Tugas 10 bendungan terbesar diindonesia
1. Bendungan Sigura-GuraBendungan Sigura-Gura adalah bendungan
yang terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba), atau
8,8 km dari Bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun
Sigura-Gura. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar di
Indonesia setelah Bendungan Sutami. Bendungan ini berfungsi untuk
menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang
diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Sigura-Gura.Mulai
dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai bulan Desember 1981,
Bendungan Sigura-Gura berjenis struktur Beton Gravity dengan tinggi
bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan volume
6.140.000 m3. Bendungan yang dibangun oleh Jepang ini digunakan
sebagai pembangkit tenaga listrik untuk Pabrik Aluminium
(INALUM).Semua pengendalian seperti membuka dan menutup pintu air,
menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau
menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya
diatur melalui rumah pengendali.Listrik yang dibangkitkan di
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke
Kuala Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, arus listrik
diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian ini dilaksanakan dengan
bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Sigura-Gura, dengan
sistem kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk
mengendalikan pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di
sepanjang Sungai Asahan.Stasiun Pembangkit Listrik Sigura-Gura
dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua ruangan
besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang transformator
utama. Dengan 4 perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin),
Sigura-Gura dapat menyediakan tenaga listrik sebesar 206 MW.
2. Waduk JatiluhurWaduk Jatiluhur terletak di Kecamatan
Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (9 km dari
pusat Kota Purwakarta).Bendungan Jatiluhur adalah bendungan
terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah
Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha.
Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal
Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 /
tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.Di dalam
Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187
MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap
tahun, dikelola oleh Perum Jasa Tirta II. Selain dari itu Waduk
Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha
sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya
perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita
II.Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di
dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang
memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan
tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang
pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan
fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya
mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan
lainnya.Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan
keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu
siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh
ketenangan sambil menikmati ikan bakar.Dikawasan ini pula kita
dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat
Tbk. (7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi
internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain
international toll free service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC),
international direct dan lainnya.Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi
melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi), keluar
di Gerbang Tol Jatiluhur.
Bendungan Jatiluhur dilihat dari Jembatan Oranye di bawah
bendungan
3. Bendungan BatutegiPembangunan bendungan Batutegi dimulai dari
tahun 1995. Biaya yang digunakan untuk membangun bendungan Batutegi
diambil dari dana APBN pemerintah pusat. Selain itu pemerintah
pusat juga meminjam uang ke Japan Bank For International
Cooperation untuk membiayai pembangunan bendungan.Pada saat
pembangunan bendungan Batutegi, pemerintah Indonesia menggunakan
jasa konsultan dari dalam dan luar negeri. Ada PRC Engineering dari
Amerika, Sinotech dari Taiwan, dan Kadenus yang merupakan konsultan
dalam negeri.Sayangnya pada saat proses pembangunan pada tahun
1998, bendungan ini sempat memakan korban jiwa dari para
pekerjanya. Mereka tewas setelah tertimpa mesin pengecor semen yang
mempunyai berat puluhan ton pada saat sedang membangun salah satu
terowongan pembuangan air di bendungan Batutegi. Total ada 13
korban jiwa yang meninggal pada saat kejadian. Untuk memperingati
para korban yang meninggal pada saat membangun bendungan,
pemerintah membuatkan sebuah tugu peringatan yang berisi ketiga
belas nama dari korban jiwa pekerja bendungan. Tugu peringatan ini
bisa anda temui pada salah satu bagian dipuncak bendungan.Bendungan
Batutegi selesai di bangun dan mulai dibuka pada tahun 2004.
Peresmian bendungan terjadi pada tanggal 8 Maret 2004. Proses
peresmian itu sendiri dilakukan oleh Presiden Indonesia yang pada
waktu itu dijabat oleh Ibu Megawati Sukarnoputri. Informasi ini
bisa terlihat dari prasasti peresmian yang terbuat dari batu marmer
hitam yang terletak pada salah satu bagian di puncak
bendungan.Jalanan Menuju Lokasi Bendungan Batutegi. Bendungan
Batutegi mempunyai kapasitas penampungan yang mampu menahan debit
air sebanyak 9 juta meter kubik. Pada saat PLTA yang berada di
bendungan ini mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas total
mencapai 125,2 giga watt per tahun. Sayangnya kondisi debit air di
bendungan Batutegi tidak selalu mencapai kapasitas puncaknya.
Sehingga belum tentu bisa menghasilkan potensi output listrik
sesuai dengan kapasitas maksimumnya. Bahkan pada tahun 2008
bendungan Batutegi sempat ditutup karena kekurangan tinggi air
minimal yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator listrik, yaitu
setinggi 274 meter diatas permukaan laut.Pada saat itu ketinggian
permukaan air di bendungan sempat serendah 235 meter diatas
permukaan laut. Beberapa pihak menyalahkan penutupan sementara
bendungan Batutegi karena penggundulan hutan yang terjadi
disepanjang aliran sungai menuju bendungan. Untungnya kini
ketinggian permukaan air di bendungan Batutegi tidak lagi serendah
seperti yang terjadi pada tahun 2008.Selain dimanfaatkan untuk
menjalankan PLTA, bendungan Batutegi juga berfungsi sebagai
penyuplai aliran air yang digunakan oleh puluhan ribu hektar areal
persawahan yang dilewati oleh aliran sungai dimana bendungan
berada.Areal persawahan ini terletak di 5 kabupaten dan kota
berbeda yang ada di Lampung mengandalkan air dari bendungan untuk
pengairan. Selain itu kota di Lampung seperti Metro, Beranti, dan
Bandar Lampung mengandalkan aliran air dari bendungan Batutegi
sebagai bahan baku air minum.Bendungan Batutegi digunakan untuk
menahan aliran dari dua sungai, yaitu Way Sekampung dan Seputih.
Sekedar informasi saja, way adalah bahasa Lampung untuk sungai.
Bendungan Batutegi adalah salah satu dari tiga bendungan yang ada
di Lampung.Dua bendungan lainnya, yaitu bendungan Way Rarem dan
bendungan Tirta Shinta. Kedua bendungan tersebut terletak di
Kotabumi. Bersama-sama di ketiga PLTA yang beroperasi di bendungan
tersebut digunakan untuk menyuplai listrik bagi penduduk
Lampung.Puncak Bendungan Batutegi Jalanan menuju ke lokasi
bendungan Batutegi sendiri sudah menampakkan keindahannya. Karena
bendungan ini terletak diantara dua bukit, maka jalanannya
meliuk-liuk mengelilingi dinding bukit. Dari jalanan tersebut bisa
terlihat sungai dalam yang mengalir melewati sisi bukit. Salah satu
ujung sungai ini ditahan oleh bendungan Batutegi. Pemandangan
sungai berikut dengan latar belakang perbukitan yang menghijau bisa
terlihat sangat indah dari kejauhan.Bangunan dari bendungan
Batutegi menjulang dari bawah air hingga puncaknya setinggi 113 m.
Dengan panjang bagian puncaknya yang membelah aliran sungai
sepanjang 690 m. Sementara lebar dari puncak itu sendiri mencapai 5
m. Salah satu sisi bendungan Batutegi dihubungkan ke sebuah
bukit.Dinding bukit yang terhubung langsung ke bendungan diperkuat
dengan konstruksi beton. Mungkin digunakan untuk mencegah longsoran
tanah. Pada dinding tersebut terdapat cetakan nama Bendungan
Batutegi. Dari kejauhan anda bisa melihat cetakan nama berikut
dengan latar belakang dinding betonnya yang kontras dengan hijaunya
tanaman yang memenuhi bukit.Ada tangga yang bisa anda gunakan untuk
menaiki puncak bukit tersebut dari atas bendungan. Hanya saja
jumlah anak tangganya begitu banyak sekali. Mungkin anda perlu
berhenti sesekali ketika menaiki tangga tersebut.Karena posisi
bendungan yang begitu tinggi hingga hampir mencapai puncak bukit
yang ada disebelahnya, maka anda bisa melihat pemandangan yang luas
dari atas bendungan. Ada sebuah jalanan beraspal pada bagian puncak
bendungan ini yang diapit oleh trotoar.Karena kendaraan pengunjung
tidak boleh memasuki kawasan puncak bendungan, maka mereka bisa
menggunakan trotoar ini untuk berjalan-jalan di puncak bendungan.
Kedua sisi trotoar ini dibatasi oleh pagar pembatas dimana
pemandangan permukaan airnya sangat kontras.Pada satu sisi aliran
air di bagian hulu relatif lebih tenang, tapi mempunyai permukaan
air yang sangat tinggi ketimbang dari sisi yang satunya lagi.
Sementara itu pada bagian hilir meskipun tidak mempunyai permukaan
air yang tinggi, namun aliran airnya sangat deras.Karena langsung
keluar dari terowongan air yang ada di badan bendungan. Pada bagian
hilir ini anda bisa melihat beberapa bangunan seperti kantor, pos
pembangkit listrik, dan beberapa tangga yang merupakan bagian dari
fasilitas PLTA bendungan Batutegi. Jika dilihat dari puncak
bendungan, maka bangunan tersebut nampak sangat kecil
sekali.Bendungan Batutegi yang merupakan bendungan terbesar di Asia
Tenggara terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang bisa anda
capai dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 2 jam bila dari
ibukota Provinsi Bandar Lampung.
4. Waduk Gajah MungkurWaduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk
yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi
Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung
sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai
dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun
1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7
kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah
Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air
minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar
12,4 MegaWatt. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan
penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol
desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.Waduk Gajah
Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini
tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai
tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang
gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang
terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit
air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar
waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk
menanami tanaman semusim, seperti jagung.Waduk ini direncanakan
bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi
menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa
Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap
Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan
daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk
sangat tinggi.[1].
5. Bendungan SutamiBendungan Sutami merupakan bendungan yang
menciptakan suatu waduk karena tertahannya aliran Sungai Brantas,
waduk Karangkates terbentuk untuk menampung aliran sungai
Brantas.Waduk ini terletak di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten
Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Nama populer untuk waduk
ini adalah Waduk Karangkates. Bendungan ini dikelola oleh Perum
Jasa Tirta I. Air Waduk Ir. Sutami ini berasal dari mata air di
Gunung Arjuno dan ditambah air curah hujan.Waduk Ir. Sutami
mempunyai fungsi sebagai: Pengendali banjir dengan kala ulang 50
tahun setara 1.650 m3/detik, Pembangkit listrik dengan daya 3 x
35.000 kWh (488 juta kWh/tahun), Penyediaan air irigasi 24 m/dt
pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui pengaliran ke hilir,
Pariwisata dan perikanan darat.Pariwisata di waduk Ir Sutami saat
ini dikelola oleh PJB (PT Pembangkitan Jawa-Bali) setelah
sebelumnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta I.Perikanan disini
dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan jaring terampung
yang biasa disebut kerramba (warga menyebut kerambak). Pemeliharaan
ikan dengan memanfaatkan perairan di waduk Ir Sutami ini terjadi
semenjak era reformasi, yang sebelumnya menangkap dan memelihara
ikan di perairan ini dilarang oleh pihak pemilik bendungan.Selain
manfaat sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami
yang juga biasa disebut "dam" oleh masyarakat setempat ini juga
memiliki manfaat lain, yaitu digunakan sebagai akses oleh para
pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan membayar
karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang
tinggal di wilayah selatan waduk, seperti warga Kalipare dan
Donomulyo.
6. Bendungan Wonorejo Bendungan Wonorejo adalah bendungan yang
terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten
Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Letak dari pusat kota
diperkirakan sejauh 12 kilometer. Dengan kapasitas sekitar 122 juta
meter kubik, Bendungan Wonorejo menjadi salah satu bendungan
terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Bendungan Wonorejo
diresmikan pada tahun 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia pada tahun
tersebut, yaitu Megawati Sukarnoputri, setelah dibangun selama
hampir 9 tahun sejak 1992. Bendungan Wonorejo memiliki fungsi
penting sebagai salah satu pusat tenaga listrik dan sumber air
minum di Provinsi Jawa Timur. Bendungan ini juga berfungsi sebagai
sarana untuk pencegah banjir di Tulungagung yang dulu sering
melanda kota tersebut, bersama Bendungan Niyama di Kecamatan
Besuki. Kini, Bendungan Wonorejo juga berfungsi sebagai salah satu
objek wisata andalan Kabupaten Tulungagung selain Pantai Popoh.
Beberapa sarana akomodasi telah dibangun di sekitar Bendungan
Wonorejo, salah satu yang besar adalah Swa-Loh Resort.
7. Bendungan Bilibili Bendungan Bilibili adalah bendungan
terbesar di Sulawesi Selatan, yang terletak di Kabupaten Gowa,
sekitar 30 kimlometer ke arah timur Kota Makassar. Bendungan ini
diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 1999.Bendungan
dengan waduk 40.428 hektare ini dibangun dengan dana pinjaman luar
negeri sebesar Rp 780 miliar kerja sama dengan Japan International
Cooperation Agency (JICA).Bendungan Bilibili menjadi sumber air
baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gowa dan
Makassar.Namun, bila musim hujan, lumpur eks longsor di kaki Gunung
Bawakaraeng mengalir masuk ke waduk Bilibili hingga air baku menjdi
keruh. Jika tingkat kekeruhan tidak mampu lagi dijernihkan
Instalasi Penjernihan Air (IPA) PDAM Gowa dan Makassar, maka
sebagian warga Makassar dan Sungguminasa Gowa tidak bisa
mendapatkan air bersih dari PDAM.
8. Bendungan BatujaiBatujai adalah salah satu desa yang terletak
di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini sebagian besar penduduknya
bersuku Sasak.[butuh rujukan]Di sini Bendungan Batujai terletak di
desa ini.[butuh rujukan] Desa ini letaknya di bagian tengah Pulau
Lombok.Desa batujai adalah salah satu desa yang terletak di
kabupaten lombok tengah,kecamatan praya barat.kawasan desa tersebut
sangat strategis karna dibelah oleh baypast yang menuju ke BANDARA
INTERNATIONAL LOMBOK.
Kawasan wilaya proyek memiliki iklim cukup kering dengan curah
hujan pertahunan kurang dari 1500 mm. Kondisi geologis sebagian
wilaya proyek terdiri dari batuan gaping dengan porositas yang
tinggi mengakibatkan pada musim hujan sering terjadi banjir dan
tanah longsor, Sedangkan pada musim kemarau terjadi bencana
kekeringan. Mata pencaharian masyarakat pada umumnya petani
lahan/kering. Usaha pertanian telah dibudidayakan penduduk dengan
pola irigasi sederhana yaitu pada daerah irigasi tasipah 177 Ha,
Daerah Irigasi Batu Oe 78 Ha dan Daerah Irigasi Noebaki 285 Ha.
9. Bendungan TilongPembangunan Bendungan Tilong dilaksanakan
tahun 19952001, berlokasi di Desa Noel Nasi, Kecamatan Kupang
Tengah, Kab.Kupang NTT. Dana sebesar Rp. 122,281 milyar bersumber
JBIC-ODA, Loan -IP 499 ( small scale irrigation management
project.) ,Luas aeral genangan 192 ha.dan kapasitas tampungnya 19
juta m3 dengan luas tangkapan hujan sebanyak 36,47 kilometer
persegi. Fungsi waduk melayani irigasi 1.484 ha dengan pola tanam :
Padi-Palawija-Palawija, penyediaan air baku kota Kupang dan
sekitarnya dengan kapasitas 150 lt/dtk, dan juga sebagai
pengendalian banjir di sepanjang aliran sungai Tilong serta sebagai
lokasi pariwisata dan perikanan air tawar dan konservasi sumber
air.Bendungan didisain oleh PT.Deka Pentra tahun 1994/1995 kemudian
direview oleh Nippon Koei.Co Ltd dan dikerjakan oleh PT.Waskita
Karya dan PT Hutama KaryaGambar Bendungan Tilong
Gambar Menara Pengamat
10. Bendungan Riam Kanan @ Kalimantan SelatanBendungan Riam
Kanan @ Kalimantan Selatan