PERANAN SIKLUS KONVERSI PRODUK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT BUKAKA TEKNIK UTAMA SKRIPSI Diajukaii sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Junisan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor Diajukan Oleh: ENl MARYANI Nrp : 022195301 Nirm : 41043403950635 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2000
148
Embed
dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Junisan Akuntansi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANAN SIKLUS KONVERSI PRODUK
TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI
PADA PT BUKAKA TEKNIK UTAMA
SKRIPSI
Diajukaii sebagai salah satu syaratdalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Junisan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor
Diajukan Oleh:
ENl MARYANI
Nrp : 022195301Nirm : 41043403950635
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2000
PERANAN SIKLUS KONVERSI PRODUKTERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA
PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA.
SKRIPSI
Diajukan sebagai saiah satu syaratdalam mencapai gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
^tapfcaniofi niatmu tfengan sungguli-sungguk. (fanjongan fupa tfiiringi (fengandoa dan ke sabaran karena lanpa itu semua akan membuat kaniu tncnjacfi orang
-^ang gagaf. ij)an jangan kamu merasa putus aso karena kegagafan tetapljacfikanlafi kegagofan itu sebagai cambuk untuk maju
XupersemSaftlifin S(<ripsi ini dengan penufi Cinta dan SayangXepcida 9damafi, (BapaH^ <Endafi, J4ji dan Audi
Sertayang seiaCu ada difiati^ dan seCamanya
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan mengucapkaii segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahnial dan liidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis daoal
menyelesaikan skripsi ini.
Adapun skripsi ini diajukan dengan nmksud untuk memenuhi salali saiu
syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Pakiian Bogor.
Dalam menyusun skripsi ini. penulis mengambil judul "Peraiian Sildus
Konversi Produk Teihadap Elisiensi Blaya Produksi Pada PT. Biikaka tcknik
Utama".
ICeterbaiasan keniampuan penulis menjadi kendala dalam penulisan
skripsi ini, namun berkai baniuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis
dapat inenyelesaikannya. Oleli karena itu , pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasili kepada semua pihak yang lelah membantu, terutama kepada :
1. Bapak Eddy Mulyadi, Drs,, Ak., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan Bogor.
2. Bapak Soemarno, Drs., MM., selaku Penibantu Dekan 1 Fakultas Ekonomi
7. Para Staf TU Akuntansi yang lelah membantu di dalam penyelenggaran
perkuliahan.
8. Bapak Iwan Irawan, bagian DIklat yang telaii niemberi kesempatan dan menerima
penulis untuk dapat melakukan penelitian pada PT. Bukaka Teknik Utama.
9. Bapak Ruily Gustandi, selaku Manajer Produksi dan Bapak Amir Hamzah bagian
PPC serta Staff lain yang telah membantu dan memberi bimbingan kepada penulis
10. Bapak Djumadi, Bapak Eko, selaku bagian keuangan, dan Bapak Asep yang telah
memberi bimbingan kepada penulis di dalam menyusun skripsi.
11. Bapak, Maniah, Eiidah M, Aji M dan Audi M, yang telah memberikan
dukungan doa baik moril maupun materll sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Sahabatku Shinta dan UcUiarga, yang telah menemani dan mendukung penulis ke
perusahaan untuk melakukan penelitian.
13. Sahabatku Eva N and A' Yiidinya (S'inoga lukun selalu), Rini ( Funny Girl! )
yang telah memberikan motivasi dan dukungan dengan doanya, juga kepada Lia,
Ratty, Noni, Windi, Fetty, Winnie, Rizky, dan khususnya Anak-anak Kost
Pondok Hijau (Eva Yana, P' Rinti.s, P' Kris, T Nina, TMshani, Yanti, linel,
Nanik, Dinni Terima kasili atas scgalanya dan keep smile), Akuntansi-E
'95 serta teman-teman lain khususnya untuk Ajigkatan '95 yang namanya tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dorongan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
Dalam penyusuhaii skripsi ini penulis menyadari rhasih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan untuk itu penulis mengliarapkan segala saran dan koreksi
yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun bagi pihak yang menibutuhkannya.
Bogor, Maret 2000
Penulis
(Eni Maryani)
111
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul "Pcranan Siklus Konversi Produk Terhadap
Efisiensi Biaya Produksi Pada PT Bukaka Teknik Utama". Tujuan penelitian ini
adalah untuk mempelajari dan mengevaluasi peranan dari siklus konversi produk dan
pengaruhnya terhadap efisiensi biaya produksi pada perusahaan, khususnya di Divisi
Pumping Unit atau Shop 2 yang memproduksi Pompa Angguk Minyak (Pumping
Oil) berdasarkan atas pesanan. Selain itu, penulis juga melakukan penelitian untuk
mengetahui sistem dan prosedur biaya produksi yang digunakan oleh PT Bukaka
Teknik Utama, penerapan metode pengumpulan biayanya, perencanaan dan
pengendalian proses produksi serta peranan siklus konversi produk terhadap efisiensi
biaya produksi pada PT Bukaka Teknik Utama.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi kepustakaan yaitu
penelitian dilakukan untuk mendapatkan landasan teori dan memperoleh data
sekunder yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan menggunakan
metode studi lapangan yaitu dengan melakukan penelitian secara langsung pada
obyeknya di dalam menunjang penyusunan skripsi ini.
Dari penelitian ini penulis dapat menjelaskan secara singkat aktivitas dari
siklus konversi produk pada PT Bukaka Teknik Utama yang bertujuan mempermudah
konversi bahan baku menjadi produk jadi yang meliputi cutting, drilling, maching,
welding, balst paint, were blast paint, repaint, packling, delivery, serta perakitan.
Untuk menghasilkan suatu produk dengan mutu dan kualitas yang baik maka
perusahaan selalu menggunakan sumber daya yang terbaik dan terlatih sehingga
produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi.
IV
Efisiensi biaya produksi yang diterapkan oleli PT Bukaka Teknik Utama
adalah dengan cara perencanaan dan pengendalian biaya yaitu membandingkan
anggaran dengan aktualnya sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi yang akan
diperoleh penjsahaan. Selain itu juga efisiensi biaya produksi meliputi sistem dan
prosedur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik serta metode pengumpulan biaya. Metode pengumpulan biaya
yang digunakan oleli perusahan yaitu metode harga pokok pesanan. Adapun
perencanaan dan pengendalian proses produksi dilakukan untuk mengantipasi atau
menghindari dari penyimpangan yang mungkin terjadi di dalam kegiatan produksi
perusahaan sehingga mempengaruhi penggunaan biaya produksinya.
Pelaksanaan siklus konversi produk terhadap efisiensi biaya produksi sudah
cukup baik, karena seiaina proses produksi berlangsung dilakukan dengan cara
mendektesi dan mengatasi masalah serta risiko yang terjadi di dalam kegiatannya.
Untuk dapat mendeteksi dan mengatasi masalah tersebut, maka perusahaan dapat
lebih mengoptimalkan fungsi-flingsi yang terkait di dalam siklus konversi produk itu
sendiri.
Dari pembahasan dan simpulan penulis memberikan saran yang mungkin
dapat dipertimbangkan oleh pimpinan PT Bukaka Teknik Utama khususnya untuk
Divisi Pumping Unit atau Shop 2. Penulis menyarankan agar perusahaan dapat
mengoptimalkan flingsi-fungsi yang terkait di dalam siklus konversi produk itu
sendiri dan juga agar perusahaan menggunakan mesin Shering karena jam aktualnya
lebih rendah dari yang dianggarkan dan juga mudah didalam pengoperasiannya.
DAFTAR ISl
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian 4
1.3. Kegunaan Penelitian ^
1.4. Kerangka Pemikiran 5
1.5. Metodologi Penelitian ^
1.6. Lokasi Penelitian ^
1.7. Sistematika Pembahasan 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12
2.1. Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi 12
2.1.1. Peng'ertian Sistem Informasi Akuntansi 12
2.1.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi 13
2.1.3. Macam-macam Pendekatan Siklus 14
2.1.4. Tinjauan Mengenai Sistem Akuntansi Biaya 16
VI
2.1.4.1. Pengertian Sistem Akuntansi Biaya 16
2.1.4.2. Tujuan Sistem Akuntansi Biaya 16
2.1.4.3. Metode Pengumpulan Biaya 17
2.1.4.4. Sistem dan Prosedur Akuntansi Biaya 21
2.2. Tinjauan Mengenai Siklus Konversi Produk 24
2.2.1. Pengertian Siklus Konversi Produk 24
2.2.2. Tujuan Siklus Konversi Produk 25
2.2.3. Fungsi-fungsi yang Terkait Dalam Siklus Konversi Produk 26
2.2.4. Risiko-risiko dalam Siklus Konversi Produk 28
2.3. Efisiensi Biaya Produksi 29
2.3.1. Pengertian Efisiensi 29
2.3.2. Pengertian Biaya 29
2.3.3. Pengertian Produksi 21)
2.3.3.1. Perencanaan Proses Produksi 31
2.3.3.2. Pengendalian Proses Produksi 32
2.3.4. Pengertian Biaya Produksi 3J-
2.3.5. Jenis-jenis Biaya Produksi 331
2.4. Peranan Siklus Konversi ProdukTerhadap Efisiensi Biaya Produksi 35,
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 36
3.1. Obyek Penelitian
3.1.1. Sejarah Perusahaan 26
3.1.2. Struktur Organisasi 42
vn
3.1.3. Aktivitas Perusahaan
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Ruang Lingkup Penelitian 51
3.2.2. SumberData
3.2.3. Mat dan Teknik Pengumpulan Data 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53
4.1. Aktivitas siklus konversi pada PT Bukaka Tenik Utama 53
4.1.1. Proses Produksi Yang Dilakukan oleh PT Bukaka Teknik
Utama
4.1.2. Prosedur Proses Produksi pada PT Bukaka Teknik Utama 63
4.1.3. Dokumen dan Catalan Yang Digunakan Dalam Siklus
Konversi Produk pada PT Bukaka Teknik Utama 70
4.2. Efisiensi Biaya Produksi Yang Diterapkan oleh PT Bukaka71
Teknik Utama
4.2.1. Penerapan Metode Pengumpulan Biaya 79
4.2.2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Biaya Produksi pada
PT. Bukaka Teknik Utama
4.2.3. Perencanaan Proses Produksi
4.2.4. Pengendalian Proses Produksi
4.3.Peranan Siklus Konversi Produk Terhadap Efisiensi Biaya
Produksi pada PT. Bukaka Teknik Utama ^5
VIII
BAB V RANGKUMAN KESELTJRUHAN 105
BAB VI SBMPULAN DAN SARAN HI
6.1. Simpulan
6.1.1. Simpulan Umum m
6.1.2. Simpulan Khusus 112
6.2. Saran
DAFTARPUSTAKA 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN 112
IX
DAFTAR GAMBAR
Gambar Tabel 4.1.1.1.
Gambar Tabel 4.1.1.2.
Gambar Tabel 4.1.1.3.
Gambar Tabel 4.2.1.1.
Gambar Tabel 4.2.1.2.
Gambar Tabel 4.2.1.3.
Gambar Tabel 4.2.1.4.
Gambar Tabel 4.2.1.5.
Gambar Tabel 4.3.1
Gambar Tabel 4.3.2.
Proses Fabrikasi Pabrikasi 61
Flow Of Paper Work For Fabrication 68
Flow Of Paper Work For Supporting Proses 69
Anggaran Pemakaian Bahan Baku 74
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 75
Perbandingan Nilai Aktual dan Standar Pemakaian
Bahan Baku 77
Perbandingan Nilai Aktual dan Standar Biaya
Tenaga Kerja Langsung 78
Perbandingan Nilai aktual dan Standar Biaya
Overhead Pabrik 79
Budget and Realization 94
Harga Pokok Penjualan 102
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi.
Lampiran 2 ; Surat Perintah Kerja
Lampiran 3 ; Purches Order.
Lampiran 4 ; Bill Of Qauntity.
Lampiran 5 : Daftar kebutuhan Material.
Lampiran 6 : Instruksi Kerja.
Lampiran 7 : Monitoring Instruksi Kerja.
Lampiran 8 : Surat Perintah Kerja Intern.
Lampiran 9 ; Schedule Pabrik.
Lampiran 10 ; Status Penerimaan Material.
Lampiran 11 : Bukti Serah Terima Barang.
Lampiran 12 ; List Penurunan Surat Perintah Kerja.
Lampiran 13 : Bon Pemakaian Bahan.
Lampiran 14 ; Monitoring Harian Proses.
Lampiran 15 : List Of Case Delivery.
XI
BAB I
PENDAHULUAN
l.l. Lntar Belakang Penelitiaii
Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini sangat
mengkhawatirkan terutania bagi para pelaku ekonomi, karena adanya krisis
ekonorni yang bcrkepanjangan. Sainpai saat ini krisis tersebut belum dapat
berhasil ditangani oleh peinerintah dengan sempurna. Sehingga akan berdampak
buruk terhadap perkembangan dunia usaha di segala bidang yang dapat
mempengaruhi kebijakan yang akan di ambil oleh para pelaku ekonomi yang
secara aktif ikut berperan di dalam keberhasilan pembangunan ekonomi ini.
Dalam hal ini Pemerintah berusaha mengatasi keadaan yang tidak
menentu dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu
peningkatan perekonomian tersebut. Diharapkan dengan adanya keikutsertaan
masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya, sehingga Pemerintah dan
masyarakat secara bersama-sama dapat mengatasi krisis ekonomi ini dalam
mencapai keberhasilan ekonomi yang sebelumnya mengalami peningkatan pada
pertumbuhan ekonominya. Keberhasilan ekonomi untuk saat ini dapat dilihat
dengan lajunya pertumbuhan ekonomi walaupun masih belum stabil dan relatif
masih kecil tetapi sudah cukup membantu dalam perkembangannya, terutama
dalam bidang perdagangan di mana Pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu
dengan meningkatkan nilai ekspor daripada nilai impor terhadap barang dan Jasa.
PT Bukaka Tekiiik Utama merupakan salali satu badan usaha yang
bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi alat-alat berat, seperti
alat pemecah batu (stone crusher), alat penyemprot aspal (Asphalt Sprayer),
Garbarata, alat pencampur semen (Concentrate Mixer), pompa angguk minyak
(Pumping Oil). Salah satu kegiatan pokok perusahaan manufaktur terdiri dari
pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur erat
hubungannya dengan sistem pengendalian, karena sebagian besar kegiatan
perusahaan berada di dalam fungsi produksi. Oleh karena itu ada dua macam
sistem yang digunakan yaitu sistem pengendalian produksi dan sistem akuntansi
biaya. Sistem pengendalian produksi terdiri dari jaringan-jaringan prosedur untuk
mengawasi pesanan produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan agar terjadi
koordinasi antara kegiatan penjualan dengan penyediaan bahan baku guna
memenuhi pesanan tersebut. Sedangkan sistem akuntansi biaya terdiri dari
jaringan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan data biaya produksi
dan non produksi untuk menyajikan informasi bagi kebutuhan manajemen.
Dalam kegiatan penentuan biayanya PT Bukaka Teknik Utama
didasarkan kepada proses produksi di mana biaya dikumpulkan dalam proses
departemen yang berdasarkan periode misalnya hari, minggu, bulan dan tahunan.
Pada setiap akhir periode biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit yang
diproduksi oleh perusahaan. Klasifikasi proses atau departemen dapat dirancang
sesuai dengan distribusi biaya, di mana klasifikasi ini mendukung tujuan-tujuan
akuntansi biaya dan pengendalian produksi.
Bagi suatu perusahaan memperoleh laba dan mempertahankan
kelangsungan hidup mempakan tujuan yang utama sehingga sumber daya
ckonomi yang ada pada perusahaan tersebut dapat dimanfaatkan dan
didayagunakan semaksimal mungkin dengan menetapkan suatu kebijakan yang
ditentukan oleh manajemen perusahaan tersebut dalam membantu pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan proses produksi dan penentuan biaya
produksinya.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil judul skripsi yaitu
" Peranan Siklus Konversi Produk Terhadap Efisiensi Biaya Produksi pada
PT Bukaka Teknik Utama"
Dengan adanya kebijakan yang dilakukan oleh manajemen mengenai
proses produksi perusahaan sehingga berpengaruh terhadap biaya maka PT
Bukaka Teknik Utama dalam melakukan kegiatan produksinya selalu
memperhatikan mutu produk yang akan dihasilkan dengan penggunaan biaya
sekecil mungkin.
Atas dasar latar belakang di atas, identifikasi masalah yang diterapkan
dalam penyusunan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana rancangan aktivitas siklus konversi produk pada PT Bukaka
Teknik Utama ?
2. Bagaimana penerapan efisiensi biaya produksi yang dilakukan oleh PT
Bukaka Teknik Utama ?
3. Bagaimana peranan siklus konversi produk terhadap efisiensi biaya produksi
padaPT Bukaka Teknik Utama ?
1.2. Maksud dan Tujuaii Penclitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan mendapatkan
informasi secara lengkap dari PT Bukaka Teknik Utama untuk dijadikan bahan
kajian dan pendukung dalam penyusunan karya ilmiah berupa skripsi dan untuk
memenuhi prasyaratan tugas akhir akademik dalam mencapai gelar sarjana
ekonomi.
Sedangkan tujuan yang dilakukan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui rancangan aktivitas siklus konversi produk perusahaan.
2. Untuk mengetahui penggunaan biaya produksi yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Untuk mempelajari siklus konversi produk dengan penggunaan biaya
produksi seefisien mungkin.
1.3. Kegunaan Penclitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai
berikut;
1. Bagi Penulis
Dengan dilakukaniiya penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan
dan berpikir penulis mengenai Sistem Informasi Akuntansi sehingga dapat
mengetahui dan membandingkan teori dengan kondisi yang terjadi di
perusahaan di mana akan terlihat perbedaannya.
5 ,
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang terjadi di
penisahaan terutama tnengenai kebijakan di dalam mengkonversi bahan baku
menjadi bahan jadi dengan melakukan penekanan biaya produksi seefisien
mungkin.
3. Bagi Pihak Lain
Dapat memberikan suatu manfaat bagi penulis, khususnya serta para pembaca
umumnya di dalam memilih bacaan yang dapat menambah wawasan bagi
yang berminat di bidang Sistem Informasi Akuntansi.
1.4. Kerangka Peniikiran
Dalam kondisi persaingan yang semakin tajam di mana masing-masing
perusahaan harus semakin hati-hati dalam memperhitungkan besarnya biaya
produksi, sehingga dalam pengambilan keputusan tidak merugikan perusahaan
terhadap kegiatan suatu usaha industri tertentu. Salah satu kegiatan pokok
perusahaan manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Tujuan dari siklus konversi produk adalah untuk mempermudah konversi bahan
baku menjadi produk atau barang jadi. Sedangkan fungsi dari konversi produk
adalah mencakup melaksanakan perencanaan produksi starategis, mendapatkan
dan mengelola persediaan bahan baku, dan mengumpulkan biaya produksi.
Dalam hal ini yang penulis membatasi hanya masalah aktivitas dari siklus
konversi dan penggunaaan biaya produksinya.
Tujuan produksi tidak terlepas dengan tujuan pemsahaan, yaitu agar
perusahan tetap dapat bertahan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Peaisahaan
yang dapat tumbuh dan berkembang adalah perusahaan yang dapat bekerja
dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Hasil ini sesuai dengan tujuan
produksi yaitu agar perusahaan dapat berproduksi dengan tepat jumlah, tepat
waktu dengan biaya serendah mungkin. Perusahaan yang dapat beroperasi
dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi, akan mempunyai produksi yang
rendah, sehingga perusahaan mempunyai daya saing yang tinggi, karena dapat
menetapkan harga jual yang lebih rendah. Dalam hal ini peran dari biaya
produksi sangat penting, terutama dalam meningkatkan keunggulan bersaing dari
suatu perusahaan.
Untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan
diperlukan adanya beberapa masukan untuk sistem produksi dalam perusahaan
yang bersangkutan. Beberapa masukan yang diperlukan untuk sistem produksi
dalam perusahaan, antara lain bahan baku yang dipergunakan dalam perusahaan,
tenaga kerja yang diperlukan serta overhead pabrik yang menunjang aktivitas
perusahaan tersebut. Dengan adanya masukan sistem produksi dalam perusahaan
tersebut maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat melaksanakan kegiatan
produksi dengan mempergunakan sistem produksi yang ada dalam perusahaan
itu, hal lain seperti biaya juga harus diperhitungkan terutama dalam penggunakan
biaya produksinya di mana biaya sangat berperan untuk menentukan proses
produksi perusahaan. Dengan demikian, diperlukan suatu perencanaan yang
matang agar pengeluaraan biaya yang tidak perlu dapat dihindarkan dan ditekan
serendah mungkin sehingga perusahaan dapat memperoleh laba semaksimal
mungkin.
Biaya produksi adalah pengeluaran - pengeluaran yang tidak dapat
dihindarkan, tetapi dapat diperkirakan dalam menghasilkan suatu barang.
Besarnya biaya produksi ini merupakan besarnya pembebanan yang
diperhitungkan atas pemakaian faktor-faktor produksi, yang berupa bahan baku,
tenaga kerja serta mesin dan peralatan, untuk menghasilkan suatu produk
tertentu. Komponen biaya produksi tersebut terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja yang diklasifikasikan sebagai biaya variabel serta biaya
penggunaan mesin dan peralatan yang diklasifikasikan sebagai biaya tidak
langsung dan diperhitungkan melalui penyusutan mesin dan peralatan dalam
bentuk biaya overhead pabrik.
1.5. Metodologi Penelitiaii
Di dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan metodologi
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Library Research (Studi Kepustakaan)
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data skunder dengan cara
membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
akan dibahas serta catatan-catatan perkuliahan dan sumber lain yang
menunjang penyusunan skripsi ini.
2. Field Research (Studl Lapangan)
Yaitu penelitian dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi yang
dibutuhkan dengan cara penelitian langsung pada obyeknya dan juga
melakukan wawancara pada pihak perusahan yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang akan dibahas serta mengadakan observasi.
1.6. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil tempat penelitian pada
PT Bukaka Teknik Utama yang terletak di Jalan Raya Bekasi - Narogong Km
19.5 Cileungsi Bogor 16820 Indonesia.
1.7. Sistematika Pembahasaan
Untuk memberikan gambaran secara sistematis dalam penyusunan
skripsi ini, maka penulis membagi menjadi enam bab yang masing-masing terdiri
dari beberapa sub, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, maksud
dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran,
metodologi penelitian, lokasi penelitian serta sistematika pembahasan.
BAB n TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis menyajikan berbagai teori yang digunakan
sebagai dasar dan pedoman dalam menganalisis permasalahan. Bab ini
berisi tentang tinjauan mengenai sistem informasi akuntansi yang
terdiri dari pengertian sistem informasi akuntansi, tujuan sistem
informasi akuntansi dan macam-macam mengenai pendekatan siklus
serta tinjauan mengenai sistem akuntansi biaya yang terdiri dari sub
bagian yaitu pengertian sistem akuntansi biaya, tujuan sistem
akuntansi biaya , metode pengumpulan biaya serta sistem dan prosedur
akuntansi biaya. Sedangkan tinjauan mengenai sistem konversi terdiri
dari pengertian siklus konversi produk, tujuan siklus konversi produk
dan fungsi -fungsi yang terkait daiam siklus konversi produk serta
risiko-risiko dalam siklus konversi produk. Untuk efisiensi biaya
produksi terdiri dari pengertian efisiensi, pengertian biaya , pengertian
produksi yang dibagi menjadi dua sub yaitu perencanaan pr oses
produksi dan pengendalian proses produksi, pengertian biaya produksi
dan jenis-jenis biaya produksi serta peranan siklus konversi produk
terhadap efisiensi biaya produksi
BAB ffl OBYEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai objek penelitian yang terdiri dari sejarah
perusahan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan sedangkan
metode penelitian terdiri dari ruang lingkup, sumber data serta alat dan
teknik pengumpulan data.
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini secara singkat dan sistematis diuraikan mengenai hasil
dan pembahasan yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis
sajikan. Bab ini berisikan tentang hasil penelitian yaitu rancangan
aktivitas siklus konversi produk yang terdiri dari proses produksi yang
dilakukan, prosedur proses produksi, serta dokumen dan catatan yang
digunakan dalam siklus konversi produk. Untuk bab mengenai
pembahasan terdiri dari efisiensi biaya produksi yang dibagi menjadi
sub bagian yaitu penerapan metode pengumpulan biaya, sistem dan
prosedur akuntansi biaya, perencanaan proses produksi dan
pengendalian proses produksi serta peranan siklus konversi produk
terhadap efisiensi biaya produksi.
BAB V RANGKUMAN KESELURUHAN
Bab ini berisikan intisari keseluruhan skripsi dari bab satu sampai bab
empat yang telah diuraikan sebelumnya sehingga akan lebih
memudahkan di dalam memahaminya
BAB VI SEVIPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan simpulan dari permasalahan yang telah
diuraikan dalam pembahasan, kemudian penulis akan mengemukakan
saran-saran, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan-bahan
masukan bagi perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yaitu berisikaii liteatur-literatur berupa buku-buku yang mendukung
penyusunan skripsi ini dan berhubungan dengan judul yang penulis
sajikan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Yaitu berisikan data-data atau bukti-bukti berupa dokumen-dokumen
yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung penyusunan skripsi
ini.
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan mengenai Sistein Informasi Akuntansi
Infortnasi akuntansi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan
sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, khususnya bagi
manajemen untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan dalam
menjalankan perusahaan. Untuk inencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu sistem
informasi akuntansi yang dapat mengatur pelaksanaan kegiatan perusahaan secara
baik dan benar. Dalam penyusunannya harus dilakukan sedemikian rupa dan dapat
bereaksi secara cepat terhadap perubahaan yang terjadi di dalam menentukan
kebutuhan informasi secara efektif dan berdaya guna bagi semua pihak.
2.1.1. Pengertiau Sistem Informasi Akuntansi
MenuiTJt Barry E. Gushing dalam bukunya Accounting and
Information System, yang disadur oleh Drs. Daniel Wiraguya, dalam buku
Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, menyatakan:
Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan manusia dansumber-siimber modal di dalam suatu organisasi yangbertanggungjavvab dalam penyiapkan informasi keuangan dan jugainformasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan datatransaksi. ( 5 : 17)
Sedangkan definisi sistem informasi akuntansi menurut Steven A.
Moscove dalam bukunya Accounting and Information System, yang dikutip
oleh Zaki Baridwan dalam buku Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan
Metode, dinyatakan:
12
13
Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen organisasi yangmengunipulkan, mcnggolongkan, mengelola, menganalisa, danmengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untukpengambilan kcputusan kepada pihak luar (seperti inspeksi pajak,investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
(20 :4)
Definisi sistem informasi menurut George H. Bodnar dan William
S. Hopwood, dalam bukunya AccomUmg and Information System, yang dialih
bahasakan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan, dalam buku
Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan ;
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber dayaseperti manusin dan peralatan yang diatur untuk mengubah datamenjadi informasi. informasi dikomunikasikan kepada beragampengambilan keputiisan. (4 : 1)
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya dalam suatu
organisasi yang diatur sedemikian rupa untuk mengubah data menjadi
informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan.
2.1.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Joseph W. Wilkinson dalam bukunya Accounting And
Information System, yang dialihbahasakan oleh Agus Maulana, dalam buku
Sistem Akuntansi dan Informasi menyatakan bahwa tujuan dari sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut ;
1. Menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan.
2. Menyediakan informasi yang mendukung operasi harian.
3. Menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan kekayaan. (19:8)
14
2.1.3. Macam-macain Peiidekatan Sildiis
Istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang
berkaitan dengan siklus-siklus pemerosesan transaksi perusahaan. Dalam hal
ini setiap perusahaan mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa,
sehingga kejadian-kejadian ini menghasilkan transaksi-transaksi. Secara
umum siklus aktivitas perusahaan menurut George H. Bodnar, William S.
Hopwood dan menurut Joshep W. Wilkinson dalam bukunya Accounting and
System adalah sebagai berikut :
1. Siklus Pendapatan
Kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa
keentitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang
berkaitan. Ada dua transaksi kunci dalam siklus pendapatan yaitu
transaksi penjualan dan transaksi penerimaan tunai. Siklus pendapatan
umumnya mencakup siklus aplikasi yang meliputi entri pesanan
pelanggan, penagihan piutang dagang, dan pelaporan penjualan. (4 : 6-7)
2. Siklus Pengeluaran
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa ke
entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban yang berkaitan. Dalam siklus
pengeluaran mencakup fungsi-fungsi yang diperlukan dalam memperoleh
barang dan jasa yang digunakan untuk menjalankan operasi dimana
perolehan barangnya untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses
produksi.
3. Siklus Manajemen Sumber daya
15
Siklus manajemen suniber daya meliputi peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya fisik oleh perusahaan antara
lain pemeroiehan investasi dan pengeluaran dana, pemerolehan,
pemeliharaan dan penjualan fasilitas (harta tetap), pemerolehan,
penyimpanan dan penjualan barang (produk jadi atau barang dagangan),
pemerolehan pemeliharan dan pembayaran untuk tenaga kerja (misalnya
karyawan, manajer, jasa dari luar). (19: 73)
4. Siklus Keuangan
Siklus keuangan merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
perolehan dan manajemen dana-dana modal termasuk kas. Siklus ini
menerima arus dari berbagai sistem pemerosesan transaksi dan kemudian
menghasilkan keluaran secara berkala. Dalam siklus keuangan ini
mencakup pengendalian dan manajemen kas, hutang dan administrasi
pensiun karyawan. (4 : 6-7)
5. Siklus-siklus Transaksi Lain
Karekteristik perusahaan dan industri akan menentukan dibutuhkan atau
tidaknya jenis-jenis siklus transaksi khusus yang lain. Misalnya
perusahaan manufaktur membutuhkan siklus konversi produk. Siklus
transaksi ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
- Menyiapkan dan menjadwalkan tugas-tugas produksi.
- Mengirim bahan baku kedalam produksi.
- Mengalirkan barang setengah jadi kesepanjang proses produksi.
16
- Menetapkan biaya overhead dan jam kerja karyawan untuk pekerjaan
tertentu.
- Menyimpan barang jadi untuk sementara. (4 : 74)
2.1.4. Tinjauan mengenai Sistem Akuntansi Biaya
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses
masukan berupa sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sumber
ekonomi lain yang nilainya lebih tinggi daripada nilai masukan. Untuk
mengelola perusahaan diperlukan suatu informasi biaya yang sistematik dan
komperatif dalam melakukan kegiatan perencanaan dan pengendalian
biayanya, dengan demikian peranan sistem akuntansi biaya sangatlah penting
bagi perusahaan dalam melaksanakan proses produksinya.
2.1.4.1. Pengertian Sistem Akuntansi Biaya
Defmisi sistem akuntansi biaya menurut Mulyadi, Drs.,
M.Sc., Ak., dalam buku Sistem Akuntansi, yaitu ;
Sistem Akuntansi Biaya adalah jaringan prosedur yangdigunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan laporanbiaya. Dalam perusahaan manufaktur, sistem akuntansi biayamerupakan jaringan prosedur untuk mengumpulkan danmenyajikan laporan biaya produksi, biaya pemasaran sertabiaya administrasi dan umum. (15 : 426)
2.1.4.2. Tujuan Sistem Akuntansi Biaya
Dalam melakukan kegiatan produksinya suatu perusahaan
biasanya mengembangkan suatu sistem akuntansi biaya yang dapat
memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Pengembangan sistem
17
menurut Hongren T. Charles dan George Foster dalam bukunya
Accounting, yang dialihbahasakan oleh Setio Anggora Dewo,
Sidharta Utama dan Thomas H. Secokusumo dalam buku Akuntansi
tersebut di antaranya adalah :
1. Pengendalian biaya
Perusahan melakukan pengendalian biaya dengan cara
melakukan evaluasi atas kegiatan manajemen perusahaan.
Manajemen berusaha untuk memaksimumkan output yang
dihasilkan perusahaan dengan biaya serendah mungkin.
2. Penetapan Harga pokok produksi untuk produk yang dihasilkan
perusahaan
Dalam akuntansi biaya perusahaan hams mengetahui harga
pokok dari barang yang dihasilkan untuk mengetahui harga
pokok penjualan dan profitabilitas dari pemsahaan.
3. Penetapan harga pokok untuk keselumhan rantai aktivitas
pemsahaan yang digunakan dalam rangka penentuan harga dan
bauran produk. (8 : 920)
2.1.4.3. Metode Pengumpulan Biaya
Menumt Zaki Badriwan, Dr., M.Sc., Ak., dalam bukunya
Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan Metode, menyatakan
bahwa pada dasarnya ada dua metode pengumpulan biaya yaitu job
order cost system dan process cost system. Dibawah ini akan
diuraikan tentang kedua metode tersebut:
1. Job order cost system atau metode harga pokok pesanan
Mempakan suatu metode pengumpulan biaya di mana masing-
masing pesanan atau order produksi dibuatkan satu rekening atau
18
kartu biaya (cost sheet). Dalam cara ini biaya dicatat dalam cost
sheet berdasarkan bukti-bukti sebagai berikut:
(a) Biaya bahan baku, berdasarkan surat permintaan bahan
(b) Upah langsung, berdasarkan kartu kerja Oob ticket)
(c) Biaya produksi tidak langsung, dibebankan pada waktu job
atau order produksi itu seiesai dikerjakan dengan
menggunakan tarif yang dihitung di muka.
Jumlah biaya produksi untuk suatu job atau order produksi
dihitung dengan menjumlahkan biaya-biaya dalam cost sheet
yaitu bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak
langsung. Harga pokok produk per unit adalah jumlah biaya
produksi dibagi dengan jumlah unit. Metode ini sering digunakan
dalam prosedur pengawasan order produksi khusus di mana tiap-
tiap order produksi dibuatkan satu cost sheet.
2. Process cost system.
Adalah suatu metode pengumpulan biaya di mana masing-
masing proses atau operasi dibuatkan satu rekening. Biaya
produksi yang dikeluarkan (bahan, upah dan biaya produksi tidak
langsung) dicatat dalam rekening barang dalam proses. Pada
akhir periode costing, dihitung unit ekuivalen (setara) dan
digunakan untuk membagi biaya produksi sehingga dapat
diketahui harga pokok per unit untuk periode tersebut. Metode
ini sering digunakan dalam prosedur pengawasan order produksi
berulang. (20:253-254)
Pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan, adalah sebagai berikut:
1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong tersebut dibeli oleh bagian
pembelian. Bahan tersebut kemudian disimpan dalam gudang
19
menanti saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi
pesanan tersebut.
(Dr). Persediaan bahan baku xxx(Kr). Utang dagang xxx
(Dr). Persediaan bahan penolong(Kr). Utang dagang
xxx
xxx
2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam tiap
pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diisi
oleh bagian produksi dan diserahkan kepada bagian gudang
untuk meminta bahan yang diperlukan oleh bagian produksi.
(Dr). Barang dalam proses - biaya bahan baku xxx(Kr). Persediaan bahan baku
(Dr). Biaya overhead pabrik sesungguhnya(Kr). Persediaan bahan penolong
xxx
xxx
xxx
Pencatatan biaya tenaga kerja
Dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara
upah tenaga kerja langsung dengan upah tenaga keija tidak
langsung.
(Dr). Gaji dan upah xxx(Kr). Utang gaji dan upah xxx
(Dr). Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung
(Dr). Biaya administrasi dan umum(Dr). Biaya pemasaran
(Kr). Gaji dan upah
xxx
xxx
xxx
xxx
4. Pencatatan biaya overhead pabrik
Pencatatan biaya overhead pabrik pembebanannya dilakukan
dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka.
(Dr). Barang dalam proses -biaya overhead pabrik xxx
20
(Kr). Biaya overhead pabrik yangdibebankan
5. Pencatatan harga pokok produkjadi
Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer ke bagiangudang oleh bagian produksi. Harga pokok pesanan yang telahselesai diproduksi ini dapat dihitung dari informasi biaya yangdikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yangbersangkutan.
(Dr). Persediaan produk jadi(Kr). Biaya bahan baku(Kr). Biaya tenaga kerja langsung xxx(Kr). Biaya overhead pabrik
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Pada akhir periode kemungkinan terdapat pesanan yang belumselesai diproduksi. Biaya yang telah dikeluarkan akan pesanantersebut dapat dilihat dalam kartu harga pokok pesanan yangbersangkutan.
(Dr). Persediaan produk dalam proses xxx(Kr). Biaya bahan baku(Kr). Biaya tenaga kerja langsung xxx(Kr). Biaya overhead pabrik xxx
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatatdalam rekening harga pokok penjualan dan rekening persediaanproduk jadi.
(Dr). Harga pokok penjualan xxx(Kr). Persediaan produk jadi xxx
8. Pencatatan pendapatan penjualan produkPendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepadapemesan dicatat dengan mendebit rekening piutang dagang danmengkredit rekening hasil penjualan.
(Dr). Piutang dagang xxx ,,>,..10(Kr). Hasil penjualan xxx (14.49-58)
21
2.1.4.4. Sisteni dan Prosedur Akuntansi Biaya
Untuk peaisahaan yang produksinya mengolah bahan baku
menjadi barang jadi berdasarkan atas pesanan dari dalam atau iuar
perusahaan sehingga akan berpengaruh terhadap pengumpulan biaya
produksinya, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur yang dapat
inemudahkan pelaksanaan kegiatan produksi suatu perusahaan.
Menurut Drs. Mulyadi, M.Sc., Akt, dalam bukunya
Akuntansi Biaya menyatakan bahwa dokumen-dokumen yang terkait
dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1). Surat order produksi
Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh
departemen produksi yang ditujukan kepada bagian-bagian yang
terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi
sejumlah produk dengan spesifikasi cara produksi, fasilitas
produksi dan jangka waktu produksi seperti yang tercantum
dalam surat perintah kerja.
2). Daflar kebutuhan bahan
Dokumen ini merupakan jenis dan kualitas bahan baku yang
diperlukan untuk memproduksi seperti yang tercantum dalam
surat perintah kerja.
3). Daftar kegiatan produksi
Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas
mesin yang diperlukan untuk memproduksi seperti yang
tercantum dalam surat perintah kerja.
4). Bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang
Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi
produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi yang tercantum dalam surat perintah kerja.
22
Dokumen ini juga berfiingsi sebagai bukti pengeluaran barangdari dalam gudang.
5). Bukti pengambilan barang dari gudang
Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi
produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolongke fungsi gudang. Pengembalian bahan ini umumnya disebabkanadanya sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak dipakaidalam proses produksi.
6). Kartu jam kerja
Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga
kerja langsung yang digunakan untuk memproduksi produk yangtercantum dalam surat perintah kerja.
7). Laporan produksi selesai
Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untukmemberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada
fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang,fungsi penjualan, fungsi akuntansi persediaan dan fungsiakuntansi biaya.
8). Bukti Memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi
aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujudserta pembebanan biaya overhead pabrik kepada produkberdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
9). Bukti kas keluar
Dokumen ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang
dibayar lewat kas. (M : 417-423, 430)
Prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses
pengumpulan biaya produksi pada perusahaan manufaktur adalah
sebagai berikut:
23
1). Prosedur Order Produksi
Dalam prosedur ini surat perintah kerja dikeluarkan untuk
tnengkoordinasi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Surat perintah kerja ini dikeluarkan oleh departemen produksi
berdasarkan order dari pembeli yang diterima dari fiingsi
penjualan atau berdasarkan permintaan dan pengeluaran barang
dari gudang.
2). Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Prosedur ini digunakan oleh flingsi produksi untuk meminta
bahan baku dari flingsi gudang. Jika perusahaan menyediakan
persediaan bahan baku bagi suatu order produksi, diperlukan
prosedur untuk meminta dan mengeluarkan barang dari gudang.
Jika perusahaan tidak menyelenggarakan persediaan bahan baku
tertentu di gudang, maka diperlukan prosedur permintaan
pembelian untuk memenuhi order produksi. Permintaan bahan
baku ini didasarkan pada daflar kebutuhan bahan baku (bill of
materials) yang dibuat oleh flingsi perencanaan dan pengawasan
produksi.
3). Prosedur Pengembalian Barang Gudang
Prosedur ini digunakan untuk mengembalikan barang dari
gudang. Adakalanya bahan baku yang telah diambil dari gudang
untuk kepentingan produksi pesanan tertentu tidak seluruhnya
habis digunakan. Pengembalian bahan baku tersebut di gudang,
dilakukan oleh flingsi produksi melalui prosedur pengembalian
barang gudang. Dengan prosedur ini dihasilkan dokumen sumber
berupa bukti pengembalian barang gudang yang digunakan untuk
mengurangi biaya bersangkutan bahan baku yang dicatat dalam
kartu harga pokok pesanan yang dan menambah persediaan
bahan baku yang dicatat dalam kartu persediaan.
4). Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung
24
Prosedur ini digunakan untuk mencatat jam kerja dan biaya
tenaga kerja langsung yang dikonsumsi dalam pengolahan untuk
mengerjakan order produksi tertentu atau yang dikeluarkan
dalam waktu periode tertentu.
5). Prosedur Produk Selesai dan Pencatatan Pembebanan Biaya
Overhead Pabrik
Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik
yang dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka dan total harga pokok produk selesai yang
Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya, biaya administrasi umum dan biaya
pemasaran. (20 : 425, 433-434)
2.2. Tinjauan mengenai Siklus Konversi Produk
Siklus konversi produk dikenal juga sebagai siklus produksi pada
perusahaan pabrikasi.
2.2.1. Pengertian Siklus Konversi Produk
La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi,, menyatakan :
Siklus Konversi Produk adalah siklus perubaiian yangmempermudah balian baku menjadi barang jadi yang meliputilangkah-langkah seperti menyiapkan dan menjadwalkan tugas-tugasproduksi, mengirimkan bahan baku kedalam produksi, mengalirkanbarang setengah jadi kesepanjang proses produksi, menetapkan biayaoverhead dan jam kerja karyawan serta menyiapkan barang jadiuntuk sementara. (11: 31)
25
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood, dalam
bukunya Accounting and Information System, yang dialihbahasakan oleh
Amir Abadi Jusuf dan Rudi Tambunan, dalam buku Sistem Informasi
Akuntansi, menyatakan :
Siklus Produksi merupakan kejadiaii yang berkaitan denganpengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa. Siklus produksimencakup sistem-sistem aplikasi yang meliputi pengendalian danpelaporan produksi, akuntansi biaya produksi, pengendalianpersediaan dan akuntansi kekayaan. (4:6-7)
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
siklus konversi produk merupakan siklus perubahan yang mempermudah
sumber daya menjadi barang dan jasa yang mencakup sistem-sistem aplikasi.
2.2.2. Tujuan Siklus Konversi Produk
Tujuan utama dari siklus konversi produk adalah untuk
mempermudah konversi bahan baku menjadi produk atau barang jadi
Sedangkan tujuan siklus konversi produk dalam arti luas adalah sebagai
berikut:
1. Bahan baku yang memadai dan sumber daya lain yang telah tersedia
untuk produk sementara investasi dalam sumber daya tersebut
diminimumkan.
2. Biaya produksi diminimusasi melalui produktivitas tenaga kerja yang
tinggi, pemanfaatan sepenuhnya peralatan produksi, tingkat sisa bahan
dan pengerjaan ulang yang rendah dan rancangan tata letak serta proses
produksi yang optimal.
3. Barang jadi diselesaikan dan digudangkan atau dikirim sesuai jadwal.
4. Tingkat mutu produk dan layanan penjual yang ditetapkan tercapai.
26
5. Biaya-biaya untuk setiap pesanan atau proses diakumulasi sepenuhnya
dan secara akurat. (19 : 252)
2.2.3. Fungsi-fungsi Yang Terkait Dalam Siklus Konversi Produk
Fungsi-fungsi yang terkait dalam tujuan inl adalah sebagai berikut
1. Melaksanakan perencanaan produksi strategis
Perencanaan strategis mencakup sejumlah tahun ke depan. Keputusan
strategis yang harus diambil oieh sebuah perusahaan meliputi produk dan
komponen yang harus diproduksi, banyaknya kapasitas produksi, sarana-
sarana yang digunakan, bahan-bahan apa yang akan dipakai, dan sumber-
sumber lainnya yang mendukung proses produksi. Setelah keputusan
seperti ini diambil perusahaan dapat mengembangkan jadwal produksi.
2. Memperoleh dan mengelola persediaan bahan baku
Bahan baku terdiri dari bahan bangunan dasar, bagian barang jadi dan
subperakitan yang digunakan langsung dalam produk. Bahan baku seperti
barang dagang untuk dijual kembali dan sebagai aktiva tetap yang harus
melewati semua fungsi siklus pengeluaran di mana harus dikelola dengan
hati-hati. Kegiatan tersebut dikenal sebagai manajemen persediaan yang
menekankan pada penerimaan, penyimpanan dan disposisi semua
persediaan. Manajemen persediaan dilaksanakan melalui suatu unit atau
beberapa unit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan persediaan
tersebut.
3. Mengawali proses produksi
Proses produksi dimulai dengan kebutuhan yang diakui untuk barang Jadi.
Dalam perusahaan menurut pesanan suatu pesanan dari pelanggan yang
menciptakan kebutuhan itu. Dalam perusahaan pabrikasi kebutuhan timbul
ketika kuantitas persediaan barang jadi jatuh di bawah tingkat pengisian
kembali yang ditentukan. Tingkat pengisian kembali didasarkan pada
faktor-faktor seperti permintaan masa depan yang diharapkan dari
pelanggan dan waktu tenggang produksi.
27
4. Menyelenggarakan dan mengendalikan operasi produksi
Setiap pesanan atau pekerjaan produksi yang dijadwalkan mengikuti arus
fisik melalui operasi produksi bergerak dari proses ke proses dan dari pusat
kerja ke pusat kerja. Ketika pesanan mengalir melewati operasi hal
tersebut dikendalikan berkenaan dengan waktu, biaya dan mutunya.
5. Menyelenggarakan catatan biaya barang dalam proses
Biaya produk terdiri dari biaya langsung, biaya tenaga kerja iangsung dan
biaya overhead pabrik. Termasuk dalam overhead pabrik adalah biaya
tenaga kerja tak langsung, perlengkapan, prasarana, penyusutan mesin,
asuransi pabrik dan Iain-lain. Biaya produksi dikumpulkan untuk
mencerminkan nilai pesanan yang mengalir melalui operasi produksi. Ayat
jurnal yang mengakumulasikan biaya adalah :
Db. Persediaan barang
dalam proses xxx
Kr. Persediaan barang baku xxx
Kr. Tenaga kerja langsung xxx
Kr. Overbad pabrik xxx
5. Menyelesaikan dan mentransfer barang jadi
Ketika pesanan produksi melewati semua operasi peroduksi yang diperlukan
sudah selesai dan berupa produk jadi ditransfer ke gudang. Kemudian biaya
produk dikumpulkan dan ditotal.
Db. Harga pokok penjualan xxx
Kr. Persediaan barang
dalam proses xxx
7. Menyiapkan laporan keuangan dan keluaran lain
Berbagai keluaran dihasilkan sebagai produk sampingan dari siklus
konversi produk dalam hal ini keluaran mencakup ikhtisar status produksi
dan kuantitas yang diselesaikan.
8. Fungsi lain yang berkaitan
Fungsi-flmgsi tambahan yang penting adalah meliputi pengendalian mutu,
pengerjaan kembali, barang sisa dan kelebihan bahan. (19 : 235-258)
28
2.2.4. Risiko-risiko dalam Siklus Konversi Produk
Tujuan dari siklus konversi produk adalah merubah bahan baku
menjadi produk atau barang jadi. Untuk mencapai tujuan ini dalam siklus
konversi produk terdapat risiko-risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan
adalah sebagai berikut;
1. Bahan baku, barang jadi atau barang sisa bisa hilang atau dicuri.
2. Pesanan produksi dapat dinilai biayanya dengan tidak benar.
3. Dapat diproduksi kuantitas barang jadi yang melebihi kuantitas yang
ditetapkan menurut pesanan produksi.
4. Kuantitas barang dalam proses atau barang jadi yang dicatat mungkin tidak
akurat.
5. Kuantitas bahan baku yang tidak mencukupi atau kelebihan mungkin
dikeluarkan ke dalam produksi berkenaan dengan pesanan produksi yang
terjadwal.
6. Pesanan produksi mungkin hilang selama operasi produksi.
7. Biaya produk mungkin dicatat sebagai beban, bukan dikapitalisasikan
sebagai biaya persediaan.
8. Persediaan dapat dinilai dengan tidak benar karena penggunaan metode
penilaian yang tidak benar atau pembebanan perkiraan yang salah.
9. Persediaan dapat terlalu tinggi karena keusangan atau barang yang tidak
bergerak lambat belum diturunkan nilainya. (19 : 285)
2.3. Tinjauan mengeiiai Efisiensi Biaya Produksi
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam
melakukan kegiatan produksinya adalah biaya, di mana pengelolaaannya harus
didapat dilakukan secara efisiensi dan efektif.
29
2.3.1. Pengertian Efisiensi
Menunjt Arief Saudi, Phd dalam bukunya Sistem Pengendalian
Manajemen, dinyatakan "Efisiensi merupakan perbandingan antara
keluaran (output) deiigan inasukan (input) atau kemampuan untuk
mengajarkan dengan benar". (3 ; 7)
Sedangkan menurut Anthony, Dearden - Bedford dalam bukunya
Management Control System, yang dialihbahasakan oleh Ir. Agus Maulana
MSM., dalam buku Sistem Pengendalian Manajemen, menyatakan :
"Efisiensi menggambarkan berapa jumlah masukan yang diperlukan
untuk menghasilkan satu limit keluaran tertentu". (2 :14 -15)
Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
efisiensi merupakan perbandingan antara output dan input untuk
menghasilkan output tertentu.
2.3.2. Pengertian Biaya
Menurut Charles T. Hongren dan George Foster dalam bukunya
Cost Accounting A Managerial Emphasis, yang disadur Marianus Sinaga,
dalam buku Akuntansi Biaya Suatu Pendekatan Manajerial, menyatakan ;
Biaya merupakan sumber daya yang dikorbankan untukmencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Sekarang biaya ituseperti diukur dengan cara akuntansi tradisional seperti unitmoneter (Rupiah) yang harus dibayarkan atas barang dan jasa yangdiperoleh. (9; 21)
Sedangkan definisi biaya menurut Drs. Mulyadi M.Sc., Ak. dalam
bukunya Akuntansi biaya, yaitu : "Biaya adalah pengorbanan sumber
30
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akaii terjadi untuk mencapai tujuan tertentu". (14 : 8-9)
Lawrence H. Hammer, William K. Carter dan Milton F. Usry
dalam bukunya Cost Accounting Planning and Control, menyatakan "An
exchange price, a forgoing, a sacrifice made to secure benefit in flnancial
accounting, the forgoing or sacrifice at date of acquisition is represented
by a current or future diminution in cash or other assets". (7 : 20)
Pengertian biaya menurut Polimeni, Fabozzi dan Adelberg dalam
buku Cost Accounting Concepts and Application for Managerial Decision
Making, menyatakan : " The value of the sacrifice made to acquire goods
or service, measured in dollars by reduction of assets or insurer of
liabilities at the time the benefit are acquired". (16 : 13)
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa biaya merupakan :
1. Sumber daya yang dikorbankan
2. Diukur dengan satuan uang atau moneter
3. Untuk tujuan tertentu atau memperoleh uang atau barang.
2.3.3. Pengertian Produksi
Drs. Agus Ahyari M.B.A. dalam buku Manajemen Produksi
Perencanaan Sistem Produksi, menyatakan :
Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkantambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah ataumanfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya faedah
31
bentuk, faedah waktu, faedah tempat serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut diatas.
Sedangkan menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Manajemen
Produksi dan Operasi, dinyatakan :
Produksi dalam arti luas merupakan kegiatan yangmentransformasikan masuimn (input) menjadi keluaran (output),tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barangatau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung ataumenunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut. (18 : 16)
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa produksi
adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat dengan
cara mentransformasikan semua aktivitas yang mendukung untuk
menghasilkan suatu produk barang atau jasa.
2.3.4.1. Perencanaan Proses Produksi
Joshep W. Wilkinson, dalam bukunya Accounting and
Information system, yang disadur oleh Agus maulana dan Hermawan
Wibowo, dalam buku Sistem Akuntansi dan Informasi, menyatakan
bahwa siklus konversi produk mempunyai peranan di dalam
menentukan perencanaan proses produksi yang meliputi :
1. Menentukan produk dan komponen produk yang hams
diproduksi
2. Metode produksi apa yang digunakan
3. Sarana yang digunakan dalam mengawali proses produksi
4. Bahan-bahan yang digunakan
5. Perolehan sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja
langsung. (19: 253)
32
2.3.4.2. Pengendalinn Proses produksi
Menurut Joshep W. Willkinson, dalam bukunya Accounting
and Information System, yang dialihbahasakan oleh Agus Maulana
dan Herman Wibowo, dalam buku Sistem Akuntansi dan Informasi,
dinyatakan pengendalian proses produksi dalam siklus konversi
produksi berdasarkan;
1. Pengendal ian waktu
Pengendalian waktu didasarkan pada lama yang dijadwalkan
untuk pesanan atau pekerjaan produksi seperti yang ditunjuk
dalam skedul produk.
2. Pengendalian biaya
Pengendalian biaya didasarkan pada biaya produk standar seperti
yang ditetapkan oleh ahli teknik industri.
3. Pengendalian mutu.
Pengendalian mutu didasarkan pada kemampuan tertentu dari
produk tersebut yang ditetapkan oleh ahli desain produk.
2.3.4. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi menurut Hammer, Carter dan Usry dalam bukunya
Cost Accounting, menyatakan "Manufacturing cost also called production
cost is usually defined as the sum of three cost elements : direct material,
direct labor and factory overhead". (7 : 30)
Roy H. Garrison dalam bukunya Managerial Accounting Concepts
for Planning Control Decision Making, menyatakan :
33
Manufacturing involves the conversion of raw materials intofinished product through the efforts of workers and use of productionequipment. The cost of manufaturing product is made up three basicelement: direct material, direct labor and manufacturing overhead.
(6: 26)
Dari kedua deftnisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memproses atau mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Proses
perubahan tersebut dilakukan melalui penggunaan tenaga kerja baik langsung
maupun tidak langsung, bahan penolong dan fasilitas produksi lainnya.
Pengertian produk jadi tersebut bukan semata-mata dalam bentuk produk
yang siap pakai untuk dinikmati konsuinen akhir tetapi juga berupa produk
yang merupakan bahan baku untuk tahap produksi berikutnya.
2.3.5. Jenis-jenis Biaya Produksi
Jenis-jenis dari biaya produksi terdiri atas tiga katagori adalah
sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku.
Biaya bahan baku meliputi semua bahan yang secara praktis dapat di
identifikasikan sebagai bahan dari produk selesai. Tidak semua bahan
yang dipakai dalam pembuatan sebagai produk diklasifikasikan sebagai
bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja langsung meliputi gaji dan upah dari seluruh tenaga
kerja yang secara praktis dapat diidentifikasikan dengan kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Gaji dan upah tenaga
kerja dibedakan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga
kerja tidak langsung.
34
3. Biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead
pabrik meliputi juga biaya bahan penolong, gaji dan upah tenaga kerja
tidak langsung serta biaya produksi tidak langsung lainnya. (17 : 35)
2.4. Peranan Siklus Konversi Produk terhadap Efisiensi Biaya Produksi
FT Bukaka Teknik Utama merupakan salah satu badan usaha yang
bergerak dalam bidang manufaktur di mana kegiatan prduksinya mengelola atau
mengubah bahan baku menjadi produk atau barang jadi (khususnya pada produk
pumping unit). Hal ini diperlukan suatu siklus konversi produk yang dapat
mempermudah bahan baku menjadi produk agar kegiatan produksinya sesuai dengan
perencanaan dan pengendalian yang telah ditentukan oleh bagian produksi seliingga
penggunaan sumber daya dan masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi secara
efektif dan efisien.
Dalam hal siklus konversi produk, flingsi yang berkaitan dengan tujuan ini
mencakup melaksanakan perencanaan produksi strategis, mendapatkan dan
mengelola persediaan bahan baku, mengawali proses produksi, menyelenggarakan
dan mengendalikan operasi produksi, mengumpulkan biaya barang dalam proses,
menyelesaikan dan mentransfer barang jadi serta menyiapkan laporan keuangan dan
keluaran lain. Siklus konversi produk ini dilakukan sesuai dengan tujuannya dimana
proses pengolahan produknya dengan mengawali masuknya bahan baku ke dalam
proses produksi sampai dengan dihasilkan produk jadi dari proses produksi tersebut.
Untuk mengetahui peranan siklus konversi produk terhadap efisiensi biaya
produksi dapat dilihat pada fungsi-fungsi yang terkait di dalam siklus konversi
.a.a
.,„,p«an atau ^.embuat keputusan yang baik ban benar agar P Japa.e,ad. dapa. d.cegab sen>akannal mungk.n.dicapai dangan mendapa.kan laba yang «iar, \ \
\ {
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
3.1.1. Sejarah Perusahaan
PT Bukaka Teknik Utama adalah perusahaan nasional pribumi yang
berdiri pada tanggal 25 Oktober 1978 di Jakarta, dikuatkan dengan akte
Notaris Hadji Babasa Daeng Lalo No. 149/178. Modal dasar pertama
perusahaan adalah sebesar Rp. 50.000.000,. Pada awal berdirinya hanya
berupa bengkel kecil dengan luas 400 m2 dan karyawan 12 orang,
bergerak dalani bidang reparasi dan pembuatan kendaraan-kendaraan
khusus seperti mobil pemadam kebakaran dan alat-alat teknik lainnya.
Bengkel kecil ini terletak di Desa Babakan, Kecamatan Cileungsi,
Kabupaten Bogor dan pada permulaannya dipimpin oleh Drs. M. Yusuf
Kalla dan selanjutnya diserahkan kepada Ir. Fadel Muhamad kemudian
diserahkan kembali kepada Achmad Kalla.
Kemudian dengan berpijak pada surat Keputusan Mentri
Kehakiman No. 307/M/SK/1976 dan surat Keputusan No.
168/M/Sk/1979 tentang pembuatan dan ketentuan komponen yang dibuat
dan dirakit di dalam negeri maka PT Bukaka Teknik Utama semakin
berkembang dengan pesat.
36
37
1 hot mix Kemudian pada tahun 1983 PT BuKaxmembuat aspal hot mix. i^e. . Trailer dan Container untuk menga g
Utama diminta untuk membuat TrailertebuSpabrikguladi Indonesia.
kalinya membuat alat pemecah batu (stone Ctusher). alat penye P.,aU^spba,tSptayet,, dan alatpencamput semen (Concenttate^;„anasemuaptodubtetsebutmasibbatusdiimpot.O,seabban
semakin betkembangnya perusahaan maka Ickas. yang sebelumny.erletak di Desa Babakan dipindabkan ketempat yang leb.h luas yattu ,Desa Limus Nunggal, Kecamaatan Cileungsi, Kabupaten Bogor dengaluas tanah mencapai 60 hektar.
Dengan kemauan keras dan kemampuan yang dimthk,. paragaryawan petusahaan tidak pemah berhenti mengembangkan gagasan-gagasan untuk mencipta produk infrastruktur yang kebanyakan ma
nan ir Fadel Muhamad sebagai Direkturimpor. Masih dibawah pengarahan .
Utama perusahaan, maka pada tahun 1986 PT Bukaka Tekn-.P — °
produk-produk lain yang banyak dipesan seperti tower l.stnk tegangantinggi dan Galvanizing and Control System.
pada tahun 1988 bersamaan dengan pemban^nan tahap akhtrBandara Soekarno-Hatt. PT Bukaka Teknik Utama dipereaya kembal,
38
oleh pemerintah untuk membuat Boarding Bridge, kemudian Boarding
Bridge buatan PT Bukaka Teknik Utama diberi nama Garbarata oleh
Presiden Soeharto.
Fungsi dari Boarding Bridge ini untuk menghubungkan mesin atau
barang dari pesawat terbang ke bandara dan sebaliknya, sehingga
penumpang pesawat terbang dapat lebih nyaman dan mudah untuk naik
turun dari pesawat terbang, bahkan untuk tahun-tahun selanjutnya hingga
kini Boarding Bridge buatan perusahaan ini telah dieksport ke berbagai
negara, antara lain Jepang dan Singapura, serta Boarding Bridge buatan
PT Bukaka Teknik Utama telah mendapatkan pengakuan dari Standar
Mutu mternasional, yaitu berupa Sertifikat ISO 9001. Saat ini beium ada
perusahaan lain di Indonesia yang membuat Boarding Bridge, bahkan di
dunia hanya sedikit saja perusahaan yang membuat produk sejenis
Perkembangan perusahaan setelah berhasil merencanakan dan
membuat Boarding Bridge semakin pesat, pada tahun 1990 jumlah
karyawannya meningkat menjadi 1245 orang. Pada tahun yang sama
perusahaan berhasil membuat Prototype Gear Reducer untuk Pumping Oil
dan Crane Container untuk pelabuhan peti kemas. Tiga tahun kemudian
yaitu tahun 1993, karyawaan PT Bukaka Teknik Utama mulai
menumbuhkan anak perusahaan-anak perusahaan untuk memudahkan
bidang usaha yang ditekuini. Anak perusahaan PT Bukaka Teknik Utama
antara lain ;
1) PT Bukaka Cable
39
2) PT Bukaka Motor
3) PT Bukaka Kujang Prima
4) PT Bukaka Meat
5) PT Bukaka Pucuk Emas
6) PT Bukaka Trans Pusaka
7) PT Bukaka Forging Indonesia
8) PT Bukaka Singtel Internasional (Perusahaan patungan)
Berdirinya anak perusahaan-anak perusahaan tersebut semakin
membuat perusahaan bekerja dengan lebih baik, karena setiap bidang
bisnis yang dimasuki oleh perusahaan akan diurus oleh anak
perusahaannya dan bidang bisnis Bukaka Group menjadi lebih luas lagi.
Perusahaan yang sudah berumur 20 tahun ini memiliki falsafah
untuk selalu menempatkan tenaga kerja Indonesia dalam struktur
manajemennya. Selain memiliki tempat pendidikan dan pelatihan industri
yang bekerja sama dengan Bakrie Group dan PT Guna Nusa, perusahaan
juga sering mengirimkan karyawannya untuk menimba ilmu ke negara-
negara maju, seperti Jepang dan Inggris. Dengan cara ini perusahaan
dapat selalu meningkatkan kemampuan engineering para karyawan dan
memperbaiki metode produksi sehingga dapat lebih efisien. Begitu juga
dengan produk yang dihasiikan, memiliki mutu yang dapat bersaing
dengan buatan luar negri sehingga barang substitusi impor yang
diproduksi tetap memiliki kualitas yang baik.
40
PT Bukaka Teknik Utama juga banyak membantu industri-industri
kecil untuk dapat maju dengan sistem bapak angkat, misalnya dengan
koperasi pengecoran Logam Batur Jaya di Klaten. PT Bukaka Teknik
Utama memblmblng mengenai proses produksi pengolahan logam dan
kemudian basil Koperasi Batur Jaya itu dibeli untuk bahan baku
beberapa produknya.
Karena andilnya di dalam memajukan industri kecil di Indonesia
maka pada bulan Desember tahun 1989, PT Bukaka Teknik Utama
mendapatkan tanda penghargaan jasa kepeloporan Upakarti dari
pemerintah yang diserahkan oleh Bapak Presiden Soeharto di Istana
Negara, tanda penghargaan ini menjadikan perusahaan lebih terpacu
dalam ikut dalam perindustrian di Indonesia.
Tahun 1991 PT Bukaka Teknik Utama mendapat proyek pertama
bernilai jutaan dolar untuk perancangan dan pengadaan sistem
pengangkutan barang untuk pembangkit listrik dengan bahan bakar
batubara. Ini merupakan awal berdirinya divisi plant system dan sejak itu
berbagai peralatan dirancang dan dibuat untuk berbagai pembangkit
listrik, pabrik semen, pabrik kimia, pabrik pengecoran dan lainnya.
Tahun 1993 memasuki pasar internasional dengan memasuki pasar
Asia termasuk Jepang, Singapura, Thailand, Malaysia, Philipina, Timur
Tengah dan Eropa dengan mengekspor produk dan jasa di divisi energi,
peralatan bandara, kendaraan khusus dan trading. Setelah itu mendirikan
kantor perwakilan di Chicago untuk menjajagi pasar di Amerika Latin.
41
Peaisahaan sudah mengeluarkan Convertible bonds melaiui private
placement dari sebuah Asia Pasific Fund untuk memperkuat modal kerja.
Tahun 1994 perusahaan melakukan konsolidasi dan tumbuh
menjadi perusahaan pengadaan infrastruktur dan barang modal terbesar
dalam satu pabrik di Indonesia. PT Bukaka Teknik Utama sudah bersaing
dengan perusahaan multi nasional dalam pelelangan internasional. Selain
itu perusahaan sudah berhasil meningkatkan kandungan lokal dari
produknya dan lebih mengandalkan tenaga engineering dan teknik yang
terlatih dengan baik.
Tahun 1995 perusahan memasuki bisnis telekomunikasi dengan
membentuk kerjasama dengan Singapore Telecom International Ltd,
untuk membangun dan mengoperasikan 904.734 satuan sambungan
telepon di wilayah Indonesia Timur.
Dalam lima tahun terakhir, PT Bukaka Teknik Utama telah
mengembangkan berbagai inovasi melaiui kegiatan penelitian dan
pengembangan produk-produk baru. Hal tersebut membuat perusahan
mampu untuk membuat berbagai macam produk untuk kepentingan
pembangunan infrastruktur maupun penggunan dalam industri. Walaupun
kegiatan tersebut menggunakan dana yang cukup besar perusahaan dapat
membatasi sampai jumlah yang wajar dengan cara menggunakan metode
reverse engineering. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan juga
memasuki bidang pekerjaan sipil dan listrik untuk stasiun telekomunikasi.
42
PT Bukaka Teknik Utama selalu tanggap terhadap perubahan
kebutuhan di Indonesia. Dalam memproduksi suatu produk perusahan
didasarkan pada pesanan dengan baja sebagai bahan baku, memiliki
keunggulan di bidang rekayasa serta membutuhkan tenaga kerja terlatih
dalam jumlah besar.
Pabrik PT Bukaka Tekinik Utama ini dipimpin oleh seorang
Production Manager, dilokasi ini terdapat 9 Shop, bengkel yang
merupakan perwujudan dari Divisi yang dimiliki oleh perusahaan dan
setiap shop dipimpin oleh seorang Manajer Shop. Adapun Shop yang ada
di pabrik adalah sebagai berikut:
1) Shop I , Divisi BRB ( Boarding Bridge)
2) Shop 2 , Divisi PMP ( Pumping Unit)
3) Shop 3 , Divisi STA ( Struktur)
4) Shop 4 , Divisi STW ( Steel Tower )
5) Shop 5 , Divisi GLV ( Galvanizing)
6) Shop 6 , Divisi MGS ( Machine Shop)
7) Shop 7 , Divisi ELC ( Electric)
8) Shop 8 , Divisi SNB ( Sun Blating)
9) Shop 9 , Divisi Plant System
Setiap shop saling terkait satu sama lain, misalnya Divisi Electric
memasok keperluan motor listrik untuk Divisi Boarding Bridge.
Kemudian Divisi Machine Shop akan memasok potongan besi siku untuk
membuat menara listrik pada Divisi Steel Tower dan sebagainya. Untuk
43
memperlancar pengiriman barang antar shop maupun mengantar barang
pesanaan yang sudah jadi maka pabrik memiliki Divisi Material Handling
tersendiri.
Hari kerja PT Bukaka Teknik Utama adalah 5 hari kerja yaitu Senin
sampai Jumat. Pembagian kerja pada PT Bukaka Teknik Utama
didasarkan pada shift, dimana satu shift kerja selama 8 jam.
• Shift 1 dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB
• Shift 2 dimulai pukul 16.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB
Jam kerja di PT. Bukaka Teknik Utama adalah dari pukul 07.00
WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.
3.1.2. Struktur Orgniiisnsi
Untuk menunjang kelancaran usaha dan bekerjanya sistem
organisasi perusahaan dengan baik maka diperlukan struktur organisasi
bagi perusahaan tersebut. Adapun struktur organisasi PT Bukaka Teknik
Utama adalah menganut sistem garis di mana pengaturannya ditangani
oleh seorang President Director dengan dibantu oleh 5 ( lima ) orang
Direktur yang membawahi para Manajer dan seluruh karyawan PT
Bukaka Teknik Utama secara lengkap susunan dan jabatan yang ada
adalah sebagai berikut; (Lampiran 1 ).
44
Staiktur tersebut memiliki deskripsi jabatan sebagai pegangan yang
pasti bagi orang yang menjabat dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai berikut :
1) Board Of Commisiomrs
Beranggotakan wakil-wakll dari pemegang saham, bertugas
mengawasi jalannya perusahaan. Orang-orang pada jabatan iiii juga
dapat memberikan nasihat kepada Presiden Director mengenai suatu
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
2) President Director
Mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab secara mutiak,
baik dari segi operasional inaupun non operasional dari seluruh
kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan. Tugasnya menentukan dan
memutuskan sasaran yang akan dicapai sebagai langkah untuk
mencapai tujuan perusahaan pada para Director bawahannya.
3) Strategic Bussiness Development
Bertugas membantu President Director dalam menganalisa,
mengevaluasi dan menemukan berbagai alternatif peluang bisnis
melalui analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan agar dapat
diambil kebijakan yang menguntungkan bagi perusahaan. Melakukan
perencanaan, koordinasi, dan mengarahkan para bawahannya untuk
melaksanakan kegiatan pengembangan bisnis perusahaan, seperti
melakukan studi kelayakan pengumpulan data.
45
4) Corporate Secretary
Membantu President Director dalam mengumpulkan, mengolah, dan
menyajikan data serta laporan mengenai kegiatan perusahaan,
melakukan tugas-tugas kesekretariatan yang meliputi : surat-menyurat,
pengelolahan data serta arsip.
5) Engineering Director
Membantu dan mewakili President Director dalam merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi seluruh kebijakan
jangka panjang dan jangka pendek pada bidang rekayasa ( Mekanikal,
eiektrikal, sipil dan struktur, rekayasa proses produksi dan estimasi
biaya produksi) serta pengawasan mutu produk agar dapat
menguntungkan perusahaan.
6) Operasional Director
Bertugas membantu dan mewakili Presiden Director dalam
merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi
seluruh kebijakan jangka penjang dan jangka pendek dalam
penanganan proyek dan operasional produksi serta penunjangnya.
Membuat keputusan mengenai garis-garis kebijakan proyek atau
produksi pada para deputy director atau deputy plan director
bawahannya untuk dibuat perincian perencanaan dan pelaksanannya.
7) Finance Director
Membantu dan mewakili President Director dalam merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi seluruh
46
kebijaksaan jangka panjang dan jangka pendek dalam bidang keuangan
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi pengadaan dana,
administrasi keuangan, pemuatan laporan dan analisis keuangan.
8) Administrasi and General Affair Director
Membantu dan mewakili President Director dalam merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi seluruh
kebijaksanan jangka panjang dan jangka pendek khususnya dalam
bidang yang berkaitan dengan administrasi perusahaan dan umum di
mana hal tersebut meliputi bidang hukum, sumber daya manusia,
investarisasi, asset perusahaan, akuntansi, humas dan sebagainya
9) Deputy Director
Merupakan pemimpin dari suatu proyek yang bertugas membuat
perincian mengenai perencanaan dan pelaksanan suatu proyek
sehingga diketahui kebutuhan kuantitas material, sumber daya, waktu
penyelesaian dan biaya keseluruhan dari seluruh proyek.
Melaksanakan evaluasi dan memberikan laporan pelaksanaan atas
proyek yang dikerjakan.
10) Deputy Plant Director
Bertugas memimpin dan mengelola pabrik milik FT Bukaka Teknik
Utama yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh para
deputy director dan memimpin proyek. Membuat suatu anggaran
tertentu yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik membuat
laporan berkala guna evaluasi bagi atasannya.
47
11) Manager
Dalam struktur organisasi PT Bukaka Teknik Utama terdapat beberapa
manejer yang tugas utamanya adalah melaksanakan rencana yang telah
dibuat oleh atasan secara langsung dimana masing-masing manajer
tersebut melakukan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
pada para staf dan karyawan bawahannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh atasannya. Adapun manajer yang terdapat pada
PT Bukaka Teknik Utama adalah sebagai berikut:
• Engineering Manager
Mengelola karyawan pada bagian engineering agar dapat
melakukan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
engineering director.
• Q/A Manager
Tugasnya adalah memimpin dan mengarahkan karyawannya
dalam melakukan aktivitas pemeriksaan mutu hasil rekayasa pada
bagian engineering agar dapat hasil yang baik.
• Production Manager
Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dalam
melaksanakan tugas pengelolaan pabrik seperti yang telah
direncanakan oleh deputy plant director khususnya di bidang
sumber daya manusia, mesin, dan perawatan.
• Purchasing Manager
48
Membantu tugas deputy plant director di dalam melakukan
pembelian oleh pabrik guna memenuhi kebutuhanya. Pembelian
tersebut meliputi : pembelian bahan baku, peralatan, dan sarana
penunjang produksi.
Project Manager
Bertugas memanajemen sumber daya manusia yang telah berada
dibawahnya untuk mengatur dan mengelola serta mencari dana
sesuai dengan yang telah direncanakan oleh finance director.
Selain itu bertugas menganalisa data keuangan untuk pembuatan
laporan keuangan perusahaan.
Accounting Manager
Tugasnya adalah secara bersama-sama dengan para bawahannya
untuk melakukan pembukuan terhadap keuangan perusahaan yang
akan digunakan sebagai bahan laporan dan analisis keuangan,
serta menyediakan data dan informasi keuangan yang dibutuhkan
guna dianalisa baik oleh atasan langsung maupun bagian lain.
External Affair Manager
Manajer external affair bertugas memberikan informasi mengenai
perusahaan kepada khalayak umum. Hubungan dengan
masyarakat merupakan tugas pokok dari Manajer ini.
49
• H R D Manager
Manajer ini bertugas dalam mengatur, menyediakan,
meningkatkan kemampuan sumber daya perusahaan agar
pemsahaan dapat berkembang dengan baik.
• Manager Shop
Manajer ini berada di bawah production manajer dan mempunyai
tugas dalam memimpin dan mengelola seluruh kegiatan di shop
(bengkel produksi) di mana pelaksanaan kegiatannya berdasarkan
atas instruksi dari production manajer.
3.1.3. Aktivitas Perusahaan
Dalam menjalankan aktivitasnya PT Bukaka Teknik Utama dalam
pembuatan komponen selain dilengkapi dengan mesin-mesin yang
dikendalikan dengan konpensional juga dilengkapi dengan mesin-mesin
yang dikendalikan dengan komputer, sehingga bagian komponen
tersulitpun bisa dibuat secara presisis, tepat dan cepat. Computerize mesin
yang tersedia antara lain : CNC Lathe Machine, CNC Milling Machine,
CNC Machine Centre, CNC Gas Cutting Machine, CNC Cutting,
Shering, Marking Machine. Disamping itu juga didalam pembutan
perencanaan suatu produk diperlukan tenaga-tenaga operator yang cerdas,
tekun dan penuh semangat yang tahu bagaimana mengoperasikan mesin-
mesin tersebut dengan baik dan benar.
50
Jumlah tenaga kerja atau karyawan PT Bukaka Teknik Utama pada
saat sekarang ini berdasarkan data perusahaan sebanyak 3000 yang terdiri
dari karyawan tetap dan karyawan yang tidak tetap, dimana terjadi
peningkatan jumlah tenaga kerja .
Tenaga kerja pada PT Bukaka Teknik Utama disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing shop atau divisi dan penempatan ini juga
dipertimbangkan pendidikan, keterampilan, pengalaman ■ kerja, kondisi
kerja, tanggungjawab dan syarat mental.
Produk-produk yang dihasilkaii oleh PT Bukaka Teknik Utama
PT. Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan penghasil produk
peralatan teknik dan kendaraan khusus. Adapun jenis-jenis produk yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Mobil pemadam kebakaran
Asphalt Mixing Plant
High Voltage Transmision Electrik Tower
Golvanizing Plant Convenyor and Control System
Pumping Unit/ Pompa Angguk
Asphalt Finisher
Passanger Boarding Bridge (Lorong Telescopik)
Gear Reducor untuk pumping unit dan crano container
Stone Crusher
Bridge (Jembatan)
Tyred Roller
51
3.2. Metode Peiielitian
3.2.1. Ruang Lingkup Penelitiaii
Dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan data yang sesuai dengan
masalah-masaiah yang penulis bahas dalam tujuan penelitian sehingga
dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisa dan penarikan
kesimpulan dengan berdasarkan teori tertentu serta dapat memberikan
saran-saran yang mungkin dapat membantu perusahaan dalam masalah-
masaiah tersebut.
3.2.2. Sumber Data
Sumber data yang penyusun peroleh adalah sebagai berikut:
a) Data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan objek penelitin.
b) Data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku acuan dan sumber-
sumber yang lainnya diperpustakaan.
3.2.3. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Cara yang ditempuh dalam pengumpulan data oleh penulis adalah
sebagai berikut;
a) Observasi :
Mengamati aktivitas perusahaan secara langsung untuk digunakan
dalam penulisan skripsi terutama yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas penulis.
52
b) Wawancara :
Dilakukan untuk memperoleh data serta gambaran yang jelas
mengenai kegiatan perusahaan secara keseluruhan yang berhubungan
dengan permasalahan yang akan diteliti.
c) Mempelajari data tertulis :
Dilakukan dengan membaca, mempelajari data dan menganalisa
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti
oleh penulis.
BAB IV
BASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Aktivitas Sildus Konversi Produk pnda PT Bukakn Teknik Utama
PT Bukaka Teknik Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya memproduksi alat-alat berat.
Untuk menghasilkan produknya PT Bukaka Teknik Utama didasarkan pada pesanan
dari dalam negri maupun luar negri sehingga dalam melakukan proses produksinya
meliputi seluruh komponen terkait yang mengubah masukan dengan penggunaan
sumber daya dan biaya produksi untuk menghasilkan keluaran yang berupa produk
atau barang jadi.
Aktivitas yang dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama antara lain
dengan menyelenggarakan usaha di bidang manufaktur dengan memproduksi alat-
alat berat berdasarkan atas pesanan kemudian dilakukan usaha perdagangan dengan
arti seluas-luasnya dengan memperhatikan perolehan keuntungan perusahaan juga
mendirikan dan menjalankan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan
produksi yang sesuai dengan anggaran dasar PT Bukaka Teknik Utama serta
membuka kesempatan pekerjaan seluas-luasnya bagi tenaga kerja dalam negri
maupun penggunaan sumber daya lain yang dapat menunjang kemakmuran bangsa.
Sebagai suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi alat-alat berat
seperti pompa angguk minyak (pumping oil), alat pemecah batu, dan lainnya.
PT Bukaka Teknik Utama mempunyai misi untuk selalu menjadi yang terdepan
dalam hal penyediaan kebutuhan akan alat-alat berat yang diperlukan oleh konsumen
53
54
atau pelanggan. Untuk mewujudkan misi tersebut, PT Bukaka Teknik Utama selalu
menggunakan sumber daya yang terbaik dan terlatih sehingga produk yang
dihasilkan mempunyai mutu dan kualitas yang baik.
4.1.1, Proses Produksi Yang Dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama
Karena produk yang dihasilkan oleh PT Bukaka Teknik Utama
sangat beragam jenisnya dan pada lokasi pabrik terdapat 9 shop atau bengkel
yang merupakan perwujudan dari divisi yang dimiliki oleh perusahaan yang
berkaitan satu sama lain, maka untuk memudahkan penulis di dalam
melakukan penelitian saat pembuatan skripsi ini adalah dengan melakukan
penelitian pada shop 2 atau divisi pumping unit yang menghasilkan produk
pompa angguk minyak (pumping oil). Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
PT Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan manufaktur yang
menghasilkan produk alat-alat berat yang salah satunya pumping unit (pompa
angguk minyak). Kegiatan produksinya yaitu membuat pumping unit (pompa
angguk minyak) yang bahan bakunya berupa 90 % besi hitam yang
dipotongkan berdasarkan gambar dan spesifikasi besi hitam itu sendiri yang
dapat digoiongkan menjadi tiga jenis yaitu lunak, agak keras, dan keras tetapi
yang sering digunakan untuk produk ini adalah besi hitam jenis yang agak
keras dan keras untuk diubah menjadi bentuk seperti pitman, horce head,
samson post, WBA, gear reducer assambly, frame reducer assambly,
equalizer, frame extantion, belt guard dan counter weight yang kemudian
dirakit menjadi produk jadi berupa pumping unit (pompa angguk minyak).
55
Sebelum proses produksi dimulai dari bagian marketing dibuat
surat perintah kerja karena telah memenangkan tender untuk membuat
pumping unit (pompa angguk minyak), setelah itu bagian marketing
menyerahkan surat perintah kerja tersebut ke bagian produksi shop 2 untuk
dibuatkan pompa angguk minyak sebanyak yang dipesan pembeli. Secara
umum siklus konversi produk yang dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama
sudah cukup baik yang bertujuan untuk mempermudah proses transformasi
bahan baku besi hitam menjadi bentuk produk seperti pitman, horce hand,
samson post, WBA, gear reducer assambly, frame reducer assambly,
equalizer, frame extantion, belt guard dan counter weight serta bahan
pendukung lainnya yang dirakit menjadi pumping unit (pompa angguk
minyak) dengan standar yang telah ditentukan perusahaan.
Berikut ini akan diuraikan proses produksi pumping unit (pompa
angguk minyak) dari bahan baku besi hitam menjadi produk yaitu :
1). Pitman
Pada tahap pembuatan pitman ini diawali dengan adanya hahan baku
(raw material) berupa besi hitam lalu dilakukan cutting (pemotongan)
berdasarkan gambar dan spesifikasi, biasanya jenis besi hitam yang
dipakai adalah jenis keras dan agak keras. Setelah dipotong berdasarkan
jenisnya dilakukan drilling (pengeboran) oleh pihak supporting dan
juga pengecekan oleh operator apakah sudah sesuai dengan
gambarnya, proses selanjutnya adalah machining (pengelasan) dan
welding (penghalusan) yang kemudian di cek kembali oleh pengawas
56
supervisor dan foreman itu sendiri. Laiu dilakukan blast paint
(pengecatan) di mana warna disesuaikan dengan pesanan. Setelah
pengecatan pada proses terakhir ini dilakukan pengecekkan kembali
untuk blasting dan painting lalu jadilah produk pitman.
2). Horce Head
Untuk pembuatan horce hand ini sama seperti Pitman yang berbeda
yaitu setelah dilakukan cutting (pemotongan) lalu machining
(pengelasan) dan welding (penghaiusan) serta blast paint (pengecatan)
setelah itu menjadi produk Horce Hand.
3). Samson Post
Pada tahap pembuatan Samson Post dibagi menjadi dua bagian yang
kemudian digabung menjadi satu produk. Bagian pertama diawali
dengan datangnya hahan baku (raw material)) dan di potong
berdasarkan gambar lalu machining (pengelasan), welding
(penghaiusan) dan blast paint (pengecatan) serta dilakukan
pengecekkan apakah produk tersebut sudah sesuai dengan gambar dan
standar yang telah ditentukan, produk yang dihasilkan berupa Samson
Front. Bagian kedua pembuatannya sama seperti pembuatan Horce
Head tetapi produk yang dihasilkan berupa Samson Rear lalu
dikombinasikan menjadi satu bagian berupa Samson Post tetapi
sebelumnya dilakukan pengecekkan kembali.
4). WBA.
57
Tahap ini terbagi atas tiga bagian yaitu Saddle Bearing Assambly,
Walking Beam dan Tail Bearing Assambly. Saddle bearing bahan
bakunya berupa bearing seal dan casting material sejenis besi hitam
yang sudah berbentuk tanpa perlu dilakukan pemotongan. Untuk bahan
baku casting material dilakukan drilling (pengeboran) dan machining
(pengelasan) lalu dikombinasikan dengan Bearing Seal kemudian di
cek serta dibersihkan dari sisa-sisa cat (were brush paint), pengecekkan
kembali hasil produknya Saddle Bearing Assambly. Untuk pembuatan
Walking Beam sama seperti pembuatan Horce Hand tetapi ada blast
paintnya. Tail Bearing Assambly pembuatnya juga sama seperti Saddle
Bearing Assambly. Setelah ketiga produk tersebut selesai maka Saddle
Bearing Assambly, Walking Beam dan Tail Bearing Assambly
dikombinasikan untuk kemudian kembali dilakukan pengecekan sampai
dihasilkannya produk WBA.
5). Gear Reducer Assambly
Pada tahap pembuatan produk ini terbagi atas lima bagian yaitu :
(a). Crank. ; Bahannya casting material lalu di drilling (pengeboran)
mulai dilanjutkan pada proses machining (pengelasan) dan were
brush paint (membersihkan dari sisa cat) kemudian di cek oleh
pengawas supervisor dan foreman lalu jadi produk crank.
(b). Wrist Pin Assambly : Tahap pembuatannya sama dengan tahap
pembuatan Saddle bearing assambly tetapi produk yang dihasilkan
bernama Wirst Pin Assambly.
58
(c). Gear reducer. ; Bahannya Gear Reducer yang sudah jadi hanya
dilakukan repaint (pengecatan ulang) agar produk yang dihasilkan
mempunyai warna yang sama, pengecekkan dilakukan oleh
pengawas supervisor apakali Gear Reducer tersebut sudah
memenuhi inutu dan kualitas yang sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh perusahaan.
(d). V - Pulley Pada tahap ini pembuatannya sama juga dengan
pembuatan Crank, hanya hasil produknya berupa V - Pulley.
(e). Hub : Tahap pembuatan sama juga tetapi hasil produknya bernama
Hub.
Setelah pengerjaan kelima bagian tersebut telah selesai maka untuk
proses selanjutnya digabung menjadi produk jadi Gear Reducer,
Assambly.
6). Frame Reducer Assambly
Untuk tahap pembuatan produk ini terdiri atas dua bagian yaitu Riser
Box dan Frame Base dimana proses pembuatannya sama. Diawali
adanya rmv material besi hitam yang di cutting (potong) berdasarkan
gambar lalu langsung dilakukan proses drilling (pengeboran) dan
welding (penghalusan). Kemudian kedua produk tersebut digabung dan
dilakukan welding (penghalusan) kembali, lalu di cek oleh pengawas
supervisor dan foreman setelah itu diberi cat (blast paint) sesuai
pesanan maka setelah selesai produknya berupa Frame Reducer
Assambly.
59
7). Equalizer
Tahap pembuatan produk Equalizer sama saja dengan tahap pembuatan
Pitman naraun produknya bernama Equalizer.
8). Frame Extantion
Frame Extantion pada proses pembuatannya juga sama dengan Pitman.
9). Belt Guard
Bahan bakunya besi hitam di cutting (potong) sesuai dengan gambar,
kemudian langsung proses drilling (pengeboran) dan proses welding
(penghalusan) serta blast paint (pengecafan). Setelah itu di cek seperti
biasa lalu jadilah produk Belt Guard
10). Counter Weight
Proses pembuatan Conter Weight juga tidak berbeda dengan proses
sebelumnya yang diawali dengan adanya bahan casting material yang
kemudian dilakukan machining (pengelasan) dan blast paint
(pembersihan dari sisa cat yang masih ada) lalu diperiksa apakah sudah
sesuai dengan gambar maupun standar yang ditentukan oleh
perusahaan.
Setelah semua produk diatas telah selesai dikerjakan maka untuk
proses selanjutnya dilakukan packing tetapi sebelumnya pengecekkan
kembali terhadap packingnya dengan mengundang pihak pembeli dimana
dilakukan pengujian terhadap satu unit produk yang disaksikan oleh Manejer
Shop, Quality Control, dan pihak pembeli, Jika semua sudah setuju maka
dibuat berita acara yang menyatakan bahwa telah dilakukan pengujian
60
terhadap produk tersebut dan ditandatangal oleh pihak pembeli. Kemudian
dapat langsung dikirim (lampiran 15) kepada pemesan dan dirakit sesudah
sampai ke tempat tujuan. Untuk pengerjaan tiap satu produk biasanya
dilakukan dua atau tiga pekerja disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat
oleh bagian produksi.
Secara umum untuk proses produksi sudah cukup balk karena
proses yang dilakukan sudah sesuai dengan pesanan yang diminta oleh
pembeli.
Berikut ini merupakan proses fabrikasi dalam pembuatan Pumping
Unit yang dilakukan oleh Shop 2 :
Gambar Tabel 4.1.1.1.
PROSES FABRIKASI PUMPING UNIT
"""•D—Pi
I v.
(MaTWS I
MlPCCra^
bSSUCLv « fMv. yj* Assutt' Ms»f ci
Sumber data
Divisl Pumping Uni
t PT Bukaka Tek
nik Utama
62
Bagian-bagian yang terkait di dalam proses pembuatan Pumping Unit
adalah sebagai berikut :
1). Cutting
Pada bagian ini bahan baku dipotong sesuai dengan gambar (poia)
dengan menggunakan mesin pemotong.
2). Drilling
Hasil dari cutting tersebut kemudian dibor sesuai dengan gambar pada
bagian-bagian tertentu.
3). Machining
Setelah dilakukan drilling maka dilanjutkan dengan pengelasan.
4). Welding
Proses selanjutnya dengan melakukan penghalusan pada produknya agar
memudahkan pengecatan.
5). Blast paint, were brush paint, dan repaint
Dalam hal ini setelah dilakukan penghalusan maka dilakukan pengecatan
yang warna disesuaikan dengan keinginan pemesan. Untuk produk yang
dibeli dari luar maka terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa cat setelah
itu baru dapat di cat ulang sesuai dengan warna.
6). Packing
Setelah semua produk selesai dibuat lalu dilakukan pengepakan.
7). Delivery dan Perakitan
Pengiriman dilakukan jika semua telah dicek kembali oleh bagian
produksi dan setelah sampai ke tujuan dilakukan perakitan.
63
4.1.2. Prosedur Proses Produksi pada PT Bukaka Teknik Utama
Dalam mendukung proses produksi khususnya pada pembuatan
pumping unit di shop 2, dilakukan suatu prosedur yang memudahkan
perusahaan di dalam melaksanaan kegiatan produksinya . Prosedur dari
pumping unit ini adalah sebagai berikut :
1). PPC Perencanaan.
• Menerima surat perintah kerja dari director (lampiran 2 )
• Menerima gambar bill of quantity (lampiran 4) dari engineering.
• Membuat daftar kebutuhan material ( lampiran 11 ) dan diberikan ke
bagian logistik setelah mengadakan pengecekan barang yang ada.
• Membuat instruksi kerja ( lampiran 5 ) untuk pabrikasi di divisi
pumping unit.
• Mengirimkan instruksi kerja dengan melampirkan gambar ke bagian
Quality Control.
• Menerima kembali Instruksi kerja, gambar, dan dimensional check
form dari bagian quality control.
• Menerima quality plant dari QA, dilampiri dengan manufacturing
acceptence criteria.
• Mengirim instruksi kerja, gambar, dan dimensional check form ke
bagian PPC Pengendalian, untuk pabrikasi di bagian divisi pumping.
• Membuat surat perintah kerja ( lampiran 7 ) yang dilampirkan dengan
gambar untuk proses sheet metal dan machining.
64
• Mengirim surat perintah kerja dan gambar untuk proses di bagian
supporting ke bagian PPC Pengendalian.
• Membuat monitoring instruksi kerja (lampiran 6 ) dan surat perintah
kerja ( lampiran 7 ) yang dikeluarkan ke bagian pabrikasi dan
supporting.
• Membuat schedule produksi ( lampiran 8 ) bersama-sama dengan
bagian produksi dan bagian yang terkait.
• Mengevaluasi laporan hasil produksi mingguan.
2). Quality Control
• Menerima copy surat perintah kerja ( lampiran 7 ) dari PPC
Perencanaan.
• Menerima instruksi kerja, gambar dari PPC Perencanaan.
• Menerima copy bukti serah terima barang ( lampiran 9 ) dari PPC
Pengendalian dan menerima instruksi kerja yang sudah dilaksanakan
dari bagian pabrikasi.
• Memeriksa copy bukti serah terima barang dari supporting dan
memeriksa instruksi kerja untuk hasil pabrikasi berdasarkan gambar.
• Memberikan stamp quality control sebagai status kualitas reject repair
atau accapt pada bukti serah terima barang dan insruksi kerja.
• Memberikan tanda dan marker pada barang yang berstatus repair dan
reject.
• Memisahkan barang tersebut di tempat tersendiri.
65
• Mengembalikan bukti serah terima barang dan instruksi kerja yang
sudah di stamp ke bagian PPC Pengendalian.
• Mengarsip dimensional check form.
3). PPC Pengendalian
• Menerima dokument berupa instruksi kerja, gambar dan dimensional
check form dari PPC Perencanaan untuk proses pabrikasi.
• Menerima surat perintah kerja, gambar dari PPC Perencanaan untuk
proses di bagian supporting.
• Membuat bukti serah terima barang sebagai dasar penyerahan
material.
• Membuat list penurunan surat perintah kerja ( lampiran 12 ) terima
barang dan instruksi kerja yang akan dikeluarkan.
• Membuat bon pemakaian bahan ( lampiran 13 ) dan diberikan ke
bagian ware house.
• Mengirim instruksi kerja, surat perintah kerja dan material (lampiran
10 ) serta bukti serah terima barang ke bagian pabrikasi dan
supporting.
• Menerima copy bukti serah terima barang dari bagian supporting saat
barang sudah selesai di proses di bagian supporting.
• Mengirimkan copy bukti serah terima barang dari bagian supporting
ke quality control untuk pemeriksaan.
• Menerima copy bukti serah terima barang yang sudah diperiksa
(diberikan tanda stamp status kualitas) dari bagian quality control.
66
• Menerima instruksi kerja, gambar seteiah di inspect dan telah di beri
stamp status kualitas dari bagian quality control.
• Mencatat ke dalam monitoring harian proses (lampiran 14) dari surat
perintah kerja dan instruksi kerja yang dikeluarkan.
• Mengirimkan kembali instruksi kerja dan gambar yang sudah selesai
di pabrikasi dan diperiksa ke bagian PPC Perencanaan.
• Melampirkan status progress dari pabrikasi dan supporting ke PPC
Perencanaan.
3). Pabrikasi
• Kepala pabrikasi menerima instruksi kerja, gambar, dimensional
check form, list penurunan instruksi kerja dan material serta bukti
serah terima barang dari PPC Pengendalian.
• Kepala pabrikasi mendistribusikan kertas kerja kepada foreman yang
bersangkutan dan menentukan alat produksi yang digunakan sesuai
dengan pekerjaan.
• Foreman mencatat kertas kerja ke dalam buku monitoring kertas
kerja.
• Foreman mendistribusikan kertas kerja kepada kepala regu.
• Melakukan pabrikasi sesuai dengan drawing, quality plant dan
manufacturing acceptance criteria.
• Melakukan pabrikasi dengan menggunakan alat produksi yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
• Mengisi dimensional check form dan welding inspection record.
67
• Foreman memeriksa kembali hasil pabrikasi dan mencatat serta
mendatangani hasil pabrikasi kedalam dimensional check form dan
welding inspection record.
• Kepala pabrikasi mendatangani kertas keija hasil pabrikasi sebagai
persetujuan bahwa pekerjaan telah selesai.
• Kepala pabrikasi membuat monitoring proses pekerjaan untuk
mengontrol jadwal yang telah ditentukan.
• Mengembalikan kembali semua dokumen yang sudah selesai
dikerjakan ke bagian quality control untuk dilanjutkan pemeriksaan
ulang.
• Menentukan criteria workmanship untuk pelaksanaan proses.
4). PPC Pengendalian.
• Menerima instruksi kerja dan gambar hasil pabrikasi dan laporan asil
pekerjaan dari produksi.
• Mencatat instruksi kerja yang sudah selesai pabrikasi ke dalam
monitoring produksi.
• Membuat laporan proses produksi mingguan dalam bentuk laporan.
Dengan demikian dengan adanya prosedur pembuatan pumping
unit ini diharapkan dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi di dalam kegiatan produksi khususnya pada shop 2 .
Berikut ini flowchart proses prosedur produksi dalam pembuatan Pumping
Unit pada Shop 2 :
I-Luw ur rMrd\
I
Moni
tori
ngLaporan Produksi
MIng
guan
|
- In
truk
si kerja
-Drawing
-
-DCF
WIR
-FILE
- Qu
alit
y plan
I
/ Direktur or \ Surat perintah kerja
Marketing
)PRC
PERENCANAAN I
' I
- Ins
truk
si ker
ja- Gambar
- Dimensional
-Check form
j • We
lding insp.
j - Me
ngem
bali
kan instruksi k
eija = Dra
wing
sete
lah
~\
di in
spec
t dan te
lah d
iberi sta
mp st
atus kw
alit
as
^Pro
gres
sMar
ian
~i
H - Instruksi keija +
I Drawng stamped
i - L
apor
an kerja
! Me
ngem
bali
kan
I Kertas kerja
j - Drawing
-BOO
CopyDKM
Z'
PRC
"f PENGENDALIAN
FINAL
INSPECTION
In proses In
spec
tion
'
/ ■ x
( ENGI
NEER
ING )
\ /
FABRIKASI
- Kertas ker
ja- Bukti se
rah terima barang
• Material
- List penurunan instruksi ker
ja
Note:
Kertas Kerja:
Logistik
• Ins
truk
si ker
ja- Dimensional Check Form
- Welding Inspection
- Drawing
Sumber dat
a: Div
isi Pu
mpin
g Unit PT Buk
aka Teknik Utama
DELIVERY
signature
Name
Jetna B.
Erwin K.
Departement
Prod. Manager
Direktur
Date
ON00
FLOW OF PAPER WORK FOR SUPPORTING PROSES
MonitonngLaporan Produksi
Mingguan
Quality Plan
- Copy SPK - BSTB Stamped
-BSTB
- ItAonltoring penunjnanProses pertiarian
/ Direkturor \ - SURAT PERINTAH KERJA{ Marketing \
PPCPERENCANAAN
-BSTBStamped- Copy SPK
'' . -Drawing ! i-BOO i !
- SPK + Drawing PPC V
►i PENGENDALIAN) ; FABRIKASl
ENGINEERING ■' -DKM l-CopyDKM
-SPK- Drawing-BSTB- Material
FABRIKASl
-BSTB
Note:
BSTB Stamped: BSTB yang sudah diperiksa dandiberi status qualltas darl Q.C.
Sumber data: DKrisi Pumping Unit PT Buteka Teknik Utama
Signature
Name Jelna B. EnMin K.
Departement Prod. Manager Direktur
Date
ov
70
4.1.3 Dokumen dan Catalan Yang Digunakan Dalam Siklus Konversi produk
pada PT Bukaka Tcknik Utama
Untuk menghasilkan suatu produk yang baik maka dapat
digunakan suatu prosedur yang baik pula dan didukung juga oleh dokumen-
dokumen yang terkait di dalam kegiatan produksinya. Agar kegiatan
produksinya dapat berjalan dengan baik, PT Bukaka Teknik Utama
menggunakan beberapa dokumen diantaranya adalah ;
1. Dimensional check form ; Record pengecekan dimensi.
2. Instruksi kerja : Dokumen yang berisi perintah tertentu
untuk melakukan perkerjan tertentu di
divisi pumping unit.
3. Surat Perintah Kerja : Dokumen yang berisi perintah untuk
melakukan pekerjaan tertentu yang
berlaku untuk bagian supporting
(machine, component, dan painting shop).
4. Bukti Serah Terima Barang : Dokumen yang digunakan untuk
menerima barang dari yang telah dipesan
gudang sebelumnya berdasarkan atas SPK
5. Bon Pemakaian Bahan : Dokumen yang berisi tentang pemakaian
barang yang sudah digunakan dalam
proses produksi. Isi dari dokumen ini
antara lain kode bahan, nama bahan dan
6. Daftar Kebutuhan Material
7. Order Pembelian
8. Bill of Material
9. Bill of Quantity
10. Laporan Hasil Pekerjaan
71
ukuran, kuantitas, pembuatan komponen
dan kode produksi.
; Dokumen atas permintaan bahan baku apa
saja yang dibutuhkan sebelum produksi
dimulai. Dokumen ini berisikan nomer
order, nama divisi.
: Dokumen yang berisi pesanan bahan baku
dan bahan penolong kepada pemasok
berdasarkan DKM yang telah
ditandatangani oieh kepala bagian gudang.
: Berisi data mengenai jenis bahan yang
diperlukan dengan segera atau perlu
disiapkan untuk memenuhi pesanan yang
diterima perusahaan.
: Dokumen yang berisi tentang jumlah
bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan untuk proses produksi.
: Kertas kerja berupa laporan pabrikasi.
4.2. Efisiensi Biaya Produksi yang diterapkan oleh PT Bukaka Teknik Utama
Efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran (output) dengan
masukan (input) atau jumlah masukan yang diperlukan untuk menghasilkan satu
limit keluaran tertentu dengan cara menggunakan biaya dan tenaga semaksimal
72
mungkin tanpa mengurangi mutu dan kualitas produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Biaya produksi merupakan pengeluaran-pengeluaran yang tidak dapat
dihindarkan tetapi dapat diperkirakan dalam menghasilkan suatu barang. Besarnya
biaya produksi iiii merupakan besarnya pembebanan yang diperhitungkan atas
pemakaian faktor-faktor produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dalam menghasilkan suatu produk
tertentu. Oleh karena itu masalah efisiensi biaya produksi yang akan dibahas berikut
ini berhubungan dengan efisiensi penggunaan biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga, dan biaya overhead pabrik.
Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba secara
maksimal maka yang dilakukan oleh PT Bukaka teknik Utama di dalam efisiensi
biaya produksinya merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan.
Karena dengan biaya produksi yang cukup efisien, maka perusahaan akan
memperoleh harga pokok produksi yang cukup kecil dimana akan berpengaruh
terhadap keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan. Dalam hal mengefisienkan
biaya produksi perusahaan menekankan pada perencanaan dan pengendalian
biayanya pada saat operasi produksi berlangsung menggunakan anggaran dengan
cara membandingkan penggunaan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik lainnya dengan standar atau anggaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Agar biaya produksi tersebut efisien maka harus memenuhi dua kriteria
berikut ini ;
73
1). Biaya produksi yang dikeluarkan lebih sedikit daripada anggaran atau
standarnya yang telah ditetapkan dalam menghasilkan produk yang sama
dengan anggaran atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2). Biaya produksi yang dikeluarkan sama dengan anggaran atau standar yang
telah ditetapkan dalam menghasilkan produk yang lebih besar daripada
standar atau anggaran yang ditetapkan.
Pada PT Bukaka Teknik Utama perencanaan yang dilakukan dengan
menyusun anggaran biaya produksi berdasarkan atas adanya pesanan (job order) dari
pemesan. Dalam penyusunan anggaran biaya produksi, perusahaan menggunakan
metode korelasi yaitu pengambilan data biaya berdasarkan pada pengalaman masa
lalu (historical cost). Dalam hal penyusunan anggaran biaya produksi dilakukan oleh
bagian produksi, setelah bagian pemasaran mendapat order dari pemesan maka
bagian produksi segera mengestimasikan anggaran biaya produksi lalu diberikan
kepada bagian akuntansi untuk dibuatkan realisasi dari anggaran tersebut. Setelah
estimasi anggaran disusun lalu diajukan kepada manajemen puncak dalam hal ini
direktur utama untuk disetujui. Atas persetujuan tersebut bagian keuangan dan
administrasi mengeluarkan dana yang diperlukan.
Untuk perhitungan penyusunan anggaran biaya produksi, PT Bukaka
Teknik Utama mengalokasikan biaya produksinya adalah sebagai berikut:
• Bahan baku (raw material) 30%-40% dari biaya yang dianggarkan
• Tenaga kerja langsung 60% - 70% dari biaya yang dianggarkan
• Overhead pabrik 20% - 30% dari biaya yang dianggarkan
Untuk pekerja langsung alokasi biaya yang dilakukan adalah sebagai berikut;
74
- Mesin 60% dari biaya proses produksi
- Operator 30% dari biaya proses produksi
Penetapan persentase biaya untuk anggaran biaya produksi merupakan kebijaksanaan
perusahaan yang berlaku untuk setiap jenis pesanan baik itu untuk pembelian bahan
baku atau produk jadi buatan dari perusahaan sendiri, tetapi untuk pembelian produk
jadi dari luar harga disesuaikan dengan tingkat harga yang terjadi. Penetapan
persentase ini dilakukan agar srandar dan aktual yang terjadi tidak terlalu besar.
Untuk pembahasan lebih lanjut akan dilakukan dengan ilustrasi dari suatu
Jenis pesanaan yang diterima oleh PT Bukaka Teknik Utama khususnya pada shop 2
yang memesan pumping unit (pompa angguk minyak) sebanyak 30 unit. Dari jenis
pesanaan tersebut bagian produksi segera mengestimasikan anggaran biaya produksi
sebagai berikut;
• Anggaran biaya bahan baku
Gambar Tabel 4.2.1.
PT Bukaka Teknik Utama
Anggaran Pemakaian Bahan BakuPer Agustus - Oktober
DESCRIPTION MT'L SIZE TOTAL HARGA (Rp) TOTAL BIAYA
4. Bodnar, H. George, William S. Hopwood. Accounting Information and System.Sistem Akuntansi Informasi. Alih Bahasa : Rudi M. Tambun, SE., dan Amir
Abadi Jusuf, SE., M.Acc. Buku Satu. Edisi Indonesia. Jakarta : PenerbitSalemba Empat, 1996.
5. Gushing, Barry E. Accounting Information and System. Sistem InformasiAkuntansi dan Oraanisasi Perusahaan. Alih Bahasa: Drs. Daniel Wiraguya.Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara, 1996
6. Garrison, Roy H. Managerial Accounting Concepts for Planning. DecisionMaking. 6 th Edition. Boston : Richard D. Irwin, inc, 1991.
7. Hammer H. Lawrence, William Carter, and Milton F. Usry. Cost AccountingPlanning and Control. 11 th Edition. Cincinnati, Ohio : South westernPublishing, Co, 1994.
8. Hongren T. Charles dan George Foster. Accountins. Akuntansi. Alih Bahasa :Setio Anggora Dewo, SE., M.B.A., Sidharta Utama, SE., M.B.A., danThomas H. Secokusumo, SB., M.B.A., M.Sc. Buku 2. Edisi Indonesia.Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 1993.
9 .Cay/ Accountins A Managerial
Emphasis. Akuntansi Biava. Suatu Pendekatan Manaierial. Alih Bahasa :Marianus Sinaga. Edisi Enam. Jakarta : Penerbit Erlangga, 1994.
10. Jogiyanto H.M. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Buku 1. Edisi Pertama.Yogyakarta : Penerbit BPFE, 1996.
11. La Midjan, H., Dr., Ms., Akt., dan Azhar Susanto, Drs., M. Buss., Akt. SistemInformasi Akuntansi II Pendekataan Sistem (sistem Approach! PratikaPenvusunan Metode dan Prosedur. Edisi keenam. Bandung : PenerbitLembaga Informasi Akuntansi (LIA), 1996.
16
117
12. Mas'ud., Dr., Ak. Manaiemen (Perencanaan dan Pembuatan KeputuanJaneka Pendekl. Jilid 1. Edisi 5. Yogyakarta : Penerbit STIE Widya Wahana,1996
13. Matz Adolph, Milton F Usry, Lawrence H. Hamer. Cost Accountim Planning andCuntroL Akuntansi Biava Perencanaan dan Pengendalian. Alih Bahasa :Alfonsus Sirait, SE., dan Herman Wibowo. Jilid I. Edisi Sembilan. Jakarta ;Penerbit Erlangga, 1991.
16. Polimeni, Ralp S, Frank J. Fabozzi, and Arthur H,. Adeberg. Cost accountingConcepts and Apllication for Managerial Decision Making. 3 th Edition.Singpore : Mc. Grow Hill Book, Co, 1991.
17. R.A Suprianto, Drs., S.U., Akt. Akuntansi Biava Peneumpulan Biava danPenentuan Harga Pokok. Buku I. Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit BPFE,1994.
18. Sofyan Assauri. Manaiemen Produksi dan Operasi. Edisi Empat. Jakarta ;Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.
19. Wilkinson, Joshep W. Accountintr and Informasi System. Sistem Akuntansi danInformasi. Alih Bahasa : Agus Maulana, Ir., MSM., dan Herman Wibowo,.Jilid 2. Edisi Tiga. Jakarta; Penerbit Binarupa Aksara, 1995.
20. Zaki Baridwan, Drs., M.Sc., Akt. Sistem Informasi Akuntansi PenvusunanProsedur dan metode. Edisi Lima. Yogyakarta : Penerbit BPFE - UGM, 1991