DAFTAR PUSTAKA - repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/410/8/Dapus + Lampiran.pdf · (RISKESDAS) 2013, Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1

53

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. 2015. Aneka Tanaman Apotek Hidup di Sekitar Kita. Edisi 1. Editor: F.

Cahyono. Jakarta: One Book.

Amin, L. Z. 2014. Pemilihan Antibiotik yang Rasional, Medicinus, 27(3), pp. 40–

45.

Asriadi (2012) Uji Sensitivitas Beberapa Antibiotika Terhadap Bakteri Penyebab

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Ispa) Di Rsud Syech Yusuf Kab. Gowa.

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Available at:

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3203/1/ASRIADI.pdf.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013a. Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) 2013, Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1 Desember

2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan .2013b. Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) 2013 Provinsi Bali. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Brooks, G. F., Carroll, K. C., Butel, J. S., Morse, S. A. and Mietzner, T. A. 2013.

Jawetz, Melnick, & Adelberg: Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Editor:

A. Adityaputri. Alih bahasa: R. Neary Elferia. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

Camara, M., Boye, A. D. and Bouh, C. S. (2013) ‘Antibiotic Susceptibility of

Streptococcus Pyogenes Isolated from Respiratory Tract Infections in

Dakar, Senegal’, Microbiology Insights, 6, pp. 71–75. doi:

10.4137/MBI.S12996.TYPE.

Chakraborty, D. and Shah, B. 2011. ‘Antimicrobial , Anti Oxidative and Anti

Hemolytic Activity of Piper Betel Leaf Extracts’, International Journal of

Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3(3), pp. 192–199.

CLSI. 2017. Performance standards for antimicrobial susceptibility testing. 27th

edn, CLSI supplement M100. Edisi 27. Editor: M. L. Tertel, J. P.

Christopher, L. Martin, and M. A. Russell. Wayne: Clinical and

Laboratory Standards Institute.

Dwianggriani W, R., Pujiastuti, P. and Ermawati, T. 2013. ‘Perbedaan Efektivitas

Antibakteri Antara Ektrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan

Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Porphyromonas

Gingivalis’, 10(1), pp. 1–5.

54

Dwivedi, V. and Tripathi, S. 2014. ‘Review study on potential activity of Piper

betle’, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry JPP, 93(34), p.

9398. Tersedia dalam:

http://www.phytojournal.com/vol3Issue4/Issue_nov_2014/17.1.pdf.

Gagarani, Y. 2010. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan

Pengelolaan Awal Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Anak.

Universitas Diponegoro. Tersedia dalam:

http://eprints.undip.ac.id/46854/3/YUMEINA_GAGARANI_2201011114

0161_Lap.KTI_Bab_2.pdf.

Gillespie, S. H. and Bamford, K. B. 2009. At a Glance Mikrobiologi Medis dan

Infeksi. Edisi 3. Editor: W. Astika. Alih bahasa: A. Safitri. Jakarta:

Erlangga.

Gunawan, Suwarto, S., Rumende, C. M. and Harimurti, K. 2017. ‘Pengaruh

Penggunaan Antibiotika Terhadap Lama Hari Sakit dan Lama Kehilangan

Hari Kerja pada Pasien Infeksi Pernapasan Akut Bagian Atas pada

Pelayanan Kesehatan Primer’, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 1(1).

Tersedia dalam:

http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/download/36/33.

Hanafiah, K. A. 2016. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Edisi 3.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Irianto, K. 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, dan Virologi Medis

(Medical Bacteriology, Medical Mecology, and Medical Virologi). Edisi 1.

Bandung: Alfabeta.

Ismarani. 2012. ‘Potensi Senyawa Tannin dalam menunjang Produksi Ramah

Lingkungan’, Jurnal Agribisnis dan pengembangan wilayah, 3(2), pp. 46–

55. Tersedia dalam:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=19701&val=1236.

Jawetz, E., Morse, S. A., Butel, J. S. and Brooks, G. F. 2013. Jawetz, Melnick, &

Adelberg: Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Editor: A. Adityaputri. Alih

bahasa: R. Neary Elferia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kemenkes RI. 2011a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2406/Menkes/PER/ XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotik. Jakarta.

Kemenkes RI. 2011b. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Nosokomial Merupakan Unsur Patient Safety, Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

55

Kunoli, F. J. 2013. Pengantar Epidemiologi Peyakit Menular: Untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat. Edisi 1. Editor: A. W. Arrasyid. Jakarta: Trans

Info Media.

Marhamah. 2014. ‘Pengaruh Waktu Kontak Dan Konsentrasi Rebusan Daun Sirih

Merah (Piper crocatum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus

Pyogenes Penyebab Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)’, Jurnal

Keperawatan, X(2), pp. 264–271.

Mariyatin, H., Widyowati, E. and Lestari, S. 2014. ‘Efektivitas antibakteri ekstrak

daun sirih merah ( Piper crocatum ) dan sirih hijau ( Piper Betle L . )

sebagai bahan alternatif irigasi saluran akar’, e-Jurnal Pustaka

Kesehatan, 2(3), pp. 556–562.

Mastuti, R. 2016. Fisiologi Tumbuhan: Metabolit Sekunder dan Pertahanan

Tumbuhan. Universitas Brawijaya. Tersedia dalam:

http://retnomastutibiologi.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/MODUL-3-

Metabolit-Sekunder-dan-Pertahanan-Tanaman.pdf.

Nivianti, D. 2013. ‘Efektivitas Infus Daun Sirih Sebagai Antibakteri Streptococcus

mutans Penyebab Karies Gigi’, Sainmatika, 10(1), pp. 7–10.

Nizet, V. and Arnold, J. C. 2012. Streptococcus pyogenes (Group A

Streptococcus): Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases:

Fourth Edition. Edisi 4. Elsevier Inc. doi: 10.1016/B978-1-4377-2702-

9.00120-3.

Patil, R. S., Harale, P. M., Shivangekar, K. V., Kumbhar, P. P. and Desai, R. R.

2015. ‘Phytochemical potential and in vitro antimicrobial activity of Piper

betle Linn. leaf extracts’, Journal of Chemical and Pharmaceutical

Research, 7(5), pp. 1095–1101. Tersedia dalam:

http://www.jocpr.com/articles/phytochemical-potential-and-in-vitro-

antimicrobial-activity-of-piper-betle-linn-leaf-extracts.pdf.

Patterson, M. J. 2014. Streptococcus: Streptococcus - Medical Microbiology -

NCBI Bookshelf. Edisi 4. Editor: S. Baron. Texas: University of Texas

Medical Branch. Tersedia dalam:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7611/.

Pradhan, D., Suri, K. A., Pradhan, D. K. and Biswasroy, P. 2013. ‘Golden Heart

of the Nature : Piper betle L .’, Journal of Pharmacognosy and

Phytochemistry, 1(6), pp. 147–167. Tersedia dalam:

http://www.phytojournal.com/archives/2013/vol1issue6/PartA/19.pdf.

Putra, P. B. 2014. Hubungan Lama Masa Bekerja Petugas Pemulasaran Jenazah

Dengan Pengetahuan Infeksi Dapatan Dari Kamar Jenazah.

UNIVERSITAS DIPONEGORO.

56

Riyanto, A. .2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 1. Editor: A.

Fiddarain. Bantul: Nuha Medika.

Rohyani, I. S., Aryanti, E. and Suripto. 2015. ‘Kandungan fitokimia beberapa

jenis tumbuhan lokal yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat’,

1(April), pp. 388–391. doi: 10.13057/psnmbi/m010237.

Saiya, S. 2016. Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana (Coleus

atropurpureus Benth.) Terhadap Staphylococcus aureus dan

Streptococcus pyogenes Secara In Vitro. Universitas Kristen Maranatha.

Tersedia dalam:

http://repository.maranatha.edu/21508/3/1310179_Chapter1.pdf.

Satya DS, B. 2013. Koleksi Tumbuhan Berkhasiat. Edisi 1. Editor: A. Prabawati.

Yogyakarta: Rapha Publishing.

Sugianti, N. K. M. 2015. Pengaruh Air Rebusan Daun Sirih Dalam Berbagai

Konsentrasi Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus

mutans Secara In Vitro. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Analis Kesehatan.

Politeknik Kesehatan Denpasar.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 25.

Bandung: CV ALFABETA.

Sulastri, N. 2017. Daya Antibakteri Air Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper betle L.)

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam. Universitas

Muhammadiyah Malang.

Umar, A. N. L. 2011. Perbandingan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum

L.) dengan Ketokonazol 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Candida

sp. pada Kandidiasis Vulvovaginalis. Universitas Diponegoro.

Utami, D. E. R., Krismayanti, L. and Yahdi. 2015. ‘Pengaruh jenis sirih dan

variasi konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan jamur’, VII.

Vandepitte, J., Verhaegen, J., Engbaek, K., Rohner, P., Piot, P. and Heuck, C. C.

2011. Prosedur Laboratorium Dasar Untuk Bakteriologi Klinis. Edisi 2.

Editor: D. Susanto. Alih bahasa: L. Setiawan. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

WHO. 2007. ‘Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (

ISPA ) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan’, World Heath Organization, 1, p. 12. doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

57

Yanti, Y. N. and Mitika, S. 2017. ‘Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol

Daun Sambiloto ( Andrographis paniculata Nees ) Terhadap Bakteri

Staphylococus aureus’, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), pp. 158–168.

Yanuardani, D. R. 2012. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Dan Rebusan Daun

Sirih Hijau (Piper Betle) Segar Terhadap Pertumbuhan Candida albicans.

Universitas Jember. Available at:

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/674/Skripsi_Dita

Rini Yanuardani_1_19.pdf;sequence=1.

58

Lampiran 1 : Data Diameter Zona Hambat Berbagai Konsentrasi Air

Rebusan Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pyogenes

59

Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik

A. Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perlakuan Diameter Zona

Hambat

N 40 40

Normal Parametersa,b

Mean 3.00 18.2225

Std. Deviation 1.432 10.85226

Most Extreme Differences

Absolute .157 .201

Positive .157 .153

Negative -.157 -.201

Kolmogorov-Smirnov Z .996 1.271

Asymp. Sig. (2-tailed) .274 .079

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

B. Uji One Way Anova

ANOVA

Diameter Zona Hambat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4572.948 4 1143.237 1986.634 .000

Within Groups 20.141 35 .575

Total 4593.090 39

60

C. Uji Least Significant Deference (LSD)

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Diameter Zona Hambat

LSD

(I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

20%

40% -12.92500* .37930 .000 -13.6950 -12.1550

60% -22.68750* .37930 .000 -23.4575 -21.9175

80% -25.51250* .37930 .000 -26.2825 -24.7425

100% -29.98750* .37930 .000 -30.7575 -29.2175

40%

20% 12.92500* .37930 .000 12.1550 13.6950

60% -9.76250* .37930 .000 -10.5325 -8.9925

80% -12.58750* .37930 .000 -13.3575 -11.8175

100% -17.06250* .37930 .000 -17.8325 -16.2925

60%

20% 22.68750* .37930 .000 21.9175 23.4575

40% 9.76250* .37930 .000 8.9925 10.5325

80% -2.82500* .37930 .000 -3.5950 -2.0550

100% -7.30000* .37930 .000 -8.0700 -6.5300

80%

20% 25.51250* .37930 .000 24.7425 26.2825

40% 12.58750* .37930 .000 11.8175 13.3575

60% 2.82500* .37930 .000 2.0550 3.5950

100% -4.47500* .37930 .000 -5.2450 -3.7050

100%

20% 29.98750* .37930 .000 29.2175 30.7575

40% 17.06250* .37930 .000 16.2925 17.8325

60% 7.30000* .37930 .000 6.5300 8.0700

80% 4.47500* .37930 .000 3.7050 5.2450

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

61

Lampiran 3 : Tabel Zone Diameter and Minimal Inhibitory Concentration

Breakpoints for Streptococcus spp. -Hemolytic Group

Agen Antibiotik Disc

Content

Kategori Interpretasi dan Diameter Zona

(mm)

S

(Sensitif)

I

(Intermediete)

R

(Resisten)

Penicillin atau

Amplicillin atau

Amoxicillin

10 units

10 g

24 - -

24 - -

Cefepime atau

Cefotaxime atau

Cefriaxone

30 g

30 g

30 g

24 - -

24 - -

24 - -

Ceftaroline 30 g 26 - -

Vancomycin 30 g 17 - -

Erythromycin 15 g 21 16-20 15

Azithromycin 15 g 18 14-17 13

Clarithromycin 15 g 21 17-20 16

Dirithromycin 15 g 18 14-17 13

Tetracycline 30 g 23 19-22 18

Levofloxacin 5 g 17 14-16 13

Gatifloxacin 5 g 21 18-20 17

Grepafloxacin 5 g 19 16-18 15

Ofloxacin 5 g 16 13-15 12

Trovafloxacin 10 g 19 16-18 15

Chloramphenicol 30 g 21 18-20 17

Clindamycin 2 g 19 16-18 15

Quinupristin-

dalfopristin 15 g 19 16-18 15

Linezoid 30 g 21 - -

Sumber: CLSI. (2017). Performance standards for antimicrobial susceptibility testing. (M. L.

Tertel, J. P. Christopher, L. Martin, & M. A. Russell, Eds.), CLSI supplement M100 (27th

ed.). Wayne: Clinical and Laboratory Standards Institute.

62

Lampiran 4 : Gambar Alat dan Bahan Penelitian

A. Alat

Gambar 1. a. Ose bulat;

b. Batang pengaduk; c.

Spatula

Gambar 2. Jangka sorong

Gambar 3. Thermometer

Gambar 4. Autoclave

Gambar 5. Inkubator

Gambar 6. Neraca

analitik

Gambar 7. Bio Safety

Cabinet (BSC)

Gambar 8. McFarlant

Dencitometry

Gambar 9. Plate

Gambar 10.

Mikropipet

Gambar 11. Tip

Gambar 12.

Cotton swab

Gambar 13. Tabung

dan rak tabung

63

B. Bahan

Gambar 14. Daun sirih

Gambar 15. Aquadest

steril

Gambar 16. Nacl steril

Gambar 17.

Aquadest

Gambar 18. NaCl

Gambar 17. Media

MHA

Gambar 18. Media

NA

64

Lampiran 5 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Gambar 20. Penimbangan

daun srih

Gambar 21. Proses

merebus daun sirih

Gambar 22. Pengenceran

air rebusan daun sirih

Gambar 23. Air rebusan

daun sirih replikasi I

Gambar 24. Air rebusan

daun sirih replikasi II

Gambar 25. Cakram disk

berisi berbagai

konsentrasi air rebusan

daun sirih

Gambar 26.

Pembuatan

suspensi bakteri

Gambar 27.

Pengukuran

suspensi bakteri

Gambar 28.

Suspensi bakteri

replikasi I dan II

Gambar 29.

Penanaman

suspensi bakteri

pada media MHA

Gambar 30. Media

MHA dengan cakram

disk

Gambar 31.

Pengukuran

diameter zona

hambat

65

Gambar 32. Uji dengan kontrol

negatif pada replikasi 1

Gambar 33. Uji dengan kontrol negatif

pada replikasi 2

Gambar 34. Uji dengan kontrol positif

pada replikasi 1

Gambar 35. Uji dengan kontrol positif

pada replikasi 2

66

Gambar 36. Diameter zona hambat

pada konsentrasi 20% replikasi 1







67









68





69

70

71

72

73

DAFTAR PUSTAKA - repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/410/8/Dapus + Lampiran.pdf · (RISKESDAS) 2013, Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1

Documents