Page 1 Market Comment Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu (06 Desember 2017) ditutup menguat sebesar +35.03 poin atau +0.58% ke level 6,035.51 dengan total nilai transaksi mencapai Rp7.7 triliun. Aksi beli atas saham perbankan, batubara, semen, otomotif, properti dan rokok menjadi faktor IHSG menguat sebesar +0.58% tetapi disertai aksi jual asing sebesar Rp-451.67 miliar dihari Rabu sehingga Net Sell Asing YTD mencapai sebesar Rp-37.73 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-66.53 trilun atau turun sangat tajam sekitar -231% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp28.8 triliun. IHSG dihari Kamis ini kami perkirakan berpeluang menguat merujuk penguatan EIDO +0.4% dan coal +0.57% dimama saham perbankan, batubara, otomotif dan rokok yang akan menjadi pendorongnya. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencetak penjualan sebesar Rp15.8 triliun pada Q3/2017 atau naik 69.9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.34 triliun. Sementara laba bersih juga naik hingga 46.66% menjadi Rp682.63 miliar hingga akhir September 2017, dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp438.89 miliar. WIKA meraih kontrak baru sebesar Rp34.67 triliun (+34%) dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Hal itu berarti, perseroan meraih 80.16% target kontrak baru pada 2017 yakni Rp43.25 triliun. Kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari proyek infrastruktur dan gedung yakni Rp22.18 triliun, disusul sektor energi dan pabrik industrial yang senilai Rp6.72 triliun. Sisanya, sektor industri Rp4.42 triliun, dan sektor properti Rp1.34 triliun. Sejumlah kontrak baru yang diraih antara lain, proyek jalan tol Pasuruan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bontang, pembangunan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pertamina di Tanjung Sekong. Hingga Oktober 2017, nilai kontrak yang ditangani WIKA tercatat sebesar Rp99.2 triliun atau 96.13% dari target kontak sampai akhir tahun ini yang senilai Rp103.24 triliun. BUY: BRPT, BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, ITMG, HRUM, ASII, CPIN, GGRM, SMGR, INTP, BSDE, PPRO, INDF, ICBP, PWON Today Recommendation Market Movers (07/12) Rupiah, Kamis melemah di level Rp13,550 (07.30 AM) Indeks Nikkei, Kamis menguat 252 poin (07.30 AM) DJIA, Kamis melemah 39 poin (07.30 AM) 06/12/2017 IDX Foreign Net Trading Net Sell (Rp miliar) -451.6 Year to Date 2017 IDX Foreign Net Trading Net Sell (Rp miliar) -37,084.1 6,035.51 IHSG +35.03 (+0.58%) 349.29 MNC 36 +2.94 (+0.85%) INDONESIA STOCK EXCHANGE Volume (million share) 12,595 Value (billion Rp) 7,700 Market Cap. 6,686 Average PE 13.8 Average PBV 2.3 High - Low (Yearly) 6,200 - 4,408 13,523 -17 (-0.13%) IHSG Daily Range 6,003- 6,055 USD/IDR Daily Range 13,500 - 13,570 USD/IDR Indices Point +/- % DJIA 24,140.91 -39.73 -0.16 NASDAQ 6,776.38 +14.16 +0.21 NIKKEI 22,177.04 -445.34 -1.97 HSEI 28,224.80 -618.00 -2.14 STI 3,397.21 -40.85 -1.19 GLOBAL MARKET (06/12) Komoditas Price +/- % Nymex/barrel 55.91 -1.71 -2.97 Batubara US/ton 93.25 -0.50 -0.53 Emas US/oz 1,266.40 -2.00 -0.16 Nikel US/ton 10,822.50 -85.00 -0.78 Timah US/ton 19,427.50 -32.50 -0.17 Copper US/Pound 2.97 +0.004 +0.14 CPO RM/ Mton 2,537.00 -27.00 -1.05 COMMODITIES PRICE (06/12) DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Division 7 Desember 2017 www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]
5
Embed
DAILY HIGHLIGHT filedisusul sektor energi dan pabrik industrial yang senilai Rp6.72 triliun. Sisanya, sektor industri Rp4.42 triliun, dan sektor properti Rp1.34 triliun. Sejumlah kontrak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1
Market Comment Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu (06 Desember 2017) ditutup menguat sebesar +35.03 poin atau +0.58% ke level 6,035.51 dengan total nilai transaksi mencapai Rp7.7 triliun.
Aksi beli atas saham perbankan, batubara, semen, otomotif, properti dan rokok menjadi faktor IHSG menguat sebesar +0.58% tetapi disertai aksi jual asing sebesar Rp-451.67 miliar dihari Rabu sehingga Net Sell Asing YTD mencapai sebesar Rp-37.73 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-66.53 trilun atau turun sangat tajam sekitar -231% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp28.8 triliun. IHSG dihari Kamis ini kami perkirakan berpeluang menguat merujuk penguatan EIDO +0.4% dan coal +0.57% dimama saham perbankan, batubara, otomotif dan rokok yang akan menjadi pendorongnya. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencetak penjualan sebesar Rp15.8 triliun pada Q3/2017 atau naik 69.9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.34 triliun. Sementara laba bersih juga naik hingga 46.66% menjadi Rp682.63 miliar hingga akhir September 2017, dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp438.89 miliar. WIKA meraih kontrak baru sebesar Rp34.67 triliun (+34%) dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Hal itu berarti, perseroan meraih 80.16% target kontrak baru pada 2017 yakni Rp43.25 triliun. Kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari proyek infrastruktur dan gedung yakni Rp22.18 triliun, disusul sektor energi dan pabrik industrial yang senilai Rp6.72 triliun. Sisanya, sektor industri Rp4.42 triliun, dan sektor properti Rp1.34 triliun. Sejumlah kontrak baru yang diraih antara lain, proyek jalan tol Pasuruan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bontang, pembangunan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pertamina di Tanjung Sekong. Hingga Oktober 2017, nilai kontrak yang ditangani WIKA tercatat sebesar Rp99.2 triliun atau 96.13% dari target kontak sampai akhir tahun ini yang senilai Rp103.24 triliun. BUY: BRPT, BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, ITMG, HRUM, ASII, CPIN, GGRM, SMGR, INTP, BSDE, PPRO, INDF, ICBP, PWON
DAILY HIGHLIGHT | 7 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
COMPANY LATEST
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA). Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak tercatat sebesar US$250,6 juta, meningkat 15,8% dari periode kuartal III/2017 sebesar US$216,3 juta. Peningkatan laba tersebut didorong oleh tingginya volume dan margin produk yang sehat, diimbangi dengan meningkatnya harga bahan baku yang mencerminkan peningkatan harga minyak mentah. Sementara itu, TPIA ini mencetak peningkatan pendapatan sebesar 28,6% menjadi US$1.797,9 juta dari US$1.398,4 juta sepanjang kuartal III/2017. Peningkatan ini didorong kenaikan volume penjualan dari tingkat utilisasi pabrik yang lebih tinggi. EBITDA TPIA meningkat 16,2% menjadi US$430,5 juta dari US$370,4 juta pada kuartal III/2017. Perseroan mengurangi posisi utang berbunga menjadi US$356,juta dari US$415,9 juta pada kuartal III/2017 dengan pembayaran pinjaman yang dijadwalkan. Beban Pokok Pendapatan meningkat sebesar 31,8% menjadi US$1.372 juta pada sembilan bulan pertama 2017 dari US$1.041 juta pada 2016 terutama karena konsumsi bahan baku yang lebih tinggi akibat kenaikan volume produksi dengan tingkat operasi cracker pada 99% dibanding 85% pada periode tahun lalu. Harga bahan baku, terutama untuk naphtha juga meningkat dari US$397 per ton menjadi US$479 per ton pada kuartal III/2017 yang utamanya terkait peningkatan harga minyak mentah. PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Perseroan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) I sehubungan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 692 juta saham baru bernilai nominal Rp 200 dengan harga penawaran Rp 500 per saham. Jumlah saham baru yang terbitkan tersebut setara dengan 13,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I. Rasio yang ditetapkan adalah sebesar 4:25. Nilai emisi atas pelaksanaan rights issue ini adalah sebesar Rp 346 miliar. Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue ini untuk membayar utang sebesar Rp 113,75 miliar kepada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan ingin menambah setoran modal sebesar Rp 229 miliar pada entitas anak, PT CSM Corporatama. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada tanggal 11 Desember 2017. Di pasar tunai, cum HMETD akan jatuh pada 14 Desember 2017. Saham HMETD akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2017. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD adalah pada 18-22 Desember 2017. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Perseroan memproyeksikan pertumbuhan konsumsi semen secara nasional tahun depan mencapai 5%-7%. Saat ini, kapasitas terpasang produksi nasional mencapai 106 juta ton. Sementara, kapasitas produksi semen nasional mencapai 90 juta ton per tahun. Tahun 2017, konsumsi nasional diperkirakan mencapai 66 juta - 67 juta ton per tahun. Bila tahun 2018 dipredikasi ada pertumbuhan sekitar 5%, artinya konsumsi tahun depan diprediksi mencapai sekitar 70 juta - 72 juta ton per tahun. Hal ini berartinya masih ada angka oversupply. Perseroan juga memprediksi pertumbuhan volume penjualan Perseroan tidak jauh berbeda dengan kondisi industri nasional. Konsumsi semen di Indonesia rata-rata terbagi menjadi dua segmen besar. Diantaranya untuk pasar ritel atau bag dan pasar curah. Nah, pasar ritel ini masih memberikan kontribusi sebesar 70%, sedangkan kontribusi pasar curah sebesar 30%. Sementara untuk kebutuhan proyek infrastruktur, semen curah mencapai 10%-12% dari total konsumsi semen Indonesia. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Perseroan terpilih sebagai "The Best Partner for Finance" dari Pelindo III terkait dalam pelayanan kepelabuhan. Dalam rangka mendukung bisnis Kepelabuhanan, Perseroan telah membangun kerja sama dengan Pelindo III dalam hal Pembiayaan Korporasi, SDM, E-Port, serta Cash Management bagi Pengguna Jasa Kepelabuhanan. Cash Management BNI didesain secara customized sesuai dengan kebutuhan Pelindo III dalam pengelolaan keuangan dan pembayaran secara terintegrasi sebagai solusi bisnis yang terpadu. Selain itu Perseroan juga telah mendukung untuk pelayanan cashless di lingkungan pelabuhan Pelindo III yang telah di implementasikan di tujuh cabang Pelindo III. Dalam rangka mendukung Integrated Billing System yang berjalan di Pelindo III, Perseroan telah mengimplementasikan sistem Host to Host Autocollection dan Billing Payment di Pelindo III dengan seluruh channel yang ada di BNI. Dengan implementasi sistem Host to Host tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam hal pelaporan, monitoring transaksi dan rekonsiliasi di Pelindo III, serta memberi kemudahan pembayaran bagi pengguna jasa pelabuhan. PT Sepatu Bata Tbk (BATA). Perseroan akan membagikan dividen interim tahun buku 2017. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, direksi dengan persetujuan dewan komisaris BATA memutuskan pembagian dividen senilai Rp 15,69 per saham, seluruhnya berjumlah Rp 20,40 miliar yang diambil dari laba bersih berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2017 sejumlah Rp 36,96 miliar. Artinya, dividen payout ratio Perseroan sebesar 55,19% dari laba per September. Sementara dividen yield dengan memperhitungkan harga saham hingga akhir sesi satu hari ini sebesar Rp 530 per saham adalah 2,96%. Pembayaran dividen akan dilakukan 20 Desember.
DAILY HIGHLIGHT | 7 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
World Indices Comparison 2017 Year-to-Date Growth Index Country Ytd (%) IHSG Indonesia 13.95% KLSE Malaysia 4.67% STI Singapore 17.93% Hang Seng Hong Kong 28.29% Kospi KS11 S. Korea 22.10% Nikkei 225 Japan 16.02% SSE Comp China 6.13% S&P Sensex India 22.35% DJIA USA 22.36% FTSE 100 UK 2.42% All Ordinaries Australia 5.43%
Monday, 04 Desember 2017
ECONOMIC CALENDER
BBCA : Cash Dividend Rec Date BFIN : Cash Dividend Rec Date SDPC : Right Issue Start Trading TURI : Cash Dividend Dist Date JECC : Cash Dividend Ex Date
CORPORATE ACTION
Tuesday, 05 Desember 2017
POWR : Cash Dividend Rec Date UNVR : Cash Dividend Rec Date CPRO : RUPS Going UNIC : Public Expose Going INCF : Public Expose Going
CORPORATE ACTION
Wednesday, 06 Desember 2017
ECONOMIC CALENDER
ESSA : Right Issue Cum Date JECC : Cash Dividend Rec Date AGRO : RUPS Going BJTM : RUPS Going ITMA : Public Expose Going
CORPORATE ACTION
Thursday, 07 Desember 2017
ECONOMIC CALENDER
MEDC : Right Issue Cum Date MEDC : Warrant Bonus Cum Date BKSL : Public Expose Going RBMS : Public Expose Going
CORPORATE ACTION
Friday, 08 Desember 2017
ECONOMIC CALENDER
MEDC : Right Issue Ex Date CMPP : Right Issue Cum Date ULTJ : Public Expose Going MEDC : Warrant Bonus Ex Date MLPL : RUPS Going
MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months
HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months
Not Rated : Stock is not within regular research coverage
PT MNC Sekuritas MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899
Disclaimer This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Edwin J. Sebayang Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining