Top Banner
Bab 15. Organisasi Peningkatan Kualitas dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan dalam Medicare Medicare adalah program asuransi kesehatan bagi para warga Amerika berusia lanjut, yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1966. Program tersebut dijalankan oleh Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) dalam Department of Health and Human Services di AS dan telah melaksanakan beberapa pendekatan inovatif untuk menyelenggarakan peningkatan mutu tingkat nasional. Hal itu meliputi penggunaan dan promosi pengembangan ukuran-ukuran mutu standar, pelaporan publik mengenai ukuran kualitas, dan upaya-upaya menghargai kinerja untuk memberi penghargaan kepada para dokter yang telah mengusahakan pelayanan yang lebih baik. Organisasi Peningkatan Mutu (Quality Improvement Organizations/QIO) merupakan alat utama Medicare untuk melaksanakan peningkatan mutu. Dengan kehadirannya di setiap negara bagian dan sebagian besar wilayah federal, QIO disebut sebagai “infrastruktur utama negara untuk peningkatan mutu” (Hsia, 2003). SEJARAH DAN PERAN PROGRAM QIO Sejarah program Medicare QIO mencerminkan riwayat perkembangan peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan dalam berbagai sisi (Lihat Gambar 15- 1) (IOM, 2006). Sejumlah Peer Review Organization (PRO) dibentuk oleh Medicare Utilization dan Quality Control Peer Review Program pada tahun 1982. PRO meminta Medicare untuk kontrak dengan satu organisasi di setiap negara bagian dan wilayah untuk memantau kualitas perawatan yang disediakan oleh pelaksana Medicare. Setelah kontrak pertama, Medicare melaksanakan Sistem Pembayaran Prospektif (Prospective Payment System/PPS) pada Oktober 1983, yang kemudian memperkenalkan program PRO. Program tersebut mengejar jaminan mutu dengan memberikan tanggung jawab kepada rumah sakit atau dokter menyangkut kualitas pelayanan yang buruk, menilai berdasarkan keseriusan masalah yang timbul, dan
12

cp15qualityimprovementorganizations-150303175750-conversion-gate01.pdf

Sep 29, 2015

Download

Documents

bjahboi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Bab 15. Organisasi Peningkatan Kualitas dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan

    dalam Medicare

    Medicare adalah program asuransi kesehatan bagi para warga Amerika

    berusia lanjut, yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1966. Program tersebut

    dijalankan oleh Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) dalam

    Department of Health and Human Services di AS dan telah melaksanakan beberapa

    pendekatan inovatif untuk menyelenggarakan peningkatan mutu tingkat nasional.

    Hal itu meliputi penggunaan dan promosi pengembangan ukuran-ukuran mutu

    standar, pelaporan publik mengenai ukuran kualitas, dan upaya-upaya menghargai

    kinerja untuk memberi penghargaan kepada para dokter yang telah mengusahakan

    pelayanan yang lebih baik. Organisasi Peningkatan Mutu (Quality Improvement

    Organizations/QIO) merupakan alat utama Medicare untuk melaksanakan

    peningkatan mutu. Dengan kehadirannya di setiap negara bagian dan sebagian besar

    wilayah federal, QIO disebut sebagai infrastruktur utama negara untuk peningkatan

    mutu (Hsia, 2003).

    SEJARAH DAN PERAN PROGRAM QIO

    Sejarah program Medicare QIO mencerminkan riwayat perkembangan

    peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan dalam berbagai sisi (Lihat Gambar 15-

    1) (IOM, 2006). Sejumlah Peer Review Organization (PRO) dibentuk oleh Medicare

    Utilization dan Quality Control Peer Review Program pada tahun 1982. PRO meminta

    Medicare untuk kontrak dengan satu organisasi di setiap negara bagian dan wilayah

    untuk memantau kualitas perawatan yang disediakan oleh pelaksana Medicare.

    Setelah kontrak pertama, Medicare melaksanakan Sistem Pembayaran Prospektif

    (Prospective Payment System/PPS) pada Oktober 1983, yang kemudian

    memperkenalkan program PRO. Program tersebut mengejar jaminan mutu dengan

    memberikan tanggung jawab kepada rumah sakit atau dokter menyangkut kualitas

    pelayanan yang buruk, menilai berdasarkan keseriusan masalah yang timbul, dan

  • meminta tindakan korektif yang tergantung pada nilai kasus per kasus atau jumlah

    nilai yang dikumpulkan setelah beberapa waktu.

    Healthcare Quality Improvement Program (HCQIP) dimulai pada 1992. Tahun

    1994, program tersebut menjadi kegiatan utama dengan tinjauan kasus berkurang

    hingga angka minimum dari anggaran dasar. Pada awal 1990-an juga dicetuskan

    agensi bernama Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ), yang

    mengembangkan dan menerbitkan panduan praktik berbasis fakta pada beberapa

    topik penyakit. Panduan-panduan ini menjadi dasar bagi banyak proyek peningkatan

    mutu PRO dengan memberikan norma-norma untuk membandingkan pola

    pelayanan dari provider. Mulai tahun 1996, PRO diminta untuk bekerja pada proyek

    peningkatan mutu nasional dengan ukuran-ukuran yang telah distandardisasi

    bersama proyek-proyek yang dikembangkan secara lokal. Mulai tahun 1999,

    penataan bagi QIO untuk melaksanakan peningkatan kualitas pun meluas. Perluasan

    ini dimulai dengan pengelolaan rencana-rencana perawatan oleh Medicare. Pada

    tahun 2002, PRO secara resmi berganti nama menjadi Quality Improvement

    Organization.

    Gambar 15-1 Alur Program Kualitas, Fokus dan Aktivitas Medicare

    1960-

    an

    1965Program Medicare di AS diadakan untuk menyediakan kesehatan

    yang baik bagi warga Amerika usia lanjut

    Fokus mutu: keselamatan pasien rumah sakit, akses terhadap perawatan

    Aktivitas mutu: tinjauan pemanfaatan pada tingkat rumah sakit,

    perizinan provider dan akreditasi

    1970-

    an

    1972Professional Standards Review Organizations (Organisasi Peninjau

    Standar Profesional/PSRO) disahkan

    Fokus mutu: keselamatan pasisen rumah sakit, keperluan medis akan

    perawatan

    Aktivitas mutu: komite-komite rekan peninjau dokter lokal

  • 1980-

    an

    1982Pemanfaatan dan pengendalian mutu PRO menggantikan PSRO

    Fokus mutu: pelayanan rumah sakit yang tidak tepat dan tidak perlu,

    penghematan biaya, peninjauan diperluas ke fasilitas-fasilitas panti,

    agensi-agensi pelayanan kesehatan di rumah, dan perawatan pasien luar.

    Aktivitas mutu: rekan peninjau dokter lokal

    1990-

    an

    1992Inisiatif Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan diluncurkan

    Fokus mutu: penggunaan layanan secara tepat, meningkatkan mutu

    pelayanan

    Aktivitas mutu: kerja sama dengan para penyedia untuk meningkatkan

    pelayanan dengan mengajukan panduan praktik berbasis fakta, gerakan

    menuju proyek-proyek mutu nasional menggunakan koleksi dan analisis

    data yang terstandardisasi, umpan balik data khusus provider

    2000-

    an

    2002Organisasi Peningkatan Mutu (QIO) menggantikan PRO

    Fokus mutu: penggunaan layanan secara tepat, meningkatkan mutu

    pelayanan, mengubah beberapa sistem

    Aktivitas mutu: proyek-proyek mutu nasional pada topik klinis tertentu

    dengan data yang terstandardisasi, yang dikumpulkan oleh para penyedia

    dan dimasukkan ke gudang data pusat, gerakan bantuan kepada para

    provider untuk mengembangkan kapasitas dan penguasaan peningkatan

    mutu

    2010-

    an

    Fokus mutu: mengembangkan kemampuan para penyedia dalam

    mengumpulkan dan menggunakan data ukuran kualitas untuk

    menerapkan perubahan demi meningkatkan pelayanan

    Aktivitas mutu: syarat pendampingan dan konsultasi teknis bagi para

    provider untuk membantu mereka meningkatkan pelayanan; proyek-

    proyek peningkatan kolaboratif dan lintas tatanan

    Fokus Area Klinis

  • Tujuan kontrak QIO adalah agar fokus kepada area-area dan topik-topik klinis

    mengenai populasi Medicare, pada umumnya topik-topik berbiaya tinggi dan

    berdampak besar seperti beberapa penyebab utama populasi Medicare masuk

    rumah sakit (serangan jantung, gagal jantung, pneumonia). Kriteria lain yang

    digunakan untuk menentukan topik fokus QIO meliputi jarak kinerja yang diketahui,

    kemungkinan peningkatan, dan bukti ilmiah atau konsensus ahli sehubungan dengan

    metode-metode peningkatan.

    STRUKTUR DAN OPERASI QIO

    QIO diharapkan bekerja bersama para penyedia layanan kesehatan untuk

    meningkatkan perawatan. CMS pun mengeluarkan ketentuan bagi para porvider agar

    berpartisipasi dalam Medicare.

    Ketentuan QIO

    Ketentuan internal QIO mencakup penggunaan sistem komputer

    terstandardisasi yang disediakan oleh CMS untuk mendukung pengelolaan dan

    keamanan data, peninjauan dan verifikasi keamanan data serta protokol

    kerahasiaan, juga penggunaan program pengendalian mutu internal yang

    didokumentasikan. QIO bertugas mendampingi CMS dalam kejadian darurat dan

    diharapkan berpartisipasi dalam proses perencanaan penanggulangan bencana

    negara bagian. QIO diharapkan untuk mengoordinasikan pekerjaan mereka dengan

    kelompok stakeholder di tiap negara bagian.

    Ketentuan eksternal QIO menjelaskan bahwa QIO harus berinteraksi dengan

    stakeholder lain. QIO diharapkan untuk mengadakan pendidikan dan menjangkau

    para pemberi keuntungan dan provider dan harus memenuhi persyaratan CMS saat

    membuat dan menyebarkan materi.

    Kepegawaian QIO

  • Penyusunan staf QIO tidak diatur dalam kontrak. Walau begitu, QIO dituntut

    untuk memiliki keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan

    kontrak. QIO harus mengontrak, atau memiliki staf yang mampu dalam bidang:

    pengobatan, keperawatan, pendidikan kesehatan, pengkodean, peningkatan mutu,

    epidemiologi, statistika, pencatatan medis elektronik, ilmu perilaku termasuk

    memahami faktor-faktor kemanusiaan, administrasi dan peninjauan kasus, jaringan

    teknologi informasi dan administrasi basis data, manajemen dan keamanan. QIO

    juga diharapkan memiliki ahli dari tatanan tertentu, meliputi dokter-dokter praktik,

    rumah sehat, rumah sakit, panti-panti (nursing home), Puskesmas atau klinik swasta

    (managed care), apotek dan rencana-rencana pengadaan obat resep.

    Sumber-Sumber QIO

    QIO merupakan jaringan nasional yang terhubung tidak hanya dengan tujuan-

    tujuan yang sama dan kewajiban berdasarkan kontrak, tetapi juga dalam suasana

    nyata dengan komputer dan sistem data bersama. Sistem pemrosesan data (SDPS)

    menjadi bagian dari kontrak QIO yang ditentukan oleh CMS, sehingga semua QIO

    dapat mengakses data dan memastikan standar keamanan yang tepat. Selain

    jaringan komputer bersama, QIO juga memiliki jaringan bidang ilmu yang sering

    menyelenggarakan pertemuan nasional untuk membahas permasalahan umum atau

    berbagi pengalaman pendidikan.

    Sumber lain yang tersedia bagi QIO adalah QIOSC, atau Quality Improvement

    Organization Support Centers yang bertugas mengembangkan dan membagikan

    keahlian tertentu dengan jaringan QIO. QIOSC juga berperan dalam memelihara

    Medicare Quality Improvement Community Website, yakni sebuah sumber bagi

    masyarakat yang mencakup pengaturan provider, tindakan peningkatan mutu khusus

    topik dan alat-alat yang bersangkutan, perkakas, presentasi, dan tautan menuju

    situs-situs lain yang dapat dipakai.

    Data Penggerak CQI

  • Salah satu sumber yang tersedia bagi QIO untuk CQI adalah akses menuju

    data Medicare. Rumah sakit Medicare menyatakan bahwa data dan berkas-berkas

    yang memuat klaim layanan-layanan yang ditargetkan sesuai kontrak telah tersedia.

    Selain itu, QIO dapat mengakses berkas-berkas khusus sesuai tatanan dengan data

    ukuran kualitas dikumpulkan pada tingkat individual. Berkas-berkas yang berisi data

    pengukuran mutu rumah sakit, kesehatan rumahan, dan rumah-rumah panti dapat

    dianalisis pada tingkat provider dan digunakan untuk mengembangkan umpan balik

    penyedia dan untuk menarget serta mengevaluasi tindakan pengobatan. Kemudahan

    akses data dan fokus data penggerak CQI merupakan hal yang alamiah bagi QIO.

    PERAN QIO DALAM PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN DI MEDICARE

    Perangkat dan Strategi CQI yang Digunakan QIO

    QIO diharapkan meningkatkan proses-proses dan perkembangan kesehatan.

    QIO tidak menyediakan pelayanan, oleh karena itu mereka bekerja bersama para

    praktisi pelayanan kesehatan suka rela dan para provider untuk memberikan

    perawatan. QIO juga dapat turut campur tangan dalam mempengaruhi perilaku

    konsumen. Pendekatan yang digunakan QIO dapat dibagi menjadi empat kelompok

    berdasarkan target aktivitas CQI: konsumen secara perorangan, masing-masing

    provider, kelompok provider, dan komunitas.

    Pada pendekatan tingkat konsumen perorangan, QIO dapat mengirimkan

    pengingat pelayanan kesehatan secara langsung kepada para konsumen Medicare,

    misalnya tentang flu, pneumonia atau pengecekan kanker. Ketika menarget provider

    secara individu, QIO menggunakan strategi:

    Konsultasi satu per satu untuk meninjau kebijakan yang telah dikeluarkan

    Proses-proses prosedur dan kerja untuk mengenali peluang demi

    meningkatkan penyediaan perawatan

  • Penggunaan umpan balik data spesifik kepada provider yang membandingkan

    pelayanan mereka dengan bukti ilmiah yang ada atau rekomendasi dari

    konsensus para ahli.

    Pendekatan kelompok meliputi strategi-strategi CQI mulai dari bab

    pendidikan kelompok hingga IHI Breakthrough Series Collaborative (IHI, 2003). IHI

    menggunakan Breakthrough Series Collaborative sebagai metode pembelajaran

    untuk membantu tatanan rumah sakit dan pasien luar untuk mengembangkan

    perawatan. Pada tahun 2002, CMS mengikat kontrak dengan IHI untuk menyediakan

    pelatihan bagi QIO pada pendekatan Breakthrough Series Collaborative, dan sejak

    saat itu QIO telah mengaplikasikan metode ini dan modifikasinya untuk membantu

    banyak penyedia layanan meningkatkan perawatan mereka. Pada tahun 2002 pula,

    CMS mensponsori kerja sama nasional Surgical Infection Prevention (Pencegahan

    Infeksi Akibat Operasi/ SIP Collaborative). SIP Collaborative menunjukkan sebuah

    proyek sukses dari peningkatan mutu pelayanan kesehatan oleh QIO. Rumah-rumah

    sakit memperlihatkan peningkatan dalam ukuran-ukuran yang direkomendasikan

    terkait dengan perawatan operasi yang tepat dan mengurangi jumlah infeksi akibat

    operasi (Dellinger dkk., 2005).

    Dalam pendekatan-pendekatan provider dan kelompok secara individu, QIO

    memberikan pelatihan bagi para penyedia layanan kesehatan mengenai penggunaan

    beberapa perangkat dan teknik CQI: metodologi penyandaran untuk mengurangi

    pembuangan yang tak perlu (Womack dan Jones, 2005); manajemen sumber daya

    manusia (Crew Resource Management), yaitu teknik industri penerbangan untuk

    memajukan kerja tim dan komunikasi; Team STEPPS, sebuah program pelatihan yang

    dirancang oleh AHRQ dan Departemen Keamanan AS untuk meningkatkan kerja tim

    dan komunikasi di antara para pekerja layanan kesehatan; dan survei Patient Safety

    Culture dari AHRQ yang dirancang untuk mengukur kultur organisasional pelayanan

    kesehatan untuk mendukung kualitas dan keselamatan pasien.

    CQI di Dalam Pelayanan yang Kontinu

  • QIO bersifat unik karena bekerja dengan para provider dalam pelayanan

    kesehatan secara kontinu untuk meningkatkan perawatan (Figure 15-3). QIO bekerja

    sama dengan banyak rumah sakit, kantor praktik dokter, agensi kesehatan rumah

    dan fasilitas-fasilitas panti berpredikat baik untuk meningkatkan perawatan dan

    membatasi konsekuensi negatif berbagai penyakit.

    Contoh CQI: Panti Clemson

    Panti Clemson adalah panti milik keluarga dengan 95 tempat tidur yang

    terletak di kaki bukit di Carolina Utara, yang mencoba mengurangi pengekangan

    pada penggunaan fasilitasnya. Dengan data dari semua rumah panti di negara bagian

    tersebut, QIO memberi Clemson grafik-grafik yang menggambarkan bahwa

    pengekangan pengunaannya melebihi rata-rata di negara bagian dan nasional,

    menempatkan mereka pada posisi ke-4 pengekangan penggunaan tertinggi dari

    sekian panti yang menggunakan inisiatif tersebut. Clemson melaksanakan analisis

    akar penyebab (lihat bab 3 dan

    http://process.nasa.gov/documents/RootCauseAnalysis.pdf) bersama QIO dan

    melihat beberapa peluang untuk mengurangi pengekangan. Setelah menguji proses-

    proses baru dengan siklus PDSA selama beberapa minggu, Clemson mampu

    mengurangi pengekangan dari 10% menjadi 6% hingga akhirnya mencapai targetnya

    yaitu 3%.

    EVALUASI KERJA QIO

    Dari sudut pandang organisasional, keberhasilan QIO dinilai dari kemampuan

    organisasi untuk mencapai standar kinerja yang ditentukan oleh kontrak CMS.

    Kesuksesan QIO juga dapat dievaluasi berdasarkan inisiatif pengaturan atau

    proyeknya. Dari sudut pandang kealpaan, penting untuk memandang program QIO

    pada tingkat nasional untuk menentukan apakah program tersebut telah memenuhi

    tujuannya.

    Evaluasi dengan Kontrak CMS

  • QIO bekerja dengan kontrak berdasarkan kinerja. Kontrak QIO berbasis

    negara bagian yang sudah memenuhi persyaratan kinerja diperbarui secara

    otomatis. Jika QIO gagal memenuhi persyaratan performa, maka kontraknya akan

    dipersaingkan. Kriteria evaluasi dirinci dalam kontrak dan dipublikasikan di Federal

    Register (http://www. Federalregister.gov/articles/2008/07/21/E-8-

    16757/medicare-program-evaluation-criteria-and-standards-for-quality-

    improvement-program-contracts-9th). Evaluasi kontrak QIO bersifat kompleks. Pada

    dasarnya, masa evaluasi awal fokus pada pekerjaan dan kegiatan yang mencapai

    tujuan dan periode evaluasi berikutnya berfokus pada peningkatan ukuran mutunya.

    Jumlah, jenis dan sumber data pengukuran mutu bervariasi berdasarkan wilayah

    klinisnya. Rincian lebih lanjut yang digunakan CMS tersedia di situs CMS

    (https://www.cms.gov/QualityMeasures/).

    Evaluasi Kinerja dan Strategi-Strategi yang Digunakan oleh QIO

    Mayoritas literatur hingga kini berpusat pada tatanan rumah sakit, mengkaji

    perawatan pasien-pasien yang masuk rumah sakit karena kondisi jantungnya, stroke

    dan pneumonia serta para pasien yang menjalani prosedur-prosedur operasi

    tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tindakan dari QIO terbukti

    meningkatkan perawatan kepada pasien dengan infarksi myokardial akut (Burwen

    dkk., 2003; Ellerbeck dkk., 2000; Marciniak dkk., 1998; Schade dkk., 2004; Sueta dkk.,

    2001). Dilaporkan juga bahwa tindakan QIO meningkatkan perawatan pasien

    penderita pneumonia (Chu dkk., 2003; Schadedkk., 2004); gagal jantung, stroke dan

    fibrilasi atrial (Schade dkk., 2004) ; serta prosedur operasi CABG (Holman dkk., 2001).

    Bukti kesuksesan QIO dalam tatanan kantor praktik dokter menurut laporan

    adalah meningkatkan perawatan pada diabetes melalui penggunaan pengobatan

    multimodal seperti pendidikan, lembar aliran dan diagram pengingat (Sutherland

    dkk., 2001); dengan melibatkan para provider dalam kerja sama (Daniel dkk., 2004);

    melalui umpan balik penyedia (McClellan dkk., 2003); dan melalui umpan balik

    dokter (Kiefe dkk., 2001). Meski demikian, ternyata tidak semua tindakan QIO

    bersama rumah sakit maupun praktik dokter dinilai efektif, karena pada beberapa

  • laporan tidak ditemukan perbedaan berarti antara pengelolaan bersama QIO dan

    yang tidak menerima tindakan darinya.

    Terkait dengan upaya-upaya QIO untuk meningkatkan pelayanan pada agensi

    kesehatan rumahan dan rumah panti, berdasarkan laporan, panti dan agensi

    kesehatan mengalami lebih banyak peningkatan daripada mereka yang tidak bekerja

    sama dengan QIO (Horner dkk., 2005; Rollow dkk., 2006).

    Efektivitas Program QIO

    Penilaian program QIO diselenggarakan dengan meliputi:

    Meninjau literatur tentang peningkatan mutu dan QIO

    Menganalisis data evaluasi program QIO dan tingkat pengukuran kualitas

    Mengumpulkan data asli dari QIO

    Melakukan kunjungan bersama QIO terpilih

    Mewawancarai CEO dari 20 QIO yang dipilih secara acak

    Membentuk grup fokus denga 11 CEO tambahan

    Meninjau sejumlah presentasi dan laporan data.

    Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pelayanan para penerus Medicare telah

    meningkat, namun terdapat bukti yang tidak sesuai yang menunjukkan bahwa

    program QIO menyebabkan peningkatan.

    Pada tahun 2006, diadakan penilaian lainnya terhadap program QIO

    Medicare yang memasukkan analisis tentang peningkatan diferensial berdasarkan

    pelayanan kesehatan tertentu yang bekerja dengan QIO. Kesimpulannya adalah

    bahwa hasil yang diperoleh konsisten dengan peningkatan pelayanan kesehatan

    yang dapat dihubungkan dengan pendampingan QIO.

    Synder dan Anderson (2005) juga mengkaji pertanyaan menyangkut

    efektivitas QIO dengan memeriksa kualitas data pelayanan yang disampaikan di

    rumah sakit menggunakan data dari lima negara bagian dan 15 indikator mutu. Para

    peneliti kemudian menyimpulkan bahwa peningkatan yang terlihat di rumah-rumah

  • sakit tidak berbeda berdasarkan partisipasinya pada proyek-proyek QIO. Walaupun

    begitu, penelitian ini dikritik karena hanya mencakup data dari lima negara bagian

    dan menilai peningkatan hanya setengah dari kontrak QIO (Jencks, 2005).

    Meskipun terdapat berbagai hasil yang bertentangan, laporan IOM tahun

    2006 mengungkapkan, Program QIO adalah satu-satunya infrastruktur publik yang

    setia pada peningkatan mutu dengan menyediakan sumber-sumber di setiap negara

    bagian, juga ahli sistem-sistem komunikasi elektronik untuk mentransmisikan,

    mengumpulkan, memvalidasi dan menganalisis data peningkatan mutu.

    KESIMPULAN

    Tren pelaksanaan CQI terus berlanjut dan QIO mengikutinya dengan

    perangkat-perangkat dan pencapaian baru sambil mengambil manfaat dari teknologi

    untuk mengakses sistem-sistem data yang lebih besar dan komprehensif yang

    menyebar di berbagai provider di Amerika Serikat. Akibatnya, banyak keberhasilan

    dalam meningkatkan perawatan yang diterima oleh pasien-pasien Medicare.

    Terlepas dari tujuan CMS untuk memastikan perawatan yang tepat untuk pasien

    yang tepat setiap waktu, sepertinya layanan-layanan yang disediakan QIO akan

    dibutuhkan kelak dengan beberapa alasan. Pertama, ada banyak organisasi dan

    komunitas yang tidak memiliki sumber-sumber atau keahlian untuk mengarahkan

    mutu pelayanan tanpa dukungan dari luar. Kedua, hingga kini, QIO telah

    menargetkan sejumlah kondisi dan prosedur dalam tatanan tertentu. Meskipun

    tingkat optimal perawatan telah dicapai dalam beberapa fasilitas yang ditarget oleh

    QIO, ada banyak wilayah tambahan yang memerlukan CQI yang dapat didampingi

    oleh QIO. Terakhir, teknologi-teknologi dan prosedur baru terus ditambahkan pada

    pelayanan kesehatan secara cepat, dan melalui reformasi pelayanan kesehatan,

    layanan-layanan pencegahan dan keuntungan akan segera ditambahkan pada

    program Medicare, yang dapat menjadi target QIO.

    QIO telah berevolusi bertahun-tahun dalam menyampaikan pertimbangan

    mutuberalih dari penjaminan kualitas menuju peningkatan mutu berkelanjutan.

    QIO berpotensi mengembangkan lingkup CQI, membantu membentuk pemahaman

  • kita mengenai hal-hal yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Laporan terkini dari IOM

    menyangkut QIO secara garis besar menyimpulkan bahwa QIO menyediakan

    infrastruktur nasional berharga yang dipersembahkan untuk mempromosikan

    pelayanan kesehatan berkualitas. Para pelaku CMS dan QIO perlu bekerja sama

    untuk memperkuat dan memajukan QIO sebelum seluruh potensi QIO terungkap.

    Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 15 Buku Implementing

    Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).