T6 Etika Bisnis dan Profesi Seksi C (Kelompok 3) Tanggal 24 Oktober 2015 Kelompok: Cynthia Xaveria E. 2013-012- 390 Thelesia Triutomo 2013-012- 041 Agatha Gita Putuhena 2012- 012-519 Jessica Tjandra 2013-012-333 Kelvin Haryantio 2013-012-370 Elizabeth Rezka 2013-012-331 TENTANG INDONESIA Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand- brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa
CSR Unilever Indonesia dalam hubungan dengan etika bisnis dan profesi.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
T6 Etika Bisnis dan Profesi
Seksi C (Kelompok 3)
Tanggal 24 Oktober 2015
Kelompok:
Cynthia Xaveria E. 2013-012-390
Thelesia Triutomo 2013-012-041
Agatha Gita Putuhena 2012-012-519
Jessica Tjandra 2013-012-333
Kelvin Haryantio 2013-012-370
Elizabeth Rezka 2013-012-331
TENTANG INDONESIA
Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods &
Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai
di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline,
Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Saham perseroan
pertamakali ditawarkan
kepada masyarakat pada
tahun 1981 dan tercatat di
Bursa Efek Indonesia seja
11 Januari 1982. Pada
akhir tahun 2011, saham
perseroan menempati
peringkat keenam
kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Unilever memiliki dua anak perusahaan, yaitu: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),
kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk
pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan
Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk
dengan merek Domestos Nomos.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab
dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum
dalam Prinsip Bisnis Unilever. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai
tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor Unilever.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan
dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat
di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000
SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen
yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-
produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang
tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia
menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat
pilar program Unilever adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian
Berkelanjutan. Program CSR tersebut terdiri dari 4 program utama, yaitu: Cuci
Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program
Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue
Band).
1. Kampanye “Cuci Tangan pakai Sabun” (Lifebuoy)
SEJARAH
Tujuan Lifebuoy melakukan kampanye “Cuci Tangan pakai Sabun” adalah
memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah
diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa khawatir dengan
kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. Kampanye yang dimulai pada
tahun 1930-an di AS diberi judul “Mencuci Tangan Membantu Menjaga
Kesehatan”, mendorong penggunaan
sabun Lifebuoy untuk membunuh
kuman di tangan yang dapat
menyebabkan timbulnya masalah
kesehatan. Kampanye yang sama terus berlanjut hingga saat ini, dengan
program pendidikan kebersihan Lifebuoy yang terus berlangsung di negara-
negara termasuk India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Indonesia dan
Vietnam.
CSR DI LUAR INDONESIA
Lifebuoy selalu memainkan peran di masa-masa krisis, membantu mencegah
penyebaran kuman dan penyakit, seperti:
Selama Serangan kilat ke London pada tahun 1940, sabun Lifebuoy
memberikan fasilitas mencuci darurat gratis bagi penduduk kota
London. Mobil gerbong Lifebuoy dilengkapi dengan alat pancuran air
hangat, sabun dan handuk.
Setelah terjadinya tsunami di Asia pada tahun 2004, sabun batangan
Lifebuoy merupakan elemen kunci dalam paket lepas yang dibagi-
bagikan di wilayah India Selatan, Sri Lanka dan Indonesia untuk
membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi yang mewabah
setelah terjadinya bencana tersebut.
Pada tahun 2005 lebih dari 200.000 sabun batangan Lifebuoy
disumbangkan kepada UNICEF dan Komite Palang Merah
Internasional untuk membantu operasi penanggulangan akibat gempa.
Hingga saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah
mengikuti program Pendidikan Kesehatan Lifebuoy – suatu program
pendidikan kesehatan pribadi terbesar yang pernah ada di dunia.
Pada tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi “Citizen Brand” Indonesia sebagai
pengakuan atas upaya yang telah dilakukan dalam hal pendidikan pencucian
tangan.
CSR DI INDONESIA
Lifebuoy meluncurkan sebuah program global pada tahun 2011 yang targetnya
untuk mengubah perilaku
kebersihan dari 1 miliar
konsumen di seluruh dunia, yang
mempromosikan manfaat cuci
tangan dengan sabun, sehingga
membantu mengurangi infeksi
pernafasan dan diare yang adalah
dua penyakit utama penyebab
kematian pada anak-anak. Di Indonesia, perjalanan misi Lifebuoy telah
diawali di tahun 2004 dengan kampanye “Lifebuoy Berbagi Sehat”.
Kampanye ini memfasilitasi pengumpulan dana dan berhasil membangun
1000 toilet higenis di Jawa Tengah. Di tahun 2013 dan 2014, terdapat berbagai
inisiatif yang diluncurkan diantaranya: Medical Community; dan program
Adopt A Village yang bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih dan
sanitasi yang layak di NTT. Lifebuoy turut berperan aktif dalam berbagai
program Yayasan Unilever Indonesia, antara lain program: Pasar Sehat, Desa
Sehat, dan Program Nutrisi. Di akhir periode program, misi sosial Lifebuoy
untuk mempromosikan manfaat cuci tangan dengan sabun berhasil mencapai
lebih dari 1,9 juta orang di 2013 dan 6,5 juta orang di 2014 di seluruh
Indonesia.
2. Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)
Pasta gigi dan sikat gigi Pepsodent berkolaborasi bersama beberapa mitra telah
meningkatkan kesadaran dan mendorong konsumen dalam menjaga
kebersihan mulut dan kesejahteraan hidup mereka. Kebersihan mulut yang
baik akan memungkinkan mereka tampil dan merasa lebih baik.
Pepsodent senantiasa melakukan Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut ke
sekolah-sekolah.
Program ini telah
mengedukasi jutaan
anak mengenai
betapa pentingnya
menjaga kesehatan
gigi kita. Komunitas
yang dituju tidak hanya merupakan anak-anak saja, melainkan juga para
orangtuanya dengan memberikan pesan tentang kesehatan secara terus-
menerus sehingga mereka dapat menyampaikan pesan kesehatan ini kepada
anak-anaknya. Orangtua juga berperan dalam membantu membangun
kebiasaan anak dan dirinya untuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
Selain memberikan Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut ke sekolah-sekolah,
Pepsodent juga membuat program periksa gigi gratis selama satu setengah
bulan ke setiap kota. Puluhan ribu pengunjung yang telah ikut berpartisipasi
dalam program ini membuktikan bahwa program ini dapat dinyatakan sukses
dan bermanfaat. Mobil periksa gigi Pepsodent juga telah mengjangkau daerah-
daerah yang terpencil sehingga komunitas masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut juga dapat menikmati layanan yang diberikan. Dalam program
pemeriksaan gigi ini, Pepsodent telah bekerjasama dengan lembaga paling
berpengaruh di dunia kedokteran gigi yaitu FDI World Dental Federation dan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk meningkatkan kualitas
kesehatan gigi dan mulut penduduk sedunia melalui program-program yang
bermanfaat, terukur, dan berkelanjutan.
Beberapa program kesehatan mulut lainnya yang telah dilaksanakan selama
tahun 2013 dan 2014 adalah: Program Pelatihan untuk Pelatih, berkolaborasi
dengan Spektra dan Poltekkes; perayaan Hari Kesehatan Gigi Dunia di 117
kota di seluruh Indonesia; Live-Learn-Laugh, program pelatihan yang
ditujukan bagi para guru di sekolah yang dikembangkan oleh FDI dan NDA
untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah perawatan gigi dan
memampukan mereka untuk mengajarkan pentingnya kesehatan gigi kepada
anak-anak; Bulan Kesehatan Gigi Nasional, dengan menyediakan perawatan
gigi gratis bagi 40.000 pasien di 18 fakultas Kedokteran Gigi dan 20 cabang
lokal Persatuan Dokter Gigi Indonesia; dan detailing ke Dokter Gigi di 9 kota
di Indonesia. Pada tahun 2014, keseluruhan kader kesehatan gigi Unilever
terdiri dari lebih dari 1 juta orang melalui interaksi langsung.
3. Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
LATAR BELAKANG
Melalui Festival Jajanan Bango (FJB), pihak Unilever ingin mengajak
masyarakat luas untuk melestarikan aneka masakan tradisional yang sudah
dikenal luas dan dinikmati secara turun temurun di mana keberadaannya saat
ini kalah populer dengan makanan siap saji dari mancanegara. Dalam festival
kuliner inilah kita bisa memperkenalkan salah satu kekayaan budaya
Nusantara, terutama keanekaragaman makanannya. Dengan adanya kegiatan
semacam FJB, diharapkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap warisan
kuliner Nusantara kian tumbuh dan berkembang secara meluas.
FESTIVAL JAJANAN BANGO 2015
Dalam rangka
menjalani misi sosial
pelestarian warisan
kuliner Nusantara,
kecap Bango
produksi PT Unilever
Indonesia Tbk
kembali menggelar festival kuliner akbar tahunan, Festival Jajanan Bango
(FJB). Setelah sukses memanjakan lebih dari 75.000 lidah pecinta kuliner di
Yogyakarta dan Surabaya melalui ragam hidangan dari Barat hingga Timur
Nusantara akhirnya kemeriahan rangkaian FJB di tahun pelaksanaan yang ke-
10 tersebut berakhir di Jakarta.
"Tahun ini Bango memiliki misi besar untuk mendorong kecintaan dan
kebanggaan masyarakat luas terhadap ragam kekayaan warisan kuliner
Nusantara. Sebagai bagian penting dari misi tersebut, Bango menghadirkan
FJB dengan tema 'Persembahan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara' untuk
mengangkat kembali kebanggaan masyarakat Indonesia akan kekayaan ragam