Top Banner
Meningkatan Kesuburan Tanah Dengan Menggunakan Moretan Faktor yang berpengaruh terhadap produksi padi salah satunya adalah dari tanah. Kondisi saat ini tanah sangat berkurang kesuburannya akibat pemakaian bahan anorganik. Untuk meningkatkan kesuburan tanah salah satunya dengan penambahan bahan organik antara lain bisa dengan menambahkan mikroba. Tanah dikatakan subur apabila mengandung 100 juta mikroba per gram tanah. Sebagian besar mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, meransang pertumbuhan, biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsur hara. Pengaruh mikrobia untuk kesuburan tanah adalah sebagai berikut : 1. Memperbaiki lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah (memperbaiki struktur tanah); 2. Memperbaiki atau menambah ketersediaan hara tanaman; 3. Mampu menekan perkembangan hama dan penyakit tanaman; 4. Meningkatkan kapasitas fotosintesa tanaman; 5. Menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman; 6. Memperbaiki perkembangan bunga, buah serta kematangan tanaman; 7. Menstabilkan/memperbaiki pH tanah. Moretan merupakan jenis Mikroba atau jenis bakteri pengurai yang bisa digunakan untuk proses pembuatan pupuk organik “ kompos”. Moretan ialah cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang di sukai sebagai media hidup dan berkembang bagi mikro organisme yang
25

cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

May 15, 2018

Download

Documents

doanthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Meningkatan Kesuburan Tanah Dengan Menggunakan Moretan Faktor yang berpengaruh terhadap produksi

padi salah satunya adalah dari tanah.

Kondisi saat ini tanah sangat berkurang

kesuburannya akibat pemakaian bahan

anorganik. Untuk meningkatkan kesuburan

tanah salah satunya dengan penambahan

bahan organik antara lain bisa dengan

menambahkan mikroba. Tanah dikatakan

subur apabila mengandung 100 juta

mikroba per gram tanah. Sebagian besar

mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam

menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen,

pelarutan fosfat, meransang pertumbuhan, biokontrol pathogen dan membantu

penyerapan unsur hara. Pengaruh mikrobia untuk kesuburan tanah adalah sebagai berikut

:

1. Memperbaiki lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah (memperbaiki struktur tanah);

2. Memperbaiki atau menambah ketersediaan hara tanaman;

3. Mampu menekan perkembangan hama dan penyakit tanaman;

4. Meningkatkan kapasitas fotosintesa tanaman;

5. Menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman;

6. Memperbaiki perkembangan bunga, buah serta  kematangan tanaman;

7. Menstabilkan/memperbaiki pH tanah.

Moretan merupakan jenis Mikroba atau jenis bakteri pengurai yang bisa digunakan untuk

proses pembuatan pupuk organik “ kompos”.  Moretan ialah cairan yang terbuat dari

bahan-bahan alami yang di sukai sebagai media hidup dan berkembang bagi mikro

organisme yang berguna untuk mempercepat bahan-bahan organik (dekomposer)

sekaligus sebagai aktivator atau tambahan nutrisi bagi tumbuhan. Moretan biasanya tidak

ada di pasaran atau diperdagangkan di masyarakat seperti bakteri pembusuk umumnya, 

dengan demikian kami sarankan agar anda dapat menyimpan persediaan untuk membuat

kompos dan pupuk organik lainnya. Moretan merupakan ragi fermentasi bahan organik

dalam pembuatan proses komposisasi secara cepat, selain sebagai dekomposer moretan

juga bisa digunakan sebagai pupuk organik cair (POC) bagi tanaman padi.

Cara perbanyakan moretan adalah sebagai berikut :

Page 2: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Bahan

1. Biang : ½ liter

2. Bekatul : 2 kg

3. Gula jawa : ½ kg

4. Air : 2 liter

Cara Pembuatan

1. Gula jawa direbus dengan 1/2 liter air, diamkan

2. Campur bekatul, air, gula jawa aduk merata ke dalam wadah

3. Tambahkan biang aduk rata lalu tutup dengan rapat dan buka setiap hari sekali agar

udaranya supaya keluar sehingga wadah tidak pecah.

4. Moretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap

biang.

Penyimpanan Biang.

Untuk menyimpanan lama, sebaiknya biang diberi makan buah-buahan yang dihaluskan

setiap 3-4minggu sekali.

Moretan bisa digunakan untuk pembuatan kompos dari jerami, dengan cara sebagai

berikut :

1. Jerami dipotong-potong atau dicacah 5 cm.

2. Hasil cacahan diratakan diatas tanah.

3. Permukaannya disemprotkan Moretan.

4. Jerami dibolak-balik, kemudian disemprot dengan moretan yang sudah ditambah air

5. Tutup permukaannya dengan karung goni selama 7 hari.

6. Komposisi ; Moretan 1 liter dicampur dengan air 14 liter/tangki.

Sebagai pupuk cair, moretan bisa diaplikasikan pada umur : 3 HST, 10 HST, 20HST,

30HST, 40HST, 50 HST.

Dengan penggunaan moretan diharapkan kesuburan tanah dapat meningkat sehingga

peningkatan produksi dapat tercapai.

Penulis : Nurul Faridha, SP (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

http://www.agrotani.com/cara-membuat-meretan-mikrobia-rekan-petani-yang-benar/

http://kttsumbermulyo.blogspot.com/2016/02/membuat-moretan.html

https://bp3kgelumbang.blogspot.com/.../perbanyakan-moretan-mikroba-sahabat.

Page 3: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat Dengan Pestisida NabatiPenurunan produksi padi yang signifikan

salah satunya disebabkan oleh serangan

hama. Wereng Coklat ( Nilaparvata Lugens )

adalah hama yang sering menyerang

tanaman padi. Untuk mengatasi hama

wereng coklat petani biasa menggunakan

pestisida kimia. Selain menggunakan

pestisida kimia kita juga dapat

memanfaatkan tumbuh -tumbuhan sebagai

bahan membuat pestisida atau yang biasa

disebut dengan pestisida nabati.

Pestisida nabati adalah ramuan alami pembasmi hama yang bahan-bahan aktifnya

berasal dari alam seperti ekstrak tanaman tertentu yang sudah diketahui efek positifnya

dalam membasmi hama tertentu. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk mengolah

pestisida nabati diantaranya dengan teknik merendam, mengekstrak dan ataupun

merebus bagian tertentu dari tanaman yang memiliki efek mengusir hama. Beberapa

keunggulan pestisida nabati diantaranya yaitu:

Teknologi pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga memungkinkan untuk

dibuat sendiri dalam skala rumah tangga.

Pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun terhadap

makhluk hidup, sehingga, relatif aman untuk digunakan.

Tidak beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga, tanaman yang

diaplikasikan pestisida nabati jauh lebih sehat dan aman dari pencemaran zat kimia

berbahaya.

Tidak menimbulkan resistensi (kekebalan) pada hama. Dalam artian pestisida nabati

aman bagi keseimbangan ekosistem.

Hasil petanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu pestisida kimiawi.

Mekanisme kerja pestisida nabati dalam melindungi tanaman dari organisme pengganggu

adalah sebagai berikut :

Menghambat proses reproduksi serangga hama, khususnya serangga betina;

Mengurangi nafsu makan atau menolak makan;

Merusak perkembangan telur, larva dan pupa, sehingga perkembangbiakan serangga

hama dapat dihambat.

Menghambat pergantian kulit

Page 4: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Refelen, yaitu menolak kehadiran serangga terutama disebabkan baunya yang

menyengat

Antifidan, menyebabkan serangga tidak menyukai tanaman, misalnya disebabkan rasa

yang pahit

Racun syaraf

Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga

Attraktan, sebagai pemikat kehadiran serangga yang dapat digunakan sebagai

perangkap

Berikut resep pestisida nabati untuk pengendalian hama wereng batang coklat :

Bahan

1. Daun mimba 1 kg

2. Daun trembesi/munggur 1 kg

3. Daun johar 1 kg

4. Daun mahoni 1 kg

5. Buah mahoni segar

6. Daun sirsak 1 kg

Cara Pembuatan

1. Tumbuk semua bahan, masukan ke dalam wadah yang berisi air 20 liter

2. Rebus hingga mendidih, dinginkan

3. Saring, ambil airnya

4. Sisa daun-daun bisa direbus kembali dengan 20 liter air

5. Ulangi sekali lagi, 1 resep bisa menjadi 60 liter

Diharapkan dengan memanfaatkan pestisida nabati hama bisa dikendalikan dan tidak

berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman padi.

Penulis : Nurul Faridha, SP (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

mitalom.com/cara-membuat-pestisida-pengendali-hama-wereng-coklat/

http://informasitips.com/pestisida-nabati-pengertian-kelebihan-kelemahan-dan-

mekanisme-kerja

http://petanitop.blogspot.com/2016/01/cara-membuat-berbagai-jenis-pestisida.html

http://tipspetani.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-pestisida-nabati.html

Page 5: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pengolahan Tanah Budidaya Padi Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras

menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi

humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga

dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan

pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan

agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan

mempermudah perawatan tanaman.

Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai

berikut :

1. Perbaikan Pematang dan Saluran

Pematang harus dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi

utama untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan,

sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya

berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.Saluran atau

parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini bertujuan agar dapat

memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam

petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah

diolah.

2. Pencangkulan

Setelah dilakukan perbaikan Pematang dan Saluran, tahap berikutnya adalah

pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau

traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.

3. Pembajakan dan Penggaruan

Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan

tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.

a. Pembajakan

Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan

menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan

ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam

pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur.

Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :

1) Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan

terbenam.

Page 6: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

2) Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan terbenam

dan tercampur dengan tanah.

3) Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.

Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa

tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah yang

disebabkan pembajakan dan juga agar racun pada tanah menjadi netral dan juga kondisi

netral dan juga kondisi tanahpun menjadi berlumpur.. Penggenangan dilakukan selama

kira-kira seminggu.

b. Penggaruan

Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang, ditinggalkan

sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan, saluran

pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan

sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan

melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang

berulang-ulang :

1) Peresapan air ke bawah dikurangi

2) Tanah menjadi rata

3) Penanaman bibit menjadi mudah

4) Rumput-rumput yang ada akan terbenam

Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.

4. Perataan

Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan setelah

lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan maksud :

a. Meratakan tanah sebelum tanam pindah

b. Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi

c. Melumpurkan tanah dengan sempurna

Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai perataan

memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan umur bibit di persemaian.

Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami1. Tanah terolah sampai berlumpur;

2. Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah;

3. Permukaan tanah rata;

4. Pupuk tercampur rata;

5. Bersih dari sisa gulma dan tanaman.

Page 7: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pada saat pengolahan tanah juga bisa diaplikasikan pembenah tanah atau pupuk organik

agar meningkatkan kesuburan tanah. Pengolahan tanah yang baik merupakan salah satu

kunci budidaya tanaman padi.

Penulis : Utomo (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

http://www.budidayapetani.com/2015/11/teknik-pengolahan-tanah-yang-benar.html

https://lasealwin.wordpress.com/2016/10/25/10-cara-mengolah-tanah-yang-benar-alami-

dan-tidak-merusak-lingkungan/

Page 8: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Tabela, Solusi Keterbatasan Tenaga Tanam PadiUsaha budidaya padi konvensional banyak

menyerap tenaga kerja mulai dari kegiatan

pengolahan tanah, penanaman dan

pemanenan. Sementara ketersediaan

tenaga kerja atau buruh tani mulai

berkurang karena banyak generasi muda

enggan untuk terjun ke pertanian. Selama ini

tenaga kerja khususnya yang berperan

dalam kegiatan tanam dilakukan oleh kaum

perempuan yang sudah tua. Di masa

mendatang diperkirakan akan semakin sulit

mencari tenaga kerja untuk tanam padi.

Oleh karena itu, sangat perlu dicari cara lain

dalam usaha budidaya padi yang dapat menghemat penggunaan tenaga kerja.

Tabela merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tabela adalah

singkatan dari Tanam benih padi secara langsung, dimana benih padi langsung disebar di

lahan budidaya tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Jadi sistem tabela

sangat cocok diterapkan pada lahan yang beririgasi baik, tidak mudah kebanjiran, dan

pengolahan tanahnya harus sempurna, dimana kondisi tanah benar-benar gembur dan

rata. Jika dapat diterapkan, akan mendapatkan keuntungan lain selain dapat menghemat

tenaga kerja, yaitu umur tanaman padi tabela lebih cepat sekitar 15 hari dibandingkan

tanaman padi sistem pindah-tanam. Hal ini karena pada sistem tabela, tanaman padi tidak

mengalami stagnasi pertumbuhan. Keuntungan lainnya, sistem perakarannya lebih cepat

berkembang sehingga mampu berkompetisi dengan gulma untuk memperoleh unsur hara

di dalam tanah. Hal ini karena sistem perakarannya tidak terbenam dalam tanah, maka

mudah menyerap udara untuk bernafas. Berbeda dengan tanaman padi sistem pindah-

tanam yang mengalami stagnasi pertumbuhan pada saat bibit dipindah dari lahan

persemaian ke lahan budidaya. Bila dipindah, tanaman perlu waktu untuk beradaptasi

dengan lingkungan yang baru. Dan kebiasaan petani selama ini, bibit tanaman dibenam

dalam tanah sampai semua perakarannya terbenam. Kondisi ini menyebabkan sistem

perakarannya kurang cepat untuk berkembang.

Sistem tabela dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan bantuan

alat. Tabela secara manual hanya bertujuan untuk  menghemat tenaga kerja, namun hasil

produksi tanaman padi kurang optimal. Dengan cara manual, tata-letak benih padi tidak

Page 9: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

teratur, sehingga pertumbuhan kurang optimal dan menyulitkan dalam pemeliharaanya.

Saat ini telah banyak dilakukan pengembangan alat bantu tabela.  Dengan alat bantu tata-

letak benih lebih teratur. Namun alat yang ada sekarang belum mempunyai kinerja yang

optimal dengan hasil yang diinginkan petani pada umumnya, yaitu tata-letak benih rapi

baik dalam larikan dan barisan, benih yang jatuh setiap rumpun sama jumlahnya

Untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman padi yang optimal, sebelum disebar

sebaiknya benih diberi perlakuan khusus (seed treatment), sebagai usaha imunisasi

terhadap serangan hama dan penyakit dan merangsang pertumbuhan akar. Dengan cara

ini pertumbuhan akar lebih cepat sehingga mampu bersaing dengan gulma untuk

memperebutkan unsur hara. Untuk kegiatan pemeliharaan, sistem tabela dengan sistem

pindah-tanam tidak ada perbedaan. Masalah kondisi gulma, pada sistem tabela biasanya

gulma lebih dominan. Sifat gulma yang lebih mudah tumbuh dapat mengalahkan

pertumbuhan tanaman padi di lahan sistem tabela. Kalau di lahan sistem pindah-tanam,

yang ditanam adalah bibit padi yang sudah tumbuh, sementara biji-biji gulma yang ada di

lahan belum tumbuh. Jadi pertumbuhan gulmanya lebih terlambat. Untuk mengatasinya

bisa dengan cara manual atau dengan cara kimiawi menggunakan herbisida padi.

Namun, dalam penerapannya sistem tabela tidak terlepas dari kendala-kendala yang

dihadapi, yaitu:

1. Budidaya tabela hanya sesuai untuk lahan sawah yang rata dan telah diolah

sempurna. Benih tidak akan tumbuh bila jatuh pada tanah yang tergenang air.

2. Tabela sesuai untuk sawah beririgasi teknis yang mudah diatur pengairannya. Tabela

kurang sesuai dilakukan pada musim penghujan. Saat curah hujan yang tinggi, apalagi

pada saat baru sebar benih, benih dapat terhanyut.

3. Benih yang baru disebar relatif lebih mudah diserang hama burung atau tikus.

4. Gulma dapat tumbuh lebih pesat dibanding benih padi yang ditanam, sehingga

membutukan usaha penggendalian gulma yang lebih intensif.

5. Usaha kegiatan penyulaman juga lebih intensif, akibat kerusakan benih karena

serangan hama atau supaya tata-letak tanam lebih rapi.

Penulis : Karyadi (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

http://kttsumbermulyo.blogspot.co.id/2016/02/tabela-tanam-padi-secara-langsung.html

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/panduan-

Page 10: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pengendalian GulmaTak bisa dipungkiri, keberadaan tanaman gulma

yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi di

lahan persawahan sangat meresahkan para

petani. Dalam pembudidayaan tanaman padi,

sangat membutuhkan lahan yang bersih dari

segala hama, agar pertumbuhan tanaman padi

sebagai tanaman utama bisa maksimal. Gulma

merupakan segala jenis tanaman liar yang tumbuh

di antara area lahan atau persawahan yang

sifatnya mengganggu dan pertumbuhannya tidak

diinginkan, gulma bersifat ‘menjajah’ yaitu merebut nutrisi di dalam tanah maupun intensitas sinar

matahari. Bisa dikatakan, jika gulma didiamkan saja dan tidak dikendalikan maka bisa menurunkan

hasil produksi padi di lahan sawah. Jenis gulma ada 2 yaitu :

1. Gulma berdaun lebar , misalnya enceng padi, wewehan, genjer

2. Gulma berdaun sempit, misalnya teki, jawan, rumput banto

Berikut ini beberapa cara mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah :

1. Cara Mengendalikan Gulma Padi Sawah Secara Tradisional

a. Penggunaan varietas padi yang tahan bersaing dengan gulma;

b. Mengendalikan gulma secara langsung baik dengan cara manual, cara mekanis,

cara fisik, cara biologis dan cara kimiawi;

c. Pengendalian gulma secara biologis, yaitu dengan memanfaatkan itikyaitu dengan

menempatkan anak itik pada lahan sawah selama beberapa hari. Anak-anak itik

tersebut membantu mengendalikan gulma dengan cara memakannya;

d. Menyingkirkan sisa gulma dari lahan sawah yang dilakukan pada saat pengolahan

lahan;

e. Menghambat pertumbuhan rumput dan teki dengan cara menggenangi lahan dengan

ketinggian tertentu;

f. Menggunakan alat penyiang gulma;

g. Penggunaan pupuk briket yang dibenamkan kedalam tanah;

h. Pemanfaatan azolla pinnata sebagai mulsa hidup yang mengapung dipermukaan air;

i. Menggunakan kumbang baja hitam, imago dan larva dari kumbang tersebut akan

memakan daun gulma

2. Cara Mengendalikan Gulma Padi Sawah Menggunakan Herbisida

Banyak sekali jenis herbisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan gulma pada

padi sawah. Cara penggunaan herbisida (racun rumput) ini banyak sekali macamnya.

Page 11: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Ada yang harus disemprotkan pada saat gulma sudah tumbuh, ada juga yang

digunakan khusus untuk membunuh gulma yang baru mulai tumbuh yang belum

tumbuh. Herbisida yang disemprotkan sesudah gulma tumbuh biasanya jenis yang

dapat membunuh gulma secara cepat. Kadang-kadang herbisida itu juga dapat

mengenai padi, sehingga daun padi akan menguning untuk sementara sebelum

sembuh kembali setelah diberi pupuk susulan.

Perkembangan teknologi telah membantu kita untuk mendapatkan herbisida yang

bersifat selektif. Artinya, kalau kita semprotkan pada padi sawah akan sangat efektif

mengendalikan gulma tetapi tidak meracuni atau mengganggu tanaman padi. Setiap

tanaman mempunyai periode kritis dalam persingannya dengan gulma. Hal ini dapat

ditentukan berdasarkan fase pertumbuhan tanaman tersebut yang umumnya periode

kritis tersebut sejak tanaman tumbuh hingga sepertiga pertama dari siklus hidup

tanaman. Pada padi,periode kritis persaingan dengan gulma hingga tanaman berumur

40 hari pertama dari siklusnya. Penggunaan herbisida sebaiknya lebih banyak

dilakukan di periode kritis tersebut.

Terdapat dua tipe herbisida menurut aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence

herbicide) dengan cara disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih

ditebar (atau segera setelah benih ditebar). Biasanya herbisida jenis ini bersifat

nonselektif yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada. Jenis herbisida lainnya

adalah herbisida pascatumbuh (postemergence herbicide) yang diberikan setelah benih

memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam arti tidak

mengganggu tumbuhan pokoknya. Jenis gulma rumput adalah spesies yang sulit

dikendalikan dikarenakan mempunyai sifat yang hampir sama dengan tanaman padi.

Herbisida dengan bahan aktif butaklor, oksadiason, klometoksinil, pretilaktor dan

kuinklorak diyakakini mampu mengendalikan gulma rumput. Herbisida fenoksi efektif

mengendalikan gulma berdaun lebar dan teki.

Penulis : Utomo (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

http://budidayatanamanpadisawah.blogspot.co.id/2016/01/cara-pengendalian-gulma-pada-

tanaman.html

http://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/bbpadi_2009_itp_10.pdf

Page 12: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pengairan BerselangAir dalam budidaya padi merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi

sawah. Masalah pengairan bagi tanaman padi sawah merupakan salah satu faktor penting

yang harus mendapat perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang melimpah

diwaktu yang akan datang. Umumnya pemberian air yang dipraktekkan petani pada padi

sawah irigasi adalah dengan digenangi terus menerus sehingga sangat boros. Selain tidak

efisien, cara ini juga berpotensi mengurangi (1) efisiensi serapan hara nitrogen, (2)

meningkatkan emisi gas metan ke atmosfer, (3) dan menaikkan rembesan yang

menyebabkan makin banyak air irigasi yang dibutuhkan. Teknik hemat air pada padi

sawah merupakan upaya untuk menekan kehilangan air dipetakan sawah untuk

mempertahankan atau meningkatkan hasil gabah per satuan luas dan volume air. Umur

varietas padi sawah berpengaruh terhadap tingkat konsumsi air. Makin pendek atau

genjah (90-100 hari) umur tanaman padi, makin sedikit total konsumsi air bila dibanding

dengan varietas padi sawah berumur lebih panjang (>125 hari).

Pengairan berselang  (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam

kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi seperti itu ditujukan antara lain

untuk:

1. menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas;

2. memberi kesempatan pada akar tanaman untuk mendapatkan udara sehingga dapat

berkembang lebih dalam;

3. mengurangi timbulnya keracunan besi;

4. mengurangi penimbunan asam organik dan hidrogen sulfida (H2S) yang menghambat

perkembangan akar;

5. mengaktifkan jasad renik mikroba yang menghambat;

6. mengurangi kerebahan;

7. mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan

gabah);

8. menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen;

9. memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah);

10. memudahkan pengendalian hama keong mas;

11. mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang;

12. mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus; 

Cara pengelolaan air dengan pengairan berselang adalah sebagai berikut:

1. Lakukan teknik pergiliran pengairan dalam satu musim tanam. Bibit ditanam pada

kondisi tanah jenuh air dan petakan sawah dialiri lagi setelah 3-4 hari. Pengelolaan air

Page 13: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

selanjutnya diatur sebagai berikut: Lakukan pergiliran air selang 3 hari. Tinggi

genangan pada hari pertama lahan diairi sekitar 3 cm dan selama 2 hari berikutnya

tidak ada penambahan air. Lahan sawah diairi lagi pada hari ke 4. Cara pengairan ini

berlangsung sampai fase anakan maksimal. Mulai dari fase pembentukan malai sampai

pengisian biji, petakan sawah digenangi terus. Sekitar 10-15 hari sebelum tanaman

dipanen, petakan sawah dikeringkan. Lakukan pengairan berdasar ketersediaan air.

Perhatikan ketersediaan air selama musim tanam. Apabila sumber air tidak cukup

menjamin selama satu musim, maka lakukan pengairan bergilir dengan periode lebih

lama sampai selang 5 hari.

2. Lakukan pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir

dan cepat menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

Sistem irigasi berselang merupakan sistem yang dapat diandalkan. Irigasi berselang dapat

meningkat hasil padi sebesar 7%, dibanding hasil pada lahan yang digenangi terus

menerus.

Penulis : Karyadi (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

https://kabartani.com/tehnik-irigasi-dan-pengaturan-pengairan-pada-lahan-

persawahan.html

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content/234-teknik-

irigasi-hemat-air

http://www.mangyono.com/2016/09/cara-dan-aturan-pengairan-sesuai-umur-tanaman-

padi-sawah.html

Page 14: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Jenis – Jenis Pupuk Dalam Budidaya PadiMemberi pupuk merupakan hal terpenting untuk dilakukan. Dikarenakan tanpa adanya

pupuk yang baik maka tanaman padi akan sulit untuk tumbuh dengan sempurna.

Tentunya akan mendapatkan hasil panen yang tidak bisa maksimal pula.

Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang

dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah.Untuk setiap ton gabah yang dihasilkan,

tanaman padi memerlukan hara N sebanyak  17,5 kg (setara 39 kg Urea), P sebanyak 3

kg (setara 9 kg SP-36) dan K sebanyak 17 kg (setara 34 kg KCl). Dengan demikian bila

petani menginginkan hasil gabah yang tinggi tentu diperlukan pupuk yang lebih banyak.

Pada dasarnya pupuk merupakan makanan bagi tanaman. Terdapat 2 jenis pupuk yaitu

pupuk anorganik (pupuk pabrik) dan pupuk organik.

Untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan tetap mempertahankan kesuburan

tanah, maka perlu dilakukan kombinasi pemupukan antara pupuk anorganik dengan

pupuk organik. Keuntungan dari aplikasi kombinasi kedua jenis pupuk tersebut adalah

kekurangan sifat pupuk organik dipenuhi oleh pupuk anorganik, sebaliknya kekurangan

dari pupuk anorganik dipenuhi oleh pupuk organik. Jenis pupuk yang diperlikan pada

budidaya padi adalah sebagai berikut :

UREA 

Pupuk Urea diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara Nitrogen

(N). Adapun manfaat dari unsur N adalah: Menjadikan bagian daun menjadi hijau segar

sehingga banyak mengandung butir hijau daun yang diperlukan dalam proses fotosintesa.

Mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman (tinggi, jumlah anakan, tunas dan lain-lain)

sehingga memperbanyak produksi serta menambah kandungan protein dari hasil

tanaman.

ZA 

Pupuk ZA diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Nitrogen (N) dan

Belerang (S). Adapun manfaat dari unsur hara Belerang (S) adalah : Membantu

pembentukan butir hijau sehingga daun lebih hijau. Menambah kandungan protein dan

vitamin tanaman. Berperan dalam sintesa minyak yang berguna pada proses pembuatan

gula. Memacu pertumbuhan anakan produktif. Pemberian belerang mempunyai pengaruh

yang positif terhadap hasil produksi padi sawah.

SuperPhostPupuk SuperPhost diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara

Fosfat (P) Adapun manfaat dari unsur hara Fosfat (P) adalah : Memacu pertumbuhan

akan dan pembentukan sistim perakaran yang baik sehingga dapat mengambil unsur hara

Page 15: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih sehat dan kuat. Menambah daya

tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Mempercepat pertumbuhan

jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pertumbuhan generatif

tanaman yaitu mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/bji sehingga

mempercepat masa panen. Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah

dan biji.

KCL 

Pupuk KCL diperlukan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium (K).

Adapun manfaat unsur hara Kalium (K) adalah : Memperlancar proses fotosintesa.

Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan Memperkuat ketegaran batang

sehingga mengurangi resiko mudah rebah. Mengurangi kecepatan pembusukan hasil

selama pengangkutan dan penyimpanan. Menambah daya tahan tanaman terhadap

serangan hama, penyakit dan kekeringan. Memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga

dan buah (rasa dan warna).

Sebagai pengganti pupuk anorganik bila terjadi kelangkaan pupuk, ataupun harga pupuk

pabrik yang mahal, dapat digunakan pupuk organik dalam bentuk Azolla, Sesbania,

Gliricidia, orok-orok dan petai cina. Kelebihan pupuk hijau tersebut adalah mampu

menambat N berasal dari udara dalam jumlah yang cukup besar serta tumbuh dengan

cepat. Sebagai gambaran, tanaman Azolla mampu menambat N dari udara sebanyak 60

kg N/ha, Sesbania : 267 kg N/ha, Gliricidia : 42 kg N/ha, Orok-orok : 110 kg N/ha dan petai

cina : 200 kg N/ha. Secara umum dikatakan bahwa pupuk hijau mampu memenuhi

kebutuhan hara N sebanyak 80 % kebutuhan N tanaman. Pemberian pupuk hijau dapat

dilakukan dengan cara membenamkan daun-daunnya ke dalam tanah pada waktu

pengolahan tanah.

Hal yang diperhatikan saat pemupukan adalah faktor cuaca, karena jika melakukan

pemupukan di saat hujan turun maka akan terjadi pencuncian unsur hara, sehingga unsur

hara yang di serap oleh akar tanaman akan diperoleh sedikit, dan juga kadar dosis untuk

pemupukan tanaman per hektar perlu diperhatikan agar dapat mengurangi

perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta memahami sifat fisik,

kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain tingkat kesuburannya, agar pertumbuhan

tanaman padi bisa memberikan hasil yang produktif.

Penulis : Saryanto (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

Page 16: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content/226-

pemupukan-pada-tanaman-padi

http://www.budidayapetani.com/2015/11/jenis-jenis-pupuk-yang-digunakan-untuk.html

http://dspenganten.blogspot.co.id/2013/07/mengenal-jenis-pupuk-dan-manfaatnya.html

Page 17: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

Pemupukan Unsur N Dengan Bagan Warna Daun (BWD)Unsur hara N (Nitrogen) sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu untuk

pembentukan batang dan daun. Namun demikian, pemakaian pupuk yang mengandung

unsur N secara berlebihan juga akan berakibat buruk pada tanaman, yaitu tanaman

mudah rebah dan mudah terserang penyakit. Selain pemborosan, pemakaian pupuk N

yang berlebihan mengakibatkan rusaknya struktur kimia tanah dan pencemaran

lingkungan. Mengetahui waktu yang tepat untuk memberikan pupuk dengan unsur hara N

tentu saja akan meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara N oleh tanaman.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pemupukan N adalah faktor musim

tanam. Pada musim hujan jumlah pupuk N yang diaplikasikan lebih sedikit daripada

musim kemarau. Hal ini disebabkan pada musim hujan jumlah anakan cenderung lebih

banyak dan tanaman padi relatif lebih tinggi sehingga sinar matahari tidak sampai ke

pangkal batang (bagian bawah tanaman) dan mengurangi produksi makanan pada daun.

Akibatnya tanaman tidak dapat menggunakan semua pupuk N yang diaplikasikan.

Sedangkan pada musim kemarau, tanaman padi cenderung lebih pendek dengan jumlah

anakan yang sedikit sehingga perlu penambahan pupuk N untuk meningkatkan jumlah

anakan dan rata-rata produksi makanan. Untuk penentuan dosis pemupukan unsur N bisa

menggungakan Bagan Warna Daun (BWD).

Bagan warna daun (BWD) adalah alat berbentuk persegi empat yang berguna untuk

mengetahui kadar hara N tanaman padi. Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna,

mulai dari hijau muda hingga hijau tua, yang menggambarkan tingkat kehijauan daun

tanaman padi. Sebagai contoh, kalau daun tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman

kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk. Sebaliknya, jika daun tanaman berwarna hijau

tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna di kotak skala 4 pada BWD berarti

tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga tidak perlu lagi dipupuk. Cara

menggunakan BWD adalah sebagai berikut :

1. Sebelum berumur 14 hari setelah tanam pindah (HST), tanaman padi diberi pupuk

dasar N dengan takaran 50-75 kg per hektar. Pada saat itu BWD belum diperlukan.

2. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi dengan BWD dimulai pada saat tanaman

berumur 25-28 HST. Pengukuran dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali, sampai tanaman

dalam kondisi bunting atau fase primordia. Cara ini berlaku bagi varietas unggul biasa.

Khusus untuk padi hibrida dan padi tipe baru, pengukuran tingkat kehijauan daun

tanaman dilakukan sampai tanaman sudah berbunga 10%.

3. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang seragam, lalu pilih

daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun.

Page 18: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/x2c4qvUi/20171102110251... · Web viewMoretan jadi dalam 7-9 hari, dengan ciri berbau masam khas fermentasi dan siap biang.Penyimpanan

4. Taruh bagian tengah daun di atas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan

skala warna pada BWD. Jika warna daun berada di antara dua skala warna di BWD,

maka gunakan nilai rata-rata dari kedua skala tersebut, misalnya 3,5 untuk nilai warna

daun yang terletak di antara skala 3 dengan skala 4 BWD.

5. Pada saat mengukur daun tanaman dengan BWD, petugas tidak boleh menghadap

sinar matahari, karena mempengaruhi nilai pengukuran.

6. Bila memungkinkan, setiap pengukuran dilakukan pada waktu dan oleh orang yang

sama, supaya nilai pengukuran lebih akurat.

7. Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati warnanya dalam batas kritis atau dengan nilai

rata-rata kurang dari 4,0 maka tanaman perlu diberi pupuk N dengan takaran:

50-70 kg urea per hektar pada musim hasil rendah (di tempat-tempat tertentu

seperti Subang Jawa Barat, musim hasil rendah adalah musim kemarau).

75-100 kg urea per hektar pada musim hasil tinggi (di tempat-tempat tertentu

seperti Kuningan Jawa Barat dan Sragen Jawa Tengah, musin hasil tinggi adalah

musim kemarau).

100 kg urea per hektar pada padi hibrida dan padi tipe baru, baik pada musim hasil

rendah maupun musim hasil tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian BWD dalam kegiatan pemupukan N dapat

menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15 - 20% dari takaran yang umum

digunakan petani tanpa menurunkan hasil.  Maka sebaiknya setiap petani harus memiliki

bagan warna daun tersebut.

Penulis : Saryanto (BPP Kecamatan Gatak)

Sumber :

http://www.gerbangpertanian.com/2011/03/7-langkah-menggunakan-bagan-warna-daun.html

http://tabloidsahabatpetani.com/efisiensi-pemupukan-nitrogen-pada-tanaman-padi/