ProsldlllO Pertarnuan dan PresentasJ IIm1ahFWIIIsJonaITeknls NonPene!ltl19 Desamber 2006 ~SN :1410·5381 STUD I PERGERAKAN AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNG GAL MENGGUNAKAN RADIOISOTOP 1311 DI DAERAH TPA BANT AR GEBANG-BEKASI PADA MUSIM HUJAN Darman dan Neneng Laksminingpuri PATIR - BATAN ABSTRAK STUDI PERGERAKAN AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNGGAL MENGGUNAKAN RADIOISOTOP 1311 DI DAERAH TPA BANTAR GEBANG- BEKASI PADA MUSIM HUJAN. Telah dilakukan penelitian arah pergerakan air tanah dengan teknik sumur tunggal menggunakan radioisotop 131 I di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Bekasi. Sebelum isotop diinjeksikan ke sumur bor, dilakukan pengukuran latar belakang di setiap sumur bor menggunakan detektor, rate meter dan scaler. Pengamatan arah rembesan radioisotop 131 I dilakukan di tiga sumur bor yaitu desa Sumur Batu, desa Cikiwul dan desa Ciketing Udik. Pengamatan dilakukan pada air sumur bor setelah isotop 131 I dalam bentuk senyawa Nal diinjeksikan. Hasil menunjukkan bahwa gerakan isotop pad a sumur bor di desa Cikiwul lebih dominan bergerak ke arah Tenggara, sedangkan di desa Sumur Batu bergerak ke barat laut dan di desa Ciket;ng Udik bergerak ke arah barat daya. ABSTRACT STUDY OF GROUNDWATER MOVEMENT BY SINGLE WELL TECHNIQUE USING RADIOISOTOPE IJI I IN BANTAR GEBANG BEKASI LANDFIL IN RAIN SEASON. A research about groundwater movement by single well technique using radioisotope 131 I in Bantar Gebang Bekasi landfill has been done. The measurement of iodine background should be conducted before injection of this radioisotope to bore well. Iodine counting used some tools such as detector, rate meter and scaler. The radioisotor:e leakage took place at 3 well: Sumur Batu, Cikiwul and Ciketing Udik. The radioisotop 31 I, in the form of Na I was injected at bore well after 24 hours. The result showed that radioisotope movement at Cikiwul was predominantly move to south east, meanwhile the movement at Sumur Batu was predominantly move to north west and at Ciketing Udik was predominantly move to south west. PENDAHULUAN. Perkembangan kota akan meningkatkan kebutuhan air bersih yang sesuai dengan kenaikan penduduk kota tersebut, bersamaan dengan itu juga terjadi peningkatan pencemaran air tanah terutama air tanah dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Daerah Bekasi, Tangerang dan Bogar pad a kllrun waktu 20 tahun terakhir terjadi perkembangan yang sangat pesat yang tentunya akan diikuti dengan peningkatan keblltllhan air untuk masyarakat, yang diambil langsung dari dalam tanah baik 368
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ProsldlllO Pertarnuan dan PresentasJ IIm1ahFWIIIsJonaITeknls Non Pene!ltl19 Desamber 2006 ~SN :1410·5381
STUD I PERGERAKAN AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNG GALMENGGUNAKAN RADIOISOTOP 1311 DI DAERAH TPA
BANT AR GEBANG-BEKASI PADA MUSIM HUJAN
Darman dan Neneng LaksminingpuriPATIR - BATAN
ABSTRAKSTUDI PERGERAKAN AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNGGALMENGGUNAKAN RADIOISOTOP 1311 DI DAERAH TPA BANTAR GEBANG
BEKASI PADA MUSIM HUJAN. Telah dilakukan penelitian arah pergerakan air tanahdengan teknik sumur tunggal menggunakan radioisotop 131 I di daerah TempatPembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Bekasi. Sebelum isotop diinjeksikan ke sumurbor, dilakukan pengukuran latar belakang di setiap sumur bor menggunakan detektor, ratemeter dan scaler. Pengamatan arah rembesan radioisotop 131 I dilakukan di tiga sumur boryaitu desa Sumur Batu, desa Cikiwul dan desa Ciketing Udik. Pengamatan dilakukan padaair sumur bor setelah isotop 131 I dalam bentuk senyawa Nal diinjeksikan. Hasilmenunjukkan bahwa gerakan isotop pad a sumur bor di desa Cikiwul lebih dominanbergerak ke arah Tenggara, sedangkan di desa Sumur Batu bergerak ke barat laut dan didesa Ciket;ng Udik bergerak ke arah barat daya.
ABSTRACTSTUDY OF GROUNDWATER MOVEMENT BY SINGLE WELL TECHNIQUEUSING RADIOISOTOPE IJI I IN BANTAR GEBANG BEKASI LANDFIL IN RAIN
SEASON. A research about groundwater movement by single well technique usingradioisotope 131 I in Bantar Gebang Bekasi landfill has been done. The measurement ofiodine background should be conducted before injection of this radioisotope to bore well.
Iodine counting used some tools such as detector, rate meter and scaler. The radioisotor:eleakage took place at 3 well: Sumur Batu, Cikiwul and Ciketing Udik. The radioisotop 31
I, in the form of Na I was injected at bore well after 24 hours. The result showed thatradioisotope movement at Cikiwul was predominantly move to south east, meanwhile themovement at Sumur Batu was predominantly move to north west and at Ciketing Udik waspredominantly move to south west.
PENDAHULUAN.
Perkembangan kota akan meningkatkan kebutuhan air bersih yang sesuai dengan
kenaikan penduduk kota tersebut, bersamaan dengan itu juga terjadi peningkatan
pencemaran air tanah terutama air tanah dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Daerah Bekasi, Tangerang dan Bogar pad a kllrun waktu 20 tahun terakhir terjadi
perkembangan yang sangat pesat yang tentunya akan diikuti dengan peningkatan
keblltllhan air untuk masyarakat, yang diambil langsung dari dalam tanah baik
368
ProsllllnU POl'tanwan dan Prosontasilimiah FWlDSlonaJToknls Non ponaUtl18 Dasambar 2006 ISSN :1410·5381
menggunakan pompa berkapasitas kecil maupun dengan pompa yang berkapasitas besar.
Dengan demikian sistem air tanah dapat tercemar yang diakibatkan bergeraknya air
permukaan ke sistem air tanah. Salah satu masalah yang tidak dapat dihindari adalah
gerakan air dari Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), atau sampah kota ke dalam
sistem air tanah di sekitarnya yang kemungkinan mengandung zat pencemar berbahaya
(polutan) bagi kesehatan dan makluk hid~p lainnya. Permasalahan tercemarnya air tanah
dangkal oleh zat pencemar dari lokasi pembuangan sampah s~.ring terjadi terutama oleh
bahan-bahan organik berbahaya yang tertimbun di tempat pembuangan sampah. Hal ini
akan mempengaruhi kesehatan masyarakat di sekitarnya, dimana mereka mengambil air
tanah dangkal untuk keperluan sehari-hari.
Analisis keselamatan tempat pembuangan sampah dari sudut geohidrologi
dipengaruhi oleh dinamika air tanah dangkal yang diantaranya meliputi arah gerakan air
tanah. Penelitian arah gerakan air tanah dari lokasi pembuangan sampah kota dalam sistem
air tanah dangkal dilakukan dengan teknik hidroisotop yang selanjutnya digullakan untuk
membuat rekomendasi model penanggulangan pengelolaan tempat pembuangan sampah.
Teknik hidroisotop dapat digunakan untuk mempelajari dinamika gerakan air tanah
dangkal, sehingga pergerakan air tanah dangkal pada tempat pembuangan sampah dapat
diramalkan penyebaran pencemarnya dari lokasi tempat pembuangan sampah kedalam
sistem air tanah. Hasil penelitian dan pengkaj ian ini diharapkan dapat mendukung
kelestarian lingkungan dalam upaya menjaga dan melindungi masyarakat sekitarnya dari
dampak penimbunan sampah atau limbah kota tersebut.
BAHAN DAN METODE.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan metode hidroisotop yang akan
memberikan data dan informasi yang saling melengkapi dengan Direktur Geologi dan Tata
Lingkungan dan Dinas Kebersihan Jakarta.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah perunut radioisotop 131 I dalam
senyawa Na I. Peralatan yang digunakan adalah 2 (dua) set seperangkat alat cacah radiasi
yang terdiri dari detektor sintilasi, rate meter, scaler counter dan kabel panjang sebagai
koneksitas dari detektor dengan rate meter, survey meter saphymo, kolimator Pb (seperti
tertera di lampiran 2), tanda pengaman radiasi dan alat injeksi oleh PPR. Studi aliran
pergerakan air tanah dengan menggunakan teknik perunut radioisotop dilakukan dengan
beberapa tahapan antara lain; Survey lapangan, pembuatan Iubang bar di tiga Iokasi (desa