Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tulisan ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga tulisan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan penulis semoga tulisan ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis
dapat memperbaiki bentuk maupun isi tulisan ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Tulisan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis mengharapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.
Serang, Maret 2014
Penulis
Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I DASAR-DASAR MANAJEMEN
A. Pengantar
B. Definisi Manajemen
C. Manajemen dan Administrasi sebagai Istilah yang Ekuivalen
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
E. Fungsi-Fungsi Manajeme
F. Tingkatan Manajemen
G. Beberapa Tinjauan Manajemen
H. Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)
BAB II MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian ManajemenPendidikan
B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
D.Perencanaan Pendidikan
E. Macam Perencanaan Pendekatan Pendidikan
F. Model Perencanaan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
Page 3
DASAR-DASAR MANAJEMEN
A. Pengantar
Ilmu manajemen bila dicermati sama usianya dengan kehidupan
manusia. Manusia sebagai makluk sosial ada kecenderungan untuk
berorganisasi dan bekerja sama. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia adalah anggota suatu organisasi , misalnya organisasi agama,
olah raga, seni, usaha dan orgnaisasi lainnya. Masing-masing orgnaisasi
berbeda satu dengan lainnya, ada yang formal dan tidak formal.
Namun organisasi-organisasi tersebut mempunyai unsur-unsur yang
sama, yaitu ada kelompok orang, ada tujuan yang hendak dicapai, ada
rencana cara pencapaian tujuan, ada pemimpin (manajer) yang
bertanggung jawab atas keberhasil pencapaian tujuan. Dengan kata lain
para manajer diberi tanggung jawab untuk menentukan kegiatan
yang memungkinkan setiap individu dapat memberikan sumbangan
yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
B. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata
kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti
khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu
orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.
Untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai
literartur dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses
George R.Terry
Manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain.
Haiman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui
orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan.
James A.F. Stoner
Page 4
Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber
organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Mary Parker Follet
Mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni untuk melakukan
sesuatu melalui orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Menurut Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam
bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih
serta berpengalaman
Menurut Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan
Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan
barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih
dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat
disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah
Menurut Federick Winslow Taylor
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk
menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan
Page 5
perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama
manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan
menggunakan alat-alat perumusan
Menurut Henry Fayol
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu,
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan
Lyndak F. Urwick
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing
(perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan),
Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan)
Horold Koontz dan Cyril O’donnel
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain.
Menurut William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh
hasil tertentu melalui orang lain.
Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui
usaha orang lain
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Yaitu merupakan suatu kumpulan orang-orang yang bekerja
sama untuk untuk mencapai tujuan bersama. Kumpulan orang-
orang disini menunjukan adanya tingkatan kepemimpinan
(pimpinan atas, menengah dan bawah). Pendapat ini dikemukakan
oleh Henry Fayol.
3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni
Manajemen sebagai ilmu
Page 6
Manajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak
lama dan menjelaskan tentang gejala-gejala, gejala-gejala
diteliti dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu
menggunakan bantuan disiplin ilmu lainnya seperti ilmu sosial,
filsafat, matematik dan statistic dan lain sebagainya.
Dalam praktek, istilah manajemen dipakai dalam organisasi yang
lebih besar dan berdiri sendiri dan dapat dibedakan dengan jelas
dari organisasi lain.
Menurut Terry (dalam Sugiyono, 2013:12) ilmu manajemen adalah
“ a body of systematic knowlwdge accumulated and accepted with
reference to understanding of general truth concerning
management”.
Suatu pengetahuan akan menjadi suatu ilmu jika mempunyai 3
pilar yaitu
1.Ontologis adalah objek ilmu atau yang menjadi bidang garapan
ilmu. Manajemen telah menjadi ilmu karena telah memiliki objek
atau bidang garapan yaitu mengatur, kerja sama antar orang
untuk mencapai tujuan.
2.Epistomologis adalah metode yang digunakan untuk
mengembangkan ilmu. Metode yang digunakan untuk
mengembangkan ilmu manajemen antara lain dengan metode
penelitian baik metode kuantitatif, metode kualitatif mau pun
kombinasi.
3. Aksiologis terkait dengan manfaat ilmu, dalam hal ini ilmu
manajemen. Ilmu manajemen bermanfaat untuk mengelola
berbagai jenis dan tingkatan organisasi secara efektif dan
efisien.
Dengan demikian manajemen telah menjadi ilmu karena telah
memiliki objek atau bidang garapan, memiliki metode untuk
mengembangkan ilmu manajemen, dan manajemen telah
dimanfaatkan untuk mengelola berbagai jenis organisasi untuk
Page 7
mencapai tujuan. Teori manajemen selalu diuji dalam praktik
sehingga sebagai ilmu terus berkembang.
Manajemen sebagai seni
Sebelum revolusi industri pada abad 19, dan sebelum muncul aliran
manajemen ilmiah (1870 – 1930) pengelolaan organisasi dan
kegiatan – kegiatannya lebih banyak menggunakan seni (art) dari
pada ilmu. Pembuatan Candi Borobudur, Candi Mendut dan lain –
lain merupakan karya besar nenek moyang kita dengan
manajemen yang masih bersifat seni. Belum ditemukan dokumen
pasti bagaimana pembuatan proyek yang sangat besar itu dikelola,
mulai dari memilih tempat untuk bangunan, desain candi,
mengangkat batu yang besar – besar dan cara mengkonstruksinya.
Menurut Terry, seni manajemen diartikan sebagai “personal
creative power plus skill in performance”. Seni adalah kekuatan
kreativitas pribadi ditambah keterampilan dalam melaksanakan
pekerjaan. Seni dalam mengelola organisasi seseorang dapat
dipelajari namun sulit diterapkan untuk orang lain.
Seorang manajer dalam memberikan instruksi, memotivasi
pegawai, memimpin rapat, melakukan komunikasi, pengawasan
dan pengendalian yang terkait dengan orang akan lebih banyak
menggunakan seni.
4. Manajemen sebagai Profesi
Tidak semua pekerjaan adalah profesi. Pekerjaan yang bisa dilakukan
oleh semua orang adalah pekerjaan bukan pekerjaan profesi. Suatu
pekerjaan menjadi profesi jika pekerjaan tersebut menuntut keahlian
khusus bagi yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Elemen utama
dari suatu profesi adalah:
a. Memiliki batang tubuh teori yang sistematis.
b. Memiliki otoritas atas dasar keahlian yang dimiliki dan telah diakui
oleh client atau pelanggannya.
Page 8
c. Terdapat sanksi sosial dari masyarakat yang luas bila para
profesional salah dalam melaksanakan fungsi profesinya.
d. Memiliki organisasi profesi dan memiliki kode etik dalam
melaksanakan pekerjaannya.
e. Terdapat kultur / budaya yang spesifik dalam setiap organisasi
profesi.
Berdasarkan elemen – elemen tersebut, maka manajemen dapat
dikatakan sebagai profesi. Hani Handoko (2005) menyatakan bahwa
manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin
profesional melalui perkembangan yang mencolok program –
program pelatihan manajemen di universitas – universitas mau pun
lembaga – lembaga manajemen swasta dan melalui pengembangan
para eksekutif organisasi.
C. Manajemen dan Administrasi sebagai Istilah yang Ekuivalen
Secara etimologi, administrasi berasal dari kata ad + ministrare. Ad
berarti intensif, sedangkah ministrare adalah melayani, membantu, dan
memenuhi, sehingga administrasi dapat diartikan dengan melayani
secara intensif.
Secara sempit, Administrasi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
ketatausahaan. Sedangkan menurut beberapa ahli Administrasi dapat
diartikan sebagai berikut :
Ilmu/seni mengelola sumberdaya 7M + 1I (man, money, material,
machine, methods, marketing, minutes + information (Usman,
2009).
Segenap proses penyelenggaraan dlm setiap usaha kerjasama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu (The Liang
Gie).
Page 9
Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915) merupakan tokoh dari Amerika
Serikat yang mempelopori manajemen sebagai suatu disiplin ilmu.
Adapun Henry Fayol merupakan tokoh manajemen yang berasal dari
Perancis lebih sering menggunakan kata administrasi daripada
manajemen dan menganggap keduanya memiliki makna yang sama.
Menurut Panglaykim dan Tanzil (1986 : 34), jika manajemen menetapkan
kebijaksanan yang harus dituruti, maka administrasi
menyelenggarakannya.
Tidak semua orang menganggap istilah manajemen dan administrasi
memiliki makna yang sama. Umumnya, pada lembaga pemerintahan
istilah yang dipergunakan adalah administrasi, sedangkan pada lembaga
komersil istilah manajemen lebih banyak digunakan. Namun hal tersebut
tentu saja tidak selamanya berlaku, istilah manajemen mempunyai
makna yang lebih marketable dan bergengsi dan mereka menggunakan
istilah “Bos” pada pemimpinnya. Sedangkan istilah administrasi
khususnya dalam dunia pendidikan hanya diartikan sebagai pekerjaan
tulis – menulis, kearsipan / pembukuan, dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan ketatausahaan dan menggunakan istilah pemimpin
bukan bos.
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Di dalam ilmu manajemen dikenal tiga aliran yang masing-masing
berusaha membantu para manajer untuk memahami dan memimpin
perusahaannya serta mengatasi masalah-masalah di dalam
perusahaan. Tiga aliran tersebut adalah :
1. Aliran Klasik (Classical School)
Aliran ini dipelopori oleh Robert Owen ((1771-1858) dan Charles
Babbage (1792-1871). Robert Owen berpendapat bahwa dengan
dipenuhinya kebutuhan dan peningkatan kondisi pekerja
(perumahan, jam kerja, koperasi, dan sebagainya) dapat
meningkatkan hasil produksi dan laba perusahaan. Unsur pekerja
merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses produksi
Page 10
(vital machines=mesin utama)
Charles Babbage berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip
ilmiah dalam proses kerja dapat meningkatkan produktivitas dan
dapat menekan biaya menjadi lebih rendah, yaitu dengan dialtih
suatu keterampilan tertentu dan harus bertanggung jawab terhadap
bagian yang dikerjakannya dengan keterampilan tersebut.
2. Aliran Perilaku (Behaviaoral school)
Aliran perilaku berkembang sebab aliran klasik dipandang tidak
benar -benar pembantu pencapaian efisiensi produksi dan
keserasian tempat keja. Oleh karena itu dicari upaya untuk
membantu manajer mengatasi masalah melalui sisi perilaku
karyawan.
3. Aliran Ilmu Manajemen
Aliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional
(operasional research+OR) dalam menghadapi masalah
organisasi. Prosedur yang dignauakan dimulai dari analisis
masalah sampai dengan usulan kegiatan untuk mengatasi masalah
tersebut.
Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah
dikembangkan pula dua bentuk pendekatan yang berusaha untuk
menggabungkan ketiga aliran di atas, pendekatan itu adalah :
1 Pendekatan Sistem (Sistem Approach)
Pendekatan system memandang organisasi sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama
lain.Dalam pendekatan ini manajer diajak untuk memandang
organisasi sebagai suatu kesatuan yang merupakan bagian dari
lingkungan ekternal yang lebih luas. Dalam sistem ini dijelaskan
bahwa kegiatan setiap bagian dari organisasi akan mempengaruhi
kegiatan bagian lainnya.
Page 11
2 Pendekatan Kontingensi (Conting ency approach)
Pendekatan ini menggunakan metode-metode yang efektif untuk
mengatasi masalah - masalah dalam situasi tertentu yang tidak
dapat diterapkan dalam situasi lain. Tugas manajer adalah
mengidentifikasi teknik mana yang digunakan dalam situasi dan
waktu yang tepat dalam membantu pencapaian tujuan. Suatu
langkah yang paling tepat untuk mengatasi masalah dalam
pendekatan kontingensi adalah bergantung pada situasi yang
dihadapi oleh manajemen, karena adalah suatu kenyataan bahwa
situasi, aksi dan hasil adalah faktor yang saling mempengaruhi dan
saling tergantung satu sama lainnya.
E. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah proses dari langkah-langkah mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
Banyak pandangan-pandangan yang berbeda dari para ahli mengenai
rumusan- rumusan fungsi-fungsi manajemen, di sini penulis mengambil
pandangan dari seorang ahli bernama George R. Terry. Dalam bukunya
“ Principles of management” George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi
manajemen dengan singkatan POAC, yaitu :
Planning,
Organizing
Actuating
Controlling
Adapun fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli yang lain adalah
sebagai berikut:
Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles
and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
1. Perencanaan (Planning).
2. Pengorganisasian (Organizing).
3. Pengawasan (Controlling).
Page 12
Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991
Koontz dan O’Donnel berpendapat bahwa manajemen adalah sebuah
proses yang terdiri dari fungsi planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja), directing
(pemberian bimbingan), dan controlling (pengawasan)
Henry Fayol
Fayol menyatakan fungsi administrasi dan manajemen adalah
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding
(pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan
controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan
akronim POCCC.
Luther Gullick
Gullick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama administrasi dan
manajemen adalah planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja), directing
(pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian), reporting
(pelaporan), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi dari
Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC
GULLICK & URWICK
Gullick dan Urwick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama
administrasi dan manajemen adalah planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja),
directing (pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian),
reporting (pelaporan), dan budgeting (penganggaran)
ERNEST DALE
Dale menyatakan fungsi manajemen terdiri dari planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan
tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan), innovation (inovasi)
dan representing (perwakilan) dan controlling (pengawasan)
Page 13
OEY LIANG LIE
Oey Liang Lee menyatakan fungsi manajemen sebagai planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pemberian
bimbingan), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling
(pengawasan).
WILLIAM NEWMAN
William Herbart Newman menyatakan fungsi manajemen sebagai
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), assembling
of resources (pengumpulan sumber daya), directing (pemberian
bimbingan), dan controlling (pengawasan)
NEWMAN & SUMMER
William Herbart Newman dan Charles E Summer menyatakan dalam
bukunya The Process of Management bahwa fungsi manajemen
terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
leading (kepemimpinan), serta measuring and controlling
(pengukuran dan pengendalian)
AMES STONER
James Stoner berpendapat bahwa fungsi manajemen adalah planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), leading
(kepemimpinan), dan controlling (pengendalian
SEARS
Menurut Jess B.Sears fungsi manajemen adalah planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pemberian
bimbingan), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling
(pengawasan).
ASSA
Persatuan administrator sekolah amerika serikat (American
Association of School Administration) pada tahun 1955
Page 14
memperkenalkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, allocating
resouces, stimulating, coordinating, and evaluating (PASCE)
GREGG
Gregg mengemukakan bahwa fungsi pokok manajemen itu meliputi
Decision making (pembuat keputusan), planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), communicating (pengkomunikasian),
influencing (proses mempengaruhi), coordinating (pengkoordinasian),
evaluating (pengendalian)
CAMPBEL
Pendapat Campbell dalam bukunya yang ditulis bersama Gregg dan
Litchfield menyatakan fungsi manajemen terdiri dari decision making
(pembuat keputusan), programming (pemrograman), simulating
(peniruan), coordinating (pengkoordinasian) dan appraising
(penilaian)
JOHSON
Johson, et.al mengatakan fungsi manajemen terdiri dari planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), communicating
(pengkomunikasian), dan controlling (pengawasan)
JOHN F. MEE
Mee mengatakan fungsi manajemen terdiri dari planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), motivating (pemberian
motivasi), dan controlling (pengawasan).
Gb. Bagan Fungsi Manajemen
Page 15
F. Tingkatan Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi tiga tingkatan,
yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
2. Manajemen Tengah (Middle Management)
3. Manajemen Bawah (Low Management)
4. Beberapa Contoh :
Pada suatu departemen, maka tingkatan manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Menteri
Manajemen Tengah adalah : para Direktur Jenderal
Manajemen Bawah adalah : para kepala bagian/bidang,
subbagian/sub bidang.
Pada suatu Kantor Balai Besar/Eselon II, maka tingkatan
manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Kepala Balai Besar
Manajemen Tengah adalah : para Kepala Bagian/Kepala Bidang
Manajemen Bawah adalah : para Kepala Sub Bagian/Bidang.
Page 16
Pada suatu UPT/Eselon III, maka tingkatan manajemennya adalah :
Manajemen Puncak adalah : Kepala UPT, Direktur
Manajemen Tengah adalah : para Kepala Sub Bagian
Manajemen Bawah adalah : para Kepala Urusan.
G. Beberapa Tinjauan Manajemen
1 Segi Sifat Kerja. Dari sifat kerja manajemen dapat digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu :
Manajemen Administratif (MA)
Manajemen Operatif (MO)
Manajemen Administratif dan Manajemen Operatif (MA/MO)
2 Segi Luasnya
Dilihat dari segi luasnya atau ruang lingkupnya, manajemen
dapat di bagi menjadi :
Makro manajemen
Mikro manajemen mikro manajemen
F. Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)
Tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh dayaguna (efisiensi)
dalam kerja. Untuk mendapatkan metode/teknik yang bagaimana
yang sebaik-baiknya dilakukan harus menggunakan sumber-sumber
(alat-alat/tool) yang ada dalam organisasi.
Dr. R. Markharita, ekspert PBB yang diperbantukan pada Lembaga
Administrasi Negara (LAN/1977-1980) memberikan rincian bahwa
sumber-sumber manajemen terdiri atas :
1. Man : tenaga kerja manusia
2. Money : Uang, untuk biaya keseluruhan kegiatan
3. Materials : bahan-bahan yang diperlukan.
4. Metode : teknik/cara/sistem yang digunakan
5. Machines : mesin-mesin yang digunakan
6. Waktu : penjadwalan kegiatan
7. Prasarana : lahan/tanah, gedung, alat angkut, listrik dan air, dan
sebagainya
Page 17
G. Unsur-Unsur Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana
(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan.Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money,
materials, machines, method, dan markets.
1. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
3. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi.Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
hasil yang dikehendaki.
4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Page 18
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata
cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah
metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen
tetap manusianya sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena
sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan
perusahaan.
Page 19
BAB 2
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian ManajemenPendidikan
Istilah yang akrab dengan pengelolaan pendidikan sebelumnya adalah
Administrasi Pendidikan, namun saat ini istilah tersebut seolah
menyempit, hal ini seakan – akan merupakan kegiatan ketatausahaan
sekolah semata. Untuk merevitalisasi makna yang terkandung pada
Administrasi Pendidikan, trend terakhir di Indonesia kini lebih banyak
menggunakan istilah Manajemen Pendidikan.
Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3
pendekatan. Pendekatan pertama menganggap manajemen pendidikan
sebagai cabang ilmu manajemen, sehingga batasannnya adalah seni dan
ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Bila dikaji dengan pendekatan
struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai
manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan kependidikan,
keuangan, fasilitas, hubungan lembaga dengan masyarakat,
pengorganisasian, ketatalaksanaan, dan supervise pendidikan (Husaini
Usma, 2004 : 12).
B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan meliputi :
1. Manajemen Peserta Didik
Page 20
Peserta didik selaku input dalam lembaga pendidikan merupakna pusat
dari seluruh kegiatan dalam manajemen pendidikan. Oleh karenanya
peserta didik hendaknya menjadi prioritas utama dalam pengambilan
kebijakan di bidang pendidikan. Kegiatan yang termasuk dalam bidang
ini adalah pencatatan peserta didik mulai dari saat penerimaan sampai
dengan keluarnya dari sekolah.
2. Manajemen Tenaga Kependidikan
Dalam prosesnya lembaga penyelenggara dan pengelola pendidikan
pastilah harus dikelola oleh tenaga – tenaga, sehingga mereka pun
sangat perlu dikelola. Manejemen tenaga kependidikan adalah segenap
proses penataan pegawai yang meliputi semua proses atau cara
memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaan dan
pembinaan, evaluasi, sampai pada pemutusan hubungan kerja.
3. Manajemen Kurikulum
Apa yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada peserta didiknya
disajikan dalam bentuk kurikulum. Manajemen kurikulum adalah segenap
proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan
pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas
interaksi pbm.
4. Manajemen Fasilitas Pendidikan
Agar pbm berjalan dan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan
efisien, maka diperlukan sarana atau fasiiltas guna memperlancar proses
pendidikan itu sendiri. Manajemen fasilitas pendidikan adalah segenap
proses penataan yang bersangkut paut denagn pengadaan,
pendagunaan, dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien
5. Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan tentunya memerlukan dana, untuk itu
pengelolaan pendanaan atau pembiayaan pendidikan agar efektif dan
efisien sangatlah penting guna menunjang ketercapaian tujuan
pendidikan. Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan
Page 21
pengelolaan yang meliputi penataan sumber, penggunaan, dan
pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan pada umumnya
6. Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan
Masyarakat
Masyarakat merupakan laboratorium pendidikan yang tidak ternilai
harganya. Masyarakat juga merupakan stakeholder pendidikan, dimana
keberlangsungan proses pendidikan juga bergantung pada masyarakat.
Untuk itu, lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat merupakan kegiatan penataan yang
berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat untuk
menunjang pbm di sekolah
7. Manajemen Organisasi Lembaga Pendidikan
Dalam setiap organisasi pastilah terdapat struktur tugas dan berbagai
macam konsekuensi akibat adanya pembidangan tugas tersebut. Hal
inilah yang menjadi garapan manajemen organisasi lembaga pendidikan,
yaitu segenap kegiatan mengorganisasikan lembaga pendidikan yang
termasuk diantaranya adalah pengelolaan fungsi kepemimpinan
8. Manajemen Ketatalaksanaan dan Sistem Informasi Lembaga
Pendidikan
Kegiatan pencatatan berakibat pada perlunya penataan data atau
informasi, agar pada saaat informasi tersebut diperlukan dapat diperoleh
dengan mudah, cepat, dan tepat. Manajemen ketatalaksanaan dan
Sistem informasi Lembaga Pendidikan berupaya untuk mencapai hal
tersebut, dengan kegiatan yang meliputi pencatatan, pengolahan,
penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan semua bahan atau
informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan
9. Supervisi Pendidikan
Page 22
Kehadiran supervisi pendidikan diharapkan membantu tercapainya
tujuan pendidikan secara efisien, khususnya melalui pembinaan
profesionalitas guru. Namun trend pendidikan terakhir tidak selalu
mengartikan supervisi pendidikan memiliki sasaran satu – satunya
berupa guru, melainkan juga melibatkan tenaga – tenaga kependidikan
lainnya. Batasan supervisi pendidikan yang selama ini akrab adalah
suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru dalam
memperbaiki situasi belajar mengajar dan pada kenyataannya
kelancaran pbm tidak semata bergantung pada guru melainkan pula
tenaga kependidikan lainnya.
C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
1. Terwujudnya PBM yang PAKEMB (bermakna)
2. Peserta didik yang aktif mengembangkan dirinya
3. Memiliki kompetensi manajerial
4. Tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
5. Teratasinya masalah mutu pendidikan
6. Perencanaan pendidikan merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
7. Meningkatnya citra positif pendidikan
D. Perencanaan Pendidikan
1 Pengertian Perencanaan Pendidikan
Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut Suryosubroto adalah
Mengarahkan proses kegiatan pada tujuan yg hendak dicapai.
Sedangkan secara umum Perencanaan Pendidikan dapat diartikan
sebagai pedoman proses kegiatan pendididkan agar sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.
2 Tujuan Perencanaan Pendidikan
o Standar Pengawasan : Mengetahui kapan akan memulai
pelaksanaan dan selesai serta mengetahui siapa saja yang
terlibat.
o Sistematis biaya dan kualitas kegiatan : Hemat biaya, waktu,
tenaga. Memberi gambaran komprehensif.
Page 23
o Memadukan beberapa subkegiatan. Mendeteksi hambatan.
Mengarahkan pencapaian tujuan
3 Manfaat Perencanaan Pendidikan
o Standar Pelaksanaan & Pengawasan
o Pemilihan berbagai alternatif terbaik
o Penyusunan skala prioritas
o Hemat pemanfaatan resources
o Penyesuaian terhadap lingkungan
o Memudahkan koordinasi dengan pihak terkait
o Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti
4 Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan
o Waktu : Jangka Panjang, Menengah, Pendek
o Spasial : Nasional, Regional, Tata Ruang
E. Macam Perencanaan Pendekatan Pendidikan
1. Efektifitas Biaya (Cost Effectiveness appr) : dana diambil dari pos-
pos dana masing-masing dan perhitungan pengambilan dana
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi pemborosan
biaya.
2. Optimalisasi Pemanfaatannya (Cost & Benefit Approach) : dana yang
didapatkan dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan
pendidikan.
3. Pemberdayaan Tenaga Kerja (Manpower Approach)
4. Keperluan Masyarakat (Social Demand Approach)
F. Model Perencanaan Pendidikan
1. Komprehensif : Menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem
pendidikan secara menyeluruh
2. Keefektifan Biaya : Menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan
efektivitas
Page 24
3. PPBS : Planning, Programming, Budgeting system. Banyak digunakan
di pendidikan tinggi negeri
4. Target Setting : Untuk memproyeksi tingkat perkembangan dalam
kurun waktu tertentu
.
DAFTAR PUSTAKA
www.pamuncar.blogspot.com
www.drjirawat.com
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-pengantar-manajemen-definisi.html
http://syukai.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-fungsi-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Etimologi,.
http://gettingupman.wordpress.com/2013/01/07/beberapa-teori-menurut-para-ahli-tentang-
manajemen/,
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Page 25
Usman Husaini. 2013. Manajemen:Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, edisi 4. Yogyakarta : Bumi Aksara.
Kamus Besar bahasa Indonesia (1995),Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.