Top Banner
i DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN SAMPUL DEPAN ....................................................................... i HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ..................... ii LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ..................... iv KATA PENGANTAR ....................................................................................... v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix ABSTRAK ......................................................................................................... xiii ABSTRACT ........................................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4 1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................ 5 1.4 Orisinalitas Penelitian .................................................................... 5 1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 a. Tujuan Umum ............................................................................ 6 b. Tujuan Khusus ........................................................................... 7
24

DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

Mar 21, 2019

Download

Documents

vuonganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

i

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL DEPAN ....................................................................... i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ..................... ii

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ..................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................................... xiii

ABSTRACT ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................ 5

1.4 Orisinalitas Penelitian .................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

a. Tujuan Umum ............................................................................ 6

b. Tujuan Khusus ........................................................................... 7

Page 2: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

ii

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

a. Manfaat Teoritis ........................................................................ 7

b. Manfaa tPraktis .......................................................................... 8

1.7 Landasan Teoritis ........................................................................... 8

1.8 Metode Penelitian........................................................................... 12

a. Jenis Penelitian .......................................................................... 12

b. Jenis Pendekatan ........................................................................ 13

c. Sumber Data .............................................................................. 14

d. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 16

e. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data ....................................... 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KAWASAN SEMPADAN

PANTAI DI KABUPATEN BADUNG

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Tata Ruang .................... 18

2.2 Asas dan Tujuan Penataan Ruang ................................................ 24

2.3 Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam

Penataan Ruang ............................................................................ 27

2.4 Pengaturan Kawasan Perlindungan Setempat Sempadan Pantai ... 32

2.5 Kawasan Sempadan Pantai di Kabupaten Badung........................ 34

BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PELANGGARAN

SEMPADAN PANTAI OLEH BANGUNAN PENGINAPAN

3.1 Pelaksanaan Perlindungan Sempadan Pantai oleh Bangunan

Penginapan ..................................................................................... 35

Page 3: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

iii

3.1.1 Peran Serta Pemerintah Daerah dalam Perlindungan

Sempadan Pantai ................................................................ 36

3.1.2 Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan

SempadanPantai……………………………………..…… 38

3.2 Pantai-Pantai di Kabupaten Badung yang Mengalami

Pelanggaran Sempadan Pantai oleh Bangunan Penginapan ......... 42

3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pelanggaran

Semapadan Pantai oleh Bangunan Penginapan di Kabupaten

Badung .......................................................................................... 43

BAB IV UPAYA HUKUM YANG TELAH DILAKUKAN OLEH

PEMERINTAH KABUPATEN DALAM MELINDUNGI

SEMPADAN PANTAI DARI PELANGGARAN

4.1 Penegakan Hukum dalam Melindungi Sempadan Pantai

Kabupaten Badung dari Pelanggaran oleh Bangunan Penginapa..45

4.1.1 Penegakan Hukum Preventif……………………………… 46

4.1.2 Penegakan Hukum Represif…………………………...….. 48

4.2 Hambatan-Hambatan yang dialami oleh Pemerintah Kabupaten

dalam melindungi Sempadan Pantai di Kabupaten Badung

dari Pelanggaran oleh Bangunan untuk Peninapan ..................... 51

Page 4: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

iv

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ...................................................................................... 52

5.2 Saran-saran .................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54

DAFTAR INFORMAN

LAMPIRAN

Page 5: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

v

EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

NOMOR 26 TAHUN 2013 DALAM MELINDUNGI SEMPADAN PANTAI

DARI BANGUNAN UNTUK PENGINAPAN

Oleh :

I Wayan Risky Widnyana

ABSTRAK

Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan wisata yang pesat di

Kabupaten Badung dan disertai dengan meningkatnya intensitas pembangunan

yang mengakibatkan terbatasnya kesediaan lahan. Kondisi demikian

menyebabkan para pelaku usaha maupun investor merambah wilayah pesisir

pantai untuk melakukan kegiatan usaha, bahkan sampai ada bangunan yang

didirikan sampai melanggar sempadan pantai. Oleh karena itu penulis mengkaji

penerapan Pasal 74 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26

Tahun 2013 terkait larangan mendirikan bangunan di kawasan sempadan pantai.

Adapun permasalahan dalam tulisan ini adalah faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan

penginapan dan Upaya Hukum apakah yang dapat atau telah dilakukan oleh

Pemerintah Daerah dalam melindungi sempadan pantai dari bangunan

penginapan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum yuridis

empiris. Adapun sumber data dalam penelitian yaitu data primer berasal dari yang

diperoleh secara langsung dari penelitian lapangan yang berupa keterangan-

keterangan dari pihak-pihak terkait dalam penelitian ini sedangkan data sekunder

berasal dari penelitian pustaka melalui peraturan perundang-undangan, literatur,

buku-buku dan dokumen-dokumen resmi.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan

penginapan adalah faktor masyarakat, yaitu berkaitan dengan masalah ekonomi.

Sedangkan upaya hukum yang dapat atau telah dilakukan Pemerintah Daerah

dalam melindungi sempadan pantai oleh bangunan penginapan adalah berupa

penegakan hukum preventif, yaitu berupa pemberian penerangan dan nasihat.

Sedangakan sifat represif berupa sanksi yang diberikan oleh pejabat yang

berwenang terhadap pelanggar sempadan pantai, baik itu berupa penutupan

maupun pembongkaran.

Kata Kunci : Efektivitas, Sempadan, Pantai, Bangunan, Penginapan.

Page 6: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

vi

EFFECTIVENESS LOCAL REGULATION BADUNG REGENCY

DISTRICT NUMBER 26 YEAR 2013 ON PROTECTING THE COASTAL

BORDER OF THE BUILDING TO LODGE

By :

I Wayan Risky Widnyana

ABSTRACT

The rate of population growth and rapid development of tourism in Badung

regency followed by an increased intensity of the development which resulted in

limited availability of land. These conditions cause the businessmen and investors

to explore the coastal areas to conduct business, even until there are buildings

erected in violation of coastal border. Therefore, the author examines the

application of Article 74 paragraph (1) the Badung Local is research to

Regulation No. 26 of 2013 related to the ban on building in the coastel border.

The issues in this paper are the factors that influence whether coastal border

violations by lodging buildings and Remedies whether that can be or has been

conducted by the Regional Government in protecting the coastal border of

lodging buildings.

The method on this research was empirical legal research methods. The

source of the data in the study of primary data is derived from those obtained

directly from field research in the form of descriptions of the parties involved in

this study, while secondary data derived from the research literature through

legislation, literature, books and official documents.

From these results it can be concluded the factors that influence the

occurrence of violations of coastal border by building the lodge is a factor of

society, which is associated with economic problems. While legal remedies that

are have been carried out local government in protecting the coastal border by

building the lodge is in the form of preventive law enforcement, namely the

provision of information and advice. While the repressive nature of the sanctions

provided by the competent authorities of the coastal border violators, whether it

be the closure and decommissioning.

Keywords: effectiveness, coastal border area, building, lodge

Page 7: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

(selanjutnya disebut UUD NRI 1945) Pasal 18 mengatur mengenai Pemerintahan

Daerah. Pasal 18 ayat (1) UUD NRI 1945 menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan

Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten dan kota, yang

tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang

diatur dengan Undang-Undang” ketentuan yang termuat dalam Pasal ini

menyiratkan mengenai pengakuan keberadaan pemerintahan daerah yang ada di

Indonesia. Pasal 18 ayat (2) UUD NRI 1945 menyebutkan bahwa “Pemerintahan

daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”. Ketentuan

Pasal 18 ayat (5) menyebutkan bahwa “Pemerintah daerah menjalankan otonomi

seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang

ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.”

Uraian Pasal 18 UUD NRI 1945 menyebutkan bahwa dapat diketahui

pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur sendiri wilayahnya.

Ketentuan menunjukkan bahwa Negara Republik Indonesia sebagai Negara

Kesatuan yang menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah

untuk menyelenggarakan otonomi daerah.

1

Page 8: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

2

Negara Indonesia selain menganut negara kesatuan dengan sistem

desentralisasi juga merupakan negara hukum, hal ini sesuai dengan Pasal 1 ayat

(3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara yang

berdasarkan atas hukum maka hukum harus diposisikan sebagai acuan tertinggi

dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahannya (supremasi hukum). Jelaslah

bahwa Indonesia adalah suatu negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan

kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila, dengan kata lain Indonesia menganut suatu “ajaran

kedaulatan hukum” yang menempatkan hukum pada kedudukan tertinggi.

Kabupaten Badung adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bali yang

mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahannya, dan merupakan kabupaten yang paling ramai dikunjungi oleh

wisatawan asing maupun domestik. Dengan perkembangan pariwisatanya yang

pesat berdampak pada kemajuan sektor lainnya, dapat dilihat dari semakin

berkembangnya industri perhotelan, café dan usaha lain yang berhubungan

dengan pariwisata.

Pantai merupakan salah satu obyek wisata yang indah dan menarik di

Kabupaten Badung, keindahan ini menjadi terusik karena sudah banyaknya pelaku

usaha yang mendirikan bangunan dengan melanggar sempadan pantai yang

berfungsi untuk mencegah abrasi pantai dan melindungi pantai dari kegiatan yang

merusak fungsi dan kelestarian kawasan pantai. Menurut Pasal 1 angka 21

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Page 9: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

3

Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil, sempadan pantai adalah daratan yang sepanjang tepian yang lebarnya

proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter

dari titik pasang tertinggi ke arah daratan. Sedangkan Menurut Pasal 1 angka 33

Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013 – 2033 (selanjutnya disebut

Perda Kabupaten Badung Tentang RTRW), Sempadan Pantai adalah Kawasan

perlindungan setempat sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian dan kesucian pantai, keselamatan bangunan dan

ketersediaan ruang untuk lalu lintas umum.

Pasal 74 ayat (1) huruf a Perda Kabupaten Badung tentang RTRW

menyebutkan kawasan sempadan pantai adalah, “daratan sepanjang tepian laut

dengan jarak paling sedikit 100 m (seratus meter) dari titik pasang air laut

tertinggi ke arah darat”. Selanjutnya pada Pasal 74 ayat (1) huruf d ditetapkan :

Ruang Kawasan Sempadan Pantai merupakan ruang terbuka untuk umum dan

bangunan yang diperkenankan adalah bangunan-bangunan fasilitas penunjang

wisata non permanen dan temporer, bangunan umum terkait sosial

keagamaan, bangunan terkait Kegiatan Perikanan tradisional dan dermaga,

bangunan pengawasan pantai, bangunan pengamanan pantai dari abrasi,

bangunan evakuasi bencana, dan bangunan terkait pertahanan dan keamanan.

Namun demikian, dari pantauan di masyarakat dijumpai adanya bangunan di

pantai Kabupaten Badung yang posisinya kurang dari 100 meter dari titik pasang

tertinggi ke arah daratan. Pelanggaran sempadan pantai dijumpai sudah sangat

parah, bangunan-bangunan usaha jaraknya tidak lebih dari 10 meter dari titik

pasang tertinggi ke arah daratan, bahkan ketika pasang air laut sampai menyentuh

pondasi belasan warung yang berjejer di sepanjang pantai.

Page 10: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

4

Sebagai contoh kasus yang dikutip media cetak Warta Bali Selasa 23

Pebruari 2016 telah terjadi kasus di Pantai Balangan, dimana banyaknya

bangunan-bangunan usaha milik perseorangan yang melanggar sempadan pantai

seperti warung, restoran, toilet, bahkan sampai tempat penginapan.1Pelanggaran

seperti ini bukan hanya terjadi di Pantai Balangan, bahkan yang terbaru terjadi di

Pantai Canggu, dan pada Tahun 2014 silam juga pernah terjadi di Pantai

Seminyak. Tentu saja fenomena ini telah merugikan banyak pihak, merusak pantai

itu sendiri dan melunturkan fungsi sosial dari pantai sebagai asset yang

merupakan milik umum. Jika terus dibiarkan, maka pelanggaran akan terus

terjadi, karena Pulau Dewata khusunya Kabupaten Badung merupakan tempat

yang cukup menjanjikan dalam sektor pengembangan pariwisata. Dengan latar

belakang masalah tersebut diatas maka penulis berkeinginan menyusun skripsi

dengan judul "EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN

BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 DALAM MELINDUNGI SEMPADAN

PANTAI DARI BANGUNAN UNTUK PENGINAPAN".

1.2 Rumusan Masalah

Dari apa yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, sehingga

dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan di

dalam tulisan ini, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran

sempadan pantai oleh bangunan penginapan di Kabupaten Badung ?

1Warta Bali, 23 Pebruari 2016, hal. 4

Page 11: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

5

2. Upaya hukum apakah yang dapat atau telah dilakukan oleh Pemerintah

Daerah dalam melindungi sempadan pantai di Kabupaten Badung dari

bangunan penginapan?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Dalam penyusunan skripsi maka perlu kiranya ditentukan secara tegas

batasan materi yang akan diuraikan dalam tulisan tersebut. Hal ini tentunya untuk

mencegah agar materi atau isi uraiannya tidak menyimpang dari pokok

permasalahan yang terurai dalam tulisan tersebut, sehingga permasalahannya

dapat diuraikan secara sistematis sebagai syarat atau ciri karya ilmiah.

Permasalahan yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah yaitu permasalahan

pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan di Kabupaten Badung,

dan permasalahan kedua, yaitu upaya hukum yang telah atau dapat dilakukan oleh

Pemerintah Daerah dalam melindungi sempadan pantai di Kabupaten Badung dari

bangunan penginapan.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Bahwa memang benar skripsi ini merupakan karya tulis asli sehingga

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penelitian ini dibuat berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan di Universitas Udayana, melalui buku, peraturan

perundang-undangan, dan internet. Sebelumnya, peneliti telah melakukan riset

apakah ada penelitian dengan judul dan rumusan masalah yang sama atau tidak.

Hasilnya peneliti menemukan beberapa penelitian yang serupa namun memiliki

Page 12: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

6

judul dan rumusan masalah masalah yang berbeda. Berikut peneliti rangkum

beberapa judul penelitian dan rumusan masalah yang serupa dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

No. Nama Peneliti Judul Rumusan Masalah

1 Dedi Sumantri

(Fakultas

Hukum

Universitas

Mataram)

Tahun 2012

Pengaturan Penguasaan

Dan Penggunaan Tanah

Di Kawasan Pantai

(Studi Di Kecamatan

Batulayar)

1. Bagaimanakah pengaturan

tanah kawasan pantai di

Kecamatan Batulayar?

2. Bagaimana pelaksanaan

dan pemanfaatan tanah

kawasan pantai di

Kecamatan Batulayar?

2 Gita Suci

Ramadani

(Fakultas

Hukum

Universitas

Hasanudin)

Tahun 2015

Tinjauan Hukum

Terhadap Penguasan

Dan Pemilikan Tanah

Oleh Masyarakat Di

Wilayah Sempadan

Pantai Polewali Mandar

1. Bagaimana status

penguasaan dan pemilikan

tanah pada wilayah

sempadan pantai?

2. Bagaimana pertimbangan

Badan Pertanahan

Nasional mengeluarkan

sertifikat hak milik kepada

masyarakat di wilayah

sempadan pantai?

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan

penelitian yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan ini adalah berupaya untuk dapat melakukan

pengembangan ilmu hukum yang ada sejalan dengan paradigma science as a

process (ilmu dalam proses). Melalui penulisan ini dapat memberikan pemahaman

Page 13: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

7

secara mendalam pada ilmu hukum khususnya pada hukum lingkungan dan

pemerintahan terkait Efektivitas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26

Tahun 2013 Dalam Melindungi Sempadan Pantai Dari Bangunan untuk

Penginapan.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian terkait dengan Efektivitas Peraturan Daerah

Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Dalam Melindungi Sempadan Pantai

Dari Bangunan untuk Penginapan, yaitu :

b.1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi

terjadinya pelanggaran sempadan pantai di Kabupaten Badung oleh

bangunan penginapan.

b.2. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya hukum yang dapat atau

telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dalam melindungi

sempadan pantai di Kabupaten Badung dari bangunan penginapan.

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh. Adapun

manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan

wawasan bagi para pembaca maupun penulis. Disamping itu, hasil penelitian ini

dikiranya bisa memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu hukum, khusunya

Hukum Pemerintahan Daerah dan Hukum Lingkungan yang dapat digunakan

sebagai acuan bagi tulisan-tulisan yang sejenis dikemudian hari.

Page 14: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

8

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi

referensi dalam menyusun kebijakan publik yang berkaitan dengan lingkungan

dan penataan ruang serta agar dapat mengurangi terjadinya pelanggaran sempadan

pantai di Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Badung.

1.7 Landasan Teoritis

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, serta untuk mencari

jawaban dari rumusan masalah yang ada. Berikut penulis menggunakan beberapa

teori sebagai berikut :

1.7.1 Teori Negara Hukum

Dari sejarah kelahiran, perkembangan, maupun pelaksanaannya di

berbagai negara, konsep negara hukum sangat dipengaruhi dan tidak dapat

dipisahkan dari asas kedaulatan rakyat, asas demokrasi, serta asas

konstitusional.2Teori negara hukum menggambarkan bahwasanya Negara Hukum

adalah adanya kegiatan-kegiatan ketatanegaraan yang bertumpu pada keadilan.

Negara Indonesia merupakan Negara berdasarkan atas hukum (rechstaat)

dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtsstaat)3, hal ini ditegaskan

dalam Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 bahwa “Negara Indonesia adalah negara

hukum.” Oleh karena itu, negara tidak boleh melaksanakan aktivitasnya atas dasar

kekuasaan belaka, tetapi harus berdasarkan pada hukum.

2 Murtir Jeddawi, 2012, Hukum Administrasi Negara, cetakan I, Penerbit Total Media,

Yogyakarta hal. 44. 3 H. Kaelan dan H. Achmad Zubaidi, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma,

Yogyakarta, hal. 88.

Page 15: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

9

Secara teori, negara hukum (rechtstaat) adalah negara bertujuan untuk

menyelenggarakan ketertiban hukum, yakni tata tertib yang umumnya

berdasarkan hukum terhadap rakyat. Negara hukum menjaga ketertiban hukum

supaya jangan terganggu, dan agar semua berjalan menurut hukum.4Adapun ciri-

ciri rechtstaat adalah:

a. adanya Undang-Undang Dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan

tertulis tentang hubungan antara penguasa dan rakyat;

b. adanya pembagian kekuasaan negara;

c. diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat.5

Seiring dengan perkembangan negara hukum itu sendiri, kini suatu negara

dapat dikategorikan sebagai negara hukum asalkan memenuhi dua belas prinsip.

Adapun prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yakni:

1. Supremasi Hukum (supremacy of law);

2. Persamaan dalam Hukum (equality before The Law);

3. Asas legalitas (due process of law);

4. Pembatasan kekuasaan;

5. Organ-organ eksekutif independen;

6. Peradilan bebas dan tidak memihak;

7. Peradilan tata usaha negara;

8. Peradilan tata negara;

9. Perlindungan hak asasi manusia;

10. Bersifat demokratis (democratische rechtstaat);

11. Berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan bernegara (welfare

rechtstaat);

12. Transparansi dan kontrol sosial.6

4 Hans Kelsen, 2006, Teori Tentang Hukum dan Negara, cetakan I, Penerbit Nusamedia

dan Penerbit Nuansa, Bandung, hal. 382. 5 Ni’Matul Huda, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia, cetakan V, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta, hal. 74. 6Jimly Assiddhiqie, 2004, Konstitusi dan Konstitualisme, Mahkamah Konstitusi dan Pusat

Studi Hukum Tata Negara FH UI, Jakarta, hal.124.

Page 16: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

10

Utrecht memberikan dua macam asas yang merupakan ciri negara hukum,

yaitu asas legalitas dan asas perlindungan terhadap kebebasan setiap orang dan

terhadap hak-hak asasi manusia lainnya.7Sementara itu, mengenai ciri-ciri negara

hukum menurut Philipus M. Hadjon adalah sebagai berikut:

1. Keserasian hubungan antara pemerintah dan rakyat;

2. Hubungan fungsional yang proposional di antara kekuasaan negara;

3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah, peradilan sarana terakhir;

4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.8

Hukum yang hendak ditegakkan dalam negara hukum dimaksudkan agar

hak-hak asasi warganya benar-benar terlindungi oleh hukum yang benar dan adil,

yaitu hukum yang bersumber dari aspirasi rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat

melalui wakil-wakilnya yang dibuat secara konstitusional tertentu. Dengan

demikian, elemen-elemen yang penting dari sebuah negara hukum menurut

Philipus M. Hadjon, yang merupakan ciri khas dan merupakan syarat mutlak

adalah:

1. Asas pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia;

2. Asas legalitas;

3. Asas pembagian kekuasaan negara;

4. Asas peradilan yang bebas dan tidak memihak;

5. Asas kedaulatan rakyat;

6. Asas demokrasi, dan;

7. Asas konstitusionalitas.9

7 E. Utrecht, 1966, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, cetakan IX, Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta, hal. 305. 8 Philipus M. Hadjon, 1994, Fungsi Normatif Hukum Administrasi Negara Dalam

Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Surabaya, hal. 45. 9 Ibid.

Page 17: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

11

1.7.2 Teori Kewenangan

Wewenang merupakan hal yang esensial dalam kajian Hukum

Administrasi Negara karena berhubungan dengan pertanggungjawaban hukum

dan penggunaan wewenang tertentu. Prajudi Atmosudirdjo berpendapat tentang

pengertian wewenang dalam kaitannya dengan kewenangannya sebagai berikut:

Kewenangan adalah apa yang disebut kekuasaan formal, kekuasaan yang

berasal dari Kekuasaan Legislatif (diberikan oleh Undang-Undang ) atau dari

Kekuasaan Eksekutif/Administratif. Kewenangan adalah kekuasaan terhadap

segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap sesuatu bidang

pemerintahan (atau bidang urusan) tertentu yang bulat, sedangkan wewenang

hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu saja. Di dalam kewenangan terdapat

wewenang-wewenang.Wewenang adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu

tindak hukum publik.10

Secara teori, kewenangan yang bersumber dari peraturan perundang-

undangan diperoleh melalui tiga cara, yaitu atribusi, delegasi, dan mandat. Dalam

hal ini, van Wijk mendefinisikan hal-hal tersebut sebagai berikut:

1. Atribusi; adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang-

undang kepada organ pemerintahan.

2. Delegasi; adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ

pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya.

3. Mandat; terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya

dijalankan oleh organ lain atas namanya.11

Kewenangan atribusi lazimnya digariskan melalui pembagian kekuasaan negara

oleh Undang-Undang Dasar, sedangkan kewenangan delegasi dan mandat adalah

kewenangan yang berasal dari “pelimpahan”.

10 Prajudi Atmosudirdjo, 1981, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.

29. 11 M. Hutanuruk, 1978, Asas-Asas Ilmu Negara, Erlangga, Jakarta, hal. 102.

Page 18: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

12

1.7.3 Teori Efektifitas Hukum

Teori efektifitas Hukum dikemukakan oleh Lawrence M. Friedman. Teori

ini menyebutkan bahwa hukum dapat berlaku efektif ditentukan oleh lima faktor

yang menentukan efektifitas berlakunya hukum dimasyarakat :

1. Faktor hukumnya sendiri;

2. Faktor penegak hukumnya yakni pihak-pihak yang membentuk maupun

menerapkan hukum;

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegak hukum;

4. Faktor masyarakat,yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau

diterapkan;

5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya cipta dan rasa yang

didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.12

Hukum dapat berlaku efektif akan menimbulkan perubahan di dalam masyarakat

dan perubahan itu dapat disebutkan sebagai perubahan sosial. Menurut pendapat

Soerjono Soekanto, dalam setiap proses perubahan senantiasa akan dijumpai

faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan baik yang berasal dari masyarakat itu

sediri maupun berasal dari luar masyarakat tersebut.13

1.8 Metode Penelitian

a) Jenis Penelitian

Pada penulisan ini, dalam upaya mengkaji dan mencari pemecahan

terhadap masalah yang dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian Hukum Empiris. Penelitian hukum empiris, yaitu suatu

penelitian dengan mengkaji permasalahan berdasarkan fakta yang terjadi di

lapangan dan penelitian ini didasarkan dari data primer. Istilah lain yang

12Soerjono Soekanto, 2008, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja

Grafindo Persada, Jakarta. (Selanjutnya disebut dengan Soerjono Soekanto I) hal.8. 13Soerjono Soekanto, 2004, Pendekatan Sosiologi terhadap Hukum, Bina Aksara, Cetakan

II, (Selanjutnya disebut dengan Soerjono Soekanto II) hal.17.

Page 19: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

13

digunakan pada penelitian hukum empiris adalah penelitian hukum sosiologis dan

dapat disebut pula dengan penelitian lapangan, karena bertitik tolak dari data

primer, yaitu data yang di dapat langsung melalui penelitian lapangan. Penelitian

lapangan dilakukan melalui pengamatan (observasi), wawancara ataupun

kuisioner.14

b) Jenis Pendekatan

Dalam penelitian hukum ada beberapa jenis pendekatan, yaitu pendekatan

perundang-undangan (thestatue approach), pendekatam kasus (case approach),

pendekatan historis (historical approach), pendekatan konseptual (conceptual

approach), pendekatan fakta (fact approach), dan pendekatan perbandingan

(coparatif approach).15Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah pendekatan fakta (fact approach), pendekatan perundang-undangan (the

statue approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Pendekatan

fakta dilakukan dengan mengkaji implementasi dari peraturan perundang-

undangan terhadap fakta yang terjadi di lapangan, pendekatan perundang-

undangan digunakan karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang

menjadi fokus sekaligus tema sentral dalam penelitian ini 16 , dan pendekatan

konseptual kenapa peraturan-peraturan itu bisa terbentuk.

14Bambang Wahyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, h. 16. 15 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana Primada Media, Jakarta,

hal.97. 16 Ibrahim Johnny, 2006, Teori Metodologi & Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia

Publishing, Malang, hal. 302

Page 20: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

14

c) Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, sumber data didapatkan dengan penelitian

lapangan yang menghasilkan data primer dan penelitian kepustakaan yang

menghasilkan data sekunder. Adapun yang disebut dengan kedua data tersebut

adalah :

1. Data primer, sumber datanya diperoleh dari penelitian secara langsung

dilapangan (field research) melalui wawancara dan pengamatan.

2. Data sekunder, sumber data yang diperoleh dengan metode penelitian

kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan

terhadap dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian

yang berwujud laporan dan seterusnya yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas.17

Mengenai data sekunder ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) berdasarkan kekuatan

mengikat dari isinya, yang meliputi :

a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum yang isinya mengikat

dan dikeluarkan oleh Pemerintah seperti Peraturan Perundang-

undangan.18 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain :

- Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

17 Rony Hanitjo Soemitro, 1988, Metode Penelitian Hukum, dan Jurimetri, Cet III, Ghalia

Indonesia, Jakarta, hal. 14 18 Supranto, 1991, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta,hal.

1.

Page 21: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

15

- Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4739);

- Undang Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5490);

- Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4739);

- Peraturan Dareah Kabupaten Badung Nomor 16 Tahun 2009

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun

2019 – 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009

Nomor 16);

- Peraturan Dareah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013

Tentang Penyelenggaraan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Badung Tahun 2013 – 2033 (Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 26, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 25).

Page 22: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

16

b. Bahan Hukum Sekunder yaitu data yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang-Undang

(RUU), hasil-hasil penelitian atau pendapat pakar hukum yang berupa

buku-buku dan literatur.19

c. Bahan Hukum Tertier yaitu data yang memberikan petunjuk dan

penjelasan terhadap bahan huktun primer dan bahan hukum sekunder,

seperti kamus hukum.

d) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua)

cara. Adapun dua 2 (dua) cara penelitian tersebut, yaitu :

a. Penelitian Lapangan (Field Research), guna memperoleh data primer,

dilakukan dengan wawancara (interview) yang tidak terstruktur kepada

pemilik bangunan penginapan dan pemerintah daerah terkait.

Wawancara dikembangkan untuk dapat memperoleh informasi yang

lebih mendalam dari informan.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research), dilakukan dengan tehnik

studi kepustakaan dengan cara meneliti bahan pustaka terkait. Adapun

data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain,

artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun elektronik,

dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-

undangan.

19 Peter Mahmud Marzuki, op.cit, hal. 155

Page 23: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan

17

e) Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Teknik pengolahan dan analisa data dalam penulisan ini, yaitu dengan

mengumpulkan dan mengambil data baik dari hasil studi lapangan maupun

kepustakaan kemudian diolah secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif

analitis. Data yang telah diperoleh terlebih dahulu digambarkan secara lengkap

sebagaimana adanya tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah yang

dibahas sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran dan dapat ditarik suatu

kesimpulan yang pasti.

Page 24: DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... · pertama, mengenai apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran sempadan pantai oleh bangunan penginapan