BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagaimana terdapat dalam tabel. Berat jenis beton yang dihasilkan tergantung banyaknya prosentase penambahan pasir besi yang dipakai sebagai pengganti pasir nonnal. Semakin banyak prosentase penambahan pasir besi, maka beton yang dihasilkan akan mempunyai berat jenis yang semakin besar pula. Kuat tekan beton dari benda uji yang dilakukan penelitian akan bergantung dari penggunaaan pasir besi. Untuk semua benda uji yang dibuat dengan menggunakan pasir besi sebagai agregat halusnya relatif mempunyai nilai kuat tekan beton menumn dibandingkan dengan beton nonnal sesuai dengan penambahan prosentase pasir besi. Pasir besi yang digunakan sebagai agregat halus dalam adukan beton lebih banyak, maka kuat tekan beton yang dihasilkan makin kecil. 51
23
Embed
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagaimana
terdapat dalam tabel. Berat jenis beton yang dihasilkan tergantung banyaknya
prosentase penambahan pasir besi yang dipakai sebagai pengganti pasir nonnal.
Semakin banyak prosentase penambahan pasir besi, maka beton yang dihasilkan
akan mempunyai berat jenis yang semakin besar pula.
Kuat tekan beton dari benda uji yang dilakukan penelitian akan bergantung
dari penggunaaan pasir besi. Untuk semua benda uji yang dibuat dengan
menggunakan pasir besi sebagai agregat halusnya relatif mempunyai nilai kuat
tekan beton menumn dibandingkan dengan beton nonnal sesuai dengan
penambahan prosentase pasir besi. Pasir besi yang digunakan sebagai agregat
halus dalam adukan beton lebih banyak, maka kuat tekan beton yang dihasilkan
makin kecil.
51
Tab
el4.
1D
ata
hasi
luji
silin
der
beto
nde
ngan
0%
Pasi
rBes
i
Lok
asi
penc
oran
Tan
ggal
penc
oran
Tan
ggal
peng
ujia
n
Lab
BK
TU
II
15
Mei
20
00
12
Ju
ni
20
00
Ku
at
Desak
Ult
imit
(kg/
cm2)
Wak
tu
(men
it)
Lu
as
(cm
2)
Beto
nre
ncan
a:
K-2
25
Slu
mp
:8,5
cm
No
Tin
ggi
(cm
)
Dia
mete
r
(cm
)
Bera
t
(kg)
Beb
an
Max
(KN
)
Vo
lum
e
(1.1
0'3m
3)
BJ
(T/m
3)
Ii3
0,0
10
15
,05
12,9
386
70
37
6,6
27
02
:35
17
7,8
04
55
,33
59
2,4
2
h2
9,0
98
15,0
112
,850
68
03
84
,28
87
2:3
41
76
,86
06
5,1
46
32
,50
I31
29,6
501
5,1
412
,765
69
03
83
,27
23
2:4
01
79
,93
74
5,3
35
12
,39
li3
0,0
35
15
,05
12,8
806
95
39
0,6
80
62
:39
17
7,8
04
55
,34
04
2,41
I5 I6
"IT
29
,85
015
,C1 0
12
,89
56
70
37
8,6
37
42
:36
17
6,8
60
65
,27
93
2,4
4
30
,57
515
,212
,438
65
03
58
,20
88
2:3
01
81
,36
64
5,5
45
32
,24
29
,02
71
5,9
912
,968
67
03
79
,64
84
2:4
02
00
,70
89
5,8
26
02,
23
Is
"liT
29
,72
51
5,1
31
2,6
86
68
03
78
,21
71
2:2
81
79
,69
98
5,3
41
62
,37
29
,65
01
5,0
812
,851
69
03
86
,32
83
2:4
01
78
,51
40
5,2
92
92
,43
29
,85
01
4,9
212
,758
64
03
66
,06
01
2:2
41
74
,74
60
5,2
16
22
,45
Rata
-rata
37
8,1
96
9R
ata
-rata
2,3
9to
Tab
el4.
2D
ata
hasi
luji
silin
derb
eton
deng
an25
%Pa
sir
Bes
i
Lok
asi
penc
oran
:La
bB
KT
UII
Tan
ggal
penc
oran
:16
Mei
2000
Tan
ggal
peng
ujia
n:
14Ju
ni
2000
Beto
nre
ncan
a:
K-2
25
Slu
mp
:7,
5cm
No
Tin
ggi
(cm
)
Dia
mete
r
(cm
)
Bera
t
(kg)
Beb
an
Max
(KN
)
Ku
at
Desa
k
Ult
imit
(kg'c
m2)
Wak
tu
(men
it)
Lu
as
(cm
2)
Vo
lum
e
(1.1
0"3m
3)
BJ
(T/m
3)
Hi
29
,90
01
4,8
01
3,3
30
65
03
77
,83
31
2:3
01
71
,94
64
5,1
41
22
,59
n23
0,6
00
15,2
013
,838
66
53
66
,47
52
2:3
31
81
,36
64
5,5
49
82
,49
u33
0,4
00
15,0
513
,435
65
53
68
,19
55
1:3
61
77
,80
45
5,4
05
32
,49
IL2
9,9
50
'il
W~
13,5
396
55
37
0,6
54
21
:55
2:7
0
17
6,6
25
05
,28
99
2,5
6
n52
9,8
00
15,1
013
,405
66
03
68
,55
32
17
8,9
87
95
,33
38
2,51
n63
0,0
00
15,0
01
3,4
20
66
53
76
,31
30
2:2
01
76
,62
50
5,2
98
82
,53
n-
30
,26
015
,10
13
,35
26
65
37
1,3
45
32
:13
17
8,9
87
95
,41
62
2,4
7
n83
0,1
00
15
,00
13,3
856
55
37
0,6
54
22
:50
17
6,6
25
05
,31
64
2,5
2
n9
"fii
T
29
,80
01
4,9
91
3,3
50
65
03
68
,31
57
1:5
21
76
,38
96
5,2
56
42
,54
30
,09
01
5,1
01
3,4
16
66
53
71
,34
52
2:1
01
78
,98
79
5,3
85
72
,49
Rata
-rata
37
0,9
68
5R
ata
-rata
2,5
2
Tab
el4,
3D
ata
hasi
luji
silin
der
beto
nde
ngan
50%
Pasi
rBes
i
Lok
asi
penc
oran
:La
bB
KT
UII
Tan
ggal
penc
oran
:17
Mei
2000
Tan
ggal
peng
ujia
n:
16Ju
ni
2000
Beto
nre
ncan
a:
K-2
25
Slu
mp
:15
cm
No
Tin
ggi
(cm
)
Dia
mete
r
(cm
)
Bera
t
(kg)
Beb
an
Max
(KN
)
Ku
at
Desa
k
Ult
imit
(kg/
cm2)
Wak
tu
(men
it)
Lu
as
(cm
2)
Vo
lum
e
(1.1
0"3m
3)
BJ
(T/m
3)
nij
30
,05
01
5,0
50
13,7
706
35
35
6,9
52
82
:15
17
7,8
04
55
,34
30
22
,58
rn2
30
,43
014
,900
13,7
405
50
31
5,4
28
01
:55
17
4,2
77
95
,30
32
72
,59
m3
30
,07
514
,870
13,6
555
95
34
2,6
14
02
:02
17
3,5
76
85
,22
03
22
,62
30
,85
014
,960
13
,63
66
10
34
7,0
37
82
:08
17
5,6
84
35
,41
98
62
,52
m5
29
,86
01
5,0
00
13
,69
66
20
35
0,8
48
02
:11
17
6,6
25
05
,27
40
22
,60
ni6
29
75
01
5,2
00
13
,69
06
20
34
1,6
76
12
:15
18
1,3
66
45
,39
56
52
,54
ra
30
,07
51
4,9
40
13
,64
55
95
33
9,4
19
82
:04
17
5,2
14
85
,26
95
92
,59
nis
30
,21
51
5,0
20
13
,79
66
25
35
2,7
36
02
:11
17
7,0
96
35
,35
09
72
,58
m9
^3oT
TTo~
15
,08
01
3,7
95
61
53
44
,33
60
2:1
5
2:2
7
17
8,5
14
05
,37
50
62
,57
rnio
29
,87
51
5,5
10
13
,74
06
45
34
1,3
86
41
88
,83
97
5,6
41
59
2,4
4
Rata
-rata
34
3,2
43
5R
ata
-rata
2,5
6
Tab
el4.
4D
ata
hasi
luji
silin
der
beto
nde
ngan
75%
Pasi
rBes
i
Lok
asi
penc
oran
:Lab
BK
TU
II
Tan
ggal
penc
oran
:17
Mei
2000
Tan
ggal
peng
ujia
n:
17Ju
ni
2000
Beto
nre
ncan
a:
K-2
25
Slu
mp
:10
,5cm
No
Tin
ggi
(cm
)
Dia
mete
r
(cm
)
Bera
t
(kg)
Beb
an
Max
(KN
)
Ku
at
Desa
k
Ult
imit
(kg/
cm2)
Wak
tu
(men
it)
Lu
as
(cm
2)
Vo
lum
e
(1.1
0-3m
3)
BJ
(T/m
3)
IV!
29
,87
515
,11
14,0
205
70
31
7,8
74
72
:09
17
9,1
15
05
,35
43
2,6
2
rv2
29
,92
51
5,1
014
,011
54
53
04
,33
55
2:0
6
"~"l
75
4
17
8,9
87
9
17
4,9
80
3
5,3
56
22
,62
rv3
30
,20
014
,93
13
,96
45
55
32
2,7
29
75
,28
44
2,6
4
rv4
30
,11
01
4,9
513
,985
52
52
99
,07
97
1:5
01
75
,44
95
5,2
82
82,
65
rv5
30
,37
51
5,0
61
3,9
94
55
53
11
,56
82
1:5
61
78
,04
08
5,4
08
02
,59
rv6
30
,35
015
,03
14
,00
054
5H
30
7,1
76
92
:06
17
7,3
32
25
,38
20
2,6
0
rv7
30
,12
515
,02
14
,05
95
45
30
7,5
86
12
:06
177,
0963
5,3
35
02
,64
TV
s2
9,8
75
15
,06
13
,83
65
70
31
9,9
89
02
:00
17
8,0
40
85
,31
90
2,6
0
TV
93
0,4
28
15,0
51
4,1
36
55
53
11
,98
24
1:4
81
77
,80
45
5,4
10
22,
61
IVio
30
,40
01
5,0
014
,168
56
53
19
,72
46
2:0
51
76
,62
50
5,3
69
42
,64
Rata
-rata
31
2,2
04
7R
ata
-rata
2,6
2
Tab
el4.
5D
ata
hasi
luji
silin
derb
eton
deng
an10
0%
Pasi
rBes
i
Lok
asi
penc
oran
:La
bB
KT
UII
Tan
ggal
penc
oran
:18
Mei
2000
Tan
ggal
peng
ujia
n:
19Ju
ni
2000
Beto
nre
nca
na
:K
-22
5
Slum
p:
14,5
cm
No
Tin
ggi
(cm
)
Dia
mete
r
(cm
)
Bera
t
(kg)
Beb
an
Max
(KN
)
Ku
at
Desa
k
Ult
imit
(kg/
cm2)
Wak
tu
(men
it)
Lu
as
(cm
2)
Vo
lum
e
(1.1
0"3m
3)
BJ
(T/m
3)
Vi
30
,00
01
5,0
01
4,2
50
50
52
85
,77
15
1:4
51
76
,62
50
5.2
98
82
,69
V2
29
,80
01
5,0
61
4,2
09
49
52
77
,88
51
1:4
01
78
,04
08
5,3
05
62,
68
v3
29
,55
015
,18
14
,28
55
15
28
4,5
59
91
:46
18
0,8
89
45
,34
53
2,6
7
v4
30
,00
01
5,1
91
4,3
07
49
52
73
,14
91
1:4
0
'"""
7-3
T~
~"
18
1.1
27
8
""""
174,
2779
5,4
33
82
,63
V;
29
,95
01
4,9
01
4,2
32
46
52
66
,68
00
5,2
19
6
v6
30
,05
015
,05
14
,36
05
00
28
1,0
65
21
:44
Ti48
l744
17
7,8
04
5
17
6,3
89
6
5,3
43
02
,69
v7
29
,87
51
4,9
91
4,3
26
52
02
94
,65
25
5,2
69
62
,72
29
,80
015
,44
14
,15
44
90
26
1,7
04
718
7,13
905
,57
67
2,5
4
29
,85
01
5,1
014
,385
48
02
68
,03
87
1:4
21
78
,98
79
5,3
42
82
,69
30
,00
014
,91
14,3
504
90
28
0,6
40
91
:45
17
4,5
11
95
,23
54
2,7
4
Rata
-rata
27
7,4
14
8R
ata
-rata
2,6
8
57
4.1.1 Berat Jenis Beton
Pengujian dan penghitungan yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa
untuk setiap penambahan prosentase pasir besi sebagai pengganti pasir normal
akan menaikkan berat jenis beton yang dihasilkan (gambar 4.1).
Berat jenis beton meningkat secara umum disebabkan karena berat jenis
pasir besi lebih besar dibandingkan dengan berat jenis pasir dari sungai Progo.
Semakin besar prosentase pasir besi, maka beton yang diliasilkan mempunyai
berat dan beratjenis yang semakin besar pula.
2,75 ,
2,7
2,65 -
2,6 -
S 2'55 "^ 2,5 ^
2,52^^~-
2,56 ^^
c
* 2,45 J+-»
CO
fe 2 4-
2,39/
2,35 -
2,3-
2.25 \f ••••1
2,2 4 i i
2,62
0 25 50 75
Prosentase Pasir Besi (%)
2,68
100
Gambar 4.1 Grafik Hubungan berat jenisdengan penambahan pasir besi
58
4.1.2 Kuat Desak Beton
Hasil kuat desak beton ultimit pada variasi I, n, HI, IV dan V dapat dilihat
dalam tabel 4.1 sampai tabel 4.5. Sesuai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
setiap penambahan prosentase pasir besi akan mengakibatkan kuat desak beton
ultimit menurun, tetapi masih ada di atas kuat desak beton rencana yaitu
225 kg'cm (Gambar 4.2). Hasil pengujian kandungan lumpur pasir sungai Progo
sebesar 0,25% dan kandungan lumpur pasir besi sebesar 0,325% (lihat tabel 3.1
dan tabel 3.2) memenuhi syarat kandungan lumpur agregat yaitu lebili kecil dari
5% (SK-SNI-T-1990-03) sehingga menghasilkan kuat desak beton sesuai rencana.
Penurunan nilai kuat desak beton ultimit yang terjadi setiap penambahan
25% pasir besi sebagai pengganti pasir normal lebili kurang 30 kg/cm2 (tabel 4.1
sampai tabel 4.5).
Sebab-sebab penurunan kuat desak beton antara lain karena :
1. Pasir besi mempunyai butiran yang kecil-kecil dan seragam dibandingkan
dengan pasir dari sungai Progo, seharusnya pasir harus terdiri dari butir-butir
yang beraneka ragam dengan maksud butir-butir yang kecil dapat mengisi
rongga antara butir yang besar, sehingga diperoleh adukan yang pampat dan
rapat (Bahan Konstruksi Teknik Sipil L Prof.Ir.A.Antono),
2. Ikatan antara pasir besi dengan bahan penyusun adukan beton yang lain
kurang kuat, karena pernnukaan pasir besi halus (kurang kasar ),
3. Kandungan Fe203 pada pasir besi 82, 28%, padahal proporsi Fe203 yang
optimum untuk semen adalah 0,5% sampai dengan 6% (Kardiyono
Tjokrodimulyo, 1995),
59
Dari pengamatan selama penelitian dan pengujian dapat dilihat bahwa
retak dan hancur beton hanya terjadi bagian pasta semen dan agregat halus (pasir
besi), hal ini diakibatkan karena pasir besi, pasta semen kurang dapat oerikatan
dengan agregat kasar. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 4.1 sampai tabel 4.5.
25 50 75
Prosentase Pasir Besi (%)
-Ultimit • Aktual • Rencana *— Rencana Ultimit
60
too
Gambar 4.2 Grafik hubungan kuat desak beton dengan penambahan pasir besi
61
4.2 Pembahasan
4.2.1 Berat Jenis Beton
Berat jenis beton yang didapatkan dari hasil pengujian bervariasi sesuai
dengan pembagian kelompok sebagai berikut :
1. Benda uji beton dengan agregat halus 100 % pasir sungai Progo (Variasi I)
Benda uji beton disusun dari material dasar penyusun beton nonnal
yaitu semen, pasir, kerikil, dan air. Agiegat halus yang dipakai adalah
pasir yang berasal dari sungai Progo dengan berat jenis 2,6315 T/m3.
Pasir dari sungai Progo mempunyai butiran yang cukup kasar dan agak besar,
seliingga volume pori-pori antara agregat lebih banyak terjadi. Pori-pori
yang terjadi mengakibatkan beton menjadi lebili ringan dengan berat jenis
paling kecil dibandingkan dengan variasi penelitian yang lainnya (variasi U,
HL TV dan V), yaitu 2,39 T/m3 (Tabel 4.1). Berat jenis beton silinder variasi I
tanpa pasir besi hampir sama dengan beton nonnal yang mempunyai berat
jenis 2,4 T/m\
2. Benda uji beton dengan agregat halus 25 % pasir besi dan 75 % pasir sungai
Progo (Variasi II)
Volume penggunaan pasir besi lebili sedikit (25 %) dibandingkan dengan
pasir dari sungai Progo (75 %). Penambahan pasir besi sebagai pengganti
25 % dari pasir Progo mengakibatkan terjadi penambahan berat benda uji
beton yang dibuat. Pori-pori yang terjadi pada beton normal akan diisi oleh
pasir besi yang memiliki gradasi butiran lebih halus dari pasir dari sungai
Progo. Akibat masuknya butir-butir pasir besi ini akan mengganti pengaruh
62
berat dari pasir nonnal dengan berat pasir besi yang akhirnya menimbulkan
berat beton yang terjadi lebili tinggi dengan berat jenis yang lebih berat juga,
yaitu 2,52 T/m3(Tabel 4.2),terjadi kenaikan berat jenis sebesar 0,13 T/m
(5,439 %) dibandingkan dengan benda uji variasi I. Berat jenis beton silinder
variasi II mengalami kenaikan berat jenis jika dibandingkan dengan beton
normal yang mempunyai berat jenis 2,4 T/m3 yaitu sebesar 0,12 T/m3 (5 %).
3. Benda uji dengan agregat halus 50 % pasir besi dan 50 % pasir dari sungai
Progo (Variasi III)
Pasir besi mempunyai berat jenis lebih tinggi dari pasir dari sungai Progo.
Dalam perencanaan adukan beton yang dilakukan sebelumnya diperoleh
semua jumlah material yang dibutuhkan. Volume agiegat halus yang
digunakan dibagi dua sama besar antara pasir besi dan pasir dari sungai Porgo.
Akibat pengaruh berat jenis pasir besi yang lebih besar , maka berat jenis
benda uji silinder beton variasi DT lebili besar dari variasi I dan II. Berat jenis
beton yang terjadi sebesar 2,56 T/m3 (Tabel 4.3), terjadi kenaikan berat jenis
sebesar 0,17 T/m3 (7,113 %) dibandingkan dengan benda uji variasi I. Berat
jenis beton silinder variasi III mengalami kenaikan berat jenis jika
dibandingkan dengan beton nonnal yang mempunyai berat jenis 2,4 T/m
yaitu sebesar 0,16 T/m3 (6,667 %).
4. Benda uji dengan agregat halus 75 % pasir besi dan 25 % pasir dari sungai
Progo (Variasi IV)
Volume agregat halus lebih banyak menggunakan pasir besi dibandingkan
dengan pastr dari sungai Progo. Pori-pori yang terjadi lebili sedikit karena
63
akan diisi butiran-butiran pasirbesi yang lebih halus. Akibatnya beton yang
terjadi akan lebili banyak dipengaruhi oleh berat jenis pasir besi yang lebili
besar, berat jenis beton uji sebesar 2,62 T/m3(Tabel 4.4), terjadi kenaikan
berat jenis sebesar 0,23 T/m3 (9.623 %) dibandingkan dengan benda uji
variasi I. Berat jenis beton silinder variasi IV mengalami kenaikan berat jenis
jika dibandingkan dengan beton normal yang mempunyai berat jenis 2,4 T/m3