COVER PENERAPAN METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS III DI MI MA’ARIF NU 01 PANGEBATAN KECAMATAN KARANG LEWAS KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : EKA NURHIDAYATI NIM. 1323301065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2018
24
Embed
COVER PENERAPAN METODE BERCERITA DALAM …repository.iainpurwokerto.ac.id/4504/1/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf · Penggunaan peta konsep ... dimaksudkan untuk mencetak karakter
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
COVER
PENERAPAN METODE BERCERITA
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
KELAS III DI MI MA’ARIF NU 01 PANGEBATAN
KECAMATAN KARANG LEWAS KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
EKA NURHIDAYATI
NIM. 1323301065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2018
PENERAPAN METODE BERCERITA
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
DI MI MA’ARIF NU 01 PANGEBATAN KECAMATAN KARANG LEWAS
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Eka Nurhidayati
NIM: 1323301065
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian yang membahas tentang penerapan
metode Bercerita dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam,
Khususnya di Kelas III, dan juga kendala-kendala yang dihadapi dalam
penerapannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:
“Bagaimana penerapan metode Bercerita pada pembelajaran Sejarah kebudayaan
Islam di MI Ma’arif NU 01 Pangebatan kecamatan Karanglewas Kabupaten
Banyumas Tahun Pelajaran 2017/2018?”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
pemahaman siswa khususnya kelas III pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam di MI Ma’arif NU 01 Pangebatan kecamatan Karanglewas Kabupaten
Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan jenis penelitiannya
kualitatif.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan
wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang
terdiri atas tiga (tiga) alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Teknik ini digunakan
sebagai acuan penulisan hasil penelitian dan mempermudah dalam memahami
deskripsi yang disajikan sebagai hasil akhir dari penelitian sehingga dapat
memberikan pemahaman yang semestinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Metode Bercerita
dalam Pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam Khususnya kelas III di MI Ma’arif
NU 01 Pangebatan yang diterapkan oleh guru, yang pertama yaitu dengan
mempersiapkan kerangka peta pikiran metode bercerita terkait dengan materi
Sejarah Kebudayaan Islam yang akan diajarkan. Dalam penerapan metode
bercerita, guru tidak menerapkan secara sendiri, tetapi dikolaborasikan dengan
berbagai macam metode. Penerapan metode Bercerita dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Khususnya kelas III di MI Ma’arif NU 01 Pangebatan
mampu membangkitkan motivasi siswa, oleh karena itu siswa merasakan bahwa
dengan penggunaan metode bercerita mereka merasa memiliki keceriaan untuk
mengikuti pembelajaran. Penggunaan peta konsep pembelajaran yang diterapkan
oleh guru di MI lebih menarik dan tidak membosankan, sehingga materi
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat lebih cepat dipahami dan mudah
diingat oleh siswa.
Kata Kunci: Penerapan Metode Pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………… ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………… vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… ix
ABSTRAK …………………………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………. 1
B. Definisi Operasional ……………………………………… 4
C. Rumusan Masalah ………………………………………… 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………... 6
E. Kajian Pustaka ……………………………………………. 7
F. Sistematika Pembahasan …………………………………. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Bercerita
1. Pengertian Metode Bercerita ………………………… 11
2. Tujuan Metode Bercerita …………………………….. 13
3. Manfaat Metode Bercerita …………………………… 14
4. Aspek-aspek Bercerita ……………………………….. 16
5. Langkah-langkah Menggunakan Metode Bercerita ….. 17
B. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian Pembelajaran …………………………...... 18
2. PegertianSejarah Kebudayaan Islam ………………… 20
3. Fungsi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ….… 22
4. Ruang Lingkup Sejarah kebudayaan Islam ………….. 23
5. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam ……………. 24
6. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam ……. 24
C. Langkah-langkah Metode Bercerita ……………………… 25
D. Prosedur Pembelajaran dengan Metode Bercerita ……….. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………...…… 32
B. Lokasi Penelitian ………………………………………… 32
C. Subjek Penelitian ………………………………………… 33
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………… 34
E. Teknik Analisis Data …………………………………….. 37
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………… 39
B. Penyajian Data ………………………….……………….. 45
1. Perencanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
melalui Metode Bercerita ………………………………. 46
2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam
melalui Metode Bercerita …………………………… 47
3. Evaluasi Pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam melalui
Metode bercerita ……………………………………... 56
C. Analisis Data …………………………………………….. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………… 65
B. Saran-saran ……………………………………………… 66
C. Penutup ………………………………………………….. 67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pengembangan semua aspek pribadi manusia
indonesia seutuhnya.1
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003 Bab II Pasal 3 menjelaskan:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2
Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah proses menjadi, yakni
menjadi seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat,
watak, kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh. Pendidikan tidak
dimaksudkan untuk mencetak karakter dan kemapuan peserta didik sama
seperti gurunya. Proses pendidikan diarahkan pada proses berfungsinya
semua potensi peserta didik secara manusiawi agar mereka menjadi dirinya
sendiri yang mempunyai kemampuan dan kepribadian unggul.3
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai
oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Setiap
1
Sukintaka, Teori pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran & Masa Depan,
(Bandung: Nuansa, 2004), hlm.58 2
UU No. 20 SISDIKNAS & Peraturan Pemerintahan R.I Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Serta Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2001), hlm. 6. 3
Dedi Mulyasa, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 2
tenaga kependidikan perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan supaya
berupaya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.4
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada
itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,
melainkan perubahankelakuan.5 Pembelajaran merupakan suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling memperngaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.6
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efesien mengenai pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar.7
Dalam sistem pembelajaran, metode mengajar merupakan bagian
integral yang tidak bisa dipisahkan, komponen-komponen pengajaran terjalin
sebagai suatu sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Metode dipilih sebagai jembatan atau media trasformasi pelajaran
terhadap tujuan yang ingin dicapai.8
4 Oemar Hamalik, Kurukulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.