DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewHal Gambar 1. Pohon buah naga11 Gambar 2. Tanaman Semangka di dalam pot.33 Gambar 3. Pemberian pupuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BERBASIS ZONASI
(SMPLB)
Penulis:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk
kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
DAFTAR ISI
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar
bagi guru untuk memahami topik Budidaya Tanaman Buah dalam Pot
(tambulapot). Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit
ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi
yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan indikator
yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk
guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara
mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait
yang memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi,
bahan bacaan tentang aplikasi topik Budidaya Tanaman Buah dalam Pot
(tambulapot) dalam kehidupan sehari-hari, topik ini digunakan
sebagai acuan dalam menyusun program ketrampilan pilihan bagi siswa
tunanetra, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk
memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh
guru, maupun peserta didik, dan deskripsi prosedur mengembangkan
soal HOTS. Komponen-komponen di dalam unit ini dikembangkan dengan
tujuan agar guru dapat dengan mudah memfasilitasi peserta didik
mendeskripsikan prinsip klasifikasi, melakukan aktivitas praktik
penanaman tanaman hortikultura, sekaligus mendorong peserta didik
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Topik budidaya tanaman buah dalam pot (tambulapot) yang
dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas subtopik pengantar
pembibitan dan penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot),
pembibitan tanaman buah dalam pot (tambulapot), dan penanaman
tanaman buah dalam pot. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima
buah LKPD, yaitu 1) Mengenal Cara Berkembang Biak dan Pembibitan
Tanaman Buah, 2) Mengenal Media Tanam, 3) Menyemaikan Bibit Tanaman
Buah, 4)Menanam Bibit Hasil Penyemaian di Polybag; dan 5) Menanam
Tanaman Buah Dalam Pot. LKPD dikembangkan secara aplikatif agar
guru mudah mengimplementasikannya di kelas.
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK
1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
SMPLBN Tunanetra kelas VII:
Tabel 1. Target Kompetensi Dasar
No.
2. Mengenal penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot).
VII
4.7
1. Melakukan pembibitan tanaman buah dalam pot (tambulapot) dengan
memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2. Melakukan penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot) dengan
memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
VII
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian
kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7 di kelas
VII dikembangkan menjadi 6 (enam) indikator untuk ranah pengetahuan
dan 4 (empat) indikator untuk ranah keterampilan.
Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai
dengan tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam
tiga kategori, yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan
indikator pengayaan. Berikut ini rincian indikator yang
dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7 di kelas VII.
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK Pengetahuan
IPK Keterampilan
IPK Penunjang
4.7.1 Mengikuti pembibitan tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
3.7.2 Menjelaskan cara penanaman tanaman buah dalam pot
(tambulapot) dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3).
4.7.2 Mengikuti penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
IPK Kunci
4.7.3 Melakukan pembibitan tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
3.7.4 Mengenal cara penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
4.7.4 Melakukan penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
IPK Pengayaan
3.7.6 Mencontohkan cara penanaman tanaman buah dalam pot
(tambulapot) dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)
APLIKASI DI DUNIA NYATA
Tambulapot dalam Kehidupan Sehari-hari
Perhatikanlah Gambar 1! Kedua gambar tersebut memperlihatkan gambar
pohon buah naga. Adakah perbedaan yang Saudara temukan diantara
kedua gambar tersebut? Kedua gambar tersebut adalah gambar pohon
buah naga merah.
Gambar 1. Pohon buah naga
Perhatikan tempat tumbuh pohon buah naga di kedua gambar tersebut.
Pada gambar pertama pohon buah naga tersebut tumbuh di dalam pot.
Sedangkan di gambar kedua pohon buah naga tumbuh langsung di tanah.
Lahan yang digunakan pada gambar pertama terlihat tidak cukup luas,
hanya sebuah pekarangan saja. Sedangkan di gambar kedua lahan yang
digunakan terlihat luas dengan pohon-pohon yang tinggi dan buahnya
yang menggelantung. Perbedaan yang mendasar dari kedua situasi itu
adalah pada teknik menanam pohon buah naga. Yang selama ini kita
pahami bersama bahwa untuk bercocok tanam dibutuhkan berbagai
kondisi. Diantaranya lahan yang luas dan subur, kecocokan tanaman
dengan iklim tempat tumbuh, sistem pengairan tanaman (apakah hanya
mengandalkan air hujan atau sediaan air cukup melimpah sehingga
memungkinkan tanaman disiram setiap hari), dan lain sebagainya. Hal
yang seringkali menjadi kendala dalam mengembangkan budidaya
tanaman di sekolah adalah ketersediaan lahan. Karena tidak semua
sekolah memiliki lahan yang luas, terutama untuk sekolah-sekolah di
wilayah perkotaan. Selain itu kesuburan tanah juga menjadi kendala.
Hal ini disebabkan posisi sekolah yang tidak selalu berada di
tempat dengan tanah yang subur dan cocok untuk bercocok
tanam.
Contoh tanah yang subur adalah: tanah tersebut mengandung banyak
humus, memiliki PH netral (6,5 atau 7), memiliki tekstur seperti
tanah lempung, mengandung banyak biota di dalamnya seperti cacing
dan undur-undur, serta dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman.
Sedangkan tanah yang tidak subur memiliki ciri: lapisan humus
diatasnya tipis, PH tanah cenderung asam (6 atau lebih kecil lagi)
atau basa (8 atau lebih besar lagi), memiliki tekstur keras, tidak
banyak mengandung biota di dalamnya, bertestur keras atau seperti
pasir.
Tanaman-tanaman yang cocok untuk daerah yang memiliki iklim panas
seperti daerah pantai dan daerah yang berada di dataran rendah
adalah padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat,
dll. Sedang untuk tempat yang berada di tempat yang lebih tinggi
biasanya memiliki iklim lebih sejuk. Untuk daerah sejuk tanaman
yang cocok adalah padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina,
sayur-sayuran, dll. Ada tanaman buah-buahan yang tidak mengenal
iklim dapat tumbuh dengan baik seperti jambu batu. Tapi ada tanaman
yang hanya bisa tumbuh baik di daerah panas seperti mangga dan ada
tanaman yang hanya bisa tumbuh baik di daerah sejuk seperti
apel.
Pada konteks pengembangan keterampilan di SMPLB, budidaya tanaman
dengan metoda tambulapot bisa menjadi pilihan. Karena metoda tanam
tambulapot tidak memerlukan lahan yang luas dan kita dapat bebas
memilih media tanam yang cocok untuk tanaman yang akan
dibudidayakan. Selain pemilihan media tanam, jenis pohon yang akan
ditanam pun dapat lebih leluasa dipilih. Karena tempat tanam yang
cenderung lebih mudah dikondisikan maka dalam penempatannya kita
dapat memilih lokasi yang lebih terjangkau dan aman bagi
anak-anak.
Proses penanaman dimulai dari pemilihan bibit. Untuk tambulapot
diperlukan bibit unggul agar hasil budi daya tanaman bisa
memuaskan. Maka bisa dikatakan pembibitan dan pemilihan bibit
adalah proses yang penting dari keseluruhan proses budi daya
tanaman. Itu sebabnya penting untuk memberi pengalaman pembibitan
pada anak akan sangat bermanfaat jika dia akan mendalami budi daya
tanaman.
Dapatkah Anda menjelaskan manfaat nyata mengenal pembibitan dan
cara penanaman tanaman buah? Dengan mengenal pembibitan dan cara
penanaman tanaman buah serta melakukannya, diharapkan akan menjadi
pengalaman menarik dalam pembelajaran keterampilan bagi anak.
BAHAN PEMBELAJARAN
Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan
pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik cara pembibitan dan penanaman tanaman buah
dalam pot (tambulapot). Bahan pembelajaran dikembangkan dengan
prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan
rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang
digunakan, dan bahan bacaannya.
1. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta untuk mencapai
kompetensi pada topik budidaya tanaman buah dalam pot. Sebelum
menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun desain
aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 3, dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk
mencapai masing-masing indikator yang telah ditetapkan, yang dapat
dicapai dalam empat kali pertemuan. Aktivitas pembelajaran akan
diuraikan lebih rinci, menjadi empat skenario pembelajaran.
Pengembangan skenario pembelajaran mengacu pada kriteria yang
ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun 2016).
Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Indikator Pencapaian Kompetensi
· Mendeskripsikan media pembibitan
· Mendeskripsikan media tanam untuk tambulapor
· Cara penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
· Praktik penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
1. Identifikasi tanaman buah dan cara berkembang biaknya
2. Mengenal media pembibitan
4. Diskusi tentang aktifitas pembibitan tanaman buah dalam
pot
5. Mengenal media tanam
6. Pemilihan bibit unggul
8. Praktik menanam tanaman buah dalam pot (tambulapot)
9. Presentasi hasil penanaman tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
1. Tes Pengetahuan
2. Contoh tanaman buah
4. Buah-buahan yang akan diambil bijinya untuk diolah menjadi
bibit
5. Biji-bijian tanaman buah yang siap untuk disemaikan
6. Media tanam berupa tanah, pupuk, kompos
7. Polybag
8. Pot
·
3.7.5 Mengenal cara penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
3.7.5 Mencontohkan cara pembibitan tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
3.7.6 Mencontohkan cara penanaman tanaman buah dalam pot
(tambulapot) dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)
4.7.5 Mengikuti pembibitan tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
4.7.6 Mengikuti penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
4.7.7 Melakukan pembibitan tanaman buah dalam pot
(tambulapot).
4.7.8 Melakukan penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot)
dengan memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Berkebun adalah salah satu keterampilan yang menyenangkan dan bisa
menjadi hobi yang menghasilkan. Menanam tanaman buah selain
membantu penyediaan kebutuhan buah, pada saat panen nanti sebagian
buahnya dapat dijual. Bisnis pertanian adalah bisnis yang tidak
pernah mati. Karena setiap saat manusia memerlukan buah-buahan
untuk kesehatan mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Saudara akan melakukan
aktivitas berikut. 1) Mengenali bagian-bagian tanaman buah, 2)
identifikasi beberapa tanaman buah; dan 3) membedakan karakteristik
tanaman buah satu dengan yang lainnya berdasarkan caranya
berkembangbiak.
Aktivitas pembelajaran ini akan mencapai indikator 3.7.1., dan
3.7.3 yang dilakukan dengan langsung melakukannya dengan benda
nyata.
Identifikasi tanaman buah, mengenali caranya berkembang biak dan
pembibitannya, dan mengenali media tanam
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
a. Mengenali bagian-bagian tanaman buah melalui observasi langsung
pada contoh tanaman nyata;
b. Mengidentifikasi cara berkembangbiak beberapa tanaman buah yang
tersedia;
c. Mengelompokkan tanaman berdasarkan caranya berkembang
biak;
d. Mengenali beberapa media tanam bibit;
e. Mengenali komposisi media tanam bibit;
f. Mengenali polybag yang digunakan untuk tempat penyemaian.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 2 x 35 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. Buah-buahan utuh;
1. Contoh tanaman buah dalam pot;
1. Contoh media tanam untuk penyemaian;
1. Contoh polybag dengan berbagai ukuran yang digunakan untuk
menyemaikan bibit.
Apa yang Saudara lakukan:
1. Bagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari dua orang.
1. Membagikan LKPD 1. Identifikasi dan mengenali cara berkembang
biak tanaman buah serta identifikasi media tanam bibit.
1. Membimbing peserta didik untuk mempelajari LKPD 1. terlebih
dahulu, dan mempersilakan peserta didik jika ada yang ingin
menyampaikan pertanyaan terkait cara pengisian LK tersebut.
1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengeksplorasi (meraba,
mencium, dan mengidentifikasi secara fisik) buah-buah yang telah
disediakan.
1. Memfasilitas peserta didik untuk mengeksplorasi (meraba,
mencium, dan mengidentifikasi secara fisik) beberapa tanaman buah
dalam pot yang sudah ada.
1. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan curah pendapat
mengenai cara tanaman berkembangbiak dan cara pembibitannya.
1. Peserta didik mengelompokkan buah-buahan yang tersedia
berdasarkan cara pembibitannya.
1. Mendiskusikan hasil curah pendapat, kemudian mengkonfirmasi dan
menyepakati berbagai ciri hasil curah pendapat, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya.
1. Membagikan LKPD 2. Mengenali Media Tanam
1. Meminta peserta didik untuk mempelajari LKPD 2 terlebih dahulu,
dan mempersilakan peserta didik jika ada yang ingin menyampaikan
pertanyaan.
1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengobservasi berbagai media
tanam yang disediakan.
1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengenali polybag berbagai
ukuran.
1. Memfasilitasi peserta didik membuat media tanam sesuai dengan
komposisi yang ada di dalam LK,
1. Memfasilitasi peserta menamai polybag yang sudah dipilih sesuai
dengan media tanam dan ukuran bibitnya.
1. Menilai hasil kerja peserta didik.
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-2
Dalam budidaya tanaman, hal penting yang kita lakukan di awal
adalah memilih bibit tanaman. Pemilihan bibit akan berpengaruh pada
kualitas tanaman yang akan kita tanam. Oleh karena itu pemahaman
tentang bibit yang baik serta bagaimana proses penyediaan bibit
penting untuk diketahui seseorang yang akan terjun ke dunia
budidaya tanaman.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Saudara akan melakukan
aktivitas berikut. 1) Mencontoh cara pembibitan tanaman buah dalam
pot; 2) Mengikuti pembibitan tanaman buah dalam pot; dan 3)
Melakukan pembibitan tanaman buah dalam pot. Aktivitas pembelajaran
ini akan mencapai indikator 3.7.5., 4.7.5, dan 4.7.7. dengan metode
pembelajaran yang berpusat pada anak dimana guru mencontohkan
terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diberi kesempatan untuk
melakukannya sendiri, sebagai unsur pengayaan.
Pembibitan Tanaman Buah dalam Pot
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu:
a. Memilih bibit yang baik untuk dibudidayakan menjadi tanaman buah
dalam pot;
b. Mengikuti cara menyemai bibit tanaman buah dalam pot;
c. Melakukan penyemaian bibit tanaman buah dalam pot.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 35 Menit.
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. Biji buah masih segar dan biji buah kering yang akan disemaikan.
Terdiri dari buah pepaya, apel, dan mangga ;
2. Biji pepaya yang sudah direndam dalam air hangat kuku selama 24
jam.
3. Kertas tissue;
4. Polybag yang sudah diberi media tanam sesuai dengan kebutuhan
tanaman;
5. Besek untuk meniriskan biji yang telah dicuci;
6. Kotak plastik;
7. Pisau;
8. Kulkas
9. Bibit dari biji pepaya, biji apel yang sudah disemaikan. Biji
pepaya butuh waktu 10 hari untuk menyemaikan, biji apel butuh waktu
8 hari untuk menyemaikan.
Apa yang Saudara lakukan:
a. Peserta didik dibagi berkelompok, satu kelompok dua orang.
b. Membagikan LKPD 3. Pembibitan Tanaman Buah dalam Pot kepada
peserta didik. Meminta peserta didik untuk mempelajari LKPD 3
terlebih dahulu.
c. Membimbing peserta didik agar paham apa yang menjadi tugasnya
berdasarkan LKPD 3. Memfasilitasi tanya jawab dengan peserta didik
seputar tugas di LKPD.
d. Membagikan berbagai macam media dan alat yang dibutuhkan.
e. Memberi kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi (meraba,
mencium, dan mengidentifikasi secara fisik) media dan alat yang
akan digunakan.
f. Memberi contoh proses pembibitan berupa menyemaikan biji pada
peserta didik.
g. Membimbing peserta didik untuk melakukan penyemaian biji secara
mandiri.
h. Membagikan LKPD 4. Menanam Bibit Hasil Penyemaian di dalam
Polybag.
i. Memfasilitasi peserta didik untuk memahami aktifitas dalam LKPD
4.
j. Memberi contoh pemilihan bibit hasil penyemaian dan menanamnya
di media tanam dalam polybag.
k. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk melakukan pemilihan
bibit dan penanaman bibit tersebut di polybag.
l. Menilai hasil kerja peserta didik.
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-3
Aktivitas pembelajaran pada pertemuan ini meliputi 1) menjelaskan
cara penanaman buah dalam pot; 2) mengenal cara penanaman buah
dalam pot dengan memberi kesempatan peserta didik untuk
mengeksplorasi (meraba, mencium, dan mengidentifikasi secara fisik)
tahapan penanaman buah yang sudah dijelaskan; 3) mencontohkan cara
penanaman buah di dalam pot; 4) mengikuti penanaman buah dalam pot;
dan 5) melakukan penanaman buah dalam pot.
Aktivitas pembelajaran ini akan mencapai indikator 3.7.2., 3.7.4.,
3.7.6, 4.7.4, dan 4.7.6 dengan menggunakan model pembelajaran
langsung praktik. Pada pertemuan ke-3 ini tujuan yang akan dicapai
adalah melanjutkan dari pertemuan sebelumnya, yaitu penyemaian biji
dan penanaman bibit. Pembelajaran dilakukan selama 3 X 35’.
Menanam Tanaman Buah dalam Pot
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
a. Mengetahui cara penanaman tanaman buah dalam pot.
b. Menirukan cara penanaman tanaman buah dalam pot.
c. Melakukan penanaman tanaman buah dalam pot.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 40 Menit.
(Data Collection, Data Processing, Verification, dan
Generalization)
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
a. Bibit pohon apel, bibit pohon pepaya, bibit pohon mangga;
b. Pot dengan diameter 50 cm;
c. Pecahan genting/pecahan batu bata/kerikil;
d. Tanah merah;
i. Gembor;
j. Air.
a. Peserta didik dijelaskan tujuan pembelajaran pada 3JP
pertemuan.
b. Membagi peserta didik menjadi kelompok yang terdiri dari dua
orang.
c. Membagikan LKPD 5. Menanam Tanaman Buah dalam Pot, peserta didik
diminta untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
d. Memfasilitasi peserta didik mengobservasi bahan dan media yang
telah dibagikan.
e. Memfasilitasi peserta didik untuk memahami apa yang akan
dikerjakan.
f. Melakukan diskusi dan tanya jawab dengan peserta didik mengenai
tugas yang akan dikerjakan.
g. Mencontohkan cara penanaman tanaman buah dalam pot.
h. Meminta peserta didik untuk melakukan penanaman tanaman dalam
pot secara berkelompok.
i. Diskusi akhir mengenai hal-hal yang menarik dari seluruh
kegiatan sejak Aktifitas Pembelajaran 1, Aktfitas Pembelajaran 2,
dan Aktifitas Pembelajaran 3.
j. Melakukan penilaian berdasarkan pengamatan kerja dan hasil kerja
peserta didik.
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Berikut ini lima buah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang
digunakan dalam aktivitas pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Mengenal
cara berkembangbiak tanaman buah; 2) LKPD 2. Mengenal media tanam
bibit; 3) LKPD 3. Menyemaikan bibit tanaman buah; 4) LKPD 4.
Menanam bibit hasil penyemaian di dalam polybag; dan 5) LKPD 5.
Menanam tanaman buah dalam pot.
LKPD 1. Mengenal Cara Berkembangbiak Tanaman Buah
Tujuan: Identifikasi tanaman buah dan caranya berkembangbiak serta
pembibitannya
Alat dan Bahan
Prosedur Kegiatan
2. Secara bergantian amati dan kenali bagian-bagian dari
buah-buahan tersebut.
3. Kenali cara buah-buahan itu dibiakkan.
4. Amati tanaman dalam pot, kenali bagian-bagian yang ada di
tanaman itu.
5. Kenali cara pembibitan buah-buahan tersebut berdasarkan buah dan
tanamannya.
6. Kelompokkan buah-buahan yang ada berdasarkan caranya
pembibitannya.
7. Bandingkan hasil pengamatan cara pembibitan tanaman dikelompokmu
dengan kelompok yang lain.
8. Diskusikan hasil pengamatan tersebut di dalam kelas.
LKPD 2. Mengenal Media Tanam
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengenali media tanam yang cocok untuk
tanaman buah dalam pot
Alat dan Bahan
2. Berbagai jenis media tanam; tanah, kompos, pupuk kandang,
sekam.
Prosedur Kegiatan
1. Lakukanlah pengamatan terhadap berbagai ukuran polybag. Cocokkan
dengan bibit yang akan ditanam (sesuai dengan besar
bibitnya).
2. Buatlah campuran media tanam sesuai komposisi yang ada di tabel
berikut:
No.
2
1
3. Beri nama masing-masing kantung polybag sesuai media tanam yang
disediakan.
LKPD 3. Menyemaikan Bibit Tanaman Buah
Tujuan:
2. Menyemaikan biji buah-buahan untuk mendapatkan bibit yang
baik.
Alat dan Bahan
1. Biji pepaya, biji apel, dan biji mangga yang masih segar dan
yang sudah kering.
2. Biji pepaya yang sudah direndam dengan air hangat kuku selama 24
jam.
3. Kertas tissue.
6. Kulkas.
7. Pisau.
Prosedur Kegiatan
1. Eksplorasi (meraba, mencium, dan mengidentifikasi secara fisik)
biji buah-buahan yang tersedia secara bergantian. Kenali biji dari
buah apa yang ada.
2. Alasi besek dengan kertas tissue kering yang telah dilipat tiga
menyerupai amplop.
3. Cuci bersih biji pepaya kemudian rendam dengan air hangat kuku.
Biarkan 24 jam.
4. Ambil biji pepaya yang sudah direndam selama 24 jam. Pilih
biji-biji yang mengapung kemudian singkirkan. Ambil biji-biji yang
tenggelam dan tiriskan di atas kertas tissue bagian tengah yang
mengalasi besek. Tutupi biji-biji pepaya yang sudah dicuci dengan
lipatan atas dan bawah kertas tissue tersebut.
5. Simpan besek di tempat yang terkena sinar matahari pagi dan
sore.
6. Biji pepaya butuh waktu 10 hari untuk tumbuh tunasnya.
7. Ambil wadah plastik yang tertutup, lapisi bagian dasar wadah
dengan kertas tissue basah.
8. Pilih biji-biji apel yang baik kemudian letakkan di dalam wadah
yang sudah dialasi kertas tissue basah.
9. Tutup wadah plastik dan letakkan wadah tersebut di dalam
kulkas.
10. Biji apel butuh waktu 8 hari untuk tumbuh tunasnya.
11. Ambil biji mangga dan keringkan, jika perlu bisa dijemur di
bawah matahari tapi jangan ketika terik.
12. Kupas kulit luar biji mangga yang bersentuhan langsung dengan
daging buah, dan kulit bagian dalam yang melindungi biji.
13. Biji mangga siap disemaikan dalam polybag yang sudah diisi
media tanam.
LKPD 4. Menanam Bibit Hasil Penyemaian di Polybag
Tujuan:
1. Menanam bibit tanaman buat ke dalam media tanam di
polybag.
Alat dan Bahan
3. Sekop kecil untuk membuat lubang di tanah.
Prosedur Kegiatan
1. Siapkan polybag-polybag yang telah diisi media tanam.
2. Ambil biji pepaya yang sudah disemaikan selama 10 hari. Pilih
bibit pohon pepaya yang merupakan hasil persemaian itu dan
kelompokkan berdasarkan panjangnya. 0,5 cm-1cm dikelompokkan ke
golongan A. 0,1cm-0,4cm dikelompokkan ke golongan B. Biji yang
pecah dikelompokkan ke golongan C.
3. Buat cekungan di media tanam dalam polybag sedalam kira-kira
1cm. kemudian letakkan bibit pohon pepaya dalam lubang itu, tutup
lubang dengan tanah. Kemudian siram agar tanam menjadi
lembab.
4. Letakkan polybag yang sudah ditanami ditempat yang disinari
matarahi pagi dan sore. Jangan lupa untuk menyiraminya setiap pagi
agar kelembaban media tanam terjaga.
5. Ambil wadah plastik dari dalam kulkas yang sudah disimpan selama
8 hari. Pilih bibit apel yang kecambahnya tumbuh baik.
6. Buat cekungan sedalam lebih kurang 2-3cm. Letakkan bibit hasil
penyemaian biji apel di dalam lubang kemudian tutup lubang tersebut
dengan media tanamnya. Tepuk-tepuk dengan lembut untuk memadatkan
tanah, hati-hati jangan terlalu keras menepuknya karena tanah harus
tetap gembur agar mudah didorong oleh tunas yang tumbuh.
7. Sirami agar media tanam menjadi lembab.
8. Tempatkan polybag yang sudah ditanami bibit pohon apel di tempat
yang disinari matahari sepanjang hari, tapi jaga supaya tidak
terlalu terik.
9. Jangan lupa sirami setiap pagi dan sore agar tetap lembab.
10. Siapkan polybag berdiameter agak besar (sekitar 20 cm) yang
sudah diisi media tanam.
11. Buat cekungan di tengah-tengah sedalam kurang lebih 3 cm.
Tempatkan biji mangga yang sudah dikupas dalam cekungan itu.
12. Timbun dengan tanah agar biji mangga berdiri melintang dengan
bagian lembaganya menghadap ke atas, hati-hati terbalik.
13. Tempatkan polybag yang sudah ditanami biji mangga di tempat
yang terkena sinar matahari sepanjang hari. Hindari sinar matarahi
yang terlalu terik. Sirami setiap pagi dan sore agar tetap
lembab.
LKPD 5. Menanam Tanaman Buah Dalam Pot
Tujuan: memindahkan bibit tanaman dari polybag ke dalam pot.
Alat dan Bahan
a) Bibit pohon apel, bibit pohon pepaya, bibit pohon mangga;
b) Pot dengan diameter 50 cm;
c) Pecahan genting/pecahan batu bata/kerikil;
d) Tanah merah;
i) Gembor;
j) Air.
Prosedur Kegiatan
1. Kenali terlebih dahulu alat dan media yang akan digunakan dalam
kegiatan ini.
2. Diskusikan dengan teman dan guru manfaat dari alat dan bahan
yang telah disediakan.
3. Kenali bibit tanaman yang akan digunakan.
4. Siapkan tiga buah pot masing-masing untuk tanaman apel, pepaya,
dan mangga.
5. Campur media tanam yang tersedia sesuai komposisi berikut:
Tanaman
Apel
1
1
1
Pepaya
2
1
Mangga
1
1
1
6. Beri nama pot sesuai dengan media tanam yang telah dibuat.
7. Letakkan pecahan genting/pecahan batu bata/kerikil di bagian
dasar pot.
8. Tambahkan sedikit media tanam untuk menutupi pecahan
genting/pecahan batubata/kerikil tersebut.
9. Cabut kantung polybag dari bibit sehingga bibit tidak lagi
bersarung.
10. Letakkan bibit yang sudah dicopot sarung polybagnya di dalam
pot.
11. Tambahkan media tanam untuk menahan bibit agar berdiri
tegak.
12. Rapikan media tanam di dalam pot setelah bibit berdiri
tegak.
13. Siram tanaman dengan air satu ember.
14. Pindahkan pot berisi tanaman tersebut ke tempat yang teduh
(tidak langsung terkena matahari).
1. Bahan Bacaan
Pembibitan dan Penanaman Tanaman Buah dalam Pot (Tambulapot)
Indonesia sebagai negara kepulauan tropis memiliki banyak sekali
jenis tanaman buah. Dari mulai Aceh hingga Papua tidak terhitung
banyaknya jenis tanaman buah. Di pulau Sumatera ada Rambutan Binjai
dan Duku Palembang yang terkenal, sementara di Kalimantan ada Jeruk
Pontianak dan Nanas Banjarmasin. Di Pulau Jawa ada Salak Pondoh dan
Jambu Air Semarang, sedangkan di Papua ada Matoa. Perbedaan iklim
dan jenis tanah memberikan keberagaman yang tinggi. Satu jenis
tanaman buah tetapi memiliki tempat tumbuh yang berbeda akhirnya
menghasilkan varietas yang juga berbeda. Itulah sebabnya budidaya
tanaman buah mejadi ilmu dan aktifitas yang menarik untuk
dipelajari dan dipraktikkan. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan saat kita akan melakukan budidaya tanaman:
a. Pemilihan jenis tanaman
Perbedaan iklim secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman buah. Tanaman buah di dataran tinggi cenderung
memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tanaman buah di dataran
rendah. Hal ini berpengaruh pada produktifitas tanaman buah
tersebut. Bisa jadi tanaman apel bisa tumbuh di dataran rendah yang
hawanya panas. Tapi belum tentu dia akan menghasilkan buah sebanyak
tanaman apel yang tumbuh di gunung meskipun keduanya mendapatkan
perlakukan yang sama.
Begitu juga sebaliknya. Tanaman rambutan mungkin bisa tumbuh jika
ditanam di dataran tinggi. Tapi kualitas buah yang dihasilkan
(kalau tanaman tersebut mampu berbuah) belum tentu sama dengan
tanaman rambutan yang di tanam di daerah panas meskipun mendapatkan
perlakuan yang sama.
Oleh karenanya pemilihan jenis tanaman sangat penting dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai hal diantaranya kecocokan tanaman
buah dengan iklim tempat dia akan hidup.
b. Pemilihan Tempat Tanaman Buah
Pada hakikatnya, makhluk hidup tempat tumbuh yang sesuai dengan
kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Saat ini ada cara lain
budidaya tanaman buah selain cara konservatif yang sudah lama
dikenal. Cara konservatif yang dimaksud adalah menanam tanaman
langsung di tanah. Cara ini akan memberi keleluasaan tanaman untuk
tumbuh dan berkembang karena tempat yang luas. Tetapi tidak dapat
dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki cukup lahan.
Cara lain yang sekarang dikembangkan adalah penanaman di dalam pot
(tambulapot). Penanaman dengan cara ini hanya memerlukan lahan yang
secukupnya saja sehingga metode tambulapot lebih memberikan
keleluasaan bagi mereka yang tidak cukup memiliki lahan luas.
Gambar 2. Tanaman Semangka di dalam pot.
Sumber gambar dari: www.bertaniorganik.com
Bibit tanaman akan langsung berpengaruh terhadap tanaman buah yang
akan dibudidayakan. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman
buah yang subur, sehat, tidak mudah terserang hama penyakit, dan
produktif.
Untuk tanaman buah berkayu seperti jeruk, pilihlah bibit yang
batangnya lurus dan sudah bercabang (jika tingginya sudah lebih
dari satu meter) serta tanpa sambungan. Sedangkan tanaman tidak
berkayu dapat dipilih dengan melihat daunnya yang sehat.
Di bagian berikutnya bahan bacaan ini akan dijelaskan lebih detil
lagi masalah pembibitan.
d. Cara Penanaman
Penanaman tanaman buah ada dua cara, generatif dan vegetatif. Cara
generatif adalah cara yang melibatkan penyerbukan pada bunga yang
nantinya menghasilkan buah. Jadi cara tanam generatif adalah
penanaman menggunakan biji buah langsung. Kelebihan cara ini adalah
kita akan mendapatkan tanaman buah yang kokoh akarnya dan memiliki
pertumbuhan yang alami. Kekurangannya cara ini membutuhkan waktu
yang lama karena tanaman harus cukup umur untuk berbuah dan sifat
tanaman yang tumbuh belum tentu sama dengan tanaman inangnya.
Sedang cara vegetatif adalah cara yang memanfaatkan pertumbuhan
bagian tubuh tanaman untuk dijadikan bibit. Akar tanaman dipancing
untuk tumbuh dibagian tertentu untuk kemudian bagian tersebut
dipisahkan dari inangnya dan ditanam menjadi bibit. Kelebihan cara
ini adalah tanaman akan cepat berbuat. Karena tanaman tersebut
memiliki kematangan yang sama dengan tumbuhan inangnya. Sifat
tananamnnya pun relatif sama dengan inangnya. Kelemahan cara ini
adalah tanaman buah yang dihasilkan tidak dukup kuat. Untuk
penanaman akan dibahas lebih detil lagi di bagian berikutnya.
Penanaman yang digunakan adalah dalam pot (tambulapot).
e. Perawatan
Bicara soal perawatan tanaman tidak akan pernah lepas dari
penyiraman dan pemupukan. Untuk Indonesia yang memiliki curah hujan
cukup tinggi di waktu-waktu tertentu mungkin tidak perlu dilakukan
penyiraman secara rutin. Karena penyiraman telah dilakukan oleh
hujan. Yang perlu diperhatikan jangan sampai tanaman terlalu basah
hingga terjadi pembusukan pada bagian akarnya. Tetapi ketika
memasuki musim panas perlu penyiraman secara rutin untuk
menghindari kekeringan pada tanaman. Untuk pemupukan, tanaman buah
yang ditanam dalam pot (tambulapot) perlu perhatian lebih karena
nutrisi tanaman tersebut sangat tergantung penambahan mengingat
lahan tempat dia tumbuh.
Gambar 3. Pemberian pupuk pada tanaman dalam pot.
sumber: www.situsbunga.com
f. Penataan dan Pemangkasan
Pada tanaman buah, penataan dan pemangkasan selain berfungsi untuk
keindahan juga berakibat pada produktifitas. Karena jika tanaman
memiliki daun dan dahan yang terlalu rimbun akan menyebabkan buah
yang tumbuh menjadi sedikit atau bentuknya
kecil. Sedangkan jika daunnya terlalu sedikit, akibatnya tanaman
akan kekurangan makanan sehingga buah yang tumbuh tidak
memuaskan.
Gambar 4. Contoh pemangkasan pada tanaman buah.
sumber: www.8village.com
g. Penggantian Media Tanam
Penggantian media hanya dilakukan untuk tanaman buah yang ditanam
di dalam pot (tambulapot). Media tanam yang sudah terlalu lama
digunakan akan menjadi tidak produktif lagi. Sehingga akan
mengganggu pertumbuhan tanaman buah. Karena media tanam tersebut
akan rusak sehingga tidak mampu lagi menyimpan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman.
Gambar 5. Penggantian Media Tanam
sumber: www.kabartani.com
Pembibitan Tanaman Buah Dalam Pot (Tambulapot)
Secara umum ada tiga macam cara pembibitan yang selama ini dikenal
oleh masyarakat; yaitu dengan cara generatif yakti pembiakan dengan
biji, dan cara vegetatif yang terdiri dari penyambungan, cangkok,
dan anakan.
Gambar 6. a. Contoh pembiakan dari biji; b. Contoh pembibitan
dengan cara okulasi;
c. Contoh pembibitan dengan cara cangok; d. contoh pembibitan
dengan cara anakan.
Berikut akan disajikan cara pembibitan empat jenis tanaman buah
dari tempat tumbuh yang berbeda. Untuk tanaman buah dataran tinggi
akan disajikan pembibitan pohon apel dan pohon pepaya. Sedang
tanaman buah dataran rendah akan disajikan pohon mangga. Akan
dibahas secara pembibitan untuk masing-masing tanaman yang dapat
dilakukan oleh anak tunanetra yaitu pembibitan dengan biji.
1. Pohon Apel
Apel adalah buah yang kaya serat serta banyak mengandung vitamin A
dan C. Warna kulitnya yang merah, merah kekuningan, kuning, atau
hijau menunjukkan banyaknya jenis Apel. Kita akan bahas proses
pembibitan tanaman Apel.
Pembibitan Dengan Biji
a. Pilih biji apel yang berasal dari buah apel yang baik. Letakkan
biji-biji tersebut di atas kertas atau kain dan biarkan hingga
biji-biji tersebut kering.
b. Bungkus menggunakan kertas tisu yang sudah dibasahi kemudian
simpan di dalam wadah tertutup. Kemudian letakkan wadah tersebut di
tempat dengan suhu 4,4-10 derajat celcius (bisa diletakkan di dalam
kulkas) selama 8 (delapan) hari.
c. Di hari ke 8 tunas biasanya sudah tumbuh. Bibit pun siap
dipindahkan ke media tanam. Komposisi media tanam yang baik untuk
pohon apel berupa tanah gembur:pupuk kandang adalah 2:1.
d. Siapkan media tanam tanah dengan ph normal di dalam polybag,
kemudian buat cekungan sebesar dua hingga tiga kali besar bibit.
Letakkan bibit di cekungan itu lantas timbun dengan tanah.
Tepuk-tepuk sedikit agar tanah agak padat dan terakhir siram dengan
air secukupnya. Tempatkan polybag di tempat yang terkena sinar
matahari langsung dengan suhu kamar selama 3-4 pekan.
e. Setelah tumbuh daun 5-7 lembar, bibit pohon apel ini siap untuk
dipindahkan ke pot yang lebih besar.
Selain pembibitan dengan cara biji, pohon apel juga bisa dibiakkan
dengan pembibitan cara penyambungan (okulasi) dan cangkok. Tetapi
pohon apel bukanlah jenis tanaman yang dapat dibiakkan dengan
pembibitan cara anakan.
2. Pohon Pepaya
Pepaya merupakan buah yang banyak digemari karena rasa manis dan
buah ini cukup memasyarakat karena harganya relatif murah. Mari
kita bahas proses pembibitannya.
Pembibitan Dengan Biji
a. Pilih buah pepaya yang akan diambil bijinya untuk jadi bibit.
Kemudian rendam biji-biji pepaya tersebut dalam air hangat kuku
selama 24 jam. Nanti akan ada sebagian biji yang mengapung dan
sebagian lagi tenggelam. Pilih biji yang tenggelam untuk dijadikan
bibit sedangkan yang mengapung dibuang saja.
b. Cuci biji yang telah dipilih kemudian bungkus dengan kain dengan
cara seperti melipat kain menjadi tiga bagian sehingga seluruh biji
pepaya tertutup kain. Letakkan di wadah yang berongga (seperti
besek bambu) biarkan air bekas cucian yang ada di biji meniris
sendiri, jangan diperas. Letakkan di tempat yang terkena sinar
matahari pagi dan sore saja dengan suhu sekitar 30 derajat
celcius.
c. Pada hari ke sepuluh tunas mulai bermunculan, siapkan media
tanam dalam polybag untuk memindahkan biji yang sudah tumbuh tunas.
Ututan pemindahan tunas adalah sebagai berikut: tunas yang
panjangnya 0,5cm-1cm ditanam terlebih dahulu, kemudian tunas yang
panjangnya 1mm-4mm, terakhir biji yang baru pecah dan akan tumbuh
bakal tunas.
d. Untuk biji yang belum tumbuh tunas, bisa diulang kembali tahap
pemilihan mulai dari langkah pertama. Hal ini bisa dilakukan
sebanyak tiga kali. Jika pada pengulangan ketiga masih ada biji
yang tidak tumbuh tunas berarti biji tersebut memang bukan bakal
bibit yang baik.
e. Siapkan media tanam dalam polybag untuk menyemaikan biji.
Perbandingan media tanam yang baik untuk penyemaian pohon pepaya
berupa tanah:kompos:sekam adalah 1:1:1.
Pohon pepaya juga bisa dibiakkan dengan pembibitan cangkok.
3. Pohon Mangga
Mangga banyak mengandung vitamin C dengan jenis yang beragam.
Tiap-tiap daerah memiliki mangga khas sesuai dengan daerahnya.
Daerah penghasil mangga yang terkenal di Indonesia adalah
Indramayu, Cirebon, dan Probolinggo. Berikut akan dibahas proses
pembibitan tanaman mangga.
Pembibitan Dengan Biji
a. Pilih biji mangga dari buah yang bagus kemudian dikeringkan
dengan cara diangin-angin, jangan dijemur. Setelah kering, buang
kulit luar biji (yang bersentuhan langsung dengan daging buah) dan
lapisan tipis biji.
b. Sediakan media tanam berupa polybag dengan ukuran cukup besar
yang diisi dengan tanah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan
1:1.
c. Buat cekungan hingga cukup untuk menanam biji dalam keadaan
melintang. Perhatikan bagian lembaga biji menghadap ke atas.
d. Setelah biji diletakkan tutup dengan tanah dan pastikan biji
tersebut ditopang dengan kuat oleh tanah, tetapi biarkan bagian
lembaganya tetap bebas (tidak tertutup tanah).
e. Terakhir tempatkan polybag di tempat yang cukup sinar matahari,
jangan lupa disiram setiap pagi dan sore hari.
Pohon mangga bisa juga dilakukan pembibitan dengan cara cangkok dan
okulasi.
Jika penyemaian telah berhasil dan menghasilkan tunas yang siap
tanam, maka tibalah saatnya untuk bertanam. Di sini kita akan
membahas budidaya tanaman atau bercocok tanam di dalam pot
(tambulapot).
Penanaman Tanaman Buah dalam Pot (Tambulapot)
Setelah bibit cukup umur tibalah saatnya untuk memindahkan bibit
tanaman tersebut ke dalam pot yang menjadi tempat tumbuh tanaman
tersebut. Pot yang digunakan perlu disesuaikan dengan besarnya
tanaman nanti ketika dia mulai tumbuh dan berbuah. Media tanam yang
digunakan juga disesuaikan dengan kebutuhan tanaman buah tersebut
untuk tumbuh menjadi pohon yang sehat dan produktif.
Pot yang digunakan tidak harus pot khusus. Saudara dapat
memanfaatkan benda yang sudah tidak terpakai lagi seperti ember
bekas untuk menanam pohon buah-buahan dalam pot. Cukup dilubangi
bagian dasar ember bekas tersebut untuk tempat air mengalir jika
kelebihan ketika menyiram.
Perhatikan gambar-gambar berikut ini!
Gambar 7. a. Tanaman apel dalam pot; b. Tanaman mangga dalam
pot;
c. Tanaman nanas dalam pot; d. Tanaman pepaya dalam pot.
sumber: https://www.faunadanflora.com;
https://www.jualbenihmurah.com; https://today.line.me;
https://ilmubudidaya.com
Empat gambar di atas adalah contoh tanaman yang ditanam dalam pot
(tambulapot). Tidak perlu lahan lebar, bisa ditempatkan di
pekarangan atau di teras rumah, buahnya pun tidak kalah kualiatas
dan kuantitasnya dibandingkan dengan tanaman buah yang dari
kebun.
Sekarang marilah kita bahas penanaman bibit tanaman buah yang sudah
cukup umur ke dalam pot. Untuk tanaman dalam pot yang perlu
diperhatikan adalah besarnya pot. Saat memindahkan bibit tanaman
yang belum dewasa jangan lupa pertimbangkan besarkan pohon ketika
tumbuh dan berbuah nanti.
Secara umum yang perlu dijaga adalah jangan sampai akar tanaman
rusak karena proses pemindahan. Hal ini akan menyebabkan tanaman
menjadi stress dan berpotensi mati.
Ada dua cara untuk melepaskan bibit tanaman dari polybag:
a. Menyobek plastik polybag jika plastik tersebut tipis. Jika hal
ini yang dilakukan maka akar tanaman tidak akan banyak mengalami
banyak perubahan kondisi. Sehingga cara ini cukup aman karena tidak
akan menyebabkan tanaman stress.
Setelah kantung polybag disobek kita akan mendapatkan bibit yang
tidak bersarung. Bibit ini tinggal diletakkan dalam pot yang telah
disiapkan.
b. Memiringkan polybag tersebut kemudian menekan-nekannya untuk
membuat tanahnya menjadi gembur, jika perlu lakukan tekanan putaran
pada dinding polybag itu. Setelah dirasa cukup gembur balikkan
bibit tersebut hingga polybag nya terlepas. Tahan bibit dengan
tangan lain agar bibit tidak terjatuh. Setelah terlepas letakkan
bibit tersebut di pot yang telah disiapkan sebagai tempat tumbuh
tanaman tersebut.
Untuk menyiapkan pot, pilihlah pot yang cukup besar untuk tempat
tumbuh tanaman. Letakkan pecahan genting, bata merah, atau kerikil
di dasar pot untuk menghalangi tanah atau media tanam menutupi
lubang sehingga menghambat air lebih siraman keluar dari pot.
Karena jika terlalu banyak air tertahan dalam pot maka akar akan
membusuk dan berakibat tanaman mati.
1. Pohon Apel
Pohon apel termasuk tanaman dataran tinggi yang butuh udara sejuk
untuk dapat tumbuh dengan baik. Media tanam yang dibutuhkan pohon
apel sama dengan media tanam untuk bibit yaitu tanah:sekam:pupuk
kandang adalah 1:1:1. Jika mungkin pastikan ph tanah netral tidak
asam dan tidak basa. Kelembaban media tanam perlu terus
diperhatikan dengan membuat jadwal penyiraman meskipun idealnya
pohon apel disiram dua kali perhari. Di musim hujan penyiraman bisa
dilakukan 1-2 kali saja sepekan. Sedang di musim kemarau penyiraman
dilakukan 3-4 kali sepekan.
Karena batang pohon apel yang ditanam di botol tidak sebesar batang
pohon apel yang ditanam di tanah, maka perlu juga dibuat penyangga
apalagi kalau buah dari pohon apel itu cukup lebat.
Pilih bibit apel yang sudah memiliki tinggi sekitar 25 cm dan
tumbuh daun kira-kira 5-7 lembar. Lepaskan bibit dari kantung
polybag dan letakkan bibit tersebut di pot yang telah
disiapkan.
2. Pohon Pepaya
Siapkan tempat tanam berupa pot berukuran besar dengan diameter
minimal 40 cm dan pastikan bagian bawahnya memiliki lubang
drainase. Siapkan pula media tanam pepaya yaitu berupa campuran
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Bisa pula
ditambahkan sekam bakar atau sekam mentah
3. Pohon Mangga
Media tanam untuk pohon mangga cukup dengan tanah:pupuk kandang
berupa 1:1. Mangga termasuk tanaman yang berbuah cukup banyak.
Karena itu terlu siapkan penyangga pada batangnya agar tanaman ini
dapat menahan beban buahnya.
Pastikan pohon yang dipindah di dalam pot berdiri tegak dan
tertahan dengan baik oleh media tanam yang baru. Bila perlu
tusuk-tusuk tanah yang berada di pinggiran pot menggunakan kayu
agar media tanam tercampur dengan baik tanpa mengganggu akar
tanaman. Kemudian siram dengan satu ember air untuk
melembabkan.
Terakhir hindarkan pot tersebut dari sinar matahari langsung selama
6 pekan atau sampai tanaman beradaptasi dengan media yang
baru.
Selanjutnya pot berisi tanaman dapat diletakkan di tempat terbuka
sesuai dengan sifat dan kebutuhannya terhadap cahaya matahari serta
lanjutkan perawatan hingga tanaman berbuah.
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh penilaian yang dapat dilakukan untuk
menilai kemampuan anak berdasarkan kondisi nyatanya.
1. Penilaian Pengetahuan
Lakukan tanya jawab secara acak pada setiap anak mengenai teori dan
pengetahuan tentang topik yang sedang dipelajari. Setiap anak bisa
mendapatkan beberapa pertanyaan tergantung kompleksitas dan
keluasan materi. Disediakan rubrik penilaian peserta didik oleh
guru agar terhindar dari subjektifitas.
Contoh rubrik:
3: bisa menjelaskan dan menambahkan keterangan tambahan dari
pertanyaan.
Nilai diperoleh dari pembagian:
Penilaian Keterampilan terbagi menjadi dua bagian yaitu nilai
pengamatan individu dan nilai pengamatan kelompok. Untuk nilai
pengamatan individu dilakukan selama proses pembelajaran. Sedang
nilai pengamatan kelompok dilakukan ketika kelompok melakukan
presentasi dan memberikan kesimpulan atas apa yang sudah
dilakukan.
Untuk nilai pengamatan dilakukan secara perkelompok untuk
memudahkan rentang penilaian. Jadi penilaian merupakan perbandingan
antar individu di dalam kelompok dengan rentang 70-90.
Pengamatan meliputi, diantaranya:
b. Mengikuti proses secara utuh.
c. Menampilkan sikap antusias dalam mempelajari materi.
d. Melaksanakan pembelajaran secara baik.
e. Memberikan hasil kerja yang tuntas sesuai dengan tuntutan
LKPD.
Sedangkan untuk penilaian kelompok dapat dibuat tabel seperti
contoh berikut:
No
Kelompok
2.
Semangka
· Dita
· Dito
85
75
80
Dita memperlihatkan kesungguhan meskipun Dito lebih banyak pasif
dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh Dita. Keduanya
menyelesaikan pekerjaan bersama.
Keduanya terlihat kompak ketika presentasi, tetapi kesimpulan yang
diambil lebih berdasarkan bahan bacaan, sedangkan analisa pekerjaan
yang dilakukan cukup tajam.
3.
Anggur
· Yuni
· Agil
70
70
70
Agil terlihat lebih dominan sementara Yuni tidak menunjukkan
minatnya dalam pelajaran bercocok tanam ini. Kelompok Anggur dapat
menyelesaikan pekerjaannya meskipun Yuni hanya mengambil peranan
yang sangat sedikit.
…
Tabel di atas adalah contoh penilaian kelompok. Mengingat pekerjaan
yang dlakukan bersifat kelompok maka penilaian proses dan hasil
sebagai kelompok juga perlu dilakukan disamping penilaian yang
sifatnya individu. Penilaian klompok meliputi kerjasama, kemampuan
mengelola pekerjaan bersama, antusias anggota kelompok dalam
mengikuti pelajaran, dan hal-hal lain yang dirasa perlu untuk
dinilai dalam kelompok.
KESIMPULAN
Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.7. Mengenal cara
pembibitan dan penanaman tanaman buah dalam 4.7. Melakukan
pembibitan dan penanaman tanaman buah dalam pot (tambulapot) dengan
memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berdasarkan
karakteristik yang diamati di kelas VII SMPLB. Berdasarkan KD
pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator yang dikembangkan dapat
mencapai level analisis (C3). Artinya, KD ini sudah menuntut
Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada peserta
didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi
peserta didik dapat melakukan keterampilan yang harus dimiliki
peserta didik. Hal ini berarti Saudara perlu memberikan ruang dan
waktu kepada untuk mengembangkan kemampuannya untuk menghasilkan
produk berupa tanaman buah dalam pot mulai dari proses
pembibitannya hingga penanaman.
Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik
memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Bagi anak tunanetra
kemampuan ruang untuk dapat memperkirakan kebutuhan tidaklah mudah.
Kemampuan imajinasi yang didasari pemahaman tentang konsep ruang
akan menunjang berpikir tingkat tingginya. Disamping itu pengajaran
keterampilan atau yang biasa dikenal dengan sebutan pra-vokasional
adalah upaya untuk pembekalan bagi peserta didik selepas sekolah
nanti. Oleh karena itu, aktivitas pembelajaran pada subtopik
budidaya tanaman buah dalam pot, dengan metode praktik langsung dan
diskusi melalui tiga kali pertemuan. Seperti telah diketahui, model
pembelajaran ini merupakan model yang dapat membekalkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi dan pengalaman kepada peserta didik. Ketika
implementasi, pembelajaran juga dipandu dengan menggunakan LKPD
yang dirancang untuk memudahkan penguasaan konsep sesuai tingkat
kognitifnya dan penguasaan keterampilan yang mengedepankan
konstruktivisme. Artinya, peserta didik memperoleh konsep dengan
merumuskannya terlebih dahulu.
Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam pola
penilaian yang tidak lagi berdasarkan pada paper base. Penilaian
dilakukan dengan metode wawancara dan pengamatan proses serta hasil
yang diperoleh siswa diakhir pembelajaran. Jenis pertanyaan yang
diajukan masih didominasi pada taraf level kogintif L1 pengetahuan
dan pemahaman (dari C1 – C3). Lebih dari itu, Saudara perlu
mengembangkan soal-soal pengetahuan subtopik ini pada tingkat level
berpikir yang lebih tinggi lagi. Artinya, Saudara dituntut dapat
memfasilitasi peserta didik agar dapat memecahkan soal-soal yang
mengedapankan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu,
Saudara perlu terus menyusun bank soal yang relevan dengan
indikator yang telah dikembangkan.
UMPAN BALIK
Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu
mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta
umpan baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini
dengan objektif dan jujur dengan memberikan tanda silang (X) pada
kriteria yang menurut saudara tepat.
Lembar Persepsi Pemahaman Unit
No
Aspek
Kriteria
1
2
3
4
1.
Memahami dengan baik semua indikator yang telah dikembangkan di
unit ini.
2
3
4
5
6
7
Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja peserta didik yang
dikembangkan.
8
9
10
Jumlah
40
: Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu membaca ulang unit ini
dan mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai
Saudara memahaminya.
70-79
: Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan penilaian
berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian yang belum
dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89
> 90