ANALISIS PERUNTUKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BELAWAN KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN TATA RUANG TESIS Oleh REONALD SYAHRIAL 077003011/PWD SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 S E K O L A H P A S C A S A R J A N A Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PERUNTUKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BELAWAN
KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN TATA RUANG
TESIS
Oleh
REONALD SYAHRIAL 077003011/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
S
EK O L A
H
PASCASAR J
ANA
id919221 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
ANALISIS PERUNTUKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BELAWAN
KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN TATA RUANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
REONALD SYAHRIAL 077003011/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Judul Tesis : ANALISIS PERUNTUKAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BELAWAN KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN TATA RUANG
Nama Mahasiswa : Reonald Syahrial Nomor Pokok : 077003011 Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD)
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D) Ketua
(Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE) (Kasyful Mahalli, SE, M.Si) Anggota Anggota Ketua Program Studi Direktur (Prof. Bachtiar Hassan Miraza, SE) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc) Tanggal lulus: 3 September 2009
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Telah diuji pada
Tanggal: 3 September 2009
PANITIA PENGUJI TESIS:
Ketua : 1. Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D
Anggota : 2. Prof. Dr. Lic,rer.reg Sirojuzilam, SE
3. Kasyful Mahalli, SE, M.Si
4. Dr. Tavi Supriana
5. Drs. Rujiman, MA
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
ABSTRAK
�Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai Belawan Kaitannya dengan Perencanaan Tata Ruang� merupakan judul tesis di bawah bimbingan Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D (sebagai Ketua), Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE dan Kasyful Mahalli, SE, M.Si (masing-masing sebagai Anggota).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ketersediaan lahan Daerah Aliran Sungai Belawan, mengetahui perencanaan tata ruang wilayah Daerah Aliran Sungai Belawan saat sekarang dan gambaran rencana tata ruang wilayah kedepan Daerah Aliran Sungai Belawan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai teknik overlay dari Sistem Informasi Geografis (SIG) dipadukan dengan spasial analisis data vektor dan raster digital.
Kebutuhan manusia bartambah seiring lajunya pertumbuhan suatu wilayah, terutama kebutuhan akan lahan yang sering tidak memperhatikan ekosistem yang ada. Daerah Aliran Sungai Belawan merupakan suatu ekosistem yang terancam punah/rusak oleh perkembangan wilayah di sekitarnya. Ekosistem Daerah Aliran Sungai Belawan ini memanjang dari hulu ke hilir melintasi pusat pertumbuhan Kota Medan dan Daerah Pengembangan Kabupaten Deli Serdang, oleh karena itu jika ekosistem DAS Belawan ini tidak dipertimbangkan dalam perencanaan suatu wilayah Kabupaten/Kota maka ekosistem tersebut akan terancam punah.
Memperhatikan kondisi faktual yang ada, di daerah aliran sungai yang melintasi pusat Kota Medan hampir semua sistem ekosistem sudah lumpuh seperti zona penyangga, zona pemanfaatan dan zona perlindungan dari sebuah ekosistem Daerah Aliran Sungai Belawan.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi ketersediaan lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan di Kabupaten Deli Serdang seluas 32.025,88 Ha dengan pertimbangan pemanfaatan berdasarkan zona lindung DAS seluas 3.716,46 Ha, zona pemanfaatan terbatas seluas 19.798,65 Ha. Sedangkan ketersediaan lahan untuk wilayah Kota Medan pada Daerah Aliran Sungai Belawan seluas 2.807,45 Ha dengan zona lindung 1.571,21 Ha, zona pemanfaatan terbatas seluas 1.392,54 Ha. Terdapat banyaknya penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003-2018. Pembuatan tempat wisata di sepanjang sungai Belawan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan menyebabkan kepedulian akan lingkungan semakin tinggi. Pemindahan masyarakat dengan bantuan kredit lunak perumahan bagi masyarakat yang tinggal di tepi sungai, merencanakan lebih baik kedepan dengan membuat arahan teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi sebagai acuan bagi Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.
Kata Kunci: Daerah Aliran Sungai (DAS), Tata Ruang Wilayah, Penggunaan Lahan.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
ABSTRACT
�Analysis of Land Allocation Belawan Watershed Relation With Spatial Planning� is a thesis title under supervision of Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D (as Chairman), Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE and Kasyful Mahalli, SE, M.Si (each Member).
This study aims to determine the condition of land availability watershed Belawan, knowing spatial planning watershed Belawan picture now and spatial planning future watershed Belawan. The method of analysis used in this study is to use overlay techniques of Geographic Information System (GIS) is combined with spatial analysis of vector and raster data digitally.
Human needs increase as the speed of growth of a region, especially the need for land that often do not notice the existing ecosystem. Belawan watershed is an endangered ecosystem damaged by the development of surrounding areas, Ekosistem Belawan River Basin extends from the upstream is downstream of growth across the center of Medan City and Regional Development Deli Serdang District, therefore, if the ecosystem Belawan DAS is not considered in planning a Regency/City of the ecosystem will be threatened with extinction.
Taking into account the existing factual circumstances, in watersheds that cross the center of the field almost every system has crippled the ecosystem as a buffer zone, zone and zone of protection utilization of a watershed ecosystem Belawan. The results showed the condition of land availability watershed (DAS) at Belawan Deli Serdang Regency area of 32.025,88 ha with consideration of the use of watershed protection zone covering 3.716,46 ha, limited use zones covering 19.798,65 ha. While the availability of land for the area of Medan to Belawan River Basin with an area of 2.807,45 Ha 1.571,21 protected zone, the zone of limited use area of 1.392,54 Ha. There are a number of irregularities on land use Spatial 2003-2018 Province of North Sumatra. Making the resorts along the river to cultivate a sense of Belawan has caused concern and a higher environment. Transfer of the community with the help of soft loans for housing people living on the riverbank, planning a better future by making a technical landing Spatial Plan as a reference for the Provincial Spatial County/City.
Keywords: Watershed (DAS), Spatial, Land Use.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
KATA PENGANTAR
Assalamu�alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya Sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan judul
�Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai Belawan Kaitannya dengan
Perencanaan Tata Ruang Wilayah)�.
Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis
sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
Atas bimbingan dan bantuan berbagai pihak dalam penyelesaian tesis ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Ketua dan
Sekretaris Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD) beserta seluruh dosen dan staf.
2. Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D sebagai Pembimbing Utama.
3. Bapak Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE sebagai Pembimbing Akademis.
4. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si sebagai Pembimbing Akademis.
5. Departemen Kehutanan, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I, Badan
Perencanaan Daerah Propinsi Sumatera Utara, sebagai instansi yang telah
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 64
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 : Kelas Intentitas Hujan ................................................................... 36
3.2 : Kelas Jenis Tanah........................................................................... 36
3.3 : Kelas Lereng ................................................................................. 37
4.1 : Luas DAS Belawan per Kabupaten ............................................... 38
4.2 : Luas DAS Belawan per Kecamatan Kabupaten Deli Serdang ...... 39
4.3 : Luas DAS per Kecamatan Kota Medan ......................................... 40
4.4 : Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang (DAS Belawan) ....... 41
4.5 : Jumlah Penduduk Kota Medan (DAS Belawan)............................ 43
4.6 : Kondisi Faktual Pemanfaatan Lahan DAS Belawan .................... 45
4.7 : Kondisi Faktual Penutupan Lahan DAS Belawan ........................ 46
4.8 : Kondisi Seharusnya Zona Kawasan DAS Belawan ...................... 48
4.9 : Zona Pemanfaatan DAS Belawan Berdasarkan PP 44/2004 ......... 49
4.10 : Luas Peruntukan Zona Daerah Aliran Sungai Detil dalam (Ha).... 50
4.11 : Ketersediaan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan ........ 52
4.12 : Luas Kawasan Berdasarkan Tata Ruang Wilayah DAS Belawan 52
4.13 : Data Ketersediaan Lahan Tiap Kecamatan .................................... 54
4.14 : Ketersediaan Lahan per Kecamatan Berdasarkan Zona DAS ...... 55
4.15 : Perbandingan Kondisi Faktual dan Kondisi yang Seharusnya ...... 57
4.16 : Perbandingan Zona Menurut PP dan Tata Ruang Wilayah 2003-2018 ..................................................................................... 58
4.17 : Penyimpangan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Tata Ruang Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 .............................................. 59
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 : Kerangka Pemikiran: Analisis DAS Belawan ............................... 18
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 : Hubungan antara Klasifikasi Tanah Indonesia dengan FAO dan USDA............................................................................................. 66
2 : Hubungan antara Klasifikasi Tanah Puslitan (1983) dengan FAO 67
3 : Peta Kontur Berdasarkan Peta SRTM/DEM Beda Tinggi 25 Meter .............................................................................................. 68
4 : Penampang Melintang DAS Belawan pada Peta SRTM/DEM Beda Tinggi 25 Meter .................................................................... 69
5 : Citra Radar SRTM/DEM Beda Ketelitian 90 Meter Daerah Aliran Sungai Belawan .................................................................. 70
6 : Sudut Pandang Daerah Aliran Sungai Belawan ............................ 71
7 : Penyimpangan Tata Ruang Daerah Aliran Sungai Belawan ......... 72
8 : Peta Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara Daerah Aliran Sungai Belawan ................................................................. 73
9 : Peta Ketersediaan Lahan Daerah Aliran Sungai Belawan ............ 74
10 : Peta Penyimpangan Pemanfaatan Daerah Aliran Sungai Belawan 75
11 : Peta Pembagian Zona Hasil Analisa Daerah Aliran Sungai Belawan ......................................................................................... 76
12 : Peta Kondisi Faktual Hasil Analisis Penafsiran Citra Satelite Daerah Aliran Sungai Belawan...................................................... 77
Keterangan : Cetak Tebal adalah kawasan yang rawan terhadap erosi dan kepekaan tanah dikategorikan ZONA Pemanfaatan Terbatas Lindung. Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
4.2.4. Analisis Tanah
a. Daerah dengan jenis tanah tidak peka dengan curah hujan rendah seluas
16.606,26 Ha ini kita masukan dalam daerah pemanfaatan.
b. Daerah dengan jenis tanah peka dengan tingkat kelerengan sangat curam
seluas 784,83 Ha dikategorikan kedalam Zona Pemanfaatan Terbatas
(kawasan dengan pola pemanfaatan beresiko).
c. Daerah dengan jenis tanah sangat peka dan kelerengan sangat curam serta
curah hujan sangat tinggi tidak ada, sehingga zona lindung DAS dengan
analisis iklim, tanah dan lereng tidak ada.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Jenis tanah yang peka di Daerah Aliran Sungai Belawan yang terletak di Kota
Medan seluas 2.716,16 Ha, dan di Kabupaten Deli Serdang seluas 20.711,77.
Sedangkan jenis tanah yang kurang peka di Daerah Aliran Sungai Belawan
yang terletak di Kota Medan seluas 861,71 Ha dan di Kabupaten Deli Serdang seluas
4.789,13 Ha (peta terlampir).
4.2.5. Analisis Kelerengan
Lereng yang dikategorikan perlu dilindungi adalah lereng dengan tingkat
kemiringan curam dan sangat curam.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan hanya terdapat kemiringan yang
dikategorikan agak curam (15%-25%), landai (8%-15%) dan datar (0%-8%),
sehingga areal yang perlu dilindungi selain kawasan perlindungan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Belawan tidak diperlukan.
4.3. Overlay Peta
Peta hasil kondisi faktual (citra ikonos resolusi tinggi) dan Peta Hasil
Ekosistem Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan kawasan lindung
ekosistem dan daerah yang perlu dipertimbangkan untuk dilindungi, dilakukan
Overlay (tumpang tindih) untuk mendapatkan solusi dari permasalahan mencari
daerah ketersediaan lahan untuk kebutuhan manusia di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Belawan.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Tabel 4.11. Ketersediaan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan
No.
Luas DAS
Daerah Pelindungan
DAS
Daerah yg perlu Dilindungi
Daerah Pemanfaatan
DAS 40.121,01 5.287,67 23.427,94 /kls tnh peka 11.405,40
Sumber: Perhitungan hasil analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
Dari data tersebut kita lihat dari 40.121,01 Ha luas Daerah Aliran Sungai
(DAS) Belawan ditemukan 11.405,40 Ha yang benar-benar bebas untuk digunakan
daerah pemanfaatan, sedangkan 23.427,94 Ha lagi perlu dipertimbangkan untuk
dilindungi karena tekstur tanahnya dikategorikan peka terhadap bahaya erosi, biarpun
tidak termasuk dalam daerah zona lindung dari DAS Belawan.
4.4. Tata Ruang Wilayah Propinsi terhadap DAS Belawan
Tabel 4.12. Luas Kawasan Berdasarkan Tata Ruang Wilayah DAS Belawan
No. Tata Ruang Wilayah SU Luas (Ha) Persentase DAS
1
2
3
4
5
6
7
8
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Suaka Alam
Perkebunan Besar
Perkebunan Rakyat
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering
959,70
9.748,27
2.821,67
1.260,46
88,52
11.018,70
10.195,83
3.751,49
2,41
24,46
7,08
3,16
0,22
27,65
25,59
9,41
Jumlah 39.844,64 100
Sumber: Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018 Peraturan Daerah Sumatera Utara No. 7 Tahun 2003.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
4.5. Ketersediaan Lahan
Ketersediaan lahan diartikan suatu lokasi di mana bebas dari areal kategori
perlindungan dan areal yang perlu dilindungi karena keunikan wilayah, daerah yang
dikategorikan lindung adalah daerah yang telah ditetapkan oleh PP 44 Tahun 2004
tentang perencanaan kehutanan yang berazaskan pada kelestarian lingkungan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan terdapat banyak penyimpangan
penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kelestarian ekosistem lahan, dengan
kebutuhan hidup yang terus mendesak.
Terdapat banyak pemukiman dan pemanfaatan lahan lainnya yang melanggar
ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan, sebagian dipergunakan sebagai
tempat tinggal (pemukiman) lahan usaha (pertokoan), lahan pertanian (kebun, tambak
dan sawah) sedangkan sebagian lagi dipergunakan untuk transportasi.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Tabel 4.13. Data Ketersediaan Lahan Tiap Kecamatan
Nomor
Nama Kecamatan
Ketersediaan Lahan (Ha)
Rasio terhadap Luas DAS
Belawan (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kabupaten Deli Serdang
Hamparan Perak
Kutalimbaru
Namorambe
Pancurbatu
Sibolangit
Sunggal
Kota Medan
Medan Helvetia
Medan Belawan
Medan Marelan
Medan Selayang
Medan Sunggal
Medan Tuntungan
32.025,88
6.508,40
9.852,12
5,40
6.678,86
4.210,84
4.770,24
2.807,45
22,04
742,85
745,75
64,41
308,50
923,88
79,82
16,22
24,55
0,00
16,64
10,49
11,88
6,99
0,00
1,85
1,86
0,00
0,76
2,30
Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
Ketersediaan lahan di Wilayah Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS)
Belawan terluas pada Kecamatan Kutalimbaru 9.852,12 Ha dan yang terkecil terdapat
pada Kota Medan 2.807,45 Ha.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Tabel 4.14. Ketersediaan Lahan per Kecamatan Berdasarkan Zona DAS
Nomor Nama Kecamatan Lindung Pertimbangan Pemanfaatan
Zona Pemanfaatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kabupaten Deli Serdang
Hamparan Perak
Kutalimbaru
Namorambe
Pancurbatu
Sibolangit
Sunggal
Kota Medan
Medan Helvetia
Medan Belawan
Medan Marelan
Medan Selayang
Medan Sunggal
Medan Tuntungan
3.716,46
1.261,59
1.154,27
-
676,86
296,47
327,24
1.571,21
-
1.251,61
49,43
-
34,59
235,56
19.798,65
3.312,62
6.093,16
-
5.644,11
967,31
378142
1.392,54
22,04
-
220,67
64,41
161,53
923,88
32.025,88
6.508,40
9.852,12
5,40
6.678,86
4.210,84
4.770,24
2.807,45
22,04
742,85
745,75
64,41
308,50
923,88
Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
Dengan adanya tabel ketersediaan lahan yang dibagi kedalam zona DAS
ternyata ketersediaan lahan di Kecamatan Kutalimbaru seluas 9.852,12 Ha itu
sepenuhnya belum tentu dapat dikelola, dalam analisis ini diketahui terdapatnya
1.154,27 Ha berada seharusnya dalam kawasan/zona lindung DAS.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
4.6. Analisis DAS Belawan dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah
Dengan adanya analisis Daerah Aliran Sungai Belawan, diketahui kerapatan
penduduk, jenis pekerjaan, luas pemukiman, luas lahan usaha, jalur transportasi,
daerah kawasan lindung, daerah yang perlu dilindungi, dan daerah pemanfaatan
ekosistem Daerah Aliran Sungai Belawan.
Dengan adanya data tersebut kita dapat mengetahui rencana tata ruang
kedepan demi kelestarian ekosistem dan ketersediaan lahan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Tata Ruang Kabupaten, Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi, serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai Belawan.
Ketersediaan lahan bagi tempat usaha, tempat bermukim dan tempat jalur
transportasi merupakan lahan yang benar-benar mengikuti Tata Ruang atau Rencana
Pengembangan Wilayah, ini dikarenakan Daerah Aliran Sungai merupakan satu
kesatuan ekosistem yang tidak bisa dibantu oleh ekosistem lain/di sebelahnya jika
suatu saat ekosistem DAS tersebut rusak, untuk kelestariannya perlu dijaga dengan
mengarahkan perencanaan kearah kelestarian lingkungan dan ekosistem.
Dalam merencanakan Tata Ruang Wilayah perlu dipertimbangkan aspek-
aspek perlindungan ekosistem agar ekosistem selalu terjaga keberadaannya, daerah
Kawasan Lindung, daerah Non Kawasan Lindung yang perlu dilindungi, dan daerah
pemanfaatan.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
4.7. Penyimpangan
Dengan mengetahui luas penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Belawan
menggunakan analisis Citra Satelite dibandingkan dengan Zona DAS Belawan
berdasarkan perhitungan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 maka didapat
tabel perbandingan kondisi faktual pemanfaatan lahan dan kondisi pemanfaatan
seharusnya
Tabel 4.15. Perbandingan Kondisi Faktual dan Kondisi yang Seharusnya
Faktual Seharusnya Penyimpangan No Keterangan Luas
(Ha) Lindung Terbatas Pemanfaatan Luas
(Ha) %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pemukiman
Hutan
Mangrove
Perkebunan
Pertanian
Sawah
Rawa
Tambak
Lahan Terbuka
PLTU
11.299,75
975,44
1.887,14
2.658,65
14.100,22
3.862,98
1.071,17
2.328,77
1.620,54
39,98
979,54
49,79
806,51
351,93
1.247,60
593,67
572,84
580,76
42,91
38,92
1.873,10
66,48
-
0,54
3.414,31
253,79
-
-
234,84
-
8.446,94
859,18
1.080,29
2.306,22
9.438,22
3.015,44
498,34
1.747,99
1.342,82
1,67
979,54
49,79
806,51
351,93
1.247,60
593,67
572,84
580,76
42,91
38,92
2,46
0,12
2,02
0,88
3,13
1,49
1,44
1,46
0,11
0,10
Jumlah 39.844,64 5.264,47 5.843,06 28.737,11 5.264,47 13,21
Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS
Dari data tersebut dapat kita lihat penyimpangan pemanfaatan lahan terbesar
terdapat pada penggunaan lahan pertanian seluas 1.247,60 Ha, serta disusul
selanjutnya oleh penyimpangan pemanfaatan penggunaan lahan pemukiman,
di samping mendesaknya kebutuhan penduduk akan tempat tinggal ini juga
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
dikarenakan oleh ketidak mengertian masyarakat akan karakteristik lahan yang
seharusnya diatur oleh pemerintah.
Tabel 4.16. Perbandingan Zona Menurut PP dan Tata Ruang Wilayah 2003-2018
Tata Ruang Wilayah Zona DAS Seharusnya Penyimpangan
No Keterangan Luas Lindung Terbatas Manfaat Luas % 1
2
3
4
5
6
7
8
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Suaka Alam
Perkebunan Besar
Perkebunan Rakyat
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering
959,70
9.748,27
2.821,67
1.260,46
88,52
11.018,70
10.195,83
3.751,49
819,68
734,48
686,34
80,76
9,29
1.052,00
1.350,66
531,26
-
1.257,87
281,73
134,07
-
3.002,61
-
1.166,78
140,02
7.755,92
1.853,60
1.045,63
79,23
6.964,09
8.845,17
2.053,45
-
734,38
686,34
-
9,29
1.052,00
1.350,66
531,26
1,84
1,72
0,02
2,64
3,38
1,33
Jumlah 39.844,64 5.264,47 5.843,06 28.737,11 4.363,93 10,63
Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
Penyamaan fungsi dalam perbandingan zona DAS seharusnya:
1. Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam termasuk dalam Zona Lindung.
2. Hutan Produksi Terbatas termasuk dalam Zona Pemanfaatan Terbatas.
3. Hutan Produksi, Perkebunan Besar, Perkebunan Rakyat, Pertanian Lahan Kering,
dan Pertanian Lahan Basah termasuk dalam Zona Pemanfaatan.
Penyimpangan tata ruang wilayah terhadap zona DAS belawan seharusnya
terdapat pada tata ruang untuk pertanian lahan basah seluas 1350.66 Ha dan
perkebunan rakyat. Seluas 1052,00 Ha ini disebabkan dalam penyusunan tata ruang
wilayah tidak memperhatikan detil faktor-faktor menentukan zona ekosistem daerah
aliran sungai.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Tabel 4.17. Penyimpangan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Tata Ruang Propinsi Sumatera Utara 2003-2018
No. Uraian Perkebunan Pertanian PLTU Pemukiman Sawah Tambak Jumlah
1 Lindung 10,50 Ha 180,62 Ha 40,58 Ha 157,13 Ha - 165,00 Ha 533,85 Ha
2 Terbatas 246,75 Ha 1.033,30 Ha - 0,25 Ha 2,50 Ha 951,01 Ha 2.233,84 Ha
Sumber: Perhitungan luas dengan analisis Spasial menggunakan Perangkat GIS.
Dari hasil perhitungan terdapat penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap
Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 (Perda No. 7/2003),
penyimpangan terbesar terletak pada areal pertanian yang seharusnya di atur dalam
perda adalah Kawasan Lindung seluas 180,58 Ha, terdapat juga pemukiman dalam
kawasan lindung seluas 157,13 Ha (peta terlampir).
Dengan mengetahui kondisi ketersediaan lahan Daerah Aliran Sungai
Belawan saat ini, serta mengetahui Tata Ruang Wilayah dalam implikasinya
di masyarakat kondisi sekarang, kita bisa rencanakan lebih baik kedepan dengan
membuat arahan teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi sebagai acuan bagi
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.
Untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pemanfaatan ruang, perlu
dibuat kebijakan yang mengatur pola pemanfaatan. Dengan pemindahan masyarakat
dari daerah lindung DAS Belawan ke tempat yang lebih kondusif dengan pola Kredit
Ringan Perumahan, sehingga daerah lindung DAS dapat terus terjaga ekosistemnya.
Pemukiman sering tumbuh di daerah lindung (100 m dari kiri dan kanan
sungai), ini akan mengakibatkan drainase akan terhambat dan ekosistem sungai akan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
rusak. Dalam menjaga kelestarian ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan
perlu dipertimbangkan aspek-aspek pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan.
Ada juga di sebagian wilayah lain di Daerah Aliran Sungai Belawan yang
seharusnya tidak bisa dimanfaatkan karena keunikan lahan kepekaan jenis tanah
seperti di Kecamatan Helvetia dan Kecamatan Selayang harus dipertimbangkan
dalam pemanfaatannya.
Berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara No. 7 Tahun 2003
tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun 2003-2018 bila
dipadukan dengan Peraturan Pemerintah No. 44/2004 tentang Perencanaan
Kehutanan yang berazaskan pada kelestarian lingkungan serta dilihat dari
penggunaan lahan oleh masyarakat dalam menjalankan tata ruang wilayah, maka
terdapat beberapa penyimpangan penyalahgunaan ruang yang sudah ditetapkan
diantaranya; perkebunan yang berada dalam kawasan lindung seluas 10,50 Ha,
petanian berada dalam kawasan lindung seluas 180,62 Ha, PLTU seluas 40,58 Ha
berada dalam kawasan lindung pantai, sekitar 157,13 Ha menjadi pemukiman, 165
Ha menjadi tambak dengan luas total penyimpangan pemanfaatan terhadap tata ruang
seluas 533,85 Ha. Pada kawasan pemanfaatan terbatas terdapat penyimpangan
perkebunan seluas 246,75 Ha, pertanian 1.033,30 Ha, pemukiman seluas 0,25 h,
sawah 2,50 Ha, dan tambak 951,01 Ha. Kawasan pemanfaatan terbatas ini seharusnya
memerlukan upaya-upaya konservasi dalam pemanfaatannya.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi ketersediaan
lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan di Kabupaten Deli Serdang seluas
32.025,88 Ha dengan pertimbangan pemanfaatan berdasarkan zona lindung DAS
seluas 3.716,46 Ha, zona pemanfaatan terbatas seluas 19.798,65 Ha, dengan rincian
Kecamatan Hamparan Perak seluas 6.508,40 Ha (16,22%), Kecamatan Kutalimbaru
seluas 9.852,12 Ha (24,55%), Kecamatan Namorambe seluas 5,40 Ha (0,01%),
Kecamatan Pancur Batu seluas 6.678,86 Ha (16,64%), Kecamatan Sibolangit seluas
4.210,84 Ha (10,49%) dan Kecamatan Sunggal seluas 4.770,24 ha (11,88%).
Sedangkan ketersediaan lahan untuk wilayah Kota Medan pada Daerah Aliran
Sungai Belawan seluas 2.807,45 Ha dengan rincian zona lindung 1.571,21 Ha, zona
pemanfaatan terbatas seluas 1.392,54 Ha, dengan rincian Kecamatan Medan Helvetia
seluas 22,04 Ha (0,01%), Medan Belawan seluas 742,85 Ha (1,855), Medan Marelan
seluas 745,75 Ha (1,86%), Medan Selayang seluas 64,41 ha (0,01%), Medan Sunggal
seluas 308,88 Ha (0,76%) dan Medan Tuntungan seluas 923,88 Ha (2,30% dari luas
total DAS).
Kondisi perencanaan tata ruang wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)
Belawan saat ini terdapat banyak penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Tata
Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003-2018 (Perda No. 7/2003),
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
penyimpangan terbesar terletak pada areal pertanian yang seharusnya diatur dalam
perda adalah Kawasan Lindung seluas 180,58 Ha, terdapat juga pemukiman dalam
kawasan lindung seluas 157, 13 Ha. Penyimpangan tata ruang wilayah terhadap zona
DAS Belawan seharusnya terdapat pada tata ruang untuk pertanian lahan basah seluas
1350.66 Ha dan perkebunan rakyat. Seluas 1052,00 Ha Ini disebabkan dalam
penyusunan tata ruang wilayah tidak memperhatikan detil faktor-faktor menentu zona
ekosistem daerah aliran sungai. Dalam zona pemanfaatan terdapat areal yang jenis
tanahnya peka terhadap erosi seperti di Kecamatan Kutalimbaru terdapat luas areal
yang bisa dimanfaatkan seluas 9.852,12 Ha tetapi di dalamnya terdapat areal yang
peka terhadap erosi seluas 6093,16 Ha sehingga yang bisa dimanfaatkan tanpa
pertimbangan hanya 3.758,96 Ha. Di Kecamatan Hamparan Perak terdapat luas areal
yang bisa dimanfaatkan seluas 6.508,40 Ha tetapi di dalamnya terdapat areal yang
peka terhadap erosi seluas 3.312,62 Ha sehingga yang bisa dimanfaatkan tanpa
pertimbangan hanya 3.195,78 Ha. Di Kecamatan Pancurbatu terdapat luas areal yang
bisa dimanfaatkan seluas 6.678,86 Ha tetapi di dalamnya terdapat areal yang peka
terhadap erosi seluas 5.644,11 Ha sehingga yang bisa dimanfaatkan tanpa
pertimbangan hanya 1.034,75 Ha.
Perencanaan tata ruang kedepan dapat dilakukan dengan cara mengetahui
kebutuhan manusia akan lahan sebagai tempat tinggal, transportasi, lapangan usaha,
dengan mengetahui lokasi ketersediaan lahan yang aman untuk dimanfaatkan maka
dapat dibuat arahan kebijakan yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia dengan tidak mengabaikan perlindungan Ekosistem DAS dan lingkungan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
seperti program pengembangan wilayah baru untuk perumahan dan lapangan usaha.
Pembuatan tempat wisata di sepanjang sungai Belawan untuk menumbuhkan rasa
memiliki dan menyebabkan kepedulian akan lingkungan semakin tinggi. Pemindahan
masyarakat yang sudah terlanjur membangun bangunan di dekat sungai ke daerah
yang lebih aman untuk dimanfaatkan, cara ini bisa akan berjalan dengan program
bantuan kredit lunak perumahan bagi masyarakat yang tinggal di tepi sungai. Dengan
mengetahui tata ruang wilayah dalam implikasinya di masyarakat kondisi sekarang,
kita bisa rencanakan lebih baik kedepan dengan membuat arahan teknis Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi sebagai acuan bagi Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.
5.2. Saran
Mengingat keseimbangan ekosistem Daerah Aliran Sungai Belawan terancam
rusak karena berada di pusat perkembangan wilayah Kabupaten Deli Serdang dan
Kota Medan, perlu dibentuk tata ruang khusus yang mengatur ekosistem antar
wilayah berdasarkan daerah aliran sungai.
Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah agar diperhatikan topologi
yang lebih detil dalam penetapan ruang, sehingga Ekosistem Antar Wilayah tidak
menjadi korban dalam implementasinya. Seperti tata ruang kabupaten dibuat
berdasarkan wilayah administrasi.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
DAFTAR PUSTAKA
Avery, E. 1989. Penafsiran Potret Udara. Akademika Pressindo. Jakarta. Arli. 1998. Arahan Penggunaan Lahan DAS Deli Bagian Hulu Ditinjau dari Aspek
Fisik dan Sosial Ekonomi Wilayah. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta. Anonim. 2002. Integrasi Teknik Interpretasi Visual Citra Landsat 7 ETM+ dengan
Menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Tutupan Lahan. Forest Watch Indonesia, Dept. GIS
Avery, T.E. 1975. Primary Wood Poducts. Natural Resources Measurements. Second
Edition. New York. Aucland. Toronto. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Agam Kuantan. 2005. Rencana Teknik
Lapangan. Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (BRLKT) Sub Daerah Aliran Sungai Antokan. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Departemen Kehutanan. Padang.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Propinsi Sumatera Utara. 2007. Kabupaten
Deli Serdang Dalam Angka. Medan. _______. 2007. Kota Medan Dalam Angka. Medan. Danoedoro, Projo, 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya dalam
Bidang Penginderaan Jauh. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
_______. 1996. Pengolahan Citra Digital. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta. Ditjen RRL. 1996. Pedoman Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai.
Direktorat Rehabilitasi dan Konservasi Tanah Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Jakarta.
Djoko, Purwanto. 1997. Komunikasi Bisnis. Erlangga. Jakarta.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Manan, S. 1992. Silvikultur dalam Manual Kehutanan. Departemen Kahutanan RI. Jakarta.
Nastain dan Purwanto. 2003. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Kawasan Baturraden
terhadap Debit Air Sungai Banjaran. Jurnal Ilmiah Unsoed. Lembaga Penelitian Unsoed. Purwokerto.
Jaya, I.N.S. 2002. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan. Laboratorium
Inventarisasi Hutan Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. _______. 2005. Analisis Citra Digital. Perspektif Penginderaan Jauh untuk
Pengelolaan Sumberdaya Alam. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian. Bogor.
Odum. 1969. The Fundamental of Ecology. McGraw-Hill Book Company. New
York. Paine, D. 1992. Fotografi Udara dan Penafsiran Citra untuk Pengelolaan Sumber
Daya. Penerj. Imam Abdul Rochman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.
Informatika. Bandung. ________. 2002. Sistem Informasi Geografis. Informatika. Bandung. PP No. 47/1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Sembiring, Kumpul. 1998. Pengantar Sistem Informasi Wilayah. Laboratorium Ilmu
Ukur Tanah dan GIS. Universitas Sumatera Utara. Medan. Seyhan. 1997. Dasar-Dasar Hidrologi. Translation Copyright 1990 by Gadjah Mada
University Press P.O. Box 14. Bulaksumur. Yogyakarta. Sudarisman. 1997. Karekteristik Daerah Aliran Sungai. Buletin Kehutanan. Jakarta.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 3 : Peta Kontur Berdasarkan Peta SRTM/DEM Beda Tinggi 25 Meter
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 4 : Penampang Melintang DAS Belawan pada Peta SRTM/DEM Beda Tinggi 25 Meter
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 5 : Citra Radar SRTM/DEM Beda Ketelitian 90 Meter Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 6 : Sudut Pandang Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 7 : Penyimpangan Tata Ruang Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 8 : Peta Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 9 : Peta Ketersediaan Lahan Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 10 : Peta Penyimpangan Pemanfaatan Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 11 : Peta Pembagian Zona Hasil Analisa Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 12 : Peta Kondisi Faktual Hasil Analisis Penafsiran Citra Satelite Daerah Aliran Sungai Belawan
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Lampiran 13 : Dokumentasi Penelitian Foto Penelitian di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, berada di sungai yang menjadi sumber Air PAM TIRTANADI Sunggal. Ket: Terlihat disepanjang kiri-kanan sungai digunakan untuk pemukiman
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Foto Penelitian di Kampung lalan Kota Medan, berada di sungai yang yang menjadi batas Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan. Ket: Terlihat Aktivitas penduduk, dengan pencemaran air sungai yang perlu diperhatikan.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Foto Penelitian di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Ket: Kondisi dikiri kanan Daerah Aliran Sungai Belawan di Kecamatan Hamparan Perak
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009
Pemandangan satellite
Keterangan : pada Gambar 1 dan 2 berada didaerah ini, ini adalah foto pemandangan satelie daerah sunggal PT.PAM Tirtanadi. Terlihat bak penampungan air dan bendungan PAM Pemandangan Satelite
Keterangan: diambil dari jembatan Kp.Lalang, terlihat disepanjang sungai dipenuhi oleh pemukiman penduduk.
Reonald Syahrial : Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang, 2009