Top Banner
PERSPEKTIF Volune L'll Nd. I Tqhun 2002, Edist Januari DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN TERHADAP DINAMIKA SISTEM KEPENDUDUKAN INDONESIA Oleh : Achmad Basuki The change of social pauem from trudirionfll ag?arian inro modern industry hos impact in woman transformalion role. The previously woman role in the'back sitle'or'under the man' shadow' begins lo st rt into questions. Egalitariahism mofto becomes familiar together with the exrension of woman role. Anyhow, such thange should be responded with a clear and speciJic policy. Accordingly, law as 4 tool of social engineering shoald be ble to dccbmmodae them, as well as gives the giurantee for the extension of woman role thal hns been once pushed in a corner b! le udaI ism tr adi t io n. PENDAHULUAN Pasal 21 bydl (2) Undang-Undang dasar 1945 menyatakan I bihwa tiap-tiap watga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupanyang layak bagi kemanusiaan. Selanjutnya dalain rangka melaksanakah amanatkonstitusi itu, ketetapan MPR Nomor'll/MPR/1998 tentang Garis-Garis Besar haluan Negara khususnya mengenai Peranan Wanita Dalam Pembangunan Bangsa sub b menyatakan, bahwa : "peranan wanita dalam pembangunan berke bsris (Cet.miring dari pen.) selarasdengan peikenrbangan hnggung jawab dan peranannya dalam mer{ujridkdn dan mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia, tefmasuk pengembangangenerasi muda terutama anak dan remaja dalam rangka pembangunan manusiaseutuhnya". Amanat GBHN tersebut dilihat secara sosiologis merupakan respon terhadap arus perubahan yang akan dihadapi oleh masyarakar. Perubahan pola dan tata kehidupan masyarakat agraris-tradisional ke arah masyarakat industri- modern harus dihadapi denganperencanaan dan kebijaksanaan. sqcar4 cermat oleh semua komponen bangsa baik pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu s€bagai komponen masyarakat dalam mengembangkan tugas dan peran dalam pembangunan dituntut untuk meningkatkan pengetahuari dan ketrampilan terutama untuk dapat lebih mernanfaatkan kesempatan kerja diberbagaibidang. Sejalan dengan itu perlu dikembangkan suatu suasana dan iklim sosial budaya yang lebih memungkin bagi wanita dalam berperan secara aktlf dalam pembangunan. lklim sosial budaya dalam masyarakat graris-tradisional menempatkan posisi wanita sebagai second /lre di belakang pria. Hal Ini tercermin dari ,ungkapan "suqrgo nunut, nerqkq katut". Peran wanita hanya dianggap sebagai "konco wingking". Semboyan hidup yang sudah mendarah daging itu seakan sangat resisten terhadap perubahan.Oleh karena itu pada saat ada wanita yang bekerja di luar rumah sebagai konsekuensi memasuki era industri dianggap peristiwa yang tidak wajar, bahkan dianggap menyalahi kodrat. Namun karena arus industrialisasi terus berlangsung, maka lama kelamaan terjadi de- sak-ralisasi peran wanita- Masyarakat biasa mulai Dompak Transformasi Peran llanita dalam Pembangunan Terhadap Dinamika Sistem Kependudukan Indonesia 49 Achmad Basuki
8

DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

Jan 04, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF Volune L'll Nd. I Tqhun 2002, Edist Januari

DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM PEMBANGUNANTERHADAP DINAMIKA SISTEM KEPENDUDUKAN INDONESIA

Oleh : Achmad Basuki

The change of social pauem from trudirionfll ag?arian inro modern industry hos impact in womantransformalion role. The previously woman role in the'back sitle'or'under the man' shadow'begins lo st rt into questions.

Egalitariahism mofto becomes familiar together with the exrension of woman role.Anyhow, such thange should be responded with a clear and speciJic policy.

Accordingly, law as 4 tool of social engineering shoald be ble to dccbmmodae them, aswell as gives the giurantee for the extension of woman role thal hns been once pushed in a cornerb! le uda I is m t r ad i t io n.

PENDAHULUANPasal 21 bydl (2) Undang-Undang dasar

1945 menyatakan I bihwa tiap-tiap watga negaraberhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan. Selanjutnya dalain rangkamelaksanakah amanat konstitusi itu, ketetapan MPRNomor'l l /MPR/1998 tentang Garis-Garis Besarhaluan Negara khususnya mengenai PerananWanita Dalam Pembangunan Bangsa sub bmenyatakan, bahwa : "peranan wanita dalampembangunan berke bsris (Cet.miring dari pen.)selaras dengan peikenrbangan hnggung jawab danperanannya dalam mer{ujridkdn danmengembangkan keluarga sehat, sejahtera danbahagia, tefmasuk pengembangan generasi mudaterutama anak dan remaja dalam rangkapembangunan manusia seutuhnya".

Amanat GBHN tersebut dilihat secarasosiologis merupakan respon terhadap arusperubahan yang akan dihadapi oleh masyarakar.Perubahan pola dan tata kehidupan masyarakatagraris-tradisional ke arah masyarakat industri-modern harus dihadapi dengan perencanaandan kebijaksanaan. sqcar4 cermat oleh semua

komponen bangsa baik pemerintah maupunmasyarakat. Oleh karena itu s€bagai komponenmasyarakat dalam mengembangkan tugas dan perandalam pembangunan dituntut untukmeningkatkan pengetahuari dan ketrampilanterutama untuk dapat lebih mernanfaatkankesempatan kerja diberbagai bidang. Sejalan denganitu perlu dikembangkan suatu suasana dan iklimsosial budaya yang lebih memungkin bagi wanitadalam berperan secara aktlf dalam pembangunan.

lklim sosial budaya dalam masyarakatgraris-tradisional menempatkan posisi wanitasebagai second /lre di belakang pria. Hal Initercermin dari ,ungkapan "suqrgo nunut, nerqkqkatut". Peran wanita hanya dianggap sebagai"konco wingking". Semboyan hidup yang sudahmendarah daging itu seakan sangat resisten terhadapperubahan. Oleh karena itu pada saat ada wanitayang bekerja di luar rumah sebagai konsekuensimemasuki era industri dianggap peristiwa yangtidak wajar, bahkan dianggap menyalahi kodrat.Namun karena arus industrialisasi terusberlangsung, maka lama kelamaan terjadi de-sak-ralisasi peran wanita- Masyarakat biasa mulai

Dompak Transformasi Peran llanita dalamPembangunan Terhadap Dinamika SistemKependudukan Indones ia

49 Achmad Basuki

Page 2: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF Volume Vll No. I Tqhun 2002, Edisi Janutill

mendengar ungkapan wanita pekerja, wanita karierdan sebagainya. Pendek kata egaliterianism sebagaicorak masyarakat industri sudah mulai terasa di

tengah masyarakat kita dewasa ini.Realitas tersebut tentu sangat berpengaruh

terhadap dinamika sislem pendudukan Indonesia.Dalam kontek inilah hukum sebagai instmmenrekayasa sosiaf (n tool o-f social engeenering) bu\tsmampu merespon terhadap perkembangan dan

fenomena yang terjadi dalam masyarakat

RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uralan tersebut di atas, maka

dalam paper ini,dicoba untuk membahas tentangpermasalaban Yang berikut ini :l. Bagaimanakah dampak Easformasi atau

pergeseran peran wanita terhadap dinamikaSistem Kependudukan Indonesia ?

2. Bagaifnanakah peranan hukum dalam' mblindungi'rdan menciptakan iklim yang

.krindusif 'bagi pengembangan peran \ianita

dalam pembangunan ?

TINJAUAN PUSTAKAA, P€ndekatan Dinamika Sistem dalam

Kebijaksanaan KePcndudukanSebagaimana yang diungkapkan Medows

dan Medows. bahwa salah satu faktor beryengaruhtethadap berkelanjutan €kosistem bumi adalahpopulation (penduduk).t Secara teoritik masalahkependudukan mempunyai dimensi yang sangatluas, demografi maupun ekologi. Dalam kategoridemografi, masalah kependudukan berhubungandengan masalah jumlah, ciri dan penyebaran.

Sedangkan kategori ekologi khususnya biologi

I Periksa Donelfa H. Meadows, et Al., dalam "The

Limits to Growth". A Report to the club of Rome's

Project on the Predicament of Mankind' Universe

Book, New York, l9'l2,hal. ll-12.

menyangkut aspek anatomi, genetika maupun batas-batas geografis dan perilaku.'

Secara riil, masalah kependudukan munculkarena adanya proses interaksi antara berbagai subkategori (baca sub sistem) tersebut di atas secaraterus-menerus, sehingga mencerminkan adanyaperubahan dan dinamika yang tiada henti. Apabila

faktor-faktor kependudukan (baik demografimaupun ekologi) tersebut diangap sebagai

determinqnt .factors, dampayJrya akan sangatberpengaruh terhadap dinamika dari substansi (isi)

sistem kependudukan Indonesia, baik subsistemfertilitas. subsistem mortalitas, subsistem distribusimaupun subsistem harapan hiduP.s

Sehubungan dengan fenomena masalah

kependudukan yang terus berubah, maka setiapupaya dalam rangka mengantisipasi dan / atau

mengatasi masalah kependudukan harus

menggunakan metode pendekatan dinamika Sistem(system dynamic method) adapaun yang dimaksud

dengan metode dinamika sistem adalah metodependekatan yang benolak dari suatu fenomena

dinamik /a dynamic pheiwinrnoz) yang rnelibatkan

unsur-unsur yang selalu berubah. Dengan demikian

pada hakekatnya metode dinamika sistem

merupakan metode ilmiah yang menunjukkanadanya hubungan ket€rkaitan antara unsur-unsur

sebab (causa), hubungan saling keterkaitan fi,?ier-relafi onship) beserta implikasinya.a

Sebagai suatu upaya dalam mengatasi dan /

atau mengantisipasi masalah kependudukan, maka

kebijaksanaan harus memenuhi beberapa unsur:-I. Tindakan itu adalah disengaja (deliberate) dan

secara sadar diambil, dibentuk untuk suatu

keadaan di masa depan.lni mencakuP suatu

2 Periksa Hermien Hadiati Koeswadji dalam

"Hukum dan Kependudukan", Makalah Program

Pascasarjana Universitas Muslim lndonesia, ulungpandang, 1996 hal.

' Ibid, hal.8n lbid,hat.lt Ibid,hal.4-5

Dampak Transformdsi Perqn Wanita dald,n

Pembangunan Terhadap Dinamika SistemKeoendudukan Intlonesia

50 Achmad Basuki

Page 3: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PLRSPEKTIF ltolume l'll No. I Tqhun 2002, Edisi Januqri

sikap untuk meninggalkan pola-pola lama yangsudah ada, dan merupakan suatukeberanian untuk mencoba cara-cara baru.

2. Tindakan itu didasarkan aras suaruperencanaan, sehingga suatu perubahan yangdiinginkan dimasa depan dapat diramalkan(diprediksi) dengan t€pat.

3. Diperlukan adanya suatu petaturan per-Undang-Undahgan (hukum) sebagaiinstrumen (sarana) apabila tindakan tersebuthendak dilaksanakan secara ajeg.

B. l lukum Sebagai Instrumen KebijaksanaanKependudukan

Secara substansial. kebijaksanaankependudukan trerisi tentang strat€gi dalammenangani masalah kependudukan. Sehubungandengan corak. masslah kependudukan yang rumitdan kompleks .,maka dalam kebijaksanaankependudukan r harus dilakukan upayapenyederhanaan,,kedalam model-model tertentu.Rebecca J. Cook ' menginbodusir adanya 3 modelkebijaksanaan kependudukan, yaitu (l) FanilyPlaning Model, (2) The Pnpulation Control Model,dan (3) The Econonic Development Model.6L Family Planing Model

, Model ini mendasarkan pada konsepr penyediaanperawatan kesehatan kontraseptif

€ecarq. sukarela.Oleh karena model iniberhubungan dengan pelayanan kesehatanuntuk Ibu dan anak.

2. Population Control ModelModel ini menekankan pada asumsi bahwalaju pertumbuhan penduduk harus diimbangidengan pengembangan ekonomi sehinggaakan diperoleh suatu angka kelahiran dankematian yang diharapkan.

3. Ecomic Develooment Model

6 Periksa Rebecca J . Cook dalarn ,, FornulatingPopulation Policy: A Legal Approach, ''LAWASA".Vo.4 No. I June 1973, hal .88

Model ini berbijak pada anggapan bahwa padatingkat perlumbuhan ekonomi yang tinggiakan memberikan kontribusi yang lebih besardalam menurunkan angka kelahiran.'

Selanjutnya dalam rangkamengimplementasikan kebijaksanaankependudukan secara ajeg, maka kebijaksanaanitu harus dituangkan dalam produk hukum. MenurutAnthony Allot dalam bukunya "The Limits of uiw"ada 3 makha dari hukum, yaitu :- LAI(: the general idea or concept of legal

institutions abstracted from anyParticular accurance of them;

- Lare ; a cohernt, total, particular legal systemprevailing in a giien Communv olcountry:

- lqw . a particular normative provision of a Law,arule or norm ofa given legal system.E

Dalam kaitannya dengan hukum sebagaiinstrumen kebijaksanaan, maka. yang dimaksudkanadalah hukum dalam arti yang kedua, yaitu sistemhukum atau Undang-Undang yang berlakuditengah masyarakat atau negara. Hukum dalamarti indah yang dapat melaksanakan kebijaksanaankependudukan. Sisrem hukum yang mempunyaidaya paksa karena dilengkapi dengan sistem sanksiyang pasti dan didukung oleh aparat untukmenegakkannya secara tegas.

Konsep hukum dalam kaitannya sebagaiinstrumen kebijaksanaan kependudukan berartimencakup struktur dan aturan-aturan yang berfrrngsisebagai sarana untuk merubah perilaku sosialsehingga tujuan dimasa depan dapat tercapai.Dalam hal ini hukum yang berarti wujud struktur.dan aturan-aturan hukum yang perilaku manusiamerupakan produk darf tindakan manusia(deliberate) yang dilakukan secara sadar dansengaja untuk mencapai tujuan tertentu di masa

' Hermien Hadiati Kocswadji, Op. Cit, Hal.l2-13' Pedksa Anthohy Allot dalam"The Limi.ts OfZaw"B Butterworths & Co. Publishers Ltd.-London, 1980, hal.2

Dampak Transformasi Peran llanita dalqmPembangunan Terhadap Dinamika SistemKe p e n dudu kan I ndo n es i a

51 Achmad Basuki

Page 4: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF Volune VII No. I Tahun 2002, Edisi Jan ari

depan. Hukun dalam fungsinya yang demikian inimerupakan salah satu ciri pokok dari hukummodern.'

ANAI,ISAA. Transformasi Peran wanila Dalam

Pembangunan Pergeseran peran wanitsDalam negara berkembang biasanYa

pembangunan dianilan sebagal menujuindustrialisasi. 'u Kenlataan sekarang ini.pembangunan selalu mengarah kepada perubahandari masyarakat agraris tradisional kearah industrimodern. Dalarn kehidupan sosialpun terjadiperubahan-perubahansecaraberlahan tetapi pastiuntuk menyesuaikan diri dengan lingkungariTenaga tangan yang dipakai pada era agraris kinisudah diganti dengan tenaga mesin. Orang yang

tadinya hidup sederhana di desa harusmenyesuaikan diri dengan kehidupan kota agartidak disebut ketinggalan jaman.

Dengan sarana pendidikan yang memadaiserta informasi yang semakin deras dan terbukaditambah dengan lingkungan yang semakinlonggar akan t'erbentuklah pribadi-pribadi baruyang semakin mengejar identitas. Kalau prilaku initerus berlanjut, maka akan timbul konflik dimasyarakat karena masyarakat sendiri pada

dasarnya belum bisa menerima nilai-nilai barutersebut. Berdasarkan penelitiannya SoetojoPrawirohamidjojo mengernukakan bahwa pada

empat bulan pertarna selama tarun l99l cerai gugatlebih banyak dibandingkan dengan cerai talak.Anehnya cerai gugat t hun ini terbanyak diajukanoleh kaum wanita. Dari data ini menunjukkanbahwa wanita semakin tanggap terhadap dirinya.Dia tidak akan membiarkan bila diperlakukan

e Periksa Hermien Hadiati Koeswiadji, Op Cir.,hal.8l0 Loekman Soetrisno," Penbangunqn Ekonomi dqnDemokratisasi Ekonomi : SuatuPerspektifSasio/ogL " Prisma No.6 Th.XVII,LP#ES,Jakarta1988.ha|.20

semena-mena. Tingkat pendidikan yang semakintinggi menambah wawasan s€orang wanita. Tentu ia

akan makin pandai menilai apakah suaminya dinllai

"baik" sehingga dapat dipertahankan sebagai suamiatau tidak ... kita lihat makin banyak wanitamandiri, dapat menghidupi diri sendiri tanpatergantung pada suami. | |

Ketidaksiapan masyarakat menghadapiperubahan terlihat dari banyaknya masyamkat yang

menyayangkan keadaan ini. Sisi lain yang

mengharuskan peran wanita berubah adalah paham

kapitalis yang banyak diterapkan dalam pola

indutrialisasi. Berdasarkan pengamatan dapat

diketahui bahwa banyak lembaga yang tidak maumenerima pegawai yang telah bersuami Dari segi

bisnis tuntutan ini wajar saja. karena wanita yang

bersuami secara tidak langsung akan merugikanperusahaan. Hal ini disebabkan karena adanyakeharusan memberi cuti khusus kepada wanita.Tetapi bagi kaum wanita yang mengutamakankarier, nampaknya menyambut tuntutan ini sebagaihal yang biasa. Hal nampak dari tingkat perceraiankalangan karier yang lebih tinggi.

Sifat-sifat yang menentukan perilaku sosialyang disetujui untuk anggota k€dua jenis kelamin

dalam suatu budaya bergantung pada apa saja yang

dihargai oleh budaya tersebut. Misalnya nilal tinggi

diberikan pada lambang status, maka pria dianggaplebih mampu baik secara fisik intelektual untukmencari nafkah untuk diperlukan demi mendapatIambang status tersebut, dibandingkan denganwanita. Akibatnya kelompok sosial t€rsebutmengharapkan pria menjadi pencari nafkah, danwanita seharusnya memanfaatkan merekasedemikian rupa supaya pria bebas mencurahkanseluruh perhatian dan tenaga mereka dalam upayamendapatkan lambang status yang begitu dihargai.Saat ini pandangan tersebut tidak sepenuhnya

tr Periksa Soetedjo Prawrihamidjojo dalam "r(csasPerceraian di PA.Makin Meningkat Dominasi Laki-Iaki Digusur llanita". SURABAYA POST 5-61991.ha|. 5.

Danpak Transformesi Peran Wqnita dalamPembangunan Terhadap Dinamikq SistemKependudukan Indones ia

3Z Achmad Basuki

Page 5: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF L,otume VII No. t Tahun 2002, Edisi Jql .qri

diterima mengingat peran wanlta dalampembangunan sangat dibutuhkan.

. Sekali terbentuk sterlotype berperilakusebagai standar yang digunakan kelompok' sosialuntuk menentukan apakah perilaku seseorang sesuaiatau rrdak.dengan peran jenis kelaminnya, individurru t(emudlan diperlakukan sesuai.dengan penilaiantersebut Srerjolyp€. sosial juga Ueniidak sebagaisrandar evaluasi diri. Cara seorang menilai dirir iyasesuai arau.. ridak dengan kelamin dirinya iatahdcnsan melihat seberapa jauh sifatnl.a mlmenuhisranoar yang ditehtukan sesuai dengan steriotlTle,,",,.1:lly, BanS,ak pekerjaan prii yung aJpuidttat(ukan olch wanira. misalnyamengemudikanmobil.. membetulkan arap yang Locor. ;; i l ;;;;;tarn sebagainya.

, Dalam banyak hal. pekerjaan renentu

serayakn)a hanya dikerjakan untuk wanita karenasrr4tnya,.yang lembut, misalnya membordir,merangkai Lrunga, merias dan se6againya. KalaupekerJaan ini.dilakukan oleh laki_laki biasanyamasyarakat . masih. ihenganggap aneh dan paiaum:1Tnya menimbulkan penyimpangan seksualperJtaKu bagl lekaki itu.

.-- , , B.rk"it l l dengan teori evolusi pada

l.,Toanu: sosial.. sreriollpe sosial peran seks pun

rrdak rerbentuk dalam sehari. Fakta_fakta baruordasarkan:

.atas berbagai anggapan anggotaI:l:.po*

sosial mengenai perbedaan anrara jenisi(elamrn..,sehingga anggapan_anggapan mengenalpota pentaku lang diserujui bagi anggota keduaJenls .t(etamin pria dan wanita makin lamamencakup banyak aspek keh,idupan sosial.

. Pada mulanya di saat pola perilaku

Kebutuhan. sistem nilai yang berlaku dalam suatumasyarakat masih sederhana, maka penentuan peians€ks.yang didasarkan atas nilai-nilai tradi;ionaltersebut merupalan perwujudan prinsip dasarbahwa ada perbedaan antara kedua jenis kilamin.Kedua jenis. iru.tidak hanya berbeda prin$ip dasar,tetapr mereka juga berbeda dalam bidang yangpenting bagi kesejahteraan dan kemajuan ketmpofkehidupan sosial

.,.dan tempat mereka

mengidentifikasi diri. Di samping itu jugamengunggulkan jenis kelamin pria adalah sesu-ai

::TC- l"I9liti: masyarakat kita yang menganutpola patri l inialistik. Karena kedudukan -priadianggap superior. telah menjadi keyakinan umum

311*", p:'u dapat dan harus memberi sumbangan

berbeda kepada kelompok kehidupan sosial daripaoa kaum wanita. Untuk mampu memberi

:Tbulg1n. sesuai kemampuan. ,nuLu t.a* i"ni,harus. belajar memainkan peran yang diberikan

seDatk mungkin tanpa memperdulikan minat danKemampuan pribadi. Di sini tampak bahwa dalamkelompok sosial yang menganut srstem fadisionalperan wanita masih terbatas dan kecil artinya dalammemberikan sumbangan bagl kese.jahteiaan JanKemaJuan kelompok kehidupan sosial mereka.

Seiring dengan perubahan waktu, terjadipota perubahan pola kehidupan spsial menjadi lebih

I:-q"f.. dari sebelumnya. Kelompok budaya

membutuhkan sumbangan yang tebih beragam dariyang.orpertukan pada saat pola kehidupan masih:ed,erhanl Akibarnya terjadi perubahan peran seks

I:: i,1J:"it ketamin dapat memberi sumbingan bagi

ReseJaiteraan dan kemajuan kelompok sosiilmereka. Perubahan seks dapat disebut se-bagai peranseks yang sederajat. Steriotype dari pera-n seksyang sederajar didasarkan atas prinsip bahwaperbedaan anrara jenis kelamin jauh lebiir sedikiroanpada yang dikira sebclumnya dan bahwaperbedaan yang ada tidak penting dalam masyarakatdl.mana teknologi telah mengantikan p"ran yungsebetumnya dipegang dan didominasi tenaga nsik. -

_^_-,, l..ub1h3n . pola kehidupan sosial yang

semakrn kompleks ini bukannya tidak membawiKon-skuensi,,akibatnya terjadi semakin ketatnya

l-"]:t ngun dan berbagai upaya diulakukan tiap

rndrvtdu.agar tehp surfive di I ingkungannya. TakKerrnggatan wanira. agar dapat memenuhixebutu.han sebagai individu wanila mereka

:e.luya menq:mbangkan minar dan kemampuan

pnbadr.. yang dimilikinya, didukung kesemiatan

Jilq, giberikan oteh.l ingkungan antara lain jenjangpendrdrkan yang lebih tinggi. dan kesempatan kerji

Dampak TransJitrntasi peran Wqnita dalamP em b un-gunan Terhadap D nam iko Sis temLependudukon In.lonesia

53 Achmad Basuki

Page 6: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF" vdlume I'II No. I Tahui 2002, Edisi Januari

yang sama antara pria dan wanita dan kesempatan

me;ih prestasi di segala bidang sesuai dengan pasal

27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945. "Tiap-tiapwarga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan"' Namun perlu disadari, sepedi halnya tiap

oerubahan, bihwa perubahan dalam steriotypei:ng telah beralar birlangsung lambat hal iniicrU-ulti meskipun dikalangan masyarakat kimtelah mengetahui gagasan pergeseran peran seKsyang baru untuL menggantikan yang lama. tapi bilaiikaltkan dengan sudut pandang fungsional banyakmenimbulkan masalah menyangkut penerimaanmasvarakal terhadap perubahah tersebut. Misalnyadalam masvarakai Indonesia masih banyakaneeapan bahu,a wanita yang mengenyam jenjang

p.ii i j iLun perguruan tinggi akhirnya akan sia-sia.iebab tidak akan dimanfaatkan karena harus bekerjadi dapur. Sebaliknya bagi kaum pria perubahan

Deran seks akan lnengancam eksistensi statusmereka dt mata masyarakat. Masalah ini dapat

diat;si bila perubahan tersebutdiintegrasikandalam arti Deran seks tradisional dimodifikasikansedemikian rupa sehingga lebih banyak persamaan

antara peran wanila dan pria daripadaperbedaannya. Jadi perubahan tersebut t idak terjadi

secaramenyeluruh misalnya kdnsep superioriasfisik feminim dibiarkan tidak ada perubahan atausedikit saja berubah.

bengan demikian orang masih tetaPmensang.pap bahwa wanita adalah jenis individuvani le6ih lemah dalam hal f isiknya. Jadi sesuaiienlan prinsip dalam pandangan fungsional hal ini

tern-yata' bermanfaat dan perubahan peran -seks

tersebut diterima oleh ingannya; yang terbuktitidak bermanfaat dalam perubahan seks akanditolak. Karena kondisi budaya tempat wanita hidupsekarang berubah maka kepuasan sebelumnyaditerimidari peran tradisional mulai berkurang Halini menyebibkan timbulnya konflik dalam diri

wanita teisebut. Akibatnya, wanita mulai brontakmelawan peran yang diberikan oleh kelompoksosial mereka. dan mereka menuntut kesempatanuntuk memegang peran baru yang mereKa anggapsesuai dengan kebutuhannya. ltu semua merupakanwuiud eksoresi konfl ik dalam diri wanita.

Persepsi Wanita Terhadap Perannya dalamPembane.unan Persepsi wanita terhadap peran yang

diemban- datam pembangunan berkaitan denganDroses yane, dialami individu dalam kehidupanmereka.- yaitu proses sosialisasi. Sejauh individudikekanc oleh proses sosialisasi tradisional atauseiauh

"mana ii sudah masuk konsep androgini

te;eantung Dada cara individu tersebut dibesarkandaiim

' l ingkungannya. Apabila seorang anaLperempuan sewaktu pertumbuhan dibesarkan olehayah yang tidak mengekan pada peran-peran

tiadisidnall maka ia akan punya potensi untuk

melakukan rugas yang tadinya menjadi peran prra

dan ia akan siap menghadapi perubahan peran sel(s

seirine denc,an perubahan sosial yang lerjadiSehinlga orang itu dapat bersifat neksibel. mampumenyiiuaikan

-dengan tuntutan situasi yang ada

Densan demikian wanita khususnya yang

meniiliki integrasi sifat-sifat itu kemungkinanbesar berhasil dalam lingkungannya.

Aktualisasi diri, Yang merupakankebutuhan mengembangkan berbagai potensi kias

vans ada dalam individu dapat dimanifesmsikanialain bentuk peran-peran dalam kelompoksosialnva. Peran' tersebut dipil ih sendiri oleh

individu sesuai dengan keinginan dan nilai yang

berlaku dalam budaya individu itu sendiri Jadi

bersifat sanqat pribadi. Sebagai contoh adalahwanita memilih iebagai wanita karier karenaperseosinya bahwa wanila yang bekerja akaninemiunyai status lebih tinggi dan ia akan merasakebuiuhin akan altualisasi dirinya terpenuhi'Demikian halnya dengan yang hanya memilih peran

sebagai ibu rumah tangga.Perbedaan persepsi itulah yang banyak

menimbulkan masalah bagi wanita dalammenshadapi perubahan peran seks saat ini banyaksekai peian'yang tidak sesuai dengan kodratkewaniiaannyi masih juga mereka mainkan Jadi

seiauh ini masih sulit untuk memberi batasan yangjeias bagaimana peran ganda yang sesuai bagi

ianita silama persepsi aktualisasi diri dan nilai-

nilai yang berlaliu dalam masyarakat berbeda-beda'

B. P€ran Hukum Dalam MelindungiMenciptakan tklim Yang KondusifPeningkatan Peran Wanita

danbagi

Dampak Transfotmdsi Peran W(tnita dalam

Pembangunan Terhadap Dinamika SistemK ep endu du kan I n d o n es i a

54 Achmad Basuki

Page 7: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF Volume l,'ll No. I Tqhun 2002. Edisi Januari

Pada uraian terdahulu telah dibeberkanmengenai konkadiksi peran wanita dalammasyarakat agraris tradisional ke industri modem.Kondisi yang demikian membutuhkan seperangkatnorma hukum yang dapat meseimbangkan danmelindungi peran wanita dalam masyarakatnya.Secara teoritik menurut faham struktural fungsionalrnembenarkan hukum sebagai saranamenyeimbangkan kontradiksi yang kurangharmonis dalam masyarakat, karena hukum jugaberisi endapan norma sosial budaya dari masyarakatyang pada dasarnya tidak pepah berubah.Perubahan yang terjadi hanyalah bentuk luamyasaJa.

Bagi Roscoe Pound, Hukum bukan hanyamerupakan kumpulan norma-norma abstrak ataumerupakan suatu tertib hukum saja, akan tetapihukum juga merupakan suatu proses untukmengadakan keseimbangan antara kepentinganyang saling bertentangan. Hukum juga merupakansarana untuk menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan semaksimal mungkin, denganmenimbulkan pergeseran (friction) seminimalmungkin. Fungsi hukum adalah melakukan sacialengeenering dalam masyarakat, sedangkanhukum^merupakan social machinery yaitu suatu alatsosial- ' '

Bertolak dari fungsi hukum itu, makadapat dimengerti mengapa hukum seolah-olahmenciptakan kondisi yang mendua. Kondisi tersebuttidak dimaksudkan untuk menimbulkankebingungan akan retapi sebagai pembataskebebasan bagi individu yang akan menyimpangdari norma sosial budayanya.

Di dalam pembangunan, peran wanitamutlak diperlukan, tetapi pembangunan jugamemerlukan kesinambungan generasi.

diperlukan. Untuk itu GBHN menggariskan sebagaiberikut : "Peranan wanita dalam pembangunanberkembang selaras dan serasi denganperkembangan tanggung jawab dan peranannyadalam mewujudkan dan mengembangkankeluarga sehat, sejahtera dan bahagia termasukpengembangan generasi muda terutama anak mudadalam rangka pengembangan rnanusia seutuhnya".

Di bidang pembangunan keiku$enaanwanlta juga mutlak diperlukan. Untuk itu, tidakdiperkenankan karena diskriminasi antara pihakpria maupun wanita baik dalam lapangan publikmaupun lapangan privai. sebagaimana yangdigariskan dalam Konvensi Tentang PenghapusanDalam Bentuk Diskriminasi Terhadao Wanita.Konvensi yang sudah diratif ikasi dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 ini merupakankesepakatan masyarakat internasional dalam rangkamengapresiasi dan melindungi peran wanita yangseluas-luasnyadalam kehidupanbermasyarakat,yang pada akhimya akan menciplakan iklim yangkondusif bagi egalitarianisme masyarakat global.Sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor l0 tahun 1992 pasal 5 yangmenyatakan:(l) Setiap penduduk mempunyai hak dan

kewajiban yang sama dalam upayaperkembangan kependudukan danpembangunan keluarga sejahtera.

(2) Hak dan kewajiban setiap penduduksebagaimana dimaksud ayat (l) meliputisemua matra penduduk yang terdiri dari matradiri pribadi, anggota keluargat anggotamasyarakat, warganegara dan himpunankwantitas.

Dalam rangka menindaklanjuti semangategalitarianism dan ketentuan konvensi tersebutmaka dalam berbagai bidang hukum nasional sangaturgen untuk mensinkronkan semangat dan isiketentuan yang ada didalamnya, Misalnyadibidang hukum kepegawaian, khususnyamenyangkut persamaan hak dan kewajiban sepertipenggajian, kesempatan untuk mengejar

Pembangunan memerlukan generasi penerus yangberkualitas. Oleh karena itu peran wanita sangat

| ]^- Konny HanrtrJo Soentilro, " Masalah-masaldhSosiologi ukum". Sinar Baru, Bandung, 1984,nat.J)

Dampak Transformasi Peran llanita dalamPembangunan Terhadap Dinamika SistemKep e ndu du ka n I ndo ne s i a

55 Achmad Basuki

Page 8: DAMPAK TRANSFORMASI PERAN WANITA DALAM …

PERSPEKTIF Volume VII No. I Tqhun 2002, Edisi Januqri

kepangkatan dan jenjang karier dan lain sebagainya.Demikian pula halnya di bidang hukum perburuhandan hukum sektoral lainnya.

KESIMPULANBerdasarkan analisa dan uraian tersebut di atasmaka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:1. Ada 3 peran alternatif bagi kaum wanita, yaitu

sebagai istri; sebagai istri sambil bekerja sertasebagai pekerja murni. Masing-masing perantersebut mempunyai konsekuensi yang berbedaantara satu dengan yang lain terhadap dhamlkasistem kependudukan.Pada kenyataannya di era induslrialisasi banyakkaum wanita yang memilih peran sebagai istrisekaligus sebagai pekerja, entah untukmenambah penghasilan keluarga atau pununtuk mengembangkan potensi diri. Berkaitandengan CBHN menegaskan bahwakebijaksanaan pembangunan nasional selaintelah mengikutsertakan kaum wanita dalamsegenap kegiatan pembangunan, tetapi masihtetap mempertahankan peran wanita secaratradisional sebagai ibu rumah tangga.

2. Hukum memegang peran yang sangat pentingdalam menciptakan iklim yang kondusif bagipengembangan peran wanita menujukesejajaran peran pria dan wanita dalampembangunan. Eksistensi KonvensiPenghapusan Segala Bentuk DislciminasiTerhadap wanita merupakan acuan ataulandasan dalam membangun sistem hukumnasional yang menyangkut peranan wanita.

DAFTAR BACAAN

Allot, Anthony, 1980, "The Limits Of Law",Butterworth & Co Publishers Ltd.,London;

Cook Rebecca l, 1973, "Formulating PopulationPolicy : A Legal Approach", LAWASIAJOURNAL. Vol. 4 No.l June;

Kirchner, James W. et al., 1988, "CarryingCapacity, Population Growth andSustainable Development";

Koeswadji, Hermien Hadiati, l993, "ImplementasiUU 1992 No. 24 Tentang PenataanRuang;

1986, "Hukum dan Kependudukan",Makalah Program PascasarjanaUniversitas Muslim lndonesia, UjungPandang;

Meadows, Donella H.. et al., 1972, "Th€ Limits toGrowth : A Report For The Club Of

Rume'sProject on The Predicament Of

Mankind",Universe Book, New York;

Muscat, Robert, 1988, "Carrying Capacity andRapid

Population Growth : Definition, Casis,and Consequences;Prawirohamidjojo, Soetojo, 1991, "Kasus

Perceraian di PA Makin MeningkalDominasi Laki-laki Digusur Wanita",SURABAYA POST 5 Juni;

Soemitro, Ronny Hanitijo, l984, "Masalah-masalahSosiologi Hukum", Sinar Baru, Bandung;

Soetrisno. Loekman, 19E8, "PembangunanEkonomi dan Demokratisasi Ekonomi :Suatu Perspektif Sosiologi", PzuSMANo.6 TFi. XVII. LP3ES, Jakarta;

Himpunan Ketetapan Majelis PermusyawaratanRakyat Republik Indonesia Tahun 1988;Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 TentangPengesahan Konvensi Mengenai PenghapusanSegala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita(Convention on The Elimination Of All FormsDiscrimination Againts to Women);Undang-Undang Nomor l0 Tahun 1992 TentangPerkembangan Kependudukan dan PembangunanKeluarga Sejahtera;

Dampak TransJbrmasi Peran Wanitq dalamP em bangun an Terhadap Dinamika SislemKependudukan I ndones ia

56 Achmad Basuki