This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dari hasil data yang telah ada sebenarnya kita dapat menyimpulkan bahwa:
1. Indonesia merupakan target market terbesar bahkan menjadi pilihan bagi banyak perusahaan
operator dan telekomunikasi;
2. Telkom sebagai “tuan rumah” mempunyai sebuah kesempatan yang besar untuk
mengembangkan pasarnya dan menciptakan sustanaible competitive advantage;
3. Masih adanya beberapa negara di Asean yang bisa menjadi target market baru bagi Telkom;
Ketiga hal tersebut nantinya dapat dijadikan sebuah alat untuk menciptakan sebuah perusahaan
digital dengan kekuatan yang cukup besar di kawasan Asean. Untuk mengetahui cara untuk
menciptakan hal tersebut kita terlebih dahulu memulai dari mendeteksi ancaman dan peluang
yang ada dari kompetitor, supplier, konsumen atau bahkan perlu melihat dari sisi keadaan politik,
ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum dari masing-masing Asean.
Diagram 5. ASEAN Telecom Revenue
Dari hasil analisa kami dengan menggunakan Five Force Porter dari perusahaan Telkom
terhadap persaingan perusahaan sejenis di pasar Asia Tenggara, diperoleh sebuah hasil tingkat
persaingan industri yang sama sangat tinggi. Oleh sebab Michael Porter dalam bukunya
Competitive Strategy memberikan solusi dengan 3 Generic Strategies yaitu Cost Leadership,
Differentiation, dan Focus. Ketiga solusi ini dapat dipilih untuk dapat berinovasi dan
memenangkan pasar dan menambah scope yang ada.
Untuk memasuki pasar internasional maka Thompson Peteraf Gamble Strickland dalam
bukunya Crafting and Executing Strategy (Case and Concept) juga menambahkan adanya
Diagram 6. The Five Forces Porter
Tabel 11. Indikator Five Penilaian Five Forces Porter
sebuah strategi yang dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk dapat memasuki
kondisi pasar global lewat Strategic Options for Entering and Competing In International
Markets. Diantaranya dengan melalui:
Strategi tersebut dapat dipakai Telkom untuk masuk ke pasar global disesuaikan pula dengan
besaran modal atau portfolio perusahaan yang dimiliki serta disesuaikan dengan kondisi pasar
saat itu. Pemilihan model strategi tentunya diharapkan akan menjadi sebuah jalan yang
mendukung proses perluasan pasar. Namun hal lain yang perlu diperhatikan sebelum memilih
strategi apa yang dapat dilakukan, maka perusahaan induk juga perlu untuk mengetahui kondisi
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, lingkungan, dan hukum dalam analisa PESTLE.
Analisa PESTLE
Dari analisa ini kita akan mampu menganalisa perkembangan dan kondisi dari masing-masing
faktor yang mampu mempengaruhi sebuah industri baik yang telah ataupun yang akan
berkembang.
Tabel 12. Pilihan Strategi untuk Memasuki dan Berkompetisi dalam Pasar Internasional
Tabel 13. Analisa Kondisi Asia Tenggara Saat Ini
Dari hasil analisa diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari sisi analisa PESTLE, sebenarnya posisi Telkom dalam mengembangkan pasarnya keluar
negeri masih sangat terbuka lebar. Hal ini juga semakin diperkuat dengan adanya Telin sebagai
salah satu anak perusahaan Telkom yang secara langsung dapat menciptakan corporate
opportunity dan memperluas pasar yang sudah ada.
Tabel 14. Analisa PESTLE terhadap peluang Telkom untuk memasuki Bisnis Internasional
STRATEGI BISNIS
Perencanaan strategi bisnis korporasi Telkom untuk bisnis di ASEAN disusun berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
Tingkat Kapitalisasi Grup Telkom
Sumber Daya yang ada di Grup Telkom
Potensial pasar di ASEAN
Tingkat Kapitalisasi Grup Telkom
Telkom memiliki total asset USD $ 10.561 Juta, dibandingkan dengan 10 perusahaan
multinasional yg bergerak pada industri yang sama di ASEAN, Telkom berada pada urutan ke-7
perusahaan telekomunikasi mulitanasional yang memiliki aset terbesar di pasar ASEAN.
Dengan jumlah asset sebesar USD $ 10.561 juta, Telkom memiliki peluang untuk langsung
berkompetisi dalam industri tersebut – Front Attact – maupun memenangkan pertarungan
dengan strategi melawan persaingan dengan perlahan – Side Attact – seperti yang di
referensikan Philips Kotler dalam bukunya Marketing Management. Namun dengan posisi
Telkom menghadapi 6 kompetitor dengan asset diatasnya, Telkom memiliki potensi gagal
dalam persaingan. Dengan kapitalisasi yg tinggi, perusahaan dapat dengan meningkatkan
investasi untuk mematikan pesaingnya. Mengetahui hal tersebut, peluang yang dapat di ambil
telkom adalah melakukan aliansi bisnis dalam bentuk Integrasi Bisnis - vertical integration -
ataupun kerjasama operasi.
Integrasi Bisnis
Saat ini integrasi bisnis yang sudah di lakukan Telkom adalah dengan Singtel – perusahaan
asal Singapura yg memiliki asset terbesar di ASEAN – melalalui Telkomsel. Sekitar 35% saham
Telkomsel di jual oleh Telkom kepada Singtel untuk memperkuat pemodalan Telkomsel yg
secara tidak langsung kepada Telkom juga. Dengan masuknya dan Singtel, Telkomsel
mempunyai ruang dalam mencapai visinya untuk mengembangkan Device, Network dan
Aplikasi broadband. Kompensasinya adalah keuntungan yang di capai oleh Telkomsel juga di
nikmati oleh Singtel sebesar porsi penyertaan sahamnya. Namun apakah hanya itu?
Singtel juga memiliki kepentingan strategis melalui Telkomsel selain keuntungan. Ekspansi
merupakan rencana jangka panjang Singtel setelah mengakuisisi 35% saham Telkomsel.
Berdasarkan data grafis dari wearesocial.sg jumlah penduduk Indonesia adalah 251.160.124
jiwa dengan jumlah perangkat telephon genggam sebesar 281.963. 665 buah sehingga
menjadikan Indonesia sebagai potensial market industri Telekomunikasi dunia.
Belajar dari akusisi Telkomsel oleh Telkom, kepentingan ekspansi Telkom juga dapat di lakukan
melalui integrasi organisasi seperti merger dan akuisisi mengingat pasar ASEAN yg akan di
garap Telkom membutuhkan modal yg sangat besar.
Singtel merupakan perusahaan yang sudah terintegrasi dengan Telkom melalui Telkomsel di
Indonesia. Artinya Telkom sudah banyak
mengetahui perlakuan integrasi tersebut.
Dengan market yg lebih luas, Telkom dapat
berintergrasi lagi melalui Telin dengan
produk Telkomsel yang di pasarkan di luar
negeri. Dengan total asset Singtel USD
$39.32 juta dan Telkom USD 10.56 juta
integrasi tersebut akan menjadikan Telkom
mempunyai ruang investasi yg cukup besar
di ASEAN dengan pasar pengguna telepon
genggam sebanyak 688.607.654
wearesocial.sg.
Kerjasama Operasi
Pilihan strategi bagi Telkom yang lain adalah kerjasama operasi, dengan kerjasama operasi
saat ini dengan Bridge Aliance – aliansi operator telekomunikasi dunia – Telkom melalui
Telkomsel bekerjasama dengan 18 operator dunia di negara kuait, Bahrain, Taiwan, Saudi
Arabia, Jepang, Korea Utara, Vietnam, Australia, Singapura, Makau, Pilipina, Malaysia,
Hongkong, Thailan, Sri Lanka, India, Afrika dan Banglades. Keuntungan dari aliansi ini hanya
berupa penggunaan tarif telekomunikasi saja. Terdapat empat negara yg tidak tergabung dalam
aliansi tersebut dan tidak terdapat Telin dan Singtel yaitu: Brunai, Laos, Kamboja, Myanmar.
Namun perlu di analisa lebih lanjut total investasi dan ROI nya.
Sumber Daya Grup Telkom
Dengan pembenahan internal telkom, di harpakan telkom lebih efisien dan efektif. Kelebihan
karyawan pada Telkom setelah efisiensi di lakukan dapat di distribusikan ke anak perusahaan
untuk memperkuat anak perusahaan. Telkomsel dan Telin sebagai SBU yg sudah mapan
dalam bisnis telkom dapat menjadi ujung tombak Telkom memasuki pasar ASEAN. Namun
perlu di siapkan adanya suatu teknologi yg dapat mengefisienkan interkonksi antar perusahaan.
Potensi Pasar ASEAN
Asean memiliki jumlah penduduk 630.551.581 jiwa, dengan jumlah penduduk pengguna
telpepon gengam 688.607.654 dan pengguna internet sebanyak 31% atau 195.762.594. Hal ini
merupakan pasar yg potensial. Dari jumlah penduduk asean, pengguna interet terbesar berada
di negara Singapura, Malaysia, Vietnam, Pilipina, Thailand, dan Indonesia di urutan ke-6.
Dengan kata lain bahwa pasar Internet di ASEAN sangat besar.
wearesocial.sg.
Dengan potensi ASEAN terbut, grup Telkom harus membuat sebuah integrasi bisnis dengan
memanfaatkan Internet broadband sebagai backbond bisnisnya. Integrasi SBU antara
Telkomsel dan Telin untuk pasar ASEAN serta Integrasi bisnis SBU tersebut dengan perusahan
lain berkapitalisasi besar akan menjadikan grup telkom mewujudkan visinya. World in Your
Hand.
REFERENSI
http://www.hukumonline.com, UU RI No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan, 2014 tgl akses: 6 November 2014
Grover, Varun dan Manoj K Maholtra. 1996. Business Process Reengineering : A tutorial on the concept, evolution, method, technology and application. Journal of Operation Management 15 (1997)193-213.
http://www.kppu.go.id/ina/2012/07/tadjuddin-2015-semua-anggota-asean-punya-hukum-persaingan-usaha/ tgl akses 4 November 2014
http://macroeconomicdashboard.com/index.php/id/asean/168-ekonomi-asean-meraih-potensi-perekonomian-optimum-di-tengah-instabilitas-global-dan-regional tgl akses 4 November 2014
Ravio Patra, 2014, Potret Politik Negara-Negara Anggota ASEAN dalam Kerangka Integrasi Kawasan. Diakses dari www.academia.edu/7254087/Potret_Politik_Negara-Negara_Anggota_ASEAN_dalam_Kerangka_Integrasi_Kawasan. diunduh pada 4 November 2014.
http://www.bappenas.go.id/blog/indeks-kesiapan-berjejaring-indonesia-2012/ tgl akses 4 November 2014
Laporan Tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2013
Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tahun 2006 s.d 2013
Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia Tahun 2006 s.d 2013
Inmemo nine months of 2014 result (unaudited) Telkom
Cover di unduh dari http://ww.dreamstime.com dan laporan keuangan telkomsel 2013