BAB II DAKWAH ISLAM DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KEAGAMAAN A. Tinjauan Umum Tentang Dakwah Islamiyah 1. Pengertian Dakwah Kata dakwah adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat ramai lebih-lebih dalam masyarakat Islam (umat Islam). Karena Islam sendiri merupakan agama yang harus disampaikan kepada serluruh manusia 1 . Dan bahkan kata dakwah itu sendiri sering disebut dalam Al- Qur’an sebagaimana firman Allah SWT dalam surat fushilat ayat 33: ! " Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (Qs Al-Fushilat : 33 ) 2 Walaupun sebenarnya kata dakwah itu sudah dikenal oleh setiap orang akan tetapi untuk arti yang sebenarnya belum setiap orang tentu mengetahuinya, sehingga dimungkinkan dalam pengertian dakwah akan menyimpang dari makna yang sebenarnya. Mengingat hal yang demikian itu perlulah kiranya penulis mempertegas mengenai pengertian dakwah: 1 Drs. Nasrudin Razak, Dienul Islam, PT Al ma’arif, Bandung, cet III, 1984, hlm 7. 2 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an, Jakarta, 1991, hlm 718. 26
36
Embed
DAKWAH ISLAM DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/1/jtptiain-gdl-s1-2005... · ajaran dan nilai-nilai ajaran Islam. Jadi ... H I rf an i e lmy
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
DAKWAH ISLAM DAN PENINGKATAN
PENGETAHUAN KEAGAMAAN
A. Tinjauan Umum Tentang Dakwah Islamiyah
1. Pengertian Dakwah
Kata dakwah adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat ramai lebih-lebih dalam masyarakat Islam (umat Islam). Karena
Islam sendiri merupakan agama yang harus disampaikan kepada serluruh
manusia1. Dan bahkan kata dakwah itu sendiri sering disebut dalam Al-
Qur’an sebagaimana
firman Allah SWT dalam surat fushilat ayat 33:
�������������� ��������������������������������������� ������������������ ����!���"��������������� Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (Qs Al-Fushilat : 33 )2
Walaupun sebenarnya kata dakwah itu sudah dikenal oleh setiap
orang akan tetapi untuk arti yang sebenarnya belum setiap orang tentu
mengetahuinya, sehingga dimungkinkan dalam pengertian dakwah akan
menyimpang dari makna yang sebenarnya. Mengingat hal yang demikian itu
perlulah kiranya penulis mempertegas mengenai pengertian dakwah:
1 Drs. Nasrudin Razak, Dienul Islam, PT Al ma’arif, Bandung, cet III, 1984, hlm 7. 2 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al
Qur’an, Jakarta, 1991, hlm 718.
26
27
Pengertian dakwah itu dapat ditinjau dari dua segi yaitu: dari segi bahasa
(etimologi ) dan dari segi istilah (terminologi).
1. Pengertian Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi )
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab dalam
bentuk masdar dari kata (��� ��#$ �%���� ) secara harfiah ia berarti:
yang artinya panggilan, seruan do’a, ajakan, dan undangan. Pengertian
dakwah dari segi bahasa tersebut berarti juga menyeru dengan satu tujuan
untuk mendorong seseorang melaksanakan cita-cita tertentu. Dakwah
secara etimologis memiliki makna yang luas dan netral, karena ia bisa
berarti mnyeru atau mengajak orang menuju kepada kebaikan juga
kejahatan. Akan tetapi dakwah sebagai suatu konsepsi Islam, sepenuhnya
mengandung arti menyeru atau mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan
ajaran dan nilai-nilai ajaran Islam. Jadi seruan atau ajakan kepada
kejahatan tidak termasuk dalam konsep dakwah Islam.3
2. Pengertian Dakwah Menurut Istilah (Terminologi)
Kegiatan dakwah telah berlangsung seumur sejarah kehidupan
manusia. Dakwah dalam pmahaman yang sangat sederhana, sebagai
upaya mengajak seseorang atau sejumlah orang untuk melakukan
kehendak Allah SWT, merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak
bapak manusia pertama Adam sehingga umat Muhammad SAW sekarang
ini.
Pengertian dakwah menurut istilah adalah mengandung arti yang
beraneka ragam. Hal ini berkaitan dengan aneka ragam pengertian atau
3 K. H. Irfan Hielmy, Dakwah Bil Hikmah, Mitra pustaka, cet I, Yogyakarta, 2002, hlm 9
28
definisi yang diberikan oleh beberapa ahli Ilmu dakwah yang memakai
sudut pandang yang berbeda di dalam memberikan pengertian kepada
istilah tersebut. Sehingga antar definisi menurut ahli yang satu dengan
lainnya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya
akan diberikan definisi dakwah menurut bebrapa ahli Ilmu dakwah :
a. Menurut Prof. Thoha Yahya Umar, M.A
Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana
kepada jalan yang benar sesuai dengan perinyah Allah SWT untuk
kemaslahatan di dunia dan akherat.4
b. Menurut Amrullah Ahmad.
Pada hakekatnya dakwah merupakan aktualisasi imani (teologis) yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia yang beriman
dalam bidang kemasyarakatan yang dilakukan secara teratur untuk
mempengaruhi cara merasa, berfikir dan bertindak dalam rangka
menguswahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi
kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.5
c. Menurut Dr. H. Aqib Suminto .
Dakwah adalah amar ma’ruf nahi munkar, memerintahkan kebajikan
dan memberantas kemunkaran, menyuruh berbuat baik dan melarang
berbuat buruk.6
4 Prof. Thoha yahya Omar, M.A, Ilmu Dakwah, Jakarta, Wijaya, 1987,hlm 1 5 Amrullah Ahmad, dkk, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta, PLP 2M, 1985,
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat di yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs Ali Imron 104)12
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah adalah hukumnya wajib bagi
orang yang mempunyai kemampuan melakukan dakwah disebabkan belum
ada yang mengisi dakwah. Jika dalam suatu masyarakat belum ada yang
melakukan dakwah sedang kemaksiatan dan kemungkaran telah ada bahkan
merajalela, maka bagi orang Islam setempat melakukan dakwah itu
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya ( ke medan perang ). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga diri.”13
Ayat al-Qur‘an ini menjelaskan bahwa dakwah dalam hal ini
hukumnya fardhu kifayah (wajib kifayah), yaitu apabila di dalam suatu
masyarakat terdapat seseorang yang aktif melaksanakan dakwah .
*$������� �����E1 Artinya : Sampaikanlah olehmu apa yang kamu ketahui (terima) dari saya
meskipun meski pun satu ayat (H R Bukhori dan Turmudi).14
12 Departemen Agama RI, op cit, hlm 94. 13 Departemen Agama RI, op cit, hlm 302 14 Abi Isa Mahmud Bin Abbay Bin Syurat, Jamiussahe Sunan Tuirmudzi, Juz V, Dar al
Kutubil alamiah, Beirut, tt, hlm 39.
33
Dari keterangan yang dapat diambil dari pengertian ayat al-Qur’an
dan hadist Nabi di atas maka jelaslah bahwa kewajiban berdakwah itu
merupakan tanngung jawab dan tugas setiap muslim dan muslimat dimanapun
dan kapanpun ia berada. Tugas dakwah ini wajib dilaksanakan bagi laki-laki
dan wanita Islam yang baligh dan berakal. Kewajiban dakwah ini bukan hanya
kewajiban para ulama saja tapi merupakan kewajiban setiap insan muslim dan
muslimat tanpa terkecuali. Hanya saja kemampuan dan bidangnya yang
berbeda menurut kemampuan masing-masing.15
3. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia
dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam
dan mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik. Menjadikan
orang baik itu berarti menyelamatkan orang itu dari kesesatan, dari kebodohan,
dari kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh karena itu sebenarnya dakwah
bukan kegiatan mencari atau menambah pengikut, tetapi kegiatan menemukan
fitrah manusia dengan Islam atau menyadarkan orang yang didakwahi tentang
perlunya bertauhid dan berperilaku baik. Semakin banyak yang sadar (beriman
dan berahlakul karimah) masyarakat semakin baik. Artinya tujuan dakwah
bukan memperbanyak pengikut, teapi memperbanyak orang yang sadar akan
kebenaran Islam. Sebab dengan semakin banyaknya orang yang sadar kepada
15 Hamka, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Penerbit Uminida, Jakarta, 1982, hlm
23.
34
kebenaran Islam, masyarakat atau dunia akan semakin menjadi baik dan
semakin tenteram. Karena itu dakwah harus dilandasi dengan cinta kasih.16
Sebagaimana telah disebutkan dalam al-Qur’an bahwa agama yang
paling benar disisi Allah SWT adalah agama Islam
��F�G�H�I����J����#������$�#���(���KKKKK Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam
………(Qs Ali Imron 19)
Dakwah Islamiyah telah dilaksanakan oleh nabi muhammad SAW dengan
sebaik-baiknya dan setelah wafat beliau diteruskan oleh para sahabat, khalifah
dan akhirnya di ikuti oleh para ulama sebagai pewaris nabi.
Suatu agama tak akan tegak tanpa adanya dakwah, suatu ideologi atau
aliran tidak akan tersebar dan tersiar tanpa adanya kekuatan untuk menyiarkan
rusaknya suatu agama adalah disebabkan meninggalkan dakwah. Dengan kata
lain maka dapat disebutkan bahwa dakwah adalah merupakan satu- satunya
faktor yang sangat penting untuk keehidupan suatu ideologi yang disebarkan
kepada khalayak ramai.17
Oleh sebab itu dakwah sangat pentingnya untuk dilaksanakan secara
terus menerus dan terencana, sesuai dengan tujuannya antara lain :
1. Menyebarluaskan ajaran Islam keseluruh penjuru alam agar menjadi
rahmat bagi penghuni alam semesta.
2. Menjaga kwantitas pemeluk Islam dan meningkatkan para pemeluk Islam
seluruhnya dalam menghayati dan mengamalkan Islam
16 Andy Dermawan, dkk, op cit hlm 8. 17 Drs Aminudin Sanwar, Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang, 1987,
hlm 48.
35
3. Memelihara dan menghindarkan kaum muslim dari kebinasaan dan adzab
Allah SWT sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dakwah sebagai proses penyampaian pesan-pesan agama bertujuan
memberi informasi tentang agama Islam. Tujuan ini bukanlah tujuan final, kita
mengetahui bahwa tabligh dan dakwah tidaklah berakhir dengan wafatnya yang
punya risalah, yaitu nabi Muhammad SAW. Tabligh dan dakwah berlangsung
terus selama masih berdiri di langit dan bumi, untuk menyampaikan informasi
mengenai agama Islam. Agar semua orang memperoleh pengetahuan tentang
agama Islam dan mengerti apa Islam. Untuk hal ini diperlukan dakwah yang
tidak ada hentinya. Inilah tujuan pada tahap kewajiban memberi informasi,
kewajiban menyampaikan.
Secara hierarkis dakwah memiliki dua tujuan, utama dan
departemental.18 Dalam prosesnya, kedua tujuan itu secara berurutan
merupakan ultimate goal atau tujuan akhir dan intermediate goal atau tujuan
perantara. Secara ideal, dakwah bertujuan untuk menggapai kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Sedangkan dari sisi tahapan, tujuan
dakwah itu berintikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan
kesejahteraan itu sendiri sesuai dengan segi atau bidang profesi.
Tujuan dakwah tidak identik dengan tujuan ilmu dakwah bilamana
tujuan dakwah untuk menyampaikan informasi tentang agama Islam dan
memperkenalkannya kepada semua umat manusia. Maka Ilmu dakwah
bertujuan melihat alternatif-alternatif yang lebih berdayaguna dalam
18 H. Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah Pengantar ke Arah Metodelogi, Penerbit Yayasan
Syahida, Bandung, 1994, hlm 60.
36
menyebarkan informasi tersebut. Sedang tujuan pokok dari dakwah itu adalah
mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai
dengan perintah Allah SWT untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Walaupun sebenarnya banyak ilmuwan dakwah yang mengartikan
tujuan dakwah yang diantaranya adalah :
a. Menurut K.H.M A Machfoed.
Tujuan dakwah adalah membangkitkan keinsafan orang untuk kembali ke
jalan Allah SWT sehingga mereka sempurna dalam memeluk agama Islam.
b. Menurut Drs. A Rosyad Saleh.
Menurut Rosyad Saleh tujuan dakwah itu ada dua yaitu :
1. Tujuan utama yaitu nilai atau hasil akhir yang ingin di capai atau
diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah, dalam hal ini terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang di ridhoi
Allah SWT.
2. Tujuan departemental yaitu usaha atau aktivitas yang dilakukan secara
efektif untuk mencapai tujuan utama, maka dalam hal ini tujuan
departemental itu dapat dikatakan sebagai tujuan perantara yang
berintikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan
kesejahteraan yang diridhoi oleh Allah SWT masing-masing sesuai
dengan segi bidangnya.
c. Menurut Dr Zakiyah Daradjat
37
Tujuan dakwah adalah untuk menyeru, mengajak orang ke jalan Allah,
yaitu membawa mereka untuk hidup sesuai dengan aturan dan ketentuan-
ketentuan yang diridhoi Allah SWT.
4. Materi Dakwah.
Dalam komunikasi dakwah terdapat materi dakwah atau pesan dakwah,
yang dibawakan komunikasi tersebut. Materi dakwah sumbernya yang dasar
adalah al-Qur’an dan Hadits. Ini kepentingan manuisa dan kemanusian, baik
kapasitasnya sebagai obyek maupun subyek dakwah.
Materi dakwah adalah semua bahan atau sumber yang dipergunakan
atau yang akan disampaikan oleh da’i kepada mad’u dalam kegiatan dakwah
untuk menuju kepada tercapainya tujuan dakwah, karena dakwah merupakan
aktifitas lanjutan dari pada tugas Rasul. Maka materi yang akan disampaikan
dalam kegiatan dakwah adalah semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah
SAW, yang didatangkan dari Allah SWT, untuk seluruh umat manusia.
Materi sebagai pesan dakwah merupakan isi ajakan, anjuran dan idea
gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah sebagai isi ajakan dan idea
gerakan dimaksudkan agar manusia mau menerima dan memahami benar-benar
diketahui, dipahami, dihayati dan selanjutnya diamalkan sebagai pedoman
hidup dan kehidupannya.19
Materi dakwah adalah pean-pesan atau segala sesuatu yang harus
disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran
Islam, yang ada dalam kitabullah maupun sunah Rasul-Nya yang pokoknya
mengandung tiga prinsip
19 Aminudin Sanwar, opcit, hlm 96.
38
a. Aqidah
Aqidah Islam merupakan sistem kepercayaan yang berpokok pangkal atas
kepercayaan dan keyakinan yang sungguh-sungguh atas ke-Esaan Allah
SWT adalah merupakan materi terpenting dalam kegiatan dakwah
Islamiyah,. Islam secara totalitas adalah suatu keyakinan bahwa nilai-nilai
yang diajarkan kebenaranya adalah mutlak karena bersumber dari yang
maha mutlak yaitu Allah SWT.20 Oleh karena itu segala yang diperinyahkan
dan diizinkan adalah sesuatu yang haq dan segala yang di tentang adalah
bathil. Esensi ajaran Islam adalah pada rukun-rukun imannya yang isinya
pokok kepercayaan yang lurus dimana sepenuhnya. Dan seluruh seruan
iman itu berfokus dan menuju iman terhadap ke-Esaan Allah SWT yaitu
tauhid. Aqidah yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan
terhadap Allah SWT dan ini menjadi alsan yang fundamental dsalam
keseluruhan aktifitas seorang muslim, baik yang menyangkut sikap mental
atu tingakah lakunya dan sifat-sifat yang dimiliki.
b. Syari'at
Yaitu serangkaian yang menyangkut aktifitas manusia muslim di dalam
segala aspek hidup dan kehidupannya, man yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan, mana yang halal dan yang haram dan yang mubah dan
sebaginya. Syariat yang menyangkut hubungan manusia dan hubungan
manusia dengan sesamanya (hablum minallah dan hablumminannas). Islam
adalah suatu syariat artinya suatu hukum dan perundang-unndangan. al-
Qur’an dan sunah adalah dua sumber asasi dari ajaran Islam yang sekaligus
20 Ibid., hlm 89
39
sumber hukum dan perundang-undangan Islam yang mengatur kehidupan
manusia baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan
dengan sesama manusia dan alam. Penerapan hukum Islam kehidupan
sehari-hari mempunyai fariasi yang menyangkut status wajib, haram,
mubah, mandhub atau sunnah maupun makruh.
Hukum Islam itu bertujuan mengetes secara tertib perilaku perbuatan
manusia agar tidak terjerumus kedalam lembah kehinaan, dosa dan
kehancuran sehingga manusia memperoleh kebahagiaan.21
c. Ahklak
Secara bahasa akhlak dapat diartikan dengan budi pekerti, watak; tabiat.
Dan dalam bahasa sehari-hari ditemukan pula istilah etika ataupun moral,
yang diartikan sama dengan akhlak, walaupun sebenarnya yang sama antara
istilah-istilah tersebut adalah pembahasannya, yaitu tentang “Baik dan
buruk” 22
Yaitu peraturan yang berkaitan dengan sikap hidup manusia
sebagai peribadi seperti syukur, qonaah, istiqomah, ikhlas dan sebagainya.
Ahlak, menyangkut tata cara berhubungan, baik secara vertikal dengan
Allah SWT, maupun secara horizontal dengan sesama manusia dan seluruh
mahluk-mahluk Allah SWT.23
Adapun menurut Asmuni Syukir pada dasarnya materi dakwah Islam
tergantung pada tujuan dakwah yang hendak di capai namun secara global
21 Ibid., hlm 90-91. 22 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta,
1982, hlm. 25 23 H.M. Anshari, Pemahaman Dan Pengalaman Dakwah, Pedoman Untuk Mujahid Dakwah,
Al Ikhlas, Surabaya, 1973, hlm 146.
40
dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi
tiga hal pokok yaitu :
1. Masalah keimanan
Aqidah dalam Islam adalah i’tikat batiniyah aqidah mencakup masalah-
masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman.
2. Masalah keislaman
Syariat dalam Islam erat hubungannya dengan amal lahir atau nyata
dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna
mengatur hubungan dengan manusia dengan Tuhan-Nya dan mengatur
pergaulan hidup manusia dengan manusia.
3. Masalah budi pekerti
Masalah ahlak dalam masalah dakwah dari segi aktifitas tentunya
sebagai materi dakwah. Ini merupakan pelengkap saja yakni untuk
melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.
5. Media Cetak Sebagai Media Dakwah
Media sebagai sumber informasi dalam kehidupan masyarakat
sekarang telah dijadikan media komunikasi. Hal ini terbukti dalam
kebanyakan surat kabar, termasuk didalamnya juga buku-buku, majalah,
buletin, risalah, pamflet, spanduk dan yang lainnya. Yang kesemuanya
menggunakan kata-kata atau kalimat yang tertulis dan semuanya itu selalu
menyediakan rubrik untuk membaca. Dengan kehadiran buletin sebagai
sarana komunikasi, maka para dai juga mengambil kesempatan untuk
mendayagunakan media cetak sebagai media dakwah Islam .
41
a. Pengertian Media Cetak.
Istilah jurnalistik berasal dari bahasa Belanda journalistiek. Seperti halnya
dengan bahasa inggris jornalism yang bersumber pada pada perkataan
journal, ini merupakan terjemahan dari bahasa latin diurna yang berarti
harian atau “setiap hari”.
Media atau medium berasal dari bahasa latin, berarti saluran atau alat
menyalurkan. Dalam pengertian dipakai istilah media, sedang dalam
pengertian tunggal dipakai istilah medium.24
Cetak adalah sarana media massa yang dicetak secara beruntut. Jadi pada
dasarnya media cetak adalah sarana komunikasi massa dalam arti saluran
dan pernyataan manusia yang bersifat umum atau terbuka dan teratur
waktu terbitnya serta dalam bentuk, tercetak, seperti: Surat kabar, buletin,
majalah, buku, pamflet, brosur dan lain sebagainya yang isinya
mengandung ide atau pembeeriytahuan kepada umum.
Maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang
menggunakan media massa untuk pesan-pesan yang disampaikan.
b. Fungsi Dan Ciri-Ciri Media Cetak
1. Fungsi Media Cetak
Carl I Hovland, komunikasi adalah proses dimana seorang