1 DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Living Qur’an Pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Robiatul Adawiyah (16210780) FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA TAHUN AKADEMIK 2020/2021
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN
(Studi Living Qur’an Pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Robiatul Adawiyah
(16210780)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
2
DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN
(Studi Living Qur’an Pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Robiatul Adawiyah
(16210780)
Pembimbing:
Iffati Zamimah, M.Ag
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an
(Studi living Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)”
yang disusun oleh Robiatul Adawiyah Nomor Induk Mahasiswa: 16210780
telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 27 Agustus 2020
Pembimbing,
Iffati Zamimah, M.Ag
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an (Studi living
Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)” oleh Robiatul
Adawiyah dengan NIM 16210780 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 28
Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 28 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A Mamluatun Nafisah, M.Ag
Penguji I, Penguji II,
Ahmad Hawasyi, M.Ag Mamluatun Nafisah, M.Ag
Pembimbing
Iffati Zamimah, M.Ag
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Robiatul Adawiyah
Nim : 16210780
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 17 September 1996
menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal
Al-Qur’an (Studi living Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta)” adalah benar-benar hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang
telah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Robiatul Adawiyah
iv
MOTTO
إن أحسنتم أحسنتم لنفسكم وإن أسأتم فلها
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”
“Yakinlah sesuatu yang diawali dengan kalimat Bismillah maka akan
berakhir dengan kalimat Alhamdulillah”
v
PERSEMBAHAN
Untuk Mamah dan Bapak serta kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu
memberikan semangat dan doa yang tak pernah putus.
Untuk guru-guru dan teman-temanku yang senantiasa ikhlas memberi
dukungan dan mendoakan setiap langkah yang ku tapaki.
Semoga semua kebaikan dan doa mendapatkan balasan dari Allah swt serta
selalu mendapatkan ampunan dari-Nya. Âmîn
vi
يمه ٱ لرحمنٱ لله ٱ بسم لرحه
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Ilahi Robbi yang telah
melimpahkan taufiq, hidayah serta inayahNya kepada penulis, hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga tetap
terlimpahkepada junjungan Nabi Muhammad saw. Berserta para sahabat yang
senantiasa ikut memperjuangkan dakwah demi tegaknya syari’at Islam.
Dengan tersusunnya skripsi yang penulis beri judul “Dampak Gadget
Bagi Penghafal Al-Qur’an (Studi Living Qur’an Pada Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta)” yang diajukan untuk memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut
Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini, yaitu:
1. Ibu Prof, Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A., selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Qur´an Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah,
S.H., M.Hum,. selaku wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an
Jakarta, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., AK.,
CPA., selaku wakil Rektor II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati,
M.Ag., selaku wakil Rektor III.
2. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta
3. Bapak KH. Muhammad Haris Hakam S.H., M.A. selaku Ketua
Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT), Kak Malu’atun Nafisah,
M.Ag selaku sekretaris Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Ibu Siti
Addawiyah, S.Pd dan Ibu Dra. Rukoyah Tamami selaku staf
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
vii
4. Ibu Iffaty Zamimah, M.Ag, sebagai dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan
bimbingan, arahan, serta petunjuknya kepada penulis dan
senantiasa sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini, juga kepada selaku penguji I Ahmad Hawasyi, M.Ag,
dan Mamluatun Nafisah, M.Ag, selaku penguji II.
5. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA, Ibu Muthmainnah, MA,
Ibu Istiqomah, MA, Ibu Ma’unatul Mahmudah, S.H, Ibu Atiqoh,
S.Ag, S.Th.I, Kak Hj. Rifdah Farnidah, S.Ag, dan segenap
instruktur tahfiz yang selalu sabar membenarkan ayat demi ayat
ketika lidah mulai susah payah melantunkan ayat Al-Qur`an.
Semoga keberkahan selalu mengiringi langkah dalam proses
perjuangan menjadi khadim kalamullah.
6. Bapak dan Ibu Dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang
telah mengabdikan ilmu untuk seluruh mahasiswanya serta
menjadi saksi akan keberhasilan mahasiswa dalam mencapai
gelarnya.
7. Seluruh guru Pondok Pesantren Al-Qur’an Syihabuddin bin
Ma’mun dari kecil hingga sekarang yang selalu mendoakan anak
didiknya. Akuilah kami sebagai santri kelak di akhirat nanti.
8. Bapak Rohmat dan Ibu Fatiyah tersayang yang telah bersusah
payah mengandung, membesarkan, mendidik dan mendoakan
penulis tanpa lelah dan pamrih.
9. Kakak-kakaku: Ahmad Fauzi, Ahmad Syarif, Tuzri Ruyaynah, Siti
Khopipah, yang telah mendukung dan mengajari bagi adiknya
yang sedang menulis skripsi. Adik-adiku: Ahmad Rifai dan Siti
Khoerunnisa yang telah mendoakan kakanya dalam penyusunan
skripsi ini.
viii
10. Bapak Abdul Rasyid, MA dan Ibu Ruwaedah, MA. Selaku bapak
dan ibu Direktris Pesantren Takhassus IIQ Jakarta. Terimakasih
atas waktu 4 tahun ini. Yang selalu memberikan kenyamanan
dhȃhiran wa bȃthinan. Dan menjadi ibu dan bapak kami selama di
Jakarta.
11. Mu’allif kitab dan buku, yang menyumbangkan karyanya sebagai
bahan referensi, perbandingan dan penyempurnaan karya skripsi
ini.
12. Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ)
Jakarta, Iman Jama‟ Lebak Bulus, dan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah menyumbangkan sarana prasarana dalam
melengkapi penulisan skripsi ini.
13. Pesantren Takhassus IIQ Jakarta dan Kampus IIQ Jakarta, yang
menjadi saksi bisu perjuangan dan pengorbanan 4 tahun menjadi
seorang mahasantri dan mahasiswa.
14. Sahabat seperjuangan Ushuluddin A dan B yang telah membantu
mengisi memori 4 tahun bersama, mendiskusikan pemasalahan
yang ringan bahkan berat sekalipun. Oleh karenanya sulit ku
menemukan wanita-wanita hafizah nan shalihah seperti kalian.
15. Kepada para mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang telah
bersedia menjadi narasumber bagi penulis.
16. Teman seperjuangan bimbingan skripsi bersama Ibu Iffaty
Zamimah, MA. yang saling bertukar fikiran, menghadapi
permasalahan dengan kebersamaan. Semangat dan bantuan kalian-
lah yang mengantarkanku tetap semangat dalam menyelesaikan
tugas akhir skripsi ini.
ix
17. Adik-adik dan teman-teman yang telah meluangkan waktunya
menjadi narasumber bagi penulis sehingga bisa terselesaikan
dengan baik, semoga segala urusan kalian dipermudah oleh Allah
SWT.
18. Kepada Nurhikmatul Maulia sahabat yang selalu setia berbagi
pengetahuan, motivasi, dan menjadi pendengar yang siap kapan
saja dibutuhkan, semoga dipermudah dalam segala semua
urusannya, disehatkan jasmaninya, dan selalu menjadi wanita yang
berhati lembut.
19. Kepada Siti Marwani S.Ag yang tidak lelah menjadi support dan
pendengar di masa-masa sulit bagi penulis, semoga dipermudah
dalam penyusunan skripsi dan dipermudah dalam segala
urusannya.
Kepada semua pihak yang telah di sebutkan di atas, semoga
Allah Swt. Memberikan pahala yang berlipat ganda serta memberikan
kebagahiaan dan keberkahan dalam kehidupannya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan mohon maaf atas
segala kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi. Harapan
penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Robiatul Adawiyah
NIM: 16210780
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ...................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMRIRAN ........................................................................................... xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................................................... xix
BAB I ......................................................................................................................... 1
Hal ini merupakan janji Allah Swt, yang akan selalu menjaganya
sampai hari kiamat. Salah satu penjagaan Allah Swt, terhadap Al-Qur’an
adalah dengan memuliakan para penghafalnya.1
Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat mulia.
Dari sejak diturunkannya Al-Qur’an sampai saat ini, semakin banyak orang
yang menghafal Al-Qur’an mereka memberikan perhatian khusus terhadap
Al-Qur’an. meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya demi menjaga Al-
Qur’an.2
Seorang penghafal Al-Qur’an disebut dengan haafidz (bagi laki-laki)
sedangkan haafidzah (bagi perempuan), Tahfizh adalah bentuk masdar dari
hafadza3 yang berarti penghafalan dan bermakna proses menghafal.
1 Abu Nizham, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 6-7 2 Ahsin Sakhho Muhamad, Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Tradisional, Divisi Tahfiz
IIQ. 2008-2009 3 Penghafalan (Proses Menghafal)
2
Menghafal dalam Bahasa Arab biasa diungkapkan dengan kata kerja
Hafazha, yang berati menjaga, memelihara, dan melindungi. Mashdar dari
kata kerja hafazha adalah hifzh yang diartikan dengan penjagaan,
perlindungan, pemeliharaan, dan hafalan. Ketika dikaitkan dengan
pemeliharaan maka ia berarti menghafal.
Menghafal dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan
seseorang untuk meresapkan suatu pelajaran tertentu ke dalam pikiran agar
selalu ingat untuk kemudian terus-menerus dijaga, dipelihara, dan dilindungi
agar tidak terlupakan.
Tradisi menghafal kitab suci Al-Qur’an salah satu ciri khas yang
dimiliki umat Islam dan tidak dimiliki umat lain. Salah satu keistimewaan Al-
Qur’an adalah mudah dihafalkan, baik orang Arab sendiri maupun non Arab
yang sama dalam Al-Qur’an.4
Dalam proses perekaman wahyu, Al-Qur’an dijaga dengan dua
metode; metode menghafal dan metode menulis. Masing-masing metode
memiliki cara tersendiri dalam menjaga kemurnian dan kelanggengan wahyu.
Jam’ul Al-Qur’an dengan metode menghafal berarti menjaga Al-Qur’an dari
kepunahan dengan cara mengingat dan menghafal Al-Qur’an dalam hati dan
pikiran. Perekaman wahyu dengan metode menulis berarti menjaga Al-Qur’an
dengan cara mengubah keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi tulisan.
Kedua metode menghafal dan menulis ini masih tetap berlangsung
hingga saat ini. Al-Qur’an masih tetap dicetak bahkan semakin banyak dengan
teknologi yang semakin maju. Al-Qur’an juga masih tetap dihafal oleh banyak
kalangan muslim di seluruh dunia. Pada masa awal turunnya wahyu, Al-
Qur’an banyak dihafal dengan tujuan untuk memelihara Al-Qur’an dari
kepunahan dan memang karena pada masa itu adalah fase oral (lisan) dalam
4 Muhaimin Zen, Metode pengajaran Tahfizh Al-Qur’an di pondok Pesantren
Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: percetakanonline.com, 2015), h. 1
3
kajian Ulum Al-Qur’an. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara dengan cara dihafal,
masih sedikit para sahabat yang menulis wahyu, karena pada masa itu dalam
kajian Ulum Al-Qur’an masyarakat Arab belum banyak yang menguasai baca
tulis.
Al-Qur’an memiliki keistimewaan mulia dibandingan dengan kitab-
kitab yang diturunkan sebelumnya. Di antara keistimewaannya adalah5:
Pertama, memberikan pedoman dan petunjuk hidup secara
keseluruhan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur’an
ada banyak ayat yang menjelaskan bagaimana hidup bermasyarakat,
bagaimana berhubungan dengan komunitas masyarakat, dan toleransi
beragama. Seperti Firman Allah dalam (QS. Yunus [10]: 40-41)
سدين﴿٤٠﴾ ي ؤ من بهوربكأع لم بال م ف ومنه ممني ؤ من بهومن ه ممنلابريئ ونماأع مل وأنا بريءما أنت م عمل ك م عمليولك م كذب وكف ق لل وإن
ت ع مل ون﴿٤١﴾
Artinya: “Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada
Al-Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman
kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat
kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang
aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
(QS. Yunus [10]: 40-41)
Kedua, dapat memDampaki manusia yang membaca atau yang
mendengar, sehingga orang yang beriman menjadi bertambah imannya dan
yang belum beriman pun banyak yang masuk Islam karenanya.
5 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 10
4
Ketiga, seruan atau petunjuk yang terdapat dalam kitab-kitab samawi
terbatas pada saat kitab itu diturunkan, sedangkan petunjuk dan seruan Al-
Qur’an tidak terbatas pada saat diturunkan, namun mencakup semua
kebutuhan manusia sampai pada hari kiamat kelak.
Seperti Firman Allah dalam (QS. Al-A’raf [7]:52)
ناه مبكتاب جئ ﴾٥٢﴿ونفصل ناه علىعل مه دىورح ةلقو مي ؤ من ولقد Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al
Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar
pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Al-A’raf [7]:52)
Keempat, menyamakan manusia tanpa perbedaan kelas, golongan, dan
lain sebagainya. Hal yang menentukan perbedaan di mata Allah hanyalah
ketakwaan.6
Seperti Firman Allah dalam (QS. Al-Baqarah [2]:197)
رالزادالت ق وىوات ق ونياأ و لالل باب﴿١٩٧﴾ فإنخي ...وت زود وا ... “Berbekallah, dan sesungghnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah
[2]:197)
Al-Qur’an memiliki banyak fadhilah yang tidak terhingga, sehingga
Al-Qur’an bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Salah satu
keutamaan menghafal Al-Qur’an ialah menjadi keluarga Allah.
Proses menghafal Al-Qur’an tidak mudah dan memerlukan perjuangan
untuk mencapainya, perlu usaha maksimal dengan disertai usaha-usaha
pendukung, seperti puasa, berdoa, dan lainnya. Ibarat orang berjalan, pasti
6 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 11
5
akan menemui “jalan terjal” dan jalan itu harus dilewati dengan penuh
semangat agar dapat dilalui dengan lancar.7
Di era berkembangnya teknologi, kita ketahui bahwa salah satu yang
menjadi penghambat saat menghafal adalah semakin bertambahnya
penggunaan gadget. Gaya hidup manusia semakin mengalami perubahan
termasuk dalam bersosialisasi. Pada zaman ini Dunia komunikasi terus
berkembang dan memanjakan manusia dalam berhubungan antarindividu.
Manusia saling berinteraksi satu sama lain lewat alat dan kecanggihan
teknologi buatan manusia. Alat-alat komunikasi ditemukan dari yang paling
sederhana hingga yang tercanggih. Dari alat komunikasi ini, manusia dapat
berkomunikasi dengan manusia lain di tempat yang sangat jauh.8
Kemajuan teknologi yang semakin canggih pada masa sekarang ini
membuat gadget dengan berbagai jenis dan fitur yang menarik seperti
Instagram, facebook, Line, WhatsApp, belum lagi Game Online, Market
Place, dan lain sebaginya. Penggunaan gadget hampir menjadi kebutuhan
primer dan hampir di seluruh lapisan masyarakat telah menggunakan gadget
mulai dari orang dewasa bahkan hingga anak-anak.
Dikutip dari websindo.com total penduduk Indonesia mencapai 268,2
juta jiwa. Sementara diketahui pengguna Mobile (ponsel pintar dan tablet)
mencapai 355,5 juta. Artinya peredaran ponsel pintar dan tablet lebih banyak
dari jumlah penduduk di seluruh Indonesia.9
Data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkiminfo)
yang mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta
orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk
7 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 54 8 Syerif Nurhakim, Dunia Komunikasi dan Gadget: Evolusi Alat Komunikasi,
Menjelajah Jarak dengan Gadget, (Jakarta: Bestari, 2015). Cet ke-1, h. 2 9 https://websindo.com/indonesia-digital-2019-mobile/, diakses pada tanggal 06 Mei
adalah ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan dari realitas
yang tampak. Fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana
manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka
intersubyektivitas (pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan
kita dengan orang lain).
Menurut Husserl, fenomenologi adalah pengalaman subjektif atau
pengalaman fenomenologikal atau suatu studi tentang kesadaran dari
perspektif pokok dari seseorang. Fenomenologi memiliki riwayat cukup
panjang dalam penelitian sosial, termasuk psikologi, sosiologi, dan pekerjaan
sosial. Fenomenologi adalah pandangan berpikir yang menekankan pada
fokus interprestasi dunia. Dalam hal ini, para peneliti fenomenologi ingin
memahami bagaimana dunia muncul kepada orang lain.20
Sebagai seorang ahli fenomenologi, Husserl mencoba menunjukkan
bahwa melalui metode fenomenologi mengenai pengarungan pengalaman
biasa menuju pengalaman murni, kita bisa mengetahui kepastian absolut
dengan susunan penting aksi-aksi sadar kita, seperti berpikir dan mengingat,
dan pada sisi lain, susunan penting obyek-obyek merupakan tujuan aksi-aksi
tersebut. Dengan demikian filsafat akan menjadi sebuah ilmu setepat-tepatnya
dan pada akhirnya kepastian akan diraih.
Lebih jauh lagi Husserl berpendapat bahwa ada kebenaran untuk
semua orang dan manusia dapat mencapainya. Dan untuk menemukan
kebenaran ini, seseorang harus kembali kepada realitas sendiri. Dalam bentuk
slogan, Husserl menyatakan kembali kepada benda-benda itu sendiri,
merupakan inti dari pendekatan yang dipakai untuk mendeskripsikan realitas
menurut apa adanya. Setiap obyek memiliki hakekat, dan hakekat itu berbicara
20 Oleh Ululalbab, dalam jurnal, “Teori Fenomenologi Alfred Schutz”
16
kepada kita jika kita membuka diri kepada gejala-gejala yang kita terima.
Kalau kita mengambil jarak dari obyek itu, melepaskan obyek itu dari Dampak
pandangan-pandangan lain, dan gejala-gejala itu kita cermati, maka obyek itu
berbicara sendiri mengenai hakekatnya, dan kita memahaminya berkat intuisi
dalam diri kita.
Namun demikian, yang perlu dipahami adalah bahwa benda, realitas,
ataupun obyek tidaklah secara langsung memperlihatkan hakekatnya sendiri.
Apa yang kita temui pada benda-benda itu dalam pemikiran biasa bukanlah
hakekat. Hakekat benda itu ada dibalik yang kelihatan, Karena pemikiran
pertama (first look) tidak membuka tabir yang menutupi hakekat, maka
diperlukan pemikiran kedua (second look). Alat yang digunakan untuk
menemukan pada pemikiran kedua ini adalah intuisi dalam menemukan
hakekat, yang disebut dengan wesenchau, yakni melihat (secara intuitif)
hakekat gejala-gejala.
Dalam melihat hakekat dengan intuisi ini, Husserl memperkenalkan
pendekatan reduksi, yakni penundaan segala pengetahuan yang ada tentang
obyek sebelum pengamatan itu dilakukan.21 Reduksi ini juga dapat diartikan
sebagai penyaringan atau pengecilan. Reduksi ini merupakan salah satu
prinsip dasar sikap fenomenologis, dimana untuk mengetahui sesuatu, seorang
fenomenolog bersikap netral dengan tidak menggunakan teori-teori atau
pengertian-pengertian yang telah ada sehingga obyek diberi kesempatan untuk
berbicara tentang dirinya sendiri.
Menurut hemat penulis, fenomenologi berasumsi bahwa orang-orang
secara aktif menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan mencoba
memahami dunia dengan pengalaman pribadinya. Fenomena yang tampak
adalah refleksi dari realitas yang tidak dapat berdiri sendiri, karena ia memiliki
makna yang memerlukan penafsiran yang lebih lanjut.
21 K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX: Inggris-Jerman (Jakarta: Gramedia, 1981), 90
17
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah berupa field research,
penelitian lapangan dengan pendekatan survei. Secara sederhana metode ini
dapat didefinisikan yaitu secara langsung mengadakan pengamatan di tengah
kehidupan masyarakat guna memperoleh informasi. Metode yang digunakan
penulis adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh
teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian
dilapangan. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan bersifat induktif
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikontruksikan
menjadi hipotesis atau teori. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak peneliti menyusun proposal, melaksanakan pengumpulan data
di lapangan, sampai peneliti mendapatkan seluruh data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan living Qur’an
dimana mengkaji terkait dengan Al-Qur’an yang hidup di masyarakat. Dalam
hal ini, Mahasiswi IIQ berperan sebagai topik utama dimana kajian living
Qur’an digunakan untuk mengkaji, mengungkap, serta memahami Dampak
Gadget bagi penghafal Al-Qur’an yang terdapat di IIQ Jakarta. Penelitian ini
berusaha untuk mengungkap dan memahami suatu pengalaman individu atau
subjek yang diteliti terhadap suatu fenomena melalui penelitian yang
mendalam.22 Hal ini dikarenakan pendekatan jenis ini lebih sesuai dengan
pokok permasalahan dalam penelitian serta mengungkap fenomena yang
terjadi di lapangan.
Living Qur’an adalah berbagai bentuk dan model praktik resepsi dan
respon masyarakat dalam memperlakukan dan berinteraksi dengan Al-Qur’an,
22 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, hlm.
66-67.
18
sehingga dapat dikatakan Al-Qur’an hidup di tengah kehidupan masyarakat.
Dalam konteks riset living Qur’an, model-model resepsi dengan segala
kompleksitasnya menjadi menarik untuk dilakukan, untuk melihat bagaimana
proses budaya, perilaku, atau perangai yang diinspirasi atau dimotivasi oleh
kehadiran Al-Qur’an itu terjadi.23 Sehingga penelitian kualitatif mencoba
mengerti makna suatu kejadian dalam situasi atau fenomena tersebut.24
Para pakar studi Qur’an hampir senada dalam mendefinisikan istilah
Living Qur’an. M Mansur memahami Living Qur’an sebagai kajian atau
penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran
Al-Qur’an atau keberadaan Al-Qur’an di sebuah komunitas muslim tertentu.
M. Mansur berpendapat bahwa the living Qur’an sebenarnya bermula dari
fenomena Qur’an in Everyday Life, yang tidak lain adalah “makna dan fungsi
Al-Qur’an yang riil difahami dan dialami masyarakat Muslim” artinya praktek
memfungsikan Al-Qur’an dalam kehidupan praktis, di luar kondisi
tekstualnya.25
Muhammad memaknai Living Qur’an sebatas Al-Qur’an yang hidup.26
Abdul Mustaqim membatasi Living Qur’an sebagai kajian yang lebih
menekankan pada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran Al-Qur’an.27
23 Abdul Mustaqim, Metode penelitian Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea
Press Yogyakarta, 2017), cet. Ke-3, h. 104 24 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017), cet. Ke-4, h. 328 25 M. Mansur, “Living Qur’an dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an” dalam
Metodologi Penelitian Living Qur‟an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007, h. 8. 26 Muhammad, “Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan al- Qur’an”
dalam Metodologi Penelitian Living Qur’an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007, h. 12. 27 Abdul Mustaqim, “Metode Penelitian Living Qur’an; Model Penelitian
Kualitatif” dalam Metodologi Penelitian Living Qur’an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta,
2007, h. 68.
19
Sahiron Syamsuddin berpendapat bahwa Living Qur’an adalah teks Al-
Qur’an yang hidup di masyarakat.28
Selaras dengan pengertian tersebut, penelitian yang akan dilakukan
nanti mencakup bagaimana Dampak Gadget dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian sebagai objek dari fenomena mahasiswi IIQ akan menjadi term
utama yang akan diteliti untuk mengetahui penggunaan gadget terhadap
hafalan Al-Qur’an untuk tetap terjaga. Hal tersebut yang menjadi hasil dalam
penelitian Dampak Gadget terhadap hafalan Al-Qur’an bagi Mahasiswi IIQ
Jakarta.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
dimulai sejak 05 Maret – 20 Juli 2020 melalui observasi dan wawancara
sebanyak 37 responden, dan 33 responden melalui via online.
3. Sumber Data
Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi, maka penulis
menggunakan sumber data yang relevan dengan skripsi ini. Adapun sumber
primer dari penelitian ini adalah berupa informan yaitu mahasiswi IIQ Jakarta
yang aktif dalam menggunakan gadget. Sumber primer tersebut bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswi IIQ mengenai Dampak
Gadget yang memDampaki hafalan mahasiswi IIQ Jakarta. Selain sumber
primer, ada pula sumber sekunder seperti dalam majalah, jurnal, internet yang
berkaitan dengan fokus pada penelitian penulis. Data-data yang telah
didapatkan selanjutnya akan ditelaah secara mendalam yang kemudian akan
dikelompokkan sesuai dengan bab dan sub bab dari urutan skripsi ini.
28 Sahiron Syamsuddin, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan
Hadis” dalam Metodologi Penelitian Living Qur‟an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007,
h. xiv.
20
4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa bentuk teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini yang akan dijadikan penulis sebagai pusat informasi pendukung data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data tersebut adalah:
a. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.29 Jadi, populasi
berhubungan data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi
akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.30
Jumlah populasi dari keseluruhan mahasiswi Strata Satu adalah
1081 mahasiswi dari tahun 2016-2020.31 Namun karena
keterbatasan dan adanya pandemi Covid-19 maka kriteria yang
ditetapkan oleh penulis adalah mahasiswi aktif Institut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta yaitu 70-100 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.32 untuk populasi yang kurang dari
29 Margon. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 158 30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 80 31 Wawancara Nurul Witri, S. Kom (Biro Akademik), 20 Februari 2020 32 Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 81
21
100, lebih baik mengambil sampel dari keseluruhan populasi.33
Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% dan bisa juga lebih. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota untuk dipilih menjadi sampel. Sampel ini menggunakan
sampling tidak jenuh karena tidak semua seluruh Mahasiswi
populasi dijadikan sebagai sampel.34
b. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam meneliti Dampak Gadget bagi
penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta adalah dengan observasi sebagai
partisipan. Yaitu metode observasi yang mana peneliti merupakan
bagian dari kelompok yang ditelitinya. Sehingga dalam hal ini penulis
terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
c. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi
verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
informasi. Hubungan antara pewawancara dengan responden bersifat
sementara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan
kemudian diakhiri.35
33 Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 120 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 84 35 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, 2003, h.
113.
22
Para pakar metodologi kualitatif menyatakan bahwa cara
utama untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-
orang adalah dengan wawancara mendalam dan intensif.36
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.37 Dalam
penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan teknik
wawancara terstruktur. Pada wawancara terstruktur ini penulis
menyiapkan beberapa pertanyaan untuk memadu jalannya proses
tanya jawab wawancara. Adapun narasumber dalam wawancara ini
adalah mahasiswi IIQ Jakarta sebagai pengguna aktif gadget.
d. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian merupakan alat bukti tentang
sesuatu baik berupa catatan, foto, rekaman, atau video yang dilakukan
oleh penulis. Dalam hal ini penulis akan mengambil data dengan cara
menggunakan foto dan rekaman sebagai bukti dari hasil wawancara
penulis terhadap Dampak Gadget bagi penghafal Al-Qur’an di IIQ
Jakarta.
e. Metode Analaisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Yaitu suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa
36 M. Djunaidi Ghony, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media,
Yogyakarta, 2012, h. 175 37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 231
23
manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan dengan fenomena lain.
Langkah penyajian data yang dilakukan adalah mengumpulkan
semua data yang ada, baik sumbernya primer maupun sekunder.
Kemudian dari macam-macam data yang didapat penulis memilah
(menyintesis) data yang ada untuk dikategorisasi berdasarkan jenis
penelitian datanya. Selanjutnya data yang telah di klasifikasi tersebut
digabung dan disesuaikan sebagaimana pola yang sudah disusun pada
penelitian. Maka satu persatu masalah dan solusi akan tergambar, dan
penelitian akan membuahkan hasil yang signifikan.
Maka dalam penelitian ini, upaya pengumpulan data diawali
dengan dikumpulkannya seluruh data tentang teori tahfizh dan dan
teori gadget. Kemudian melakukan wawancara dan pengambilan
dokumentasi dengan mahasiswi IIQ sebagai narasumber terdata, yang
merupakan sumber primer untuk melengkapi data penelitian yang ada.
Setelah terkumpul, data diseleksi menjadi olahan yang sedemikian
rupa. Sehingga hasil penelitian yang didapat bisa terbaca denga baik
dan individu yang membacanya paham terhadap penelitian yang akan
peneliti lakukan.
24
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada pembuatan skripsi yang
berjudul: Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta (Edisi Revisi) yang diterbitkan oelh IIQ Press, Tahun 2017.
Untuk mempermudah penulisan, maka pembahasan skripsi ini dibagai
dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab Pertama: Pendahuluan. Bab ini merupakan pembahasan tentang
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian serta
Sistematika Penulisan.
Bab Kedua: Bab ini merupakan pembahasan tentang Teori Gadget dan
Teori Tahfizh Al-Qur’an. Bahwa Gadget mempunyai dampak bagi penghafal
Al-Qur’an, baik itu dampak positive, maupun negative.
Bab Ketiga: Bab ini merupakan pembahasan tentang Profil Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, di mulai dari berdirinya IIQ, Visi dan Misi,
Struktur Organisasi, Sarana Prasarana, Metode Pembelajaran di IIQ.
Bab Keempat: Bab ini merupakan temuan lapangan yang dilakukan
setelah melakukan survei dan analisa terhadap data yang ditemukan.
Bab Kelima: Penutup. Yaitu berisi kesimpulan penelitian, saran-saran
dan ucapan penutup.
133
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara, penulis menemukan data bahwa gadget
mempunyai Dampak positif maupun negatif bagi penghafal Al-Qur’an
di IIQ. Dampak-dampak dari penggunaan gadget terbagi menjadi dua
bagian, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif bagi
mahasiswi IIQ jakarta mengatakan dapat mengakses informasi secara
luas, dapat menambah wawasan, dapat membantu tugas kuliah, dapat
memudahkan komunikasi, dapat memudahkan para penjual online.
Adapun dampak negatif bagi mahasiswi IIQ Jakarta ialah membuat
lupa waktu, dapat melalaikan kegiatan lain, membuat turun program
Tahfizh.
Aplikasi-aplikasi yang dapat memperlancar terhadap hafalan
bagi mahasiswi IIQ Jakarta ialah Al-Qur’an Indonesia dan Qur’an For
Android, Murattal Al-Qur’an dan Muslim Pro. Adapun aplikasi yang
menghambat terhadap hafalan bagi mahasiswi IIQ ialah WhatsApp,
Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan Line. Hal ini dikarenakan
aplikasi yang membuat para penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta lupa
waktu dan lupa akan kewajiban mahasiswi IIQ Jakarta.
Sedangkan Solusi bagi penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta
dalam penggunaan gadget ialah harus bisa membagi waktu, antara
menghafal, dan bermain gadget. sadar akan kewajiban sebagai
mahasiswi IIQ Jakarta yang mewajibkan menghafal Al-Qur’an
134
persemesternya. solusi yang tepat saat menghafal ialah dengan
mematikan handphone dan tidak mengisi data internet.
Begitu juga halnya dengan motivasi bagi para penghafal Al-
Qur’an di IIQ Jakarta. motivasi atau latar belakang sebagai penghafal
Al-Qur’an adanya dorongan dari orang tua, guru-guru, dan teman-
teman. faktor lingkungan dapat meningkatkan motivasi bagi penghafal
Al-Qur’an. motivasi terbentuk dengan membuat target dalam segala
hal. mentadabburi alam terbentuk motivasi dalam diri penghafal untuk
menjaga kalamNya. motivasi bagi penghafal Al-Qur’an ialah ingin
memberikan mahkota kepada kedua orang tua. motivasi bagi
mahasiswi dalam menghafal ialah dengan pergi wisata kuliner.
menjawab bahwa motivasi bagi penghafal ialah dengan
menulis/membaca.
B. SARAN
Sebagai mahasiswi IIQ Jakarta sudah sepatutnya untuk
mengetahui akan kewajiban dalam menghafal Al-Qur’an dan bisa
mengamalkannya. Mengamalkan ilmu tidak semata untuk memenuhi
kebutuhan duniawi, akan tetapi harus kembali lagi kepada niat yang
ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak sekali kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tulisan.
Dari program Tahfizh di atas penulis mempertajam pertanyaan
wawancara mengenai durasi menggunakan gadget.
135
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, d. (2006). Kiat Sukses Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Dzilal
Press.
Abdulwally, C. (2019). Rahasia di Balik Hafalan Para Ulama. Yogyakarta:
Laksana.
Agency, D. I. (2014). Bila Si Kecil Bermain Gadget . Jakarta: Bisakimia.
Ahmad Sukarja, d. (1985). IIQ dan Peran Sertanya Dalam PEmbangunan
Nasional. Jakarta: PT Kabiran Makmur Offset.
Akademik, B. (2020, Februari 20). Jumlah Keseluruhan Mahasiswi . (J. K.
2016-2020, Pewawancara)
al-Adnani, A. A. (2019). Negeri-Negeri Penghafal Al-Qur’an . Jakarta: Al-
Qafi Publishing.
Alawiyah, W. W. (2007). Cara Cepat menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta:
Diva Press.
Al-Ayouby, M. H. (2017). Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini. Skripsi
(Universitas Lampung).
Al-Bukhari, S. (t.thn.). man Intadhara Hatta Tudfanu. Beirut: Daar al-Fikr.
Al-Bukhari, S. (t.thn.). Man Intadzara hatta Tudfanu. Dar Thauq an-Najah.
Al-Bukhari, S. (t.thn.). Sholat 'ala Syahid. Beirut: Dar Thauq an-Najah.
Al-Hafidz, a. W. (2000). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:
Bumi Aksara.
al-Qawini, M. I. (t.thn.). Sunan Ibn Majah. Beirut: Daar al-Fikr.
Amin, M. F. (2018). Dampak Smartphone Terhadap prestasi Belajar Siswa
Kelas 8 Mts Walisongo Sugihwaras Bojonegoro. Skripsi Uin Sunan
Ampel Surabaya.
Arikunto, S. (2006). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
136
AS, M. (2000). Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Litera AntarNusa.
as-Sijistani, A. D.-A. (t.thn.). Tafri' Sholat Safar. Beirut: Daar al-Kutub al-
Arabi.
At-Tirmidzi, S. (t.thn.). Fi Man Qara'a Harfan . Beirut: Daar Ihya at-Taraatsi
al-Arabi.
Bachrul Ilmi, d. (2007). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Bertens, K. (1981). Filsafat Barat XX. Jakarta: Gramedia.
Bukhari, I. (2010). Bab Kemuliaan Belajar. Dalam S. Bukhari, Shahih Bukhari
(hal. 232). Semarang: Maktabah Usaha keluarga.
Dalilah. (2019). Dampak Gadget Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di
Darussalam Ciputat. Skripsi (Universitas Islam Negeri Jakarta).
Dawud, S. A. (t.thn.). Fi Tanzil an-Nas Manaziluhum. Beirut: Dar al-Kutub
al-Arabi.
Dawud, S. S. (t.thn.). Aunul Ma'bud. Beirut: Dar al-Kutub al-'ilmiyah.
Fanani, I. (2016). Problematika Menghafal Al-Qur’an. Skripsi .
Gade, F. (2014). Implementasi Metode Takrar Dalam Pembelajaran
df,, diakses pada tanggal 02 April 2020 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8562/5/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 02
April 2020 https://seputarilmu.com/2019/10/gadget.html, diakses pada tanggal 30 Maret 2020 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8562/5/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 04
Maret 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/LINE, diakses pada tanggal 08 Mei 2020