371.78 MNC 36 -0.06 (-0.02%) Volume (million share) 12,795 Value (billion Rp) 7,992 Market Cap. 7,368 Average PE 17.6 Average PBV 2.4 Today Trade DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Retail Division Thursday, April 11 2019 Real GDP (YoY) 5.18 Inflation rate (YoY) 2.82 BI 7-days repo rate 6.0 Indonesia Economy LPS rate 7.00 Last (%) Prev (%) 5.17 3.13 6.0 6.75 JCI -0.09 Dow Jones +0.03 S&P 500 +0.35 Global Indexes FTSE 100 0.00 Index d/d (%) YTD (%) +4.58 +12.13 +15.21 +18.27 Nikkei -0.53 +8.36 Last 6,478 26,157 2,888 21,671 21,687 6,478.33 IHSG -6.02 (-0.09%) Crude Oil (USD/ barrel) +0.98 Coal (USD/ton) +1.23 Gold (USD/oz) +0.19 Commodities Nickel (USD/ton) +0.19 Commodity d/d (%) YTD (%) +42.28 -19.45 +2.07 +23.68 CPO (RM/Mton) -3.02 +2.59 Tin (US/Ton) -0.12 +7.06 Last 64.61 82.2 1,305 13,221 2,056 20,850 FX Currency d/d (%) YTD (%) USD/IDR -0.14 +1.65 EUR/USD -0.10 +1.68 GBP/USD -0.30 -2.64 USD/JPY +0.12 -1.20 Last 14,153 1.13 1.31 111.01 FOMC minutes untuk Mar19 mengungkapkan bahwa policy maker di The Fed tidak berharap untuk membuat perubahan pada kebijakan suku bunga pada tahun ini. Be- gitu juga, ECB tetap mempertahankan suku bunga acuan di level rekor terendahnya. Ini merupakan katalis positif terhadap bursa saham terutama di emerging market econo- mies. Pada perdagangan 11Apr, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan supp- resist: 6,426-6,521 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: ACES, BRPT, PTPP, ADRO, dan SMRA. Sebagai katalis negatif, peningkatan pada persediaan minyak mentah di US berpotensi menyebabkan penurunan pada harga minyak mentah dalam jangka pendek . MNCS Update Mayoritas bursa saham di developed economies ditutup variatif. Setelah melemah 2- hari berturut-turut, Dow menguat tipis +0.03% ke 26,157, diikuti oleh penguatan pada S&P 500 (+0.35%). Sebagai pendorong, saham Cisco dan Caterpillar masing-masing menguat signifikan +1.16 dan 0.87%. Penguatan tersebut dipengaruhi oleh The Fed memberikan sinyal bahwa cenderung dovish sepanjang tahun ini. Adapun, FTSE 100 melemah tipis -0.05% sementara DAX menguat +0.47%, di tengah ECB tetap memper- tahankan suku bunga acuan di level rekor terendahnya. Di samping itu, di pasar ko- moditi, harga minyak mentah WTI menguat +0.56% ke USD 64.34 per barel, di tengah persediaan minyak mentah di US berlanjut meningkat. Pada perdagangan 10Apr, sesuai ekspektasi, IHSG melemah tipis -0.09% ke 6,478, di tengah mayoritas bursa saham emerging market economies ditutup variatif, dimana Shanghai menguat tipis +0.07% sementara Nifty index melemah -0.59%. Sebagai pem- berat, sektor agriculture turun signifikan -0.71%; property (-0.54%); dan infrastructure (- 0.38%). Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: BMRI, GGRM, CPIN, KAEF, dan TLKM. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh job openings di US jauh lebih rendah dibandingkan dengan market consensus dan IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global ke level terendah sejak krisis keuangan. Adapun, investor portofolio asing membukukan net buy IDR +342.88 miliar, net buy 6-hari berturut- turut. Global Market www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]Grafik 1. JCI VS Cummulative Annual of Net Buy (Sell) Foreign Page 1 Source: Bloomberg and MNCS
8
Embed
DAILY HIGHLIGHT - mncsekuritas.id · melemah tipis -0.05% sementara DAX menguat +0.47%, di tengah ECB tetap memper-tahankan suku bunga acuan di level rekor terendahnya. Di samping
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
371.78
MNC 36
-0.06 (-0.02%)
Volume (million share) 12,795
Value (billion Rp) 7,992
Market Cap. 7,368
Average PE 17.6
Average PBV 2.4
Today Trade
DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Retail Division
Thursday, April 11 2019
Real GDP (YoY) 5.18
Inflation rate (YoY) 2.82
BI 7-days repo rate 6.0
Indonesia Economy
LPS rate 7.00
Last (%) Prev (%)
5.17
3.13
6.0
6.75
JCI -0.09
Dow Jones +0.03
S&P 500 +0.35
Global Indexes
FTSE 100 0.00
Index d/d (%) YTD (%)
+4.58
+12.13
+15.21
+18.27
Nikkei -0.53 +8.36
Last
6,478
26,157
2,888
21,671
21,687
6,478.33
IHSG
-6.02 (-0.09%)
Crude Oil (USD/ barrel)
+0.98
Coal (USD/ton) +1.23
Gold (USD/oz) +0.19
Commodities
Nickel (USD/ton) +0.19
Commodity d/d (%) YTD (%)
+42.28
-19.45
+2.07
+23.68
CPO (RM/Mton) -3.02 +2.59
Tin (US/Ton) -0.12 +7.06
Last
64.61
82.2
1,305
13,221
2,056
20,850
FX
Currency d/d (%) YTD (%)
USD/IDR -0.14 +1.65
EUR/USD -0.10 +1.68
GBP/USD -0.30 -2.64
USD/JPY +0.12 -1.20
Last
14,153
1.13
1.31
111.01
FOMC minutes untuk Mar19 mengungkapkan bahwa policy maker di The Fed tidak berharap untuk membuat perubahan pada kebijakan suku bunga pada tahun ini. Be-gitu juga, ECB tetap mempertahankan suku bunga acuan di level rekor terendahnya. Ini merupakan katalis positif terhadap bursa saham terutama di emerging market econo-mies. Pada perdagangan 11Apr, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan supp-resist: 6,426-6,521 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: ACES, BRPT, PTPP, ADRO, dan SMRA. Sebagai katalis negatif, peningkatan pada persediaan minyak mentah di US berpotensi menyebabkan penurunan pada harga minyak mentah dalam jangka pendek .
MNCS Update
Mayoritas bursa saham di developed economies ditutup variatif. Setelah melemah 2-hari berturut-turut, Dow menguat tipis +0.03% ke 26,157, diikuti oleh penguatan pada S&P 500 (+0.35%). Sebagai pendorong, saham Cisco dan Caterpillar masing-masing menguat signifikan +1.16 dan 0.87%. Penguatan tersebut dipengaruhi oleh The Fed memberikan sinyal bahwa cenderung dovish sepanjang tahun ini. Adapun, FTSE 100 melemah tipis -0.05% sementara DAX menguat +0.47%, di tengah ECB tetap memper-tahankan suku bunga acuan di level rekor terendahnya. Di samping itu, di pasar ko-moditi, harga minyak mentah WTI menguat +0.56% ke USD 64.34 per barel, di tengah persediaan minyak mentah di US berlanjut meningkat. Pada perdagangan 10Apr, sesuai ekspektasi, IHSG melemah tipis -0.09% ke 6,478, di tengah mayoritas bursa saham emerging market economies ditutup variatif, dimana Shanghai menguat tipis +0.07% sementara Nifty index melemah -0.59%. Sebagai pem-berat, sektor agriculture turun signifikan -0.71%; property (-0.54%); dan infrastructure (-0.38%). Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: BMRI, GGRM, CPIN, KAEF, dan TLKM. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh job openings di US jauh lebih rendah dibandingkan dengan market consensus dan IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global ke level terendah sejak krisis keuangan. Adapun, investor portofolio asing membukukan net buy IDR +342.88 miliar, net buy 6-hari berturut-turut.
PT PP Presisi (PPRE). Perseroan menargetkan kontrak baru tahun 2019 ini sebesar Rp5 triliun-Rp6 triliun. Pencapaian di kuartal 1 sudah Rp1,6 triliun atau, 28% dari target 2019. Terbesar di tol di kisaran Rp1,1 triliun dan overlay (BIM) Bandara In-ternasional Minangkabau Rp75 miliar trans aouth road Rp175 miliar, Patimban Rp94 miliar. Kontrak semester satu ditarget-kan dapat Rp3,5 triliun termasuk (menggaet) PTBA dan Semen Indonesia. Sementara itu perseroan menganggarkan capex pada tahun 2019 sebesar Rp1-1,5 triliun dengan perincian penggunaan 70% dipakai untuk alat berat dan 30% untuk akusisi anoganik yakni soil improvement dan pondasi.
PT PP Properti (PPRO). Perseroan menargetkan pertumbuhan marketing sales meningkat sekitar 20%, diikuti dengan pen-dapatan yang akan meningkat sekitar 17% dan Laba Bersih ditargetkan meningkat sekitar 18%. Ini artinya, pada tahun 2019 marketing sales perseroan akan menjadi Rp4,56 triliun dari Rp3,8 triliun dan laba bersih jadi Rp550 miliar serta pendapatan bakal berada di Rp2,98 triliun. Dilain pihak ditahun 2019 perseroan menyiapkan capex sekitar Rp1,1-1,3 triliun untuk men-danai ekspansi bisnis perusahaan. Pendanaan capex berasal dari kas internal sebesar 30% dan selebihnya dari pinjaman per-bankan dan penerbitan surat utang. Saat ini perseroan tengah merencanakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap III senilai Rp600 miliar untuk menopang capex 2019.
PT Campina Ice Cream Industry (CAMP). Hingga akhir 2018 Perseroan membukukan kenaikan pendapatan 2% yoy menjadi Rp 961,14 miliar. Hal tersebut diikuti dengan laba bersih yang naik 43% yoy menjadi Rp 61,95 miliar di akhir 2018. Keun-tungan di tahun 2018 ditopang dengan penjualan es krim segmentasi anak-anak dan remaja sekitar 60% hingga 70%. Be-berapa merek yang laris seperti Hula-hula dan Tropicana. Dengan melihat kondisi ekonomi dan persaingan di bisnis es krim yang masih cukup ketat, perseroan memproyeksikan pertumbuhan penjualan naik sekitar 7% artinya pendapatan CAMP ta-hun ini akan menjadi Rp 1,03 triliun. Untuk mencapai target tersebut pihaknya bakal merilis 6 produk baru.
Economic News The Fed cenderung dovish. FOMC minutes untuk Mar19 mengungkapkan bahwa policy maker di The Fed tidak berharap untuk membuat perubahan pada kebijakan suku bunga pada tahun ini di tengah kekhawatiran tentang pembicaraan ke-bijakan perdagangan yang sedang berlangsung, negosiasi Brexit, dan kemungkinan yang lebih besar perlambatan ekonomi. (Trading Economics) Persediaan minyak mentah US berlanjut meningkat. Persediaan minyak mentah di US meningkat +7.03 juta barel pada pekan yang berakhir 5Apr, menyusul kenaikan +7.24 juta pada pekan sebelumnya dan lebih tinggi dibandingkan dengan market consensus (+2.29 juta). Sementara itu, persediaan bensin turun -7.71 juta barel, setelah penurunan -1.78 juta pada pekan sebelumnya. (Trading Economics) Tingkat inflasi US sedikit lebih tinggi dari market consensus. Tingkat inflasi di US sebesar +1.9% yoy pada Mar19, lebih tinggi dari level rendah dua setengah tahun 1.5% pada bulan sebelumnya, sedikit di atas market consensus (+1.8%). Harga makanan naik dengan kecepatan lebih cepat sementara deflasi energi mereda. Tingkat inflasi inti sebesar +2.0% dari 2.1% pada bulan sebelumnya, tepat di bawah market consensus (+2.1%). (Trading Economics) ECB mempertahankan suku bunga acuan di 0.0%. European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga acuan di 0.0% pada pertemuan Apr19 dan menegaskannya mengharapkan suku bunga utama tetap pada rekor terendah setidaknya sampai akhir 2019, di tengah kekhawatiran pertumbuhan global. Bank sentral juga berjanji untuk terus menginvestasikan kembali uang tunai dari jatuh tempo obligasi untuk jangka waktu yang lama. (Trading Economics)
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899
Disclaimer This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Edwin J. Sebayang | Head of Retail Research | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52233 Tomy Zulfikar | Research Analyst | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52316 Khazar Srikandi | Research Associate | [email protected] | (021) 2980 3111 ext. 52313