BAB II DAMPAK YANG DITIMBULKAN PENCEMARAN KABUT ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN A. Pengertian Pencemaran dan Pencemaran Kabut Asap Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu. 16 Setiap kegiatan manusia akan menambah materi atau energi pada ligkungan. Apabila materi atau energi itu membahayakan, atau mengancam kesehatan manusia, miliknya atau sumber daya, baik langsung maupun tidak langsung dikatakan terjadi pencemaran. 17 Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat 16 Achmad Lutfi,2009. Pengertian Pencemaran.http://www.chem-is-try.org/materi kimia/kimia-lingkungan/pencemaran lingkungan/pengertian-pencemaran/ diakses pada tanggal 5 Desember 2011 17 Daud Silalahi,Hukum Lingkungan (Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia).Cet:3 (Bandung :PT.Alumni,2001) hal 154 Universitas Sumatera Utara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
DAMPAK YANG DITIMBULKAN PENCEMARAN KABUT ASAP
AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN
A. Pengertian Pencemaran dan Pencemaran Kabut Asap
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling
kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang
membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas pada
tempat tertentu.16
Setiap kegiatan manusia akan menambah materi atau energi pada
ligkungan. Apabila materi atau energi itu membahayakan, atau mengancam
kesehatan manusia, miliknya atau sumber daya, baik langsung maupun tidak
langsung dikatakan terjadi pencemaran.
17
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer,
banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi ini.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat
16Achmad Lutfi,2009. Pengertian Pencemaran.http://www.chem-is-try.org/materi kimia/kimia-lingkungan/pencemaran lingkungan/pengertian-pencemaran/ diakses pada tanggal 5 Desember 2011 17 Daud Silalahi,Hukum Lingkungan (Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia).Cet:3 (Bandung :PT.Alumni,2001) hal 154
Universitas Sumatera Utara
buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat
mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi
karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini
banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.18
Manusia adalah merupakan satu-satunya komponen Lingkungan Hidup
biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan
lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan
masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan
yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mencegah terjadinya
pencemaran.19
Apabila Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran
lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang
dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur
18Admin,Pencemaran Lingkungan Solusi dan Permasalahannya, http://www.peutuah.com/pencemaran-lingkungan-dan-solusi-permasalahannya/.diakses Jumat 10 Februari 2012 19 Admin,Ibid.
maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia ataupun ekosistem lain
yang berkaitan dengan manusia.20
1. Pencemaran tanah
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini,
maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi
menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air
Sedangkan Pencemaran, menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 1 ayat 14
menyatakan :
“Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan.21
20 Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan Iso 14001,(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2001), hal.41. 21 UU No.23 Tahun 2009.http://birohukum.pu.go.id/peraturan/UU32-2009.pdf.diakses 10 Februari 2012.
Universitas Sumatera Utara
Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak menyebabkan timbulnya perubahan
yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga
mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organisme
lainnya. Bahan penyebab pencemaran tersebut disebut bahan pencemar atau
polutan.22
Sedangkan yang dimaksud pencemaran kabut asap atau dengan kata lain
pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pengertian
lain menyebutkan bahwa Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya
unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan.
23
Temuan penelitian United Nations Environment Programme (UNEP)
menempatkan Jakarta di urutan ketiga sebagai kota yang tercemar udaranya
setelah Bombay (India) dan Mexico City (Meksiko).
24
22 Arianto Sam, Pengertian Pencemaran, http://smileboys.blogspot.com/2008/08/pengertian-pencemaran.html diakses pada tanggal 5 Desember 2011. 23Putra,”Pencemaran Udara, Dampak dan Solusinya, http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/ diakses pada tanggal 5 Desember 2011. 24 Suparto Wijoyo, Hukum Lingkungan : Mengenal Instrumen Hukum Pengendalian Pencemaran Udara di Indonesia, Cet.1,(Surabaya : Airlangga University Press,2004) hal.7
Menurunnya kualitas udara
akibat terjadinya pencemaran di suatu wilayah seringkali baru dirasakan setelah
Universitas Sumatera Utara
dampaknya menyebabkan ganguan kesehatan pada makhluk hidup, terutama pada
manusia. Untuk mengetahui terjadinya pencemaran udara secara dini, telah
digunakan berbagai teknologi pengendalian pencemaran udara yang
membutuhkan biaya tidak sedikit.
Sesuai dengan defenisi pencemaran lingkungan dalam Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
dalam Pasal 1 ayat (12), disebutkan bahwa pencemaran udara disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan
bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian dan peristiwa alam seperti
kebakaran hutan dan letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas dan awan
panas.25
a. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh :
Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran
dari satu atau lebih bahan pencemar yang terdispresi ke udara dan menyebar ke
lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tergantung keadaan geografi dan
meterologi setempat.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
1. Debu yang berterbangan akibat tiupan angin
25 Astri Nugroho, Bioindikator Kualitas Udara.Cet 1 (Jakarta : Universitas Trisakti,2005) hal 8.
Universitas Sumatera Utara
2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-
gas vulkanik
3. Proses pembusukan sampah organik
4. Kebakaran hutan
b. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh :
1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil
2. Debu/serbuk dari kegiatan industri
3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara26
Berdasarkan terbentuknya, pencemaran udara dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a. Pencemar udara primer, yaitu komponen pencemar udara mencakup 90 %
dari jumlah komponen pencemar udara seluruhnya. Bentuk dan
komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, contohnya Karbon
Dioksida (SO), serta berbagai partikel. Toksisitas kelima kelompok
polutan tersebut berbeda-beda. Polutan yang paling berbahaya bagi
kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti berturut-turut oleh NO, SO,
Hidrokarbon dan yang paling rendah toksisitasnya adalah CO.
b. Pencemaran udara sekunder, yaitu pencemaran yang terbentuk karena
berbagai bahan pencemar yang bereaksi satu sama lain sehingga
26 Wisnu Arya Wardhana,Dampak Pencemaran Lingkungan (Dengan Kata Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala BAPEDAL),Edisi Revisi.(Yogyakarta: Andi Yogyakarta,2004) hal 28
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan jenis pencemaran baru yang justru lebih membahayakan
kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan
bantuan katalisator seperti sinar matahari. Contohnya Ozon, Formaldehida
dan Peroxy Acyl Nitrat (PAN).27
Akhir-akhir ini mulai diupayakan pemanfaatan makhluk hidup sebagai
indikator pencemaran udara. Hal ini dimungkinkan karena berbagai penelitian
mengenai penggunaan indikator biologi untuk mengetahui berbagai pencemaran
seringkali membutuhkan biaya yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan
penggunaan indikator fisika kimia secara umum.
B. Pengertian Pencemaran Lintas Batas
Kalau dahulu masalah pencemaran dan perusakan lingkungan merupakan
masalah lokal, sekarang menjadi masalah nasional bahkan internasional.28
27 Astri Nugroho, Op.Cit. hal.9 28 Jur.Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan.Cet 1 (Jakarta: Sinar Grafika,2005) hal 13
Membicarakan masalah pencemaran lintas batas, khususnya dalam pencemaran
udara dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang menerangkan bahwa suatu
pencemaran yang terjadi dalam suatu wilayah negara akan tetapi dampak yang
ditimbulkannya oleh karena faktor media atmosfer atau biosfer melintas sampai
ke wilayah negara lain.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan dalam pengertian lain menyebutkan pencemaran lintas batas
atau lazim pula disebutkan sebagai transfrointer pollution29
“Transboundary haze poluution whose physical orgin in situated wholly or in port within the area under the national jurisdiction of one member state and which is transported into area under the jurisdiction of another member state.”
adalah :
“Pollution of which the physical is wholly or in part situated within the territory of one state and which has deleterious effects in the territory of another state”.
(“Pencemar yang fisik yang seluruhnya atau sebagian terletak dalam
wilayah suatu negara dan yang memiliki efek merusak di wilayah negara
lain.”)
Menurut ASEAN Agreement on Transboundary Haze Poluution yang
dimaksud dengan pencemaran lintas batas adalah :
30
Jadi, dapat diketahui bahwa pencemaran lintas batas ini terdapat pada dua
wilayah yang pada satu sisi sebagai locus actus (tempat berlangsungnya peristiwa)
didalam defenisi disebut sebagai situated within territory (terletak di dalam
(“Polusi asap lintas batas adalah polusi asap yang asal fisik terletak
seluruhnya atau sebagian dalam wilayah di bawah yurisdiksi nasional satu
Negara Anggota dan yang diangkut ke wilayah di bawah yurisdiksi Negara
lain Anggota.”)
29 Daud Silalahi,Op.Cit,hal.186 30 ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution. http://www.aseansec.org/agr_haze.pdf. diakses 13 Februari 2012.
wilayah) dan pada sisi lain terdapat wilayah sebagai locus demmy (tempat
timbulnya kerusakan/kerugian) dalam defenisi lain apa yang memiliki efek
merusak di wilayah negara bagian lain, atau yang disebut sebagai which has
deleterious effects in the territory of another state.31
Contoh kasus pencemaran lintas batas yang hingga kini masih menjadi
masalah masyarakat internasional adalah kebakaran hutan yang terjadi di
Sumatera dan Kalimantan yang berdampak hingga kenegara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura. Dari catatan Badan Penanganan Bencana Kalimantan
Barat, sejarah bencana kabut asap yang terbesar terjadi pada tahun 1997 juga
ditetapkan sebagai bencana nasional. Tercatat kebakaran hutan terbesar dalam
sejarah di Indonesia telah menghanguskan hutan sebesar 11,7 Juta hektar. Terluas
di Kalimantan 8,13 Juta Ha terbakar, disusul Sumatera 2,07 Juta Ha, Papua Barat
1 Juta Ha, Sulawesi 400 ribu Ha, dan pula Jawa 100 Ribu Juta Ha. Diperkirakan
Indonesia mengalami kerugian US$10 miliar. Setelah 1997-sampai sekarang,
kebakaran hutan masih terjadi, dan kerugian demi kerugian terus diperoleh.
Akibat kabut asap, aktivitas warga hampir seluruh daerah menjadi lumpuh.
Seperti pihak sekolah terpaksa meliburkan siswa dalam beberapa pekan sampai
kabut asap hilang. Belum lagi jasa transportasi seperti jasa pelayanan penerbangan
dan bus harus memarkirkan kendaraannya di sejumlah terminal sampai beberapa
pekan lantaran jarak pandang hanya mencapai 100 meter. Sejalan dengan
kemunculan kabut asap itu, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan
31 Lihat Arif, Pencemaran Transisional Akibat Kebakaran Hutan di Indonesia dalam Hubungannya dengan Prinsip Tanggung Jawab Negara, (Tesisi Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung,2000) hal.43.
Universitas Sumatera Utara
Singapura, menyampaikan protes terhadap pemerintah Indonesia yang dinilai
tidak serius mengatasi kabut pembawa penyakit itu, karena "mau tak mau"
penduduk kedua negara tersebut juga telah menghirup kabut tersebut.32
Malaysia dan Singapura mendesak Indonesia untuk menyelesaikan
masalah ini. Tetapi Indonesia tidak langsung setuju dengan permintaan Malaysia
dan Singapura. Protes Malaysia dan Singapura ini didasarkan pada alasan bahwa
kabut asap tersebut telah menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
dan pariwisata mereka. Pernyataan maaf secara resmi terhadap masalah ini
sebenarnya sudah dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada
Malaysia dan Singapura karena mereka belum merasa puas. Inti ketidakpuasan
dari negara-negara ASEAN terutama Malaysia dan Singapura, Indonesia sampai
saat ini belum meratifikasi The ASEAN Agreement on Transboundary Haze
Pollution (AATHP) yang yang merupakan perjanjian tingkat regional pertama di
dunia yang mensyaratkan sekelompok negara bekerja sama menanggulangi asap
lintas batas akibat kebakaran hutan dan lahan.
33
Negara ASEAN lain sudah meratifikasi AATHP kecuali Filipina. Sampai
dengan bulan Juli 2005, tujuh negara ASEAN telah meratifikasi yakni Brunei,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam dan Laos dan Kamboja.
Untuk menyelesaikan persoalan pencemaran lintas batas ini sebaiknya
32 Agus Wahyuni,Cari Pawang Kabut Asap di Kalimantan Barat, http://www.borneotribune.com/sintang/cari-pawang-kabut-asap-di-kalimantan-barat.htmldiakses pada tanggal 21 Desember 2011 33 Suara Merdeka, Sabtu, 14 Oktober 2006, Gangguan Asap Tanggung Jawab kita. http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/14/opi01.htm Diakses pada tanggal 12 Februari 2012
Universitas Sumatera Utara
diperhatikan ketentuan hukum internasional, khususnya hukum kebiasaan
internasional. Prinsip yang berkenaan adalah good neighbourliness.34
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebakaran Hutan di Kawasan
ASEAN
Kebakaran hutan bisa terjadi karena tiga hal yaitu :
a. Kedatangan musim kemarau
b. Karena ada sumber api buatan manusia
c. Karena ada bahan bakar.35
a. Kedatangan Musim Kemarau
Cuaca yang cukup panas akan menyulut reaksi oksidasi reranting pohon
kering yang saling bergesekan, akibat gesekan inilah yang akan menimbulkan
percikan api dan terjadilah kebakaran tersebut dan terdapat juga perubahan musim
kemarau dan musim hujan yang kadang tidak teratur kadang datang lebih cepat
dan berakhir lebih lama, hal ini berkaitan dengan gejala El Nino-Southern
Oscillation atau ENSO.
b. Karena ada Sumber Api Buatan Manusia
Kebakaran hutan semula dianggap terjadi secara alami, tetapi
kemungkinan manusia mempunyai peran dalam memulai kebakaran di milenium
terakhir ini, pertama untuk memudahkan perburuan dan selanjutnya untuk
membuka petak-petak pertanian di dalam hutan. Meskipun kebakaran telah
menjadi suatu ciri hutan-hutan di Indonesia selama beribu-ribu tahun, kebakaran
35 Poskas Sagala, Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi mula-mula pasti lebih kecil dan lebih tersebar dari segi frekuensi dan
waktunya dibandingkan dua dekade belakangan ini.36
c. Karena ada Bahan Bakar
Faktor-faktor terjadinya suatu kebakaran hutan dan lahan adalah
karena adanya unsur panas, bahan bakar dan udara/oksigen. Penyebaran api
bergantung kepada bahan bakar dan cuaca. Bahan bakar berat seperti log, tonggak
dan cabang-cabang kayu dalam keadaan kering bisa terbakar, meski lambat tetapi
menghasilkan panas yang tinggi. Bahan bakar ringan seperti rumput dan resam
kering, daun-daun pinus dan serasah, mudah terbakar dan cepat menyebar, yang
selanjutnya dapat menyebabkan kebakaran hutan.37
Pembakaran pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi yang cepat dari
suatu bahan. Dibanding dengan proses oksidasi yang lain misalnya penguraian,
pemabakaran berlangsung jauh lebih cepat. Untuk itu setiap proses kebakaran,
faktor-faktor bahan bakar, oksigen (udara) dan panas merupakan prasyarat yang
harus ada dalam kondisi dan perbandingan yang tepat.
38
Kebakaran hutan pada dasarnya merupakan penyalaan bahan-bahan
organik kering yang ada didalam hutan, namun demikian tipe kebakaran yang
terjadi sangat bervariasi. Jumlah, kondisi dan penyebaran bahan-bahan yang
36 Annas,Sebab Kebakaran Hutan, http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/sebab-kebakaran-hutan.html diakses Sabtu 11 Februari 2012. 37 Rioardi,Faktor Ketersedian dan jenis Bahan Bakar Terhadap Terjadinya Kebakaran Hutan, http://rioardi.wordpress.com/2009/02/26/faktor-ketersediaan-dan-jenis-bahan-bakar-terhadap-terjadinya-kebakaran-hutan/ diakses Sabtu 11 Februari 2012. 38 Sumardi dan SM Widyastuti, Dasar-Dasar Perlindungan Hutan, (Jakarta : Gajah Mada University Press,2004) hal 2
yang terkait dengan emisi karbon menunjukkan bahwa kemungkinan biayanya
mencapai 2,8 miliar dolar.45
Salah satu penyebab deforestasi hutan adalah kasus kebakaran hutan,
yang berdampak ganda disamping mempertinggi emisi CO2 ke atmosfer,
juga mengurangi kemampuan hutan dalam perannya sebagai fungsi
klimatologis atau rosot karbon. Dengan demikian secara global fungsi hutan
terutama sebagai fungsi klimatologis (penyerap/ rosot karbon) dan fungsi
ekologis (sebagai habitat biodiversitas) juga mengalami penurunan. Kedua
fungsi hutan tersebut sangat erat kaitannya dengan kepentingan nasional maupun
internasional.
45 Rici Sugianto,Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan Manusia, http://uripsantoso.wordpress.com/2010/09/08/dampak-kebakaran-hutan-bagi-kesehatan-manusia/ diakses pada tanggal 28 Desember 2011