1 DAFTAR ISI 1. Pendahuluan .................................................................................................... 1 2. Permasalahan ................................................................................................... 1 3. Pembahasan ..................................................................................................... 1 3.1 VISUAL NON-PROYEKSI ....................................................................... 1 3.2 PENGGUNAAN VISUAL NON-PROYEKSI .......................................... 1 3.2.1 Gambar ............................................................................................... 3 3.2.2 Diagram .............................................................................................. 3 3.2.3 Grafik.................................................................................................. 4 3.2.4 Poster .................................................................................................. 4 3.2.5 Kartun ................................................................................................. 6 3.3 VISUAL PROYEKSI................................................................................. 6 3.3.1 Ruang Lingkup.................................................................................... 6 3.3.2 KAMERA DOKUMEN ...................................................................... 7 3.4 OVERHEAD PROJECTION (OHP) .......................................................... 9 3.5 Menciptakan Overhead Transparansi........................................................ 13 3.5.1. Metode penggambaran secara langsung ............................................ 13 3.5.2 Proses Film Elektrostatik (Xerografi) ................................................ 14 3.5.3 Menciptakan Overhead dengan Komputer ......................................... 15 3.6 SLIDE ..................................................................................................... 16 3.7 DIGITAL IMAGE ................................................................................... 19 3.7.1 CD-ROM .......................................................................................... 20 3.7.2 PHOTO CD....................................................................................... 21 3.7.3 DVD-ROM ....................................................................................... 21 3.8 KAMERA DIGITAL .............................................................................. 22 3.9 Film-film dari Videotape atauVideodisc ................................................... 23 3.10 PROYEKSI IMAGE DIGITAL.............................................................. 25 4. Penutup.......................................................................................................... 25 5. Daftar Rujukan .............................................................................................. 26 6. Lampiran ....................................................................................................... 27
34
Embed
DAFTAR ISI - hafizew.files.wordpress.com fileGambar fragmen lebih umum digunakan dalam petunjuk penggambaran, ilustrasi dari sebuah buku, majalah- majalah, dan katalog, serta hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
3.4 OVERHEAD PROJECTION (OHP).......................................................... 9 3.5 Menciptakan Overhead Transparansi........................................................ 13
3.5.1. Metode penggambaran secara langsung ............................................ 13 3.5.2 Proses Film Elektrostatik (Xerografi) ................................................ 14 3.5.3 Menciptakan Overhead dengan Komputer ......................................... 15
3.6 SLIDE ..................................................................................................... 16 3.7 DIGITAL IMAGE ................................................................................... 19
Sebagai seorang guru dalam menyampaikan materi pengajaran harus
mempersiapkan media pembelajaran. Dalam era globalisasi sekarang ini
perkembangan teknologi dapat memotivasi seorang guru dalam mengajar, disainer
dalam merancang. Jadi sangatlah perlu seorang guru memahami media yang
digunakan dalam pembelajaran.
2. Permasalahan
1. Bagaimana penjabaran dari klassifikasi media non proyeksi & proyeksi ?
2. Apa saja yang termasuk media non proyeksi & proyeksi dan penjelasannya.
3. Apakah kelebihan dan kekurangan penggunaan media tersebut ?
3. Pembahasan
3.1 VISUAL NON-PROYEKSI
Ada 6 tipe visual yang umumnya ditemukan dalam ruang kelas, yaitu:
gambar fragmen, penggambaran (termasuk sketsa dan diagram), diagram, grapik,
poster, dan kartun.
Gambar fragmen adalah hasil fotografis ( atau sejenis foto) yang
menggambarkan seseorang, tempat, dan lainnya. Gambar fragmen lebih umum
digunakan dalam petunjuk penggambaran, ilustrasi dari sebuah buku, majalah-
majalah, dan katalog, serta hasil studi (ilustrasi layanan iklan yang dibuat unit
khusus perusahaan).
3.2 PENGGUNAAN VISUAL NON-PROYEKSI
Mudah digunakan karena tidak memerlukan banyak peralatan. Dapat
digunakan dalam banyak cara tingkatan instruksi dan dalam berbagai disiplin
ilmu. Juga digunakannya untuk mendorong suatu penciptaan ekspresi yang
kreatif, seperti penceritaan atau penulisan sebuah cerita atau penyusunan sebuah
puisi, digunakan semua tipe visual non-proyeksi dalam test dan evaluasi.
2
Terutama sekali mereka dapat dibantu dengan alat objectivitas untuk identifikasi
orang, tempat, atau lainnya. .
Beberapa visual non-proyeksi memerlukan perhatian khusus. Sebagai
contoh, penelitian atas interpresentasi editorial pembaca surat kabar kartun,
mengidentifikasikan bahwa besarnya proporsi pemirsa dalam menggambarkan
kesimpulan adalah bertentangan dengan apa yang dimaksud seorang seniman.
Ahli psikologis menemukan bahwa orang cenderung memproyeksikan harapan,
kekhawatiran/ketakutan, dan prasangka mereka sendiri ke dalam image atau pesan
verbal yang ambigu.
Pelajar dengan semua kalangan umur dapat menggunakan visual non-
proyeksi. Gambar fragmen ditemukan dalam buku-buku ( termasuk buku
pelajaran), majalah, surat kabar, katalog, dan kalender. memperoleh keterangan
lebih luas lewat organisasi ilmu pendidikan, atau kamu dapat memperolehnya
lewat pusat penerangan atau perpustakaan sekolah.
Fotografik dalam menciptakan fotografi, baik para pengajar maupun para
pelajar dapat menjelaskan dan menerangkan topik-topik pelajaran itu dengan
spesifik. Contohnya arsitektur fotografi lokal yang dapat menjelaskan suatu unit
gaya arsitekturnya. (dalam hal ini, kita dapat meningkatkan kemampuan
“membaca” visualisasi para pelajar dengan hasil yang hanya dilihat pada
lingkungan hidup olahan adalah tidak sama dengan kenyataannya). Gambaran
yang diperoleh dilapangan dapat berguna untuk kepentingan pelajaran apalagi
diikuti dengan kegiatan-kegiatan.
Kita juga dapat menggabungkan kemampuan penyandian gambar-gambar
buku pelajaran dalam tujuan pembelajaran untuk memotivasi para pengajar .
Kualitas dan kuantitas ilustrasi tentu saja faktor penting dalam pemilihan buku
pelajaran. Dengan cara yang sama, kita dapat menggunakan gambar-gambar dari
surat kabar dan majalah.
Hasil studi fotografi merupakan hasil gambar yang bermutu tinggi dan
tahan lama, baik untuk diri sendiri maupun untuk dipamerkan, serta banyak
kegunaannya dalam tatacara pembelajaran. Khususnya untuk membantu dalam
proses pembelajaran/penelitian, contohnya dalam produksi baja dan kertas, atau
dalam pengoperasian mesin pembakaran, juga sangat berguna dalam pembelajaran
3
ilmu sosial kemasyarakatan. Dalam ilmu geografi dapat membantu menjelaskan
hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya, karena terbatasnya ruang
lingkupnya, sehingga tidak dapat dengan mudah dilukiskan lewat gambar-gambar
pada buku pelajaran.
3.2.1 Gambar
Gambar, sketsa, dan diagram menggunakan susun garis dalam
menggambarkan orang, tempat, benda, dan konsep-konsep. Gambar umumnya
lebih komplit dan representatif dibandingkan dengan sketsa (contohnya; susunan
gambar garis), yang mungkin kurang detail. Diagram biasanya dimaksudkan
untuk menunjukkan hubungan atau untuk membantu menerangkan prosesnya,
seperti bagaimana sesuatu bekerja atau dibentuk (gambar 6.2).
Gambar mudah ditemukan dalam buku pelajaran dan bahan pelajaran dan
dapat digunakannya pada semua bentuk pembelajaran, dari topik pengajaran
sampai dengan evaluasi, tidak terlalu ditel dan lebih ke poin materi pelajaran dari
pada materi fotografik, maka para pelajar dapat memahaminya secara mudah.
Dengan menggambar, secara efektif guru dapat dengan mudah untuk
mempelajarinya, dapat menguraikannya di atas papan tulis (atau media lainnya)
Contohnya, kamu dapat dengan cepat dan mudah membuat gambar garis untuk
menunjukkan gerakan sebaliknya dalam suatu representatif yang statis.
3.2.2 Diagram
Diagram adalah gambaran visual tentang hubungan unsur-unsur seperti
kronologis, kuantitas, dan herarki, sering kali muncul dalam buku pelajaran dan
buku panduan berupa tabel dan bagan, juga dipublikasikan berupa papan data
untuk laporan perusaan dalam bentuk bagan organisasi, bagan penggolongan,
(contohnya, tabel berkala), dan garis waktu (lihat “tipe diagram”, halaman 145).
Sebuah diagram harus memiliki arti yang jelas, jelas pendefenisian
tujuan pembelajarannya, harus disampaikan dalam satu konsep pokok atau dalam
bentuk konsep. Jika membuat diagram sendiri, pastikan mereka memuat,
minimum unsur gambar dan tulisan agar mudah dimengerti. Jika diagramnya
tidak jelas maka sulit juga dimengerti. Jika mempunyai banyak informasi untuk
4
disampaikan, dubuatlah diagram sederhana yang tersusun dari pada yang tak
beraturan. Gunakan prinsip KISS (Keep it Simple for Student / permudahlah bagi
siswa-siswa
3.2.3 Grafik
Grafik memberikan keterangan tampilan visual berupa data numerik. Juga
menggambarkan hubungan antara bagian data dengan tujuannya. Banyak diagram
tabulasi berubah menjadi grafik, seperti yang diperlihatkan pada gambar 6.3.
Data dapat diartikan dengan cepat dalam grafik dibandingkan dengan
bentuk tabulasi. Penggambaran grafik juga lebih menarik dibandingkan dengan
tabel. Ada 4 jenis pokok grafik yaitu: batang, gambar, lingkaran, dan garis ( “tipe
grafik” p,146). Tipe yang dipilih akan tergantung pada besarnya kompleksitas
suatu informasi yang disajikan dan kemampuan interpretasi anak didik. Banyak
program software komputer sekarang, dengan mudah menghasilkan diagram,
grafik, dan gambar visual lainnya secara profesional. Dimasukkan data kedalam
komputer, dan komputer akan membuat tipe diagram atau grafik yang diinginkan.
Ketika melihat hasil pertama didepan monitor kita dapat merubah parameternya
(sumbu, ukuran, orientasi, dan lainnya).
Banyak program spreadsheet, seperti Microsoft Works, Apple Works, dan
Excel, mempunyai pilihan diagram dan grafik. Program Spreadsheet alat-alatnya
mudah digunakan untuk membuat grafik dari data numerik.
. Banyak program komputer grafik hadir dengan ratusan atau bahkan
ribuan typeface dan clip-art dan dapat memanipulasi tampilan visual pada tiap-
tiap gambar dengan mudah. Contoh program ini adalah Harvard Graphics, Lotus
Freelance Graphics, dan Micrasoft Graph.
3.2.4 Poster
Poster adalah hasil penggambungan dari kombinasi tampilan visual, garis,
warna, dan kata-kata. Poster digunakan untuk menarik perhatian masyarakat
paling tidak cukup untuk memberikan pesan singkat, dan biasanya bersifat
persuasif. Agar menjadi lebih efektif, tampilan poster harus berwarna-warni dan
dinamik. Poster harus menarik perhatian dan menghadirkan pesan singkat. Salah
5
satu kekurangan dalam penggunaan poster yaitu pesannya singkat, blak-blakan
dan kurang hormat. Sehingga pemasangannya tidak terlalu lama. Contoh papan
iklan yang berukuran sangat besar.
Poster menjadi efektif dalam banyak situasi pembelajaran, dapat
meransang minat terhadap topik baru, acara khusus kelas, atau sebuah acara
sekolah. Digunakan untuk memotivasi minat para siswa untuk menghadiri rapat
sekolah atau ke pusat penerangan, atau mendorong mereka untuk lebih banyak
membaca. Di lembaga-lembaga pendidikan, laboratorium ilmu pengetahuan,
termasuk tempat-tempat berbahaya lainnya, poster dapat memberikan tip-tip
keamanan seseorang. Poster juga dapat mempromosikan praktek hidup sehat
seperti tidak mengkonsumsi obat-obatan. Teknik pembelajaran yang efektif adalah
dengan melibatkan siswa untuk mendesain poster sebagai bagian dari kegiatan
kelas, contohnya selama pekan pencegahan kebakaran, atau kesehatan gigi.
Poster diperoleh dari berbagai sumber, termasuk perusahaan layanan
iklan, maskapai penerbangan, biro perjalanan, dan departemen pemerintahan. Kita
dapat membuat poster sendiri dengan cetakan berwarna, printer komputer, dan
alat yang menghasilkan kertas poster. Jika menggambar poster, ikutilah petunjuk
pada desain tampilan visual pada bab 5 yang berjudul “How to…..Sketch”/
“bagaimana cara mengsketsa” (lampiran A). Kita dapat menggunakan komputer
untuk membuat poster dan spanduk dengan pengkopian ukuran standar kertas
printer. Softwarenya, seperti Print Shop, dapat memudahkan desain poster dan
hasilnya.
Alat-alat, seperti Poster Printer dengan Varitronics (lihat gambar 4.19),
dapat mengubah 81/2 per 11 inch aslinya menjadi 23 per 33 inch posternya.
Aslinya dapat berupa gambaran tangan, buatan komputer, transparansi master
OHP, atau sejenisnya. Mesin yang digunakan adalah mesin elektronik
berkecepatan tinggi disertai dengan proses pencetakan yang bersuhu tinggi
(panas), yang mana tidak membutuhkan tinta cair, tinta serbuk dan tinta jenis pita.
Prosesnya memakan waktu sekitar satu menit. Kertasnya terdiri dari bermacam-
macam warna (putih, pink, kuning, atau biru) dan tersedia beberapa cetakan warna
(hitam, merah, biru, atau orange). Selain dapat membuat poster, mesin ini juga
dapat menghasilkan lembaran flip chart dan simbol-simbol.
6
3.2.5 Kartun
Kartun (gambar garis yang kasar dari sebuah karikatur orang dan kejadian
nyata) yang mungkin paling populer dan tampilan visual yang mirip. Mereka ada
dalam berbagai macam media cetak, surat kabar, majalah, buku pelajaran dan
lembaran-lembaran komik dengan maksud untuk menghibur dan memberikan arti
penting terhadap komentar sosial politik. Humor dan sindiran adalah kemampuan
utama bagi kartunis, kebijaksanaan juga jenaka / kecerdasan.
3.3 VISUAL PROYEKSI
Visual proyeksi disini didefinisikan sebagai bentuk media yang berupa
gambar fragmen/foto yang diperbesar dan ditampilkan pada layar. Proyeksi yang
demikian dapat diperoleh dengan menyorotkan sinar kuat lewat film yang
transparan (seperti pada OHP dan Slides), memperbesar gambar melalui beberapa
jenis lensa, dan memilih gambar ini diatas permukaan yang memantul. Atau,
gambar yang dapat ditampilkan di monitor dengan menggunakan kamera
dokumen. Teknik-teknik terbaru termasuk penceritaan gambar secara elektronik
dan memproyeksikannya dalam format digital dan analog seperti PowerPoint.
Mekanisne penyimpan data digital termasuk CD-ROM, CD Photo, kamera digital,
DVD, dan scanner. Penyimpan data analog pada umumnya merupakan media
untuk visualisasi Videodisc, atau Laserdisc (berupa CD-ROM dan DVD).
3.3.1 Ruang Lingkup
Visual proyeksi mudah digunakan pada semua tingkatan pendidikan dan
semua kurikulum belajar mengajar. Banyaknya gambar komersial berkualitas
tinggi yang tersedia. Pada umumnya, ilmu seni, geografi, dan ilmu pengetahuan
lainnya, khususnya yang berguna, dihadirkan dengan gambar-gambar yang
bersifat komersial.
Ada beberapa tipe hal yang dapat presentasikan lewat gambar yaitu:
• Menyediakan sarana bisnis bagi pekerja baru
• Membuat gambaran sejarah suatu komunitas, sekolah, atau organisasi.
• Memberikan materi kuliah tentang sejarah dan teknik kesenian.
7
• Dokumentasi kegiatan siswa, hasil kerja siswa, dan problem
kemasyarakatan (contohnya, kriminal dan polusi)
• Penjelasan tentang prosedur penjahitan pada pasien yang sedang
mengalami operasi.
• Menunjukkan cara kerja dalam aneka ragam pekerjaan, untuk
menimbulkan kesadaran berkarir.
• Menjelaskan penggunakaan produk-produk perusahaan keseluruh dunia.
• Mengajarkan langkah-langkah proses dengan pendekatan pada
pengoperasian.
• Stimulasi tentang medan perjalanan
• Mempromosikan kesadaran public tentang pendidikan atau organisasi.
3.3.2 KAMERA DOKUMEN
Kamera dokumen adalah suatu video kamera yang tersusun atas set
pengkopian, berupa lengkungan tajam pada dokumen, gambar flat, atau grafik dan
obyeknya kecil (seperti koin). Gambarnya dapat diproyeksikan pada layar lebar
selebar ruangan atau dapat ditransmisikan dalam jarak jauh lewat televisi. Kamu
bisa menempatkan beberapa bagian gambar di atasnya, dan dapat menggerakkan
bahan-bahan itu atau menuliskan di atasnya, seperti yang ada pada OHP. Dengan
lampu belakang kamu dapat menunjukkan overhead atau slide.
Beberapa kamera dokumen dapat dilipat menjadi unit yang mudah dibawa
dan dan digerakkan dalam ruang kelas. Hubungan kamera dokumen dengan layar
televisi atau proyektor digital dalam ruang kelas saat pendemoan dapat berarti
bahwa semua siswa akan mempunyai pandangan yang sama terhadap beberapa
item yang ditampilkan, atau secara serempak memiliki pandangan yang sama
tanpa pandangan perkelompok.
Kelebihannya
• Tidak membutuhkan biaya produksi. Kamera dokumen menyediakan
bahan-bahan yang mudah diperoleh di dalam ruang kelas sebagai titik
proyeksi, seperti diagram, surat kabar, dan ilustrasi dari buku dan
majalah. Obyek tiga dimensi (khususnya barang-barang flat seperti koin,
8
daun tumbuhan, dan spesies serangga) dapat digunakan untuk
keberhasilan penelitian.
• Semua siswa mempunyai pandangan yang sama. Tipe proyeksi ini
memperbolehkan setiap orang memperoleh kesempatan yang sama untuk
memandang permasalahan yang sama secara mudah.
• Memperbolehkan kerja sama team. Tipe proyeksi ini memperbolehkan
kerja team dalam memandang dan mendiskusikan permasalahan, seperti
gambar-gambar, karya campuran siswa, solusi masalah matematika, dan
sejenisnya.
Kekurangannya
• Perangkat kerasnya terlalu besar. Meskipun kamera dokumen dapat di
dipindah dengan mudah, dia membutuhkan monitor atau video proyektor,
yang memakan banyak tempat, berat, dan susah untuk dipindah tanpa
kereta/gerobak.
• Membutuhkan monitor atau proyektor. Kamu tidak dapat
menggunakannya tanpa monitor atau video proyektor.
• Banyak memakai lampu. Kamera dokumen membutuhkan tambahan
lampu untuk menghasilkan gambar yang baik. Beberapa kamera telah
memakai lampu, tetapi lebih mahal.
Ruang Lingkup
Kamera dokumen digunakan untuk kelompok kecil, kelompok seukuran
ruang kelas, atau kejadian yang jauh dari masyarakat yang membutuhkan hasil
pandangan atau materi visual bersama. Aplikasinya dapat ditemukan dalam semua
bidang kurikulum pada semua level nilai. Ada beberapa contoh tipenya yaitu:
• Semua subyek: Semua kegiatan siswa dan pokok bahasannya
• Seni: Produksi barang tiruan dan arsitektur; studi tata ruang periklanan.
• Bisnis: Pelaku bisnis dan akunting sampai pada dokumen penting seperti
bagan organisasi, peta jalur perdagangan, dan bagian-bagian produk.
• Ekonomi rumah tangga: Pola jahit-menjahit, tekstil, resep-resep, sampai
pada barang tenunan dan gaya merajut.
• Industri: Proyeksi perencanaan bersama; diskripsi garis kesepakatan
berdasarkan diagram produksi.
9
• Seni bahasa: Komposisi pelajar, buku bergambar, atau buku referensi.
• Obat-obatan: Gambar anatomi tubuh, kencing manis, diet, dan diagram
makanan pengganti.
• Militer: Pemetaan dan dokumen pejabat, ilustrasi rencana penerbangan.
• Musik: Komedi dan bakat pemusik
• Agama: Kisah / cerita tentang keagamaan, dokumen-dokumen keagamaan
• Ilmu pengetahuan: Pengembangan bahan percobaan, pembelajaran
tentang peta dan tabel.
• Sosial kemasyarakatan: Ruang lingkup; pengenalan tentang artifak
budaya lain, kartu pos, dan atlas.
3.4 OVERHEAD PROJECTION (OHP)
Jenis alat proyektor OHP adalah sederhana (gambar 6.7). Pada dasarnya,
merupakan sebuah kotak dengan ukuran yang lebar, atau alat “pementasan” di
atas permukaan media. Cahaya dari kekuatan lampu di dalam kotak diperkuat
dengan jenis lensa khusus, yang dikenal dengan lensa fresnel, dan memasang alat
transparansi (kira-kira 8 sampai 10 inch) yang diletakkan di atas panggung.
Sistem lensa dan pencerminan ditancapkan pada siku-siku atas kotak yang diputar
ke kanan sebesar 90 derajat dan membentuk gambar setinggi bahu presenter. Tipe
proyektor dengan menggunakan transparansi mengarah pada jenis transmisi.
Pada jenis OHP yang lain, sumber cahaya dipasang pada panggung
proyektor dan sinarnya masuk ke alat transparansi Cahayanya dipantulkan lewat
bidang yang menyerupai kaca di bawah pemasangan alat transparansi dan melalui
sistem lensa. Sistem pemantulan proyektor jenis ini menghasilkan cahaya yang
kurang sempurna, sehingga performanya dalam ruangan kurang baik dengan
menggunakan sistem proyeksi jarak jauh atau dengan banyak cahaya yang
menonjol. Keunggulannya adalah sangat praktis, lebih terang dan lebih rapi
dibandingkan dengan jenis transmisi.
Karena OHP adalah alat yang sudah tidak asing lagi, sehingga istilah
umum transparansi banyak dipakai dalam tatacara pembelajaran, secara spesifik
format film berukuran 8 sampai 10 inch digunakan dalam OHP. Transparator
terdiri dari film fotografi, asetat kosong, atau beberapa alat transparator lain yang
10
mudah bersatu dengan gambar sebagai pengganti bahan kimia atau alat penghasil
panas. Lembaran-lembaran film yang transparan itu disebut “asetat” yang
dibentuk dari komposisi bahan kimia dari standar jenis film.
Kelebihannya
• Cemerlang. Lampunya yang terang dan sistem optik efisien menghasilkan
banyak cahaya pada layar yang dapat digunakan pada ruangan dengan
cahaya normal.
• Kontak mata. Dapat mengoperasikan proyektor dari depan ruangan
sekaligus menghadap pemirsa, menjaga kontak langsung pada mata.
• Mudah digunakan. Banyak OHP ringan dan mudah dibawa. Semuanya
mudah dioperasikan.
• Bahannya mudah didapat. Banyak mesin yang dapat mencetak berbagai
macam bahannya, termasuk alat pemotong bayangan hitam, bahan tak
tembus cahaya, dan banyak lagi jenis alat transparansi lainnya.
• Mudah dikontrol. Kamu dapat mengontrol bahan yang sudah
diperhitungkan. Kamu dapat menandai item-item yang penting, hal yang
pokok/utama dengan pena berwarna, lebih detail lagi dengan (buku
catatan, diagram, dll), juga penandaan pada alat transparansi
menggunakan pena penanda, atau bagian penutup pesan yang disertakan
informasi. Sebelumnya, kamu dapat menghadirkan tampilan visual secara
kompleks dalam rangkaian lembaran film.
• Barangnya banyak tersedia. Alat-alat transparansi diproduksi secara
komersial dan kepemilikannya dibatasi pada bagian kurikulum. Daftar
sumber-sumbernya ditunjukkan pada “Classroom Link Portfolio” CD-
ROM.
• Barang-barangnya disiapkan sendiri. Dapat secara mudah
mempersiapkan alat transparansi milikmu sendiri
• Persiapan yang matang. Informasi yang seharusnya ditempatkan pada
papan tulis selama sesi kelas (seperti sketsa pelajaran) dapat disiapkan
dengan matang untuk dipresentasikan pada waktu yang tepat.
• Berpengaruh pada prilaku. Penggunaan overhead transparansi juga
berefek positif terhadap prilaku dalam pertemuan-pertemuan bisnis. Studi
11
yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Wharton, seorang calon S2
Administrasi Bisnis yang ikut serta dalam simulasi bisnis yang
menggunakan pertemuan kelompok untuk menentukan produk baru yang
akan dikenalkan. Studi (Pusat Penelitian Wharton, 1981) ini
menghasilkan penemuan-penemuan sebagai berikut:
§ Banyak orang memilih untuk melakukan kegiatan presentasi dengan
menggunakan overhead dari pada tidak.
§ Presenter yang menggunakan overhead merasa memiliki persiapan
yang lebih baik, lebih profesional, lebih persuasif, lebih kredibel, dan
lebih menarik.
§ Kelompok dengan presenter yang menggunakan overhead merasa
lebih dapat mencapai konsensus pada keputusan mereka dari pada
kelompok yang tidak menggunakannya.
• Organisasi dan diskusi. Siswa lainnya menganggap bahwa guru yang
menggunakan overhead proyektor (OHP) cenderung menjadi lebih
terorganisir daripada guru yang mempercayakan pada buku catatan atau
hasil sketsa. Siswa-siswa dalam studi ini dapat lebih sering berpartisipasi
dalam diskusi kelas dimana overhead digunakan. (Cabeceiras, 1972).
Kekurangannya
• Tidak dapat diprogram. Keefektifan presentasi dengan OHP secara
menyeluruh tergantung pada presenter. OHP tidak dapat di program untuk
menampilkan tampilan visual secara urut dengan sendirinya, maupun
diikuti dengan perlengkapan audio.
• Tidak dapat memandu sendiri. Sistem overhead tidak menyediakan cara
belajar sendiri. Dia didisain untuk presentasi yang besar. Tentu saja, siswa
perorangan dapat melihat hasil transparansinya dengan menyorotkan
lampunya, tetapi karena gambar dan audio yang dimaksud bukan bagian
format ini, maka materi-materi yang ada biasanya tidak dapat dipandu
sendiri.
• Membutuhkan proses penciptaan. Bahan cetakan dan item-item non-hasil
transparansi lainnya, seperti majalah ilustrasi, tidak dapat diciptakan
12
dengan segera, kemungkinan dengan kamera dokumen. Untuk
menggunakan sistem overhead banyak bahan yang harus diciptakan lewat
transparansi dengan menggunakan beberapa proses penciptaan.
• Efek dasar. Distorsi/penyimpangan kesan lebih lazim dengan overhead
dari pada dengan sistem proyeksi lainnya. Proyektor umumnya
ditempatkan pada tingkatan desktop guna memfasilitasi panduan
penulisan pada alat transparansi. Layar, pada sisi lain, membutuhkan
tempat yang tinggi agar tak menghalangi garis pandang audiens.
Ketidaksesuaian ini menyebabkan hasil distorsi pada efek dasar.
Ruang lingkup
Karena kesannya luas dan kamu dapat memanipulasi atau menambahnya
pada saat perancangan, maka overhead proyektor (OHP) sangat serbaguna. Juga
telah digunakan untuk komunikasi visual pada bayak materi dalam kurikulum.
Ada beberapa macam kegunaannya, yaitu:
• Kesenian: Menggunakan langkah-langkah pewarnaan asetat untuk
menunjukan komposisi warna primer dan skunder dengan pencocokan
warna merah, kuning, dan biru.
• Penggemar ilmu pengetahuan: Membuat alat transparansi panas untuk
membuat cek kosong dan buku saldo; memperlihatkan bagaimana
mempergunakan cek dan buku saldo yang terdaftar.
• Drama: Bubuhkan pemikiran pokok pada bagian dasar dan tambahkan
lembaran film untuk menunjukkan siklus akting dan bagaimana area itu
bersinar.
• Geografi: Gunakan plastik bersih untuk mengukur seluruh transparansi
pada peta; tunjukkan bagaimana mengukur jarak di antara dua titik
tersebut.
• Seni bahasa: Gunakan pen pewarna berbeda untuk menandai hal-hal
pokok, kata-kata kerja, dan bagian pembicaraan lainnya.
• Kemampuan pustaka: Tunjukkan pemikiran pokok tentang tata ruang
pusat media sekolah sebagai bagian dari orientasi perpustakaan.
13
• Literatur: Visualisasi perbandingan perbedaan bentuk puisi (contohnya;
haiku, soneta) dan membandingkan pola iramanya.
• Musik: Menunjukkan tiang nada yang disusun menjadi 3 bagian
harmonika, dengan perbedaan warna nadanya pada tiap bagiannya.
• Matematika: Gunakan lingkaran dan persegi yang dipotong menjadi
bagian-bagian yang menggambarkan pecahan yang berbeda. Diantara
banyaknya transparansi hasil manipulasi didistribusikan oleh penerbit
sebagai keterangan untuk buku pelajaran matematika.
• Ilmu pengetahuan: Ditunjukkan bagaimana tongkat besi magnet itu
ditempatkan pada pentas overhead proyektor.
3.5 Menciptakan Overhead Transparansi
Keutamaan dari sistem overhead adalah sebagai instruktur. Salah satu
metode utama dalam membuat gambar tangan pada lembaran asetat kosong, yaitu;
banyaknya metode persiapan alat transparansi lainnya yang berkembang tiap
tahunnya. Kita akan melihat secara dekat proses paling umum terjadi pada
penggambaran secara langsung di ruang kelas, proses elektrolisasi film
(xerografi), dan cetakan komputer.
3.5.1. Metode penggambaran secara langsung
Cara yang paling cepat dalam mempersiapkan alat transparansi adalah
dengan menggambar secara langsung pada lembaran transparansi dengan pena
gambar (gambar 6.10). Asetat yang kosong sekitar 5 – 10 mili (005 – 010 inch)
adalah yang direkomendasikan. Jenis plastik lainnya dapat digunakan. Meskipun
beberapa alternatif ini bisa lebih murah dari pada asetat, beberapa kelemahan jenis
ini ditentukan oleh daya tahannya, mudah dipegang, dan kemampuannya untuk
menerima tinta basah yang berbeda (seperti beberapa pencair berupa tinta
alkohol). Pewarna biru asetat lebih disukai karena mengurangi kesan mencolok.
Meskipun panggung kaca overhead proyektor (OHP) umumnya
berukuran sekitar 10 per 10 inch, gambar dan tulisanmu harus dibatasi untuk
membentuk persegi panjang “bagian pesan” sekitar 71/2 per 91/2 inch. Dimensi
14
yang pas bagi lembaran asetat, yang mana umumnya dipotong menjadi bujur
sangkar antara 8 per 10 inch atau 81/2 per 11 inch (gambar 6.11)
Jika kita membuat tulisan tangan, ingat bahwa kerapian sebagai hal yang
penting guna pemudahan pembacaan. Ketidak sempurnaan akan menjadi masalah
untuk mengukur layar proyeksi. Para pemirsa tidak dapat mempelajari dari apa
yang mereka uraikan. Catatan garis panduan diberikan dalam “bagaimana
mendisain overhead transparansi”.
Sebagai tambahan pada alat transparansi, kamu membutuhkan alat tulis
yaitu pena felt-tip. Umumnya alat ini terdiri dari 2 jenis yaitu; tinta yang mudah
larut dan permanen. Akan tetapi, tidak semua sesuai dengan overhead
transparansi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
• Biasanya pena felt-tip dengan tinta air yang mudah larut, umumnya tidak
akan menempel dengan baik pada asetat. Tinta ini cenderung luntur dan
menguap. Carilah label yang mengatakan “pena overhead proyektor
(OHP)”. Tinta ini dapat menempel pada asetat dan membentuk warna.
Bekas tinta permanen dapat dihapus dengan penghapus karet khusus atau
dengan cairan alkohol, tetapi itu tidak praktis untuk membersihkan dan
menggunakannya kembali jika bekas tintanya telah menyebar luas.
• Selama presentasi, kamu boleh menggunakan pena utama yang dirancang
secara khusus untuk OHP guna melukiskan perhatian terhadap kritik
informasi.
• Yang paling umum digunakan adalah pensil dengan bahan dasar lilin.
Kebanyakan hanya akan memperkuat warna hitam, dapat dihapus dengan
kain lembut dan kering.
3.5.2 Proses Film Elektrostatik (Xerografi)
Perkembangan teknologi xerografi yang cepat, mengembangkan metode
lain dalam menghasilkan alat transparansi. Semua alat pengkopi kertas yang
dioperasikan oleh proses film elektrostatik (xerografi) dapat digunakan untuk
membuat hasil transparansi hitam-putih. Beberapa model juga dapat menghasilkan
warna transparansi yang berkualits tinggi dari kertas asli atau slide. Hal ini sering
ditemukan pada layanan pengkopian umum.
15
Alat pengkopian elektrostatik membutuhkan master kertas dan film
khusus. Film ini dikendalikan secara elektrik dan cahaya sensitif. Beberapa
sumber yang menghasilkan bercak buram yang baik dapat digunakan untuk
(contohnya, printer komputer, kliping dari bahan cetakan, gambar hasil bolpoin
atau pena felt-tip “bulu ayam”).
3.5.3 Menciptakan Overhead dengan Komputer
Komputer dapat mengurangi tugas anda dalam menciptakan tampilan
visual pada overhead transparansi dan alat sejenisnya. Dengan beberapa proses
software mempersiapkan overhead berupa kalimat, daftar, dan sejenisnya secara
sederhana., dapat dicetak tiap layar pada kertas dan menggunakannya sebagai
master untuk membuat transparansi elektrostatik.
Dengan software presentasi grafis, seperti microsoft PowerPoint, saat
pengguna tidak memiliki keahlian khusus grafis, dapat menciptakan tampilan
grafis yang atraktif dalam bentuk yang mudah digunakan dalam presentasi yang
profesional. Kita dapat menyeleksi gaya tampilan visual dari menu, memilih tipe
grafis yang menarik (contohnya; garis bagan, tanda-tanda, grafik, peta, atau
kombinasinya), kemudian hanya tipe pesan mu yang diarahkan oleh program.
Program itu secara otomatis menyeleksi tipe font, ukuran, gambar, teks yang
dapat dibaca ke dalam layout visual yang kosong. Tampilan visual dapat dicetak
secara langsung menjadi film transparansi dengan printer laser atau menjadi kertas
hasil kopian, yang mana kemudian kita dapat menggunakannya sebagai master
untuk membuat hasil transparansi xerografi. Diantara tipe software grafis yang
tersedia adalah sebagai berikut:
• Program presentasi, software khusus yang menyederhanakan penciptaan
slide atau tampilan grafis hasil transparansi dengan kombinasi teks, data
dan visual.
• Program gambar dan pewarnaan, disediakan bagi pengguna untuk
menggambar bentuk dan figur geometris, menggabungkan teks.
• Program penggrafikan, secara khusus disetel untuk membuat diagram,
grafik, dan laporan dari data spreadsheet.
16
• Program fotografis, memberikan manipulasi warna dan penggunaan efek
khusus untuk merubah fotografis dan slide.
• Program desktop publishing, dengan menggabungkan banyak
keistimewaan dari metode-metode yang ada untuk menciptakan produk
yang lebih baik seperti laporan berkala dan buku-buku.
Ada beberapa teknik proses untuk menciptakan transparansi secara
langsung dengan printer komputer. Kita harus menyeleksi tipe film transparansi
yang tepat untuk printer , yaitu:
• Printer laser mencetak image secara lansung menjadi film khusus.
• Printer ink-jet menyemprotkan tinta menjadi lapisan khusus film ink-jet.
• Printer thermal transfer menggunakan panas untuk mencetak image
menjadi film thermal.
• Hasil penggambaran dengan pena secara langsung menjadi lapisan film
khusus.
• Printer impact menekan tinta dari pita mesin tulis menjadi film impact.
3.6 SLIDE
Istilah slide mengarah pada format kecil hasil transparansi fotografis yang
diarahkan pada sistem proyeksi. Ukuran standarnya adalah 2 per 2 inch (5 per 5
cm) yang diukur dengan dimensi terluar arah slide. Pada saat tipe film slide
ukuran 35 mm dan tipe yang populer lainnya dikirimkan untuk diproses, mereka
membentuk frame ukuran 2 per 2 inch. Dimensi aktual image sendiri akan
berubah-ubah sesuai dengan tipe film dan kameranya.
Kelebihannya:
• Rangkaiannya. Dapat disusun slide-slide ke dalam banyak rangkaian yang
berbeda-beda, sehingga mereka lebih fleksibel dari pada rentetan foto di
film atau rangkaian materi yang sulit disusun lainnya.
• Kamera otomatis. Sebagai alat fotografis yang secara terus menerus
diperhalus dan disederhanakan, selebih lagi barang-barang amatir yang
mudah memproduksi slide sendiri yang berkualitas tinggi. Kontrol
pencahaayaan otomatis, pemokusan yang mudah, dan pewarnaan film
dengan kecepatan tinggi telah mengkontribusi kecenderungan ini.
17
Begitupun dengan fotografer amatir sekarang yang menghasilkan warna
slide yang berkualitas tinggi.
• Proyektor otomatis. Kesatuan program slide difasilitasi oleh proyektor
saat ini, yang mengendalikan set slide pada landasan dan memancing
mereka masuk ke rangkaian gambaran. Banyak proyektor juga
memberikan peralatan remot kontrol terhadap perkembangan slide, yang
membuat kamu untuk tetap di depan ruangan atau berpindah ke satu sisi
pada saat mempercepat gerakan slide lewat pushbutton yang dihubungkan
dengan kabel ke proyektor. Remot kontrol tanpa kabel juga tersedia.
Model-model tertentu dapat dirancang untuk dibuat secara otomatis.
Keistimewaan ini dapat dilanjutkan pada pertunjukkan di pameran,
tempat pertunjukkan, dan situasi lainnya.
• Gedung koleksi. Banyak tersedia ditempat umum dan mudah
mengoperasikannya, sehingga membuat alat ini relatif mudah untuk
menciptakan koleksi slide secara permanen, untuk tujuan pembelajaran
secara spesifik. Kamu dan intruktur mu dapat mengoleksi dan
menempatkan hasil koleksianmu sendiri, atau slide-slide itu dapat disusun
dan disimpan dalam pusat sumber pembelajaran. Banyak hasil koleksi
memudahkan kamu untuk menyusun presentasi baik sebagian maupun
menyeluruh dari image yang ada, sehingga mengurangi kebutuhan biaya
untuk menghasilkan produksi yang baru.
• Sebagai panduan sendiri. Kamu dapat menyatukan slide-slide ke dalam
program panduan sendiri. Meskipun slide telah dikembangkan secara
pokok sebagai media grup besar, baru-baru ini hasil perkembangan
hardware telah mempermudah pembuatan slide dalam kelompok kecil
dan panduan belajar sendiri (gambar 6.14)
Kekurangannya
• Tidak terorganisir. Karena slide hadir sebagai satuan individu, mereka
dapat secara mudah menjadi tidak terorganisir. Ketika mereka
ditempatkan pada suatu landasan, dan jika ring pengunci kendur, slide
dapat lepas.
18
• Gangguan. Slide dipasang pada kertas karton, plastik, dan kaca yang
ketebalannya beraneka ragam. Kelemahan standarisasi ini dapat memacu
gangguan pada slide dalam mekanisme pergantian slide; kertas karton
menjadi rusak dan tepinya berjerumbai akibat mekanisme, plastik
menggelombang dan melengkung dalam tekanan panasnya lampu, kaca
yang dipasang lebih tebal dari pada rungan yang tersedia gagal masuk ke
dalam posisi pertunjukkan.
• Mudah rusak. Slide dapat dengan mudah terakumulasi debu dan bekas
jari, penyimpanan dan penggunaan yang sembarang dapat mengakibatkan
kerusakan yang permanen.
Pembuatan Slide oleh Guru dan Siswa
Keunggulan umum slide sebagai media pembelajaran, adalah
mempermudahkan bagi guru dan siswa mereduksikannya. Kamera modern sangat
sederhana pengoperasiannya, sehingga banyak fotografer amatir dapat
memperoleh hasil yang bagus. (panduan umum penggunaan fotografis nampak
pada lampiran A). Untuk membuat slide kamu dapat mengikuti prosedur yang
sama, tetapi mengganti film slide untuk menghasilkan cetakkan. Sama dengan
semua bahan-bahan produksi di tempat itu, slide yang dibuat oleh guru dan siswa
telah disiapkan, dan secara kredibilitas kekurangannya lebih terjadi pada bahan-
bahan umum.
Menghasilkan “Tampilan Slide” dengan Fotografi Digital
Sistem kamera digital secara cepat menggantikan film fotografi
konvensional. Kamera digital telah dengan cepat menempatkan dirinya dalam
dunia komputer. Secara luas dia digunakan untuk menangkap gambar, untuk
disatukan ke dalam dokumen, yang dihasilkan oleh presentation software atau
desktop publishing. Image dibuat dengan teknologi yang dapat disusun dalam
rangkaian dan ditunjukkan pada layar komputer sebaik yang ditunjukkan slide.
19
Menghasilkan Slide dengan sistem Pengkopian gambar
Banyak kamera dengan single-lens reflex (SLR) memiliki kombinasi
zoom (pembesar) dan lensa makro. Kita dapat mengambil gambar secara dekat
menggunakan jarak makro, sehingga memudahkan kamu untuk mengkopi visual
flat seperti peta, diagram, ilustrasi, dan obyek kecil tiga dimensi. Untuk memotret
materi-materi itu, sematkan pada dinding atau tempatkan di atas permukaan yang
horizontal. (prosedurnya diterangkan secara lengkap dalam “bagaimana merubah
tampilan visual menjadi slide-slide”, pada lampiran A).
Menghasilkan Slide dengan Komputer.
Secara tradisional, slide telah dibuat dengan mengambil gambar orang,
tempat, benda-benda, atau image yang digambarkan dengan uraian para seniman.
Komputer-komputer sekarang memberikan kemampuan dalam pembangunan
image grafis yang dapat menjadi sebuah slide. Ada program software yang secara
khusus disesuaikan untuk menghasilkan image dengan resolusi sangat tinggi,
ketajaman dan kejelasannya didefinisikan sebagai foto-foto.
Kualitas yang tinggi, dihasilkan dengan mudah, dan penggunaannya yang
fleksibel, membuat komputer ini menjadi populer dalam dunia pelatihan, di mana
mereka digunakan untuk mempersiapkan sistem dan modul pembelajaran sendiri.
Efek suara ditemukan untuk memberikan pengaruh sekuat mungkin pada video
sebagai bagian dari hasil karya.
3.7 DIGITAL IMAGE
Hal ini memungkinkan untuk menyimpan image dalam sebuah bentuk
digital (atau analog) dan memperlihatkannya pada monitor komputer atau televisi
atau merancang mereka lebih dari suatu kelompok. Media penyimpanan digital
yang tersedia termasuk CD-ROM, CD photo, DVD-ROM, dan komputer disk.
Videodisc (atau laser disc) nampak sama tetapi penyimpanan imagenya dalam
format analog.
20
3.7.1 CD-ROM
CD-ROM (compact disc-read-only memory) memiliki kapasitas untuk
mengendalikan bukan hanya kualitas suara tetapi juga besarnya kuantitas teks dan
visual. CD-ROM adalah sistem penyimpanan yang menggunakan disk/piringan
padat, kasar, dan ringan, yang diameternya hanya 12 cm (4.72 inch). Ia
merupakan media penyimpanan optik yang menggunakan sorotan laser yang
sangat kecil untuk mendapatkan kembali informasi pada disk. CD-ROM disk
“read only” yang artinya bahwa pengguna tidak dapat mengganti atau
memodifikasi informasi pada disk. Compact disk blank/kosong juga tersedia.
Siswa dapat menciptakan CD-ROM mereka sendiri. Satu pesan yang
kemungkinan diberikan pada siswa, untuk menghasilkan bahan-bahan portofolio
mereka pada CD-ROM, karena kapasitas penyimpanan dan kemudahan dalam
akses untuk memperoleh informasi, sehingga membuat hal ini merupakan cara
yang sangat berharga bagi siswa untuk menyimpan informasi tersebut.
Karena CD-ROM disk dapat menyimpan banyak jenis informasi digital,
termasuk teks, grafis, fotografis, animasi, dan audio, sehingga mereka populer
dalam lingkungan sekolah, pusat perpustakaan media, dan semua jenis ruang
kelas. Apapun yang dapat disimpan dalam komputer disk dapat disimpan dalam
CD-ROM.
CD-ROM disk membutuhkan alat khusus mereka sendiri, audio CD player
yang digunakan pada sistem sterio mu tidak akan berfungsi. Bagaimanapun juga,
banyak komputer CD-ROM player juga dapat memutar audio CD. CD-ROM
player harus dihubungkan pada komputer dengan bantuan kabel. Banyak
komputer baru yang dilengkapi dengan CD-ROM player dibuat dalam satu sistem
(dan sekarang banyak keistimewaan dari compact disc-rewritable [CD-RW]).
Monitor komputer menayangkan data dari CD-ROM. Kamu berintraksi dengan
informasi dengan cara yang sama dengan yang kamu lakukan dengan komputer
dengan bahan multimedia lainnya.
Banyak sekolah dan kampus yang memiliki perpustakaan-perpustakaan
sistem slide sebagai sumber dalam mempelajari suatu subyek, seperti seni sejarah
dan biologi, yang membutuhkan banyak sekali tampilan visualnya. Di beberapa
sekolah perpustakaan visual ini digantikan dengan videodisc atau CD-ROM, yang
21
dapat mencakup keseluruhan subyek perpustakaan pada satu disk. Satu disk
harganya tidak mahal untuk dibeli dan jauh lebih mudah untuk menyimpan dan
memperbaikinya.
3.7.2 PHOTO CD
Photo CD (photographic compact disc) menggunakan teknologi digital
untuk menyimpan image fotografis.. Kita dapat menunjukkan fotografis pada
photo CD menggunakan photo CD player khusus dan menampilkannya pada
televisi, atau menggunakan komputer , kita dapat membangun sebuah kelompok
gambar yang dapat dijelaskan pada bagian berikutnya. Kita dapat merubah
susunan visualnya dan menciptakan efek “slide show” dengan fotografis.
3.7.3 DVD-ROM
Sama dengan CD-ROM, DVD-ROM (Digital Videodisc-read-only
memory) juga merupakan format penyimpanan digital, tetapi kapasitasnya lebih
besar. DVD-ROM merupakan sebuah media ideal untuk teks, visual, animasi,
video bergerak, dan format audio yang memiliki tempat penyimpanan yang besar.
Seperti CD-ROM, DVD-ROM merupakan sebuah sistem penyimpanan yang
menggunakan disk/piringan padat, kasar, kasar dan ringan yang diameternya
hanya 12 cm (4.72 inch). Dia merupakan media penyimpanan optik yang
menggunakan sorotan laser yang sangat kecil untuk memperoleh kembali
informasi para disk. DVD-ROM disk “read only” yang artinya bahwa pengguna
tidak dapat mengganti atau memodifikasi informasi pada disk. DVD disk
blank/kosong juga tersedia, tetapi harganya mahal. DVD-ROM awalnya hanya
digunakan dalam bidang pendidikan. Namun, seiring dengan waktu, karena
kemampuannya dalam menampung kuantitas data yang lebih besar, DVD-ROM
akan menggantikan CD-ROM. Banyak model komputer yang dibuat untuk
menggerakkan DVD/CD-ROM.
Digital videodisc (DVD) merupakan format digital yang hampir semua
sistemnya menggantikan sistem videodisc standar sebelumnya. Keuntungan dari
DVD sebagai format video yaitu penggunanya dapat menentukan materi yang
22
dipilih dari pilihan menunya. Satu kelemahan penggunaan DVD dalam dunia
pendidikan adalah dibatasinya jumlah judul yang tersedia dibagian luar film.
3.8 KAMERA DIGITAL
Dalam pembacaan visual pada film fotografis, kamera digital
dihubungkan secara langsung pada komputer untuk menempatkan image ke dalam
komputer Penempatan image secara langsung ke dalam komputer disc atau digital
“flash memory” card, atau “smart card”, pada sisi dalam kamera. Disk-disk dan
“smart card” ini telah ditingkatkan kapasitas penyimpanannya, umumnya
berkapasitas megabyte, sehingga dapat menyimpan ratusan image pada satu card.
Setelah gambar diambil, kita dapat dengan mudah untuk menghubungkannya pada
kamera atau menggunakan disk atau smart card (dimana hal ini membutuhkan
inputan divice khusus) untuk memasukan image tersebut ke dalam komputer.
Image-image ini dapat dipakai dalam banyak cara berbeda. Kita dapat
menghubungkannya dengan komputer untuk menampilkan tampilan visual pada
layar monitor, dan dapat mengubah hubungan komputer itu pada LCD panel atau
data proyektor. Kita dapat menggunakan image dari bagian dokumen lainnya,
seperti laporan berkala atau kertas kerja. Image-image ini juga dapat dijadikan
sebagai dokumen Web. Karena mereka berupa data digital, sehingga image ini
mudah ditempatkan dalam jenis-jenis file.
Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan program
software, seperti Photoshop, untuk merubah image agar bernilai tinggi atau
memperbaiki kualitasnya atau keaslian imagenya. Image-image ini dapat diedit
untuk mengurangi bagian photo yang tidak penting. Satu hal yang perlu
diperhatian, adalah kemungkinan untuk mengubah atau mengganti image
semaksimal mungkin dari aslinya. Siswa harus mempelajari hal penting yang
pantas digunakan dalam image untuk menyampaikan pesan (lihat, “Copyright
Concern”, p. 87).
Kelebihannya
• Image adalah digital. Kelebihan dari kamera digital adalah bahwa hal
yang memungkinkan kita untuk mengambil gambar yang disimpan
sebagai digital image, sehingga kita tidak harus mengembangkan atau
23
menggunakan divice tambahan untuk menangkap image dari kamera
tradisional.
• Kapasitas sangat luas. Kamera digital, khususnya yang menggunakan
floppy disk atau smart (“flash memory”) card, dapat menyimpan visual
dalam jumlah besar.
• Kapasitas zoom / pembesar. Banyak model kamera digital memiliki
zoom atau pilihan makro yang menciptakan hasil fotografis secara dekat.
• Mudah digunakan. Kamera digital sangat mudah digunakan. Bahkan
anak-anak yang muda sekalipun dapat mengambil gambar-gambar itu
dengan kamera digital.
Kekurangannya
• Masalah biaya. Kamera digital lebih mahal biayanya, tetapi tidak
membutuhkan pengeluaran tambahan untuk menghasilkan sebuah film,
seperti pada kamera tradisional.
• Mudah pecah. Kamera digital mudah pecah dalam penggunaannya dari
pada beberapa kamera tradisional. Beberapa alat pengaturannya lebih
kecil dari pada kamera tradisional.
3.9 Film-film dari Videotape atauVideodisc
Videodisc mirip perak, piringan hitamnya berkilauan. Mereka juga
dikendalikan oleh laser disc. Dokumen image dan suaranya ditempatkan pada
disk-disk dalam format analog.
Tiap piringan videodisc dapat diputar selama 30 menit atau lebih dari
54,000 byte image film, atau menggabungkan keduanya. Sama dengan format
digital, banyak videodisc diarahkan untuk penempatan bagian materi program.
Ketika videodisc diputar kembali, unit-unit ini dihubungkan pada komputer,
informasi pada disk dapat menjadi satu kesatuan dalam program layanan
pembelajaran.
Penggunaan teknik yang disebut “frame grabbing”, kita dapat
“menangkap” satu frame atau image dari videotape atau videodisc dan
menempatkannya pada disk komputer. Kemudian kita dapat memodifikasi film
image dengan aplikasi grafis dan salah satunya digunakan pada program komputer
24
untuk menghasilkan image sendiri atau kelompok. “Frame grabbers” seperti
Snappy, harganya ratusan dollar. Dengan perkembangan kapasitas video digital,
hal ini menjadi lebih mudah dalam “grab” sebuah image dari videotape.
Kelebihannya
• Pengaksesan secara acak. Digital image ditempatkan pada disk yang
dapat diakses dengan cepat dan acak, bahkan ada 54.000 byte image
yang dapat kita pilih dari videodisc. Kita dapat menentukan rendeman
susunan visual sebelum presentasi atau menyeleksi visual berdasarkan
pertanyaan dari para siswa.
• Daya tahan. Disk ini sangat tahan lama. Bekas jari tidak berpengaruh
pada kualitas visual seperti yang terjadi pada slide dan filmstrip. Disk ini
hampir tidak mungkin pecah kecuali kalau salah cara pemakaianya.
• Daya tampung. Semua disk dapat menyimpan ribuan image berwarna
pada fingertrip mu.
• Tampilan visual berkualitas tinggi. Kualitas digital film image lebih baik
dari image fotografis pada slide dan tidak pudar seperti image fotografis.
• Praktis. Digital disk sangat praktis. Kamu dapat membawa digital disk
tanpa perlindungan, lebih baik lagi jika CD dan videodisknya dibungkus.
• Ruang penampungannya. Dibutuhkan 675 80 wadah slide untuk
menyimpan 54.000 byte film image pada satu videodisk. Image
digitalnya juga tidak terlalu sensitif pada suhu yang terlalu panas, dingin
dan lembab.
Kekurangannya
• Biaya produksi mahal. Digital image pada disk-disk yang dikomersilkan
memerlukan biaya produksi dan konsumsi yang mahal. Kamera digital
dan “frame grabber” mempermudahkan dalam menciptakan visual
sendiri, tetapi alatnya lebih mahal dari pada alat fotografis, dan mungkin
melebihi anggaran sekolah mu.
• Membutuhkan player dan proyektor. Sama dengan slide, digital image
juga membutuhkan proyektor atau penonton. Akan tetapi, dibandingkan
dengan proyektor slide, alat-alat digital cenderung lebih kompleks, lebih
mahal, dan lebih sulit dioperasikan.
25
• Formatannya model lama. Format laser disk dengan cepat digantikan
dengan CD-ROM dan DVD-ROM, dan beberapa merk terbaru yang
tersedia lainnya.
3.10 PROYEKSI IMAGE DIGITAL
Image digital dapat ditunjukkan dengan menggunakan monitor
komputer. Dalam mempertunjukkan image-image ini pada suatu kelompok, kita
dapat menggunakan monitor televisi ukuran besar. LCD panel pada OHP, atau
data proyektor.
Bentuk desain dengan menggunakan software presentasi grafis, yaitu
panel proyeksi “liquid crystal display (LCD)” yang mengolah image komputer
kedalam layar, yang sepadan dengan overhead transparansi. LCD panel dipasang
pada komputer dan diletakkan di atas panggung yang intensitas tingginya sama
dengan OHP (tetapi tidak lebih tinggi dari alat pemantul cahaya). Overhead
proyektor menyorotkan cahaya melalui LCD panel, proyeksi image pada layar
(gambar 6.18). Petunjuk proses ini dibahas pada “bagaimana mengoperasikan
LCD panel”.
Proyektor LCD juga disediakan secara terpisah, bagian yang berdiri
sendiri yaitu (data proyektor) yang tidak memerlukan overhead proyektor sebagai
sumber cahaya. Sumber cahaya dibangun dalam data proyektor (gambar 6.19).
Proyektor LCD memiliki kapasitas audio dan ditambah dengan tampilan visual
juga. Dengan proyektor LCD, image dapat diproyeksikan dari komputer, video
player (videotape, videodisc, atau DVD), atau sinyal televisi. Keuntungan dari
proyektor adalah membawa kemampuan untuk menunjukkan tampilan video
secara menyeluruh ditambah lagi dengan paket software yang berupa PowerPoint
sebagai media presentasi.
4. Penutup
26
Diharapkan kepada guru dapat menggunakan media proyeksi dan non
proyeksi dan sebagai disainer perlu mengembangkan media yang sudah ada
dihubungkan dengan perkembangan teknologi sekarang.
5. Daftar Rujukan
Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. pp 141 – 165 Upper Sadle River, NJ: Pearson Education.