Tutorial Skenario A Blok 3 tentang osmolaritas. FK UNSRI REGULER 2012
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN
TUTORIAL BLOK 3Tutor : dr. Rini Nindela
DISUSUN OLEH : KELOMPOK L7
Rolando Agustian Halim (04121001010)
Kms. Virhan Dwi Firondi (04121001011)
Sarah Mareta Devira (04121001023)
Hana Andrina (04121001024)
Ade Trianda Rizki (04121001034)
Amanda Putri Utami (04121001051)
Lidya Puspitasari (04121001052)
Gabby Alvionita (04121001062)
Sri Wahyuni (04121001063)
Wahyu Afrina Juwita (04121001099)
Mohammad Fadhiel (04121001100)
Valeria R.S (04121001144)
Nelvin Raesandra (04121001145)
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ANGKATAN 2012
KATA PENGANTAR
Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat, rahmat, dan ridho-Nya lah laporan tutorial blok 1 ini dengan baik dan tepat
waktu.
Terimakasih penulis tujukan kepada Dosen Pembimbing (tutor) dalam hal ini atas nama
dr.Rini Nindela yang telah membimbing kami untuk penyusunan laporan ini. Tak lupa ucapan
terimakasih ditujukan untuk pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini dari segi
moril maupun segi lainnya.
Laporan ini merupakan tugas hasil dari kegiatan tutorial ke 1 kami, di blok 3. Adapun
kegiatan yang di laporkan dalam laporan ini adalah, klarifikasi istilah, identifikasi masalah,
analisis masalah, meninjau ulang masalah, menyusun keterkaitan antar masalah, dan
mengidentifikasi topik pembelajaran.
Tak ada gading yang tak retak, maka pada kesempatan kali ini, penulis memohon maaf
sekiranya terdapat kesalah dalam penyebutan maupun pengejaan. Apabila ada kritik maupun
saran yang membangun kiranya dapat disampaikan, demi tercapainya kebaikan untuk sesama.
4. Kebiasaan Merokok Yang Intens5. Pola Makan Yang Buruk6. Obesitas7. Kepribadian yang mudah stress dan tertekan
Efek makro dari hipertensi yang merugikan :
1. Pada jantung : Hipertrofi ventrikel kiri, iskemia pada otot-otot jantung yang berakibat pada gagal jantung, infark miokardium
2. Pada otak : Stroke atau transient ischemic attack3. Penyakit ginjal kronis4. Penyakit arteri perfier5. Retinopati ( perdarahan retina yang menyebabkan pengurangan lapang
pandang hingga kebutaan)
Gejala-gejala
1. Sakit kepala pada bagian belakang kepala dan sekitar leher, karena ada perubahan mendadak pada baroreseptor
2. Tinitus Pulsatile, adanya gangguan kebisingan pada telinga yang ditandai oleh telinga seolah-olah mendengar degup jantung
3. Pusing, gangguan keseimbangan seperti Vertigo
Penyebab
1. Gangguan penanganan garam dan air2. Abnormalitas sistem saraf simpatis dan parasimpatis3. Arteriosklerosis4. Stress yang berlebih5. Adiksi nikotin, kafein, dan alcohol
Patofisiologi
Suatu diagram yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan arteriBagi kebanyakan orang dengan hipertensi esensial (primer), peningkatan resistensi terhadap aliran darah (resistensi perifer total) bertanggung jawab atas tekanan yang tinggi itu sementara curah jantung tetap normal. Ada bukti bahwa beberapa orang muda yang menderita prahipertensi atau “hipertensi perbatasan” memiliki curah jantung yang tinggi, denyut jantung meningkat, dan resistensi perifer yang normal. Kondisi ini disebut sebagai hipertensi perbatasan hiperkinetik .Para penderita ini mengembangkan fitur yang khas dari hipertensi esensial tetap di kemudian hari saat curah jantung menurun dan resistensi perifer meningkat seiring bertambahnya usia.Masih diperdebatkan apakah pola ini biasa dialami oleh semua orang yang pada akhirnya mengalami hipertensi.Peningkatan resistensi perifer pada hipertensi tetap terutama
12
disebabkan oleh penyempitan struktur arteri dan arteriol kecil. Penurunan jumlah atau kepadatan pembuluh kapiler juga bisa ikut berperan dalam resistensi perifer. Hipertensi juga dikaitkan dengan penurunan kelenturan vena perifer,yang bisa meningkatkan venous return (volume darah yang kembali ke jantung), meningkatkan preload jantung, dan akhirnya menyebabkan disfungsi diastolik. Masih belum jelas apakah peningkatan konstriksi aktif pembuluh darah memegang peranan dalam hipertensi esensial.Tekanan nadi (perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik) sering meningkat pada orang lanjut usia dengan hipertensi. Pada keadaan ini dapat terjadi tekanan sistolik sangat tinggi di atas normal, tetapi tekanan diastolik mungkin normal atau rendah. Kondisi ini disebut hipertensi sistolik terisolasi.Tekanan nadi yang tinggi pada orang lanjut usia dengan hipertensi atau hipertensi sistolik terisolasi disebabkan karena peningkatan kekakuan arteri, yang biasanya menyertai penuaan dan dapat diperberat oleh tekanan darah tinggi.Banyak mekanisme yang sudah diajukan sebagai penyebab peningkatan resistensi yang ditemukan dalam sistem arteri pada hipertensi. Sebagian besar bukti menunjukkan keterlibatan salah satu atau kedua penyebab beriku:Gangguan dalam penanganan garam dan air pada ginjal, khususnya gangguan sistem renin-angiotensin intrarenal.Abnormalitas sistem saraf simpatis.Mekanisme tersebut tidak berdiri sendiri dan tampaknya keduanya ikut berperan sampai batas tertentu dalam kebanyakan kasus hipertensi esensial. Juga diduga bahwa disfungsi endotel (gangguan fungsi dinding pembuluh darah) dan peradangan vaskular juga ikut berperan dalam meningkatkan resistensi perifer dan kerusakan pembuluh darah pada hipertensi
2. Berapa tekanan darah normal pada manusia?
Jawab :
Tekanan darah normal, jika sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan
diastoliknya kurang dari 80 mmHg.
3. Apa saja jenis-jenis tekanan darah?
Jawab :
Tekanan darah memiliki beberapa klasifikasi berdasarkan nilai dari tekanan sistolik dan diastoliknya, yaitu:
1. Tekanan darah normal, jika sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan diastoliknya kurang dari 80 mmHg.
2. Prehipertensi, jika sistoliknya 120-139 mmHg dan diastoliknya 80-89 mmHg.
3. Hipertensi stage 1, jika sistoliknya 140-159 mmHg dan diastoliknya 90-99 mmHg.
13
4. Hipertensi stage 2, jika sistoliknya lebih dari 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg
4. Apa saja jenis dari spigonomanometer dan prinsip kerja masing-masing alat,
cara pengoperasiannya, serta apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing alat tersebut?
Jawab:
Alat untuk mengukur tekanan darah (sfigmomanometer) ada 3 jenis yaitu yang menggunakan air raksa, jenis aneroid dan jenis digital. Pengukuran yang paling ideal adalah menggunakan air raksa, tapi penggunaannya harus benar dan sudah terlatih.
Karena pengukuran darah yang tidak akurat akan menimbulkan kesalahan diagnosis dan terapi pengobatan. Bagi orang yang tidak terampil, memang sebaiknya menggunakan alat ukur digital.
Cara Kerja Alat Pengukur Tekanan Darah (Sfigmomanometer)
Tekanan darah merupakan parameter yang dapat
menunjukkan beberapa kelainan yang terjadi pada tubuh
manusia. Alat pengukur tekanan darah atau yang juga biasa
disebut dengan tensimeter dan sfigmomanometer biasa
digunakan oleh para praktisi kesehatan untuk mengetahui
kondisi tekanan darah pasiennya. Cara kerja alat pengukur
tekanan darah ini sebenarnya cukup sederhana. Prinsip kerja
alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube
Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi cairan yang
disebut cairan manometrik untuk menentukan tekanan cairan
lainnya yang akan diukur.
Prinsip Kerja Alat Pengukur Tekanan Darah
U-Tube manometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan dari cairan dan gas. Nama U-Tube diambil dari bentuk
14
tabungnya yang menyerupai huruf U seperti pada gambar di bawah ini. Tabung tersebut akan diisi dengan cairan yang disebut cairan manometrik. Cairan yang tekanannya akan diukur harus memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding cairan manometrik, oleh karena itu pada alat pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik karena air raksa memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan berat jenis darah. Berikut skema pengukuran tekanan menggunakan manometer.
Tekanan dalam fluida statis adalah sama pada setiap tingkat horisontal (ketinggian) yang sama sehingga:
Untuk lengan tangan kiri manometer
Untuk lengan tangan kanan manometer
Karena disini kita mengukur tekanan tolok (gauge pressure), kita dapat menghilangkan PAtmosfer sehingga
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tekanan pada A sama dengan tekanan cairan manometrik pada ketinggian h2 dikurangi tekanan cairan yang diukur pada ketinggian h1. Dalam kasus alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air raksa, berarti tekanan darah dapat diukur dengan menghitung berat jenis air raksa dikali gravitasi dan ketinggian air raksa kemudian dikurangi berat jenis darah dikalikan gravitasi dan ketinggian darah.
D. Hasil pemeriksaan laboratorium : Na 156 mEq/L; Cl 95 mEq/L; K 4,4 mEq/L ;
HCO3 18 mEq/L ; Glukosa 102 mEq/L.
1. Apa saja kegunaan zat-zat (Na,Cl,K,HCO3,Glukosa) bagi tubuh manusia
dan bagaimana mekanismenya dalam tubuh manusia ?
Jawab :
Manfaat ion Na
Sebagai kation utama dalam cairan ekstrasellular, natrium akan berfungsi
untuk menjaga keseimbangan
cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan
berperan dalam proses absorpsi
+ - glukosa. Pada keadaan normal, natrium (Na ) bersama dengan pasangan
(terutama klorida, Cl ) akan
memberikan kontribusi lebih dari 90% terhadap efektif osmolalitas di dalam
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan
cairan-elektrolit dan
+ + keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan
natrium (Na ), kalium akan berperan
dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama
dengan natrium, kalium juga
merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan
kalium yang terdapat di
dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat
Konstituen buffer
kesetimbangan
asam-asam,
kesetimbangan air,
transportasi CO2,
transportasi melalui
selaput, daya
rangsang
otot/syarat
Manfaat ion Cl
ion klorida juga akan berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan-elektrolit. Selain itu, ion klorida juga mempunyai fungsi
fisiologis penting yaitu sebagai
pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga
keseimbangan asam-basa tubuh.
17
Manfaat glukosa
Glukosa ini
kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di
dalam tubuh.
Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah
diserap oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam
semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh,
glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen
di dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma
darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan
berperan sebagai bahan bakar
bagi proses metabolisme, glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi
utama bagi kerja otak. Melalui
proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan
digunakan untuk mensintesis
molekul ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan molukel molekul
dasar penghasil energi di dalam
tubuh. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50—
75% dari total kebutuhan energi
tubuh.
Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan
berlangsung melalui 2
mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik. Proses
metabolisme secara anaerobik
akan berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses
metabolisme anaerobik akan berjalan
dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan
kehadiran Oksigen (O ).
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran
tersebut antara lain:
18
1. Katalisis enzimatik. Hampir semua r/ kimia dlm sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adlh protein
2. Transportasi dan penyimpanan
Bbg mol. kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dlm eritrosit oleh Hb dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela
4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disbabkan oleh kolagen yg
merupakan protein fibrosa
5. Proteksi imun
Antibodi mrpkan protein yg sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dgn benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf thdap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adlh protein yg sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adlh protein reseptor pada sinapsis
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein
2. Berapa kadar dari zat tersebut yang isotonis dengan darah dan apa dampak
yang ditimbulkan bila zat tersebut tidak normal pada tubuh ?
Jawab :
Natrium : 135-153 mEq/L
Klorida : 98-109 mEq/L
19
Glukosa sewaktu : 70-200 mg/dL
Glukosa 2 jam PP : 100-140 mg/dL
Glukosa Puasa/Nutcher : 70-100 mg/dL
Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan
anuria, penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan,
Penumpukan cairan di ekstraseluler.• Kerusakan membran mukosa mulut
berhubungan dengan kekurangan volume cairan• Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema
3. Bagaimana cara menghitung pH darah, protein, dan bagaimana osmolaritas
zat-zat tersebut pada tubuh manusia ?
Jawab :
ph normal =7,4 (selalu tetap) ;pKa=6,1; diketahui : kadar HCO3- = 18
jika pH darah berubah sedikit saja maka seluruh metabolisme akan rusak
ph Darah di atas 7,4 = alkalosis
ph Darah di bawah 7,4 = acidosis
dalam skenario pH darah = 7.34 maka terkena acidosis. Hal ini menyebabkan sesak nafas karena nafas akan dipercepat untuk usaha menuju rasio bikarbonat dan as. Karbonat 20 sehingga megurangi tekanan CO3 darah selayaknya.
Glukosa
Kadar glukosa
Gula darah puasa
20
Normal : <6,1 mmol/L atau < 110 mg/dl ; diabetes : ¿❑ 7,0 mmol/L atau ¿
❑126 mg/dl
Isotonis glukosa = 5,54 % berarti terdapat 5,54 gram dalam 100 ml larutan
VI. Keterkaitan antar masalah
21
Ikan asin Air Payau Seafood
Kadar garam berlebih Kolesterol
Berlebihan
Hipertensi
Sakit kepala Sesak
Hasil pemeriksaan laboratorium
Tekanan darah
VII. Learning Isssues
Issues What I Know What I Dont Know What I Have to ProveAnalisis Darah - pH normal
darah- Kandungan
kimia dalam darah
- Tekanan osmotik darah
- Kandungan normal mineral dalam darah
- Kandungan normal protein dan glukosa dalam darah
- Tekanan darah- Uji
laboratorium
Sfignomanometer - Nama-nama alat
- Prinsip kerja- Jenis-jenis- Cara kerja
- Kelebihan dan kekurangan alat
Hipertensi - Definisi - Tekanan darah- Dampak
Sesak dan sakit kepala
- Definisi - Patofisiologi- Hubungan
dengan hipertensi
Elektrolit - Definisi - Contoh-contoh elektrolit dan kegunaannya
VIII. Sintesis
A. Analisis Darah
PARAMETERNILAI NORMAL
SATUAN
Glukosa SewaktuGlukosa Puasa/NuchterGlukosa 2 jam PPKreatininUreumAsam UratNatrium/NaKalium/KKlorida/ClKalsium/Ca
Albumin - 4-5 g/100 mL g-globulins - ~1 g/100 mL fibrinogen - 0.2-0.4g/100 mL
Uji laboratorium darah sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit berkelanjutan. Contohnya dengan memonitor kadar sex hormon, kita dapat menentukan kualitas hidup misalnya mencegah terjadinya depresi, disfungsi ereksi, obesitas abnormalserta meningkatkan kadar memory dan energi.
Terdapat 10 jenis tes darah penting yang wajib diketahui oleh mereka yang berusia 40 tahun keatas setiap tahunnya.
1. Uji darah lengkap dan uji kimia darah
Uji darah lengkap biasa dilakukan untuk menentukan adanya kelainan atau penyakit secara menyeluruh. Dengan harga yang relatif murah telah dapat diketahui sehat atau tidaknya
24
seseorang. Tes ini memberikan informasi diagnostik yang berhubungan dengan pembuluh darah, hati, ginjal dan sel darahnya sendiri.
Tes darah lengkap ini menilai jumlah, variasi, persentasi, konsentrasi dan kualitas dari trombosit, eritrosit, leukosit. Bermanfaat untuk menilai adanya infeksi, anemia, keabnormalitasan darah.
Uji kimia darah memberikan informasi tentang status sistem kardiovaskuler. Uij yang dilakukan adalah kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida dan rasio kolesterol total per HDL. Selain itu juga menilai kadar gula darah sehingga dapat diketahui dini adanya stadium dini sindroma metabolik, diabetes dan penyakit jantung koroner. Kimia darah juga menilai kandungan mineral seperti kalsium, potasium, dan besi.
2. Fibrinogen
Berpengaruh penting terhadap bekuan darah. Tingginya kadar fibrinogen berhubungan dengan adanya inflamasi jaringan misalnya aterosklerosis dan penyakit jantung. Dapat membantu memprediksi risiko adanya penyakit jantung dan stroke. Selain itu reumathoid artritis dan glomerulonefritis juga ditandai dengan peningkatan nilai fibrinogen. (nilai optimalnya 200-300mg/dl).
3. Hemoglobin A1C (HbA1C)
Salah satu penilaian yang baik terhadap kadar glukosa adalah dengan menilai HbA1C. Tes ini dapat menilai kadar gula darah seseorang selama dua hingga tiga bulan kebelakang dan dapat menjadi penentu adanya risiko penyakit jantung dan diabetes. Memelihara kadar HbA1C pada kadar yang selalu optimal dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat DM. (Nilai optimalnya <4,5%)
4. DHEA
Dehydroepiandrosterone (DHEA), suatu hormon yang diproduksi glandula adrenal, yang merupakan prekursor dari hormon estrogen dan testosteron. Kadarnya akan terus meningkat hingga puncaknya pada usia 20 tahunan dan kemudian menurun hingga berhenti pada usia 70-80 tahun. DHEA sering disebut sebagai hormon anti aging.
Meningkatnya kadar DHEA menunjukkan adanya hiperplasia adrenal kongenital.
Pemberian DHEA dapat meningkatkan fungsi sistem imun,densitas tulang, libido pada wanita, mengurangi lemak di perut, melindungi syaraf otak, mencegah DM, kanker dan penyakit jantung.
(nilai optimum untuk pria 400-500ug/dl dan wanita 350-430ug/dl).
5. Prostat-Spesific Antigen (PSA) hanya untuk pria.
PSA adalah suatu protein yang dihasilkan oleh glandula prostat pada laki-laki. Meningkatnya kadar PSA menunjukkan adanya pembesaran prostat, inflamasi prostat ataupun kanker prostat. Kadar PSA juga dapat digunakan untuk menentukan hasil terapi yang telah diterima untuk penanganan kasus prostat. (Nilai optimal PSA 0-2,6 ng/dl)
25
American Cancer Society menganjurkan melakukan pemeriksaan PSA setiap tahun bagi pria yang telah berusia 50 tahun.
Lebih dari 15% laki-laki yang berusia 40 tahun dan menderita kanker prostat memiliki kadar PSA antara 2,6 hingga 4,0 ng/mL.
6. Homocysteine
Asam amino homosisteine dibentuk oleh tubuh dari hasil metabolisme methionine. Tingginya kadar homosisteine berisko tinggi menyebabkan serangan jantung, fraktur tulang dan terganggunya fungsi kognitif.
Meningkatnya kadar homosisteine berhubungan dengan risiko penyakit jantung koroner. Data dari Physicians' Health Study menyebutkan 14,916 laki-laki sehat yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung, namun memiliki kadar homosistein yang tinggi memiliki risiko tiga kali lipat mengalami serangan jantung selama periode lima tahun ke depan.
Nilai optimal pada pria dan wanita < 7,2 umol/L.
7. C-Reactive Protein
C-Reacrive protein (CRP) merupakan pertanda adanya inflamasi sistemik yang sangat sensitif. Sehingga peningkatan kadar ini sangat berhubungan kuat dengan adanya penyakit jantung koroner, MCI, stroke dan kematian mendadak karena jantung. Nilai optimal pada pria <0,55 mg/L dan wanita <1,5 mg/L.
8. Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
TSH digunakan untuk mengkontrol kondisi adanya gangguan pada tiroid. Ketika kadarnya dibawah normal mengindikasikan hipertyroidism, ( meningkatnya aktivitas tyroid, juga disebut thyrotoxicosis) dan jumlahnya diatas normal. Bila jumlahnya diatas normal, disebut hipotiroidism (aktivitas tiroid nya rendah). Nilai optimal 0,35 - 2,1 mU/L.
9. Testosterone (Bebas)
Testosteron diproduksi oleh testis laki-laki, pada ovarium wanita, dan pada glandula adrenal pria dan wanita. Mereka yang mengalami kadar testosteron yang rendah umumnya adalah orang tua. Nilai optimumnya pada pria 15 - 26,5 pg/mL dan pada wanita 1,4 - 2,2pg/mL.
Testosteron bentuk yang bebas ini mengalami sirkulasi ke otak dan mempengaruhi sel saraf. Testosteron memiliki peran yang berbeda antara pria dan wanita, termasuk regulasi fertilitas, libido dan kekuatan otot. Pada laki-laki testosteron bebas kadarnya dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah bila kadarnya rendah mempengaruhi terjadinya obesitas abdominal, depresi mental, osteoporosis dan penyakit jantung. Sedangkan pada wanita kadar yang rendah berhubungan dengan penurunan libido dan rasa tidak nyaman. Bila kadar testosteeron tinggi mengindikasikan adanya hirsutism (tumbuhnya rambut yang berlebihan di wajah dan dada) atau polycistic ovarian syndrome. Meningkatnya testosteron pada wanita juga dapat menunjukkan rendahnya kadar estrogen.
10. Estradiol 26
Seperti testosteron, pria dan wanita membutuhkan estrogen untuk fungsi fisiknya. Estradiol merupakan bentuk estrogen pertama dan menunjukkan fungsi hipotalamik dan pituitari. Jumlah estradiol yang di produksi oleh pria lebih kecil dibandingkan pada wanita. Pada wanita estradiol meningkat pada saat menstruasi dan kadarnya paling rendah setelah menopause. Nilai optimalnya pada pria 10-30 pg/mL dan pada wanita 352-528 pg/mL.
Pada wanita kadar estradiol yang rendah mempengaruhi kadar bone mineral density (BMI) yang rendah sehingga berisiko fraktur ataupun osteoporosis. Kadar optimal estradiol dapat menekan terjadinya hot flashes, gelisah dan insomnia. Sedangkan kadar yang rendah berisiko terjadinya penyakit jantung.
Pada Pria, umumnya pada pria usia lanjut, kadar estradiol yang rendah berhubungan dengan meningkatnya risiko fraktur vertebra, gangguan skeletal. Kadar optimal mendukung densitas tulang yang kuat, kesehatan jantung dan pembuluh darah.
B. Sfignomanometer
Sfigmomanometer ini sendiri mempunyai arti alat untuk mengukur tekanan darah.
Ada beberapa macam jenis dari alat untuk mengukur tekanan darah ini, antara lain :
a. Tensimeter raksa
Cara kerja alat pengukur tekanan darah ini sebenarnya cukup sederhana. Prinsip kerja
alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat
pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi cairan yang disebut
cairan manometrik untuk menentukan tekanan cairan lainnya yang akan diukur.
U-Tube manometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan dari cairan
dan gas. Nama U-Tube diambil dari bentuk tabungnya yang menyerupai huruf U
seperti pada gambar di bawah ini. Tabung tersebut akan diisi dengan cairan
yang disebut cairan manometrik. Cairan yang tekanannya akan diukur harus
memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding cairan manometrik, oleh
karena itu pada alat pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan
manometrik karena air raksa memiliki berat jenis yang lebih besar
dibandingkan dengan berat jenis darah. Berikut skema pengukuran tekanan
menggunakan manometer.
27
Tekanan dalam fluida statis adalah sama pada setiap tingkat horisontal (ketinggian) yang sama sehingga:
Untuk lengan tangan kiri manometer
Untuk lengan tangan kanan manometer
Karena disini kita mengukur tekanan tolok (gauge pressure), kita dapat menghilangkan PAtmosfer sehingga
1. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset 2 - 3 cm dari lipat
siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat di atas denyutan
arteri di lipat siku ( arteri brakialis)
2. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis
3. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
4. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah pulsasi arteri
radialis menghilang.
5. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg/detik
6. Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan sistolik.
7. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolic
8. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.
Kekurangan : mengandung air raksa / merkuri yang notabene adalah logam berat
sehingga membahayakan kesehatan pengguna dan pasien.
b. tensimeter jarum
Tensimeter Aneroid atau tensimeter jarum dalam bahasa Inggris dieja dengan
'Aneroid Sphygmomanometer'. Alat ini adalah salah satu alat evaluasi kesehatan yang
esensial. Tensimeter Aneroid merupakan salah satu varian alat pengukur tekanan
darah. Kelebihan dari jenis tensimeter ini adalah mobilitas. Tensimeter aneroid
umumnya memiliki bentuk yang kecil dan praktis sehingga mudah dibawa.
c. tensimeter digital
Dalam dunia modern, kini dikenal tensimeter digital. Tensimeter ini lebih
praktis dibandingkan dengan tensimeter merkuri. Dengan tensimeter digital,
pemeriksa cukup menyalakan alat tersebut kemudian memompa manset untuk
mengetahui tekanan darahnya. Tekanan darah akan terukur dengan sendirinya oleh
alat dan ditampilkan dalam bentuk angka pada layar LCD.
30
C. Hipertensi
Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi hipetensi
-Riwayat Hipertensi keluarga
-Riwayat Hiperlipidemia Keluarga
-Riwayat Diabetes Mellitus Keluarga
-Kebiasaan Merokok Yang Intens
-Pola Makan Yang Buruk-Obesitas-Kepribadian yang mudah stress dan tertekan
Efek makro dari hipertensi yang merugikan :
6. Pada jantung : Hipertrofi ventrikel kiri, iskemia pada otot-otot jantung yang berakibat pada gagal jantung, infark miokardium
7. Pada otak : Stroke atau transient ischemic attack8. Penyakit ginjal kronis9. Penyakit arteri perfier10. Retinopati ( perdarahan retina yang menyebabkan pengurangan lapang
pandang hingga kebutaan)
Gejala-gejala
4. Sakit kepala pada bagian belakang kepala dan sekitar leher, karena ada perubahan mendadak pada baroreseptor
5. Tinitus Pulsatile, adanya gangguan kebisingan pada telinga yang ditandai oleh telinga seolah-olah mendengar degup jantung
6. Pusing, gangguan keseimbangan seperti Vertigo
Penyebab
6. Gangguan penanganan garam dan air7. Abnormalitas sistem saraf simpatis dan parasimpatis8. Arteriosklerosis9. Stress yang berlebih10. Adiksi nikotin, kafein, dan alcohol
Patofisiologi
Suatu diagram yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan arteriBagi kebanyakan orang dengan hipertensi esensial (primer), peningkatan resistensi terhadap aliran darah (resistensi perifer total) bertanggung jawab atas
31
tekanan yang tinggi itu sementara curah jantung tetap normal. Ada bukti bahwa beberapa orang muda yang menderita prahipertensi atau “hipertensi perbatasan” memiliki curah jantung yang tinggi, denyut jantung meningkat, dan resistensi perifer yang normal. Kondisi ini disebut sebagai hipertensi perbatasan hiperkinetik .Para penderita ini mengembangkan fitur yang khas dari hipertensi esensial tetap di kemudian hari saat curah jantung menurun dan resistensi perifer meningkat seiring bertambahnya usia.Masih diperdebatkan apakah pola ini biasa dialami oleh semua orang yang pada akhirnya mengalami hipertensi Peningkatan resistensi perifer pada hipertensi tetap terutama disebabkan oleh penyempitan struktur arteri dan arteriol kecil.Penurunan jumlah atau kepadatan pembuluh kapiler juga bisa ikut berperan dalam resistensi perifer. Hipertensi juga dikaitkan dengan penurunan kelenturan vena perifer, yang bisa meningkatkan venous return (volume darah yang kembali ke jantung), meningkatkan preload jantung, dan akhirnya menyebabkan disfungsi diastolik. Masih belum jelas apakah peningkatan konstriksi aktif pembuluh darah memegang peranan dalam hipertensi esensial.Tekanan nadi (perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik) sering meningkat pada orang lanjut usia dengan hipertensi. Pada keadaan ini dapat terjadi tekanan sistolik sangat tinggi di atas normal, tetapi tekanan diastolik mungkin normal atau rendah. Kondisi ini disebut hipertensi sistolik terisolasi. Tekanan nadi yang tinggi pada orang lanjut usia dengan hipertensi atau hipertensi sistolik terisolasi disebabkan karena peningkatan kekakuan arteri, yang biasanya menyertai penuaan dan dapat diperberat oleh tekanan darah tinggi.Banyak mekanisme yang sudah diajukan sebagai penyebab peningkatan resistensi yang ditemukan dalam sistem arteri pada hipertensi. Sebagian besar bukti menunjukkan keterlibatan salah satu atau kedua penyebab beriku:Gangguan dalam penanganan garam dan air pada ginjal, khususnya gangguan sistem renin-angiotensin intrarenal Abnormalitas sistem saraf simpatis.Mekanisme tersebut tidak berdiri sendiri dan tampaknya keduanya ikut berperan sampai batas tertentu dalam kebanyakan kasus hipertensi esensial. Juga diduga bahwa disfungsi endotel (gangguan fungsi dinding pembuluh darah) dan peradangan vaskular juga ikut berperan dalam meningkatkan resistensi perifer dan kerusakan pembuluh darah pada hipertensi.
D. Sesak dan Sakit Kepala
Sakit kepala hubungan nya dengan hipertensi
Sakit kepala ada 2:
1.Sakit kepala primer yaitu sakit kepala yang merupakan diagnosis utama atau
keluhan utamanya bukan karena adanya penyakit lain.
32
2.sakit kepala sekunder yaitu sakit kepala yang merupakan gejala ikutan karena
adanya penyakit lain ,salah satunya yaitu hipertensi
Kebanyakan sakit kepala disebabkan oleh kontraksi otot,dan kelainan
pembuluh darah atau keduanya.
Hipertensi adalah suatu penyakit tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh
berbagai factor baik factor dari dalam maupun dari luar,salah satunya yaitu
usia,jenis kelamin,makanan,dan lain lain.tekanan darah tinggi disebabkan oleh
salah satunya yaitu pembuluh darah yang sudah menebal dan kaku,ketika darah
dipompa yang seharus nya pembuluh darah bersifat lentur dan elastic,tapi
ketika darah dipompa,darah yang melaluipembuluh darah tadi kuat
dikarenakan pembuluh darah yang sudah menebal dan kaku,maka terjadilah
tekanan darah tinggi,dengan tidak teratur nya pembuluh darah kita ini,maka
kita akan merasa kan sakit kepala sebagai gejala dalam hipertensi.
Mekanisme sesak
Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti
jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada
pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi
makin meningkat sehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal ruang mati
ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam
keadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat.
Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka
pertukaran gas juga akan terganggu dan juga dapat menebab kan dispnea.
Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap
compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka
makinbesar gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama inspirasi
untuk menghasilkan pengembangan paru yang normal. Penyebab menurunnya
compliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah digantinya jaringan paru
dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.
Sesak napas hubungan nya dengan hipertensi
Ketika pertukaran o2 dengan co2 terganggu,maka kerja saraf simpatis juga
akan terganggu,maka akan meningkat kerja saraf simpatis,jika saraf simpatis
33
ini meningkat maka tekana darah pada jantung kita juga menigkat.maka
terjadilah gejla awal dari hipertensi.
E. Elektrolit
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa
senyawa kimialainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.
Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya
pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa,
dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh
ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan
aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat
berfungsi sebagai elektrolit.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit
ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung
satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
34
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan
cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler,
dan sekresi saluran cerna.
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non
elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan
listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam
organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium
sulfat (SO42-).Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian
dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian
berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif
harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
Kegunaan
• Sodium (Na+) :- Kation berlebih di ruang ekstraseluler- Sodium penyeimbang cairan
di ruang eesktraseluler- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus-
Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion
sodiumdi tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan- Sumber : snack, kue, rempah-
rempah, daging panggang.•
Potassium (K+) :- Kation berlebih di ruang intraseluler- Menjaga keseimbangan
kalium di ruang intrasel- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle
dan nerves.- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
• Calcium (Ca++) :- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di
dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat- Meningkatkan fungsi syaraf
dan muscle- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses
pengaktifanprotrombin dan trombin- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan
dengan tulang, sayuran, dll.b.Anion :
35
• Chloride (Cl -) :- Kadar berlebih di ruang ekstrasel- Membantu proses keseimbangan
natrium- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster- Sumber : garam dapur
• Bicarbonat (HCO3 -) :Bagian dari bicarbonat buffer sistem- Bereaksi dengan asam
kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untukmenurunkan PH.
• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :- Bagian dari fosfat buffer system- Berfungsi untuk
menjadi energi pad metabolisme sel- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan
kekuatan dan kekerasan tulang- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.
IX. Kerangka konsep
36
Ikan asin Air payau Seafood
Kandungan garam tinggi Kolesterol
Berlebihan
Hipertensi
Sakit kepala Sesak
Tekanan darahHasil pemeriksaan lab
Kadar PH Tekanan Osmosis
Spigmomanometer
X. Kesimpulan dan saran
Pak Sodikin gemar mengkonsumsi ikan asin dan air payau, yang memiliki kandungan garam berlebih dan tidak isotonis dengan tubuh, serta gemar mengkonsumsi makanan seafood yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini menyebabkan Pak Sodikin menderita hipertensi.
Untuk mencegah hipertensi, dapat dilakukan dengan memulai pola hidup yang sehat seperti rajin berolahraga, mengkonsumsi buah dan sayur, dan rajin berolahraga.
37
XI. Daftar Pustaka
MML. 2012. 10 Jenis Uji Laboratorium Darah yang Penting bagi Kesehatan Dalam (http://www.kalbefarma.com/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=18419, diakses 6 November 2012)
Redrarsyah. 2007. Alat pengukur tekanan darah. Dalam