TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI TULANG DAN SENDI Disusun oleh : Filipus Wisnu Bangkit Heri Dwi Haryono Meilina Fika Rinanda Mediana Kusuma Wati K7110067 K7110076 K7110100 K7110103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1 | Tulang dan Sendi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS
ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI
TULANG DAN SENDI
Disusun oleh :
Filipus Wisnu Bangkit
Heri Dwi Haryono
Meilina Fika Rinanda
Mediana Kusuma Wati
K7110067
K7110076
K7110100
K7110103
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
1 | T u l a n g d a n S e n d i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II ISI
A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
2. Pengertian Sendi
B. Macam-macam Penyakit pada Tulang dan Sendi
1. Penyakit pada Tulang
a. Kifosis
b. Lordosis
c. Skoliosis
d. Tortikolis Konginetal
e. Fruktura
f. Mikrosefalus
g. Osteoporosis
h. Rakitis
i. Skolio Kongenitalis
2. Penyakit pada Sendi
a. Dislokasi
b. Artritis
c. Ankilosis
C. Pencegahan dan Perawatan Penyakit Tulang
DAFTAR PUSTAKA
2 | T u l a n g d a n S e n d i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bergerak merupakan aktivitas manusia yang rutin dilakukan. Menggerakkan sebagian kecil
dari tubuh sudah merupakan definisi bergerak. Manusia dapat bergerak karena terjadi
koordinasi antara tulang dengan otot. Di jaman sekarang ini telah banyak ditemukan penyakit-
penyakit yang mengganggu sistem gerak manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas pengertian serta berbagai jenis penyakit pada tulang dan sendi agar pembaca dapat
menangani penyakit tersebut dengan benar.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari tulang dan sendi?
2. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada tulang atau sendi?
3. Bagaimana cara menjaga tulang dan sendi agar tetap fit?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dari makalah ini yakni:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA `1 Biologi
2. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
3. Mengetahui berbagai macam jenis gangguan dan kelainan pada tulang dan sendi
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yakni:
1. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
2. Menambah pengetahuan tentang kelainan dan gangguan pada sendi
3. Mampu mengatasi atau mencegah terjadinya kelainan atau gangguan pada tulang dan sendi
3 | T u l a n g d a n S e n d i
BAB II
ISI
A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang berbagai penyakit tulang, ada baiknya kita
harus mengetahui struktur tulang manusia.Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri atas
kolagen, suatu protein yang besisi kalsum fosfat dan ka mineral yang memberikan
kekuatan untuk menyangga seluruh organ tubuh.
Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat dan fleksibel untuk
menahan tekanan akibat aktivitas manusia. Lebih dari 99 persen kalsium tubuh terletak
pada tulang dan gigi. Dan satu persen sisanya terdapat pada darah.
Ada dua tipe tulang yaitu
a. Cortical
Padat dan kuat. Merupakan bagian paling luar pada tulang
b. Trabecular
Bagian dalam tulang, berongga, dan membentuk struktur secara keseluruhan
Sepanjang manusia hidup, tulang terus mengalami perkembangan dan perbaikan.
Proses yang dilakukan tulang adalah resorption dan formation. Selama resorption, sel
tulang lama akan mengalami kerusakan dan digantikan oleh sel-sel khusus yang disebut
osteoclasts.
Pada proses bone formation, jaringan tulang baru akan menggantikan sel-sel tulang
lama. Sel yang melakukan proses ini adalah osteoblasts. Osteoclasts dan osteoblasts
selama proses perbaikan tulang membutuhkan berbagai hormon dan vitamin, yaitu:
o parathyroid
o calcitonin
o vitamin C
o hormon estrogen (pada perempuan)
o hormon testosteron (pada lelaki)
2. Pengertian Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.Hubungan
dua tulang disebut persendian (artikulasi).
4 | T u l a n g d a n S e n d i
a. Komponen penunjang
Beberapa komponen penunjang sendi:
Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.
Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang
yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah
dislokasi.
Tulang rawan hialin(kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
b. Macam-macam persendian
Ada berbagai macam tipe persendian:
1) Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan.
Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
2) Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi:
Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang lengan atas dengantulang belikat.
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh:
sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
5 | T u l a n g d a n S e n d i
Gb 1. Bentuk tulang penderita kifosis
3) Amfiartosis
Amfiartosisadalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan
sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk
seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
B. Macam-macam Kelainan pada Tulang dan Sendi
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk
menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Permasalahan mengenai penyakit tulang adalah sangat
kompleks.
1. Penyakit pada Tulang
Penyakit tulang sering kali tidak disadari oleh seseorang. Biasanya orang baru
menyadari setelah kondisi tulang tidak memungkinkan lagi untuk diobati.Berikut ini
adalah beberapa bentuk kelainan / gangguan tulang dan sendi pada orang dari organisasi.
a. Kifosis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang dari
punggung bagian atas/bawah melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita
menjadi terlihat bungkuk. Biasanya merujuk pada
bungkuk yang berlebihan, lebih dari 40-45 derajat.
Dalam arti cacat, itu adalah melengkung patologis
dari tulang belakang , di mana bagian-bagian tulang
belakang kolom kehilangan sebagian atau seluruh
dari mereka lordotic profil. Hal ini menyebabkan
membungkuk dari belakang , dipandang sebagai a
slouching back dan sesak nafas.
Penyebab Kifosis
Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya
1. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum termasuk:
Jenis Postural kyphosis.
Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja.
6 | T u l a n g d a n S e n d i
Permulaan umumnya lambat.
Ini lebih sering terjadi pada anak perempuan.
biasa disebut “bungkuk udang”.
postur tubuh yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan
peregangan pada ligamen tulang belakang dan pembentukan abnormal dari
tulang tulang belakang (vertebrae)
Kyphosis postural sering disertai dengan kurva ke dalam berlebihan
(hyperlordosis) di tulang belakang (lumbar) yang lebih rendah.
Hyperlordosis adalah cara kompensasi tubuh untuk kurva keluar
berlebihan pada tulang belakang bagian atas.
Jarang menyebabkan nyeri dan tak menimbulkan gangguan saat dewasa.
Sepertiga dari kasus-kasus yang parah hyperkyphosis sebagian besar
Patah tulang belakang
Penuaan tubuh cenderung ke arah hilangnya integritas muskuloskeletal,
dan
Kyphosis dapat berkembang karena penuaan
Mengatasinya dengan memperkuat otot perut dan lutut yang membuat
tubuh lebih nyaman/ cara memperbaiki ketidakseimbangan otot.
Jenis Scheuermann's kyphosis.
Scheuermann’s khyphosis (diambil dari nama radiolog Denmark yang pertama kali
menandainya).
Seperti kyphosis postural, kyphosis Scheuermann biasanya muncul pada masa remaja, sering
antara usia 10 dan 15, sedangkan tulang masih tumbuh/ tubuh terlalu kurus.
Juga disebut penyakit Scheuermann, itu sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki..
Sedangkan di kyphosis postural vertebra dan disk tampak normal, di's kyphosis Scheuermann
mereka tidak teratur, sering hernia dan irisan berbentuk lebih dari setidaknya tiga tingkat
berdekatan.
Node ini adalah hasil dari bantal (disk) antara tulang, mendorong melalui tulang di bagian
bawah dan atas sebuah vertebra (piring akhir/ end plates ).
Kelelahan adalah umum gejala yang sangat, kemungkinan besar karena kerja otot yang kuat
yang telah diajukan dalam berdiri dan / atau duduk dengan benar.
Penyebab kyphosis Scheuermann tidak diketahui, tetapi cenderung untuk berjalan dalam
keluarga (keturunan).
7 | T u l a n g d a n S e n d i
Beberapa orang dengan jenis kyphosis juga memiliki scoliosis, suatu kelainan tulang belakang
yang menyebabkan sisi-sisi ke samping jadi melengkung.
Bisa mempengaruhi tulang punggung atas dan bawah (panggul)
Orang dewasa yang mengembangkan Scheuermann selama masa kanak-kanak mungkin
mengalami peningkatan rasa sakit ketika usia mereka bertambah.
Gerak tertentu bisa memicu nyeri dan akhirnya tak kuat duduk atau berdiri lama.
Bisa diatasi dengan
i. memakai brace (rompi penyangga batang tubuh),
ii. latihan memperkuat tulang belakang, dan
iii. pemberian herba anti radang untuk pereda nyeri.
Seorang pasien yang menderita's kyphosis Scheuermann tidak bisa sadar postur tubuh yang
benar.
Apeks kurva, terletak di tulang dada, sangat kaku.
Pasien mungkin merasakan sakit di puncak ini, yang dapat diperparah oleh aktivitas fisik dan
dengan jangka waktu yang lama berdiri atau duduk.
Hal ini dapat memiliki pengaruh signifikan pada kehidupan mereka yang merugikan, seperti
tingkat aktivitas mereka adalah menahan dengan kondisi mereka, mereka mungkin merasa
terisolasi atau tidak nyaman di antara rekan-rekan jika mereka adalah anak-anak, tergantung
pada tingkat cacat.
> Jenis Congenital kyphosis.
A malformation of the spinal column selama perkembangan janin menyebabkan kyphosis di
beberapa bayi.
Beberapa tulang mungkin menyatu bersama-sama atau tulang tidak bisa terbentuk dengan
benar.
Jenis kyphosis dapat memperburuk pertumbuhan anak.
Dalam beberapa kasus, kyphosis bawaan akhirnya mengarah pada kelumpuhan/ paralysis
tubuh bagian bawah (paraplegia).
harus diatasi sedini mungkin, sebelum berusia 10 tahun.
8 | T u l a n g d a n S e n d i
Bedah pengobatan mungkin diperlukan pada tahap sangat awal dan dapat membantu
mempertahankan kurva normal dalam koordinasi dengan tindak lanjut yang konsisten untuk
memantau perubahan.
Namun, keputusan untuk melaksanakan prosedur tersebut dapat menjadi sangat sulit karena
potensi resiko pada anak.
Sebuah kyphosis bawaan juga dapat tiba-tiba muncul dalam masa remaja, lebih sering pada
anak dengan cerebral palsy dan gangguan neurologis lainnya.
>Nutritional kyphosis
- dapat menyebabkan kekurangan gizi, terutama selama masa kanak-kanak, seperti
- kekurangan vitamin D (memproduksi rakitis ) yang melembutkan tulang dan hasil dalam
melengkung dari tulang belakang dan tungkai bawah tubuh berat badan anak.
• Gibbus deformity adalah bentuk kyphosis struktural, sering sequela untuk tuberkulosis .
2. Penyebab pada orang dewasa
Gangguan yang dapat menyebabkan lengkungan pada tulang belakang pada orang dewasa,
sehingga menjadi kyphosis, meliputi:
• Osteoporosis, suatu-penyakit penipisan tulang yang terkait dengan fraktur tulang belakang,
yang menyebabkan kompresi tulang belakang dan berkontribusi untuk kyphosis
• Degenerative arthritis of the spine, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan disk
tulang belakang
• Ankylosing spondylitis, sebuah inflammatory arthritis yang mempengaruhi tulang belakang
dan nearby joints/ sekitar sendi
• Connective tissue disorders, seperti sindrom Marfan, yang mungkin mempengaruhi
kemampuan jaringan ikat untuk menahan sendi pada posisi yang benar
• Tuberculosis and other infections of the tulang belakang, yang dapat mengakibatkan kerusakan
sendi
• Cancer or benign tumors yang menimpa pada tulang tulang belakang dan memaksa mereka
keluar dari posisi
• Spina bifida, a birth defect in which part of the spine doesn't form completely, and which
causes defects of the spinal cord and vertebrae/ cacat lahir di bagian mana dari bentuk tulang
belakang tidak sepenuhnya, dan yang menyebabkan cacat dari sumsum tulang belakang dan tulang
9 | T u l a n g d a n S e n d i
belakang
• Kondisi yang menyebabkan kelumpuhan, seperti cerebral palsy dan polio, & yang membuat
tulang tulang belakang menegang
3. Penyebab lain
- trauma,
- Penyebab terbanyak tulang cedera adalah kecelakaan. Di jalan raya, kebanyakan korban adalah
pengendara sepeda motor, & dirumah jatuh dari loteng
- gangguan perkembangan atau
- penyakit degeneratif. seperti radang sendi tulang belakang, osteoporosis dengan kompresi
fraktur tulang belakang
- Kelainan otot,
- kelainan lahir bawaan,
- kekurangan vitamin D dan kalisum. Serta diperparah oleh
- posisi duduk yang salah.
- Kebiasaan sikap tubuh yang salah dapat menyebabkan kelainan, misalnya kebiasaan duduk
yang salah saat belajar, dapat menyebabkan kelainan/ perubahan kelengkungan pada tulang
punggung. Kelainan itu berupa :
i. Tulang belakang yang melengkung atau membengkok ke arah depan disebut juga lordosis
ii. Tulang belakang yang terlalu membengkok ke belakang atau disebut kifosis
iii. Tulang belakang yang terlalu melengkung atau membengkok ke samping kanan atau samping
kiri atau disebut skoliosis.
Gejala dan Tanda Kifosis
Kifosis (berasal dari bahasa Yunani, kyphos yang berarti punuk).
- tulang punggung, di mana punggung yang seharusnya berbentuk kurva dan simetris antara kiri
dan kanan ternyata melengkung ke belakang melebihi batas normal.
- Kelainan ini di masyarakat awam sering disebut sebagai “Bungkuk”
Kifosis sering dihubungkan dengan skoliois,
- tulang belakang melengkung menyamping.
- Baru disebut kifosis bila lengkungnya lebih dari 40o. Jika lebih dari 50o dianggap tak normal.
- Kifosis ringan mungkin belum disadari karena nyaris tak menimbulkan keluhan/ tanda dan gejala
kecuali:
10 | T u l a n g d a n S e n d i
1. rasa lelah,
2. punggung nyeri, serta
3. kaku yang awalnya dianggap wajar akibat kegiatan harian.
4. orang mungkin melihat suatu pembulatan dari bahu atau punuk di punggung atas.
5. Meskipun jarang, kyphosis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti cacat fisik,
kesulitan bernapas atau kerusakan organ internal yang dipengaruhi oleh perubahan postural.
6. demam,
7. menggigil atau
8. penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
9. kelemahan,
10. rasa kesulitan berjalan, atau
11. perubahan kebiasaan kandung kemih atau usus
12. kelelahan atau sesak napas
13. sampai pemeriksaan fisik rutin atau penyaringan sekolah untuk scoliosis.
Gejala kyphosis :
• Postur membungkuk/ Slouching atau bungkuk/ hunchback
• sakit punggung
• Spinal or tenderness
• Spinal kekakuan/ stiffness atau kelembutan
• Tenaga : Kelelahan
• Sakit leher dan punggung adalah gejala yang paling sering terjadi.
• Pada Kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru tidak dapat mengembang
sempurna.
• Seringkali justru orang lain yang sudah lama tidak menyadari adanya kifosis (kebungkukan) ini.
Beberapa kelompok orang beresiko tinggi kyphosis:
• gadis remaja dengan postur tubuh yang buruk berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
postural.
• Anak laki-laki yang berusia antara 10 dan 15 berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
Scheuermann's.
• orang dewasa yang lebih tua dengan osteoporosis berada pada risiko yang lebih besar fraktur
tulang belakang yang dapat berkontribusi kyphosis.
• Orang yang memiliki gangguan jaringan ikat, seperti sindrom Marfan, juga berisiko lebih besar.
Pencegahan meliputi
11 | T u l a n g d a n S e n d i
1. pencegahan primer. Pencegahan primer agar tidak terkena Kifosis dan
2. pencegahan sekunder bertujuan agar Kifosis ditemukan sedini mungkin.meliputi :
- Jangan pula terlalu bungkuk.Sikap yang baik adalah duduk menghadap ke depan dengan tegak
- Duduk dengan posisi yang benar. Jangan terlalu sering/ berposisi lama membengkokan tubuh ke
depan/belakang/samping
- Hilangkan kebiasaan bertopang dagu
- Berolahraga teratur
- Diet yang cukup kalsium dan Vit D
Perawatan dan obat-obatan , kyphosis treatment tergantung pada penyebab kondisi dan tanda-
tanda dan gejala yang hadir.
b. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke
belakang.Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan an inward
curvature of a portion of the vertebral column . Dua segmen dari kolom tulang belakang, yaitu:
servikal dan
lumbalis, biasanya lordotic,
yaitu, mereka ditetapkan dalam suatu kurva yang memiliki
kecembungan anterior (ke depan) dan
cekungan posterior (belakang), dalam konteks anatomi manusia.
Ketika mengacu pada anatomi mamalia lain, arah kurva disebut ventral.
Lengkung dalam arah yang berlawanan, yaitu apex / puncak posterior (manusia) atau
dorsally/ bagian punggung (mamalia) disebut kyphosis .
Excessive or hyperlordosis sering disebut sebagai swayback atau saddle back
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala anak ke
ukuran normal atau bentuk.Perawatan berfokus pada cara-cara untuk mengurangi dampak
neurologis terkait cacat dan cacat. Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan microcephaly
dan biasanya dievaluasi oleh pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen medis.
g. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh.keropos dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
Osteoporosis merupakan penyakit kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan
berkurangnya kepadatan tulang secara progresif, sehingga kekuatan menjadi sangat berkurang dan
mudah terjadi patah tulang.Kerapuhan tulang terjadi jika masa tulang mulai berkurang, sehingga
tulang menjadi rapuh dan keropos. Tulang mengandung beberapa mineral anatara lain kalsium dan
fosfat.
Bagian tubuh yang sering terkena Osteoporosis
1. Tulang Punggung
2. Tulang jari tangan
3. Tulang pangkal paha
Faktor penyebab Osteoporosis
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor–faktor yang beresiko terkena
osteoporosis, antara lain :
• Wanita lebih beresiko daripada pria
• Berusia di atas 50 tahun
• Wanita yang sudah berhenti haid
• Kekurangan hormon estrogen
29 | T u l a n g d a n S e n d i
• Mengalami pengangkatan rahim / ovarium
• Kurang kalsium
• Kurang sinar matahari dan kurang vit. D
• Riwayat keluarga ada yang osteoporosis
• Perawakan kurus, tulang kecil
• Orang asia lebih beresiko dibanding orang eropa
• Perokok
• Peminum kopi dan cola / minuman bersoda
• Peminum alcohol
Pengobatan Osteoporosis
Pengobatan osteoporosis di fokus kan kepada memperlambat atau menghentikan
kehilangan mineral, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengontrol nyeri sesuai dengan
penyakitnya.
Kebanyakan 40% dari perempuan akan mengalami patah tulang akibat dari osteoporosis
selama hidupnya. Maka tujuan dari pengobatan ini adalah mencegah terjadinya fraktur (patah
tulang)
Diet: dewasa muda harus mencapai kepadatan tulang yang normal dengan mendapatkan cukup
kalsium (1000mg/hari) dalam dietnya( minum susu atau makan makanan tinggi kalsium
seperti salmon), berolahraga seperti jalan kaki atau aerobik dan menjaga berat badan normal.
Spesialis: orang dengan fraktur tulang belakang, pinggang, atau pergelangan tangan harus
dirujuk ke spesialis ortopedi untuk manajemen selanjutnya.
Olah raga: modifikasi gaya hidup harus menjadi salah satu pengobatan anda. Olah raga yang
teratur akan mengurangi patah tulang akibat osteoporosis. Olah raga yang di rekomendasikan
termasuk disalamnya adalah jalan kaki, bersepeda, jogging.
Disamping itu ada beberapa obat-obatan yang berperan penting untuk membantu mengatasi juga dapat diberikan seperti dibawah ini:
Estrogen: untuk perempuan yang baru menopause, penggantian estrogen merupakan salah
satu cara untuk mencegah osteoporosis. Estrogen dapat mengurangi atau menghentikan
kehilangan jaringan tulang. Dan apabila pengobatan estrogen dimulai pada saat menopause
akan mengurangi kejadian fraktur pinggang sampai 55%. Estrogen dapat diberikan melalui
oral (diminum) atau ditempel pada kulit.
Kalsium: kalsium dan vtamin D diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
30 | T u l a n g d a n S e n d i
Konsumsi perhari sebanyak 1200-1500 mg (melalui makanan dan suplemen).
Konsumsi vitamin D sebanyak 600-800 IU diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
Bifosfonat: pengobatan lain selain estrogen yang ada: alendronate, risedonate, dan etidronate.
Obat-obatan ini memperlambat kehilangan jaringan tulang dan beberapa kasus meningkatkan
kepadatan tulang. Pengobatan ini dipantau dengan memeriksa DXAs setiap 1 sampai 2 tahun.
Sebelum mengkonsumsi obat ini dokter anda akan memeriksa kadar kalsium dan fungsi ginjal
anda.
Hormon lain: hormon-hormon ini akan membatu meregulasi kalsium dan fosfat dalam tubuh
dan mencegah kehilangan jarungan tulang.
Kalsitonin
Teriparatide
h. Rakitis / Rachitis / Rakhitis
Rakitis adalah suatu penyakit mengenai tulang yang sedang tumbuh yang ditandai dengan
gagalnya kalsium untuk disimpan didalam tulang.Jadi tulang menjadi lunak dan mudah patah atau
berubah bentuknya. Penyakit ini terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya
menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.Karena penyakit ini
mengenai tulang yang sedang tumbuh, maka hanya terjadi pada anak-anak. Namun jika tidak
ditangani maka akan terus sampai dewasa.
Penyebab
Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus. Jadi jika tubuh kita
kekurangan vitamin D, maka kalsium tidak dapat diserap dari usus sehingga menyebabkan
hipokalsemia (kurangnya kalsium dalam darah) yang pada akhirnya akan menuju pada deformitas
(kelainan bentuk) dari tulang dan gigi serta gejala lain seperti kejang, pertumbuhan yang
terganggua, dan lemas. Penyebab lain dari rakitis adalah genetik. Telah diketahui bahwa penyakit
rakitis dapat diturunkan dari orangtua.Telah diketahui bahwa sinar matahari mempunyai pernanan
31 | T u l a n g d a n S e n d i
penting terhadap pembentukan vitamin D pada tubuh kita. Maka dari itu terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat meningkatkan kejadian rakitis, yaitu :
Bayi yang menyusui dari ibu yang jarang terkena sinar
matahari
Bayi yang jarang terkena sinar matahari
Gejala Klinis
Terdapat beberapa gejala dan tanda yang pada rakitis, yaitu :
Pada bayi, dapat dijumpai keadaan kejang, kaku, pertumbuhan fisik yang lambat, kelemahan,
dan gagal tumbuh.
Pada anak yang sudah mulai berjalan, dapat dijumpai keadaan seperti deformitas dari tulang
terutama bagian kaki seperti genu varum (bengkoknya lutut kearah luar seperti membentuk
busur panah)atau genu vakgum (bertemunya kedua lutut jika kaki diluruskan, lutut bengkok
kearah dalam).
Genu varum Genu valgum
32 | T u l a n g d a n S e n d i
Gejala dan tanda lain yang dapat ditemukan adalah hipokalsemia, tengkorak yang lunak,
pembengkakan kostokondral (rachitic rosary) dan pergelangan tangan.
Pencegahan
Dasar dari penyakit ini adalah kekurangan kalsium. Maka untuk mencegah terjadinya
kekurangan kalsium, dapat dilakukan berbagai upaya antara lain dengan mengonsumsi makanan
yang banyak mengandung kalsium, makanan yang banyak mengandung vitamin D, dan lebih
sering terpapar sinar matahari (terutama pagi hari sekitar jam 7 hingga jam 10). Vitamin D penting
karena berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dari usus, sedangkan sinar matahari
penting untuk pembentukan vitamin D.
g. Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru
lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan
tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang
serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan
dengan memasang penyangga (brace) sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk,
mungkin perlu dilakukan pembedahan
33 | T u l a n g d a n S e n d i
h. Amputasi Kongenital
Amputasi Kongenital (Missing Limbs) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
tidak memiliki sebuah lengan atau sebuah tungkai atau bagian dari lengan maupun tungkai.
Penyebabnya tidak diketahui.Pemakaian talidomid sebagai obat untuk mengatasi
morning sickness pada wanita hamil, diduga merupakan penyebab terjadinya kelainan ini.Agar
anggota gerak lebih fungsional, bisa digunakan lengan atau tungkai palsu.
i. Osteogenesis Imperfekta
Osteogenesis Imperfekta adalah suatu keadaan dimana tulang-tulang menjadi rapuh
secara abnormal. Osteogenesis imperfekta merupakan suatu penyakit keturunan. Penyakit ini
terjadi akibat adanya kelainan pada jumlah atau struktur kolagen tipe I, yang merupakan
bagian penting dari tulang. Osteogenesis imperfekta ditemukan pada 1 diantara 20.000 bayi.
Tulang mudah patah sehingga bayi
biasanya terlahir dengan banyak tulang yang
patah. Selama persalinan berlangsung, bisa terjadi trauma kepala dan perdarahanotak karena
tulang tengkorak sangat lembut; bayi bisa meninggal dalam beberapa hari setelah lahir.
Banyak bayi yang bertahan hidup, tetapi patah tulang multipel seringkali menyebabkan
kelainan bentuk dan dwarfisme (cebol). Jika otaknya tidak terkena, maka kecerdasannya
adalah normal.
Trias osteogenesi imperfekta terdiri dari:
tulang yang rapuh
34 | T u l a n g d a n S e n d i
blue sclerae (bagian putih mata tampak kebiruan)
gangguan pendengaran
Tetapi tidak semua penderita memiliki blue sclerae maupun gangguan pendengaran.
Semua penderita memiliki tulang yang rapuh, tetapi tidak selalu terjadi patah tulang
Gejala lainnya yang biasa ditemukan pada osteogenesis imperfekta:
patah tulang
pada suatu waktu terjadi lebih dari 1 patah tulang (patah tulang multipel)
patah tulang bisa terjadi setelah cedera ringan maupun sudah ada ketika bayi lahir
kelainan bentuk pada anggota gerak
tuli (gangguan pendengaran konduktif bisa terjadi pada remaja dan dewasa)
kifosis
kifoskoliosis
postur tubuh yang pendek
kelainan gigi
pektus karinatum
pektus ekskavatum (kaki cekung, punggung kaki melengkung sehingga bagian depan
punggung kaki menyentuh lantai)
pes planus (kaki datar, seluruh telapaknya menyentuh lantai)
persendian yang lemah
hipermobilitas
mudah memar
tungkai melengkung
Osteogenesis imperfekta yang berat dapat dilihat pada pemeriksaan USG yang
dilakukan pada kehamilan 16 minggu. Untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk, setiap
patah tulang harus segera diperbaiki. Gizi yang baik dan latihan yang teratur bisa membantu
meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Terapi dan rehabilitasi fisik juga bisa dilakukan.
Berenang merupakan olah raga yang baik sekali bagi penderita osteogenesis imperfekta.
Tindakan pembedahan terdiri dari pemasangan batang logam pada tulang agar tulang lebih
kuat dan untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk.Beberapa penderita mungkin
memerlukan bantuan braces atau tongkat penyangga.
Osteomalacia
35 | T u l a n g d a n S e n d i
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis,
osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.
Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita
rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
Osteomyelitis
Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacterimia, atau sepsis, yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang
1. Penyakit pada Sendi
a. Kelainan / Gangguan Pada Sendi Manusia
1) Keseleo / Terkilir / Sprained
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa,
dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang
sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
36 | T u l a n g d a n S e n d i
2) Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari
kedudukan awal.
3) Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan
posisi tulang.Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
37 | T u l a n g d a n S e n d i
ARTRITIS REMATOID
DEFINISIArtritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.Artritis rematoid juga bisa menyebabkan sejumlah gejala di seluruh tubuh.Penyakit ini terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk, dan wanita 2-3 kali lebih sering dibandingkan pria.
Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun. PENYEBABPenyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor (termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi reaksi autoimun.
DEFINISIArtritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.Artritis rematoid juga bisa menyebabkan sejumlah gejala di seluruh tubuh.Penyakit ini terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk, dan wanita 2-3 kali lebih sering dibandingkan pria.Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.
PENYEBABPenyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor (termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi reaksi autoimun.
GEJALAArtritis rematoid bisa muncul secara tiba-tiba, dimana pada saat yang sama banyak sendi yang mengalami peradangan. Biasanya peradangan bersifat simetris, jika suatu sendi pada
38 | T u l a n g d a n S e n d i
sisi kiri tubuh terkena, maka sendi yang sama di sisi kanan tubuh juga akan meradang.
Yang pertama kali meradang adalah sendi-sendi kecil di jari tangan, jari kaki, tangan, kaki, pergelangan tangan, sikut dan pergelangan kaki. Sendi yang meradang biasanya menimbulkan nyeri dan menjadi kaku, terutama pada saat bangun tidur atau setelah lama tidak melakukan aktivitas.
Beberapa penderita merasa lelah dan lemah, terutama menjelang sore hari. Sendi yang terkena akan membesar dan segera terjadi kelainan bentuk. Sendi bisa terhenti dalam satu posisi (kontraktur) sehingga tidak dapat diregangkan atau dibuka sepenuhnya. Jari-jari pada kedua tangan cenderung membengkok ke arah kelingking, sehingga tendon pada jari-jari tangan bergeser dari tempatnya. Pembengkakan pergelangan tangan bisa mengakibatkan terjadinya sindroma terowongan karpal.
Di belakang lutut yang terkena, bisa terbentuk kista, yang apabila pecah bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada tungkai sebelah bawah.
Sekitar 30-40% penderita memiliki benjolan keras (nodul) tepat dibawah kulit, yang biasanya terletak di daerah sekitar timbulnya penyakit ini.
Bisa terjadi demam ringan dan kadang terjadi peradangan pembuluh darah (vaskulitis) yang menyebabkan kerusakan saraf atau luka (ulkus) di tungkai. Peradangan pada selaput di sekitar paru-paru (pleuritis) atau pada kantong di sekitar jantung (perikarditis) atau peradangan dan pembentukan jaringan parut pada paru-paru bisa menyebabkan nyeri dada, gangguan pernafasan dan kelainan fungsi jantung. Penderita lainnya menunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening, sindroma Sj?gren atau peradangan mata.
Penyakit Still merupakan variasi dari artritis rematoid dimana yang pertama muncul adalah deman tinggi dan gejala umum lainnya.
Sindroma Felty terjadi jika pada penderita artritis rematoid ditemukan pembesaran limpa dan penurunan jumlah sel darah putih.
39 | T u l a n g d a n S e n d i
DIAGNOSA
Membedakan artritis rematoid dari berbagai keadaan lainnya yang bisa menyebabkan artritis, tidaklah mudah. Keadaan-keadaaan yang menyerupai artritis rematoid adalah:
Pola gejalanya sangat khas, tetapi untuk memperkuat diagnosis perlu dilakukan:
1. Pemeriksaan darah - 9 dari 10 penderita memiliki laju endap
eritrosit yang meningkat - sebagian besar menderita anemia - kadang jumlah sel darah putih berkurang - 7 dari 10 penderita memiliki antibodi yang
disebut faktor rematoid; biasanya semakin tinggi kadar faktor
rematoid dalam darah, maka semakin berat penyakitnya dan semakin jelek prognosisnya. Kadar anti –
bodi ini bisa menurun jika peradangan sendi berkurang dan akan meningkat jika terjadi serangan.
2. Pemeriksaan cairan sendi. Biopsi nodul.
4.Rontgen, bisa menunjukkan adanya
perubahan khas pada sendi.
Mengenali artritis rematoid. Seseorang yang memiliki 4 dari 5 gejala berikut, kemungkinan menderita artritis rematoid:
1.Kekakuan di pagi hari yang berlangsung
lebih dari 1 jam (selama minimal 6 minggu)
2.Peradangan (artritis) pada 3 atau lebih sendi
(selama minimal 6 minggu) 3. Artritis pada persendian tangan,
pergelangan tangan atau jari tanan
40 | T u l a n g d a n S e n d i
(selama minimal 6 minggu)4. Faktor rematoid di dalam darah 5. Perubahan yang khas pada foto rontgen.
PENGOBATANPrinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian sendi yang terkena akan memperburuk peradangan. Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali membantu mengurangi nyeri. Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa pergerakan sendi yang sistematis.
Obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati artritis rematoid adalah obat anti peradangan non-steroid, obat slow-acting, kortikosteroid dan obat imunosupresif. Biasanya, semakin kuat obatnya, maka semakin hebat potensi efek sampingnya, sehingga diperlukan pemantaun ketat.
Obat anti peradangan non-steroid.
Yang paling banyak digunakan adalah ibuprofen. Obat ini mengurangi pembengkakan pada sendi yang terkena dan meringankan rasa nyeri.
Aspirin merupakan obat tradisional untuk artritis rematoid; obat yang lebih baru memiliki lebih sedikit efek samping tetapi harganya lebih mahal. Dosis awal adalah 4 kali 2 tablet (325 mgram)/hari. Telinga berdenging merupakan efek samping yang menunjukkan bahwa dosisnya terlalu tinggi. Gangguan pencernaan dan ulkus peptikum, yang merupakan efek samping dari dosis yang terlalu tinggi, bisa dicegah dengan memakan makanan atau antasida atau obat lainnya pada saat meminum aspirin.
Misoprostol bisa membantu mencegah erosi lapisan lambung dan pembentukan
ulkus gastrikum, tetapi obat ini juga menyebabkan diare dan tidak mencegah
terjadinya mual atau nyeri perut karena aspirin atau obat anti peradangan non-steroid
lainnya
4) Ankilosis / Ankylosis
41 | T u l a n g d a n S e n d i
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di
mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu
b. Artrogiposis Multipel Kongenital
Artrogiposis Multipel Kongenital adalah suatu keadaan dimana satu atau beberapa sendi
melebur atau mengalami kontraktur (memendek) sehingga tidak dapat ditekuk (pergerakannya
terbatas).Pada beberapa kasus, kelainan ini hanya menyerang sedikit sendi sehingga
pergerakan masih mendekati normal.Pada kasus yang klasik, kelainan ini ditemukan pada
tangan, pergelangan tangan, sikut, bahu, pinggul, kaki dan lutut.Pada kasus yang sangat berat,
hampir semua sendi terkena, termasuk sendi rahang dan punggung.Kontraktur sendi seringkali
disertai dengan kelemahan otot sehingga pergerakan penderita menjadi lebih
terbatas.Artrogriposis ditemukan pada 1 diantara 3.000 bayi baru lahir dan bukan merupakan
penyakit keturunan. Secara umum, terdapat 4 penyebab dari terbatasnya pergerakan sendi
bawaan:
Atrofi otot (pengkisutan otot atau otot tidak terbentuk sebagaimana
mestinya). Penyebab yang pasti dari terjadinya atrofi otot tidak diketahui, tetapi diduga
disebabkan oleh:
Penyakit otot (misalnya distrofi muskuler kongenital)
Demam pada ibu hamil
Infeksi virus selama hamil, yang bisa menyebabkan kerusakan sel yang menghantarkan
gelombang saraf ke otot
Rahim terlalu sempit untuk pergerakan yang normal. Misalnya
jumlah cairan ketuban yang kurang atau bentuk rahim yang tidak normal
Kelainan bentuk pada sistem saraf pusat dan korda spinalis. Pada
kasus ini, biasanya artrogiposis disertai oleh kelainan lainnya
42 | T u l a n g d a n S e n d i
e. Kelainan Pinggul, Tungkai dan Kaki.
1) Dislokasi Pinggul Bawaan
Dislokasi Pinggul Bawaan adalah suatu kelainan bentuk pada persendian pinggul yang
ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa kanak-kanak. Pinggul adalah suatu
persendian bola dan kantung; bolanya adalah kaput femoralis (kepala tulang paha) yang berada
di puncak tulang paha, sedangkan kantungnya adalah asetabulum yang berasal dari panggul.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Kelainan yang
dirasakan mungkin baru muncul pada usia 30-40 tahun, dan bisa menyerang salah satu
maupun kedua pinggul.
Kelainan ini lebih sering ditemui pada:
Anak pertama
Bayi perempuan
Bayi dalam letak bokong
Riwayat dislokasi pinggul pada keluarga
Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 1.000 bayi baru lahir.
Gejalanya bisa berupa:
Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena
Posisi tungkai yang asimetris
Lipatan lemak paha yang asimetris
Setelah bayi berumur 3 bulan : rotasi tungkai asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena
tampak memendek
Pemeriksaan yang paling penting adalah USG pinggul. Pada bayi yang lebih besar dan
anak-anak bisa dilakukan rontgen pinggul.
Penanganan adalah pada awal masa bayi, agar kaput femoralis tetap berada dalam
kantungnya, bisa dipasang alat untuk memisahkan tungkai dan melipatnya ke arah luar (seperti
kodok).Jika posisi diatas sulit dipertahankan, bisa digunakan gips yang secara periodik diganti
sehingga pertumbuhan tulang tidak terhambat.Jika tindakan tersebut tidak berhasil atau jika
dislokasi diketahui setelah anak cukup besar, maka dilakukan tindakan pembedahan.
2) Torsio femoral
43 | T u l a n g d a n S e n d i
Torsio femoral adalah suatu keadaan dimana lutut menghadap ke depan atau ke
samping.Keadaan ini seringkali membaik dengan sendirinya pada saat anak tumbuh dan mulai
berdiri serta berjalan
3) Dislokasi lutut
Dislokasi lutut adalah suatu keadaan dimana tungkai bawah pada lutut melipat ke
depan.Kelainan ini jarang terjadi tetapi jika terjadi harus segera diatasi. Biasanya dilakukan
tindakan menekuk lutut bayi secara perlahan ke depan dan ke belakang sebanyak beberapa
kali/hari serta memasang bidai agar lutut tetap tertekuk
4) Clubfoot (talipes)
Clubfoot (talipes) adalah suatu keadaan dimana bentuk atau posisi kaki terpuntir.
Lengkung kaki bisa sangat tinggi atau kaki berputar ke dalam maupun ke luar. Clubfoot sejati
disebabkan oleh kelainan anatomis
Jika tidak terdapat kelainan anatomis, maka keadaan ini bisa diperbaiki dengan
pemasangan gips dan terapi fisik. Pengobatan dini dengan gips bisa memperbaiki clubfoot
sejati tetapi biasanya perlu dilakukan pembedahan
Gangguan pembentukan tendo, tulang, sendi atau lapisan sendi.
Misalnya tendo tidak tersambung dengan sendi pada tempat yang semestinya.
Untuk memperbaiki kekuatan otot dan pergerakan sendi, dilakukan terapi
fisik.Pemasangan bidai bisa dilakukan untuk meningkatkan latihan peregangan sehingga sendi
lebih mudah digerakkan.Untuk memperbaiki posisi kaki seringkali digunakan
gips.Pembedahan sebaiknya digunakan sebagai tindakan suportif terhadap tindakan
pengobatan lainnya setelah dicapai hasil yang maksimum.
Pembedahan biasanya dilakukan pada pergelangan kaki untuk mengembalikan posisi kaki
sehingga bisa menahan beban dan berjalan.Kadang pembedahan dilakukan pada lutut, pinggul,
sikut dan pergelangan tangan agar posisinya lebih baik atau gerakannya lebih luas.Pada
beberapa kasus dilakukan pemindahan tendo untuk memperbaiki fungsi otot.
c. Artrogriposis
Artrogriposis merupakan suatu kelainan yang non-progresif, artinya tidak semakin
memburuk sejalan dengan bertambahnya usia anak. Bahkan dengan terapi fisik dan
44 | T u l a n g d a n S e n d i
pengobatan lainnya, kemungkinan akan terjadi perbaikan fungsi yang berarti. Kebanyakan
penderita memiliki tingkat kecerdasan yang normal dan ketika dewasa mampu hidup produktif
dan mandiri.
B. Pencegahan dan Perawatan Penyakit Tulang
1. Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan banyak bergerak,
komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau patah tulang.
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu
berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke
dokter
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin
D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin
BAB III
PENUTUP
45 | T u l a n g d a n S e n d i
DAFTAR PUSTAKA
www.kompas.co.id
Penyakit Tulang dan Persendian Oleh Dr. Faisal Yatim DTM&H, MPH
Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m