommunication Union mendefinisikan 3G sebagai
teknologi yang dapat bekerja sebagai berikut: Mempunyai kecepatan
transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan
berjalan kaki. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps
pada user diam (stasioner). Dari persyaratan di atas terhitung ada 5
teknologi untuk 3G, yakni:
1. WCDMA
2. CDMA2000
3. TD-SCDMA
4. UWC-138
5. DECT+
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai
berikut:
1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
2. Menambah kemampuan jelajah (roaming)
3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
4. Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
Page 79
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
70
5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:
1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.
Yang termasuk teknologi 3G yakni:
1. EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-
GPRS (Enhanced -General Packet Radio Services).
2. W-CDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access) atau
UMTS (Universal Mobile Telecommunication System).
3. CDMA2000-1X EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X
EV-DO (Data Only)/ (Data Optimized) atau IS-856.
4. TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau
UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System – Time
Division Duplexing)
5. GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile
Access)
6. HSPA (High-Speed Packet Access)
7. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
8. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
9. HSPA+ (HSPA Evolution)
10. FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)
11. HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)
12. TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple
Access)
Kemampuan teknologi 3G:
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps2Mbps) sehingga
dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on
demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain
yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau
game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga
mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.
Page 80
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
71
Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya:
1. Kualitas suara yang lebih bagus.
2. Keamanan yang terjamin.
3. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-
moving access dan 384 kbps untuk wide area access.
4. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh,
pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan
call (telepon) ke tujuan yang berbeda.
5. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator di
lokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
6. Roaming nasional dan internasional.
7. Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk
internet (IP) dan video conferencing. Juga high data rate
communication services dan asymetric data transmission.
8. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan
secara maksimum bandwidth yang terbatas.
9. Support untuk multiple cell layer.
10. Co-existance and interconnection dengan satellite-based
services.
11. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data,
kualitas service dan waktu.
d. 3,5 Generation
Teknologi 3,5G ini memungkinkan penggunanya untuk
mengunduh beragam sajian multimedia, seperti streaming video,
streaming musik, mobile TV, permainan daring (online game), cuplikan
film, animasi, video klip, permainan, video klip olahraga, berita
keuangan, memainkan kumpulan lagu secara penuh, dan unduh
karaoke dengan kecepatan tinggi. Seluruhnya dapat dilakukan sambil
tetap melakukan telepon video dengan tanpa mengganggu proses
transfer data. Berikut merupakan teknologi yang digunakan pada 3.5:
1. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan
perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering
disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih
berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data
HSDPA sama seperti 480 kbps, tapi yang pasti HSDPA lebih
cepat. Semakin baru teknologi pastinya semakin baik.
Page 81
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
72
2. WiBro (Wireless Broadband). WiBro merupakan bagian dari
kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang
dikenal dengan kebijakan 839.WiBro mampu mengirimkan data
dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi
jaringan evdo mereka menjadi EVDO rev teknologi ini memiliki
kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS atau yang
sering disebut juga 3GSM telah menguprade teknologi mereka ke
HSDPA dan HSUPA. Inilah yang dinamakan 3.5G
e. 4 Generation
4G dikatakan memiliki kecepatan 500 kali lebih cepat daripada
CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika kamu di
rumah atau 100Mbps ketika kamu bepergian. Dan dalam waktu yang
singkat tentu saja. Untuk contoh seberapa cepat teknologi 4G adalah
mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6
menit.
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-
generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu
kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini
menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah
―3G and beyond‖.
Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-
generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk
menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif di
mana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada
pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih
tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G.
Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G,
yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini
akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan
dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik
dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan
tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang
terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony
Page 82
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
73
yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio
transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat
digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang
dioperasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-
5.8Ghz, bluetooth, dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel
yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
f. 5 Generation
5G (jaringan seluler generasi ke-5 atau 5 generasi nirkabel sistem)
adalah nama yang digunakan dalam beberapa makalah penelitian dan
proyek-proyek untuk menunjukkan fase utama berikutnya dari stkamur
telekomunikasi seluler melebihi stkamur 4G/IMT-Advanced efektif sejak
2011.
Saat ini, 5G bukan istilah resmi digunakan untuk spesifikasi
tertentu atau dokumen resmi belum diumumkan oleh perusahaan
telekomunikasi atau badan stkamurdisasi seperti 3GPP, WiMAX Forum,
atau ITU-R. Rilis stkamur baru di luar 4G sedang berlangsung oleh
badan stkamurisasi, tetapi saat ini tidak dianggap sebagai generasi
ponsel baru tapi di bawah payung 4G.
Sebuah mobile generasi baru telah muncul setiap 10 tahun karena
sistem 1G pertama (NMT) diperkenalkan pada tahun 1981, termasuk
2G (GSM) sistem yang mulai bergulir di tahun 1992, 3G (W-
CDMA/FOMA), yang muncul pada tahun 2001, dan stkamur 4G ―nyata‖
memenuhi persyaratan IMT-Advanced, yang diratifikasi pada tahun
2011 dan produk yang diharapkan dalam 2012-2013. Teknologi
pendahulunya telah terjadi di pasar beberapa tahun sebelum generasi
ponsel baru, misalnya pra-3G system Cdma One/IS95 tahun 1995, dan
pra-4G sistem Mobile WiMAX dan LTE pada tahun 2005 dan 2009.
Perkembangan 2G (GSM) dan (IMT-2000 dan UMTS) 3G stkamur
waktu sekitar 10 tahun dari awal resmi R & D proyek, dan
pengembangan sistem 4G dimulai pada tahun 2001 atau 2002. Namun,
masih ada transnasional 5G proyek pembangunan telah secara resmi
telah diluncurkan, dan perwakilan industri telah menyatakan skeptis
terhadap 5G. Generasi ponsel baru biasanya ditugaskan band frekuensi
baru dan bandwidth spektral yang lebih luas per frekuensi saluran (1G
hingga 30 kHz, 2G sampai 200 kHz, 3G hingga 5 MHz, dan 4G hingga
40 MHz), tetapi skeptis berpendapat bahwa ada sedikit ruang untuk
band frekuensi baru atau bandwidth saluran yang lebih besar. Dari
Page 83
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
74
sudut pkamung pengguna, generasi ponsel sebelumnya telah tersirat
peningkatan substansial dalam bitrate puncak (yaitu lapisan fisik
bitrate bersih untuk jarak pendek komunikasi). Namun, tidak ada
sumber menunjukkan 5G puncak download dan upload tingkat lebih
dari 1 Gbps akan ditawarkan menurut definisi ITU-R sistem 4G. Jika 5G
muncul dan mencerminkan ini prognosis, perbedaan utama dari sudut
pkamung pengguna antara 4G dan 5G teknik harus menjadi sesuatu
yang lain dari throughput maksimum yang meningkat, misalnya baterai
rendah konsumsi, probabilitas outage lebih rendah (cakupan yang
lebih baik), harga agak tinggi dalam porsi yang lebih besar dari luas
cakupan, lebih murah atau tidak ada biaya lalu lintas karena biaya
penyebaran infrastruktur yang rendah atau kapasitas agregat lebih
tinggi bagi pengguna banyak simultan (yaitu sistem yang lebih tinggi
tingkat efisiensi spektral).
B. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi Microwave Link
1. Perencanaan Link Microwave (Pengantar)
Tujuan utama dari perencanaan link microwave adalah untuk
memastikan bahwa jaringan microwave dapat beroperasi dengan
kinerja yang tinggi pada segala tipe kondisi atmosfir. Perencanaan link
microwave mencakup 4 langkah penting:
1) Perhitungan lintasan (path calculations)
2) Perhitungan tinggi antenna
3) Perencanaan frekuensi dan perhitungan interferensi
4) Perhitungan kinerja (performance calculations)
Perencanaan link microwave harus memperhitungkan hal-hal yang
tidak terduga, segala faktor yang memungkinkan terjadinya redaman
harus diperhitungkan dengan teliti. Untuk itu dalam merencanakannya
memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat atmosfir. Saluran (link)
microwave beroperasi antara frekuensi 2–58 GHz. Sistem yang dipakai
sekarang adalah sistem digital microwave dimana mempunyai
keuntungan dibandingkan dengan sistem analogue microwave, yaitu:
1) Lebih tahan terhadap interferensi
2) Lebih tahan terhadap deep fading
3) Kapasitas tinggi antara 2–155 Mbps (STM)
4) Mudah, cepat, dan murah diinstalasi
Page 84
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
75
Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek pula jarak link transmisi.
Karena rentang frekuensi yang lebar, saluran microwave dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori utama:
a. Long Haul
Frekuensi kerja dari link ini adalah 2-10 GHz. Pada kondisi
iklim dan frekuensi kerja optimal, jarak yang bisa ditempuh
mencapai rentang 80 km hingga 45 km. Link ini terpengaruh
oleh multipath fading. Frekuensi yang biasa dipergunakan
adalah 2, 7, dan 10 GHz.
b. Medium Haul
Frekuensi kerja dari link ini adalah dari 11-20 GHz. Panjang
hop bervariasi antara 40 km dan 20 km, tergantung dari kondisi
iklim dan frekuensi yang dipergunakan. Multipath fading dan
redaman hujan berpengaruh pada performansi link ini.
Frekuensi yang biasa dipergunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
c. Short Haul
Beroperasi pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz) dan
menjangkau jarak paling pendek. Pada penggunaannya, untuk
frekuensi yang lebih rendah dalam rentang frekuensi ini
terpengaruh oleh multipath fading dan redaman hujan sekaligus.
Pada rentang frekuensi yang lebih tinggi dan panjang hop hanya
beberapa kilometer, multipath tidak begitu berpengaruh, namun
redaman hujan mengakibatkan atenuasi yang cukup
mengganggu sebesar 3–7 dB/km pada curah hujan 20 mm/h.
Frekuensi kerja yang dipergunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55,
dan 58 GHz.
2. MICROWAVE LINK
Komponen utama dari sebuah microwave link adalah:
1) Indoor Unit (IDU)
2) Outdoor Unit (ODU)
3) Antena
4) Waveguide
5) Menara microwave
Page 85
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
76
Penjelasan dari masing-masing komponen microwave link tersebut
adalah:
1) Indoor Unit (IDU)
Selain berfungsi sebagai modulator-demodulator sinyal. IDU
juga berfungsi sebagai forward error correction (FEC),
multiplexing user data, control unit (monitoring dan controlling
radio unit melalui NMS) dan berfungsi sebagai kanal komunikasi
antara NMS dan ODU. Daya ke perangkat radio microwave dicatu
melalui IDU. Indoor unit biasanya ditempatkan di kabinet atau
gedung yang tertutup agar tidak terpapar kondisi luar ruangan
seperti ODU.
2) Outdoor Unit (ODU)
Berfungsi mengonversi sinyal digital termodulasi yang
mempunyai frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Terdiri atas
pengirim (transmitter) dan penerima (receiver), karena itu
disebut juga radio transceiver. Sinyal yang diterima didemodulasi
menjadi sinyal intermediate frequency (IF) atau base band (BB)
sebelum diteruskan ke IDU. Daya ODU dicatu dari IDU melalui
kabel koaksial.
3) Antena
Antena merupakan struktur yang mentransfer energi
elektromagnetik dari ruang bebas menuju saluran transmisi dan
sebaliknya.
4) Waveguide
Meminimalisir redaman (loss) merupakan salah satu kunci
dari perancangan link microwave. Kabel dan waveguide
berpengaruh terhadap redaman yang terjadi. Di bawah frekuensi
2 GHz, digunakan kabel koaksial karena alasan ekonomis. Untuk
frekuensi diatas 2 GHz digunakan waveguide. Dielektrik yang
digunakan pada kabel koaksial adalah foam dielectric dengan
diameter ½, 7/8, dan 5/8 inci. Semakin kecil diameternya, maka
atenuasinya akan meningkat. Jika feeder loss yang diinginkan
sangat rendah, maka yang digunakan adalah dielektrik udara
karena mempunyai atenuasi yang lebih rendah dibanding foam
dielectric.
Page 86
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
77
5) Menara
Terdapat beberapa macam tipe menara yang digunakan
untuk menempatkan antena microwave (MW). Untuk antena
yang berukuran lebih kecil dapat ditempatkan di atas gedung
menggunakan pole dengan panjang 5 meter. Untuk penempatan
dengan jumlah antena yang banyak digunakan menara dengan
struktur berpenguat sendiri (self-supporting tower). Jumlah
antena dan beban total harus benar-benar diperhitungkan agar
tidak melampaui kapasitas beban maksimum (load bearing
capacity) dari menara.
C. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi IPV6
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah IP yang dikembangkan
dari IPv4 yang memiliki 128 bit dan mampu menyediakan lebih banyak
IP Adress. IPv6 terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang
masing-masing merupakan representasi decimal 16 angka biner.
Contoh IPv6 adalah: 200:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Atau,
bisa ditulis lebih singkat 2001:cdba::3257:9652. Dengan sistem 128 bit,
ia dapat memiliki kombinasi hingga
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.76 8.211.456 alamat.
1) Fungsi IPv6 dalam Jaringan Komputer
IPv6 berfungsi untuk memberikan alamat yang unik pada masing-
masing perangkat dalam jaringan, sehingga perangkat-perangkat
tersebut dapat saling berkomunikasi untuk bertukar informasi. Fungsi
IPv6 sama dengan IPv4 akan tetapi dari segi kelebihan, lebih banyak
dari IPv6.
2) Keunggulan IPv6.
1. IPv6 memiliki jumlah IP Address yang sangat banyak
dibandingkan dengan Ipv4.
Pada IPv4 rentang IP-nya adalah 32 bit yang berarti
dapat menyediakan alamat IP sebanyak 4.294.967.296.
mungkin jika dilihat sepintas jumlah tersebut sudah banyak,
tetapi karena implementasi tertentu dalam penggunaannya.
Pada kenyataannya jumlah IP tersebut masih kurang jika
digunakan untuk membuat jaringan pada seluruh dunia ini.
Page 87
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
78
Berbeda dengan IPv6, IPv6 pada satu alamat IP-nya
panjangnya 128 bit atau dengan kata lain dapat
menyediakan alamat IP sebanyak 3.4 x 1038. Jumlah
tersebut sangatlah besar sehingga dapat mengatasi masalah
kekurangan IP pada beberapa tahun mendatang.
2. Autoconfiguration
IPv6 dirancang yang memungkinkan penggunanya tidak
dipusingkan dengan konfigurasi Ip address. Komputer
pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan
mendapatkan IP address langsung dari router seperti halnya
DHCP, sehingga nantinya DHCP server tidak diperlukan lagi.
Autoconfiguration nantinya sangat berguna bagi peralatan
mobile internet karena pengguna tidak direpotkan dengan
konfigurasi sewaktu berpindah tempat dan jaringan.
3. Security
IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec, sehingga
semua aplikasi telah memiliki security yang optimal bagi
berbagai aplikasi yang membutuhkan keamanan, misalnya
saja transaksi e-banking. Disamping itu, IPSec dalam Ipv6
merupakan protokol keamanan yang paling kital saat ini.
Dimana ia menggunakan teknik enkripsi yang rumit sehingga
sulit ditebak oleh hacker yang akan membaca data yang
dilewatkan.
4. Quality of Service
IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi dengan
baik, sehingga semua aplikasi yang berjalan di atas Ipv6
memiliki jaminan QoS, terutama bagi aplikasi yang sensitif
terhadap delay seperti VoIP dan streaming video.
Page 88
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
79
3) Perbedaan IPv4 dan IPv6. Berikut perbedaan paling mencolok di antara IPv4 dan IPv6. Perbedaan Ipv4 IPv6
Panjang angka 32 bit 128 bit Jenis angka Menggunakan angka
saja (numeric) Terdiri dari angka dan huruf
(alphanumeric)
Contoh alamat 172.16.254.1 2001:0db8:0000:0000:
0000:ff00:0042:7879 Dukungan alamat unik
Max. 4,29 miliar Max. 340.282.366.920.938.463.
463.374.607.431.768.211.456 Jumlah class alamat IP
Lima kelas, A sampai E
Tanpa Batasan
DNS record A AAAA
Tabel 2.1 perbedaan IPv4 dan IPv6
4) Kelebihan dan Kekurangan IPv6 dan IPv4
Setiap versi IP address memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Ini dia kelebihan dan kekurangan IPv6 yang paling
kentara:
1. Kelebihan berikut beberapa kelebihan IPv6 selain ketersediaan
alamat unik yang banyak:
● Lebih cepat—tak bergantung dengan NAT (Network-Address
Translation). Hal ini membuat proses transfer data bisa lebih
cepat.
● Lebih efektif—memiliki ukuran routing table lebih sedikit dari
IPv4. Ini membuat proses routing lebih tersusun rapi dan
efektif.
● Lebih aman—dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat
proses pertukaran data lebih aman. Lalu, juga lebih siap
menangkal serangan ke ARP (Address Resolution Protocol)
yang bisa mengalihkan trafik dan memanipulasinya.
● Bandwidth lebih hemat mendukung multicast sehingga
membuat penggunaan bandwidth lebih hemat. Sebab,
pertukaran data yang rakus bandwidth bisa dikirim ke
berbagai tujuan secara bersamaan.
● Konfigurasi lebih mudah—Konfigurasi IP address berjalan
secara otomatis sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
Page 89
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
80
● Lebih cocok untuk mobile—Koneksi pada perangkat mobile
bisa lebih cepat. Sebab, koneksinya tak perlu melewati NAT
yang akan memakan waktu.
2. Kekurangan IPv6
Berikut beberapa kekurangan IPv6 dibanding IPv4:
● Kompatibilitas belum optimal—kebanyakan perangkat yang
mengakses internet masih menggunakan IPv4. Jadi,
dukungan infrastruktur dan jaringan IPv6 belum menyeluruh.
● Tren peralihan yang lambat—walaupun sudah dikenalkan
sejak 1995, penggunaan IPv6 baru mencapai 35% saja di
dunia.
5) IPv6 pada Website
Dengan kelebihan yang ditawarkan IPv6, banyak website populer
dunia yang mulai mengadopsinya. Contohnya Facebook
(2a03:2880:f12c:83:face:b00c:0:25de) dan Wikipedia
(2620:0000:0861:ed1a:0000:0000:0000:0001).
D. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi Fiber Optik
1. Pengertian Fiber Optik
Fiber optik merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang
terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari
sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal
cahaya dari suatu tempat ke tempat lain dan menggunakan laser atau
LED (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya. Kabel serat optik
terbagi atas 3 jenis yaitu:
1) Single Mode
Jenis fiber single mode ini mempunyai inti sangat kecil yaitu
berdiameter sekitar 9x10^(-6) meter atau 9 mikron, cahaya yang
merambat secara parallel ditengah membuat terjadinya sedikit
dispersi. Single-mode fiber mentransmisikan cahaya laser infra
merah yang panjang gelombangnya 1300–1550 nm. Jenis serat ini
digunakan untuk mentransmisikan satu sinyal dalam setiap serat.
Page 90
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
81
2) Multimode step index
Multimode fiber mempunyai ukuran inti yang lebih besar yaitu
berdiameter core 50-125 µm dan claddingnya 125-500 µm
mentransmisikan cahaya inframerah yang panjang gelombangnya
850–1300 nm dari lampu light emitting diodes (LED). Serat ini
digunakan untuk mentransmisikan banyak sinyal dalam setiap serat
dan sering digunakan pada jaringan Komputer dan Local Area
Network (LAN). Tetapi jenis serat optik ini memiliki rugi-rugi
dispersi sewaktu transmit yang besar dan lebih cocok untuk
menyalurkan data atau informasi dengan jarak relatif dekat.
3) Multimode graded index
Pada jenis Graded Index ini mempunyai diameter core sekitar
30-60 µm dan claddingnya 100-150 µm terdiri dari sejumlah lapisan
gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias terdapat
pada pusat core dan berangsur turun sampai ke batas core-cladding.
Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat
berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan.
Berikut gambar perbandingan perambatan cahaya dari ketiga jenis
fiber optic SingleMode, Multimode Step Index dan Multimode
Graded Index. Perbedaan perambatan jenis dari serat optik dapat
dilihat pada gambar
Page 91
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
82
Struktur serat optik terbagi atas 3 bagian yaitu core, cladding
dan coating. Cladding adalah pembungkus pertama dari inti.
Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah daripada inti yang
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core
kembali ke dalam core tersebut.
Bagian pertama adalah inti (core), di mana gelombang cahaya
yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih
besar dari lapisan kedua. Cahaya akan merambat dari ujung yang
satu ke ujung yang lainya pada inti dan core terbuat dari kaca yang
berdiameter antara 2-125 µm.
Bagian kedua adalah lapisan selimut (cladding), di mana bagian
ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias yang
terdapat pada lapisan selimut lebih kecil dibandingkan dengan
bagian inti. Lapisan selimut ini terbuat dari kaca yang berdiameter
antara 5-250 µm.
Bag ian ketiga adalah lapisan jaket (coating), di mana bagian
ini sebagai pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari
bahan plastik yang elastis. Fungsi bagian ini adalah untuk
melindung inti dan lapisan selimut. Berikut adalah gambar struktur
dari serat optik pada umumnya. Struktur serat optik dapat dilihat
pada gambar berikut
1. Kelebihan dan kekurangan fiber optik
Fiber optik mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu :
1) Kelebihan fiber optik
Tidak mengalirkan arus listrik. karena bahannya yang
terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri
arus listrik dan terhindar dari terjadinya arus pendek.
Page 92
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
83
Fiber optik bisa ditanam di tanah jenis apapun atau
digantung di daerah manapun tanpa harus cemas
mengalami korosi atau berkarat.
Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang
terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang
mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2
dB/km dan tahan terhadap gangguan gelombang
elektromagnetik karena terbuat dari kaca atau plastik yang
merupakan isolator atau berarti bebas dari interferensi
medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik.
Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan
tinggi melalui sinyal frekuensi tinggi dan sangat cocok untuk
pengiriman sinyal digital dengan kecepatan Mbit/s hingga
Gbit/s.
Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti
fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan
lebih ekonomis.
2) Kekurangan fiber optic
Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan
dari luar yang berlebihan.
Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya
diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.
Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat
memberikan catuan pada pemasangan repeater.
E. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi Sistem Sensor
1. Pengertian Sensor
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya,
gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena
lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input
yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat
dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri
ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk
Page 93
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
84
ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input
karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan,
suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik ataupun resistansi
(yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).
2. Klasifikasi Jenis-jenis Sensor Sensor-sensor yang digunakan pada
perangkat elektronik pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi
dua kategori utama yaitu:
1) Sensor Pasif dan Sensor Aktif
Sensor Pasif (Passive Sensor)
Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan
sinyal output tanpa memerlukan pasokan listrik dari
eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang
menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu
yang diterimanya.
Sensor Aktif (Active Sensor)
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber
daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor
Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang
diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor
Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).
2) Sensor Analog dan Sensor Digital
Berikut ini adalah jenis-jenis sensor berdasarkan sifat analog
atau digitalnya.
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal
output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal keluaran
kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding
dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini
diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan
dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya
adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan,
sensor tekanan, sensor cahaya, dan sensor suhu.
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal
keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan
waktu dan dapat direpresentasikan dalam ―bit‖. Sebuah
Page 94
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
85
sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan
pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format
digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau
logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan
dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri
tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi
jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah
akselerometer digital (digital accelerometer), sensor
kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya
digital dan sensor suhu digital.
3. Jenis-jenis Sensor
Berikut ini adalah jenis-jenis sensor berdasarkan penggunaannya.
1) Akselerometer (Accelerometer)
Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi
perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran,
dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini
dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda
berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan
pada sinyal keluaran, akselerometer analog menghasilkan
tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan
yang diterapkan pada akselerometer. Selain akselerometer
Analog, Akselerometer ini juga digital.
2) Sensor cahaya (Light Sensor)
Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah sensor analog
yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang
mengenai sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor,
Page 95
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
86
Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel. Light dependent resistor
atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog yang
dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban
secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang
diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas
cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun
apabila intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.
3) Sensor Suara (Sound Sensor)
Sensor Suara adalah sensor analog yang digunakan untuk
merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini
menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi
tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini
memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan
mikrokontroler bersama dengan mikrofon untuk menghasilkan
sinyal output analog.
4) Sensor Tekanan (Pressure Sensor)
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah sensor yang
digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan
pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal
keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang
diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor
tekanan yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran
yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.
5) Sensor Suhu (Temperature Sensor)
Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah sensor
tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun
analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk
aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor,
yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari
termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun,
maka resistansi juga akan menurun.
Page 96
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
87
6) Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)
Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang
dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu
benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat
gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada
rentang suara manusia. Dengan menggunakan gelombang
suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek
(mirip dengan SONAR). Sifat Doppler dari gelombang suara
dapat digunakan untuk mengukur kecepatan suatu objek.
7) Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)
Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk
merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi
bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan
Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di
mana akselerometer tidak bisa.
8) Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)
Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang
dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk
pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. Sensor Efek Hall
ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi
kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning),
mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah
(directional), dan mendeteksi arus listrik (current sensing).
9) Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)
Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan
sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban
suatu lokasi. Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat
penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah,
diagnosa medis ataupun di penyimpanan produk-produk yang
sensitif.
10) Sel Beban (Load Cell)
Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang
digunakan untuk mengukur berat. Input dari Load Cell ini
adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai
tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya
Page 97
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
88
adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell, dan
Compression Load Cell.
4. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi IoT
Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dulu,
mungkin kita hanya bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi
sains soal teknologi canggih.
Kini, berbagai peralatan/mesin sudah dilengkapi dengan
kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-
hari. Mulai dari mobil pintar (smart car) yang bisa jalan sendiri ke
berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga mesin pintar
semacam Alexa yang bisa bersuara mengingatkan kamu untuk
melakukan ini-itu sesuai jadwal. Seluruh teknologi terbaru ini adalah
bagian dari Internet of Things.
1) Pengertian Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep dimana
sebuah objek tertentu memiliki kemampuan untuk
mengirimkan data lewat melalui jaringan dan tanpa adanya
interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke
perangkat komputer.
IoT ini mulai berkembang pesat sejak ketersediaan
teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS),
dan tentu saja, internet. Internet of Things juga sering kali
diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi.
Tetapi, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor
lainnya seperti teknologi nirkabel dan kode QR.
2) Kemampuan dari IoT
Adanya IoT saat ini sudah sangat umum sehingga kita
seringkali lupa bahwa kita dikelilingi oleh barang-barang
konvensional yang terhubung ke internet. Salah satu contoh
sederhana adalah fungsi smartphone sebagai remote TV atau
remote AC. Seiring berkembangnya teknologi, IoT akan
mencakup lebih banyak sisi dari kehidupan kita. Tentunya,
benda sehari-hari yang terhubung ke internet akan
memudahkan kehidupan kita. IoT adalah hal yang menjadi
pondasi smart home atau smart living. Tanpa IoT, benda-
Page 98
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
89
benda seperti smart pet feeder, smart LED strip, IP camera,
dan sejenisnya tak akan dapat digunakan.
3) Cara Kerja Internet of Things
Cara Kerja Internet of Things itu seperti apa? Sebenarnya
IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi
pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut
bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan
tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya.
Jadi, internet di sini menjadi penghubung antara kedua
interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan
manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi
pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara
langsung tersebut.
Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan
dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun
jaringan komunikasinya sendiri. Ini sebenarnya dikarenakan
jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga
sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang
cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya
pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi
penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan
pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.
4) Unsur-unsur Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar
termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor,
keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil.
Berikut, kami akan menjelaskan masing-masing unsur
pemberntuk tersebut dengan singkat:
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi
―Smart‖. Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek
kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang
didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang
ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma
kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia.
Page 99
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
90
Konektivitas
Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat/membuka
jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Jadi, jaringan ini
tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja.
Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa
tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah.
IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara
perangkat sistem.
Sensor
Sensor ini merupakan pembeda yang membuat IoT unik
dibanding mesin canggih lainnya. Sensor ini mampu
mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari
jaringan stkamur dan cenderung pasif dalam perangkat,
hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup
diintegrasikan ke dunia nyata sehari-hari kita.
Keterlibatan Aktif (Active Engagement)
Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya
yang termasuk pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang
baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan
layanan.
Perangkat Berukuran Kecil
Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi,
memang menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih
kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-
perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan
ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.
5. Sejarah dan Perkembangannya
Mengingat bahwa IoT ini adalah teknologi canggih yang mampu
melakukan transfer data lewat jaringan dengan interaksi yang mudah,
masa depan dari pengembangannya jadi sangat menjanjikan.
Kehidupan manusia sehari-harinya bisa dioptimalkan dan dipermudah
dengan sensor cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet ini.
Page 100
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
91
Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu
pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat
suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah
pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat
internet.
Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann
menciptakan WearCam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo
menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi
sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton
membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto
IDCentre dari MIT.
Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya
berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah,
penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-
orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba
mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.
Lalu, di tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan
rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari
pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok
makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.
Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan,
mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan
teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama
pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di
semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.
IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media
ternama semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip
banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT.
Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk
meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan
bagi ―Smart Object‖ yang juga bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri.
6. Macam-macam Bidang Penerapan IoT
IoT kini sudah diterapkan di berbagai bidang. Berikut ulasannya:
1) Pertanian
Ada berbagai macam pengaplikasian IoT di sektor pertanian.
Beberapa diantaranya seperti mengumpulkan data soal suhu,
curah hujan, kelembaban, kecepatan angin, serangan hama, dan
Page 101
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
92
muatan tanah. Data-data tersebut bisa dipakai buat
mengotomatisasi teknik pertanian.
Kemudian, bisa juga dipakai untuk mengambil keputusan
(decision making) berdasarkan informasi yang ada demi
meningkatkan kualitas dan kuantitas, meminimalkan risiko dan
limbah, serta mengurangi upaya yang diperlukan dalam mengelola
tanaman. Sebagai contoh, petani sekarang sudah bisa memantau
suhu dan kelembaban tanah dari jauh, dan bahkan menerapkan
data yang diperoleh IoT untuk program pemupukan yang lebih
presisi.
2) Energi
Sejumlah besar perangkat yang memakan energi (semacam
switch, outlet listrik, lampu, televisi, dan lain-lain.) kini sudah bisa
terintegrasi dengan konektivitas internet. Integrasi itu
memungkinkan mesin-mesin ataupun jaringan untuk
berkomunikasi dalam menyeimbangkan pembangkitan listrik serta
penggunaan energi yang lebih hemat maupun efektif. Perangkat
ini juga bisa memungkinkan akses remote control dari pengguna,
atau bisa juga manajemen dari satu pusat lewat interface yang
berberbasis cloud. Selain itu, bisa juga mengaktifkan fungsi
semacam penjadwalan (misalnya untuk menyalakan/mematikan
mesin pemanas, mengendalikan oven, mengubah kondisi
pencahayaan dari terang menjadi redup hingga ke gelap, dan lain
sebagainya).
Jadi dengan IoT di bidang ini, sistem bisa berkumpul dan
bertindak berdasarkan informasi yang terkait dengan energi dan
daya demi meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi listrik.
3) Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan dari IOT biasanya pakai
sensor dalam membantu terwujudnya perlindungan lingkungan.
Contohnya seperti apa? Penerapannya misalnya dengan
memantau kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah,
bahkan juga bisa mencakup pemantauan terhadap satwa liar dan
habitatnya.
Page 102
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
93
Tak hanya itu sebenarnya. Bisa juga IoT ini dimanfaatkan
dalam penanggulangan bencana semacam sistem peringatan dini
Tsunami atau gempa bumi. Hal ini tentunya bisa sangat
membantu. Perangkat IoT dalam hal ini berarti punya jangkauan
geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
4) Otomatisasi Rumah
Perangkat IoT juga bisa dipakai untuk memantau dan
mengontrol sistem mekanis, elektrik, dan elektronik yang
digunakan di berbagai jenis bangunan (misalnya, industri atau
juga rumah kamu sebagai tempat tinggal). Alat atau
pengembangan IoT ini juga bisa memantau penggunaan energi
secara real-time untuk mengurangi konsumsi energi. Tak hanya itu,
bahkan bisa juga melakukan pemantauan terhadap para
penghuninya. Begitu Kamu masuk ke rumah di malam hari, lampu
menyala. Kemudian begitu Kamu masuk ke jadwal tidur, lampu
akan mati secara otomatis. Pagi hari, taman Kamu akan disiram air
oleh mesin penyiram otomatis. Begitu juga dengan kulkas Kamu
yang bisa memesan stok makanan sendiri ketika habis. Semuanya
bisa terintegrasi menjadi sistem rumah pintar.
5) Medik dan Kesehatan
Dalam dunia medik dan kesehatan, IoT akan dikembangkan
terus. Bahkan, nanti di masa yang akan datang, seluruh rekaman
kesehatan kamu bisa ditransfer langsung ke tenaga medis maupun
rumah sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan
semacam detak jantung, tingkat gula dalam darah, dan lain
sebagainya. Smartphone/ponsel pribadi Kamu akan jadi alat
pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat
membantu Kamu.
Perangkat IoT yang ada bahkan bisa memberikan peringatan
saat kesehatan Kamu menurun atau memberikan saran
pengobatan dan bahkan membuat janji temu dengan dokter.
Sebenarnya beberapa teknologi canggih IoT telah dikembangkan
dan diterapkan di bidang ini. Contohnya, tempat tidur pintar yang
bisa otomatis memberitahukan dokter/perawat ketika pasien
hendak bangun dari tempat tidur dan lain-lain.
Page 103
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
94
Menurut laporan dari Goldman Sachs di tahun 2015,
perangkat kesehatan semacam ini bisa menyelamatkan negara
dari anggaran kesehatan yang berlebihan.
6) Transportasi
IoT bisa membantu manusia dalam integrasi komunikasi,
kontrol, dan pemrosesan informasi pada berbagai sistem
transportasi yang ada.
Penerapan IoT memang terus-menerus meluas ke berbagai
aspek sistem transportasi. Tak hanya teknologi mesinnya yaitu
kendaraan, tetapi juga infrastruktur, serta menyinggung fungsi
pengemudi/penggunanya.
Interaksi dinamis yang terjadi antara komponen-komponen
itu berasal dari sebuah sistem transportasi. Sistem tersebut
memungkinkan komunikasi antar dan intra kendaraan, kontrol lalu
lintas yang lebih efektif karena tergolong cerdas, parkir yang lebih
cerdas, manajemen logistik dan armada, kontrol kendaraan, dan
juga terkait faktor keselamatan maupun bantuan di jalan.
F. Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi Smart Home, Smart City, dan Smart
Device
1. Pengertian Smart Home
Smart home sejatinya merupakan cerminan rumah berbasis
teknologi. Di mana teknologi yang disematkan berfungsi untuk
mengatur dan mengontrol rumah secara otomatis dari jarak jauh, dari
mana saja dan kapan saja. Pengaturan dilakukan tentunya dengan
mengkitalkan koneksi internet dengan perangkat seluler (smartphone)
sebagai media/remotnya.
Oleh karenanya, sistem rumah pintar atau smart home system
menghubungkan seluruh perangkat di rumah, sehingga memungkinkan
penghuninya untuk mengontrol beragam fungsi seperti akses
keamanan ke rumah, suhu ruangan, pencahayaan, mengaktifkan AC,
mematikan TV bahkan home theater dari jarak jauh. Secara tampilan,
rumah yang dilengkapi smart home system nampak tidak berbeda
dengan rumah konvensional.
Page 104
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
95
Menariknya lagi, ada pula yang menyematkan fitur mood lamp di
sistem smart home. Fitur ini berfungsi mengubah warna lampu di
dalam ruangan, serta dapat diatur lebih terang atau lebih redup sesuai
dengan kebutuhan si penghuni. Berbagai kemudahan tersebut
tentunya membuat keberadaan smart home system memberi
kenyamanan mumpuni. Bahkan ketika si penghuni meninggalkan
rumah, mereka tak perlu khawatir karena bisa mengontrol sistem
keamanannya setiap saat.
1) Kelebihan Smart Home
Memasang sistem teknologi smart home membawa
ketenteraman bagi pemiliknya. Bagaimana tidak, mengontrol
beragam perangkat seperti lampu dan AC tidak butuh remotnya
masing-masing. Hanya dengan satu smartphone, semua hal bisa
dilakukan secara cepat.
Belum lagi, sistem smart home memungkinkan adanya
notifikasi yang muncul melalui ponsel apabila ada masalah di
rumah. Misalnya, bel smart door yang mampu membuat pemilik
rumah untuk melihat dan berkomunikasi dengan tamu yang
datang ke rumah, bahkan saat mereka sedang tidak berada di
rumah. Atau fitur deteksi asap yang langsung muncul di notifikasi
pada aplikasi smart home untuk menginfokan penghuni akan
ancaman kebakaran. Penggunaan sistem smart home
memungkinkan pemilik rumah bisa mendapat keuntungan dari
penghematan biaya yang signifikan. Pasalnya peralatan dan
elektronik dapat digunakan dengan lebih efisien, sehingga
berimbas pada penurunan biaya listrik. Hal inilah yang menjadi
salah satu kelebihan smart home system, sehingga tak ada lagi
ungkapan lupa mematikan AC atau lampu saat penghuni sudah
meninggalkan rumah. Mau punya rumah yang sudah mengusung
teknologi smart home system.
2) Kekurangan Smart Home
Meski sistem smart home mampu menghemat biaya listrik,
namun ternyata masih ada kekurangan dalam pengaplikasiannya.
Di mana risiko keamanan dan bug acapkali mengganggu
penggunanya. Apalagi saat ini makin banyak hacker alias peretas
yang mahir, sehingga memungkinkan mereka memperoleh akses
ke peralatan rumah pintar yang didukung internet.
Page 105
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
96
Untuk menyiasati hal tersebut, langkah-langkah taktis untuk
meminimalisir risiko sebenarnya bisa dipraktikkan seperti
melindungi peralatan dan perangkat pintar dengan kata sandi
yang kuat, menggunakan enkripsi jika tersedia, dan pastikan
hanya menghubungkan perangkat terpercaya ke jaringan salah
satu penghuni rumah. Dengan demikian, maka kemungkinan
sistem bocor bisa dihindari.
Kekurangan smart home lainnya adalah biaya pemasangan
yang relatif mahal. Bisa mencapai puluhan juta untuk sistem
nirkabel dan belasan juta untuk sistem kabel. Ditambah lagi,
kemampuan dan kondisi listrik di Indonesia yang sering tidak stabil.
Pasalnya jika jaringan listrik mati, diharapkan penghuni memiliki
backup dan safety system agar tidak terjebak di dalam rumah atau
merusak sistem keamanan. Karena jika kejadian ini menimpa
rumah, maka akan sangat membahayakan penghuni rumah yang
sedang tidur atau bepergian.
2. Pengertian Smart City
Smart City atau kota pintar adalah suatu konsep pengembangan
sebuah kota dengan menerapkan dan mengimplementasikan teknologi
secara inovatif, efektif dan efisien dengan cara menghubungkan
infrastruktur fisik, ekonomi dan sosial dalam sebuah kawasan sehingga
meningkatkan pelayanan dan mewujudkan kualitas hidup yang lebih
baik. Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari
dengan tujuan untuk mewujudkan efisiensi, memperbaiki pelayanan
publik, serta meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan warganya.
Smart city merupakan sebuah performansi yang baik untuk sebuah
kota, yang didukung oleh kombinasi yang pintar (smart) dari segala
aktivitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota
tersebut. Smart city diharapkan mampu memberikan dampak positif
bagi pemerintahan, kehidupan sosial masyarakat, transportasi, kualitas
hidup, persaingan yang sehat di segala bidang, dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Page 106
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
97
1) Karakteristik Smart City
Menurut Hao, Lei dan Yan (2012), terdapat beberapa
karakteristik yang menjadi ciri-ciri smart city, yaitu:
Interkoneksi antara bagian perkotaan, smart city
menggabungkan antara communication network, internet,
sensor dan recognition untuk membantu komunikasi antar
orang, dengan demikian interkoneksi antara bagian perkotaan
akan terwujud.
Integrasi sistem informasi perkotaan, hal yang berkaitan
dengan internet dan cloud computing akan digunakan dalam
setiap bidang bisnis dan mengintegrasikan sistem aplikasi,
data dan internet menjadi unsur-unsur inti yang mendukung
operasi perkotaan dan manajemen.
Manajemen perkotaan dan kerjasama layanan, interkoneksi
komponen perkotaan dan dukungan sistem aplikasi
manajemen perkotaan serta layanan dengan koordinasi sistem
kritikan perkotaan dan peserta untuk membuat menjalankan
perkotaan terbaik.
Aplikasi ICT (Information and Communication Technology)
terbaru, smart city teori manajemen kota modern sebagai
panduan yang menekankan penerapan teknologi informasi
canggih ke manajemen perkotaan dan pelayanan, sehingga
memotivasi pemerintah, perusahaan dan orang-orang untuk
membuat inovasi, gerakan pembangunan perkotaan.
2) Indikator Smart City
Menurut Pratama (2014), terdapat enam indikator smart city,
yaitu sebagai berikut:
a. Smart economy
Ekonomi merupakan salah satu pilar penopang
daerah/kota/negara. Pengelolaan ekonomi suatu daerah
hendaknya perlu dilakukan dengan lebih baik dan terkomputerisasi.
Implementasi dan penilaian smart city pada bagian (dimensi)
smart economy meliputi dua hal, yakni proses inovasi (innovation)
dan kemampuan daya saing (competitives). Kedua hal tersebut
berguna untuk mencapai peningkatan ekonomi bangsa yang lebih
baik dan pintar, sebab inovasi dan kemampuan daya saing
Page 107
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
98
merupakan modal utama untuk kemajuan bangsa serta
peningkatan pembangunan sumber daya. Arah pembangunan
sumber daya di suatu wilayah diwujudkan melalui peningkatan
akses, pemerataan, relevansi, dan mutu layanan sosial dasar,
peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja, pengendalian
jumlah dan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatan
partisipasi masyarakat.
b. Smart people
Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal
ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital)
maupun modal sosial (social capital). Smart people dapat
dikatakan sebagai tujuan utama yang harus dipenuhi dalam
mewujudkan smart city. Pada bagian ini terdapat kriteria proses
kreativitas pada diri manusia dan modal sosial. Berikut kriteria
penilaian tersebut antara lain sebagai berikut:
Adanya jenjang pendidikan formal dalam bentuk sekolah dan
perguruan tinggi yang merata kepada masyarakat dan
berbasiskan IT seperti penerapan e-learning, pemanfaatan
sistem informasi sekolah/perguruan tinggi, pembelajaran
dengan sarana komputer, penyediaan akses internet untuk
sumber informasi/bahas pembelajaran, dan lain-lain.
Adanya komunitas IT dan komunitas lainnya yang berkaitan
dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Adanya peranan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi.
c. Smart governance
Smart governance merupakan bagian atau dimensi pada
smart city yang mengkhususkan pada tata kelola pemerintahan.
Adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diharapkan
dapat mewujudkan tata kelola dan jalannya pemerintahan yang
bersih, jujur, adil, dan demokrasi, serta kualitas dan kuantitas
layanan publik yang lebih baik. Smart governance terdiri atas tiga
bagian sebagai berikut:
Keikutsertaan masyarakat di dalam penentuan keputusan
secara langsung maupun online.
Page 108
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
99
Peningkatan jumlah dan kualitas layanan publik. Implementasi
smart city dalam hal ini memanfaatkan teknologi informasi
dapat dilakukan dengan cara penyediaan sistem informasi
berbasis web dan mobile untuk pelayanan publik (pembuatan
KTP, SIM dan lain-lain), penyediaan layanan administrasi
keuangan/pembayaran yang efektif, hemat waktu, dan
otomatis (pembayaran listrik, air dan lain-lain), dan adanya
database yang terstruktur dan tertata baik di dalam
penyimpanan data dan informasi terkait dengan layanan publik.
Adanya transparansi di dalam pemerintahan, sehingga
masyarakat menjadi tahu dan cerdas.
d. Smart Mobility
Smart mobility merupakan bagian atau dimensi pada smart
city yang mengkhususkan pada transportasi dan mobilitas
masyarakat. Pada smart mobility ini terdapat proses transportasi
dan mobilitas yang smart, sehingga diharapkan tercipta layanan
publik untuk transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta
menghapus permasalahan umum di dalam transportasi, misalkan
macet, pelanggaran lalu lintas, polusi dan lain-lain.
e. Smart Environment
Smart Environment merupakan bagian atau dimensi pada
smart city yang mengkhususkan pada bagaimana menciptakan
lingkungan yang pintar. Kriteria penilaian disini mencakup proses
kelangsungan dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.
Untuk mewujudkan smart environment perlu adanya beragam
terapan aplikasi dan komputer dalam bentuk sensor network dan
wireless sensor network, jaringan komputer, kecerdasan buatan,
database sistem, mobile computing, sistem operasi, paralel
computing, recognition (face recognition, image recognition),
image processing, intellegence transport system, dan beragam
teknologi lainnya yang terkait dengan pengelolaan lingkungan
hidup dan manusia itu sendiri.
Page 109
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
100
f. Smart Living
Pada smart living terdapat syarat dan kriteria serta tujuan
untuk proses pengelolaan kualitas hidup dan budaya yang lebih
baik dan pintar. Untuk mewujudkan smart living, terdapat tiga
buah sub bagian yang harus dipenuhi, diantaranya sebagai berikut:
Fasilitas-fasilitas pendidikan yang memadai bagi masyarakat
dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti penyediaan
sarana internet gratis dan sehat (bebas dari konten pornografi,
kekerasan, melalui sistem filtering/proxy), CCTV yang terpasang
di tempat umum dan lalu lintas untuk menekan jumlah
kriminalitas.
Penyediaan sarana, prasarana dan informasi terkait dengan
potensi pariwisata daerah dengan baik dan atraktif
memanfaatkan teknologi informasi seperti adanya sistem
informasi geografis untuk pemetaan lokasi objek wisata, proses
pemesanan tiket masuk dan kamar hotel secara online dan
mobile.
Infrastruktur teknologi informasi yang memadai, sehingga
semua fasilitas dan layanan publik dapat berjalan dengan baik
melalui bantuan komputerisasi dan teknologi informasi seperti
tersedianya komputer publik di tempat-tempat umum,
tersedianya jaringan internet yang memadai, tersedianya
tenaga IT/SDM yang kompeten.
3. Pengertian Smart Device
Smart Device (Perangkat Cerdas) adalah sebuah karya cipta
perangkat teknologi tepat guna yang bekerja secara interaktif dan
otomatis serta mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang
ada di dalam masyarakat. Smart Device dibagi 2, yaitu Mobile Device
dan Desktop Device.
1) Mobile Device
Mobile Device (juga dikenal dengan istilah cellphone,
handheld device, handheld Komputer, ‖Palmtop‖, atau secara
sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung
(computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai
layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard
mini. Contoh umum adalah ponsel, PDA, dan konsol game
genggam.
Page 110
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
101
Jenis-jenis mobile device
1. Mobile Komputer
Mobile Komputer merupakan teknologi komputer yang bisa
melakukan komunikasi jarak jauh tanpa kabel (nirkabel). Mobile
Komputer menggunakan teknologi yang berbentuk fisik, dan bisa
terhubung walau dalam jarak jauh sekalipun. Istilah Mobile
Komputer ini dipakai untuk menggambarkan suatu perangkat yang
berbentuk kecil, portable, mendukung wireless serta komunikasi.
Berikut adalah jenis-jenis dari Mobile Komputer.
a. PDA (Personal Digital Assistant)
Personal Digital Assistant disingkat PDA adalah sebuah alat
elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat
dibawa kemana-mana. PDA banyak digunakan sebagai
pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena
perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi
kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu,
permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim
surat elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan
pencatat memo.
b. Smartphone
Smartphone adalah perangkat komunikasi elektronik yang
bisa dibawa-bawa dan tidak perlu kabel untuk menghubungkan
jaringan komputer. Dengan kata lain, smartphone adalah miniatur
komputer dengan kemampuan ponsel. Umumnya terdapat dua
jaringan smartphone yaitu GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan CDMA (Code Division Multiple Acces).
Perangkat computing yang bisa dipasang di mobil. Biasanya
digunakan untuk pemutar DVD, GPS, pengeras suara dan
Bluetooth.
c. Handheld Komputer
Handheld Komputer adalah komputer yang cukup kecil
sehingga dapat digenggam. Komputer genggam ini dapat bekerja
dengan fungsi yang hampir sama dengan komputer biasa.
Meskipun sangat mudah untuk dibawa, komputer genggam tidak
dapat menggantikan komputer biasa (PC) karena hanya memiliki
keyboard dan layar yang kecil. Kelebihan dari komputer genggam
Page 111
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
102
ini adalah pengguna dapat menyimpan serta mengatur data
dengan lebih efisien dan akurat. Biasanya komputer genggam
dilengkapi dengan teknologi Bluetooth. Bluetooth memang tepat
untuk mencetak secara nirkabel, menghubungkan antara
komputer genggam dengan mobile printer. Tidak hanya dengan
printer tetapi komputer genggam juga dapat dihubungkan dengan
alat-alat lain melalui koneksi Bluetooth.
d. Smartwatch
Smartwatch (jam tangan pintar) adalah komputer yang dapat
dipakai dalam bentuk jam tangan. Smartwatch menyediakan
antarmuka yang bisa disentuh untuk penggunaan sehari-hari.
Smartwatch dirancang untuk jaringan dan mengintegrasikan
dengan perangkat pribadi lainnya melalui Wi-Fi dan teknologi
bluetooth.
e. Digital Camera
Kamera digital atau digital camera adalah kamera yang
menangkap foto dalam memori digital. Sebagian besar kamera
yang diproduksi saat ini adalah digital, dan meskipun masih ada
kamera digital khusus, lebih banyak kamera sekarang dimasukkan
ke dalam perangkat seluler, komputer layar sentuh portabel, yang
dapat, di antara banyak tujuan lain, menggunakan kamera mereka
untuk memulai video langsung-telepon dan langsung edit dan
unggah gambar ke orang lain. Namun, kamera khusus berdedikasi
tinggi dan berdefinisi tinggi masih umum digunakan oleh para
profesional.
2. Handheld Game Console
Handheld Game Console adalah sebuah konsol permainan
video portabel kecil dengan sebuah layar built-in, kontrol
permainan dan pemutar suara. Konsol permainan genggam lebih
kecil ketimbang konsol permainan video rumah dan terdiri dari
konsol, layar, pemutar suara, dan pengkontrol dalam satu unit,
dapat dibawa kemana-mana dan memainkannya pada setiap
waktu atau tempat. Berikut adalah jenis-jenis Handheld Game
Console.
Page 112
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
103
a. Playstation Portable (PSP)
PlayStation Portable (secara resmi disingkat PSP) adalah
konsol permainan genggam yang dibuat dan dipasarkan oleh Sony.
PlayStation Portable merupakan semacam perangkat hiburan yang
berfungsi untuk memainkan permainan video, memutar film dan
musik, serta menampilkan foto digital. PSP merupakan konsol
permainan pertama yang menggunakan Universal Media Disc
(UMD) sebagai media penyimpanan, meninggalkan kartrid ROM
konvensional. UMD memiliki ukuran fisik yang lebih kecil daripada
CD biasa dengan kapasitas yang jauh lebih besar, mencapai 1,8
GB. Selain itu, PSP juga mendukung Memory Stick (Duo dan Pro
Duo), jaringan LAN nirkabel, baterai yang dapat diisi ulang, LCD
layar lebar, serta stik analog panel datar yang dapat disorong
keluar. Fitur jaringan PSP mendukung konektivitas konsol ini
dengan PlayStation 3, konsol PSP lain, dan Internet.
b. Nintendo Switch
Nintendo adalah sebuah perusahaan multinasional yang
didirikan tanggal 23 September 1889 di Kyoto, Jepang oleh
Fusajiro Yamauchi untuk memproduksi kartu-kartu buatan tangan
hanafuda, yang digunakan untuk permainan kartu Jepang dengan
nama yang sama. Setelah beberapa tahun, Nintendo menjadi
sebuah perusahaan permainan video, dan tumbuh menjadi salah
satu di antara yang terbesar dalam industri ini. Di samping
permainan video, Nintendo adalah pemilik mayoritas Seattle
Mariners, sebuah tim Major League Baseball di Seattle,
Washington. Pada tahun 2001, Nintendo juga membeli bagian
yang cukup besar untuk Gyration Inc., sebuah perusahaan yang
mengkhususkan diri pada gyro dan sensor gerak. Saat ini, saingan
utama Nintendo dalam bidang permainan adalah Sony and
Microsoft.
c. Sega Game
Gear Sega Game Gear merupakan konsol game portabel
pertama dari Sega, konsol ini merupakan konsol komersial yang
memiliki layar warna ketiga setelah Atari Lynx dan TurboExpress.
Game Gear ini merupakan versi portabel dari Master System tetapi
dengan resolusi layar lebih rendah tetapi bisa menampilkan
komposisi warna lebih besar. Sebagai tambahan Game Gear ini
Page 113
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
104
juga dapat menghasilkan suara stereo (melalui headphone)
sebagai kebalikan dari master system yang hanya memiliki output
sound yang mono, walaupun banyak permainan pada waktu itu
menggunakan teknologi stereo. Tidak seperti Game boy original,
yang dimana layarnya ditempatkan di atas tombol-tombol. Game
Gear ini memiliki orientasi posisi yang lanskap, dan memiliki
kontrol di samping yang memudahkan penggunaan Game Gear ini.
d. GP2X / GP32
GP2X adalah konsol video game genggam berbasis media dan
pemutar media portable yang dikembangkan oleh perusahaan
Korea Selatan GamePark Holdings. Album ini dirilis pada 10
November 2005, hanya di Korea Selatan. GP2X dirancang untuk
pengembang rumahan serta pengembang komersial. Ini biasanya
digunakan untuk menjalankan emulator untuk konsol game seperti
Neo Geo, Sega Genesis/Mega Drive, Sega Master System, Sega
Game Gear, Amstrad CPC, Commodore 64, Nintendo
Entertainment System, TurboGrafx-16, dan MAME.
3. Media Recorders
Media Recorder adalah perangkat elektronik konsumen atau
perangkat lunak aplikasi yang merekam video dalam format digital
ke disk drive, USB flash drive, kartu memori SD, SSD atau
perangkat penyimpanan massal lokal atau jaringan lainnya. Istilah
meliputi set-top box (STB) dengan langsung ke fasilitas
perekaman disk, portable media player (PMP) dengan rekaman,
perekam (PMR) sebagai camcorder yang merekam ke kartu
memori Secure Digital dan perangkat lunak untuk komputer
pribadi yang memungkinkan video capture dan playback ke dan
dari hard disk drive. Sebuah televisi dengan built-in fasilitas video-
recording digital diperkenalkan oleh LG pada tahun 2007, diikuti
oleh produsen lain.
Page 114
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
105
4. Media Players
Pemutar Media (Media Player) adalah istilah umum untuk
mengacu kepada perangkat lunak komputer yang dapat
memainkan berkas multimedia. Kebanyakan pemutar media dapat
memainkan berkas audio dan video. Pemutar media yang
memfokuskan pada audio atau video disebut pemutar audio dan
pemutar video.
2) Desktop Device
Dekstop Device adalah perangkat komputasi pintar yang
mempunyai fungsi seperti Mobile Device dan juga mendukung
jaringan nirkabel atau wireless. Namun, Desktop Device
mempunyai kekurangan yaitu tidak portable atau tidak bisa
dibawa-bawa. Berikut jenis-jenis Desktop Device:
a. Laptop
Laptop atau notebook adalah komputer bergerak yang
ukurannya relatif kecil, dengan berat antara 1-6 kg. Fungsi laptop
hampir sama dengan komputer desktop, hanya ukurannya yang
diperkecil. Kebanyakan laptop menggunakan LCD yang ukurannya
antara 10-17 inch. Sifat utama laptop yaitu ukurannya yang kecil,
mudah dibawa kemana saja dan hemat energi. Karena banyak
kelebihan yang dimiliki laptop maka harga laptop relatif lebih
mahal daripada komputer desktop.
b. Smart TV
Smart TV adalah TV yang mampu berinteraksi dengan
menggunakan internet yang memungkinkannya untuk mengakses
layanan online seperti video streaming, pesan instant, dan sosial
media. Beberapa Smart TV juga telah dilengkapi dengan web
browser yang memungkinkannya mengakses website secara
langsung.
c. All In One PC
All-in-one PC adalah komputer yang komponen utamanya
diletakkan dan dijadikan satu dengan casing monitornya.
Tujuannya adalah agar lebih portable, lebih kecil, dan lebih praktis
tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai komputer kerja. All-in-
one PC biasanya selalu menggunakan monitor flat, bahkan di all-
Page 115
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
106
in-one PC terbaru rata-rata sudah menggunakan layar touchscreen.
Komponen internal PC langsung diletakkan di belakang monitor
tersebut secara ringkas.
d. Smart Display
Smart display secara sederhana ialah asisten speaker pintar
yang dirancang untuk digunakan di sekitar rumah dengan layar
sentuh yang sangat besar. Kamu dapat melihat smart display
sebagai evolusi selanjutnya dari smart speaker atau speaker pintar.
Seperti Google Home atau Amazon Echo, teknologi ini selalu
mendengarkan frasa-frasa tertentu, semisal 'Alexa' atau 'Hai
Google'. Saat mereka mendengarnya, mereka juga akan
menanggapi pertanyaan atau perintah kamu.
e. Game Console
Game Console adalah sebuah mesin elektronik yang
dirancang khusus untuk memainkan permainan video. Perangkat
penampil grafiknya dapat berupa monitor komputer atau televisi,
alat pengendalinya disebut joystick atau controller. Konsol
permainan ini biasanya terhubung pada televisi dan menghasilkan
gambar serta suara. Game console juga dapat mengeluarkan
sinyal video atau gambar visual untuk menampilkan permainan
video yang dapat dimainkan oleh satu atau lebih orang.
Page 116
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
107
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba, dan merupakan
satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu
jenis teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan
sebutan atau istilah bagi seseorang yang
mengoperasikan komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalam
keadaan mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro-
cessing Unit) atau
Prosesor
: merupakan pemroses data dalam sebuah
perangkat komputer.
DHCP (Dynamic
Host Configurati-
on Protocol)
: merupakan metode yang dilakukan dalam
pemberian nomor IP address pada suatu host
secara otomatis.
Download :
merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
baik dari segi hardware maupun software, agar
Page 117
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
108
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan
untuk mengecek koneksi antara dua perangkat
atau komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.
Page 118
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
109
3. PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
DAN TELEKOMUNIKASI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 1 (Gasal)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 30 jam pelajaran (5 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Proses bisnis di bidang teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran
yang tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya
meliputi pemahaman tentang:
1. Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Perkembangan teknologi di bidang teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi.
3. Jenis-jenis profesi dan kewirausahaan job-profile dan
technopreneur di bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
4. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service,
sistem keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler,
sistem microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan sistem
WLAN.
Page 119
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
110
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menggunakan/menerapkan:
1. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Kemampuan peserta didik tersebut didapat melalui
penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta
penguasaan elemen-elemen pembelajaran lainnya, sehingga
dapat menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada
fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
Proses bisnis di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
dengan baik.
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, dan merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru Dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak Perencanaan (Microsoft Office)
Page 120
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
111
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat perencanaan Jaringan
Komputer berdasarkan studi kasus dan dokumen
perencanaan yang diberikan.
2. Peserta didik dapat menganalisis kebutuhan pelanggan
berdasarkan studi kasus dan dokumen kebutuhan
pelanggan.
3. Peserta didik dapat dapat membuat rencana implementasi
dari desain perencanaan jaringan komputer yang telah
dibuat.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan dan dokumen implementasi berupa desain
jaringan fisik. Beserta penjelasan cara membuat dokumen
desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.
Page 121
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
112
B. Pemahaman Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu
kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan dalam
mendesain jaringan?
2. Bagaimana cara menentukan kebutuhan pelanggan?
3. Bagaimana cara menentukan perangkat jaringan?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku Modul Perencanaan Jaringan dan Perangkat Jaringan
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 11
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
15 Menit
Page 122
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
113
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
225 menit
Page 123
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
114
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asessment diagnostik kognitif, masing-masing beranggotakan 5 orang
7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti: Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat database administrator
berdasarkan kebutuhan pengguna. Menentukan perangkat database
administrator.
Cara membuat database administrator
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menjelaskan Pentingnya Database Administrator
Menampilkan Contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Database Administrator
Page 124
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
115
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan) 4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 12
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
15 Menit
Menyajikan Hasil Database Administrator
Page 125
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
116
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri.
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
225 menit
Page 126
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
117
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif. 6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif, masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat Game Developer
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat Game
Developer.
Cara membuat Database Game
Developer.
Page 127
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
118
Penutup
Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan. 2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
2. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic dan skema
jaringan)
3. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Game Developer
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Game Developer
Menyajikan Game Developer
Page 128
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
119
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 13
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri.
225 menit
Page 129
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
120
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif, masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Page 130
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
121
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat programmer
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat programmer.
Cara membuat database programmer
berdasarkan kebutuhan.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan. 2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini? 3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Programmer Menampilkan contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Programmer
Menyajikan Perencanaan Programmer
Page 131
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
122
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 14
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
225 menit
Page 132
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
123
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri.
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan
Page 133
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
124
serta contoh kebutuhan pengguna dan diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat Computer Network
Engineer berdasarkan kebutuhan
pengguna.
Menentukan perangkat Computer
Network Engineer.
Cara membuat Computer Network
Engineer.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Computer Network Engineer
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Computer Network Engineer
Menyajikan Perencanaan Computer Network Engineer
Page 134
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
125
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 15
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia).
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
225 menit
Page 135
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
126
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri.
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut. 3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
Page 136
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
127
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
Langkah menentukan kebutuhan
pengguna.
Cara membuat Developer Software
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Menentukan perangkat Developer
Software.
Cara mengoperasikan Developer
Software.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
30 Menit
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan Hardware, Developer Software Menampilkan Contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan
Mendemonstrasikan Langkah Developer Software
Menyajikan Langkah Developer Software
Page 137
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
128
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan) 4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu praktik
perancangan jaringan secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan /Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai technopreneur
dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi link berikut:
https://s.id/EH5mI
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
Page 138
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
129
pembelajaran?
7. Apa strategi harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (ganjil)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
Materi Pokok : Profesi dan kewirausahaan di bidang teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media: google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama dialog: wawancara/menawarkan jasa dan barang/promosi
Dialog yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Page 139
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
130
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian keterampilan rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap Lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap
langkah-langkahnya
(10)
Kurang lengkapi
langkah-langkahnya tapi
menyertakan hasil
presentasi (25)
Lengkap langkah
langkahnya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi(40)
2. Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja sama Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Format penilaian: NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 100
Page 140
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
131
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
BAB III
PROFILE DAN TECHNOPRENEUR DI BIDANG TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu:
1. Memahami jenis-jenis profesi wirausaha (job-profile dan
technopreneurship) bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Menganalisis peluang usaha bidang teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi.
3. Melakukan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai
simulasi proyek kewirausahaan untuk membangun vision dan
passion.
APERSEPSI
―Programmer‖ adalah sebuah jenis profesi atau pekerjaan yang
bertujuan untuk membuat sebuah sistem menggunakan bahasa
pemrograman. Seseorang yang memiliki skill menulis kode program
(syntax) dan merancang sistem, bisa juga disebut programmer.
Kode atau bahasa program yang dimaksud seperti Java, Python,
Javascript, PHP, dll.
Sistem yang sering kamu gunakan sehari-hari, seperti web,
aplikasi Android, sistem operasi (Windows, Linux, iOS), dan lain-lain.
Itu semua dibuat dengan bahasa pemrograman yang disusun oleh
para programmer.
URAIAN MATERI
A. Deskripsi Karier
Technopreneur merupakan sebutan untuk seseorang yang
memanfaatkan perkembangan teknologi mutakhir untuk
dioptimalkan sebagai basis dalam mengembangkan pengembangan
usaha. Sederhananya, technopreneur adalah seseorang yang
Page 141
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
132
mengelola usaha menggunakan basis teknologi. Kemunculan
technopreneur tak lepas dari pergeseran lanskap perekonomian dari
resource based menjadi knowledge based.
Agar entrepreneur tetap bisa bersaing di dunia usaha maka
harus meng-upgrade usahanya. Tak heran inovasi menjadi hal
penting yang harus selalu diperhatikan. Salah satu jenis
technopreneur adalah high-tech business, yaitu usaha-usaha yang
menggunakan inovasi teknologi. Inovasi yang berbasis teknologi ini
diharapkan dapat memberi nilai tambah pada keseluruhan proses
produksi. Dengan demikian kenyamanan, kemudahan, efisiensi,
produktivitas, juga kecepatan bisa diwujudkan.
Untuk menjadi seorang technopreneur dibutuhkan competence
yang terdiri dari knowledge, skill, dan attitude. Seorang
technopreneur harus punya sikap pantang menyerah, optimis, tekun,
dan disiplin yang tinggi. Kemampuan di bidang teknologi dan bisnis
bisa membuat inovasi yang diciptakan berkembang luas dan
bermanfaat untuk banyak orang. Pada era revolusi industri seperti
sekarang, diharapkan keberadaan technopreneur akan berkontribusi
dalam membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu,
technopreneurship juga bisa jadi strategi untuk mengelola bonus
demografi Indonesia yang sangat tinggi.
Peran dan tanggung jawab technopreneur yaitu melaksanakan
riset dan pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengutamakan kemudahan dalam penggunaan teknologi,
mengolah teknologi dengan mengedepankan efisiensi dan
efektivitas sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas,
melakukan inovasi teknologi untuk mengubahnya menjadi lebih
canggih, modern, dan sesuai dengan tuntutan pasar.
B. Job-profile
Seiring dengan perkembangan teknologi, lapangan pekerjaan
pun kian berkembang. Muncul profesi-profesi baru yang beberapa
tahun kebelakang belum pupuler atau bahkan belum ada. Profesi
Android Developer misalnya, baru ada setelah smartphone berbasis
Android mulai booming.
Page 142
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
133
Di bawah ini ada beberapa profesi di bidang teknologi yang
akan dibutuhkan di masa sekarang:
1. Database Administrator
Database administrator memegang kendali atas basis data
perusahaan yang hanya dapat diakses oleh pihak yang memegang
otoritas. Admin database bekerja bersama system manager untuk
menyesuaikan kapasitas database dengan kebutuhan perusahaan.
Di lapangan, database administrator terbagi ke dalam dua
kategori yaitu, sebagai System Database Adminstrator. Secara
umum, ruang lingkup system database administrator meliputi
aspek teknis pengelolaan database, termasuk memperbarui
software dan debug kode. Kasarnya, system database
administrator bertugas di bidang operasional database. Mulai dari
instalasi, patching, dan pengelolaan. Tak jarang, mereka juga
dipercaya untuk merekomendasikan software maupun hardware
yang dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan. System DBA juga
memiliki satu tugas yang tak kalah penting, yakni merancang
sistem keamanan untuk melindungi database. Application
Database Administrator, bertanggung jawab terhadap kegiatan
penggunaan database. Tugasnya bisa dibilang cukup rumit, mulai
dari merancang arsitektur data, model data, hingga menunjang
penggunaan database untuk aplikasi tertentu. Pemahaman
tentang desain dan implementasi keamanan database juga
diperlukan untuk menduduki posisi ini. Di samping tanggung
jawab khusus di atas, baik system maupun application DBA
memiliki tugas harian yang sama. Database administrator
bertanggung jawab dalam melindungi data dengan sistem yang
terstruktur, mengembalikan data yang hilang, membuat izin
pengguna baru, menggabungkan database lama, menguji
modifikasi, serta memonitor sistem database untuk menjamin
efektivitasnya.
Jenjang Karier dan Prospek Kerja DBA (Database
Administrator) dapat berkembang sampai posisi manajemen,
terutama jika kamu sudah menempuh pendidikan Master.
Hampir semua industri membutuhkan database administrator, ada
banyak lowongan kerja sebagai DBA diberbagai situs internet,
peluangnya berasal dari berbagai perusahaan di Indonesia.
Page 143
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
134
Keahlian yang harus dimiliki Database Administrator yaitu,
selain memenuhi kualifikasi pendidikan, seorang DBA juga wajib
memiliki pengetahuan bahasa pemrograman database. Kamu pun
perlu membekali diri dengan serangkaian soft skill seperti,
berorientasi pada pola pikir logis dan metodis, mampu
memperhatikan detail, memiliki kemampuan organisasi yang
efektif dan dapat memecahkan masalah, mampu menganalisis
data dengan akurat, dan dapat bekerja sama dengan tim.
2. Game Developer
Menjadi seorang game developer berarti nantinya kamu
akan membuat rancangan dasar, mendesain level, termasuk juga
mengaplikasikan sistem tertentu ke dalam game buatanmu
tersebut. Human computer interaction dan computer graphic
hanyalah dua di antara sekian bekal yang kamu peroleh dari teknik
komputer untuk membuat dan mengembangkan game. Kamu
harus menguasai berbagai Operation System (OS), terutama iOS
dan Android. Yang tak kalah penting, kamu wajib terus updated
dengan pesatnya perkembangan dunia game. Dengan begitu,
kamu dapat membuat dan merancang game yang sesuai dengan
tren pasar.
3. Programmer
Sebagai alumni Teknik Komputer, pasti tahulah tentang
bagaimana membuat, merawat, dan mengembangkan beragam
program komputer, website, maupun aplikasi. Baik sebagai
application developer maupun system programmer, keahlian yang
khusus dimiliki anak Teknik Komputer ini sangat dibutuhkan oleh
berbagai perusahaan dan instansi pemerintah. Selain itu, industri
IT, perbankan, bahkan media juga membutuhkan kecakapan
alumni Teknik Komputer. Seiring dengan kemajuan teknologi saat
ini, hampir semua perusahaan ataupun organisasi menggunakan
program komputer, baik dalam bentuk aplikasi maupun website.
Page 144
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
135
4. Computer Network Engineer
Network engineer adalah sebuah peran yang bertanggung
jawab atas keberlangsungan dan stabilitas jaringan internet
sebuah organisasi. Keberlangsungan dan stabilitas tersebut diukur
melalui data, suara, panggilan, video, dan masih banyak lagi. Pada
umumnya, mereka bertanggung jawab untuk membuat desain dan
implementasinya di suatu area. Selain itu, mereka juga wajib
melakukan monitoring dan melakukan pengaturan secara rutin
agar tidak ada sedikit pun masalah. Keberadaan mereka telah
diakui oleh perusahaan-perusahaan, entah itu yang masih
berstatus startup atau sudah mapan. Dengan keberadaan mereka,
keberlangsungan dan stabilitas jaringan di sebuah perusahaan
tidak hanya akan terjaga, tapi juga akan meminimalisir anggaran
untuk internet.
Dengan peran yang amat besar, network engineer menjadi
tumpuan sebuah perusahaan. Namun demikian, sulitnya
menemukan alumni dengan latar belakang ini, membuat beberapa
perusahaan memilih untuk mengontrak biro jaringan. Menurut
Robert Half, ada beberapa tugas utama yang hampir selalu
dikerjakan oleh network engineer. Entah dia bekerja secara in-
house atau di dalam sebuah network agency.
Beberapa network engineer menyebut proses ini sebagai
network architecture. Dalam proses ini, mereka bertugas untuk
membuat kerangka untuk komponen fisik, organisasi, serta
konfigurasi fungsional untuk setiap jaringan yang digunakan.
Untuk setiap network engineer baru, mereka juga sering membuat
uraian terperinci mengenai produk dan layanan yang digunakan.
Hal ini dilakukan untuk melakukan pendataan mengenai setiap
jaringan yang digunakan dan kualitasnya.
Di posisi ini dituntut untuk memiliki pemahaman dasar
mengenai jaringan internet, hingga instal dan konfigurasi.
Kebutuhan akan instal dan konfigurasi ini meliputi router, proxy
servers, switches, WAN accelerators, DNS, dan DHCP.
Page 145
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
136
Selain kualifikasi, ada beberapa skill khusus yang disyaratkan.
Berikut di antaranya: Dasar-dasar jaringan, Pemikiran analitis, dan
Pembuatan dokumentasi.
5. Developer Software
Microsoft word yang sering kamu pakai untuk mengetik,
chrome yang sering dipakai untuk browsing, mereka ada karena
karya para developer software. Tugas mereka adalah merancang
software aplikasi komputer. Kemudian setelah jadi, mereka juga
melakukan pengujian software. Jika ada kerusakan pada software,
developer software harus memperbaikinya.
6. Analisis Sistem Komputer
Seorang analisis sistem komputer bertugas dalam
menganalisis software, hardware, maupun sistem informasi, agar
sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan atau klien.
Memberikan analisa dan rekomendasi perbaikan sistem, serta
merancang, menerapkan, serta mengevaluasi system adalah hal-
hal yang harus dilakukan orang yang menekuni profesi ini.
7. Data scientist
Pastinya, kerjaan data scientist tidak jauh dari soal data.
Sehari-hari, tugas mereka adalah mengumpulkan dan
menganalisis data. Selesai menganalisa, data scientist
mengomunikasikan hasil temuan dan kesimpulannya. Kesimpulan
ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan strategi
perusahaan atau suatu kebijakan pemerintah.
8. Analis Keamanan Informasi
Di zaman serba digital, keamanan tidak sekadar aman secara
fisik saja tapi juga keamanan informasi. Hacker yang bermunculan
bisa sangat meresahkan keamanan data dan informasi yang ada
disuatu perusahaan atau institusi. Di sinilah peran seorang analis
keamanan informasi sangat dibutuhkan, yaitu untuk memastikan
kerahasiaan data dan jaringan komputer.
Page 146
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
137
9. Web Developer
Seorang web developer bertugas membuat dan mengelola
suatu situs. Apalagi, sekarang ini hampir semua instansi dan
perusahaan punya website, dari departemen pemerintah,
perusahaan consumer goods, hingga tempat cukur rambut pun
punya situs sendiri.
Selain informasi dan membentuk image perusahaan, website
perusahaan juga berfungsi sebagai sarana komunikasi. Oleh
karena itu, web developer menjadi profesi yang sangat dibutuhkan.
10. Arsitek Jaringan Komputer
Nama lainnya adalah network engineer. Sebuah perusahaan
dengan banyaknya komputer pastinya memerlukan seorang
network engineer untuk mengatur lalu lintas jaringan komputer.
11. Intelligence System Developer
Intelligence System Developer adalah seseorang yang
memiliki kemampuan mengembangkan sebuah sistem yang dapat
melakukan pembelajaran dan penalaran berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan yang sesuai dengan masalah yang
dihadapi (sistem cerdas).
12. Network Administrator
Menjadi seorang network administrator berarti siap dengan
tugas menjaga kemanan dan kontinuitas.
C. Sertifikasi Profesi
Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan
pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui
pendidikan formal dan keterampilan tertentu yang didapat melalui
pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu menguasai
keterampilan tersebut dan terus membarui keterampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi.
Page 147
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
138
Profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya
secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis
profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Sikap yang
ada pada seorang profesional adalah komitmen tinggi, tanggung
jawab, berpikir sistematis, penguasaan materi dan menjadi bagian
dari masyarakat profesional.
Sertifikasi profesi mempunyai tujuan agar menjadi profesional.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah acuan
yang menjadi standar dalam hubungan dengan kemampuan kerja
yang meliputi aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja
yang sesuai dengan pelaksanaan tugasnya serta sesuai dengan
persyaratan dari pekerjaan yang sudah ditetapkan di mana semua
standar atau ketentuan dalam SKKNI sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah
kerangka jenjang kualifikasi dari kompetensi yang mampu
menyandingkan, melakukan penyetaraan serta mengintegrasikan
bidang pendidikan, bidang pelatihan kerja dan pengalaman kerja,
sebagai pengakuan kompetensi kerja yang sesuai dengan struktur
pekerjaan pada bidang tersebut.
Dengan mengacu terhadap Peraturan Pemerintah No. 31
Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, KKNI terdiri
dari sembilan jenjang kualifikasi sertifikat ke 1 sampai ke 9.
Mapping KKNI ada pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Mapping KKNI.
Page 148
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
139
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksanaan
kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Berikutnya adalah pembahasan
skema kompetensi dan tingkat keahlian dari salah satu LSP di
bidang telekomunikasi dan komputer.
D. 22 Skema LSP Telekomunikasi
Terdapat 22 line item tingkat sertifikasi yang akan disebutkan
berdasarkan program sertifikasi di salah satu LSP Telekomunikasi.
Jika dilihat dari line itemnya, segmen ini pada segmen network
operation sellular, fiber optic, dan VSAT.
Skemanya adalah sebagai berikut:
1. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Radio Frekuensi Junior.
2. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Radio Frekuensi.
3. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Traffik Junior.
4. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Traffik.
5. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Signalling.
6. Skema Sertifikasi Okupansi Perencanaan Core.
7. Skema Sertifikasi Okupansi Teknisi Drive Test.
8. Skema Sertifikasi Okupansi Analis Optimasi RF.
9. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Optimasi Jaringan Radio
3G.
10. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Optimasi Jaringan Radio
4G.
11. Skema Sertifikasi Okupansi Teknisi Dukungan Pemeliharaan
RAN.
12. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Junior Pengoperasian
dan Pemeliharaan RAN.
13. Skema Sertifikasi Okupansi Perekayasa Pengoperasian dan
Pemeliharaan RAN.
14. Skema Sertifikasi Okupansi General Manager Jaringan Seluler.
15. Skema Sertifikasi Okupansi Vice President Jaringan
Telekomunikasi.
16. Skema Sertifikasi Okupansi Jointer.
17. Skema Sertifikasi Okupansi Teknisi Instalasi dan Aktivasi.
18. Skema Sertifikasi Okupansi RF Engineer.
19. Skema Sertifikasi Okupansi Customer Experience Tester
Page 149
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
140
(CET)/Walk Test/Drive Test.
20. Skema Sertifikasi Okupansi Teknisi VSAT IP.
21. Skema Sertifikasi Okupansi SR Teknisi VSAT IP.
22. Skema Sertifikasi Okupansi Officer VSAT IP.
Sebagai contoh detail dari skema sertifikasi Okupansi Jointer berisi
beberapa kompetensi sebagai berikut:
1. J.61FO00.002.2–Menerapkan Prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
2. J.61FO00.004.2–Membuat Laporan Tertulis
3. J.61FO00.008.2–Memasang Kabel Fiber Optik Ruangan/Gedung
4. J.61FO00.002.2–Mengoperasikan Power Meter
5. J.61FO00.013.2–Memasang Konektor Fiber Optik
6. J.61FO00.014.2–Melaksanakan Penyambungan Fiber Optik
dengan Fusion Splicer
7. J.61FO00.015.2–Melaksanakan Penyambungan Fiber Optik
dengan Mechanical Splice
8. J.61FO00.006.2–Mengoperasikan OTDR (Optical Time Domain
Relfectometer)
E. 9 Skema LSP Telekomunikasi Indonesia
Pada bagian ini kompetensi pada segmen network
optimization–radio path pada selular. Sembilan segmen tersebut
adalah:
1. Skema Senior Optimisasi Jaringan Radio 4G
2. Skema Senior Optimisasi Jaringan Radio 3G
3. Skema Optimisasi Jaringan Radio 4G
4. Skema Optimisasi Jaringan Radio 3G
5. Skema Analis Drive Test
6. Skema Analis Optimisasi RF (Radio Frequensi)
7. Skema Teknisi Drive Test
8. Skema Rigger
9. Skema Junior Teknisi Drive Test
Sebagai contoh, Skema Rigger berisi kompetensi:
1. J.612000.001.01 – Menunjukkan Platform Operating System
dan Bahasa Pemrograman di dalam Perangkat Lunak
2. J.612001.006.01 – Melakukan Site Audit
3. J.612001.039.01 – Mengeksekusi pada Bagian Antenna
Page 150
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
141
4. KKK.TG02.005.01 – Menerapkan Prosedur Kerja pada
Ketinggian
5. KKK.TG01.003.01 – Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
6. KKK.TG02.001.01 – Menggunakan Alat Penahan Jatuh
Perorangan
7. KKK.TG01.003.01 – Bergerak Bebas pada Ketinggian
f. 20 Skema LSP Komputer
20 Skema yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Skema Sertifikasi Pemrograman Senior (Senior Programmer)
2. Skema Sertifikasi Analis Program (Program Analyst)
3. Skema Sertifikasi Pemrograman Basis Data (Database
Programmer)
4. Skema Sertifikasi Pengembang Web (Web Developer)
5. Skema Sertifikasi Junior Web Programmer
6. Skema Sertifikasi Pengembang Web Pratama (Junior Web
Developer)
7. Skema Sertifikasi Pemrograman Mobile Pratama (Junior Mobile
Programmer)
8. Skema Sertifikasi Pemrograman Junior (Junior Programmer)
9. Skema Sertifikasi Network Administrator Utama (Advance
Network Administrator)
10. Skema Sertifikasi Network Administrator Madya
11. Skema Sertifikasi Teknisi Madya Jaringan
12. Skema Sertifikasi Teknisi Utama Jaringan Komputer
13. Skema Sertifikasi Teknisi Muda Jaringan Komputer
14. Skema Sertifikasi Junior Network Administrator
15. Skema Sertifikasi Network Technician
16. Skema Sertifikasi Junior Technical Support
17. Skema Sertifikasi Operator Komputer Madya
18. Skema Sertifikasi Operator Komputer Rancang Bangun
Page 151
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
142
19. Skema Sertifikasi Operator Komputer Oleh Data Statistik
20. Skema Sertifikasi Advance Office Operator
Sebagai contoh kita coba bahas Skema Sertifikasi Junior Technical
Support. Isi detail kompetensi yang harus dimiliki adalah:
1. J.611000.002.01 – Mengumpulkan Data Peralatan Jaringan
dengan Teknologi yang Sesuai
2. J.611000.003.02 – Merancang Topologi Jaringan
3. J.611000.004.01 – Merancang Pengalamatan Jaringan
4. J.611000.005.02 – Menentukan Spesifikasi Perangkat Jaringan
5. J.611000.009.02 – Memasang Kabel Jaringan
g. RT RW Net
Pada masa pandemi seperti saat ini, internet menjelma menjadi
suatu kebutuhan yang penting dan prioritas bagi hampir seluruh
masyarakat. Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jaringan
Internet Indonesia), trafik internet tumbuh lebih dari dua kali lipat
dari 400 GBps pada Desember 2019 mejadi 850 GBps di September
2020. APJII merupakan organisasi internet yang memayungi lebih
dari 500 anggota penyelenggara internet yang memiliki skala bisnis
yang berbeda-beda, mulai dari perusahaan besar sampai dengan
perusahaan kecil.
Bagi perusahaan Internet Service Provider (ISP) yang memiliki
skala besar, lonjakan kebutuhan internet ini langsung disambut
dengan berbagai pengembangan infrastruktur dan layanan,
sedangkan bagi penyelenggara skala kecil sebagaian besar hanya
bisa menjadi penonton karena kurangnya fleksibilitas dan pilihan
teknologi. Ironisnya penyelenggara skala kecil inilah yang menjadi
garda terdepan karena mayoritas dari mereka melayani kebutuhan
internet di rural area dan pedesaan di mana menurut
penyelenggara skala menengah dan besar skala ekonominya belum
mencukupi untuk penggelaran layanan. Di sisi lain, memang masih
banyak daerah Indonesia yang belum terjamah internet.
Jaringan RT RW Net saat ini sangat pupuler di masyarakat yang
pada daerahnya tidak ada jaringan internet fiber optic. Terutama di
daerah pedesaan. Jaringan RT RW Net bisa menggunakan prinsip
OLT seperti pada sistem FTTH (Indiehome, dll). Namun jika jumlah
pelanggannya tidak banyak, maka solusi menggunakan OLT tidak
Page 152
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
143
efektif. Sehingga solusinya sama seperti jaringan LAN yang ada di
warnet. Hanya saja lokasi pelanggan berada pada jarak ratusan
meter atau kilometer.
Belakangan ini ada beberapa pengusaha RT RW Net yang
ditangkap oleh pihak kepolisian dikarenakan tidak sesuai dengan
peraturan yang berlaku. RT sebagai penyelenggara jaringan
telekomunikasi seperti perusahaan besar-besar (Telkom, Indosat,
dll), sehingga memerlukan perizinan khusus sebagai penyelenggara
telekomunikasi. Dalam peraturan tersebut juga terdapat
pembayaran pajak ke pemerintah untuk dialokasikan ke program
USO (Universal Service Obligation) untuk membuat jaringan
telekomunikasi di daerah terpencil.
Peraturan inilah yang sering dilanggar, karena pada umumnya
pengusaha RT RW Net menggunakan koneksi internet dari ISP dan
langsung dijual ke pelanggan mereka. Solusinya adalah sebagai
reseller dari penyedia jasa internet. Dikarenakan reseller maka
mekanisme pembayaran dari pelanggan menggunakan sistem
keuangan terpusat sehingga kewajiban tentang USO secara
otomatis sudah bisa dijalankan.
Berikut ini pembahasan bagian-bagian utama dari RT RW Net.
a. Router Mikrotik
Router Mikrotik berfungsi untuk sebagai router yaitu untuk
menghubungkan IP internal jaringan dengan IP publik/internet.
Mikrotik adalah salah satu brand yang pupuler digunakan di RT RW
Net. Jika diperlukan lebih banyak terminasi ke pengguna, bisa
menggunakan switch HUB. Pada umumnya satu port berisi untuk
satu pelangan. Type kabel interface yang digunakan adalah kabel
UTP. Gambar 3.2 adalah contoh router mikrotik.
Gambar 3.2. Contoh router mikrotik.
Page 153
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
144
b. Access Point Wireless
Perangkat ini berfungsi untuk menghubungkan ke pelanggan
melalui gelombang radio. Interface yang digunakan adalah
interface kabel UTP untuk koneksi ke arah router/hub. Terdapat
dua tipe yaitu untuk outdoor coverage dan indoor coverage. Jika
ada lokasi pelanggan yang berdekatan, lebih hemat dihubungkan
dengan access point outdoor dibandingkan dengan kabel.
Sedangkan untuk indoor access point sama seperti access point
pada umumnya seperti pada gambar 3.3. Gambar 3.4 adalah
contoh access point wireless outdoor.
Gambar 3.3. Contoh access point Indoor.
Gambar 3.4. Contoh access point wireless outdoor
c. Media Converter
Pada umumnya RT RW Net menggunakan cable UTP untuk
menghubungkan dari router microtik sampai dengan access point.
Namun penggunaan cable UTP untuk jarak yang panjang terdapat
keterbatasan, sehingga fiber optic banyak digunakan untuk
distribusi RT RW Net. Agar bisa menggunakan fiber optic, maka
diperlukan media converter untuk mengubah dari kabel UTP ke
Page 154
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
145
kabel optic di lokasi microtik dan mengubah dari kabel optic
menjadi kabel UTP sebelum dimasukkan ke access point. Jadi
penggunaan media converter harus satu pasang. Gambar 3.5
adalah contoh media converter sepasang.
Gambar 3.5. Contoh media converter sepasang
d. Contoh Network Topologi RT RW NET
Topologi RT RW Net sangat beragam tergantung dengan
kondisi dan kemampuan teknik dan keuangan dari penggelara
jaringan. Sebagai contoh pada gambar 3.6 adalah salah topologi
dari perorangan yang menggelar jaringan RT RW Net di daerahnya
dengan menggunakan sistem vocher. Untuk detailnya bisa disimak
pada channel youtube berikut ini.
https://www.youtube.com/watch?v=CNSzHf_pgl8
Gambar 3.6 Contoh topologi RT RW Net
Page 155
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
146
RANGKUMAN
a. Penguasaan kemampuan pada bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi dapat digunakan menjadi
seorang technoprener. Hal ini dikarenakan menggunakan
teknologi sebagai alat utama untuk membuat aktivitas yang
bernilai bisnis yang disesuaikan terus dengan keinginan pasar
atau market.
b. Job profile antara jaringan komputer, telekomunikasi, dan
rekayasa perangkat lunak saling bersinergi. Beberapa contoh
job profile dari jaringan komputer dan telekomunikasi adalah
komputer dan telekomunikasi Network Engineer, Analis sistem
komputer, Arsitek Jaringan Komputer, dan Network
Administrator.
c. Sertifikasi profesi mempermudah mapping penguasaan
keterampilan tertentu untuk posisi pada pekerjaan tertentu.
Pada mapping KKNI, kemampuan minimum untuk tenaga
lulusan dari SMK dan SMA adalah sebagai operator. LSP
adalah lembaga yang ditunjuk untuk melakukan sertifikasi.
Contoh salah satu LSP di Jakarta bisa melakukan sertifikasi
komputer dan telekomunikasi. Terdapat kurang lebih 22 + 9
job profile sertifikasi telekomunikasi dan 20 job profile
sertifikasi komputer.
d. Bisnis memerlukan analisa menyeluruh baik pangsa pasar dan
regulasi. RT RW Net termasuk ke dalam jaringan
telekomunikasi yang memerlukan perizinan khusus dan ada
komponen biaya USO di samping pajak yang harus dibayarkan
sesuai perundang-undangan. Reseller dari internet service
provider bisa dipilih sebagai solusi untuk aspek legalitas dari
usaha RT RW Net.
Page 156
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
147
REFLEKSI
Setelah mempelajari pada bab ini, diharapkan kamu sudah bisa
mendapatkan bayangan di dunia kerja nanti bagaimana. Profesi apa
saja dan kompetensi apa saja yang diperlukan dalam dunia kerja.
Standarisasi kompetensi juga sudah disusun secara nasional dan
sudah berdasar masukan dari dunia kerja sehingga seharusnya
sudah jelas tentang gambaran dunia kerja untuk jurusan Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi ini. Technopreneur harus
memastikan faktor regulasi sudah sesuai sebelum memulai usaha
bisnis penyelenggaraan jaringan internet.
ASESMEN
I. Tugas Mandiri
Pada link berikut adalah beberapa paparan dari praktisi yang
melakukan bisnis penyelenggaraan RT RW Net.
https://www.youtube.com/watch?v=CNSzHf_pgl8.
https://www.youtube.com/watch?v=YrMh7G_G85o
1. Buatlah ringkasan mengenai materi tersebut!
2. Coba jelaskan fungsi masing-masing perangkatnya.
3. Coba jelaskan pengalokasian IP addresnya.
4. Coba jelaskan bagaimana dari sisi bisnisnya.
II. Latihan Soal
Essay
1. Apakah yang dimaksud technopreneur? Syarat dan motivasi
bagaimana agar bisa menjadi technopreneur?
2. Coba review kembali job-profile sebagai computer network
engineer, kemampuan apa yang harus dikuasai?
3. Apakah itu Sertifikasi Profesi? Apakah itu LSP?
4. Dari LSP Telekomunikasi yang dibahas, coba sebutkan
profesi mana saja yang berhubungan dengan Fiber Optic?
5. Bagaimana RT RW Net supaya sesuai dengan regulasi
penyelenggaraan jaringan telekomunikasi?
Page 157
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
148
PENGAYAAN
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai technopreneur,
dan supaya kamu lebih termotivasi, kamu bisa kunjungi link berikut
https://youtu.be/KOVb9l-Bm6k
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba, dan merupakan
satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu
jenis teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan
sebutan atau istilah bagi seseorang yang
mengoperasikan komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalam
keadaan mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro-
cessing Unit) atau
Prosesor
: merupakan pemroses data dalam sebuah
perangkat komputer.
DHCP (Dynamic
Host Configurati-
on Protocol)
: merupakan metode yang dilakukan dalam
pemberian nomor IP address pada suatu host
secara otomatis.
Download :
merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : Merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Page 158
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
149
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
baik dari segi hardware maupun software, agar
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan
untuk mengecek koneksi antara dua perangkat
atau komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.
Page 159
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
150
4. ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 2 (Genap)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 36 jam pelajaran (6 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Orientasi dasar teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang:
1. Praktik dan konfigurasi komputer
2. Praktik dan konfigurasi penyambungan kabel
(mengkrimping)
3. Praktik dan konfigurasi router
4. Praktik dan konfigurasi OTDR
5. Praktik dan konfigurasi firewall
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:
1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
Page 160
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
151
menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar
pada fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Komponen komputer untuk perakitan dan instalasi sistem
operasi.
2. Peralatan penyambungan kabel jaringan (UTP dan FO).
3. Dasar-dasar IP address.
4. Penggunaan alat fiber optic.
5. Keamanan peralatan komputer.
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak Perencanaan (Microsoft Office)
5. Router (guru dan siswa)
6. Obeng set
7. Alat penyambung kabel jaringan baik kabel FO maupun UTP
E. Target Peserta Didik
a. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
Page 161
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
152
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat perencanaan jaringan komputer
berdasarkan studi kasus dan dokumen perencanaan yang
diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
Kata Kunci:
Perencanaan Jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri/perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan dan dokumen implementasi berupa desain
jaringan fisik, beserta penjelasan cara membuat dokumen
desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.
B. Pemahaman Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu
kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan.
Page 162
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
153
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti orientasi dasar teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi?
2. Bagaimana cara merakit dan menginstal komputer yang baik?
3. Bagaimana cara melakukan crimping kabel UTP?
4. Bagaimana cara melakukan konfigurasi dasar router?
5. Bagaimana melakukan penyambungan FO dan pengukuran
dengan OTDR?
6. Bagaimana melakukan konfigurasi firewall?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi 2. Contoh Dokumen Perencanaan 3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy) 4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Page 163
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
154
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui
Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
225 menit
Page 164
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
155
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Komponen perakitan
● Langkah merakit
● Langkah menginstall komputer
Menjelaskan Pentingnya Perencanaan jaringan, Menampilkan Contoh,
Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan Contoh
Mendemonstrasikan Langkah Fisik Jaringan Komputer
Page 165
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
156
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu
mengkrimping secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
15 Menit
Page 166
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
157
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada
guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di Materi dan Soal
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
225 menit
Page 167
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
158
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang perakitan dan instalasi
sistem operasi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) perencanaan jaringan meliputi:
● Peralatan untuk mengkrimping kabel
UTP
● Cara melakukan crimping kabel UTP
● Mengecek hasil crimping
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Menentukan kebutuhan alat dan
bahan
● Langkah mengkrimping kabel UTP
● Mengecek hasil krimping kabel UTP
Persiapan praktik
Menentukan tipe kabel yang dibuat
Melakukan crimping kabel UTP
Page 168
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
159
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Menguji hasil krimping
Page 169
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
160
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
225 menit
Page 170
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
161
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang mempraktikkan
setting router.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) perencanaan jaringan meliputi:
● Peralatan yang disiapkan
● Menyetting router
● Trouble shooting routing
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Peralatan yang disiapkan
● Menyetting router
● Trouble shooting routing
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
Page 171
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
162
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
225 menit
Page 172
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
163
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui
Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang konfigurasi dasar router.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
● Alat bahan yang digunakan untuk
splicing
● Cara splicing
● K3 dalam splicing
● Hasil dari splicing yang baik
Page 173
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
164
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Alat bahan yang digunakan untuk
splicing
● Cara splicing
● K3 dalam splicing
● Hasil dari splicing yang baik
● Biaya untuk melakukan splicing kabel
FO
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 5
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
15 Menit
Page 174
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
165
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
225 menit
Page 175
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
166
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui
Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang splicing kabel FO.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
Hasil dari splicing
Persiapkan alat OTDR
Pengukuran dengan OTDR
Kesimpulan hasil pengukuran
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Hasil dari splicing
Persiapkan alat OTDR
Pengukuran dengan OTDR
Kesimpulan hasil pengukuran
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
30 Menit
Page 176
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
167
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 6
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
225 menit
Page 177
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
168
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di google classroom.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui
Classroom atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang pengukuran dengan OTDR.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
Page 178
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
169
Komputer yang terhubung internet
Setting security dan firewall windows
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain/perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Komputer yang terhubung internet
Setting security dan firewall windows
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai teknik jaringan
komunikasi dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi
link berikut: https://s.id/FX2pb
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti
kegiatan pembelajaran?
Page 179
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
170
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ II (genap)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Materi Pokok : Orientasi dasar teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media: google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama praktik: perakitan/instalasi sistem operasi/crimping
/routing/splicing/OTDR /firewall
Langkah kerja yang dibuat:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Page 180
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
171
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian Keterampilan Rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap
langkah-langkahnya
(10)
Kurang lengkap
langkah-langkahnya tapi
menyertakan hasil
presentasi (25)
Lengkap langkah-
langkahnya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi (40)
2. Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja sama Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Format penilaian: NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 100
Page 181
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
172
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
MATERI
A. Praktik dan konfigurasi komputer
1. Pengertian Perakitan
Perakitan komputer adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang teknisi komputer. Meski begitu kini, semua
orang juga sudah bisa belajar untuk merakit komputer. Apalagi
karena kini teknologi semakin mudah untuk dijangkau oleh banyak
orang sehingga siapa saja dapat mempelajari hal ini. Anda pun
bisa mempelajarinya melalui pembahasan artikel di bawah ini.
Perakitan komputer yaitu merakit semua komponen
komputer ke PC yang siap pakai. Salah satu perangkat komputer
yang perlu dirakit adalah komponen pada motherboard.
Motherboard adalah pusat kendali yang mengontrol
pekerjaan semua komponen yang terhubung. Bagian ini juga
mengontrol catu daya atau daya listrik pada tiap-tiap komponen
komputer.
Semua lalu lintas yang ada di perangkat penyimpanan (hard
disk, CD-ROM) melalui perangkat input data (keyboard, mouse)
sampai ke printer, dikendalikan oleh motherboard
2. Macam-Macam Komponen Komputer
a. Casing Komputer
● Pengertian Casing
Page 182
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
173
Casing merupakan rumah berbentuk kotak yang dibutuhkan
oleh perangkat–perangkat komputer seperti Processor, Mainboard,
Harddisk, dan piranti lain. Selain itu casing komputer juga
digunakan untuk melindungi perangkat–perangkat yang sangat
sensitif seperti Mainboard, Floppy Drive, Power Supply, Harddisk
Drive, dan komponen–komponen lainnya.
● Fungsi Casing
Fungsi casing yaitu untuk melindungi komponen komputer
dari debu, panas, air, atau kotoran lainnya pada saat bekerja dan
melindungi dari benturan–benturan fisik. Casing juga berfungsi
sebagai pelindung Processor, Mainboard, DVD-RW Drive, DVD-ROM,
dan Harddisk. Casing juga digunakan untuk tempat Exhaust Fan
yang berfungsi sebagai pendingin saat komputer beroperasi.
b. Mainboard/Motherboard
● Pengertian Mainboard/Motherboard
Motherboard adalah papan sirkuit berupa pcb yang memiliki
berbagai komponen elektronik yang saling terhubung dimana cara
kerjanya mengatur hal teknis seputar BIOS (Basic Input Output
System), Chipset (Pengatur Koneksi Input–Output), RAM (Memori
Penyimpanan Data Sementara), VGA card (Memori Penyimpan Data
Grafis), processor & Additional card (PCI, ISA).
Page 183
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
174
● Fungsi Mainboard/Motherboard
Fungsi motherboard adalah menghubungkan seluruh
komponen penyusun sebuah komputer, artinya mobo di sini
mengemban tugas untuk menghubungkan bahasa kode antar
perangkat keras agar dapat disinergikan menjadi sebuah aktivitas
kerja perangkat komputer. Dilihat dari pengertian motherboard dan
fungsinya maka tak salah bila mobo ini disebut sebagai perangkat
keras yang paling utama dalam sebuah komputer.
c. Processor
● Pengertian Processor
Processor adalah salah satu komponen yang paling utama dari
rangkaian komputer, tanpa alat satu ini kompi tidak akan jalan alias
tidak akan berguna karena prosesor adalah otak komputer. Secara
jelasnya prosesor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan
jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat
atau otak dengan fungsi melakukan perhitungan dan menjalankan
tugas.
● Fungsi Processor
Fungsi Processor hanya untuk memproses data yang diterima
dari masukan atau diinput, kemudian akan menghasilkan
pengeluaran berupa output. Prosesor tidak dapat bekerja sendiri
namun membutuhkkan dukungan maupun terus berhubungan
dengan komponen lain terutama hardisk dan RAM. Dalam
memproses sebuah data dapat dilakukan dengan waktu proses
cepat atau lambat tergantung kecepatan prosesor tersebut.
Page 184
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
175
d. Heatsink fan
● Pengertian Heatsink Fan
Heatsink adalah logam dengan desain yang khusus terbuat
dari alumunium dan juga tembaga yang berfungsi untuk
memperluas proses transfer panas dari sebuah prosesor.
Komponen–komponen CPU yang biasanya dipakai untuk menyerap
panas ini biasanya terbuat dari bahan aluminium yang biasanya
banyak dipadukan dengan pemakaian fan pada Heatsink untuk lebih
mengoptimalkan penyerapan panas yaitu dengan mengalirkan
panas dari Heatsink ke luar CPU, proses ini akan menyebabkan
meningkatnya performa kerja komputer.
● Fungsi Heatsink Fan
Heatsink ini berfungsi untuk membantu proses pendinginan
sebuah prosesor. Semakin luas permukaan perpindahan panas
sebuah benda maka akan semakin cepat proses pendinginan benda
tersebut. Oleh karena itu heatsink ini sangatlah berguna untuk
kinerja sebuah komputer.
e. Ram
● Pengertain RAM (Random Acces Memory)
Page 185
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
176
RAM (Random Acces Memory) adalah memori tempat
penyimpanan sementara pada saat komputer dijalankan dan dapat
diakses secara acak atau random. RAM sangat berguna dan
penting untuk kecepatan proses komputer.
● Fungsi RAM (Randim Acces Memory)
Fungsi RAM (Random Acces Memory) adalah untuk
mempercepat pemrosesan data pada komputer. Semakin besar
RAM (Random Acces Memory) yang dimiliki, maka komputer akan
semakin cepat dalam prosesnya. Kerja RAM (Random Acces Memory)
dapat dilihat di task manager di dalam sistem komputer.
f. Hard Disk
● Pengertian Hard Disk
Hard Disk adalah perangkat keras komputer/laptop yang
bekerja secara sistematis dimana menjadi media penyimpanan data.
Data–data yang telah disimpan di perangkat Hard Disk tidak akan
hilang, bahkan apabila pengguna mematikan perangkat
komputer/laptop. Dengan kata lain, Hard Disk memiliki peran
sebagai media penyimpanan yang bersifat permanen (data–data
tidak akan hilang atau terhapus). Kapasitas daya tampung daripada
Hard Disk itu sendiri juga terbilang cukup besar, di mana kalkulasi
yang dipakai adalah ukuran Byte (B).
● Fungsi Hard Disk
Fungsi Hard Disk adalah untuk menyimpan data yang
dihasilkan oleh pemrosesan perangkat komputer/laptop. Di
dalamnya, terdapat sebuah ruang sistem utama dalam sebuah
komputer. Di situlah setiap data atau informasi disimpan olehnya.
Selain memiliki ruang utama, Hard Disk juga mempunyai
Page 186
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
177
komponen–komponen bagian. Adalah semacam ruang kecil yang
terdiri atas direktori, folder, subdirektori, dan subfolder yang
digunakan untuk peletakan data dan informasi dari ruang utama
Hard Disk.
g. CD ROM/optical disk
● Pengertian CD ROM (Compact Disk Read-Only Memory)
CD-ROM (Compact Disk Read-Only Memory) adalah sebuah
piringan kompak dari jenis piringan optik (Optical Disk) yang dapat
menyimpan data. CD-ROM juga berarti CD-ROM Drive hanya bisa
digunakan membaca sebuah CD saja. Secara garis besar CD-ROM
dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu: ATA/IDE dan SCSI.
Yang paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah
kecepatannya. ATA memiliki kecepatan 100–133 Mbps, dan SCSI
memiliki kecepatan kira–kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya
ditemukan pada CR RW Drive. Pada CD-ROM terdapat tulisan 56X
artinya kemampuan memberikan kecepatan transfer data sebesar
56 X 150 Kbps. Tipe CD RW juga biasanya dibedakan berdasarkan
kemampuan membakar atau membaca. CD RW tipe 12x8x32
artinya memiliki kemampuan membakar pada CD R secepat 12x,
membakar pada CD RW secepat 8x, dan membaca CD R/CD
RW/dengan kecepatan maksimal 32x.
Page 187
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
178
● Fungsi CD-ROM (Compact Disk Read-Only Memory)
Fungsi Hard Disk adalah sebuah Hardware yang hanya bisa
membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebuat CD-ROM
(Compact Disk Read-Only Memory) juga digunakan untuk
melakukan penginstalan sebuah OS (Operating System), Game,
atau software–software lainnya atau melakukan booting pada saat
masuk ke OS (Operating System) bisa sebuah sistem tidak mau
berjalan.
h. Power Supply
Pengertian Power Supply
Power Supply adalah perangkat keras (hardware) berupa
kotak yang isinya merupakan kabel–kabel untuk menyalurkan
tegangan ke dalam perangkat keras (hardware) lainnya. Perangkat
keras ini biasanya terpasang di belakang (di dalam) casing
komputer. Input Power Supply berupa arus bolak–balik (AC)
sehingga Power Supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC
(arus searah). Besarnya listrik yang mampu ditangani Power Supply
ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan watt.
● Fungsi Power Supply
Fungsi Power Supply adalah sebagai penyuplai tegangan listrik
langsung kepada komponen–komponen yang berada di dalam
casing komputer. Power Supply juga berfungsi untuk mengubah
tegangan AC menjadi DC, karena perangkat keras komputer hanya
dapat beroperasi dengan arus DC.
Page 188
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
179
3. Persiapan Perakitan Komputer
Merakit komputer bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan
ketelitian tingkat tinggi agar hasilnya maksimal. Oleh sebab itu
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai
merakit komputer. Seperti menyediakan tempat yang jauh dari
jangkauan orang agar tidak terganggu dan mempersiapkan
beberapa hal di bawah ini:
1.) Siapkan komponen perangkat keras dengan meletakkannya di
tempat yang mudah dijangkau. Jangan lupa untuk memeriksa
semua komponen perangkat keras dan sesuaikan dengan
tipenya agar sesuai dengan spesifikasi. Contohnya seperti
mainboard yang mendukung slot DDR2 yang hanya dapat
ditempatkan oleh memori bertipe DDR3 juga.
2.) Siapkan buku manual yang biasanya ada pada setiap
komponen, karena buku manual sangat penting jadi jangan
sampai hilang. Sebab bisa dijadikan sebagai referensi dan
petunjuk untuk melakukan pemasangan atau instalasi semua
komponen ketika melakukan perakitan komputer.
3.) Siapkan semua peralatan yang digunakan untuk merakit
komputer, seperti obeng plus dan minus, tang hingga yang
paling penting adalah gelang anti statis. Karena dapat
mencegah terjadinya korslet atau short circuit.
4.) Terakhir, siapkan juga driver CD yang merupakan salah satu
hal yang tidak boleh dilupakan karena perangkat keras tidak
bisa berfungsi tanpa adanya benda ini. Maka dari itu
persiapkan driver dari masing-masing komponen untuk
memastikan proses perakitan berjalan mulus tanpa hambatan.
Page 189
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
180
Langkah-Langkah Merakit Komputer
Setelah semua persiapan dilakukan maka langkah berikutnya
adalah merakit komputer dengan cara di bawah ini:
1.) Pasang Prosesor pada Motherboard
Sebelum memasang motherboard ada baiknya jika kita
memasang prosesornya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemasangan motherboardnya nanti. Cara
memasang prosesor pada motherboard sendiri bisa dilakukan
seperti ini:
processor
Pertama, kami menentukan posisi pin 1 pada prosesor dan
soket prosesor pada motherboard, yang biasanya di area
terpojok.
Angkat tuas pengunci soket sehingga terbuka.
Sesuaikan posisi kaki prosesor dengan lubang soket. Jika ya,
dorong prosesor ke dalam soket hingga terpasang dengan
benar.
Kunci lagi dengan tuas pengunci.
Page 190
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
181
2.) Pasang Motherboard
Pasang motherboard pada casing dengan cara
menempatkannya sesuai dengan yang ada pada lubang di antara
casing serta lubang motherboard. Lalu kunci dengan
menggunakan sekrup.
3.) Pasang Pendingin atau Heatsink
Jika prosesor juga sudah dipasang, maka saatnya untuk
memasang heatsink agar mencegah prosesor menjadi panas. Unit
pendingin ini ditempatkan pada prosesor dan dilengkapi dengan
perangkat penahan agar tidak lepas.
Pertama lapisi pendingin dengan gel konduktif (penghantar)
panas. Jika heatsink Anda memiliki kipas, konektor daya kipas /
kipas tersambung ke motherboard.
Page 191
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
182
4.) Memasang Memori RAM
Cara memasang RAM sebenarnya mudah saja dan tidak
sesulit ketika memasang modul yang lain. Karena untuk
memasangnya cukup buka tuas tempat RAM diletakkan atau
ditempelkan.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Page 192
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
183
Jika RAM sudah dimasukkan dalam posisi yang benar dan rata,
maka selanjutnya adalah tutup atau kunci kembali tuas yang ada
di mainboard tempat kita tadi memasang RAM.
5.) Pasang Catu Daya atau Power Supply
Pada saat membeli casing, power supply sudah terpasang
secara otomatis namun jika ternyata power supply belum
terpasang, maka lakukan cara di bawah ini untuk memasangnya:
Tempatkan power supply di belakang casing dan kencangkan
dengan sekrup.
Pasang konektor daya dari power supply ke motherboard
bersama dengan kabel-kabelnya.
6.) Pasang Kabel Motherboard dan Casing
Page 193
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
184
Pasang kabel koneksi IDE primer dan sekunder pada
motherboard.
Sambungkan kabel koneksi serial beserta dengan paralel pada
konektor di motherboard (khusus motherboard non-ATX).
Terdapat lubang pada bagian belakang casing yang ada di
tempat konektor tambahan yang berupa slot dan dapat
dimasukkan. Lalu buka terminal lubang tertutup yang terbuat
dari pelat pengunci sekrup. Kemudian masukkan saja terminal
yang hendak dipasangkan. Lalu pasang lagi sekrupnya.
Sambungkan kabel koneksi mouse dan keyboard ke
motherboard.
Koneksi kabel lainnya seperti LED, speaker internal, dan port
pada casing komputer.
7.) Pasang Drive
Tahap berikutnya adalah dengan memasang drive, misalnya
seperti hard disk, CD-ROM atau DVD-ROM, dengan cara di bawah
ini:
Page 194
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
185
Masukkan drive ke casing dari depan, dengan cara
menyesuaikan pengaturan jumper (seperti Master atau Slave)
pada drive. Lalu pasanglah sekrup agar drive tidak kendur.
Lanjutkan dengan menyambungkan kabel IDE pada driver
serta konektor yang ada di motherboard, karena konektor
utama yang akan digunakan terlebih dahulu.
Ketika kabel IDE terhubung ke 2 (dua) drive, drive pertama
ditetapkan sebagai master dan yang lainnya sebagai slave
sebagai pengaturan jumper.
Dua drive tambahan dapat dihubungkan melalui konektor IDE
sekunder pada motherboard.
Sambungkan kabel daya dari catu daya setiap drive.
8.) Pasang Card Adapter
Biasanya card adapter yang dipasangkan merupakan adaptor
SCSI, kartu video, kartu suara hingga modem. Cara memasangnya
sendiri adalah dengan:
Page 195
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
186
Memasukkan adaptor kartu pada slot yang ada di
motherboard lalu tekan saja hingga konektornya dapat masuk
sepenuhnya. Lalu masukkan sekrup sebagai kartu cadangannya.
9.) Fase Terakhir dari Rakitan Komputer
Untuk langkah terakhir dari proses ini ketika unit komputer
sudah tertutup selubung dan sekrupnya. Lalu sambungkan kabel
yang ada di adaptor AC pada outlet dinding. Kemudian
sambungkanlah konektor monitornya pada konektor kartu grafis,
konektor kabel keyboard, serta konektor mouse ke konektor
mouse.
Tinjau Hasil Unit Komputer
Setelah komputer terpasang, kita meninjau dan menguji
hasilnya dengan program BIOS. Periksa apakah semua program
yang ada di komputer sudah bisa dijalankan atau tidak, dengan
cara seperti di bawah ini:
Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar monitor, dan
perhatikan suara melalui speaker.
Sekarang program Bios Fost secara otomatis mendeteksi
perangkat keras yang diinstal pada komputer.
Buat pengaturan untuk kapasitas hard disk dan urutan boot.
Setelah Anda menyimpan pengaturan dan menyelesaikan
pengaturan BIOS, komputer memuat sistem operasi dengan
urutan pencarian yang cocok dengan pengaturan urutan boot
di Bios.
Page 196
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
187
Masukkan CD yang dapat di-boot berisi sistem operasi ke
dalam drive pencarian.
Jika semuanya berjalan normal, maka artinya proses perakitan
sudah berhasil dilakukan dan proses perakitan komputer bisa
diselesaikan. Namun jika terdapat beberapa kendala maka harus
dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengatasi kendala yang
terjadi pada komputer ketika dirakit.
4. Pengertian dan fungsi Sistem Operasi
Penggunaan media elektronik khususnya perangkat komputer
atau smartphone mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Dimana faktor yang paling besar memengaruhi pengguna untuk
memakai perangkat tersebut adalah dari sisi informasi dan
komunikasi yang menjadi efektif. Untuk dapat mengelola kedua
faktor tersebut, tentu sebuah device membutuhkan yang namanya
sistem operasi.
Sistem operasi atau Operating System (OS) menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena memiliki peran krusial
dalam memanajemen setiap aktivitas pada perangkat komputer.
Yang mana, hal tersebut akan sangat berhubungan dengan
pemakaian perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
dan fitur yang lainnya.
Oleh karena itu, pada artikel kali ini kami akan membahas
seputar pemanfaatan sistem operasi dalam kehidupan sehari–hari
beserta komponen dan cara kerjanya. Sehingga informasi yang
didapatkan mampu memberikan gambaran secara lebih jelas terkait
hubungan antara OS dengan aktivitas manusia itu sendiri.
Page 197
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
188
1.) Pengertian Sistem Operasi
Definisi umum dari sistem operasi adalah sebuah perangkat
lunak sistem yang mampu mengelola sumber daya (resources)
dari software dan hardware agar dapat berjalan dengan baik serta
memudahkan proses interaksi dengan pengguna atau user
(brainware).
Jika kita analogikan sederhana, hubungan antara operating
system dengan komputer adalah seperti kendaraan bermotor dan
bahan bakar. Dimana tanpa adanya bahan bakar, tentu saja
kendaraan bermotor tidak akan bisa berjalan dengan semestinya.
Sama halnya dengan sistem operasi, dimana anda tidak akan
bisa menggunakan perangkat komputer apabila tidak adanya OS.
Begitu juga sebaliknya, apabila anda mempunyai perangkat
sistem dan tidak mempunyai komputer maka menjadi tidak
berguna.
2.) Sejarah dari Sistem Operasi
Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai sejarah awal
terciptanya sebuah sistem operasi yang dapat mendukung
jalannya proses perangkat komputer secara sistematis dan
terstruktur.
A. Generasi Pertama (1945–1955)
Pada generasi pertama ini, merupakan awal terciptanya
sebuah perangkat komputasi elektronik yang mampu
menggantikan peran sistem komputasi mekanik. Hal tersebut
disebabkan kecepatan manusia dalam menghitung dan
mengingat informasi sangat terbatas sehingga sering melakukan
kesalahan.
Oleh karena itu, di dalam generasi ini terbentuklah sebuah
sistem komputer yang diberikan perintah atau instruksi untuk
dapat mengerjakan secara langsung setiap tugas yang diberikan
secara cepat dan tepat.
Page 198
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
189
B. Generasi Kedua (1955–1965)
Pada generasi kedua ini, memperkenalkan sebuah gagasan
baru yang diberi nama Batch Processing System, yaitu pekerjaan
yang dilaksanakan secara real–time dalam satu rangkaian yang
saling berurutan. Pada generasi ini belum menggunakan sistem
operasi khusus, namun masih menggunakan fungsi dari operating
system yang dinamakan IBSYS dan FMS.
C. Generasi Ketiga (1965–1980)
Generasi yang selanjutnya, masuk pada perkembangan yang
sudah cukup advanced, di mana sistem operasi digunakan untuk
kebutuhan banyak pengguna sekaligus dengan melakukan
komunikasi secara online. Sehingga sangat mendukung proses
multi-user dan multi-programming (banyak program sekaligus).
D. Generasi Keempat (1980–Sekarang)
Pada generasi yang keempat, fitur dan fungsionalitas yang
disuguhkan oleh sistem operasi jauh lebih kompleks dari era yang
sebelumnya. Yang mana, GUI (Graphical User Interface) menjadi
keunggulan utama untuk memberikan pengalaman yang lebih baik
dengan proses interaksi yang berjalan lebih mudah.
3.) Fungsi Adanya Sistem Operasi
Setidaknya, terdapat empat fungsi pokok dari OS dalam
menjalankan kebutuhan setiap proses sumber daya yang ada.
A. Memory Management
Manajemen memori terbagi menjadi dua fokus utama, yaitu
primary memory dan main memory. Dimana primary memory
merupakan kebutuhan penyimpanan yang diutamakan seperti
RAM. Main memory merupakan penyimpanan yang dapat diakses
langsung melalui CPU.
Page 199
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
190
B. Device Management
Sistem operasi juga mempunyai fungsi untuk mengatur
komunikasi antar perangkat melalui setiap driver. Untuk program
yang berperan untuk menangani hal tersebut adalah I/O Controller.
C. File Management
Fungsi yang ketiga, OS juga dapat digunakan untuk
melakukan konfigurasi pada dokumen, mulai dari tahap awal
hingga akhir yang mengatur kebutuhan detail setiap informasi.
Kemudian, mengelola lokasi, fungsionalitas sistem, dan fitur yang
lainnya.
Fase pengaturan tersebut disebut dengan file sistem yang
biasanya dimasukkan ke dalam direktori pencarian untuk
memudahkan penggunaannya.
D. Processor Management
Fungsi dari sistem operasi yang terakhir adalah mendukung
proses multiprogramming untuk menentukan fase mana yang
menggunakan prosesor dalam jangka waktu tertentu.
4.) Komponen dalam OS
Berikut ini merupakan beberapa komponen utama dalam
sebuah operating system, diantaranya adalah sebagai berikut:
File: Merupakan file yang terbentuk atau dijalankan
melalui sebuah sistem operasi.
Kernel: Kernel adalah perangkat lunak (software) yang
membentuk sistem dan memiliki tugas untuk melayani
berbagai macam program aplikasi secara aman dan
mudah.
User Interface:Sistem operasi mempunyai karakteristik
antarmuka yang menjadikan interaksi antara pengguna
dengan komputer.
Page 200
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
191
5.) Jenis–Jenis Sistem Operasi
Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai jenis dari
sistem operasi berdasarkan cara kerjanya.
A. Batch OS
Yang pertama ada Batch OS, merupakan jenis sistem operasi
yang dapat menyatukan beberapa pekerjaan, sehingga menjadi
lebih cepat terselesaikan dan tidak terlalu berat untuk
implementasinya.
B. Distributed OS
Jenis yang kedua, menggunakan beberapa processor di
berbagai mesin untuk memudahkan komputasi yang nantinya
diberikan kepada user secara cepat dengan akurasi yang tepat.
C. Mobile OS
Yang ketiga, merupakan operating system yang didesain
khusus untuk kebutuhan perangkat mobile. Apakah anda tahu
Android dan iOS? Tentu saja kedua platform tersebut merupakan
OS yang dibuat khusus untuk kebutuhan aplikasi dalam perangkat
mobile.
D. Multitasking/Time – Sharing OS
Dengan menggunakan sistem multitasking, setiap pengguna
dapat mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan dalam
perangkat CPU yang sama.
E. Network OS
Dalam menggunakan jaringan (network), OS juga berperan
sebagai pengatur data, keamanan, user, dan fungsi dari
networking itu sendiri.
Page 201
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
192
F. Real–Time OS
Fungsi yang terakhir adalah real time OS, dimana interval atau
jarak waktu pemrosesan dan respon input yang kecil.
6.) Cara kerja OS
Setelah mengetahui beberapa hal mengenai sistem operasi,
berikutnya kita akan membahas secara singkat mengenai cara
kerja dari OS. Baik Windows, Linux, atau Mac OS tentunya
memiliki paradigma yang mungkin berbeda, namun kita akan
membahasnya beberapa hal untuk memberikan pengetahuan
dasar terkait fungsionalitas sebuah sistem operasi.
Tahap yang pertama, sistem operasi akan dimuat dalam
perangkat komputer menggunakan boot program, dimana proses
booting dilakukan saat menyalakan PC atau device lain. Setelah itu,
OS bertugas untuk mengatur dan mengelola setiap program
aplikasi pada perangkat yang anda gunakan.
Aplikasi tersebut akan membuat permintaan kepada API
(Application Programming Interface) agar user tidak perlu
mengetahui bagian dapur dalam software yang sedang digunakan.
Tugas dari sebuah OS akan mengeksekusi berbagai instruksi yang
dilakukan melalui user. Sehingga, tujuan utama dari sebuah
operating system tentu saja untuk mempermudah proses user
dalam menggunakan aplikasi dengan efektif dan efisien.
5. Persiapan instalasi Sistem Operasi
a. Windows 10
Windows 10 adalah versi OS Windows terbaru yang
diluncurkan sejak tahun 2015 oleh Microsoft dan saat ini menjadi
sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia. Sebagian
besar laptop keluaran terbaru sudah memiliki OS ini di dalamnya.
Tidak sedikit juga yang belum memiliki OS dan hanya
menggunakan sistem DOS dengan tampilan teks hitam putih.
Namun, tentu kita bisa instal Windows 10 di laptop DOS tersebut.
Page 202
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
193
Untuk itu di sini kita akan membahas cara instal Windows 10
dengan langkah yang mudah beserta gambarnya. Kita juga bisa
menginstal ulang Windows 10 pada laptop atau PC lama kita
asalkan spesifikasi PC atau laptop lama kita tersebut sesuai
dengan spesifikasi minimum yang dibutuhkan. Inilah syarat
minimal yang dibutuhkan:
● Processor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih.
● RAM: 1 GB atau lebih untuk versi 32-bit dan 2 GB atau
lebih untuk versi 64-bit.
● Hardisk: 20 GB atau lebih.
Pada tutorial ini kita akan menginstall Windows 10 dengan
flashdisk dan DVD. Jadi silakan pilih salah satu, jika anda memiliki
media instalasi berupa DVD Windows maka bisa menggunakan
DVD. Tapi jika tidak memilikinya, Anda bisa menggunakan
flashdisk.
Berikut adalah cara install Windows 10 dengan flashdisk atau
DVD di laptop, PC dan komputer:
1.) Buat Media Instal Windows 10 dengan USB Flashdisk
atau DVD
Cara instal Windows 10 ada 2 yaitu yang pertama adalah
menggunakan USB flashdisk dan yang kedua adalah menggunakan
DVD. Siapkan DVD Windows 10 jika Anda memiliki DVD installer
Win 10. Tapi jika tidak punya, lebih baik pakai flashdisk untuk
menginstal windows.
Jika Anda belum memiliki media instalasi pada flashdisk,
berikut ini terdapat 2 cara untuk membuat media instalasi pada
flashdisk. Pertama, menggunakan Media Creation Tool resmi dari
Microsoft. Kedua, menggunakan aplikasi Rufus.
Cara membuat media instalasi Windows 10 dengan
menggunakan Rufus. Cara ini cocok untuk Anda yang sudah
memiliki file ISO Windows 10. Flashdisk Anda akan diformat, jadi
silakan pindahkan file Anda terlebih dahulu.
Page 203
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
194
Unduh aplikasi rufus dari situs resminya di sini. Kemudian,
tancapkan flashdisk pada laptop atau komputer Anda.
Buka aplikasi rufus. Pada Boot selection pilih Disk or ISO
image. Lalu, klik Select. Kemudian cari di mana file ISO Anda
berada. Pada Image Option pilih Standard Windows installation.
Pada Partition scheme pilih GPT. Pada Target system pilih UEFI
(non CSM). Pada Volume label isikan nama sesuai keinginan Anda.
Pada File system pilih FAT32. Lalu klik Start.
2.) Ubah Pengaturan Boot Priority pada BIOS
Tancapkan flashdisk Windows 10 jika ingin menggunakan
flashdisk atau masukkan DVD win 10 jika ingin menggunakan DVD.
Kemudian, nyalakan laptop atau PC Anda.
Page 204
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
195
Setelah layar menyala, segera tekan tombol ESC, DEL, F1 atau
F2 pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Tombol yang harus
ditekan tersebut berbeda-beda pada tiap merek BIOS, namun
sebagian besar merek BIOS menggunakan tombol ESC. Untuk
mengetahuinya, silakan Anda baca saat laptop baru saja menyala
(setelah menekan tombol power). Biasanya ada keterangan Press
ESC to setup atau keterangan tombol lainnya sebelum masuk OS.
Setelah berhasil masuk BIOS, arahkan ke Menu pengaturan
Boot. Setiap merek BIOS memiliki menu yang berbeda. Biasanya
pengaturan Boot priority berada di menu Boot. Untuk
mengarahkannya kita bisa membaca keterangan yang ada pada
sisi atau di bawah BIOS. Seperti pada contoh di bawah ini laptop
saya menggunakan PhoinexBIOS dan cara mengarahkannya
menggunakan arah kanan atau kiri.
Ubah boot pertama menjadi USB atau Removable Devices jika
anda menggunakan flashdisk, atau jika anda menggunakan DVD
ubah boot pertama menjadi CD-ROM Drive. Ini juga berbeda di
setiap BIOS. Pada contoh kali ini caranya adalah pilih Removable
Device jika menggunakan flashdisk. Lalu, sesuai keterangan di
Page 205
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
196
kanan layar, kita harus menggunakan tombol + untuk menaikkan
ke posisi pertama.
Kemudian, simpan dan tutup BIOS dengan menekan F10
sesuai keterangan di bawah layar BIOS tersebut. Laptop atau
komputer akan restart secara otomatis.
Tips: Jika Anda menggunakan laptop, pastikan baterai laptop
Anda penuh agar tidak mati saat proses instalasi. Disarankan lebih
baik Anda men-charge laptop saat instalasi.
3.) Mulai Proses Menginstal Windows 10
Tekan enter atau sembarang tombol pada keyboard untuk
memulai instal Windows 10 saat mendapatkan tampilan: Press any
key to boot from CD or DVD.
Page 206
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
197
Tekan untuk boot dari DVD
Ubah Time and currency format dengan memilih Indonesian
(Indonesia). Kemudian klik Next.
Pemilihan bahasa saat instal Windows 10
Klik Install Now untuk melanjutkan proses instalasi. Kemudian
tampil jendela Activate Windows. Klik I don‘t have a product key
jika anda tidak memiliki serial number atau product key. Jika Anda
memiliki product key atau serial number yang sudah Anda beli
secara resmi dari Microsoft, Anda dapat mengisikannya pada
kolom tersebut.
Page 207
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
198
Opsi tanpa product key
Lalu muncul jendela Select the operating system you want to
instal. Silakan pilih sesuai keinginan Anda. Rekomendasi saya
adalah pilih Windows 10 Pro lalu klik Next.
Kemudian akan tampil jendela Applicable notices and license
terms. Klik I accept the license terms untuk menyetujuinya
kemudian klik Next. Lalu pilih Custom: Install Windows only
(advanced) untuk menginstal Windows 10 secara clean install.
4.) Buat Partisi Pada Hardisk
Ini adalah proses yang paling penting. Pada contoh kali ini kita
instal Windows 10 di SSD atau hardisk yang baru, jadi tidak ada
file dan partisi di dalamnya. Dengan hardisk berkapasitas 256 GB.
Saya ingin membagi hardisk menjadi 2 partisi.
Partisi C berkapasitas 128 GB untuk OS
Partisi D untuk data berkapasitas sisanya.
Klik New untuk membuat partisi lalu isikan berapa GB partisi
yang ingin dibuat. Contohnya 128 GB maka dalam MB adalah
128000. Lalu klik Apply. Lalu klik OK untuk konfirmasi.
Page 208
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
199
Membuat partisi hardisk saat install Windows 10
Secara otomatis Windows akan membuat 2 partisi. Pertama
untuk System Reserverd sekitar 500 MB. Kedua, partisi yang kita
buat yaitu 128 GB. Jadi jangan heran jika tiba-tiba ada 2 partisi
padahal kita baru membuat 1 partisi dan jangan hapus partisi
pertama tersebut.
Catatan: Terkadang pada proses ini saya gagal membuat
partisi saat menginstal pada laptop yang agak tua, jika Anda
mengalaminya juga solusinya adalah gunakan flashdisk jenis lama,
jangan gunakan USB flashdisk 2.0, 3.0 atau terbaru lainnya.
Namun untuk laptop baru, flashdisk apapun bisa digunakan.
Selanjutnya kita buat lagi 1 partisi. Klik pada drive yang paling
bawah Unallocated Space yaitu space yang belum dialokasikan
(bisa kita sebut sisa dari partisi sebelumnya). Lalu pada Size
jangan diubah karena itu adalah kapasitas sisa yang tersedia.
Kemudian klik Apply.
Page 209
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
200
Membuat beberapa partisi Windows 10
Kemudian klik pada partisi yang ingin kita instal. Pada contoh
ini kita ingin menginstal di Partition 2 sesuai rencana kita di atas.
Jadi, klik pada Partition 2. Lalu, klik Next.
Memilih partisi untuk menginstal Windows 10
5.) Tunggu Hingga Proses Penyalinan File Selesai
Proses instalasi windows ke partisi hardisk dimulai. Proses ini
memakan waktu sekitar 15 menit sesuai kecepatan CPU, kapasitas
RAM dan kecepatan read-write hardisk kita. Proses yang memakan
waktu paling lama adalah nomor 2 yaitu Getting files ready for
installation. Tunggu hingga selesai.
Page 210
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
201
Proses menyalin data Windows 10
Setelah proses Installing updates selesai maka laptop atau PC
akan restart secara otomatis.
Setelah restart secara otomatis, jangan tekan apapun pada
keyboard saat ada tampilan ―Press any key to boot from CD or
DVD…―. Biarkan proses selanjutnya berjalan secara otomatis.
Lalu akan tampil loading Windows 10 dengan teks Getting
ready kurang lebih 5 menit, namun tentu ini sesuai kecepatan
komputer atau laptop kita. Tunggu proses berjalan hingga
komputer atau laptop restart lagi secara otomatis.
Terkadang proses getting ready windows 10 lama saat instal
ulang. Hal ini adalah hal yang normal khususnya jika
menggunakan laptop atau komputer jadul. Namun jika proses
tersebut lebih dari 30 menit maka kemungkinan hardisk atau
komponen lain bermasalah.
Sekali lagi jangan tekan tombol apapun pada keyboard saat
ada tampilan ―Press any key…‖. Maka proses akan berlanjut ke
pengaturan Windows.
Page 211
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
202
6.) Ubah Wilayah Pengguna
Pada tampilan ―Let‘s start with region‖, pilih Indonesia untuk
menentukan wilayah kita berada di negara Indonesia. Lalu klik Yes.
7.) Pengaturan Keyboard Layout Pengguna
Pada tampilan Keyboard layout, biarkan tetap US karena
keyboard layout standar di Indonesia adalah US lalu klik Yes.
Kemudian pada ―Want to add a second keyboard layout?‖ pilih
Skip.
8.) Pengaturan Fitur Windows 10
Pada ―Let‘s connect you to a network‖ pilih ―I don‘t have
internet‖ jika kita tidak ingin menggunakan internet saat ini.
Kemudian muncul ―There‘s more discover when you connect to the
internet‖. Pilih ―Continue with limited setup‖ jika kita tidak ingin
menyambungkan dengan internet saat ini.
Lalu komputer akan restart secara otomatis lagi. Setelah
restart, saat ―Press any key to boot from CD or DVD…‖. Jangan
tekan tombol apapun di keyboard. Maka proses akan lanjut
kembali.
Kemudian akan tampil ―Let‘s connect you to a network‖ lagi,
dan sekali lagi pilih ―I don‘t have internet‖ jika kita tidak ingin
menggunakan internet saat ini. Lalu pilih ―Continue with limited
setup‖.
9.) Buat Nama Pengguna dan Password
Isi nama pengguna untuk Windows 10 yang baru diinstal.
Isikan nama sesuai keinginan kita. Lalu klik Next.
Page 212
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
203
Pembuatan user di Windows 10
Lalu isikan password jika ingin menggunakan password saat
login, jika tidak silakan dikosongi. Kemudian klik Next.
Lalu pada tampilan ―Do more across devices with activity
history‖ klik Yes. Pada ―Choose privacy settings‖ biarkan default
lalu klik Accept. Lalu proses akan berlanjut secara otomatis jadi
silakan tunggu dan jangan dimatikan komputernya. Kemudian kita
akan dibawa ke desktop Windows 10 yang baru saja kita instal.
Proses instalasi selesai dan Win 10 siap digunakan.
Tampilan desktop awal Win 10
Page 213
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
204
Setelah menginstal Windows 10 selanjutnya kita harus
menginstal driver laptop atau komputer kita agar semua perangkat
seperti webcam, audio, VGA dan lainnya berjalan dengan baik.
Jika ada pertanyaan tentang cara instal Windows 10 silakan kirim
melalui kolom komentar.
b. Linux debian
Saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Instalasi
Debian 10 (Buster) Minimal Mode. Apa itu Minimal Mode? Minimal
Mode adalah mode yang dipakai untuk keperluan server. Jadi pada
mode ini tidak ada Desktop Environtment (DE) maka nantinya
hasil instalasinya akan berupa Comand Text atau sering disebut
dengan CLI (Comand Line Interface).
Debian 10 (Buster) merupakan versi terbaru dari keluarga
Linux Debian yang baru saja dirilis tahun kemarin dan sudah
dilengkapi dengan pembaruan aplikasi-aplikasi terbaru serta patch
security yang terbaru juga. Untuk Lebih lengkapnya Anda dapat
membaca Release Note.
1.) Menyiapkan File Installer
Sebelum melakukan instalasi maka terlebih dahulu Anda harus
memiliki File Installernya terlebih dahulu (ISO File). Anda dapat
melakukan download file tersebut melalui web resmi debian atau
juga bisa melalui repo-repo lokal yang ada.
Page 214
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
205
Pilih versi
Karena kita ingin menginstal dengan mode minimal maka
cukup dengan memakai versi CD
amd64 (untuk versi PC 64 Bit)
i386 (untuk versi PC 32 Bit)
Berikut merupakan System Requirement Debian 10 (Buster)
2.) Burning File ISO
Setelah memiliki file installer (ISO File), sekarang saatnya
untuk burn file tersebut ke dalam media installer seperti flasdisk,
CD, atau DVD. Kamu dapat burn file ISO tersebut menggunakan
software seperti WoeUSB, Balena Etcher jika kamu sedang
menggunakan sistem operasi Linux atau Rufus jika kalian sedang
menggunakan sistem operasi Windows.
Page 215
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
206
3.) Memulai Instalasi
Setelah media instalasi berhasil dibuat saatnya melakukan
instalasi dengan cara memasukkan media tersebut ke dalam
perangkat kemudian reboot dan jangan lupa untuk masuk ke BIOS
untuk setting Boot Priority agar Boot Pertama mengarah ke media
installer kita. Saya sarankan agar untuk tidak connect internet
terlebih dahulu.
Jika Anda sudah berhasil mengubah Boot Priority maka secara
otomatis jika komputer reboot maka akan masuk ke tampilan
berikut. Ini adalah halaman awal instalasi Debian 10 (Buster).
Dalam melakukan instalasi ini ada 2 Pilihan yaitu Grapichal Install
dan Install. Perbedaannya adalah jika kita melakukan instalasi
dengan Graphical Install maka User Interface pada saat instalasi
akan lebih bagus serta ada dukungan untuk menggunakan pointer.
Jika anda memilih Install maka User Interface pada saat instalasi
akan terlihat minimalis dan tidak ada dukungan keyboard dan saya
suka untuk menggunakan mode ini.
Pilih Menu Instalasi
Page 216
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
207
4.) Memilih Bahasa
Pilih bahasa instalasi. Di sini saya memilih ―English‖. ―Bahasa
yang kamu pilih akan menjadi bahasa sistem juga nantinya.‖
Pilih Bahasa
5.) Memilih Lokasi/Daerah
Pemilihan Lokasi/Daerah ini nantinya akan dijadikan acuan
untuk mengatur zona waktu. Untuk ini saya memilih other dengan
maksud untuk mencari negara ―Indonesia‖. Caranya adalah
dengan cara pilih ―Other > Asia > Indonesia‖.
Page 217
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
208
Pilih Lokasi/Daerah
Pilih Asia
Pilih Indonesia
Page 218
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
209
6.) Memilih Konfigurasi Lokal Default
Pilih ―United States‖
Pilih United States
7.) Memilih Keyboard
Untuk Keyboard saya memilih ―American English‖.
Pilih Keyboard
Page 219
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
210
8.) Konfigurasi Network
Karena kita tidak menggunakan internet maka akan
ditemukan erorr seperti berikut, namun tidak usah khawatir, pilih
―Continue‖ saja dan pilih ―Do not configure the network at this
time‖.
Config network
Setting network later
Page 220
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
211
9.) Konfigurasi Nama Hostname
Masukkan nama hostname (Nama Komputer) kamu.
Nama Hostname
10.) Membuar ROOT Password
Membuat password untuk user Root.
Membuat Root Password
Page 221
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
212
Konfirmasi Root Password
11.) Membuat User Baru
Masukkan nama user baru yang ingin kamu buat, kemudian
buat username dan passwordnya juga.
Buat Nama User
Page 222
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
213
Buat Username
Membuat User Password
Page 223
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
214
Konfirmasi User Password
12.) Memilih Zona Waktu
Karena saya tinggal di Jawa yang zona waktunya adalah WIB.
Saya memilih ―Western‖
Memilih Zona Waktu
Page 224
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
215
13.) Membuat Partisi Disk
Jika kamu menggunakan hardisk baru pada komputer yang
akan diinstal, pilih ―Guided‖ saja tidak apa-apa atau juga bisa
memilih ―Manual‖. Kalau saya cenderung senang untuk memilih
Manual. Tetapi jika kamu memilih manual kamu harus membuat
partisi-partisi sistem secara sendiri-sendiri. Namun untuk
menginstal Linux itu dibutuhkan 2 partisi minimal yaitu swap dan
root. Hati-hati jika melakukan partisi. Jika Anda memiliki partisi
yang memuat data-data Anda karena bisa menyebabkan
kehilangan data.
Membuat Partisi Disk
Jika memilih ―Manual‖ maka akan muncul jumlah total hardisk
kita yang siap untuk dipartisi.
Page 225
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
216
Jumlah total hardisk
Pilih ―Yes‖ untuk konfirmasi membuat baru partisi tabel.
Konfirmasi membuat baru
Page 226
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
217
Pilih partisi kosong tersebut.
Pilih partisi kosong
Pilih ―Create a new partition‖.
Page 227
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
218
Create a new partition
Masukkan ukuran partisi.
Page 228
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
219
Masukkan ukuran partisi
Mount Partisi menjadi / (untuk partisi root).
Untuk partisi root
Dengan demikian kita berhasil membuat partisi root tersebut
selanjutnya membuat partisi swap.
Page 229
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
220
Berhasil membuat partisi root
Masukkan Ukuran Partisi Swap.
Masukkan Ukuran Partisi Swap
Pilih Logical.
Page 230
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
221
Pilih logical
Mount Partisi menjadi Swap area (untuk partisi swap).
Untuk partisi swap
Kita selesai melakukan partisi lanjut ke langkah selanjutnya.
Selesai melakukan partisi, pilih ―Yes‖ untuk konfirmasi.
Page 231
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
222
14.) Proses Instalasi Sistem
Instalasi dalam proses sekarang kita tinggal menunggu hingga
proses selesai.
Proses Instalasi Sistem
Pilih No.
Page 232
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
223
Pilih No lagi.
15.) Pilihan Instalasi
Karena kita akan install minimal/tidak menggunakan DE maka
kita unchek saja dengan menggunakan tombol SPACE lalu jika
sudah klik tombol TAB lalu ENTER .
Page 233
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
224
Pilihan Instalasi
16.) Instalasi Bootloader
Untuk instalasi Boot Loader ini silakan untuk dipilih ―Yes‖
karena jika pilih ―No‖ maka sistem operasi tidak akan bisa booting,
Arahkan instalasinya ke hardisk kita.
Instalasi Bootloader
Page 234
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
225
17.) Instalasi Selesai
Proses instalasi selesai. Kita diminta untuk mencopot instalasi
media kita sebelum reboot agar nantinya komputer akan langsung
booting ke hardisk.
Instalasi selesai
Page 235
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
226
18.) Login ke Sistem Operasi
Sekarang kita coba login menggunakan user root/user yang
sudah kita buat tadi.
Login ke Sistem Operasi
Sekian Tutorial Instalasi Sistem Operasi Debian 10
B. Praktik dan konfigurasi penyambungan kabel
Page 236
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
227
1) Pengertian kabel UTP dan fungsinya
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari ―Unshielded Twisted Pair‖
yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga,
mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi
yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel
UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit
dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.
2) Penjelasan tentang kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai
untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian
dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini
terbagi ke dalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded.
Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung
pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis
ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.
3) Berikut ini fungsi dari kabel UTP
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk
jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan
komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang
lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi dalam beberapa kategori
berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
4) Inilah jenis-jenis dari kabel UTP
Kategori atau jenis kabel UTP:
Bentuk kabel UTP
Page 237
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
228
Macam kabel UTP
● CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel
UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain
untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
● CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel
UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik
dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau
kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data
dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan
data sampai 4 megabit/detik.
● CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan
dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini
didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
● CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis
kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih
lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category
3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16
megabit/detik.
● CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis
kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika
dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau
yang sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan
sampai 100 megabit/detik.
● CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis
standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
● CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel
premium yang sangat cocok sebagai media yang high
traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single
cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10
Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.
Page 238
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
229
5) Cara Crimping Kabel UTP ke RJ-45 (Straight dan Cross)
Sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan
adalah kabel utp, konektor RJ-45, dan Tang Crimping dan kalo
lebih bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, alat
bahan yang harus disiapkan antara lain:
Tang Crimping
Kabel UTP
Page 239
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
230
Lan Tester
RJ-45
Kabel UTP terdiri dari 2 jenis, yaitu Straight dan Cross. Kabel
straight digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware
yang berbeda seperti menghubungkan PC ke Switch/Hub, dan
kabel cross digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware
yang sama seperti dari PC ke PC, Laptop ke Laptop.
6) Urutan Kabel
URUTAN-URUTAN KABEL UTP (Straight dan Cross):
Berikut ini adalah urutan pengabelan straight:
Jadi kedua ujung harus sama urutannya.
Ujung A/T-568 A Ujung B/ T-568 B
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau 4. Biru
5. Putih Biru 6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau 4. Biru
5. Putih Biru 6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Page 240
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
231
Fungsi kabel straight:
● Agar bisa menghubungkan antara dua Hub atau Switch
ke salah satu Hub atau Switch. Agar port dari UpLink
dan yang lainnya bisa menggunakan port yang biasa.
● Menghubungkan antar komputer ke port biasa pada
Switch.
● Agar dapat menyambungkan port dari WAN Router ke
Port dari LAN modem cable ataupun DSL.
● Menyambungkan port kabel LAN router ke port kabel
UpLink di Switch.
● Menghubungkan antara Komputer ke Port LAN modem
cable atau DSL.
Berikut ini adalah urutan pengabelan cross:
Jadi salah satu ujung kabel dibuat straight dan satunya cross.
Inilah kabel cross over dan hanya 4 warna kabel yang berbeda
urutan saat membuat kabel crossover.
Ujung A/T-568 A Ujung B/ T-568 B
1. Putih Orange
2. Orange 3. Putih Hijau
4. Biru 5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat 8. Coklat
1. Putih Hijau
2. Hijau 3. Putih Orange
4. Biru 5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat 8. Coklat
Jadi urutan kabel cross itu adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 untuk ujung B.
Page 241
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
232
Fungsi kabel cross:
● Menghubungkan dari komputer ke port UpLink Switch.
● Menghubungkan dari port LAN router ke port yang ada
di Hub atau Switch.
● Menghubungkan antara dua komputer secara langsung.
7) Proses mengkrimping
Langkah-langkahnya antara lain:
Potong kabel LAN dan kupas kulit luarnya,
menggunakan Tang Krimping.
Pastikan kabel dalam keadaan baik saja.
Sisihkan kabel berwarna putih-coklat dan coklat ke
kanan, dan sisihkan kabel putih oranye dan oranye ke
sisi kiri.
Lepaskan kumparan kabel berwarna putih-hijau dan
hijau, letakkan kabel berwarna putih hijau di sebelah kiri
kumparan kabel putih-biru dan biru, sedangkan kabel
berwarna hijau di sebelah kanan kabel kumparan putih-
biru dan biru.
Lepaskan kabel berwarna putih-biru dan biru. Posisikan
kabel berwarna biru di sisi kiri dan kabel biru putih di sisi
kanan.
Sebelum memasukkan kabel utp ke dalam konektor RJ-
45, dengan urutan warna kabel (dari sisi kiri): putih-
oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau,
putih-coklat, coklat. Jika sudah sesuai dan sudah rapi
masukkan kabel ke dalam konektor RJ-45.
Pastikan kulit kabel yang di posisi luar tidak terlalu ke
dalam dan keluar. Jika sudah, masukkan ke dalam port
atau lubang di tang krimping, tekan hingga ada suara
terjepit.
Pengukuran jika sudah selesai:
Page 242
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
233
LAN tester adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
pengecekan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau kabel LAN.
Sebelum pengecekan kabel UTP harus sudah terpasang RJ-45 atau
RJ-11. LAN tester ini dinilai penting sebelum kabel LAN dilakukan
instalasi atau pemasangan ke setiap komputer atau perangkat
lainnya pada suatu jaringan atau LAN, apalagi instalasinya dengan
skala besar misalnya perkantoran, apartemen, pusat perdagangan
(mall), dan lainnya. Karena dengan LAN tester akan memberikan
keyakinan bahwa kabel UTP tidak bermasalah dan siap untuk
dilakukan pemasangan.
Pada LAN tester dibagi menjadi 2 kotak bagian yaitu induk
tester (besar) dan anak tester (kecil). Tester induk dan tester
anak terdapat led indikator yang berfungsi mengecek kebenaran
pada kabel yang sedang kita cek.
Page 243
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
234
Cara menggunakan LAN tester
1. Masukkan/colokkan konektor salah satu ujung kabel UTP
pada Port Tx induk tester (yg besar).
2. Masukkan/colokkan konektor ujung kabel UTP lain pada
port Rx anak tester (yg kecil).
3. LAN tester dengan menggeser saklar ke posisi auto.
4. Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan pada LAN
Tester, jika diperoleh data sebagai berikut:
● Led 1: menyala
● Led 2: menyala
● Led 3: menyala
● Led 4: menyala
● Led 5: menyala
● Led 6: menyala
● Led 7: menyala
● Led 8: menyala , artinya lampu Led (nomor 1 sampai 8)
yang ada pada LAN tester (induk tester dan anak tester)
menyala semua maka bisa dikatakan kabel UTP tersebut
tidak bermasalah dan siap dipasang. Kalau ada salah
satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin
nomor tersebut ada masalah, maka harus dilakukan
pengecekan fisik kabel UTP dan konektor, apakah
pemasangannya benar atau tidak.
8) Membuat jaringan peer to peer
Jaringan peer to peer (P2P) adalah suatu model komunikasi
dua arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau
internet tanpa melalui sebuah server. Dalam model ini, tiap
pesertanya memiliki kapabilitas yang sama dan tidak seorang pun
dari peserta dapat memulai suatu sesi komunikasi tersendiri.
Jaringan peer to peer (P2P) merupakan salah satu model
jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer,
dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam
lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk
membuat jaringan peer to peer dengan dua komputer, kita tidak
perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan
Page 244
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
235
1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing
komputer.
Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai
dikembangkan sejak tahun 1980 dan banyak digunakan pada
jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki sebuah server
yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan
ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups.
Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:
● Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai
server terdedikasi.
● Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan
sekaligus juga klien.
● Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan
jaringan.
● Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara
untuk dapat terhubung dalam satu jaringan.
Kelebihan jaringan peer to peer
Biaya yang dibutuhkan untuk menerapkannya jauh lebih
murah, sebab tidak memerlukan server dengan
spesifikasi yang sangat tinggi untuk dapat melayani
semua klien.
Setiap komputer dalam jaringan akan bertindak sebagai
server sekaligus klien, sehingga setiap komputer
memiliki hak yang sama.
Kinerja jaringan tidak tergantung kepada server.
Khusus untuk server tidak membutuhkan sistem operasi
maupun aplikasi.
Tidak membutuhkan administrator khusus untuk
merawat jaringan.
Instalasi jaringan mudah.
Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi
memakai hardware seperti: harddisk, drive, modem,
Page 245
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
236
printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam satu
jaringan.
Tidak akan memengaruhi komputer lain, jika ada salah
satu komputer yang bermasalah.
Kekurangan topologi peer to peer
Jika tingkat keamanan jaringan lemah atau rendah,
rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa
adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan
oleh setiap user masing-masing komputer.
Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
Untuk Troubleshooting jaringan ini lebih sulit, karena
semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi
jaringan.
Sulit juga untuk dikembangkan, karena jaringan ini
kurang cocok digunakan dalam skala besar.
Administrasi tidak terkontrol.
Kinerja jaringan menjadi lebih rendah sebab selain harus
mengelola fasilitas jaringan, semua komputer juga harus
mengelola aplikasinya sendiri.
Banyak file sharing akan memengaruhi kinerja komputer.
Membuat jaringan peer to peer
1. Sambungkan kabel cross over ke komputer 1 dan
komputer 2.
2. Atur IP address komputer tersebut
Keterangan Komputer 1 Komputer 2
IP address 192.168.0.1 192.168.0.2
Subnet mask 255.255.255.0 255.255.255.0
3. Jika sudah buka command prompt lalu ketik PING
disertai IP address PC yang mau dicek
Page 246
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
237
4. Jika hasilnya reply maka terkoneksi
C. Praktik dan konfigurasi router
1. Pengertian Router
Apa yang dimaksud dengan router? Router adalah suatu
perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan yang sama
maupun jaringan yang berbeda dari sisi teknologinya.
Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian router adalah
suatu hardware jaringan komputer yang berfungsi untuk
mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet dari satu
perangkat komputer ke perangkat lainnya, di mana proses
tersebut disebut dengan routing.
Setiap router mempunyai fasilitas DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol) yang dapat disetting sedemikian rupa
sehinga dapat membagi IP address. Selain itu, pada router juga
terdapat NAT (Network Address Translator) yaitu fasilitas yang
memungkinkan suatu alamat IP atau koneksi internet dapat di-
sharing ke alamat IP lain.
2. Fungsi Router
Mengacu pada penjelasan pengertian router di atas, fungsi
utama dari setiap router adalah untuk menghubungkan 2 jaringan
atau lebih agar dapat mendistribusikan paket data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya.
Page 247
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
238
Secara lengkap, adapun beberapa fungsi router adalah
sebagai berikut:
1) Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa
jaringan sehingga user dapat mengirimkan paket data
dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Proses koneksi
tersebut yaitu dengan mendistribusikan IP address
kepada setiap komputer dalam jaringan, baik secara statis
ataupun dengan DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol).
2) Fungsi router berikutnya adalah untuk mentransmisikan
informasi atau data dari suatu jaringan menuju jaringan
yang lain di mana sistem kerjanya mirip seperti bridge
(jembatan jaringan).
3) Fungsi router yang lainnya adalah untuk menghubungkan
suatu jaringan lokal dengan koneksi DSL (Digital
Subscriber Line) atau yang lebih dikenal dengan DSL
router.
Teknologi router saat ini sudah lebih canggih, di mana
penggunaannya tidak hanya dengan menggunakan sambungan
kabel LAN, tapi juga dengan teknologi wireless. Dengan begitu,
maka sebuah router dapat terhubung pada semua perangkat
komputer, laptop, dan gadget lainnya yang masih berada dalam
jangkauan router tersebut.
3. Cara Kerja Router
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian router di atas,
fungsi router adalah untuk menghubungkan beberapa jaringan
dan memfasilitasi transmisi antar jaringan tersebut. Dalam hal ini,
router membutuhkan setidaknya dua kartu jaringan atau NIC
(Network Interface Car) yang dipasang pada setiap jaringan.
Page 248
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
239
Berikut ini adalah contoh gambar dimana ada dua jaringan
yang dihubungkan oleh router.
Routing Dasar – Menghubungkan dua jaringan dengan router
Pada gambar di atas terdapat dua jaringan dengan satu router
yang sangat sederhana dan mudah untuk dikonfigurasi. Untuk
jaringan yang besar dan kompleks tentunya pengaturan akan
berbeda dan lebih rumit.
Sebagai contoh, misalnya kita ingin menghubungkan 3
jaringan maka kita dapat menghubungkannya dengan dua cara
yang berbeda, yaitu:
a. Menghubungkannya secara berantai dengan memakai 2
router.
b. Menghubungkannya secara langsung satu sama lain
dengan memakai 3 router.
Perhatikan gambar berikut ini;
Page 249
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
240
Pada konfigurasi 1, jika salah satu router (router A atau router
B) bermasalah maka data jaringan dari subnet A tidak akan dapat
dikirimkan ke subnet C karena hanya terdapat satu jalur.
Pada konfigurasi 2, jika diberikan router tambahan di antara
subnet A dan subnet C maka akan terdapat dua rute ke subnet C
sehingga jaringan akan menjadi lebih efisien.
Setiap router akan memilih jalur tercepat dalam mengirimkan
data dari satu subnet ke subnet yang lainnya. Perhatikan
konfigurasi 2 pada gambar di atas, jika kita ingin mengirimkan
data dari subnet A ke subnet C, maka jalur tercepat adalah melalui
router C ketimbang melalui router A dan B.
4. Jenis-Jenis Router
Secara umum, router dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis. Sesuai dengan pengertian router, adapun jenis-jenis router
adalah sebagai berikut:
I. Berdasarkan Pengaplikasiannya
1) Router Aplikasi, yaitu suatu aplikasi yang dapat diinstal oleh
user pada sistem operasi komputer sehingga sistem operasi
komputer tersebut dapat bekerja layaknya router. Beberapa
aplikasinya diantaranya;
● Wingate
● WinProxy
● Winroute
● Spygate
Page 250
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
241
2) Router Hardware, yaitu hardware yang mempunyai kemampuan
seperti router. Dengan kemampuan tersebut, hardware ini
dapat digunakan untuk;
● Membagi alamat IP (IP address)
● Membagi jaringan internet di suatu wilayah, misalnya
router sebagai acces point dan wilayah yang mendapat
IP address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
3) Router PC, yaitu suatu komputer dengan spesifikasi tinggi yang
dimodifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai router. Beberapa
spesifikasi minimum yang harus ada pada komputer tersebut
yaitu;
● Prosessor Pentium II dengan hard drive 10 GB dan RAM
64.
● Terdapat LAN Card.
● Sistem operasi khusus router PC, Mikrotik.
II. Berdasarkan Mekanismenya
1) Router Statis, yaitu router yang mampu untuk melakukan
proses routing (penghalaan) dari suatu jaringan dimana
prosesnya dilakukan secara manual oleh seorang
administrator.
2) Router Dinamis, yaitu router yang dapat melakukan proses
routing (penghalaan) dapat berjalan secara otomatis dan
dinamis setelah melalui pengaturan oleh seorang
administrator jaringan.
3) Router Wireless, yaitu router yang dapat bekerja tanpa
menggunakan kabel karena hanya mengandalkan media
udara untuk mengirimkan paket data.
Page 251
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
242
5. Konfigurasi router memakai packet tracer
Router on Stick adalah salah satu metode menghubungkan PC
dengan cara meroutingkan traffic antara beberapa VLAN pada
network. Bekerja dengan cara melewatkan data dari interface
yang telah diubah menjadi mode trunk. Salah satu interface yang
ada di switch akan digunakan untuk trunk begitu juga dengan
router untuk menghubungkan beberapa vlan dan merouting VLAN
melewati sub-interface.
Langkah-Langkah
1. Pertama buka aplikasi cisco packet tracer.
2. Lalu buatlah topologi seperti gambar topologi di atas.
3. Setelah selesai, masuk ke dalam CLI dari switch dengan
cara double click switch0 lalu masuk ke menu CLI.
Page 252
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
243
Penjelasan :
Konfigurasi CLI switch0 :
Switch>en (masuk ke switch0)
Switch#conf t (masuk ke konfigurasi switch)
Switch(config)#int ra fa0/2-3 (masuk ke konfigurasi
interface fast ethernet 0/2 sampai 0/3)
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10
(membuat port menjadi anggota vlan 10)
Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast
ethernet 0/2 sampai 0/3)
Switch(config)#int ra fa0/4-5 (masuk ke konfigurasi
interface fast ethernet 0/4 sampai 0/5)
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 20
(membuat port menjadi anggota vlan 20)
Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast
ethernet 0/4 sampai 0/5)
Switch(config)#int fa0/1 (masuk ke konfigurasi dari
interface fast ethernet 0/1)
Page 253
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
244
Switch(config-if)#switchport mode trunk (membuat port
menjadi mode trunk)
Switch(config-if)#ex (keluar dari interface fast ethernet
0/1)
4. Kemudian masuk ke dalam CLI dari Router0.
Konfigurasi CLI router0 :
Router>en (masuk router0)
Router#conf t (masuk ke konfigurasi dari router)
Router(config)#int fa0/0 (masuk ke konfigurasi interface
fast ethernet 0/0)
Router(config-if)#no sh (mengaktifkan interface fast
ethernet 0/0)
Router(config-if)#int fa0/0.10 (masuk ke interface fast
ethernet 0/0 vlan 10)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
(mengaktifkan trunking vlan 10)
Router(config-subif)#ip add 192.168.10.254
255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)
Router(config-subif)#int fa0/0.20 (masuk ke interface
fast ethernet 0/0 vlan 20)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
(mengaktifkan trunking vlan 20)
Router(config-subif)#ip add 192.168.20.254
255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)
Router(config-subif)#ex (keluar dari interface fast
ethernet 0/0)
Page 254
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
245
5. Tambahkan konfigurasi IP Address, Netmask, dan
Gateway pada setiap PC sesuai dengan topologi dengan
netmask /24. Buka PC masuk ke Desktop > IP
Configuration.
>>PC0
Konfigurasi IP dari PC0:
IP Address : 192.168.10.1
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.10.254 (IP Address dari
Router0 interface fa0/0 vlan 10)
>>PC1
Konfigurasi IP dari PC1:
IP Address : 192.168.10.2
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.10.254 (IP Address dari
Router0 interface fa0/0 vlan 10)
Page 255
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
246
>>PC2
Konfigurasi IP dari PC2 :
IP Address : 192.168.20.1
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.20.254 (IP Address dari
Router0 interface fa0/0 vlan 20)
>>PC3
Konfigurasi IP dari PC0 :
IP Address : 192.168.20.2
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.20.254 (IP Address dari
Router0 interface fa0/0 vlan 20)
Page 256
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
247
6. Lalu langkah terkahir adalah mengecek konfigurasi
dengan cara ping dari PC0 ke semua PC, maka akan
menghasilkan output berupa successful.
D. Praktik dan konfigurasi OTDR
1. Fiber optic
Berbeda dari kabel lain yang membawa listrik, kabel Fiber
Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik
menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain.
Bahan utama dari kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca
dan plastik yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai
rambut manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan
dari tembaga.
Terdapat 2 jenis mode transmisi yakni Single Mode yang
memanfaatkan sinar laser sebagai media transmisinya dan Multi
Mode yang menggunakan media LED. Biasanya jenis kabel Fiber
Optik ini lebih sering dipakai pada suatu instalasi jaringan dengan
kelas menengah hingga atas.
Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis
kabel yang lain yakni menghubungkan antar komputer atau
pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu.
Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi
serta kemampuan transfer data lebih cepat. Untuk kecepatan
pengiriman data bisa sampai kisaran Gigabyte per detiknya. Selain
itu karena tidak membawa listrik kabel jenis ini juga tidak
terpengaruhi gangguan elektromagnetik sehingga stabil dalam
penggunaannya.
Page 257
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
248
Namun tentunya dengan banyaknya kelebihan yang diperoleh
tentunya harus dibayar lebih mahal, itulah sebabnya kabel jenis ini
tidak dipakai oleh sembarangan orang. Biasanya perusahaan skala
besar serta operator telekomunikasi yang lebih sering memilih
menggunakan kabel Fiber Optik ini. Bahkan saat ini pun
perusahaan pengembang Wi-Fi sudah mulai memakai Fiber Optik
karena lebih cepat dan stabil.
Meskipun hadir dengan kemampuan lebih tinggi daripada jenis
kabel yang terdahulu bukan berarti kabel Fiber Optik ini tidak
memiliki kekurangan sama sekali. Di bawah ini kami jelaskan
berbagai macam kelebihan serta kekurangan yang dapat Anda
peroleh jika menggunakan Fiber Optik:
Kelebihan Fiber Optik
1. Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan
data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik maka memberikan
kebebasan bagi perusahaan–perusahaan internet dan telepon
memilih bandwith tinggi.
2. Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari
kabel ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena
bahannya dari serat kaca dan plastik. Hal ini memungkinkan
tersedianya ruang yang cukup besar.
3. Karena tidak menggunakan arus listrik, kabel Fiber Optik ini
bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio,
serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga
banyak digunakan perusahaan–perusahaan besar.
4. Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap
kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi Anda
tidak perlu mengkhawatirkan validitas data.
5. Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya
konsleting juga tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan
juga sangat terjamin.
Page 258
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
249
Kekurangan Fiber Optik
1. Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya
yang cukup tinggi. Hal ini sangatlah wajar mengingat bahan–
bahan yang digunakan serta pemasangannya. Oleh sebab itu
pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan melainkan
perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang
menginginkan akses lebih cepat.
2. Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk
perawatan Fiber Optik pun juga memerlukan biaya yang tidak
sedikit melihat alat– lat yang digunakan juga tidaklah murah.
3. Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya
dipasang pada jalur yang berbelok atau yang memiliki sudut
melengkung agar proses berjalannya gelombang bisa lebih
lancar atau tidak terhambat.
Bagian-bagiannya:
1) Bagian Inti (Core)
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan
diameter yang sangat kecil.
Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat
performa yang lebih baik dan stabil.
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian
utama dalam struktur kabel fiber
Optik yakni ‗core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Pada
umumnya core memiliki diameter sekitar 2 µm-50 µm
(tergantung dari jenis serat optiknya).
Ukuran core berpengaruh besar terhadap kualitas dan
kemampuan dari sebuah kabel fiber optik.
Page 259
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
250
Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat
berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung
kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat
dilakukan.
2) Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung
menyelimuti serat optik.
Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 µm sampai 250
µm. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari
core, di mana hubungan indeks bias antara core dan cladding
akan memengaruhi perambatan cahaya pada core
(memengaruhi besarnya sudut kritis).
Cladding terbuat dari bahan silikon dan komposisi bahannya
berbeda dengan bagian core.
Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai
pemandu gelombang cahaya 73 yang merefleksikan semua
cahaya tembus kembali kepada core.
Cladding merupakan bagian yang mempunyai peran penting.
Berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core
serat optik.
3) Bagian Coating/Buffer
Coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari
cladding dan core.
Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua
gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan
pada kabel dan kelembapan udara dalam kabel. Coating
memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam
penyusunan urutan core.
Page 260
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
251
4) Bagian Strength Member dan Outer Jacket
Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting, karena
menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optic.
Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian
terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai
gangguan fisik secara langsung.
Kabel dan fungsi elemen
Fungsi Elemen:
1. Fiber Core adalah inti fiber, berfungsi sebagai media pembawa
cahaya dari sisi pengirim ke sisi penerima.
2. Thixotropic Filling Gel adalah jelly compound yang mempunyai
psikositas tertentu, tidak menghalangi sambungan fiber, tidak
merusak warna fiber dan mempunyai sifat anti korosif,
berfungsi sebagai pengaman inti fiber dan mencegah
kelembapan serta penetrasi air yang dapat memengaruhi
karakteristik fiber baik selama proses produksi maupun di
lapangan.
3. Polybutyleneterephthalate (PBTP) Tubes, adalah material yang
berfungsi untuk membungkus/menempatkan inti fiber melalui
proses extrusi dengan diameter tertentu serta sebagai
pelindung serat optik dari akibat tekanan ataupun tekukan
(bending).
Page 261
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
252
4. FRP Central Strength Member, adalah fiber reinforced plastik
yang dipasang pada tengah-tangah diameter kabel yang
berfungsi sebagai penahan akibat beban tarik pada saat
pelaksanaan instalasi.
5. Water Blocking Yarm berfungsi sebagai konduktivitas elektris
dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.
6. Polyaramid Yarm, adalah material yang mempunyai tensile
strength tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan kuat tarik
akibat dari beban tarik kabel.
7. Helically Water Blocking Tape, adalah material non konduktif
dan kedap air, yang berfungsi sebagai penguat dan pelindung
deformasi atau lengket akibat perubahan panas selama proses
jacketing.
8. Rip Cord, adalah material yang terbuat dari bahan nylon
ataupun yang sejenisnya, dipasang masing-masing pada
posisi berseberangan 180 derajat terhadap penampang kabel,
berfungsi sebagai pengupas kabel selama proses instalasi.
9. Longitudinal Aluminium Tape, adalah pita aluminium yang
mengelilingi elemen sepanjang kabel berfungsi untuk
mencegah terjadinya kelembapan dan juga deformasi akibat
perubahan panas selama proses produksi.
10. Polyethylene (PE) Sheath, adalah selubung/jacket berwarna
hitam yang mempunyai ketahanan terhadap sinar Ultra Violet
(UV) berfungsi sebagai pembungkus dan sekaligus pelindung
kabel yang dibuat melalui proses extrusi.
11. Notch adalah celah atau lekukan pada selubung/jaket kabel
12. Galvanised Steel Wire Messenger, adalah kawat baja yang
digalvanisasi, dipilin dan mempunyai kuat tarik yang tinggi,
yang berfungsi sebagai penggantung.
Kode Warna
Kode warna pada kabel fiber optik, baik kabel tanah atau
kabel udara ataupun jenis konvensional maupun FTTX hampir
mirip dengan kode warna kabel tembaga STEL-K. Kalau kode
warna pada kabel tembaga menganut sistim BOHCA (Biru, Orange,
Hijau, Coklat, Abu), begitu pula dengan kabel fiber optik yang juga
menganut sistem BOHCA, cuma ada sedikit tambahan pada
warnanya. masing masing warna antara lain : Putih, Merah, Hitam,
Page 262
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
253
Kuning, Ungu, Pink dan Tosca serta Golden dan Silver (khusus 24
core).
Jenis-jenis Kabel Fiber Optik
Dalam pemasangannya, ada dua jenis kabel fiber optik yang
digunakan berdasarkan mode transmisinya. Kedua jenis kabel fiber
tersebut adalah:
1. Fiber Optik Mode Tunggal
Kabel fiber optik mode Tunggal (single) persis sesuai
penamaannya. Jenis serat optik ini hanya memancarkan satu
mode cahaya. Dengan kata lain, ia hanya dapat membawa satu
panjang gelombang cahaya dalam suatu waktu. Panjang
gelombang tersebut sekitar 1310 nm atau 1550 nm.
Apakah karena memancarkan 1 mode cahaya akan membuat
Fiber Optik Mode Single kemampuannya dalam mentransfer data
jadi lebih sedikit? Nyatanya tidak demikian, pada fiber optik tipe
tunggal kemampuannya jauh lebih baik daripada serat optik
multimode karena memiliki bandwidth lebih banyak dan
kekurangannya lebih sedikit dibanding multimode. Dari segi
kecepatannya, tak tertandingi.
Page 263
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
254
Ada juga hal yang menarik, keberadaan fiber mode tunggal
muncul sesudah fiber optik jenis multimode. Selain itu, karena
cahaya dalam mode tunggal bergerak dalam arah lurus, berakibat
ada lebih sedikit minusnya dibanding multimode, dan itu dapat
digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan koneksi jarak jauh.
Kekurangan dari mode tunggal ini diantaranya lebih sulit pada
saat proses instalasi pemasangan.
2. Fiber Optik Multimode
Sesuai dengan namanya, jenis fiber optik yang satu ini
memungkinkan terjadinya beberapa mode cahaya untuk
melakukan perjalanan di sepanjang porosnya.
Secara fisik dibandingkan mode single, multimode fiber optik
memiliki diameter inti yang lebih tebal. Panjang gelombang cahaya
dalam serat multimode berada dalam spektrum yang terlihat mulai
850 hingga 1300 nm.
Refleksi gelombang di dalam fiber multimode terjadi pada
sudut yang berbeda untuk setiap mode. Akibatnya, berdasarkan
sudut-sudut ini, jumlah refleksi dapat bervariasi.
Page 264
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
255
Fiber optik multi mode ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
● Fiber optik multimode stepped index
● Fiber optik multimode graded index.
Penggunaan Kabel Serat Optik Pada Dunia Industri
Dunia komunikasi jaringan telah sepenuhnya direvolusi oleh
kabel fiber optik, sejak dibuat hampir 40 tahun yang lalu.
Beberapa penggunaan yang biasa dijumpai untuk kabel fiber optik
tercantum di bawah ini:
1) Internet
Disebabkan kemampuannya mentransmisikan data dalam
jumlah besar dengan kecepatan tinggi, kabel fiber optik menjadi
tumpuan utama dan meninggalkan kawat tembaga tradisional.
Kabel serat optik lebih fleksibel, lebih ringan, lebih tebal, dan
dapat membawa lebih banyak data.
2) Telepon
Dalam dunia telekomunikasi fiber optik mampu memberikan
koneksi lebih cepat dan percakapan lebih jelas tanpa menimbulkan
delay yang menjenuhkan.
Page 265
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
256
3) Televisi Kabel
Kemampuannya mentransmisi bandwidth berukuran besar
dalam waktu yang cepat membuatnya sempurna untuk
mentransmisikan sinyal untuk TV HD.
4) Dunia Kedokteran (Gigi dan Bedah)
Termasuk penelitian mikroskopis dan biomedis. Kabel serat
optik banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan penelitian
ilmiah lainnya.
5) Jaringan komputer
Pada suatu sistem jaringan komputer diperlukan kecepatan,
kabel serat optik mampu mengakomodir kebutuhan tersebut.
6) Industri Otomotif
Kabel serat optik memainkan peran keamanan yang sangat
penting dalam kendaraan modern saat ini. Kabel ini banyak
digunakan untuk penerangan eksterior dan interior kendaraan.
Dan kabel serat optik menjadi sangat berharga dalam penggunaan
aplikasi keamanan seperti airbag dan kontrol traksi. Alasan untuk
ini adalah kenyataan bahwa sinyal dapat ditransmisikan antara
berbagai bagian kendaraan dengan kecepatan kilat.
7) Sistem Pencahayaan dan Dekorasi
Karena kabel serat optik memberikan solusi yang ekonomis,
sederhana, dan menarik untuk sebuah sistem pencahayaan.
8) Aplikasi Antariksa dan Militer
Tingkat keamanan data yang sangat tinggi diperlukan dalam
aplikasi luar angkasa dan militer, dan kabel serat optik
memberikan solusi ideal atasi masalah itu.
Page 266
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
257
9) Inspeksi Mekanis
Dimana kabel serat optik digunakan untuk memeriksa tempat-
tempat yang sulit dijangkau, misalnya tukang pipa yang
memeriksa pipa, dan inspeksi lokasi oleh para insinyur.
Prinsip Kerja Fiber Optik
Prinsip kerja serat optik adalah transmisi informasi dalam
bentuk partikel cahaya atau foton. Inti dari fiberglass & cladding
memiliki indeks bias khusus untuk memuntir cahaya ke dalam
sudut tertentu. Kemudian data ditransmisikan dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Faktor lainnya yang memengaruhi efisiensi dari pantulan
cahaya itu lebih kepada bahan apa yang dipakai pada serat optik
tersebut. Semakin murni bahan penyusun serat optik, cahaya yang
diserap makin minim. Dengan minimnya suatu fiber optik
menyerap cahaya, cahaya yang dapat dipantulkan akan semakin
kuat. Hal ini akan membuat kinerjanya makin maksimal.
Splicing
Splicing fiber optic atau menghubungkan secara langsung
antar kabel fiber optik ini dilakukan dengan menggunakan panas
atau yang disebut dengan fusion splicing. Hal ini berupaya untuk
menyatukan dua serat secara bersama sehingga sinar yang
melalui serat tidak akan dipantulkan kembali. Panas yang
digunakan adalah panas lokal yang nantinya akan mencairkan.
Melakukan splicing pada fiber optic tentunya disebabkan
beberapa faktor yang berasal dari luar. Misalnya saja tidak sengaja
terkena jangkar, cangkul, atau terkena senar layangan, atau bisa
juga saat akan menyambungkan serat optik ketika instalasi
tersebut dalam jarak yang cukup jauh.
Page 267
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
258
Jika sudah dilakukan splicing, maka usaha tersebut bisa
meminimalisir adanya redaman. Karena jika Anda melakukan
splicing dengan menggunakan konektor, maka Anda akan
mendapatkan adanya redaman yang lebih besar jika dibandingkan
saat Anda menggunakan teknik splicing.
Cara Mendapatkan Kualitas Splicing Fiber Optic yang Baik
Agar Anda bisa mendapatkan kualitas splicing atau
penyambungan yang baik, maka ada beberapa hal yang perlu
untuk Anda perhatikan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Kualitas Kabel Sesuai dengan Spesifikasi
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang terbaik,
maka pastikan bahwa kualitas dari kabel sudah sesuai dengan
spesifikasinya. Hal ini akan sangat mendukung dalam proses
splicing yang Anda lakukan.
2) Alat Sambung (Fusion Splicer) yang Baik
Selain memastikan bahwa kabel yang Anda gunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi, maka hal yang perlu Anda perhatikan
selanjutnya adalah penggunaan alat sambung (fusion splicer) yang
baik. Dengan begitu, hasilnya pun akan lebih rapi.
3) Lingkungan Haruslah Bersih
Pastikan juga saat Anda melakukan splicing atau
penyambungan dengan berada di tempat yang bersih.
4) Jointer Haruslah Berpengalaman
Gunakanlah jointer yang sudah benar-benar berpengalaman.
Hal ini sangatlah penting, di mana jika dilakukan oleh jointer yang
berpengalaman maka akan memberikan hasil yang terbaik dan
memuaskan.
Page 268
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
259
Perhatikan Hal Ini Saat Splicing Fiber Optic
Ketika Anda melakukan splicing fiber optic, maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Sebelum Anda melakukan splicing, pastikan jika semua
peralatan serta bahan yang akan digunakan sudah siap
tersedia. Dan jangan lupa untuk memastikan bahwa tangan
Anda sudah benar-benar bersih. Karena jika ada kotoran
yang berada di serat optik, maka hal tersebut akan
menciptakan adanya redaman.
2. Anda juga perlu untuk meletakkan tangan Anda di bagian
belakang cutter saat sedang mengupas pelindung serat.
3. Jangan sampai Anda menginjak tube yang nantinya akan
bisa merusak core yang terletak di dalam. Hal ini bisa
membuat core menjadi retak bahkan pecah.
4. Pastikan tidak ada cairan berupa alkohol yang dekat dengan
mata Anda. Di mana alkohol ini bisa menguap di dalam
udara.
5. Jangan sampai menggulung core yang diameternya sangat
kecil. Hal ini akan menyebabkan core menjadi putus.
6. Core yang tersisa, maka harus dibuang secara benar. Jika
dibuang sembarangan, maka ketika tidak sengaja terkena
dan menembus kulit, kemungkinan bisa masuk ke aliran
darah dan berpotensi mengganggu kesehatan.
7. Serat jangan sampai terkena air yang nantinya akan
merusaknya.
Persiapan splicing
Alat alat fiber optik dan fungsinya adalah seperangkat alat
instalasi yang di pakai untuk memasang kabel fiber optik. ada
beberapa macam jenis perangkat fiber optik yang di pakai, seperti
alat untuk pemeriksaan inti core dan pembersih core fiber optik.
Page 269
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
260
1) Fusion Splicer
Fusion splicer atau penyambungan fiber optik adalah proses
penyambungan fiber optik, misal konduktor kabel optik, melalui
perlakuan panas suhu tinggi. Dengan bantuan mesin las khusus,
pengelasan fiber optik dilakukan secara otomatis. Dengan bantuan
mesin las, seluruh rangkaian pekerjaan pengelasan dilakukan dari
penyelarasan ujung yang akan dilas hingga perlindungan
sambungan.
Penyambung fiber optik modern adalah robot industri yang
dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis. Menghapus pernis
berwarna dan lapisan pelindung dari ujung fiber (2-3 cm).
Pembelahan fiber yang dilindungi dengan presisi khusus.
Penjajaran (alignment) fiber optik di bawah mikroskop
menggunakan manipulator. Pada mesin las modern, penyelarasan
dilakukan secara otomatis. Selanjutnya, bagian ini ditempatkan di
ruang termal (oven), di mana selongsongnya menyusut panas.
2. Cleaver
Cleaver adalah sebuah alat atau perlengkapan untuk
membuat potongan muka ujung fiber yang hampir sempurna.
Sama seperti menggunakan alat pencungkil ketupat saat
memotong kaca, roda (bilah) pisau pemotong fiber membuat
potongan yang sangat kecil pada fiber terlebih dahulu, kemudian
fiber ditekan pada potongan kecil untuk memaksanya putus pada
Page 270
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
261
sudut 90° dan memperlihatkan cermin seperti permukaan ujung
fiber.
3. Stripper
Miller Stripper adalah alat luar biasa yang direkomendasikan
untuk mengupas serat berlapis 250µm. Miller Stripper memiliki
lubang bor laser 0,0055" (0,14 mm), pegangan berbantalan plastik
yang lembut, dan rahang pengupasan yang sangat akurat,
memastikan tindakan pengupasan yang bersih dan mulus.
4. Optical Power meter (OPM)
Optical Power meter (OPM) adalah instrumen pengujian yang
digunakan untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan fiber
optik atau kekuatan sinyal optik yang melewati kabel fiber. Ini
juga membantu dalam menentukan kehilangan daya yang terjadi
pada sinyal optik saat melewati media optik. Pengukur daya optik
terdiri dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier
dan tampilan. Sensor biasanya terdiri dari semikonduktor berbasis
silikon (Si), germanium (Ge) atau indium gallium arsenide
(InGaAs). Unit tampilan menunjukkan daya optik terukur dan
panjang gelombang yang sesuai dari sinyal optik.
Page 271
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
262
5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)
Prinsip operasi OTDR mirip dengan radar. OTDR melakukan
pengukuran waktu pantulan cahaya. OTDR pada dasarnya
menentukan karakteristik kabel fiber optik yang digunakan untuk
merambat sinyal optik.
Ini juga digunakan untuk mengevaluasi parameter seperti
kehilangan sambungan, sudut pantulan sinyal cahaya, atenuasi
fiber, dan lain-lain. Ketika sinyal ditransmisikan melalui kabel fiber
optik maka selama transmisi beberapa bagian dari sinyal
dipantulkan. Refleksi ini menghasilkan redaman sinyal yang
terutama terjadi karena cacat pada kabel fiber. Dengan demikian,
OTDR digunakan sebagai peralatan pengujian dalam sistem
komunikasi fiber optik untuk menentukan tingkat kehilangan sinyal
di dalam kabel fiber.
6. Light Source
Light source fiber optik menggunakan serat optik sebagai
"pipa cahaya", yang mentransmisikan cahaya dari sumber melalui
fiber ke lokasi yang jauh. Sumber cahaya biasanya disebut
"iluminator fiber optik" dan terdiri dari sumber cahaya terang dan
sering kali beberapa optik memfokuskan cahaya secara efisien ke
dalam fiber.
Page 272
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
263
7. Optical Fiber Identifier (OFI)
OFI memungkinkan untuk melihat apakah serat aktif, tanpa
harus memutuskannya dari jaringan. Mereka mencapai ini dengan
menjepit rentang tengah serat dan mendorong tikungan makro
kecil. OFI mendeteksi sejumlah kecil cahaya yang bocor melalui
tikungan makro untuk menentukan aktivitas.
Sebagian besar unit juga dapat menentukan arah lalu lintas
melalui tautan serat. OFI juga dapat mendeteksi dan
mengidentifikasi frekuensi termodulasi tertentu. OFI biasanya
dirancang untuk bekerja dengan dilapisi 250 um, penyangga 900
um, serat jaket 2mm dan 3mm.
8. Visual Fault Locator (VFL)
Visual Fault Locator (VFL) adalah alat penting untuk setiap Kit
Alat Fiber Optik, seperti penguji kontinuitas. VFL bukanlah salah
satu alat yang paling murah dalam kit alat Anda. Ini akan
memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengidentifikasi jeda
atau tikungan makro dalam fiber optik dan mengidentifikasi
sambungan fusi yang buruk dalam serat optik mode multimode
atau tunggal.
Page 273
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
264
Perbedaan besar antara VFL dan penguji kontinuitas adalah
sumber cahaya dan daya keluaran optik dari sumber cahaya. VFL
biasanya menggunakan sumber cahaya laser merah (635-650nm).
Daya keluaran optik laser biasanya 1mW atau kurang. Karena
daya keluaran optiknya yang tinggi, Anda tidak boleh melihat
keluaran VFL secara langsung.
Cara Melakukan Splicing Fiber Optic
1. Sebagai langkah pertama, Anda perlu untuk mengupas
kabel fiber optic.
2. Selanjutnya adalah melakukan penataan pada kabel fiber
optic sekaligus dengan patchcord yang akan Anda
sambungkan di dalam OTB. Di mana dari masing-masing
patchcord akan dimasukkan ke fusion sleeve yang
fungsinya untuk melindungi sambungan antara kabel fiber
optic dan juga patchcord.
3. Sebelum Anda melakukan penyambungan, pastikan jika
Anda sudah merencanakan mengenai penyusunan kabel
di tray OTB.
4. Lalu, Anda juga harus memastikan bahwa setiap kabel
fiber optic benar-benar dalam kondisi yang bersih. Atau
Anda bisa membersihkannya lagi dengan menggunakan
alkohol.
5. Untuk menyambungkannya, Anda perlu terlebih dahulu
untuk memotong bagian ujung fiber optic dan juga
patchcord. Anda bisa menggunakan alat pemotong
khusus yang biasanya sudah disediakan di dalam set
fusion splicer.
6. Masukkan bagian ujung fiber optic di bagian kiri fusion
splicer dan patchcord di ujung kanan. Lalu tutuplah fusion
splicer dan tekanlah tombol pada fusion splicer untuk
memulai penyambungan.
7. Jika penyambungan tidak berhasil, maka fusion splicer
akan memberikan notifikasi. Anda bisa membersihkan lagi
dan mengulanginya kembali.
8. Jika sudah berhasil, maka tutup sambungan
menggunakan fusion sleeve dan panaskan dengan fusion
splicer.
Page 274
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
265
9. Saat proses pemanasan selesai yang dibuktikan dengan
adanya bunyi, maka splicing pun selesai.
10. Anda bisa melakukannya sesuai jumlah kabel yang akan
disambung.
11. Jika sudah tersambung, Anda bisa menyusun kabel fiber
optik tersebut dengan memutarnya di tray serapi mungkin
dan ditutup.
12. Mengecek hasil sambungan
Pengukuran
OTDR adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat
optik dalam domain waktu. Bagian yang dianalisis oleh OTDR
merupakan jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss
yang muncul di setiap titik, selanjutnya OTDR akan menampilkan
informasi-informasi tersebut di bagian layar tampilan. OTDR ini
menjadi salah satu alat ukur yang penting pada sistem komunikasi
yang memanfaatkan fiber optik.
OTDR secara umum memang digunakan untuk mengevaluasi
atau melacak gangguan pada suatu jaringan fiber optik. Sehingga
kompetensi atau kemampuan dalam mengoperasikan dan
menganalisis OTDR ini sangat penting bagi teknisi jaringan.
Peningkatan kompetensi dalam penguasaan OTDR dapat dilakukan,
namun kendalanya adalah harganya yang cukup mahal. Oleh
sebab itu, untuk meningkatkan kompetensi dapat menggunakan
perangkat lunak untuk mempelajari OTDR.
Page 275
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
266
Perangkat lunak tersebut akan membantu teknisi dalam
memahami prinsip saat melakukan pengukuran OTDR, fitur yang
ada dalam OTDR, dan belajar menganalisis hasil pengukuran.
Dalam menganalisis hasil ukuran harus memperhitungkan tentang
panjang fiber, reflection loss, insertion loss, dan lainnya.
Prinsip pengukuran OTDR
Prinsip pengukuran OTDR (Optical Time Domain
Reflectometer) berdasarkan radar optik yang menghantarkan
denyut sumber optik yang biasanya berupa laser ke dalam
masukan serat optik yang diuji. Selanjutnya, mengukur waktu
yang harus diperlukan untuk dipantulkan kembali kepada
penerima. Hal penting berikutnya adalah harus mengetahui indeks
bias atau Index of Refraction (IoR) dari serat optik dan juga waktu
pantulan balik yang dibutuhkan.
OTDR menghitung jarak dari pantulan denyutan cahaya
tersebut sehingga dapat menentukan kuat pantulan dalam
denyutan cahaya dan memberikan paparan hasil dari pelemahan
dalam melawan jarak fiber optik yang dilakukan pengujian.
Peralatan optoelektronik yang berupa OTDR ini digunakan untuk
mengukur parameter pelemahan atau attenuation, panjang,
penyambung dan kehilangan pencerai yang ada dalam sistem
telekomunikasi fiber optik. OTDR terdiri dari satu sumber optik dan
satu receiver dengan modul akuisisi data, media penyimpanan,
CPU, dan juga layar monitor. OTDR ini berbasis optical elektronik
yang dapat mengukur karakteristik kabel fiber optik.
Karakteristik OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) mempunyai
karakteristik yang dapat diukur atau dibaca. Berikut ini beberapa
karakteristik tersebut:
1. Mengukur ORL atau Optical Return Loss yang timbul
akibat refleksi cahaya dikarenakan adanya sambungan
kabel atau connector;
Page 276
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
267
2. Mengukur end to end loss di dalam satu span kabel serat
optik;
3. Mengukur splice loss, yaitu sebuah loss yang ditimbulkan
karena sambungan kabel serat optik sebelumnya putus
atau dikenal juga dengan istilah fiber cut;
4. Mendeteksi sebuah degradasi power output dari sumber
cahaya optik atau laser source yang berupa perangkat
transmitter optic; OSN, Metro, DWDM, dan lainnya;
5. Mengukur panjang dari kabel serat optik;
6. Mengukur jarak, yaitu titik lokasi di dalam suatu link,
berupa ujung link atau disebut juga dengan patahan.
Prosedur penggunaan untuk menginstal atau
memecahkan masalah OTDR
Mendapatkannya dengan benar pertama kalinya saat
menginstal atau memecahkan masalah kabel optik berarti
peralatan dan prosedur pengujian yang andal.
Untuk karakterisasi serat, peralatan pengujian perlu
mengukur/ menemukan parameter utama berikut:
1. Kerugian penyisipan (IL): Hilangnya daya sinyal yang
dinyatakan dalam desibel (dB) yang didebat dari adanya
peristiwa pada tautan serat, seperti splice atau konektor.
Ini mewakili rasio kekuatan yang keluar dari tautan atas
daya yang masuk.
2. Kerugian pengembalian optik (ORL): Hilangnya daya
sinyal yang dihasilkan dari refleksi yang disebabkan pada
penghentian serat optik. Ini mewakili rasio kekuatan yang
tercermin atas kekuatan yang masuk.
3. Panjang tautan optik: Jarak antara konektor jaringan
pertama dan akhir tautan serat, termasuk berbagai
peristiwa (konektor, splice fusi, makrobend, dan lain-lain).
Panjang serat bisa dari point-to-point atau dapat
mengukur melalui splitter sampai ke ONT, tergantung
pada alat ukur yang digunakan.
Page 277
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
268
4. Kesalahan berbasis serat: Setiap peristiwa pada tautan
optik yang tidak memenuhi ambang batas yang
diperlukan untuk mencapai diagnostik lulus untuk
pengukuran tertentu.
Pengukuran ini dan deteksi kesalahan dilakukan dengan
menggunakan reflektrometer domain waktu optik, yang biasa
disebut OTDR oleh industri.
E. Praktik dan konfigurasi firewall
Dunia teknologi mengalami banyak sekali perkembangan yang
pesat, namun di sisi lain juga timbul beberapa masalah berkaitan
dengan keamanan perangkat komputer. Sehingga, muncullah
salah satu solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut,
yaitu penggunaan firewall.
Mungkin, bagi sebagian orang tentu sudah mendengar kata
tersebut, khususnya bagi pengguna sistem operasi Windows. Nah,
yang menarik dari sistem tersebut, bukan hanya karena iconnya
yang berupa tembok bata berwarna merah saja, namun fungsi
atau kelebihan dari sistem tersebut yang cukup kompleks.
Apa itu Firewall
Menurut definisinya, firewall adalah sistem keamanan jaringan
komputer yang mampu melindungi dari serangan virus, malware,
spam, dan serangan jenis yang lainnya. Dapat dikatakan juga
bahwa firewall merupakan perangkat lunak untuk mencegah akses
yang dianggap ilegal atau tidak sah dari jaringan pribadi (private
network).
Sehingga, tugas utama dari adanya firewall sendiri adalah
untuk melakukan monitoring dan mengontrol semua akses masuk
atau keluar koneksi jaringan berdasarkan aturan keamanan yang
telah ditetapkan.
Page 278
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
269
Namun, masih terdapat beberapa orang atau user yang belum
aware dengan adanya sistem ini dan cenderung mengabaikan dari
sistem keamanan pada jaringan komputer. Selain itu, firewall juga
mempunyai peranan penting dalam menjaga keamanan lalu lintas
pada jaringan internet yang terhubung dengan perangkat
komputer Anda.
Pentingkah Firewall?
Pentingkah penggunaan firewall? Pertanyaan tersebut akan
muncul ketika perangkat Anda belum pernah terdampak cukup
signifikan dari adanya sebuah virus atau malware. Ketika ada
sebuah koneksi ilegal atau lalu lintas yang mencurigakan masuk ke
dalam perangkat jaringan komputer Anda, maka masalah tersebut
akan semakin menjadi rumit dan pelik.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk terus
mengaktifkan perlindungan awal dengan menggunakan firewall
sistem untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Alasan berikutnya, dengan adanya firewall juga sangat membantu
untuk terhindar dari praktik pencurian data, penyalahgunaan
informasi, ataupun kebocoran rahasia perusahaan.
Nah, semua hal tersebut dapat diselesaikan dengan
menerapkan sistem keamanan komputer atau lebih dikenal
dengan istilah cyber security. Salah satu komponen dalam
keamanan komputer sendiri adalah dengan mengaktifkan layanan
dari firewall untuk tetap terhubung setiap waktu.
Fungsi Adanya Firewall
Terdapat banyak sekali keunggulan dan fitur yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna agar tetap aman dalam mengakses
halaman situs. Berikut ini merupakan beberapa fungsi utama dari
penerapan firewall pada perangkat Anda.
Page 279
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
270
1. Melindungi Data dari Serangan Hacker
Pertama, jika Anda sering mengakses internet dan tidak
mengontrol aktivitas lalu lintas Anda. Maka, semakin besar
peluang untuk terkena peretasan data yang dilakukan oleh hacker
untuk mendapatkan informasi penting yang Anda miliki. Untuk
dapat mencegah terjadinya hal tersebut, maka Anda perlu untuk
selalu mengaktifkan sistem.
2. Mampu Memblok Konten yang Tidak Diinginkan
Kedua, fitur dari firewall juga dapat digunakan untuk
memblokir atau melarang sebuah konten website dari alamat yang
spesifik pada perangkat komputer Anda. Selain itu, Anda juga
dapat mengatur alamat URL apa saja yang tidak boleh untuk
diakses pada device Anda.
3. Untuk Monitoring Bandwidth
Ketiga, firewall juga berfungsi untuk membatasi dan
memonitor layanan bandwidth yang bisa digunakan. Selanjutnya,
Anda juga dapat menetapkan batasan untuk setiap konten berupa
gambar, video, musik, atau hiburan lain. Anda juga dapat
menentukan sendiri konten yang cocok dengan minat dan
keinginan, misalnya konten di bidang bisnis dan IT.
4. Dapat Mengakses Layanan VPN
Di dalam firewall juga memfasilitasi dengan adanya fitur VPN
(Virtual Private Network) yang berfungsi untuk dapat mengakses
berbagai akses konten atau website yang diblokir oleh pihak
provider. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan produktivitas
dan sistem data sharing yang akan diimplementasikan.
Page 280
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
271
Jenis–Jenis dari Firewall
Terdapat setidaknya empat jenis dari firewall, diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Next Generation Firewall
Jenis yang pertama sering diklaim sebagai bentuk dari firewall
masa kini. Dimana untuk next generation firewall terbagi menjadi
tiga fitur utama, yaitu pengecekan detail paket, evaluasi sumber
paket, serta penentuan penilaian identitas paket. Jika dilihat dari
perspektif bentuk, maka firewall jenis ini terbagi menjadi, yaitu
hardware, software, dan cloud.
2. Packet Filtering Firewall
Jenis yang kedua adalah packet filtering firewall, merupakan
tipe yang paling senior daripada jenis yang lainnya. Proses kerja
dari jenis ini adalah dengan cara mengecek paket sistem tersebut.
Proses pengecekan yang dilakukan meliputi validasi alamat IP,
nomor port, tipe, dan kebutuhan yang lainnya. Kelebihan dari jenis
ini adalah ringan dan tidak banyak berpengaruh pada performa
dari sistem tersebut.
3. Proxy Firewall
Proxy firewall sering juga disebut dengan application–level
gateway yang bekerja dengan memproses nilai sumber paket
beserta isinya. Hal tersebut nantinya akan muncul perbedaan
ketika anda memakai proxy firewall.
4. Stateful Inspection Firewall
Jenis yang terakhir adalah stateful inspection firewall, di mana
fungsi utamanya adalah untuk mengecek packet source dan
membuka isi dari paket tersebut. Jika Anda menggunakan sistem
ini, maka otomatis dapat meningkatkan tingkat keamanan, namun
dapat mengurangi performa komputer Anda. Perlindungan dari
Page 281
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
272
firewall agar Anda tetap dapat berselancar di internet dengan
nyaman dan aman.
Manfaat yang Dimiliki
Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai manfaat dari
penerapan firewall bagi keamanan jaringan sistem komputer.
1. Melindungi Komputer dari Akses Ilegal Jarak Jauh
Manfaat yang pertama, dapat melindungi dan mencegah dari
praktik akses ilegal jarak jauh yang dapat dilakukan oleh seorang
hacker. Misalnya saja, kursor dari mouse anda yang tiba–tiba
dapat bergerak secara sendirinya. Tentu saja hal tersebut dapat
terjadi dengan tujuan untuk praktik peretasan informasi atau data
pribadi Anda.
Dengan adanya perlindungan dari firewall, maka hal tersebut
dapat diantisipasi dengan menerapkan konfigurasi OS yang benar.
Serta dapat menonaktifkan akses kontrol desktop jarak jauh yang
dilakukan oleh peretas perangkat komputer Anda.
2. Mampu Menjadi Aplikasi Game Online Lebih Aman
Berikutnya, bagi Anda yang suka bermain dengan online
gaming, tentunya akan sangat mengkhawatirkan jika saat bermain
muncul sebuah malware atau pesan adanya virus dalam komputer
tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya firewall maka dapat
mencegah hal tersebut terjadi semakin besar dan mampu diblokir
secara cepat dan akurat.
3. Dapat Memblokir Pesan yang Tertaut
Di dalam internet pun juga dapat terjadi berbagai
kemungkinan yang tidak diinginkan oleh user. Tentunya, dalam
internet juga berpeluang muncul malware yang melintas pada
dunia maya. Dengan firewall, maka dapat mencegah terjadinya hal
Page 282
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
273
tersebut semakin melebar dan berdampak buruk bagi kesehatan
perangkat anda.
Cara Kerja untuk Melindungi Perangkat Komputer
Di dalam firewall sendiri dibagi lagi menjadi tiga metode untuk
dapat mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari
jaringan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Lakukan Penyaringan (Filtering) Paket
Pada metode menggunakan paket potongan kecil data yang
nantinya dianalisis terhadap sebuah satu set filter. Selanjutnya,
paket yang telah melalui tahap filter masuk akan dikirim ke sistem
yang diminta. Dan untuk paket yang lain akan dibuang.
2. Proxy Service
Pendekatan metode yang selanjutnya melalui proxy, dimana
informasi di internet akan diambil oleh firewall yang kemudian
akan dikirim menuju sistem yang diminta. Begitu juga sebaliknya,
sehingga akan terjadi proses yang terus berkelanjutan sesuai
dengan layanan proxy yang diterapkan.
3. Melaksanakan Inspeksi Stateful
Metode yang terakhir terbilang cukup baru, di mana sistem
tersebut akan membandingkan bagian kunci tertentu dari paket
dengan basis data informasi yang terpercaya. Dimana informasi
dari firewall tersebut akan menentukan secara spesifik terkait
karakteristik yang nantinya menghasilkan kecocokan yang masuk
akal.
Page 283
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
274
Langkah-langkah mengaktifkan firewall Windows 10
1. Pilih tombol mulai/lambang windows di keyboard >
pengaturan > Perbarui & keamanan > Keamanan Windows,
lalu Firewall dan Proteksi Jaringan. Membuka pengaturan
keamanan Windows.
2. Pilih profil jaringan.
3. Di bawah pertahanan Microsoft Firewall, alihkan pengaturan
ke aktif. Jika perangkat Anda tersambung ke jaringan,
pengaturan kebijakan jaringan mungkin akan menghalangi
Anda untuk menyelesaikan langkah-langkah berikut. Untuk
informasi selengkapnya, hubungi administrator Anda.
4. Untuk menonaktifkannya, nonaktifkan pengaturan.
Menonaktifkan firewall pertahanan microsoft dapat membuat
perangkat Anda (dan jaringan, jika Anda memilikinya) lebih
rentan terhadap akses tidak sah. Jika ada aplikasi yang perlu
Anda gunakan terblokir, Anda dapat mengizinkannya melalui
firewall, bukan menonaktifkan firewall.
Page 284
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
275
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba dan merupkan satu
kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu
jenis teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan
sebutan atau istilah bagi seseorang yang
mengoperasikan komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalam
keadaan mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro-
cessing Unit) atau
Prosesor
: merupakan pemroses data dalam sebuah
perangkat komputer.
DHCP (Dynamic
Host Configurati-
on Protocol)
: Merupakan metode yang dilakukan dalam
pemberian nomor IP address pada suatu host
secara otomatis.
Download :
merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
baik dari segi hardware maupun software, agar
Page 285
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
276
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan
untuk mengecek koneksi antara dua perangkat
atau komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.
Page 286
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
277
5. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP
(K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 2 (Genap)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 36 jam pelajaran (6 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya
kerja industri
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang :
1. Praktik dan konfigurasi komputer
2. Praktik kerja yang aman 3. Bahaya di tempat kerja 4. Prosedur dalam keadaan darurat 5. Penerapan budaya kerja (5R) 6. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur
di tempat tinggi
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:
1. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
Page 287
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
278
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar
pada fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Pemahaman tentang K3LH
2. Pemahaman tentang budaya kerja
3. Pemahaman tentang budaya 5R
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru Dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
Page 288
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
279
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat budaya kerja industri berdasarkan studi
kasus dan dokumen perencanaan yang diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area.
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan dan dokumen implementasi berupa desain
jaringan fisik. Beserta penjelasan cara membuat dokumen
desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.
B. Pemahanan Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu
kode ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras. Serta menghitung dana yang dikeluarkan.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti orientasi dasar teknik jaringan komputer dan telekomunikasi ?
2. Bagaimana bekerja yang baik?
3. Bagaimana memahami K3LH?
Page 289
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
280
4. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi 2. Contoh Dokumen Perencanaan 3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy) 4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 7
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
225 menit
Page 290
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
281
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya di tempat
kerja dan prosedur dalam keadaan darurat.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
Page 291
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
282
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● K3LH
● Resiko dan bahaya kerja
● Penggunaan alat keamanan diri
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk
menyampaikan persepsinya tentang
pembelajaran hari ini (misalnya tentang
dokumen kebutuhan pengguna, skema
logic dan skema jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R
secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
Page 292
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
283
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 8
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
225 menit
Page 293
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
284
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri
berdasarkan kegiatan pembelajaran
pembelajaran sebelumnya tentang K3LH.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain
(microsoft office) meliputi:
● Budaya kerja 5R
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Budaya kerja 5R
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
30 Menit
Page 294
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
285
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 9
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
225 menit
Page 295
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
286
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang prosedur kerja di
tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:
Page 296
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
287
Prosedur kerja di tempat tinggi
Resiko kerja di tempat tinggi
Alat pelindung diri di tempat tinggi
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Prosedur kerja di tempat tinggi
Resiko kerja di tempat tinggi
Alat pelindung diri di tempat tinggi
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai teknik jaringan
komunikasi dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi
link berikut: https://s.id/FX2pb
Page 297
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
288
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
Page 298
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
289
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/Semester : X (sepuluh)/II (genap)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Materi Pokok : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media: google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama praktik: prosedur kerja/k3LH/Bahaya kerja/pekerjaan di
tempat tinggi
Langkah kerja yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Page 299
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
290
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap Lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan
(5)
Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak lengkap
(10)
Dianalisis dan
lengkap (20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi dan
tidak bisa menjawab
Aktif dalam
presentasi dan
menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan
yang didapat
Kurang lengkap
langkah- langkahnya
(10)
Kurang lengkap langkah-
langkahnya tapi menyertakan
hasil presentasi (25)
Lengkap langkah-
langkahnya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi (40)
2. Penilaian Sikap
NO NAMA Disiplin Kerjasama Tanggung Jawab Jumlah Skor NILAI
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Format penilaian : NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 100
Page 300
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
291
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
MATERI
K3LH
1. Konsep K3
Menurut konsep K3 ada aspek K3 diperuntukkan diantaranya:
Pelaku/tenaga kerja (pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut
berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional),
Lingkungan sekitar (baik orang, tanaman, binatang yang secara
tidak langsung dapat terkena dampak dari resiko kecelakaan
kerja dan jaminan keselamatan diatur di lingkungan tempat kerja)
Alat kerja/managemen kerja (peralatan yang digunakan
mengalami kerusakan/hilang saat digunakan dan terjamin aman
dan effisien)
Semua aspek tersebut perlu diadakan pembinaan noma-norma
untuk mewujudkan dalam undang–undang yang memuat ketentuan
umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi dan pemerintah
sebagai monitor agar undang–undang tersebut berjalan dan tidak ada
pihak yang dirugikan.
2. Pengertian K3
A. Pengertian K3
Ada 3 pengertian K3:
1) Secara Etimologi:
K3 adalah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja dan agar setiap
sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan
efisien.
2) Secara Filosofi:
K3 adalah uatu konsep berpikir dan upaya nyata untuk
menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada
umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam mencapai adil,
makmur, dan sejahtera.
Page 301
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
292
3) Secara Keilmuan:
K3 adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan
yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja.
4) Secara institusi:
a. Menurut Occupational Safety Health Administrasi
(OSHA)
K3 adalah kesehatan dan keselamatan kerja adalah
aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko keselamatan manusia
dan properti baik dalam industri maupun bukan. Kesehatan
keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu yang terdiri
atas fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku dengan aplikasi
pada manufaktur, transportasi, penanganan material bahaya.
b. Menurut International Labour Organization (ILO)
K3 adalah meningkatan dan memelihara derajat
tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan, mencegah
terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari
risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu
kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja di
lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan
psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara
pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja mengatur dengan jelas
pelaksanaan K3 di semua tempat kerja di mana terdapat
tenaga kerja, hubungan kerja atau kegiatan usaha dan
sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam
wilayah Indonesia.
Page 302
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
293
d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.
463/MEN/1993
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja atau perusahaan selalu dalam keadaan
selamat dan sehat serta agar setiap produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
5) Menurut para ahli
a. Mathis dan Jackson
Menurut Mathis dan Jackson, gagasan K3 adalah sebuah
kegiatan yang akan menjamin terciptanya kondisi kerja yang
aman bagi karyawan, menghindari gangguan fisik dan mental
melalui pelatihan K3, mengarahkan dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dari karyawan, serta memberikan bantuan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari lembaga
pemerintah dan perusahaan tempat mereka bekerja.
b. Flippo
Menurut Flippo, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan sebuah pendekatan menentukan standar yang
sangat komprehensif dan spesifik bagi karyawan dengan
menentukan kebijakan pemerintah tentang praktik
perusahaan di tempat kerja dan menerapkannya melalui surat
panggilan, denda, dan sanksi lainnya.
c. Hadiningrum
Menurut Hadiningrum, definisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah pengawasan terhadap sumber
daya manusia (SDM), permesinan, material, dan metode yang
mencakup lingkungan kerja sehingga pekerja tidak mengalami
kecelakaan.
Page 303
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
294
d. Widodo
Menurut Widodo, pengertian dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah sebuah bidang yang berkaitan
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia
yang bekerja di suatu lembaga atau lokasi proyek.
e. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health
Organization (WHO)
Menurut WHO (World Health Organization), definisi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan tingkat
tertinggi kesehatan fisik, mental dan sosial bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan; pencegahan masalah kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi kerja; serta perlindungan pekerja dari
risiko pekerjaannya karena faktor-faktor yang merugikan
kesehatan.
B. Fungsi dan Tujuan K3
1) Fungsi K3
Dalam implementasinya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) memiliki cukup banyak fungsi dan manfaat, baik untuk
perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa
fungsi K3 secara umum:
● Sebagai pedoman untuk mengidentifikasi, menilai risiko
dan bahaya untuk keselamatan dan kesehatan di
lingkungan kerja.
● Membantu memberikan saran tentang perencanaan, proses
pengorganisasian, desain tempat kerja, dan implementasi
pekerjaan.
● Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan
keselamatan pekerja di lingkungan kerja.
● Memberikan saran tentang informasi, pendidikan, serta
pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
● Sebagai pedoman dalam menciptakan desain, metode,
prosedur, dan program pengendalian bahaya.
● Sebagai referensi dalam mengukur efektivitas langkah-
langkah pengendalian bahaya dan program pengendalian
bahaya.
Page 304
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
295
Dari penjelasan dan definisi para ahli yang telah disebutkan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu hal penting yang harus
diterapkan oleh semua perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan
amanat Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
Pasal 87.
Implementasi K3 di area kerja ditujukan untuk melindungi
rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang
juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Fungsi K3
cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
perusahaan yang menjadi area kerja untuk sekelompok orang
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang
lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang
waktu.
2) Fungsi K3 secara khusus adalah sebagai berikut:
● Sebagai alat untuk mengidentifikasi dan melakukan
penilaian terhadap resiko dari bahaya keselamatan di
tempat kerja.
● Sebagai alat untuk memberikan saran terhadap
perencanaan dan pengorganisasian dalam praktik kerja,
termasuk juga desain area kerja.
● Sebagai alat dalam memberikan informasi, pelatihan, dan
edukasi terkait kesehatan kerja dan Alat Pelindung Kerja
(APD).
● Dan sebagai alat dalam mengelola pertolongan pertama
pada kecelakaaan serta tindakan darurat lainnya.
Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua
sumber produksi sehingga dapat digunakan secara efektif.
3) Tujuan K3
Menurut Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah untuk mencegah kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Page 305
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
296
Adapun tujuan dari K3 secara khusus adalah sebagai berikut:
● Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.
● Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui promosi
K3.
● Menjaga status kesehatan para pekerja pada kondisi yang
optimal.
● Menciptakan sistem kerja yang aman.
● Mencegah terjadinya kerugian (loss) baik moril maupul
materil akibat terjadinya kecelakaan kerja, dan
● Melakukan pengendalian terhadap resiko yang ada di
tempat kerja.
Tujuan menerapkan K3 adalah
melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja,
menjamin sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien, dan
menjamin proses produksi berjalan lancar.
C. Faktor ancaman risiko kecelakaan kerja
Bahaya potensial di lingkungan kerja meliputi:
Faktor Fisik
Faktor Kimia (uap, gas, debu, asap)
Faktor Biologi
Faktor Fisiologis/Ergonomi
Faktor Psikososial
Page 306
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
297
Penjelasannya:
1) Faktor Fisik
a. Suhu
Suhu terlalu tinggi menyebabkan:
Heat Stroke
Heat Cramp
Heat Exhaustion
Suhu terlalu rendah menyebabkan:
Frostbite
Chilblain
Trenchfoot
b. Tekanan
Tekanan udara tinggi
Pada pekerja penyelam dan pekerja tambang
Tekanan udara rendah
Pada pekerja penerbang dan astronot
c. Kebisingan
Kerusakan indra pendengaran, kejiwaan, berdebar
d. Pencahayaan
Menyebabkan kelainan indra penglihatan
e. Radiasi
Radiasi sinar infra merah
Radiasi sinar ultra violet
Radiasi sinar rontgen
f. Konstruksi bangunan dan lingkungan kerja
Kecelakaan, terjatuh, tertimpa
Penyakit Infeksi (ISPA)
Page 307
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
298
Emosional/Psikis
2) Faktor Kimia
a. Debu, dapat menimbulkan Pneumoconosis antara lain:
Silicosis
Stanosis
Asbestosis
Berryliosis
b. Uap
Uap logam, menimbulkan demam uap logam, dermatitis,
keracunan.
Gas, menyebabkan keracunan (gas Sianida, Asam sulfida,
CO, dan lain-lain).
Larutan, menyebabkan kerusakan pada kulit (Benzen,
etanol, dan lain-lain).
3) Faktor Biologi:
Bakteri, Jamur, Parasit, Virus
4) Faktor Fisiologis:
Kelelahan karena tidak serasi alat kerja, frekuensi, beban, dan
lain-lain).
5) Faktor Psikososial
Hubungan sesama pekerja, stress kerja, shift, pasca kerja,
dan lain-lain.
KESULITAN DALAM PERHITUNGAN PAK (Penyakit Akibat
Kerja)
a. Banyak masalah yang kurang mendapat perhatian dari para
ahli kesehatan dan institusi pendidikan serta perusahaan.
b. Seorang pekerja biasanya tidak menyadari bahwa masalah
yang mereka alami berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Bahkan meskipun hubungannya sudah jelas, mereka tetap
akan mengabaikannya karena takut kehilangan pekerjaan.
Page 308
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
299
c. Kesadaran akan PAK sulit dicapai karena lamanya antara
pajanan awal dengan gejala yang muncul pada saat
pemeriksaan.
d. Membuat hubungan sebab akibat sulit untuk diakses karena
banyaknya jenis bahaya kerja yang dapat mengenai pekerja.
e. Sejumlah masalah kesehatan yang dicurigai oleh ahli
kesehatan sebagai PAK tidak dilaporkan lebih lanjut karena
asosiasinya dengan pekerjaan masih samar dan karena syarat
pelaporan tidak kuat.
f. Bertolak belakang dengan penyakit yang bukan akibat kerja.
Penyakit akibat kerja hampir selalu rentan terhadap
pencegahan.
UPAYA PENCEGAHAN
Legislatif Control
Administratif Control
Engineering Control
Medical Control dengan Pelayanan Kesehatan
PENYAKIT & KECELAKAAN AKIBAT KERJA
Disebabkan oleh pemajanan zat-zat berbahaya di lingkungan
kerja, ada beberapa pendekatan perlindungan di antaranya:
NAB
Konsentrasi maksimum
PENEGAKAN DIAGNOSA
Annamnesa penyakit (keluhan, riwayat pekerjaan, dan
penyakit)
Hazard/faktor resiko pekerjaan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tempat kerja
Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan timbulnya
gejala dan penyakit
Page 309
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
300
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Pelayanan Paripurna:
Pelayanan Promotif
Pelayanan Preventif
Pelayanan Kuratif
Pelayanan Rehabilitatif
Penjelasan:
a. Pelayanan Promotif
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan kerja
Pemeliharaan berat badan ideal
Perbaikan gizi menu seimbang dan makanan sehat
Pemeliharaan tempat, cara, dan lingkungan kerja yang sehat
Konsultasi untuk perkembangan kejiwaan yang sehat
Olah raga fisik dan rekreasi
c. Pelayanan Preventif
Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus:
Imunisasi
Kesehatan lingkungan kerja
Perlindungan diri terhadap bahaya pekerjaan
Penyerasian pekerja dengan mesin, alat kerja
Pengendalian bahaya lingkungan kerja (fisik, kimia, biologi,
ergonomi)
Suplemen gizi
Survailance kesehatan kerja
d. Pelayanan Kuratif
Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami
gangguan pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap
penyakit umum maupun penyakit akibat kerja.
e. Pelayanan Rehabilitatif
Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan
kemampuannya yang masih ada secara maksimal. Penempatan
kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
Page 310
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
301
MENURUT ILO (International Labour Organization)
ASURANSI
Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan
dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap
perusahaan yang memenuhi syarat K3.
PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
Langkah-langkah pengaplikasian di tempat kerja dalam upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja.
3. Praktik kerja yang aman
A. Faktor yang menimbulkan potensi cedera atau penyakit
akibat kerja
Tidak ada orang yang ingin mengalami kecelakaan kerja, tapi
kadang kala hal tersebut tidak terhindarkan. Selain perusahaan
wajib menyediakan sarana keselamatan kerja, Anda juga sebaiknya
mengetahui penyebab kecelakaan kerja yang umum terjadi agar
dapat menghindarinya.
Kecelakaan kerja adalah insiden atau kejadian yang
mengakibatkan seseorang menderita cedera fisik maupun mental.
Kecelakaan ini terjadi karena hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan, misalnya kecelakaan di tempat kerja atau di perjalanan
saat Anda melakukan pekerjaan.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan pada 2019,
total kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 77.295 kasus. Meski
jumlah ini turun 33 persen dibanding 2018, angka tersebut masih
cukup tinggi sehingga Anda patut waspada selama menjalankan
tugas.
Kecelakaan kerja biasanya terjadi karena kombinasi beberapa
faktor penyebab terjadinya insiden. Faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja itu sendiri dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu:
Page 311
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
302
1) Faktor manusia
Faktor ini merupakan tindakan yang diambil atau tidak
diambil untuk mengontrol cara kerja di perusahaan.
2) Faktor material
Penyebab kecelakaan kerja ini berupa ledakan, kebakaran,
dan paparan tidak terduga dari zat beracun yang digunakan
dalam industri yang bersangkutan, misalnya zat asam atau zat
kimia berbahaya.
3) Faktor peralatan
Faktor ini termasuk peralatan yang tidak terjaga dengan
baik sehingga rentan mengalami kegagalan fungsi dan
mengakibatkan kecelakaan kerja.
4) Faktor lingkungan
Penyebab kecelakaan kerja ini mengacu pada keadaan
tempat kerja, misalnya suhu, kebisingan, kualitas udara,
maupun kualitas pencahayaan.
5) Faktor proses
Ini termasuk ancaman yang muncul dari proses produksi,
seperti debu yang beterbangan, uap, asap, hingga suara bising
yang berhubungan dengan faktor produksi.
Jenis cedera akibat kecelakaan kerja
Tidak semua kecelakaan kerja menimbulkan korban
cedera, meski tidak jarang juga hal ini justru mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa. Cedera akibat kecelakaan kerja sendiri
dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat
keparahannya, yaitu:
● Cedera fatal (fatality): kecelakaan kerja yang sampai
mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
● Cedera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja (loss
time injury): kecelakaan kerja yang mengakibatkan
seseorang menderita cacat permanen atau kehilangan
waktu produktifnya selama satu hari kerja atau lebih.
● Cedera yang menyebabkan kehilangan hari kerja (loss time
day): kecelakaan kerja yang mengakibatkan karyawan
tidak bisa masuk kerja.
Page 312
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
303
● Tidak mampu kerja atau kerja terbatas (restricted duty):
kecelakaan yang mengakibatkan karyawan mengalami
perubahan bagian atau jadwal/pola kerja.
● Dirawat di rumah sakit (medical treatment injury):
kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang harus
dirawat inap di rumah sakit atau rawat jalan dengan
pengawasan dokter.
● Cedera ringan (first aid injury): misalnya luka lecet, mata
kemasukan debu hingga iritasi, dan lain-lain.
● Tidak menimbulkan cedera (non-injury accident): kejadian
potensial yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Namun, kebakaran, peledakan, dan pembuangan limbah
tidak termasuk dalam cedera kategori ini.
B. Undang–undang Keselamatan Kerja
Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Tahun 2003, setiap pekerja
berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja (UU Keselamatan Kerja) mengatur tentang prinsip-prinsip
dasar yang berkaitan dengan pelaksanaan keselamatan kerja.
Tindakan harus diambil untuk mencegah kecelakaan dan ledakan;
untuk mengurangi kemungkinan kebakaran dan untuk
memadamkan api; dan setiap tindakan lain yang disebutkan
sehubungan dengan tempat kerja. Undang-undang tersebut juga
memiliki ketentuan terkait pintu keluar kebakaran; pertolongan
pertama jika terjadi cedera, perlindungan dari polutan seperti gas,
kebisingan, dan lain-lain; perlindungan dari penyakit akibat kerja;
dan penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja.
Semua kecelakaan harus dilaporkan kepada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan. UU Keselamatan Kerja
mencantumkan daftar industri yang memerlukan pemeriksaan
kesehatan pekerja sebelum bekerja. Pemeriksaan kesehatan
tahunan juga harus dilakukan.
Page 313
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
304
Pihak pengusaha yang mempekerjakan 100 (seratus) atau lebih
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan/kegiatan berisiko tinggi,
maka harus menetapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai dengan persyaratan hukum. Perwakilan
pekerja harus menyetujui sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja; yang juga harus dijelaskan kepada
semua pekerja, pemasok, dan pelanggan. Kementerian
Ketenagakerjaan harus mengawasi penerapan sistem tersebut serta
mengevaluasi dan menilai sistem tersebut secara berkala.
C. Undang–undang Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 7 Tahun 1964 tentang
Persyaratan Kesehatan dan Kebersihan, serta Penerangan di
Tempat Kerja, menetapkan persyaratan tertentu di tempat kerja
yang sesuai. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk
mencegah kebakaran, kecelakaan, keracunan, infeksi penyakit
akibat kerja, penyebaran debu, gas, uap, dan bau yang tidak sedap.
Kementerian Ketenagakerjaan telah mengeluarkan peraturan baru
melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
yang mencabut peraturan tahun 1964 di atas. Peraturan baru
memberikan pedoman baru untuk nilai ambang batas kimia dan fisik,
dan juga memberikan pedoman kualitas udara dalam ruangan untuk
menciptakan tempat kerja yang layak.
Bangunan harus menyediakan penerangan yang cukup,
pengatur suhu, dan ventilasi; kebersihan, penyimpanan, dan
pembuangan limbah secara berkala; bangunan harus dibangun
dengan baik dan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar;
pengecatan dinding dan langit-langit secara berkala setidaknya
setiap 5 (lima) tahun sekali; WC terpisah untuk pria dan wanita
(satu WC untuk setiap 15 karyawan); pengaturan higienis untuk
kebutuhan personel; minuman dan makanan; penginapan personel
(jika ada); stasiun kerja dan pengaturan tempat duduk; dan
penerangan darurat pada malam hari di tempat kerja.
Hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha dapat
berakhir apabila pengusaha memerintahkan pekerja untuk
melakukan pekerjaan yang membahayakan nyawa, keselamatan,
Page 314
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
305
kesehatan dan atau moral pekerja, yang tidak diberitahukan atau
diberitahukan kepada pekerja pada saat perjanjian kerja dibuat.
D. Undang–undang Ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan
mengatur tentang segala hal yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah kerja. Tujuan dari
dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk:
● memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara
optimal dan manusiawi;
● mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan
penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah;
● memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan; dan
● meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Selain itu, hukum ketenagakerjaan juga mengatur hubungan
antara tenaga kerja dengan pengusaha. Hubungan kerja terjadi
karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan
pekerja/buruh. Hubungan kerja terdiri dari dua macam yaitu
hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) dan hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu
Tidak Tertentu (PKWTT). Perjanjian kerja yang dibuat tersebut
dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. Perjanjian kerja yang
dipersyaratkan secara tertulis harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengenai hubungan
kerja tersebut diatur di Bab IX Pasal 50-66 UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja yang dibentuk antara
pengusaha dan pekerja/buruh haruslah berlandaskan dan sesuai
dengan substansi dari UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan peraturan hukum lainnya yang terkait.
Di dalam menjalankan aktivitas perusahaan, pengusaha
mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak dari setiap pekerja.
Hak pekerja tersebut diantaranya yaitu hak untuk mendapatkan
perlakuan yang sama tanpa diskriminasi atas dasar apapun, hak
untuk mengembangkan kompetensi kerja, hak untuk beribadah
Page 315
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
306
menurut agama dan kepercayaannya, hak untuk mendapatkan upah
atau penghasilan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
hak untuk mendapatkan perlindungan, kesejahteraan, kesehatan,
dan keselamatan kerja.
Apabila pekerja merasa bahwa hak-haknya yang dilindungi dan
diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
tersebut merasa tidak terpenuhi dan diabaikan oleh pengusaha
maka hal tersebut akan dapat menyebabkan perselisihan-
perselisihan tertentu antara pengusaha dan pekerja. Jika
perselisihan itu terjadi, maka peraturan hukum di Indonesia telah
mengaturnya di dalam UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial. Perselisihan Hubungan Industrial
adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan
antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh
atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan
mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh
dalam satu perusahaan. Setiap bentuk perselisihan tersebut
memiliki cara atau prosedur tersendiri untuk menyelesaikannya baik
itu melalui perundingan bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau
diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial.
Peraturan-peraturan terkait Ketenagakerjaan:
● Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
● Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
● Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
● Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial
● Undang-Undang No. 39 Tahun 200 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
● Undang-Undang No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 81 Concerning Labour Inspection in Industry
and Commerce (Konvensi ILO No. 81 Mengenai Pengawasan
Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan)
● Undang-Undang No. 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 182 Concerning the Prohibition and
Page 316
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
307
Immediate Action for Elimination of the Worst Forms of Child
Labour (Konvensi ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan
Tindakan Segera Penghapusan Bentuk Bentuk Pekerjaan
Terburuk untuk Anak)
● Undang-Undang No. 21 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 111 Concerning Discrimination in Respect of
Employment and Occupation (Konvensi ILO mengenai
Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan)
● Undang-Undang No. 20 Tahun 1999 Pengesahan tentang ILO
Convention No. 138 Concerning Minimum Age for Admission
to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia Minimum untuk
Diperbolehkan Bekerja)
● Undang-Undang No. 19 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 105 concerning the Abolition of Forced Labour
(Konvensi ILO mengenai Penghapusan Kerja Paksa)
● Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
● Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun
● Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kerja dan Jaminan
Kematian
● Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2015 tentang
Pelaksanaan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri
● Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan
Tenaga Kerja Asing Serta Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Pendamping
● Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan
● Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
● Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2006 tentang Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
● Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan
Kesehatan dan Psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia
Page 317
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
308
● Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2013 tentang Koordinasi
Pemulangan Tenaga Kerja Indonesia
● Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan
E. Simbol–simbol Keselamatan Kerja
1. Landasan Hukum
a. Undang-undang No 1 Tahun 1970 Pasal 14b.
―Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja‖
b. Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6. 4. 4.
Manfaat Pemasangan Rambu
Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan
pengarahan umum
Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja
Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak
terlihat
Mengingatkan para pelaksana di mana harus menggunakan
peralatan perlindungan diri sebelum memulai aktivitas di
tempat kerja.
- Menunjukkan di mana peralatan darurat keselamatan
berada.
- Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa
tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.
Tanda digunakan untuk memperingatkan karyawan dan
anggota masyarakat tentang zat-zat berbahaya seperti asam atau
untuk menunjukkan fitur-fitur keselamatan seperti keluar api.
Mereka juga dapat memberikan informasi umum atau instruksi
spesifik tentang peralatan yang harus dipakai di daerah yang
ditunjuk. Yang dimaksudkan dengan rambu-rambu dalam
Page 318
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
309
laboratorium adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan
dalam bentuk:
● Gambar-gambar/poster
● Tulisan/logo/semboyan/motto
● Simbol-simbol
Beberapa tanda harus dipasang sebagai bagian yang
dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja untuk
membantu mengurangi risiko berbahaya. Adapun poster merupakan
penjelasan yang menjelaskan suatu aktivitas dalam bentuk sebab
dan akibat. Kesemua hal tersebut di atas teraplikasikan dalam
rangka untuk mengingatkan kembali pentingnya prosedur, proses
pekerjaan dan hasil pekerjaan yang aman dan memenuhi standar
kualifikasi yang telah ditentukan berdasarkan undang–undang
keselamatan kerja yang berlaku.
Adapun rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah:
● Rambu Larangan
● Rambu Peringatan
● Rambu Pertolongan
● Rambu Prasyarat
Keempat rambu tersebut di atas sangatlah penting untuk
dipahami dan disosialisasikan. Di samping itu dalam kesehariannya
perlu adanya contoh sebelum peserta memasuki areal tempat kerja.
Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu–rambu di
tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna
memberikan informasi, tentang kondisi seperti larangan, peringatan,
persyaratan bahkan suatu pertolongan. Oleh karena itu sangatlah
perlu adanya penjelasan pengetahuan tentang simbol, kode tentang
tanda yang akan dipasang sebagai rambu-rambu dengan standar
internasional.
Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu–
rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku dan dapat
dipahami secara internasional, tidaklah asal pasang kerena jika kita
salah pasang, bisa saja yang tadinya kita ingin pekerja selamat
malah membuat mereka berada dalam suatu resiko atau bahaya.
Untuk memilih rambu yang tepat, kita perlu melihat kegiatan yang
sedang dilakukan dengan memperhitungkan:
Page 319
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
310
● Mengidentifikasi bahaya;
● Menentukan kontrol apa yang dibutuhkan; dan
● Menentukan jenis rambu dan indikator apa yang perlu
digunakan.
Rambu–rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa simbol
atau kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi
bagi siapa saja yang ada di lokasi tersebut. Guna mempertegas
suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dibedakan dalam
bentuk warna–warna dasar yang sangat mencolok dan mudah
dikenali. Warna yang dipasang pada setiap rambu berupa warna:
● Warna Merah–tanda Larangan (Pemadam Api)
● Warna kuning–tanda Peringatan atau Waspada atau
berisiko bahaya
● Warna Hijau–tanda zona aman atau pertolongan
● Warna Biru–tanda wajib ditaati atau prasyarat
● Warna Putih–tanda informasi umum
● Warna oranye–tanda beracun
Warna–warna tersebut di atas merupakan warna dasar
sebagai latar belakang (background), sedangkan gambar atau
logo/simbol di atas warna dasar tersebut merupakan warna kontras.
Menurut standar yang berlaku secara internasional berupa warna
putih atau hitam.
Adapun bentuk–bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan
dasar rambu K3 yang perlu dipahami adalah seperti dalam tabel
sebagai berikut:
Page 320
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
311
Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda–tanda atau
simbol ada 3 (tiga) bentuk dasar yaitu:
● Bentuk Bulat–Wajib atau bentuk larangan
● Segitiga–tanda peringatan
● Segi Empat-darurat, informasi dan tanda tambahan
Bentuk dasar rambu–rambu standar yang perlu dipahami
c. Simbol keselamatan di tempat kerja
Rambu K3 Peringatan biasanya memiliki latar belakang warna
kuning sebagaimana yang telah menjadi panduan dalam standar
internasional rambu keselamatan dan kesehatan kerja. Pyrani dan
Reynolds dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pemberian
rambu termasuk poster K3 memiliki efektivitas 51% setelah 2
minggu dan turun menjadi 11% setelah 4 bulan.
Page 321
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
312
Berikut ini rambu peringatan K3 di tempat kerja:
No Keterangan Simbol
1 Rambu K3 Perlintasan Pejalan
Kaki
2 Rambu Bahaya Overhead
Crane
3 Rambu Peringatan Orang di
Balik Pintu
4 Rambu Peringatan Mudah
Terbakar
5 Rambu Peringatan Jalan
Menurun
6 Rambu Jalan Menaik
Page 322
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
313
7 Jaga Pintu tertutup
8 Rambu Awas Ada Anjing
9 Rambu Peringatan Zat Korosif
10 Rambu Bahaya Tegangan
Tinggi
11 Rambu Bahaya Tabung Gas
12 Rambu Bahaya Suhu Rendah
Page 323
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
314
13 Rambu Bahaya Radioaktif
14 Rambu Bahaya Radiasi Non-
Pengion
15 Rambu Bahaya Permukaan
Panas
16 Rambu Bahaya Pengisian
Baterai
17 Rambu Bahaya Pekerjaan di
Jalan
18 Rambu Bahaya Ledakan
19 Rambu Bahaya Kebisingan
20 Rambu Bahaya Biologis
Page 324
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
315
21 Rambu Awas Lantai Licin
22 Rambu Area Jalur Kabel
23 Rambu Diawasi CCTV
24 Rambu Tegangan Listrik Tinggi
25 Rambu K3 Dilarang Membuat
Api Terbuka
26 Rambu K3 Dilarang Makan dan
Minum
27 Rambu K3 Bukan Air Minum
28 Rambu Dilarang Merokok
29 Rambu Dilarang Menggunakan
Handphone
Page 325
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
316
30 Rambu Dilarang Memotret
Dan masih banyak lagi di atas hanya sebagian kecil rambu-
rambu yang ada.
d. Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium TKJ
Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah
merupakan tanda–tanda yang dipasang di tempat kerja atau
laboratorium guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua
pelaksana kegiatan di sekeliling tempat tersebut terhadap kondisi,
resiko, yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 14b bahwa
―Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.‖
Yang dimaksudkan dengan rambu-rambu dalam laboratorium
adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan dalam bentuk:
Gambar-gambar/poster, tulisan/logo/semboyan/motto, simbol-
simbol. Rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah:
Rambu Larangan, Rambu Peringatan, Rambu Pertolongan, Rambu
Prasyarat. Keempat rambu tersebut di atas sangatlah penting untuk
dipahami dan disosialisasikan. Di samping itu dalam kesehariannya
perlu adanya contoh sebelum peserta memasuki areal tempat kerja.
Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu–rambu di
tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna
memberikan informasi yang jelas apa yang harus diketahui dan
dipersiapkan pada daerah tersebut.
Kita ketahui bahwa rambu-rambu keselamatan penting untuk
ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan.
Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan rambu-rambu.
Page 326
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
317
1) Rambu Larangan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan larangan yang
wajib ditaati. Siapa saja yang ada di lingkungan itu harus
mematuhinya, tanpa ada pengecualian. Adapun larangan yang
harus ditaati adalah sesuai dengan rambu gambar atau
informasi yang terpasang (Unfallverhutung–sicherheitzeichen).
Ciri-ciri rambu larangan yang sering ditemui yaitu bentuk bulat,
latar belakang berwarna putih, dan logo berwarna hitam,
dengan lingkaran terpotong berwarna merah sebagai berikut:
2) Rambu Peringatan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan peringatan
yang perlu diperhatikan kepada siapa saja yang ada di
lingkungan itu karena dapat mengakibatkan kejadian yang tidak
diinginkan. Adapun peringatan yang perlu diikuti adalah sesuai
dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri
rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk segitiga,
latar belakang berwarna kuning, dan logo/gambar berwarna
hitam, dengan bingkai berwarna hitam.
Page 327
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
318
3) Rambu Prasyarat/Wajib Dilaksanakan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan persyaratan
dilaksanakan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu
karena prasyarat tersebut merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Adapun prasyarat yang perlu dilaksanakan adalah
sesuai dengan rambu tergambar atau informasi yang terpasang.
Ciri-ciri rambu prasyarat/kewajiban yang sering ditemui yaitu
bentuk bulat, latar belakang berwarna biru, dan logo/gambar
berwarna putih.
Page 328
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
319
4) Rambu Pertolongan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan
bantuan/pertolongan serta arah yang ada di lingkungan itu
karena arah/pertolongan tersebut merupakan petunjuk arah
yang harus diikuti siapa saja terutama bila terjadi kondisi
darurat.
Page 329
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
320
Adapun rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut
dipasang pada tempat yang strategis dan mudah terlihat.
dengan jelas. Ciri-ciri rambu pertolongan atau petunjuk arah
tersebut berbentuk segi empat dengan warna dasar hijau dan
logo/gambar warna putih.
Page 330
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
321
5) Strategi Penerapan
Setiap dunia usaha sewajarnya memiliki strategi yang
dapat memperkecil bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan
dan penyakit akibat kerja sesuai kondisi tempat kerjanya.
Strategi yang perlu diterapkan meliputi:
Manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi
karyawan dalam menghadapi kejadian kecelakaan kerja.
Manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang
K3 bersifat formal ataukah informal.
Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat penerapan
K3 yang optimal sebagai faktor promosi perusahaan ke
khalayak luas.
F. Proses kerja yang aman
Setiap bidang pekerjaan haruslah memprioritaskan keselamatan
kerja. Selain untuk menjamin keberlanjutan perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, penerapan prosedur keselamatan kerja di
tempat kerja ditujukan untuk menanggulangi kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.
Seperti yang kita ketahui bersama, tidak semua tempat kerja
dapat memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan. Bahkan,
cukup banyak bangunan tempat bekerja yang tidak laik untuk
difungsikan. Misalnya saja keberadaan ventilasi dan pintu masuk
atau keluar yang terbatas, struktur bangunan yang membahayakan,
temperatur udara yang terlalu ekstrem, maupun tingkat kebisingan
yang dapat berisiko terhadap rusaknya indra pendengaran.
Perusahaan yang tidak dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan pekerjanya bukan hanya dapat mengakibatkan
kecelakaan yang menyebabkan sakit atau cacat fisik saja, melainkan
juga dapat menyebabkan masalah psikologis dan sosial seperti stres
akibat jam kerja terlalu tinggi, kekerasan di dalam organisasi, atau
masalah lainnya.
Page 331
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
322
5 Tips Keselamatan Kerja di Tempat Kerja
Agar keselamatan pekerja terjamin, maka terdapat beberapa
tips yang dapat Anda terapkan di tempat kerja. Adapun 5 (lima) tips
untuk menjamin keselamatan kerja di tempat kerja adalah sebagai
berikut:
1. Patuhi prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bukan
hanya diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki risiko
kecelakaan tinggi saja. Perusahaan dengan risiko kecelakaan
rendah pun harus memperhatikan dan menerapkan standar
keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Bahkan
perusahaan dengan sektor jasa diwajibkan untuk melindungi
pekerja, keluarga pekerja, dan orang lain yang juga
terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Melakukan pengendalian
terhadap risiko yang ada di tempat kerja.
2. Lakukan perawatan dan pemeliharaan alat kerja secara rutin
Perawatan dan pemeliharaan peralatan kerja sangatlah
penting untuk dijadwalkan secara rutin. Selain bertujuan untuk
efisiensi usia mesin, peralatan kerja yang terawat dengan baik
akan menjamin keselamatan dan keamanan bagi para pekerja
yang akan menggunakannya.
Kerusakan peralatan kerja seperti mesin-mesin produksi
kerap terjadi karena buruknya perawatan. Dengan membuat
catatan penggunaan mesin dan memantau aktivitas
operasionalnya secara rutin, maka setiap kegiatan yang
berhubungan dengan produksi tidak akan terganggu
produktivitasnya.
3. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri)
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri. Adapun lokasi-lokasi pekerjaan yang wajib
mengenakan APD di antaranya adalah sebagai berikut:
Page 332
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
323
● Tempat kerja dengan peralatan atau instalasi yang
berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran
maupun ledakan.
● Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan atau barang
yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah.
● Pekerjaan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran gedung atau bangunan
lainnya termasuk juga bangunan perairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah.
● Pekerjaan pertanian, perkebunan, pembukaan hutan,
pengerjaan hutan, pengelolaan kayu atau hasil hutan
lainnya, peternakan, perikanan, dan lapangan kesehatan.
● Pekerjaan pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas,
minyak, panas bumi atau mineral baik yang dilakukan di
permukaan, di dalam, maupun di dasar perairan.
● Pekerjaan pengangkutan barang, binatang dan manusia
yang dilakukan di daratan, melalui terowongan, permukaan
air, di dalam air, maupun di udara.
● Pekerjaan bongkar muat barang di kapal, perahu, dermaga,
dok, stasiun, bandar udara, dan gudang.
● Pekerjaan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan
lain di dalam air.
● Pekerjaan pada ketinggian layaknya di bidang konstruksi
bangunan gedung bertingkat.
● Pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi
atau rendah.
● Pekerjaan yang memiliki risiko tertimbun tanah, kejatuhan,
terjatuh, hanyut atau terpelanting.
● Pekerjaan dalam ruang terbatas seperti tangki, sumur, atau
lubang.
● Pekerjaan yang memiliki risiko terkena kotoran, api, asap,
gas, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
● Pekerjaan pembuangan atau pemusnahan limbah dan
sampah.
● Pekerjaan di bidang pemancaran dan penyiaran televisi,
radio, atau telepon.
Page 333
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
324
● Pekerjaan di bidang pendidikan, pembinaan, percobaan,
penyelidikan atau riset yang menggunakan alat berat, dan
● Pekerjaan yang menggunakan peralatan atau instalasi
listrik dan mekanik.
Adapun Alat Pelindung Diri yang wajib dikenakan saat
memasuki area kerja seperti yang telah disebutkan di atas
antara lain adalah sebagai berikut:
- Alat pelindung kepala, yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan atau kejatuhan benda tajam dan
keras.
- Alat pelindung wajah, yang berfungsi untuk melindungi
mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya
maupun paparan partikel-partikel yang melayang di udara.
- Alat pelindung telinga, yang berfungsi untuk melindungi
telinga terhadap kebisingan atau tekanan suara yang
berisiko merusak pendengaran.
- Alat pelindung pernapasan, yang berfungsi untuk
melindungi organ pernapasan dari bahan kimia, mikro-
organisme, maupun partikel kecil lainnya seperti debu,
asap, dan gas beracun.
- Alat pelindung tangan, yang berfungsi untuk melindungi
tangan maupun jari-jari dari panas api, radiasi, bahan
kimia, dan lainnya, dan
- Alat pelindung kaki, yang berfungsi untuk melindungi kaki
dari tertimpa atau benturan benda-benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan berbahaya, dan lainnya.
4. Ikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi profesional
Kompetensi merupakan suatu hal yang dikaitkan dengan
kemampuan, pengetahuan/wawasan, dan sikap yang dijadikan
suatu pedoman dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan
yang dikerjakan oleh seorang pekerja.
Dalam hal ini, mengikuti pelatihan dan sertifikasi
kompetensi juga harus relevan terhadap pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Mengikuti pelatihan dan
sertifikasi kompetensi juga dapat menyiapkan pekerja yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang profesional
Page 334
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
325
sehingga mereka siap untuk memberikan kontribusinya sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
5. Penuhi persyaratan keandalan bangunan gedung
Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan setiap pekerjaannya. Salah
satu cara untuk menjamin keselamatan seseorang saat ia
sedang bekerja di dalam bangunan gedung adalah dengan
dilakukannya penilaian keandalan bangunan gedung.
―Sebagaimana yang disebutkan di dalam Pasal 16 Undang-
Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, bahwa
keandalan bangunan gedung adalah keadaan bangunan yang
telah memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.‖
Bukti bahwa bangunan gedung telah andal dan laik secara
fungsi dapat ditunjukkan dengan terbitnya Sertifikat Laik Fungsi
(SLF). Sertifikat ini diterbitkan oleh pemerintah daerah atas
bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan telah
memenuhi persyaratan kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan
berdasar hasil pemeriksaan dari instansi maupun penyedia jasa
SLF. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa dengan
dimilikinya SLF, maka bangunan gedung yang digunakan
sebagai tempat beraktivitasnya manusia telah terjamin
keamanannya.
Berikut adalah cara-cara bekerja dengan aman yang bisa
menjadi acuan setiap pekerja dan juga perusahaan.
1) Staff Training
Satu-satunya cara untuk dapat mengurangi kecelakaan
kerja adalah dengan terus menerus memberikan
penyuluhan atau program training tehadap semua pekerja.
Tidak peduli sudah sejauh mana keahlian pekerja dalam
mengoperasikan bidang tertentu. Yang jelas tetap harus
terus diingatkan mengenai keselamatan kerja. cara
mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman adalah selalu
Page 335
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
326
melakukan penyuluhan agar karyawan semakin aware atau
peduli terhadap keselamatan kerja.
2) Pekerja yang kompeten
Karyawan yang diterima bekerja harus karyawan yang
kompeten. Maksudnya adalah karyawan yang mempunyai
kepedulian terhadap keselamatan kerja. Karyawan yang
memiliki keahlian khusus dan tambah kompeten adalah
karyawan yang bisa dikatakan dapat menunjang kemajuan
perusahaan juga.
3) Selalu menggunakan alat keselamtan kerja sesuai standar
Peraturan penggunaan alat keselamatan kerja harus
wajib dipatuhi. Bahkan kalau bisa jika ada karyawan yang
tidak menggunakan alat keselamtan kerja atau tidak
mematuhi standar kerja dapat langsung diberikan surat
peringatan. Jika masih membandel dapat juga langsung
diberhentikan. Karyawan tipe seperti ini malah justru akan
memicu karyawan-karyawan yang lain untuk tidak
mematuhi aturan perusahaan.
4) Memberikan rambu-rambu
Karyawan yang paling safety pun harus terus
memperhatikan rambu-rambu dalam bekerja. Bukan
sekadar mengingatkan, tapi retraining hal-hal yang
berkaitan dengan kecelakaan kerja.
5) Perlengkapan kerja harus full service
Jika perusahaan ingin mengurangi tingkat kecelakaan
di perusahaannya, perusahaan harus memberikan fasilitas
secara penuh. Contoh, memberikan sepatu safety yang
berkualitas, memberikan jaket safety yang berkualitas,
memberikan helmet yang berkualitas dan lain-lain.
Page 336
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
327
6) Tempat atau area kerja selau dalam keadaan bersih
Faktor lain yang menyebabkan kecelakaan kerja adalah
fakor kebersihan. Jika lingkungan kerja bersih maka secara
otomatis pikiran para pekerja akan bersih juga. Hal ini
sangat berkaitan jika kita kaitkan ke faktor psikologis.
7) Berikan reward kepada karyawan
Perusahaan sebaiknya selalu memberikan peng-
hargaan kepada karyawan-karyawan yang rajin dan selalu
mematuhi aturan keselamatan kerja agar dapat memicu
semangat dalam menjaga dan peduli terhadap keselamatan
kerja bagi karyawan yang lainnya.
G. Bahaya di tempat kerja
a. Bahaya-bahaya di tempat kerja
1. Bahaya Kerja Ergonomi
Bagi Anda yang berkecimpung di dunia kerja berkaitan
dengan gadget, maka ada bahaya yang perlu diwaspadai. Risiko
kerja ergonomi ini akan dialami bagi Anda yang banyak
menghabiskan waktu di depan layar komputer.
Istilah bahaya ini disebut dengan repetative stain injuries
atau cedera akibat adanya gerakkan repetitif dalam waktu yang
lama. Risiko kerja ergonomi merupakan cedera persendian
karena kesalahan gerak atau ketegangan otot yang terjadi secara
terus menerus.
Untuk menghindari hal ini terjadi, maka Anda harus
mengetahui posisi duduk yang benar saat seharian berada di
depan komputer atau laptop. Pastikan menggunakan meja serta
kursi pendukung dan meregangkan otot agar tidak terjadi
bahaya tersebut.
Page 337
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
328
2. Bahaya Bekerja Pada Sektor Kimia
Bagi Anda yang berkecimpung di lingkungan dengan zat
kimia berbahaya dan beracun, maka tidak luput dari risiko
kecelakaan kerja. Contoh bahaya di tempat kerja yang bisa Anda
alami meliputi reaksi alergi di kulit, mata, hingga keluhan medis
pada bagian pernapasan.
Biasanya zat kimia yang beracun dapat menyebabkan
seseorang mengalami fibrosis paru-paru. Untuk meminimalisir
bahaya tersebut, maka pastikan Anda menggunakan semua
perlengkapan keamanan yang diwajibkan.
Apalagi jika Anda berkecimpung di area berbahaya tersebut
dalam kurun waktu yang lama. Maka, sangat perlu tindakan
pencegahan agar tidak mengalami risiko kecelakaan kerja yang
berpengaruh buruk pada kesehatan Anda.
3. Bahaya Kerja Biologi
Bahaya kerja biologis paling mengancam pada tenaga
kesehatan. Bahaya ini berasal dari berbagai mikroorganisme,
seperti tumbuhan maupun hewan yang mengancam kesehatan
manusia.
Terdapat berbagai macam penyakit akibat bakteri dan virus,
seperti hepatitis B dan C, HIV atau AIDS, hingga tuberkulosis
yang rentan menular ke tenaga kesehatan.
Contoh bahaya di tempat kerja ini juga dapat mengancam
kesehatan orang-orang yang bekerja dengan hewan. Para
pekerja ini rentan terkena penyakit seperti antraks dan rabies.
Untuk mencegah dan menurunkan resiko bahaya akibat
mikroorganisme yaitu dengan cara vaksinasi. Meskipun tubuh
terkena bahaya tersebut, namun tubuh memiliki imunitas yang
mengurangi gejala penyakit yang timbul.
Page 338
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
329
4. Bahaya Kerja Fisik Pada Pekerja
Jenis bahaya fisik yang bisa terjadi pada Anda dapat
berupa suhu lingkungan bahkan vibrasi. Bising secara konstan
dapat dirasakan oleh pekerja konstruksi bangunan dan
menimbulkan efek yang buruk bagi telinga seperti ketulian.
Sedangkan vibrasi akibat penggunaan mesin dalam waktu
lama akan menyebabkan mual, nyeri otot, bahkan gangguan
pembuluh darah.
5. Bahaya Kerja Psikologis
Selain dapat memengaruhi fisik, lingkungan kerja juga
dapat menyebabkan gangguan psikologis. Hal yang paling sering
menyebabkan adalah stres akibat perubahan jenis pekerjaan,
tanggung jawab, hingga lingkungan kerja.
Gangguan psikologis yang termasuk ke dalam contoh
bahaya di tempat kerja ini bisa diatasi dengan mengatur waktu
dengan baik, dan beristirahat.
Setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan masing-masing
yang patut Anda waspadai. Untuk itu, Anda perlu mengatur
waktu sebaik mungkin agar tempat kerja yang digunakan
mencari nafkah tidak malah menjadi sumber penyakit. Selain itu,
cobalah beristirahat dan refreshing agar terhindar dari bahaya
kerja psikologis, fisik, biologi, kimia, dan ergonomi.
b. Prosedur–prosedur dalam keadaan darurat
Prosedur Peringatan Dini dan Keadaan Darurat adalah tata
cara dalam mengantisipasi keadaan darurat. Adapun prosedur
darurat yang ada di Mahkamah Syar‘iyah Sigli adalah sebagai
berikut:
1. Apabila anda melihat keadaan tanda bahaya
Tetap tenang;
Bunyikan alat tanda bahaya/bel/alarm;
Hubungi nomor telepon keadaan darurat.
Page 339
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
330
PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP
KEBAKARAN
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada
Petugas Tanggap Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat
Listrik.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memadamkan sumber api
dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
● Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya
kebakaran kepada:
● Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam
Kabupaten Pidie
● Petugas Pelayanan Kesehatan
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada
seluruh penghuni ruangan untuk evakuasi melalui tangga
darurat lantai.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk
mengetahui orang-orang yang turun bersamanya.
● Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh
penghuni gedung tentang situasi keamanan gedung.
PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP
GEMPA BUMI
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada
Petugas Tanggap Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat
Listrik.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai mengumpulkan massa
(penghuni gedung).
● Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya gempa
bumi kepada:
- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Pidie
- Petugas Pelayanan Kesehatan.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada
seluruh penghuni ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat
lantai atau tempat yang aman dari gempa.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk
mengetahui orang-orang yang turun bersamanya.
Page 340
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
331
● Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh
penghuni gedung tentang situasi keamanan gedung.
● Jangan berlindung di bawah tangga dan jauhi area tangga!
2. Apabila Anda mengalami keadaan darurat, maka:
● SEGERA: Hentikan pekerjaan dan tinggalkan gedung ketika
diketahui/didengar terdapat tanda bahaya atau ketika Anda
diminta untuk melakukannya;
● HINDARI: Kepanikan;
● IKUTI: Instruksi dan bekerja sama dengan mereka yang
bertanggung jawab atas keadaan darurat;
● MATIKAN: Semua peralatan kerja terutama listrik dan tutup laci
meja;
● JANGAN: Menunda untuk segera meninggalkan gedung dengan
mencari barang-barang pribadi dan/atau orang lain;
● PERGI: Ke daerah terbuka yang cukup jauh dari gedung dan
jangan menghalangi petugas dan peralatan mereka;
● JANGAN: Masuk kembali ke dalam gedung sampai ada instruksi
dari atasan, petugas atau pihak yang berwenang akan hal
tersebut.
● Kita tidak pernah menginginkan musibah terjadi, namun paling
tidak jika kita memahami prosedur peringatan dini dan keadaan
darurat maka kita bisa mengambil langkah-langkah dan
keputusan yang tepat sesuai prosedur jika suatu saat terjadi
keadaan darurat seperti kebakaran dan gempa bumi.
H. Penerapan budaya kerja industri (ringkas, rapi, resik, rawat,
rajin)
a. Pengertian Budaya Kerja Industri
Budaya Kerja adalah falsafah yang didasari pada
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan
dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok
yang tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering
Supriyadi dan Tri Guno). Budaya kerja memiliki tujuan untuk
mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi
Page 341
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
332
berbagai tantangan di masa yang akan datang. Pembentukan
budaya kerja memerlukan proses yang panjang, dimulai dari
karakter kerja individu yang baik yang menjadi kebiasaan dan
akhirnya membentuk karakter kerja secara kolektif yang disebut
budaya kerja.
Budaya kerja di dunia terdapat faktor–faktor yang dapat
memengaruhi manajemen SDM Global, yakni politik, ekonomi,
budaya, dan hukum. Di dalam faktor–faktor yang memengaruhi
manajemen SDM Global salah satunya adalah budaya. Budaya
suatu organisasi yang menyosialisasikan orang Robbins (2003:
312 dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014: 76). Jadi budaya adalah
suatu faktor yang dapat memengaruhi manajemen SDM yang
dapat menjadi masalah apabila keadaannya terhalang pada
suatu hal tertentu. Untuk itu manajemen SDM harus
memperhatikan faktor terkait khususnya budaya, karena apabila
kebiasaan terus dibiarkan akan merusak budaya yang ada pada
suatu perusahaan khususnya pada manajemen perusahaan atau
organisasi (Septiadi dan Zunaidah, 2014: 76).
Suatu budaya yang kuat akan mendesak lebih banyak
pengaruh serta mendukung atau memengaruhi kinerja dan
kepuasan karyawan dengan dampak yang lebih besar pada
budaya yang lebih kuat Robbins (2003: 308 dalam Septiadi dan
Zunaidah, 2014: 76). Banyak karyawan yang kurang
memperhatikan standar operasional kerja, sehingga tercipta
sebuah budaya kerja yang menurunkan produktivitas kerja.
Budaya kerja yang diterapkan oleh karyawan dapat menjadikan
suatu kebiasaan yang sulit diubah, sehingga memerlukan waktu
untuk mengubahnya kembali.
b. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah perbandingan kegiatan antara
efektivitas keluaran dengan efektivitas masukan, artinya sebagai
sikap mental yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan dalam setiap pekerjaannya (Muchdarsyah, 2010:
102 dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014: 79). Produktivitas kerja
mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan
secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa
Page 342
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
333
kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari
esok adalah lebih baik dari hari ini (Sinungan, 2008: 2).
c. Nilai–nilai dan Budaya Kerja
Nilai dan budaya kerja merupakan bagian dari revolusi
mental untuk mewujudkan manusia yang berintregitas. Mau
bekerja keras dan semangat bergotong–royong. Terdapat lima
nilai–nilai dan budaya kerja yang ditetapkan sebagai acuan para
karyawan untuk dipahami dan diamalkan dalam bekerja, bersikap
dan berkontribusi dalam pengembangan industri.
1. Intregitas
Jack Weich, dalam bukunya yang berjudul ―Winning‖
mengatakan, ―intregitas adalah sepatah kata yang kabur
(tidak jelas). Orang–orang yang memiliki intregitas
mengatakan kebenaran dan orang–orang itu memegang kata–
kata mereka. Mereka bertanggung jawab atas tindakan-
tindakan mereka di masa lalu, mengakui kesalahan mereka
dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hukum yang berlaku
dalam negara mereka, industri mereka dan perusahaan
mereka, baik yang tersurat maupun yang tersirat dan
menaatinya. Mereka bermain untuk menang secara bersih
(benar), seturut peraturan yang berlaku. Berbagai survei dan
studi kasus telah mengidentifikasi intregitas atau kejujuran
sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam
diri seorang pemimpin (Jack Weich dan Winning, 2005).
2. Profesional
David H. Maister (1998 : 56) mengatakan bahwa orang–
orang profesional adalah orang–orang yang diandalkan dan
dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu
pengetahuan, bertnggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan
serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu
membuat istilah profesionalisme identik dengan kemampuan,
ilmu atau pendidikan dan kemandirian.
Page 343
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
334
3. Produktif
Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
daripada hari ini (Bambang Tri Cahyono, 1996: 283).
4. Kompetitif
Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan
situasi kerja saat ini. Jika dibandingkan dengan era yang
terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif.
Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk terus
memiliki sikap kompetitif.
5. Inovatif
Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau
kemampuan diri dalam berpikir untuk menghasilkan sesuatu
yang baru bagi diri kita, masyarakat, dan lingkungan kerja.
D. Budaya Kerja 5R
Sering kita melihat, mendengar, bahkan mengalami kejadian
yang mengakibatkan celaka di sekitar kehidupan kita. Misalnya
kejadian di kantor, ada yang terpeleset, tersandung, tersengat
listrik atau kejadian yang lebih serius lagi. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Kelihatannya hanya sepele, akan tetapi akan menjadi
serius apabila menjadi perhatian bagi semua.
Mengapa kejadian tersebut sepele? Karena kita semua tidak
peduli, tidak menganggap penting atau tidak mencatat kejadian
tersebut, apalagi menganalisisnya. Wooow. Seharusnya semua
kejadian itu dapat dicegah dengan 5R atau 5 S.
Page 344
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
335
5R sering kali kita lihat di berbagai tempat pelayanan
maupun di perkantoran. Baik berupa banner, logo ataupun
poster. Lalu, bagaimana implementasinya?
5R merupakan kegiatan yang sangat sederhana dapat
dilakukan oleh semua orang dan aplikatif, akan tetapi luar biasa
hasilnya apabila dilaksanakan dengan baik. Sehingga 5R tidak
hanya sebagai slogan saja akan tetapi dapat diimplementasikan.
Mari kita bahas lebih lanjut secara singkat.
Apakah itu 5S/5R?
5R atau 5 S adalah suatu metode penataan dan
pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang bersal dari
Jepang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha
memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja
sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan/tempat kerja secara
menyeluruh.
5 S atau di Indonesia dikenal dengan 5R merupakan
singkatan yang isinya adalah:
● SEIRI/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-
barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang
ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar
dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
● SEITON/Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi
yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat
diperlukan.
● SEISO/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan
dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap
terjaga dalam kondisi yang baik.
● SEIKETSU/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan
pribadi sekaligus mematuhi tahap sebelumnya (3 S/3 R).
● SHITSUKE/Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-
masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/5R
Penerapan 5S/5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai
urutannya. Jika tahap pertama/Seiri/Ringkas tidak dilakukan
dengan baik, maka tahap berikutnya tidak dapat dijalankan
secara maksimal dan seterusnya.
Page 345
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
336
Dimana 5R dapat diterapkan??
5R dapat diterapkan di seluruh tempat kerja, bahkan di
rumah kita sendiri karena pada hakikatnya semua orang senang
dan nyaman bekerja di tempat yang bersih, rapi, aman dan
nyaman. 5R merupakan teori yang sangat sederhana, mudah
dimengerti oleh semua orang dan sangat mudah diterapkan. Lalu
bagaimana cara menerapkan dengan baik?
Mengapa 5R penting ?
Sebenarnya filosofi melaksanakan 5R adalah untuk mencapai
tingkat efisiensi dan efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi
sangat berhubungan dengan biaya (cost) sedangkan efektif
sangat berhubungan dengan waktu. Apakah itu sulit?
Sebenarnya tidak, karena tidak membutuhkan biaya yang besar
atau murah. Selain itu kalau diterapkan dengan baik akan
memberikan citra yang positif. Selain itu 5R dilaksanakan
bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
sehat, rapi, aman, nyaman dan menyenangkan yang akan
membentuk personal yang disiplin, sikap kerja yang positif,
budaya positif, peka, dan kreatif yang selanjutnya akan
membentuk budaya disiplin.
Bagaimana cara menerapkannya?
Meskipun mudah dan murah, akan tetapi kunci dari
pelaksanaannya adalah komitmen dan kepedulian terhadap
lingkungan kita. Komitmen tentu saja yang berhubungan dengan
pimpinan, sedangkan kepedulian sangat berhubungan erat
dengan seluruh karyawan yang ada di lingkungan pekerjaan dan
terlibat aktif seluruhnya sehingga butuh kebersamaan dari
seluruh karyawan.
Implementasi 5R dibutuhkan struktur, sistem, dan sumber
daya yang tersedia. Adapun tahapan-tahapan untuk
melaksanakan 5R, sebagai berikut:
Page 346
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
337
1. Persiapan
● Komitmen tertulis dari pimpinan; Sebelum 5R diterapkan
di lingkungan kerja, yang terpenting pada awal adalah
adanya komitmen yang kuat dari pimpinan tinggi. Karena
tanpa komitmen tertulis akan sulit diterapkan.
● Pembentukan struktur organisasi pelaksanaan 5R yang
melibatkan dari pejabat struktural dan karyawan. Struktur
organisasi harus disusun lengkap dengan pembagian tugas
dalam tim.
● Sosialisasi 5R kepada seluruh karyawan. Agar seluruh
karyawan mendukung kegiatan 5R, dibutuhkan sosialisasi
sebagai sarana pemberian informasi tentang 5R, misalnya
tentang tujuan, struktur, dan kegiatan-kegiatan 5R.
2. Penerapan
● Pelatihan bagi tim 5R. Pelatihan singkat diperlukan bagi
tim 5R agar memahami tugas, tujuan, dan kegiatan-
kegiatannya.
● Promosi. Promosi perlu dilakukan agar 5R dapat diterima
oleh seluruh karyawan bahkan sebagai media informasi
bagi semua orang yang berkunjung ke tempat kerja,
sehingga tempat kerja mendapatkan citra yang positif dari
pengunjung. Promosi dibuat dengan berbagai media
misalnya pembuatan leaflet, poster, banner, logo, slogan-
slogan, dan lain-lain. Selain itu juga dibuat lomba-lomba
antar bagian/unit.
● Operasional awal, dengan membandingkan sebelum dan
sesudah kegiatan. Misalnya:
Page 347
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
338
Pada saat penerapan, dibutuhkan pembinaan langsung
dari anggota tim agar hasilnya maksimal. Pelaksanaan 5R dari
masing-masing bagian juga diperlukan kreativitas dan seni
agar hasilnya baik dan lebih menarik.
3. Evaluasi
Setelah R-1-2-3 (Ringkas, Rapi, Resik) diimplementasikan,
maka dilaksanakan R-4 (Rawat) dengan menyusun standar
perawatan. Sebelum dilakukan evaluasi, perlu dilaksanakan
dahulu pembinaan secara berkala, misalnya setiap bulan
sekali atau tiga bulan sekali. Pada saat awal pelaksanaan
diperlukan pembinaan yang lebih sering agar seluruh
karyawan memahami setiap tahapan dalam 5R. Untuk
pelaksanaan pembinaan diperlukan instrumen pembinaan
demikian pula untuk evaluasi dibutuhkan pula instrumen
evaluasi, sehingga diperlukan penetapan indikator
keberhasilan. Indikator keberhasilan 5R pada suatu bagian
harus diintegrasikan dengan indikator kegiatan yang lain.
4. Pembudayaan
Rajin/Shitsuke (R ke 5) akan terwujud apabila 5R sudah
menjadi budaya. Untuk mewujudkan 5R menjadi budaya
dibutuhkan tahapan-tahapan antara lain, setelah 5R
dilaksanakan secara bertahap, akan menjadi kebiasaan
melaksanakan 5R, selanjutnya dilakukan evaluasi
berkelanjutan sehingga menunjukkan bahwa 5R sudah
menjadi budaya kerja di tempat kerja.
Page 348
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
339
I. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur
kerja di tempat tinggi (pemanjatan)
A. Menurut Kemnaker (2015), jumlah kecelakaan yang dialami
pekerja konstruksi relatif tinggi, yaitu 31,9% dan 26% dari total
kecelakaan akibat jatuh dari ketinggian.
Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu sektor industri
yang memiliki risiko tinggi dan menyumbang kecelakaan kerja yang
cukup tinggi. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi yang
melibatkan pekerja, peralatan kerja, dan material dalam jumlah
besar dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Salah
satunya adalah kecelakaan kerja di ketinggian.
Kecelakaan kerja di ketinggian yang dialami para pekerja baik
di sektor konstruksi atau operasional struktur masih
memprihatinkan karena jumlah kasusnya besar. Menurut Asosiasi
Rope Access Indonesia (ARAI), kecelakaan kerja di ketinggian
menempati urutan nomor dua paling besar setelah kecelakaan lalu
lintas. Kecelakaan kerja pada ketinggian di sektor konstruksi ini
banyak terjadi pada saat pembangunan gedung atau pekerjaan
konstruksi layang.
Sebetulnya ada beberapa bahaya bekerja di ketinggian, yakni
terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan material dari atas.
Dari bahaya-bahaya tersebut, faktor terbesar penyebab cedera
serius dan kematian di sektor konstruksi adalah terjatuh dari
ketinggian.
Page 349
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
340
Dilansir republika.co.id, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat
jumlah kecelakaan kerja yang dialami pekerja konstruksi relatif
tinggi, yaitu 31,9% dari total kecelakaan. Jatuh dari ketinggian
(26%), terbentur (12%), dan tertimpa (9%). Sementara secara
global, data International Labour Organization (ILO) tahun 2015
menyebutkan, dari 142 kematian akibat kecelakaan kerja, penyebab
utamanya adalah jatuh dari ketinggian sebesar 45%.
Kasus umum yang banyak terjadi di antaranya jatuh dari
tangga, jatuh akibat tidak menggunakan alat pelindung jatuh/tidak
menggunakannya dengan benar, ataupun jatuh akibat melakukan
pekerjaan di atas perancah.
Kecelakaan ini biasanya didominasi pekerja sementara yang
sama sekali tanpa pengalaman, mengabaikan pentingnya
penggunaan alat pelindung diri (APD), tidak mematuhi prosedur
keselamatan, dan kurang peduli pada keamanan.
1. Peralatan Penting Bekerja di Ketinggian, Bagaimana Cara
Menggunakannya dengan Benar?
Pekerjaan konstruksi membutuhkan serangkaian
peralatan khusus untuk bekerja di ketinggian dan itu
membutuhkan pemeriksaan serta pemeliharaan agar
fungsinya tetap optimal. Baik tangga, perancah, dan alat
perlindungan jatuh perseorangan merupakan jantung dari
program keselamatan sektor konstruksi yang baik.
Page 350
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
341
Supervisor atau pengawas lapangan perlu
mempertimbangkan untuk meningkatkan praktik
keselamatan saat menggunakan peralatan-peralatan ini.
1) Tangga
Jatuh dari ketinggian merupakan penyebab utama
kematian para pekerja konstruksi dan kontraktor dan
penggunaan tangga yang tidak tepat merupakan
penyebab utama jatuh dari ketinggian.
Potensi cedera akibat penggunaan tangga
memang terbilang tinggi terutama di sektor konstruksi,
baik karena terjatuh dari tangga, tangga ambruk
ataupun terpeleset saat menaiki anak tangga.
Penyebab utama kecelakaan saat penggunaan tangga,
di antaranya:
● Kondisi tangga sudah rusak atau cacat.
● Posisi penempatan tangga kurang tepat.
● Tangga ditempatkan pada permukaan yang kotor,
licin, atau tidak rata.
● Pekerja tidak mematuhi prosedur keselamatan
menggunakan tangga.
Penggunaan tangga yang tidak tepat menjadi
penyebab utama jatuh dari ketinggian pada pekerjaan
konstruksi. Maka, setiap pekerja harus memahami
prosedur keselamatan menggunakan tangga dengan
benar.
Page 351
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
342
Keselamatan tangga melibatkan pemeriksaan,
persiapan, cara menaiki/menuruni tangga dengan benar,
dan pertimbangan yang hati-hati tentang konsekuensi
penyalahgunaan tangga. Ingatlah tips keselamatan
penggunaan tangga pada pekerjaan konstruksi berikut
ini:
● Pilih tangga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.
● Periksa komponen yang kendur atau rusak pada anak
tangga, injakannya, pegangan, penguat sekrup yang
hilang, engsel, baut, mur, dan perangkat keras
lainnya. Jika Anda menemukan kerusakan pada
tangga, laporkan kepada atasan dan pasang rambu
bahwa tangga tidak dapat digunakan atau sedang
diperbaiki.
● Baca dan ikuti label atau tanda peringatan sebelum
Anda naik dan melakukan aktivitas.
● Tempatkan tangga pada permukaan yang stabil, rata,
bersih, tidak licin, dan di area bebas dari gangguan
lalu lintas kendaraan.
● Gunakan barikade pelindung/guard untuk mencegah
kemungkinan tertabrak. Kunci atau beri palang setiap
pintu dekat tangga yang bila terbuka mengarah
kepada Anda.
● Berdirikan tangga dengan perbandingan sudut 4:1,
artinya jika tangga disandarkan pada dinding dengan
tinggi 4 meter, maka jarak kaki tangga dengan
dinding adalah 1 meter. Bisa juga berdirikan tangga
dengan sudut 75° atau boleh kurang, asalkan
terdapat penopang pada bagian bawah tangga.
Page 352
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
343
● Menghadaplah ke tangga saat naik atau turun.
● Gunakan metode 3 titik tumpu (3-points contact) saat
naik ataupun turun tangga. 3 titik tumpu artinya 2
kaki berpijak dengan satu tangan berpegang pada
anak tangga dan satu tangan bergerak menanggapi
tangga atau 2 tangan berpegang pada anak tangga
dengan satu kaki berpijak dan kaki lain bergerak
menggapai tangga.
● Ujung tangga harus lebih tinggi sekitar 1 meter di
atas lantai kerja.
● Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan
memegang anak tangga. Jangan bekerja di samping
kiri atau kanan.
● Jangan menggunakan tangga sebagai jembatan.
● Jangan meletakkan tangga pada kotak, tong, atau
benda lain yang tidak stabil untuk mendapatkan
tinggi tambahan.
● Jangan memaksakan melakukan pekerjaan dengan
posisi tangga yang jauh dari objek yang Anda
Page 353
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
344
kerjakan. Atur kembali posisi tangga lebih dekat
dengan pekerjaan.
● Jangan memindahkan atau menggeser tangga
sementara pekerja atau peralatan masih berada di
tangga.
● Hindari kemungkinan tergelincir karena licin, periksa
anak tangga dan sol sepatu Anda terhadap adanya
bahan-bahan yang licin.
● Gunakan alat pelindung jatuh saat memanjat apabila
diperlukan.
● Hindari membawa barang dengan beban berlebih
saat menaiki/menuruni tangga. Periksa informasi
kapasitas beban maksimum tangga dan jika
membawa peralatan, gunakan tas atau tools belt
yang memudahkan saat naik/turun tangga.
● Hindari menggunakan tangga atau step ladders untuk
tugas-tugas berat atau dalam durasi panjang, karena
seharusnya peralatan tersebut hanya digunakan
untuk pekerjaan ringan dan durasi pendek
(maksimum 30 menit pada satu waktu).
2) Full Body Harness
Bagi Anda yang bekerja di sektor konstruksi tentu
sudah familiar dengan penggunaan full body harness.
Full body harness berfungsi sebagai alat pelindung jatuh
perseorangan saat bekerja di ketinggian dan
penggunaannya lebih dianjurkan dibanding safety belt
terutama jika Anda bekerja di ketinggian lebih dari 1,8
meter.
Rambu K3 APD Full Body Harness
Page 354
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
345
Hal ini dikarenakan full body harness memiliki
kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi
seluruh tubuh pekerja sehingga kemungkinan cedera
akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya
meski manfaatnya sangat besar sebagai alat pelindung
jatuh, masih banyak pekerja yang mengabaikan
penggunaannya, mulai dari cara penggunaan,
pemeriksaan, hingga perawatannya. Penyebabnya bisa
karena kurangnya pengetahuan, pelatihan, atau
pengalaman pekerja.
Saat Anda bekerja di ketinggian, ada beberapa
langkah penting yang harus Anda perhatikan saat
menggunakan full body harness:
● Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan
goyangkan secara perlahan, pastikan tidak ada
webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya
(chest strap) terbuka.
● Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan
tangan satu persatu ke dalam tali. Pastikan D-Ring
berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya di
bagian punggung (antara tulang belikat).
● Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu
pasangkan/hubungkan pada buckle. Untuk jenis quick
connect buckle, Anda akan mendengar bunyi ―klik‖,
jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur
Page 355
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
346
lingkar tali pada kaki sesuai kenyamanan Anda.
Pastikan tali kaki tidak tertukar.
● Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab
buckle pada receptor sampai terdengar bunyi ―klik‖.
● Pastikan dengan tangan bahwa full body harness
sudah terpasang benar dan tidak ada tali yang
terpelintir.
● Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body
harness dan memasang lanyard pada D-Ring (bila
diperlukan).
Full body harness harus diperiksa secara visual
sebelum digunakan, termasuk juga alat pelindung jatuh
lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan
peralatan secara berkala oleh orang yang kompeten
untuk mengecek kerusakan harus dilakukan setidaknya
setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di
ketinggian. Pastikan juga full body harness yang Anda
gunakan sesuai dengan standar dan regulasi yang
berlaku, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA
1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dll.
3) Perancah
Menurut Occupational Safety and Health
Administration (OSHA), diperkirakan sekitar 2,3 juta
pekerja konstruksi melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan perancah. Dengan begitu, banyak
juga pekerja yang berpotensi mengalami sejumlah
bahaya terkait perancah seperti terjatuh, tertimpa
jatuhan benda, dan tersengat aliran listrik.
Page 356
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
347
Poster K3 Tips Aman Bekerja dengan Perancah
Berikut beberapa potensi bahaya dalam
penggunaan perancah:
● Runtuhnya seluruh atau sebagian unit perancah
akibat kegagalan komponen atau beban berlebih
yang mengakibatkan pekerja terjatuh atau terperosok.
● Jatuh dari ketinggian akibat lemahnya papan lantai
kerja.
● Tertimpa benda-benda jatuh dari perancah dan
melukai pekerja yang berada di bawah.
● Terpeleset dan terjatuh akibat lantai kerja yang kotor
dan licin.
● Tersengat aliran listrik (electrocution).
● Dengan banyaknya pekerja yang berpotensi terkena
bahaya saat menggunakan perancah, maka
Page 357
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
348
penerapan keselamatan penggunaan perancah perlu
menjadi prioritas.
Perancah harus dipasang oleh pekerja yang ahli di
bawah pengawasan orang yang kompeten dan perancah
telah diperiksa dengan benar sebelum digunakan.
Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk
semua pekerjaan berisiko tinggi saat bekerja di
ketinggian.
Berikut tips saat menggunakan perancah:
● Pastikan pekerja sudah mendapatkan pelatihan
mengenai penggunaan perancah yang tepat dan
pengendalian bahaya saat bekerja di atas perancah,
penggunaan alat pelindung jatuh, dan apa yang
harus dilakukan apabila ada perubahan pada tempat
kerja atau jenis perancah.
● Scaffolder atau pengawas memeriksa dan
memastikan perancah dalam kondisi aman sebelum
digunakan.
● Lantai kerja, bagian deck, dan pagar pengaman
sudah terpasang dan dalam kondisi aman.
● Gunakan alat bantu untuk memindahkan material
dari bawah ke atas.
● Gunakan tangga yang sudah terpasang kuat dan
kokoh untuk naik dan turun dari perancah.
● Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm,
sepatu keselamatan dan full body harness.
● Perhatikan rekan kerja yang bekerja di atas atau di
bawah Anda setiap saat. Jika Anda melihat ada hal
yang tidak sesuai prosedur atau ketidaknormalan
pada perancah, hentikan pekerjaan Anda dan
laporkan pada atasan.
● Periksa seluruh komponen alat pelindung jatuh yang
digunakan, mencakup harness (webbing, D-ring,
buckle), lanyard, dan lifeline.
● Jangan membawa barang berlebih saat menaiki
perancah.
Page 358
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
349
● Jangan menggunakan pengait silang (cross bracing)
saat naik/turun dari perancah.
● Jangan bekerja di atas perancah saat cuaca buruk.
● Jangan menyimpan bahan atau peralatan pada pagar
pengaman.
● Jangan bekerja dekat jalur aliran listrik kecuali Anda
terlatih dan berwenang melakukannya.
● Penting!
o Amankan semua bahan atau peralatan dari lantai
kerja sebelum memindahkan perancah.
o Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah
tidak sedang bergerak berpindah.
o Tidak ada seorang pun yang menaiki perancah
saat sedang bergerak dipindahkan.
o Dilarang memasang, membongkar, atau
meninggikan perancah kecuali mendapatkan izin
dan diawasi oleh pengawas yang berwenang.
o Dilarang menggunakan perancah yang belum
diberi scafftag
● Jenis-jenis scafftag untuk perancah:
o Tanda hijau : aman
o Tanda kuning: aman dengan syarat (perlu
tambahan alat pengaman lainnya)
o Tanda merah: tidak aman (perancah tidak boleh
digunakan)
Page 359
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
350
Tips Singkat Bekerja di Ketinggian:
● Bila memungkinkan, minimalkan melakukan
pekerjaan di ketinggian dan lakukan pekerjaan
sebanyak mungkin di ground level (permukaan
tanah). Namun, jika sudah tidak ada pilihan lain dan
terpaksa harus bekerja di ketinggian, maka prioritas
selanjutnya adalah bagaimana melindungi pekerja
agar tidak terjatuh dari ketinggian.
● Pastikan pekerjaan direncanakan dengan benar,
diawasi, dan dilakukan oleh orang-orang yang
kompeten dan bersertifikat dengan keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman untuk melakukan
pekerjaan itu.
● Pahami fall protection plan yang dirancang
perusahaan.
● Pastikan pekerja sudah memiliki Surat Izin Kerja
untuk bekerja di ketinggian.
● Pastikan peralatan kerja yang digunakan sesuai
dengan jenis pekerjaan di ketinggian yang akan
dilakukan, stabil, dan cukup kuat untuk pekerjaan,
dipelihara serta diperiksa secara rutin.
● Gunakan alat pelindung jatuh saat bekerja di
ketinggian. Pastikan Anda menggunakan alat
pelindung jatuh dengan benar dan peralatan dalam
kondisi baik.
● Buat perencanaan tanggap darurat dan prosedur
penyelamatan sebagai tindakan pencegahan bila
terjadi kondisi darurat saat bekerja di ketinggian.
● Patuhi prosedur aman bekerja di ketinggian.
Page 360
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
351
B. Instalasi Kabel Udara atau aerial cables
Kabel udara adalah kabel yang ditambatkan pada tiang
telepon, di mana penambatan pada bearer kabel yang terbuat
dari lilitan kawat baja atau juga disebut dengan messenger wire.
Jika tidak tersedia berarer, maka kabel dijepit dengan clip yang
ditautkan pada tiang. Kabel udara ditempatkan pada tiang
telepon dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Terbuat dari tiang besi dengan panjang 7 meter, 9 meter
dan 12 meter dipasang untuk di dalam kota.
b. Terbuat dari tiang beton dengan panjang 12 meter
dipasang untuk luar kota.
Pemasangan tiang;
a. Ditanam 1/5 bagian yang masuk ke dalam tanah.
b. Untuk tiang besi dipasang pondasi penguat tiang dari
adukan semen setinggi 30 cm.
c. Jarak antar tiang antara 40-50 meter.
d. Penempatan tiang jangan menutup akses jalan atau di
depan pintu gerbang rumah.
Page 361
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
352
Sambungan kabel udara ditempatkan di dekat tiang telepon,
karena:
a. Memudahkan pemasangan.
b. Memudahkan pemeliharaan.
Page 362
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
353
Didekat sambungan biasanya diberi spare kabel (kabel
cadangan) yang diloop agar tidak terjadi gangguan bending. Hal
ini jika terjadi gangguan masih terdapat sisa kabel yang dapat
disambung.
Loop kabel ini panjangnya antara 4-6 meter.
Cara pemasangan kabel udara pada tiang ada dua metode yaitu ';
1. Cara Gantung.
Yaitu kabel digantung pada tiang, dengan tidak memotong
bearer, digunakan untuk;
a. Rute lurus dengan jarak kurang dari 50 meter.
b. Peralatan yang dipasang pada tiang adalah
1. Stainless steel band
2. Suspension clamps
3. Stainless steel band
Page 363
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
354
2. Cara Tambat
Cara tambat digunakan untuk;
a. Rute belok atau melengkung dan ujung akhir kabel.
b. Jarak antar tiang lebih dari 50 meter.
c. Memotong bearer untuk ditambatkan pada tiang dengan
menggnakan span wartel.
ditambat karena rute belok atau melengkung
ditambat karena anar tiang lebih dari 50 meter
Page 364
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
355
Penggunaan Tiang 7 meter atau T-7 adalah untuk;
● tiang yang digunakan untuk kabel distribution atau
kabel yang menuju ke pelanggan atau sekitar
perumahan.
Penggunaan Tiang 9 meter atau T-9 adalah untuk;
● tiang yang digunakan untuk jarak 60 meter yang
ditempatkan di luar kota atau penyeberangan jalan
raya.
Penggunaan Tiang 12 meter atau T-12 untuk;
● penyeberangan rel kereta api atau penyeberangan
sungai yang lebarnya > 50 meter.
C. Bekerja pada menara telekomunikasi
Bila Anda akan menyusun prosedur maka hal berikut
mungkin bisa menginspirasi Anda:
1. Persiapan APD (Alat Pelindung Diri) dan peralatan:
● Sama atau sesuai dengan jenis pekerjaan, tetapi secara
umum sama dengan bekerja pada ketinggian pada siang
hari seperti: fullbody harness, double hook lanyard dengan
absorber, climbing helmet, safety shoes, dan seterusnya.
● Lampu penerangan kepala, disarankan 3 (tiga) buah,
lampu utama, cadangan dan indikator.
Page 365
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
356
● Penerangan untuk tim di bawah: sejenis senter
berkekuatan besar (torch with narrow angle).
● Lampu indikator untuk menunjukan posisi bawah/darat,
karena dalam kegelapan yang absolut akan sulit bagi
pemanjat untuk membedakan mana bagian atas dan
bawah dari menara.
● Peralatan lain yg disarankan sesuai standar perusahaan
masing-masing tetapi paling tidak disediakan: P3K, nomor
telepon darurat, pita pembatas area kerja, dan lain-lain.
2. Persiapan memanjat:
● Sudah pernah memanjat/survei menara yang akan dipanjat
pada siang hari atau sebelum gelap.
● Pastikan pemanjat telah mendapat pelatihan: Teknisi Akses
Tali tingkat 1 dan membawa lisensi yang diterbitkan sesuai
dengan jenis pelatihannya.
● Siapkan APD & peralatan sesuai dengan yang disarankan di
atas.
● Periksa kelayakan APD & peralatan tersebut untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya, dari pengalaman lampu
kepala yang menggunakan baterai dapat bertahan 8 jam
kerja, tetapi belum pernah dibuktikan untuk kelanjutannya
dalam percobaan kami.
3. Mulai memanjat:
● Bagi pemanjat, sama dengan bekerja pada malam hari,
pastikan titik tambat berada di atas kepala atau minimum
sebatas dada. Ini untuk memperkecil jarak jatuh.
● Titik tambat hanya diletakkan di area yang berbeda, untuk
memastikan bila titik tambat gagal di satu tempat tidak
berpengaruh terhadap titik tambat lainnya.
● Gunakan pemeriksaan tambatan: lihat, dengar, dan uji.
Lihat di mana Anda lakukan penambatan atau meletakkan
hook, dengar apakah bunyi 'klik' untuk memastikan
penguncian, dan uji dengan sedikit memberikan tarikan
untuk memastikan titik tambatan.
● Kalau bekerja gunakan work positioning lanyard yang
biasanya berbentuk single lanyard.
Page 366
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
357
● Bagi yang di bawah/darat, tetap berada di lokasi untuk
mengawasi pergerakan pemanjat serta memberikan
pertolongan bila diperlukan.
Sangat disarankan pekerjaan di menara telekomunikasi,
utamanya yang diperlukan pemanjatan hanya dibatasi pada
lingkup, penyesuaian arah antena (pointing), pelepasan atau
pemasangan kabel sederhana, pemeriksaan atau pekerjaan
perbaikan ringan saja. Untuk pengangkatan (rigging & lifting)
sebaiknya dilakukan siang hari sebelum pekerjaan lain yang
hanya bisa/disarankan dikerjakan pada malam hari.
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba, dan merupakan
satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu
jenis teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan
sebutan atau istilah bagi seseorang yang
mengoperasikan komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalam
keadaan mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro-
cessing Unit) atau
Prosesor
: merupakan pemroses data dalam sebuah
perangkat komputer.
DHCP (Dynamic
Host Configurati-
on Protocol)
: merupakan metode yang dilakukan dalam
pemberiam nomor IP address pada suatu host
secara otomatis.
Page 367
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
358
Download :
merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
baik dari segi hardware maupun software, agar
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan
untuk mengecek koneksi antara dua perangkat
atau komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.
Page 368
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
359
6. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP
(K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 2 (Genap)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (3 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Media dan jaringan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menggunakan alat ukur, termasuk
pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem
telekomunikasi yang dipilihnya meliputi pemahaman tentang praktik
kerja yang aman:
1. prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
2. prinsip dasar sistem TCP IP
3. prinsip dasar sistem Networking Service
4. prinsip dasar sistem keamanan jaringan telekomunikasi
5. prinsip dasar sistem seluler
6. prinsip dasar sistem microwave
7. prinsip dasar sistem VSAT IP
8. prinsip dasar sistem Optik
9. prinsip dasar sistem WLAN
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:
1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi.
2. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
Page 369
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
360
Peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase berikutnya.
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Peserta didik memahami IP address
2. Peserta didik memahami jaringan dasar
3. Peserta didik memahami pengkabelan
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (Siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)
E. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
Page 370
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
361
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat budaya kerja industri berdasarkan studi
kasus dan dokumen perencanaan yang diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
3. Peserta didik dapat memahami teori media dan jaringan
telekomunikasi.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer. Analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan.
Membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area.
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Prinsip dasar IP address, TCP/IP, networking service,
keamanan jaringan telekomunikasi,seluler, microwave, vsat
ip, optik, dan WLAN.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
menjelaskan teori prinsip dasar komputer dan sistem
telekomunikasi.
B. Pemahanan Bermakna
Peserta didik memahami teori media dan jaringan telekomunikasi
agar peserta didik tidak hanya bisa mempraktikkan tapi juga paham
apa yang dipraktikkan.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti prinsip dasar pada
media dan jaringan telekomunikasi?
2. Apa perbedaan IP v4 dan IP v6?
3. Bagaimana memahami media dan jaringan telekomunikasi?
Page 371
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
362
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi 2. Contoh Dokumen Perencanaan 3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy) 4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 10
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
225 menit
Page 372
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
363
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya di tempat
kerja dan prosedur dalam keadaan darurat.
3. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
4. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
5. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang
perkelompok.
6. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
Page 373
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
364
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Perbedaan IP v4 dan IP v6
● Kegunaan TCP/IP, networking service
● Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R
secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 11
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
15 Menit
Page 374
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
365
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
225 menit
Page 375
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
366
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) meliputi:
Perbedaan IP v4 dan IP v6
Kegunaan TCP/IP,networking service
Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi 5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Kegunaan TCP/IP, networking service
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
30 Menit
Page 376
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
367
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 12
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
225 menit
Page 377
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
368
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
Materi
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang prosedur kerja di tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:
Perbedaan IP v4 dan IP v6
Kegunaan TCP/IP, networking service
Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi.
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Page 378
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
369
Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi.
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.
30 Menit
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai media dan
jaringan telekomunikasi, dan supaya kamu lebih termotivasi kamu
bisa kunjungi link berikut: https://maliki.id/ media dan jaringan
telekomunikasi.
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
Page 379
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
370
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
III. LAMPIRAN
I. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (genap)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Materi Pokok : Media dan jaringan telekomunikasi
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media : google classroom, google form
b. Lembar Analisis
Nama praktik: perbedaan IP address
Langkah kerja yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Page 380
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
371
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian keterampilan rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap Lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap
langkah- langkahnya
(10)
Kurang lengkap langkah-
langkahnya tapi
menyertakan hasil
presentasi (25)
Lengkap langkah-
langkah nya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi (40)
2. Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja sama Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Format penilaian : NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 10
Page 381
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
372
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
MATERI
1. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
IPV4 atau singkatan dari Internet Protocol Version 4
merupakan sebuah protokol untuk penggunaan paket
penggantian Link Layer Networks seperti ethernet. IPv4
menawarkan alamat yang banyaknya diperkirakan hingga 4,3
milyar karena IPv4 hanya memiliki 32 bit.
IPV 6 atau singkatan dari Internet Protocol Version 6
merupakan sebuah protokol yang lebih mutakhir dan fitur yang
lebih bagus dibanding IPv4. Ia memiliki kemampuan untuk
memberikan angka alamat yang jumlahnya tidak terbatas karena
IPv6 memiliki 128 bit. IPv6 menggantikan IPv4 dalam rangka
untuk mengakomodir pertumbuhan angka dari jaringan di
seluruh dunia dan membantu menyelesaikan masalah alamat IP
yang kelelahan.
Salah satu perbedaan antara IPV4 dan IPV 6 adalah
penampilan dari alamat IP. IPv4 menggunakan empat 1 byte
angka desimal, yang dipisahkan dengan titik (contohnya
192.168.1.1), sedangkan IPv6 menggunakan angka hexadesimal
yang dipisahkan dengan titik dua (contoh:
fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11).
Page 382
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
373
a. Fitur Perbedaan
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah
alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4
miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat
habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya
menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38
alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup
untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada
IPv4 secara permanen.
b. Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan
membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan
header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari
pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel
routing yang besar.
c. Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh
kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan
lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming
dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya
kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan
aplikasi-aplikasi.
d. Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan
jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan
pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header
IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Page 383
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
374
e. Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran
header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada
IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header
Checksum, dan Padding telah dimodifikasi.
f. Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap
switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header,
melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin
keamanan yang memadai.
g. Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa
router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data
melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-
pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket
data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan
nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari
ujung ke ujung.
h. Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan,
konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration di mana
ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi
dilakukan secara otomatis.
Page 384
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
375
i. Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa
membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang
memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan
prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
2. Prinsip Dasar Sistem TCP IP
Komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari
satu komputer ke komputer lain. Untuk dapat mengirimkan data
diperlukan alat khusus yang disebut network interface (interface
jaringan). Jenis network interface ini bermacam-macam
tergantung pada media fisik yang digunakan. Dalam proses
pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus
dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer
yang tepat sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika
komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan
lokal. Melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang
saling berkomunikasi jauh (secara jaringan) maka terdapat
kemungkinan data rusak atau hilang.
Dalam memecahkan masalah transfer data di atas para ahli
jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap
problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa
aturan-aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk
menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan
ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan
aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut
sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diterapkan dalam
bentuk program komputer (software) yang terdapat pada
komputer dan perlalatan komunikasi lainnya.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk
melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area
Network (WAN). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang
masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu
dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing
Page 385
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
376
protokol menjadi sederhana. Protokol yang lain tidak perlu
mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih
saling mengirim dan menerima data.
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol, yaitu:
1. Network Interface Layer
2. Internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer
atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke
data tersebut. Informasi ini disebut header yang berfungsi sesuai
dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu data diteruskan ke
protokol pada layer di bawahnya.
Lapisan terbawah yaitu network interface layer.
bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik (kabel, serat optik, dan gelombang radio).
Lapisan berikutnya adalah internet layer yang bertanggung
jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
Pada layer ini terdapat tiga macam protokol yaitu, IP, ARP, dan
ICMP. IP (internet Protokol) berfungsi untuk menyampaikan
paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resolution
Protokol) ialah protokol yang digunakan untuk menentukan
alamat hardware dari host yang terletak pada jaringan yang
sama.
Transport layer, berisi protokol yang bertanggung jawab
untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol
tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP
(User Datagram Protocol).
Layer Teratas ialah Application Layer. Pada layer inilah
terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP
seperti email, FTP, HTTP, dan sebagainya.
Page 386
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
377
3. Prinsip Dasar Sistem Networking Service/Layanan
Jaringan
Dalam jaringan komputer, layanan jaringan adalah aplikasi
yang berjalan pada lapisan aplikasi jaringan ke atas, yang
menyediakan penyimpanan data, manipulasi, presentasi,
komunikasi, atau kemampuan lain yang sering
diimplementasikan menggunakan arsitektur client-server atau
peer-to-peer berdasarkan protokol jaringan lapisan aplikasi.
Setiap layanan biasanya disediakan oleh komponen server
yang berjalan di satu atau lebih komputer (sering kali komputer
server khusus yang menawarkan banyak layanan) dan diakses
melalui jaringan oleh komponen klien yang berjalan di perangkat
lain. Namun, komponen klien dan server dapat dijalankan pada
mesin yang sama.
Klien dan server akan sering memiliki antarmuka pengguna,
dan terkadang perangkat keras lain yang terkait dengannya.
4. Prinsip Dasar Sistem Keamanan Jaringan Telekomunikasi
Keamanan jaringan merupakan bagian yang sangat penting
pada saat ini, di saat perkembangan teknologi yang sangat maju
dan hampir semua data yang ada di dunia ini terintegrasi dengan
jaringan komputer maka keamanan jaringan adalah hal utama
yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah jaringan
komputer.
Keamanan jaringan merupakan suatu cara dan upaya yang
digunakan untuk memberikan perlindungan atau proteksi
terhadap sistem agar terhindar dari serangan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab yang ingin melakukan pencurian data.
Page 387
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
378
Prinsip Dasar Keamanan Jaringan
Prinsip keamanan jaringan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:
a. Kerahasiaan (secrecy)
Secrecy berhubungan dengan hak akses untuk membaca
data, informasi, dan suatu sistem komputer. Dalam hal ini suatu
sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau
informasi hanya dapat dibaca oleh pihak yang telah diberi
wewenang secara legal.
b. Integritas (integrity)
Integrity berhubungan dengan hak akses untuk mengubah
data atau informasi dari suatu sistem komputer. Dalam hal ini
suatu sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data
atau informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang telah diberi
hak.
Contoh: e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya,
kemudian diteruskan ke alamat yang dituju dengan cara virus,
trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa
ijin, ―man in the middle attack‖ di mana seseorang menempatkan
diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.
c. Ketersediaan (availability)
Availability berhubungan dengan ketersediaan data atau
informasi pada saat yang dibutuhkan. Dalam hal ini suatu sistem
komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau informasi
yang terdapat pada sistem komputer dapat diakses dan
dimanfaatkan oleh pihak yang berhak.
Page 388
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
379
d. Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan
bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses dan
memberikan informasi adalah benar orang yang dimaksud, atau
server yang kita hubungi adalah server yang asli.
e. Akses Kontrol
Akses kontrol merupakan fitur-fitur keamanan yang
mengontrol bagaimana user berkomunikasi dengan sistem. Akses
kontrol melindungi sistem dari akses yang tidak berhak dan
umumnya menentukan tingkat otorisasi setelah prosedur
otentikasi berhasil dilengkapi.
5. Prinsip Dasar Sistem Seluler
Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis
komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah
terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah
tempat. Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem
komunikasi bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium
transmisi.
Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak
pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam
frekuensi yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas
yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan
telepon tetap (Public Switched Telephone Network atau PSTN) --
barangkali lebih dikenal dengan istilah telepon rumah--. Untuk
menambah kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan
adanya pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel
ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali --istilahnya re-use--
oleh base station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna
jasa seluer berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga
agar tidak terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik
switching, yaitu handoff. Berikut ini adalah gambaran umum
sistem komunikasi seluler.
Page 389
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
380
Dari gambar, dapat dilihat bahwa sistem komunikasi seluler
terdiri dari komponen berikut.
1) PSTN, tersusun atas local networks, exchange area
networks, dan long-haul network. PSTN
menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan
komunikasi lain.
2) Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone
Switching Office (MTSO). Dalam sistem komunikasi seluler,
MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon
seluler dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC
berfungsi untuk mengatur agar sistem tetap beroperasi.
Suatu MSC dapat menangani 100.000 pelanggan seluler
dan 5.000 panggilan dalam waktu yang bersamaan.
3) Base Station, sering disebut juga sebagai Base Transceiver
Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada base
station, terdapat beberapa pemancar (sering kali disebut
sebagai transmitter atau TX) dan penerima (receiver atau
RX). TX dan RX akan menangani komunikasi full duplex
secara serempak. Biasanya, TX dan RX dikombinasikan
menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu
Radio Base Station (RBS). Base station biasanya juga
mempunyai menara untuk membantu proses pemancaran
atau penerimaan sinyal pada antena.
Page 390
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
381
4) Mobile Station (MS). MS merupakan suatu perangkat yang
digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk
memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada
MS adalah transceiver, antena, rangkaian pengontrol, dan
sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu
Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor
identitas pelanggan.
6. Prinsip Dasar Sistem Microwave
Microwave atau gelombang mikro ialah salah satu jenis
gelombang yang memiliki frekuensi dan daerah panjang
gelombang tertentu. Terlihat pada gambar di bawah.
Sangat banyak gelombang elektromagnetik yang
memiliki sifat berbeda karena memiliki panjang gelombang
yang berbeda dan frekuensi yang juga berbeda. Yang perlu
diketahui secara umum ialah bagaimana peningkatan energi
dari gelombang sesuai dengan panjang gelombangnya.
Semakin kecil panjang gelombang maka energinya makin
besar, begitu pula sebaliknya, sesuai dengan rumus E=hc/λ .
Energi berbanding terbalik dengan λ (panjang gelombang).
Maka sinar gamma-lah yang memiliki energi terbesar
sedangkan gelombang radio yang memiliki energi terendah.
Untung saja gelombang radio yang dipakai dalam komunikasi
manusia di bumi, untuk HP menggunakan gelombang mikro.
7. Prinsip Dasar Sistem VSAT IP
VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture
Terminal. VSAT adalah antena parabola kecil yang
menggunakan satelit untuk jalur komunikasi. Ekstensi VSAT
sendiri mengacu pada ukuran antena, yang biasanya kecil
tetapi masih kuat untuk digunakan sebagai terminal
telekomunikasi satelit. Antena VSAT dengan diameter besar
umumnya antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun ada juga antena
VSAT besar dengan panjang 3-6 meter. Dengan
menggunakan satelit di luar angkasa, sistem telekomunikasi
VSAT dapat menempuh jarak jauh. VSAT digunakan untuk
Page 391
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
382
berlangganan internet satelit, data, TV, LAN, suara, faks, dan
VoIP.
VSAT adalah sistem komunikasi Wide Area Network atau
WAN. Singkatnya, WAN adalah jaringan yang memiliki
jangkauan yang sangat luas dan dapat mencakup negara atau
benua. Apa fungsi VSAT? VSAT adalah alat yang berguna
untuk menerima dan mengirimkan sinyal ke dan dari satelit.
Sementara satelit bertindak sebagai pengikut sinyal ketika
menerima sinyal dari VSAT. Kemudian sinyal yang
ditransmisikan oleh satelit mencapai hub atau kantor pusat.
Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien,
metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke
sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak. Berbeda dengan
jaringan terestrial yang selalu mempertimbangkan jarak, biaya
investasi lebih tinggi, semakin jauh lokasi dihilangkan. Secara
umum, sistem VSAT beroperasi pada frekuensi Ku-band dan
C-band. Ku-band digunakan di Eropa dan Amerika Utara
dengan antena VSAT kecil. C-band banyak digunakan di Asia.
Afrika dan Amerika Latin dan membutuhkan antena yang lebih
besar.
Page 392
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
383
a. Cara Kerja Very Small Aperture Terminal (VSAT)
Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai
berikut, informasi yang ditransmisikan akan diteruskan ke hub
dan kemudian ditransmisikan melalui VSAT di Bumi ke satelit.
Bagian satelit berfungsi sebagai penguat frekuensi. Informasi
yang diterima dikonfirmasi dan dikirim kembali pada frekuensi
yang lebih tinggi (pengiriman ulang). Setelah informasi
dikirimkan, hub di bumi mengontrol semua operasi jaringan
komunikasi.
b. Manfaat Very Small Aperture Terminal (VSAT)
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,
perbankan, energi, hingga institusi pemerintahan yang
membutuhkan koneksi yang stabil dan berkomunikasi dengan
kantor cabang di berbagai daerah terpencil. Bahkan untuk
perusahaan dengan layanan seluler, solusi VSAT Nomadik
memastikan bahwa komunikasi data tidak terganggu bahkan
di lokasi terpencil.
Pengalaman kami lebih dari tiga dekade menyediakan
berbagai solusi TI dan Komunikasi Data serta jaringan
infrastruktur yang kami miliki menjadikan Lintasarta unggul
dalam penyediaan layanan IP VSAT. Didukung oleh para ahli
VSAT lokal, Lintasarta mengoperasikan lebih dari 14.000
layanan VSAT di Indonesia. Ini menjadikan Lintasarta
perusahaan dengan titik layanan VSAT terbanyak di Indonesia.
Menggunakan media akses satelit serta teknologi Time
Division Multiplex (TDM)/Time Division Multiple Access
berbasis standar Internet Protocol (IP), Spektrum berkisar dari
lalu lintas rendah melalui broadband hilir dan broadband hulu.
Lintasarta IP VSAT juga dapat menjawab kebutuhan
komunikasi yang mudah dipindahkan melalui IP VSAT
Nomadic, karena dapat dipasang pada kendaraan dan antena
dapat secara otomatis disejajarkan dengan satelit. Layanan
IP-VSAT Lintasarta adalah solusi untuk pertumbuhan bisnis
yang efisien.
Page 393
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
384
Jenis VSAT Berdasarkan Band Spektrum
a. VSAT C-Band
Layanan VSAT PSN dengan spektrum C-band dikenal
dengan kehandalannya terhadap perubahan cuaca dan
Service Level Agreement (SLA) yang tinggi. VSAT C-band
umumnya digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
tingkat keandalan dan keamanan yang tinggi, seperti aplikasi
perbankan, layanan darurat, dan implementasi ERP.
Dalam hal alokasi bandwidth untuk VSAT C-band, PSN
menyediakan layanan VSAT Internet Protocol (VSAT-IP)
dengan rasio bandwidth multi-klien dan layanan single carrier
per channel (SCP) yang membatasi ketersediaan bandwidth
tertentu (Khusus) untuk memastikan setiap terminal VSAT.
b. VSAT Ku-Band
Ubiqu adalah layanan VSAT Ku-Band terbaru dari PSN
yang menawarkan koneksi broadband dengan perangkat
antena yang lebih kecil dan harga yang lebih rendah.
Layanan Ubiqu dapat digunakan siapa saja yang
membutuhkan koneksi internet, baik itu di rumah, di sekolah,
di pedesaan (kantor desa), di perusahaan kecil dan menengah
(UKM), di klinik, di rumah sakit, dan berbagai jenis
perusahaan lintas industri.
Ubiqu menjadi solusi layanan internet broadband di
mana saja di seluruh Indonesia karena dapat melayani area
tanpa jaringan komunikasi terestrial seperti radio, GSM, kabel
dan serat.
Aplikasi Apa Saja yang Dapat Menggunakan VSAT?
Jaringan VSAT dapat digunakan untuk transmisi data,
suara, dan video berdasarkan protokol Internet Protocol (IP).
Karena VSAT adalah teknologi berbasis satelit di mana
penundaan propagasi terjadi karena penghapusan satelit dari
permukaan bumi, aplikasi yang menggunakan teknologi ini
harus dilakukan sehingga jumlah transfer klien-server yang
berselang dipertahankan seminimal mungkin berkurang.
Page 394
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
385
8. Prinsip Dasar Sistem Optik
Serat optik, fiber optik atau kabel optik adalah saluran
transmisi terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan data melalui media berupa cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain dengan waktu yang sangat cepat dan
data yang sangat besar (Saydam, 1997).
Fiber optik dikembangkan pada akhir tahun 1960 yang
terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam
fiber inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber
cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver).
Perbedaan sistem komunikasi optik dengan sistem
komunikasi biasa terletak pada proses pengiriman sinyalnya.
Pada sistem komunikasi biasa sinyal informasi diubah menjadi
sinyal listrik/elektrik, lalu dilewatkan melalui kabel tembaga.
Setelah sampai di tujuan sinyal tersebut lalu diubah kembali
menjadi informasi yang sama seperti yang dikirimkan.
Sedangkan pada sistem komunikasi optik, informasi diubah
menjadi sinyal listrik kemudian diubah lagi menjadi
optik/cahaya. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan melalui
serat optik, setelah sampai di penerima, cahaya tadi diubah
kembali menjadi sinyal listrik dan akhirnya diterjemahkan
menjadi informasi.
Page 395
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
386
Kelebihan Serat Optik
Kelebihan serat optik dibandingkan dengan media
transmisi yang lain adalah sebagai berikut (Widodo, 1995):
Memiliki bandwidth yang sangat lebar. Dalam sistem
digital dapat mencapai orde gigahertz, sehingga mampu
membawa informasi yang sangat besar.
Ukuran sangat kecil dan murah, sehingga mudah dalam
penanganan dan instalasi.
Isyarat cahaya tidak terpengaruh oleh derau elektris
maupun medan magnetis.
Isyarat dalam kabel serat terjamin keamanannya.
Karena dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka
tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di
samping itu serat tersebut tahan terhadap gas beracun,
bahan-bahan kimia, dan air, sehingga cocok bila
ditanam di bawah tanah.
Susutan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah
sambungan dan jumlah pengulang (repeater). Yang
pada gilirannya akan menurunkan biaya.
Struktur Serat Optik
Secara umum struktur serat optik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini, dengan penjelasan sebagai berikut (Putu,
2009):
Page 396
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
387
a. Core (Inti Kabel)
Core berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari satu
ujung ke ujung lainnya. Core yaitu elemen pertama dari fiber
optik yang merupakan konduktor sebenarnya yaitu sebuah
batang silinder terbuat dari bahan dielektrik (bahan silika
(SiO2), biasanya diberi dopping dengan germanium oksida
(GeO2) atau fosfor penta oksida (P2O5) untuk menaikan
indeks biasanya) yang tidak menghantarkan listrik. Inti
memiliki diameter antara 3–200 µm. Ketebalan dari core
merupakan hal yang penting, karena menentukan
karakteristik dari kabel. Core (inti) dari serat optik terbuat dari
material kristal kaca kelas tinggi dan indeks bias core
besarnya sekitar 1,5.
b. Cladding (Selubung)
Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Cladding yaitu
lapisan selimut/selubung yang dilapiskan pada core yang
memiliki diameter antara 125–250 µm. Cladding juga terbuat
dari gelas tetapi indeks biasnya lebih kecil dari indeks bias
core. Hubungan antara kedua indeks dibuat kritis karena
untuk memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas
cahaya yang merambat berada di bawah sudut kritis sewaktu
dilewatkan sepanjang serat optik.
c. Coating (Pelindung)
Coating berfungsi sebagai pelindung mekanis yang
melindungi serat optik dari kerusakan dan sebagai
pengkodean warna pada serat optik. Coating yaitu bagian
pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan
plastik elastis (PVC) yang berfungsi untuk melindungi serat
optik dari tekanan luar.
d. Streng thening (Serat Penguat)
Streng thening serat berfungsi sebagai serat yang
menguatkan bagian dalam kabel sehingga tidak mudah putus
dan terbuat dari bahan serat kain sejenis benang yang sangat
banyak dan memiliki ketahanan yang sangat baik.
Page 397
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
388
e. Jacket Cable (Selongsong Kabel)
Jacket kabel berfungsi sebagai pelindung keseluruhan
bagian dalam kabel serat optik serta di dalamnya terdapat
tanda pengenal dan terbuat dari bahan PVC.
Jenis-jenis Serat Optik
Terdapat dua jenis serat optik, yaitu sebagai berikut (Sharma
dkk, 2013):
a. Singlemode Fiber (SMF)
Serat optik singlemode memiliki core yang kecil dan
memiliki hanya satu jalur cahaya. Perbedaan antara indeks
bias core dan cladding sangat kecil. SMF memiliki kapasitas
yang lebih besar untuk mentransmisikan informasi karena
dapat mempertahankan akurasi jumlah cahaya untuk jarak
tempuh yang lebih besar dan tidak menunjukkan penyebaran
cahaya yang disebabkan oleh beberapa mode. Atenuasi serat
SMF juga lebih rendah bila dibandingkan dengan MMF.
Kekurangan dari serat jenis ini adalah diameter core yang
kecil yang membuat menyambungan cahaya ke dalam core
lebih sulit, pembangunan yang sulit dan biaya yang relatif
mahal.
Page 398
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
389
b. Multimode Fiber (MMF)
Multimode fiber memiliki diameter core dan indeks bias
relatif lebih besar daripada singlemode fiber dan
memungkinkan sejumlah besar cahaya melewatinya. Ukuran
core kabel multimode secara umum adalah berkisar antara 50
sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel multimode pada umumnya adalah
berkisar antara 0,20 hingga 0,29. NA atau numerical aperture
adalah ukuran kemampuan sebuah serat untuk menangkap
cahaya, juga dipakai untuk mendefinisikan acceptance cone
dari sebuah serat optik. Jenis serat optik Multimode dapat
dikategorikan menjadi dua macam yaitu serat optik multimode
step index dan serat optik multimode gradded index.
Prinsip Kerja Serat Optik
Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan
sebagai berikut (Praja dkk, 2013):
Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada
transmitter diubah oleh tranducer electrooptic
(Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui
kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak
pada ujung lainnya dari serat optik.
Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh
tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal
elektris kembali.
Page 399
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
390
Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju
receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang
kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-
konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa
repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang
cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang
perjalanannya.
9. Prinsip Dasar Sistem WLAN.
A. Konsep Dasar WLAN
WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network
yaitu suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data.
Informasi atau data ditransfer dari satu komputer ke
komputer yang lainnya menggunakan gelombang radio.
Frekuensi radio yang digunakan jaringan WLAN ini untuk
koneksi, transmisi data, atau point access (titik akses) adalah
transciver dua arah yang bekerja di 2,4 GHz (802.11b,
802.11g) hingga 5 GHz (802.11a).
Fungsi utama Wireless LAN adalah untuk mengakses
jangkauan wilayah LAN atau area lokal menggunakan jaringan
nirkabel (tanpa kabel) dengan frekuensi radio. Jaringan
tersebut dibangun dari empat komponen utama yaitu: Access
point, mobile atau desktop PC, wireless LAN interface, dan
atnena.
Access Point–Perangkat yang menjadi sentral koneksi
dari user ke ISP, Access-Point memiliki fungsi untuk
mengonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui media kabel, ataupun
disalurkan ke perangkat WLAN yang lainnya dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Mobile atau Desktop PC–Perangkat akses untuk user,
mobile PC biasanya sudah terpasang pada port PCMCIA.
Tetapi untuk Desktop PC umumnya harus ditambahkan
wireless adapter melalui PCI card ataupun USB.
Page 400
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
391
WLAN Interface–Peralatan yang dipasangkan di Mobile
atau desktop PC (Personal Computer), dalam bentuk PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association)
card, PCI card maupun melalui port USB.
Antena–Antena external (optional) yang dipakai untuk
memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat dirakit
sendiri oleh pengguna/user.
Cara kerja yang digunakan pada WLAN yaitu melalui
jaringan tanpa kabel atau melalui udara yaitu menggunakan
glombang elektromagnetik dengan teknologi spread spectrum
technology (SST). Teknologi ini mampu membuat
penggunanya bisa menggunakan satu pita frekuensi secara
bersamaan. Teknologi ini (STT) merupakan salah satu
pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu Code Division
Multiple Access (CDMA).
Teknologi SST menggunakan dua pendekatan metode, yaitu:
a) Direct Sequence Spead Spectrum (DSSS)
Merupakan metode yang bisa mentransfer sinyal ke
pita frekuensi tetap sebesar 17MHz. Metode ini
menggunakan direct sequence yaitu memancarkan sinyal
dengan lapisan (multipex) dengan signature yang
mengurangi noise dan interferensi. Kode yang sudah sesuai
dengan frekuensi maka akan diproses sedangkan kode
yang tidak sesuai akan diabaikan.
b) Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)
Yaitu metode transmisi sinyal radio ke pita frekuensi
tetap dengan 1MHz. Selain itu FHSS mengubah frekuensi
pembawa di antara frekuensi lain yang menggunakan pita
spektrum besar. Prinsip metode ini menggunakan pita yang
sempit bergantian dalam pemancaran sinyal secara priodik
yang berpindah dari satu kanal frekuensi ke kanal lainnya
antara 20 hingga 400 milidetik.
Page 401
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
392
Kelebihan Dan Kelemahan WLAN
Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini:
a) Mobilitas tinggi
Memungkinkan pemakainya untuk mengakses
informasi di mana pun dia berada tentunya dalam
jangkauan WLAN, tak terpaku pada satu tempat saja.
Mobilitas yang tinggi tentunya bisa meningkatkan kualitas
layanan dan kualitas produktivitas.
b) Mudah dan kecepatan instalasi
Instalasi WLAN tergolong mudah dan juga cepat,
sebab dapat dilakukan tanpa harus memasangkan kabel di
atap/dinding.
c) Fleksibilitas Tinggi
Memungkinkan untuk membuat jaringan komputer
di mana kabel tidak memungkinkan untuk digunakan.
d) Biaya Operasional Murah
Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat
keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi
dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga
secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan.
e) Scalable
Dapat menggunakan berbagai macam topologi
jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan WLAN, seperti di bawah ini:
a) Kerahasiaan dan keamanan data kurang terjamin.
b) Biaya peralatannya rata-rata mahal.
c) Delay (penundaan) yang besar.
d) Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti:
terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi.
e) Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan
tetapi dapat dimanfaatkan secara efisien).
Page 402
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
393
B. WIFI (Wireless Fidelity)
WIFI (Wireless Fidelity) yaitu suatu teknologi komunikasi
nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk
menghubungkan dua perangkat atau lebih untuk dapat saling
bertukar informasi. Teknologi WIFI saat ini banyak digunakan
pada perangkat mobile seperti smartphone dan laptop hingga
ke perangkat elektronik lainnya seperti televisi, DVD Player,
digital kamera, printer, konsol game dan bahkan lebih luas
lagi hingga ke perangkat rumah tangga lainnya seperti lampu,
kulkas, dan pengatur suhu (AC).
Teknologi WIFI ini merupakan teknologi yang berbasis
pada standar IEEE 802.11. memiliki kemampuannya yang
memperbolehkan Jaringan Area Lokal (Local Area Network
atau LAN) untuk beroperasi tanpa memerlukan kabel
(nirkabel), Teknologi WIFI ini menjadi semakin populer dan
menjadi pilihan praktis bagi sebagian besar jaringan bisnis
ataupun rumah tangga.
1) Cara Kerja WiFi
WiFi sering disebut juga dengan WLAN atau Wireless
Local Area Network. Sinyal radio adalah kunci yang
memungkinan komunikasi dalam jaringan WiFi. Teknologi
WiFi ini menggunakan dua frekuensi gelombang radio
dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio. Kedua
frekuensi gelombang radio tersebut adalah frekuensi
2,4GHz dan 5GHz.
Router menerima data dari internet akan
menerjemahkannya menjadi sinyal radio yang kemudian
ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima
WIFI seperti ponsel pintar dan laptop yang dilengkapi
dengan rangkaian WiFi. Komputer atau ponsel pintar
menerima sinyal WiFi ini akan segera membacanya dan
menerjemahkannya menjadi data yang dapat dimengerti
oleh perangkat-perangkat tersebut. Dengan demikian
terjadilah koneksi diantara pengguna dan jaringan.
Demikian pula dengan pengiriman informasi dari komputer
atau ponsel, perangkat tersebut akan menerjemahkan
data menjadi sinyal radio dan mentransmisikannya
menggunakan antena. Router nirkabel menerima sinyal
Page 403
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
394
tersebut dan menerjemahkannya. Router kemudian
mengirimkan informasi ke internet menggunakan koneksi
ethernet kabel fisik.
Jarak jangkauan sebuah router WiFi atau hotspot
WiFi dalam ruangan adalah sekitar 30 meter namun dapat
lebih luas lagi apabila di luar ruangan. Pada umumnya,
kecepatan koneksi juga sangat tergantung pada
kedekatan perangkat penerima dengan sumber sinyal
radionya. Koneksi WiFi akan meningkat apabila perangkat
pengguna berada di dekat router atau titik hotspotnya.
Sebaliknya, koneksi sinyal WiFi akan semakin lambat
apabila berada di wilayah yang jauh dari sumber sinyalnya.
Ada dua jenis jaringan WLAN yang dapat dibentuk
dengan menggunakan sistem WiFi. Kedua jaringan
tersebut adalah jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc.
a. Jaringan Infrastruktur (Infrastructure Network)
Aplikasi jaringan infrastruktur ini ditujukan untuk
perkantoran atau untuk menyediakan ―hotspot‖. Peralatan
WLAN diinstalasi sebagai pengganti sistem kabel sehingga
dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar.
Jaringan kabel backbone masih tetap diperlukan dan
terhubung ke server. Jaringan nirkabel kemudian dipecah
menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sel,
masing-masing dilayani oleh Stasiun Pangkalan (Base
Station) atau Access Point (AP) yang bertindak sebagai
pengendali untuk sel yang bersangkutan. Setiap Access
Point dapat memiliki jangkauan antara 30 dan 300 meter
tergantung pada lingkungan dan lokasi Access Point.
b. Jaringan Ad-Hoc
Jenis jaringan lain yang dapat digunakan disebut
jaringan Ad-Hoc. Jaringan ini terbentuk ketika sejumlah
komputer dan periferal (contohnya printer dan scanner)
pada suatu lokasi ingin dihubungkan bersama antara satu
dengan yang lainnya. Hubungan sejumlah komputer atau
perangkat periferal ini mungkin diperlukan ketika
beberapa orang sedang berkumpul dan memerlukan
aktivitas berbagi data atau juga perlu mengakses printer
tanpa harus menggunakan koneksi kabel. Dalam situasi ini
Page 404
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
395
para pengguna hanya berkomunikasi antara satu sama
lainnya dan tidak dengan jaringan kabel yang lebih luas.
Jaringan Ad-Hoc ini tidak perlu menggunakan Titik Akses
(Access Point) dan algoritma khusus dalam protokol.
C. Glosarium
IP address : sebaris angka yang dimiliki setiap
komputer, ponsel, atau gawai ―pintar‖
lainnya yang terhubung melalui internet.
TCP/IP : standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet.
Network Service : service yang mencakup perusahaan
telekomunikasi, data carriers, ISP, Wireless-
communication service provider dan
operator cable yang menawarkan
sambungan berkecepatan tinggi.
Page 405
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
396
7. PENGGUNAAN ALAT UKUR
MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG
DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Kelas: X / Fase E
Semester: 2 (Genap)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Pria Ade Prawono, S.Kom
Nama Sekolah : SMK MA‘ARIF NU 1 AJIBARANG
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (3 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Penggunaan Alat Ukur
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menggunakan alat ukur, termasuk
pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem
telekomunikasi yang dipilihnya meliputi pemahaman tentang praktik
kerja yang aman.
1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
2. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
3. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
4. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikas. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi
dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar
pada fase ini maupun fase berikutnya.
Page 406
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
397
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, dan merefleksi pemikirannya sendiri.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (Siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)
E. Target Peserta Didik
a. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran secara daring melalui Google Classroom
Page 407
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
398
II. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menggunakan dan memelihara alat ukur
untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Kata Kunci:
Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan
komputer. Analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan, dan
landscape/blue print area.
Deskripsi:
Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh
dokumen-dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Pemeliharaan alat ukur seperti LAN TESTER, OTDR, OPM
dan Splicing Fiber Optik beserta penjelasan cara
menggunakan alat ukur tersebut.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
menjelaskan alat ukur seperti penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur LAN TESTER, OTDR, OPM, dan Splicing Fiber Optik
untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
B. Pemahanan Bermakna
Sebuah alat ukur yang mendistribusikan data dari satu kode
ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan.
Splicing Fiber Optik atau penyambung fusi digunakan untuk
menyambung dua serat optik ujung ke ujung dengan fusi. Ini
adalah alat yang sangat diperlukan untuk OSP serat dan instalasi
jaringan kabel dalam ruangan.
Page 408
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
399
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti pengunaan dan
pemeliharaan alat ukur Splicing Fiber Optik ?
2. Bagaimana cara menggunakan Splicing Fiber Optik?
3. Bagaimana cara memelihara Splicing Fiber Optik?
4. Pencegahan terhadap Alat Splicing Fiber Optik?
5. Mengapa peserta didik harus mengerti penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur OPM?
6. Bagaimana cara menggunakan OTDR?
7. Bagaimana cara memelihara OTDR dan OPM?
8. Pencegahan terhadap alat ukur yang eror
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
2. Contoh Dokumen Perencanaan 3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy) 4. Internet
E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 13
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Page 409
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
400
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
225 menit
Page 410
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
401
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya ditempat
kerja dan prosedur dalam keadaan darurat.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Pemeliharaan LAN TESTER
● Pemeliharaan OTDR
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R
secara mandiri.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
30 Menit
Page 411
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
402
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 14
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
15 Menit
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
225 menit
Page 412
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
403
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dar peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) meliputi:
Penggunaan Alat ukur Splicing Fiber
Optik
Resiko kerusakan pada Alat ukur
Splicing Fiber Optik
Alat pelindung dari alat ukur Splicing
Fiber Optik
Page 413
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
404
Prosedur alat ukur
Resiko kerusakan pada alat ukur
Alat pelindung dari alat ukur
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
Pemeliharaan Splicing Fiber Optik
Pemeliharaan alat ukur seperti OPM
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
30 Menit
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 15
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa di Grup WA.
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
15 Menit
Page 414
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
405
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui Classroom
atau Grup WhatsApp.
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.
225 menit
Page 415
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
406
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang prosedur kerja di tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:
● Prosedur alat ukur Splicing Fiber
Optik
● Resiko kerusakan pada Alat ukur
Splicing Fiber Optik
● Alat pelindung dari alat ukur
● Prosedur alat ukur
● Resiko kerusakan pada alat ukur
● Alat pelindung dari alat ukur
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Pemeliharaan Splicing Fiber Optik
● Pemeliharaan alat ukur seperti
Splicing Fiber Optik
Penutup Koneksi Antar Materi
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.
Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
30 Menit
Page 416
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
407
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.
F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda
G. Pengayaan & Remedial
Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai pemeliharaan
alat ukur jaringan, dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa
kunjungi link berikut: https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiber-
optik/
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
Page 417
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
408
III. LAMPIRAN
A. LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
Dasar-Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Satuan Pendidikan : SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang
Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ I (genap)
Nama Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
Materi Pokok : Penggunaan Alat Ukur
Guru Pengampu : Pria Ade Prawono, S.Kom
a. Media
Media: Menyambung dengan splicer
b. Lembar Analisis
Nama praktik: perbedaan IP address
Langkah kerja yang dibuat:
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Page 418
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
409
c. Lembar Penilaian
1. Penilaian keterampilan rubrik penilaian Penilaian Tidak ada Kurang lengkap lengkap
Langkah/dialog
lengkap
Tidak ada kejelasan (5) Dianalisis point langkah-
langkah tapi kurang
tepat (10)
Dianalisis dan point-
point lengkap (20)
Analisis langkah
dialog
Tidak dianalisis (5) Dianalisis tapi tidak
lengkap (10)
Dianalisis dan lengkap
(20)
Presentasi Tidak aktif dalam
presentasi (5)
Aktif dalam presentasi
dan tidak bisa menjawab
Aktif dalam presentasi
dan menjawab semua
pertanyaan (20)
Hasil akhir dari
kesimpulan yang
didapat
Kurang lengkap
langkah- langkahnya
(10)
Kurang lengkap langkah-
langkahnya tapi
menyertakan hasil
presentasi (25)
Lengkap langkah-
langkah nya dan
menyertakan
kesimpulan hasil
presentasi (40)
2. Penilaian Sikap
No Nama Disiplin Kerja Sama Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai
*) Ketentuan
1. 20 => jika peserta didik sangat kurang konsisten memperhatikan
perilaku yang tertera dalam indikator
2. 40 => jika peserta didik kurang konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
3. 60 => jika peserta didik mulai konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
4. 80 => jika peserta didik konsisten memperhatikan perilaku yang tertera
dalam indikator
5. 100 => jika peserta didik selalu konsisten memperhatikan perilaku yang
tertera dalam indikator
Format penilaian: NILAI = (Jumlah Skor / 300) X 10
Page 419
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
410
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
MATERI
LAN TESTER
LAN tester adalah alat untuk mengecek koneksi sambungan
kabel LAN RJ 45 dan RJ 11. Dilengkapi dengan lampu indikator,
tombol pengatur kecepatan pengecekan, serta baterai dan kantong
kecil. Dari namanya saja sudah jelas bahwa LAN tester adalah alat
untuk mengecek sambungan rangkaian kabel LAN RJ 45 dan RJ 11.
Alat cek kabel LAN ini sudah komplit dengan penerangan indikator
pencahayaan, knop pengatur laju pengecekan, dan baterai juga
saku mungil. Apa saja fungsi dari LAN tester atau alat cek kabel LAN?
Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan apakah kabel
yang digunakan bisa berjalan baik atau tidak. Melakukan testing
pada konektivitas LAN di jaringan. Bagaimana cara penggunaan alat
cek kabel LAN? Pertama, sambungkan kabel LAN yang akan kamu
uji coba ke bagian dalam LAN tester. Bila kabel network itu bisa
beroperasi dengan baik, maka LAN tester akan menghasilkan
penanda-penanda khusus. Penanda di LAN tester bisa beda-beda,
dan untuk petunjuk lebih lengkapnya pun dapat membaca petunjuk
penggunaan dari LAN tester yang dipakai. Dengan menggunakan
LAN tester/alat cek kabel LAN, kamu bisa mendeteksi kesalahan
pada jaringan kamu. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah
melakukan pengecekan jaringan yang nantinya dapat meningkatkan
tingkat efisiensi kamu dalam melakukan pengecekan jaringan.
Page 420
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
411
5 Fungsi LAN Tester pada Jaringan Komputer
LAN teseter, dari namanya saja sudah jelas bahwa alat ini
berfungsi untuk melakukan pengetesan dan juga pengecekan pada
sebuah jaringan LAN. Sebenarnya tidak hanya jaringan LAN saja,
namun LAN tester bisa mendeteksi kerusakan dan malfungsi pada
semua jaringan, yang menggunakan kabel jaringan LAN
dimana menggunakan socket RJ 45.
LAN tester berbentuk kotak dengan beberapa socket untuk
melakukan pengetesan pada kabel jaringan dan juga kabel telepon
(yang menggunakan socket RJ 11). Cara penggunaan LAN tester
pun sangatlah mudah. Yang harus Anda lakukan hanyalah
menghubungkan kebel LAN yang akan Anda tes ke dalam LAN
tester. Apabila kabel jaringan tersebut bsa bekerja dengan baik,
maka LAN tester akan memberikan indikator-indikator tertentu.
Indikator pada LAN tester dapat berbeda-beda, dan untuk petunjuk
lebih lengkapnya juga bisa mempelajari manual dari LAN tester
yang digunakan.
Mengapa LAN Tester sangat penting?
Mungkin banyak teknisi yang tidak terlalu mementingkan
penggunaan dari LAN tester, karena pada dasarnya sebuah jaringan
bisa langsung ditest dengan cara langsng menyambungkan LAN car,
kabel dan juga perangkat keras jaringan lainnya.
Namun demikian, terkadang, cara tersebut memiliki resiko
yang tidak diketahui. Maka dari itu, sebelum langsung
menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan segala macam
perangkatnya. Kita pertama-tama wajib untuk melakukan
pengetesan menggunakan LAN tester.
Fungsi dari LAN tester
Pada dasarnya LAN tester berfungsi untuk menguji kabel
jaringan, apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak. Sebuah
jaringan nantinya tidak akan bekerja dengan baik dan juga optimal
apabila memiliki kabel jaringan yang ternyata berkualitas buruk dan
juga tidak berfungsi dengan baik.
Page 421
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
412
Tidak memungkiri kerusakan pada hardware lain seperti LAN
Card, jika hal ini juga terjadi kerusakan maka bukan tidak
mungkin fungsi LAN Card juga akan terganggu. Dan perhatikan
juga perangkat keras jaringan komputer lainnya untuk mendukung
sinyal pada jaringan menjadi lebih baik. Dan karena itu
dibutuhkanlah sebuah LAN tester utnuk mengetahui tingkatan
jaringan yang berfungsi untuk:
1. Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan
Fungsi pertama dari sebuah LAN tester adalah untuk
melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi pada sebuah
kabel. Biasanya beberapa jaringan, terutama jaringan LAN
yang mengalami kerusakan disebabkan oleh adanya
kerusakan pada kabel LAN. (baca juga: masalah yang sering
terjadi pada jaringan LAN).
Kerusakan pada kabel LAN tersebut bisa berupa kabel
yang sudah berkarat, ataupun kualitas kabel yang buruk. Nah,
untuk memastikan kerusakan kabel tersebut, Anda bisa
menggunakan LAN tester untuk mengetesnya. Cara
menggunakannya sama seperti cara yang sudah disebutkan di
atas. Anda hanya tinggal menghubungkan kabel tersebut
dengan LAN tester.
Apabila LAN tester ini menunjukkan indikasi kerusakan
pada kabel, maka Anda bisa mengganti kabel dengan kabel
yang baru. Untuk itu agar lebih mengoptimalkan kualitas dari
suatu jaringan, alangkah baiknya mengetahui jenis kabel
jaringan komputer dan pemakaiannya sesuai dengan
kebutuhan.
2. Mengecek apakah kabel yang digunakan bisa berjalan dengan
baik atau tidak
Anda yang baru saja membeli sebuah kabel jaringan,
maka sudah pasti harus melakukan proses testing terlebih
dahulu, untuk memastikan bahwa kabel yang Anda miliki
adalah kabel LAN yang berkualitas baik dan juga dapat
bekerja dengan optimal. Tentu saja dengan menggunakan
Page 422
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
413
LAN tester ini, Anda akan menjadi lebih mudah dalam
melakukan pemeriksaan kabel yang Anda beli. Dengan begitu,
Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas kabelnya. Jika
semua dalam keadaan yang bagus, user pun tidak akan perlu
khawatir nantinya akan merusak prinsip kerja local area
network ini dalam waktu dekat maupun jauh selama di
maintenance secara benar.
3. Melakukan pengecekan tepat atau tidaknya penyusunan kabel
straight ataupun cross line
Kabel straight dan juga cross line merupakan teknik
penyusunan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang
disusun untuk menjadi sebuah kabel jarignan yang utuh.
Ketika kita merakit sendiri kabel jaringan kita, maka mungkin
saja terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam menyusun
kabel-kabel tersebut. Nah, untuk dapat mendeteksi apakah
kabel jaringan yang kita buat dengan menggunakan
metode straight ataupun cross line, maka kita bisa
menggunakan LAN tester untuk melakukan pengecekan.
LAN tester akan menunjukkan indikasi-indikasi abnormal
ketika kabel jaringan yang kita susun ternyata tidak benar
dalam pembuatannya dan akan menyala apabila kabel
jaringan yang kita susun memang dapat berfungsi dengan
benar dan sempurna.
4. Melakukan testing pada sebuah konektivitas LAN pada
jaringan
Untuk dapat memastikan apakah suatu jaringan LAN
bisa kita bangun dengan baik dan juga benar, maka kita juga
bisa mengandalkan LAN tester untuk melakukan pengecekan.
Page 423
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
414
5. Sebagai panduan untuk melakukan pengecekan dan diagnosis
pada jaringan
Sebagai seorang teknisi dan juga maintenance jaringan,
kita harus peka terhadap segala bentuk kerusakan dan juga
gangguan yang terjadi pada jaringan yang kita bangun. Selain
dituntut untuk peka, kita pun juga harus mampu untuk
melakukan diagnosis mengenai masalah yang terjadi pada
jaringan tersebut.
Di sinialh LAN tester memegang peran pentingnya. LAN
tester dapat menjadi panduan para maintenance jaringan
untuk melakukan diagnosa dan juga analisa gangguan dan
juga masalah apa saja yang muncul pada jaringan yang sudah
selesai dibuat atau akan diperbaiki.
Implementasi LAN Tester pada Jaringan
Pada dasarnya, sebuah LAN tester adalah alat yang sangat
penting untuk digunakan ktika kita akan membangun sebuah
jaringan LAN yang baru. Dengan menggunakan LAN tester, paling
tidak kita bisa mengeatahui apakah kabel jaringan yang nantinya
akan kita gunakan bisa mentransmisikan data dan juga informasi
dengan baik atau tidak.
Selain itu, dengan menggunakan LAN tester, kita juga akan
mengetahui apakah jaringan LAN yang kita buat sudah benar atau
belum. Begitu pula dengan hardware jaringan LAN yang kita
gunakan. Apabila ternyata dalam implementasinya jaringan kita
tidak dapat berjalan dengan baik, maka kita bisa mengetesnya
dengan LAN tester. Berikut ini caranya:
Cabut kabel jaringan dari jaringan LAN yang mengalami
permasalahan.
Test performa dan juga kemampuan dari kabel jaringan
menggunakan LAN tester.
Apabila LAN tester bekerja dengan normal dan menunjukkan
bahwa kabel jaringan bisa bekerja dengan baik, maka ada
kemungkinan perangkat keras jaringan Anda yang mengalami
gangguan.
Page 424
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
415
Pasang kembali kabel jaringan Anda, lalu cobalah untuk
kembali melakukan koneksi.
Apabila masih sama gejalanya, maka bisa dipastikan bahwa
perangkat keras jaringan Anda yang mengalami gangguan
dan kerusakan pada jaringan LAN Anda bukan berasal dari
kabel jaringan Anda.
Dengan menggunakan alat yang simpel seperti LAN tester
saja, kita pun bisa mendiagnosa apakah jaringan yang kita bangun
memiliki kesalahan pada kabelnya, atau kesalahan pada jarignan
terletak pada perangkat keras yang kita gunakan. Dengan begitu,
menggunakan LAN tester akan lebih mempermudah maintenance
jaringan untuk melakukan perawatan dan juga perbaikan jaringan,
yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dalam melakukan proses
pengecekan jaringan.
PENGENALAN OTDR DAN KEGUNAANNYA DALAM JARINGAN
FIBER OPTIK
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah
alat yang yang berbasis optical-elektronik yang mampu
membaca/mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang
dibaca oleh OTDR antara lain:
Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optic
Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena
sambungan kabel optic yang sebelumnya putus (fiber cut)
[AdSense-A]
Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi
cahaya karena adanya konektor atau sambungan kabel
Mengukur panjang kabel optik.
Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber
cahaya optik (laser source) dalam hal ini adalah perangkat
transmitter optik (OSN, DWDM, Metro, dll)
Page 425
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
416
OTDR
Di lapangan, fungsi OTDR yang sangat vital adalah untuk
mengukur panjang kabel optik sehingga diketahui jarak dari
lokasi/titik kabel optik yang putus relatif terhadap perangkat optik
yang terinstal. Contohnya begini: misalkan sebelum putus suatu
span kabel optik adalah 30 km. Setelah dilakukan pengukuran
kembali didapat pembacaan OTDR yang menghasilkan nilai 17 km.
Maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi event putus kabel
(fiber cut) pada jarak 17 km, relatif terhadap posisi pengukuran
sekarang. Mengenai arah mata angin titik putus kabel, engineer
masih harus mengkomparasinya dengan peta jaringan optik
(network map). Kalau tidak punya peta jaringan maka kita tidak
akan tahu 17 km itu arah mana dari titik pengukuran, apakah ke
arah utara, barat, timur, selatan? Berikut ini adalah contoh grafik
yang dihasilkan dari pembacaan OTDR.
Grafik pengukuran OTDR
Page 426
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
417
Prosedur Penggunaan Opm
Pengukur daya optik (OPM) juga disebut pengukur pengukur
daya optik atau penguji OPM adalah instrumen pengujian yang
berfungsi untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan serat
optik, atau kekuatan sinyal optik yang melewati kabel serat. Terdiri
dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan
tampilan, penguji OPM dapat digunakan untuk pemasangan,
debugging, dan pemeliharaan jaringan serat apa pun. Dan dapat
beradaptasi dengan berbagai gaya konektor seperti SC, ST, FC, dll.
Secara umum, ada lima tombol pada pengukur daya optik: tombol
POWER, tombol LIGHT, tombol dB, tombol ZERO dan tombol λ.
Pembacaan pengukur daya optik yang dinyatakan dalam
satuan dBm di layar OPM adalah cara intuitif untuk mengukur daya
optik. The "m" dalam dBm mengacu pada daya referensi yang 1
miliwatt. Jadi, sumber dengan tingkat daya 0 dBm memiliki daya 1
miliwatt. Demikian juga, -10 dBm sama dengan 0,1 miliwatt dan
+10 dBm sama dengan 10 miliwatt. Semakin negatif suatu angka,
semakin tinggi kerugiannya. Meskipun penguji OPM mengukur
angka kerugian negatif, secara konvensional dikatakan sebagai
angka positif. Misalnya, jika pembacaan meteran daya optik adalah
"-3.0 dB", kerugiannya adalah 3.0 dB. Selain itu, rentang daya optik
berbeda satu sama lain karena jenis jaringan.
Page 427
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
418
Jenis Pengukur Daya Optik
Ada berbagai penguji OPM karena resolusi berbeda yang
bervariasi dari 0,001dB hingga 0,1dB. Seseorang harus memilih
resolusi yang sesuai untuk pengukuran sesuai dengan kebutuhan
pengujian. Misalnya, jaringan laboratorium biasanya membutuhkan
penguji OPM dengan resolusi 0,01dB, dan resolusi 0,001dB tersedia
pada beberapa pengukur daya serat optik khusus. Selain itu,
ketidakpastian pengukuran dari hampir semua pengukur daya serat
optik adalah sama, dibatasi oleh batasan fisik standar transfer
dengan konektor optik. Kebanyakan meter memiliki ketidakpastian
+/- 5% atau sekitar 0,2dB, tidak peduli apa resolusi layarnya.
Prosedur Uji Pengukur Daya Serat Optik
Untuk menguji kinerja ujung-ke-ujung dari sistem serat optik,
dibutuhkan dua buah peralatan genggam-penguji OPM dan sumber
cahaya. Sumber cahaya mengirimkan panjang gelombang cahaya
ke serat. Di ujung lain kabel, meteran daya membaca cahaya itu,
atau tingkat daya optik, dan menentukan jumlah sinyal yang hilang.
Karena kehilangan serat optik bervariasi dengan panjang
gelombang, pengukur daya optik harus menggunakan panjang
gelombang yang sama seperti yang digunakan oleh sumber cahaya.
Misalnya, jika sumber cahaya beroperasi pada panjang gelombang
1310nm, pengukur daya optik juga harus disetel ke pengujian
1310nm.
Page 428
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
419
Pengukur daya dan pengujian sumber cahaya, juga dikenal
sebagai metode satu jumper, adalah cara paling akurat untuk
mengukur hilangnya sinyal ujung ke ujung dari serat, yang disebut
sebagai atenuasi. Di bawah ini adalah batas kerugian penyisipan
TIA / EIA-568 untuk berbagai komponen. Instalasi atau protokol
khusus mungkin memberlakukan batasan yang lebih ketat.
Hasil tes harus dibandingkan dengan tunjangan atenuasi link
yang dihitung sebagai berikut:
Link Attenuation Allowance (dB)= Cable Attenuation
Allowance (dB) + Connector Insertion Loss Allowance (dB) + Splice
Insertion Loss Allowance (dB)a penguji serat optik.
Page 429
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
420
FUSION SPLICER (FIBER OPTIK) DALAM PENYAMBUNGAN
SERAT OPTIK
Kenali Apa Itu Fusion Splicer
Fusion Splicer (Fiber Optik) merupakan perangkat dalam
sistem komunikasi yang digunakan untuk menyambungkan ujung
fiber optik. Keberadaan alat ini sangat penting untuk membuat
infrastruktur kabel optik menjadi optimal. Dalam membangun
jaringan komunikasi pasti dibutuhkan kabel optik dengan ukuran
yang panjang dari awal hingga tujuan akhir, sehingga dibutuhkan
proses penyambungan.
Fusion Splicer bukan hanya digunakan untuk penyambungan
saat tahap pembangunan jaringan komunikasi saja, namun juga
berperan saat melakukan perbaikan kabel optik yang terputus.
Kabel optik mempunyai susunan yang berbeda dengan kabel
tembaga. Saat kabel tembaga putus, maka tinggal disambung
dengan cara melilitkan kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel
optik yang membutuhkan alat khusus untuk dapat menyambungkan
kedua ujung.
Page 430
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
421
Fusion Splicer memanfaatkan energi panas untuk dapat
meleburkan kedua ujung kabel optik yang akan disambung. Proses
penyambungan ini akan berlangsung dengan sangat singkat. Fusion
Splicer bekerja menggunakan sistem komputer yang berfungsi
untuk mengatur angel kedua ujung serat kabel secara otomatis.
Serat-serat dalam kabel optik tersebut akan disusun secara sejajar,
lalu batang elektroda akan meleburkan serat untuk proses
penyambungan kedua ujung fiber optik. Redaman yang dihasilkan
oleh Fusion Splicer berkisar 0.03 db, hal ini tergantung dari kualitas
pengupasan maupun pemotongan kabel optik yang akan disambung.
Fungsi Fusion Splicer
Fusion Splicer (Fiber Optik) menyambungkan sebuah core dari
serat optik yang berbasis kaca dengan mengimplementasikan daya
listrik yang diubah menjadi sinar laser. Keberadaan sinar laser
berfungsi untuk memanasi kaca di dalam core sehingga dapat
tersambung kembali. Fusion splicer memiliki tingkat keakuratan
cukup tinggi untuk menghasilkan sambungan serat optik terbaik.
Saat proses penyambungan terjadi berlangsung proses pengelasan
dan peleburan media kaca dalam serat optik untuk menghasilkan
suatu media. Selanjutnya, media akan tersambung dengan utuh
tanpa celah-celah karena memiliki senyawa yang sama. Fiber optik
merupakan kabel jaringan yang terbuat dari serat kaca untuk
mentransmisikan arus data secara terarah atau wireline.
Alat Pendukung Penyambungan Kabel Optik Menggunakan
Fusion Splicer
Penyambungan fiber optik menggunakan Fusion Splicer (Fiber
Optik) juga membutuhkan peralatan pendukung. Berikut ini daftar
dari peralatan pendukung yang harus dipersiapakan:
1. Fiber Stripper/Miller
Stripper/Miller merupakan peralatan yang berfungsi
untuk mengupas kulit dari fiber optik supaya hanya tersisa
Core dari kabel fiber optik yang akan disambung. Kabel fiber
optik sangat kecil dan tipis, maka fiber stripper memiliki
presisi yang akurat untuk memastikan hanya bagian
pelindungnya saja yang terkupas tanpa merusak bagian core
Page 431
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
422
kabel fiber optik. Oleh sebab itu, jangan gunakan sembarang
alat untuk mengupas bagian kulit dari fiber optik.
2. Fiber Cleaver
Clever merupakan alat pemotong core fiber optik saat
kulitnya sudah dikelupas. Proses pemotongan core kabel fiber
optik harus menggunakan alat ini supaya serat kaca terpotong
dengan rapi. Peralatan fiber cleaver juga memiliki presisi
pemotongan yang sangat akurat.
3. Optikal Power Meter (OPM)
OPM merupakan alat yang dirancang untuk melakukan
testing terhadap serat optik. Tujuan penggunaan alat ini
adalah untuk instalasi, menerima gambaran dan juga
pemeliharaan jaringan fiber optik.
4. Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR merupakan alat yang digunakan untuk
mengevaluasi serat optik pada domain waktu untuk mengukur
jarak pada titik dalam serat optik. Alat ini juga digunakan
untuk mengukur besar loss rata-rata yang terhitung dalam
satuan dB/km antara dua titik yang dipilih.
Peralatan pendukung lain yang harus dipersiapkan
adalah, Optikal Light Source (OLS), Optikal Fiber identifier,
Visual Fault Locator (Senter Optik), Bit Error Rate Test, dan
berbagai bahan-bahan lain untuk membuat penyambungan
fiber optik yang berkualitas.
Prosedur Penyambungan Fiber Optik Menggunakan Fusion
Splicer
Penggunaan Fusion Splicer (Fiber Optik) mempunyai beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan. Berikut adalah langkah-langkah
untuk melakukan penyambungan serat optik:
Menyiapkan bahan dan peralatan untuk penyambungan,
antara lain; serat optik (fiber optik), Sleeve Protection, Fiber Striper,
Sarung Tangan Karet, Fiber Cleaver, Tissue, dan Alkohol dengan
kadar 90%, serta bahan maupun peralatan pendukung lain yang
diperlukan. Mempersiapkan alat pendukung dan beberapa bahan
Page 432
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
423
yang dibutuhkan menjadi bagian penting yang harus diperhitungkan
sebelum melakukan penyambungan;
Memasukkan Sleeve Protection ke bagian dari salah satu
ujung serat yang akan dilakukan penyambungan. Sleeve Protection
ini berfungsi sebagai lapisan penguat di fokus titik penyambungan
dan berperan sebagai lapisan untuk coating pengganti;
Mengupas bagian coating dari kedua ujung serat atau fiber
dalam kabel optik menggunakan Fiber Striper. Kondisi Fiber Striper
ini memiliki tiga lubang pengupasan, hal ini dikarenakan coating
serat optik mempunyai banyak lapisan;
Membersihkan bagian ujung serat yang telah dikupas dibagian
coating menggunakan tissue dan juga alkohol dengan kadar 90%.
Lakukan langkah ini untuk kedua ujung serat optik;
Memotong kedua ujung serat optik menggunakan Fiber
Cleaver yang berfungsi untuk meratakan bagian ujung fiber,
sehingga redaman yang dihasilkan cukup kecil. Gunakan mata pisau
khusus yang berbentuk bulat dengan mata pisau yang tajam supaya
ujung fiber terpotong dengan rata;
Memulai proses penyambungan fiber optik menggunakan
Fusion Splicer. Cara yang harus dilakukan adalah meletakan kedua
ujung fiber yang akan disambungkan mendekati ujung batang diode,
selian itu juga tidak boleh melebihi dari ujung batang diode;
Melakukan pengecekan terhadap posisi dari kedua ujung kabel
pada layar LCD yang ada di perangkat Fusion Splicer. Apabila posisi
kedua ujung fiber telah sesuai, maka dapat dilakukan proses
penyambungan;
Perangkat Fusion Splicer (Fiber Optik) telah menyediakan slot
untuk peleburan sleeve Protector. Saat penyambungan fiber telah
selesai, maka leburkan Sleeve Protector dibagian titik
penyambungan supaya terlindung kotoran maupun kondisi yang
dapat menjadikan serat putus secara tiba-tiba.
Page 433
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
424
Fusion Splicer memang perangkat yang digunakan untuk
menyambung ujung kabel optik dengan Pig tail dan juga
penyambungan dua kabel dalam Joint Closure. Kualitas Fusion
Splicer akan mulai menurun ketika telah digunakan untuk
melakukan penyambungan sebanyak 1.500 kali. Kualitas yang mulai
menurun terdapat penghitungan loss db yang mulai tidak akurat.
Oleh karena itu, perlu melakukan perawatan terbaik terhadap
Fusion Splicer supaya kualitas pemakaian dapat terjaga, walaupun
memang sudah dapat diperkirakan penurunan kualitas dengan
banyaknya pemakaian.
Dalam Fusion Splicer (Fiber Optik) terdapat komponen yang
berfungsi untuk menghubungkan kedua ujung kabel yang akan
dilakukan penyambungan. Dalam perangkat tersebut juga
dilengkapi dengan pengukur, kamera mini, dan lampu sorot mini.
Komponen lain yang juga terdapat dalam perangkat tersebut adalah
heater atau pemanas. Dalam melakukan penyambungan juga
dibutuhkan teknik yang tepat.
Teknik Splicing Fiber Optik
Pentingnya memahami teknik dalam melakukan
penyambungan adalah untuk menghasilkan kualitas sambungan
serat yang terbaik dan tahan lama. Teknik yang dapat diterapkan
adalah sebagai berikut.
1. Splice Mekanik
Splice Mekanik merupakan metode untuk
mengkoneksikan atau menghubungkan masing-masing ujung
fiber optik secara mekanik. Penyambungan mekanik ini juga
menggunakan alat penyambung mekanik yang berbeda
dengan Fusion Splicer.
2. Splice Fusion
Metode penyambungan serat optik yang dapat
memberikan hasil paling awet dan menimbulkan kemungkinan
daya rugi yang paling rendah. Prinsip dalam penyambungan
teknik ini dilakukan dengan menyolder ujung-ujung serat optik
yang telah disesuaikan posisinya secara presisi.
Penyambungan yang dihasilkan menggunakan teknik ini
hanya menghasilkan attenuation atau redaman sebesar 0,05
db saja.
Page 434
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
425
Fusion Splicer (Fiber Optik) menjadi perangkat yang
sangat wajib dimiliki untuk memperbaiki maupun membangun
infrastruktur komunikasi yang menggunakan fiber optik. Apa
saja komponen dalam Fusion Splicer? Bagaimana melakukan
penyambungan dengan teknik splice fusion dengan
menggunakan Fusion Splicer? Apa saja manfaat yang
diperoleh dengan menggunakan peralatan tersebut?
Bagaimana prosedur yang baik dalam melakukan
penyambungan fiber optik? Peralatan pendukung apa saja
yang harus dipersiapkan dalam penyambungan kabel? Semua
pertanyaan tersebut sudah dijelaskan secara singkat, namun
mudah dipahami di bagian sebelumnya.
C. Glosarium
Absorpsi : Sifat alami dari gelas. pada daerah tertentu
gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar
cahaya seperti pada daerah UV pula untuk
daerah infra merah, terjadi absorpsi yang besar
oleh adanya getaran ikatan kimia.
Amplifier : Rangkaian komponen elektronika yang dipakai
untuk menguatkan daya (atau tenaga secara
umum).
Attenuation : Suatu besaran yang dihasilkan oleh
perbandingan antara besar sinyal keluaran dan
sinyal masukan dalam bilangan logaritmis 10
dengan satuan dB, dimana sinyal keluar lebih
kecil dari sinyal masuk.
Band width : Lebar pita dalam teknologi komunikasi adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu.
Biconic : Jenis konetor yang pertama kali muncul untuk
konektor fiber optic, dan untuk penggunaannya
jarang sekali sekarang.
Clading : Bagian pelindung yang langsung menyelimuti
serat optik.
Coating : Mantel dari serat optik yang berbeda dari
cladding dan core.
Core : Bagian yang mentransmisikan cahaya yang
Page 435
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
426
terbuat dari kaca ataupun plastik.
Fiber optik :
Saluran transmisi atau sejenis kabel yang
terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus
dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya
dari suatu tempat ke tempat lain.
Flashdisk : Merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Fusion splicer : Tindakan menggabungkan dua serat optik
ujung ke ujung. Tujuannya adalah untuk
menyatukan dua serat bersama-sama
sedemikian rupa sehingga cahaya yang
melewati serat tidak tersebar atau dipantulkan
kembali oleh sambatan.
Graded-index
multimode
: Fiber optik dengan diameter core yang besar
dan mempunyai cladding.
Justify : Perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Loose tube cable : Kabel jenis ini umumnya dirancang dalam
bentuk modular.
Mikro-bending : Atenuasi yang disebabkan oleh mikro-bending,
yaitu pembongkaran fiber optik untuk
memenuhi persyaratan ruangan, namun
pembongkaran dapat pula terjadi secara tidak
sengaja, misalnya fiber optik yang
mendapatakan tekanan cukup keras sehingga
cahaya yang merambat di dalamnya akan
berkelok dari arah transmisi dan hilang.
Modem : Alat komunikasi dua arah.
Multimode Fiber
Optik
: Kabel fiber optik multimode memungkinkan
beberapa mode cahaya untuk melewati inti
besar.
Optical
Transmitter
: Merupakan sebuah komponen yang bertugas
untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke
dalam media pembawanya.
Transmitter : Suatu alat kelanjutan dari sensor, di mana
merupakan salah satu elemen dari sistem
pengendalian proses.
Page 436
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
427
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/setyani/2016/03/24/glosarium-istilah-kata-dalam-
jaringan/ Diakses Senin, 23 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://www.pintarkomputer.com/glosarium-istilah-penting-serta-
definisinya-seputar-dunia-komputer-dan-teknologi/ Diakses Senin, 23
Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://4winmobile.com/perakitan-komputer/ Diakses Rabu, 20 Oktober
2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://abdalkomponenperakitan.blogspot.com/2016/05/blog-post.html
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://itkoding.com/cara-install-windows-10/ Diakses Rabu, 20 Oktober
2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://zonabiner.com/tutorial/debian/cara-install-debian-10-(buster)-
minimal-mode Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-operasi/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas
http://rincebologaddres.blogspot.com/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021
pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://mahattaonkpli.wordpress.com/2017/06/07/penjelasan-dan-cara-
mudah-mengrimping-kabel-lan-untuk-sharing-data/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://www.centraldata.co.id/wp/howtolantester/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.rockypratama.com/2019/04/fungsi-dari-urutan-kabel-
straight.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://kamu-klik.blogspot.com/2012/02/mengkrimping-kabel-rj45-straight-
cross.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
Page 437
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
428
https://rafyakbaar.wordpress.com/cara-mengkrimping-kabel/ Diakses Rabu,
20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-
router.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
http://nguprek.com/konfigurasi-router-on-stick-di-cisco-packet-tracer/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://idcloudhost.com/kamus-hosting/peer-to-peer/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.kiosbarcode.com/blog/penjelasan-lengkap-mengenai-jaringan/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://7infomedia.blogspot.com/2013/05/membuat-jaringan-peer-to-
peer.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.deminasi.com/2020/01/jenis-kabel-fiber-optik.html Diakses
Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://gig.id/stories/tech/jenis-jenis-kabel-fiber-optik Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://duniafiberoptik.blogspot.com/2018/01/kode-warna-para-jointer-
wajib-hafal-di.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
http://nguprek.com/bagian-bagian-dari-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://sinarmonas.co.id/blog/detail/kabel-fiber-optik-keunggulan-
karakteristik-dan-aplikasinya Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul
10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://www.dataglobal.co.id/pengertian-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
Page 438
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
429
http://putripatriciaw.blogspot.com/2019/09/penyambungan-kabel-fiber-
optik.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-dan-
fungsinya.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://induktechnology.com/id/splicing-fiber-optic-aman-dan-hasil-terbaik/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://www.kucari.com/otdr-optical-time-domain-reflectometer. Diakses
Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.tutorfiber.com/2021/05/Prosedur%20penggunaan%20OTDR.
html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-firewall/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://support.microsoft.com/id-id/windows/mengaktifkan-atau-
menonaktifkan-firewall-pertahanan-microsoft-ec0844f7-aebd-0583-
67fe-601ecf5d774f Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.mutiaramutusertifikasi.com/artikel/memahami-konsep-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3 Diakses kamis, 21 Oktober 2021
pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://belajark3.com/ruang-baca/Pengertian-K3.html Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/288 Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://mawisaranasamawi.com/fungsi-dan-definisi-
k3/#:~:text=Tujuan%20K3,sehingga%20dapat%20digunakan%20se
cara%20efektif. Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
Page 439
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
430
https://www.halohse.com/2019/01/faktor-faktor-ancaman-resiko-
kecelakaan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-kecelakaan-kerja-yang-patut-
anda-waspadai Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://elvira.rahayupartners.id/id/know-the-rules/manpower-law Diakses
kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://katigaku.top/2020/05/25/contoh-rambu-k3/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://mysmart1.wordpress.com/rambu-rambu-k3-in-lab-komputer/
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://eticon.co.id/panduan-keselamatan-kerja/ Diakses kamis, 21 Oktober
2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://safetynet.asia/cara-cara-bekerja-dengan-aman/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.gardaoto.com/blog/5-contoh-bahaya-di-tempat-kerja-yang-
sering-terjadi Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://ms-sigli.go.id/prosedur-keadaan-darurat/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resik-
rawat-rajin-antara-slogan-dan-pelaksanaan/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.smkfarmasinasional.sch.id/post-penerapan-5r-ringkas-rapi-
resik-rawat-rajin.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.
Page 440
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
431
https://kabardariguru.wordpress.com/2021/03/23/budaya-kerja-industri/
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://safetysignindonesia.id/k3-konstruksi-3-peralatan-penting-bekerja-
di-ketinggian-dan-panduan-aman-menggunakannya/ Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/01/instalasi-kabel-fiber-optik.html
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://www.jaringk3-telko.org/artikel-bulan-ini/inspirasi-bekerja-pada-
ketinggian-di-menara-telekomunikasi-pada-malam-hari Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://pandi.id/mengenal-ipv4-dan-ipv6/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021
pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.transiskom.com/2011/02/konsep-dasar-tcpip.html Diakses
kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://en.wikipedia.org/wiki/Network_service Diakses kamis, 21 Oktober
2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://www.teorikomputer.com/2018/10/prinsip-dasar-keamanan-
jaringan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://anantoep.wordpress.com/2009/12/16/sekilas-tentang-sistem-
komunikasi-seluler/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://bisakimia.com/2013/03/23/prinsip-kerja-microwave/ Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://adalah.co.id/vsat/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.
https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-
kerja-serat-optik.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.
Page 441
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
432
https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/970253/IF4226_02_061523.doc
x Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiber-optik/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/?row=4763 Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-lan-tester
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
https://www.tutorfiber.com/2021/09/fungsi-optical-power-meter.html
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
http://saptaji.com/2013/09/22/pengenalan-otdr-dan-kegunaannya-dalam-
jaringan-fiber-optik/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.
Page 442
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi
433
TENTANG PENULIS
Fakultas Teknologi Industri di Jurusan Teknik Informatika. Dengan jerih payah tak
kenal lelah, pada tahun 2011, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 di
universitas tersebut. Selepas lulus dari almamaternya, penulis mengabdi sebagai
Guru Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang (2012–
sekarang). Modul Dasar–Dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi ini adalah buku pertama penulis yang dibuat dengan tim sebagai
upaya mengasah dan mengungkapkan pemikiran berliterasi dan sebagai acuan
penulis dalam mengajar peserta didiknya di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang yang
mana modul ini masih terdapat banyak kekurangan yang akan disempurnakan
seiring berjalannya proses pembelajaran dan menyesuaikan kebutuhan zaman.
Pria Ade Prawono, dilahirkan di Brebes, 22 Juli
1986. Jenjang akademisnya dari pendidikan
dasar diselesaikan di kota kelahirannya
sedangkan dari tingkat menengah pertama
sampai menengah atas di kota Ajibarang,
Banyumas. Kemudian melanjutkan pendidikan
tinggi di IST AKPRIND YOGYAKARTA pada
Fakultas
Page 443
Pria Ade Prawono, S.Kom., Nur Fauji, S.Kom
434
Nur Fauji, S.Kom, lahir di Banyumas, 6 Juli
1989. Jenjang akademisnya dari pendidikan
dasar pertama diselesaikan di kota
kelahirannya, kemudian melanjutkan
pendidikan menengah pertama hingga
menengah ke atas di SMK Negeri 1 Nganjuk
Jawa Timur, selanjutnya pendidikan tinggi
kembali ditempuh dikotanya di STMIK
AMIKOM Purwokerto yang sekarang berubah
Menjadi UNIVERSITAS AMIKOM Purwokerto
pada jurusan Teknik Informatika dan
mendapat gelar S.Kom pada tahun 2018. Selepas lulus dari almamaternya, penulis
mengabdi di SMK Ma‘arif NU 1 Ajibarang sebagai guru TKJ mulai tahun 2019
hingga sekarang.
Modul ajar ini disusun sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh
peserta didik, sekaligus bahan evaluasi dan alat bantu pendidik dalam
melaksanakan kurikulum serta sebagai salah satu penentu metode atau teknik
pengajaran yang akan digunakan pendidik. Semoga memberi manfaat untuk
banyak piha dan sebagai rujukan atau percontohan.