1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1 BAB I – PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ................................................................................................. 2 2. Rumusan masalah ............................................................................................. 2 3. Tujuan ............................................................................................................. 2 BAB II – IKATAN KIMIA A. Pengertian Ikatan Kimia .................................................................................. 3 B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia .................................................................................. 4 BAB III – PENYIMPANGAN ATURAN OKTET A. Senyawa dengan oktet tak lengkap....................................................................... 8 B. Senyawa dengan elektron valensi ganjl ................................................................ 8 C. Senyawa dengan oktet berkembang ..................................................................... 8 BAB IV – KEPOLARAN DAN KEELEKTRONEGATIFAN…………………………... 10 BAB V – BENTUK MOLEKUL………………………………………………………… 12 BAB VI – PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................... 18 B. Saran ................................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19
20
Embed
DAFTAR ISI - · PDF fileAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. ... Ikatan kimia terbentuk karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1
BAB I – PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ................................................................................................. 2
2. Rumusan masalah ............................................................................................. 2
3. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II – IKATAN KIMIA
A. Pengertian Ikatan Kimia .................................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia .................................................................................. 4
BAB III – PENYIMPANGAN ATURAN OKTET
A. Senyawa dengan oktet tak lengkap....................................................................... 8
B. Senyawa dengan elektron valensi ganjl ................................................................ 8
C. Senyawa dengan oktet berkembang ..................................................................... 8
BAB IV – KEPOLARAN DAN KEELEKTRONEGATIFAN…………………………... 10
BAB V – BENTUK MOLEKUL………………………………………………………… 12
BAB VI – PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam ilmu kimia dibahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yang
terjadi karena adanya gaya tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan adanya ikatan
kimia tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapat
menghantarkan listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik didih
yang tinggi dapat dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia tersebut. (Syarifuddin,
Nuraini.1994).
Salah satu teori ikatan kimia adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan molekul
tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks
yang terbentuk dari iakatan kimia, seperti perbedaan titik didih suatu senyawa dan kelarutan.
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang mendasari dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana terjadinya ikatan antar molekul?
2. Bagaimana terjadi penyimpangan aturan octet
3. menjelaskan kepolaran ikatan dan keelktronegatifan
4. menjelaskan bentuk molekul
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengkaji gambaran umum terjadinya ikatan antar molekul
2. Mengetahui penyimpangan aturan oktet
3. Mengetahui kepolaran ikatan dan keelktronegatifan serta bentuk molekul.
3
BAB II
2.1. IKATAN KIMIA
a. Pengertian Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini
selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam
molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena
unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stbil yaitu struktur
elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) Seperti dalam tabel 3.1 berikut.
Unsur No Atom K L N M O P
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
2
10
18
36
54
86
2
2
2
2
2
2
8
8
8
8
8
8
18
18
18
8
18
32
8
18
8
Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah
elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan
kedua elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia. Kecenderungan atom-atom
untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar
disebut kaidah oktet
Contoh: Br + Br Br Br Atau Br - Br
Sementara itu,atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hydrogen sampai dengan
boron cenderung memiliki konvegurasi elektron gas helium atau mengikuti kaidah Duplet.
4
Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron
valensi. Elektron valensi menunjukan kemampuan suatu atom untuk berikan dengan atom lain.
Contoh elektron valensi dari beberapa unsur dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Elektron Valensi Beberapa Unsur
Unsur Susunan
elektron
Elektron
valensi
6C
8O
12Mg
13Al
15P
17Cl
2. 4
2.6
2.8.2
2.8.3
2.8.5
2.8.7
4
6
2
3
5
7
Unsnr – unsnr dari golongan alkali dan alkali tanah , untuk menyapai kestabilan cenderung
melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif . unsnr – unsnr yang
mempunyai kecendrungan membentuk ion positif termasuk unsur elektro positif . unsnr – unsur
dari golongan halogen dan khalkhogen mempunyai kecendrungan menangkap elektron untuk
mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negative. Unsur - unsur yang demikian termasuk
unsurelektronnegative .
b. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya
interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik
atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Ikatan antar atom
a. Ikatan ion = heteropolar
Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa
ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari ka2tion dan juga anion. Kation
terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari logam-
logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang
5
memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda
keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda
keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik
tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari
perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya. Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan
cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga
mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis
Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit
b. Ikatan kovalen = homopolar
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh
atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam.
Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom.
Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.
Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan
oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom
memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan
diri dengan konfigurasi atom dari yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron
bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri molekul.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron
yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1
pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasangan
elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan elektron. Ikatan
rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat
juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa
kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap
6
elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom-
atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada
senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit karena beda
keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.
Gambar Ikatan Kovalen pada metana
c. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar
Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron
bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu
atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.