Top Banner
WORKING PAPER DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP SPREAD SUKU BUNGA BANK MENGGUNAKAN ACCOUNTING- BASED ANALYSIS Ndari Surhaningsih Tevy Chawwa Reni Indriani Juni, 2015 WP/5/2015 Kesimpulan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan oleh penulis dalam paper ini merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan penulis dan bukan merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan resmi Bank Indonesia.
38

DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

Mar 10, 2019

Download

Documents

hacong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

WORKING PAPER

DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP SPREAD SUKU BUNGA

BANK MENGGUNAKAN ACCOUNTING- BASED ANALYSIS

Ndari Surhaningsih

Tevy Chawwa

Reni Indriani

Juni, 2015

WP/5/2015

Kesimpulan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan oleh penulis dalam paper ini merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan penulis

dan bukan merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan resmi Bank Indonesia.

Page 2: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

1

DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP SPREAD SUKU BUNGA BANK MENGGUNAKAN

ACCOUNTING-BASED ANALYSIS

Ndari Surjaningsih 1, Tevy Chawwa2, Reni Indriani3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi awal dampak perubahan kebijakan kecukupan modal terhadap spread suku bunga bank

dengan pendekatan simulasi berbasis hubungan akuntansi pada neraca dan laporan laba rugi sebuah representative bank. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 1 persen peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) dapat di-cover dengan menaikkan spread suku bunga sebesar 6 basis point (bps). Hasil perhitungan tersebut diperoleh dengan asumsi bahwa return on equity (ROE) dan biaya pinjaman bank tidak berubah serta tidak terdapat

perubahan dalam total aset dan biaya nonoperasional bank. Jika ROE dan biaya pinjaman diasumsikan berubah, dampak terhadap spread suku bunga akan menjadi lebih kecil. Dengan menggunakan metode yang sama untuk representative bank berdasarkan BUKU, diperoleh bahwa BUKU 1 memerlukan kenaikan lending spread yang paling kecil (1 bps), sementara BUKU 4 memerlukan kenaikan lending spread paling besar (32 bps). Faktor yang mempengaruhi perbedaan dampak peningkatan aturan kecukupan modal ini adalah ROE bank saat ini. Semakin tinggi ROE, semakin tinggi pula kenaikan spread suku bunga yang diperlukan.

Key word : banks, regulation, Basel III, capital, liquidity, lending

spreads

JEL Classification : G21; G28; E51

1 dan 2: Peneliti Ekonomi Senior dan Peneliti Ekonomi di Grup Riset dan Pengaturan

Makroprudensial (GRMP), Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP), Bank

Indonesia. Pendapat dalam paper ini merupakan pendapat penulis dan bukan merupakan

pendapat resmi DKMP atau Bank Indonesia. E-mail: ndari @bi.go.id dan [email protected].

3 Asisten Peneliti Grup Riset dan Pengaturan Makroprudensial (GRMP), Departemen

Kebijakan Makroprudensial (DKMP), Bank Indonesia.

Page 3: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

2

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Direktorat Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia saat ini

sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara

variabel makroekonomi dan variabel perbankan berdasarkan data individual bank

dengan nama Financial Macroeconometric Model Bank Indonesia (FMM BI). Model

tersebut memetakan hubungan dan mengestimasi berbagai variabel perbankan,

termasuk di antaranya adalah suku bunga kredit. Dalam penelitian

pengembangan FMM BI tahap 1 tahun 2014 lalu telah dilakukan estimasi suku

bunga kredit dengan variabel penjelas yang terdiri atas biaya dana (suku bunga

deposito) dan risiko kredit (rasio NPL). Dalam perkembangannya beberapa literatur

menyebutkan adanya keterkaitan aturan kecukupan modal dari regulator dengan

suku bunga perbankan. Pada tahun ini akan dilakukan penyempurnaan

framework FMM yang antara lain termasuk review terhadap persamaan suku

bunga kredit dengan mempertimbangkan penambahan aturan kecukupan modal

sebagai variabel penjelas. Untuk itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menjadi

studi awal guna menunjang review persamaan tersebut.

Latar belakang lain yang mendasari penelitian ini adalah bahwa pascakrisis

keuangan global Komite Basel terus melakukan penyempurnaan untuk

memperkuat aspek permodalan bank. Permodalan menjadi aspek penting karena

modal berfungsi sebagai penyerap (cushion) jika bank mengalami kerugian. Admati

et al. dalam Swamy (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi modal, semakin

rendah leverage dan risiko kebangkrutan bank. Beberapa kebijakan permodalan

yang akan diterapkan adalah kebijakan capital surcharge bagi Domestic

Systemically Important Banks (DSIBs), countercyclical capital buffer (CCB), dan

conservation buffer. Berbagai kebijakan permodalan tersebut akan diterapkan pada

perbankan Indonesia secara bertahap mulai tahun 2016.

Dalam setiap penerapan kebijakan permodalan, terdapat beberapa

perdebatan mengenai dampak dari kebijakan tersebut terhadap profitabilitas

perbankan. Peningkatan kuantitas modal perbankan akan meningkatkan cost of

capital (BIS dan Angelini et al, dalam Swamy, 2014) yang selanjutnya akan

meningkatkan rata-rata biaya modal tertimbang. Kenaikan biaya itu kemudian

akan disalurkan terhadap peminjam dalam bentuk kenaikan suku bunga kredit.

Page 4: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

3

Dengan adanya hubungan tersebut, penting bagi regulator untuk mengetahui

seberapa besar dampak perubahan kebijakan modal terhadap interest income bank

dan seberapa besar peningkatan spread suku bunga bank yang mungkin terjadi.

Oleh karena itu, penelitian ini juga merupakan langkah awal untuk melihat

perilaku bank dalam menghadapi perubahan kebijakan permodalan, khususnya

terkait dengan perubahan suku bunga.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini ialah mengestimasi dampak perubahan

kebijakan permodalan terhadap profitabilitas sektor perbankan Indonesia,

terutama terhadap spread suku bunga bank. Hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan masukan dalam penyempurnaan kerangka kerja (framework) FMM

yang sedang dikembangkan.

1.3 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dari simplifikasi asumsi dan metode yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain ialah sebagai berikut.

(1) Penelitian ini berasumsi bahwa kenaikan biaya akibat modal ditransmisikan

kepada nasabah melalui kenaikan suku bunga kredit. Dalam kenyataannya,

bank memiliki pilihan strategi lain, seperti menurunkan suku bunga dana,

melakukan realokasi aset, menurunkan biaya operasional, dll.

(2) Hasil estimasi tidak didasarkan pada proses optimisasi dalam kondisi general

equilibrium.

(3) Penelitian ini berasumsi bahwa neraca dan laba rugi dari representative bank

adalah pada kondisi steady state dan tidak mempertimbangkan periode transisi

dalam memenuhi peningkatan ketentuan modal.

(4) Penelitian ini berasumsi bahwa bank akan mempertahankan besaran buffer

selisih CAR dengan ketentuan modal sehingga meskipun saat ini posisi CAR

telah berada di atas ketentuan, kenaikan ketentuan modal akan membuat

bank tetap meningkatkan modalnya.

Dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan gambaran awal mengenai respons bank terhadap perubahan

ketentuan modal dengan pendekatan yang practical but acceptable.

Page 5: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

4

1.4 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dalam empat bagian. Bagian pertama membahas latar

belakang, tujuan, dan keterbatasan penelitian. Bagian kedua menjelaskan

beberapa studi literatur serta penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan

penelitian. Bagian ketiga membahas metodologi serta berbagai persamaan

akuntasi yang digunakan dalam melakukan estimasi dampak perubahan

ketentuan modal terhadap spread suku bunga. Selanjutnya pada bagian keempat

akan dipaparkan gambaran umum perkembangan industri perbankan Indonesia

saat ini serta hasil pengolahan data. Bagian kelima berupa simpulan dan saran.

Page 6: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

5

II. STUDI LITERATUR

Literatur dasar yang umum digunakan sebagai dasar penelitian mengenai

dampak biaya modal (cost of capital) terhadap keuangan perusahaan adalah

penelitian Modigliani Miller (1958). Dalam penelitiannya, Modigliani menyatakan

bahwa dalam kondisi pasar modal yang sempurna, yang ditandai dengan (i) tidak

ada biaya transaksi; (ii) tidak ada pengenaan pajak; (iii) tidak ada asymmetric

information; dan (iv) tidak ada possibility to default, nilai dan cost of fund

perusahaan tidak dipengaruhi oleh komposisi utang dan modal dalam pembiayaan

perusahaan. Dalam kenyataannya dengan adanya pajak, biaya modal menjadi

lebih tinggi daripada utang (R equity > R debt). Hal itu disebabkan pembayaran

bunga utang merupakan faktor biaya yang akan mengurangi besaran laba

perusahaan yang kena pajak. Namun, utang yang terlalu tinggi akan berpengaruh

pada peningkatan risiko. Oleh karena itu, perusahaan akan mencoba mendekati

kombinasi utang dan modal yang optimal bagi perusahaan.

Perbankan sebagai suatu perusahaan juga melakukan kombinasi sumber

pendanaan dari modal dan utang. Berbeda dengan perusahaan lainnya, terdapat

aturan bagi bank mengenai jumlah minimum modal bank untuk menjaga

kelangsungan kegiatan bank secara prudent. Kecukupan modal perbankan secara

internasional diatur oleh Basel Accords yang diterbitkan oleh Basel Committee on

Banking Supervision. Terjadi beberapa perubahan aturan kecukupan modal, yaitu

Basel I (sejak 1988), Basel II (sejak 2001), dan yang terbaru adalah Basel III (sejak

krisis 2008, tetapi dilaksanakan secara bertahap pada tahun 2013–2019). Sesuai

dengan Basel III, bank wajib meningkatkan modal agar lebih tahan dalam kondisi

krisis. Terdapat 3 jenis tambahan modal yang akan diterapkan, yaitu Capital

Surcharge D-SIBs, Countercyclical Capital Buffer, dan Conservation Buffer.

Perubahan ketentuan Basel III tersebut diakomodasi dalam PBI 15/12/PBI/2013,

yaitu sebagai berikut.

Page 7: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

6

Sumber: Bahan Sosialisasi PBI 15/12/PBI/2013 Departemen Penelitian dan

Pengaturan Perbankan, OJK.

Gambar 1. Perubahan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum

Terdapat beberapa penelitian mengenai implikasi kebijakan peningkatan

jumlah modal sesuai dengan Basel III terhadap penetapan suku bunga kredit bank.

Elliot (2010) dalam Swamy (2014) menggunakan accounting-based analysis untuk

mengestimasi seberapa besar suku bunga kredit akan meningkat jika bank

diminta untuk meningkatkan equity-nya. Di dalam modelnya, Elliot

mengasumsikan bahwa bank hanya memegang pinjaman yang didanai oleh equity,

deposito, dan wholesale funding, serta bahwa pendapatan bunga yang diperoleh

dari kredit ditujukan untuk memenuhi target ROE. Penetapan suku bunga kredit

dilakukan untuk memenuhi target ROE setelah menutupi cost of liabilities dan

biaya tetap lain. Dengan menggunakan data FDIC (Federal Deposit Insurance

Corporation) untuk seluruh sistem perbankan Amerika Serikat (AS)—jika rasio

common equity terhadap kredit naik sebesar 2% dan tidak ada perubahan lain—

bank perlu menaikkan lending spreads sebesar 39 bps untuk mempertahankan

target ROE sebesar 15%. Jika target ROE dapat diturunkan menjadi 14,5%,

lending spreads harus naik sebesar 9 bps. Berdasarkan analisis itu, Elliot

menyimpulkan bahwa terdapat suatu kemungkinan sistem perbankan AS dapat

menghadapi kebijakan kenaikan modal dan memastikan bahwa mereka tidak akan

memberikan dampak yang besar terhadap penetapan suku bunga. Kesederhanaan

dan juga intuisi dalam penetapan suku bunga kredit dan alternatif yang mungkin

Page 8: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

7

dilakukan bank untuk memenuhi level modal yang lebih tinggi merupakan salah

satu kekuatan dari pendekatan Elliot ini.

Dalam penelitian lain, King (2010) melakukan analisis dampak kebijakan

peningkatan modal terhadap lending spreads di 13 negara OECD. King menyusun

sebuah representasi dari neraca dan laporan laba rugi bank berdasarkan rata-rata

neraca dan laporan laba rugi mereka selama 15 tahun terakhir. Dengan rata-rata

periode yang panjang tersebut, diasumsikan bahwa representasi neraca dan

laporan laba rugi yang digunakan adalah kondisi steady state. Selanjutnya

dilakukan pemetaan bagaimana perubahan struktur pemodalan bank dan

komposisi aset mereka mempengaruhi komponen-komponen net income dengan

menggunakan hubungan akuntansi. Bank diasumsikan akan mentransmisikan

kenaikan biaya akibat peningkatan modal kepada beban bunga yang ditanggung

oleh debitur. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, pendekatan yang

digunakan King relatif sederhana dan dapat menjadi studi awal untuk memahami

perilaku bank terhadap perubahan kebijakan. Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa biaya yang timbul dari peningkatan 1% rasio modal dapat di-cover oleh

peningkatan lending spreads sebesar 15bps dengan asumsi ROE dan biaya utang

tidak berubah. Apabila ROE dan biaya utang dimungkinkan untuk turun, dampak

terhadap lending spread akan semakin kecil.

Swamy (2014) mencoba untuk mengimplementasikan metode dalam paper

King untuk perbankan India dan melakukan simulasi terhadap beberapa

kelompok bank. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa 1 persen peningkatan

modal dapat dicover oleh peningkatan lending spreads sebesar 11.4 bps dengan

asumsi tidak ada perubahan pada Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. Sejak 2009

belum ada penelitian Bank Indonesia yang melihat dampak peningkatan ketentuan

modal terhadap suku bunga bank. Namun, terdapat beberapa penelitian yang

terkait dengan hubungan modal dengan suku bunga. Dalam penelitiannya

mengenai determinan dari spread suku bunga bank, Purwanto (2009)

menggunakan variabel degree of risk aversion bank yang diproksikan dengan rasio

(𝐶𝐴𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 − 𝐶𝐴𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑘𝑎𝑛)/𝐶𝐴𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑘𝑎𝑛 sebagai salah satu

determinan. Penelitian menggunakan panel data bank Januari 2002–April 2009 ini

menemukan bahwa bank yang memiliki kelebihan CAR yang lebih tinggi akan

memiliki spread suku bunga yang lebih rendah. Penelitian selanjutnya yang terkait

adalah penelitian mengenai transmisi kebijakan moneter yang dilakukan oleh

Dewati et al. (2009). Dengan menggunakan panel data bank Januari 2002–April

Page 9: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

8

2009, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa likuiditas dan besar aset

mempengaruhi transmisi BI rate kepada suku bunga kredit, sementara kapitalisasi

bank tidak signifikan dalam mempengaruhi transmisi tersebut. Selanjutnya,

Gunadi, Deriantino, dan Budiman (2011) melakukan penelitian dengan

menggunakan OLS data industri bank September 2000–Maret 2011 dan

menemukan bahwa sensitivitas suku bunga kredit bank terhadap BI rate

dipengaruhi kondisi CAR bank. Apabila CAR bank lebih dari 19,8%, respons

terhadap peningkatan 1% BI rate adalah 0,1%. Sementara itu, apabila CAR bank

kurang dari 19,8%, respons terhadap BI rate lebih tinggi, yaitu 0,22%. Dari

penelitian-penelitian tersebut terlihat bahwa belum ada penelitian yang secara

spesifik menjelaskan dampak perubahan kebijakan ketentuan modal terhadap

spread suku bunga bank.

Page 10: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

9

III. METODOLOGI

3.1 Data dan Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilakukan dengan mereplikasi metodologi yang digunakan oleh

King (2010) dan Swamy (2014), yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

standar di dalam neraca dan laporan laba rugi bank. Komponen-komponen neraca

dan laporan laba rugi telah disesuaikan dengan data perbankan Indonesia. Data

yang digunakan merupakan data neraca keuangan, laporan laba rugi, dan kinerja

perbankan yang bersumber dari LBU dengan periode data tahun 2010–2014

(posisi Desember). Dalam penelitian ini bank syariah tidak diikutsertakan karena

nature dari perbankan syariah tidak berbasis bunga. Berdasarkan data 107 bank

yang ada disusun sebuah neraca dan laporan laba rugi representative bank yang

merupakan rata-rata tertimbang neraca dan laporan laba rugi individual bank

selama 5 tahun terakhir. Adapun bobot yang digunakan dalam penghitungan rata-

rata setiap komponen adalah total aset masing-masing bank. Selain itu, dilakukan

pula penyusunan neraca dan laporan laba rugi representative untuk masing-

masing BUKU bank. Penelitian ini fokus pada kondisi steady state dan tidak

mempertimbangkan periode transisi ketika bank berusaha memenuhi ketentuan

modal baru yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa bank telah

melewati tahap transisi dan telah mampu memenuhi kewajiban kecukupan modal

yang baru.

Dampak dari perubahan kebijakan kecukupan modal akan diestimasi

menggunakan simulasi perubahan komposisi aset dan liabilities serta laba rugi

representative bank. Rasio modal terhadap ATMR dari representative bank

dinaikkan 1 persen (1 pp) sehingga bank akan meningkatkan modalnya.

Selanjutnya, dengan asumsi komposisi aset tidak berubah, kenaikan modal bank

akan menyebabkan jumlah pinjaman bank turun. Hal tersebut menurunkan

jumlah beban bunga pinjaman yang harus dikeluarkan bank dan meningkatkan

net income bank. Di sisi lain terjadi penurunan rasio ROE bank karena net income

tersebut dibagi dengan nilai modal yang lebih tinggi. Apabila bank tidak

mengharapkan adanya penurunan ROE, bank harus mengambil langkah untuk

meningkatkan net income-nya dari aset-aset yang ada. Terdapat beberapa pilihan

yang dapat dilakukan oleh bank, antara lain, mengurangi biaya operasional atau

meningkatkan pendapatan nonbunga. Dalam penelitian ini bank diasumsikan

Page 11: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

10

akan menaikan spread suku bunga dengan meningkatkan suku bunga kredit

untuk meng-offset penurunan ROE. Kerangka pikir dari penelitian ini

diilustrasikan dalam skema di bawah ini.

Gambar 2. Kerangka Pikir Dampak Ketentuan Modal terhadap Spread Suku Bunga

Selanjutnya pemetaan hubungan antar komponen neraca bank dan laba rugi

yang digunakan dalam penelitian ini dipaparkan dalam subbab berikut.

3.2 Pemetaan Hubungan Komponen Neraca

Neraca bank yang digunakan dalam penelitian ini disederhanakan menjadi

sebagai berikut.

Tabel 1. Komponen Neraca Bank

Asset Liabilities

Kas dan penempatan di BI Dana Pihak Ketiga

Penempatan di Bank Lain Kewajiban pada bank lain

Surat-surat Berharga Kewajiban pada BI

Kredit Surat berharga yang diterbitkan, spot, dan

derivatif

Asset lainnya Pinjaman

Kewajiban lainnya

Modal

Page 12: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

11

a. Aset

Aset bank terdiri atas komponen (i) kas dan penempatan di Bank

Indonesia; (ii) penempatan pada bank lain; (iii) surat berharga yang terdiri atas

tagihan spot dan derivatif, surat berharga, surat berharga yang dijual dengan

janji dibeli kembali (repo), tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji

dijual kembali (reverse repo); (iv) kredit yang diberikan; dan (v) aset lain yang

terdiri atas tagihan akseptasi, penyertaan, cadangan kerugian penurunan nilai

aset keuangan, aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti

terbengkalai, aset yang diambil alih, rekening tunda, aset antarkantor,

cadangan kerugian penurunan niai aset lain, aset pajak tangguhan, dan rupa-

rupa aset.

𝐴𝑠𝑒𝑡 = 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐵𝐼 + 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐵𝑎𝑛𝑘 𝐿𝑎𝑖𝑛 + 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 +

𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 + 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

b. Liabilities:

Total liabilities bank terdiri atas (i) dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri

atas giro, tabungan, dan simpanan berjangka; (ii) kewajiban pada Bank

Indonesia; (iii) surat berharga yang diterbitkan dan spot derivatif yang terdiri

atas kewajiban spot derivatif, kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan

janji dibeli kembali (repo), dan surat berharga yang diterbitkan; (iv) total

pinjaman yang terdiri atas kewajiban pada bank lain+pinjaman; dan (v)

kewajiban lain yang terdiri atas kewajiban akseptasi, setoran jaminan,

kewajiban antarkantor4, kewajiban pajak tangguhan, dan rupa-rupa kewajiban.

𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 = 𝐷𝑃𝐾 + 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐵𝐼

+ 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑆𝑝𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑟𝑖𝑣𝑎𝑡𝑖𝑓

+ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 + 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

c. Modal (Equity)

Modal terdiri atas modal pinjaman, modal disetor, tambahan modal

disetor, selisih penilaian kembali aset tetap, cadangan, laba/rugi tahun lalu,

dan laba/rugi tahun berjalan. Jumlah modal dapat didekati dengan total aset

dikurangi dengan liabilities. Untuk bank-bank domestik, perhitungan modal

diambil langsung dari data neraca bank, sedangkan untuk bank asing,

4 Khusus untuk Kantor Cabang Bank Asing ada pengurangan nilai kewajiban antarkantor

dengan nilai dana usahanya.

Page 13: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

12

perhitungan modal dilakukan dengan mempertimbangkan total modal asing

yang berasal dari data komponen modal bank asing (data KPMM).

3.3 Pemetaan Hubungan Komponen Laba Rugi dan Kinerja Bank

Komponen laba rugi bank dalam penelitian ini disederhanakan sebagai

berikut.

Tabel 2. Komponen Laba Rugi Bank

No Komponen Laba - Rugi

1 Pendapatan Bunga

2 Beban Bunga

3 Net Pendapatan Bunga (1-2)

4 Pendapatan Operasional Non Bunga

5 Biaya Operasional Non Bunga

6 Net Pendapatan Operasional Nonbunga (4-5)

7 Net Pendapatan Operasional (3+6)

8 Pendapatan Non-Operasional

9 Beban Non-Operasional

10 Net Pendapatan Non-Operasional (8-9)

11 Total Laba (Laba Tahun Berjalan) (7+10)

12 Pajak Tahun Berjalan

13 Laba Bersih (11-12)

14 Tax Rate (terhadap Laba)

a. Net pendapatan Bunga

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 − 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

b. Net Pendapatan Operasional Nonbunga

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑁𝑜𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

= 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑁𝑜𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 − 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑁𝑜𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

c. Net Pendapatan Operasional

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

= 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑁𝑜𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

Page 14: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

13

d. Net Pendapatan Non-Operasional

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛 -o𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

= 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛-𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 − 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

e. Total Laba

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 + 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑛-𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

f. Tax Rate

𝑡𝑎𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑡𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛

g. Laba Bersih

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 × (1 − 𝑡𝑎𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑒)

h. ROE

Sumber terakhir pendanaan bank dan yang paling mahal adalah equity.

Hubungan antara perubahan jumlah modal dan Return on Equity (ROE) bank

digambarkan dalam persamaan berikut.

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

ROE merupakan jumlah keuntungan yang akan diperoleh bank dari

equity yang dimiliki. Dengan meningkatnya jumlah modal bank, nilai ROE akan

mengalami penurunan dan sebaliknya.

i. CAR

Hubungan peningkatan jumlah modal akan berakibat pada berubahnya

nilai CAR sebagaimana digambarkan dalam persamaan berikut.

𝐶𝐴𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅

3.4 Pemetaan Dampak Peningkatan Ketentuan Kecukupan Modal

a. Peningkatan modal

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡+1 = (∆𝐶𝐴𝑅 × 𝐴𝑇𝑀𝑅𝑡) + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡

Page 15: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

14

b. Peningkatan laba bersih yang diperlukan

Peningkatan modal akan menyebabkan rasio ROE menurun, sementara

bank diasumsikan ingin mempertahankan ROE-nya (ROEt+1 = ROEt). Oleh

karena itu, bank harus meningkatkan laba bersih melalui peningkatan

pendapatan bunga.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑡+1 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡+1 × 𝑅𝑂𝐸𝑡

c. Pengurangan beban bunga

Dengan asumsi tidak terjadi perubahan aset, perhitungan nilai beban

bunga mengikuti persamaan sebagai berikut.

∆ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 = ∆ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡+1 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑡+1 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑡 − ∆ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛

d. Peningkatan spread suku bunga

Sejalan dengan paper King (2010), suku bunga bank mengikuti

hubungan sebagai berikut.

RDPK < Rpinjaman < Rmodal

Di dalam keadaan ekonomi normal, hubungan itu memberikan

gambaran bahwa perbedaan sumber modal akan memberikan expected return

yang sesuai dengan risiko investasinya.

Rata-rata suku bunga industri bank di Indonesia berdasarkan hasil

perhitungan data 2010–2014 adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Rata-rata Suku Bunga Industri Bank

r_dpk r_antarbank r_pinjaman ROE

4.56% 5.01% 5.77% 8.54%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa ROE bank relatif lebih tinggi daripada

suku bunga pinjaman sehingga meskipun terjadi penurunan beban bunga

pinjaman, bank tetap memerlukan tambahan pendapatan bunga untuk

mengompensasi kenaikan biaya akibat penambahan modal.

Di dalam penelitian ini diasumsikan bahwa bank akan merespons

kebijakan peningkatan modal yang mengakibatkan jatuhnya nilai ROE dengan

Page 16: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

15

meningkatkan lending spreads. Besar tambahan lending spreads () yang

diperlukan dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut:5

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑡+1 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑡

+ 𝛼 × 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝛼 =[(𝑙𝑎𝑏𝑎 −𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑑𝑛𝑝𝑡𝑛 𝑛𝑜𝑛 𝑜𝑝𝑟𝑠𝑛𝑙−𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑛𝑑𝑝𝑡𝑛 𝑜𝑝𝑟𝑠𝑛𝑙𝑙 𝑛𝑜𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎)+𝑏𝑏𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎]

𝑡+1−𝑝𝑛𝑑𝑝𝑡𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑡

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

3.5 Analisis Ekonometrika

Sebagai tambahan, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis

ekonometrika dampak perubahan kebijakan ketentuan modal dengan suku bunga

kredit dengan model sebagai berikut.

𝑟𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡 + 𝛼𝑖 + 𝛽1 𝑟𝑑𝑒𝑝𝑖𝑡−1+ 𝛽2 𝑁𝑃𝐿𝑖𝑡−1 + 𝛽3 𝑑(𝐶𝐴𝑅𝑅𝑢𝑙𝑒)𝑖𝑡−𝑛

Metode yang digunakan adalah panel data 107 bank (di luar bank syariah)

dengan periode data 2001Q1–2014Q4.

5 Dalam penelitian ini diasumsikan pendapatan non-operasional nonbunga dan net

pendapatan operasional nonbunga tidak mengalami perubahan akibat kenaikan ketentuan

modal.

Page 17: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

16

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2010 2011 2012 2013 2014

Total Asset per Buku

BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4

Triliun Rupiah

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2010 2011 2012 2013 2014

Total Asset

Total Asset

Triliun Rupiah

IV. PENGOLAHAN DATA

4.1 Overview Perkembangan Industri Perbankan Indonesia6

4.1.1 Perkembangan Aset dan Pemodalan Bank

Total aset perbankan Indonesia pada tahun 2014 mencapai sekitar 5.410

triliun rupiah. Total aset ini mencakup 78% dari total aset sektor keuangan di

Indonesia. Selama lima tahun terakhir, terlihat bahwa sejak tahun 2010 hingga

2014 total aset industri perbankan cenderung mengalami kenaikan setiap

tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sekitar 17%. Pertumbuhan

terbesar terjadi antara tahun 2010 dan tahun 2011, yaitu sebesar 21%.

Grafik 1. Total Aset Industri

Pada tahun 2014 pertumbuhan total aset terbesar terjadi pada kelompok

bank BUKU 1 yang tumbuh sebesar 19% dari tahun sebelumnya, sementara bank

BUKU 3 memiliki pertumbuhan terkecil, yaitu sebesar 7% dari tahun sebelumnya.

Dari sisi permodalan, CAR perbankan sempat mengalami penurunan pada

tahun 2011. Namun, sejak tahun 2012 modal industri perbankan kembali

mengalami kenaikan dengan pencapaian nilai CAR sebesar 19,50% pada tahun

2014.

6 Angka-angka dalam subbab ini berasal dari pengolahan data individual bank yang

digunakan dalam penelitian setelah melalui beberapa pembersihan data. Oleh karena itu,

terdapat kemungkinan sedikit perbedaan dengan data di publikasi/riset lainnya.

Page 18: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

17

Grafik 2. Total CAR Industri dan per Kelompok BUKU

Nilai CAR paling besar dimiliki oleh bank BUKU 2, yaitu sebesar 30,02%

diikuti oleh bank BUKU 1 sebesar 17,70%, dan BUKU 4 sebesar 17,12%,

sedangkan bank BUKU 3 memiliki nilai CAR paling kecil di antara BUKU lainnya,

yaitu sebesar 17,00%. Jika melihat perkembangan CAR perbankan berdasarkan

kelompok BUKU-nya, terlihat bahwa bank BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4

mengalami kenaikan nilai CAR. Namun, di tengah kenaikan CAR industri

perbankan dan kelompok BUKU lainnya, CAR bank BUKU 1 justru mengalami

sedikit penurunan saat memasuki tahun 2014.

Rasio modal minimum yang harus dimiliki bank berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia (PBI) relatif tidak berubah sejak tahun 2008–2011, yaitu sebesar 8% dari

ATMR. Namun, mulai tahun 2012 digunakan aturan penyediaan modal minimum

yang baru, yaitu sebesar 8% dari ATMR dengan aturan tambahan sesuai dengan

profil risiko (CAR risk profile). Dengan aturan baru ini nilai CAR risk profile yang

paling rendah berada pada nilai 8%, sedangkan yang paling tinggi berada pada

nilai 14%.

Dengan membandingkan nilai CAR untuk tiap-tiap kelompok BUKU bank

dengan nilai aturan modal minimum yang berlaku, perbankan Indonesia masih

memiliki permodalan yang cukup kuat dan masih terjaga. Hal itu dapat terlihat

dari nilai CAR tiap-tiap kelompok BUKU yang masih berada di atas nilai aturan

modal minimumnya (Grafik 3).

0

5

10

15

20

25

2010 2011 2012 2013 2014

CAR

CAR

%

0

5

10

15

20

25

30

35

2010 2011 2012 2013 2014

CAR per BUKU

BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4

%

Page 19: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

18

Grafik 3. Perbandingan CAR per BUKU dengan Aturan CAR yang Berlaku

4.1.2 Perkembangan Suku Bunga dan ROE Bank

Dari sisi suku bunga, perkembangan suku bunga kredit dan deposito

cenderung mengalami kenaikan selama dua tahun terakhir (2013 dan 2014). Suku

bunga kredit berada pada nilai 11,44% dan suku bunga deposito berada pada nilai

7,73%.

Grafik 4. Rata-rata Tertimbang Suku Bunga Kredit dan Suku Bunga Deposito

0

5

10

15

20

25

30

35

2010 2011 2012 2013 2014

CAR BUKU 1

CAR CAR Risk Profile (Min) CAR Risk Profile (Max)

%

0

5

10

15

20

25

30

35

2010 2011 2012 2013 2014

CAR BUKU 2

CAR CAR Risk Profile (Min) CAR Risk Profile (Max)

%

0

5

10

15

20

25

30

35

2010 2011 2012 2013 2014

CAR BUKU 3

CAR CAR Risk Profile (Min) CAR Risk Profile (Max)

%

0

5

10

15

20

25

30

35

2010 2011 2012 2013 2014

CAR BUKU 4

CAR CAR Risk Profile (Min) CAR Risk Profile (Max)

%

0

2

4

6

8

10

12

14

2010 2011 2012 2013 2014

Suku Bunga Kredit dan Deposito

Suku Bunga Kredit Suku Bunga Deposito

%

Page 20: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

19

Hal yang sama juga digambarkan oleh perkembangan suku bunga kredit

dan suku bunga deposito untuk masing-masing BUKU. Suku bunga kredit dan

suku bunga deposito untuk masing-masing BUKU cenderung mengalami kenaikan.

Hingga tahun 2012 lending spread perbankan cukup besar meskipun setelah

tahun 2012, lending spread-nya relatif mengecil. Pada tahun 2014 suku bunga

kredit dan suku bunga deposito yang paling tinggi dimiliki oleh bank kelompok

BUKU 1 dengan nilai mencapai 14,11% dan 9,27%. Secara rata-rata spread suku

bunga yang paling tinggi, yaitu spread pada kelompok bank BUKU 1 (4,84%),

diikuti BUKU 4 (4,04%), BUKU 3 (3,88%), dan yang paling rendah pada kelompok

bank BUKU 2 (2,65%).

Grafik 5. Rata-rata Tertimbang Suku Bunga Kredit dan Suku Bunga Deposito per BUKU

Return on Equity (ROE) perbankan Indonesia sempat mengalami

peningkatan dan penurunan nilai pada 5 tahun terakhir. Nilai ROE industri

perbankan sempat mengalami peningkatan pada periode 2010–2011, tetapi

mengalami penurunan sejak tahun 2012 hingga menyentuh nilai 8,41% pada

tahun 2014. Penurunan ROE ini sejalan dengan penurunan lending spread bank

yang dibahas sebelumnya.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2010 2011 2012 2013 2014

Suku Bunga BUKU 1

Suku Bunga Kredit Suku Bunga Deposito

%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2010 2011 2012 2013 2014

Suku Bunga BUKU 2

Suku Bunga Kredit Suku Bunga Deposito

%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2010 2011 2012 2013 2014

Suku Bunga BUKU 3

Suku Bunga Kredit Suku Bunga Deposito

%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2010 2011 2012 2013 2014

Suku Bunga BUKU 4

Suku Bunga Kredit Suku Bunga Deposito

%

Page 21: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

20

Grafik 6. ROE Industri dan ROE per BUKU

4.2 Hasil Simulasi Representative Bank

Tahap awal dari pengolahan data adalah penyusunan neraca dan laba rugi

representative bank dengan menggunakan rata-rata tertimbang data individual

bank selama 5 tahun terakhir (Tabel 4). Representative bank ini dianggap mewakili

kondisi industri perbankan di Indonesia secara umum.

Tabel 4. Neraca dan Laba Rugi Representative Bank

(dalam persentase terhadap total aset, kecuali dinyatakan lain)

8.00

8.20

8.40

8.60

8.80

9.00

9.20

2010 2011 2012 2013 2014

ROE Industri

ROE

%

0

5

10

15

20

25

2010 2011 2012 2013 2014

ROE per BUKU

BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4

%

Page 22: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

21

Dari Tabel 4 terlihat bahwa komponen terbesar dari aset bank adalah kredit

(sekitar 49,84%), diikuti oleh aset lainnya7 (22,97%), kas dan penempatan di BI

(12,99%), dan penempatan di bank lain (5,5%). Adapun sumber utama pendanaan

aset-aset tersebut adalah berasal dari dana pihak ketiga (55,51%) serta kewajiban

lainnya (23,43%)8 . Sumber pendanaan yang berasal dari modal adalah sekitar

14,3% dari total aset. Sumber pendanaan lainnya relatif kecil, yaitu kewajiban

pada bank lain (4,02%), pinjaman (1,57%), surat berharga (1,15%), dan kewajiban

pada BI (0,03%). Secara rata-rata, ATMR bank adalah sekitar 53,98% dari total

aset dan rasio modal/ATMR adalah sekitar 22,95%.

Apabila dibandingkan dengan representative bank di India dan negara

OECD9, persentase kas dan penempatan di BI representative bank di Indonesia

relatif lebih tinggi. Di India, persentase penempatan di kas dan bank sentral

adalah sekitar 5,6%, sementara rata-rata negara OECD hanya sekitar 2,3%.

Persentase penempatan di bank lain negara-negara OECD relatif besar, yaitu

sekitar 12%, sedangkan di India relatif tidak jauh berbeda dengan Indonesia, yaitu

sekitar 4,09%. Persentase kredit dalam neraca bank di India, OECD dan Indonesia

relatif sama, yaitu sekitar setengah dari total aset. Dari sisi pendanaan, persentase

sumber dana dari DPK di representative bank India jauh lebih banyak (75,65%),

sementara bank negara OECD hanya sekitar 43,5%. Sumber dana dari pinjaman

bank lain di Indonesia relatif lebih rendah daripada di India (9,16%) dan negara

OECD (12,6%). Peran modal dalam pendanaan bank di Indonesia (14,30%) relatif

jauh lebih tinggi dibandingkan bank di India (7,12%) ataupun di negara OECD

(5,3%).

Tabel 4 juga menunjukkan komposisi dari laba rugi bank representative.

Komponen terbesar dari keuntungan bank adalah dari net pendapatan bunga

(3,89% dari total aset). Selanjutnya, beban biaya operasional nonbunga yang

dikeluarkan bank relatif lebih tinggi daripada pendapatan operasional nonbunga

sehingga net pendapatan operasional nonbunga adalah negatif (-2,32%). Dengan

demikian, total net pendapatan operasional bank hanya sekitar 1,57%. Setelah

7 Aset lainnya: tagihan akseptasi, penyertaan, cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan, aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai, aset yang

diambil alih, rekening tunda, aset antar kantor, cadangan kerugian penurunan nilai aset

lainnya, aset pajak tangguhan, dan rupa-rupa aset.

8 Kewajiban lainnya: kewajiban akseptasi, setoran jaminan, kewajiban antarkantor,

kewajiban pajak tangguhan, dan rupa-rupa kewajiban.

9 Berdasarkan paper King (2010) dan Swamy (2014).

Page 23: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

22

ditambahkan pendapatan non-operasional dan dikurangi pajak, laba bersih bank

dibandingkan total aset (ROA) adalah sekitar 1,25%.

ROA representative bank di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan ROA

di India (0,84%) dan di negara OECD (0,8%). Selain karena total labanya lebih

tinggi, tingginya ROA di Indonesia juga diakibatkan oleh relatif lebih rendahnya

rata-rata tax rate yang dikeluarkan bank (di Indonesia hanya sekitar 23%

sementara di negara lain 33%).

Dengan menggunakan neraca dan laporan laba rugi representative bank di

atas, dilakukan simulasi atas dampak kebijakan kenaikan aturan 1% modal CAR

terhadap spread suku bunga bank (Tabel 5). Terdapat dua pendekatan, yaitu (i)

apabila bank tidak menaikkan suku bunga dan ROE-nya berkurang dan (ii)

apabila bank mempertahankan ROE-nya dengan menaikkan suku bunga.

Pendekatan pertama digambarkan dalam kolom B dan C. Kolom A merupakan nilai

awal sebelum terjadi perubahan kebijakan modal yang nilainya berasal dari neraca

dan laba rugi representative bank. Kolom B merupakan besar perubahan yang

terjadi saat modal mengalami kenaikan sebesar 1%. Kolom C merupakan nilai-nilai

komponen setelah mengalami perubahan kenaikan modal sebesar 1%. Pada kolom

B terlihat bahwa dengan nilai ATMR sebesar 54,03% dari total aset, kenaikan

modal sebesar 1% berdampak pada meningkatnya total modal sebesar 0,54% dari

total aset. Dengan asumsi besar total aset tidak berubah, peningkatan jumlah

modal membuat bank dapat menurunkan besar pinjaman dengan nilai yang sama

dengan bertambahnya total modal. Penurunan nilai pinjaman berdampak pada

berkurangnya besar beban bunga sebesar 0,03% sehingga terjadi kenaikan laba

tahun berjalan sejumlah 0,03%. Setelah dikurangi dengan pajak, diperoleh nilai

laba bersih mengalami kenaikan sebesar 0,02% menjadi 1,24%. Meskipun laba

bersih menjadi semakin tinggi, karena adanya kenaikan total modal menjadi

14,84%, nilai ROE bank turun sebesar 0,15% menjadi 8,39%.

Selanjutnya, perhitungan dengan pendekatan kedua diilustrasikan dalam

kolom D dan E. Kolom D merupakan perubahan tiap-tiap komponen apabila

terjadi kenaikan modal. Namun, ROE dikembalikan nilainya seperti nilai awal.

Kolom E memperlihatkan bagaimana bank dapat mempertahankan penurunan

ROE dengan meningkatkan spread suku bunga. Sebagai upaya untuk menjaga

dan mengembalikan nilai ROE menjadi seperti nilai awal, laba bersih harus

mengalami peningkatan sebesar 0,05%. Laba tahun berjalan meningkat menjadi

1,27% (naik sebesar 0,06%). Dengan asumsi tidak terjadi perubahan net

Page 24: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

23

pendapatan operasional nonbunga dan net pendapatan non-operasional, nilai

pendapatan bunga yang diperlukan untuk mencapai laba tersebut adalah sebesar

8,68%. Dengan total kredit sebesar 49,84% dari total aset, besar kenaikan lending

spreads yang diperlukan untuk memperoleh pendapatan bunga tersebut adalah

sebesar 6 basis poin (bps). Karena hubungan perhitungan dampak kenaikan modal

dengan menggunakan metode ini bersifat linier, dengan kenaikan setiap 1% modal

CAR akan mengakibatkan kenaikan lending spread dengan kelipatan sekitar 6 bps.

Dampak kenaikan modal sebesar 2% akan mengakibatkan kenaikan lending

spread sebesar 11,56 bps.

Analisis di atas dilakukan dengan asumsi bahwa bank tidak menginginkan

penurunan ROE dan suku bunga pinjaman tidak berubah. Asumsi tersebut sangat

konservatif karena seharusnya dengan modal yang lebih tinggi, risiko bank untuk

default menjadi semakin rendah. Dengan risiko yang semakin rendah, ekspektasi

ROE yang ditargetkan bank semestinya bisa lebih rendah. Suku bunga pinjaman

juga bisa turun karena pihak yang memberikan pinjaman pada bank melihat

bahwa risiko bank berkurang. Terkait dengan pemikiran tersebut, dilakukan

simulasi tambahan, yaitu apabila ROE dan suku bunga pinjaman diasumsikan

mengalami penurunan sebesar 5, 10, dan 15 bps untuk setiap kenaikan 1 pp

ketentuan modal. Tabel 5 menunjukan bahwa kenaikan lending spread tidak akan

sebesar saat ROE dan bunga pinjaman diasumsikan tidak mengalami perubahan.

Jika ROE dan suku bunga pinjaman turun sebesar 5 bps untuk setiap kenaikan

1pp aturan modal, lending spread akan mengalami kenaikan sebesar 3,9 bps.

Makin besar penurunan ROE dan suku bunga pinjaman, peningkatan lending

spread akan semakin kecil.

Page 25: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

24

Tabel 5. Simulasi Dampak Kenaikan 1% Aturan Modal

Tabel 6. Dampak Kenaikan Aturan Modal terhadap Peningkatan Spread Suku Bunga (dalam bps)

4.3 Hasil Simulasi Representative Bank Berdasarkan BUKU

Untuk melihat variasi dampak kenaikan modal terhadap lending spread

perbankan di Indonesia terhadap spread suku bunga tiap-tiap kelompok bank,

dilakukan penyusunan neraca dan laba rugi representative bank berdasarkan

BUKU (dapat dilihat pada bagian lampiran). Komposisi neraca dan laba rugi bank

Page 26: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

25

yang berbeda-beda membuat dampak kenaikan modal terhadap tiap-tiap BUKU

bervariasi.

Tabel 7. Simulasi Dampak Kenaikan 1% Aturan Modal pada Bank BUKU 1

Tabel 8. Simulasi Dampak Kenaikan 1% Aturan Modal pada Bank BUKU 2

Page 27: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

26

Tabel 9. Simulasi Dampak Kenaikan 1% Aturan Modal pada Bank BUKU 3

Tabel 10. Simulasi Dampak Kenaikan 1% Aturan Modal pada Bank BUKU 4

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 10, dapat

dilihat bahwa kenaikan 1% aturan kecukupan modal memberikan dampak yang

berbeda terhadap tiap-tiap BUKU. Apabila bank tidak menaikkan spread suku

bunganya, peningkatan aturan modal sebesar 1% akan membuat penurunan ROE

Page 28: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

27

yang besar (-1,18%) pada bank BUKU 4. Sementara itu, penurunan ROE terkecil

dialami oleh BUKU 1 (-0,04%). Selanjutnya apabila bank merespons dengan

menaikkan lending spread, besarnya kenaikan lending spread ini akan sangat

sensitif terhadap besarnya penurunan nilai ROE. BUKU 1 akan melakukan

kenaikan lending spread yang paling kecil (0,01%), sedangkan BUKU 4 akan

menaikkan lending spread paling besar (0,32%).

Menurut King (2010) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

perbedaan besarnya kenaikan lending spread antara lain proporsi kredit/total aset,

perbedaan ATMR/total aset, dan perbedaan ROE awal bank. Untuk itu, berikut

perbandingan variabel-variabel tersebut untuk industri bank, tiap-tiap BUKU bank

dan hasil yang diperoleh dari paper rujukan.

Tabel 11. Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Lending Spread

Plot dari hubungan variabel-variabel tersebut terhadap perubahan lending

spread ditampilkan dalam grafik di bawah ini.

R² = 0.4501

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00

ΔLe

nd

ing

Spre

ads

(bp

s)

ATMR/Asset (%)

Page 29: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

28

Grafik 7. Plot Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Lending Spread

Berdasarkan plot di atas, terlihat bahwa variabel yang menjadi pembeda

besar perubahan lending spread yang diperlukan adalah variabel ROE. Secara

umum, semakin tinggi ROE bank semakin besar perubahan spread suku bunga

akibat peningkatan ketentuan modal.

4.4 Hasil Estimasi Ekonometrika

Pengujian ekonometrika dilakukan untuk menambah analisis dampak

perubahan aturan modal terhadap suku bunga kredit dan diharapkan dapat

bermanfaat dalam penyusunan framework Financial Macro-econometric Model

(FMM) yang sedang disusun. Terdapat dua alternatif model yang digunakan, yaitu

menggunakan fixed effect panel data dan random effect panel data. Fixed effect

panel data digunakan untuk mengakomodasi adanya perbedaan perilaku

antarindividual bank sebagaimana yang diasumsikan dalam FMM, sedangkan

random effect panel data digunakan karena berdasarkan pengujian Hausman

diperoleh simpulan bahwa metode tersebut lebih baik untuk digunakan. Hasil

kedua metode tersebut relatif sama.

Tabel 12. Hasil Estimasi Dampak Aturan Modal terhadap Suku Bunga Kredit

Variabel Fixed Effect Random Effect

C 9.21*** 9.18***

Suku bunga deposito (-1) 0.65*** 0.65***

NPL (-1) 0.07*** 0.07***

Perubahan aturan CAR(-3) 0.15*** 0.15***

Page 30: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

29

Berdasarkan hasil estimasi tersebut terlihat bahwa dampak perubahan

aturan CAR terhadap suku bunga relatif kecil dan memerlukan waktu sekitar tiga

triwulan. Dengan asumsi cateris paribus, 1% perubahan aturan CAR akan

menyebabkan kenaikan suku bunga kredit sebesar 0,15%.

Page 31: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

30

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitan ini memberikan perhitungan awal mengenai dampak perubahan

kebijakan kecukupan modal terhadap spread suku bunga bank. Beberapa

simpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 % peningkatan rasio kecukupan modal

(CAR) dapat di-cover dengan menaikkan spread suku bunga sebesar 6 basis

point (bps). Hasil perhitungan tersebut diperoleh dengan asumsi bahwa return

on equity (ROE) dan biaya pinjaman bank tidak berubah serta tidak terdapat

perubahan dalam total aset dan biaya non-operasional bank. Jika ROE dan

biaya pinjaman diasumsikan berubah, dampak terhadap spread suku bunga

akan menjadi lebih kecil.

2. Dengan menggunakan metode yang sama untuk representative bank

berdasarkan BUKU, diperoleh bahwa BUKU 1 memerlukan kenaikan lending

spread yang paling kecil (1 bps), diikuti oleh BUKU 2 (7bps), BUKU 3 (11 bps),

dan BUKU 4 memerlukan kenaikan lending spread paling besar (32 bps).

Faktor yang mempengaruhi perbedaan dampak peningkatan aturan kecukupan

modal ini adalah ROE bank saat ini. Semakin tinggi ROE, semakin tinggi pula

kenaikan spread suku bunga yang diperlukan.

3. Analisis tambahan menggunakan metode ekonometrika panel data memberikan

hasil bahwa dampak perubahan aturan CAR terhadap suku bunga relatif kecil

dan memerlukan waktu sekitar tiga triwulan. Dengan asumsi cateris paribus,

1% perubahan aturan CAR akan menyebabkan kenaikan suku bunga kredit

sebesar 0,15%.

4. Terkait dengan kegunaan penelitian ini untuk penyempurnaan framework FMM,

dapat disimpulkan bahwa CAR dapat dipertimbangkan sebagai variabel

penjelas dalam estimasi spread suku bunga meskipun dampaknya relatif kecil.

5. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya yang dilakukan di negara lain sebagaimana dijelaskan dalam studi

literatur. Namun, dampak peningkatan rasio kecukupan modal di Indonesia (6

bps) relatif lebih kecil daripada di negara-negara OECD (15 bps) dan di India

(11,4 bps). Hal itu diperkirakan ROE representative bank di kedua negara

tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

Page 32: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

31

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengestimasi respons bank

terhadap perubahan ketentuan modal dengan pendekatan yang practical but

acceptable sehingga memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan utama adalah

asumsi bahwa kenaikan biaya akibat kenaikan modal hanya ditransmisikan

terhadap nasabah melalui kenaikan suku bunga kredit. Sehubungan dengan

keterbatasan tersebut, terdapat beberapa saran yang dapat digunakan dalam

penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya ketika regulator ingin

mengimplementasikan kebijakan kecukupan modal yang baru, antara lain adalah

sebagai berikut.

(1) Melakukan survei terhadap bank mengenai respons/strategi mereka atas

rencana implementasi aturan kecukupan yang baru berdasarkan Basel III.

Dari survei tersebut dapat dianalisis respons aktual dari bank seperti

menurunkan suku bunga dana, melakukan realokasi aset, atau

menurunkan biaya operasional.

(2) Melakukan analisis backtesting terhadap respons individual bank atas

perubahan aturan kecukupan modal yang diberlakukan pada tahun

2012Q4. Hal itu dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan pada

komponen neraca, laba rugi, serta kinerja bank setelah pemberlakuan

aturan baru tersebut.

Terkait dengan penyempurnaan framework FMM, penelitian ini

menyarankan untuk memasukan variabel CAR dalam melakukan estimasi suku

bunga.

Page 33: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

32

DAFTAR PUSTAKA

Dewati, Wahyu et. al. 2009. “Revisiting Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia: Bukti Empiris dengan pendekatan VAR dan Panel Data”. Working Paper Bank Indonesia

Elliott D J. 2010.”Quantifying the effects on lending of increase capital requirements”. The Brookings Institutions, 21 September.

Gunadi I, Deriantino E dan dan Budiman. 2011. “Increasing Banking Capital for Promoting Financial Stability and Banking Response to Monetary Policy:

Evidence from Indonesia”. Working Paper Bank Indonesia King, Michael R. 2010.”Mapping Capital and Liquidity Requirements to Bank Lending Spreads”. BIS Working Papers No. 324 November 2010.

Modigliani, F and Merton H. Miiler. 1958. “The Cost of Capital, Corporation Finance and the Theory of Investment” The American Economic Review, Vol. 48, No. 3 (Jun., 1958), pp. 261-297

Purwanto, M. Noor Adhi.2009. “ Faktor-faktor Penentu Spread Suku Bunga Bank”. Occasional Paper Bank Indonesia

Repullo R and Suarez J. 2004.”Loan pricing under Basel capital requirements”, Journal of Financial Intermediation 13(4): 496–521.

Ruthenberg D and Landskroner Y. 2008. “Loan Pricing under Basel II in an Imperfectly Competitive Banking Market”, Journal of Banking and Finance 32: 2725–2733.

Swamy, Vighneswara. 2014. “Modelling the Impact of New Capital Regulations on Bank Profitability”. MPRA Paper No. 58298 September 2014.

Page 34: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

33

LAMPIRAN

Perubahan Ketentuan Aturan Modal di Indonesia

Peraturan Bank Indonesia

Pasal Periode Berlaku KPMM

Nomor 3/21/PBI/2001

Pasal 2 Ayat (1) 2001q4 – 2008q3 8% dari ATMR

Nomor 10/15/PBI/2008

Pasal 2 Ayat (1) 2008q4 – 2012q3 8% dari ATMR

Nomor 14/18/PBI/2012

Pasal 2 Ayat (3) 2012q4 – 2013q3 8% dari ATMR – ditambah adds on sesuai profil risiko

Nomor 15/12/PBI/2013

Pasal 2 Ayat (3) 2013q4 - sekarang

8% dari ATMR – ditambah adds on sesuai profil risiko

Page 35: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

34

Neraca dan Laporan Laba Rugi Representative Bank Masing-masing

BUKU

BUKU1

(dalam persentase terhadap total aset, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Kas dan penempatan di BI 18.23 19.00 15.54 12.51 13.27 15.71

Penempatan di Bank Lain 6.65 6.20 6.23 4.90 5.33 5.86

Surat-surat Berharga 6.56 6.87 6.43 6.88 7.22 6.79

Kredit 51.42 50.85 53.08 55.89 54.21 53.09

Asset lainnya 17.15 17.07 18.72 19.82 19.97 18.55

Total Asset 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Dana Pihak Ketiga 62.26 62.96 61.17 60.66 61.64 61.74

Kewajiban pada bank lain 4.54 4.83 5.76 5.04 4.35 4.90

Kewajiban pada BI 0.02 0.01 0.00 0.05 0.00 0.01

Surat berharga yang diterbitkan, spot & derivatif 0.82 0.71 0.83 0.70 0.75 0.76

Pinjaman 0.55 0.68 0.59 0.48 0.47 0.55

Kewajiban lainnya 16.32 16.08 17.78 19.05 19.83 17.81

Total Kewajiban (Total Liabilities) 84.50 85.25 86.13 85.98 87.04 85.78

Modal (Total Equity) 15.50 14.75 13.87 14.02 12.96 14.22

Penyesuaian Modal 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total Modal 15.50 14.75 13.87 14.02 12.96 14.22

Total Kewajiban dan Total Modal 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

RWA/Total Asset 55.50 55.31 53.68 55.70 54.23 54.88

KPMM/Total Asset 16.46 13.98 12.99 13.23 11.61 13.65

KPMM/RWA 29.65 25.27 24.20 23.75 21.40 24.87

KPMM/RWA Average (stlh dihilangkan outlier) 25.20 24.04 21.82 20.86 19.48 22.28

Laba - Rugi 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Pendapatan Bunga 10.76 10.05 10.00 10.33 11.09 10.45

Beban Bunga 5.59 5.56 5.61 5.79 6.93 5.90

Net Pendapatan Bunga (1-2) 5.28 4.58 4.47 4.60 4.20 4.55

Pendapatan Operasional Non Bunga 1.33 1.00 0.94 0.68 0.65 0.92

Biaya Operasional Non Bunga 5.15 4.08 3.94 3.83 3.69 4.14

Net Pendapatan operasional non-bunga -3.82 -3.09 -3.01 -3.16 -3.04 -3.22

Net Pendapatan operasional 1.46 1.50 1.46 1.44 1.16 1.33

Pendapatan non-operasional 0.44 0.44 0.37 0.40 0.37 0.40

Beban non-operasional 0.47 0.35 0.33 0.32 0.34 0.36

Net Pendapatan non-operasional -0.03 0.09 0.04 0.08 0.03 0.04

Total laba (Laba tahun berjalan) 1.42 1.59 1.50 1.53 1.19 1.44

Pajak tahun berjalan 0.32 0.36 0.33 0.32 0.25 0.32

Laba Bersih 1.11 1.23 1.18 1.20 0.93 1.13

ROE 7.14 8.32 8.48 8.58 7.18 7.94

Tax Rate 22.35 22.60 21.67 21.13 21.51 21.87

Page 36: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

35

BUKU 2

(dalam persentase terhadap total aset, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Kas dan penempatan di BI 13.18 13.53 12.12 10.45 10.13 11.88

Penempatan di Bank Lain 8.62 7.69 6.63 5.34 5.24 6.71

Surat-surat Berharga 11.21 11.04 8.95 10.15 10.30 10.33

Kredit 45.18 45.63 49.09 51.05 49.31 48.05

Asset lainnya 21.81 22.11 23.21 23.01 25.01 23.03

Total Asset 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Dana Pihak Ketiga 53.21 54.13 53.03 50.28 49.17 51.96

Kewajiban pada bank lain 4.52 3.19 4.40 3.83 4.17 4.02

Kewajiban pada BI 0.00 0.00 0.18 0.00 0.00 0.04

Surat berharga yang diterbitkan, spot & derivatif 0.88 1.20 1.06 2.01 1.27 1.28

Pinjaman 0.82 1.41 1.13 1.15 2.13 1.33

Kewajiban lainnya 22.01 24.34 24.79 25.23 27.42 24.76

Total Kewajiban (Total Liabilities) 81.43 84.27 84.58 82.51 84.16 83.39

Modal (Total Equity) 17.76 14.89 14.63 16.84 15.13 15.85

Penyesuaian Modal 0.81 0.84 0.79 0.65 0.72 0.76

Total Modal 18.57 15.73 15.42 17.49 15.84 16.61

Total Kewajiban dan Total Modal 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

RWA/Total Asset 55.43 55.72 54.18 56.02 54.99 55.27

KPMM/Total Asset 17.70 14.29 13.88 16.19 14.47 15.31

KPMM/RWA 31.94 25.65 25.61 28.91 26.32 27.70

KPMM/RWA Average (stlh dihilangkan outlier) 23.62 23.53 24.03 22.84 24.93 23.79

Laba - Rugi 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Pendapatan Bunga 8.18 7.69 7.46 7.48 8.06 7.77

Beban Bunga 4.18 4.14 4.04 3.97 4.65 4.20

Net Pendapatan Bunga (1-2) 4.00 3.55 3.41 3.51 3.41 3.57

Pendapatan Operasional Non Bunga 2.48 2.22 2.05 2.76 3.08 2.52

Biaya Operasional Non Bunga 4.46 4.04 3.81 4.63 4.70 4.33

Net Pendapatan operasional non-bunga -1.98 -1.82 -1.77 -1.87 -1.62 -1.81

Net Pendapatan operasional 2.02 1.73 1.65 1.64 1.79 1.76

Pendapatan non-operasional 0.20 0.16 0.14 0.25 0.15 0.18

Beban non-operasional 0.14 0.08 0.09 0.13 0.14 0.12

Net Pendapatan non-operasional 0.06 0.09 0.05 0.12 0.02 0.07

Total laba (Laba tahun berjalan) 2.07 1.82 1.70 1.76 1.80 1.83

Pajak tahun berjalan 0.51 0.43 0.41 0.44 0.44 0.45

Laba Bersih 1.57 1.38 1.29 1.32 1.36 1.38

ROE 8.44 8.80 8.35 7.56 8.59 8.33

Tax Rate 24.44 23.79 24.24 24.81 24.46 24.35

Page 37: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

36

BUKU 3

(dalam persentase terhadap total aset, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Kas dan penempatan di BI 10.04 10.92 10.07 8.60 7.77 9.48

Penempatan di Bank Lain 3.35 2.10 1.84 1.99 1.47 2.15

Surat-surat Berharga 8.94 8.23 8.86 9.76 9.61 9.08

Kredit 47.82 48.61 48.22 50.50 52.57 49.54

Asset lainnya 29.86 30.14 31.01 29.16 28.58 29.75

Total Asset 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Dana Pihak Ketiga 53.51 50.69 49.20 49.86 49.37 50.53

Kewajiban pada bank lain 3.19 2.48 3.02 1.88 1.78 2.47

Kewajiban pada BI 0.12 0.07 0.04 0.03 0.03 0.06

Surat berharga yang diterbitkan, spot & derivatif 1.79 1.96 1.79 2.62 1.99 2.03

Pinjaman 2.09 5.09 5.47 6.13 6.65 5.09

Kewajiban lainnya 29.70 29.90 31.13 29.58 29.49 29.96

Total Kewajiban (Total Liabilities) 90.39 90.19 90.65 90.10 89.32 90.13

Modal (Total Equity) 9.58 9.76 9.30 9.88 10.63 9.83

Penyesuaian Modal 0.03 0.04 0.05 0.02 0.04 0.04

Total Modal 9.61 9.81 9.35 9.90 10.68 9.87

Total Kewajiban dan Total Modal 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

RWA/Total Asset 48.67 52.45 49.48 52.75 55.49 51.77

KPMM/Total Asset 9.87 8.98 8.51 9.29 9.92 9.31

KPMM/RWA 20.27 17.12 17.20 17.61 17.88 17.99

KPMM/RWA Average (stlh dihilangkan outlier) 20.03 17.09 17.34 17.52 17.65 17.93

Laba - Rugi 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Pendapatan Bunga 7.37 7.21 6.66 6.98 8.07 7.26

Beban Bunga 4.26 4.27 3.76 4.14 5.18 4.32

Net Pendapatan Bunga (1-2) 3.11 2.95 2.90 2.84 2.89 2.94

Pendapatan Operasional Non Bunga 2.70 2.13 1.62 1.99 1.86 2.06

Biaya Operasional Non Bunga 4.32 3.65 3.01 3.39 3.47 3.57

Net Pendapatan operasional non-bunga -1.62 -1.52 -1.39 -1.40 -1.61 -1.51

Net Pendapatan operasional 1.49 1.43 1.51 1.44 1.28 1.43

Pendapatan non-operasional 0.50 0.63 0.52 0.57 0.54 0.55

Beban non-operasional 0.50 0.52 0.46 0.52 0.55 0.51

Net Pendapatan non-operasional 0.00 0.12 0.06 0.05 -0.01 0.04

Total laba (Laba tahun berjalan) 1.49 1.54 1.57 1.49 1.27 1.47

Pajak tahun berjalan 0.32 0.36 0.37 0.34 0.28 0.34

Laba Bersih 1.17 1.18 1.19 1.15 0.98 1.14

ROE 12.13 12.08 12.76 11.62 9.22 11.51

Tax Rate 21.56 23.28 23.91 22.77 22.34 22.80

Page 38: DAMPAK PENINGKATAN ATURAN KECUKUPAN MODAL … BI No.5-2015... · sedang melakukan pengembangan model untuk menjelaskan keterkaitan antara ... yaitu dengan menggunakan hubungan akuntansi

37

BUKU 4

(dalam persentase terhadap total aset, kecuali dinyatakan lain)

Perbandingan Suku Bunga antar-BUKU

Neraca Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2

Kas dan penempatan di BI 10.60 11.93 10.43 8.34 8.03 9.86

Penempatan di Bank Lain 2.77 1.85 1.58 1.54 1.50 1.85

Surat-surat Berharga 10.23 10.11 9.46 9.19 10.26 9.85

Kredit 29.65 33.45 36.63 41.05 37.90 35.74

Asset lainnya 46.75 42.66 41.90 39.88 42.30 42.70

Total Asset 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Dana Pihak Ketiga 44.92 47.45 48.18 49.34 47.03 47.38

Kewajiban pada bank lain 0.73 0.90 0.71 0.68 0.78 0.76

Kewajiban pada BI 0.02 0.02 0.01 0.01 0.02 0.02

Surat berharga yang diterbitkan, spot & derivatif 0.06 0.03 0.12 0.53 0.89 0.32

Pinjaman 0.71 1.05 0.84 1.01 1.30 0.98

Kewajiban lainnya 47.57 43.49 42.60 40.30 41.96 43.18

Total Kewajiban (Total Liabilities) 94.01 92.93 92.46 91.87 91.98 92.65

Modal (Total Equity) 5.99 7.07 7.54 8.13 8.02 7.35

Penyesuaian Modal 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total Modal 5.99 7.07 7.54 8.13 8.02 7.35

Total Kewajiban dan Total Modal 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

RWA/Total Asset 33.56 40.55 41.01 44.84 41.36 40.26

KPMM/Total Asset 5.37 5.76 6.41 7.17 7.09 6.36

KPMM/RWA 15.99 14.22 15.63 15.98 17.15 15.79

KPMM/RWA Average (stlh dihilangkan outlier) 16.49 14.54 15.69 15.93 17.08 15.95