DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/3878/1/SKRIPSI REVISI DETA OK.pdfmenimbulkan dampak, yaitu dampak positif maupun dampak negatif. Hasil teknologi telah

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

JAUHARUL IHSAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS

TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Deta Piscanda

NIM: TP.161436

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

JAUHARUL IHSAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Agama Islam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Deta Piscanda

NIM: TP.161436

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Satimin dan Ibunda Supriyati untuk kakakku

tersayang Elsa Gusdi Astuti Amd.keb untuk yang terkasih Angga Towar Dani

Saputra dan selanjutnya kepada sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan

khususnya PAI A 2016 dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

viii

MOTTO

﴾٦يسزا ﴿ إى هع العسز

صب ﴿ ﴾٧فئذا فزغت فا

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

( dari satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain.

( Q.S. Al Insyiroh 6-7 )

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tiada

tempat untuk memohon kecuali kepada-Nya atas Ridho serta hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul : Dampak

Teknologi Informasi Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi. Sholawat beserta salam tak lupa pula

penulis haturkan kepada junjungan umat Nabi dari segala Nabi dan pimpinan para

Rasul yakni Habibullah Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

alam kegelapan yang penuh dengan kebodohan menuju alam yang terang benderang

yang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga kita bias membedakan mana yang hak

dan mana yang bathil, semoga sifat beliau selalu tercurahkan kepada kita di dunia dan

diakhirat kelak.

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapat gelar sarjana pendidikan pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak pihak yang telah memberikan motivasi

kepada penulis baik secara moril maupun materil, untuk itu pada kesempatan ini

dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof.H.Su’aidi Asy’ari MA,Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

jambi

2. Dr.Hj.Fadhilla.,M.Pd Sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Dr. Risnita.,M.Pd sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Dr. Najmul Hayat.,S.Ag,M.Pd.I sebagai wakil dekan 2 Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

x

5. Dr.Yusria.,S.Ag.,M.Pd Sebagai wakil dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Mukhlis .,S.Ag.,M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifudddin Jambi

7. Bapak Iskandar,M.Ph.D selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Nasir, M,FiI.I

selaku dosen pembimbing II yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

motivasi dan nasehat demi terselesainya skripsi ini.

8. Bapak Bustan Salim,S.Pd selaku kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan Kota Jambi yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

Penulis menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pengembangan pengetahuan dalam bidang pendidikan. Semoga Allah

SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Jambi, Juni 2020

Penulis

Deta Piscanda

TP.161436

xi

ABSTRAK

Skripsi ini dilatar belakangi oleh kurangnya perilaku keagamaan siswa karena

perkembangan teknologi informasi yang semakin maju seperti smartphone. Mereka

kurang mengamalkan tata tertib sekolah dan melaksanakan kegiatan ibadah seperti

sholat dzuhur berjamaah dan yasinan mingguan setiap jumat pagi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan

jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field recearch). Sumber

data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu: guru, data skunder yaitu: siswa.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

Dokumentasi,data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan Kota Jambi, kurang disiplin karena dampak dari perkembangan

teknologi informasi tersebut.

xii

ABSTRACT

This thesis is motivated by the lack of religious behavior of students because of the

development of increasingly advanced information technology such as smartphones.

They do not practice school rules and carry out religious activities such as the midday

prayer and weekly prayer every Friday morning.

The method used in this research is descriptive qualitative method, and the type of

research used is field research (field recearch). Data sources from this study consisted

of primary data, namely: teacher, secondary data, namely: students. While the data

collection techniques used are observation, interviews, documentation, data that has

been collected and then processed by means of data reduction, data presentation and

drawing conclusions.

The results showed that the religious behavior of Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan students in Jambi City, lacked discipline because of the impact of the

development of information technology.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

NOTA DINAS ......................................................................................................ii

KARTU KONSULTASI .....................................................................................iii

PENGESAHAN ...................................................................................................iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .....................................................................v

PERSEMBAHAN ................................................................................................vi

MOTTO ...............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .........................................................................................viii

ABSTRAK ...........................................................................................................x

ABSTRACT .........................................................................................................xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................7

C. Rumusan Masalah .....................................................................................6

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian..............................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................9

A. Kajian Teori ..............................................................................................9

1. Definisi Teknologi Informasi ..............................................................9

2. Dampak-Dampak Teknologi Informasi ..............................................17

3. Definisi Perilaku Keagamaan Siswa ...................................................18

B. Penelitian Relevan .....................................................................................25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................22

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................22

xiv

B. Social Setting ............................................................................................22

C. Subjek Penelitiaan .....................................................................................23

D. Jenis dan Sumber Data ..............................................................................23

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................25

F. Teknik Analisis Data .................................................................................27

G. Uji Keterpercayaan Data ...........................................................................27

H. Jadwal Penelitian .......................................................................................28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................33

A. Temuan Umum..........................................................................................33

B. Temuan khusus dan pembahasan ..............................................................43

BAB V PENUTUP ...............................................................................................61

A. Kesimpulan ...............................................................................................61

B. Saran ..........................................................................................................62

C. Penutup ......................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................64

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ............................................................................ 34

Tabel 4.1: Daftar keadaan Guru ....................................................................... 38

Tabel 4.2: daftar keadaan karyawan................................................................. 39

Tabel 4.3: daftar keadaan Siswa....................................................................... 40

Tabel 4.4: Daftar keadaan prasarana sekolah ................................................... 41

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.5. Struktur Organisasi Sekolah………………………………………42

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data .....................................................

Lampiran 2: Daftar Informan ..........................................................................

Lampiran 3: Foto Kegiatan ..............................................................................

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hidup manusia sangat di pengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Teknologi banyak mengasilkan mesin dan alat-

alat seperti jam, mpbil, hp, tv, dan lain sebagainya, agar manusia dapat hidup

lebih mudah, aman, dan senang dalam lingkungannya. Alat-alat tersebut juga

menimbulkan dampak, yaitu dampak positif maupun dampak negatif.

Hasil teknologi telah sejak lama di manfaatkan dalam pendidikan.

Penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, tv, komputer, dan lain sebagainya

itu di manfaatkan bagi Pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat tersebut tidak di

buat khusus untuk keperluan Pendidikan, akan tetapi alat-alat tersebut ternyata

dapat di manfaatkan dalam dunia Pendidikan.

Perkembangan peradaban manusia di iringi dengan perkembangan

cara penyampaian informasi yang selanjutnya di kenal dengan istilah

(Teknologi Informasi). Pada awalnya teknologi informasi di kembangkan

manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk

pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan

informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu

dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus

berkembang tetapi penyampaian bentuknya lebih modern.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong

kemajuan di semua bidang kehidupan, termasuk kemajuan dalam bidang

teknologi informasi. Hal ini telah membuka kesempatan bagi umat manusia

untuk mengakses semua informasi global yang mengakibatkan terjadinya

gejala duni tanpa batas ( bordless word ). Teknologi informasi adalah sarana

prasarana (hardware, software, userware) sistem dan metode untuk

memperoleh, mengirimkan, mengelola, menafsirkan, menyimpan,

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. (Bambang

Warsita, 2008:135).

Menurut Luces dalam buku karangan Bagaskoro yang berjudul

Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi “Teknologi informasi adalah

segala bentuk teknologi yang di terapkan untuk memproses dan mengirimkan

informasi dalam bentuk elektronik”. (Bagaskoro, 2019:18)

Teknologi informasi di artikan sebagai ilmu pengetahuan dan dalam

bidang informasi yang berbasis computer dan perkembangannya sangat pesat.

( Lantip dan Rianto, 2011:4).

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang di gunakan untuk

mengola data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,

menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan

informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat

waktu. (Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo, 2011:57)

Teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang di

gunakan untuk menciptakan, meyimpan, mengubah, dan menggunakan

informasi dalam segala bentuknya (Suyanto 2005:10).

Teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang

menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan,

memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

informasi. (Suyanto, 2005:10).

Teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang

mendukung untuk me record, menyimpan, memproses, mendapat,

memancar/mengantarkan dan menerima informasi. (Munir, 2009:31)

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era

globalisasi saat ini tidak bias di hindari lagi pengaruhnya terhadap dunia

Pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia Pendidikan untuk selalu dan

senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam

peningkatan mutu Pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi

3


dunia Pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi teknologi

computer dengan telekomunikasi (Baharudin,2010:27).

Institut Pendidikan di Indonesia mulai berlomba-lomba manfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk Pendidikan denagn membangun

infrastruktur hardware, jaringan internet, pengadaan software dan lain

sebagainya, yang semua itu di lakukan dalam usaha memenuhi kebutuhan

akan metode-metode pembelajaran yang lebih efektif dan efesien. Pelatihan-

pelatihan dengan pemanfaatan aplikasi komputer pun sering di selenggarakan

seperti; Intelligent Tutoring system (ITS), Computer Basad Traning (CBT),

dan e-Learning System (Hariningsih,2005:15).

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia

Pendidikan dari pertemuan tatap muka yang konvensional ke arah Pendidikan

yang lebih kearah terbuka. Pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes

(fleksibel), terbuka dan dapat di akses oleh siapapun yang memerlukan tanpa

pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman Pendidikan sebelumnya.

Pendidikan masa mendatang akan lebih di tentukan oleh jaringan informasi

yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukan berorinetasi pasa

Gedung sekolah.

Kecenderungan perubahan dan inovasi dalam dunia Pendidikan akan

terus terjadi dan berkembang dalam mamasuki abad ke-21 sekarang ini.

Perubahan tersebut antara lain lebih mudah dalam mencari sumber belajar,

lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan ICT, makin

meningkatknya peran media dan multi media dalam kegiatan pembelajaran.

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini mempermudah

penyebaran informasi keberbagai wilayah, bahkan informasi menyebar

dengan cepat sampai ke semua belahan dunia. Informasi terkini yang terjadi di

suatu wilayah dapat di peroleh dengan mudah, sehingga keberadaan teknologi

informasi saat ini telah membantu proses kehidupan manusia dalam

menjalankan kegiatan sehari-hari, begitu juga dengan dunia Pendidikan.

4


Kemajuan bidang teknologi mempunyai dampak yang sangat banyak,

dampak positif, maupun dampak negatif, dan memberi tantangan pada dunia

Pendidikan , khususnya dalam proses belajar mengajar. Dampak ini akan

sesuai pada hal yang mereka akses pada teknologi yang digunakan seperti

Smartphone yang biasa digunakan untuk mengakses internet, cenderung

disalah gunakan pada saat jam belajar di sekolah dan lebih tidak berkaitan

dengan pembelajaran ataupun Pendidikan khususnya.

Kemudahan dan kebebasan dalam mengakses semua hal tentu sangat

berdampak kepada perilaku siswa, akses yang tidak sesuai dengan pendidikan

pada jam belajar disekolah justru menghambat target pencapaian siswa

disekolah seperti pemahaman materi pembelajaran. Selain itu, penggunaan

teknologi yang tidak sesuai dengan pendidikan mengakibatkan kurangnya

interaksi siswa kepada gurunya, sehinngga keakraban antara guru dan siswa

menjadi tidak harmonis. Dalam jangka lanjut masalah tersebut akan

berdampak pada perilaku siswa kepada guru bahkan lingkungan mereka

sehari-hari.

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota jambi sebagai Lembaga

sekolah islam dan Lembaga sekolah swasta, dengan jumlah siswa yang tidak

terlalu banyak, berusaha menanamkan nilai-nilai islam, salah satunya yaitu

dari perilaku keagamaan mereka. Sekolah tersebut berusaha menanamkan

tingkah laku sopan santun, menghargai satu sama lain, dan menghargai guru-

guru atau yang lebih tua. Selain menanamkan nilai-nilai islam dari segi

perilakunya sekolah ini juga mengadakan ibadah seperti sholat dzuhur

berjamah setiap hari, dan yasinan setiap jum’at pagi.

Tetapi keadaan yang terjadi sangat berbanding terbalik dari apa yang

di harapkan. Perilaku siswanya tergolong sebagai perilaku yang kurang baik,

seperti kurangnya rasa menghargai terhadap yang lebih tua termasuk terhadap

para guru. kurangnya rasa simpati antar sesama, dan kurangnya kemauan

untuk belajar dalam proses belajar mengajar yang di laksanakan. Sebagian

5


siswa yang kurang dalam menaati tata tertib sekolah, tidak ikut dalam

melaksanakan ibadah seperti sholat dzuhur berjamaah dan yasinan mingguan

yang dilaksanakan setiap hari jum’at pagi.

Persoalan yang sering muncul di MTsS Jauharul Ihsan Kota Jambi ini

adalah Dampak Teknologi Informasi Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa.

Tak jarang kita melihat adanya perilaku siswa yang kurang dalam kata baik.

Mereka terlihat kurang bersemangat dalam proses belajar, Mereka cenderung

kurang memperhatikan guru ketika guru menjelaskan pelajaran. Ketika guru

berhalangan hadir sebagian dari mereka memanfaatkan jam kosong itu dengan

bermain Teknologi Informasinya yaitu Smartphone, dan terjadinya akses

internet yang mengarah pada dampak positif maupun dampak negatif dari

penggunaan teknologi informasi tersebut. Dampak positifnya mereka

mengakses soal-soal yang di berikan guru tersebut di internet untuk

mendapatkan jawaban yang tepat, dampak negatifnya seperti akses games,

penyebaran hoax, dan lain sebagainya. Sebagian dari mereka mengerjakan

tugas yang di berikan guru ketika guru tidak bisa hadir tersebut,dan terjadinya

akses internet yang mengarah pada dampak negatif dari penggunaan teknologi

informasi tersebut, seperti akses games, penyebaran hoax, dan lain

sebagainya. Kurang menaati tata tertib sekolah, sebagia ada yang tidak

mengikuti ibadah yang dilaksanakan sekolah seperti sholat dzuhur berjamaah

dan yasinan mingguan yang dilaksanakan setiap hari juam’at pagi. Hal ini di

sebabkan karena tidak adanya kesimbangan antara nilai-nilai keagamaan pada

diri individu dan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju,

adanya dampak negatif dari teknologi informasi tersebut, dan masih

kurangnya perilaku keagaaman pada diri anak itu sendiri.

Selain itu terdapat juga berbagai masalah dalam dunia pendidikan

seiring dengan kemajuan teknologi informasi pada saat ini. Yaitu kurangnya

waktu belajar pada diri anak karena kemajuan teknologi tersebut.

6


Berdasarkan dari pengamatan awal yang di lakukan oleh peneliti

(grand tour) di MtsS Jauharul Ihsan Kota Jambi perilaku keagamaan siswa

maupun siswi, masih sangat jauh dari kata baik, salah satu penyebab nya

adalah dampak kemajuan teknologi informasi sekarang ini. Mereka cenderug

tidak bisa memanfaatkan penggunaan teknologi informasi tersebut. Dan

dampak dari teknologi informasi itu sangat berpengaruh terhadap perilaku

keagamaan mereka di sekolah. Beberapa perilaku yang tidak seharusnya

dilakukan siswa kerap terjadi di lokasi penulis melakukan pengamatan

misalnya sering bermain game atau bermain Smartphone saat sedang berada

di lingkungan sekolah, kurang menaati tata tertib sekolah, kurang menghargai

guru dikelas, berbicara kasar kepada teman disekolah, tidak tertib dalam

menjakankan sholat berjamaah dan yasinan mingguan. Dan sebagian dari

mereka memilih bermain Smartphone di kelas. Bahkan siswa terlihat kurang

bersemangat dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti

masalah perilaku anak di lingkup sekolah, untuk itu penulis mengambil judul.

“DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN SISWA DI MTsS JAUHARUL IHSAN KOTA JAMBI”.

B. FOKUS PENELITIAN

Dalam peneliti ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya

tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan

penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti bagaimana dampak

teknologi informasi (Smartphone) terhadap perilaku keagamaan siswa kelas

VIII di sekolah.

7


C. RUMUSAN MASALAH

Melihat dari permasalahan di atas maka yang akan menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan teknologi informasi di kalangan siswa kelas

VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi?

2. Apa saja dampak positif dan negatif teknologi informasi terhadap perilaku

keagamaan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota

Jambi?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi penggunaan

teknologi informasi untuk meningkatkan perilaku keagamaan siswa kelas

VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi?

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan teknologi

informasi di kalangan siswa kelas VIII di Madrasah

Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi.

b) Untuk mengetahui bagaimana dampak positif dan negatif

teknologi terhadap perilaku keagamaan siswa kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi.

c) Untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam mengatasi

penggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan perilaku

keagamaan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan Kota Jambi.

2. KEGUNAAN PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan

manfaat kepada seluruh pembaca antara lain:

a) Segi Teoritis

8


Hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan

kontribusi pemikiran Pendidikan islam mengenai strategi yang

di lakukan guru dalam mendidik dan meningkatkan perilaku

keagamaan siswa yang lebih baik lagi di lingkungan sekolah.

b) Segi Praktis

a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini di harapkan mampu

membantu siswa dalam meninhkatkan nilai-nilai

religious dalam dirinya dan berperilaku baik di

lingkungan sekolah.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini di harapkan dapat

menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman

bagi guru dalam mendidik siswa agar dapat berperilaku

baik.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat

menambah wawasan pengetahuan, serta pengalaman

bagi peneliti sendiri untuk menjadi bahan pembelajaran

untuk mendidik siswa-siswanya kelak.


BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Tentang Dampak

1. Pengertian Dampak

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang/benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau

hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang

dipengaruhi. (KBBI Online, 2010).

Dari penjabaran di atas maka kita dapat membagi dampak ke dalam dua

pengertian yaitu:

a. Pengertian dampak positif

Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,

mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar

mereka bisa mengikuti atau mendukung keinginanya. Sedangkan positif

adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama

memperhatikan hal-hal yang baik. Positif adalah suasana jiwa yang

mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan,

kegembiraan dari pada kesedihan, optimise dan pesimise. Positif adalah

keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang

sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya membelokan fokus mental

seseorang pada yang negatif. Bagi orang yang berfikiran positif

mengetahui bahwa dirinya sudah berfikir buruk maka ia akan segera

memulihkan dirinya. Jadi dapat di simpulkan pengertian dampak positif

adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau

10


memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti

atau mendukung keinginannya yang baik.

b. Pengertian dampak negatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah

pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negative. Dampak adalah

keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi

kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah

disimpulkan bahwa pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan

dengan dampak positifnya.(KBBI Online, 2010)

Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak negative adalah keinginan

untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan

kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung

keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.

B. Gambaran Umum tentang Teknologi

1. Pengertian Teknologi

Teknologi di artikan sebagai barang yang di hasilkan oleh kegiatan

manusia. Pengertian ini adalah definisi dari akar katanya berasal dari

bahasa Yunani : teche, seni kerajinan dan logia, perkataan.

Pengertian teknologi lain yaitu, merupakan seluruh kemampuan,

peralatan, dan tata kerja serta kelembagaan yang teknologi lain yaitu,

merupakan seluruh kemampuan, peralatan, dan tata kerja serta

kelembagaan yang di ciptakan untuk bekerja secara lebih efektif dan lebih

efesien. Dalam pengertian ini teknologi terdiri atas unsur yang terkandung

dalam diri manusia dalam bentuk ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap

dan perilaku, serta etos semangat kerja, teknilogi yang terkandung dalam

mesin dan peralatan, produk serta barang buatan manusia, teknologi yang

terkandung dalam kelembagaan yang di ciptakan manusia, serta

organisasi, manajemen, tata cara, serta teknologi yang terkandung dalam

11


dokumen yang memuat informasi, rumus, dan lain-lain. ( Andi Abriani

2015:2 )

Kata teknologi secara harfiah berasal dari Bahasa “textere” yang

berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya

tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal

tersebut sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu

tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat

dalam mencapai suatu hal yang di inginkan.

Teknologi juga di artikan sebagai keseluruhan metode yang secara

rasional mengarah dan memiliki ciri efesien dalam setiap kegiatan

manusia. (Erlisa Dwi Ananda 2016:14)

Teknologi telah di kenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu

karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih Makmur, dan

lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi,

meskipun istilah teknologi belum di gunakan. Istilah teknologi berasal dari

“teche” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah

teknologi dapat di artikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan

memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,

panca indra, dan otak manusia.

Pengertian yang lain, telah di berikan oleh Arnold Pacey “The

application os scientific and other knowledge to practical task by ordered

systems. That involve people and organizations, living things and

machines”. Dari definisi ini tampak, bahwa teknologi tetap terkait pada

pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaannya, karena itulah teknologi

tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan

politik.

12


Jack Febrian mendefinisikan, teknologi adalah aplikasi ilmu dan

engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas

dan memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efsiensi

manusia pada berbagai aspek. Secara luas teknologi merupakan semua

manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta manusia untuk

membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan

kehidupannya. (Jack Febrian 2000:17)

Dalam arti klasik, ilmu pengetahuan dalam pengertian luas, yang

bertopeng kepada ilmu-ilmu alam yang ilmu-ilmu seperti perencanaan,

konstruksi, pengamanan, utilitas, dan sebagainya dari semua bangunan

Teknik, sipil maupun militer.

a. Pandangan Islam Terhadap Teknologi

Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang

melengkapi keseluruhan sistem sosial. Akan tetapi masalah agama

berbeda dengan masalah pemerintahan, hokum yang lazim menyangkut

alokasi serta pengendalian kekuasaan. Berbeda pula dengan kerja,

produksi dan pertukaran/perdagangan.

Sebenarnya Lembaga keagamaan adalah menyangkut hal yang

mengandung arti penting tertentu menyangkut masalah aspek kehidupan

manusia, yang dalam tendesinya menyangkut sesuatu yang mempunyai

arti sangat penting bagi manusia, bahkan sejarah menunjukkan bahwa

Lembaga-lembaga keagamaan merupakan bentuk asosiasi manusia yang

paling mungkin untuk terus tetap bertahan.(Haris Budiman, 2017:37)

Kecenderungan kehidupan dunia saat ini memang sangat di pengaruhi

oleh pesatnya teknologi informasi dan pengetahuan dengan segala

dampaknya, baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Hal ini

pulalah yang mendorong terjadinya arus globalisasi yang mengalir

derasnya serta membuahkan bebagai implikasi yang demikian luas dalam

segala aspekmkehidupan manusia serta bangsa-bangsa di dunia.

13


Ketika manusai berhadap dengan kemajuan teknologi informasi yang

berkembang dengan pesat serta berada dalam era modern yang di tandai

dengan berkembanganya sikap dan gaya hidup global, di sini peranan

agama sebagai pengendali sikap dan perilaku dalam kehidupan manusia

maupun sebagai landasan, etika, moral dan spiritual masyarakat suatu

bangsa dalam melaksanakan pembangunan nasionalnya menjadi semakin

penting dan menentukan.

Pandangan islam tentang teknologi dapat di ketahui prinsip-prinsipnya

seperti yang di kemukakan oleh (Rais, 1998), yang tertuang dalam surat

Al-Mujadalah ayat 11

لكن يا أيها الذيي آهىا إذا قيل لكن تفسحىا في الوجالس فافسحىا يفسح الل

وإذا ق كن والذيي أوتىا العلن درجات والل الذيي آهىا ه شزوا يزفع الل شزوا فا يل ا

بوا تعولىى خبيز

Artinya : “ Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di

antara kamu sekalian dan yang berilmu pengetahuan beberapa derajat “.

Agama islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu dan

pengetahuan baik secara nyata maupun secara tersamar seperti yang

tersebut juga dalam surat Al-alaq ayat 1-5.

Berdasarkan wahyu pertama tersebut tidak menjelaskan apa yang

di maksud dengan iqra (apa yang harus di baca), karena Al-qur’an

menghendaki umat membaca apa saja selama bacaan tersebut bermanfaat

bagi umat manusia. Iqra berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah

ciri-ciri sesuatu baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Al-qur’an dan hadist sangat banyak yang menerangkan ayat-ayat

tentang hubungan antara ajaran islam dan pengetahuan serta

pemanfaatanya yang kita sebut iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk

semacam pemerintah yang mewajibkan, menyuruh, mempelajari

14


pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang berbentuk sindiran-sindiran dan

sebagainya. Kesemuanya itu tidak lain menggambarkan betapa eratnya

hubungan antara islam dan iptek sebagai hal yang tidak dapat di pisahkan

satu dengan lainnya, sebagaimana yang tersebut dalam surat Yunus ayat

101 :

ظزوا هاذا في السواوات والرض وها تغي اليات والذر عي قىم ل يؤهىى قل ا

Artinya: lakukanlah penelitian secara intensif mengenai apa-apa yang

ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. ( Haris Budiman, 2017:39 )

b. Pentingnya Agama Dalam Perkembangan Teknologi

IPTEK mempunyai peran yang semakin penting dalam kehidupan

umat manusia, malahan ada yang berpendapat bahwa iptek merupakan unsur

yang terpenting untuk memperoleh kesejahteraan umat manusia. Hakikat nilai

sesungguhnya melekat pada diri pendidik sebagai pelaksana dari Pendidikan,

sedangkan Pendidikan merupakan proses transformasi dan internalisasi ilmu

pengetahuan dan nilai-nilai islam pada peserta didik melalui penumbuhan dan

pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai kesimbangan dan

kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya ( Haris Budiman, 2017:39 ).

Perkembangan iptek yang sangat cepat dan berlangsung terus menerus

membawa perubahan dalam pola kehidupan umat manusia di penghujung

akhir abad ke-20, untuk itu umat manusia harus mampu menyusun scenario

masa depannya secara konfrehensif sehingga kembali mempimpin, sebagai

penggerak dan pelopor dalam ilmu dan teknologi abad ke-21, abad atau era

globalisasi yang penuh dengan persaingan.

Kalau kita perhatikan sebagai indikasi bahwa belum banyak kemajuan

dalam bidang iptek yang dapat di banggakan oleh umat manusia. Hal tersebut

di katrenakan oleh beberapa faktor, antara lain : masih melekatnya pandangan

yang sempit sebagian besar umat islam dalam memahami dan menerjemahkan

ajaran agama islam dalam kehidupannya, seperti pengertian ulama, hanya

15


orang-orang yang menguasai bidang agama saja. Orientasi ajaran agama

hanya tertuju pada fiqih semata seharusnya pola piker umat islam perlu di

sempurnakan dan berorientasi fiqih iptek sebagai landasan berfikir dan

bertindak di samping Al-qur’an dan As-sunnah, juga ayat-ayat kauniah

(ayat-ayat yang di gelar Allah di alam semesta). ( Haris Budiman ,2017:40 )

C. Gambaran Umum Tentang Informasi

1. Pengertian Informasi

Kata informasi berasal dari kata Prancis kuno informacion (1378)

yang di ambil dari Bahasa latin informationem yang berarti “garis besar,

konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti

aktifitas dalam pengetahuan yang di komunikasikan.

Turban mendefinisikan, informasi adalah sebuah kumpulan dari dua

kata yang terorganisir dari berbagai cara yang bermanfaat bagi penerima

informasinya. (Turban 2003:29)

D. Gambaran Umum Tentang Teknologi Informasi

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi informasi memanfaatkan computer elektronik dan

perangkat lunak computer untuk mengubah, menyimpan, melindungi,

memproses, dan memperoleh informasi. ( Sutarman, 2012:13 )

Teknologi informasi dapat di katakana sebagai ilmu yang di perlukan

untuk mengelola informasi, agar informasi tersebut dapat dicari dengan

mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan

prosedur untuk menyimpan informasi secara efesien dan efektif. Informasi itu

berupa bentuk tulisan, suara, dan gambar. ( Deni Darwan, 2012:46)

Menurut Turban et al (2003), teknologi informs (IT) adalah kumpulan

dari komponen teknologi yang di organisir ke dalam sistem informasi berbasis

computer.

Teknologi informasi adalah istilah umum yang mendeskripsikan

berbagai teknologi yang membantu untuk memproduksi, manipukasi,

16


penyimpanan, komunikasi dan menyebarluaskan informasi. Dapat di

simpulkan bahwa, teknologi informasi adalah alat yang mendukung aktifitas

sebuah sistem informasi. (M.Husaini, 2014:2)

2. Etimologi Teknologi Informasi

Teknologi informasi di lihat dari kata penyusunan adalah teknlogi dan

imformasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa

manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke

penerima sehinggan pengiriman informasi tersebut akan:

Lebih cepat

Lebih luas sebarannya, dan

Lebih lama penyimpanannya

Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di

bidang teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi

melalui Bahasa. Maka Bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan

seseorang memahami informasi yang di sampaikan oleh orang lain. Tetapi

Bahasa yang di sampaikan dari mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu

hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu

saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si

penerima itu akan di lupakan dan tidak bisa di simpan lama. Selain itu

jangkauan suara juga terbatas, untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar

informasi yang di sampaikan lewat Bahasa suara akan tergradasi bahkan

hilang sama sekali.

Setalah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui

gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bias lebih jauh. Gambar ini bias

di bawa-bawa dan di sampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang

ada akan bertahan lebih lama. (Budiana,dkk, 2015:60)

3. Manfaat Teknologi Informasi

17


Membicarakan manfaat teknologi ini, maka hamper sebagian

kehidupan kita di kelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana

maupun yang canggih. Contoh, saat kita ingin menyampaikan pesan yang

sangat penting di tempat berjauhan. Tak terbayangkan bila informasi

tersebut harus kita sampaikan dengan pesan di daun lontar atau di kirim

melalui burung merpati pos.

Saat ini, penggunaan telepon sangat memudahkan kita untuk

menyampaikan informasi sepenting apapun dalam waktu yang singkat.

Belum lagi teknologi telekomunikasi ini berkembang menjadi telepon

genggam yang fungsinya pun makin beragam.

Bentuk-bentuk teknologi informasi dalam keseharian kita:

Bidang telekomuikasi, melahirkan telepon dengan berbagai fungsi

hingga muncul telepon genggam.

Kita dapat menikmati hiburan atau peristiwa dari daerah lain dengan

mudah melalui media televise.

Tersedianya media perekam dalam bentuk cakram optik yang biasa

kita kenal dengan sebutan CD (compact disk).

Saat ini kehadiran internet mempermudah kita memperoleh

informasi apapun dari belahan dunia mana saja, hanya duduk di depan

computer kita dapat menjelajah ke mana saja. (M.Husaini, 2014:3)

4. Macam-Macam Teknologi Informasi

a. Komputer

Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan

beberapa tugas. Dapat di artikan juga computer adalah alat elektronik yang

menghubungkan komponen satu dengan yang lainnya sehunga

menghasilkan informasi yang sebelumnya telah di olah terlebih dahulu.

Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : hardware, software, dan brainware.

Menurut KBBI computer adalah alat elektronik yang bekerja secara

18


sistematis dan cermat untuk mengolah berbagai macam data. Seperti data

angka, suara dan gambar.

b. Televisi

Siaran televisi di Indonesia, mungkin di seluruh dunia, akan

menghadapi kotroversi antara di sukai dan tidak di sukai. Yelevisis

merupakan media komunikasi dan informasi yang sangat popular. Hamper

di semua rumah di dunia mempunyai media ini. Televisi berasal dari kata

tele yang berarti jauh vision yang berarti tapak, jadi televisi dapat di

artikan melihat gambar dari jarak jauh.

c. Smartphone

Smartphone atau telepon merupakan alat komunikasi dua arah yang

memungkinkan dua orang atau lebih untuk bercakap-cakap tanpa terbatas

jarak. Telepon pertama klai di ciptakan oleh Alexander Graham Bell pada

tahun 1876.

d. Internet

Internet merupakan entitas organic kooperatif, bentuk digital

pengalaman manusia, yang mampu menampung dan melayani berbagai

bentuk informasi dan kepentingan. Hubungan antara berbagai jenis

computer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun

aplikasinya, di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media

komunikasi (telepon atau satelit). (Ismail Darimi,2017:113)

E. Gambaran Umum Perilaku Keagamaan

1. Pengertian Perilaku Keagamaan

Pengertian perilaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara

mengartikan perkata. Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu

terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedangkan kata keagamaan berasal

dari kata dasar agama yang berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada

Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban yang bertalian dengan

kepercayaan itu. Kata keagamaan itu sudah mendapat awalan “ke” dan

19


akhiran “an” yang mempunyai arti sesuatu (segala tindakan) yang

berhubungan dengan agama. (WJS Poerwadarmita, 2010:569)

Menurut Rachmad Djatnika, dalam bukunya “Sistem Etika Islam”

(Akhlak Mulia) menyebutkan perilaku manusia terbagi tiga:

1. Perbuatan yang dikehendaki atau disadari.

2. Perbuatan yang dilakukan atau dikehendaki akan tetapi perbuatan itu

di luar kemampuan sadar atau tidak sadar, dia tidak bisa mencegah dan

ini bukan perbuatan akhlak.

3. Perbuatan yang samar, tengah-tengah. Yang dimaksud dengan

perbuatan itu mungkin pada perbuatan akhlak atau tidak pada

hakikatnya perbuatan itu bukan perbuatan akhlak, akan tetapi

perbuatan tersebut juga merupakan perbuatan akhlak, sehingga berlaku

juga hukum akhlak baginya yaitu baik atau buruk

Perilaku keagamaan berasal dari dua kata, perilaku dan

keagamaan. Perilaku adalah gejala (fenomena) dari keadaan psikologis

yang terlahirkan dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan dan

mencapai tujuan. Keagamaan (agama) adalah segala yang disyariatkan

oleh Allah dengan perantaraan Rasul-Nya berupa perintah dan

larangan serta petunjuk kesejahteraan dalam hidup. Secara defenisi

dapat diartikan bahwa perilaku beragama adalah “bentuk atau ekspresi

jiwa dalam berbuat, berbicara sesuai dengan ajaran agama”.Defenisi

tersebut menunjukkan bahwa perilaku beragama pada dasarnya adalah

suatu perbuatan seseorang baik dalam tingkah laku maupun dalam

berbicara yang didasarkan dalam petunjuk ajaran agama Islam.

(Anwar, 2015:18)

Sedangkan perilaku keagamaan Mursal dan H.M.Taher, adalah

tingkah laku yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan

Yang Maha Esa. semisal aktifitas keagamaan seperti shalat, zakat,

puasa dan sebagainya. Perilaku keagamaan bukan hanya terjadi ketika

20


seseorang melakukan perilaku ritual saja, tetapi juga ketika melakukan

aktifitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural, bukan hanya

yang berkaitan dengan aktifitas yang tampak dan dapat dilihat mata,

tapi juga aktifitas yang tidak tampak yang terjadi dalam seseorang.

Terbentuknya perilaku keagamaan anak/siswa ditentukan oleh

keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi anak. Keasadaran

merupakan sebab dari tingkah laku, artinya bahwa apa yang difikirkan

dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan diajarkan,

adanya nilai-nilai keagamaan yang dominan mewarnai seluruh

kepribadian anak yang ikut serta menentukan pembentukan

perilakunya. (Mami Hajaroh.1998:23)

2. Macam-Macam Perilaku Keagamaan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan

aktifitas-aktifitas kehidupannya atau dalam arti melakukan tindakan baik

itu erat hubungannya dengan dirinya sendiri ataupun berkaitan dengan

orang lain yang biasa di kenal dengan proses komunikasi baik itu berupa

komunikasi verbal atau perilaku nyata, akan tetapi di dalam melakukan

perilakunya mereka senantiasa berbeda-beda antara satu dengan lainnya,

hal ini di sebabkan karena motivasi yang melatarbelakangi berbeda-beda.

Menurut Hendro Puspito, dalam bukunya “Sosiologi Agama”

beliau menjelaskan tentang perilaku atau pola kelakuan yang di bagi

dalam 2 macam yakni:

1. Pola kelakuan lahir adalah cara bertindak yang di tiru oleh orang

banyak secara berulang-ulang.

2. Pola kelakuan batin adalah cara berfikir, berkemauan dan merasa yang

di ikuti oleh banyak orang berulang kali.

Pendapat ini senada dengan pendapat Jamaluddin Kafi, yang mana

beliau juga mengelompokkan perilaku menjadi dua macam yaitu perilaku

jasmani dan perilaku rohani, perilaku jasmani yaitu perilaku terbuka

21


(obyektif) kemudian perilaku tertutup (subyektif). ( Hendro Puspito

2010:22 )

Sedangkan Abdul Aziz Ahyadi, mengelompokkan perilaku

menjadi dua macam yaitu:

1. Perilaku oreal (perilaku yang di amati langsung).

2. Perilaku covert (perilaku yang tidak dapat di amati secara langsung).

(Abdul Azia 2008:38)

Dari beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwasannya

perilaku seseorang itu muncul dari dalam diri seseorang itu (rohaninya),

kemudian akan di realisasikan dalam bentuk tindakan (jasmaniahnya).

Secara garis besar perilaku atau akhlak di bagi menjadi dua yaitu

akhlak terhadap khalik (pencipta) dan akhlak terhadap makhluk sekitar

(ciptaan Allah). Akhlak terhadap sesame makhluk dapat di bagi menjadi

dua yaitu:

1. Ahlak terhadap manusia (keluarga, diri sendiri, dan masyarakat)

2. Akhlak terhadap lingkungan

Berdasarkan keterangan di atas maka macam-macam perlaku

keagamaan dapt di kategorikan menjadi:

1. Perilaku terhadap Allah dan Rasul-Nya

2. Perilaku terhadap diri sendiri

3. Perilaku terhadap keluarga

4. Perilaku terhadap guru

5. Perilaku terhadap masyarakat.

22


STUDI RELEVAN

1. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di MAN 2 Kuningan

yang terletak di Jl. Siliwangi Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang

Kabupaten Kuningan masalah yang teridentifikasi diantaranya penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi khususnya handphone smartphone di

kalangan siswa kelas XII IPS yang dipergunakan tidak menyesuaikan tempat

dan waktu penggunaanya. Penggunaan handphone di lingkungan sekolah

berimbas kepada perubahan perilaku sosial siswa kepada guru maupun siswa

lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi siswa kelas XII IPS, mendeskripsikan perilaku

sosial siswa terhadap guru, siswa dengan siswa di lingkungan sekolah, dan

menganalisis dampak dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

khususnya handphone smartphone terhadap perilaku sosial siswa di MAN 2

Kuningan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam,

dokumentasi, dan triangulasi. Teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu

reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dengan subjek penelitian

adalah kepala sekolah, guru, dan beberapa siswa kelas XII IPS. Hasil

penelitian menunjukan bahwa:

1). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi khususnya handphone

smartphone digunakan di waktu dan tempat yang kurang tepat.

2). Terjadi perubahan perilaku sosial siswa ketika mereka memainkan

handphone smartphone, interaksi sosial diantara siswa menjadi terganggu.

3). Dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

handphone smartphone di lingkungan sekolah yaitu: siswa tidak fokus saat

belajar, siswa menjadi individualis, dan menghiraukan lingkungan sekitar

mereka. Sedangkan dampak positifnya yaitu: membantu siswa mencari bahan

materi tambahan, membantu siswa mengerjakan tugas sekolah, dipergunakan

23


siswa untuk berwirausaha dengan berjualan online melalui handphone

smartphone.

2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan

handphone dan internet terhadap perilaku moral siswa, upaya yang telah

dilakukan oleh keluarga, guru, sekolah dan masyarakat untuk membentengi

siswa dari dampak negatif penggunaan HP dan internet serta solusi ideal yang

yang telah dilakukan keluarga sekolah dan masyarakat dalam mengatasi

dampak negatif penggunaan HP dan internet terhadap perilaku moral siswa

SMA N 3 Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskripsi kualitatif. Data dikumpulkan dari 10 orang siswa yang sering

bermasalah di kelas terkait HP, guru bimbingan konseling, guru PPKn,

anggota osis, orang tua siswa ,tokoh agama dan tokoh masyarakat melalui

wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan

bahwa handphone dan internet sebagai wujud perkembangan teknologi

memiliki dampak positif dan negatif bagi perkembangan kognitif maupun

perilaku moral siswa. Dampak positif penggunaan HP adalah sebagai alat

komunikasi yang paling efektif dan efisien dan juga media untuk mengakses

informasi berkaitan dengan pendidikan adapun siswa yang memanfaatkan HP

dan internet untuk membuka toko-toko online.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua permasalahan dalam kehidupan

keagamaan remaja, yaitu: Pertama, bagaimana dampak teknologi dan

informasi terhadap perilaku keagamaan bagi remaja saat ini di Desa Menganti

Gresik? Kedua, apa manfaat teknologi informasi terhadap perilaku keagamaan

bagi remaja saat ini di Desa Menganti Gresik?. Dari penelitian ini dapat

diketahui tingkat keimanan remaja, yakni dari pemahaman keagamaan yang di

kerjakan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu

penelitian yang menggambarkan suatu kenyataan sosial dalam masyarakat.

Sumber data dalam penelitian di peroleh dari orang-orang yang di jadikan

informan yaitu aparat desa Menganti, tokoh agama, tokoh masyarakat desa

24


Menganti, serta beberapa remaja di desa Menganti meliputi dua hal yang

saling berkaitan, yaitu pemahaman, ibadah, serta perilaku yang dapat di lihat

sehari-hari. Keduanya merupakan pokok dalam kehidupan keagamaan yang

saling berkaitan dan tidak bisa di pisahkan. Pemahaman keagamaan remaja di

desa Menganti sangat beragam. Pemahaman keagamaan tidak lepas dari peran

tokoh agamasetempat dan para orang tua tentunya sangat wajar, karena di era

teknologi informasi saat ini remaja pun memilih berkutatdengan gadjet, sosial

media, ketimbang harus mengurusi kegiatan di masjid. Para orang tua juga

khawatir terhadap remaja masjid yang terlena dan terpengaruh terhadap hal-

hal negatif akibat pergaulan dan pengaruh teknologi informasi. Dalam

melaksanakan shalat, remaja yang harusnya menerima mata pelajaran dari

pagi hingga sore di sekolah harus memperhatikan seperti pakaian dan aie

bersih.


BAB III

MENTODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana penelitian

kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh

sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu

Pendidikan.sejumlah alas an juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian

kualitatif memperkaya hasil penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan

penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah proses penelitian dan

pemahaman yang yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat

suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari

pandangan respinden dan melakukan studi pada situasi yang alami. (Iskandar

2009:11)

Penelitian kualitatif yang dilakukan pada kondisi alamiah bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument kunci. Oleh

karena itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa

bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi objek yang di teliti menjadi lebih

jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.

Hakikat peneliti kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan

hidupnya berinteraksi fdengan mereka, berusaha memahami Bahasa dan

tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya, mendekati dan berinteraksi dengan

orang-orang yang berhubungan dengan focus penelitian dengan tujuan

mencoba memahami, menggali pandangan dan pengalaman mereka untuk

mendapatkan informasi atau data yang di perlukan. (Iskandar 2009:51)

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, Kirk dan Miller dalam

Moleong mendefinisikan bahwa “peneliti kualitatif adalah tradisi tertentu

26


dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan

dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam perisitlahannya.

(Lexy J Moleong, 2011:3) Metode deskriptif juga dapat di definisikan sebagai

suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.

Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah di bentangkan, karena

sifatnya menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain

peneliti ini berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang

sedang berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang di peroleh dari

lapangan kemudian di analisis berdasarkan variable yang satu dengan lainnya

sebagai upaya untuk memberikan solusi tentang dampak teknologi informasi

terhadap perilaku keagamaan siswa MTsS Jauharul Ihsan.

Pemilihan metode ini di dasarkan atas beberapa pertimbangan.

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila terhadap

dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung

hakikat antara peneliti dengan responden, ketiga, metode ini peka dan lebih

bias menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh Bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang di hadapi. (Lexy jmoleong, 2011:5)

B. Setting dan subjek penelitian

1. Setting penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di MTsS Jauharul Ihsan, atas berbagai

pertimbanga; banyaknya fenomena-fenomena yang terjadi pada siswa

di MTsS Jauharul Ihsan seperti siswa sering main hp saat pelajaran

berlangsung, tidak mengikuti sholat dzuhur berjamaa, tidak mengikuti

yasinan mingguan, dan mendengarkan music dengan volume yang

sangat keras saat jam kosong.

27


2. Subjek Penelitian

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana di kemukakan di atas maka

yang akan di jadikan sebagai informan ( Subjek Penelitian )

a) Siswa kelas VIII

b) Guru

Adapun Teknik pengambilan sample dan informan dalam penelitian

ini menggunakan cara snow ball. Snow ball sampling adalah “ proses

penyebaran sample yang seibarat bola salju, yang mulanya kecil, kemudian

semakin membesar dalam proses “Bergulir menggelindir”. (Sanafiah Faisal,

1990:38). Sebagai objek utama (Key Informan) yaitu siswa. Adapun sebagai

informasi untuk memperoleh data tentang realita permasalahan siwa, strategi

yang di terapkan oleh guru dalam menerapkan kelakuan baik siswa.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di

peroleh langsung dari sumber utama melalui observasi dan

wawancara di lapangan. Sedangkan data sekunder yaitu data yang di

peroleh dari bacaan literatur-literatur serta sumber-sumber lain yang

berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata lain data sekunder

dapat di peroleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta

peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini di

gunakan sebagai data perlengkap atau data pendukung dari data

primer.

28


a. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil langsung dari

peneliti kepada sumbernya, tanpa adanya perantara.

(Mukhtar, 2010:86) yakni data yang di peroleh secara

langsung melalui wawancara dan pengamatan

(observasi) terhadap perkembangan permasalahan di

MTsS Jauharul Ihsan Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan di usahakan

sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari

dokumentasi (profil sekolah dan struktur organisasi)

atau publikasi lainnya. (Mukhtar,2010:90) data

sekunder adalah data yang di peroleh melalui

dokumentasi yang meliputi profil dan struktur

organisasi MTsS Jauharul Ihsan Kota Jambi.

2. Sumber Data

Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data di peroleh. (Suharsimi Arikunto, 2002:207)

sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, yang di maksud dengan

sumber data adalah subjek dari mana data-data di peroleh. (Surarsimi

Arikunto, 2002:106) sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun

tindakan, yang di dapat melalui wawancara. Sumber data peristiwa

(situasi) yang di dapat melalui observasi. Dan sumber data dari

dokumen da dapat dari instansi terkait. Menurut Lofland sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan,selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-

lainnya. (Jam’an Satori,2009:105).

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat di

peroleh yaitu:

29


a. Sumber data berupa manusia, yakni guru, dan para siswa MTsS

Juharul Ihsan Kota Jambi.

b. Sumber data berupa kondisi sekolah MTsS Jauharul Ihsan Kota

Jambi.

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi yang

berhubungan dengan keberadaan siswa, dan bentuk kehidupan

para anak di MTsS Jauharul Ihsan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang di tempuh untuk

mendapatkan data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk

memperoleh data yang valid. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

di lakukan melelui metode observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Teknik pengamatan ini di dasarkan atas penganatan secara

langsung, (Lexy J Meoleong,2011:125) Metode ini di lakukan dengan

jalan terjun langsung ke dalam lingkungan dimana penelitian itu di

lakukan dengan jalan terjun langsung ke dalam lingkungan dimana

penelitian di lakukan di sertai dengan pencatatan terhadap hal-hal

yang muncul terkait dengan informasi data yang di butuhkan. Penulis

menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung data yang

ada di lapangan, terutama tentang data yang ada di MTsS Jauharul

Ihsan Kota Jambi.

Langkah-langkah yang di lakukan:

a) Mengamai perilaku keagamaan siswa di sekolah

b) Mengamati bentuk didikan guru terhadap siswa

c) Memperhatikan upaya guru terhadap permasalahan-

permasalahan siswa yang terjadi di MTsS Jauhatul Ihsan Kota

Jambi.

30


2. Metode Wawancara/interview

Interview atau wawancara adalah suatu suatu bentuk

komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi (Nasution,2006:113) Metode wawancara ini penulis

lakukan untuk mengambil data, dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung dengan responden. Metode ini di gunakan untuk

memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber data yang

bersangkutan yaitu, guru dan siswa. Sebelum penulis melakukan

wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan

yang berkaitan dengan penelitian.

Adapun datanya meliputi:

a) Metode yang di gunakan guru untuk mendidik siswa dalam

keagamaan.

b) Strategi yang di gunakan guru di dalam mengatasi

permasalahan siswa di MTsS Jauharul Ihsan Kota Jambi.

c) Upaya-upaya guru dalam menanamkan perilaku keagamaan

di MTsS Jauharul Ihsan Kota Jambi.

d) Sejauh mana pencapaian yang di peroleh dari bentuk metode

yang di gunakan.

Interview di tinjau dari segi pelaksanaannya, maka di bedakan

menjadi:

a. Interview bebas (inguided interview) dimana pewawancara

bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data

apa yang di kumpulkan.

b. Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang

di lakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan

pertanyaan lengkap dan terperinci seperti, yang di maksud

dalam interview terstruktur.

31


c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview

bebas dan interview terpimpin. (Suharsimi Arikunto)

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap

hal-hal seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, prasasti, majalah, agenda, dan lain

sebagainya.(Sugiono,2012:132). Data tersebut antara lain :

1. Histori dan geografis

2. Struktur organisasi

3. Keadaan madrasah

4. Keadaan sarana dan prasarana

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

di bahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :

1. Reduksi Data

Proses analisis data di mulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara,

observasi, dan dokumentasi”. (Jam’an Satori,2009:219) Setelah di

baca, di pelajari, maka langkah selanjutnya adalah reduksi data.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan,

perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data-data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di

lapangan. Reduksi data di lakukan selama penelitian berlangsung.

32


2. Penyajian Data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam

analisis data adalah penyajian data atau sekumpulan informasi

yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan

kesimpulan.

3. Verifikasi / Penarikan Kesimpulan

Setelah data terkumpul di reduksi yang selanjutnya di sajikan.

Maka langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik

kesimpulan atau verifikasi dan analisanya menggunakan

Analisa model interaktif, artinya Analisa ini di lakukan dalam

bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut.

F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka di perlakukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan di dasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu, ada beberapa Teknik yang di gunakan dalam pengecekan keabsahan

temuan, di antaranya :

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini di

lakukan maka membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks,

membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkompensasikan pengaruh dsri

kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesat. Perpanjangan waktu di

lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan data yang di

kumpul. (Sugiono, 2012:219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang di cari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara

rinci berkesinambungan terhadap factor-faktor yang menonjol. (Sugioni,

33


2012:99) Hal ini di harapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul

akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalan, ataupun kesalahan

responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Trianggulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu di luar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik

pemeriksaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J

Moleong, 2011:178)

Hal ini dapat di capai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang di katakana orang di depan umum dengan apa

yang di katakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang di katakana orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang di katakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang

berpendidikan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

34


G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019-2020

agus Sep Okt des jan feb mar apr Mei Juni

3 4 1 2 1 4 4 1 4 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

penelitian X

2 Menyusun atau

menulis konsep

proposal

x

3 Mengajukan judul

ke Fakultas untuk

persetujuan judul

x

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing x

5 Seminar proposal x

6 Izin riset x

7 Pelaksanaan riset x

8 Penulisan konsep

skripsi x

9 Konsultasi kepada

dosen pembimbing x

10 Penggandaan

skripsi x

11 Munaqasah dan

perbaikan x

12 Penggandaan

skripsi dan

penyampaian

skripsi kepada tim

Penguji dan

Fakultas

x

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah


BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Temuan umum Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui dokumen sekolah, dapat

diketahui profil MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi.

a. Histori dan Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan yang terletak di kota Jambi

kelurahan beliung kecamatan Alam Barajo Kota Jambi berdiri pada tahun

1987 dengan izin operasionalnya baru keluar pada tahun 2010 sesuai dengan

Surat Keputusan Kantor Kemenag Kota Jambi No;

Kd.05.10/6/PP.00/241/2010 tentang pendirian madrasah di lingkungan kantor

kementrian Kota Jambi. Madrasah ini didirikan atas inisiatif warga yang

dilatarbelakangi oleh kekhawatiran masyarakat dengan banyaknya lulusan

Sekolah Dasar yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih jauh

dikarenakan jarak sekolah (SMP/MTs) yang cukup jauh serta keterbatasan

kendaraan pada saat itu.

Melihat kendala tersebut, tokoh masyarakat berinisiatif untuk

mendirikan sebuah sekolah lanjutan berbasis Islam yaitu sebuah Madrasah

Tsanawiyah. Hal ini sesuai dengan kultur masyarakat pada saat itu yang selalu

mengedepankan keIslaman mereka. Akhirnya berdirilah sebuah madrasah

tsanawiyah yang menjadi cikal bakal MTs Jauharul Ihsan yang berlokasi di

RT.01 Kota Jambi. Pada awalnya, Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan

mengadakan kegiatan proses belajar mengajar dengan jumlah siswa sebanyak

10 orang.

36


Mulai dari berdirinya sampai sekarang, Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan telah mengalami pergantia kepala madrasah sebanyak 5 kali.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

b. Visi Dan Misi MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi

Sebagai lembaga pendidikan Mts Jauharul Ihsan Kota Jambi telah

merumuskan visi dan misi yang di jadikan dasar dan panduan dalam

pelaksanaannya, Visi dan Misi Mts Jauharul Ihsan Kota Jambi adalah :

1. Visi MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi

”Terwujudnya Madrasah yang berkualitas, berprestasi,berakhlak mulia

dan Islami”

2. Misi MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi

a. Membangkitkan minat belajar dan berlatih untuk mencapai prestasi

yang unggul

b. Menanamkan akhlakul karimah secara terpadu dan mengamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

No Nama Tahun

1 Ibrahim. MS 1987-2000

2 Nungcik. A,Md 2001-2005

3 Hayyun Rahman 2005-2012

4 Amiruddin, M.Pd.I 2012-2015

5 Drs. Bustan Salim 2016-2020

37


c. Kurikulum MTs Jauharul Ihsan

Tabel 1 Struktur Kurikulum MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi Kelas VII :

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1

Semester 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

a. Qur’an Hadits 2 2

b. Aqidah Akhlak 2 2

c. Fiqih 2 2

d. SKI 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. B. Indonesia 5 5

4. B. Inggris 4 4

5. B. Arab 4 4

6. Matematika 5 5

7. IPA 5 5

8. IPS 4 4

9. Seni Budaya 2 2

10. Prakarya 2 2

11. Muatan Lokal 2 2

12. Penjaskes 2 2

Jumlah 45 45

38


Tabel 2 Struktur Kurikulum MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi Kelas VIII :

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1


1. Pendidikan Agama



c. Fiqih 2 2

d. SKI 2 2


3. B. Indonesia 5 5

4. B. Inggris 4 4

5. B. Arab 4 4

6. Matematika 5 5

7. IPA 5 5

8. IPS 4 4

9. Seni Budaya 2 2

10. Prakarya 2 2


12. Penjaskes 2 2

Jumlah 45 45

39


Tabel 3 Struktur Kurikulum MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi kelas IX :

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1


1. Pendidikan Agama



c. Fiqih 2 2

d. SKI 2 2


3. B. Indonesia 5 5

4. B. Inggris 4 4

5. B. Arab 4 4

6. Matematika 5 5

7. IPA 5 5

8. IPS 4 4

9. Seni Budaya 2 2

10. Prakarya 2 2


12. Penjaskes 2 2

Jumlah 45 45

(Sumber: Dokumentasi dari Data Sekolah)

40


d. Struktur Organisasi MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi

Operator

Alex Wibowo,

S.E

Kaur TU

Rice Novanti,

S.Pd

Bendahara

Samsimar, S.Pd.I

Kepala Madrasah

Drs. Bustan

Salim

Waka Kesiswaan

Samsimar, S.Pd.I

Waka Kurikulum

Mursida, S.Pd.I

Kepala

perpustakaan

Samsimar, S.Pd.I

Pembina Osis

Rice Novanti,

S.Pd

Pembina

Pramuka

Alex Wibowo,

Pembina

Keagamaan

Ahmad Sayuti,

Wali kelas

VII

Siti Aisyah, S.Pd

VIII

Dian Pratiwi,

S.Pd

IX

Adanan Nur,S.Pd

Guru

Siswa

41


e. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Jauharul Ihsan Kota

Jambi

1. Tenaga Teknis Kependidikan

a. Waka Bidang Kesiswaan : Samsimar, S.Pd.I

b. Waka Bidang Kurikulum : Mursida, S.Pd.I

c. Kepala Perpustakaan : Samsimar, S.Pd.I

d. Wali kelas

1. VII : Siti Aisyah, S.Pd

2. VIII : Dian Pratiwi, S.Pd

3. IX : Adanan Nur, S.Pd

e. Guru Piket :

1. Senin : Siti Aisyah, S.Pd

2. Selasa : Adanan Nur, S.Pd

3. Rabu : Rts Huzainah, S.Pd

4. Kamis : Dian Pratiwi, S.Pd

5. Jumat : Rice Novsnti, S.Pd

6. Sabtu : Alex Wibowo, S.E

f. Pembina OSIS : Rice Novanti, S.Pd

g. Pembina Pramuka : Alex Wibowo, SE

h. Pembina Keagamaan : Ahmad Sayuti, SE

2. Tenaga Administrasi

a. Kepala Urusan Tata Usaha : Rice Novanti, S.Pd

b. Operator : Alex Wibowo, S.E

3. Keuangan

Bendahara : Samsimar, S.Pd.I

42


Tabel Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTS Jauharul

Ihsan Kota Jambi

No NAMA JABATAN

1. Drs. Bustan Salim Kepala Madrasah

2. Mursida, S.Pd.I Waka Kurikulum / Guru

3. Samsimar, S.Pd.I Waka Kesiswaan / Guru

4. Rice Novanti, S.Pd Kepala Urusan TU / Guru

5. Alex Wibowo, SE Operator / Guru

6. Dian Pratiwi, S.Pd Guru

7. Darbina, S.Pd Guru

8. Rts. Huzainah, S.Pd Guru

9. Ahmad Sayuti, SE Guru

10. Arif Rusli Guru

11. Siti Aisyah, S.Pd Guru

12. Adanan Nur, S.pd Guru

13. Ria Irawati Guru


43


f. Keadaan Sarana Prasarana MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi

Dalam upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran dan tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan maka harus tersedia faktor-faktor penunjang terlaksananya

proses pembelajaran.

Tabel Jumlah Sarana dan Prasarana yang Ada di MTs Jauharul Ihsan Kota

Jambi:

No. Uraian Jumlah Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang Baik

2. Ruang Tata Usaha 1 ruang Baik

3. Ruang Guru 1 ruang Baik

4. Ruang Kelas 6 ruang Baik

5. Ruang Perpustakaan 1 ruang Baik

6. Laboratorium Komputer 1 ruang Baik

7. Ruang OSIS 1 ruang Baik

8. Musholla 1 ruang Baik

9. WC Siswa 2 ruang Baik

10. Kantin 1 Kantin Baik

22. Lapangan Olahraga/ upacara 1 Lapangan Baik

23. Tempat Parkir 1 tempat Baik

26. Pagar Ada Baik

27. Komblok Ada Baik


44


B. Temuan Khusus dan Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan menjabarkan bagaimana Dampak

Teknologi Informasi Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Jauhraul Ihsan Kota Jambi, Bagaimana dampak teknologi

informasi mempengaruhi perilaku keagamaan siswa, upaya guru dalam

mengatasi dampak teknologi informasi terhadap perilaku kegamaan siswa.

1. Perkembangan Teknologi Informasi di Kalangan Siswa Kelas VIII


Perkembangan Teknologi Informasi di kalangan siswa Madrasah

Tsanawiyah Jauhraul Ihsan Kota Jambi memang mengalami perubahan.

Perkembangan Teknologi Informasi yang selalu mengalami perubahan dan

pembaruan dari waktu ke waktu membuat adanya pergeseran terhadap

perilaku keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Jauhrarul Ihsan Kota

Jambi. Siswa yang dahulu dengan yang sekarang memang sedikit ada

perbedaan. Remaja sekarang ketika adanya sesuatu yang baru mereka lebih

sering menggunakan atau memanfaatkan secara berlebihan, artinya menerima

mentah-mentah tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. seharusnya di lihat

terlebih dahulu jangan sampai perkembangan yang ada dapat merusak

perilaku mereka sendiri. Berbeda dengan siswa dahulu, mereke lebih bisa

menempatkan diri, artinya tidak begitu terpengaruh pada perkembangan yang

ada apalagi yang merusak perilaku mereka. Namun pergeseran perilaku disini

tidaklah secara menyeluruh artinya masih dalam batas kewajaran, kembali

pada individunya masing-masing. Ketika siswa salah atau terlalu berlebihan

dalam menggunakannya tentu akan lebih berdampak negatif. Tetapi kalau

masih dalam batas kewajaran artinya menggunakannya pada saat memang

benar-benar di butuhkan, tentu tidak akan terjadi apa-apa. Apalagi terhadap

perilaku siswa itu sendiri (Observasi, 10 Maret 2020).

45


Penulis mewawancarai Bapak Kepala Sekolah yaitu Bapak Bustan

Salim S.Pd mengenai Perkembangan Teknologi Informasi di kalangan siswa

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi, beliau mengakatak bahwa :

“Perkembangan Teknologi Informasi yaitu salah satunya dan yang

paling sering di gunakan, yaitu Smartphone dan dampaknya bagi siswa

kelas VIII masih dalam batas kewajaran. Artinya kembali pada individu

atau siswa itu sendiri dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.

Kita sebagai guru hanya bisa mengawasi dan memberi pengarahan

didasari dengan pondasinya agama. Karena kalau salah dalam

menggunakan ini akan berdampak negatif, walaupun memang ada dampak

positifnya juga. Teknologi Informasi seperti Smartphone disini bersifat

ketergantungan, sudah menjadi kebutuhan juga. Jangan para siswa kelas

VIII saya pun disini perlu dan membutuhkan teknologi informasi tersebut,

karena kondisinya seperti itu” (Wawancara, 10 Maret 2020).

Penulis menanyakan hal yang sama kepada guru mata pelajaran

Bahasa Arab yaitu Bapak Adanan S.Pd mengenai Perkembangan Teknologi

Informasi di kalangan siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota

Jambi, beliau mengatakan:

“Perkembangan Teknologi Informasi baik itu Komputer, Internet,

Smartphone, di kalangan siswa menurut pandangan saya sangat

berpengaruh kepada mereka, baik itu berpengaruh baik ataupun

berpengaruh buruk. Pengaruh baiknya mereka para siswa lebih banyak

mendapatkan informasi, dan sumber belajar lebih banyak lagi. Pengaruh

buruknya mereka sudah sangat ketergantungan terhadap teknologi

informasi tersebut” (Wawancara, 10 Maret 2020).

Penulis tanyakan lagi kepada guru mata pelajaran Bahasa Inggris Ibu

Rice S.Pd, beliau mengatakan bahwa:

“Perkembangan Teknologi Informasi di kalangan siswa baik itu

siswa di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi ini maupun

siswa di sekolah-sekolah lain sangat pesat berkembang, karena memang

sekarang ini Teknologi Informasi menjadi kebutuhan kita semua, baik dari

segi pendidikan atau pun dari segi-segi lainnya” (Wawancara, 11 Maret

2020).

Berdasarkan wawancara dan observasi penulis, akhirnya penulis

mencari tau kembali tentang pentingnya Teknologi Informasi, kegunaan

Teknologi Informasi bagi siswa, dan kapan mulai menggunakan Teknologi

46


Informasi tersebut. Untuk wawancara pertama penulis lakukan dengan Brama,

menurutnya:

“Pentingnya Teknologi Informasi menurut saya memudahkan

dalam mendapatkan informasi, menyampaikan informasi, informasi yang

di dapat tidak hanya dari satu sumber tetapi dari berbgai sumber.

Kegunaan teknologi bagi siswa sangat banyak yaitu salah satunya sebagai

salah satu sumber belajar. Dan saya sejak SD sudah mempunyai salah satu

sumber Teknologi Informasi yaitu Smartphone” (Wawancara, 11 Maret

2020).

Sedangkan menurut Annisa ketika penulis Tanya tentang pentingnya

Teknologi Informasi dan kegunaan Teknologi Informasi bagi siswa, menurut

dia:

“Pentingnya Teknologi Informasi salah satunya Smasrtphone

bagi saya karena memudahkan dalam mendapatkan informasi, mencari

tugas, dan sebagai media hiburan ketika bosan, seperti bermain game,

bermain aplilasi-aplikasi, dan menonton youtube”(Wawancara, 12

Maret 2020).

Penulis kembali menanyakan kepada guru Bahasa Arab yaitu Bapak

Adanan S.Pd tentang pentingnya Teknologi Informasi dan kegunaan

Teknologi Informasi bagi siswa, menurut dia:

“Teknologi Informasi sangat penting bagi semua golongan,

baik itu bagi guru, siswa, dan bagi yang lainnya. Kegunaan Teknologi

Informasi bagi siswa memudahkan dalam proses belajar mengajar,

tetapi ada sebagian siswa yang salah dalam menggunakan Teknologi

Informasi tersebut. Contoh nya mereka menggunakan Teknologi

Informasi seperti Smartphone untuk bermain game, menonton video-

video di youtube yang kadang tidak pantas di tonton sifatnya, bermain

aplikasi-aplikasi seperti aplikasi tik-tok ataupun aplikas-aplikasi yang

lainnya, menyebarkan berita-berita hoax, dan sebagainya”

(Wawancara, 12 Maret 2020).

Penulis juga menanyakan hal yang sama kepada guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia Ibu Aisyah S.Pd tentang Perkembangan Teknologi

Informasi dikalangan siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi,

dia mengatakan bahwa:

“Menurut saya Perkembangan Teknologi Informasi bagi siswa

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi mengalami

47


perkembangan yang pesat, namun masih tetap dalam batas kewajaran,

hanya beberapa siswa yang salah dalam penggunaan Teknologi

Informasi tersebut. Kalau dilihat antara Teknologi Informasi seperti

Smartphone dengan perilaku siswa itu kembali pada individu itu

sendiri. Karena baik buruknya sesuatu itu tergantung pada kita yang

menggunakan. Jadi seberapa pesat pun perkembangannya, seberapa

maju pun Teknologi Informasi itu kalau siswa bisa mengendalikan

dirinya saya rasa tidak ada masalah, apalagi terhadap perilaku siswa

itu sendiri. Di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi ini

sudah banyak siswa yang menggunakan Teknologi Informasi seperti

Smartphone,tapi kalau mengenai perilaku siswa itu bermacam-macam,

ada yang memang terpengaruh ada juga yang bias aja”(Wawancara, 12

Maret 2020).

Perkembangan Teknologi Informasi salah satunya Smartphone

dikalangan siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi memang

mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat. Namun semua itu

tergantung pada siswa itu sendiri. Apakah perkembangan ini akan berdampak

positif atau bahkan berdampak negatif terutama terhadap perilaku keagamaan

siswa itu sendiri.

Ada memang sebagian siswa yang terpengaruh dan merasa

ketergantungan dengan Teknologi Informasi salah satunya Smartphone itu.

Karena mereka menggunakannya terus menerus dan setiap hari. Mereka

beranggapan bahwa Smartphone itu sudah menjadi sebuah kebutuhan,

memiliki banyak manfaat, dan ketika mereka tidak menggunakannya mereka

merasa ada sesuatu yang kurang. Tapi tidak semuanya seperti itu, ada yang

tidak begitu terpengaruh dengan perkembangannya. Mereka masih bisa

mengontrol diri.

48


2. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi mempengaruhi

perilaku keagamaan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan Kota Jambi

Perkembangan dari Teknologi Informasi salah satunya Smartphone sangat

mempunyai banyak dampak, dampak positif maupun dampak negatif, itu

semua tergantung dari diri siswa itu sendiri.

Dampak dari penggunaan Teknologi Informasi sangat mempengaruhi

perilaku keagamaan siswa itu di sekolah, baik itu dampak positif maupun

dampak negatif, baik itu berdampak pada perilaku baik ataupun perilaku

buruk.

Perilaku keagamaan siswa penggunaan Teknologi Informasi seperti

Smartphone di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi ada

beberapa karakter, ada yang baik dan juga ada sedikit diluar kewajaran. Ada

perilaku terhadap guru, ada juga perilaku terhadap sesama siswa itu sendiri.

Namun semuanya memang kembali pada individu atau siswa masing-masing.

Perilaku terhadap guru dan siswa itu sendiri tentu saja ketika berada di

lingkungan sekolah, bagaimana mereka bersikap kepada guru, menaati segala

peraturan yang di berikan guru, ketika berinteraksi terhadap guru dan sesama

temannya, dll.

Kehadiran Teknologi Informasi salah satunya Smartphone sepertinya

memang menjadikan sesuatu yang penting menjadi tidak penting begitu juga

sebaliknya. Membuat pengguna khususnya siswa menjadi kecanduan akan

yang namanya Smartphone karena mereka cenderung tidak bisa lepas dari

benda tersebut.(Observasi, 13 Maret 2020).

Penulis mewawancarai Kepala Sekolah yaitu Bapak Bustan Salim

S.Pd mengenai Dampak Teknologi Informasi ia mengatakan bahwa:

“Dampak teknologi informasi sangat mempengaruhi perilaku

keagamaan siswa, teknologi informasi yang di maksud disini yaitu

Smartphone. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif nya.

Dampak positifnya sumber belajar mereka tidak hanya dengan buku, tetapi

49


dengan teknoligi informasi juga. Dampak negatifnya perilaku mereka

terkadang tidak sopan terhadap guru maupun terhadap teman mereka.

Disini saya sering mendengar mereka berbicara kotor, ketika di tegur

mereka cenderung mengulanginya lagi. Mereka sering bermain game

ketika guru tidak ada di kelas”(wawancara, 13 Maret 2020).

Bapak Alex guru mata pelajaran penjaskes sekaligus operator sekolah

juga hampir sama tanggapannya ketika penulis tanya tentang dampak dari

Teknologi Informasi salah satunya Smartphone, dia mengatakan bahwa:

“Kalau menurut saya dampak dari Teknologi Informasi seperti

Smartphone sangat banyak, kalau dampak positif atau dampak baiknya

siswa menjadi lebih cepat tahu tentang informasi-informasi terkini baik itu

dari segi pendidikan maupun segi lainnya, tetapi dampak dari teknologi

informasi ini juga memmpunyai dampak buruk bagi mereka, mereka

dengan mudahnya mengakses situs-situs yang tidak patut dicontoh,

bermain game, menyebarkan berita-berita hoax dan kadang mereka

menyalah gunakan teknologi informasi”(Wawancara, 13 Maret 2020).

Berbeda dengan informan di atas, setelah penulis melakukan

wawancara dan observasi dengan siswa mengenai bagaimana dampak

teknologi informasi yang mereka rasakan. Untuk lebih jelasnya penulis

mewawancarai Nisa siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan

Kota Jambi, dan beliau mengatakan:

“Menurut saya dampak dari Teknologi Informasi salah satunya

Smartphone sangat jelas kami rasakan. Baik itu dampak positifnya

maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya wawasan kami jadi jauh

lebih luas, media belajar kami jadi banyak. Tetapi dampak negatifnya juga

banyak yang kita lakukan yaitu sering tidak mnegikuti sholat dzuhur

berjamaah dan memililih bermain Teknologi Informasi yaitu Smartphone

di dalam kelas, ketika di tegur oleh guru kami tetap melakukannya, dan

kami jarang memperhatikan guru mengajar di depan”(Wawancara, 13

Maret 2020).

Seperti yang penulis wawancarai dengan siswa bernama Rivaldo

tentang dampak dari Teknologi Informasi yang mereka gunakan salah satunya

adalah Smartphone, ia mengatakan:

50


“Dampak dari Teknologi Informasi yang saya gunakan banyak, ada

dampak buruknya dan ada dampak baiknya. Dampak buruknya saya jadi

malas belajar dan memilih bermain game di Smartphone, dampak baiknya

ketika mengerjakan tugas saya lebih mudah menemukan dan memahami

pelajaran tersebut melalui Teknologi Informasi tersebut”(Wawancara, 17

Maret 2020).

Penulis juga mewawancarai siswa bernama Ramadhan tentang dampak

yang ditimbulkan dari penggunaan Teknologi Informasi yang mereka

gunakan, ia mengatakan:

“Dari adanya dan semakin berkembangnya Teknologi Informasi

seperti Smartphone, saya merasakan semakin mudahnya untuk

mendapatkan ifnormasi, mendapatkan ilmu dari sumber-sumber lain

khususnya Internet, tetapi terkadang kami jadi malas membaca buku

pelajaran ketika mengerjakan tugas dan memilih langsung mencarinya di

Internet agar mempersingkat waktu dan tidak membuat

pusing”(Wawancara. 14 Maret 2020).

Sedangkan menurut Yuni siswa kelas VIII ketika penulis Tanya

tentang bagaimana dampak dari Teknologi Informasi seperti Smartphone yang

mereka gunakan ketika mereka berada di sekolah, ia mengatakan bahwa:

“Dampak yang kami rasakan ketika di sekolah yaitu kami sering

bermain game ketika jam pelajaran kosong, bermain aplikasi tik-tok,

mendengarksn music kencang-kencang sampai terkadang guru di kelas

sebelah menegur kami, itu dampak buruk yang kami rasakan, tetapi ada

juga dampak baik nya contohnya kita semakin cepat faham dengan

pelajaran atau materi yang di sampaikan guru, karena sumber kami tidak

hanya buku tetapi internet juga”(Wawancara, 14 Maret 2020).

Penulis juga menanyakan hal yang sama kepada Dzaky siswa kelas

VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi tentang dampak

Teknologi Informasi salah satunya Smartphone, ketika di sekolah, dia

mengatakan bahwa:

“Dampak Teknologi Informasi ketika di sekolah yaitu sumber belajar

kami jadi lebih banyak, lebih mudah, tapi terkadang kami juga merasa

malas untuk membaca buku pelajaran yang ada dan memilih langsung

mencarinya di internet agar lebuh cepat”(Wawancara, 14 Maret 2020).

Berbeda dengan yang diatas, penulis mewawancarai guru mata

pelajaran IPS Bapak Ahmad Sayuti tentang Dampak Teknologi Informasi

terhadap Perilaku Keagamaan Siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

51


Jauharul Ihsan Kota Jambi pengguna Teknologi Informasi seperti

Smartphone, beliau mengatakan:

“Perilaku siswa pengguna Teknologi Informasi seperti Smartphone di

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi ada berbagai macam,

ada memang siswa yang baik, ada juga siswa yang mulai terpengaruh

dengan Teknologi Informasi Smartphone tersebut. Periaku keagamaan

sebagian siswa pengguna Teknologi Informasi jarang mengikuti sholat

dzuhur berjamaah dan memilih bermain Smartphone di dalam kelas. Ada

lagi siswa pengguna Teknologi Informasi yang tidak terlalu terpengaruh.

Yang susah kalau mulai terpengaruh dengan kemajuan Teknologi

Informasi tersebut. Kita sebagai guru harus menberikan pengawasan,

pengarahan, dan nasehat kepada mereka ketika di sekolah, ketika di

rumah biar orang tuanya saja”(Wawancara, 14 Maet 2020).

Namun ketika penulis wawancara dengan guru Matematika Ibu

Huzainah tentang Dampak Teknologi Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa

beliau mengatakan:

“Perilaku keagamaan siswa pengguna Teknologi Informasi pada

umumnya Smartphone saya rasa tergantung pada siswanya itu sendiri.

Ada memang siswa yang benar-bemat terpengaruh oleh Teknologi

Informasi tersebut, ada juga yang tidak. Namun yang jelas, nampak dan

sering terjadi ialah ketika mereka telah menggunakan Teknologi

Informasi tersebut mereka suka tidak focus dengan apa yang di terangkan

guru di depan. Semua kembali pada diri siswa masing-masing.

Bagaimana mereka bisa mengkondisikan diri, dan di tambah pengawasan

kita sebagai guru ketika di sekolah”(Wawancara, 14 Maret 2020).

Seperti apa yang di katakana guru fiqih yaitu Ibu Samsimar S.Pd,

tentang dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku keagamaan siswa

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi, menurutnya:

“Dampak dan perubahan yang paling terlihat ya ketika siswa sama-

sama sedang menggunakan Teknologi Informasi seperti Smartphone

ketika di sekolah mereka itu tidak saling komunikasi satu sama lain

walupun duduknya sedang berdampingan dan lebih asyik bermain

Smartphonenya masing-masing, padahal berada di ruangan dan tempat

yang sama. Sudah saya katakana dari awal Dampak Teknologi Informasi

siswa sini kalau di lihat secara umum masih dalam keadaan wajar,

tergantung diri siswanya itu sendiri. Cuma ada hal yang terpenting ialah

komunikasi yang perlu di tambah. Karena saya lihat masih kurangnya

komunikasi antar siswa ketika sedang menggunakan Teknologi Informasi

Smartphone tersebut”(Wawancara, 14 Maret 2020).

52


Penulis juga mengadakan observasi di Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan Kota Jambi mengenai Dampak Teknologi Informasi Mempengaruhi

Perilaku Keagamaan Siswa, penulis melihat terkadang di jam istirahat, di jam

kosong,dan di jam sholat dzuhur berjamaah ada beberapa siswa yang fokus

memainkan Teknologi Informasinya yaitu Smartphone, tetapi itu hanya

sebagian saja. Sebagian siswa dari mereka memilih memanfaatkan waktu

istirahatnya untuk jajan di kantin, ketika jam kosong sebagian dari mereka

memilih nebgerjakan tugas yang di berikan guru, dan ketika jam sholat dzuhur

berjamaah sebagian besar mereka memilih ikut shokat berjamaah di masjid,

hanya ada beberapa siswa yang tidak menaati tata tertib sekolah

tersebut”(Observasi, 16 Maret 2020).

Sebagaimana yang penulis tanyakan dengan guru mata pelajaran

aqidah akhlak, Ibu Mursida S.Pd tentang Dampak Teknologi Informasi

Mempengaruhi Perilaku Keagamaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan Kota Jambi, menurutnya:

“Yang saya lihat di sekolah ini Dampak dari Teknologi Informasi

seperti Smartphone, sangat mempengaruhi perilaku keagamaan mereka,

baik itu perilaku buruknya maupun perilaku baiknya, semua

ituntergantung pada diri siswa itu sendiri, sanggup tidak mereka

mengontrol dampak-dampak negatif dari Teknologi Informasi tersebut.

Perilaku keagamaan siswa yang terpengaruh dari dampak negatifnya

Teknologi Informasi tersebut salah satunya sebagian siswa di sini kadang

ketika guru menjelaskan di depan mereka asyik dengan Smartphonenya,

ketika memasuki jam sholat dzuhur berjamaah ada saja alasan mereka

untuk tidak mengikutinya bahkan ada yang sengaja sembunyi agar tidak

ketahuan kita para guru dan memilih bermain Teknologi Informasi

Smartphone nya”(Wawancara, 16 Maret 2020).

Penulis tanyakan kembali kepada guru mata belajaran ipa Ibu Dian

Pratiwi tentang Dampak Teknologi Informasi Mempengaruhi Perilaku

Keagamaan Siswa, beliau mengatakan:

“Menurut saya Dampak dari Teknologi Informasi seperti Smartphone

sangat mempengaruhi perilaku keagamaan mereka, baik itu dampak

positif maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya ketika di beri

tugas mereka cepat menyelesaikannya karena sumber mereka tidak hanya

53


buku tetapi Internet juga, tetapi dampak negatifnya mereke jadi malas

membaca buku pelajaran dari sekolah. Dampak negatif lainya yaitu

komunikasi antar mereka semakin kurang ketika mereka memainkan

Teknologi Informasi Smatrphone nya. Ketika guru berhalangan hadir dan

mereka di beri tugas untuk di kerjakan hanya sebagian dari mereka yang

mau mengerjakannya, sebagian lainnya memilih bermain

Smartphonenya”(Wawancara, 16 Maret 2020).

Penulis juga melihat Teknologi Informasi salah satunya Smartphone

ini sangat mempengaruhi perilaku keagamaan siswa. Baik itu dampak positif

maupun dampak negatif nya. Dampak positif yang mempengaruhi perilaku

keagamaan siswa nya yaitu sumber belajar dan sumber informasinya lebih

luas, mereka dengan mudah mencari tugas-tugas yang di berikan guru,

browsing hal-hal baru. Namun di sisi lain penulis juga melihat dampak negatif

yang sangat mempengaruhi perilaku keagamaan siswa seperti mereka jadi

dengan mudahnya menjangkau situs-situs yang tidak senonoh, menghabiskan

waktunya untuk bermain game di Teknologi Informasi yaitu Smartphone nya,

menjadi malas untuk berinteraksi dengan teman bahkan gurunya, menjadi

malas mengerjakan ibadah 5 waktu, menjadi tidak menaati tata tertib

sekolah(Observasi, 16 Maret 2020).

Untuk lebih jelas penulis mewawancarai Ibu Rice selaku guru bahasa

inggris dan guru bk tentang Dampak Teknologi Informasi Mempengaruhi

Perilaku Keagamaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi,

beliau mengatakan bahwa:

“Di sini saya melihat Dampak dari Teknologi Informasi yaitu

Smartphone sangat-sangat mempengaruhi perilaku keagamaan mereka.

Saya sering menegur beberapa siswa yang tidak mau ikut melaksanakan

sholat dzuhur berjamaah tetapi kadang teguran saya tidak di hiraukannya

besoknya lagi di uangi lagi, berbagai alasan yang mereka berikan untuk

tidak ikut melaksanakan sholat dzuhur berjamaah itu. Ketika yasinan

mingguan yang di laksanakan setiap hari jumat pagi pun merek banyak

yang sengaja telat masuk sekolah agar tidak mengikuti yasinan tersebut.

Ketika telat mereka tidak mau langsung menyusul kegiatan tersebut dan

memilih masuk ke dalam kelas memainkan Teknologi Infromasi

Smartphone nya. Mungkin karena di sini sekolah swasta dan murid tidak

terlalu banyak jadi terkadang mereka seenaknya sendiri tidak mau menaati

54


tata tertib yang sekolah berikan. Selain mempengaruhi perilaku keagamaan

buruk siswa tersebut, Teknologi Informasi ada lah mempengaruhi perilaku

keagamaan baik siswa, tidak hanya buruk tetapi baik juga. Tetapi itu

kembali pada diri siswa itu sendiri, bagaimana mereka harus mengontrol

perkembangan Teknologi Infromasi ini”(Wawancara, 16 Maret 2020).

Berdasarkan observasi penulis mengenai Dampak Teknologi Informasi

Mempengaruhi Perilaku Keagamaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan Kota Jambi memang ada sebagian dampak yang terlihat jelas

mempengaruhi perilaku keagamaan mereka. Ada perilaku keagamaan yang

baik, ada juga yang sebaliknya. Perilaku ini terlihat ketika memasuki jam

istirahat. Jam kosong, jam shokat dzuhur berjamaah, dan pada kegiatan

yasinan mingguan. Pada saat berinteraksi terhadap sesama siswa dan guru.

Namun semua itu kembali pada diri siswa itu sendiri, bagaimana mereka

mengontrol diri dari dmpak positif maupun dampak negatif dari Teknologi

Informasi tersebut. Di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan siswa yang

kurang baik itu kebanyakan terpengaruh terhadap dampak dari Teknologi

Informasi, tetapi itu hanya sebagian siswa saja. Tapi, disisi lain ada guru yang

sudah memberikam pengarahan terhadap mereka tapi mereka tetap melakukan

kesalahan. Artinya mereka lah para siswa yang bisa mengotrol diri mereka

sendiri(Observasi, 16 Maret 2020).

55


3. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi penggunaan

Teknologi Informasi untuk meningkatkan perilaku keagamaan siswa

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi dampak Teknologi

Informasi salah satunya Smartphone terhadap perilaku keagamaan siswa

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi melalui beberapa cara,

sebagaimana yang telah penulis kumpulkan tanggapan, seperti:

a. Membagi Waktu dengan Kegiatan yang Lain / Belajar

Penulis melihat beberapa dari guru memang benar-benar membagi

waktu / mengfokuskan siswanya untuk belajar. Dalam keseharian

siswa di sekolah tersebut ada memang beberapa guru yang menyita

Teknologi Informasi Smartphone nya ketika pelajaran berlangsung,

dan ketika habis mata pelajaran tersebut guru akan

mengembalikannya. Hal tersebut untuk mengatasi agar siswa tidak

lalai dan hanya focus terhadap hal-hal yang tidak penting apa lagi

terhadap Teknologi Informasi seperti Smartphone (Wawancara, 17

Maret 2020).

Seperti yang penulis wawancarai dengan guru mata pelajaran

Aqidah Akhlak yaitu Ibu Mursida S.Pd, upaya yang dilakukan guru

dalam mengatasi dampak teknologi informasi terhadap perilaku

keagamaan siswa, yaitu:

“Menurut saya, upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi

dampak Teknologi Informasi yaitu Smartphone terhadap perilaku

keagamaan siswa dengan cara membagi waktu / belajar. Pada saat

pelajaran berlangsung mereka harus memfokuskan pada belajar

tersebut. Mereka harus bisa membagi waktu kapan saatnya harus

belajar, kapan saatnya harus sholat, dan kapan saatnya harus

menggunakan Teknologi Informasinya yaitu Smartphone

(Wawancara, 17 Maret 2020).

56


Penulis juga mewawancarai Ibu Samsimar tentang upaya yang

dilakukan guru dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi

terhadap perilaku keagamaan siswa, beliau mengatakan:

“Mengenai dampak Teknologi Informasi yaitu Smartphone

terhadap perilaku keagamaan siswa, upaya yang dilakukan guru

khususnya saya pribadi ialah lebih kea rah membagi waktu anak,

jadi kita sebagai guru harus bisa mengajarkan para siswa untuk

membagi waktunya pada saat belajar, beribadah ataupub

menggunakan Teknologi informasi Smartphone tersebut. Karena

kalau saya lihat kalau siswa sudah menggunakan Smartphone nya ia

jadi lupa waktu. Nah, jadi dengan kita bagi-bagi waktunya dia tidah

hanya mengfokukan diri dengan Smartphone nya sajatapi juga

dengan kewajiban lain seperti belajar, beribadah, tentunya kegiatan

yang lebih bermanfaat.

b. Melakukan Pengawasan

Penulis mewawancarai beberapa guru mata pelajaran penjaskes

sekaligus operator sekolah Bapak Alex tentang upaya yang


terhadap perilaku keagamaan siswa. Yang mana hasilnya sebagai

berikut:

“Adapun usaha yang saya lakukan ialah melakukan pengawasan

ketika siswa di sekolah menggunakan Teknologi Informasi seperti

Smartphone nya. Saya melihat apa saja yang siswa buka, kalau

seandainya melihat atau mengakses hal-hal yang aneh saya tegur

dan kasih pengarahan. Saya juga berusaha meminjam dan

melakukan pengecekan, Cuma tidak semua siswa mau

meminjamkannya kepada saya tapi ada lah yang beberapa yang

terbuka dengan saya, karena kita sebagai guru juga harus menjadi

teman untuk mereka agar mereka mau terbuka dengan

kita(Wawancara, 17 Maret 2020).

Sedangkan hasil wawancara dengan Bapak Adanan, tentang upaya

yang dilakukan guru dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi

terhadap perilaku keagamaan siswa, adalah sebagai berikut:

“Adapun upaya yang saya lakukan dalam mengatasi dampak

Teknologi Informasi Smartphone jelaslah melakukan pengawasan

ketika siswa menggunakan Teknologi Informasinya ketika di

sekolah, saya melihat dan mengecek ketika mereka sedang

57


mengguanakan Teknologi Informasi Smartphone nya, ternyata

mereka sering Browsing cari tugas yang di berikan guru, Browsing

yang tidak penting seperti, Facebook, WhatsApp, aplikasi-aplikasi

Tik-Tok. Dan ketika saya melihat anak lebih sering bermain

Facebook, dan WhatsApp, hamper semua siswa begitu. Padahal itu

bukan sewajarnya karena ketika di sekolah mereka seharusnya

belajar dan mencari materi-materi untuk belajar”(Wawancara, 17

Maret 2020).

Sama halnya juga dengan apa yang penulis wawancarai dengan

Bapak Ahmad Rusli guru mata pelajaran mulok, tentang upaya

yang dilakukan beliau mengatakan:

“Adapun usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi dampak

Teknologi Informasi yaitu Smartphone terhadap perilaku

keagamaan siswa menurut saya ialah dengan melakukan

pengawasan terhadap siswa, jadi dengan melakukan pengawasan

kita bisa mengetahui sejauh mana cara siswa menggunakannya,

apakah masih dalam batas wajar atau sudah melewati, kalau sebagai

guru juga menggunakannya tentu faham bagaimana cara

menggunakan dan guru juga bisa melakukan pengecekan terhadap

Teknologi Informasi yaitu Smartphone tersebut. Dengan begitu

sebagai guru kita tetap bisa memantau siswa”(Wawancara, 17

Maret 2020).

c. Memberi Pengarahan (Nasehat)

Selain memberikan pengawasan, upaya yang dilakukan guru dalam

mengatasi dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku

keagamaan siswa, guru juga memberikan pengarahan yang berupa

nasehat-nasehat, seperti yang penulis wawancarai, yang mana

hasilnya adalah sebagai berikut:

Penulis mewawancarai Ibu Dian Pratiwi mengenai upaya yang


terhadap perilaku keagamaan siswa, beliau mengatakan bahwa:

“Upaya yang saya lakukan dalam mengatasi dampak Teknologi

Informasi salah satunya Smartphone terhadap perilaku keagamaan

siswa yaitu dengan cara memberikan pengarahan atau semacam

nasehat, agar siswa tidak salah dalam menggunakan Teknologi

Informasi seperti Smartphone. Disamping memberikan pengarahan

saya juga berharap agar siswa bisa menjaga kepercayaan yang telah

58


guru-guru berikan. Karena disini para guru telah memberikan

pengarahan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Kalau

mereka terlalu berlebihan ada dampak yang mereka dapatkan, kalau

masih wajar mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Saya rasa

mereka sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk

untuk mereka sendiri, jadi tinggal mereka sendiri bisa menjaga atau

tidak amanah atau kepercayaan yang para guru berikan. Karena

tidak semua yang mereka gunakan dalam Teknologi Informasi

tersebut berdampak positif tapi bisa juga akan berdampak negatif,

jadi tergantung bagaimana dia menggunakannya”(Wawancara, 17

Maret 2020).

Disamping itu, penulis juga mewawancarai Bapak Kepala Sekolah

yaitu Bapak Bustan Salim mengenai upaya yang dilakukan guru

dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi terhadap Perilaku

Keagamaan siswa, jawabannya juga hamper sama yaitu:

“Sebagai Kepala Sekolah saya memberikan pengarahan mengenai

penggunaan Teknologi Informasi yaitu Smartphone yang dimiliki

supaya tidak salah dalam menggunakannya, saya memang tidak

faham dan tidak terlalu mengerti. Tapi saya selalu memberikan

nasehat, setidaknya dengan nasehat atau pengarahan yang saya

berikan dia tidak terlampau jauh dalam menggunakan Teknologi

Informasi Smartphone tersebut. Ini boleh, ini tidak boleh, kalau

sekiranya tidak begitu penting tidak usah di gunakan secara terus

menerus. Artinya bagaimana siswa bisa menerapkan apa yang saya

ucapkan, supaya mereka tetap bisa menggunakan Reknologi

Informasi Smartphone nya dalam batas kewajaran”(Wawancara, 18

Maret 2020).

Menurut Ibu Samsimar upaya yang dilakukan guru dalam

mengatasi dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku

keagamaan siswa, ialah:

“Kalau menurut saya, kasih pengarahan saja, bagaimana caranya

kita mengarahkan atau menasehati siswa supaya tidak salah dalam

menggunakan Teknologi Informasi seperti Smartphone tersebut.

Saya juga seperti itu terhadap anak saya. Mungkin disisi lain anak

saya termasuk siswa yang tidak begitu menggunakan Teknologi

Informasi Smartphone, palimh hanya pas ada waktu luang saja.

Tapi tetap saja walaupun jarang menggunakannya saya tetap harus

memberikan nasehat supaya tidak terjerumus ke hal-hal yang fatal,

apalagi melihat video atau foto-foto porno yang tidak wajar dilihat

59


dan dapat merusak anak saya dan siswa-siswa lainnya”(Wawancara,

18 Maret 2020).

Penulis melakukan pengamatan kembali, dan pada saat penulis

melakukan pengamatan tersebut secara tidak langsung penulis

sempat melihat dan mendengar guru marah-marah, hal itu

disebabkan oleh perilaku keagamaan siswa yang melanggar

peraturan sekolah”(Observasi, 19 Maret 2020).

d. Memberi Hukuman

Upaya selanjutnya seperti yang penulis wawancarai dengan Ibu

Rice, upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi dampak

Teknologi Informasi terhadap perilaku keagamaan siswa, yaitu:

“Kalau menurut saya, sebagai guru Bk tidak ada salahnya kita

memberi hukungan kepada siswa dalam mengatasi dampak

Teknologi Informasi Smartphone terhadap perilaku keagamaan

siswa. Karena hukuman yang kita berikan tujuannya adalah untuk

memberikan efek jera supaya siswa kita tidak mengulangi lagi

kesalahan yang fatal. Kalau memang ketika dalam menggunakan

Teknologi Informasi seperti Smartphone, setelah di awasi, di

berikan pengarahan atau nasehat masih tetap melihat yang aneh-

aneh seperti membuka video atau foto yang tak layak untuk di lihat,

masih tidak memperhatikan guru ketika pelajaran berlangsung dan

asyik bermain Teknologi Informasi Smartphone nya, ambil saja,

lebih baik di sita sampai jam pulang sekolah”(Wawancara, 19

Maret 2020).

Sama halnya dengan ibu huzainah, upaya yang dilakukan guru

dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku

keagamaan siswa, yaitu:

“Setelah di cek di awasi, menurut saya upaya yang dilakukan guru

dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi salah satunya

Smartphone terhadap perilaku kegamaan siswa dengan cara di sita.

Menurut saya itu salah satu cara yang efektif agar siswa tidak

menggunakan Teknologi Informasi Smartphone dengan salah

ataupun tidak terjerumus pada hal-hal negative yang tidak

diinginkan”(Wawanncara 19 Maret 2020).

Ketika penulis melakukan pengamatan, ternyata memang benar

siswa pengguna Teknologi Informasi salah satunya Smartphone

60


terlalu berlebihan dan melihat hal-hal yang aneh Teknologi

Informasi Smartphone nya di sita, dan di kembalikannya ketika jam

pulang sekolah. Ketika hari-hari berikutnya masih seperti itu

Teknologi Informasinya akan di sita kembali. Namun ketika waktu

belajar mengajar berlangsung dan siswa butuh Teknologi Informasi

Snartphone guru akan memberikan pada waktu di butuhkannya

saja(Observasi, 19 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara penulis, upaya yang dilakukan oleh

guru dalam mengatasi dampak Teknologi Informasi terhadap

perilaku keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan

Kota Jambi, diantaranya : Membagi Waktu dengan Kegiatan yang

Lain, Melakukan Pengawasan, Memberi Pengarahan (Nasehat) dan

Memberikan Hukuman.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari temuan dan pembahasan skripsi penulis diatas maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan Teknologi Informasi di Madrasah Tsanawiyah Jauharul

Ihsan Kota Jambi memang mengalami perubahan dan perkembangan yang

pesat. Namun semua itu tergantung pada siswanya. Apakah perkembangan

ini akan berdampak positif atau bahkan menjadi negatif terutama terhadap

perilaku keagamaan siswa itu sendiri. Ada memang sebagian siswa yang

terpengaruh dan merasa ketergantungan dengan Teknologi Informasi yaitu

Smartphone itu. Karena mereka menggunakan secara terus menrus dan

setiap hari. Mereka beranggapan bahwa Teknologi Informasi seperti

Smartphone itu sudah menjadi sebuah kebutuhan, memiliki banyak

manfaat, dan ketika mereka tidak menggunakan mereka merasa ada

sesuatu yang kurang. Tapi tidak semuanya seperti itu, ada yang tidak

terlalu terpengaruh dengan perkembangan Teknologi Informasi tersebut.

Mereka masih bisa mengontrol diri, adanya Smartphone tidak pula

menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka. Yang pada intinya dengan

Teknologi Informasi tersenut mereka bisa mencari informasi-informasi

dalam bidang pendidikan maupun bidang-bidang lainnya.

2. Perilaku keagamaan pengguna Teknologi Informasi seperti Smartphone di

Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi ada berbagai macam.

Ada siswa yang tergolong baik, ada juga sebaliknya. Perilaku keagamaan

ini dilihat ketika berinteraksi dengan teman maupun guru, ketika masuk

waktu sholat dzuhur berjamaah, ketika yasinan mingguan setiap hari

jumat, dan ketika jam pelajaran berlangsung. Semua itu tergantung pada

diri mereka sendiri, bagaimana mereka bisa mengontrol dari dampak

62


Teknologi Informasi tersebut atau tidak. Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Jauraul Ihsan Kota Jambi perilaku keagamaan yang kurang baik itu

kebanyakan terpengatuh dengan lingkungan dan teman sekitar. Dan

kurangnya pengawasan dan pengarahan dari guru ketika di sekolah. Tapi,

disisi lain ada juga guru yang sudah memberikan pengawasan atau

pengarahan tetapi mereka masih tetap melakukan kesalahan. Artinya

memang siswanya seperti itu.

3. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi dampak Teknologi

Informasi terhadap perilaku keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan Kota Jambi terdiri dari beberapa, diantaranya, membagi

waktu dengan kegiatan yang lain, melakukan pengawasan, memberi

pengarahan (Nasehat), dan memberi hukuman.

B. Saran

Dampak Teknologi Informasi salah satunya Smartphone terhadap perilaku

keagamaan tidak selalu negatif, namun ada juga positifnya. Semua tergantung

pada diri siswa itu sendiri. Hendak berada dalam yang positif atau negativ.

Ada beberapa poin hendaknya:

1. Siswa harus pandai dalam memanfaatkan Teknologi Informasi

2. Siswa bisa membedakan apakah adanya Teknologi Informasi ini bisa

bermanfaat atau malah merusak perilaku keagamaan diri dia sendiri.

3. Guru harus pandai dalam mengatasi perkembangan zaman, apalagi

perkembangan Teknologi Informasi salah satunya Smartphone ini.

4. Guru harus bisa memberikan pengawasan dan pengarahan kepada para

siswa terhadap dampak-dampak Teknologi Informasi tersebut.

63

DAFTAR PUSTSAKA

Abdul Kadir dan Terra CH Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi,

Yogyakarta:Andi

Ahmadi dan Munawar, Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT

RinekaCipta.

Akil, Anshar, Muhammad. 2011. Tekhnologi Komunikasi dan Informasi.

Makassar:Alauddin University Press.

Bagaskoro. 2019. Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi Data,

Yogyakarta:CV Budi Utama

Dian Rahmawati. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Pemanfaatan Teknologi Imformasi (Suatu Kajian Teori). Ryandwinata:

blogspot.com

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP

Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2010.

Moleong Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mukhtar . 2010. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah Panduan Berbasis

Penelitian Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan. Jambi:Gaung

Persada Press.

Nasution. 2006. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Novantiyah, Wina Nurika. 2012. Faktor-Faktor Teknologi Informasi dan

Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu Mahasiswa.

Surabaya:Artikel Ilmiah.

Satori. 2009. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D,

Bandung:Alfabeta.

Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta:Bumi Aksara.

64

Taufik, Tata. 2012. Etika Komunikasi Islam:Komparasi Islam dan Barat. Bandung:

Pustaka Setia.

Yusuf, LN Syamsu. 2015. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

65

LAMPIRAN

66

Riwayat Hidup

Deta Piscanda lahir di Desa Sidorejo, Kecamatan Rimbo

Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, lahir pada tanggal 03

maret 1998. Penulis lahir dari pasangan Satimin dan

Supriyati dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara

yakni Elsa Gusdi Astuti, Am.Keb dan Deta Piscanda. Pada

tahun 2004 penulis masuk Sekolah Dasar Negeri 124/VIII Desa Sidorejo Rimbo Ilir

Kabupaten Tebo dan lulus pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan sekolah tingkat

pertama di SMPN 12 Tebo, dan lulus pada tahun 2013. Selanjutnya pada tahun yang

sama memasuki sekolah menengah atas di SMAN 7 Tebo dan lulus pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswi di jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Syaifuddin Jambi melalui jalur Reguler I.

67

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. OBSERVASI

1. Mengamati kedisplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan

Kota Jambi dalam membagi waktu antara belajar dan menggunakan

Teknologi Informasi salah satunya Smartphone.

2. Memperhatikan perilaku keagamaan siswa Madrasah Tsanawiyah

Jauharul Ihsan Kota Jambi dalam melaksanakan ibadah seperti sholat

dzuhur berjamaah, yasinan mingguan, dan tata tertib sekolah lainnya.

3. Memperhatikan tanggapan guru tentang upaya yang dilakukan, terhadap

dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku keagamaan siswa


2. DOKUMENTASI

1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

2. Struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

3. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

4. Keadaan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi

3. WAWANCARA

1. Guru

a. Apakah siswa sering menggunaka Teknologi Informasi seperti

Smartphone dalam proses belajar mengajar?

b. Bagaimana tanggapan guru tentang perkembangan Teknologi

Informasi yang semakin maju saat ini?

c. Bagaimana perilaku keagamaan siswa di sekolah karena adanya

Teknologi Informasi tersebut?

d. Bagaimana dampak Teknologi Informasi terhadap perilaku keagamaan

siswa disekolah ?

68

e. Bagaimana upaya guru terhadap dampak Teknologi Informasi

terhadap perilaku keagamaan siswa?

f. Bagaimana cara guru untuk membagi waktu antara belajar dan

menggunakan Teknologi Informasi tersebut?

g. Bagaimana cara yang dilakukan guru untuk mengatasi dampak

Teknologi Informasi terhadap perilaku keagamaan siswa?

2. Anak

a. Apakah kamu sering menggunakan Teknologi Informasi seperti

Smartphone?

b. Apa situs yang sering kalian kunjungi ketika menggunakan Teknologi

Informasi seperti Smartphone ?

c. Apa tanggapan kamu tentang perkembangan Teknologi Informasi

seperti Smartphone pada saat ini ?

d. Apa saja dampak positif dan negatif dari Teknologi Informasi ?

e. Bagaimana dampak Teknologi Informasi yang kamu rasakan, baik itu

dampak positif maupun dampak negatif ?

69

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1 Bustan Salim S.Pd Kepala Sekolah

2 Samsimar S.Pd Guru Madrasah

M Rice Novianti S.Pd Guru BK

4 Aisyah S.Pd Guru Madrasah

5 Alex Wibowo S.Pd Guru Madrasah

6 Ahmad Sayuti S.Pd Guru Madrasah

7 Mursidah S.Pd Guru Madrasah

8 Adanan S.Pd Guru Madrasah

9 Huzainah S.Pd Guru Madrasah

10 Dian Pratiwi S.Pd Guru Madrasah

11 Annisa Siswa

12 Brama Siswa

13 Rivaldo Siswa

14 Ramadhan Siswa

15 Dzaky Siswa

16 Yuni Siswa

17 Yopi Siswa

70

FOTO KEGIATAN

Foto wawancara bersama siswa

71

Foto siswa kelas VIII

72

Foto wawancara bersama salah satu guru bersamaan penyitaan Teknologi Informasi

Smartphone salah satu siswa.

Foto bersama para guru dan siswa

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/3878/1/SKRIPSI REVISI DETA OK.pdfmenimbulkan dampak, yaitu dampak positif maupun dampak negatif. Hasil teknologi telah

Documents