DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL (Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah) SKRIPSI Oleh: POPY OKTIANA NIM. 160.203.138 JURUSAN EKONOMI SYARI`AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM MATARAM 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL
(Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah)
SKRIPSI
Oleh:
POPY OKTIANA NIM . 160.203.138
JURUSAN EKONOMI SYARI`AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM MATARAM
2020
ii
DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL
(Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah)
Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
POPY OKTIANA NIM . 160.203.138
JURUSAN EKONOMI SYARI`AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Popy Oktiana, NIM. 160.203.138 yang berjudul “Dampak
Pengembangan Desa Wisata Sukarara Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal
(Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah)” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk dimunaqasahkan (diuji).
Di setujui pada tanggal : ....., Mei, 2020
Di bawah bimbingan :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muhammad Saleh Ending, MA Yunia Ulfa Variana M.Sc NIP. 197209121998031001 NIP. 198006132011012003
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 12 Mei 2020
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Dengan hormat setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi kami
berpendapat bahwa skripsi saudari
Nama : Popy Oktiana
NIM : 160203138
jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah
Judul : Dampak Pengembangan Desa Wisata Sukarara Terhadap
Ekonomi Mayarakat Lokal (Studi di Desa Sukarara
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Muhammad Saleh Ending, MA Yunia Ulfa Variana M.Sc NIP. 197209121998031001 NIP. 198006132011012003
vi
vi
vii
MOTTO “Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi
dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia dan dunia pada umumnya.”
(-Ki Hadjar Dewantara)
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsiku ini untuk
almamaterku, semua guru dan dosenku, kedua
orang tuaku yakni ibuku Malep dan ayahku
Sayip, serta untuk semua teman dan
sahabatku”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian Skripsi dengan tema “
Dampak Pengembangan Desa Wisata Sukarara Terhadap Ekonomi
Masyarakat Lokal (Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten
Lombok Tengah) dengan baik walaupun masih membutuhkan kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk tindaklanjut penelitian yang lebih baik. Serta sholawat
dan salam semoga selalu tecurahkan kepada junjungan alam nabi besar baginda
Nabi Muhammad saw, yang telah memberikan petunjuk kebenaran kepada umat
manusia yakni Ad-Dinul Islam yang kita harapkan syafaatnya di dunia dan di
akhirat, amin amin ya rabbalalamin.
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan begitu banyak bantuan dan
dukungan serta doa dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan baik moril maupun materil.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati dan penuh cinta
penulis sampaikan teimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Mataram,
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, atas segala
kebijakannya dalam memberikan dedikasi untuk seluruh mahasiswa
sampai pada titik puncak kelulusan.
3. Ibu Yunia Ulfa Variana, M.Sc, dan Bapak Dr. Muhamad Saleh Ending,
M.A, selaku pembimbing II dan pembimbing I, yang telah memberikan
sebagian waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan hasil
penelitiannya, yang mengantarkan penulis untuk dapat menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
x
4. Kedua ibunda dan ayahanda tercinta (Malep dan Sayip), atas semua jerih
payahnya setiap waktu, semua perjuangan dan doa tanpa henti untuk
anaknya, kasih dan sayang serta cinta yang tulus memberikan dukungan
dan semangat yang tak ada bandingannya nilai pengorbanannya sehingga
alhamdulillah penulis menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik walau
banyak drama,suka dan cita.
5. Kepada teman dan sahabat seperjuangan, kakak tingkat, yang telah
memberikan bantuan, membagikan pengalaman, arahan, doa dan semangat
untuk penulis.
6. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin penulis
sebut satu persatu, terimakasih banyak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi terwujudnya skripsi yang lebih baik bahkan sempurna untuk
masa-masa yang akan datang.
Dengan teririrng doa, semoga amal baik kita diterima oleh Allah SWT,
dan mendapatkan balasan yang semestinya, sekian dan terimakasih.
Mataram, ________________2020 Penulis,
Popy Oktiana
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5
1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
Tabel 2.1 Data Nama-Nama Dusun dan Kepala Dusun yang Terdapat di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
Tabel 2.2 Struktur Pemerintahan Desa Sukarara Kecamatan Jonggat
Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 2.3 Data Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Sukarara
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2019.
Tabel 2.4 Data Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sukarara
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 2.5 Data Tingkat Pengangguran Desa Sukarara Kecamatan
Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 2.6 Data Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Desa Sukarara
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tabel. 3.1 Data Pendapatan Perkapita dikelompokkan berdasarkan
bidang pekerjaan
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Desa Sukarara
Lampiran 2 Foto Acara Festival Begawe Jelo Nyensek
Lampiran 3 Dokumentasi saat penelitian
Lampiran 4 Pedowan Wawancara
Lampiran 5 Daftar Informan
xv
DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL
(Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah)
Oleh :
POPY OKTIANA NIM : 160.203.138
ABSTRAK
Penyusunan skripsi ini didasari pada permasalahan pengembangan desa wisata Sukarara yang kemudian berdampak terhadap ekonomi masyarakat lokal di Desa Sukarara, dimana masalah yang dikaji adalah mengenai bagaimana bentuk-bentuk pengembangan Desa Wisata Sukarara serta kemudian bagaimana dampak dari pengembangan Desa Wisata Sukarara terhadap ekonomi masyarakat lokalnya. Penelitian akan menarik untuk dilakukan karena ingin mengetahui lebih luas lagi mengenai Desa Wisata Sukarara dengan berbagai bentuk pengembangan yang telah dilakukan kemudian bagaimana dampak pengembangannya terhadap ekonomi masyarakat lokalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari pengembangan Desa Wisata Sukarara terhadap ekonomi masyarakat lokal di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif Deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dari pihak dan lembaga yang bekaitan dengan pengembangan desa wisata, yakni masyarakat setempat, tokoh masyarakat, pelaku usaha dan pengerajin tenun.
Dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa wujud pengembangan Wisata di Desa Sukarara adalah berupa pengembangan infrastruktur baik dari segi atractions, amenitas, aksesibilitas, ancillary service, dan institutionsnya berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat lokal. Dengan adanya pengembangan yang dilakukan pendapatan masyarakat menjadi meningkat, memunculkan peluang usaha baru yang membuka kesempatan kerja, kebutuhan penduduk terpenuhi, kontrol dan kepemilikan masyarakat masih sepenuhnya dipegang oleh masyarakat, hanya saja pengembangan Desa Wisata masih belum berkontribusi terhadap pendapatan pemerintah karena pemerintah belum memberlakukan biaya retribusi terhadap wisatawan yang berkunjung, yang kemudian hal ini memerlukan perhatian dari pemerintah dan masyarakat selaku pengelola Desa Wisata.
Kata Kunci : Desa Wisata, Pengembangan Ekonomi, Pemberdayaan.
2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat atau komunitas lokal merupakan
paradigma yang sangat penting dalam kerangka pengembangan dan atau
pengelolaan sumberdaya budaya dan pariwisata. Pengembangan dapat
dikonseptualisasikan sebagai suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan menuju
kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi. Todaro berpendapat bahwa
pengembangan atau pembangunan itu sendiri dipandang sebagai suatu proses
multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur
sosial, sikap masyarakat, dan institusi-institusi rasional, disamping tetap
pendapat, serta pengentasan kemiskinan.1 Yang diketahui tingkat persentase
kemiskinan di NTB masih tergolong tinggi, dimana berdasarkan data
penelitian BPS (Badan Pusat Statistik) menyatakan bahwa tingkat persentase
penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 737.460 orang
dan lebih khusus lagi untuk wilayah Kabupaten Lombok Tengah mencapai
130.000 orang.2 Tentunya pemerintah mampu mengurangi angka kemiskinan
tersebut dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam yang melimpah
serta dengan keberagaman suku bangsa dan etnik budaya khas yang berbeda-
1 Ernan Rustiadi, Sunsun Saefulhakim, & Dyah R. Panuju, Perencanaan Dan
Pengembangan Wilayah, (Dki Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018), h. 129. 2 Badan Pusat Statistik NTB, “Berita Resmi Statistik”, Http://Www.Bps.Go.Id ( Diakses
Karang Sidemen, Rembitan, Aik Berik, Tanak Beak, Penujak dan
Sengkol. Kedua, kehidupan masyarakat Desa Sukarara masih sangat
kental dengan budaya tradisional zaman dahulu, sebagai contoh para
anak gadis di Desa Sukarara hampir rata-rata berprofesi sebagai penenun
(Penyensek) yang kemudian berkembang menjadi kepercayaarn sebagai
syarat untuk boleh menikah, serta masih adanya gubuk-gubuk tradisional
yang masih berdiri ditengah-tengah pemukiman penduduk, yang
kemudian dijadikan sebagai destinasi wisata bagi wisatawan yang
berkunjung. Ketiga, Desa Sukarara termasuk salah satu obyek atau lokasi
wisata di Kabupaten Lombok Tengah yang banyak di kunjungi oleh
9
wisatawan domestik maupun mancanegara, dan juga pertimbangan
peneliti didukung oleh sejauh yang peneliti ketahui bahwa permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini belum pernah diangkat oleh pihak lain
dalam penelitian sebelumnya, kalaupun ada kesamaan hanya terletak
pada lokasi penelitian saja namun fokus yang dikaji tentu berbeda dengan
penelitian ini.
E. Telaah Pustaka
Secara umum penulis tentu akan melalui proses penulisannya dengan
cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh para peneliti atau penulis
terdahulu. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukan oleh peneliti atau
penulis terdahulu dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati,
mendalami dan menggali kembali serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah
ada.
Untuk menghindari plagiasi dan titik kesamaan dengan peneliti
terdahulu dan juga untuk terjaminnya originalitas dan legalitas penulisan,
penulis telah menelusuri karya-karya ilmiah atau skripsi terdahulu.
Berdasarkan pengetahuan dan pengamatan peneliti bahwa penelitian yang
dianggap terkait dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Riza Arizona, (Skripsi, Ekonomi Islam,
tahun 2018), yang berjudul “Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata
Terhadap Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam
Studi Pada Objek Wisata Pantai Sari Ringgung, Desa Sidodadi,
10
Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran”. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis bentuk-bentuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang
berdampak pada lini sosial-budaya maupun peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat sekitar. Pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa potensi pengembangan
pariwisata terhadap pemberdayaan masyarakat objek wisata pantai Sari
Ringgung, yang jika dilihat dari perspektif Ekonomi Islam, maka
Pariwisata di Pantai Sari Ringgung dapat memperbaiki aspek-aspek
mengenai Ekonomi Islam seperti pengawasan pengunjung yang bisa saja
berbuat maksiat dan membawa minuman keras dan lain-lain.11
Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
sekarang adalah sama-sama membahas tentang pengembangan pariwisata
dan sama-sama menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Adapun perbedaan pada penelitian terdahulu dengan
penelitian yang dilakukan sekarang yakni peneliti terdahulu memilih
objek kajian dalam penelitian yakni wisata Pantai Sari Ringgung dan
11 Riza Arizona, Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam Studi Pada Objek Wisata Pantai Sari Ringgung, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, ( Lampung : Skripsi, Uin Raden Intan,2018).
11
fokus permasalahan kepada dampak pengembangannya terhadap
pemberdayaan masyarakat sekitar, sedangkan penelitian yang dilakukan
sekarang yakni peneliti memilih dan fokus objek kajian penelitiannya
pada masyarakat lokal Desa Sukarara, dengan permasalahan yang akan
diteliti terkait ekonomi masyarakat lokal sebagai dampak dari
perngembangan Desa Wisata Sukarara itu sendiri.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rani Puspita Anggraeni, (skripsi,
Sosiologi, Tahun 2018), yang berjudul “Dampak Pengembangan Industri
Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar (Studi di
Pantai Embe Desa Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan).
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis dampak pengembangan wisata pantai Merak Belantung
terhadap masyarakat sekitar. Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini yakni reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Dari hasil
penelitian ditunjukkan bahwa pengembangan Pantai Merak Belantung
berdampak kepada kehidupan masyarakat sekitar, yang dimana
banyaknya pengunjung yang datang mengakibatkan perputaran arus uang
di Desa Merak Belantung, sehingga pendapatan masyarakat baik yang
bekerja di sektor pariwisata maupun non pariwisata meningkat. Adapun
dampak yang ditimbulkan dari pengembangan pariwisata Merak
12
Belantung adalah dibangunnya fasilitas komersial di kawasan pariwisata,
mulai dari minimarket, hotel, dan pusat oleh-oleh dan sebagainya.12
Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
sekarang terletak pada jenis penelitian yang dipilih yakni sama-sama
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan kajian penelitian
yang terkait tentang dampak pengembangan sebuah pariwisata terhadap
ekonomi masyarakat sekitar atau lokal. Sedangkan perbedaan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang yakni
terletak pada objek pengembangan wisata yang diteliti dimana penelitian
terdahulu fokus kajian penelitian pada destinasi Pantai Embe yang
terletak di Desa Merak Belantung yang berdampak terhadap kondisi
ekonomi masyarakat sekitar pantai, sedangkan peneliti yang dilakukan
sekarang fokus kajian penelitiannya pada pengembangan desa wisata
dengan destinasi yang disajikan oleh desa, seperti destinasi kerajinan dan
etnik budaya yang masih kental di Desa Sukarara yang kemudian
mencari tahu bagaimana dampak pengembangannya terhadap ekonomi
masyarakat lokal.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani (Skripsi, Ekonomi Islam,
Tahun 2018 ), yang berjudul “Peran dan Prospek Pengembangan Wisata
Edukasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa
Setanggor Kecamatan Praya Barat Perspektif Ekonomi Islam”. Penelitian
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
12 Rani Puspita Anggraeni,Dampak Pengembangan Industri Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar (Studi Di Pantai Embe Desa Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan),(Bandar Lampung: Skripsi,Universitas Lampung, 2018).
13
dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Adapun kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu bahwa
wisata edukasi sangat berperan dalam memperbaiki perekonomian
masyarakat, wisata edukasi dapat menyerap banyak tenaga kerja
sehingga mampu mengurangi pengangguran, dan menambah pendapatan
masyarakat. Begitu juga dengan prospek pengembangannya dilihat dari
peluang pasar cukup menjanjikan. Kemudian jika dilihat dari perspektif
ekonomi islam wisata yang dijalankan oleh para pengelola objek wisata
yang memperhatikan dan menjalankan batasan-batasan syariah mereka
sesuai dengan perspektif ekonomi islam, karena tidak ada yang
melanggar syari’at islam dalam sistem pengelolaannya.13
Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
sekarang adalah sama-sama menggunakan metode penelitian dengan
pendekatan kualitatif deskriptif dan juga sama-sama membahas terkait
dengan pengembangan wisata yang kemudian juga memiliki kesamaan
dalam memilih sebuah desa sebagai lokasi penelitian. Adapun perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang yakni,
penelitian terdahulu fokus kajian penelitiannya kepada peran dan prospek
pengembangan wisata itu sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat, sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang
13 Sri Handayani, Peran Dan Prospek Pengembangan Wisata Edukasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Perspektif Ekonomi Islam, ( Mataram: Skripsi, UIN Mataram, 2018 ).
14
fokus kajiannya pada dampak dari pengembangan desa wisata itu sendiri
terhadap ekonomi masyarakat lokal. Kemudian meskipun memiliki
kesamaan dengan memilih sebuah desa sebagai lokasi penelitiannya
namun lokasi desa yang dipilih tidak sama, dimana penelitian terdahulu
memilih Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok
Tengah sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang memilih Desa
Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
F. Kerangka Teori
1. Konsep Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
dua kata yaitu kata Pari dan kata Wisata. Kata Pari berarti penuh, seluruh,
atau semua dan kata Wisata berarti perjalanan. Menurut Fennel Pariwisata
didefiniskan sebagai sistem yang saling terkait yang mencakup turis dan
jasa terkait yang tersedia dan digunakan (fasilitas, objek wisata,
transportasi, akomodasi) untuk membantu pergerakan mereka.14
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun
2009 tentang kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisata yang didukung oleh berbagai layanan fasilitas yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.15
Menurut Jackson suatu daerah yang berkembang menjadi sebuah
destinasi wisata dipengaruh oleh beberapa hal yang penting diantaranya,
14 I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisata,(Yogyakarta: Andi,
2009), h. 45 15 Yohanes Sulistyadi, Fauziah Eddyono, Derinta Entas, Pariwisata Berkelanjutan Dalam
Perspektif Pariwisata Budaya Di Taman Hutan Raya Banten, (Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h.54.
15
faktor penarik keunggulan, atraksi dan fasilitas lainnya, lokasi geografis,
jalur transportasi, stabilitas politik, lingkungan yang sehat, dan tidak ada
larangan atau pembatasan dari pemerintah. Tersedianya berbagai fasilitas
kebutuhan wisatawan seperti fasilitas transportasi, atraksi (kebudayaan,
rekreasi, dan hiburan), pelayanan makanan dan souvenir yang akan
membuat wisatawan nyaman dan sering berkunjung.16 Atraksi sendiri
merupakan faktor utama yang menjadi daya tarik terbesar suatu destinasi
wisata, baik itu berupa pertunjukan kesenian, rekreasi, atau penyajian
suatu paket kebudayaan lokal yang khas dan dilestarikan. Atraksi dapat
berupa keseluruhan aktifitas keseharian penduduk setempat beserta setting
fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai
partisipasi aktif seperti, melihat kegiatan budaya masyarakat lokal.17
Objek daya tarik wisata merupakan suatu bentukan dan fasilitas
yang saling berhubungan dan menjadi alasan/sebab wisatawan
mengunjungi suatu daerah atau tempat tertentu.18 Adapun objek daya tarik
wisata diantaranya :
a. Objek wisata budaya adalah suatu kegiatan mengadakan kunjungan
atau peninjauan ketempat lain atau luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan atau adat istiadat mereka, cara hidup
mereka, budaya dan seni mereka.
16I Gede Pitana & Putu Gayatri, Sosiologi Pariwisata, (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 101. 17 Yohanes Sulistyadi, Fauziah Eddyono, Derinta Entas,Pariwisata ..., h. 55. 18 Hadiwijoyo,Suryo Sakti, Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat
(Sebuah Pendekatan Konsep), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 49.
16
b. Objek wisata industrii adalah perjalanan yang dilakukan oleh
rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam
kesuatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat
pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan
tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
c. Objek wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan
murah serta mudah untuk memberikan kesempatan kepada
golongan masyarakat ekonomi lemah untuk megadakan perjalanan,
misalnya bagi kaum buruh, pemuda, pelajar, mahasiswa, petani dan
sebagainya.
d. Objek wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan dan sebagainya.19
e. Objek wisata maritim atau wisata bahari, ini banyak dikaitkan
dengan jenis wisata air, seperti danau, bengawan, pantai, teluk atau
laut lepas, dan sebagainya.
f. Objek wisata cagar alam merupakan jenis wisata yang biasanya
banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang
mengkhususkan usaha-usahanya dengan jalan mengatur wisata ke
tempat cagar alam, taman lindung, hutan, daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
19 Muljadi A.J, Kepariwisataan Dan Perjalanan, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada,
2009) h. 38.
17
g. Objek wisata buru merupakan jenis wisata yang banyak dilakukan
di negeri-negeri yang memiliki daerah-daerah atau hutan tempat
berburu.
h. Objek wisata pertualangan.dikenal dengan istilat adventure
tourism, seperti bertualangan menjelajahi hutan, pegunungan yang
penuh dengan tantangan.20
2. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan berasal dari kata “kembang” yang berarti
berkembang atau mengembangkan dan berarti pula menjadi besar, luas,
banyak, atau bertambah sempurna tentang pikiran, pengetahuan dan
sebagainya.21 Dalam sebuah organisasi, pengembangan adalah merupakan
usaha terencana, sistematis, terorganisir dan kolaboratif. Prinsip
pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi diaplikasikan dengan
maksud meningkatkan kualitas kehidupan yang tercermin dalam
meningkatkan kesehatan dan vitalitas organisasional, meningkatkan
kemampuan individu dan anggota kelompok dalam kompetensi dan harga
diri semakin baik di masyarakat. Pengembangan organisasi berupaya
untuk menciptakan perubahan yang diarahkan sendiri terhadap orang-
orang yang merasa adanya keterkaitan (commited).22
Menurut Sondang P. Siagian, pengembangan organisasi sebagai
teori menajemen, berarti serangkaian konsep, alat dan teknik untuk
20 Ibid., h. 42. 21 Abuddin Nata, Islam dan Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:prenadamedia group, 2018), h.
390. 22 Ferryal Abadi, Pengembangan Organisasi Strategi Mengoptimalkan Sumber Daya
Manusia,(Yogyakarta:Pohon Cahaya, 2019). h.27.
18
melakukan perencanaan jangka panjang dengan sorotan pada hubungan
antara kelompok kerja dan individu, dikaitkan dengan perubahan yang
bersifat struktural.23 Maka dari itu pengembangan pariwisata adalah salah
satu bagian dari manajemen yang menitikberatkan pada implementasi
potensi objek dan daya tarik wisata yang harus dilaksanakan dengan
rentang waktu, berupa langkah sistematis yang dapat mengarah pada
pencapaian hasil di suatu daerah yang akan membawa perubahan pada
daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif jika
pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang
benar, yakni melalui perencanaan yang cermat dan matang supaya sesuai
dengan kondisi setempat.24 Karena pengembangan wisata yang tepat dapat
memberikan keuntungan secara ekonomi yang didukung dengan
pengembangan infrastruktur dan menyediakan fasilitas rekreasi, wisatawan
dan penduduk tentunya akan saling menguntungkan.25
Menurut Cooper dkk, menjelaskan bahwa kerangka pengembangan
destinasi pariwisata terdiri dari komponen-komponen utama sebagai
berikut:26
a. Attractions (daya tarik) yang mencakup keunikan dan daya tarik
berbasis alam, budaya, maupun buatan/artificial
23 Ferryal Abadi, Pengembangan..., h. 13. 24 Bambang Supriadi & Nanny Roedjinandari, Perencanaan Dan Pengembangan
Destinasi Pariwisata, (Semarang:Universitas Negeri Malang, 2017), h. 135. 25 Mill,Robert Christie, Tourism The International Business Penerjemah Tri Budi Sastrio,
(Jakarta Utara : PT Rajagrafindo Persada, 2000), h.168. 26 Sunaryo, Bambang, Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep Dan
Aplikasinya Di Indonesia,(Yogyakarta: Gava Media, 2013), h.159.
19
Atraksi atau daya tarik wisata merupakan komponen yang
signifikan dalam menarik kedatangan wisatawan. Modal atraksi
yang menarik kedatangan wisatawan ada tiga, yaitu 1) Natural
Resources (alami) seperti gunung, danau, pantai, dan bukit. 2)
atraksi wisata budaya seperti arsitektur rumah tradisional di desa,
situs arkeologi, seni dan kerajinan, ritual, festival, kehidupan
masyarakat sehari-hari, keramahtamahan, dan makanan. 3) atraksi
buatan seperti acara olahraga, berbelanja, pameran, konferensi dan
lain sebagainya.27
b. Accesability (aksesibilitas) yang mencakup kemudahan sarana dan
sistem transportasi.
Menurut French faktor-faktor yang penting dan terkait
dengan aspek aksesibilitas wisata meliputi petunjuk arah, bandara,
terminal, waktu yang dibutuhkan, biaya perjalanan, frekuensi
transportasi menuju lokasi wisata dan perangkat lainnya.28
c. Amenitas (fasilitas) yang mencakup fasilitas penunjang dan
pendukung wisata
Sugiama menjelaskan amenitas meliputi serangkaian
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan akomodasi (tempat
penginapan), penyediaan makanan dan minuman, tempat hiburan
(entertainment), tempat-tempat perbelanjaan (retailing) dan
27 Suwena, I Ketut & Widyatmaja, I Gst Ngr, Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.
(Bali:Udayana University Press, 2010), h.88. 28 Sunaryo, Bambang, Kebijakan..., h.173.
20
layanan lainnya.29 French memberikan batasan bahwa amenitas
bukan merupakan daya tarik bagi wisatawan, namun dengan
kurangnya amenitas akan menjadikan wisatawan menghindari
destinasi tertentu.30
d. Ancillary service (fasilitas umum) yang mencakup kegiatan
pariwisata
Ancillary service lebih kepada ketersediaan sarana dan
fasilitas umum yang digunakan oleh wisatawan yang juga
mendukung terselenggaranya kegiatan wisata seperti bank, ATM,
telekomunikasi, rumah sakit dan sebagainya.31 Tersedianya
lembaga penyelenggara perjalanan sehingga kegiatan wisata dapat
berlangsung, yang berupa pemandu wisata, biro perjalanan,
pemesanan tiket, dan ketersediaan informasi tentang destinasi
wisata.32 Sedangkan Sugiama menjelaskan bahwa ancillary
service mencakup keberadaan berbagai organisasi untuk
memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta pemasaran
kepariwisataan destinasi bersangkutan.33
e. Institutions (kelembagaan) yang memiliki kewenangan, tanggung
jawab, dan peran dalam mendukung kegiatan pariwisata
yang Bekelanjutan dengan Sistem Indikator Pariwisata. Jakarta:Indocamp. Ayuni Purnama Safitri. 2019. Pengaruh Motif Khas Kain Tenun Tradisional
Subahnale Terhadap Harga Jual di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Mataram : skripsi.UIN Mataram.
Bambang Supriadi & Nanny Roedjinandari. 2017. Perencanaan Dan
Pengembangan Destinasi Pariwisata. Semarang:Universitas Negeri Malang.
Djam’an Satori & Komariah. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. Erlin Damayanti. dkk. Strategi Capacity Building Pemerintah Desa dalam
Pengembangan Potensi Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Malang: Jurnal Administrasi Publik ( JAP) VOL. 2, NO. 3, Universitas Brawijaya.
Ferryal Abadi. 2019. Pengembangan Organisasi Strategi Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Pohon Cahaya.
Gusti Bagus Rai Utama. 2012. Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta :Deepublish.
Hadiwijoyo. Suryo Sakti. 2012. Perencanaan pariwisata Pedesaan Berbasis
Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.
91
Hariyanto. O.I.B. 2016. Destinasi Wisata Budaya Dan Religi di Cirebon. Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.Php/Ecodemica. Jurnal Vol. 4 No. 2.
I Gde Pitana. I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:
Andi. I Gede Pitana & Putu Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Joko Subagio. 1999. Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktik.
(JAB).Vol.4.No.1 Januari 2017. Administrasibisnis.studentjournal.uc.ac.id.
Lexi J. Meleong. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya. Mardi Yatmo Hutomo.2000.Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang
Ekonomi.Yogyakarta:Adiyana Press Mill. Robert Christie. 2000. Tourism The International Business penerjemah Tri
Budi Sastrio. Jakarta Utara : PT RajaGrafindo Persada. Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia. Muljadi A.J. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada. Nurdiyansah. 2014. Peluang Dan Tantangan Pariwisata Indonesia.
Bandung:Alfabeta. Rani Puspita Anggraeni. 2018. Dampak Pengembangan Industri Pariwisata
Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar (Studi Di Pantai Embe Desa Merak Belantung Kalianda Lampung Selatan). Bandar Lampung: Skripsi. Universitas Lampung.
Riza Arizona. 2018. Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam Studi Pada Objek Wisata Pantai Sari Ringgung, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Lampung: Skripsi, UIN Raden Intan.
Sri Handayani. 2018. Peran dan Prospek Pengembangan Wisata Edukasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Perspektif Ekonomi Islam. Mataram: Skripsi.UIN Mataram.
Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Bina
Aksara. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Sunaryo. Bambang. 2013.Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep
Dan Aplikasinya Di Indonesia.Yogyakarta: Gava Media. Suwena. I Ketut & Widyatmaja. I Gst Ngr. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu
Pariwisata.Bali:Udayana University Press. Yohanes Sulistyadi.dkk. 2019. Periwisata Berkelanjutan Dalam Perspektif
Pariwisata Budaya Di Taman Hutan Raya Banten. Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia.
93
BUNCALANG
BUNPUTRI
BATU
ENTEK
BURHANA
BLONG LAUQ
BLONG
DAYE
DASAN BARU
BUNSAMBANG
LENDAN
G KETANGGE
BUNMUDRAK
KUBUR JARAN
BUNMANGGUNG
DASAN DUAH
DASAN PAL
U
S
PUYUNG NYEROT LABULIE
UNGGA
PRAYA BARAT
DAYA
Dam
BTTlis
PETA DESA SUKARARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Peta Desa Sukarara
Lampiran 2 : Dokumentasi Penelitian di Lapangan
94
Foto 1 : Acara Festival Begawe Jelo Nyensek
Foto 2 : Belajar Nyesek di acara Festival Begawe Jelo Nyensek
95
Foto 3 : Mewawancarai para Pengerajin/Penenun
Foto 4 : Dokumentasi Ngendang di acara festival begawe jelo Nyensek
Foto 5 : Mewancarai pemilik Artshop/Pengusaha
96
Foto 6 : Mewawancarai masyarakat desa
Foto 7 : Mewawancarai Pengerajin/Penenun
Foto 8 : Mewancarai Mayarakat Desa Sukarara di Dusun Ketangge
97
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara
1. Bagaimana sejarah Desa Sukarara ?
2. Apa mata pencaharian utama masyarakat Desa Sukarara?
3. Berapa banyak objek wisata yang ada di Desa Sukarara?
4. Apa objek wisata utama yang ditawarkan?
5. Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan Desa Wisata Sukarara yang telah
dilakukan sampai saat ini?
6. Bagaimana pendapat masyarakat tentang desa wisata yang sedang berkembang di
desanya?
7. Bagaimana sikap masyarakat dalam melihat peluang untuk meningkatkan
ekonomi dengan adanya desa wisata Sukarara?
8. Bagaimana pendapatan masyarakat, tingkat kesempatan kerja, pendapatan
pemerintah, kontrol dan kepemilikan ekonomi, dan perubahan harga dari adanya
pengembangan desa wisata di Desa Sukarara?
9. Apa harapan masyarakat untuk Desa Wisata Sukarara kedepannya?
10. Bagimana langkah pemerintah untuk kemajuan desa wisata Sukarara untuk
kedepannya?
98
Lampiran 5: Daftar Informan
No. Nama Profesi/Jabatan 1. Mamiq Erna Tokoh Adat 2. Sunardi Kepada Dusun Ketangge 3. Oktaviandi Kasi Pemerintahan Desa Sukarara 4. M. Isnan Abdillah Kaur Kesra Desa Sukarara 5. Sukayandi Kaur Umum Desa Sukarara 6. Samsul Bahri Pengusaha/Pemilik Artshop 7. Nyuliana Pengusaha/Pemilik Artshop 8. Wulan Pengusaha/Pemilik Artshop 9. Misaim Pengerajin/penenun 10. Sairah Pengerajin/penenun 11. Tutik Pengerajin/penenun 12. Sri Hartini Pengerajin/penenun 13. Kezya Pemilik Salon 14. Simin Pengerajin/penenun 15. Tini Pengerajin/penenun 16. Rianep Pengerajin/penenun 17. Inaq Asim Pengerajin/penenun 18. Mariati Pengerajin/penenun 19. Leli Rahmayanti Pengerajin/penenun 20. Seneng Pengerajin/penenun 21. Sarah Pengerajin/penenun 22. Inaq Nasih Pengerajin/penenun 23. Jumardi Tour Guide 24. Amaq Salem Petani 25. Amaq Usup Petani