Nama
: Cynthia Putri Surya IndasariNIM
: 143.0010KASUS UJIAN 1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS DEPARTEMEN GAWAT DARURAT
STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama Mahasiswa: Cynthia
Nama Pasieen: Ny.MTgl Pengkajian: 4 juni 2015
Umur Pasien: 56 tahun
Jam
: 09.00 WIB
Jenis Kelamin: PerempuanTanggal MRS
: 22 mei 2015
No. RM: 387xxx
Ruangan
: Bougenvile
Diagnosa :DM+GangrenRIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama: Nyeri pada kaki kananRiwayat Kejadian:Pada tanggal 20 mei 2015 pasien tersiram air panas di kaki kanan dan dibawa ke poli dan dirujuk ke ugd namun setelah infuse habis 1 kolf pasien dipulangkan, pada tanggal 22 mei 2015 pasien tidak sadarkan diri dan di bawa kembali ke UGD RSUD Dr. Soewandhie dengan hasil GDA 600, setelah pasien sadar pasien dipindah ke Ruang Bougenvile, pada saat pegkajian 4 juni 2015 hasil GDA terakhir 207, TD :110/70, N:86x/menit, RR :20x/Menit, S : 37c, Terpasang infuse asering 21 tpm, dan masih terasa nyeri pada kaki sebelah kanan
P : Nyeri karena luka di kaki
Q : Cenut Cenut
R : Kaki kanan
S : 3
T : Sewaktu waktu
Riwayat Penyakit:Pasien sudah menderita DM sejak 10 tahun yang lalu.Dahulu Riwayat Alergi: tidak ada alergi obat dan makananKeadaan Umum: Baik
BB : 58 kg
Kesadaran: Compos Mentis,GCS : E4 V5 M6Vital Sign: Nadi : 86 x/menitSuhu : 37C
RR : 20 x/menitTensi : 110/70 mmHg
AIRWAY: jalan nafas paten.BREATHING:Pergerakan dada simetris. Tidak ada penggunaan otot bantu napas. Tidak terdapat suara napas tambahan. Tidak ada sesak napas. Irama nafas reguler. Tidak menggunakan alat bantu napas.SIRKULASI:Akral: hangat kering merah. CRT < 2 detik. Tidak ada edema. Tidak ada perdarahan. Irama jantung reguler. Tidak terpasang CVP.NEUROLOGI:Pupil isokor. Reflek cahaya : 4/4.
Ukuran pupil normal. Tidak ada nyeri.
Reflek fisiologi : bisep +/+, trisep +/+, achiles +/+, patella +/+
Reflek patologis : kaku kuduk -/-, brudinzky 1 -/- , brudinzki 2 -/-, babinski -/-
Nyeri : P : Nyei pada luka di kaki
Q : Cenut Cenut
R : Kaki kanan
S : 3
T : Sewaktu waktu
Masalah keperawatan
: Nyeri Akut INTEGUMEN:Tidak ada luka bakar. Turgor kulit sedang. Terdapat luka gangren grade IVMasalah keperawatan : Kerusakan integritas jaringanABDOMEN:Frekuensi peristaltik usus normar. Bising usus 25 x/menit. Tidak ada mual. Tidak ada emesis. Tidak ada masalah perkemihan. PEMERIKSAAN PENUNJANG
TGLJENIS PEMERIKSAAN
LAB/FOTO/ECG/LAIN-LAINHASIL
PEMBERIAN TERAPITGLTINDAKAN / MEDIKASIKETERANGAN
4 Juni 201509.30 Injeksi Ceftriaxone 1 gram Injeksi Antalgin 1 ampul Infus Asering 21 Tpm
Antibiotik Anti nyeri Rehidrasi
PERAWATAN INTENSIFJamTensi
(mmHg)RR
(x/menit)HR
(x/menit)Suhu oCCVPSPO2
(%)Input (cc)Output
(cc)Medikasi Obat
09110/70208637 Antalgin 1ampul
Ceftriaxone 1gram
ANALISA DATA
Nama
: Ny. MDiagnosa medis: DM + GangrenNo. RM
: 387xxx
NoDATAETIOLOGIMASALAH
1.DS : - Pasien mengeluh nyeri pada luka bagian kaki kanan :
P : Nyeri karena luka di kaki
Q : Cenut cenut
R : Kaki kanan
S : 3
T : Sewaktu waktu
DO :
Terdapat luka gangren grade IV, 60% luka nekrotik, 20% granulasi, 10 luka basah berwarna kekuningan TD : 110/70N : 86x/ menit
RR : 20x/ menit
S : 37c Pasien tampak menyeringai saat kaki disentuh pada yang tidak terjadi nekrotik
Agen injury biologi (perfusi jaringan tidak efektif)Nyeri Akut
2.DS : -
DO :
Terdapat pus pada kaki kanan, nampak jaringan otot dan tulang pada kaki kanan, dan terdapat nekrotik 3 jari kaki sudah diamputasi Terdapat luka gangren grade IV, 60% luka nekrotik, 20% granulasi, 10 luka basah berwarna kekuningan
Adanya luka gangrenKerusakan Intergritas Jaringan
PRIORITAS MASALAH
1. Kerusakan integritas jaringan b/d adanya luka gangren2. Nyeri akut b/d agen injury biologi (perfusi jaringan tidak efektif)
RENCANA KEPERAWATANNo Diagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensi Rasional
1.Kerusakan integritas jaringan b/d adanya luka gangren
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam luka atau inegritas kulit pasien membaik
KH :
Pus berkurang Jaringan nekrotik berkurang Jaringan granulasi (+)
1. Bina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga2. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.3. Lakukan rawat luka dengan baik dan benar4. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik dan insulin1. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada keluarga saat diberikan askep.2. Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan dapat membantu penentuan tindakan selanjutnya.3. Membersihkan luka secara aseptic menggunakan larutan yang tidak iriatif, angkat balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan mati4. Pemberian antibiotic yang tepat dan insulin akan mempengaruhi kondisi pasien dalam proses penyembuhan luka.
2.Nyeri akut b/d agen injury biologi (perfusi jaringan tidak efektif)Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang
KH : Pasien tampak tenang Pasien mengatakan nyeri berkurang Skala nyeri 0-1 TTV dalam batas normalTD : 100-140/ 60- 90
RR : 18 24 X / menit
N : 60 -100 x / menit
S : 36 371. Kaji nyeri , lokasi dan intensitas skala nyeri (0-10), amati perubahan dan karakteristik nyeri.2. Ajarkan teknik menejeme nyeri ketika nyeri mencul (Tarik napas dalam).3. Tingkatkan pengetahuan pasien tentang penyebab nyeri dan menghubungkan berapa lama nyeri berlangsung.4. Kolaborasi dalam pemberian Analgesik sesuai advis dokter (Antalgin 1 Ampul)1. Untuk mengetahui kondisi nyeri pasien2. Untuk mengurangi rasa nyeri pasien3. Agar pasien memahami proses terjadinya nyeri4. Untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
NoWaktu
Tgl/jamTindakanTTWaktu
Tgl/jamCatatan Perkembangan
(SOAP)TT
24/6/2015
09.00
09.1509.1609.25 09.30 Mengkaji skala nyeri pasien, lokasi dan karakteristik nyeri pasienP : Luka pada kaki
Q : Cenut - cenut
R : Kaki Kanan
S : Skala 3
T : Sewaktu - waktu Injeksi Ceftriaxone 1 gram Injeksi Antalgin 1ampul Observasi TTV :TD : 110/70
N : 86x/ menit
RR : 20x/ menit
T : 37c Mengkaji keadaan umum pasien Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada kaki kanan, perawat mengajarkan teknik relaksasi menejemen nyeri dengan napas dalam pada pasien Perawat memberikan informasi proses terjadinya nyeri, adanya proses inflamasi dan peradangan pada luka yang menyebabkan nyeri
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia 7/4/201520.30
20.30Diagnosa 2S:Pasien mengatakan masih teras nyeri namun sudah berkurangP : Nyeri pada lukagangren di kaki
Q :Cenut - cenut
R : Kaki kanan
S : 2
T : Sewaktu - waktu
O: - Pasien tampak tenang TD : 110/70
N : 86x/menit
RR : 20x/ menit
A: masalah teratasi sebagianP:intervensi dilanjutkan no 1dan 4
Cynthia
KASUS IGD 1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DEPARTEMEN GAWAT DARURAT
STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama:An. AJenis Kelamin:Laki - lakiTanggal Lahir:13/11/2014Umur:78 tahun
No. RM:41xxxx
A. PRE HOSPITAL
Waktu kedatangan 17.00 wib. Transpotasi diantar keluarga menggunakan mobil pribadi. Kondisi datang sesak nafas disertai batuk, tidak ada tindakan yang dilakukan sebelum pasien dating ke RS. B. INTRA HOSPITAL
Keluhan utama
Tanda dan gejala:sesak nafas
Onset:keluarga pasien mengatakan, pasien sesak nafas mendadak 30 menit SMRS kemudian pasien di larikan ke IGD.Lokasi: dadaTindakan yang telah dilakukan: pemasangan O2 nasal kanul 1 lpm
Riwayat penyakit dahulu: Diare 1 bulan yang laluAlergi
: Alergi susu sapiGCS : E 4 V5 M6 Total 15TD: -HR: 144 x/menit
RR`: 59 x/menit
Suhu: 37 oC
AIRWAY Jalan nafas paten, menggunakan O2nasal kanul 1 l, pm
BREATHINGPergerakan dada simetris, irama pernafasan reguler, terdapat suara nafas tambahan rokhi, pernapasan cepat dan dangkal
CIRCULATION Irama jantung reguler, akral dingin basah pucat, CRT > 2 detik, turgor kulit baik, tidak ada edema, tidak ada perdarahan.
DISABILITYTidak ada fraktur, tidak ada paralisis.
PEMERIKASAAN HEAD TO TOEa. Kepala rambut bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, wajah tampak pucat, hidung terdapat septum nasi, tidak ada polip, telinga bersih, mukosa bibir kering, tidak ada labioskisis, tidak ada stomatitis, tidak ada benjolan pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan tidak ada bendungan vena jugularis.b. Thorak : bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding dada,, terdapat suara nafas tambahan ronkhi.
c. Jantung : Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada pembesaran jantung, bunyi jantung S1 S2 tunggal
d. Abdomen : bentuk datar, bisnib usus normal, tidak ada asites, tidak ada pembesaran hepar, pasien Bab 1x selama di ugd, tidak terjadi muntah pada pasien.e. Ekstremitas : Tidak terjadi paralisis, tidakl terdapat odem pada ekstremitas.f. Genitalia : tidak terpasang kateter, pasien menggunakan pampersg. Integumen : turgor kulit baik, CRT > 2 detik
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (11/5/2015)Hb12,0 g/d(13,2-17,3)
Eritrosit4,32 mm3(4,2-5,4)
HCT31,3 %(37-43)
Leukosit32,88 10^U/L(3,80-10,60)
Trombosit272 10^U/L(11,7-15,5)
SGPT 24U/L
SGOT 21U/L
D. PEMBERIAN TERAPI
JamTindakan/MedikalKeterangan
00.30
00.40
00.50
01.30
02.00- Pemeriksaan Vital sign RR : 59x/menit S : 37c HR: 154x/menit, retraksi (+) Pemasangan O2 Nasal kanul 1 lpm Nebul ventolin 1/3 + PZ memasang infus D5 1/4 22 tpm Injeksi Dexa 1mg (infus line) Antrain 75mg (infus line) Ceftriaxone 150mg (infuse line) Pemeriksaan Vital sign RR : 48x/menit S : 37c HR: 144x/menit, retraksi (+) Nebul Combiven 1/5 respul,
Untuk mengidentifikasi keadaan pasien Untuk menurunkan distress pernapasan Untuk mengurangi bronkospasme Membantu mengganti cairan tubuh yang hilang Untuk peradangan Membantu memaksimalkan ekspansi dada Meningkatkan imun terhadap infeksi Untuk mengidentifikasi keadaan pasien Untuk membantu mengencer dahak
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1.Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah 2 hari batuk, batuknya grok grok tapi dahak tidak bisa keluar.
Do :
Pasien tampak sesak
RR 30 x/menit
SPO2 83 %
Suara nafas tambahan ronkhi
Pemerikasaan darah
Hb 9,5 g/d
Hematokrit 30,2 %
PaO2 107,6 mmHg
PCO2 13,2 mmHg
pH 6,91
FiO2 0,990
HCO3 14,3 mmol/L
BE 17,9 mmol/LInvasi bakteri, virus, jamur pada saluran pernapasanTerjadi proses peradangan
Akumulasi secret di bronkus
Produksi seputumBersihan jalan napas tidak efektif
RENCANA KEPERAWATAN
NoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional
1.Bersihan jalan napas tida efektif b/d peningkatan produksi sputumSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan jalan napas lebih efektif.KH:
1. Sputum dapat dikeluarkan.
2. Tidak terdapat suara napas tambahan (ronchi)
3. RRdalam batas normal
4. Retraksi dada (-)1. Bina hubungan saling percaya2. Kaji status pernapasan sekurangnya setiap 4 jam.3. Auskultasi daerah dada, catat adanya penurunan aliran udara.4. Berikan oksigenasi sesuai program.5. Lakukan fisioterapi dada untuk membantu mobilisasi dan membersihkan sekresi, bila diprogramkan (perkusi, vibrasi, dan drainase postural).6. Kolaborasi terapi obat yang diberikan untuk tindakan ekspektoran (nebulizer), lakukan suction jika diperlukan.7. Berikan obat nyeri. Bila diinstrusikan8. Kolaborasi pemberian cairan secara IV(D5 Ns.800cc/ 24jam).1. Untuk menjalin hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga.2. Untuk mengidentifikasi keadaan pasien.3. Suara mengi mengidentifikasikan terdapatnya penyempitan bronkus oleh sputum.4. Untuk membantu menurunkan distres pernapasan.5. Dapat meningkatkanbersihan jalan napas dan usaha bernapas.6. Membantu mengurangi bronkospasme dan pengencer dahak.7. Untuk membantu atau memungkinkan ekspansi dada secara maksimal.8. Membantu mengganti cairan yang hilang dan mobilisasi secret.
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
NoWaktu
Tgl/jamTindakanTTWaktu
Tgl/jamCatatan Perkembangan
(SOAP)TT
111/5/2015
17.00
Membina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga. mengobservasi TTV
T: 37c RR: 59x/menit N :154x/menitRetraksi dada (+), ronchi (+)
Memberikan O2 Nasal 1 lpm
Nebulizer ventolin 1/3 + PZ Memasang infus D51/4 22 tpm
Injeksi dexa 1mg / iv
Injeksi Antrain 75mg /iv Injeksi Ceftriaxone 150mg Memeriksa TTV dan keadaan umum pasien T :37c N :144x/menit RR : 48x/menit Retraksi dada (+) Pernapasan dangkal dan cepat, ronchi (+) Nebulizer ke 2 combiven 1/5+ PZ. Pasien dipindahkan ke Ruang SERUNI menggunakan O2 nasal transport (1lpm), digendong oleh ibunyaCynthiaCynthia
CynthiaCynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia17/4/2015
06.00
06.00
Diagnosa 1
S:ibu pasien mengatakan anaknya masih terdengar suara grok grok, dan terlihat sesak.O:- Ronchi (+), retraksi dada (+)
- RR 48 x/menit, N : 144x/menit,
- Pernapasan pasien cepat dan dangkalA:masalah teratasi sebagianP:intervensi dilanjutkan :2. Kaji status pernapasan sekurangnya setiap 4 jam. (setiap 15 menit, jika kondisi pernapasan tidak membaik).3. Auskultasi daerah dada, catat adanya penurunan aliran udara.4. Berikan oksigenasi sesuai program. ( O2 nasal 1lpm)5. Lakukan fisioterapi dada untuk membantu mobilisasi dan membersihkan sekresi, bila diprogramkan (perkusi, vibrasi, dan drainase postural).6. Kolaborasi terapi obat yang diberikan untuk tindakan ekspektoran (nebulizer), lakukan suction jika diperlukan. Ventolin1/3 respul 3x1 Combiven 1/5 respul 3x17. Berikan obat nyeri. Bila diinstrusikan (Antrain K/p)8. Kolaborasi pemberian cairan secara IV(D5 Ns.800cc/ 24jam).Cynthia
KASUS IGD 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DEPARTEMEN GAWAT DARURAT
STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama:Tn. MJenis Kelamin:Laki-laki
Tanggal Lahir:26/09/1978Umur:37 tahun
No. RM:4322xx
A. PRE HOSPITAL
Waktu kedatangan 10.30 wib. Transpotasi diantarkeluarganya menggunakan sepeda motor. Kondisi datang pasien tampak lemas, tidak ada tindakan yang diberikan kepada pasien sebelum dibawa ke RS.
B. INTRA HOSPITAL
Keluhan utama
Tanda dan gejala:BAB 8x dari semalamOnset:Pasien mengatakan BAB sudah 8x dari semalam berbentuk cair dan berampas, pasien merasa lemas dan dibawa ke UGD pada pukul 10.00.
Riwayat penyakit dahulu: tidak ada
Alergi
: Tidak ada
GCS : E 4 V5 M6 Total 15
TD: 100/60 mmHgHR: 72 x/menit
RR`: 20 x/menit
Suhu: 38 oC
AIRWAY Jalan nafas paten
BREATHINGPergerakan dada simetris, irama pernafasan reguler, tidak ada suara nafas tambahan
CIRCULATION Irama jantung reguler, akral dingin basah pucat, CRT < 2 detik, turgor kulit sedang, tidak ada edema, tidak ada perdarahan.
DISABILITYTerdapat fraktur pada femur sinistra
PEMERIKASAAN HEAD TO TOEB1:RR 20 x/menit, tidak ada otot bantu nafas, tidak ada suara nafas tambahan.
B2:TD 100/60, Nadi 72 x/menit, CRT > 2 detik, tidak ada pembesaran jantung S1S2 tunggal.
B3:GCS 456, kesadaran compos mentis, B4:tidak terpasang kateter, BAK + selama di ugd BAK 1xB5:Bising usus meningkat 35x/menit, BAB 2x selama di UGD konsistensi cair berampas, berwarna kuning, mukosa bibir keringB6:Pasien tidak mengalami fraktur ataupun paralisis
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium 22 - mei 2015Hemoglobin : 13,5 g/dl
Eritrosit : 4,39 10^/ul
Hematrokrit : 39,9 %
Leukosit : 5,81 10^/ul
Eosonofil : 4%Basofil : 0,5%
Neutrofil : 48,5%
Limfosit : 37%
Monosit : 10%
Trombosit : 178 10^ul
MCV : 90.9 FL
MCH : 30.8pg
MCHC : 33.8 g/l
RDW-CV : 13.0 %
MPV : 9.1 FL
RDW SD : 41.9
D. PEMBERIAN TERAPI
JamTindakan/MedikalKeterangan
10.3010.35
10.40
10.41
10.42
14.00
Pemeriksaan vital signTD : 100/60, s/n :38/68 RR: 20
Melakukan pemasangan infuse asering 21 tpm Injeksi Ranitidin 1 ampul Injeksi Antrain 1 ampul Pemberian L bio secara oral 1 sachet Pemeriksaan vital signTD : 110/70, s/n :37/88 RR: 20
Untuk mengidentifikasi keadaan pasien Untuk mengganti cairan yang hilang Untuk melapisi mukosa lambung Antipiretik dan anlgesik Perbaikan fungsi pencernaan Untuk mengidentifikasi keadaan pasien
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1.Ds : Pasien mengatakan sudah BAB 8x dari semalam, pasien mengeluh badan terasa lemas, BAB cair berampas
Do :
Pasien tampak lemas Saat auskultasi terdapat peningkatan bising usus 35x/menit. Pasien mengatakan sudah BAB 8x dari semalamFaktor infeksi
Masuknya bakteri pada saluran cerna
Bakteri mengeluarkan toksik
Sekresi cairan dan elektrolit di rongga usus meningkat
Gastroenteritis
Peningkatan output dan absorbsi usus menurun
Kekurangan volume cairan
2.DS :DO :
Akral panas
Suhu : 38c
Mukosa bibir keringKekurangan volume cairangDehidrasi
Merangsang pusat pengaturan suhu dihipotalamusHipertermi
RENCANA KEPERAWATAN
NoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional
1.Kekurangan volume cairan b/d peningkatan output dan penurunan absorbsi ususSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pasien mendapatkan cairan sesuai kebutuhanKH :
Tanda tanda vital dalam batas normal TD : 100-140/ 60-90, RR : 18 24x/menit. S : 36 - 37c, N: 60 100x/ menit Akral hangat, kering merah Pasien tidak tampak pucat dan tidak tampak lemas1. Pantau dan catat tanda tanda vital setiap 4 jam.2. Ukur asupan dan haluaran setiap 4 jam catat dan laporkan perubahan yang signifikan termasuk, urine, feses, dan muntahan.3. Berikan dan pantau cairan parenteral yang diberikan sesuai anjuran.4. Tentukan cairan atau minuman kesukaan pasien1. Takikardia, dispnea, atau hipotensi menunjukkan adanya kekurangan volume cairan.2. Urin yang rendah dan berat jenis urin yang tinggi mengidentifikasikan hipovolemi.3. Untuk mengembalikan kehilangan cairan4. Untuk meningkatkan asupan
2.
Hipertermia b/d dehidrasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam suhu tubuh pasien dalam batas normalKH:
1. Suhu dalam batas normal 36 - 37c
2. keseimbangan cairan tetap stabil asupan seimbang dengan haluaran urin atau lebih banyak
3. komplikasi seperti kejang dapat dihindari
1. Ukur suhu tubuh pasien setiap 4 jam2. Tentukan minuman kesukaan pasien, anjurkan pasien untuk banyak minum
3. Kolaborasikan pemberian antipiretik sesuai advis dokter.
4. Beri dorongan untuk mentaati aspek penatalaksanaan1. Untuk meyakinkan tentang data yang akurat2. Untuk menurunkan demam yang disebabkan oleh dehidrasi
3. Untuk menurunkan demam
4. Pasien harus banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan untuk membantu mengurungan demam
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
NoWaktu
Tgl/jamTindakanTTWaktu
Tgl/jamCatatan Perkembangan
(SOAP)TT
1,222/5/2015
10.30
10.3510.40
10.50
14.00
Membina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga Mengobservasi TTV pasien dan keadaan pasien TD : 100/60, N : 68x/menit. RR : 20x/menit, T : 38c Akral panas Mukosa bibir kering Saat auskultasi terdapat peningkatan bising usus 35x/menit Melakukan pemasangan infuse Injeksi ranitidin 1 ampul (IV) Injeksi antrain 1 ampul (IV) Menganjurkan pasien untuk banyak minum Observasi TTV dan keadaan umum pasien TD : 110/70, N : 88x/menit, RR : 20x/menit, S : 37c Akral hangat Pasien sudah tidak pucat Mukosa bibir kering, pasien mengatakan selama di UGD BAB 2x, konsistensi cair berampas, pasien mampu kekamar mandi secara mandiriCynthia Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
20/4/2015
15.00
Diagnosa IS: Pasien mengatakan diare berkurang , selama di UGD pasien BAB 2x hanya menetes, pasien merasa sudah tidak lemasO: - TD : 110/70, n : 88x/menit, RR : 20x/menit - BAB 2xcair hanya menetes
- Akral hangat, pasien sudah tidak tampak pucat dan lemas
- pasien mampu kekamar mandi secara mandiri
A:masalah teratasi sebagianP:intervensi 1,2,3 dan 4 dilanjutkanDiagnosa 2
S: -O: - S : 37c
- Akral hangat, mukosa bibir masih kering,
A:masalah teratasi sebagian
P:intervensi 1,2,3 dan 4 dilanjutkanCynthia
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama mahasiswa:Cynthia Putri Surya I.Tgl/jam pengkajian: 29-05-2015/14.30
Diagnosa medis:CVA INFARKTgl/jam MRS:29-05-2015/02.30No. RM:40xxxxRuangan/kelas:IINo.kamar:203A
I. IDENTITAS
1. Nama:Tn S2. Umur:69 tahun 3. Jenis kelamin: Laki-laki4. Status: Menikah
5. Agama:Islam 6. Suku/bangsa:Jawa / Indonesia7. Bahasa:Bahasa jawa dan bahasa indonesia8. Pendidikan:SMA
9. Pekerjaan:Wiraswasta10. Alamat:wonosari
11. Penanggung jawab:BPJSII. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
1. Keluhan utama :Lemas pada tangan dan kaki kiri2. Riwayat penyakit sekarang :Pasien mengatakan tangan dan kaki kiri lemas sejak tadi malam 02.00, lalu dibawa ke UGD didapatkan hasil TD 170/110 N : 85x/menit RR : 16x/menit S : 36c GDA : 121 , lemah pada kaki kiri dan tangan kiri kekuatan otot 4444 , ekstremitas HKM dilakukan pemeriksaan DL, KK, CT SCAN kepala, terpasang infuse asering 14 tpm, sudah diberikan injeksi dhyphennydramin 10mg iv, injeksi neurosanbe 1 ampul iv, kemudian pasien dipindahkan ke ruang bougenvil pada pukul 14.10, dilakukan pengkajian pasien di dapatkan hasil TD 160/100 N : 85x/menit RR : 20x/menit S : 36, tangan kiri sudah bisa digerakkan kekuatan tangan kiri 5555 hanya kaki kiri yang masih terasa lemas kekuatan otot pada kaki kiri 4444.3. Riwayat penyakit dahulu :Hipertensi sudah dari 20tahun yang lalu4. Riwayat kesehatan keluarga :Hipertensi dari ayah pasien5. Susunan keluarga (genogram) :
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: satu rumah
: sedarah6. Riwayat alergi :
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan (Keyakinan Terhadap Kesehatan & Sakitnya)Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan beraktifitas di kampus sebagai mahasiswa yang aktif, pasien mematuhi dokter dan perawat selama masa pengobatan di ruangan.
2. Pola Aktivitas Dan Latihana. Kemampuan perawatan diri
AktivitasSMRSMRS
0123401234
Mandiv
Berpakaian/berdandanv
Eliminasi/toiletingV
Mobilitas di tempat tidurV
BerpindahV
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Skor0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain & alat
4 = tergantung/tidak mampu
Alat bantu : ( ) tidak ( ) kruk ( ) tongkat
( ) pispot disamping tempat tidur ( ) kursi roda
b. Kebersihan diri
Di rumah
Mandi :2/hr
Gosok gigi:3/hr
Keramas:3/mgg
Potong kuku:2/mgg
Di rumah sakit
Mandi :2/hr
Gosok gigi:3/hr
Keramas:2/mgg
Potong kuku:2/mgg
c. Aktivitas sehari-hari
Pasien bekerja sebagai wiraswasta, pasien membuka took dirumahnya.d. Rekreasi
Pasien selalu rekreasi bersama keluarganya di akhir pekane. Olahraga : ( ) tidak ( ) yaSenam lansia3. Pola Istirahat Dan TidurDi rumah
Waktu tidur : Siang -
Malam 23.00 -05.00
Jumlah jam tidur : 7jam
Di rumah sakit
Waktu tidur : Siang 13.00-15.00
Malam 22.00-05.00
Jumlah jam tidur : 11jam
Masalah di RS : ( ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk
( ) insomnia ( ) Lainnya, ...............................4. Pola Nutrisi Metabolika. Pola makan
Di rumah
Frekuensi:3 x sehari
Jenis:lauk pauk
Porsi:1 piring
Pantangan: asinMakanan disukai:nasi kare
Di rumah sakit
Frekuensi:2 x sehari
Jenis:lauk pauk
Porsi: piring
Diit khusus:rendah garamNafsu makan di RS:( v ) normal ( ) bertambah ( ) berkurang
( ) mual ( ) muntah, .............. cc ( ) stomatitis
Kesulitan menelan:( ) tidak ( ) ya
Gigi palsu:( ) tidak ( ) ya
NG tube:( ) tidak ( ) ya
b. Pola minum
Di rumah
Frekuensi:8 gelas per hari
Jenis:air putih
Jumlah:1500 cc.
Pantangan: -Minuman disukai:air putih
Di rumah sakit
Frekuensi:6 gelas perhari
Jenis: air putihJumlah: 850 cc/hari5. Pola Eliminasia. Buang air besar
Di rumah
Frekuensi:1 kali/ hari
Konsistensi:lunak
Warna:putih Di rumah sakit
Frekuensi:1 kali/hari
Konsistensi:lunak
Warna:( v ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, putih
Masalah di RS:( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi :( ) tidak ( ) ya
b. Buang air kecil
Di rumah
Frekuensi:5 kali/ hari
Konsistensi:cair
Warna: Kuning jernihDi rumah sakit
Frekuensi:5 kali/ hari
Konsistensi:cair
Warna:Kuning jernihMasalah di RS:( ) disuria( ) nokturia( ) hematuria
( ) retensi( ) inkontinen
Kolostomi :( ) tidak( ) ya, kateter ........................... produksi : .................. cc/hari6. Pola Kognitif Perseptual
Berbicara:( ) normal( ) gagap( ) bicara tak jelas
Bahasa sehari-hari:( ) Indonesia( ) Jawa( ) lainnya, ....................................
Kemampuan membaca:( ) bisa( ) tidak
Tingkat ansietas:( ) ringan( ) sedang( ) berat( ) panik
Sebab, pasien takut kalau tidak sembuh, tetapi dukungan dari keluarga sangat baik ssehingga cemas yang dirasa biasa
Kemampuan interaksi:( ) sesuai( ) tidak, ...................................................................
Vertigo:( ) tidak( ) ya
Nyeri:( ) tidak( v ) ya
Bila ya, P:Perfusi jaringan tidak optimal akibat penyumbatan serebralQ:pusing berputar - putarR:KepalaS:4T:sewaktu -waktu7. Pola Konsep Diri
Ideal diri: pasien berharap cepat sembuh
Harga diri: pasien pasrah dengan penyakit yang dideritanya
Citra diri : sebelum sakit pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
Peran diri: pasien sebagai kepala keluarga dan ingin kembali beraktifitas seperti biasanya
Identitas diri: pasien seorang kepala keluarga8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Tidak ada
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
Tidak ada perubahan yang terjadi sebelumnya
Kemampuan adaptasi
Pasien mau menjawab apa yang ditanyakan dokter maupun perawat ruangan serta pasien bisa beradaptasi dengan pasien lain.
9. Pola Seksual Reproduksi
Menstruasi terakhir:-Masalah menstruasi:-Pap smear terakhir:-Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan: ( ) ya ( ) tidak
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit:tidak ada
10. Pola Peran Hubungan
Pekerjaan:wiraswastaKualitas bekerja:-
Hubungan dengan orang lain:pasien mampu berhubungan baik dengan orang lain
Sistem pendukung:( v ) pasangan ( v ) tetangga/teman ( ) tidak ada
( v ) lainnya, keluarga
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak ada
11. Pola Nilai Kepercayaan
Agama:Islam
Pelaksanaan ibadah:selama di RS pasien melakukan sholat 5 waktu
Pantangan agama:() tidak ( ) ya, ................................................................
Meminta kunjungan rohaniawan:() tidak ( ) ya
IV. PENGKAJIAN PERSISTEM (Review of System)
1. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu:36 C
lokasi : aksila b. Nadi:85
/menitirama : reguler pulsasi : kerasc. Tekanan darah:160/110mmHg lokasi : arteri brachialisd. Frekuensi nafas: 20
/menit irama : regulere. Tinggi badan:170 cmf. Berat badan:SMRS 63 kgMRS 63 kg
2. Sistem Pernafasan (Breath)
I : tidak ada nafas cuping hidung, septum nasi berada ditengah, tidak ada sianosis central pada bagian mulut bagian dalam, tidak menggunakan otot bantu nafas, irama nafas vesikuler,.
P : pergerakan dada simetris, tidak ada massa dan lessi
P : pada saat dilakukan perkusi di daerah intercostae sonor, dan pada costae redup
A : tidak ada suara nafas tambahan3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
I : nadi kuat, tidak ada oedema jaringan umum, tidak ada sianosisP : nadi teraba kuat, akral hangat, tidak ada nyeri dada, irama jantung reguler, CRT < 2 detik
P : ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula sinistra
A : suara bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak ada suara tambahan S3 dan S4
4. Sistem Persarafan (Brain)
GCS : 4-5-6
Saraf kranial :
N I : pasien mampu membedakan bau
N. II : pasien tidak menggunakan kaca mata
N. III : pasien mampu menggerakkan bola mata, mengangkat kelopak mata, kontraksi pupil
N. IV : pasien mampu menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
N. V : pasienmampu menggerakkan rahang bawah dan atas
N. VI : pasien mampu menggerakkan mata ke arah lateral
N. VII : pasien mampu tersenyum dengan normal
N. VIII : pasien mampu mendengar pertanyaan apa yang diajukan dan menjawabnya dengan tepat
N. IX : pasien tidak kesulitan menelan
N. X : pasien mampu menelan dengan baik dan tidak sulit membuka mulut
N. XI : pasien mampu menggerakkan kepala dan leher
N. XII : pasien mampu menggerakkan lidah ke kanan dan kiri
5. Sistem Perkemihan (Bladder)
Tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan, tidak terpasang kateterFrekuensi BAK 5x/sehari, konsistensi : cair dan banyak, warna : kuning jernihTidak ada pembesaran ginjal, saat kencing tidak merasakan nyeri, pasien tidak terpasang kateter6. Sistem Pencernaan (Bowel)Pasien tidak mengalami mual dan muntah, tidak ada nyeri abdomen, tidak ada pembesaran hepar dan limpa. Frekuensi BAB 1 hari sekali, konsistensi : lunak, warna : kuning kecoklatan, makan habis 1 porsi7. Sistem Muskuloskeletal (Bone)
5555 55555555 4444
Keterangan : 5 = mampu melawan tahanan normal, 4 = mampu melawan tahanan ringan
8. Sistem Integumen I : warna kulit tidak jaundice, kulit tidak sianosis, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi pada tubuh, ekstremitas hangat kering merahP : tidak ada pitting edema pada kulit 9. Sistem PenginderaanMata
Sklera mata tidak ikterik, tidak memakai kacamata, gerak bola mata normal, konjungtiva tidak anemis
HidungSeptum berada ditengah, tidak ada polip, hidung bersih dari kotoran, bentuk hidung normal, tidak ada kelainan penyakit pada hidung.
TelingaTelinga bersih, tidak ada kelainan pada telinga10. Sistem Reproduksi Dan GenetaliaTidak ada pembesaran prostat, dan tidak ada gangguan reproduksiV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LaboratoriumHasil lab tanggal 29 mei 2015SGOT : 13 u/l
Normal : 0-35
SGPT : 21 u/l
Normal : 0-37
BUN : 16 u/l
Kreatinin darah : 1,4
Normal : 0,6 -1,3mg/dl
HB :13,8 g/dl
Esonofil : 1,7%
HCT :42,6%
Lekosit :7,60 g/ul
Eritrosit :4,64 g/ul
2. PhotoAda, tidak ada bacaan3. Lain-lainCT Scan kepala : multiple infarction diperiventrikuler sampai corona radiate dekstra atau sinistra dipons serta hipocampal suspect nphVI. TERAPI
Infus Asering 2fl/hari Injeksi diphennydramin 3x 10mg (iv) Injeksi serfac 3x 500mg (iv) Injeksi neurosanbe 1x 1ampul (iv) Oral betasect 2x 24mgSurabaya, 28 September 2014
Mahasiswa
(...............................)
ANALISA DATA
Nama klien:Tn .MUmur:69 tahun
Ruangan/kamar:302/ANo. RM: xxxxxx
No.Data (Symptom)Penyebab (Etiologi)Masalah (Problem)
1. 2.DS : pasien mengatakan pusing seperti berputar putarP : perfusi jaringan otak tidak optimal akibat penyumbatan intraserebral
Q: pusing berputar putar
R : Kepala
S : 4
T : Sewaktu - waktuDO :
Pasien tampak bingung saat diajak bicara oleh perawat TD :160mmHG Hasil CT SCAN : adanya multiple infarction diperiventrikuler sampai corona radiate dekstra atau sinistra dipons serta hipocampal suspect nph MAP : 140 (N : 70-100)DS : pasien mengatakan kaki kiri masih terasa lemas
DO :
Pasien hanya terdiam ditempat tidur dan nampak lemas
Menurunnya kekuatan otot 5555 5555 5555 4444
Adanya thrombus diotak
Obstruksi thrombus diotak
penurunan aliran darah diotakPenurunan darah di otak
Hipoksia serebri
Infark jaringan otak
Kerusakan pusat gerakan motorikdilobus frontalisGangguan perfusi jaringan serebralHambatan mobilitas fisik
PRIORITAS MASALAH
Nama klien:Tn. MUmur:69Ruangan/kamar:302/ANo. RM:40xxxx
No.Masalah KeperawatanTanggalParaf(Nama Perawat
DitemukanTeratasi
1. 2.Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah ke otakHambatan mobilitas fisik b/d kerusakan pusat gerak motorikdi lobus frontalis
29S mei 201429S mei 2014
CynthiaCynthia
RENCANA KEPERAWATANNo.Diagnosa KeperawatanTujuan Dan Kriteria HasilIntervensiRasional
1.
Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah ke otak
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien akan mempertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat.
Kriteria hasil :
Pasien tidak gelisah Tidak ada keluhan nyeri kepala
Pupil isokor, reflek cahat (+)1. Bina hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarga2. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang sebab sebab peningkatan TIK dan akibatnya
3. Observasi tanda tanda vital
4. Ciptakan lingkungan tenang dan batasi pengunjung
5. Atur posisi kepala (30) dari posisi netral
6. Pertahankan istirahat di tempat tidur
7. Kolaborasi dalam pemberian terapi
Infus asering 2fl/hari
Inj. Diphennydramin 3x10mg iv
Inj. Serfac 3x 500mg iv
Inj.neurosanbe 1x1ampul iv
Betasect peroral 2x24mg1. Agar pasien dan keluarga terasa nyaman dan dapat kooperatif selama asuhan keperawatan diberikan2. Agar pasien dan keluarga dapat memahami kondisi pasien dan menurunkan resiko cidera berlanjut3. Hipertensi merupakan faktor pencetus4. Stimulasi yang terus menerus akan meningkatkan TIK5. Menurunkan tekanan arterial dengan mendrainase vena, meningkatkan sirkulasi perfusi serebral6. Mengurangi resiko terjadinya peningkatan TIK7. Agar pasien mendapatkan terapi sesuai kebutuhan
2.Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan pusat gerak motorik dilobus frontalis
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan pasien. Kriteria hasil :
Tidak terjadi kontraktur sendi Bertambahnya kekuatan otot
Klien menunjukan tindakan peningkatan aktivitasnya.
1. Anjurkan pasien untuk mengubah posisinya setiap 2 jam2. Lakukan gerakan pasif pada ekstremitas yang sakit
3. Jika pasien mampu duduk, bantu pasien dalam posisi duduk perlahan
4. Biarkan pasien menggantungkan kakinya ditepi tempat tidur selama beberapa menit sebelum berdiri
5. Batasi waktu sampai 15menit untuk turun dari tempat tidur sesuai toleransi6. Lanjutkan ambulasi dengan atau tanpa alat bantu
7. Bila pasien dapat berjalan bantu untuk turun ke kursi di dekat tempat tidur pasien
8. Dorong ambulasi untuk jalan singkat dan sering dengan bantuan bila tidak yakin berjalan sendiri
9. Tingkatkan jarak berjalan progresif perhari
1. Menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan pada daerah yang tertekan lama2. Gerakan pasif akan melatih otot volunteer dan tonus agar lebih kuat3. Untuk meningkatkan rentan gerak pasien4. Agar pasien memiliki kekuatan untuk berdiri5. Untuk mengurangi tingkat cidera pada pasien sesuai dengan kondisi pasien6. Meningkatkanrentan gerak pasien7. Membantu pasien dalam mobilisasi mengurangi resiko cidera pada pasien8. Berjalan singkat akan melatih kemampuan pasien dalam melatih mobilisasi9. Agar pasien mampu bermobilisasi secara mandiri dan bersktifitas kembali normal
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.WaktuTgl/jamTindakanTTWaktuTgl/jamCatatan Perkembangan(SOAP)TT
1
1
1
1
1
1
1,2
1,2Tgl 29 mei 2015
14.30
14.4015.00
15.10
16.00
20.00
30-05-201508.0009.30
10.00
11.30
11.35
11.40
14.00
14.05
31-05-20508.0009.30
11.00
12.30
14.00
Pengkajian pasien dan bina hubungan saling percaya
Observasi tanda tanda vital
TD :160/100, N :88, RR20, S: 36
Pasieng mengeluh pusing seperti berputar putar
P : perfusi jaringan otak tidak optimal akibat penyumbatan intraserebral
Q: pusing berputar putar
R : Kepala
S : 4
T : Sewaktu - waktu
Mengatur posisi kepala pasien 30 dari posisi netral
Menganjurkan pada keluarga pasien untuk mempertahan kan istirahat ditempat tidur selama pasien masih mengeluhkan pusing
Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang TIK dan akibatnya (pasien mengalami penyumbatan pada jaringan otak, yang mengakibatkan adanya peningkatan masa cairan diotak yang membuat pasien merasa pusing)
Injeksi IV Dihennydrami 10mg iv
Injeksi surface 500mg iv
Pemberian betasect oral 24mg Observasi tanda tanda vital
TD :150/100, N :88, RR20, S: 36
Pasien masih mengeluhkan lemas di kaki kiri
Kekuatan otot 5555 5555 5555 4444 Injeksi diphennydramin 10mg iv
Injeksi surface 500mg iv
Injeksi neurosanbe 1ampul
Obs TTV
TD:150/100, N :88, RR20, S: 36
Pasien mengatakan kaki kiri masih lemas namun sudah bisa digerakkan, bisa untuk duduk ditempat tidur
Pasien mengatakan sudah tidak pusing
Menganjurkan pada keluarga pasien jika pasien mampu untuk duduk, diharapkan keluarga membantu pasien untuk berposisi duduk perlahan lahan selama 15 menit, jika pasien mampu untuk berdiri disamping tempat tidur batasi sebentar setidaknya 15menit untuk kembali duduk, jangan memaksa pasien untuk berdiri atau berjalan jika kondisi pasien tidak memungkinkan.
Kekuatan otot pasien : 5555 5555 5555 4444 Pasien mampu berdiri ditempat tidur sekitar 15 menit, namun pasien mengatakan kaki masih terasa lemas
Memberikan obat betasect peroral 24mg
Obs. TTV
TD:150/100, N :88, RR20, S: 36 Ganti infuse Asering 14tpm Injeksi diphennydramin 10mg
Injeksi surfact 500mg
Injeksi neurobion 1ampul
Obs. TTV
TD :150/100, N :88, RR20, S: 36
Pasien mengatakan lemasnya berkurang, pasien mampu berjalan kekamar mandi secara mandiri
Memberikan obat betasect 24mg
Obs. TTV
TD :150/90, N :88, RR20, S: 36Kekuatan otot pasien : 5555 5555 5555 4444
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia
Cynthia 29-05-201522.00
30-05-2015
15.00
31-05-20515.00
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan sudah tidak pusingO :
Pasien tampak tenang
TD :150/100, N :88, RR20, S: 36
MAP 133
A : Masalah teratasi sebagian
P. Intervensi dilanjutkan 3,4,5
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing
O :
Pasien tampak tenang
Pasien tampak aktiv beraktifitas ditempat tidur, mulai berdiri disamping tempat tidur
TD :150/100, N :88, RR20, S: 36
MAP 133
A : Masalah teratasi sebagian
P. Intervensi dilanjutkan 3,4,5
Diagnosa 2
S : Pasien mengatakan kaki masih terasa lemas namun bisa digerakkan dan bisa berdiri namun sebentar
O:
pasien tampak berdiri disamping tempat tidur
Pasien mampu duduk secara mandiri
Kekuatan otot pasien :
5555 5555 5555 4444A : Masala teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 5,6,7,8,9
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing
O :
Pasien tampak tenang
Pasien tampak aktiv beraktifitas, pasien mampu berjalan kekamar mandi secara mandiri
TD :150/90, N :88, RR20, S: 36
MAP 130
A : Masalah teratasi sebagian
P. Intervensi dilanjutkan 3 dan 5
Diagnosa 2
S : Pasien mengatakan kaki masih terasa lemas namun bisa digerakkan dan bisa berdiri namun sebentar
O:
pasien tampak berdiri disamping tempat tidur
Pasien mampu duduk secara mandiri
Kekuatan otot pasien :
5555 5555 5555 5555
A : Masala teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 8 dan 9
CynthiaCynthia
Cynthia
_1496393971.unknown
_1496393973.unknown
_1496393975.unknown
_1496393977.unknown
_1496393978.unknown
_1496393974.unknown
_1496393972.unknown
_1496393969.unknown
_1496393970.unknown
_1496393968.unknown