Top Banner
1 Hak-hak Tenaga Kerja Wanita terkait dengan Kesehatan Kerja disampaikan dalam rangka Pembinaan Perlindungan Hak-hak Tenaga Kerja Wanita di Perusahaan .
44

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Mar 19, 2016

Download

Documents

lavonn

Hak-hak Tenaga Kerja Wanita terkait dengan Kesehatan Kerja disampaikan dalam rangka Pembinaan Perlindungan Hak-hak Tenaga Kerja Wanita di Perusahaan. DAFTAR RIWAYAT HIDUP. 2. 1. NAMA: SIGIT PRIYANTO 2. TANGGAL LAHIR: 9 AGUSTUS 1968 - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1

Hak-hak Tenaga Kerja Wanitaterkait dengan

Kesehatan Kerja

disampaikan dalam rangka Pembinaan Perlindungan Hak-hak Tenaga

Kerja Wanita di Perusahaan

.

Page 2: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP1. NAMA : SIGIT PRIYANTO2. TANGGAL LAHIR : 9 AGUSTUS 19683. ALAMAT KANTOR : JL. DUKUH MENANGGAL NO. 124 – 126 SURABAYA4. E-MAIL : [email protected]

[email protected]

5. PENDIDIKAN TERAKHIR : ( S2 ) SUMBER DAYA MANUSIA

PENDIDIKAN NON FORMAL

1. DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN2. PRACTICAL TRAINING THE GLOBALLY HARMONIZED SYSTEM (PENGELOLAAN B3)3. SPECIALIS/AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KIMIA / SMK34. BIMTEK PENERAPAN PRODUKTIVAS RAMAH LINGKUNGAN5. BIMTEK GREEN PRODUKTIVITY ENVIRONMENT HEALTY AND SAFETY6. BIMTEK IMPLEMENTASI QUANTITATIVE RISK ASSESMENT DI INDUSTRY7. BIMTEK DOKTER PENASEHAT, DOKTER PEMERIKSA/DOKTER PERUSAHAAN8. BIMTEK WORLD CLAS SAFETY CULTURE/KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA9. PELATIHAN PENGAWASAN PEKERJA ANAK10. BIMTEK PENGAWASAN PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA11. TOT HIV/AIDS DARI GLOBAL FUND AMERIKA AND UNIVERSITAS INDONESIA 12. PENANGANAN KASUS TKI/TRAFIKING13. REFORMASI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HUKUM HAM RI)14. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TINGKAT IV (DIKLATPIM IV)15. WAWASAN KEPEMIMPINAN (WASPIM)

222

Page 3: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PENGALAMAN 1. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MADYA2. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MUDA4. PENGAJAR DIKALT DAN SERTIVIKASI CALON AHLI K3 KIMIA5. SAKSI AHLI / KETERANGAN AHLI BIDANG KETENAGAKERJAAN

PENGALAMAN ORGANISASI1. ANGGOTA ASOSIASI HIPERKES JAWA TIMUR2. ASOSIASI PENGAWS KETENAGAKERJA SE-JAWA TIMUR3. ANGGOTA DEWAN PENGUPAHAN PROVINSI

PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA

SATYA LANCANA KARYA SATYA DARI PRESIDEN RI

PENGHARGAAN SELAKU ANGGOTA DEWANPENGUPAHAN PROVINSI JAWA TIMUR

333

Page 4: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Hubungan Kerja dan

Hak-hak Tenaga Kerja Wanita

Page 5: DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Page 6: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

The Male Brain

Page 8: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERLU PERLINDUNGAN K3

Page 9: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

9

Aku harus tampil beda mas

Page 10: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

10

TANDA – TANDA ANEMIA GIZI BESITANDA – TANDA ANEMIA GIZI BESI

Telapak Tangan Tampak Pucat

Pucat Normal

- Lesu - Lelah - Letih - Lemah - Lalai

Page 12: DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Page 13: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dr Boyke Dian Nugraha, Sp OG

“Seminar Keharmonisan Kehidupan Seksual dalam menunjang Produktifitas Kerja”

Page 14: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

“Seminar Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan”

Page 15: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

“Seminar Kesehatan Reproduksi & Wanita Pekerja”

Page 16: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

“Seminar Pencegahan Kanker Cervix Bagi Istri Karyawan”

Page 17: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

17

Dasar Hukum

UU No.13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan Kepmennaker No.224/Men/2003 ttg Kewajiban

Pengusaha yg Mempekerjakan Perempuan pd Malam Hari

Konv.ILO No.100 (UU No.80/57) Pengupahan yg sama bagi Laki2 & Wanita utk Pekerjaan yg Sama Nilainya

Konv.ILO No.111 (UU No.21/99) Diskriminasi Dlm Pekerjaan & Jabatan

Konv.PBB (UU No.7/84) Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan

Page 18: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

18

Latar belakang

1. PP mempunyai peran ganda baik sbg TK yg harus dilindungi hak2 nya , maupun sbg Ibu RT yg harus dilindungi fungsi reproduksinya karenanya PP perlu mendapat perlindungan khusus agar fungsi reproduksinya tdk terganggu.

2. PP memiliki jumlah yg cukup besar dan mereka mempunyai peran yg sangat penting dlm mengisi pembangunan, karenanya PP mempunyai hak yg sama tanpa diskriminasi dlm pekerjaan , agar mereka tetap eksis dapat berpartisipasi dlm mengisi pembangunan.

3. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan salah satu tujuan pembangunan Millenium yg tertuang dalam Program MDGs butir 3, yg perlu dilakukan upaya percepatannya oleh berbagai Instansi terkait termasuk Kemenakertrans.

Page 19: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

19

Perlindungan Khusus Pekerja Perempuan :

Protective Kebijakan2 yg diarahkan pd perlindungan fungsi reproduksi

Corrective Kebijakan2 yg diarahkan pd peningkatan kedudukan pekerja perempuan (pemberdayaan pekerja perempuan)

Non Diskriminatif Kebijakan2 yg diarahkan pd kesetaraan hak & kewajiban ditempat kerja.

Page 20: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

20

Protective,meliputi:1. Perlindungan Pada Masa Haid

Pekerja perempuan tdk diwajibkan bekerja pd hari pertama & kedua pd waktu haid, dg ketentuan :- Merasakan sakit- Memberi tahu Pengusaha- Pelaksanaan diatur dlm PK, PP, PKB

2. Perlindungan Sebelum & Sesudah Melahirkan

Pekerja perempuan berhak istirahat 1,5 bln sebelum saatnya melahirkan & 1,5 bln sesudah melahirkan (berdasarkan perkiraan dokter/bidan)

Page 21: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

21

3. Perlindungan sesudah gugur kandung

Pekerja perempuan diberi waktu istirahat 1,5 bln sesudah gugur kandung (berdasarkan surat ket.dokter kandungan atau Bidan)

4. Kesempatan untuk menyusui bayi Pekerja perempuan yg anaknya masih menyusu, harus

diberi kesempatan yg patut utk menyusui anaknya jika hal tsb hrs dilakukan selama waktu kerja.

Lamanya waktu yg diberikan dg memperhatikan tersedianya tempat yg sesuai dg kondisi dan kemampuan perusahaan yg diatur dlm PP atau PKB.

Page 22: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Protektif...........

5. Larangan Kerja Malam bagi PP yg Hamil Pekerja perempuan hamil dilarang bekerja antara pukul 23.00 s/d

7.00 WIB jika menurut keterangan dokter hal itu berbahaya bagi dirinya dan kandungannya.

6. Larangan mempekerjakan perempuan pada malam hari usia dibawah 18 tahun.

Pekerja perempuan usia dibawah 18 tahun (anak perempuan) dilarang bekerja pada malam hari.

22

Page 23: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

23

Corektive,meliputi:

1. Larangan PHK bagi pekerja perempuan karena hamil, melahirkan dan menyusui.

2. Perlindungan pada saat bekerja dimalam hari:Pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan pada malam hari berkewajiban utk:

a. Memberikan makan dan minum yang bergizi (1400 kalori)

b. Menjaga kesusilaan dan keamanaan c. Menyediakan angkutan antar jemput d. Usia pekerja 18 th keatas

Page 24: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Corektif........

3. Adanya peluang bagi PP hamil utk bekerja pada malam hari, sepanjang ada surat keterangan dokter yg menyatakan hal tsb tidak berbahaya bagi pekerja dan kandungannya.

24

Page 25: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

25

Non Diskriminatif,meliputi:

1. Adanya kesempatan yang sama utk memperoleh pekerjaan dan adanya perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha (psl 5 dan 6 UU No.13/2003)

2. Adanya pengupahan yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan utk pekerjaan yg sama nilainya (Konv.ILO No.100 / UU No.80 Th 57)

3. Adanya kesempatan yg sama dalam pekerjaan dan jabatan tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, politik dan asal usul dalam masyarakat (Konv.ILO No.111 / UU No.21 Th 99)

Page 26: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

26

Non Diskriminatif…………

4. Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dilapangan pekerjaan meliputi:

a. Hak utk bekerja (sbg hak azasi)b. Hak atas kesempatan kerja yg sama termasuk kriteria

seleksi dalam penerimaan pegawaic. Hak utk memilih profesi dan pekerjaan, hak promosi,

jaminan pekerjaan serta memperoleh pelatihan kejuruand. Hak utk menerima upah yg sama dgn pekerja laki-laki atas

pekerjaan yang sama nilainyae. Hak atas jaminan sosial,khususnya dalam hal

pensiun, pengangguran, sakit, cacat, lanjut usia dan cuti yg dibayar

f. Hak atas perlindungan K3 termasuk fungsi reproduksi

Page 27: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

27

Bentuk Ketidakadilan Gender di Tempat Kerja

Kesempatan dalam Pekerjaan dan Penempatan Kesempatan mengikuti Pelatihan & Promosi

Jabatan Perbedaan Upah dan Tunjangan Perbedaan dlm memperoleh Jaminan Sosial Perbedaan dlm Usia Pensiun Kesempatan sebagai Pengurus SP/SB dll.

Page 28: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

28

Permasalahan

Masih Banyak Ditemui Pelanggaran2 Normatif di Bidang Norma Kerja Perempuan yg

Dilakukan oleh Perusahaan.

Masih Ditemui Adanya Perlakuan Diskriminasi Dalam Penerapan Norma Ketenagakerjaan Ditempat Kerja Terutama Terhadap Pekerja Perempuan.

Belum Terlindunginya Pekerja Perempuan yg Bekerja Pada Malam Hari.

Page 29: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

29

Faktor penyebab:

Pekerja perempuan pada umumnya pendidikan rendah, kurang memahami akan hak-hak

nya sebagai tenaga kerja. Pekerja perempuan merasa bukan sebagai pencari

nafkah utama. Kurangnya kesadaran dan kepatuhan pengusaha

dalam menerapkan peraturan ketenagakerjaan ditempat kerja terutama terkait dg perlindungan PP.

Penegakan hukum belum berjalan efektif

Page 30: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

30

Upaya yg telah dan akan dilakukan

1. Menyusun Pedoman Pengawasan Perlindungan Fungsi Reproduksi dan Pencegahan Diskriminasi di Tempat Kerja.

2. Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman kepada PK Melalui Bimtek Pengawasan dalam Mencegah Diskriminasi Penerapan Norma Ketenagakerjaan di tempat kerja.

3. Menyusun Pedoman Hak dan Kewajiban PP yg Berwawasan Gender.

4. Meningkatkan pemahaman kepada PP agar mereka memahami akan hak hak nya sebagai tenaga kerja melalui Sosialisasi Hak dan Kewajiban PP Yg Berwawasan Gender.

5. Menyusun Pedoman Indikator Ketidakadilan Gender di Tempat Kerja.

Page 31: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

31

Upaya yg telah dan akan dilakukan

6. Meningkatkan kesadaran Pengusaha agar tdk memperlakukan diskriminasi terhadap TK, melalui Sosialisasi Indikator Ketidakadilan Gender di Tempat Kerja.

7. Melakukan Pemeriksaan Terhadap Perusahaan yg mempekerjakan PP pada Malam Hari.

8. Menambah Jumlah PK dan PPNS melalui Diklat baik di Pusat maupun di Daerah.

9. Menyebarluaskan Brosur ttg Perlindungan Fungsi Reproduksi dan Kesempatan Memberikan ASI di Tempat Kerja.

10. Melakukan Upaya Penegakan Hukum Terhadap Perusahaan yg Melakukan Pelanggaran.

Page 32: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

32

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI TEMPAT KERJA

LATAR BELAKANG :

1. PP berhak mendapatkan perlindungan khusus , sebelum masa kehamilan, pada saat kehamilan dan setelah melahirkan.

2. Salah satu perlindungan PP setelah melahirkan adalah diberi kesempatan sepatutnya utk menyusui bayi, jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja.

3. Utk mendukung program pemberian ASI Eksklusif ditempat kerja diperlukan adanya Ruang ASI ditempat kerja.

4. Pemberian ASI Eksklusif akan menurunkan angka kematian bayi dan mendukung pencapaian MDGs 2015.

9

Page 33: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

33

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….

KONDISI SAAT INI :

1. Pemahaman pengusaha dan pekerja akan pentingnya ASI Eksklusif dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak belum merata.

2. Peran dan fungsi SP/SB dalam mendukung program ASI Eksklusif ditempat kerja belum optimal.

3. Peran Pengawas Ketenagakerjaan dalam mendorong pelaksanaan penyediaan ruang ASI ditempat kerja belum optimal.

Page 34: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

34

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI DITEMPAT KERJA :

1. Pasal 83 UU No.13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan : - Pekerja perempuan yg anaknya masih menyusu harus diberi

kesempatan sepatutnya , utk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja.

- Kesempatan sepatutnya adalah waktu yg diberikan utk menyusui bayi dg memperhatikan tersedianya tempat yg sesuai dg kondisi dan kemampuan perusahaan (diatur dalam PP atau PKB).

2. Peraturan Bersama Meneg PP, Menakertrans dan Menkes No.48/Men.PP/XII/2008, No.Per.27/Men/XII/2008 dan No.1177/Menkes/PB/XII/2008 ttg Peningkatan Pemberian ASI Selama Waktu Kerja Di Tempat Kerja.

Page 35: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

35

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….

DALAM PERATURAN BERSAMA (Pasal 3 ayat 2) :

Menakertrans bertugas dan bertanggungjawab untuk :

1. Mendorong Pengusaha/ Pengurus/ SP/SB agar mengatur tata cara pelaksanaan pemberian ASI dalam PP atau PKB dengan mengacu pada Peraturan Ketenagakerjaan.

2. Mengkoordinasikan Pemasyarakatan / Sosialisasi Pemberian ASI di tempat kerja.

Page 36: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

36

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….KEGIATAN YG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN :

1. Bimtek kpd Pengawas Ketenagakerjaan Kab/ Kota ttg Pengawasan Dalam Mencegah Diskriminasi di tempat kerja, yg salah satu materinya adalah SKB 3 Menteri.

2. Memasukan materi Peningkatan Pemberian ASI Selama Waktu Kerja Ditempat Kerja kedalam kurikulum Diklat Pengawas Ketenagakerjaan.

3. Sosialisasi kpd Pengusaha/ Assosiasi Pengusaha, agar mereka memahami tanggungjawabnya utk menyediakan ruang ASI ditempat kerja sesuai kemampuan perusahaan.

4. Sosialisasi kpd TK/ SP/ SB ttg Peningkatan Pemberian ASI selama waktu kerja ditempat kerja, agar mereka memahami dan mendorong perusahaan utk menyediakan dan mengatur hal tsb dalam PP atau PKB.

Page 37: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

37

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….

USULAN KEDEPAN :

1. Perlu dibahas dalam POKJA , standar tempat menyusui bayi yg memenuhi persyaratan utk 3 kreteria : - Perusahaan Kecil ( TK < 25 org). - Perusahaan Sedang (TK 25 s/d 100 org). - Perusahaan Besar (TK > 100 org).

2. Perlu dibahas dalam POKJA beberapa alternatif apabila anak tdk memungkinkan utk dibawa ketempat kerja (jarak yg terlalu jauh) al :

- Perusahaan menyediakan tempat yg nyaman utk memerah ASI , kemudian ASI disimpan dlm lemari pendingin utk dibawa pulang pada saat jam kerja berakhir.

- Perusahaan menyediakan mobil box yg didalamnya terdapat lemari pendingin , ASI yg telah di perah dimasukan kedalam lemari utk di antar kerumah masing2 pekerja, agar selama waktu kerja bayi tetap memperoleh ASI.

Contoh : Perusahaan Perkebunan.

Page 38: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

38

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI ………….

USULAN KEDEPAN ………….

3. Mengingat psl 83 UU No.13 Th 2003 yg mengatur ttg kesempatan menyusui bayi ditempat kerja , tdk ada sanksi hukum nya , maka utk mendorong perusahaan agar mematuhi hal tsb perlu dilakukan langkah langkah sbb :

- Melakukan sosialisasi secara terpadu utk mendorong perusahaan agar mengatur hal ini dalam PP atau PKB, sehingga ketentuan tsb dpt mengikat kedua belah pihak.

- Melakukan sosialisasi secara terpadu kpd PP ttg pentingnya ASI utk tumbuh kembang anak, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI kpd bayi secara baik dan benar.

- Dalam memberikan penghargaan kpd perusahaan pembina Nakerwan terbaik , hendaknya kesempatan menyusui bayi bagi PP dan tersedianya ruang ASI di tempat kerja dapat dijadikan salah satu materi penilaian.

Page 39: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Kesehatan Preventive Pemberian Zat Besi atau Penambahan Suplemen Audit Pengelola Katering & Kantin Audit Sanitasi Makanan Bagi Provider Kantin Perusahaan Pemeriksaan Kualitas & Sampling Makanan di Kantin Karyawan Pelaksanaan Program KB di Perusahaan Pemeriksaan Kesehatan Berkala Pemeriksaan Kehamilan Karyawan Mengadakan kegiatan sosial Donor Darah Mengadakan streching setiap hari untuk karyawan Program Pemberian ASI di Tempat Kerja

Program Kesehatan Kerja

Page 40: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Kesehatan Kerja

Fasilitas Pendukung Pemberian ASI Eksklusif

Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Page 41: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Kesehatan Kerja

Pelaksanaan Kegiatan Sosial Donor Darah

Program KB & Pemeriksaan Kehamilan Tenaga Kerja

Page 42: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Kesehatan KuratifMelayani pemeriksaan & pengobatan untuk karyawan yang sakit / berobat ke poliklinikMerujuk karyawan yang sakit ke Rumah Sakit Rujukan

Program Kesehatan Kerja

.

Page 43: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

43

Page 44: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

44

Sekian & Terima Kasih….