1 Research Department ‐ email : valburyriset@bloomberg.net NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART \ Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5807.050 -75.205 6219.091 5848.561 LQ-45 941.515 -15.853 1987.609 4347.264 MARKET REVIEW MARKET VIEW Kepanikan pasar terhadap virus corona (COVID-19) kembali mendominasi sentimen pasar dengan peningkatan jumlah kasus di Korea Selatan yang berlipat ganda. Hingga saat ini tercatat lebih dari 760 jiwa positif terjangkit, menjadi negara kedua setelah China dengan jumlah pasien terbanyak dan melebihi 691 kasus pada kapal pesiar Diamond Princess. Presiden Korea Selatan, Moon Jae in mengumumkan tingkat siaga tertinggi dalam menghadapi wabah tersebut. Secara keseluruhan, jumlah korban terjangkit telah mencapai hampir sebanyak 80 ribu jiwa dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 2.6 ribu jiwa. Namun jumlah pasien yang berhasil disembuhkan telah mencapai lebih dari 25 ribu jiwa. Apabila dibandingkan, tingkat penyembuhan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan percepatan penyebaran virus tersendiri. Bursa saham di Korea Selatan terkoreksi paling dalam di Asia dengan penurunan hingga 3.87%. Presiden Xi Jinping menyuarakan komitmen untuk memerangi COVID-19 dengan upaya semaksimal mungkin di hadapan 170ribu pejabat negara, memberikan harapan bagi dunia bahwa virus corona baru dapat terbendung. Kendati demikian, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan waktu berakhirnya pandemik tersebut dan seberapa besar dampak terhadap perekonomian global. Indeks Hang Seng turun 1.87% sementara Indeks Komposit Shanghai turun 0.28%. Kepanikan yang terjadi pada bursa global juga tercermin dari aksi beli investor terhadap aset safe haven. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun turun hingga 1.4%, level terendah sejak Juli 2016 sementara harga emas mencapai titik tertinggi sejak tahun 2013. IHSG turut terkoreksi disekitar 1.5% ditengah tekanan sentimen global dan dampak sistemik dalam negeri yang belum berbalik kondusif. Kinerja sebagian besar emiten terkena dampak implementasi PSAK 71, 72 dan 73 yang mengatur tentang instrument keuangan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan serta pencatatan sewa menyewa dalam laporan keuangan. Emiten sektor tambang emas mencatatkan kinerja saham yang positif, didukung oleh kenaikan harga emas yang terus meningkat. Pemerintah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi wabah COVID-19. Kebijakan tersebut dapat berupa pemotongan pajak perusahaan, transfer bagi keluarga berpenghasilan rendah serta front loading dana APBN di kuartal I 2020. AS telah mencabut status negara berkembang untuk Indonesia, kendati secara klasifikasi WB, Indonesia belum dapat dikategorikan sebagai negara maju. Pencabutan status negara tersebut berdampak negative terhadap Indonesia, terutama dari segi perdagangan dan pendanaan global. Dari segi perdagangan, Indonesia serta merta terancam kehilangan fasilitas GSP atau Generalized Preference System (GSP). Fasilitas tersebut memungkinkan suatu negara mendapatkan keringanan secara langsung secara bea masuk. Sementara itu, AS adalah termasuk lima besar negara tujuan utama ekspor Indonesia dengan kontribusi diatas 12%. Sedangkan ada lebih dari 3,500 produk asal Indonesia yang masuk dengan fasilitas GSP, sehingga dengan adanya pencabutan status negara berkembang tentu akan berdampak terhadap daya saing ribuan produk tersebut. Kemudian dari pendanaan, dengan dicabutnya status sebagai emerging country, Indonesia juga akan keluar dari fasilitas ODA (official development assistance) yang memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan kupon lebih rendah untuk pendanaan yang digunakan membiayai proyek sosial dan ekonominya. Meskipun demikian, kami melihat secara jangka panjang, pencabutan status negara berkembang seharusnya dapat merangsang kreativitas dan mendorong kompetivitas eksportir Indonesia, karena ekspor akan cenderung mencari daya saing yang bersifat inovasi ketimbang daya saing yang berasal dari kebijakan politik atau fiscal negara lain. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di angka 4,9% YoY pada 1Q20, mengingat cukup massive- nya dampak covid-19 di Cina dan negara-negara mitra dagang terbesar Indonesia. Adapun, jika terjadi pelambatan ekonomi Cina 1% maka akan berdampak sebesar 0,1-0,3% terhadap PDB Indonesia. Adapun, Cina, menjadi negara asal import Indonesia yang untuk barang-barang produksi. Adapun, BI juga meng-highlight perubahan mood dipasar keuangan termasuk penundaan penanaman modal sebsar USD400juta, juga pariwisata. Namun, BI memproyeksi pertumbuhan akan membaik pada 3Q-4Q20. Cina telah perlahan-lahan membuka kembali kegiatan ekonomi dan memutuskan beberapa sektor tertentu dapat kembali membuka bisnisnya setelah angka infeksi mencatatkan penurunan. Dalam rapat, dewan negara mengatakan ketenagakerjaan menjadi hal prioritas dan dapat menghindarkan pelambatan ekonomi Cina. Provinsi export- oriented seperti Guangdon melaporkan perlanjutan kegiatan manufaktur yang ‘cepat’, namun provinsi lain melaporkan kegiatan produksi sudah mencapai 70%. Kami memproyeksi IHSG kemungkinan dapat mencapai technical rebound hari ini, setelah Cina melaporkan aktivitas ekonomi yang meningkat dan penurunan angka penularan covid-19. Daily Report 25 February 2020 • KLBF siapkan belanja modal Rp1 triliun • ISAT bukukan laba bersih 2019 Rp1,57 triliun • Laba ELSA tahun 2019 naik 29,01% YoY • PGAS jaga pasokan Jawa Timur • Produksi emas MDKA per 2019 tumbuh 33.15% • DOID bukukan laba bersih 2019 US$20,48 juta • Restrukturisasi bisnis KRAS diharapkan selesai September • PPRO akan terbitkan obligasi Rp1,2 triliun • DILD anggarkan belanja modal Rp 1,5 triliun • WSKT beri pinjaman ke anak usaha Rp31,06 miliar • MNCN bukukan laba bersih 2019 Rp2,35 triliun • IPCC catatkan kenaikan aktivitas bongkar muat per Januari 2020 Support Level 5776/5744/5700 Resistance Level 5851/5895/5926 Major Trend Down Minor Trend Down
11
Embed
Daily Report - Valbury Indonesia...harapan MDKA dan biaya operasi per ton yang lebih rendah mencerminkan peningkatan volume produksi emas aktual pada 4Q19. MDKA menargetkan volume
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif.
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5807.050 -75.205 6219.091 5848.561 LQ-45 941.515 -15.853 1987.609 4347.264
MARKET REVIEW MARKET VIEW Kepanikan pasar terhadap virus corona (COVID-19) kembali
mendominasi sentimen pasar dengan peningkatan jumlah kasus di Korea Selatan yang berlipat ganda. Hingga saat ini tercatat lebih dari 760 jiwa positif terjangkit, menjadi negara kedua setelah China dengan jumlah pasien terbanyak dan melebihi 691 kasus pada kapal pesiar Diamond Princess. Presiden Korea Selatan, Moon Jae in mengumumkan tingkat siaga tertinggi dalam menghadapi wabah tersebut. Secara keseluruhan, jumlah korban terjangkit telah mencapai hampir sebanyak 80 ribu jiwa dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 2.6 ribu jiwa. Namun jumlah pasien yang berhasil disembuhkan telah mencapai lebih dari 25 ribu jiwa. Apabila dibandingkan, tingkat penyembuhan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan percepatan penyebaran virus tersendiri. Bursa saham di Korea Selatan terkoreksi paling dalam di Asia dengan penurunan hingga 3.87%.
Presiden Xi Jinping menyuarakan komitmen untuk memerangi COVID-19 dengan upaya semaksimal mungkin di hadapan 170ribu pejabat negara, memberikan harapan bagi dunia bahwa virus corona baru dapat terbendung. Kendati demikian, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan waktu berakhirnya pandemik tersebut dan seberapa besar dampak terhadap perekonomian global. Indeks Hang Seng turun 1.87% sementara Indeks Komposit Shanghai turun 0.28%.
Kepanikan yang terjadi pada bursa global juga tercermin dari aksi beli investor terhadap aset safe haven. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun turun hingga 1.4%, level terendah sejak Juli 2016 sementara harga emas mencapai titik tertinggi sejak tahun 2013.
IHSG turut terkoreksi disekitar 1.5% ditengah tekanan sentimen global dan dampak sistemik dalam negeri yang belum berbalik kondusif. Kinerja sebagian besar emiten terkena dampak implementasi PSAK 71, 72 dan 73 yang mengatur tentang instrument keuangan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan serta pencatatan sewa menyewa dalam laporan keuangan. Emiten sektor tambang emas mencatatkan kinerja saham yang positif, didukung oleh kenaikan harga emas yang terus meningkat.
Pemerintah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi wabah COVID-19. Kebijakan tersebut dapat berupa pemotongan pajak perusahaan, transfer bagi keluarga berpenghasilan rendah serta front loading dana APBN di kuartal I 2020.
AS telah mencabut status negara berkembang untuk Indonesia, kendati secara klasifikasi WB, Indonesia belum dapat dikategorikan sebagai negara maju. Pencabutan status negara tersebut berdampak negative terhadap Indonesia, terutama dari segi perdagangan dan pendanaan global. Dari segi perdagangan, Indonesia serta merta terancam kehilangan fasilitas GSP atau Generalized Preference System (GSP). Fasilitas tersebut memungkinkan suatu negara mendapatkan keringanan secara langsung secara bea masuk. Sementara itu, AS adalah termasuk lima besar negara tujuan utama ekspor Indonesia dengan kontribusi diatas 12%. Sedangkan ada lebih dari 3,500 produk asal Indonesia yang masuk dengan fasilitas GSP, sehingga dengan adanya pencabutan status negara berkembang tentu akan berdampak terhadap daya saing ribuan produk tersebut. Kemudian dari pendanaan, dengan dicabutnya status sebagai emerging country, Indonesia juga akan keluar dari fasilitas ODA (official development assistance) yang memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan kupon lebih rendah untuk pendanaan yang digunakan membiayai proyek sosial dan ekonominya. Meskipun demikian, kami melihat secara jangka panjang, pencabutan status negara berkembang seharusnya dapat merangsang kreativitas dan mendorong kompetivitas eksportir Indonesia, karena ekspor akan cenderung mencari daya saing yang bersifat inovasi ketimbang daya saing yang berasal dari kebijakan politik atau fiscal negara lain.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di angka 4,9% YoY pada 1Q20, mengingat cukup massive-nya dampak covid-19 di Cina dan negara-negara mitra dagang terbesar Indonesia. Adapun, jika terjadi pelambatan ekonomi Cina 1% maka akan berdampak sebesar 0,1-0,3% terhadap PDB Indonesia. Adapun, Cina, menjadi negara asal import Indonesia yang untuk barang-barang produksi. Adapun, BI juga meng-highlight perubahan mood dipasar keuangan termasuk penundaan penanaman modal sebsar USD400juta, juga pariwisata. Namun, BI memproyeksi pertumbuhan akan membaik pada 3Q-4Q20.
Cina telah perlahan-lahan membuka kembali kegiatan ekonomi dan memutuskan beberapa sektor tertentu dapat kembali membuka bisnisnya setelah angka infeksi mencatatkan penurunan. Dalam rapat, dewan negara mengatakan ketenagakerjaan menjadi hal prioritas dan dapat menghindarkan pelambatan ekonomi Cina. Provinsi export-oriented seperti Guangdon melaporkan perlanjutan kegiatan manufaktur yang ‘cepat’, namun provinsi lain melaporkan kegiatan produksi sudah mencapai 70%.
Kami memproyeksi IHSG kemungkinan dapat mencapai technical rebound hari ini, setelah Cina melaporkan aktivitas ekonomi yang meningkat dan penurunan angka penularan covid-19.
Daily Report 25 February 2020
• KLBF siapkan belanja modal Rp1 triliun
• ISAT bukukan laba bersih 2019 Rp1,57 triliun
• Laba ELSA tahun 2019 naik 29,01% YoY
• PGAS jaga pasokan Jawa Timur
• Produksi emas MDKA per 2019 tumbuh 33.15%
• DOID bukukan laba bersih 2019 US$20,48 juta
• Restrukturisasi bisnis KRAS diharapkan selesai September
• PPRO akan terbitkan obligasi Rp1,2 triliun
• DILD anggarkan belanja modal Rp 1,5 triliun
• WSKT beri pinjaman ke anak usaha Rp31,06 miliar
• MNCN bukukan laba bersih 2019 Rp2,35 triliun
• IPCC catatkan kenaikan aktivitas bongkar muat per Januari 2020
Support Level 5776/5744/5700 Resistance Level 5851/5895/5926 Major Trend Down Minor Trend Down
Daily News 25 February 2020
2
Kalbe Farma (KLBF) menyiapkan belanja modal sebanyak Rp1 triliun tahun ini. Perseroan akan tetap fokus melakukan inovasi lewat penelitian dan pengembangan (research and development) di bidang farmasi. Perseroan menilai peluang bisnis di sektor kesehatan memang masih sangat besar, oleh karena itu KLBF akan tetap fokus memacu ekspansi di sektor ini. Untuk tahun 2020 ini ekspektasi pertumbuhan penjualan sekitar 6%-8% atau sama seperti tahun 2019. Perseroan juga berupaya meningkatkan efektivitas komunikasi serta pemanfaatan digital untuk distribusi yang lebih luas. Perseroan juga akan menjajaki peluang kolaborasi dengan pihak ketiga. Indosat (ISAT) membukukan laba bersih sebesar Rp1,57 triliun hingga 31 Desember 2019 setelah sebelumnya membukukan rugi bersih Rp2,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan tercatat meningkat menjadi Rp26,12 triliun pada 2019 dari Rp23,14 triliun pada 2018. Elnusa (ELSA) membukukan pertumbuhan pendapatan tahun 2019 sebesar 26,58% YoY menjadi Rp 8,38 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut ditopang diversifikasi portofolio ditengah penurunan harga minyak global dan peralihan blok terminasi ke Pertamina. Penurunan harga minyak tersebut mengakibatkan adanya permintaan diskon besar pada harga jasa migas ELSA sementara ketika harga minyak global kembali naik tidak langsung meningkatkan harga jasa migas ELSA melainkan lmenggairahkan aktivitas eksplorasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dengan peralihan blok terminasi ke Pertamina dan gairah aktivitas eksplorasi migas memberi peluang positif bagi ELSA. Tercatat tiap segmen bisnis ELSA berhasil mencetak kinerja positif pada tahun 2019 lalu sehingga menopang pendapatan secara keseluruhan. Kinerja jasa penunjang migas naik 55% menjadi Rp 442 miliar, jasa hulu migas naik 45% menjadi sebesar Rp 3,8 triliun, dan jasa distribusi dan logistik energi naik 12% menjadi sebesar Rp 4,1 triliun. Sementara marjin laba bersih ELSA tercatat naik menjadi 4,3% dari tahun sebelumnya sebesar 4,2%. Untuk itu perseroan membukukan laba bersih tahun 2019 sebesar 356,47 miliar atau naik 29,01% YoY. Perusahaan Gas Negara (PGAS) berkomitmen menjaga ketahanan pasokan energi gas di Jawa Timur untuk tetap terpenuhi. Jaringan pipa gas di Jawa Timur untuk menyalurkan gas bumi telah mencapai lebih dari 1.900 km. Volume kebutuhan gas Jawa Timur 150-160 BBTUD, tetapi pasokan yang dapat disalurkan sekitar 130 BBTUD pada 2019. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur gas bumi juga akan ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur. Merdeka Copper Gold (MDKA) mencatatkan volume produksi emas sepanjang 2019 hingga 223.042 ounces (oz) tumbuh 33,15% yoy serta melebihi target produksi perseroan pada tahun 2019 disekitar 180.000-200.000 oz. Tingginya volume produksi emas MDKA didukung oleh hasil tambang yang memiliki kadar lebih tinggi. Adapun, biaya tunai per oz untuk produksi tersebut adalah US$430 oz dengan biaya pendukung tetap atau all-in sustaining cost adalah US$640 per oz. Biaya tersebut sejalan dengan harapan MDKA dan biaya operasi per ton yang lebih rendah mencerminkan peningkatan volume produksi emas aktual pada 4Q19. MDKA menargetkan volume produksi pada 2020 sebesar 165.000 hingga 185.000 oz emas dengan biaya pendukung tetap sekitar US$650 hingga US$750 per oz bersih yang berasal dari kredit perak. Selain itu, MDKA juga mencatatkan produksi tembaga sebesar 16.777 ton dengan biaya pendukung tetap sekitar US$1,86 per pon, lebih rendah daripada target produksi 2019 sebesar 18.000 ton. Total pendapatan MDKA pada 2019 untuk
emas dan perak mencapai US$60,7 juta yang berasal dari sebanyak 39.767 oz emas dan 95.327 oz perak dari tambang Tujuh Bukit dengan harga rata-rata US$1.486 per ons dan US$17 per ons. Untuk tembaga, MDKA berhasil mencatatkan penjualan tembaga dari tambang Wetar mencapai US$22,9 juta, yaitu sebanyak 3.949 ton tembaga yang dijual dengan harga rata-rata US$5.791 per ton. Dengan demikian, total pendapatan keseluruhan MDKA pada 2019 sebesar US$83,6 juta. Delta Dunia Makmur (DOID) mengalami penurunan laba bersih sebesar 72,9% menjadi US$20,48 juta hingga 31 Desember 2019. Pendapatan perseroan juga tercatat turun menjadi US$881,81 juta pada 2019 dari US$892,46 juta pada 2018. Krakatau Steel (KRAS) berharap restrukturisasi bisnis perusahaan dapat selesai pada September 2020. Opsi-opsi yang saat ini sedang dikaji yaitu investasi langsung, kemitraan strategis, dan initial public offering (IPO). PP Properti (PPRO) menawarkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1,2 triliun. Obligasi sebesar Rp401,3 miliar dijamin secara kesanggupan penuh dan terdiri dari dua seri, yakni seri A senilai Rp357,8 miliar dengan bunga 9,90% per tahun dan tenor 3 tahun serta seri B dengan sebesar Rp43,5 miliar dengan tenor 5 tahun. Sementara sisa pokok obligasi sebesar Rp798,8 miliar dijamin dengan kesanggupan terbaik. Adapun masa penawaran umum pada 25 Februari 2020 dan pencatatan di BEI pada 28 Februari 2020. Fitch Ratings telah memberikan peringkat BBB+ kepada obligasi ini. Intiland Development (DILD) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun yang sebagian besar untuk kebutuhan pengembangan proyek eksisting. Proyek tersebut antara lain 57 Promenade, SQ Residences, Hotel Praxis, Spazio Tower, Grha Natura dan Serenia Hills. Di tahun 2020 ini, DILD berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja penjualan tahun ini dengan mengandalkan proyek eksisting maupun peluncuran beberapa proyek baru. Proyek baru tersebut antara lain pengembangan tahap pertama kawasan industri baru di Jawa Tengah seluas total 287 ha dan area pengembangan baru di Ngoro Industrial Park. Kemudian perseroan juga menyiapkan rencana pengembangan baru di proyek Talaga Bestari Tangerang. Pengembangan baru di lahan seluas 70 ha ini akan dimulai pada pertengahan 2020. Pada kuartal IV-2019 lalu DILD telah menjual lahan yang masuk dalam kategori non-core seluas 40 ha dengan nilai Rp 460 miliar. Jumlah tersebut berasal dari penjualan 2 lahan di Surabaya timur serta sebidang lahan dan bangunan di kawasan Surabaya barat. Pada Desember 2019 perseroan menjual saham dan piutang kepada anak perusahaan yang bergerak di bidang rumah sakit senilai Rp 636 miliar dimana dana hasil penjualan saham tersebut untuk pembayaran utang. Sisanya akan digunakan untuk keperluan operasional dan modal perseroan. Dengan langkah strategis tersebut, perseroan memproyeksikan laba bersih pada tahun 2019 bisa meningkat 20% dan utang akan turun Rp 300 miliar bila dibandingkan dengan kuartal III-2019. Waskita Karya (WSKT) akan menyediakan pinjaman kepada anak usahanya, Waskita Karya Energi (WKI) berdasarkan perjanjian pinjaman pada 20 Februari 2020. Nilai pinjaman yang disediakan kepada WKI sebesar Rp31,06 miliar dengan bunga 11% per tahun. Adapun jangka waktu pinjaman yakni sampai dengan 19 Februari 2021 sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
Daily News 25 February 2020
3
Media Nusantara Citra (MNCN) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp8,353 triliun pada tahun 2019. Laba bersih perseroan juga tercatat meningkat sebesar 47% menjadi Rp2,353 triliun sepanjang tahun lalu. Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) mencatat kenaikan aktifitas bongkar muat selama Januari 2020. IPCC menangani jumlah kendaraan CBU sebanyak 39.862 unit CBU atau naik 31,86% YoY dibandingkan Januari 2019 sebesar 30.231 unit CBU. Adapun ekspor masih meningkat 2,05% YoY menjadi 19.871 unit pada Januari 2020, dari 19.472 unit. Sementara impor naik 24,98% YoY menjadi 1.931 unit per Januari 2020. Pelemahan pada ekspor sejalan dengan perhitungan Badan Pusat Statistik terhadap sejumlah komoditas ekspor yang memang cenderung melambat di awal tahun karena imbas kondisi global, dimana permintaan global cenderung melambat. Sementara itu, pada terminal Domestik, masih terjadi peningkatan terhadap aktivitas bongkar muat dan penyeberangan CBU. Jumlah mobil yang ditangani di Terminal Domestik pada Januari tahun ini naik 140% YoY dari sebelumnya di 5.858 unit.
GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price %Day %YTD 2019E 2020F 2019E 2020F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 27960.80 -3.56 -2.02 17.71 15.51 4.00 3.71 8,398.8 USA NASDAQ COMPOSITE 9221.28 -3.71 2.77 25.00 21.32 3.68 4.15 14,822.9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7156.83 -3.34 -5.11 13.01 12.10 1.64 1.55 1,761.3 CHINA SHANGHAI SE A SH 3176.48 -0.28 -0.61 11.08 9.95 1.27 1.16 4,975.1 CHINA SHENZHEN SE A SH 2022.92 1.37 12.24 19.04 16.44 2.78 2.49 3,801.9 HONG KONG HANG SENG INDEX 26820.88 -1.79 -4.86 10.35 9.54 1.08 1.01 2,261.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5807.05 -1.28 -7.82 13.81 12.54 1.93 1.82 486.0 JAPAN NIKKEI 225 22543.60 -3.61 -4.70 17.61 16.14 1.64 1.54 3,450.6 MALAYSIA KLCI 1490.06 -2.69 -6.21 14.95 14.10 1.39 1.33 227.9 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3142.20 -1.22 -2.50 12.90 12.07 1.05 1.01 396.2
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 1.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.07 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.71 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.10 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.33
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 25 Feb US House Price Purchase Index -- 26 Feb US New Home Sales Naik menjadi 709 ribu dari 694 ribu 26 Feb US New Home Sales MoM Naik menjadi 2.2% dari -0.4% 27 Feb US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.2% dari 2.1% 27 Feb US GDP Price Index Tetap 1.4% 27 Feb US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 1.8% 27 Feb US Durable Goods Orders Turun menjadi -1.5% dari 2.4% 27 Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 211 ribu dari 210 ribu 27 Feb US Continuing Claims Turun menjadi 1722 ribu dari 1726 ribu 27 Feb US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 2.0% dari -4.9% 27 Feb US Pending Home Sales YoY -- 28 Feb US Advance Goods Trade Balance Turun menjadi -$68.4Bn dari -$68.3Bn 28 Feb US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.2% 28 Feb US Retail Inventories MoM Tetap 0.0% 28 Feb US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2% 28 Feb US Personal Spending Tetap 0.3% 28 Feb US Real Personal Spending Naik menjadi 0.2% dari 0.1% Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TPIA IJ 9500 4.97 7.20 BBCA IJ 32625 -1.36 -9.85 EMTK IJ 5475 5.29 1.39 UNVR IJ 7225 -3.67 -9.41 STTP IJ 10100 12.22 1.29 BMRI IJ 7775 -1.58 -5.18 SHID IJ 4620 24.86 0.92 TLKM IJ 3640 -1.36 -4.44 ICBP IJ 11025 0.68 0.79 BRPT IJ 1110 -4.31 -3.99 AMRT IJ 820 2.50 0.75 ASII IJ 6100 -1.61 -3.63 TURI IJ 1160 11.54 0.60 BBNI IJ 7575 -2.57 -3.31 TBIG IJ 1180 1.72 0.41 INTP IJ 15900 -4.07 -2.23 MDKA IJ 1360 1.49 0.39 BBRI IJ 4490 -0.44 -2.19 PSAB IJ 276 5.34 0.33 SMMA IJ 14500 -2.36 -2.00
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR) Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Nara Hotel International Tour & Travel Consultant
101.00 2000.00 03-04 Feb 2020 TBA Magenta Kapital Sekuritas
6
25 February 2020
Corporate Info 25 February 2020
DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BBRI 168.11 Cash Dividend 26 Feb 2020 27 Feb 2020 28 Feb 2020 18 Mar 2020 BMRI 353.34 Cash Dividend 27 Feb 2020 28 Feb 2020 02 Mar 2020 20 Mar 2020 BBNI 206.24 Cash Dividend 28 Feb 2020 02 Mar 2020 03 Mar 2020 24 Mar 2020
CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BBKP Rights issue 5:2 TBA 05 Mar 2020 06 Mar 2020 12 Mar-20 Mar 2020
GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda AISA RUPST 26 Feb 2020 BEKS RUPSLB 26 Feb 2020 WICO RUPSLB 27 Feb 2020 BRIS RUPST 28 Feb 2020 ICON RUPSLB 28 Feb 2020 MTRA RUPST 28 Feb 2020 WAPO RUPSLB 28 Feb 2020 ARNA RUPST 03 Mar 2020 ESSA RUPSLB 04 Mar 2020 CSIS RUPSLB 05 Mar 2020 GEMS RUPSLB 05 Mar 2020 FINN RUPSLB 06 Mar 2020 MEGA RUPSLB 06 Mar 2020 LIFE RUPSLB 09 Mar 2020 PADI RUPSLB 11 Mar 2020 WOWS RUPSLB 11 Mar 2020 BBTN RUPST 12 Mar 2020 BKSW RUPST 12 Mar 2020 FASW RUPST 12 Mar 2020 WOMF RUPST/LB 12 Mar 2020 TOPS RUPSLB 16 Mar 2020
25 February 2020
Technical Analysis 25 February 2020
BBRI TRADING BUY
S1 4460 R1 4530 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 4390 R2 4600
Closing Price
4490
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 4460-Rp 4530
• Entry Rp 4490, take Profit Rp 4530
Indikator Posisi Sinyal Stochastics 14.70 Negatif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) -0.33 Positif Bollinger Band (Mid) 3741 Positif MA5 4488 Positif
3,800
4,000
4,200
4,400
4,600
4,800
5,000
5,200
August September October November December 2020 February