Top Banner
74

Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

Jul 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw
Page 2: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana dengan rahmatNya kami bisa menyelesaikan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek.

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kesehatan (Berita Negara RI tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2013 (Berita Negara RI tahun 2013 Nomor 741).

Revisi Rencana Strategis BKMM Cikampek ini merupakan Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan strategis BKMM Cikampek selama periode 5 tahunan yang sejalan dengan rencana aksi Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Menjadi rujukan untuk menilai keberhasilan pencapaian Visi dan Misi BKMM Cikampek dan Sebagai penyempurna renstra lama BKMM Cikampek. Diharapakan Revisi Renstra ini dapat menjadi acuan dalam pencapaian target pada tahun mendatang.

Kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan dokumen ini, diharapakan adanya masukan dan umpan balik yang akan berguna dalam proses perbaikan dalam pencapaian program Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek dimasa yang akan dating.

Cikampek, 30 Januari 2018

Kepala,

dr. Eko Budi Priyanto, MARS NIP. 19670718 200012 1 004

Page 3: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Kata Pengantar

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………….……….1

1.2. Tujuan Renstra ……………………………………………………………………………………….…….2

1.3. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………………….………2

1.4. Sistematika Laporan ..………………………………………………………………………………..…….3

BAB II. GAMBARAN KINERJA SAAT INI

2.1. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan Dalam Gedung……………………………………………...……4

2.2. Gambaran Kinerja Aspek Kegiatan Luar Gedung……………………………………………..…………9

2.3. Gambaran Kinerja Aspek Keuangan……………………………………………………………………...14

BAB III. ARAH & PRIORITAS STRATEGIS

3.1. Visi, Misi dan Tata Nilai…………………………………………………………………………………….…22

3..2. Aspirasi Stakeholders Inti…………………………………………………………………………………….23

3..3. Tantangan Strategis………………………………………………………………………………………..…24

3..4. Benchmarking…………………………………………………………………………………….…………...25

3. 5. Analisa SWOT…………………………………………………………………………………………………25

3. 6. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis……………………………………………………………...26

3.7. Analisa TOWS…………………………………………………………………………………..….…….……32

3.8. Rancangan Peta Strategi…………………………………………………………………..………..……….37

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA

4.1 Matriks IKU...........................................................................................................................................40

BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO

5.1. Identifikasi Risiko.................................................................................................................................53

5.2. Penilaian Tingkat Risiko......................................................................................................................54

BAB V. Proyeksi Finansial

6.1. Estimasi Pendapatan..........................................................................................................................57

6.2. Rencana Kebutuhan Anggaran...........................................................................................................57

BAB VI. PENUTUP

Page 4: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa Pembangunan

kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi

bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan

ditetapkannya UU tersebut, diharapkan dapat membawa perubahan baru yaitu paradigma kesehatan

yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai investasi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif, Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek Provinsi

Jawa Barat, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Kesehatan RI, mengemban tugas

untuk menyelenggarakan upaya kesehatan mata terutama dalam penanggulangan masalah kebutaan

melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM). Kebutaan

bukan hanya mengganggu produktivitas dan mobilitas penderitanya, tetapi juga menimbulkan dampak

sosial ekonomi bagi lingkungan, keluarga, masyarakat dan negara, lebih-lebih dalam menghadapi era

pasar bebas. Kesehatan indera penglihatan merupakan syarat penting untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat, dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, produktif, maju, mandiri,

dan sejahtera lahir batin.

Angka kebutaan di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan angka kebutaan

negara-negara di Regional Asia Tenggara, yaitu sebesar 1,5% pada tahun 1996 sesuai hasil SKRT

1996-97, bila dibandingkandengan Bangladesh 1%, India 0,7% ataupun Thailand 0,3%). Dari sekian

banyak penyebab kebutaan, penyakit katarak merupakan penyebab tertinggi, yaitu hampir 50%-nya. Di

samping itu insiden katarak masih sebesar 0,1% yang berarti hampir 240.000 orang per tahun terjadi

kasus katarak baru, sedangkan yang operasi katarak yang dilakukan hanya lebih kurang 120.000 orang

pertahun. Akibatnya, timbul backlog (penumpukan penderita) katarak yang cukup tinggi. Penumpukan

ini antara lain disebabkan oleh daya jangkau pelayanan operasi yang masih rendah, kurangnya

pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, serta ketersediaan tenaga dan fasilitas pelayanan

kesehatan mata yang masih terbatas.

Untuk mengatasi jangkauan pelayanan kesehatan mata yang terbatas, maka dibutuhkan

suatu institusi yang dapat melakukan kegiatan UKP dan UKM secara harmonis dan berkesinambungan

yang berbentuk Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM). Maka pada tahun 1991 dikeluarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan No.350a/Menkes/SK/VI/1991 tentang Struktur dan Organisasi Balai

Kesehatan Mata Masyarakat yang merubah BP Mata menjadi Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Page 5: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

2

(BKMM) dan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang Kesehatan Mata dalam lingkungan

Departemen Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ditjen Bina

Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. Pada tahun 2005 dikeluarkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI nomor 1652/Menkes/Per/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan

Mata Masyarakat. Pada bulan Januari tahun 2011 sehubungan dengan terjadinya perubahan struktur

organisasi di Kementerian Kesehatan RI, maka sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor

2353/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat, BKMM

Cikampek kini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK)..

1.2. Tujuan Rencana Strategis

Mempertimbangkan pentingnya peran resntra BKMM Cikampek, maka renstra BKMM Cikampek

Tahun 2015-2019 bertujuan untuk :

a. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan strategis BKMM Cikampek

selama periode 5 tahunan yang sejalan dengan rencana aksi Ditjen Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI.

b. Menjadi pedoman strategis bagi unit kerja dalam pola penguatan dan pengembangan mutu

kelembagaan BKMM Cikampek periode tahun 2015-2019.

c. Menjadi rujukan untuk menilai keberhasilan pencapaian Visi dan Misi BKMM Cikampek.

d. Menjadi bahan rujukan dalam membangun arah kerjasama dengan para stakeholder inti BKMM

Cikampek diperiode tahun 2015-2019.

e. Sebagai penyempurna renstra lama BKMM Cikampek.

1.3. Dasar Hukum

Sebagai dasar hukum penyusunan Perencanaan Strategis Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Cikampek mengacu pada :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian

Negara.

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementrian Kesehatan (Berita Negara RI tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2013 (Berita Negara RI tahun 2013 Nomor

741).

Page 6: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

3

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1652/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Mata Masyarakat diperbaharui dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 2353/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Mata Masyarakat.

6. Surat Edaran Direktur Jenderal BUK nomor HK.03.03/I/1032/2014 tentang Rencana Strategis

Bisnis UPT Vertikal Dirjen BUK.

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 556/Menkes/SK/VI/2002 tentang Perubahan Rumusan

Kedudukan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen Kesehatan.

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1625/Menkes/Per/XII/2005 tentang Struktur Organisasi

dan Tata Hubungan Kerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat.

1.4. Sistematika Pelaporan

Sistematika penyajian Rencana Strategi Bisnis Balai Mata Masyarakat Cikampek adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang perlunya penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra

dan sistematika penyajian Renstra

Bab II. Gambaran Umum Kinerja Saat ini

Menjelaskan tentang hasil pencapaian kegiatan dan kinerja program pelayanan kesehatan baik UKP dan

UKM yang menjadi tugas pokok dan fungsi Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

Bab III. Arah dan Prioritas Strategis

Menjelaskan tentang kaitan antara visi dan misi serta tata nilai BKMM dalam rangka mencapai tujuan

dihadapkan pilihan-pilihan kegiatan yang strategis agar hasil kinerja yang dicapai dapat dilaksanakan

secara optimal dan efisien serta efektif

Bab IV. Analisa dan Mitigasi Risiko

Menjelaskan tentang upaya dalam memperhitungkan faktor risiko yang dapat mengancam program kerja

BKMM

Bab V. Proyeksi Finansial

Menjelaskan tentang prediksi pendapatan dan rencana kebutuhan anggaran kegiatan

Bab VI. Penutup

Page 7: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

4

BAB II

GAMBARAN KINERJA SAAT INI

Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek sebagai instansi pemerintah yang berbentuk

balai, memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berupa kegiatan pelayanan dalam gedung (biasanya

bersifat UKP) maupun luar gedung (bersifat UKM). Untuk dapat melihat hasil kinerja yang berkesinambungan

maka dalam tulisan akan dikemukakan data pencapaian hasil kinerja BKMM selama kurun waktu tahun 2010 -

2013. Sedangkan data tahun 2014 masih dalam tahap pelaksanaan.

Adapun gambaran kinerja BKMM dapat diukur dengan melihat indikator kinerja yang meliputi 3

aspek yaitu :

1. Aspek Pelayanan Dalam Gedung

2. Aspek Pelayanan Luar Gedung

3. Aspek Keuangan

2.1. Aspek Pelayanan Dalam Gedung

2.1.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan

Pelayanan kesehatan di BKMM hanya dikhususkan pada pelayanan kesehatan mata dan sejak

tahun 1998 hanya melayani pelayanan rawat jalan saja. Data jumlah kunjungan pasien yang datang ke

BKMM Cikampek untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata secara rawat jalan fungsi penglihatan

dibedakan menjadi dua kategori yaitu pasien lama dan pasien baru. Pasien lama adalah pasien yang

berkunjung ke dan diperiksa di BKMM Cikampek untuk kedua kalinya atau lebih, baik yang datang

langsung maupun yang dirujuk dari puskesmas atau institusi layanan kesehatan lainnya . Sedangkan

pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali diperiksa oleh tenaga medis BKMM Cikampek. Data

kunjungan 4 tahun terakhir di BKMM Cikampek dapat dilihat dalam tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel 2.1 Jumlah Kunjungan Pasien di BKMM Cikampek

Tahun 2010 – 2015

Tahun Umum Mata Jamkesmas Askes JKN-BPJS

Jumlah

2011 1372 1445 2817

2012 1311 1236 2547

2013 8380 1813 1710 11903

2014 6736 5457 12193

2015 6061 8433 14494 Sumber : Profile BKMM Cikampek Tahun 2015

Page 8: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

5

Grafik 2.1 Jumlah kunjungan Pasien BKMM Cikampek

Tahun 2010 – 2015

Tabel dan grafik 2.1 menunjukkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan BKMM Cikampek. Pada tabel

ini dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 sampai 2015 jumlah kunjungan pasien naik walaupun tidak terlalu

signifikan. Salah satu kemungkinan penyebab adalah lokasi BKMM yang berada di tingkat kecamatan dimana

pertambahan dan mobilisasi penduduk cenderung stagnan.

2.1.2. Kunjungan Kelainan Refraksi

Dalam usahanya menanggulangi kebutaan dan gangguan penglihatan, BKMM Cikampek memberikan

pelayanan pemeriksaan refraksi yang meliputi pemeriksaan tajam penglihatan dan kelainan refraksi. Selain itu,

BKMM Cikampek juga mempunyai bengkel optik yang dapat membuat kacamata sesuai dengan kebutuhan

pasien. Di bawah ini disajikan tabel dan grafik tentang jumlah kunjungan pelayanan refraksi.

Tabel 2.2 Jumlah Kunjungan Kelainan Refraksi di BKMM Cikampek

Tahun 2010 – 2014

No Tahun Jumlah Kunjungan Pasien Jumlah Kunjungan Kelainan Refraksi

1 2010 9214 1586 2 2011 9467 207 3 2012 9564 1508 4 2013 11544 756 5 2014* 5538 623

Page 9: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

6

Grafik 2.2

Pada tabel dan grafik 2.2 dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 sampai 2013 terjadi peningkatan jumlah

kunjungan pasien dengan kelainan refraksi. Pada tahun 2006 jumlah pasien dengan kelainan refraksi mencapai

1076 orang dan terus meningkat menjadi 1586 orang pada tahun 2010. Disamping itu dapat dilihat juga adanya

peningkatan penggunaan kaca mata pada pasien dengan kelainan refraksi yang mulai sadar akan kebutuhan

untuk menggunakan kacamata dan meningkatnya kemandirian dalam membeli kacamata.

Jumlah kunjungan yang meningkat tersebut di atas dipengaruhi oleh kegiatan UKS yang

melaksanakan skrining tajam penglihatan di sekolah-sekolah dasar dan mendapatkan kelainan refraksi sebesar

12,95 % dari 695 murid sekolah yang diperiksa. Faktor lain yang mempengaruhi peningkatan jumlah kunjungan

pasien dengan kelainan refraksi adalah kegiatan penyuluhan serta kegiatan promosi dalam bidang kesehatan

mata masyarakat.

Namun demikian, jumlah pasien yang menggunakan kacamata masih sangat kecil dibandingkan

dengan jumlah pasien kelainan refraksi yang diperiksa, hal ini disebabkan sebagian besar pasien adalah pasien

ASKES dan ada yang memilih membeli kacamata di luar optik BKMM. Sedangkan BKMM belum bisa melayani

pembelian kacamata pasien ASKES dikarenakan belum adanya kerjasama pelayanan kacamata dengan pihak

ASKES. Adapun pasien lebih memilih membeli kacamata di luar BKMM, karena keterbatasan anggaran serta

spesifikasi dan aturan tata cara pengadaan barang dan jasa dalam penentuan jenis frame dan lensa kacamata.

2.1.3. Pelayanan Operasi Katarak

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

2010 2011 2012 2013 2014*Jumlah Kunjungan Pasien 9214 9467 9564 11544 5538

Jumlah KunjunganKelainan Refraksi 1586 207 1508 756 623

Jumlah Pasien Kelainan Refraksi di BKMM Cikampek Tahun 2010 – 2014

Page 10: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

7

Untuk operasi katarak dalam gedung, jenis pasiennya dapat dibedakan dari cara pembayarannya, yaitu

pasien umum yang membayar sendiri biaya operasinya, pasien Askes dan pasien Jamkesmas. Di bawah ini

diuraikan tabel dan grafiknya.

Tabel 2.3

Operasi Katarak Dalam Gedung

NO Tahun Umum Askes Jamkesmas Jumlah 1 2010 46 49 124 219 2 2011 186 87 156 429 3 2012 252 93 237 582 4 2013 359 101 205 665 5 2014 84 *BPJS 257 341

Grafik 2.3

Tabel dan grafik 2.3 menunjukkan jumlah operasi katarak pasien dalam gedung dari tahun 2010 sampai

2014 terjadi peningkatan jumlah yang cukup signifikan yaitu dari 219 menjadi 662 kasus. Peningkatan jumlah

operasi katarak dalam gedung ini mungkin karena bertambahnya dokter spesialis mata, sehingga frekuensi

pelayanan operasi katarak dalam gedung meningkat dan kemungkinan semakin meningkatnya kesadaran

masyarakat akan kesehatan mata serta peningkatan daya beli masyarakat.

2.1.4. Palayanan Laboratorium

BKMM Cikampek juga melayani pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan kesehatan mata.

Adapun pemeriksaan laboratorium yang dapat di lakukan meliputi pemeriksaan laboratorium lengkap, tes

0

50

100

150

200

250

2006 2007 2008 2009 2010UMUM 0 32 82 25 46

ASKES 30 28 39 57 49

JAMKESMAS 120 93 102 103 124

JUMLAH 150 163 224 185 219

Operasi Katarak Dalam Gedung

Page 11: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

8

kualitas dan kuantitas air mata (Schirmer Ferning), pemeriksaan gula darah, pemeriksaan parasit pada bulu

mata (Demodex), dan pemeriksaan jenis bakteri serta pemeriksaan jamur.

Tabel 2.4 Jumlah kunjungan pasien Laboratorium di BKMM Cikampek

Tahun 2010-2014

No Tahun JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM

Jumlah Pasien yang diperiksa Gula Darah

1 2010 1556 949 2 2011 2403 1262 3 2012 2510 1540

4 2013 2149 1482 5 2014* 796 700

* terhitung sampai dengan bulan Juni

Grafik 2.4

Tabel dan grafik 2.4 menunjukan terjadinya peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium sejak

tahun 2010 sampai 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya ketrampilan petugas setelah pelatihan

laboratorium pada tahun 2006 sehingga mampu meningkatkan jumlah dan jenis pemeriksaan laboratorium.

2.1.5. Pelayanan Rawat Jalan THT

Selain pelayanan indera penglihatan, sejak bulan Juni tahun 2006, BKMM Cikampek juga

melaksanakan pengembangan pelayanan kesehatan indera pendengaran. Hingga saat ini pelayanan THT

0500

10001500200025003000

2010 2011 2012 2013 2014*JUMLAH KUNJUNGAN

PASIEN LABORATORIUM 1556 2403 2510 2149 796

Jumlah Pasien yangdiperiksa Gula Darah 949 1262 1540 1482 700

Jumlah kunjungan pasien Laboratorium di BKMM CikampekTahun 2010-2014

Page 12: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

9

dilakukan oleh dokter spesialis THT yang didatangkan dari FK-UI/RSCM Jakarta sebanyak satu kali dalam

seminggu. Jumlah kunjungan pasien THT dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.5 Jumlah Kunjungan Pasien Poli THT (dalam gedung) di BKMM Cikampek

Tahun 2010 – 2014

No. Tahun Jumlah Kunjungan Pasien Pemeriksaan Tindakan

1 2010 550 550 110

2 2011 632 632 316

3 2012 539 539 219

4 2013 513 513 489

5 2014

Grafik 2.5

Pada tabel dan grafik 2.5 dapat dilihat adanya fluktuasi kunjungan pasien THT dari tahun 2010

sampai 2013 kunjungan THT meningkat karena promosi dan anggaran turun tepat waktu sehingga

pelayanan THT bisa berjalan lancar yang ditunjang dengan adanya kegiatan skrining dan UKS.

2.2 Aspek Pelayanan Luar Gedung

0

500

1000

1500

2000

2500

1 2 3 4 5Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Kunjungan Pasien 550 632 539 513

Pemeriksaan 550 632 539 513

Tindakan 110 316 219 489

Trend kunjungan Pasien Poli THT di BKMM CikampekTahun 2010 – 2014

Page 13: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

10

Salah satu aspek pelayanan kesehatan yang menjadi ciri khas Balai Kesehatan adalah kegiatan luar

gedung, dimana kegiatan ini bersifat masal dan tidak menghasilkan pendapatan (PNBP). Sehingga kegiatan

ini menjadikan balai bukan semata-mata sebagai tempat untuk mendapatkan PNBP (revenue centre) tetapi

justru membutuhkan/menghabiskan dana pemerintah (cost centre).

2.2.1. Operasi Katarak Luar Gedung

Untuk kegiatan operasi katarak luar gedung dapat dibedakan menjadi pasien yang dioperasi di puskesmas

binaan (rutin), didanai oleh APBN Pusat/Kemkes RI dan Bantuan Gubernur/Bupati. Di bawah ini diuraikan

tabel dan grafik Operasi Katarak Luar gedung.

Tabel 2.6

Operasi Katarak Luar Gedung

No Tahun Puskesmas Binaan

APBN BAN-GUB SWASTA Jumlah

1 2010 46 422 400 - 446 2 2011 50 207 319 - 576 3 2012 62 440 456 589 1485 4 2013 19 1619 65 605 2308 5 2014* 0 60 65 39 164

* terhitung sampai dengan bulan Juni

Grafik 2.6

0

500

1000

1500

2000

2500

PuskesmasBinaan

APBN BAN-GUB SWASTA Jumlah

2010 46 422 400 0 446

2011 50 207 319 0 576

2012 62 440 456 589 1485

2013 19 1619 65 605 2308

2014* 0 60 65 39 164

Operasi Katarak Luar Gedung

Page 14: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

11

Pada tabel dan grafik 2.6 ini tampak adanya peningkatan dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Peningkatan

yang cukup tajam adalah operasi katarak yang didanai APBN tahun 2012-2013. Peningkatan jumlah operasi

katarak luar gedung ini sesuai dengan meningkatnya anggaran dari APBN yang pada tahun 2013 mencapai

sebesar lebih dari Rp 3,5M. Di samping itu kerjasama dengan pihak pemda dan swasta juga meningkat.

Pada tahun 2014 anggaran operasi katarak luar gedung menurun menjadi kira-kira sepertiganya yaitu

sebesar Rp. 1,2M.

2.2.2. Kegiatan UKS Indera Penglihatan

Kegiatan UKS Indera Penglihatan merupakan kegiatan skrining kesehatan mata yang dilakukan oleh

BKMM Cikampek yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) setempat. Kegiatan tersebut

meliputi pemeriksaan tajam penglihatan, refraksi dan memberikan rekomendasi untuk pemberian kacamata

serta skrining kekurangan vitamin A pada anak sekolah dengan melakukan pemeriksaan serum retinol.

Di bawah ini ditampilkan tabel dan grafik kegiatan UKS Indera Penglihatan yang telah dilakukan oleh

BKMM Cikampek dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

Tabel 2.7

Kegiatan UKS Skrining Indera Penglihatan

* terhitung sampai dengan bulan Juni

Pada tabel 2.7 menunjukkkan kegiatan UKS yang dilakukan di beberapa SD di beberapa kabupaten yaitu

Purwakarta, Indramayu, dan Karawang. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini kelainan refraksi

pada murid SD. Adapun kabupaten yang menjadi prioritas kegiatan ini disesuaikan dengan program pelatihan

guru yang telah dilakukan oleh Seksi Kemitraan BKMM Cikampek. Sebagai hasil akhir dari kegiatan UKS

skrining indera penglihatan adalah pemberian kaca mata. Pada tabel di atas jumlah murid SD yang mendapat

kaca mata masih kurang optimal. Hal ini di pengaruhi oleh relatif mahalnya harga kacamata di mata orang tua

murid (biaya kacamata sebesar Rp 50.000,-).

2.2.3. Kegiatan UKS indera pendengaran

Kegiatan skrining kesehatan pendengaran dilakukan oleh BKMM Cikampek yang bekerja sama dengan

Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) setempat. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan tajam pendengaran

No Tahun Kabupaten Jumlah SD

Jumlah Murid

Jumlah Yang Diperiksa

Jumlah Kelainan Refraksi

Jumlah Yang Mendapat Kacamata

1 2010 Karawang 13 1103 1103 90 75 2 2011 Pwk dan subang 24 1158 1158 66 50 3 2012 SUbang 12 1167 1026 53 50 4 2013 Subang&Pwk 24 2455 2455 98 98 5 2014* Subang 12 1207 1207 32 32

Page 15: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

12

dan gangguan kesehatan telinga serta merekomendasikan untuk dilakukan tindak lanjut di BKMM

Cikampek/sarana kesehatan terdekat.

Tabel 2.8

Kegiatan UKS Skrining Indera Pendengaran

Pada tabel 2.8 ini memperlihatkan kegiatan UKS untuk deteksi dini gangguan indera

pendengaran yang dilakukan di tiga kabupaten yaitu Purwakarta, Subang, dan Karawang. Ketiga

kabupaten tersebut jaraknya tidak jauh dari BKMM Cikampek, sehingga murid yang terdeteksi

mengalami kelainan indera pendengaran bisa dirujuk dan ditindak lanjuti di BKMM Cikampek. Sebagai

hasil akhir kegiatan ini adalah jumlah murid SD yang di rujuk ke BKMM untuk mendapat pelayanan

gangguan indera pendengaran. Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah murid SD yang dideteksi OMSK

berfluktuasi dari 54 sampai 71 orang. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah SD yang dikunjungi dan jarak ke

BKMM, serta kemampuan ekonomi orang tua murid.

2.2.4. Kegiatan Kemitraan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKMM yang meliputi kegiatan-kegiatan baik medis

maupun non medis maka, ada Seksi Kemitraan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam

kegiatan yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan jejaring kemitraan dilaksanakan dalam bentuk kerjasama, promosi kesehatan,

pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan penggalangan dana untuk peningkatan pelayanan kesehatan

indera penglihatan dan pendengaran.

Kegiatan kemitraan dalam bentuk kerjasama umumnya terkait dengan instansi maupun

organisasi baik pemerintah maupun non pemerintah. Adapun kerjasama dengan instansi lain yang telah

dilaksanakan oleh BKMM Cikampek dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.9

No Tahun Kabupaten Jumlah SD

Jumlah Murid yang diperiksa

Jumlah peny. OMSK/AMSK

1 2010 Karawang 13 1103 54 2 2011 Pwk & Subang 24 1158 71 3 2012 Subang 12 1026 57 4 2013 Pwk&Subang 24 2455 103

5 2014* Pwk&Subang 24 2400 130

Page 16: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

13

Kerjasama dengan mitra potensial

No Mitra Potensial 2010 2011 2012 2013 2014 Ket 1. Dep THT FK UI 1 1 1 1 1 2. Dinkes Kab 6 22 4 3. Puskesmas Binaan 1 1 1 1 0 4. Diknas Kab 2 2 2 2 1 5. ASKES 6 6 6 6 *BPJS 10 6. Jamkesmas 6 6 6 6 *BPJS 10 7. Institusi Pendidikan

lainnya 1 1 1 4 3

8. Dinkes Provinsi 1 1 2 17 2 9. Stasion Radio 1 1 2 2 2

10. Swasta 1 2 1

2.2.5. Peningkatan Kapasitas SDM

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di puskesmas

tentang kesehatan indera penglihatan dan indera pendengaran, BKMM Cikampek melakukan pendidikan

dan pelatihan. Saat ini pendidikan dan pelatihan diberikan untuk tenaga dokter umum dan perawat

puskesmas. Selain itu BKMM juga melatih tenaga non kesehatan yaitu Guru UKS Sekolah Dasar.

Tabel 2.10 Pelatihan Dokter & Perawat Puskesmas dan

Guru UKS Tentang PGPK Dan PGPKt di Kabupaten

Pada tabel 2.10 memperlihatkan kegiatan pelatihan tenaga kesehatan dan tenaga non

kesehatan yang dilakukan oleh BKMM Cikampek. Pada 2010 Seksi Kemitraan melaksanakan kegiatan

Pelatihan bagi Dokter, Perawat dan Guru, namun dengan adanya keeterbatasan dana sejak 2011

BKMM Ciakmpek hanya melatih tenaga Perawat saja. Pada tahun 2013 BKMM Cikampek dapat melatih

sebanyak 840 Tenaga Perawat se-Indonesia Bagian Barat karena di dukung oleh anggaran APBN 2013

sebesar Rp. 3,5 Miliar.

Pada tahun 2014 ini dana untuk kegiatan pelatihan tenaga perawat hanya sebesar kira-kira

sepertiga dari tahun 2013, yaitu sebesar Rp. 1M.

No Tahun Dokter Perawat Guru UKS 1 2010 33 86 30 2 2011 0 120 0 3 2012 0 120 0 4 2013 0 840 50 5 2014 0 250 0

Page 17: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

14

2.2.6. Promosi kesehatan Kegiatan promosi kesehatan meliputi penyuluhan kader kesehatan, KIE pasien di dalam

gedung, talkshow dan radiospot, pembuatan leaftlet dan brosur kesehatan mata. Salah satu kegiatan

promosi yang dilakukan oleh BKMM cikampek adalah melakukan penyuluhan tentang kesehatan indera

penglihatan dan indera pendengaran kepada kader kesehatan. Hal ini dilakukan untuk memperluas

jangkauan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.

Tabel 2.11

Radio Spot dan Talk Show

NO Tahun Pemancar

Radio Radio Spot

(Iklan) Talk Show

Mata Talk Show

THT Lama

Kontrak 1. 2010 1 1200 x tayang 5 kali 1 kali 5 bln 2 2011 2 2400x tayang 10x 4x 10bulan 3 2012 2 2460x tayang 15x 5x 10 bulan 4 2013 2 1500x tayang 10x 3x 10 bulan 5 2014 1 1500x tayang 4x 4x 4 bulan

Pada tabel 2.11 menunjukkan kegiatan penyuluhan masyarakat melalui radiospot dan talk show

pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana. Materi

kegiatan ini meliputi upaya Penanggulangan Gangguan Indera Penglihatan dan Pendengaran. Pemancar

radio yang menyiarkan kegiatan ini adalah Pemancar Radio Lazuar FM 94.00 Cikampek, Radio Sadang –

Purwakarta, Radio Frien Fm CIkampek, Radioa Trend FM Purwakarta.

2.3 Aspek Keuangan

2.3.1. Alokasi dan Realisasi Rupiah Murni

Realiasasi pengeluaran BKMM Cikampek dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

Daftar alokasi dan realisasi rupaih murni di bawah ini :

Page 18: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

15

Tabel 2.12

Pagu dan Realisasi BKMM Cikampek

No Jenis

Pengeluaran

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

I Rupiah

Murni

1. Belanja

Pegawai 2.312.211.000 1.865.920.951 80,69 2.211.121.000 2.182.677.841 98,71 2.579.598.000 2.510.525.027 97,32 2.797.712.000 2.740.674.525 97,96 2.639.236.000 1.958.131.209 74.19

2. Belanja

Barang 2.509.293.000 2.289.469.022 91,24 3.708.148.000 3.448.002.700 92,98 5.734.146.000 5.030.272.071 87,72 12.486.102.000 10.612.716.998 85,00 7.921.215.000 2.401.257.251 30.31

3 Belanja

Modal 448.532.000 439.791.000 98,05 1.097.665.000 1.075.701.000 98,00 5.000.000.000 4.830.012.020 96,60 4.402.850.000 3.965.631.684 90,07 4.129.075.000 0 0

Jumlah I 5.270.036.000 4.625.357.194 87,77 7.016.934.000 6.706.381.541 95,57 13.313.744.000 12.370.809.118 92,92 19.686.664.000 17.419.023.207 87.97 14.689.526.000 4.359.388.460 29.68

II PNBP

1. Belanja

Pegawai 0 0 0

2. Belanja

Barang 890.000.000 777.904.920 87,40 945.863.000 945.747.800 99,99 1.327.933.000

1.103.487.94

0 83,10 1.491.014.000 1.277.508.250 85,68 3.049.215.000 475.929.000 15.61

3. Belanja

Modal 40.000.000 39.710.000 99,27 159.950.000 159.467.000 99,70 ---- ---- --- 99.910.000 --- 0 --- --- 0

Jumlah II 930.000.000 817.614.920 87,92 1.105.813.000 1.105.214.800 99,95 1.327.933.000 1.103.487.94

0 83,10 3.049.215.000 475.929.000 15.61

Jumlah I+II 6.200.036.000 5.442.972.114 87,77

Page 19: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

16

Pada tabel 2.12 menunjukkan anggaran pengeluaran BKMM Cikampek dari tahun 2010 sampai dengan

2014 yang berasal dari Rupiah Murni dan PNBP yang dirinci berdasarkan jenis pengeluaran, yaitu belanja

pegawai, belanja barang dan belanja modal.

Realisasi belanja pegawai dari anggaran Rupiah Murni dari tahun 2010 sampai 2014 pencapaiannya tidak

pernah mencapai 100%. Hal ini secara umum disebabkan pagu anggaran yang disediakan selalu melebihi

kebutuhan untuk belanja pegawai. Walaupun secara besaran jumlah realisasi belanja pegawai dari tahun ke

tahun selalu meningkat, yang dikarenakan terjadi penambahan jumlah pegawai dan kenaikan gaji pegawai.

Realisasi belanja barang dari angaran Rupiah Murni secara umum terjadi penurunan sejak tahun 2011

sampai dengan 2013, yaitu dari 92,98 % menjadi 85 % pada tahun 2013. Penurunan ini terjadi dikarenakan

kenaikan anggaran yang besar yaitu dari Rp. 3,7M pada tahun 2011 menjadi Rp. 5,7M pada 2012 dan menjadi

Rp. 12,4M pada tahun 2013, namun dengan adanya efisiensi dalam pelaksanaannya maka realisasinya tidak

dapat mencapai 100%.

Realisasi belanja barang dari anggaran PNBP pada tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami berbagai

perubahan. Pada tahun 2011 realisasinya mencapai 99,99% sedangkan pada tahun 2012 menurun mnejadi

83% dan meningkat sedikit mnejadi 85% pada tahun 2013.

Realisasi belanja modal anggaran dari PNBP mencapai target hampir 100% pada tahun 2010 dan 2012,

sedangkan pada tahun 2013 realisasi belanja modal justru tidak tercapai sama sekali dikarenakan target

pencapaian PNBP tidak tercapai.

Dibawah ini di sajikan tabel 2.13 yang merupakan kesimpulan dari alokasi dan realisasi penggunaan

total anggaran Rupiah Murni dan PNBP dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Tabel 2.13

Alokasi dan Realisasi Anggaran Rupiah murni

Tahun 2010-2014

No. Tahun Alokasi Realisasi Capaian (%) 1 2010 5.270.036.000 4.625.357.194 87,77

2 2011 7.016.934.000 6.706.381.541 95,57 3 2012 13.313.744.000 12.370.809.118 92,92 4 2013 19.686.664.000 17.419.023.207 87,9

5 2014 14.689.526.000 4.359.388.460 29.68

Tabel 2.13 menunjukkan pencapaian realisasi penggunaan anggaran Rupiah Murni dan PNBP.

Secara umum pencapaian realisasi penggunaan anggaran mulai meningkat sejak tahun 2010, yaitu dari 87,7%

meningkat menjadi 95,6% pada tahun 2011. Namun sejak tahun 2012 terjaid penurunan yaitu menjadi 93%

dan menurun lagi menjadi 88% pada tahun 2013.

Page 20: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

17

Grafik 2.13

Pada grafik 2.13 memperlihatkan besaran alokasi dan realisasi penggunaan dana Rupiah Murni dan

PNBP yang secara umum mengalami fluktuasi dari tahun 2010 sampai 2014.

2.3.2. Target, Realisasi dan Penggunaan Anggaran PNBP

Berikut ini disajikan beberapa data yang terkait dengan anggaran PNBP, yaitu realisasi pendapatan,

realisasi penggunaan, dan perbandingan antara pendapatan dan penggunaan.

Tabel 2.14

Target dan Realisasi Pendapatan PNBP

Tahun 2010-2014

NO. Tahun Target Pendapatan Realisasi Pendapatan Capaian (%)

1 2010 983.422.000 958.381.335 97.45

2 2011 1.182.277.000 1.378.768.878 116.63 3 2012 1.418.732.000 1.627.736.893 114.73 4 2013 2.000.000.000 1.670.196.206 83.51 5 2014 3.500.000.000 1.132.670.269 32.36

Tabel 2.14 memperlihatkan pencapaian antara target dan realisasi khusus untuk pendapatan

PNBP dari tahun 2010 sampai 2014. Secara umum pencapaiannya dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami

peningkatan yang signifikan bahkan pada tahun 2011 dan 2012 melebihi 100%. Namun pada tahun 2013

mengalami penurunan yang drastis sebesar 85%. Dan pada tahun 2014 ini diperkirakan tidak akan mencapai

target 100% yang di sebabkan antara lain adalah terlalu tingginya target dan penerapan BPJS.

0.00

5,000,000,000.00

10,000,000,000.00

15,000,000,000.00

20,000,000,000.00

1 2 3 4 5Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

Alokasi Rp5,270,03 Rp7,016,93 Rp13,313,7 Rp19,686,6 Rp14,689,5

Realisasi Rp4,625,35 Rp6,706,38 Rp12,370,8 Rp17,419,0 Rp4,359,38

Axis

Titl

e

Alokasi dan Realisasi Penggunaan Anggaran Rupiah murni Tahun 2010 – 2014

Page 21: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

18

Tabel 2.15

Target dan Realisasi Penggunaan PNBP

Tahun 2010-2014

NO. Tahun Target Penggunaan Realisasi Penggunaan Capaian (%)

1 2010 930.000.000 817.614.920 87.92

2 2011 1.105.767.700 1.105.214.800 99.95 3 2012 1.327.903.700 1.103.487.940 83.10 4 2013 1.590.919.400 1.277.508.250 80.30 5 2014 3.049.215.000 475.929.000 15,61

Pada tabel 2.15 menunjukkan pencapaian realisasi penggunaan PNBP dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan. Secara umum mengalami fluktuasi pencapaian dimana pada tahun 2011 mencapai

99,95% namun menurun menjadi 83% pada tahun 2012 dan menurun kembali pada tahun 2013 menjadi 80%.

Page 22: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

19

Tabel 2.17

Realisasi PNBP per Jenis Penerimaan Pada BKMM Cikampek 2010-2014

Page 23: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

20

No. Jenis Penerimaan 2010 2011 2012 2013 2014 (1) (2) (7) Sewa Rumah dinas 252.000 Sewa Kantin 600.000 1 Pendaftaran (Rawat Jalan)

a. Biaya Pendaftaran 35.780.000 36.920.000 42.645.000 51.513.000 25.732.000 a. Pelayanan dasar/poli umum 35.424.000 38.904.000 46.356.000 67.226.000 36.010.000 b. Refraksi 33.828.000 36.204.000 42.252.000 83.367.000 50.205.000 Pelayanan Spesialistik Mata Konsultasi spesialistik 42.714.000 43.608.000 50.664.000 89.262.000 55.140.000 Pemeriksaan slit lamp 54.310.000 59.280.000 70.280.000 99.535.000 50.205.000 c. Pemeriksaan tonometri Schiotz 6.480.000 8.416.000 11.688.000 10.642.000 3.890.000 Anel test 4.910.000 6.430.000 9.540.000 7.755.000 2.805.000 Pemeriksaan Funduscopy 3.990.000 4.930.000 7.490.000 7.240.000 3.555.000 Pemeriksaan Buta warna 944.000 568.000 104.000 98.000 750.000 Pelayanan Kesehatan Mata Rehabilitasi Pelayanan Kacamata 29.000.000 35.750.000 66.250.000 56.000.000 30.000.000 Pelayanan penunjang Diagnostik USG 1.800.000 3.360.000 5.160.000 5.870.000 3.500.000 b. Keratometri 1.740.000 2.470.000 3.110.000 3.505.000 1.710.000 Biometri 4.475.000 6.200.000 7.775.000 10.190.000 5.130.000 Retinometri 48.000 592.000 2.016.000 2.716.000 1.440.000 Pelayanan penunjang medis a. Pemeriksaan laboratorium : - Hb 3.560.000 4.728.000 7.176.000 5.490.000 1.850.000 CT 2.225.000 2.950.000 4.485.000 3.689.000 1.295.000 BT 2.225.000 2.950.000 4.485.000 3.991.000 1.480.000 GDS 7.500.000 9.750.000 15.540.000 16.030.000 6.550.000 Urine reduksi 2.225.000 - - Schirmer 2.140.000 2.340.000 1.190.000 960.000 480.000 Ferning 1.900.000 2.260.000 1.190.000 920.000 440.000 Demodex 315.000 150.000 495.000 330.000 Pengecatan Gram 225.000 90.000 180.000 105.000 Pengecatan Jamur 850.000 1.825.000 2.500.000 675.000 25.000

Page 24: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

21

Konsultasi gizi - - - Operasi besar 7.800.000 3.000.000 3.000.000 Operasi katarak dengan teknik ECCE 120.900.000 205.400.000 418.300.000 74.400.000 178.500.000 Operasi katarak dengan teknik Phacoemulsifikasi 3.500.000 28.000.000 42.000.000 42.000.000 17.500.000 Operasi sedang 21.150.000 25.400.000 21.650.000 43.500.000 16.000.000 Operasi Kecil 11.120.000 11.130.000 12.060.000 5.850.000 Observasi - - - - Pelayanan Pengembangan THT Pemeriksaan

THT 5.120.000 9.187.000 11.901.000 7.081.000 5.095.000

Tindakan Tindakan Ringan 5.841.000 1.302.000 1.302.000 28.0000 60.000 Tindakan Sedang 386.000 1.943.000 420.000 Tindakan Berat ASKES Sosial 158.178.000 194.279.500 290.849.000 348.389.000 83.960.039 ASKES Maskin / JAMKESMAS 334.026.335 330.892.073 417.438.783 240.521.096 525.373.149

Magang Residen 4.500.000 3.400.000 Hasil lelang aset 10.900.000

Riset 500.000 500.000 Pendapatan Jasa Instansi Th 2011 1.079.110 Jumlah 958.381.335 1.666.112.096

Tabel 2.17 di atas menunjukkan realisasi pendapatan PNBP yang berasal dari beberapa jenis penerimaan. Secara umum jumlah penerimaan PNBP meningkat pada

tahun 2010 sebesar Rp. 958.381.335 menjadi Rp. 1.666.112.096. Kenaikan ini disebabkan karena peningkatan jumlah pasien dan peningkatan pola tariff.

Page 25: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

22

BAB III

ARAH & PRIORITAS STRATEGIS

BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT CIKAMPEK

3.1. Visi , Misi dan Tata Nilai

Mengacu pada tugas pokok dan fungsi BKMM, maka BKMM Cikampek mempunyai visi yaitu “Menjadi

Pusat Pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat yang Terpercaya Di Wilayah Indonesia Bagian Barat pada

Tahun 2019”.

Sedangkan misi BKMM Cikampek adalah :

a. Memberikan pelayanan promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative kesehatan mata masyarakat secara

paripurna, bermutu serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyakarat.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan serta masyarakat untuk hidup sehat

dalam menanggulangi permasalahan fungsi indera penglihatan.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan program kesehatan mata

masyarakat.

d. Meningkatkan kerjasama dengan lintas program/lintas sector dan jejaring eksternal lainnya dalam upaya

penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan.

Motto

Sahabat Anda dalam menjaga kesehatan mata

Adapun tata nilai yang berlaku di BKMM Cikampek adalah “TERPIKAT”:

1. Terdepan dalam pelayanan

2. Profesional

3. Komitmen

4. Aman & Nyaman

5. Terpercaya

Page 26: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

23

3.2. Aspirasi Stakeholder Inti

Sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan RI yang melaksanakan kegiatan UKP dan UKM, serta diberi

wewenang untuk melaksanakan kegiatan koordinasi/bimbingan teknis di wilayah kerjanya yang meliputi 19 provinsi di

Indonesia bagian barat, maka BKMM mempunyai beberapa stakeholders.

Tabel 3.1

Analisis Aspirasi Stakeholder

No Komponen Stakeholders Inti Harapan Kekhawatiran

1 Kemenkes RI Mampu melaksanakan fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian.

Menjadi rumah sakit kelas B mendukung misi Kementerian Kesehatan dalam memberantas penyakit kebutaan.

Menjadi pusat pelayanan kesehatan rujukan mata masyarakat di wilayah Indonesia bagian Barat.

Perubahan regulasi Pemenuhan sumber

daya Keterbatasan

kewenangan pusat karena adanya otonomi daerah

2 Provinsi-provinsi binaan di wilayah kerja BKMM

Dapat bekerjasama dalam pelaksanaan program kegiatan pelayanan kesehatan mata .

Tidak mendapatkan alokasi program kegiatan kesehatan mata

3 Pemerintah Daerah Peningkatan kerjasama layanan.

Peningkatan kordinasi kepada Pemda Tingkat I dan II dalam pemberian pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat.

Persaingan dengan rumah sakit daerah

4 Puskesmas & Fasyankes Lainnya Menjadi Rumah Sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan Mata terdekat

Sebagai mitra peningkatan kompetensi SDM fasyankes.

Sistem rujukan berjenjang sehingga berdampak terhadap kemitraan dengan JKN.

Keterbatasan sarana dan prasarana.

5 Pelanggan - Internal & Eksternal Memperoleh pelayanan

paripurna Kemudahan akses informasi Perluasan pelayanan

kesehatan mata. BKMM dapat melaksanakan

kegiatan “jemput bola”

Tidak mendapatkan pelayanan yang paripurna dan terjangkau.

Tarif pelayanan yang tidak terjangkau

Tidak ada kegiatan luar gedung

Page 27: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

24

- Internal Peningkatan kesejahteraan Perlindungan hukum dalam

menjalankan profesi pelayanan kesehatan.

Kesenjangan penghargaan dan konsekuensi beban kerja semakin tinggi

Regulasi dibidang perlindungan hokum bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan masih lemah.

6 Swasta Dapat bekerjasama dalam program kegiatan pelayanan kesehatan mata

Perluasan kerjasama dibidang pelayanan kesehatan mata

Tidak bersedia bekerja sama dalam program pelayanan kesehatan mata Keterbatasan sumber daya

7 Lembaga Pendidikan Sebagai wahana pendidikan dan penelitian yang semakin lengkap

Regulasi semakin ketat Kompetensi pendidikan dan

penelitian yang semakin tinggi

8 Asuransi Kesehatan Peserta asuransi terlayani sesuai dengan pertanggungannya

Ketersediaan jenis pelayanan seperti dalam pertanggungan asuransi

Kualitas pelayanan tidak sesuai pertanggungannya

Keterbatasan sumber daya

3.3. Tantangan Strategis

Berdasarkan aspirasi stakeholder tersebut diatas, diperoleh tantangan strategis yang harus dicapai pada tahun-tahun

mendatang. Adapun tantangan strategis tersebut terdiri dari;

1. Terwujudnya Rumah Sakit Mata Cikampek sebagai rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan mata masyarakat

di wilayah Indonesia Bagian Barat

2. Terwujudnya kerjasama jejaring

3. Terwujudnya tata kelola organisasi sesuai GCG

4. Terwujudnya pelayanan kesehatan mata masyarakat paripurna

5. Terwujudnya sarana dan prasarana yang handal dan lengkap

6. Terwujudnya ICT terintegrasi

7. Terwujudnya pelayanan bersifat personality, comunity, dan hospitaity

8. Terwujudnya pusat pelatihan dan penelitian kesehatan mata masyarakat

9. Terjuwujudnya manajemen sumber daya manusia yang excelent.

Page 28: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

25

3.4. Benchmarking

Sebagai institusi berbentuk balai kesehatan, BKMM agak sedikit kesulitan dalam menemukan institusi lain

sebagai benchmarking. Hal ini disebabkan BKMM Cikampek sebagai UPT Kemenkes justru menjadi pusat rujukan

bagi BKMM di provinsi dan kab/kota.

Tabel 3.2

Benchmarking antar 1 Rumah Sakit Mata dan 1 BKMM

RSM Cicendo BKMM Makasar BKMM Cikampek

Yankes - Subspesialis 9 divisi

- Terakreditasi KARS

- Sarana dan prasarana

lengkap

- Memiliki wahana diklat

sebagai rujukan

- Memiliki kemitraan dalam

pelayanan (bengkel

kacamata, lab, farmasi)

Subspesialis 5 divisi

0

Alat Type A 100%

Type A 80%

Type B 60%

SDM SPM 41

SPM 7

SPM 4

Unggulan Pusat Mata Nasional Pusat Mata Indonesia

Bag. Timur

-

Lokasi Ibu Kota Provinsi Jawa

Barat

Ibu Kota Provinsi

Sulawesi Selatan

Kecamatan di

Kabupaten Karawang

3.5. Analisa SWOT

Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, maka perlu dilakukan analisis manajemen. Salah satu analisis

manajemen yang dianjurkan untuk dilakukan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT ini adalah suatu teknik analisis untuk

mengkaji suatu lingkungan secara keseluruhan dan merupakan langkah yang paling penting dalam memformulasikan

suatu strategi dengan melihat kekuatan dan kelemahan (internal factor) dan peluang dan ancaman (external factor).

Page 29: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

26

Tujuan analisis SWOT adalah untuk mengembangkan strategi yang memanfaatkan kekuatan dan peluang, dan

menetralisir ancaman dan kelemahan. Ringkasan tentang analisa SWOT di BKMM dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui potret gambaran bisnis yang dilakukan untuk menyusun strategi

jangka pendek maupun jangka panjang sehingga arah dan tujuan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek yang akan

dikembangkan menjadi Rumah Sakit Mata menjadi jelas. Dalam Analisis SWOT tergambar kekuatan dan kelemahan dari

faktor internal Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Analisis ini

digunakan supaya dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalisasi kelemahan dan ancaman. Untuk

itu diperlukan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh (kritikal faktor internal dan eksternal) bagi Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek yang akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Mata.

1. Faktor internal yang berpengaruh:

a. Kompetensi SDM dokter spesialis mata

b. Pelayanan spesialis mata sesuai standar Rumah Sakit Mata

c. Memiliki peralatan kedokteran mata yang memadai

d. Memiliki kompetensi pelayanan luar gedung terkait dengan bina masyarakat dan jejaring

e. Tarif kompetitif

f. Lahan yang cukup luas untuk pengembangan

g. Lokasi di jalan besar mudah diakses

h. Memiliki captive market (BPJS)

i. Tingkat kesehatan keuangan dan pendanaan investasi

j. Pemanfaatan IT terintegrasi (e health & e management) serta SIM Balai

k. Keterbatasan dana dalam diklat SDM

l. Status belum BLU dan terkareditasi sebagi Rumah Sakit Khusus Mata

m. Ketersediaan fasilitas untuk pendidikan dan penelitian

n. Keterbatasan penyediaan sarana prasarana umum dan keamanan

o. Program maintanance peralatan canggih

p. Pemasaran Balai dan bintek advokasi

2. Faktor eksternal yang berpengaruh:

a. Kebijakan stakeholder untuk pengembangan Balai

b. Sistem rujukan berjenjang dalam JKN dapat meningkatkan profesionalisme

c. Pola kemitraan dalam maupun luar negeri (CSR) untuk pengembangan pelayanan, penelitian dan pendidikan

d. Loyalitas pelanggan (pasien lama dominan)

e. Tingginya angka kebutaan dan gangguan penglihatan di Indonesia

f. Cakupan wilayah kerja luas (19 provinsi)

g. WHO telah menetapkan The Right to Sight Vision 2020 sebagai inisiatif global

Page 30: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

27

h. MEA sebagai sarana pengembangan medical tourisme terkait dengan pengembangan Jawa Barat (khususnya

Kabupaten Karawang)

i. Globalisasi sebagai sarana perpindahan SDM muncul rumah sakit pesaing yang dapat memberikan

kesejahteraan lebih

j. Rumah sakit kompetitor menjalin kemitraan dengan pasar yang sama, inovatif

k. Perkembangan advanched technology dan medical equipment diikuti dengan biaya tinggi dan tergantung supplier

l. Meningkatnya kompleksitas regulasi kesehatan, diikuti perubahan kebijakan dan dukungan terhadap penyakit

mata

m. Berkembangnya medicolegal dalam penyelesaian masalah hukum di sarana kesehatan (balai/ rumah sakit)

n. Pola pembayaran eksternal (lamanya waktu verifikasi)

o. Ketergantungan pada rujukan PPK I dan PPKII

p. Regulasi tarif rumah sakit pemerintah yang mengikat

Dari hasil pemetaan faktor internal dan eksternal Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek, didapat gambaran

matrik sebagai berikut :

Tabel 3.1

Analisis SWOT

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

KEKUATAN

1 Kompetensi SDM dokter spesialis mata 0.20 4.00 0.80

2 Pelayanan spesialis mata sesuai standar Rumah Sakit Mata 0.15 4.00 0.60

3 Memiliki peralatan kedokteran mata yang memadai 0.10 3.00 0.30

4 Memiliki kompetensi pelayanan luar gedung terkait dengan bina masyarakat dan jejaring

0.10 4.00 0.40

5 Tarif kompetitif 0.10 3.00 0.30

6 Lahan yang cukup luas untuk pengembangan 0.10 3.00 0.30

7 Lokasi di jalan besar mudah diakses 0.10 3.00 0.30

8 Memiliki captive market (BPJS) 0.15 3.00 0.45

Skor Kekuatan 1.00 3.45

KELEMAHAN

1 Tingkat kesehatan keuangan dan pendanaan investasi 0.20 4.00 0.80

2 Pemanfaatan IT terintegrasi (e health & e management) serta SIM Balai

0.15 4.00 0.60

3 Keterbatasan dana dalam diklat SDM 0.15 4.00 0.60

4 Status belum BLU dan terkareditasi sebagi Rumah Sakit Khusus Mata 0.10 4.00 0.40

5 Ketersediaan fasilitas untuk pendidikan dan penelitian 0.10 4.00 0.40

6 Keterbatasan penyediaan sarana prasarana umum dan keamanan 0.10 3.00 0.30

Page 31: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

28

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

7 Program maintanance peralatan canggih 0.10 3.00 0.30

8 Pemasaran Balai dan bintek advokasi 0.10 3.00 0.30

Skor Kelemahan 1.00 3.70

TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL -0.25

PELUANG

1 Kebijakan stakeholder untuk pengembangan Balai 0.20 4.00 0.80

2 Sistem rujukan berjenjang dalam JKN dapat meningkatkan profesionalisme

0.10 4.00 0.40

3 Pola kemitraan dalam maupun luar negeri (CSR) untuk pengembangan pelayanan, penelitian dan pendidikan

0.10 4.00 0.40

4 Loyalitas pelanggan (pasien lama dominan) 0.125 4.00 0.50

5 Tingginya angka kebutaan dan gangguan penglihatan di Indonesia 0.15 4.00 0.60

6 Cakupan wilayah kerja luas (19 provinsi) 0.125 4.00 0.50

7 WHO telah menetapkan The Right to Sight Vision 2020 sebagai inisiatif global

0.10 3.00 0.30

8 MEA sebagai sarana pengembangan medical tourisme terkait dengan pengembangan Jawa Barat (khususnya Kabupaten Karawang)

0.10 3.00 0.30

Skor Peluang 1.00 3.80

TANTANGAN

1 Globalisasi sebagai sarana perpindahan SDM muncul rumah sakit pesaing yang dapat memberikan kesejahteraan lebih

0.10 3.00 0.30

2 Rumah sakit kompetitor menjalin kemitraan dengan pasar yang sama, inovatif

0.10 3.00 0.30

3 Perkembangan advanched technology dan medical equipment diikuti dengan biaya tinggi dan tergantung supplier

0.10 3.00 0.30

4 Meningkatnya kompleksitas regulasi kesehatan, diikuti perubahan kebijakan dan dukungan terhadap penyakit mata

0.20 4.00 0.80

5 Berkembangnya medicolegal dalam penyelesaian masalah hukum di sarana kesehatan (balai/ rumah sakit)

0.20 3.00 0.60

6 Pola pembayaran eksternal (lamanya waktu verifikasi) 0.10 3.00 0.30

7 Ketergantungan pada rujukan PPK I dan PPKII 0.10 3.00 0.30

8 Regulasi tarif rumah sakit pemerintah yang mengikat 0.10 3.00 0.30

Skor Ancaman 1.00 3.20

TOTAL SKOR FAKTOR EKSTERNAL 0.60

Melihat hasil matriks di atas, skor kekuatan yang dimiliki Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek sebesar 3,45

dengan kelemahan sebesar 3,70 sehingga diperoleh skor faktor internal sebesar -0,25. Untuk faktor eksternal

dipengaruhi oleh peluang dan tantangan. Peluang yang dimiliki oleh Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

sebesar 3,80 dan tantangan 3,20 sehingga diperoleh faktor eksternal sebesar 0,60.

Page 32: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

29

Gambar 3.1

Posisi Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

berdasarkan Analisis SWOT

Dari hasil analisis tersebut, Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek berada di kuadran III yang berimplikasi

perlunya memperbaiki kinerja dan mengubah strategi. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek memiliki beberapa

kelemahan internal namun berpeluang besar untuk maju. Dalam hal ini, skor nilai kelemahan Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek masih lebih besar dibandingkan dengan skor nilai kekuatan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa

strategi Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek perlu untuk memfokuskan pada penguatan mutu kelembagaan,

mengubah kelemahan menjadi peluang sebagai arah strategis yang ditekankan dalam mewujudkan visinya.Kemudian

apabila dilihat dari sisi eksternal, nilai kesempatan atau peluang Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek lebih

besar dibandingkan dengan nilai tantangannya. Hal tersebut membuat strategi yang dapat ditempuh ialah dengan

menggapai peluang sekaligus untuk penguatan mutu kelembagaan.

1. STRATEGI SO : Memanfaatkan kekuatan untuk merebut peluang

a. Dengan dukungan stake holder mengembangkan Balai menjadi Rumah Sakit Mata;

b. Melalui kebijakan dan aturanstakeholder membina fungsi rujukan vertikal dan horisonta dengan kompetensi

pelayanan spesialis matal;

PELUANG

AGRESIF

Kuadran I

TURN AROUND

Kuadran III

-0,25 ; 0,60 KELEMAHAN

KEKUATAN

Kuadran IV

DEFENSIF

Kuadran II

DIVERSIFIKASI

ANCAMAN

Page 33: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

30

c. Melakukan penetrasi pasar melalui kegiatan luar gedung untukmembina jejaring dengan PPK 1, klinik dan

bidan praktek serta rumah sakit-rumah sakit lain (PPK II) di Kabupaten Karawang dan Jawa Barat, membina

pelanggan yang loyal;

d. Dengan dukungan stakeholder, melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk pengembangan

ilmu terkait pelayanan unggulan maupun pemenuhan tenaga SDM untuk pelayanan dan investasi;

e. Melakukan lobby dengan stakeholder untuk pemanfaatan event nasional& internasional dalam promosi balai/

rumah sakit mata baru terkait kemitraan global dalam tema The right to Sight Vision 2020;

f. Kemitraan dengan perusahaan untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat;

g. Bekerja sama dengan Pemda melakukan penelitian aplikatif yang bermanfaat bagi pengembangan wilayah

daerah dan kearifan lokal budaya Karawang Jawa Barat terkait MEA.;

h. Road show ke daerah-daerah di Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya dalam wilayah

cakupan untuk meningkatkan utilisasi alat canggih dan pelayanan khusus mata dengan tarif kompetitif;

i. Membangun komitmen melalui budaya kerja dan sistem reward punishment selain dalam pelayanan juga

dalam pendidikan dan penilitian melibatkan seluruh tenaga profesional;

j. Kasus-kasus rujukan sulit BPJS dapat dikembangkan dalam meningkatkan profesionalisme.

2. STRATEGI WO : Meminimalkan kelemahan, memanfaatkan peluang

a. Keunggulan sebagai Rumah Sakit Rujukan Mata dimanfaatkan untuk menarik investor dalam pembiayaan

peralatan;

b. Memanfaatkan dukungan stakeholder untuk pengaturan perijinan tenaga medis dan regulasi kerjasama untuk

mengatasi kelangkaan tenaga medik spesialis mata dan spesialis lainnya;

c. Pembenahan sistem informasi dan teknologi dalam pengamanan pelaksanaan Rekam Medik dan Sistem

Informasi Rumah Sakit untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian terkait masalah medicolegal;

d. Bekerjasama dengan rumah sakit mitra kompetitoruntuk pemanfaatan peralatan dan rujukan serta penelitian

dan pengembangan SDM;

e. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan dalam maintanance peralatan canggih;

f. Berupaya membangun komitmen SDM dan keunggulan komparatif dalam pelayanan IGD Terpadu sebagai

Rumah Sakit KhususMata;

g. Melakukan pembenahan Balai menjadi rumah sakit dan memanfaatkan lahan secara optimal dengan

penataan ulang dan penggunaan sumber energi menuju green hospital.

3. STRATEGI ST : Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman

a. Dalam perubahan status meningkatkan pelaporan keuangan dengan model acrual basis dibantu dengan SIM

RS yang memadai, melakukan efisisensi dan cost contaiment;

Page 34: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

31

b. Mempersiapkan hospital bylaw RS dan melengkapai SOP serta monev berkesinambungan untuk mencegah

terjadinya masalah tuntutan hukum pasien

c. Dengan dukungan stake holder melakukan kerjasama konstruktif dengan mitra rumah sakit dan perusahaan/

institusi pendidikan lain dalam pengadaan peralatan &investasi dan diklat SDM;

d. Mengupayakan stakeholder mendukung sistem pentarifan di balai/ rumah sakit dan jasa medik yang

kompetitif agar SDM loyal;

e. Berupaya untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada

sehingga dapat mengantisipasi perubahannya dengan seksama;

f. Gedung yang lengkap dan modern Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek yang akan dikembangkan

menjadi Rumah Sakit Mata juga dapat digunakan untuk kongres dan konferensi di bidang kedokteran untuk

membina jejaring dengan Puskesmas/ rumah sakit/ sarana kesehatan lain dan meningkatkan IPTEK SDM;

g. Penilaian mutu (akreditasi) sebagai jaminan pelayanan bagi mitra instansi dan PPK I atau rumah sakit lain

dalam hal rujukan;

h. Mengadakan pelatihan/ lokakarya bersama dengan mitra dalam bidang verifikasi tagihan dan pengelolaan

piutang;

i. Memfasilitasi rujukan bagi PPK I dan PPK II (RSU) dengan memanfaatkan kelengkapan alat dan fasilitas

yang dimiliki.

4. STRATEGI WT : Meminimalkan kelemahan, menghindari ancaman

a. Memanfaatkan kompetensi tenaga profesional untuk membina jejaring dan mengadakan pelatihan dan

mengirim tenaga ahlidokter mata sebagai upaya pemasaran dan bintek advokasi;

b. Mengadakan pelatihan dan lokakarya bidang hukum kedokteran dengan sarana kesehatanrujukan dan mitra

instansi;

c. Mengadakan kerjasama dengan lembaga asing (rumah sakit maupun lembaga pendidikan) dalam rangka

transfer knowledge dan skill;

d. Menerapkan sistem reward punish secara konsisten bagi karyawan, perawat dan dokter, menerapkan GCG,

serta melakukan pembinaan jenjang karier, diklatbang sehingga karyawan menjadi loyal tidak berpindah;

e. Memanfaatkan SIM RS sebagai sarana untuk melengkapi Rekam Medik, pembuatan SOP yang memiliki

status hukum yang kuat;

f. Membuat jaringan sistem informasi dengan mitra untuk kemudahan penagihan dan verifikasi data.

g. Melakukan kerjasama dalam maintanace peralatan dan membina tenaga elektrik medik sebagai tenaga tetap

maintanance

h. Mengupayakan rumah sakit segera mampu memenuhi persyaratan untuk menjadi BLU

i. Melakukan penetrasi pasar pada area cakupan (19 propinsi) dan pasar eksternal.

Page 35: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

32

Analisis Matriks TOWS

Matriks TOWS digunakan untuk mendapatkan strategi alternatif dengan menggabungkan faktor-faktor internal dan

eksternal secara bersama.Kekuatan dan kelemahan internal dirangkum dalam aksis horizontal dengan

menggunakan nilai hasil perkalian bobot dengan rating kelompok kekuatan dan kelemahan dalam matriks IFE.

Peluang dan ancaman eksternal dirangkum dalam aksis vertikal dengan menggunakan nilai dari hasil pekalian

bobot dengan rating untuk peluang dan ancaman dalam matriks EFE. Hasil analisis Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek diperoleh Matriks TOWS sebagai berikut :

Gambar 3.2

TOWS Matriks Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek berada di kuadran 2 Internal Fix-it Quadrant (Perbaikan Internal),

dimana manajemen harus meminimalkan kelemahan internal dan memaksimalkan peluang eksternal.

Adapun implementasi TOWS untuk meraih peluang eksternal adalah sebagai berikut :

Kebijakan stakeholder untuk pengembangan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek menjadi Rumah

Sakit Mata;

Sistem rujukan berjenjang sebagai sarana meningkatkan ilmu pengetahuan dan profesionalisme;

Pola kemitraan dalam maupun luar negeri untuk pengembangan pelayanan/unggulan, penelitian dan

pendidikan dan pengabdian masyarakat;

Loyalitas pelanggan;

Perkembangan pendidikan dokter layanan primer;

Adanya JKN-BPJS pasien membanjir ke rumah sakit pemerintah, kesadaran masyarakat akan kesehatan mata

tinggi;

MEA sebagai sarana pengembangan medical tourisme terkait dengan pengembangan Jawa Barat;

Page 36: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

33

Transisi demografi dan epidemologi penyakit (degeneratif) mendukung pelayanan rumah sakit khusus mata.

Adapun implementasi TOWS untuk mengatasi kelemahan internal adalah sebagai berikut :

Kerjasama dengan fihak ketiga dalam pendanaan dan investasi dan pendidikan

Pemanfaatan IT terintegrasi (e health dan e management) serta SIM rumah sakit dan;

Optimalisasi budaya kerja organisasi (SOPdan reward punishment);

Publikasi rumah sakit baru beserta peralatannya dan karya penelitian;

Ketersediaan fasilitas untuk pendidikan dan penelitian;

Utilitas penggunaan peralatan medik teknologi mutakhir dan efisiensi sumber daya;

Kelengkapan sarana umum dan fasilitas rumah sakit;

Maintananceperalatan serta fasilitas dan standarisasi;

Pemenuhan tenaga dokter subspesialis.

Melakukan penetrasi pasar dan bintek & advokasi

Analisis Matriks IE

Dalam penentuan strategi, selain dengan Matriks TOWS juga menggunakan Matriks IE. Matriks IE bermanfaat

untuk memposisikan suatu SBU rumah sakit/ balai ke dalam matriks yang terdiri dari 9 (sembilan) sel dengan

memperhatikan nilai total EFE dan IFE.

Tabel 3.2

IFE Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

KEKUATAN

1 Kompetensi SDM dokter spesialis mata 0.10 4.00 0.40

2 Pelayanan spesialis mata sesuai standar rumah sakit mata 0.075 4.00 0.30

3 Memiliki peralatan kedokteran mata yang memadai 0.05 3.00 0.15

4 Memiliki kompetensi pelayanan luar gedung terkait dengan bina masyarakat dan jejaring

0.05 4.00 0.20

5 Tarif kompetitif 0.05 3.00 0.15

6 Lahan yang cukup luas untuk pengembangan 0.05 3.00 0.15

7 Lokasi di jalan besar mudah diakses 0.05 3.00 0.15

8 Memiliki captive market (BPJS) 0.075 3.00 0.23

KELEMAHAN

Page 37: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

34

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

1 Tingkat kesehatan keuangan dan pendanaan investasi 0.10 4.00 0.40

2 Pemanfaatan IT terintegrasi (e health & e management) serta SIM Balai

0.08 4.00 0.30

3 Keterbatasan dana dalam diklat SDM 0.08 4.00 0.30

4 Status belum BLU dan terkareditasi sebagi Rumah Sakit Khusus Mata 0.05 4.00 0.20

5 Ketersediaan fasilitas untuk pendidikan dan penelitian 0.05 4.00 0.20

6 Keterbatasan penyediaan sarana prasarana umum dan keamanan 0.05 3.00 0.15

7 Program maintanance peralatan canggih 0.05 3.00 0.15

8 Pemasaran Balai dan bintek advokasi 0.05 3.00 0.15

TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL 1.00 3.58

Tabel 3.3

EFE Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

PELUANG

1 Kebijakan stakeholder untuk pengembangan Balai 0.10 4.00 0.40

2 Sistem rujukan berjenjang dalam JKN dapat meningkatkan profesionalisme

0.05 4.00 0.20

3 Pola kemitraan dalam maupun luar negeri (CSR) untuk pengembangan pelayanan, penelitian dan pendidikan

0.05 4.00 0.20

4 Loyalitas pelanggan (pasien lama dominan) 0.063 4.00 0.25

5 Tingginya angka kebutaan dan gangguan penglihatan di Indonesia 0.08 4.00 0.30

6 Cakupan wilayah kerja luas (19 provinsi) 0.063 4.00 0.25

7 WHO telah menetapkan The Right to Sight Vision 2020 sebagai inisiatif global

0.05 3.00 0.15

8 MEA sebagai sarana pengembangan medical tourisme terkait dengan pengembangan Jawa Barat (khususnya Kabupaten Karawang)

0.05 3.00 0.15

ANCAMAN

1 Globalisasi sebagai sarana perpindahan SDM muncul rumah sakit pesaing yang dapat memberikan kesejahteraan lebih

0.05 3.00 0.15

2 Rumah sakit kompetitor menjalin kemitraan dengan pasar yang sama, inovatif

0.05 3.00 0.15

3 Perkembangan advanched technology dan medical equipment diikuti dengan biaya tinggi dan tergantung supplier

0.05 3.00 0.15

Page 38: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

35

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

4 Meningkatnya kompleksitas regulasi kesehatan, diikuti perubahan kebijakan dan dukungan terhadap penyakit mata

0.10 4.00 0.40

5 Berkembangnya medicolegal dalam penyelesaian masalah hukum di sarana kesehatan (balai/rumah sakit)

0.10 3.00 0.30

6 Pola pembayaran eksternal (lamanya waktu verifikasi) 0.05 3.00 0.15

7 Ketergantungan pada rujukan PPK I dan PPKII 0.05 3.00 0.15

8 Regulasi tarif rumah sakit pemerintah yang mengikat 0.05 3.00 0.15

TOTAL SKOR FAKTOR EKSTERNAL 1.00 3.50

Gambar 3.3

IE Matrix Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

Dari hasil pengolahan data diatas, Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek menempati sel I dimana Balai

Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek berada dalam posisi Grow dan Build.

Sel I menunjukkan strategi yang harus dipilih adalah :

a. Strategi Intensif :

Market Penetration;

Market Development;

I II III

VI V IV

VII VIII IX

Kuat 3,0-4,0

Rata-rata 2,0-2,99

Lemah 1,0-1,99

Tinggi 3,0-4,0

Sedang 2,0-2,99

Rendah 1,0-1,99

TOTAL NILAI EFE

TOTAL NILAI IFE

1,0

2,0

3,0

4,0

3,0

2,0

1,0

Page 39: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

36

Product Development.

b. Strategi Integratif :

Backward Integration;

Forward Integration;

Horizontal Integration.

Penentuan Alternative Srategy

Setelah diperoleh hasil Matriks TOWS dan Matriks IE, kemudian ditentukan alternative strategy untuk Balai

Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek.Tujuan penggabungan kedua matriks ini adalah supaya diperoleh strategi

yang lebih kuat.

Tabel 3.4

Alternative Strategy Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

MATRIKS TOWS MATRIKS IE

Internal Fix-it Quadrant Grow and Build

• Retrenchment • Enhancement • Market Development • Product Development • Vertical Integration • Related Diversification

• Market Penetration • Market Development • Product Development • Backward Integration • Forward Integration • Horizontal Integration

Hasil analisis dari kedua matriks di atas (Matriks TOWS dan Matriks IE), diperoleh 2 (dua) alternative strategy

untuk pengembangan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek ke depan, yaitu :

1. Market Development :

Selective Market Growth : Geografi, demografi, psikografi, perilaku, pangsa pasar;

Puskesmas/rumah sakit jejaring dan fasyankes lainnya (non PBI), lembaga pendidikan, swasta, menjalin

sister hospital nasional/ luar negeri;

Utilitas penggunaan peralatan medik teknologi mutakhir dan efisiensi sumber daya;

Loyalitas pelanggan sebagai tenaga pemasar.

2. Product Development :

Invest Strongly untuk pelayanan unggulan, product awarness;

Pengembangan pelayanan terpadu/ center-center, aneka ragam pelayanan, memberikan nilai tambah

pada pelayanan, memperhatikan survey kebutuhan pelayanan.

Page 40: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

37

Pola kemitraan dalam maupun luar negeri untuk pengembangan pelayanan/unggulan, penelitian dan

pendidikan serta pengabdian masyarakat;

MEA sebagai sarana pengembangan rumah sakit diwilayah Indonesia Bagian Barat;

Transisi demografi dan epidemologi penyakit mendukung pelayanan Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Cikampek sebagai rujukan yang akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Mata.

Berkembangnya pelayanan medis subspesialis mata secara nasional & internasional untuk melayani

gangguan penglihatan dan kebutaan dalam meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat.

1

Terwujudnyakepuasan

stakeholderPerspektif Stakeholder

TerwujudnyaSarpras yang

memadai

Terwujudnyasistem informasimanajemen kes.

Terpadu

Perspektif Proses Bisnis

TerwujudnyaAdvokasi yg

optimal

PerspektifFinansial

PETA STRATEGI BKMM CIKAMPEK 2015-2019

Terwujudnyaefisiensi

biaya

Terwujudnya Pelayananyang bermutu, efisien

dan merata

Terwujudnya penguatanjejaring kesehatan Terwujudnya

kegiatan yankesdalam deteksi

dini

Terwujudnyabudaya kerjayang optimal

Perspektif Pengembangan Personil & Organisasi

TerwujudnyaSDM yang kompeten

IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGI

Setelah ditentukan faktor-faktor kunci keberhasilan dalam melaksanakan program dan kegiatan maka

dirumuskanlah tujuan dan rencana strategi BKMM Cikampek, yaitu :

Page 41: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

38

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang kompeten, profesional, ramah, santun dan

berdedikasi;

2. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan non kesehatan di bidang kesehatan

mata masyarakat;

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia internal tentang kesehatan mata

masyarakat;

4. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan

mata masyarakat;

5. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan mata masyarakat;

6. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan mata masyarakat yang optimal dan paripurna;

7. Mengembangkan pelayanan kesehatan mata masyarakat yang terjangkau di seluruh wilayah kerjanya;

8. Meningkatkan keterjangkauan informasi pelayanan kesehatan mata masyarakat diwilayah kerja;

9. Meningkatkan ketersediaan akses pelayanan kesehatan mata masyarakat yang terjangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat dengan kelayakan ekonominya;

10. Meningkatkan pelaksanaan nilai-nilai budaya kerja dilingkungan BKMM Cikampek;

11. Meningkatkan kegiatan advokasi tentang kesehatan mata masyarakat dilingkungan lembaga terkait;

12. Meningkatkan kegiatan kemitraan melalui kerjasama lintas sektor dan program, lembaga pendidikan, lembaga

swadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi, perusahaan swasta dan BUMN;

13. Meningkatkan kegiatan deteksi dini gangguan kesehatan mata masyakarat diwilayah kerja;

14. Menerapkan prinsip transparansi, akuntabiltas, kredibilitas, pertanggungjawaban dan keadilan dalam pola

tatakelola.

5.3. Kebijakan

Menindaklanjuti sasaran yang telah ditetapkan dan sebagai panduan dalam menjaga arah pengembangan dan

pelaksanaan program kesehatan mata masyarakat, selanjutnya disusun kebijakan yang merupakan cara atau jalan yang

harus dilalui untuk mencapai tujuan.

Kebujakan diambil setelah melakukan analisis situasi dengan menggunakan SWOT, dari kelemahan dan

kekuatan serta tantangan dan peluang yang ada, maka disusunlah kebijakan sebagai berikut ini:

1. Meningkatkan kemampuan dan menambah jumlah SDM untuk terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan tenaga

yang professional dengan menerapkan sistem rekruitmen procedural dan program pelatihan dan pendidikan yang

berkesinambungan.

2. Meningkatkan/menambah kerja sama dengan mitra potensial (MOU) untuk mendukung kegiatan/ program kesehatan

mata masyarakat dan pengembangan sumber daya.

Page 42: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

39

3. Meningkatkan/menambah kemampuan SDM (pelatihan, sekolah, seminar, dll) untuk terciptanya pelayanan yang

berkualitas dengan tenaga yang profesional.

4. Meningkatkan/menambah kerja sama dengan pihak yang terkait dalam melakukan kegiatan penelitian dan uji coba

untuk mendapatkan peta permasalahan kesehatan mata di wilayah kerja.

5. Mengembangkan dan menambah jenis pelayanan dan melengkapi alat pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap

dan berkualitas untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan mata masyarakat.

6. Melaksanakan pelayanan kesehatan mata sesuai dengan SOP dan SPM.

7. Penerapan pola tarif yang kompetitif.

8. Memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi kurangnya sumber daya

BKMM Cikampek.

9. Menambah sarana transportasi.

10. Penerapan system reward dan punishment.

11. Promosi pelayanan kesehatan mata yang lengkap, berkualitas, terjangkau dan terpercaya pada institusi lain dan

masyarakat melalui media cetak dan elektronik untuk menarik kepercayaan masyarakat.

12. Meneliti kemungkinan pengembangan promosi kesehatan lain yang dapat meningkatkan kunjungan serta mengatasi

adanya persaingan.

13. Melakukan advokasi dengan kementerian kesehatan dan pemberi dukungan baik dari dalam dan luar negeri untuk

segera merealisasikan pembangunan gedung BKMM Cikampek sesuai master plan yang direncanakan serta

melengkapi fasilitasnya sesuai kebutuhan.

14. Melakukan advokasi dengan kementerian kesehatan untuk mengatasi kurangnya jumlah dan jenis sumber daya

manusia untuk pelayanan tertentu.

15. Membentuk, menawarkan jejaring/kerjasama dengan lembaga lain yang memberikan pelayanan yang sama.

16. Menciptakan kelompok percontohan untuk pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan

mata di masyarakat.

17. Melakukan perubahan pengelolaan keuangan dari PNBP ke PPK-BLU untuk bisa mengatur keuangan sendiri dan

meningkatkan kesejahteraan pegawainya.

18. Mengembangkan sistem informasi kesehatan untuk kelancaran administrasi dan sumber data.

19. Melakukan survei kepuasan pelanggan.

BAB IV

INDIKATOR KINERJA UTAMA & PROGRAM KERJA STRATEGIS

1.1. Matriks IKU

Matrik IKU menjelaskan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dituju untuk setiap sasaran strategis. Sebuah IKU menunjukan kemajuan perwujudan suatu sasaran strategis.

Page 43: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

40

Bagian berikut ini akan berfokus pada matriks BSC (Balanced Skorecard) yang akan berisi informasi tentang IKU, target KPI, bobot KPI bagi setiap sasaran strategis yang terpilih dalam peta strategi, dan penanggungjawab (Person in Charge/PIC) pencapaian target IKU. Berikut ini dijelaskan maksud dari masing-masing isi informasi dari matriks BSC.

IKU menyatakan ukuran keberhasilan perwujudan sasaran strategis terhadap pencapain visi dan misi yang telah dipilih pada bagian terdahulu. Secara teoritis, ada 4 jenis KPI yang dapat didefinisikan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu sasaran strategis pada pencapaian visi dan misi BKMM Cikampek.

Berikut ini dijelaskan jenis-jenis IKU yang dipilih bagi BKMM Cikampek untuk menilai tingkat keberhasilan suatu sasaran strategisnya, yakni:

1) IKU berjenis outcome :

IKU ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran strategis untuk diterima oleh stake holders inti organisasi melalui keluaran utamanya. IKU ini bertujuan untuk menilai tingkat kebermanfaatan keluaran utama organisasi bagi stakeholders inti. Pencapaian target IKU ini akan memerlukan ini akan memerlukan waktu lebih dari 12 bulan.

2) IKU berjenis output :

IKU ini bertujuan utama untuk menilai keberhasilan suatu sasaran strategis dalam menunjang suatu keluaran utamanya.

3) IKU berjenis process :

IKU ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran strategis dari segi prosesnya dalam mewujudkan suatu keluaran utama dari suatu sasaran strategis.

NO Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Sasaran Program Target

2015 2016 2017 2018 2019 1 Terwujudnya

Kepuasan Steakholders

Jumlah peningkatan kapasitas SDM Nakes 150 100 120 130 140

Jumlah Pelayanan Konsultasi kesehatan THT 96 20 20 20 20

Page 44: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

41

Jumlah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis program pelayanan kesehatan

30 39 40 45 50

2 Terwujudnya Pelayanan yang bermutu, efisien dan merata

1 Jumlah sosialisasi, advokasi dan publikasi yang optimal

Jumlah kegiatan Talk Show kesehatan indera 20 20 24 26 30

Jumlah Cetakan Leaflet kesehatan mata

2000 6000 15000 15100 15200

Jumlah CD Profil BKMM 50 50 50 50 50 Jumlah sosialisasi, advokasi dan publikasi upaya pemeliharaan kesehatan mata

1 1 1 1 1

2 Jumlah Screening kesehatan mata dan THT

Jumlah sekolah yang dilakukan screening kelainan refraksi 36 48 48 50 55

Jumlah sekolah yang dilakukan screening gangguan pendengaran

20 20 20 20 20

3 Terwujudnya kekuatan jejaring kesehatan

Kegiatan Study banding 2 2 2 2 2

Jumlah Naskah MOU 1 1 1 1 1

Jumlah Sosialisasi lintas sektoral 1 1 1 1 1

4 Terwujudnya budaya kerja yang optimal

1 Jumlah pemenuhan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Jumlah kegiatan pertemuan kesehatan mata tahunan 1 1 1 1 1

Jumlah SDM yang mengikuti diklat, penjenjangan dan lanjutan teknis

6 39 110 115 120

2 Jumlah pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai

Jumlah Pemenuhan alat/BHP pelayanan

2 2 2 3 4

Jumlah pengadaan alat kesehatan

2 21 0 10 15

Jumlah Layanan perkantoran 13 13 13 13 13

Jumlah pemeliharaan gedung 1 9 10 12 14

Jumlah pengadaan bahan kacamata

4 4 4 5 5

Jumlah Fasilitas kantor 2 2 2 2 2

Jumlah layanan operasional Balai

20 29 30 35 40

3 Jumlah pemenuhan sistem informasi manajemen kesehatan terpadu

Jumlah pengadaan alat pengolah data

1 1 8 9 10

Jumlah askes informasi komunikasi 5 9 12 14 16

Page 45: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

42

PROGRAM STRATEGIS

NO SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM PROGRAM KERJA STRATEGIS

2015 2016 2017 2018 2019

1 Terwujudnya kepuasan stakeholder

Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Nakes

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Jumlah Pelayanan Konsultasi Kesehatan THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Jumlah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Program Pelayanan Kesehatan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

2 Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Jumlah kegiatan talkshow kesehatan indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Page 46: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

43

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Jumlah CD Profil BKMM Perencanaan Anggaran pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Jumlah Cetakan Leaflet kesehatan mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Jumlah sosialisasi dan advokasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Page 47: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

44

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan Swasta dan BUMN

3 Terwujudnya penguatan jejaring kesehatan

Kegiatan Studi Banding Perencanaan kegiatan studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Jumlah Naskah MoU Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Page 48: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

45

Jumlah Sosialisasi Lintas Sektoral Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

4 Terwujudnya budaya kerja yang optimal

Jumlah Kegiatan Pertemuan Kesehatan Mata Tahunan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Jumlah SDM yang mengikuti diklat penjenjangan dan lanjutan teknis

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Capacity building Capacity building Capacity building Capacity building Capacity building

Pelatihan Service Excelent

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi dan Pelatihan Public Speaking

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi dan Pelatihan Public Speaking

Page 49: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

46

Jumlah pemenuhan alat/BHP Pelayanan

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Jumlah pengadaan alat kesehatan Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Jumlah layanan perkantoran Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Jumlah pemeliharaan gedung Perencanaan anggaran pemeliharaan gedung

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Jumlah pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Page 50: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

47

1 Terwujudnya kepuasan stakeholder

Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Nakes

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan Ke Wilayah Binaan

Jumlah Pelayanan Konsultasi Kesehatan THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Pembuatan MoU tenaga dokter spesialis THT

Jumlah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Program Pelayanan Kesehatan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

Perencanaan Anggaran Pengadaan alkes dan Gedung Layanan

2 Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Jumlah kegiatan talkshow kesehatan indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Perencanaan Anggaran Kegiatan talkshow kesehatan Indera

Page 51: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

48

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Penyusunan Mou dengan Radio dan Televisi

Jumlah CD Profil BKMM Perencanaan Anggaran pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Pembuatan CD Profil BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Publikasi Profil BKMM melalui Website BKMM

Jumlah Cetakan Leaflet kesehatan mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Perencanaan Anggaran dan pembuatan Leaflet kesehatan Mata

Jumlah sosialisasi dan advokasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Sosialisasi dan advokasi ke wilayah binaan

Page 52: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

49

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan Swasta dan BUMN

3 Terwujudnya penguatan jejaring kesehatan

Kegiatan Studi Banding Perencanaan kegiatan studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Studi banding ke RS dengan produk layanan yang sama

Jumlah Naskah MoU Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Tersusunnya MoU kesehatan mata dengan Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta dan BUMN

Page 53: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

50

Jumlah Sosialisasi Lintas Sektoral Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

Sosialisasi Kegiatan PGPK Wilayah Binaan (Lintas Sektor)

4 Terwujudnya budaya kerja yang optimal

Jumlah Kegiatan Pertemuan Kesehatan Mata Tahunan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan PIT dan Informasi Pelatihan

Jumlah SDM yang mengikuti diklat penjenjangan dan lanjutan teknis

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Perencanaan Anggaran untuk Kegiatan diklat penjenjangan dan lanjutan teknis dan informasi diklat

Capacity building Capacity building Capacity building Capacity building Capacity building

Pelatihan Service Excelent

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi dan Pelatihan Public Speaking

Pelatihan Peningkatan Budaya Organisasi dan Pelatihan Public Speaking

Page 54: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

51

Jumlah pemenuhan alat/BHP Pelayanan

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Perencanaan Anggaran pengadaan BHP dan obat sesuai formularium nasional

Jumlah pengadaan alat kesehatan Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Perencanaan anggaran pengadaan alat kesehatan

Jumlah layanan perkantoran Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Jumlah pemeliharaan gedung Perencanaan anggaran pemeliharaan gedung

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan layanan perkantoran

Jumlah pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Perencanaan anggaran pengadaan bahan kaca mata

Page 55: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

52

Jumlah Fasilitas Kantor Perencanaan anggaran pengadaan fasilitas perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan fasilitas perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan fasilitas perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan fasilitas perkantoran

Perencanaan anggaran pengadaan fasilitas perkantoran

Jumlah Layanan Operasional Balai Perencanaan anggaran pengadaan Operasional Balai

Perencanaan anggaran pengadaan Operasional Balai

Perencanaan anggaran pengadaan Operasional Balai

Perencanaan anggaran pengadaan Operasional Balai

Perencanaan anggaran pengadaan Operasional Balai

Jumlah pengadaan alat pengolah data

Perencanaan anggaran pengadaan alat pengolah data

Perencanaan anggaran pengadaan alat pengolah data

Perencanaan anggaran pengadaan alat pengolah data

Perencanaan anggaran pengadaan alat pengolah data

Perencanaan anggaran pengadaan alat pengolah data

Jumlah akses informasi komunikasi Perencanaan pembuatan Website BKMM dan SIM RS

Pengaplikasian Website BKMM dan Perencanaan pembuatan SIM RS

Pengaplikasian Website BKMM dan Pengaplikasian SIM RS

Pengaplikasian Website BKMM dan Pengaplikasian SIM RS

Pengaplikasian Website BKMM dan Pengaplikasian SIM RS

Page 56: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

53

BAB V

ANALISA DAN MITIGASI RESIKO

5.1 Analisis Resiko

Setiap sasaran strategis BKMM Cikampek sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu

diperkirakan akan mengalami kemungkinan dapat tidak terwujud atau sebagian saja yang bisa

diwujudkan karena potensi risiko yang dapat dialami organisasi, baik risiko finansial maupun non

finansial.

Pemetaan resiko diperlukan untuk mengantisipasi potensi resiko yang akan dan tengah

dihadapi oleh BKMM Cikampek untuk mewujudkan Visi 2019. Tujuan dari pemetaan resiko adalah

untuk menentukan jenis resiko yang dinilai dapat muncul dan mempunyai dampak yang signifikan

dalam menggagalkan perwujudan Visi 2019.

Setelah pemetaan resiko dilakukan tahap selanjutnya adalah menilai tingkat resiko yang

diidentifikasi. Penilaian tingkat risiko, diukur dengan memperhatikan tingkat kemungkinan

kemunculan suatu jenis risiko dan estimasi besar dampak risiko yang di timbulkan bila risiko terjadi

bagi suatu sasaran strategis BKMM Cikampek, sebagai berikut:

1. Kemungkinan risiko terjadi sangat besar: dipastikan akan sangat mungkin terjadi untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar di

atas 0,8 sampai 1,0.

2. Kemungkinan risiko terjadi besar: kemungkinan besar terjadi untuk mempengaruhi suatu

sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,6 sampai

dengan 0,8

3. Kemungkinan risiko terjadi sedang: kemungkinan sedang terjadinya risiko untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar

antara 0,4 sampai dengan 0,6.

4. Kemungkinan risiko terjadi kecil: kemunkginan kecil risiko dapat terjadi untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis denan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar

antara 0,2 sampai dengan 0,4.

Page 57: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

54

5. Kemungkinan risiko terjadi sangat kecil: kemunkginan sangat kecil risiko dapat terjadi untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar

antara 0 sampai dengan 0,2.

Untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis pada BKMM

Cikampek, digunakan patokan sebagai berikut:

1. Dampak risiko tida penting: risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu sasaran

strategis UPT vertikal, namun sasaran sasaran strategis tersebut masih bisa tercapai.

2. Dampak risiko minor: risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasran strategis UPT

vertikal dan memerlukan sedikit upaya penanganan.

3. Dampak risiko medium: risiiiko mempunyai oengaruh sedang pada suatu sasaran startegis

UPT vertikal dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.

4. Dampak risiko mayor atau besar: risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu sasaran

strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya serius penangananya.

5. Dampak risiko malapetaka: risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu sasaran

strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya sangat serius penanganannya.

Tabel 5.1 Acuan Penilaian Risiko

Page 58: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

55

Berdasarkan pertemuan antara kemungkinan risiko terjadi dan jenis dampak risiko pada

suatu sasaran strategis dapat dinilai suatu level risiko dengan kualifikasi sebagai berikut

(lihat tabel 5.1):

a) Risiko Rendah (kode R)

b) Risiko Moderat (kode M)

c) Risiko Tinggi (kode T)

d) Risiko Ekstrim (kode E)

Tabel 5.2 Pemetaan Risiko terkait Pencapaian Sasaran Strategis

NO SASARAN STRATEGIS RISIKO

KEMUNGIKNAN YANG TERJADI

DAMPAK RISIKO

TINGKAT RISIKO

WARNA

1 Terwujudnya

kepuasan stakeholder

Tidak tercapainya peningkatan SDM Nakes

Sedang Mayor E

Tidak Tercapainya pelayanan konsultasi kesehatan THT

Besar Mayor E

Tidak adanya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis program pelayanan kesehatan

Besar Mayor E

2

Terwujudnya pelayanan yang

bermutu efisien dan merata

Tidak tercapainya kegiatan Talkshow kesehatan indera

Sedang Medium T

Tidak adanya cetakan leaflet kesehatan mata

Sedang Medium T

Tidak adanya CD profil BKMM

Sedang Medium T

Tidak tercapainya sosialisasi, advokasi dan publikasi upaya pemeliharaan kesehatan mata

Besar Mayor E

Tidak tercapainya jumlah sekolah yang dilakukan skrining kelainan refraksi

Besar Mayor E

Page 59: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

56

Tidak tercapainya jumlah sekolah yang dilakukan skrining gangguan pendengaran

Besar Mayor E

3 Terwujudnya kekuatan

jejaring kesehatan

Tidak adanya kegiatan studi banding

Sedang Minor M

Tidak terjalinnya MoU Besar Medium T

Tidak ada sosialisasi lintas sektoral

Sedang Mayor E

4 Terwujudnya budaya kerja yang optimal

Tidak adanya kegiatan pertemuan kesehatan mata tahunan

Sedang Mayor E

Tidak tercapainya jumlah SDM yang mengikuti diklat, penjenjangan dan lanjutan teknis

Sedang Mayor E

Tidak terpenuhinya BHP pelayanan

Besar Mayor E

Tidak terpenuhinya pengadaan alat kesehatan

Besar Mayor E

Tidak terpenuhinya jumlah layanan perkantoran

Besar Medium T

Tidak terpenuhinya jumlah pemeliharaan gedung

Besar Medium T

Tidak terpenuhinya jumlah pengadaan bahan kacamata

Besar Mayor E

Tidak terpenuhinya fasilitas kantor

Besar Medium T

Tidak terpenuhinya layanan operasional Balai

Besar Mayor E

Tidak tercapainya jumlah pengadaan alat pengolah data

Sedang Mayor E

Tidak adanya akses informasi komunikasi

Besar Mayor E

Page 60: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

57

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

6.1. Estimasi Pendapatan

Estimasi pendapatan BKMM Cikampek dalam 5 (lima) tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 6.1

Estimasi Pendapatan BKMM 2015-2019

No Sumber

Pendapatan Baseline Tahun

Sekarang

Estimasi Pendapatan

2015 2016 2017 2018 2019

1 Dana Pemerintah

11,5 M 10 M 10,5 M 11 M 11,5 M 12 M

2 Dana BPJS 2 M 2,7 M 3,4 M 4,1 M 4,8 M 5,5 M

3 Dana Non BPJS 1 M 0,8 M 0,6 M 0,4 M 0,2 M 0

4 Dana lain-lain - - - - - -

T O T A L 14,5 M 13,5 M 14,5 M 15,7 M 16,5 M 17,5 M

6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran

Rencana kebutuhan anggaran BKMM Cikampek , dibagi 2 (dua), yaitu anggaran program

kelangsungan operasi dan anggaran program pengembangan

6.2.1 Anggaran Program Kelangsungan Operasi

Anggaran program kelangsungan operasi BKMM Cikampek ditujukan untuk menjaga kegiatan

operasional rutin yang harus tetap dilaksanakan sebagai tugas dan fungsi BKMM. Anggaran yang

direncanakan didasarkan pada jenis pembiayaan dan estimasi besarannya per tahun, perkiraan

belanja program kelangsungan operasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 61: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

58

Tabel 6.2 Perkiraan belanja program kelangsungan operasi

BKMM Cikampek

No Belanja Baseline Tahun

Sekarang

Estimasi Belanja

2015 2016 2017 2018 2019

1 Belanja Gaji dan tunjangan

3,15 M 3,46 M 3,81 M 4,19 M 4,61 M

2

Belanja Operasional dan pemeliharaan

5,17 M 4,99 M 5,09 M 5,32 M 5.54 M

3 Belanja Peningkatan kualitas SDM

1 M 1 M 1 M 1 M 1 M

4 Belanja Modal 4,18 M 5,03 M 5,59 M 5,75 M 6,08 M

T O T A L

13,5 M

14,5 M

15,7 M

16,5 M

17,5 M

6.2.2 Anggaran Program Pengembangan

Anggaran program pengembangan disusun berdasarkan jenis pembiayaan dan estimasi besarannya

di BKMM Cikampek untuk periode 5 tahun kedepan.

Adapun pengembangan kedepan mempertimbangkan dua hal:

1. Perubahan bentuk Institusi dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat menjadi Rumah Sakit

Khusus Mata (Masyarakat).

2. Perubahan pembiayaan dari dana pasien pribadi berubah menjadi pembiayaan oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Social Bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Page 62: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

59

VII PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis (RSB) BKMM Ciakmpek ini merupakan suatu proses

berkelanjutan dengan berorientasi pada hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

ke depan, yaitu tahun 2015 s/d 2019, dengan memperhitungkan kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (oportunity) dan ancaman (Threats) yang ada atau mungkin timbul.

Selanjutnya RSB BKMM Cikampek ini merupakan integrasi antara kompetensi SDM, pemanfaatan

sumber dasa serta pemanfaatan kondisi lingkungan strategis organisasi secara efektif, efisien dan

ekonomis, yang di laksanakan secara terus meenerus menuju perubahan ke arah perbaikan dan

secara adaftif mampu bertahan dalam lingkungan yang selalu berubah secara cepat.

Manfaat yang diperoleh dari epnyusunan renstra ini adalah :

1. Organisasi dapat memberikan komitmen yang berorientasi ke masa depan;

2. Adanya upaya untuk mengelola keberhasilan/keunggulan bersaing (competetive

advantage), melalui pemanfaatan kapabilitas dan sumber daya yang ada;

3. Organisasi dapat lebih adaftif dan proaktif dalam mengelola sumber dayaguna

pengingkatan kinerja;

4. Adanya peningkatan integritas karyawan, unitk kerja dan organisasi BKMM Cikampek unutk

kebersamaandalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai visi, misi dan

tujuan seeesuai dengan siklus administrasi, adalah:

1. Komitmen dan konsensus seluruh insan organisasi dalam shared vidion;

2. Sumber Daya Manusia adalah target point orientasi

Continously Evaluation Systems sebagai alat kontrol berkelanjutan berperan penting untuk

menopang keberhasilan organisasi BKMM Cikampek.

Page 63: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

60

LAMPIRAN

1.1. Kamus IKK

Kamus IKU BKMM Cikampek disusun untuk setiap IKU yang teridentifikasi dengan memuat

suatu penjelasan tentang definisi IKU, informasi periode pelaporan IKU, formula (bila) IKU,

penanggung jawab suatu IKU (Person In Charge), sumber data, target tiap tahun. Kamus IKU

tersebut dapat dilihat pada rincian di bawah ini :

IKK-1 Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM

Perspektif : Stakeholder

Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Stakeholder

Sasaran Program : Peningkatan kapasitas SDM Nakes

Definisi : Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti Pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan di Wilayah kerja binaan BKMM Cikampek

Formula : Jumlah SDM yang mengikuti Pelatihan Peningkatan kapasitas SDM Nakes

Person in Charge : Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan hasil kegiatan Seksi Kemitraan

Periode Laporan : 2 Kali per Tahun (Juni dan Desember)

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 150 100 50 120 120

IKK-2 Jumlah Pelayanan Konsultasi THT

Perspektif : Stakeholder

Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Stakeholder

Sasaran Program : Jumlah Pelayanan Konsultasi THT

Definisi : Jumlah kunjungan tenaga spesialis THT yang datang ke BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Kunjungan tenaga spesialis THT

Person in Charge : Kasie Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksi Pelayanan Kesehatan

Periode Laporan : 2 Kali per Tahun (Juni dan Desember)

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 96 20 20 20 20

Page 64: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

61

IKK-3 Jumlah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis program pelayanan kesehatan

Perspektif : Stakeholder

Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Stakeholder

Sasaran Program : Jumlah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis program pelayanan kesehatan

Definisi : Dukungan manajemen dalam tugas teknis program pelayanan kesehatan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis program

pelayanan kesehatan dalam satu tahun

Person in Charge : Kasubbag TU, Kasie Yankes, Kasie Penunjang dan Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Kasubbag TU

Periode Laporan : 1 kali per Tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 30 39 40 45 50

IKK-4 Jumlah Kegiatan Talkshow Kesehatan Indera

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah Kegiatan Talkshow Kesehatan Indera

Definisi : Kegiatan promosi kesehatan Indera dengan metode talkshow yang dilaksanakan di radio dan televisi

Formula : Jumlah Kegiatan Talkshow Kesehatan Indera per tahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Seksie Kemitraan

Periode Laporan : 2 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 20 20 24 26 30

Page 65: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

62

IKK- 5 Jumlah Cetakan Leaflet Kesehatan Mata

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah Cetakan Leaflet Kesehatan Mata

Definisi : Leaflet yang berisi informasi tentang kesehatan mata dan profil BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Cetakan Leaflet Kesehatan Mata pertahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Seksie Kemitraan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019

2000 60000 15000 15100 15200

IKK-6 Jumlah CD Profil BKMM

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah CD Profil BKMM

Definisi : CD Profil BKMM Cikampek yang memuat informasi tentang BKMM dan produk layanan

Formula : Jumlah CD Profil BKMM pertahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Seksie Kemitraan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 50 50 50 50 50

Page 66: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

63

IKK-7 Jumlah Sosialisasi, Advokasi dan Publikasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah Sosialisasi, Advokasi dan Publikasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata

Definisi : Sosialisasi, Advokasi dan Publikasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata yang diselenggarakan BKMM Cikampek dengan Dinas Kesehatan Provinsi di Wilayan Binaan BKMM Cikampek untuk mengetahui permasalahan mengenai kesehatan mata

Formula : Jumlah Sosialisasi, Advokasi dan Publikasi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Mata per tahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Seksie Kemitraan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 1 1 1 1

IKK-8 Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining Kelainan Refraksi

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining Kelainan Refraksi

Definisi : Deteksi dini kelainan refraksi dan penyakit mata lainnya pada anak sekolah dasar di wilayah Jawa Barat

Formula : Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining Kelainan Refraksi per tahun

Person in Charge : Kasie Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksie Pelayanan Kesehatan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 36 48 48 50 55

Page 67: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

64

IKK-9 Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining Gangguan Pendengaran Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan yang bermutu, efesien dan merata

Sasaran Program : Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining Gangguan Pendengaran

Definisi : Deteksi dini gangguan pendengaran pada anak sekolah dasar di wilayah Jawa Barat

Formula : Jumlah Sekolah Yang Dilakukan Skrining gangguan pendengaran per tahun

Person in Charge : Kasie Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksie Pelayanan Kesehatan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 20 20 20 20 20

IKK-10 Kegiatan Studi Banding

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya Kekuatan Jejaring Kesehatan

Sasaran Program : Kegiatan Studi Banding

Definisi : Studi Banding pada Rumah Sakit dengan produk layanan yang sama

Formula : Kegiatan Studi Banding per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 2 2 2 2 2

IKK-11 Jumlah Naskah Mou

Page 68: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

65

Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya Kekuatan Jejaring Kesehatan

Sasaran Program : Jumlah Naskah MoU

Definisi : MoU yang dibuat BKMM Cikampek dengan Pihak Kedua tentang Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan Mata

Formula : Jumlah Naskah MoU per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha dan Kasie Kemitraan

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 1 1 1 1

IKK-12 Jumlah Sosialisasi lintas sektoral Perspektif : Proses Bisnis

Sasaran Strategis : Terwujudnya Kekuatan Jejaring Kesehatan

Sasaran Program : Jumlah Sosialisasi Lintas Sektoral

Definisi : Kegiatan yang dilakukan ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota sebelum dilaksanakannya kegiatan pelatihan, operasi katarak masal dan kegiatan skrining tajam penglihatan

Formula : Jumlah Sosialisasi Lintas Sektoral per tahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan dan Kasie Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksi Kemitraan dan Yankes

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 1 1 1 1

IKK-13 Jumlah Sosialisasi lintas sektoral

Page 69: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

66

Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Kegiatan Pertemuan Kesehatan Mata Tahunan

Definisi : Pertemuan Ilmiah Tahunan yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan yang ada di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Kegiatan Pertemuan Kesehatan Mata Tahunan per tahun

Person in Charge : Kasie Kemitraan dan Kasie Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksi Kemitraan dan Yankes

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 1 1 1 1

IKK-14 Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis

Definisi : Pertemuan Diklat, pelatihan, seminar dan Workshop yang diikuti oleh Pegawai BKMM Cikampek

Formula : Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 6 39 110 115 120

IKK-15 Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis

Page 70: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

67

Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis

Definisi : Pertemuan Diklat, pelatihan, seminar dan Workshop yang diikuti oleh Pegawai BKMM Cikampek

Formula : Jumlah SDM yang Mengikuti Diklat Penjenjangan dan Lanjutan Teknis per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 6 39 110 115 120

IKK-16 Jumlah Pemenuhan Kebutuhan alat/BHP pelayanan Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Pemenuhan Kebutuhan alat/BHP pelayanan

Definisi : Jumlah Paket Alat/BHP yang diadakan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah alat/BHP yang diadakan per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 2 2 2 3 4

Page 71: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

68

IKK-17 Jumlah Pengadaan Alat Kesehatan Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Pengadaan Alat Kesehatan

Definisi : Jumlah Paket Alat Kesehatan yang diadakan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah paket alat kesehatan yang diadakan di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 2 21 0 3 4

IKK-18 Jumlah Layanan Perkantoran Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Layanan Perkantoran

Definisi : Jumlah Paket Layanan perkantoran yang diadakan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Layanan perkantoran yang diadakan di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 13 13 13 13 13

Page 72: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

69

IKK-19 Jumlah Pemeliharaan Gedung Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Pemeliharaan Gedung

Definisi : Jumlah Paket Pemeliharaan Gedung yang dilaksanakan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Pemeliharaan Gedung yang dilaksanakan di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 2 2 2 2 2

IKK-20 Jumlah Pengadaan Bahan Kacamata Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Pengadaan Bahan Kacamata

Definisi : Jumlah Paket Bahan Kacamata yang diadakan di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Bahan Kacamata yang diadakan di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksi Penunjang Pelayanan Kesehatan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 4 4 4 5 5

Page 73: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

70

IKK-21 Jumlah Fasilitas Kantor Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Fasilitas Kantor

Definisi : Jumlah Paket Pengadaan Fasilitas Kantor di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Pengadaan Fasilitas Kantor di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasie Penunjang Pelayanan Kesehatan

Sumber Data : Laporan Seksi Penunjang Pelayanan Kesehatan

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 9 10 12 14

IKK-22 Jumlah Layanan Operasional Balai Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Layanan Operasional Balai

Definisi : Jumlah Paket Pengadaan Layanan Operasional Balai di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Pengadaan Layanan Operasional Balai di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 20 29 30 35 45

Page 74: Cover Daftar Isi Kata Pengantar Renstra · ï 3hudwxudq 0hqwhul .hvhkdwdq 1rpru 0(1.(6 3(5 ;,, whqwdqj 2ujdqlvdvl gdq 7dwd .humd 8qlw 3hodnvdqd 7hnqlv gl %lgdqj .hvhkdwdq 0dwd 0dv\dudndw

71

IKK-23 Jumlah Pengadaan Alat Pengolah Data Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Pengadaan Alat Pengolah Data

Definisi : Jumlah Paket Pengadaan Alat Pengolah Data di BKMM Cikampek

Formula : Jumlah Paket Pengadaan Alat Pengolah Data di BKMM Cikampek per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 1 1 8 9 10

IKK-24 Jumlah Akses Informasi Komunikasi Perspektif : Pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kerja yang Optimal

Sasaran Program : Jumlah Akses Informasi Komunikasi

Definisi : Akses informasi yang dibuat untuk mendapatkan informasi dengan mudah seputar Pelayanan di BKMM Cikampek

Formula : Terpasangnya infrastruktur akses informasi komunikasi per tahun

Person in Charge : Kasubbag Tata Usaha

Sumber Data : Laporan Subbag Tata Usaha

Periode Laporan : 1 kali per tahun

Target : 2015 2016 2017 2018 2019 5 9 12 14 16