Css Epistaksis (PPT)

8/19/2019 Css Epistaksis (PPT)

1/30

EPISTAKSISPreceptor :

Nur Akbar Aroeman, dr., M.Kes., Sp. THT-KL(K

Disusun oleh :

Reni Yuditha KathrineRizky Martina

Rita Putri


2/30

Epistaksis:keluarnya darah dari dalam hidung;merupakan suatu tanda atau keluhan, bukanpenyakit

Perdarahan bisa menetes, bisa mengu!ur, bisakeluar melalui lubang hidung depan, bisa melaluinaso"aring

!e"n#s#


3/30

#erdapat dua sumber perdarahan yaitudari bagian anterior dan bagian posterior

Epistaksis anterior dapat berasal dariPleksus Kiesselba!h atau dari arteri

ethmoidal anterior

Epistakasis posterior dapat berasal dariarteri sphenopalatina dan arteri ethmoid

posterior


4/30

• $ u p l a i d a r a h ! a % u m n a s i b e r a s a l d a r i s i s t e m k a r o t i s ; a r t e r i k a r o t i s i n t e r n a & ' n t e r n a l ( a r o t i d ) r t e r y * ' ( ) + d a n k a r o t i s e k s t e r n a & E , t e r n a l ( a r o t i d ) r t e r y * E ( ) +

• ' ( ) m e l a l u i a r t e r i o " t a l m i k a m e m p e r ! a b a n g k a n a r t e r i e t h m o i d a n t e r i o r d a n p o s t e r i o r y a n g m e n d a r a h i s e p t u m d a n d i n d i n g l a t e r a l s u p e r i o r

• E ( ) m e m b e r i k a n s u p l a i d a r a h t e r b a n y a k p a d a ! a % u m n a s i m e l a l u i " a ! i a l a r t e r y d a n i n t e r n a l m a , i l l a r y a r t e r y

$asku%ar#sas#


5/30

PLEKSUS KIESSELBACH

Disebut -uga .ittle/s area Merupakan anyaman

anastomosis !abang pembuluh darah di anterior!artilaginous septum .etaknya super0!ial dan mudah!edera oleh trauma


6/30

#er-adi pada 1234 kasus 5erasal dari Kliesselba!hple us, merupakan sumber perdarahan palingsering di-umpai anak6anakEpistaksis anterior ini umumnya dapat berhenti

sendiri &spontan+ dan dapat dikendalikan dengantindakan sederhana

Ep#staks#s Anter#or


7/30

berasal dari arteri sphenopalatina dan arteriethmoid posteriorPerdarahan !enderung lebih berat dan -arangberhenti sendiri sehingga dapat menyebabkan

risiko yang lebih besar seperti terganggunya -alannapas, aspirasi darah, dan kesulitan mengontroldarah

Ep#staks#s Poster#or


8/30

.okal

• #rauma• 'n7amasi• 8eoplasma• )bnormalitas septum• 9bat6obatan• Pengaruh lingkungan

$istemik

• Kelainan darah• Kelainan kongenital• Penyakit

kardio%askuler• 'n"eki akut• De0siensi %it ( dan

K • )lkoholisme

E#'9.9 '


9/30

E%aluasi )ir, 5reathing, (ir!ulation #entukan karakteristik epistaksis

• estimasi -umlah kehilangan darah• Durasi epistaksis• 'ntermittent* !ontinuous bleeding• .okasi perdarahan

Ri ayat traumaRi ayat penyakit sebelumnya atau kelainan darahRi ayat penggunaan obat6obatanRi ayat konsumsi alkohol

Assessment


10/30

)lat6alat yang diperlukan:◦ lampu kepala◦ spe!ulum hidung◦ $u!tion &bila ada+ ◦ pinset bayonet◦ kapas, kain kassaKeadaan umum :kesadaran, perna"asan, tekanan darah, nadi,dan suhuKeadaan lokal

Pemer#ksaan "s#k


11/30

Periksa hidung menggunakan spekulum hidung

5ersihkan semua kotoran dalam hidung

obser%asi bagian dalam hidung untuk men!aritempat dan "aktor6"aktor penyebab perdarahan

masukkan kapas yang dibasahi dengan larutananestesi lokal yang -uga ditetesi larutan

epinephrine


12/30

Rinoskopi anteriorRinoskopi posteriorPengukuran tekanan darah

Rontgen $inus dan (#6s!an atau MR'Endoskopi hidung$krining terhadap koagulopatiRi ayat Penyakit

Pemer#ksaan Loka%(Pada perdara&an dun' kron#k maupunberu%an'


13/30

Menghentikan perdarahan

Men!egah komplikasi

Men!egah berulangnya epistaksis

MENAN))*LAN)I EPISTAKSIS

A!A + P INSIP *TAMA


14/30


15/30

MET !E T TTE

Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan,perdarahan dapat dihentikan dengan cara duduk dengankepala ditegakkan, kemudian cuping hidung ditekan kearah septum selama beberapa menit (metode Trotter).


16/30

Dapat di!oba dihentikan dengan menekan hidungdari luar selama


17/30

#ampon dimasukkan sebanyak >6? buah,disusun dengan teratur dan harus dapatmenekan asal perdarahan

#ampon dipertahankan selama > kali >? -am,harus dikeluarkan untuk men!egah in"eksihidung$elama > hari ini, dilakukan pemeriksaanpenun-ang untuk men!ari "aktor penyebabepistaksis5ila perdarahan belom berhenti,dipasangtampon baru


18/30


19/30

diatasi dengan pemasangan tamponposterior atau tampon 5ello!@dibuat dari kasa berukuran ± A > > !m danmempunyai A buah benang, > buah padasatu sisi dan sebuah lagi pada sisi yanglainnya

#ampon harus menutup koana &nares

posterior+

Perdara&an poster#or


20/30

Tekn#k Pemasan'an

o Memasang tampon posterior pada perdarahan <sisi

BDengan bantuan kateter karet yang dimasukkandari lubang hidung sampai nampak di oro"aring,lalu ditarik keluar dari mulut

BPada u-ung kateter,diikatkan > benang tampon5ello!@ tadi,kateter ditarik kembali melaluihidung sampai benang keluar dan dapat ditarik

B#ampon perlu didorong dengan bantuan -aritelun-uk untuk dapat meli ati palatum mole

masuk ke naso"aringB5ila masih ada perdarahan, maka dapat

ditambah tampon anterior ke dalam ka%um nasi


21/30

BKedua benang yang keluar dari hidung diikatpada sebuah gulungan kain kasa di depan naresanterior supaya tampon yang terletak dinaso"aring tetap di tempatnya

B5enang lain yang keluar dari mulut diikatkanse!ara longgar pada pipi pasienB unanya untuk menarik tampon keluar melalui

mulut setelah >6A hari Cati6hati men!abuttampon karena dapat menyebabkan laserasimukosa


22/30

o Perdarahan dari kedua sisiBDigunakan bantuan dua kateter masing6

masing melalui ka%um nasi kanan dan kiri,dan tampon posterior terpasang di tengahtengah naso"aring


23/30


24/30


25/30


26/30

#opi!al %aso!onstri!tors• 9 ymetazolind 3,3=4 &)"rin+ Diaplikasikan langsung pada membran

mukosa Dapat dikombinasikan dengan lido!ain ?4 untukmemberikan e"ek anastesi nasal dan %asokonstriksi yang lebih e"ekti"

)ntibioti! oinment• Mupiro!in oinment >4 &ba!troban nasal+ 9bat ini menghambat

pertumbuhan bakteri dengan !ara menghambat sintesis R8) danprotein

)gen kauterisasi• $il%er nitrate )gen ini akan mengkoagulasikan protein selular dan

menyingkirkan -arungan granulasi )gen ini -uga memiliki e"ekantibakterial

bat-obatan an'd#'unakan


27/30

)K'5)# PERD)R)C)8• $Y9K • )8EM')• )$P'R)$' D)R)C• ) ). '8 ).•

#E8$' # R 8• ME8'M5 .K)8 '$KEM')

9#)K, '8$ F'$'E8$'K9R98ER, '8F)RKM'9K)RD

)K'5)# P)$)8 #)MP98:• #'M5 . $'8 '$'#'$• #'M5 . 9M)• CEM9#'MP)8 M• )'R M)#) D)R)C & BLOODY

TEARS +• $EP#'KEM')• .)$ER)$' M K9$) C'D 8

&)K'5)# #)MP98 )8#ER'9R+• .)$ER)$' $ D # 5'5'R,

P).)# M M9..E, ).) 8)$'

&)K' 5)# #)MP98 5E..9(G+

Komp%#kas#


28/30

CemoptisisHarises eso"agusPerdarahan basis !ranii

!#a'nos#s /and#n'


29/30

23 4 kasus epistaksis anterior dapatberhenti sendiriPrognosis buruk pada pasien hipertensidengan*tanpa arterosklerosis denganperdarahan hebat

Pro'nos#s


30/30

#ER'M) K)$'C

Css Epistaksis (PPT)

Documents