This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Program imbalan pasti (defined benefit plans) ◦ Adalah program imbalan pascakerja yang bukan merupakan program
iuran pasti.
Dalam program imbalan pasti: (par 27)
a) kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja maupun mantan pekerja; dan
b) risiko aktuarial (imbalan akan menyebabkan biaya yang lebih besar dari yang diperkirakan) dan risiko investasi menjadi tanggungan entitas. Jika berdasarkan pengalaman, risiko aktuarial atau investasi lebih buruk daripada yang diperkirakan, maka kewajiban entitas akan meningkat
Akuntansi untuk program imbalan pasti
◦ Menjadi rumit
◦ Karena disyaratkan adanya asumsi aktuarial untuk mengukur kewajiban dan beban dan menimbulkan kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian aktuarial.
◦ Menggunakan dasar kewajiban terdiskonto, karena baru terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanya (par 51)
Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasakini yang terkait dan biaya jasa lalu (jika dapatditerapkan).
Metode Projected Unit Credit (sering kali disebut sebagaimetode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara pro rata sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagitahun jasa) menganggap setiap periode jasa akanmenghasilkan satu unit tambahan imbalan (lihat paragraf 72-76) dan mengukur setiap unit secara terpisah untukmenghasilkan kewajiban fi nal (lihat paragraf 77-96).
Dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan) entitas mengalokasikan imbalan sepanjang periode jasa dengan menggunakan formula imbalan yang dimiliki program.formula.
Namun, jika jasa pekerja di tahun-tahun akhir meningkat secara material dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka entitas mengalokasikan imbalan tersebut dengan dasar metode garis lurus, sejak:(a) saat jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan dalam
program (baik imbalan tersebut bergantung pada jasa selanjutnya atau tidak); sampai dengan
(b) saat jasa pekerja selanjutnya tidak menghasilkan imbalan yang material dalam program, selain dari kenaikan gaji berikutnya.
Dalam program imbalan pasti jasa pekerja akan menimbulkankewajiban, walaupun imbalan itu bergantung pada status bekerjanya dimasa depan (dengan kata lain tidak vested). Jasa pekerja sebelumtanggal vesting menimbulkan kewajiban konstruktif karena, pada setiapakhir periode pelaporan yang berurutan, jumlah jasa di masa depanyang harus diberikan pekerja sebelum pekerja berhak atas imbalantersebut menjadi berkurang. Dalam mengukur kewajiban imbalan pasti, entitas memperhitungkan kemungkinan bahwa beberapa pekerja tidakakan memenuhi ketentuan vesting. Sama halnya, walaupun imbalanpascakerja tertentu, sebagai contoh jaminan kesehatan pascakerja, terutang hanya jika peristiwa tertentu terjadi pada saat pekerja tidaklagi bekerja, namun kewajiban muncul pada saat pekerja memberikanjasa yang menimbulkan hak atas imbalan jika peristiwa tertentutersebut terjadi.
A post-employment medical plan reimburses 10% of an employee's post-employment medical costs if the employee leaves after more than 10 and less than 20 years of service and 50% of those costs if the employee leaves after 20 or more years of service. Service in later years will lead to a materially higher level of benefit than in earlier years.
Answer:
For employees expected to leave after 20 or more years, the entity attributes benefit on a straight-line basis under IAS 19.67. ◦ Since service beyond 20 years will lead to no material amount of further benefits,
the benefit attributed to each of the first 20 years is 2.5% of the present value of the expected medical costs (50% divided by 20).
For employees expected to leave between 10 and 20 years, the benefit attributed to each of the first 10 years is 1% of the present value of the expected medical costs.◦ For these employees, no benefit is attributed to service between the end of the tenth
year and the estimated date of leaving.
For employees expected to leave within 10 years, no benefit is attributed.
Par 97: Dalam mengukur liabilitas imbalan pasti sesuai dengan paragraf 57, entitas tunduk pada paragraf 62, mengakui sebagian (seperti dijelaskan pada paragraf 98) keuntungan dan kerugian aktuarialnya sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara kedua jumlah berikut ini:
a) 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aset program); dan
b) 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal
Batas ini harus dihitung dan diterapkan secara terpisah untuk masing-masing program imbalan pasti.
Par 98: Bagian dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui untuk masing-masing program imbalan pasti adalah
◦ kelebihan yang ditetapkan berdasarkan paragraf 97
◦ dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut
Keuntungan dan Kerugian AktuarialKeuntungan dan Kerugian Aktuarial
Dalam mengukur liabilitas imbalan pasti berdasarkan paragraf 57, entitas mengakui biaya jasa lalu dengan memerhatikan batasan yang dijelaskan dalam paragraf 62 sebagai beban
◦ dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested, atau
◦ apabila imbalan tersebut vested segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, entitas mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga
PSAK 24 (R2010) par 30: Pada suatu program multipemberi kerja dalam bentuk imbalan pasti, digunakan akuntansi imbalan pasti sepanjanginformasi yang memadai tersedia. Bila informasidemikian tidak tersedia, maka entitas harus: (a) melaporkan program sesuai dengan pengaturan pada
paragraf 47-49 seolah-olah sebagai program iuran pasti;
(b) mengungkapkan:
(i) fakta bahwa program tersebut merupakan program imbalanpasti; dan
(ii) alasan tidak tersedianya informasi memadai bagi entitas untukmelaporkan program tersebut sebagai program imbalan pasti; dan
(a) program tersebut didanai dengan basis pay-as-you-go, yaitu: iuran ditetapkan pada tingkat yang diperkirakancukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; dan imbalan masa depanyang menjadi hak pekerja selama periode berjalanakan dibayarkan dengan iuran di masa depan; dan
(b) imbalan kerja ditentukan berdasarkan masa kerja danentitas tidak mempunyai cara yang realistis untukmenarik diri dari program tersebut tanpa membayar kontribusi atas imbalan yang telah menjadi hak pekerjasampai dengan tanggal penarikan diri tersebut.
Namun, dalam beberapa kasus, untuk keperluan, atas kinerja dan posisi keuangan dari program tersebut entitas
mungkin tidak dapat menentukan porsinya secara memadai. Hal ini dapat terjadi jika:(a) pemberi kerja tidak memiliki akses atas informasi, mengenai program
tersebut sesuai dengan yang diwajibkan dalam Pernyataan ini; atau
(b) program tersebut membuat entitas rentan terhadap risikoaktuarial yang terkait dengan pekerja dan mantan pekerja darientitas lainnya, sehingga tidak terdapat basis yangandal dan konsisten untuk mengalokasikan kewajiban, aset program, dan biaya kepada setiap entitas dalam program tersebut.
Dalam kasus tersebut, entitas mencatat program tersebutseolah-olah sebagai program iuran pasti dan mengungkapkan informasi tambahan yang diwajibkan dalam paragraf 30.
Suatu entitas berpartisipasi dalam program imbalan pasti multipemberi kerja yang tidak menyiapkan penilaianprogram berdasarkan PSAK 24. Oleh karena itu multipemberi kerja mencatat program tersebut seolah-olahprogram tersebut merupakan program imbalan pasti. Penilaian pendanaan yang tidak termasuk dalam PSAK 24 menunjukkan defi sit sebesar 100 juta dalam program. Program telah disetujui berdasarkan kontrak jadwalkontribusi dengan pekerja yang berpartisipasi dalamprogram yang akan menghilangkan defi sit selama lima tahun. Total iuran entitas pada kontrak sebesar 8 juta.
Entitas mengakui liabilitas untuk iuran disesuaikan dengannilai waktu mata uang dan beban yang sama dalam laporanlaba rugi.
Program imbalan pasti yang membagi risiko antar berbagaientitas sepengendali, misalnya, entitas induk dan entitasanak, bukan merupakan program multipemberi kerja.
Entitas yang berpartisipasi dalam program tersebutmemperoleh informasi tentang program secara keseluruhandiukur sesuai dengan PSAK 24 berdasarkan asumsi yang memberlakukan program secara keseluruhan. Jika adaperjanjian kontraktual atau kebijakan tertulis untukmembebankan biaya imbalan pasti neto atas program secara keseluruhan yang diukur sesuai dengan PSAK 24 terhadapentitas kelompok individual, maka entitas mengakui biayaimbalan pasti neto yang dibebankan di dalam laporankeuangannya baik terpisah atau individual.
Entitas mencatat program jaminan sosial dengan cara yang samaseperti program multipemberi kerja
Program jaminan sosial dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berlaku untuk seluruhentitas dan dilaksanakan oleh badan penyelenggara yang tidak dikendalikan atau dipengaruhi olehentitas pelapor. Beberapa program yang dibentuk oleh entitasmenyediakan imbalan wajib yang menggantikan imbalan yang dicakupprogram jaminan sosial di samping imbalan tambahan sukarela lainnya. Program seperti itu bukanlah program jaminan sosial.
Jaminan sosial dicirikan sebagai imbalan pasti atau iuran pastiberdasarkan kewajiban entitas dalam program.Beberapa program jaminan sosial dibiayai secara dasar payas-you-go: iuran ditetapkanpada tingkat yang diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; imbalan di masa depan yang diperoleh selama periode saat ini akan dibayarkan pada iuran masa depan.
Namun demikian, pada sebagian besar jaminan sosial, entitas tidak mempunyai kewajiban hukum atau kewajibankonstruktif untuk membayar imbalan masa depan: satusatunya kewajiban adalah untuk membayar iuran ketikajatuhtempo dan jika entitas tidak lagi mempekerjakankaryawanpada jaminan sosial, entitas tidak berkewajibanuntuk membayar imbalan yang dihasilkan olehkaryawannya di tahun-tahun sebelumnya. Untuk alasan ini, program jaminan sosial merupakan program iuran pasti. Namun, jika program jaminan sosial merupakan program imbalan pasti maka entitas menerapkan perlakuan yang dijelaskan dalam paragraf 29 dan 30.
Entitas mungkin membayar premi asuransi untukmendanai program imbalan pascakerja. Entitasmemperlakukan program tersebut sebagai program iuranpasti, kecuali entitas akan memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif (baik langsung maupun tidaklangsung) untuk:(a) membayar imbalan kerja secara langsung pada saat jatuh tempo;
atau(b) membayar tambahan imbalan jika pihak asuransi tidak
membayar semua imbalan kerja masa depan yang timbul dari jasapekerja periode berjalan dan periode sebelumnya.
Jika entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajibankonstruktif seperti itu, entitas memperlakukan program tersebut sebagai program imbalan pasti.
Tingkat diskonto yang digunakan untuk mendiskontokan kewajiban imbalan pascakerja (baik yang didanai maupun tidak) ditentukan dengan mengacu pada bunga obligasi berkualitas tinggi di pasar aktif pada akhir periode pelaporan. Bila tidak ada pasar aktif (deep market) bagi obligasi tersebut, maka digunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar yang aktif. Mata uang dan periode yang dipersyaratkan dalam obligasi tersebut di atas harus sesuai dengan mata uang dan estimasi periode kewajiban imbalan pascakerja. (Par 83)◦ mencerminkan nilai waktu dari uang
◦ Tidak mencerminkan risiko kredit, risiko bahwa pengalaman masa depan mungkin berbeda dengan asumsi aktuarial
Kurtailmen terjadi apabila entitas memenuhi salah satu daridua kondisi berikut:(a) menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara
signifi kan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau
(b) mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depanpekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikanimbalan yang lebih rendah.
Kurtailmen mungkin terjadi karena suatu peristiwa yang berdiri sendiri (isolated event), seperti penutupan pabrik, penghentian suatu operasi atau penghapusan atau penundaan suatu program, atau pengurangan dimana peningkatan gaji masa depan dikaitkan dengan utang imbalan untuk jasa lalu.
2. Suatu program membayar imbalan pensiun secara lumpsumsebesar 2.000 kepada seluruh pekerja yang berusia 55 tahunsetelah 20 tahun bekerja, atau kepada pekerja yang masih aktifpada usia 65 tahun, tanpa mempedulikan lamanya masa kerja mereka. Untuk pekerja yang mulai bekerja sebelum berusia 35 tahun, jasa yang meningkatkan imbalan dalam program tersebutdimulai pada usia 35 tahun. Berarti masa kerja sebelum usia 35 tahun tidak berpengaruh pada besarnya imbalan. Masa kerjaantara usia 35 sampai dengan 55 tahun merupakan persyaratanuntuk memperoleh haknya atas imbalan lumpsum tersebut. Masakerja setelah usia 55 tahun tidak berpengaruh kepada besarnyaimbalan. Untuk pekerja tersebut, entitas mengalokasikan imbalansebesar 10 (2.000 dibagi 20) untuk setiap tahun dari usia 35 tahun sampai 55 tahun.
Untuk pekerja yang mulai bekerja antara usia 35 sampai 45 tahun, jasa setelah bekerja lebih dari 20 tahun tidak akanmeningkatkan imbalan dalam jumlah yang material. Untukpekerja tersebut perusahaan mengalokasikan imbalan sebesar100 (2.000 dibagi 20) untuk setiap tahun selama 20 tahun pertama sejak mulai bekerja.
Untuk pekerja yang mulai bekerja pada usia 55 tahun, jasasetelah bekerja lebih dari 10 tahun tidak akan meningkatkan imbalan dalam jumlah yang material. Untuk itu entitasmengalokasikan imbalan sebesar 200 (2.000 dibagi 10) untuksetiap tahun selama 10 tahun pertama sejak mulai bekerja.
Untuk seluruh pekerja, biaya jasa kini dan nilai kini kewajibanmencerminkan kemungkinan pekerja tidak menyelesaikanperiode jasa yang diperlukan.
3. Program kesehatan pascakerja mengganti biaya kesehatan pekerjasebesar 40% dari total biaya kesehatan jika pekerja berhenti bekerjasetelah masa kerjanya melebihi 10 tahun dan kurang dari 20 tahun danmengganti biaya sebesar 50% bila pekerja berhenti setelah 20 tahun atau lebih bekerja.
Dalam formula imbalan program, entitas mengalokasikan 4% nilai kini
biaya kesehatan yang diharapkan (40% dibagi 10) untuk setiap tahuselama 10 tahun pertama dan 1% (10% dibagi 10) untuk setiap tahunselama sepuluh tahun berikutnya. Biaya jasa kini untuk setiap tahunmencerminkan kemungkinan pekerja tidak menyelesaikan periode jasayang diperlukan untuk menghasilkan sebagian atau seluruh imbalan
Bagi pekerja yang diperkirakan berhenti sebelum 10 tahun bekerja, maka tidak ada imbalan yang dialokasikan.
4. Program kesehatan pascakerja mengganti biaya kesehatan pekerjasebesar: 10% dari total biaya kesehatan jika pekerja berhenti bekerjasetelah masa kerjanya melebihi 10 tahun dan kurang dari 20 tahun; 50% dari total biaya kesehatan jika pekerja berhenti setelah 20 tahunatau lebih bekerja.
Jasa dalam tahun akhir akan meningkatkan imbalan secara material dibanding tahun sebelumnya. Jadi, bagi pekerja yang diperkirakanakan berhenti setelah 20 tahun atau lebih bekerja, entitasmengalokasikan imbalan dengan dasar garis lurus berdasarkanparagraf 73. Jasa pekerja di atas 20 tahun tidak akan meningkatkanimbalan lebih lanjut dalam jumlah yang material. Jadi, imbalan yang dialokasikan untuk setiap tahun selama 20 tahun pertama adalah sebesar 2,5% dari nilai kini atas biaya kesehatan pascakerja yang diharapkan (50% dibagi dengan 20).
Entitas berkomitmen melakukan PKK jika, dan hanya jikaentitas memiliki rencana formal terinci untuk melakukanPKK, dan secara realistis kecil kemungkinan untukdibatalkan. Rencana formal terinci tersebut minimum meliputi:(a) lokasi, fungsi, dan prakiraan jumlah pekerja yang akan
dihentikan;
(b) pesangon PKK untuk setiap kelompok kerja atau fungsi; dan
(c) waktu pelaksanan rencana formal tersebut. Implementasirencana formal PKK harus dimulai sedini mungkin dan jangkawaktu untuk menyelesaikan implementasi rencana formal harussedemikian rupa sehingga kecil kemungkinan diubahnya rencana tersebut secara material.
Jika terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pekerja yang bersedia menerima tawaran pesangon PKK, maka terdapat suatuliabilitas kontinjensi. Seperti diatur dalam PSAK 57 (revisi2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, entitas mengungkapkan informasi mengenai liabilitas kontinjensitersebut, kecuali jika kemungkinan kecil terjadi arus keluar pada saat penyelesaian.
Seperti diatur dalam PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian LaporanKeuangan, entitas mengungkapkan karakteristik dan jumlahbeban jika material. Pesangon PKK dapat menimbulkan bebanyang memerlukan pengungkapan agar sesuai dengan persyaratanini.
Seperti diatur dalam PSAK 7 (revisi 2010): PengungkapanPihak-pihak yang Berelasi, entitas mengungkapkan informasitentang pesangon PKK untuk anggota manajemen kunci.
Apabila entitas memilih menggunakan alternatif pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial sesuai dengan paragraf 99-102, maka entitas mengakui saldo keuntungan atau kerugianaktuarial yang belum diakui pada awal penerapan Pernyataanini akibat dari pendekatan „koridor‟ sesuai dengan paragraf 97-98 pada pendapatan komprehensif lain.
Persyaratan pengungkapan dalam paragraf 135 berlakuretrospektif kecuali untuk 135 (p), 135 (o), 135 (q) berlakuprospektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan untukperiode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. Penerapan lebih dini tidak diperkenankan.