Top Banner
ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR), EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2017) Oleh: Shinta Sri Rahmawati NIM: 11140810000096 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018
182

CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

Dec 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV),

CURRENT RATIO (CR), EARNING PER SHARE (EPS),

PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE EARNING RATIO (PER)

DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP

HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO

PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2017)

Oleh:

Shinta Sri Rahmawati NIM: 11140810000096

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018

Page 2: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

i

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),

EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE

EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)

TERHADAP HARGA SAHAM

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR

DI BEI PERIODE 2014 – 2017)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-

Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Shinta Sri Rahmawati

NIM: 11140810000096

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Pudji Astuty, SE.,MM

NIDN: 0311065804

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018

Page 3: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis, 13 Juli 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Shinta Sri Rahmawati

2. NIM : 11140810000096

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Book Value, Current Ratio,

Earning Per Share, Price Book Value, Price

Earning Ratio dan TATO terhadap Harga

Saham

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ketahap ujian skipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Juli 2018

1. Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MAB (________________)

NIP. 197411272001121002

2. Lili Supriyadi, MM (________________)

NIP. 196005051989031005

Page 4: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …
Page 5: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …
Page 6: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …
Page 7: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

a. Nama : Shinta Sri Rahmawati

b. Nama Panggilan : Shinta

c. Tempat & Tanggal Lahir : Depok, 02 February 1996

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jalan Nurul Iman 03 Kec. Beji, Kel.

Beji, Kota Depok Jawa Barat

g. Status : Belum Menikah

h. Kewarganegaraan : Indonesia

i. Telepon : 085817015096

j. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

a. SD (2002-2008) : SDN Beji 7 Depok

b. SMP (2008-2011) : SMPN 02 Depok

c. SMA (2011-2014) : SMAN 05 Depok

d. S1 (2014-2018) : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

a. Anggota Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) SMPN 02 Depok,

Klub MIPA SMPN 02 Depok

b. Anggota Ekstrakulikuler ROHIS SMAN 05 Depok, Paduan Suara SMAN

05 Depok

c. Wakil Bendahara Umum HMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta periode 2015-2016

Page 8: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

viii

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),

EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE

EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)

TERHADAP HARGA SAHAM

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR

DI BEI PERIODE 2014 – 2017)

ABSTRACT

This research is meant to test the influence of book value, current ratio,

earning per share, price book value, price earning ratio and total asset turn over

to the stock price in the Go Public companies which are listed in Indonesia Stock

Exchange in 2014-2017 periods. Variable used in this research is book value,

current ratio, earning per share, price book value, price earning ratioand total

asset turn overon stock price. The analysis used is regression analysis of data

panel to see the effect of independent variables on the dependent variable either

jointly or individually. The hypothesis test applies model feasibility test (F test)

and it is stated that it is suitable to measure the independent variables which

consist of book value, current ratio, earning per share, price book value, price

earning ratioand total asset turn overto the dependent variable which is the stock

price of Go Public companies.The result of regressions analysis of t test i.e.: book

value, current ratio, earning per share, price book value, and total asset turn

overhas significant influence to the stock price. Meanwhile, price earning ratio

does not have any influence to the stock price. The coefficient determination (R2)

is 0,775 it shows that 77,5% of the stock price can be explained by book value,

current ratio, earning per share, price book value, price earning ratioand total

asset turn over

Keywords :book value, current ratio, earning per share, price book

value, price earning ratioand total asset turn over.

Page 9: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

ix

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),

EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE

EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)

TERHADAP HARGA SAHAM

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR

DI BEI PERIODE 2014 – 2017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh book value, current ratio,

earning per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over

terhadap harga saham pada perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2014-2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah book value, current ratio, earning per share, price book value, price

earning ratio dan total asset turn over terhadap harga saham. Analisis yang

digunakan yaitu analisis regresi data panel untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara

individu. Pengujian hipotesis menggunakan uji kelayakan model (Uji F) dikatakan

layak untuk mengukur variabel independen yaitu book value, current ratio,

earning per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over

terhadap variabel dependen yaitu harga saham perusahaan go public. Hasil

analisis regresi Uji t book value,current ratio, earning per share, price book

value, dan total asset turn over berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.Sementara itu price earning ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham.Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,775 yang menunjukkan bahwa

77,5% dari harga saham dapat dijelaskan oleh book value, current ratio, earning

per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over.

Kata Kunci : book value, current ratio, earning per share, price book

value, price earning ratio, total asset turn over.

Page 10: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW

yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang ini.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil.Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis

dan telah membuat segala urusan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

berjalan lancar sampai pada selesai.

2. Kedua orang tua tercinta, yang selalu menasehati, mendoakan, dan menjadi

inspirasi untuk penulis.Yang telah merawat dan membesarkan penulis

dengan kasih sayang, serta selalu memberikan semangat dan dukungan

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Kedua adik tercinta yang selalu menyayangi, dan menyemangati untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Univeresitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM selaku dosen pembimbing Iyang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

Page 11: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xi

skripsi ini dan tak henti memberikan semangat kepada penulis sejak awal

hingga akhirnya skripsi ini terselesaikan.

8. Ibu Ela Patriana, Ir., MM selaku dosen penasehat akademik yang telah

meluangkan waktu memberikan nasehat dan semangat selama perkuliahan

sampai dengan penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan

memberikan ilmunya kepada penulis. Insha Allah ilmu yang diberikan

bermanfaat.

10. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

11. Mas Aji Pangestu , seseorang yang selalu menemani baik suka maupun

duka.Senantiasa membantu dalam pengerjaan skripsi dan menyemangati

agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Nurfatin Salma, Annisa Faradilla, Mitha Novianty, Chairani Safira dan

Diana Siti Zahara sahabat yang terus menyemangati dalam pengerjaan

skripsi agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Farida Maulidya, Lusy Wahyunita , Luthfia Farida, Nela Kurnia, Deby

Ulfarini, Dinna Bira yang menjadi teman baik sejak bersama dalam satu

konsentrasi yang selalu membantu dan menyemangati.

14. Rekan Manajemen Keuangan 2014 yang selalu bekerjasama pada masa

perkuliahan, saling membantu dan meyemangati.

15. Sahabat/I Manajemen 2014 seperjuangan yang sejak awal perkuliahan telah

menjalin pertemanan yang baik dan menyenangkan.

16. Sahabat dari Abang Mpok Depok 2017 yang selalu mengingatkan dan

menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman KKN 2017 Aminul Wahid, Hasan, Andika, dan Hammam yang telah

meluangkan waktu nya untuk menyelesaikan KKN di desa dan menjalin

pertemanan yang menyenangkan

Page 12: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xii

Akhir kata, dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat pahala

yang berlipat dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis serta pembaca.

Jakarta, 26 Agustus 2018

penulis

(Shinta Sri Rahmawati)

Page 13: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN KOMPRE ................................................ ii

HALAMAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.......................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 15

C. Batasan Masalah.............................................................................. 16

D. Tujuan Masalah ............................................................................... 16

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 19

A. Landasan Teori ................................................................................ 19

1. Pasar Modal ............................................................................... 19

2. Saham ........................................................................................ 23

3. Harga Saham ............................................................................. 27

Page 14: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xi

4. Analisis Rasio Keuangan .......................................................... 29

B. Hubungan Antar Variabel Independen............................................ 39

1. Pengaruh Book Value dengan Harga Saham ............................ 39

2. Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham ............. 40

3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham .... 41

4. Pengaruh Price Book Value Terhadap Harga Saham ............... 41

5. Pengaruh Price Earning dengan Ratio....................................... 42

6. Pengaruh TATO Terhadap Harga Saham ................................. 43

C. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 43

D. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 48

E. Hipotesis Penalitian ......................................................................... 49

1. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Simultan .............................. 49

2. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Parsial .................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 51

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 52

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 53

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 54

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 54

1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 55

2. Analisis Regresi Data Panel ...................................................... 55

a. Model Common Effect ........................................................ 56

b. Model Fixed Effect ............................................................. 57

c. Model Random Effect ......................................................... 58

Page 15: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xii

3. Tahap Analisis Regresi Data Panel ........................................... 59

a. Uji Chow ............................................................................. 59

b. Uji Hausman........................................................................ 59

4. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................... 60

a. Normalitas ........................................................................... 60

b. Multikolinieritas .................................................................. 61

c. Autokorelasi ........................................................................ 62

d. Heteroskedastisitas .............................................................. 64

5. Uji Signifikansi ......................................................................... 65

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 65

b. Uji Statistik Parsial (Uji T) ................................................. 66

c. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R2) ........................... 66

E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 67

1. Variabel Independen ................................................................. 68

2. Variabel Dependen .................................................................... 68

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .........................

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 71

B. Penemuan dan Pembahasan ............................................................ 71

1. Harga Saham Perusahaan Go Public ......................................... 75

2. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 77

a. Harga Saham ....................................................................... 78

b. Book Value.......................................................................... 79

c. Current Ratio ....................................................................... 81

Page 16: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xiii

d. Earning Per Share ................................................................ 83

e. Price Book Value ................................................................ 85

f. Price Earning Ratio ............................................................. 86

g. Total Asset Turn Over ......................................................... 87

3. Hasil Uji Statistik Deskripif ...................................................... 89

4. Hasil Uji Pemilihan Regresi Data Panel ................................... 90

a. Model Common Effect ........................................................ 91

b. Model Fixed Effect ............................................................. 92

c. Model Random Effect ......................................................... 94

5. Hasil Uji Tahap Regresi Data Panel.......................................... 96

a. Uji Chow ............................................................................. 96

b. Uji Hausman........................................................................ 97

6. Hasil Uji Dasar Asumsi Klasik ................................................. 98

a. Normalitas ........................................................................... 98

b. Multikolinieritas .................................................................. 99

c. Autokorelasi ........................................................................ 100

d. Heteroskedastisitas .............................................................. 102

7. Hasil Uji Signifikansi ................................................................ 103

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 103

b. Uji Statistik Parsial (Uji T) ................................................. 106

c. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R2)

........................... 115

8. Hasil Analisis Regresi Panel .................................................... 116

Page 17: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xiv

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 120

A. Kesimpulan ..................................................................................... 120

B. Implikasi .......................................................................................... 121

C. Saran ................................................................................................ 124

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 124

LAMPIRAN ............................................................................................... 130

Page 18: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xv

DAFTAR TABEL No. Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 36

Tabel 3.1 Variabel, Sampel, dan Kesatuan Data ......................................... 60

Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Kriteria ................................................... 61

Tabel 3.3 Statistik Durbin Watson .............................................................. 72

Tabel 3.4 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap

Koefisien Determinasi ................................................................ 75

Tabel 4.1 Tabel Penelitian........................................................................... 80

Tabel 4.2 Kriteria Sampel Penelitian .......................................................... 82

Tabel 4.3 Harga Saham Perusahaan Go Public ........................................... 83

Tabel 4.4 Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 91

Tabel 4.5 Uji Common Effect OLS .............................................................. 92

Tabel 4.6 Uji Fiixed Effect .......................................................................... 94

Tabel 4.7 Uji Random Effect ....................................................................... 95

Tabel 4.8 Uji Chow ..................................................................................... 96

Tabel 4.9 Uji Hausman ............................................................................... 98

Tabel 4.11 Uji Normalitas ........................................................................... 99

Tabel 4.11 Uji Multikolonieritas ................................................................. 100

Tabel 4.12 Uji Autokorelasi ........................................................................ 102

Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 102

Tabel 4.14 Hasil Uji F ................................................................................. 105

Tabel 4.15 Hasil Uji T ................................................................................. 107

Page 19: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xvi

Halaman

DAFTAR GAMBAR No. Keterangan Halaman

Gambar 1.1 Grafik IHSG Kuartal 4 Th Quarter Data................................ . 1

Gambar 1.2 Grafik Harga Penutupan Saham Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI periode 2018................................ ...................................... 5

Gambar 1.3 Pergerakan Rata – Rata Harga Saham ke-52 Perusahaan Go Public

Periode 2014 – 2017 Yang Sudah Terdaftar Di BEI................................... 12

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 44

Gambar 4.1 Rata – rata Harga Saham ....................................................... 86

Gambar 4.2 Rata – rata Book Value ........................................................... 88

Gambar 4.3 Rata – rata Current Ratio ....................................................... 90

Gambar 4.4 Rata – rata Earning Per Share ............................................... 91

Gambar 4.5 Rata – rata Price Book Value ................................................. 93

Gambar 4.6 Rata – rata Price Earning Ratio ............................................. 94

Gambar 4.7 Rata – rata Total Asset Turn Over .......................................... 96

Gambar 4.8 Uji Normalitas ......................................................................... 108

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Sampel Perusahaan ................................................................... 130

2. Data Rasio Keuangan Perusahaan........................................................ 130

3. Hasil Output Uji Asumsi Klasik .......................................................... 132

No. Lamp. Keterangan

Page 20: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

xvii

4. Hasil Output Uji Regresi Data Panel ................................................... 135

Page 21: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini

mendorong antusiasme yang tinggi untuk masyarakat berinvestasi. Terlihat

pada grafik IHSG pada tahun 2017 di gambar 1.1. Yang menunjukkan adanya

kenaikan pada pergerakan indeks harga saham gabungan yang digunakan oleh

bursa efek indonesia.

Gambar 1.1

Grafik IHSG Kuartal 4 Th Quarter Data (October – December 2017)

Sumber : data statistik tahunan idx

Terlihat bahwa saham sektoral finance merupakan yang paling tinggi

sebesar 40,52% lalu diikuti sektor basic industri diangka 28, 06% dan saham

consumer sebesar 23, 11%. Dengan variasi saham sektoral yang memiliki

perkembangan positif pada tahun 2016 sampai 2017 maka penulis tertarik

Page 22: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

2

untuk mengambil saham go public sebagai objek penelitian penulis karena

tercermin dari pendapat salah satu penelitian terdahulu bahwa (Nirawati,

2003:105) semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai

perusahaan tersebut. Sehingga dengan harga saham bisa terlihat buruk atau

baiknya kondisi perusahaan tersebut.

Namun yang menjadi masalah dari tahun ke tahun adalah masih

minimnya pengetahuan di masyarakat sekitar untuk memulai berinvestasi.

Mulai dari tata cara investasi sampai dengan hal apa yang bisa dijadikan alat

untuk berinvestasi. Banyaknya instrument untuk berinvestasi sedikit demi

sedikit mulai dikenal oleh masyarakat terutama saham. Saham adalah

instrumen investasi yang paling diminati karena keuntungannya yang lebih

tinggi dibanding instrumen investasi lainnya. Karena fenomena tersebut

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai harga saham.

Perusahaan juga salah satu faktor penentu masyarakat untuk berinvestasi

dikarenakan perusahaan sendiri yang menerbitkan saham serta memiliki

tujuan utama yaitu mendapatkan sebuah laba dan membiayai aktivitas

operasional perusahaannya. Untuk memenuhi tujuan tersebut perlu adanya

dana lebih yang harus didapatkan oleh perusahaan. Yaitu dapat ditempuh

melalui pasar modal, karena pasar modal adalah tempat yang mempertemukan

perusahaan yang ingin mendapatkan dana dan investor yang ingin

menyalurkan dana yang dimiliki dengan investasi.

Pasar modal berperan penting bagi setiap perusahaan. Yaitu dengan

membuka kesempatan perusahaan untuk bersaing secara sehat untuk menarik

Page 23: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

3

minat investor agar mananamkan modal diperusahaannya. Dengan

memperdagangkan sahamnya dipasar modal maka perusahaan akan

memperoleh dana untuk kelangsungan operasional perusaan dan merain

keuntungan bagi perusahaannya. Menurut Abigael K dan Ika S (2008:75),

menyatakan bahwa pasar modal akan menambah alternatif sumber dana bagi

usaha yang pada akhirnya dapat memperbaiki struktur modal perusahaan.

Pasar modal menjadi salah satu dasar penting bagi pembangunan

perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi

sekaligus, yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi (Suad Husnan, 2008:4).

Pada fungsi keuangan pasar modal menjadi sarana untuk masyarakat dan

investor untuk berivestasi pada instrumen keuangan seperti saham obligasi

serta derivatif dan lain - lain. Sedangkan dalam fungsi ekonomi, pasar modal

menfasilitasi untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan

dana yaitu investor kepada pihak yang memerlukan dana yaitu emiten.

Dengan begitu kelebihan dana yang dimiliki investor mendapatkan return dari

penyerahan dana tersebut. Sedangkan dari segi pihak yang memerlukan dana ,

dana dari pihak luar dapat dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi atau suatu

pengembangan usaha tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaan.

Dengan begitu proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi

sehingga akan terjadi peningkatan kemakmuran secara luas.

Selain itu perusahaan memerlukan Informasi akurat yang diperlukan

yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang

menjadi penyebab fluktuasi harga saham suatu perusahaan yang akan dibeli.

Page 24: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

4

Salah satu informasi yang dibutuhkan investor dan perusahaan adalah

informasi laporan keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit

satu kali dalam setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan

keuangan tahunan kepada investor yang ada di bursa. Bagi investor dan

perusahaan laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam

informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan.

Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten)

merupakan moment yang dinantikan ditunggu oleh para investor di pasar

modal karena dari publikasi laporan keuangan itu para investor dapat

mengetahui perkembangan emitmen, yang digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki.

Laporan Keuanganan juga menjadi optimal apabila para investor menganalisis

dengan analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Menurut Horigan (1965)

dalam (Tuasikal, 2001) bahwa rasio keuangan dapat memprediksi kesulitan

keuangan suatu perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan saat ini, masa lalu

dan masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan pedoman oleh investor

mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan masa lalu. Oleh

karena itu penulis memilih perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) sebagai objek penelitian dikarenakan masyarakat pada

umumnya lebih tertarik untuk berinvestasi dengan saham karena laba yang

diperoleh lebih besar dan naik turunnya harga saham membuat penulis ingin

membantu masyarakat yang beriminat investasi bagi investor atau manajer

investasi dalam menentukan perusahaan publik mana yang memiliki kinerja

Page 25: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

5

yang baik kedepannya. Dengan fenomena tersebut maka dapat dilihat pada

gambar 1.2.

Gambar 1.2

Grafik Harga Penutupan Saham Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI periode 2018

Sumber Data : Data olah ringkasan saham go public bursa efek

indonesia

Pada seluruh perusahaan go public penutupan harga saham periode 2018

harga saham tertinggi dimiliki atas kode perusahaan GGRM (PT Gudang

Garam Tbk) dengan besar Rp 70725,00. Dengan naik turunnya harga saham

pada grafik diatas hal itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya

adalah kinerja perusahaan sendiri yang dapat diukur dengan rasio keuangan.

Salah satu rasio keuangannya adalah Book value. Book Value merupakan salah

satu indikator yang menjadi perhatian bagi investor. Secara normal, book

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

0 100 200 300 400 500 600 700

HA

RG

A S

AH

AM

CLOSING PRICE SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIK

Penutupan

Page 26: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

6

value suatu perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja

perusahaan demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting untuk

mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta dalam

penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar (Tryfino, 2009: 10).

Dengan begitu kenaikan nilai Book Value akan berpengaruh positif terhadap

harga saham. Dalam penelitian oleh Ika Hermawati (2008) dengan judul

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri

Yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa hubungan antara Book Value berpengaruh

positif terhadap harga saham.

Selain itu salah satu lainnya yang menjadi perhatian bagi investor pada

analisis laporan keuangan adalah Current Ratio. Current Ratio menunjukkan

sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Apabila

semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancer, maka

semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka

pendeknya. Namun Current Ratio yang rendah akan dianggap menunjukkan

terjadinya masalah dalam likuiditas, sebaliknya Current Ratio yang terlalu

tinggi juga kurang bagus, karena dapat menunjukkan banyaknya dana

menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba (Sawir, 2012:10). Kemampuan perusahaan dalam

membayar hutang pada saat jatuh tempo menjadi salah satu daya tarik atau

minat investor atas saham tersebut meningkat sehingga permintaan atas saham

perusahaan tersebut juga meningkat. Hal ini tentu menyebabkan harga saham

Page 27: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

7

dari perusahaan ikut meningkat. Menurut Hantono (2016) tentang Pengaruh

ukuran perusahaan, total hutang, Current Ratio, terhadap kinerja keuangan

dan harga saham. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio

berpengaruh positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

Rasio Earning per Share juga menjadi salah satu indikator yang

diperhatikan oleh investor sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan.

Menurut (Tandelilin, 2010:374), Earning Per Share merupakan rasio yang

paling bermanfaat bagi investor untuk memperoleh gambaran prospek earning

di masa depan. Earning Per Share dapat digunakan oleh para investor sebagai

informasi besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk

pemegang saham perusahaan Earning Per Share yang tinggi merupakan

indikator keberhasilan suatu perusahaan. Semakin tinggi Earning Per Share

atau laba bersih per lembar saham yang diberikan kepada para pemegang

saham, akan menambah daya tarik investor untuk memiliki saham tersebut.

Karena semakin banyak investor yang meminati saham ini, akan membuat

harga saham perusahaan naik. Berbeda apabila Earning Per Share perusahaan

menunjukkan hasil yang rendah, berarti manajemen belum bisa

mengoptimalkan kinerjanya sehingga membuat harga saham perusahaan

turun. Menurut Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis Pengaruh

Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity terhadap

Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian tersebut

Page 28: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

8

menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga

saham.

Selain itu rasio pasar juga sering kali digunakan oleh investor dalam

menganalisis suatu saham. Rasio pasar seperti Price Book Value yang

membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku saham (Darmadji dan

Fakhruddin, 2006:141) paling sering digunakan oleh investor karena melalui

rasio ini investor dapat mengetahui seberapa besar pasar percaya terhadap

prospek perusahaan kedepannya. Apabila nilai Price Book Value tinggi berarti

mencerminkan pasar semakin percaya dengan prospek perusahaan

kedepannya. Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang

Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil

penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh positif

terhadap harga saham.

Selanjutnya ada variabel Price Earning Ratio yang menunjukkan

perbandingan harga saham yang dibeli dengan earning yang diperoleh

dikemudian hari sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa investor yakin

terhadap besarnya earning yang diberikan perusahaan, yang nantinya akan

dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen di masa datang.

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA,

DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa Price Earning Ratio berpengaruh negatif terhadap harga

saham.

Page 29: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

9

Total asset turn over juga salah satu rasio keuangan yang digunakan

untuk melihat keefektifitas dalam penggunaan asset operasi perusahaan dalam

menghasilkan penjualan. Semakin sedikit selisih antara penjualan dan asset,

maka semakin efektif perusahaan dalam menggunakan assetnya, dengan

demikian asset yang terdapat di perusahaan semakin sedikit dan

mengakibatkan biaya atas penggunaan asset (cost of capital) semakin sedikit

sehingga profitabilitas semakin meningkat (Prihadi 2012:255). Karena apabila

asset dalam suatu perusahaan sedikit hal ini akan mengurangi pengeluaran

perusahaan yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan itu sendiri.

Menurut Ummu Sulaemah (2006) yang meneliti tentang Pengaruh

Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang

Tercatat Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn over

terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya membuktikan

bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset turn over berpengaruh

positif terhadap harga saham

Selain itu Menurut penelitian Gordon (Bolten 1976) Variabel yang

datang dari internal perusahaan seperti dividen, pertumbuhan pendapatan,

likuiditas, ukuran perusahaan dan debt ratio atau ratio keuangan lain bisa

mempengaruhi saham. Dengan melihatnya pentingnya informasi rasio - rasio

keuangan perusahaan, maka perlu untuk ditelusuri apakah rasio profitabilitas,

likuiditas, solvabilitas dan leverage serta ratio nilai pasar berpengaruh

terhadap harga saham.

Page 30: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

10

Menurut (Crabb,2003) Fundamental analysis is an examination of

corporate accounting reports to asses the value of company, that investor can

use to analysze a company’s stock prices. Hal ini dimaksudkan adalah laporan

keuangan perusahaan dapat digunakan oleh investor sebagai faktor

fundamental, untuk menilai harga saham perusahaan.

Pada pasar modal pergerakan harga saham yang terjadi dipasar modal

merupakan fenomena yang menarik bagi para investor untuk dilakukan

analisis. Sebagai investor harus mampu memperhatikan faktor - faktor yang

mempengaruhi harga saham. Sedangkan Harga suatu saham dapat dipengaruhi

oleh hukum permintaan dan penawaran. Karena semakin banyak masyarakat

yang membeli suatu saham maka harga saham tersebut akan cenderung

bergerak naik. Dan sebaliknya apabila semakin banyak masyarakat yang

menjual saham suatu perusahaan maka harga saham tersebut akan bergerak

turun.

Sedangkan harga saham sendiri, merupakan harga pasarnya. Harga

pasar saham lebih sering digunakan dalam berbagai penelitian pasar modal,

karena harga pasar saham yang paling penting oleh investor. Harga pasar

saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh

karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan

harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan

bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi

juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham yang terlalu tinggi

Page 31: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

11

akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya, sehingga

menyebabkan harga saham tersebut sulit untuk meningkatkan lagi.

Untuk itu saham juga berpengaruh bagi pertumbuhan suatu

perusahaan. Saham sendiri adalah tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar

kertas yang menerangkan pemiliknya sendiri. Namun, sekarang sistem tanpa

warkat sudah dilakukan di Bursa Efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan

tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah

berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian

transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir,

dan prosedur yang berbelit-belit.

Berikut merupakan grafik harga saham rata rata yang terjadi 4 tahun

terakhir. Dimana ada 52 perusahaan. Pergerakan saham rata - rata ke -52

perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2014

sampai dengan 2017 selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Perubahan yang cukup signifikan terjadi pada tahun Dari grafik terlihat bahwa

selama 4 tahun terakhir Harga saham rata – rata tertinggi pada tahun 2017.

Dan terus meningkat setiap tahunnya.

Page 32: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

12

Gambar 1.3

Pergerakan Rata – Rata Harga Saham ke-52 Perusahaan Go Public

Periode 2014 – 2017 Yang Sudah Terdaftar Di BEI

Sumber : Data diolah

Walaupun sempat menurun pada tahun 2015 namun harga saham rata

– rata ke-52 perusahaan Go Public mengalami kenaikan pada tahun 2016

sebesar Rp 8051 diikuti kenaikan tajam pada tahun 2017 sebesar Rp 9363.

Kenaikan pada tahun 2017 ini terjadi karena perkembangan pasar

modal di Indonesia sepanjang tahun 2017, dimana peluang dan keuntungan

berinvestasi di pasar modal Indonesia semakin meningkatkan daya tarik pasar

modal di mata investor asing. Seperti yang dilansir disitus resmi BEI,

perkembangan pasar modal di Indonesia sepanjang tahun 2017 menunjukkan

pencapaian positif disertai dengan tercatatnya sejumlah rekor baru.

Sebelumnya penelitian tentang harga saham telah banyak dilakukan

oleh para ahli salah satunya adalah Ika Hermawati (2008) tentang Pengaruh

Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri Yang

Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia dengan variabel

0 0 0 0

2014 2015 2016 2017

10099.68868

7592.345912

8051.679245

9363.714286

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

H

a

r

g

a

S

a

h

a

m

Periode Tahun

Page 33: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

13

dependennya adalah harga saham dan variabel independennya adalah EPS,

ROA, BV, OPM, ROE, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang

signifikan adalah EPS, ROA, BV, OPM, ROE dan tidak signifikan adalah

DER.

Lalu ada Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham

Perusahaan Go Public Di BEI oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu

dimana Secara simultan dan parsial, pertumbuhan, profitabilitas, posisi

leverage, likuiditas, dan efisiensi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

harga saham di delapan industri. Temuan lainnya adalah earning per share

(EPS) merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan pada enam

industri, sedangkan profitabilitas (SALCA) hanya dominan pada industri

pertanian, sementara likuiditas (CashTA) berpengaruh dominan pada industri

properti dan real estate.

Serta penelitian oleh Herry Setiawan, Inge Lengga Sari Munthe, Asmaul

Husna (2015) tentang Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), Book Value (BV), Operating Profit Margin (OPM) Dan Debt To

Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perkebunan

Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011 – 2015. Dengan variabel dependennya

adalah harga saham dan variabel independennya adalah ROA, ROE, BV,

OPM, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah

Return On Assets (ROA) , Book Value (BV) , Operating Profit Margin (OPM)

, Debt Equity Ratio (DER) dan tidak signifikan adalah Return On Equity

(ROE).

Page 34: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

14

Lalu penelitian oleh penelitian oleh Hantono (2016) tentang Pengaruh

ukuran perusahaan, total hutang, current ratio, terhadap kinerja keuangan dan

harga saham. Dengan variabel dependennya adalah harga saham dan kinerja

keuangan. Dan variabel independennya adalah ukuran perusahaan, total

hutang, current ratio. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan

adalah ukuran perusahaan, total hutang, current ratio.

Dan penelitian oleh Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang

Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Dengan

variabel dependennya adalah harga saham. Dan variabel independennya

adalah ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV. Dan hasil penelitiannya bahwa

variabel yang signifikan adalah DER, EPS, PBV dan tidak signifikan adalah

ROA dan PER.

Dan penelitian oleh Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis

Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity

terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Dengan variabel

dependennya adalah harga saham. Dan variabel independennya adalah EPS,

ROE, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah

EPS dan ROE dan tidak signifikan adalah DER.

Dan penelitian oleh Ummu Sulaemah (2006) tentang Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Tercatat Di

Bursa Efek Jakarta. Dengan variabel dependennya adalah harga saham. Dan

variabel independennya adalah CR, TATO, DER, dan ROE. Dan hasil

Page 35: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

15

penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah CR, TATO, DER, dan

ROE.

Dari penelitian terdahulu hasil penelitian yang variatif tersebut mendorong

untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang hubungan atau pengaruh rasio

keuangan dengan harga saham. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

adalah penambahan pada proksi faktor fundamental yang tidak hanya terpaku

pada profitabilitas, likuiditas, leverage namun adanya variasi baru yaitu rasio

total asset turn over dan book value pada penelitian ini.Dan mengambil objek

perusahaan Go Public pada periode 2014 -2017 sebagai studi kasus penelitian

karena melihat sedang baiknya citra saham perusahaan Go Public.

Dengan melihat pentingnya informasi mengenai pengaruh Book Value

dan rasio keuangan perusahaan serta latar belakang yang telah diutarakan

oleh penulis, maka penulis memberi judul penelitian skripsi ini adalah

“Analisis Pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share , Price

Book Value dan Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap

Harga Saham Di BEI (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Yang

Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia 2014 - 2017).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,

Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara

Page 36: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

16

parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2017?

2. Apakah terdapat pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,

Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara

simultan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2017?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan untuk menghindari

perluasan pembahasan dalam penelitian ini, maka pada penelitian ini dibatasi

pada factor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu Book Value,

Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan

Total Asset Turn Over terhadap harga saham pada perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI tahun2014-2017.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat diidentifikasikan

tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai pengaruh Book Value, Current Ratio,

Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total

Asset Turn Over terhadap harga saham.

2. Untuk Menganilis pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per

Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over

Page 37: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

17

secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2017.

3. Pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book

Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara simultan

terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2017.

E. Manfaat Penelitian

Bagi para akademika penelitian ini diharapkan dapat memberikan

referensi untuk penelitian selanjutnya serta menjadi perbandingan untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan Book Value, Current Ratio, Earning Per

Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over

sertajuga Harga Saham.

1. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran tentang

pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book

Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap harga

saham suatu perusahaan.

2. Sedangkan untuk investor, dengan adanya penelitian ini diharapkan

membantu para investor dalam memprediksi harga saham yang mengalami

perubahan secara fluktuaktif.

3. Dan untuk perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan informasi dalam membuat kebijakan yang bersifat fundamental,

sehingga dapat menarik perhatian para investor.

Page 38: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

18

4. Untuk manajemen, diharap kanpenelitian ini dapa tmenjadikan motivasi

untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang di kelola dan sebagai dasar

pengambilan keputusan mengenai kebijaksanaan yang menyangkut rasio

keuangan terhadap keputusan investasi saham.

5. Bagi eksekutif diharapkan penelitian ini dapat dijadikan dasar

pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

6. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat membantu dan menambah

penulis dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan

proses transaksi pada bursa efek.

Page 39: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai

instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun model sendiri,

baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun

perusahaan swasta. Sehingga pasar modal merupakan konsep yang

lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial

market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik

dana jangka pendek maupun jangka panjang , baik negotible ataupun

tidak , Husnan (2006).

Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas

dengan berupa surat tanda hutang (obligasi ) ataupun surat tanda

kepemilikan (saham).instrumen keuangan (sekuritas) dapat

diperjualbelikan di bursa, baik dalam bentuk uang maupun dalam

bentuk modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah, publik,

maupun perusahaan swasta. Menurut Fikri Chorppunisa (2016), Pasar

modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana

bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Page 40: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

20

mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang

diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan

usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar

modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada

instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lainlain.

Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimiliknya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing

masing instrument.

b. Sudut Pandang Pasar Modal

Menurut Samsul (2006), secara umum, pasar modal adalah

tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas

instrumen keuangan jangka panjang, umurnya lebih dari satu tahun.

Terdapat tujuan dan manfaat yang dapat dilihat dari tiga sudut

pandang, antara lain:

1) Sudut Pandang Negara

Pasar modal dibangun bertujuan untuk menggerakkan

perekonomian suatu negara melalui bantuan pihak swasta serta

mengurangi beban negara. Negara memiliki kekuatan dan kekuasaan

untuk mengatur bidang perekonomian tetapi tidak harus memiliki

perusahan sendiri. Sehingga apabila pasar modal dapat difungsikan

dengan baik negara tidak perlu membiayai pembangunan ekonominya

dengan cara meminjam dana dari pihak asing.

2) Sudut Pandang Emiten

Page 41: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

21

Pasar modal adalah sarana untuk mencari sebuah modal lebih.

Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya

yang lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal.

Selain itu, adanya kemajuan pada manajemen perusahaan yang semula

tertutup akan berubah menjadi terbuka setelah masuk ke pasar modal,

dan hal ini menguntungkan pemegang saham. Perilaku manajemen

akan berubah lebih terbuka, transparan dan profesional dibandingkan

manajemen konvensional yang dulu umumnya berawal dari

manajemen keluarga.

3) Sudut Pandang Masyarakat

Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan

uangnya. Investasi yang semula hanya dilakukan dalam bentuk

deposito, emas, tanah atau rumah sekarang dapat dilakukan dalam

bentuk saham dan obligasi. Pasar modal juga merupakan sarana yang

cocok untuk investasi dalam jumlah uang yang tidak terlalu besar bagi

sebagian masyarakat.

c. Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal menurut Martono (2010;191)

merupakan semua surat-surat berharga (efek) yang umum diperjual

belikan melalui pasar modal. Beberapa surat berharga yang

diperjual belikan di pasar melalui bursa efek di indonesia,

diantaranya :

Page 42: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

22

1). Saham

Saham (Stock) adalah surat tanda kepemilikan bagian modal

pada suatu perseroan terbatas (PT).

2). Obligasi

Obligasi (Bonds) merupakan surat pengakuan utang dari

emiten yang dijamin oleh penanggung yang menanggung janji

pembayaran bunga serta pinjaman yang dilakukan pada

tanggal jatuh tempo.

3). Derivatif dari efek yang terdiri dari :

a) Right; Merupakan hak untuk memesan saham terlebih

dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan

para pemegang saham untuk membeli saham baru yang

akan diterbitkan oleh perusahaan (emiten)

b) Warrant; Merupakan salah satu bentuk surat berharga

yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak

kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan

syarat-syarat yang telah ditentukan terlebih dahulu.

c) Obligasi konvertibel; Merupakan obligasi yang setelah

jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan

perbandingan dan harga tertentu dapat ditukarkan

menjadi saham dari perusahaan.

Page 43: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

23

d) Saham dividen; Keuntungan perusahaan dapat dibagi

dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham

dividen.

e) Saham bonus; Perusahaan menerbitkan saham bonus

yang dibagikan kepada para pemegang saham lama.

f) Sertifikat reksadana; Sertifikat yang menjelaskan bahwa

pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi

sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di

pasar modal maupun di pasar uang.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal

Menurut Husnan (2006) Keberhasilan pembentukan pasar

modal dipengaruhi oleh supply dan demand tersebut. Secara rinci

faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal yaitu

Supply Sekuritas, Demand akan sekuritas, Kondisi politik dan

ekonomi, Masalah hukum dan peraturan, dan Keberadaan lembaga

yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai

lembaga yang memungkinkan dilakukan secara efisien.

2. Saham

a. Pengertian Saham

Saham merupakan sekuritas penting yang diterbitkan oleh

perusahaan untuk menarik investor untuk bergabung didalam

perusahaan. Secara umum saham terdiri atas dua bentuk yaitu saham

biasa (common stock) dan saham prefen (preferred stock). Penilaian

Page 44: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

24

saham ditentukan dengan konsep nilai waktu dari uang (time value of

money).

Sedangkan menurut (Simatupang,2010), Saham didefinisikan

sebagai penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha

dalam suatu perusahaan. Saham dalah surat berharga yang

menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum

terhadap perusahaan penerbit saham bagian modal suatu perusahaan.

Pemegang saham adalah pemilik dari sebuah perusahaan. Oleh karena

itu pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur –

direktur perusahaan yang selanjutnya akan memilih para pejabat yang

akan mengelola bisnis. Jika, keuntungan memburuk dan para

pemegang saham merasa tidak puas, kelompok luar mungkin dapat

mengambil mandat tersebut sebagai usaha untuk menggulingkan

manajemen dan mengambil alih bisnis. Hal ini dikenal dengan

perebutan mandat (proxy fight) (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010).

b. Jenis – jenis atau Klasifikasi Saham

Saham dapat juga dibedakan antara saham biasa (common

stock) dan saham preferen (preferred stock) (Siamat, 2005). Perbedaan

kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:

1) Saham Biasa (Common Stock):

a) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.

b) Memiliki hak suara (one share one vote).

Page 45: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

25

c) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila

bankrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan

dilunasi.

2) Saham Preferen (Preffered Stock):

a) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.

b) Tidak memiliki hak suara.

c) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam

pencalonan pengurus.

d) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal

saham terlebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan

dilikuidasi.

e) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian

laba perusahaan disamping penghasilan diterima secara tetap.

Sedangkan menurut Riyanto (2008:241-242) jenis – jenis

saham antara lain:

1) Saham Biasa (Common Stock)

Pemegang saham akan mendapatkan dividen pada akhir tahun

pembukuan, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan

keuntungan.

2) Saham Preferen (Preffered Stock)

Page 46: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

26

Pemegang saham preferen mempunyai beberapa preferensi tertentu

diatas pemegang saham biasa, yaitu dalam hal pembagian dividen

dan pembagian kekayaan.

3) Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Preffered Stock)

Pemegang saham preferen kumulatif tidak menerima dividen

selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengizinkan

untuk dibagikan menjadi dividen atau karena adanya kerugian

dalam perusahaan. Pemegang jenis saham ini dikemudian hari

apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak menuntut

dividen – dividen yang tidak dibayarkan di waktu – waktu lampau.

Sedangkan menurut Harmono (2009:62) jenis saham terdiri dari:

1) Saham Preferen (Preffered Stock)

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik

gabungan antara saham dan obligasi. Berikut adalah macam –

macam saham preferen :

a) Convertible Preffered Stock :

Jenis saham yang bisa berubah menjadi saham biasa sesuai

rasio penukaran yang ditentukan.

b) Callabele Preffered Stock :

Hak untuk membeli kembali saham dari pemegang saham pada

tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai tertentu,

biasanya lebih tinggi dari nilai nominalnya.

Page 47: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

27

c) Dividend in Areas :

Hak pembagian dividen termasuk yang belum dibagikan di

masa lalu.

d) Floating atau Adjustable-rate Preffered Stock (ARP) :

Inovasi dividen Amerika yang dibayar floating yang

diperkenalkan tahun 1982. Jenis ini populer untuk investasi

jangka pendek yang kelebihan kas.

2) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa, jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas

saham saja, biasanya saham biasa yang memiliki hak bagi

pemegangnya.

a) Hak Kontrol : hak suara untuk mengendalikan arah kebijakan

perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

b) Hak Dividen : pemegang saham biasa terhadap dividen, yang

besarnya mengikuti laba yang diperoleh perusahaan.

c) Hak Prempetive : hak mempertahankan presentase kepemilikan

(hak suara) dengan cara diberi kesempatan terlebih dahulu

dalam pembelian saham jika terjadi penerbitan saham baru.

d) Treasury Stock : pembelian saham kembali

3. Harga Saham

Menurut Anoraga (2001 : 100) harga saham adalah uang atau nilai

yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan

suatu perusahaan. Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang

Page 48: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

28

dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatar

belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu

investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan

saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli

saham. Harga saham merupakan harga yang terbentuk di bursa saham.

Adapun harga saham didapatkan agar dapat menghitung nilai sahamnya.

Semakin jauh perbedaan nilai dan harga sahamnya maka hal ini

mencerminkan terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa efek.

Maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan

psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya

perusahaan setiap saat memberi informasi yang cukup dan intens ke bursa

efek, sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga pasar

sahamnya. Upaya untuk menghitung harga saham yang sesungguhnya,

telah dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk dapat memperoleh

tingkat keuntungan yang memuaskan. Namun hal itu sangat sulit bagi

investor untuk dilakukan terus menerus bila mengalahkan pasar dan

memperoleh tingkat keuntungan di atas normal. Hal ini disebabkan karena

adanya variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut,

sebenarnya variabel-variabel tersebut ke dalam suatu model perhitungan

yang bisa dipergunakan dalam memiliki saham mana yang akan

dimasukkan ke dalam portofolio.

Dalam penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang

digunakan:

Page 49: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

29

a. Apabila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik saham, maka

saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi). Oleh

karena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan

penjualan saham karena kondisi seperti ini pada masa yang akan

datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi pasar.

b. Apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya maka

harga saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi

keseimbangan. Pada kondisi demikian, sebaiknya pelaku pasar tidak

melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham yang

bersangkutan.

c. Apabila harga pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka

saham tersebut dikatakan undervalued(harganya terlalu rendah). Bagi

para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimiliki, karena besar

kemungkinan dimasa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga

saham.

4. Analisis Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi

perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan

yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan

atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan fungsi dari rasio keuangan

dalam praktik bisnis merupakan bersifat subyektif, bergantung bagaimana

suatu analisis dilakukan dalam konteks analisis tersebut diaplikasikan

(Helfret, 1999).

Page 50: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

30

Selanjunya perkembangan yang terjadi pada pendekatan

penyusunan teori pada finance telah mendorong dilakukannya studi

berbagai objek keuangan yang menghubungkan rasio keuangan dengan

fenomena keuangan tertentu. Harapannya akan dapat ditemukan berbagai

kegunaan obyektif dari rasio keuangan. Beberapa yang telah dilakukan

diantaranya adalah yang menguji kegunaan rasio keuangan untuk

memprediksi kondisi keuangan perusahaan khususnya perusahaan yang

mengalami kebangkrutan atau mengalami financial distress dan

memprediksi perubahan laba perusahaan.

Salah satu tahapan dalam proses penelitian pada studi rasio

keunagan adalah yang penting untuk keperluan pengambilan keputusan

manajemen adalah tahap interprestasi laporan keuangan, yang didalamnya

mencakup rasio keuangan. Rasio keuangan yang merupakan bentuk

informasi suatu perusahaan selama suatu periode tertentu, berdasarkan

rasio tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat mengungkapkan posisi,

kondisi keuangan, maupun kinerja ekonomis di masa depan dengan kata

lain informasi pada sisi keuangan perusahaan itu sendiri. Berdasarkan

uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa telah terdapat keragaman

pendapat mengenai analisis rasio keuangan dalam praktek bisnis dan

ekonomi. Pada praktek bisnis yang nyata masih mengaplikasikan analisa

rasio keuangan ini sebagai salah satu model analisis rasio keuangan,

meskipun relevansinya tentu bersifat sangat subyektif, tergantung kepada

Page 51: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

31

tujuan dan kepentingan masing-masing analisis(Bambang, 2002).Dalam

penelitian ini rasio keuangan yang akan dibahas adalah

a. Rasio Likuiditas

Menunjukkan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka

pendeknya dalam jatuh tempo. Rasio ini dapat memberikan peringatan

kepada pemilik perusahaan mengenai arus kas yang akan

muncul.Untuk mengukur rasio likuiditas diperlukan adanya Rasio

Lancar dan Rasio Tetap (Thomas W. Zhimmerer, Norman M.

Scarborough, 2008). Adapun rasio likuiditas Merupakan Ratio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka

pendek (short time debt). Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio

Quick Ratio, Net- Working Capital, dan Cash Ratio.

Apabila tingkat likuiditas suatu perusahaan semakin meningkat

yang ditandai dengan nilai Current Ratio yang semakin besar, maka

perusahaan tersebut semakin bersifat likuid. Perusahaan yang terlalu

bersifat likuid mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif

dalam mengelola kas dan aset jangka pendek lainnya karena banyak

modal perusahaan yang menganggur dan tersimpan dalam bentuk tunai

atau setara kas (Ross et al., 2012: 57). Hal ini menyebabkan

perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba, sehingga

investor yang melihat hal itu akan bereaksi negatif terhadap saham

perusahaan yang bersangkutan,kemudian jumlah permintaan saham

Page 52: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

32

perusahaan tersebut otomatis akan berkurang dan harga sahamnya juga

ikut menurun.

b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity asset utilization ratio) menunjukkan

seberapa cepat unsur – unsur aktiva itu dikonversikan menjadi

penjualan ataupun dikas. Semua rasio likuiditas tidak menunjukkan

likuiditas nyata, sebab hanya menunjukkan perbedaan antara aktiva

lancar dan utang lancar, sedangkan rasio aktivitas ini menilai kegiatan

yang mampu mempercepat terciptanya likuiditas. Rasio aktivitas ini

meliputi Account receivable ratio, Inventory Ratio, Total Aset Turn

Over, Average Collection Periode, dan Day’s Sales in Inventory.

c. Nilai Pasar

Nilai Pasar maksudnya adalah nilai pasar saham biasa yang aa

dalam perusahaan.Rasio nilai pasar meliputi earning per share,book

value, dan dividen ratio, dividend yield, dividend per share, dividend

payout ratio, price earning ratio dan price book value.

Dalam penelitian ini tidak semua kelompok rasio keuangan

digunakan untuk menganalisis. Adapun rasio keuangan perusahaan yang

digunakan adalah :

1) Book Value

Menurut Tryfino (2009:9) mengatakan bahwa Book Value (BV)

adalah nilai atau harga buku per lembar dari suatu saham yang

Page 53: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

33

diterbitkan. Book Value yang diterbitkan pada dasarnya mewakili

jumlah aset atau ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.

Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting untuk

mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Hal ini

juga penting untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam

menentukan wajar atau tidaknya harga saham di pasar (market

value). Sedangkan menurut Sihombing (2008:93) mengatakan

bahwa Book Value (BV) atau Nilai Buku suatu perusahaan

merupakan modal bagi pemegang saham (shareholder’s equity).

Modal pemegang saham yang merupakan jumlah aset-aset

perusahaan (company’s assets) dikurangi dengan kewajiban.Book

Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki

perusahaan. Cara menghitung nilai buku perusahaan adalah total

aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai

buku adalah nilai apabila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang

saham dengan mengandaikan apabila seluruh hutang telah dilunasi.

Sehingga Dapat disimpulkan bahwa Book Value dalam konteks

analisis fundamental merupakan nilai buku per lembar saham yang

bisa dikatakan sebagai aset juga oleh modal pemegang saham yang

berasal dari selisih antara jumlah aset perusahaan dikurangi dengan

berbagai liabilitas atau hutangnya. Sehingga nilai buku bisa

digunakan sebagai tolak ukur wajar atau tidaknya harga saham di

pasar saham.

Page 54: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

34

2) Current Ratio

Current Ratio adalah rasio likuiditas yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk menutup kewajiban lancarnya

menggunakan aset lancar yang dimiliki. Menurut Brigham (2012:

134) Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

melunasi hutang atau kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva

lancar yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva

lancar dengan hutang jangka pendeknya.

Rasio ini sering disebut dengan rasio modal kerja yang

menunjukkan jumlah aktiva lancar yang tersedia yang dimiliki

perusahaan untuk merespon segala kebutuhan bisnis dan

meneruskan kegiatan bisnis hariannya. Menurut Tita deitiana

(2013) kriteria suatu perusahaan yang mempunyai posisi

keuangan kuat adalah yang mampu memenuhi kewajiban

keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu dan mampu

menjaga kondisi modal kerja yang cukup serta mampu

membayar bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan,

dan menjaga posisi kredit utang yang aman. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin baik current ratio nya maka akan

semakin likuid perusahaan tersebut, sehingga dapat menambah

minat masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Page 55: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

35

Dan akan berdampak positif pada harga saham. Current

ratiomemang sangat berguna untuk mengukur likuiditas

perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini dikarenakan

current ratio yang tinggi dapat disebabkan oleh adanya piutang

yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu

saja tidak dapat dipakai untuk membayar utang. Untuk menguji

apakah alat bayar tersebut benar-benar likuid (benar-benar dapat

digunakan untuk membayar utangnya), maka alat bayar yang

kurang atau tidak likuid harus dikeluarkan dari total aktiva lancar.

Alat bayar yang kurang likuid ini misalnya persediaan dan pos-pos

yang analog dengan persediaan (Dwi dan Rifka, 2008:85).Rasio

CurrentAssets dapat dihitung dengan rumus :

3) Earning Per Share (EPS)

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013)

Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik

perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka

semakin profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut.

Hal ini akan memberikan efek positif pada harga saham. Pada

Current Ratio =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 x100%

100%

Current Ratio =

Current Asset

Current Liabilities x100%

Page 56: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

36

umumnya, perusahaan yang stabil memperlihatkan stabilitas

pertumbuhan Earning Per Share (EPS) setiap triwulan dan

berfluktuatif jika sebaliknya. Menurut Oktaviani, Pramita R(2017)

Informasi Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham

menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan

bagi semua pemegang saham perusahaan. Laba per lembar saham

dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba

per lembar saham juga merupakan salah satu cara untuk mengukur

keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham

dalam perusahaan.

Earning Per Share (EPS) merupakan indikator yang paling

sering diperhitungkan oleh para investor sebelum mengambil

keputusan berinvestasi karena semua hasil yang dapat tercapai

oleh perusahaan dapat memberikan dampak secara langsung

terhadap jumlah keuntungan yang didapat sesuai dengan jumlah

saham yang dimiliki (P. D. Aristya Dewi dan I.G.N.A. Suaryana,

2013). Sedangkan menurut (Hanum, 2009) rasio Earning Per

Share (EPS) merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan

jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Jika

jumlah uang yang dihasilkan perusahaan meningkat maka nilai

perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat

pula. Earning Per Share dapat dihitung dengan rumus :

Earning Per Share =

𝐸𝐴𝑇−𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Page 57: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

37

4) Price Book Value

Rasio Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap

nilai bukunya (Najmiyah et.al., 2014). PBV juga menunjukkan

seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan

relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Jika nilai buku

suatu perusahaan meningkat maka nilai perusahaan yang

ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula.Menurut

Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013)

Nilai PBV yang baik adalah lebih dari satu, yang artinya

harga saham yang dijual di pasaran lebih tinggi dari nilai yang

diterbitkan perusahaan. Semakin tinhggi nilai PBV akan

menyebabkan peningkatan terhadap harga saham. Hal ini

dikarenakan harga jual saham sebuah perusahaan yang terus

meningkat dibanding dengan nilai bukunya. Apabila nilai jual

suatu saham di pasar terus mengalami peningkatan, maka banyak

investor yang akan tertarik untuk membeli saham tersebut, terkait

dengan capital gain yang bisa didapatkan saat melakukan penjualan

saham tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap saham sebuah

perusahaan, akan menyebabkan peningkatan terhadap harga saham

tersebut. Price Book Value dapat diukur dengan :

Price Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

Page 58: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

38

5) Price Earning Ratio

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Price

earning ratio digunakan untuk mengukur harga saham yang

dibayarkan oleh investor dibandingkan dengan laba per saham.

Semakin rendah PER menunjukkan semakin besar laba per saham

yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga saham yang

dibayarkan. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang

jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada

tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu

periode tertentu (Halim, 2005:27). Price Earning Ratio dapat

dihitung dengan rumus :

6) Total Asset Turn over

Total Assets Turn over, rasio ini menunjukkan efektivitas

penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan

penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih

yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam

bentuk harta perusahaan. Total Assets Turn over (TATO)

merupakan salah satu bentuk dari rasio aktivitas, yang

digunakan untukmengukur kemampuan dana yang tertanam

dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode

Price Earning Ratio = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Page 59: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

39

atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk

menghasilkan revenue. Menurut Suwahyono, Rajio dan Oetomo,

(2006) rasio perputaran total aktiva mengukur aktivitas aktiva dan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan

melalui penggunaan aktiva tersebut.

Menurut temuan penelitian yang dilakukan Rowe dan

Jungsun (2010) total asset turn over mempengaruhi harga saham

secara positif. Total assets turn over merupakan perbandingan

antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio

ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam

satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang

menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva

perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu

(Kasmir, 2008).Total Assets Turn Over dapat dihitung dengan

rumus :

B. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Hubungan

1. Pengaruh Book Value terhadap Harga Saham.

Book Value (BV). Tryfino (2009:9) mengatakan bahwa Book

Value (BV) adalah nilai/harga buku per lembar dari suatu saham yang

Total Asset Turn Over : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Page 60: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

40

diterbitkan. Book Value per lembar saham yang diterbitkan pada dasarnya

mewakili jumlah aset/ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.

Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting untuk

mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Ini juga penting

untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan wajar atau

tidaknya harga saham di pasar (market value).

Menurut Ika Hermawati (2008) dengan judul Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri Yang

Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa hubungan antara Book Value berpengaruh positif

terhadap harga saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Book

Value berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

2. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham.

Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Brigham

(2012: 150) bahwa Harga Saham kemungkinan akan tinggi sesuai yang

diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen

utang dan rasio profitabilitas terlihat baik dan kondisi tersebut berjalan

terus secara stabil. Current Ratio merupakan rasio likuditas yang

membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Jika Current Ratio baik

maka kemampuan perusahaan akan semakin baik dalam mencukupi

hutang jangka pendeknya dan terhindar dari masalah likuiditas. Hal itulah

yang akhirnya membuat investor tertarik dan berakibat pada naiknya

Harga Saham.

Page 61: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

41

Menurut Hantono (2016) tentang Pengaruh ukuran perusahaan,

total hutang, Current Ratio, terhadap kinerja keuangan dan harga saham.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh

positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

3. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham.

Earning per share adalah rasio antara laba bersih setelah pajak

dengan jumlah lembar saham (Tjiptono Darmadji dan Hendy M

Fakhuddin, 2006). Menurut Munawir (2004) laba perlembar saham

digunakan sebagai indikator laba yang diperhatikan oleh investor yang

merupakan angka dasar yang diperlukan. Para pemegang saham biasa dan

calon investor sangat tertarik pada EPS yang tinggi karena saham dengan

EPS yang tinggi merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan.

Menurut Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis Pengaruh

Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity terhadap

Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga

saham.

4. Pengaruh Price Book Value terhadap Harga Saham.

Menurut Tryfino (2009:9) Price to Book Value (PBV) adalah

perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value

Page 62: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

42

suatu saham. Rasio ini berfungsi untuk melengkapi analisis book value.

Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per

lembar dari nilai saham, pada rasio PBV investor dapat mengetahui

langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book

value-nya.

Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh

ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil

penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh

positif terhadap harga saham

5. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Harga Saham.

Menurut Tryfino (2009:12) Price Earning Ratio (PER) adalah rasio

yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang

diinvestasikan pada suatu saham. Atau, menghitung kemampuan suatu

saham dalam mennghasilkan laba. Tujuan dari metode ini adalah untuk

memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan

dibandingkan dengan harga sahamnya pada periode tertentu. Semakin

kecil PER suatu saham akan semakin baik. Logikanya tingkat

pengembalian investasi di saham tersebut akan semakin cepat karena EPS

yang dihasilkan semakin besar.

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang

Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak

berpengaruh terhadap harga saham.

Page 63: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

43

6. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Harga Saham.

Menurut Suwahyono, Rajio dan Oetomo, (2006) rasio

perputaran total aktiva mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan

aktiva tersebut.

Menurut Ummu Sulaemah (2006) yang meneliti tentang Pengaruh

Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang

Tercatat Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn

over terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya

membuktikan bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset turn

over berpengaruh positif terhadap harga saham.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Variabel Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Ika Hermawati (2008)

“Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap

Harga Saham

Perusahaan Agro

industri Yang Terdaftar

Pada Indeks LQ45 Di

Bursa Efek Indonesia”

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

EPS, ROA, BV,

OPM, ROE,

DER

Regresi

Linear

Berganda

Signifikan :

EPS, ROA, BV,

OPM, ROE,

Tidak Signifikan :

DER

Page 64: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

44

2 Herry Setiawan, Inge

Lengga Sari Munthe,

Asmaul Husna (2015)

“Pengaruh Return On

Asset (ROA), Return

On Equity (ROE), Book

Value (BV), Operating

Profit Margin (OPM)

Dan Debt To Equity

Ratio (DER) Terhadap

Harga Saham

Perusahaan Sektor

Perkebunan Yang

Terdaftar Di Bei

Periode 2011 – 2015”

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

ROA, ROE, BV,

OPM, DER

Regresi

Linear

Berganda

Signifikan : Return

On Assets (ROA) ,

Book Value (BV) ,

Operating Profit

Margin (OPM) ,

Debt Equity Ratio

(DER)

Tidak Signifikan :

Return On Equity

(ROE)

3 Hantono (2016)

“Pengaruh ukuran

perusahaan, total

hutang, current ratio,

terhadap kinerja

keuangan dan harga

saham”

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Kinerja

Keuangan

Variabel

Independen :

ukuran

perusahaan, total

hutang, current

ratio

Regresi

Linear

Berganda

Signifikan :

ukuran perusahaan,

total hutang, current

ratio

4 Nerissa Arviana &

Narumi Lapoliwa

Variabel

Dependen :

Regresi

Linier

Signifikan :

DER, EPS, PBV

Page 65: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

45

(2013)

“Pengaruh ROA, DER,

EPS, PER, DAN PBV

terhadap Harga Saham”

Harga Saham

Variabel

Independen :

ROA, DER,

EPS, PER, DAN

PBV

Berganda

Tidak Signifikan :

ROA, PER

5 Rowland Bismark

Fernando Pasaribu

(2008)

“Pengaruh Variabel

Fundamental Terhadap

Harga Saham

Perusahaan Go Public

Di BEI”

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

Leverage,

Likuiditas,

Profitabilitas,

Regresi

Linier

Berganda

Secara simultan dan

parsial,

pertumbuhan,

Profitabilitas, posisi

Leverage, Likuiditas,

dan efisiensi

perusahaan

berpengaruh

signifikan terhadap

Harga saham

6 Mursidah Nurfadillah

(2011)

“Analisis Pengaruh

Earning Per Share, Debt

To Equity Ratio Dan

Return On Equity

terhadap Harga Saham

PT Unilever Indonesia

Tbk”

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

EPS, ROE, DER

Regresi

Linier

Bergand

a

Signifikan :

EPS, ROE

Tidak Signifikan :

DER

7 Edi Subiyantoro,

Fransisca Andreani

(2003)

“Analisis Faktor-Faktor

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Regresi

Linear

Berganda

Signifikan : Book

Value, Equity Per

Share Return On

Equity.

Page 66: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

46

Yang Mempengaruhi

Harga Saham (Kasus

Perusahaan Jasa

Perhotelan Yang

Terdaftar Di Pasar

Modal Indonesia)”

Variabel

Independen :

Return On Asset

Debt To Equity

Ratio, Stock

Return, Market

Risk, Return On

The Market

index

Book Value,

Equity Per Share

Return On

Equity.

Tidak Signifikan :

Return On Asset

Debt To Equity

Ratio, Stock Return,

Market Risk, Return

On The Market

index

8 Isti Faila dan Djawoto

(2017)

“Pengaruh ROI, ROE,

TATO Dan PER

Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan

Telekomunikasi

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

price earning

ratio, return on

investment,

return on equity,

, total asset turn

over

Regresi

Linier

Berganda.

Signifikan : return

on investment,

return on equity, ,

total asset turn

over

tidak signifikan :

price earning ratio

9 Ummu Sulaemah

(2006)

Variabel

Dependen :

Regresi

Linier Signifikan : CR,

TATO, DER, dan

Page 67: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

47

“Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap

Harga Saham Pada

Perusahaan Farmasi

Yang Tercatat Di

Bursa Efek Jakarta

Harga Saham

Variabel

Independen :

CR, TATO,

DER, dan ROE

Berganda ROE

10 Dr. Nandan Velankar

, Ankita Chandani &

Amanpreet Kaur

Ahuja (2017)

“Impact Of EPS &

DPS On Stock Price

: A Study Of

Selected Public

Sector Banks Of

India “

Variabel

Dependen :

Harga Saham

Variabel

Independen :

EPS & DPS

Regresi

Linier

Berganda

Signifikan :

EPS & DPS

Page 68: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

48

D. Kerangka Pemikiran

Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiraan

Uji F

Bursa Efek Indonesia

Variabel Dependen :

Harga Saham

Variabel Independen :

Book Value

Current Ratio

Earning Per Share

Price Book Value

Price Earning Ratio

TATO

Model Estimasi Data Panel

Common Effect

Uji Chow Uji Hausman

Fixed Effect Random Effect

Model Yang Terpilih

Normalita

s

Uji Asumsi Klasik

Multikolinieritas Autokorelasi Heterokedastisitas

Uji T Adjusted R square

Interprestasi

Page 69: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

49

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran mengenai pengaruh book value,

current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio dan

TATO terhadap harga saham, maka hipotesis yang dikembangkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Simultan:

H0 : Book Value, Curent Ratio, Earning per Share, Price Book Value,

Price Earning Ratio, dan TATO tidak berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap variabel dependen Harga Saham.

H1 : Book Value, Curent Ratio, Earning per Share, Price Book Value,

Price Earning Ratio, dan TATO berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel dependen Harga Saham.

2. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Parsial:

a. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value

terhadap Harga Saham.

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value terhadap

Harga Saham.

b. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio

terhadap Harga Saham.

H2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap

Harga Saham.

Page 70: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

50

c. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share

terhadap Harga Saham.

H3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share

terhadap Harga Saham.

d. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Book Value

terhadap Harga Saham.

H4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Book Value

terhadap Harga Saham.

e. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio

terhadap Harga Saham.

H5: terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio

terhadap Harga Saham.

f. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara TATO terhadap

Harga Saham.

H6: terdapat pengaruh yang signifikan antara TATO terhadap Harga

Saham.

Page 71: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data yang didapat

melalui studi kepustakaan dan data dari internet (data sekunder) dimana ruang

lingkup penelitian ini tentang harga saham dan rasio keuangan yaitu book

value, current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio

dan Total Assets Turnover pada periode 2014 - 2017. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder yang digunakan ialah

data panel.

Adapun yang menjadi variabel dependen dari penelitian ini adalah

harga saham dengan variabel independennya adalah book value, current ratio,

earning per share, price book value, price earning ratio dan Total Assets

Turnover. Keenam rasio keuangan tersebut, dijadikan peneliti sebagai variabel

independen dikarenakan hal ini mudah dimengerti karena indicator tersebut

merupakan indicator yang sering diuji pada penelitian sebelum ini dan

digunakan sebagai acuan dalam berinvestasi oleh investor

Tabel 3.1

Variabel, Simbol, dan Satuan Data

Variabel Simbol Satuan

Harga Saham Y Rupiah

Book Value X1 Rupiah

Current Ratio X2 Persen

Earning Per Share X3 Rupiah

Page 72: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

52

Price Book Value X4 Persen

Price Earning Ratio X5 Persen

Total Assets Turnover X6 Persen

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Haryadi Sarjono (2010:21), populasi diartikan seluruh

karateristik yang menjadi objek penelitian, dimana karateristik tersebut

berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi

pusat perhatian bagi peneliti. Sementara sampel merupakan bagian dari

populasi yang dipercaya dapat mewakili karateristik populasi secara

keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

masuk ke dalam perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang berjumlah 557 perusahaan. Agar hasil penelitian yang dilakukan

terhadap sampel masih bisa dipercaya (dapat mewakili karateristik populasi),

pemilihan sampel yang dilakukan harus tepat. Pengambilan sampel dalam

penilitian ini menggunakan purposive sampling. Bertujuan karena metode

purposive sampling adalah untuk menghindari adanya ambiguitas dan

representatif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sampel yang diambil

harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria – kriteria yang harus dipenuhi

adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Go Public yang terlist di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan Go Public yang memiliki harga saham yang diatas 1000 rupiah

setiap tahunnya.

Page 73: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

53

3. Perusahaan Go Public yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun

2014 – 2017.

4. Perusahaan Go Public yang tidak mengalami kerugian atau nilai minus (-)

pada laporan keuangannya.

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan

ditampilkan dalam tabel. Berikut tabel yang ditampilkan:

Tabel 3.2

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria

1. Perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2014 sampai dengan tahun

2017

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan

keuangan 2014 sampai dengan 2017 dengan rasio

keuangan yang tersedia dan lengkap.

3. Perusahaan yang tidak terdapat nilai minus pada

rasio keuangan dan total asset dalam jangka waktu 4

tahun dari 2014 sampai 2017

4. Perusahaan yang memiliki harga saham diatas 1000

rupiah dalam periode 2014 – 2017

5. Total sampel penelitian selama periode 2014 – 2017

Page 74: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

54

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data tersebut berupa laporan

keuangan periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Data tersebut

diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id.Selain

itu juga dilakukan penelusuran berbagai jurnal, karya ilmiah, artikel dan

berbagi buku referensi sebagai sumber data dan acuan dalam penelitian ini.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dan didapatkan dengan cara:

1. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat,

mengkaji data sekunder secara tidak langsung melalui media perantara

yang berupa annual report dari seluruh perusahaan Go Public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 sampai dengan 2017.

2. Metode studi pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, ekpslorasi

dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, karya ilmiah, artikel

dan sumber – sumber lain yang berkaitan dengan penelitian Harga Saham

dan Rasio Keuangan. Hal ini disebabkan kepustakaan adalah bahan utama

dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002).

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Page 75: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

55

Menurut Sugiyono (2007:29) statistik deskriptif adalah statistik

yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran obyek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara – cara penyajian data,

dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun

batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui

modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang dan

simpangan baku.

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum dan minimum (Ghozali, 2011).

2. Analisis Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel (pooled

data). Data panel merupakan jenis data gabungan antara data runtut waktu

(time series) dengan data seksi silang (cross section). Oleh karena itu, data

panel memiliki gabungan karakteristik kedua jenis data, yaitu terdiri dari

atas beberapa objek dan meliputi beberapa periode waktu (Winarno,

2011).Uji regresi data panel dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara 5 variabel independen, yaitu Book

Value,Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning

Ratio, TATO(Total Assets Turnover) terhadap variabel dependen Harga

Saham.

Page 76: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

56

Maka model regresi panel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Dimana:

Y = Harga Saham

X1 = Book Value (BV)

X2 = Current Ratio (CR)

X3 = Earning Per Share (EPS)

X4 = Price Book Value (PBV)

X5 = Price Earning Ratio (PER)

X6 = Total Asset Turn Over (TATO)

β(1..5)= Koefisien regresi masing-masing variabel independen

I = Perusahaan

T = Waktu

e = Error term

Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan software

Eviews 8.0 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen melalui data panel.Eviews adalah program komputer

yang digunakan untuk mengolah data statistik dan ekonometrik.

Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat analisis dengan data panel

sudah disediakan Eviews sejak versi awal dan selama ini sudah menjadi

salah satu keunggulan program Eviews dibanding program – program

Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + β5X6it + e

Page 77: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

57

statistik lainnya.Software microsoft ini juga dipakai untuk mempermudah

pengolahan data seperti pembuatan grafik, tabel dan lain – lain (Winarno,

2011). Menurut Widarjono (2009:231) ada beberapa pendekatan yang

dapat digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan menggunakan

data panel, antara lain:

a. Model Common Effect

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel

adalah hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross

section. Dengan hanya menggabungkan data tesebut tanpa melihat

perbedaan antar waktu dan individu maka kita bisa menggunakan

metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal

dengan estimasi Common Effect. Dalam pendekatan ini tidak

memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa

perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.

Model persamaannya adalah sebagai berikut (Widarjono,

2013:355) Dimana :

Yit : Variabel dependen

X1 : Variabel independen 1

X2 : Variabel independen 2

i : Cross section

t : Time series

Yit = Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + eit

Page 78: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

58

b. Model Fixed Effect

Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya

perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect didasarkan pada adanya

perbedaan intersep. Disamping itu, model ini juga mengasumsikan

bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.

Bentuk persamaan dalam model Fixed Effect adalah sebagai berikut

(Widarjono, 2013:356-357): Dimana :

i : 1,2,...,n

t : 1,2,...,t

D : Dummy

c. Model Random Effect

Model random effect merupakan metode estimasi model regresi

data panel dengan menggunakan asumsi slope konstan dan intersep

berbeda antar waktu dan antar individu. Model ini juga sering disebut

model komponen error (error component model). Metode yang tepat

digunakan untuk mengestimasi random effect adalah Generalized

Least Square (GLS) sebagai estimatornya karena dapat meningkatkan

efisiensi dari estimasi Least Square (Widarjono, 2009:235-237).

Berikut adalah persamaan Random Effect:

Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + β3 D1+ β4 D2+ ... + eit

𝑙𝑛𝑌𝑖𝑡=𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+𝑒

𝑖𝑡𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+(𝑒𝑖𝑡+μ

𝑖) 𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+𝑣𝑖𝑡

Page 79: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

59

3. Tahap Analisis Regresi Data Panel

Untuk mendapatkan analisis regresi data panel yang terbaik antara

model common, fixed atau random effect, maka dilakukan teknikpemilihan

model. Untuk memilih model yang paling tepat untuk mengolah data

panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, diantaranya:

a. Uji Chow

Menurut Iqbal (2015) uji chow dilakukan untuk

membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara

common effect dan fixed effect.

Hipotesis dalam uji chow adalah:

H0 : model common effect

H1 : model fixed effect

Jika nilai cross section F > 0,05 (ditentukan di awal sebagai tingkat

signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih adalah common

effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed effect

(Iqbal, 2015).

b. Uji Hausman

Hausman telah mengembangkan suatu uji statistik untuk

memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect

(Widarjono, 2013:364). Hipotesis Uji Hausmanadalah:

Page 80: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

60

H0 : model random effect

H1 : model fixed effect

Menurut Iqbal (2015) cukup perhatikan nilai probabilitas

(Prob.) cross section random. Jika nilainya > 0,05 maka model yang

terpilih adalah random effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang

terpilih adalah fixed effect.

4. Uji Dasar Asumsi Klasik

Menurut Widarjono (2009:101), dalam melakukan analisis regresi

berganda harus memenuhi beberapa persyaratan dan berhasil melewati

serangkaian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,

multikolinearitas, heteroskedastisitan dan uji autokorelasi. Untuk

mengidentifikasi pemenuhan asumsi klasik, maka penelitian ini akan

melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berikut ini

pengujian asumsi klasik pada penelitian ini (Widardjono, 2013):

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah

untuk membandingkan antara data yang kita miliki dan data

berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang

sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah

satu syarat pengujian parametic – test (uji parametik) adalah data harus

memiliki distribusi normal (Haryadi Sarjono, 2010:53). Apabila

Page 81: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

61

normalitas tidak pada umumnya disebabkan karena terdapat nilai

ekstrem pada data yang diambil.Nilai ekstrem ini dapat terjadi karena

adanya kesalahan dalam pengambilan sampel, bahkan karena

kesalahan dalam melakukan input data atau memang karena

karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata – rata (Suliyanto,

2011:69). Untuk menguji normalitas suatu model, dibangun sebuah

desain hipotesis sebagai berikut:

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Menurut Ghozali (2016), apabila nilai probabilitas signifikansi

lebih besar dari alpha 0,05, maka H0 diterima atau data berdistribusi

normal. Namun apabila nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari

alpha 0,05 maka H0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.

Menurut Suliyanto (2011:75), normalitas data diketahui dengan

membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan x2 tabel. Jika nilai

Jarque-Bera (JB) < x2 tabel maka nilai residual terstandarisasi

dinyatakan berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Menurut (Haryadi Sarjono, 2010:70)Uji multikolinieritas

bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas

memiliki masalah multikorelasi(gejala multikolinearitas) atau

tidak.Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat

Page 82: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

62

rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas.Uji

multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen

(variabel bebas lebih dari satu).Menurut Wijaya (2009:119), ada

beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, sebagai

berikat :

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

yang sangat tinggi , tetapi secar individual variabel bebas banyak

yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

2. Menganalisis korelasi diantara variabel bebas.Jika diantara variabel

bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar daripada 0,90),

hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance –

inflating factor).Jika VIF < 10 tingkat kolinearitas dapat

ditoleransi.

4. Nilai Eigenvalue ssejumlah satu atau lebih variabel bebas yang

mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolieritas.

Uji Multikorelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

mengetahui pada model regresi yang digunakan didapatkan adanya

korelasi terhadap setiap variabel. Dengan nilai Tolerance ≥ 10% dan

VIF ≤ 10 disimpulkan jika data pada model tidak ada multikolinearitas.

c. Autokorelasi

Page 83: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

63

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

metode regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

(disturbance term-ed) pada periode t dan kesalahan penganggu pada

periode sebelumnya (t-1).Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut

menunjukkan adanya problem autokorelasi.Masalah autokorelasi

sering terjadi pada data time series (data runtun waktu).Sementara itu ,

pada data cross section(crosssectonal), autokorelasi sangat jarang

terjadi sehingga uji autokorelasi tidak wajib dilakukan pada penelitian

yang menggunkan data cross section (penelitian yang dilakukan hanya

dalam kurun waktu tertentu dan biasanya menggunakan kuisioner).Uji

autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson, uji Langrage

Multiplier (LM), uji statistik Q, dan uji Run Test.Uji Autokorelasi yang

paling sering digunakan oleh peneliti uji Durbin-Watson. Untuk

menguji ada atau tidaknya autokorelasi, dibangun sebuah desain

hipotesis sebagai berikut:

H0 : tidak ada autokorelasi

H1 : terdapat autokorelasi

Tabel 3.3

Statistik Durbin-Watson d

Nilai statistik d Hasil

0 < d <𝑑𝐿 Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi positif

𝑑𝐿< d <𝑑𝑈 Daerah keragu-raguan; tidak ada

Page 84: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

64

keputusan

𝑑𝑈< d < 4 – 𝑑𝑈 Gagal menolak hipotesis nol; tidak

ada autokorelasi positif/negatif

4 - 𝑑𝑈< d < 4 - 𝑑𝐿 Daerah keragu-raguan; tidak ada

keputusan

4 – 𝑑𝐿< d < 4 Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi negatif

Sumber: Widardjono (2013:141)

d. Heteroskedastisitas

Menurut Wijaya (2009:124), heteroskedastisitas menunjukkan

bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan ke

pengamatan yang lain disebut homokedatisitas. Model regresi yang

baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model, atau dengan

perkataan lain tidak terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat

scatterplot serta melalui atau menggunakna uji gletjer, uji park, dan uji

white. Untuk menguji ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas

dalam suatu model, dibangun sebuah desain hipotesis sebagai berikut:

H0 : tidak terjadi heteroskedastisitas

H1 : terjadi heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

Uji White. Uji ini melakukan regresi terhadap nilai hasil log atau

residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian ini, kemudian akan didapat tingkat signifikansi dari

Page 85: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

65

setiap variabel independen, variabel independen yang dikuadratkan

dan perkalian antar variabel independen.

5. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F merupakan uji signifikan simultan yang melihat pengaruh

variabel independen (dalam penelitian iniBook Value, Current Ratio,

Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio, dan TATO

(Total Assets Turnover)) terhadap variabel dependen (Harga

Saham).Uji F berfungsi untuk uji signifikansi model. Uji F dapat

dilakukan dengan membandingkan F hitung dan F tabel.F tabel didapat

dari besarnya α dan df. Besar df ditentukan oleh numerator (k – 1) dan

df untuk denominator (n – k), dimana n adalah jumlah observasi dan k

adalah jumlah variabel termasuk intersep.

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F

tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.Tetapi jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1

ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Menurut Iqbal

(2015) Apabila nilai prob. F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan

atau error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan

bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila nilai

Page 86: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

66

prob. F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.

b. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).Apabila

nilai prob. t hitung (ditunjukkan pada Prob.) lebih kecil dari tingkat

kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan

bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dari

tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya (Iqbal:2015).

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh

variasi variabel independen.Koefisien determinasi ini nilainya tidak

pernah menurun jika kita terus menambah variabel independen, artinya

koefisien determinasi akan semakin besar jika kita terus menambah

variabel independen dalam model (Widardjono, 2015:276).

Salah satu persoalan besar penggunaan koefisien R2 dengan

demikian adalah nilai R2 selalu naik ketika menambah variabel

indenpenden dalam model, walaupun penambahan variabel

independen belum tentu mempunyai justifikasi dari teori ekonomi

ataupun logika ekonomi.Para ahli ekonometrika telah mengembangkan

alternatif lain yaitu digunakan R2yang disesuaikan.Menurut

Page 87: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

67

(Widardjono, 2015:70). Nilai koefisien determinasi terletak antara 0

dan 1. Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis

regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin

mendekati angka 0 maka mempunyai garis regresi yang kurang baik.

Tabel 3.4

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap

Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiono (2009)

E. Operasional Variabel Penelitian

Berikut ini dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang

digunakan pada penelitian ini yang terdiri dari variabel dependen dan

independen, yaitu:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham.

Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau

kekuataan tawar – menawar.Maka apabila semakin banyak orang yang

ingin membeli saham suatu perusahaan, maka harga saham perusahaan

tersebut cenderung naik.Dan apabila sebaliknya, semakin banyak orang

yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan otomatis bergerak

turun (Rusdin, 2008:66).

Page 88: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

68

2. Variabel Independen

a. Book Value

Book Value pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan.Secara normal, book value suatu

perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja perusahaan

tersebut demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting

untuk mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta

dalam penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar. Dengan

demikian secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa book value

berpengaruh terhadap harga saham (Tryfino, 2009: 10).Book Value

dapat dihitung dengan :

b. Current Ratio

Current Ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban – kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar dengan hutang lancar. Rasio yang digunakan pada

penelitian ini membandingkan antara aktiva lancar dan kewajiban

lancar (dalam persentase) yang dimiliki masing-masing

perusahaan.Perhitungan rasio ini adalah dengan formulasinya sebagai

berikut (Husnan, 2012:74):

Book Value = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛

CR =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 x100%

Page 89: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

69

c. Earning Per Share

Earning Per Share menunjukkan jumlam pendapatan bersih

yang tersedia untuk pemegang saham biasa yang dibagi dengan jumlah

saham yang beredar. Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa

(2013) Earning Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.

Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka semakin

profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut.Adapun

rumus Earning Per Share adalah :

d. Price Book Value

Rasio Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

bukunya (Najmiyah et.al., 2014). Price to Book Value(PBV) juga

menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai

perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.Jika

nilai buku suatu perusahaan meningkat maka nilai perusahaan yang

ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula.Price Book

Value (PBV) dapat dihitung dengan :

Earning Per Share = 𝐸𝐴𝑇−𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Page 90: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

70

e. Price Earning Ratio

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Price

earning ratio digunakan untuk mengukur harga saham yang

dibayarkan oleh investor dibandingkan dengan laba per saham.

Semakin rendah PER menunjukkan semakin besar laba per saham

yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga saham yang

dibayarkan.

f. Total Assets Turn over

Total Assets Turnover rasio ini menunjukkan efektivitas

penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan

penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang

dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk

harta perusahaan.

Price Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

Price Earning Ratio = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑃 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

TATO : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Page 91: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia

Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia merdeka,

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda yaitu

tepatnya pada tahun 1912, Pasar modal didirikan untuk kepentingan Kolonial

atau VOC,. Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan

seperti yang diharapkan, Pada beberapa periode kegiatan pasar modal

mengalami kevakuman yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan 11, Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali

pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal

mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Harga saham perusahaan manufaktur

Penelitian ini menggunakan 52 perusahaan Go Public sebagai sampel

penelitian.Perusahaan Go Public yang dijadikan sampel penelitian

merupakan perusahaan perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang

disusun oleh penulis pada bab sebelumnya.52 perusahaan yang menjadi

sampel penelitian adalah

Page 92: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

72

Tabel 4.1

Tabel Penelitian

No. Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 AKRA PT AKR Corporindo Tbk

2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

3 ASII PT Astra International Tbk

4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk

6 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk

7 CMNP PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

8 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

9 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

10 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

11 EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk

12 EPMT PT Enseval Putra Megatrading Tbk

13 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

14 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk

15 GGRM PT Gudang Garam Tbk

16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

17 IBST PT Inti Bangun Sejahtera Tbk

18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

19 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk

20 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

21 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

22 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk

23 JECC PT Jembo Cable Company Tbk

24 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk

25 KPIG PT MNC Land Tbk

26 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

Page 93: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

73

27 LINK PT Link Net Tbk

28 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk

29 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk

30 MERK PT Merck Tbk

31 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

32 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk

33 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

34 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

35 PTBA PT Bukit Asam Tbk

36 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

37 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk

38 SCMA PT Surya Citra Media Tbk

39 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk

40 SILO PT Siloam International Hospitals Tbk

41 STTP PT Siantar Top Tbk

42 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

43 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

44 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

45 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk

46 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

47 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk

48 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

49 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

50 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading

Company Tbk

51 UNTR PT United Tractors Tbk

52 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk

Sumber : www.idx.com (data diolah)

Page 94: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

74

Perkembangan harga saham pada perusahaan Go Public

diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019.

Tetapi dalam penelitian kali ini hanya akan menggunakan 52

sampel perusahaan setelah melakukan seleksi perusahaan Go Public dari

seluruh perusahaan Go Public yang sudah terlist BEI.Dengan beberapa

kritria sampel yang mempermudah untuk memilih sampel yang bagus

dalam penelitian kali ini antara lain :

Tabel 4.2

Kriteria Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan Go Public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dari tahun 2014 sampai dengan

tahun 2017

557

2. Perusahaan yang

mempublikasikan laporan

keuangan 2014 sampai dengan

2017 dengan rasio keuangan yang

tersedia dan lengkap.

539

3. Perusahaan yang tidak terdapat

nilai minus pada rasio keuangan

dan total asset dalam jangka waktu

4 tahun dari 2014 sampai 2017

191

4. Perusahaan yang memiliki harga

saham diatas 1000 rupiah dalam

periode 2014 – 2017

52

5. Total sampel penelitian selama 208

Page 95: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

75

Prospek industri Go Public di Indonesia masih cukup cerah dan

masih sangat diminati oleh para investor. Selama periode penelitian rata

rata perkembangan harga saham ke 52 perusahaan go public yang diteliti

penulis pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Harga Saham Perusahaan Go Public

Kode

Perusahaan

Harga Saham

2014 2015 2016 2017

AKRA 7175 6000 6350 6225

AMFG 8400 6300 6650 6025

ASII 7850 6450 8275 8300

AUTO 3730 1620 2050 2060

BRAM 6125 4680 7000 7375

BSSR 1590 1110 1410 2100

CMNP 2960 2435 1790 1540

CPIN 3955 3345 3100 3450

DLTA 390000 5200 5000 4590

DVLA 1560 1290 1790 1960

EMTK 7800 10300 9975 9500

EPMT 2800 3000 3920 2990

FAST 2100 1150 1500 1440

GEMS 2000 1400 2700 2750

GGRM 57800 58350 61750 83800

HMSP 2532 4140 3850 4730

IBST 3000 1900 1850 8100

ICBP 13100 13475 8575 8900

IMPC 5100 9250 1025 1090

INDF 6750 5175 7925 7625

INTP 25000 22325 15400 21950

ITMG 15375 5725 16875 20700

JECC 2350 1350 3500 4700

periode 2014 – 2017

Page 96: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

76

JSMR 7050 5225 4320 6400

KPIG 1290 1410 1500 1275

KLBF 1320 1515 1690 1665

LINK 4920 4000 5150 5500

MAPI 5075 3795 5400 6200

MBAP 1310 1115 2090 2900

MERK 160000 6775 9200 8500

MLBI 11950 8200 11750 13675

MNCN 2540 1855 1755 1285

PGAS 6000 2745 2700 1750

PJAA 1775 2025 2020 1320

PTBA 12500 4525 12500 2460

ROTI 1375 1350 1580 1295

SCCO 3950 3725 7275 9000

SCMA 3500 3100 2800 2480

SGRO 2100 1700 1910 2570

SILO 13700 9800 10900 9575

STTP 2880 3015 3190 4360

SMGR 14575 11050 9025 9900

TBIG 5800 9700 5875 4980

TCID 18000 16300 15000 17900

TGKA 2900 2750 3280 2600

TLKM 2865 3105 3980 4440

TOWR 2750 4150 4750 3580

TPIA 3000 3445 20650 6000

TSPC 2865 1750 1970 1800

ULTJ 3720 3945 4570 1295

UNTR 17350 16950 21250 35400

UNVR 35825 36700 41200 55900

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah)

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa setiap tahunnya harga saham pada ke 52

perusahaan Go Public mengalami naik turun namun tidak mengalami

penurunan yang tajam dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan pada rata

– ratanya. Hal ini terbilang aman bagi para investor karena tidak terlalu

mengalami penurunan yang menimbulkan kerugian berbagai pihak. Kenaikan

Page 97: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

77

cukup tinggi dialami pada tahun 2017 dan 2016 pada perusahaan Gudang

Garam Tbk dibandingkan tahun lainnya. Menurut (Maria, 2014) tinggi

rendahnya harga saham perusahaan di pasar modal ditentukan oleh tinggi

rendahnya permintaan akan saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin

besar permintaan dengan asumsi penawaran tetap, maka semakin tinggi harga

saham tersebut. Dan sebaliknya apabila jika penawaran tinggi karena banyak

investor yang menjual saham yang dimilikinya, maka akan menyebabkan

turunnya harga saham. Sehingga bisa dikatakan bahwa tingginya harga saham

Gudang Garam Tbk pada tahun 2017 dikarenakan semakin tinggi juga

permintaan akan saham Gudang Garam Tbk pada tahun 2017.

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Suatu analisis deskriftif merupakan suatu metode dimana semua

data yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan

dikelompokkan kemudian dilakukan analisis dan sebuah interprestasi

secara obyektif. Analisis dalam penelitian ini menjelaskan perusahaan

mana saja yang memiliki rasio – rasio dan harga saham tertinggi maupun

terendah.

Deskriftif data pada penelitian ini mengenai pengaruh book value,

current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio dan

total asset turn over dari hasil perhitungan 52 perusahaan selama periode 4

tahun 2014 sampai dengan 2017.

Page 98: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

78

a. Deskripsi Data Rata – rata Harga Saham Perusahaan Go Public Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

Harga saham merupakan nilai selembar saham pada suatu emiten

atau perusahaan. Pada periode yang singkat, harga suatu saham bisa sangat

berfluktuatif. Oleh karena itu tiap akhir periode penutupan harga saham

merupakan acuan yang tepat dalam membandingkan atau menganilisa

suatu penelitian.

Gambar 4.1

Data Rata – rata Harga Saham Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI 2014-2017

(Sumber: Data diolah 2017)

Gambar grafik diatas menunjukkan nilai rata – rata Harga saham

perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang telah memiliki

2014 2015 2016 2017

10100

7592

8052

9364

H

a

r

g

a

S

a

h

a

m

Periode Tahun

Rata - Rata Harga Saham Ke- 52 Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 99: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

79

kualifikasi untuk dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian

yaitu pada tahun 2014-2017 . Tahun yang memiliki nilai rata - rata harga

saham yang tertinggi adalah pada tahun 2014 dengan rata – rata closing

price sebesar Rp10.100. Dan tahun yang memiliki nilai rata – rata closing

price terendah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp7.592.

Menurut Rahardjo (2010), di pasar sekuritas harga saham dapat

ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham di

bursa efek. Adanya kekuatan antara permintaan dan penawaran, harga

saham akan terus menerus bergerak naik turun setiap saat tergantung

kekuatan mana yang lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tingginya rata – rata closing price saham sebesar Rp10.100 pada tahun

2014 dikarenakan tingginya permintaan saham pada saat itu. Dan

rendahnya rata – rata closing price saham sebesar Rp7.592 pada tahun

2015 disebabkan karena rendahnya permintaan akan saham pada saat itu.

Namun, pada tahun 2016 dan 2017 rata – rata harga saham mengalami

peningkatan sebesar Rp8.052 dan Rp9.364 hal ini membuktikan bahwa

semakin meningkatnya daya tarik saham di mata masyarakat.

b. Deskripsi Data Book Value pada Perusahaan Go Public Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

Book Value pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan.Secara normal, book value suatu

perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja perusahaan

Page 100: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

80

tersebut demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting untuk

mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta dalam

penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar. Dengan demikian

secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa book value berpengaruh

terhadap harga saham (Tryfino, 2009: 10).

Gambar 4.2

Data Rata - rata Book Value pada Perusahaan Go Public Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

(Sumber: Data diolah 2017)

Pada grafik Gambar menunjukkan rata - rata Book Value

perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2014 sampai dengan 2017. Nilai rata – rata book value tertinggi yaitu

pada tahun 2014 dimana nilai rata – rata book value sebesar Rp

Series1, 1, 0

Series2, 1, 2014 Series2, 2, 2015 Series2, 3, 2016 Series2, 4, 2017

Rp 3,781,277,307

Rp 3,611,635,385

Rp 2,905,208,077

Rp 3,706,969,038

B

o

o

k

V

a

l

u

e

Periode Tahun

Rata - rata Book Value ke-52 Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 101: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

81

3.781.277.308 dan nilai rata – rata book value terendah pada tahun 2016

yaitu sebesar Rp 2.905.208.077.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tingginya nilai rata – rata book

value pada tahun 2014 sebesar Rp 3.781.277.308 membuktikan bahwa

sedang naiknya kinerja perusahaan pada ke 52- perusahaan Go Public

sehingga tiap perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan yang amat baik.

Dan nilai rata – rata book value yang mengalami penurunan pada tahun

2016 yaitu sebesar Rp 2.905.208.077. Dapat disimpulkan bahwa terjadi

penurunan kinerja perusahaan pada ke- 52 perusahaan Go Public. Akan

tetapi, terjadi peningkatan kembali pada tahun 2017 sebesar Rp

3.706.969.038 ini membuktikan bahwa kinerja perusahaan pada ke 52-

perusahaan Go Public kembali pada kondisi baik. Hal ini mempengaruhi

nilai rata – rata harga saham yang juga meningkat pada tahun 2017 sebesar

Rp9.364.

c. Deskripsi Data Current Assets pada Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI 2014-2017

Menurut Tita deitiana (2013) kriteria suatu perusahaan yang

mempunyai posisi keuangan kuat adalah yang mampu memenuhi

kewajiban keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu dan mampu

menjaga kondisi modal kerja yang cukup serta mampu membayar

bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan, dan menjaga posisi

kredit utang yang aman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin

baik current ratio nya maka akan semakin likuid perusahaan tersebut,

Page 102: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

82

sehingga dapat menambah minat masyarakat untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Dan akan berdampak positif pada harga saham.

Gambar 4.3

Data Rata – rata Current Assets pada Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI 2014-2017

(Sumber: Data diolah 2017)

Pada grafik Gambar 4.3 menunjukkan nilai rata – rata Current

Ratio perusahaan Go Public pada Bursa Efek Indonesia dari periode

tahun 2014 sampai dengan 2017. Nilai rata - rata Current Ratio

tertinggi adalah pada tahun 2017 sebesar 262% dan Nilai rata - rata

Current Ratio terendah adalah pada tahun 2014 sebesar 233%.

Pada grafik diatas bisa dilihat bahwa setiap tahunnya nilai rata-

rata Current ratio mengalami peningkatan. Hal ini bisa dikatakan

bahwa ke – 52 perusahaan Go Public selalu mengalami peningkatan

2014 2015 2016 2017

233 248 255 262 C

u

r

r

e

n

t

R

a

t

i

o

Periode Tahun

Rata - rata Current Ratio ke-52 Perusahaan Go

Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 103: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

83

dalam memenuhi kewajiban keuangan kepada pihak luar. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa keadaan ke – 52 perusahaan Go Public

dalam kondisi likuid. Dimana juga dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan yang sama pada harga saham pada tahun 2017 sebesar

Rp9.364.

d. Deskripsi Data Earning Per Share pada Perusahaan Go Public

yang terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2017

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Earning Per

Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam

mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Semakin besar

tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per

lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik

investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif

pada harga saham.

Gambar 4.4

Data Rata –rata Earning Per Share pada Perusahaan Go Public

yang terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2017

2014 2015 2016 2017

2,141,791,923

1,398,700,769

1,041,560,000

1,009,066,153

Periode Tahun

Rata - rata Earning Per Share ke-52 Perusahaan Go Public

yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 104: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

84

(Sumber: Data diolah 2017)

Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Earning Per Share ke-

52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari masing-masing

tahun pada periode 2014 sampai dengan 2017 yang memiliki

kualifikasi untuk dijadikan sampel. Nilai rata-rata Earning Per Share

tertinggi adalah pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 2.141.791.923 dan

nilai rata-rata Earning Per Share terendah adalah pada tahun 2017

yaitu sebesar Rp 1.009.066.154.

Pada grafik dapat dilihat bahwa pencapaian nilai tertinggi rata-

rata earning per share yaitu pada tahun 2014. Sehingga bisa dikatakan

bahwa pada tahun 2014 ke-52 perusahaan Go Public sedang dalam

kondisi profitable dan dapat menarik investasi pada perusahaan

tersebut.

e. Deskripsi Data Price Book Value pada Perusahaan Go Public Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) nilai

Price Book Value yang baik adalah lebih dari satu, yang artinya

harga saham yang dijual di pasaran lebih tinggi dari nilai yang

diterbitkan perusahaan. Semakin tinggi nilai Price Book Value

akan menciptakan nilai perusahaan yang relatif besar juga terhadap

jumlah modal yang diinvestasikan sehingga akan menyebabkan

peningkatan juga terhadap harga saham.

Page 105: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

85

Gambar 4.5

Data Rata-rata Price Book Value pada Perusahaan Go Public Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

(Sumber: Data diolah 2017)

Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Price Book Value pada

ke-52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia pada periode

tahun 2014 sampai dengan 2017 yang memiliki kualifikasi untuk

dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian. Nilai rata –

rata Price Book Value tertinggi adalah pada tahun 2016 sebesar

10040% dan nilai rata – rata Price Book Value terendah yaitu pada

tahun 2015 sebesar 510%.

Pada grafik diatas dinyatakan bahwa nilai rata- rata price book

value tertinggi adalah pada tahun 2016 yaitu sebesar 100340%

sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 nilai perusahaan

dapat dikatakan relatif besar sehingga akan menarik investor untuk

2014 2015 2016 2017

657 510

10040

549

P

r

i

c

e

B

o

o

k

V

a

l

u

e

Periode Tahun

Rata - rata Price Book Value ke-52 Perusahaan Go

Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 106: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

86

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut dan menyebabkan

peningkatan juga terhadap harga saham.

f. Deskripsi Data Price Earning Ratio pada Perusahaan Go Publik

yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

Menurut (Hasdi Suryadi, 2014) bahwa Price Earning Ratio akan

menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga

perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang

diterima. Semakin rendah Price Earning Ratio menunjukkan semakin

besar laba per saham yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga

saham yang dibayarkan. Perkembangan rata-rata price earning ratio

dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6

Data Rata – rata Price Earning Ratio pada Perusahaan Go Publik

yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

(Sumber: Data diolah 2017)

2014 2015 2016 2017

3558 3238

37306

15152

P

r

i

c

e

B

o

o

k

V

a

l

u

e

Periode Tahun

Rata - rata Price Earning Ratio ke-52

Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI

periode 2014 - 2017

Page 107: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

87

Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Price Earning Ratio ke-

52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari periode tahun

2014 sampai dengan 2017. Dan yang memiliki kualifikasi untuk

dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian. Nilai rata-

rata Price Earning Ratio tertinggi adalah pada tahun 2016 yaitu

sebesar 37306% dan nilai rata-rata Price Earning Ratio terendah

adalah pada tahun 2015 sebesar 3238%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata Price Earning

Ratio terendah sebesar 3238% menunjukkan semakin besar laba per

saham yang dapat diperoleh perusahaan dibandingkan dengan harga

saham yang dibayarkan pada tahun itu dan sebaliknya.

g. Deskripsi Data Total Asset Turn Over pada Perusahaan Go Public

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

Total Assets Turnover atau perputaran total aset adalah

menggambarkan kemampuan perusahan dalam menggunakan asetnya

untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi perputaran total

aktiva (Total Assets Turnover) berarti semakin efektif penggunaan

aktiva tersebut. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan

dengan total aset menurut Darsono & Ashari (2005). Dapat dilihat dari

gambar 4.7 mengenai perkembangan rata – rata total asset turn over

periode 2014 sampai dengan 2017

Gambar 4.7

Page 108: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

88

Data Rata-rata Total Asset Turn Over pada Perusahaan Go Public

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017

(Sumber: Data diolah 2017)

Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Total Asset Turn Over

pada ke-52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari periode

tahun 2014 sampai dengan 2017. Dan yang memiliki kualifikasi untuk

dijadikan sampel dan bertahan. Nilai rata-rata Total Asset Turn Over

tertinggi adalah pada tahun 2014 sebesar 110% dan nilai rata-rata Total

Asset Turn Over terendah adalah pada tahun 2017 sebesar 78% .

Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata tertinggi

sebesar 110% menggambarkan tingginya kemampuan perusahan

dalam perputaran total aktiva (Total Assets Turnover) sehingga

dapat dikatakan bahwa semakin efektif penggunaan aktiva pada ke-52

perusahaan Go Public pada tahun 2014.

50%

100%

150%

200%

2014 2015 2016 2017

110 104 100 78

Hu

nd

red

s

Rata - rata Total Asset Turn Over ke-52 Perusahaan Go Public yang

terdaftar di BEI periode 2014 - 2017

Page 109: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

89

3. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan hasil serta

analisis data, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriftif , untuk

melihat deskripsi singkat terhadap variabel - variabel yang berkaitan

dengan penelitian ini. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa penelitian

melibatkan 6 variabel independen yaitu Book Value, Current Ratio ,

Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total

Asset Turn Over. Dengan satu variabel dependen yaitu Harga Saham.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Go Public yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 s/d 2017 . Dengan 52

perusahaan sebagai sampel.

Dengan menggunakan software Eviews berikut hasil statistik

deskriptif dari data yang diolah sesuai dengan kriteria yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka didapatkan output untuk mendeskripsikan

data baik untuk nilai minimum, maximum, mean dan standard deviation

yang kemudian dijelaskan satu persatu dari variabel – variabel yang ada

dalam penelitian ini, baik variabel independen dan variabel dependen,

sehingga dapat dilihat bagaimana deskripsi variabel tersebut secara

statistik

Page 110: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

90

Tabel 4.4

Uji Statistik Deskriptif

Date: 09/12/18 Time: 10:53

Sample: 1 208

Harga Saham

Book Value

Current Ratio

Earning Per Share

Price Book Value

Price Earning Ratio

Total Asset Turn Over

Mean 63.63266 3.50E+09 249.4954 1.40E+09 5.768739 14813.35 4.333343

Median 63.30640 1.42E+09 196.1250 2.42E+08 5.710422 1956.500 4.473857

Maximum 80.14174 6.78E+10 971.6900 3.77E+10 13.10937 1807710. 5.947701

Minimum 54.78596 13540000 34.55000 170000.0 0.000000 13.00000 0.451828

Std. Dev. 3.235246 7.77E+09 166.1482 4.17E+09 1.142669 132173.4 0.806215

Skewness 1.439230 5.518037 1.556131 5.327844 1.149034 12.55691 -1.229896

Kurtosis 7.226204 38.07116 5.491838 36.81595 13.29390 166.5203 5.710698

Jarque-Bera 226.6015 11715.44 137.7604 10894.54 964.1276 237203.0 116.1199

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 13235.59 7.28E+11 51895.05 2.91E+11 1199.898 3081177. 901.3353

Sum Sq. Dev. 2166.631 1.25E+22 5714283. 3.59E+21 270.2785 3.62E+12 134.5465

Observations 208 208 208 208 208 208 208

(Sumber: Data diolah 2017 menggunakan Eviews 8.0)

4. Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel

Terdapat tiga pendekatan data panel, yaitu pendekatan Common

Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Fixed Effect merupakan suatu

model yang dapat menunjukkan perbedan konstan antara objek , meskipun

dengan koefisien regresor yang sama. Random Effect digunakan untuk

menguasai kelemahan model efek tetap dengan menggunakan variabel

semu, sehingga model random effect residual yang diduga memiliki

hubungan antara waktu dan antar objek. Menurut Widarjono (2009:231)

Page 111: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

91

ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi

model regresi dengan mengunakan data panel antara lain :

a. Model Common Effect

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel

adalah hanya dengan menkombinasikan data time series dan cross

section. Dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat

perbedaan antara waktu dan individu sehingga bisa menggunakan

metode OLS untuk mengestimasi model data panel . Metode ini

dikenal dengan estimasi common effect dalam pendekatan ini tidak

memperhatikan dimensi individu maupun waktu.

Tabel 4.5

Uji Common Effect (OLS)

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:35

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.16E-11 2.12E-11 0.548503 0.5840

Current Ratio 2.753609 0.215695 12.76619 0.0000

Earning Per Share 1.861781 0.076422 24.36179 0.0000

Price Book Value 1.213550 0.159854 7.591619 0.0000

Price Earning Ratio 5.07E-06 1.36E-06 3.741800 0.0002

Total Asset Turn Over 1.255458 0.206038 6.093339 0.0000 R-squared 0.500588 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.488226 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 2.314443 Akaike info criterion 4.544637

Sum squared resid 1082.042 Schwarz criterion 4.640912

Log likelihood -466.6422 Hannan-Quinn criter. 4.583565

Durbin-Watson stat 0.708110

(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)

Page 112: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

92

b. Model Fixed Effect

Model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya suatu

perbedaan yang intersep. Pengertian Fixed Effect didasarkan pada

adanya perbedaan intersep. Disamping itu, model ini juga

mengamsumsikan bahwa koefisien regresi tetap antara perusahaan dan

antara waktu.

Tabel 4.6

Uji Fixed Effect

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:32

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000

Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000

Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085

Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000

Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000

Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721

Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016

Fixed Effects (Cross)

AKRA--C 0.775775

AMFG--C 0.566136

ASII--C 1.209243

AUTO--C -1.975185

BRAM--C -1.694131

BSSR--C -2.212349

CMNP--C -1.108714

CPIN--C -1.774989

DLTA--C 0.724495

DVLA--C -1.413439

Page 113: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

93

EMTK--C 0.677324

EPMT--C -1.666376

FAST--C -1.704104

GEMS--C -0.579186

GGRM--C 1.037951

HMSP--C 2.140404

IBST--C -0.933041

ICBP--C 2.130356

IMPC--C 0.875981

INDF--C 0.925570

INTP--C 3.058207

ITMG--C 1.296706

JECC--C -1.385562

JSMR--C 0.242690

KLBF--C -1.379946

KPIG--C -2.122514

LINK--C 0.441759

MAPI--C 0.328976

MBAP--C -1.730089

MERK--C 2.977399

MLBI--C 0.914711

MNCN--C -1.400493

PGAS--C -1.219731

PJAA--C -1.723712

PTBA--C 1.674266

ROTI--C -1.685971

SCCO--C -0.842559

SCMA--C -0.007114

SGRO--C -0.783959

SILO--C 1.924617

SMGR--C 1.506994

STTP--C -0.105563

TBIG--C -0.881630

TCID--C 3.525764

TGKA--C -2.891141

TLKM--C -0.049444

TOWR--C -0.215566

TPIA--C 0.858177

TSPC--C -1.131292

ULTJ--C -0.128824

UNTR--C 2.555443

UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013

Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673

Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324

F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063

Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)

Page 114: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

94

c. Model Random Effect

Model Random Effect adalah merupakan model estimasi model

regresi data panel dengan mengunakan asumsi slope konstan dan

intersep berbeda antar waktu dan antar individu. Model ini juga sering

disebut dengan model komponen eror. Metode yang tepat yang

digunakan untuk mengestimasi random effect adalah Generalized

Least Square (GLS) sebagai estimatornya karena dapat meingkatkan

efisiensi dari estimasi Least Square.

Tabel 4.7

Uji Random Effect

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/10/18 Time: 22:37

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.49877 0.399623 151.3898 0.0000

Book Value 1.13E-10 1.56E-11 7.235500 0.0000

Current Ratio 0.003502 0.000838 4.180491 0.0000

Earning Per Share 2.58E-10 3.38E-11 7.637200 0.0000

Price Book Value 4.34E-05 8.72E-06 4.977887 0.0000

Price Earning Ratio -2.82E-06 2.26E-06 -1.251891 0.2121

Total Asset Turn Over 0.014473 0.002664 5.432546 0.0000

Random Effects (Cross)

AKRA--C 0.745100

AMFG--C 0.357766

ASII--C 1.045864

AUTO--C -1.502894

BRAM--C -1.344047

BSSR--C -1.610700

CMNP--C -0.959195

CPIN--C -1.330149

DLTA--C 0.022046

DVLA--C -1.184233

Page 115: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

95

EMTK--C 0.294729

EPMT--C -1.139872

FAST--C -1.187116

GEMS--C -0.421617

GGRM--C 0.338921

HMSP--C 1.690238

IBST--C -0.793681

ICBP--C 1.774103

IMPC--C 0.678816

INDF--C 0.786582

INTP--C 2.280352

ITMG--C 1.041212

JECC--C -0.977768

JSMR--C 0.273081

KLBF--C -1.109016

KPIG--C -1.714297

LINK--C 0.437286

MAPI--C 0.396987

MBAP--C -1.297990

MERK--C 2.234934

MLBI--C 0.605904

MNCN--C -1.317067

PGAS--C -1.001273

PJAA--C -1.313981

PTBA--C 1.363836

ROTI--C -1.289056

SCCO--C -0.572686

SCMA--C -0.029326

SGRO--C -0.564360

SILO--C 1.664324

SMGR--C 1.144886

STTP--C 0.025546

TBIG--C -0.655482

TCID--C 2.565305

TGKA--C -1.996788

TLKM--C 0.043232

TOWR--C -0.145550

TPIA--C 0.712664

TSPC--C -0.846073

ULTJ--C -0.151114

UNTR--C 2.016773

UNVR--C 1.914846 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 1.267216 0.5076

Idiosyncratic random 1.248164 0.4924 Weighted Statistics R-squared 0.668615 Mean dependent var 28.11357

Adjusted R-squared 0.658723 S.D. dependent var 2.186624

S.E. of regression 1.277402 Sum squared resid 327.9832

F-statistic 67.59089 Durbin-Watson stat 1.736325

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 116: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

96

5. Hasil Uji Tahap Analisis Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk menentukan model fixed effect atau

common effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel. Hipotesis dalam uji chow pada penelitian ini adalah :

H0 : Common Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Jika nilai cross section F probabilitas > 0,05 (ditentukan di

awal sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih

adalah common effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih

adalah fixed effect (fikry, 2015)

Tabel 4.8

Uji Chow

Unweighted Statistics R-squared 0.676746 Mean dependent var 63.63266

Sum squared resid 700.3727 Durbin-Watson stat 0.813118

(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.508529 (51,150) 0.0000

Cross-section Chi-square 219.506953 51 0.0000

Page 117: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

97

(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)

Pada tabel diatas, nilai cross section F probabilitas sebesar

0,0000 dengan demikian metode data panel yang tepat antara common

effect model dengan fixed effect model adalah fixed effect model

karena kurang dari (<) 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima

selanjutnya, jika Uji Chow menyimpulkan untuk memilih

menggunakan Fixed Effect Model, Maka perlu dilakukan uji

selanjutnya, yaitu Uji Hausman untuk memilih antara Fixed Effect

Model dengan Random Effect Model.

b. Uji Hausman

Uji Hausman secara formal dikembangkan oleh

Hausman.Hausman telah mengembangkan suatu statistik untuk

memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect

(Widarjono, 2013:364). Hipotesis Uji Hausman adalah :

H0 : model random effect

Ha : model fixed effect

Dengan cukup memperhatikan nilai probabilitas (Prob.) cross

section random. Jika nilainya > 0,05 maka model yang terpilih adalah

random effect namun apabila <0,05 maka model yang terpilih adalah

fixed effect.

Page 118: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

98

Tabel 4.9

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 15.527321 6 0.0165

Dari tabel diatas, nilai probabilitas (Prob.) cross section

random adalah 0,0165 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi

@ 0,05 maka tolak Ha , H0 diterima. Sehingga demikian metode data

panel yang tepat antara fixed effect model dengan random effect model

adalah fixed effect model

6. Uji Dasar Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk membuktikan sebuah data

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik merupakan data yang

berdistribusi normal. Jika Jika Probabilitas Jaque Bera > Nilai

signifikan maka data normal dan apabila Jika Probabilitas < Nilai

signifikan maka data tidak normal. Nilai Signifikan P Value adalah

sebesar 0,05. Maka ditarik sebuah Hipotesis bahwa :

Ho : Data berdistribusi Normal

Page 119: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

99

Ha : Data tidak berdistribusi tidak normal

Gambar 4.8

Uji Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

-3 -2 -1 0 1 2

Series: ResidualsSample 1 208Observations 208

Mean -5.54e-16Median -0.058112Maximum 2.217844Minimum -3.082673Std. Dev. 0.817125Skewness -0.060296Kurtosis 3.647590

Jarque-Bera 3.760598Probability 0.152544

Dari Hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai p value

jarque-bera sebesar 0,152544 dimana P value Jarque-Bera > Nilai

signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak.

Sehingga membuktikan data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah terjadi

korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Data yang baik,

tidak ada korelasi antara variabel bebasnya. Interkorelasi itu dapat

dilihat dengan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas, nilai VIF

dan Tolerance, nilai Eigenvalue dan Condition Index, serta nilai

standar error koefisien beta atau koefisien regresi parsial. Lalu pada

Page 120: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

100

tahapan kedua melakukan uji multikolineritas untuk mengetahui suatu

data penelitian mengalami multikolinearitas atau tidak.

Tabel 4.11

Uji Multikolinieritas

Jika hasil jika nilai VIF kurang dari 10 atau nilai Tolerance

lebih dari 0,01 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak

terdapat masalah multikolinearitas. Namun apabila sebaliknya maka

dapat disimpulkan bahwa multikolinearitas telah terjadi dalam model.

Dapat dilihat bahwa nilai VIF diatas lebih dari 0,01 dan kurang dari 10

sehingga dikatakan bahwa tidak terjadi multikolearitas.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi menurut Suliyanto adalah bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data

observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang

Variance Inflation Factors

Date: 09/10/18 Time: 22:19

Sample: 1 208

Included observations: 208 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF Book Value 0.001177 271.1233 1.169138

Current Ratio 7.28E-08 3.389350 1.037823

Earning Per Share 0.001033 204.9886 1.430265

Price Book Value 2.24E-12 1.364519 1.354465

Price Earning Ratio 0.002613 81.60252 1.565887

Total Asset Turn Over 4.78E-07 3.408564 1.032714

C 0.943496 489.3279 NA

Page 121: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

101

(cross section). Ada dua macam uji autokorelasi : Uji autokorelasi

durbin watson dan uji autokorelasi serial korelasi.

Pada penelitian kali ini menggunakan Uji Durbin Watson untuk

melihat adanya autokorelasi atau tidak.uji durbin watson (d-w). Tabel

d-w terdiri atas dua nilai yaitu batas bawah (dl) dan atas (du). Nilai dl

dan du didapatkan dengan menentukan n (jumlah observasi) dan k

(jumlah variabel independen tidak termasuk konstanta) pada tabel

statistik durbin - watson. Untuk menguji ada atau tidaknya

autokorelasi, maka dibuat sebuah hipotesis sebagai berikut :

H0: tidak ada autokorelasi

Ha : terdapat autokorelasi

Sebagai aturan pengambilan keputusan :

0<d<dL : Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi Positif.

dL<d<dU : Daerah keragu-ragguan; tidak ada keputusan.

dU<d<4—dU : Gagal menolak hipotesis nol; tidak ada

autokorelasi positif/negatif

4-dU<d<4-dL : Daerah keragu-raguan;tidak ada keputusan

4-dL<d<4 : Menolak hipotesis nol;ada autokorelasi negatif

Tabel 4.12

Uji Autokorelasi

Page 122: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

102

R-squared 0.935951 Mean dependent var 63.56708

Adjusted R-squared 0.911671 S.D. dependent var 3.244052

S.E. of regression 0.964139 Akaike info criterion 2.995293

Sum squared resid 142.2233 Schwarz criterion 3.929437

Log likelihood -258.5010 Hannan-Quinn criter. 3.372852

F-statistic 38.54819 Durbin-Watson stat 2.173341

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Durbin Waton

sebesar. Nilai dL dan dU masing - masing sebesar dan didapat dari n =

96 dan k =5. Dengan aturan pengambilan keputusan dU<d<4 - dU,

nilai D-W terletak antara 1,7804<2,173341<2,2196.Maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Heterokosditas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas

apabila sebaliknya maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian

ini Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji white untuk meregres

nilai absolute residual terhadap variabel independen.. Maka dibuat

sebuah Hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak ada masalah heteroskedastisitas

Ha : Ada masalah Heterokesdastisitas

Rejection Rules

Page 123: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

103

Probability < Alpha (0,05), Ho ditolak ,Ha diterima.

Probability > Alpha (0,05),Ha ditolak,Ho diterima

Tabel 4.13

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Hasil regresi diatas bisa dilihat dengan nilai

probability yang terdapat pada gambar diatas. Hasil output

menunjukkan bahwa nilai Prob Obs*R-Squared lebih besar dari α

(0,9970 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho

diterima karena dalam model regresi linear berganda tidak terjadi

penyimpangan asumsi heteroskedastisitas. Maka kesimpulannya

adalah tidak terdapat Heterokesdastisitas karena nilai probability

Obs*R-Squared variabel lebih besar (>) dari nilai signifikansi (0,05).

7. Uji Signifikansi

Berdasarkan hasil Uji Chow dan Uji Hausman, model estimasi data

panel yang terpilih adalah fixed model effect. Selanjutnya dilakukan uji

signifikansi dari model yang terpilih.

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.376493 Prob. F(27,180) 0.9981

Obs*R-squared 11.11866 Prob. Chi-Square(27) 0.9970

Scaled explained SS 33.88994 Prob. Chi-Square(27) 0.1693

Page 124: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

104

Menurut Iqbal (2015) Bila nilai Prob. F terhitung lebih kecil

dari tingkat kesalahan atau error (alpha) 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa model regresi yang diestimasi layak, sehingga apabila nilai

prob.F terhitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka

dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.

Tabel 4.14

Hasil Uji F

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:32

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000

Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000

Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085

Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000

Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000

Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721

Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016

Fixed Effects (Cross)

AKRA--C 0.775775

AMFG--C 0.566136

ASII--C 1.209243

AUTO--C -1.975185

BRAM--C -1.694131

BSSR--C -2.212349

CMNP--C -1.108714

CPIN--C -1.774989

DLTA--C 0.724495

DVLA--C -1.413439

EMTK--C 0.677324

EPMT--C -1.666376

FAST--C -1.704104

GEMS--C -0.579186

GGRM--C 1.037951

HMSP--C 2.140404

IBST--C -0.933041

ICBP--C 2.130356

IMPC--C 0.875981

INDF--C 0.925570

INTP--C 3.058207

ITMG--C 1.296706

JECC--C -1.385562

Page 125: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

105

JSMR--C 0.242690

KLBF--C -1.379946

KPIG--C -2.122514

LINK--C 0.441759

MAPI--C 0.328976

MBAP--C -1.730089

MERK--C 2.977399

MLBI--C 0.914711

MNCN--C -1.400493

PGAS--C -1.219731

PJAA--C -1.723712

PTBA--C 1.674266

ROTI--C -1.685971

SCCO--C -0.842559

SCMA--C -0.007114

SGRO--C -0.783959

SILO--C 1.924617

SMGR--C 1.506994

STTP--C -0.105563

TBIG--C -0.881630

TCID--C 3.525764

TGKA--C -2.891141

TLKM--C -0.049444

TOWR--C -0.215566

TPIA--C 0.858177

TSPC--C -1.131292

ULTJ--C -0.128824

UNTR--C 2.555443

UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013

Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673

Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324

F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063

Prob(F-statistic) 0.000000

Dilihat dari hasil output pada tabel diatas nilai Prob (F-

statistik) sebesar 0,00000 dimana nilai ini lebih kecil dari tingkat

signifikansi , yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen :

Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value,

Page 126: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

106

Price Earning Ratio, dan Total Asset Turn Over berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen yaitu Harga

Saham.

b. Uji stastistik parsial (Uji statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2016:97). Apabila

nilai proba t hitung (ditunjukkan pada prob) lebih kecil dari tingkat

kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan

bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya, Sedangkan apabila sebaliknya nilai prob. t hitung lebih

besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya.

Uji t dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi (one tail

test), dengan ⍺ = 5% , maka diperojleh t-tabel sebagai berikut:

t-tabel = {⍺ ; df = (n-k) }

= 5% ; df = (208-6)

= 0,05 ; = 205

= 1,660

Page 127: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

107

Tabel 4.15

Hasil Uji T

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:32

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000

Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000

Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085

Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000

Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000

Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721

Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016

Fixed Effects (Cross)

AKRA—C 0.775775

AMFG—C 0.566136

ASII—C 1.209243

AUTO—C -1.975185

BRAM—C -1.694131

BSSR--C -2.212349

CMNP--C -1.108714

CPIN--C -1.774989

DLTA--C 0.724495

DVLA--C -1.413439

EMTK--C 0.677324

EPMT--C -1.666376

FAST--C -1.704104

GEMS--C -0.579186

GGRM--C 1.037951

HMSP--C 2.140404

IBST--C -0.933041

ICBP--C 2.130356

IMPC--C 0.875981

INDF--C 0.925570

INTP--C 3.058207

ITMG--C 1.296706

JECC--C -1.385562

JSMR--C 0.242690

Page 128: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

108

KLBF--C -1.379946

KPIG--C -2.122514

LINK--C 0.441759

MAPI--C 0.328976

MBAP--C -1.730089

MERK--C 2.977399

MLBI--C 0.914711

MNCN--C -1.400493

PGAS--C -1.219731

PJAA--C -1.723712

PTBA--C 1.674266

ROTI--C -1.685971

SCCO--C -0.842559

SCMA--C -0.007114

SGRO--C -0.783959

SILO--C 1.924617

SMGR--C 1.506994

STTP--C -0.105563

TBIG--C -0.881630

TCID--C 3.525764

TGKA--C -2.891141

TLKM--C -0.049444

TOWR--C -0.215566

TPIA--C 0.858177

TSPC--C -1.131292

ULTJ--C -0.128824

UNTR--C 2.555443

UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013

Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673

Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324

F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063

Prob(F-statistic) 0.000000

Dengan melihat nilai estimasi pada t-tabel sebesar 1,660 maka ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1) Variabel Book Value

Uji pengaruh Book Value terhadap harga saham dengan melihat

nilai t-hitung (t-statistik) Book Value sebesar 6,367 yang berarti lebih

Page 129: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

109

besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,000

yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

karena terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value terhadap

Harga Saham. Penelitian ini didukung oleh pendapat Ika Hermawati

(2008) dengan judul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga

Saham Perusahaan Agro industri Yang Terdaftar Pada Indeks LQ45

Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

hubungan antara Book Value berpengaruh positif terhadap harga

saham. Sehingga disimpulkan bahwa book value dapat menjadi tolak

ukur investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

2) Variabel Current Ratio

Uji pengaruh Current Ratio terhadap harga saham dengan melihat

nilai t-hitung (t-statistik) Current Ratio sebesar 2,668 yang berarti

lebih besar dari nilai t-tabel 1.660. Nilai probabilitas t-hitung sebesar

0,008 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara Current

Ratio terhadap Harga Saham. Penelitian ini didukung oleh pendapat

Hantono (2016) tentang Pengaruh ukuran perusahaan, total hutang,

Current Ratio, terhadap kinerja keuangan dan harga saham. Hasil

penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh

positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

Sehingga membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki current ratio

Page 130: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

110

yang baik dapat menutupi hutang hutangnya dan mampu menarik

minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut.

3) Variabel Earning Per Share

Uji pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham dengan

melihat nilai t-hitung (t-statistik) Earning Per Share sebesar 5,675

yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-

hitung sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan

antara Earning Per Share terhadap Harga Saham. Penelitian ini

didukung oleh pendapat Mursidah Nurfadillah (2011) tentang

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan

Return On Equity terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia

Tbk. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Earning Per

Share berpengaruh positif terhadap harga saham, Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh

positif terhadap Harga Saham.

Karena Semakin tinggi EPS semakin mahal suatu saham dan

sebaliknya, karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio

keuangan untuk menilai kinerja perusahaan, maka EPS mempunyai

hubungan positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan

bahwa informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan

Page 131: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

111

keuangan perusahaan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh

investor dalam membuat keputusan investasinya. Nilai earning per

share yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang

dibagikan kepada investor semakin besar sehingga dengan

meningkatnya earning per share ini akan menarik investor untuk

membeli saham dengan permintaan saham yang meningkat maka

harga saham perusahaan juga akan meningkat.

4) Variabel Price Book Value

Uji pengaruh Price Book Value terhadap harga saham dengan

melihat nilai t-hitung (t-statistik) Price Book Value sebesar 4,307

yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-

hitung sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan

antara Price Book Value terhadap Harga Saham. PBV

mencerminkan tingkat keberhasilan manajemen perusahaan dalam

menjalankan perusahaan, mengelola sumber daya yang tercermin

pada harga saham pada akhir tahun. Semakin tinggi nilai PBV

tentunya memberikan harapan para investor untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih besar.

Penelitian ini didukung oleh pendapat Nerissa Arviana &

Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA, DER, EPS, PER,

DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh positif terhadap

Page 132: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

112

harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Price

Book Value berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

5) Variabel Price Earning Ratio

Uji pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham

dengan melihat nilai t-hitung (t-statistik) Price Earning Ratio

sebesar

-0,720 yang berarti lebih kecil dari nilai t-tabel 1,660. Nilai

probabilitas t-hitung sebesar 0,4721 yang berarti lebih besar dari

0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak karena tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio terhadap

Harga Saham. Hal ini dapat diartikan bahwa price earning ratio

(PER) tidak dapat dijadikan sebagai dasar naik turunnya harga

saham. Price earning ratio untuk melihat harga saham relatif

terhadap laba apabila saham tinggi banyak diminati investor

pertumbuhan perusahaan. Akan tetapi apabila saham terlalu tinggi

tidak baik karena bisa saja harga saham tidak akan naik lagi.

Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai price

earning ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham, hal ini bisa saja terjadi karena dengan nilai price earning

ratio (PER) yang tinggi maupun rendah pada suatu perusahaan

Page 133: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

113

tidak menjamin para investor untuk menanamkan saham pada

perusahaan tersebut, sehingga kemungkinan para investor untuk

memperoleh capital gain semakin rendah. Price earning ratio yang

rendah menunjukkan prospek perusahaan di masa mendatang

kurang baik sehingga investor tidak akan mendapatkan tingkat

kembalian investasi yang tinggi. Karena dengan rendahnya price

earning ratio maka semakin rendah pertumbuhan laba yang

diharapkan investor, di mana akan berdampak pada pada

penurunan harga saham maupun kemampuan perusahaan untuk

membagikan deviden.

Penelitian ini didukung oleh pendapat Nerissa Arviana &

Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA, DER, EPS, PER,

DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh

terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

6) Variabel Total Asset Turn Over

Uji pengaruh Total Asset Turn Over terhadap harga saham

dengan melihat nilai t-hitung (t-statistik) Total Asset Turn Over

sebesar 3,214 yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai

probabilitas t-hitung sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari

0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh

yang signifikan antara Total Asset Turn Over terhadap Harga

Page 134: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

114

Saham. Hal ini dapat diartikan bahwa total asset turn over dapat

dijadikan sebagai dasar menentukan naik turunnya harga saham.

Perhitungan total asset turn over (TATO) menunjukkan

perbandingan antara penjualan dengan total aktiva, yang semakin

besar menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh

penjualan. Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan semakin

tinggi nilai penjualan bersih yang diperoleh dari perusahaan,

dengan nilai penjualan yang tinggi memberikan harapan

perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi pula dan dapat

mempengaruhi naik turunnya harga saham.

Penelitian ini didukung oleh pendapat Ummu Sulaemah

(2006) yang meneliti tentang Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Tercatat

Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn

over terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya

membuktikan bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset

turn over berpengaruh positif terhadap harga saham. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over

berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

.

Page 135: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

115

c. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh

variasi variabel independen. Koefisiesn determinasi ini nilainya tidak

pernah menurun jika kita terus menambah variabel independen, artinya

apabila koefisien determinasi akan semakin besar jika kita terus

menambah variabel independen dalam model (Widarjono, 2015:276).

Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1.Semakin angkanya

mendekati 1 maka semakin baik garis regresi karena mampu

menjelaskan data aktualnya. Semakin mendekati angka 0 maka

mempunyai garis regresi yang kurang baik.

Tabel 4.16

Hasil Adjusted R-Square

R-squared 0.775535 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.768834 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.555496 Akaike info criterion 3.754541

Sum squared resid 486.3333 Schwarz criterion 3.866862

Log likelihood -383.4723 Hannan-Quinn criter. 3.799958

F-statistic 115.7436 Durbin-Watson stat 1.197061

Prob(F-statistic) 0.000000

Nilai adjusted R2 atau Adjusted R- Square tabel diatas

menunjukkan angka 0,775 yang berarti bahwa kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 77,5 %

sementara sisanya sebesar 22,5 % dipengaruhi oleh faktor - faktor

Page 136: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

116

lainnya yang tidak terdapat pada model. Artinya , hubungan variabel -

variabel independen (Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,

Price Book Value, Price Earning Ratio, Total Asset Turn Over) dapat

digunakan untuk memprediksi harga saham. Kemudian sisanya 22,5

% dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian .

8. Hasil Analisis Regresi Panel

Penelitian ini menguji pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning

Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio, Total Asset Turn Over

Terhadap Harga SahamIndonesia tahun 2005-2012. Model yang dipakai

adalah Fixed Effect. Berikut hasil dari regresi panel dengan variabel

dependen Harga Saham :

Tabel 4.17

Hasil Analisis Regresi Panel

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:32

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000

Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000

Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085

Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000

Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000

Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721

Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016

Fixed Effects (Cross)

AKRA--C 0.775775

AMFG--C 0.566136

ASII--C 1.209243

Page 137: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

117

AUTO--C -1.975185

BRAM--C -1.694131

BSSR--C -2.212349

CMNP--C -1.108714

CPIN--C -1.774989

DLTA--C 0.724495

DVLA--C -1.413439

EMTK--C 0.677324

EPMT--C -1.666376

FAST--C -1.704104

GEMS--C -0.579186

GGRM--C 1.037951

HMSP--C 2.140404

IBST--C -0.933041

ICBP--C 2.130356

IMPC--C 0.875981

INDF--C 0.925570

INTP--C 3.058207

ITMG--C 1.296706

JECC--C -1.385562

JSMR--C 0.242690

KLBF--C -1.379946

KPIG--C -2.122514

LINK--C 0.441759

MAPI--C 0.328976

MBAP--C -1.730089

MERK--C 2.977399

MLBI--C 0.914711

MNCN--C -1.400493

PGAS--C -1.219731

PJAA--C -1.723712

PTBA--C 1.674266

ROTI--C -1.685971

SCCO--C -0.842559

SCMA--C -0.007114

SGRO--C -0.783959

SILO--C 1.924617

SMGR--C 1.506994

STTP--C -0.105563

TBIG--C -0.881630

TCID--C 3.525764

TGKA--C -2.891141

TLKM--C -0.049444

TOWR--C -0.215566

TPIA--C 0.858177

TSPC--C -1.131292

ULTJ--C -0.128824

UNTR--C 2.555443

UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013

Page 138: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

118

Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673

Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324

F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063

Prob(F-statistic) 0.000000

Y = 60, 62539 + 1,06E-10 (Book Value) + 0,002786 (Current Ratio) +

2,24E-10 (Earning Per Share) + 3,87E-05 (Price Book Value) + 0,015706

(Total Asset Turn Over) + e

Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat diintepretasikan sebagai

berikut :

a. Berdasarkan persamaan diatas diperoleh besarnya konstanta

penyaluran kredit sebesar 60,62539. Hal ini mengindikasikan bahwa

jika keenam variabel x = 0 maka akan menaikkan harga saham sebesar

60,62539.

b. Besarnya koefisien regresi Book Value (X1) sebesar positif 1,06E-

10. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen Book

Value naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham sebesar

1,06E-10.

c. Besarnya koefisien regresi Current Ratio (X2) sebesar positif

0,002786. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen

Current Ratio naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham

sebesar 0,002786.

d. Besarnya koefisien regresi Earning Per Share (X3) sebesar positif

2,24E-10. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen

Page 139: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

119

Earning Per Share naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham

sebesar 2,24E-10.

e. Besarnya koefisien regresi Price Book Value (X4) sebesar positif

3,87E-05. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen

Price Book Value naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham

sebesar 3,87E-05.

f. Besarnya koefisien regresi Total Asset Turn Over (X6) sebesar

positif 0,015706. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel

independen Total Asset Turn Overnaik sebesar 1% maka akan

menaikkan harga saham sebesar 0,015706.

Page 140: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

120

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dapat disimpulkan bahwa pengaruh book value,

current ratio, earning per share, proice book value, price earning ratio dan total

asset turn over terhadap harga saham pada perusahaan Go Public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 – 2017 maka ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji regresi data panel dapat diketahui bahwa secara simultan book

value, current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio

dan total asset turn over berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2. Hasil uji regresi data panel secara parsial dapat diketahui bahwa :

a) Book Value memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2014-2017.Book Value terbukti berpengaruh signifikan terhadap

harga saham.

b) Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2014-2017.Current Ratio terbukti tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

c) Earning per share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Page 141: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

121

tahun 2014-2017.Earning per share terbukti berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

d) Price Book Value memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2014-2017.Price Book Value terbukti tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

e) Price Earning Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga

saham perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2014-2017.Price Earning Ratio terbukti tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

f) Total assets turn over memiliki pengaruh signifikan terhadap harga

saham perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2014-2017.Total assets turn over terbukti berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, terdapat beberapa

implikasi yang mungkin bermanfaat, diantaranya:

1. Bagi Investor

Informasi tentang harga saham dapat dijadikan tambahan informasi

sebagai bahan pertimbangan investor untuk berinvestasi di perusahaan –

perusahaan tersebut.

Page 142: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

122

2. Bagi Pihak Perusahaan

Informasi tentang pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning per Share,

Price Book Value, Price Earning Ratio, dan Total Asset Turn Over serta

harga saham dapat menjadi landasan bagi pihak perusahaan dalam

mengatur kinerja keuangan yang optimal.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan bagi

pembaca dari kalangan praktisi maupun akademisi.

4. Bagi Masyarakat

Dapat mendorong masyarakat agar tertarik melakukan investasi pada

saham khususnya saham perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

C. Saran

Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis :

1. Dalam penelitian ini variabel dependen yang dipakai adalah harga saham,

sedangkan variabel independennya adalah book value, current ratio,

earning per share, price book value, price earning ratio, total asset turn

over.Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang

beragam hasil penelitian berbeda dan lebih mendalam

2. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah perusahaan go public

periode 2014-2017.Peneliatian selanajutnya diharapkan menambahkan

jumlah sampel agar penelitian yang dilakukan akan lebih baik.

Page 143: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

123

3. Periode penelitian ini terbatas hanya pada tahun 2014 sampai dengan

2017, hendaknya penelitian selanjutnya lebih memperbaharui dan

menambahkan pperiode tahun penelitian agar hasil yang didapatkan

relavan.

4. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi data panel dan

pengolahannya menggunakan eviews 8.0.Penelitian selanjutnya bisa

menggunakan metode lain dan software yang lebih baru.

Page 144: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

124

DAFTAR PUSTAKA

Abied Luthfi Safitri. 2013 “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,

Return On Asset, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added

Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”.

Universitas Negeri Semarang.

Abigael K, Ika Veronika Dan Ika S, Ardiani. 2008. “Pengaruh Return On Asset,

Price Earning Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price To

Book Value Terhadap Harga Saham Manufaktur Di BEI”. Jurnal Solusi.

Vol.7. No.4

Adipalguna, I G N Sudangga Dan Anak Agung Gede Suarjaya. 2016. Pengaruh

Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas Dan Penilaian Pasar

Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 Di BEI. ISSN: 2302-8912. E-

Jurnal Manajemen Unud. Volume 5. Nomor 12.

Agnes Sawir, 2009. Analisa Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keauangan

Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ahmad Rodoni Dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Agus Widarjono. 2009. Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya, Edisi Ketiga,

Penerbit Ekonosia, Yogyakarta.

Aldiansyah Cahya Putra, Saryadi, Dan Wahyu Hidayat.2013. Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan BUMN (Non-Bank)

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.(Jurnal Sosial Politik)

Amanda WBBA Dan Wahyu Ario Pratomo. 2013. Analisis Fundamental Dan

Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaptar

Pada Indeks LQ45. Medan: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Vol.1, No.3,

Februari, P.205-

Anastasia Njo, Wijayanti Dan Gunawan (2003). Analisis Faktor Fundamental Dan

Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Jurnal

Ekonomi Akuntansi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Anderson, W.A.D. 1985. Pathology Vol 2. The CV Mosby Company

Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia Edisi 7. Jakarta: Media

Soft Indonesia.

Page 145: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

125

Angrawit Kusumawardani, (2009). Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER,

CR, ROA Pada Harga Saham Dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2005 -2009. Abstrak

Hasil Penelitian Universitas Gunadarma

Anoraga, Pandji Dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Mahasatya

Bambang Supomo Dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis,

Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.

Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

Penerbit GPFE

Barney, J.B. (1986). Organizational Culture: Can It Be A Source Of Sustained

Competitive Advantage? Academy Of Management Review. Vol. 11: Pg.

656-665.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics: Practical And Clinical Applications,

Third Edition, 592-595, Marcel Dekker Inc, New York-Basel.

Crabb, Peter R. (2003). Finance And Investment Using The Wall Street Journal,

Mcgraw-Hill, New York.

Dahlan Siamat, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter Dan

Perbankan”, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi

Kesatu.

Darmadji, T Dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Dewi, Putu Dina Aristya & Suaryana, I.G.N.A. 2013. Pengaruh EPS, DER, Dan

PBV Terhadap Harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

4.1 (2013): 215-229.

Dwipratama, Gede Priyana, 2009. Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR DAN ROA

Terhadap Harga Saham (Study Pada Perusahaan Food And Beverage

Yang Terdaftar Di BEI). Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,

Universitas Gunadarma.

Eccles, J. S., Barber, B. L., & Jozefowicz, D. (1999). Linking Gender To

Educational And Recreational Choices: Applying The Eccles Et Al.

Model Of Achievement Related Choices Sexism And Stereotypes In

Page 146: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

126

Modern City: The Gender Science Of Janet Taylor Spence. (Pp. 153-

191). Washington DC: American Psychological Association.

Eisenhardt, Kathleem. (1989). Agency Theory: An Assesment And Review.

Academy Of Management Review, 14. Hal 57-74.

Faila, Isti & Djawoto. (2017). Pengaruh ROI, ROE, TATO Dan PER Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi. Jurnal Ilmu Dan Riset

Manajemen. Vol.6, No.9.

Febianto, Alvin. 2015. “Pengaruh Return On Aseets, Current Ratio, Debt To

Equity Ratio, Dividen, Laba Bersih Dan Dividend Payout Ratio Terhadap

Harga Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Index Periode 2009-2014”. Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gitman, L.J. 2006. Principle Of Managerial Finance, Eleventh Edition, Pearson

Addison-Wesley, Boston.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

GUNARSO, SUGENG (2017) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Perkebunan (Plantation) Di Bursa Efek

Indonesia (Bei). [Undergraduate Thesis]

Hanafi, Mamduh M. Dan Abdul Halim, 2014, Analisis Laporan Keuangan., Edisi

Tujuh., UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Harmono, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard

(Pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.

Helfert. E. A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (Terjemahan Herman Wibowo).

Edisi 7. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Heri Setiawan Dan Murphin J.Sembiring. 2013. Pengaruh Konflik Peran Dan

Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Kabupaten

Tulungagung. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.02, No.4. Diunduh Mei 2016.

Hirsch, P., S. Michaels, Dan R. Friedman. 1987. "Dirty Hands" Versus "Clean

Models." Theory And Society, 16: 317-336.James C. Van Horne & John

M. Wachowicz Jr. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 13,

Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Page 147: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

127

Husnan, Suad Dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Kelima. UPP STIM YKPN : Yogyakarta.

Horrigan, O.J. (1965). “Some Empirical Bases Of Financial Ratio Analysis”. The

Accounting Review.

Husnan, Suad. (2008). Manajemen Keuangan : Teori Dan Penerapan Buku 1.

Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.

Jensen, G. R., D. P. Solberg Dan T. S. Zorn (1992), “Simultaneous Determination

Of Insider Ownership, Debt And Dividend Policies”, Journal Of

Financial And Quantitative Analysis, 247-263.

Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta.

Kasmir. (2012), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Marcellyna, Fica. 2013. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga

Saham LQ-5 Di Bursa Efek Indonesia (BEI). MDP Business School.

Prihadi, Toto, (2012). Analisis Laporan Keuangan Lanjutan Proyeksi Dan

Valuasi. Jakarta: PPM.

Puspitasari Dan Latrini. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan,

Leverage, Dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi

Volume 8 Nomor 2. Bali.

Penman, S.H.(1991). An Evaluation Of Accounting Rate Of Return. Journal Of

Accounting. Auditing And Finance.

Ross, A Stephen. 1973. The Economic Theory Of Agency: The Pricipal‟S

Problem. American Economics Review 63(2): 134-139.

Roro P.S, Weisty. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan DER, CR, ROA, EPS

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Semen Yang

Terdaftar Di BEI).

Ross, Stephen A. 1977. The Determination Of Financial Structure: The

Incentivesignalling Approach. The Bell Journal Of Economics, Vol. 8,

No. 1 (Spring, 1977), Pp. 23-40.

Safitri, Abied Lutfhi. 2013. “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,

Return On Asset, Debt To Equity Dan Market Value Added Terhadap

Page 148: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

128

Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”. Management

Analysis Journal. Vol 2 No 2: 1-8

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga.

Septiawan, Ery Sandi (2012) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham

Pada PT. Mustika Ratu Tbk Di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Thesis, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Simatupang, A. 2010. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Organik Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Malongena

L.).Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas ANDALAS. Padang.

Sihombing, Gregorius. 2008. “Kaya Dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham”.

Yogyakarta : Penerbit Indonesia Cerdas.

Sitkin, S. B., Dan Pablo, A. L., 1992, Reconceptualizing The Determinants Of

Risk Behavior. Academy Of Management Review, 17, 9–38.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung :

Alfabeta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi, Edisi

Pertama, Kanisius IKAPI Yogyakarta.

Thomas W Zimmerer, Norman M Scarborough, Kewirausahaan Dan Manajemen

Usaha Kecil, Salemba Empat, 2008.

Tryfino. (2009). Cara Cerdas Berinvestasi Saham, Edisi 1, Transmedia Pustaka,

Jakarta.

Tuasikal A. (2001). Manfaat Informasi Akuntansi Dalam Memprediksi Harga

Saham (Studi Terhadap Perusahaan Pemanufakturan Dan Non

Pemanufakturan). Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung,

Agustus:762-786.

Yanti, O. D., Dan E. Safitri. 2012. Pengaruh Faktor - Faktor Fundamental

Terhadap Harga Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

[email protected] Dan [email protected].

Yuliza, Arma. 2006.Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di.Jurnal. Rokan Ulu :

Universitas Pasir Pengaraian.

Page 149: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

129

Wicaksono, Reza Bagus, 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE, Dan MVA

Terhadap Hargasaham

Page 150: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

130

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Periode 2014-2017

No. Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 AKRA PT AKR Corporindo Tbk

2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

3 ASII PT Astra International Tbk

4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk

6 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk

7 CMNP PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

8 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

9 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

10 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

11 EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk

12 EPMT PT Enseval Putra Megatrading Tbk

13 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

14 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk

15 GGRM PT Gudang Garam Tbk

16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

17 IBST PT Inti Bangun Sejahtera Tbk

18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

19 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk

20 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

21 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

22 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk

23 JECC PT Jembo Cable Company Tbk

24 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Page 151: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

131

25 KPIG PT MNC Land Tbk

26 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

27 LINK PT Link Net Tbk

28 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk

29 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk

30 MERK PT Merck Tbk

31 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

32 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk

33 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

34 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

35 PTBA PT Bukit Asam Tbk

36 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

37 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk

38 SCMA PT Surya Citra Media Tbk

39 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk

40 SILO PT Siloam International Hospitals Tbk

41 STTP PT Siantar Top Tbk

42 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

43 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

44 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

45 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk

46 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

47 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk

48 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

49 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

50 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading

Company Tbk

51 UNTR PT United Tractors Tbk

52 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk

Page 152: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

132

Lampiran 2 : Data Harga Saham 52 Perusahaan Go Publik Periode 2014 –

2017 (Dalam Rupiah)

Kode Perusahaan Harga Saham

2014 2015 2016 2017

AKRA 7175 6000 6350 6225

AMFG 8400 6300 6650 6025

ASII 7850 6450 8275 8300

AUTO 3730 1620 2050 2060

BRAM 6125 4680 7000 7375

BSSR 1590 1110 1410 2100

CMNP 2960 2435 1790 1540

CPIN 3955 3345 3100 3450

DLTA 390000 5200 5000 4590

DVLA 1560 1290 1790 1960

EMTK 7800 10300 9975 9500

EPMT 2800 3000 3920 2990

FAST 2100 1150 1500 1440

GEMS 2000 1400 2700 2750

GGRM 57800 58350 61750 83800

HMSP 2532 4140 3850 4730

IBST 3000 1900 1850 8100

ICBP 13100 13475 8575 8900

IMPC 5100 9250 1025 1090

INDF 6750 5175 7925 7625

INTP 25000 22325 15400 21950

ITMG 15375 5725 16875 20700

JECC 2350 1350 3500 4700

JSMR 7050 5225 4320 6400

KPIG 1290 1410 1500 1275

KLBF 1320 1515 1690 1665

Page 153: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

133

LINK 4920 4000 5150 5500

MAPI 5075 3795 5400 6200

MBAP 1310 1115 2090 2900

MERK 160000 6775 9200 8500

MLBI 11950 8200 11750 13675

MNCN 2540 1855 1755 1285

PGAS 6000 2745 2700 1750

PJAA 1775 2025 2020 1320

PTBA 12500 4525 12500 2460

ROTI 1375 1350 1580 1295

SCCO 3950 3725 7275 9000

SCMA 3500 3100 2800 2480

SGRO 2100 1700 1910 2570

SILO 13700 9800 10900 9575

STTP 2880 3015 3190 4360

SMGR 14575 11050 9025 9900

TBIG 5800 9700 5875 4980

TCID 18000 16300 15000 17900

TGKA 2900 2750 3280 2600

TLKM 2865 3105 3980 4440

TOWR 2750 4150 4750 3580

TPIA 3000 3445 20650 6000

TSPC 2865 1750 1970 1800

ULTJ 3720 3945 4570 1295

UNTR 17350 16950 21250 35400

UNVR 35825 36700 41200 55900

Avarage 10100 7592 8052 9364

Max 390000,000

Min 1025,000

Lampiran 3: Hasil Rasio Keangan

Page 154: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

134

a. Book Value

Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017

AKRA 1523180000,000 1849420000,000 2022740000,000 2162170000,000

AMFG 7337000000,000 7811000000,000 8293000000,000 8241000000,000

ASII 2972170000,000 3125820000,000 3455870000,000 3861540000,000

AUTO 203140000,000 2104560000,000 2186130000,000 228430000,000

BRAM 4937110000,000 5958360000,000 5904220000,000 6363540000,000

BSSR 426510000,000 587910000,000 632610000,000 804160000,000

CMNP 1692720000,000 1517050000,000 1703050000,000 1535620000,000

CPIN 106520000,000 112020000,000 13540000,000 117980000,000

DLTA 47740250000,00

0 53057630000,00

0 1264430000,000 1317550000,000

DVLA 72760000,000 96330000,000 135790000,000 153910000,000

EMTK 28930000,000 2728550000,000 2802440000,000 3154310000,000

EPMT 1310580000,000 1502690000,000 1705650000,000 1828790000,000

FAST 598040000,000 558820000,000 613100000,000 618790000,000

GEMS 523750000,000 616720000,000 605110000,000 716780000,000

GGRM 2790190000,000 3344780000,000

34700260000,000 2815850000,000

HMSP 2322860000,000 2227360000,000 109720000,000 80280000,000

IBST 2251830000,000 2206660000,000 2541580000,000 2672010000,000

ICBP 2579330000,000 2810330000,000 1586430000,000 1710550000,000

IMPC 2037740000,000 2269330000,000 2535730000,000 259130000,000

INDF 4695490000,000 4911100000,000 5004470000,000 5324860000,000

INTP 6732750000,000 6483140000,000 7100530000,000 6554100000,000

ITMG 9890290000,000

10825590000,000

10790300000,000

11721890000,000

JECC 1133300000,000 2432250000,000 3110700000,000 3220870000,000

JSMR 1680150000,000 1818920000,000 2251190000,000 2529590000,000

KPIG 1239180000,000 1288050000,000 1634530000,000 1542320000,000

KLBF 209440000,000 233350000,000 265890000,000 282950000,000

LINK 997410000,000 1205310000,000 1302510000,000 1450360000,000

MAPI 1571950000,000 1792110000,000 1929830000,000 2523980000,000

MBAP 467880000,000 881920000,000 1003160000,000 1306150000,000

MERK 24718340000,00

0 21140330000,00

0 1300610000,000 1362580000,000

MLBI 26283670000,00

0 363780000,000 389480000,000 454890000,000

Page 155: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

135

MNCN 657970000,000 670100000,000 664540000,000 676250000,000

PGAS 1520070000,000 1827660000,000 1757100000,000 1781090000,000

PJAA 1011360000,000 1117840000,000 1142570000,000 1223370000,000

PTBA 3763170000,000 4030820000,000 4579770000,000 5602670000,000

ROTI 37260000,000 53450000,000 55310000,000 19230000,000

SCCO 3961370000,000 4486510000,000 5936380000,000

12605380000,000

SCMA 237880000,000 233470000,000 253420000,000 319520000,000

SGRO 1596480000,000 1807820000,000 1988740000,000 2086020000,000

SILO 1430390000,000 1505020000,000 1410160000,000 2457820000,000

STTP 624120000,000 770080000,000 891990000,000 1022860000,000

SMGR 938350000,000 762280000,000 762300000,000 246090000,000

TBIG 861250000,000 331660000,000 338610000,000 387920000,000

TCID 866950000,000 2707900000,000 806000000,000 803890000,000

TGKA 797400000,000 917710000,000 1027700000,000 1089260000,000

TLKM 854410000,000 926870000,000 1047060000,000 1096930000,000

TOWR 457650000,000 752580000,000 1049540000,000 1170250000,000

TPIA 3288740000,000 3954560000,000 4184020000,000 1267790000,000

TSPC 918300000,000 963810000,000 1030060000,000 1081320000,000

ULTJ 784210000,000 968540000,000 1208020000,000 360510000,000

UNTR 10341910000,00

0 10522490000,00

0 11426380000,00

0 12744290000,00

0

UNVR 602720000,000 632680000,000 616550000,000

67803000000,000

Avarage 3781277307,692 3611635384,615 2905208076,923 3706969038,462

b. Current Ratio

Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017

AKRA 108,670 149,560 127,090 160,080

AMFG 568,440 465,430 201,980 243,890

ASII 132,260 137,930 123,940 122,860

AUTO 133,190 132,290 150,510 161,080

BRAM 141,560 180,650 189,080 228,910

BSSR 67,040 83,520 110,810 158,220

CMNP 396,000 287,880 288,020 281,330

CPIN 224,070 210,620 217,280 241,860

DLTA 447,320 642,370 760,390 778,300

DVLA 518,130 352,290 285,490 306,730

Page 156: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

136

EMTK 779,790 792,950 507,820 577,390

EPMT 198,190 217,370 251,510 282,600

FAST 188,260 126,190 179,320 198,500

GEMS 220,600 279,430 377,430 273,920

GGRM 162,020 177,040 193,790 194,060

HMSP 152,000 656,000 523,000 277,000

IBST 278,990 223,260 254,160 205,680

ICBP 218,320 232,600 240,680 220,460

IMPC 207,780 227,130 377,230 400,340

INDF 180,740 170,530 150,810 146,780

INTP 493,370 488,660 452,500 470,170

ITMG 156,400 180,180 225,680 267,230

JECC 103,200 105,010 114,020 115,680

JSMR 84,430 48,160 69,610 75,950

KPIG 319,440 357,390 540,730 529,850

KLBF 340,360 369,780 413,110 405,090

LINK 104,270 93,360 106,630 123,850

MAPI 134,360 173,110 158,230 153,320

MBAP 139,880 207,310 344,880 385,900

MERK 458,590 365,220 421,660 283,400

MLBI 51,390 58,420 67,950 81,420

MNCN 971,690 743,110 158,100 419,320

PGAS 170,620 258,130 260,580 387,440

PJAA 89,550 117,970 89,010 67,930

PTBA 207,510 154,350 165,580 254,730

ROTI 136,000 205,000 296,000 101,000

SCCO 156,630 168,580 168,950 168,660

SCMA 390,690 330,460 298,060 385,110

SGRO 80,150 127,000 127,660 114,630

SILO 175,840 151,810 262,640 147,110

STTP 148,420 157,890 165,450 217,080

SMGR 220,900 159,700 127,200 163,900

TBIG 34,550 136,090 67,610 79,590

TCID 179,000 499,000 525,000 467,000

TGKA 155,340 159,780 172,100 161,890

TLKM 106,220 135,290 119,970 119,120

TOWR 129,780 178,670 108,830 157,650

TPIA 139,450 110,290 152,560 243,370

TSPC 300,220 253,760 265,221 251,790

Page 157: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

137

ULTJ 334,460 374,550 484,360 549,380

UNTR 206,040 214,770 229,880 180,440

UNVR 71,000 65,000 600,000 630,000

Avarage 232,945 247,939 255,194 261,904

c. Earning Per Share

Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017

AKRA 206990000,00

0 262360000,00

0 253220000,00

0 254400000,00

0

AMFG 1057000000,0

00 787000000,00

0 600000000,00

0 146000000,00

0

ASII 473800000,00

0 357310000,00

0 374370000,00

0 466390000,00

0

AUTO 180850000,00

0 66100000,000 86770000,000 76860000,000

BRAM 381280000,00

0 339150000,00

0 575250000,00

0 484300000,00

0

BSSR 12040000,000

147750000,000

136220000,000

328730000,000

CMNP 187300000,00

0 165140000,00

0 178250000,00

0 134080000,00

0

CPIN 667360000,00

0 766030000,00

0 86340000,000 925560000,00

0

DLTA 17621380000,

000 11895110000,

000 316900000,00

0 236080000,00

0

DVLA 859310000,00

0 869210000,00

0 963910000,00

0 1003440000,0

00

EMTK 193570000,00

0 236080000,00

0 68280000,000 17900000,000

EPMT 188510000,00

0 201990000,00

0 205280000,00

0 124670000,00

0

FAST 76210000,000 52640000,000 86510000,000 52430000,000

GEMS 22680000,000 5030000,000 78680000,000

175520000,000

GGRM 17269850000,

000 19753730000,

000 20562590000,

000 20718910000,

000

HMSP 3079650000,0

00 6881140000,0

00 293810000,00

0 266100000,00

0

IBST 171280000,00

0 233100000,00

0 329300000,00

0 125590000,00

0

ICBP 446620000,00

0 514620000,00

0 308730000,00

0 260820000,00

0

Page 158: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

138

IMPC 365160000,00

0 158880000,00

0 212150000,00

0 9340000,000

INDF 442500000,00

0 338020000,00

0 472020000,00

0 373290000,00

0

INTP 1431820000,0

00 1183480000,0

00 1051370000,0

00 382070000,00

0

ITMG 2203610000,0

00 818600000,00

0 1554270000,0

00 2056080000,0

00

JECC 157730000,00

0 16420000,000 875810000,00

0 524060000,00

0

JSMR 206390000,00

0 213140000,00

0 243970000,00

0 273910000,00

0

KPIG 59740000,000 33120000,000

256970000,000 170000,000

KLBF 44050000,000 42760000,000 49060000,000 37960000,000

LINK 183300000,00

0 210190000,00

0 269030000,00

0 243300000,00

0

MAPI 44630000,000 22490000,000

125590000,000

149700000,000

MBAP 141130000,00

0 415210000,00

0 296840000,00

0 602910000,00

0

MERK 8101440000,0

00 6363640000,0

00 343400000,00

0 336970000,00

0

MLBI 37717510000,

000 235740000,00

0 465980000,00

0 436960000,00

0

MNCN 123420000,00

0 83050000,000 95870000,000 78580000,000

PGAS 370780000,00

0 242580000,00

0 168670000,00

0 800000,000

PJAA 146970000,00

0 181790000,00

0 81770000,000 99550000,000

PTBA 875020000,00

0 883590000,00

0 870690000,00

0 1139620000,0

00

ROTI 189680000,00

0 234800000,00

0 285030000,00

0 289330000,00

0

SCCO 665240000,00

0 772920000,00

0 1656220000,0

00 1006520000,0

00

SCMA 99420000,000

104200000,000

102650000,000 74800000,000

SGRO 180060000,00

0 130990000,00

0 233800000,00

0 117930000,00

0

SILO 54120000,000 60890000,000 66050000,000 48350000,000

STTP 94270000,000

141780000,000

133180000,000

127250000,000

SMGR 4215180000,0

00 4626270000,0

00 5154560000,0

00 5082620000,0

00

Page 159: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

139

TBIG 271340000,00

0 298110000,00

0 269020000,00

0 193560000,00

0

TCID 6383480000,0

00 8528870000,0

00 8868490000,0

00 9154490000,0

00

TGKA 175650000,00

0 200640000,00

0 217100000,00

0 168170000,00

0

TLKM 145220000,00

0 153660000,00

0 171930000,00

0 177800000,00

0

TOWR 82390000,000

289960000,000

297920000,000

189310000,000

TPIA 684990000,00

0 117440000,00

0 1226360000,0

00 242060000,00

0

TSPC 128750000,00

0 115990000,00

0 119170000,00

0 98070000,000

ULTJ 100890000,00

0 179710000,00

0 243170000,00

0 55460000,000

UNTR 1439520000,0

00 1033070000,0

00 1341030000,0

00 1984640000,0

00

UNVR 752100000,00

0 766950000,00

0 837570000,00

0 918030000,00

0

Avarage 2141791923,0

77 1398700769,2

31 1041560000,0

00 1009066153,8

46

d. Price Book Value

Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017

AKRA 284,000 389,000 306,000 324,000

AMFG 84,000 83,000 73,000 66,000

ASII 192,000 254,000 215,000 220,000

AUTO 208,000 76,000 96,000 92,000

BRAM 104,000 83,000 1,000 116,000

BSSR 374,000 201,000 245,000 271,000

CMNP 183,000 161,000 106,000 100,000

CPIN 568,000 339,000 347,000 324,000

DLTA 933,000 490,000 437,000 348,000

DVLA 197,000 150,000 184,000 195,000

EMTK 330,000 377,000 349,000 301,000

EPMT 223,000 200,000 178,000 163,000

FAST 361,000 206,000 270,000 222,000

GEMS 390,000 241,000 466,000 409,000

GGRM 366,000 278,000 327,000 404,000

Page 160: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

140

HMSP 2735,000 1366,000 1451,000 1613,000

IBST 135,000 86,000 78,000 303,000

ICBP 526,000 479,000 561,000 511,000

IMPC 342,000 408,000 416,000 421,000

INDF 145,000 105,000 155,000 143,000

INTP 396,000 344,000 223,000 329,000

ITMG 147,000 56,000 167,000 180,000

JECC 194,000 56,000 114,000 146,000

JSMR 420,000 287,000 226,000 253,000

KPIG 108,000 109,000 89,000 89,000

KLBF 930,000 566,000 601,000 616,000

LINK 517,000 332,000 404,000 370,000

MAPI 336,000 212,000 289,000 246,000

MBAP 294,000 134,000 240,000 215,000

MERK 697,000 641,000 744,000 624,000

MLBI 4867,000 2254,000 4754,000 2706,000

MNCN 414,000 277,000 257,000 190,000

PGAS 424,000 160,000 162,000 98,000

PJAA 192,000 181,000 181,000 106,000

PTBA 353,000 112,000 300,000 205,000

ROTI 776,000 539,000 597,000 539,000

SCCO 106,000 83,000 133,000 71,000

SCMA 1634,000 1328,000 980,000 776,000

SGRO 133,000 94,000 108,000 123,000

SILO 938,000 651,000 773,000 247,000

STTP 480,000 392,000 382,000 426,000

SMGR 409,000 246,000 191,000 193,000

TBIG 1060,000 1771,000 1405,000 914,000

TCID 2422,000 1771,000 2377,000 1848,000

TGKA 377,000 300,000 333,000 239,000

TLKM 357,000 335,000 423,000 399,000

TOWR 939,000 631,000 367,000 342,000

TPIA 93,000 93,000 493545,000 475,000

TSPC 315,000 182,000 194,000 166,000

ULTJ 491,000 407,000 395,000 359,000

UNTR 168,000 161,000 197,000 278,000

UNVR 4503,000 5848,000 4667,000 8244,000

Avarage 657,115 510,096 10039,981 549,192

e. Price Earning Ratio

Page 161: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

141

Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017

AKRA 2090,000 2741,000 2265,000 2622,000

AMFG 775,000 833,000 1009,000 3098,000

ASII 1556,000 1679,000 2228,000 1780,000

AUTO 2361,000 2421,000 2613,000 1801,000

BRAM 1157,000 1466,000 13,000 1142,000

BSSR 6465,000 798,000 1757,000 490,000

CMNP 1518,000 1475,000 890,000 861,000

CPIN 2714,000 2321,000 1523,000 1907,000

DLTA 2471,000 2186,000 1845,000 1458,000

DVLA 1824,000 1349,000 1073,000 955,000

EMTK 4554,000 4363,000 12741,000 39812,000

EPMT 1602,000 1485,000 1573,000 1799,000

FAST 26664,000 2185,000 2099,000 1720,000

GEMS 11024,000 29603,000 5202,000 1014,000

GGRM 2167,000 1644,000 2004,000 2232,000

HMSP 2984,000 4220,000 3679,000 4342,000

IBST 1615,000 815,000 862,000 4837,000

ICBP 2767,000 2618,000 2648,000 2734,000

IMPC 1547,000 5822,000 4488,000 8754,000

INDF 1467,000 1531,000 1611,000 1606,000

INTP 1857,000 1886,000 1351,000 4345,000

ITMG 632,000 743,000 1581,000 683,000

JECC 741,000 8222,000 323,000 673,000

JSMR 3416,000 2451,000 1804,000 2337,000

KPIG 4392,000 4257,000 1310,000 622634,000

KLBF 4327,000 3087,000 3128,000 3426,000

LINK 2670,000 1903,000 1942,000 1661,000

MAPI 5683,000 16874,000 5589,000 3106,000

MBAP 790,000 286,000 842,000 448,000

MERK 6661,000 2129,000 2464,000 1892,000

MLBI 3772,000 2169,000 2735,000 2180,000

MNCN 1985,000 2234,000 1302,000 1227,000

PGAS 1509,000 1202,000 1561,000 2187,000

PJAA 2300,000 1114,000 2132,000 959,000

PTBA 1365,000 512,000 2054,000 633,000

ROTI 3993,000 2367,000 1988,000 6077,000

SCCO 686,000 482,000 71,000 671,000

Page 162: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

142

SCMA 3472,000 2975,000 2657,000 2487,000

SGRO 958,000 1298,000 10612,000 1635,000

SILO 21872,000 16094,000 12443,000 16637,000

STTP 3054,000 2126,000 3028,000 2570,000

SMGR 1763,000 1496,000 1394,000 2916,000

TBIG 3065,000 1971,000 1804,000 1257,000

TCID 1744,000 609,000 1307,000 2009,000

TGKA 1526,000 1371,000 1607,000 1160,000

TLKM 1892,000 2021,000 2042,000 2021,000

TOWR 3653,000 1638,000 1187,000 1603,000

TPIA 4646,000 3117,000 1807710,000 2489,000

TSPC 1766,000 1509,000 1450,000 1377,000

ULTJ 3909,000 2195,000 1812,000 1751,000

UNTR 1017,000 1641,000 1901,000 1784,000

UNVR 4565,000 4824,000 4674,000 6089,000

Avarage 3557,750 3237,654 37306,308 15151,692

f. Total Asset Turn Over

Kode Perusahaan

AKRA 151,896 130,005 96,095 79,445

AMFG 94,000 85,849 67,650 48,589

ASII 85,456 75,049 69,154 69,697

AUTO 85,220 81,761 87,645 49,994

BRAM 67,375 71,228 74,410 58,732

BSSR 129,858 148,968 131,860 132,971

CMNP 24,548 24,625 29,101 20,624

CPIN 139,726 121,968 158,054 153,634

DLTA 88,639 67,369 64,699 43,652

DVLA 89,288 94,901 94,775 75,358

EMTK 32,800 36,737 36,164 27,686

EPMT 274,796 258,984 267,187 202,847

FAST 194,619 193,681 189,436 150,876

GEMS 132,225 95,542 101,766 91,223

GGRM 111,964 110,802 121,163 97,970

HMSP 229,684 185,120 179,434 132,192

IBST 12,538 12,123 12,903 9,728

Page 163: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

143

ICBP 120,523 119,504 119,252 88,164

IMPC 81,376 68,518 49,880 34,644

INDF 74,000 69,760 81,230 60,197

INTP 69,227 64,396 50,951 38,292

ITMG 148,595 134,883 113,036 86,387

JECC 140,522 122,442 128,388 96,847

JSMR 28,801 26,816 31,143 44,312

KPIG 10,168 10,239 6,685 5,761

KLBF 139,787 130,600 127,244 93,007

LINK 57,081 57,779 58,440 45,212

MAPI 136,103 135,325 132,444 105,321

MBAP 160,208 200,721 160,820 135,978

MERK 120,459 153,269 139,099 102,563

MLBI 133,950 128,344 143,440 94,068

MNCN 48,982 44,526 47,264 37,091

PGAS 54,840 47,248 42,943 47,188

PJAA 37,886 36,148 34,059 23,510

PTBA 88,293 81,293 75,680 67,807

ROTI 87,744 80,349 86,378 61,476

SCCO 223,626 199,255 152,765 86,034

SCMA 85,773 92,817 93,850 60,651

SGRO 59,310 41,118 35,003 30,951

SILO 117,465 138,772 122,598 94,956

STTP 127,659 132,544 112,528 90,368

SMGR 78,646 70,631 59,091 43,459

TBIG 15,008 15,005 1,571 11,611

TCID 124,550 111,181 115,637 88,386

TGKA 382,872 360,007 357,953 237,565

TLKM 63,662 61,665 64,769 50,918

TOWR 23,824 20,871 20,192 14,838

TPIA 127,894 73,968 91,413 80,960

TSPC 134,319 130,180 138,757 99,878

ULTJ 134,271 124,123 110,539 72,750

UNTR 88,141 79,960 71,165 78,480

UNVR 242,000 231,940 239,188 217,939

Avarage 109,850 103,671 99,940 78,323

Lampiran 4: Hasil Output Uji Asumsi Klasik

Page 164: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

144

Uji Adjusted R Square

Dependent Variable: Harga Saham`

Method: Least Squares

Date: 09/12/18 Time: 10:52

Sample: 1 208

Included observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.45E-10 1.61E-11 8.990059 0.0000

Current Ratio 0.002907 0.000672 4.326917 0.0000

Earning Per Share 2.31E-10 3.01E-11 7.684499 0.0000

Price Book Value 0.959687 0.109473 8.766426 0.0000

Price Earning Ratio 4.67E-06 9.09E-07 5.132458 0.0000 Total Asset Turn

Over 1.156432 0.139169 8.309532 0.0000

C 51.46092 0.784194 65.62272 0.0000 R-squared 0.775535 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.768834 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.555496 Akaike info criterion 3.754541

Sum squared resid 486.3333 Schwarz criterion 3.866862

Log likelihood -383.4723 Hannan-Quinn criter. 3.799958

F-statistic 115.7436 Durbin-Watson stat 1.197061

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Normalitas

Page 165: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

145

0

5

10

15

20

25

30

-3 -2 -1 0 1 2

Series: ResidualsSample 1 208Observations 208

Mean -5.54e-16Median -0.058112Maximum 2.217844Minimum -3.082673Std. Dev. 0.817125Skewness -0.060296Kurtosis 3.647590

Jarque-Bera 3.760598Probability 0.152544

Uji Heterokesdatisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.376493 Prob. F(27,180) 0.9981

Obs*R-squared 11.11866 Prob. Chi-Square(27) 0.9970

Scaled explained SS 33.88994 Prob. Chi-Square(27) 0.1693

Uji Multikolenieritas

Variance Inflation Factors

Date: 09/10/18 Time: 22:19

Sample: 1 208

Included observations: 208 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF Book Value 0.001177 271.1233 1.169138

Current Ratio 7.28E-08 3.389350 1.037823

Earning Per Share 0.001033 204.9886 1.430265

Price Book Value 2.24E-12 1.364519 1.354465

Price Earning Ratio 0.002613 81.60252 1.565887

Total Asset Turn Over 4.78E-07 3.408564 1.032714

C 0.943496 489.3279 NA

Page 166: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

146

Uji Autokoleriasi

R-squared 0.935951 Mean dependent var 63.56708

Adjusted R-squared 0.911671 S.D. dependent var 3.244052

S.E. of regression 0.964139 Akaike info criterion 2.995293

Sum squared resid 142.2233 Schwarz criterion 3.929437

Log likelihood -258.5010 Hannan-Quinn criter. 3.372852

F-statistic 38.54819 Durbin-Watson stat 2.173341

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Deskriftif

Date: 09/12/18

Time: 10:53

Sample: 1 208

Harga Saham

Book Value

Current Ratio

Earning Per Share

Price Book Value

Price Earning Ratio

Total Asset Turn Over

Mean 63.63266 3.50E+09 249.4954 1.40E+09 5.768739 14813.35 4.333343

Median 63.30640 1.42E+09 196.1250 2.42E+08 5.710422 1956.500 4.473857

Maximum 80.14174 6.78E+10 971.6900 3.77E+10 13.10937 1807710. 5.947701

Minimum 54.78596 13540000 34.55000 170000.0 0.000000 13.00000 0.451828

Std. Dev. 3.235246 7.77E+09 166.1482 4.17E+09 1.142669 132173.4 0.806215

Skewness 1.439230 5.518037 1.556131 5.327844 1.149034 12.55691 -1.229896

Kurtosis 7.226204 38.07116 5.491838 36.81595 13.29390 166.5203 5.710698

Jarque-Bera 226.6015 11715.44 137.7604 10894.54 964.1276 237203.0 116.1199

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 13235.59 7.28E+11 51895.05 2.91E+11 1199.898 3081177. 901.3353

Sum Sq. Dev. 2166.631 1.25E+22 5714283. 3.59E+21 270.2785 3.62E+12 134.5465

Observations 208 208 208 208 208 208 208

Lampiran 4: Hasil Output Uji Regresi Data Panel

Uji Common Effect

Dependent Variable: Harga Saham

Page 167: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

147

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:35

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.16E-11 2.12E-11 0.548503 0.5840

Current Ratio 2.753609 0.215695 12.76619 0.0000

Earning Per Share 1.861781 0.076422 24.36179 0.0000

Price Book Value 1.213550 0.159854 7.591619 0.0000

Price Earning Ratio 5.07E-06 1.36E-06 3.741800 0.0002

Total Asset Turn Over 1.255458 0.206038 6.093339 0.0000 R-squared 0.500588 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.488226 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 2.314443 Akaike info criterion 4.544637

Sum squared resid 1082.042 Schwarz criterion 4.640912

Log likelihood -466.6422 Hannan-Quinn criter. 4.583565

Durbin-Watson stat 0.708110

Uji Fixed Effect

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/10/18 Time: 22:32

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000

Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000

Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085

Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000

Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000

Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721

Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016

Fixed Effects (Cross)

AKRA--C 0.775775

AMFG--C 0.566136

ASII--C 1.209243

AUTO--C -1.975185

BRAM--C -1.694131

BSSR--C -2.212349

CMNP--C -1.108714

CPIN--C -1.774989

DLTA--C 0.724495

DVLA--C -1.413439

EMTK--C 0.677324

Page 168: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

148

EPMT--C -1.666376

FAST--C -1.704104

GEMS--C -0.579186

GGRM--C 1.037951

HMSP--C 2.140404

IBST--C -0.933041

ICBP--C 2.130356

IMPC--C 0.875981

INDF--C 0.925570

INTP--C 3.058207

ITMG--C 1.296706

JECC--C -1.385562

JSMR--C 0.242690

KLBF--C -1.379946

KPIG--C -2.122514

LINK--C 0.441759

MAPI--C 0.328976

MBAP--C -1.730089

MERK--C 2.977399

MLBI--C 0.914711

MNCN--C -1.400493

PGAS--C -1.219731

PJAA--C -1.723712

PTBA--C 1.674266

ROTI--C -1.685971

SCCO--C -0.842559

SCMA--C -0.007114

SGRO--C -0.783959

SILO--C 1.924617

SMGR--C 1.506994

STTP--C -0.105563

TBIG--C -0.881630

TCID--C 3.525764

TGKA--C -2.891141

TLKM--C -0.049444

TOWR--C -0.215566

TPIA--C 0.858177

TSPC--C -1.131292

ULTJ--C -0.128824

UNTR--C 2.555443

UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266

Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246

S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013

Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673

Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324

F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Random Effect

Page 169: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

149

Dependent Variable: Harga Saham

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/10/18 Time: 22:37

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 52

Total pool (balanced) observations: 208

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.49877 0.399623 151.3898 0.0000

Book Value 1.13E-10 1.56E-11 7.235500 0.0000

Current Ratio 0.003502 0.000838 4.180491 0.0000

Earning Per Share 2.58E-10 3.38E-11 7.637200 0.0000

Price Book Value 4.34E-05 8.72E-06 4.977887 0.0000

Price Earning Ratio -2.82E-06 2.26E-06 -1.251891 0.2121

Total Asset Turn Over 0.014473 0.002664 5.432546 0.0000

Random Effects (Cross)

AKRA--C 0.745100

AMFG--C 0.357766

ASII--C 1.045864

AUTO--C -1.502894

BRAM--C -1.344047

BSSR--C -1.610700

CMNP--C -0.959195

CPIN--C -1.330149

DLTA--C 0.022046

DVLA--C -1.184233

EMTK--C 0.294729

EPMT--C -1.139872

FAST--C -1.187116

GEMS--C -0.421617

GGRM--C 0.338921

HMSP--C 1.690238

IBST--C -0.793681

ICBP--C 1.774103

IMPC--C 0.678816

INDF--C 0.786582

INTP--C 2.280352

ITMG--C 1.041212

JECC--C -0.977768

JSMR--C 0.273081

KLBF--C -1.109016

KPIG--C -1.714297

LINK--C 0.437286

MAPI--C 0.396987

MBAP--C -1.297990

MERK--C 2.234934

MLBI--C 0.605904

MNCN--C -1.317067

PGAS--C -1.001273

PJAA--C -1.313981

PTBA--C 1.363836

ROTI--C -1.289056

SCCO--C -0.572686

Page 170: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

150

SCMA--C -0.029326

SGRO--C -0.564360

SILO--C 1.664324

SMGR--C 1.144886

STTP--C 0.025546

TBIG--C -0.655482

TCID--C 2.565305

TGKA--C -1.996788

TLKM--C 0.043232

TOWR--C -0.145550

TPIA--C 0.712664

TSPC--C -0.846073

ULTJ--C -0.151114

UNTR--C 2.016773

UNVR--C 1.914846 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 1.267216 0.5076

Idiosyncratic random 1.248164 0.4924 Weighted Statistics R-squared 0.668615 Mean dependent var 28.11357

Adjusted R-squared 0.658723 S.D. dependent var 2.186624

S.E. of regression 1.277402 Sum squared resid 327.9832

F-statistic 67.59089 Durbin-Watson stat 1.736325

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.676746 Mean dependent var 63.63266

Sum squared resid 700.3727 Durbin-Watson stat 0.813118

Lampiran 5: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Model Data Panel

Uji Chi Square

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.508529 (51,150) 0.0000

Cross-section Chi-square 219.506953 51 0.0000

Page 171: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

151

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 15.527321 6 0.0165

Lampiran 6: Jumlah Perusahaan Go Public 2014 – 2017

Page 172: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

152

Page 173: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

153

Page 174: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

154

Page 175: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

155

Page 176: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

156

Page 177: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

157

Page 178: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

158

Page 179: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

159

Page 180: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

160

Page 181: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

161

Page 182: CURRENT RATIO , EARNING PER SHARE PRICE BOOK VALUE , …

162