Page 1
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN FEMALE DIRECTOR SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI S-1 ALIH JENIS MANAJEMEN
DIAJUKAN OLEH
WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
NIM: 041511223026
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 2
SК[ヨ旺PSI
Cθ… ・
FSθCル盤]」聞配
"てり嘔江attJryDAN KINERJA
lllERUSAⅡAAN DENGAN I彊駒臼匡ガ皿 ECtt SEBAGAI
VARIABEL L10DERASI
霊 LAH
DOSEN
CHORRY SULI
旺TERDIA DENGAN BAIK OLEIIII:
TI,S.E.,卜1.Sc. TANGGAL.■ 7.1.:工 .1..
KETUA PRI STUDI,
or ■r on TAN♂ ρ▲丁 スつ/:° /18
Dr.MASLIIRA KL― AWATI,S.E。 ,PI.Si.TANGGAL aつノ10/18
DIAJUKAN OLEH
Ⅵ′INDI RAIIIPIADITA ASTINGKARA
NIPI:041511223026
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 4
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Corporate Social Responsibility dan
Kinerja Perusahaan dengan Female Director sebagai Variabel Moderasi”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Alih Jenis Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bimbingan,
pengarahan, dukungan serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., C.M.A., C.A., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
2. Ibu Dr. Masmira Kurniawati, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Surabaya.
3. Ibu Chorry Sulistyowati, S.E.,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang
selalu berkenan memberikan waktu, bimbingan, saran, dan bantuan selama
proses penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
hasil yang baik.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 5
v
4. Bapak Ida Bagus Gede Adi Permana, S.E.,M.Sc., selaku Dosen Wali penulis
yang telah memberikan saran dan nasihat dalam masa perkuliahan di
Universitas Airlangga Surabaya.
5. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga Surabaya khususnya Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di kelas
Alih Jenis Manajemen 2015 yang telah memberikan semua ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas
Airlangga.
6. Seluruh staf Departemen Manajemen serta karyawan-karyawan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya yang telah banyak
memberikan informasi dan membantu proses administrasi perkuliahan dari
awal hingga akhir studi penulis.
7. Juniar’s Family, Bapak, Ibu, Dio, Dito, dan Dandi, yang selalu memberikan
kasih sayang, doa, nasihat, serta motivasi yang tiada henti kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. My Partner in Life, yang selalu menghibur, mengingatkan, serta memberikan
semangat dan dukungan yang tiada henti kepada penulis. Terimakasih atas
kesabarannya.
9. Konsultan kedua, Tante Erma dan Bapak Rufi’i, yang sudah membantu
memberikan pengarahan, masukan, dan saran agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 6
vi
10. Sahabat-sahabatku, Yoesigta, Dyah, Sandy, dan Andini, yang selalu
membantu di saat-saat genting dan bersedia menjadi pendengar keluh kesah
penulis.
11. Teman seperbimbingan, Jessica, yang sudah berjuang bersama-sama hingga
detik-detik terakhir.
12. Keluarga Cemaraku, Shella, Ella, Devy, Ade Dita, Amour, Reyhan, Fata,
Rifki dan Dimas, terima kasih atas kerjasamanya yang baik selama masa
perkuliahan.
13. Seluruh teman-teman AJ Manajemen 2015 yang tidak bisapenulis sebut satu
per satu. Terima kasih banyak untuk semua hari-hari yang penuh warna
selama kita menempuh studi di kampus tercinta Universitas Airlangga
Surabaya.
Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan yang tidak disadari oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat diharapkan sebagai masukan terhadap penulisan penelitian yang
lebih baik lagi. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
Surabaya, 26 September 2018
Penulis
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 7
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan dengan female director sebagai variabel moderasi. Kinerja perusahaan pada penelitian ini diproksikan oleh Tobin’s Q (nilai perusahaan) dan ROA (profitabilitas). Sampel penelitian ini berjumlah 28 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2017 dengan total observasi sebanyak 99. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah moderated regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan baik terhadap Tobin’s Q dan juga ROA. Ada dan tidaknya direksi wanita tidak memperkuat atau memperlemahpengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan karena rata-rata jumlah direksi wanita yang ada pada perusahaan sampel penelitian masih sangat rendah yaitu 9%. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan dapat mempertimbangkan setidaknya tiga anggota wanita atau lebih di dalam jajaran direksi. Kata kunci: tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja perusahaan, nilai
perusahaan, profitabilitas, direksi wanita
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 8
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) on firm performance with female directors as moderating variables. The firm's performance in this study was proxied by Tobin’s Q (firm value) and ROA (profitability). The sample of this study amounted to 28 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2013-2017 with a total observation of 99. The analysis technique used to test the hypothesis was moderated regression analysis. The results of the study show that Corporate Social Responsibility (CSR) has a positive and significant influence on the firm’s performance both on Tobin’s Q and ROA. The presence and absence of female directors does not strengthen or weaken the influence of Corporate Social Responsibility (CSR) on firm performance because the average number of female directors in the sample companies is still very low at 9%. This study suggests that companies can consider at least three or more female directors in the board of directors. Keywords: corporate social responsibility, firm’s performance, firm value,
profitability, female directors
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 9
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
1.5. Sistematika Penulisan ....................................................................... 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ............................................................................... 11
2.1.1. Corporate Social Responsibility (CSR) ....................................... 11
2.1.1.1. Teori Stakeholder ............................................................... 16
2.1.1.2. Teori Legitimasi ................................................................. 17
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 10
x
2.1.1.3. Teori Triple Bottom Line .................................................... 19
2.1.2. Kinerja Perusahaan....................................................................... 21
2.1.2.1. Tobin’s Q ............................................................................ 21
2.1.2.2. Return On Asset (ROA) ...................................................... 22
2.1.3. Board Gender Diversity ............................................................... 23
2.1.4. Pengaruh Antar Variabel .............................................................. 25
2.1.4.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Tanpa ModerasiFemale Director ....... 25
2.1.4.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director .... 27
2.1.5. Faktor-Faktor Lain Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan .... 28
2.1.5.1. Leverage ............................................................................. 28
2.1.5.2. Ukuran Perusahaan (Firm Size) .......................................... 29
2.1.5.3. Umur Perusahaan (Firm Age) ............................................. 29
2.1.5.4. Board Size ........................................................................... 30
2.1.5.5. Board Meeting .................................................................... 30
2.2. Penelitian Sebelumnya ................................................................... 31
2.3. Hipotesis ......................................................................................... 33
2.4. Model Analisis ................................................................................ 34
2.5. Kerangka Penelitian........................................................................ 35
2.5.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Tanpa ModerasiFemale Director ................. 35
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 11
xi
2.5.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director ............. 36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 37
3.2. Identifikasi Variabel ....................................................................... 37
3.3. Definisi Operasional ....................................................................... 38
3.4. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 40
3.5. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 41
3.6. Prosedur Penentuan Sampel ........................................................... 41
3.7. Teknik Analisis ............................................................................... 42
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 46
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 46
4.3. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis ........................................ 51
4.3.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 51
4.3.1.1. Uji Normalitas .................................................................... 51
4.3.1.2. Uji Autokorelasi ................................................................. 52
4.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 52
4.3.1.4. Uji Multikolinearitas ........................................................... 53
4.3.2. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 53
4.3.2.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Tanpa ModerasiFemale Director ....... 53
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 12
xii
4.3.2.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja PerusahaanDengan ModerasiFemale Director ...... 57
4.4. Pembahasan .................................................................................... 63
4.4.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Tanpa ModerasiFemale Director ................. 63
4.4.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director ............. 66
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 68
5.2. Saran ............................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director .. 47
Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Perusahaan Tanpa Moderasi Female Director .... 54
Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director .. 58
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Sustainability Report Perusahaan Listing di BEI Tahun 2013-
2016 .................................................................................................... 1
Gambar 1.2 Persentase Direksi Perusahaan Publik Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2011-2015 ................................................................................ 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Non Keuangan
Lampiran 2 Daftar Tobin’s Q, ROA, CSRDI, Female Director, Leverage, Firm
Size, Firm Age, Board Size, dan Board Meeting Perusahaan Sampel
Tahun 2013-2017
Lampiran 3 Output Uji Asumsi Klasik
Lampiran 4 Output SPSS Statistic 23: Hasil Analisis Moderated Regression
Analysis
Lampiran 5 Checklist Item Pengungkapan Informasi Corporate Social
Responsibility (CSR) berdasarkan indeks GRI G.4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 16
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia kesadaran akan pentingnya merealisasikan program
Corporate Social Responsibility (CSR) semakin tahun semakin meningkat. Para
manajemen perusahaan telah melihat dampak nyata dari program-program CSR
yang telah mereka jalankan yaitu dapat membangun model bisnis yang
berkelanjutan. Program-program CSR yang dilakukan oleh perusahaan kemudian
dilaporkan ke dalam bentuk laporan khusus yang disebut dengan sustainability
report. Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah publikasi sustainability
report perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Tahun 2016 perusahan listing yang menerbitkan
sustainability report naik menjadi 43 laporan, dimana tahun 2015 perusahaan
listing yang menerbitkan sustainability report sebanyak 41 laporan.
Gambar 1.1 Grafik Sustainability Report Perusahaan Listing di BEI Tahun 2013-2016
Sumber: GRI Database yang diolah
25 25 26 28
13 15 15 15
38 40 41 43
0
10
20
30
40
50
2013 2014 2015 2016
Jum
lah
La
po
ran
Tahun Laporan
Sustainability Report Perusahaan Listing di BEI Tahun 2013-2016
Perusahaan Non-Keuangan Perusahaan Keuangan Total
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 17
2
Menurut Elkington (1997), untuk dapat mewujudkan model bisnis yang
berkelanjutan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu selain
mengejar keuntungan (profit) perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat
pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) serta turut berkontribusi aktif
dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).Pendapat dari Elkington rupanya
telah digunakan oleh Global Reporting Initiative (GRI) sebagai dasar pedoman
pelaporan sustainability report yang berlaku secara global.
Selain dapat membangun model bisnis yang berkelanjutan, dampak lain
dari program CSR yang telah dirasakan oleh perusahaan adalah dapat menjaga
hubungan perusahaan dengan para stakeholder. Stakeholder merupakan kelompok
atau individu yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan
dan mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan
yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan (Deegan, 2004).
Dampak-dampak nyata yang dipaparkan diatas, telah merubah
pandangan mengenai CSR dari tahun ke tahun. Yang dahulu CSR dipandang
sebagai suatu tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan kepada para
pemangku kepentingan, namun saat ini pandangan CSR telah berubah menjadi
suatu kebutuhan yang wajib dan investasi bagi perusahaan. Perusahaan-
perusahaan mulai menerbitkansustainability report mereka secara luas dan
beragam. Sustainability report merupakan laporan sukarela yang berisikan
informasi kinerja keuangan dan non-keuangan yang mencakup interaksi
perusahaan dengan lingkungan dan sosial di sekitarnya. Perusahaan menggunakan
laporan tersebut untuk menciptakan nilai perusahaan, meningkatkan citra
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 18
3
perusahaan, meningkatkan hubungan dengan para pemangku kepentingan serta
menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dengan kata lain, CSR
telah menjadi alat public relation bagi perusahaan dengan mengungkapkan
kegiatan CSR mereka ke dalam media termasuk dalam annual report dan
sustainability report. Hal tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan
salah satunya yaitu perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dari
masyarakat sekitar.
Pengungkapan kegiatan CSR dalam sustainability report tentunya tidak
lepas dari pengawasan para manajemen puncak perusahaan. Dewan direksi
mempunyai peranan penting dalam menentukan praktik pengungkapan CSR
(Barako dan Brown, 2008; Jo dan Harjoto, 2011), mereka memiliki keleluasaan
atas item apa saja untuk diungkapkan dalam sustainability report (Luo et al.,
2012). Selain itu, dewan direksi juga bertanggung jawab atas pengelolaan serta
pelaporan risiko perusahaan (Desjardins dan Willis, 2009), yang mana peran
tersebut dapat meringankan kekhawatiran perusahaan tentang risiko reputasi dan
finansial terkait dengan masalah sosial dan lingkungan (Cheng dan Courtenay,
2006). Peran penting selanjutnya dari dewan direksiadalah meyakinkan para
pemegang saham bahwa partisipasi mereka dalam kegiatan CSR dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan (Hafsi & Turgut, 2013). Peran-peran
dewan direksi yang telah disebutkan diatas telah diatur dalam pedoman tata kelola
perusahaan yang baik di seluruh dunia (Lim et al., 2007). Pedoman tersebut
dibuatagar dewan direksi dapat mewakili kepentingan shareholders (Fama dan
Jensen, 1983) dan stakeholders (Hill dan Jones, 1992).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 19
4
Di era milenial ini, isu mengenai keberagaman gender masih menjadi
topik yang hangat untuk diperbincangkan. Di Indonesia, jumlah direksi wanita di
perusahaan publik setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Pada Gambar
1.2 dapat dilihat bahwa tahun 2015 persentase direksi wanita mengalami
peningkatan sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi seiring dengan
meningkatnya kesempatan untuk wanita menduduki posisi dalam perusahaan.
Menurut Langdon et al. (2002), keberagaman gender dalam dewan direksi di
perusahaan-perusahaan besar semakin berkembang, ditandai dengan lebih
banyaknya jumlah wanita yang berperan dalam perusahaan dengan latar belakang
etnis, suku, dan gaya hidup yang berbeda-beda.
Gambar 1.2 Persentase Direksi Perusahaan Publik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015
Sumber: Bursa Efek Indonesia diolah Riset SWA
Dari beberapa penelitian, keberagaman gender pada dewan direksi dapat
mendorong efektifitas direksi dalam menyediakan sumber daya yang luas dan
juga dapat mengurangi masalah keagenan. Sebagian besar perusahaan yang
memiliki Good Corporate Governance (GCG) merupakan perusahaan-perusahaan
2011 2012 2013 2014 2015
Pria 86% 88% 87% 86% 87%
Wanita 14% 12% 13% 14% 13%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pe
rse
nta
se
Dir
ek
si
Tahun
Direksi Perusahaan Publik Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2011-2015
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 20
5
yang mempunyai manajemen puncak wanita di dalamnya. Hal tersebut
dikarenakan direksi wanita cenderung lebih fokus pada kegiatan-kegiatan yang
ada di dalam perusahaan salah satunya adalah kegiatan CSR. Selain itu, dewan
direksi wanita juga berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi karena mereka
tertarik pada semua masalah ekonomi, sosial dan masyarakat (Bear, Rahman, &
Post, 2010; Handajani, Subroto, Sutrisno, & Saraswati, 2014; Huse et al., 2009;
Isidro & Sobral, 2015; Liao, Lin, & Zhang, 2016; Miller & Triana, 2009; Post,
Rahman, & Rubow, 2011). Mereka lebih etis (Arun, Almahrog, & Aribi, 2015),
lebih kooperatif, dan lebih memperhatikan tanggung jawab sosial dan filantropi
(Huse et al., 2009; Bear et al., 2010; Hafsi & Turgut, 2013; Handajani et al.,
2014; Isidro & sobral, 2015; Liao et al., 2016). Jadi, dengan adanya keberagaman
gender pada jajaran direksi dapat mempengaruhi kebijakan CSR perusahaan serta
meningkatkan keterbukaan publik dan pribadi kepada investor melalui
pemantauan yang lebih baik, dan juga dapat membuat harga saham lebih
informatif (Gul, Srinidhi, & Ng, 2011).
Selain itu, adapun penelitian yang berfokus pada peran direktur wanita
dalam pengungkapan kegiatan sosial, lingkungan dan/atau keberlanjutan. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh McGuinness et al. (2016), mereka melakukan
penelitian di perusahaan yang terdaftar di China mengenai dewan direksi wanita
dan investor ekuitas asing terhadap kinerja CSR perusahaan. Hasil penelitian
McGuinness mengungkapkan bahwa dengan adanya kehadiran wanita pada
tingkat CEO dan/atau wakil CEO dapat memperkuat atau meningkatkan kinerja
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 21
6
CSR perusahaan dan dengan adanya kepemimpinan wanitamerupakan hal yang
sama pentingnya dengan keberagaman gender dalam mendorong perubahan CSR.
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Nekhili et al. (2017), mereka
melakukan penelitian di perusahaan yang terdaftar di Prancis mengenai perbedaan
karakteristik perusahaan. Sampel perusahaan yang diambil yaitu perusahaan yang
memiliki anggota wanita pada jajaran direksi dan perusahaan yang hanya
memiliki anggota laki-laki pada jajaran direksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perusahaan dengandewan direksi yang beragam memilikipelaporan CSR
yang lebih tinggidaripada perusahaan yang hanya diduduki oleh direktur laki-laki
saja. Dan penelitian ini juga menyarakan agar perusahaan setidaknya memiliki
dua dan/atau tiga direktur wanita untuk dapat menghasilkan pelaporan CSR yang
lebih tinggi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Hafsi dan Turgut (2013), mereka
melakukan penelitian mengenai karakteristik dewan direktur seperti gender, umur,
etnisitas, masa jabatan, serta pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keberagaman gender dapat meningkatkan kinerja sosial menjadi lebih baik.
Menurut Miller & Triana (2009), keberagaman gender pada manajemen puncak
dapat memberi sinyal komitmen pada perusahaan terhadap undang-undang dan
nilai sosial, serta kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan para pemangku
kepentingan. Selain itu, direksi wanita juga berkontribusi dalam meningkatkan
kredibilitas informasi CSR secara bermakna dengan mencegah adanya kecurangan
pada pelaporan CSR (Boulouta, 2013) dan membuat pelaporan CSR menjadi lebih
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 22
7
relevan. Perusahaan yang memiliki jumlah manajemen puncak wanita yang lebih
tinggi juga dapat memberikan hasil keuangan yang lebih baik.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja
perusahaan karena saat ini para pekerja wanita di Indonesia juga sudah mulai
menduduki jajaran dewan direksi baik pada perusahaan publik, BUMN,
perbankan maupun perusahaan swasta.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q?
2. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)?
3. Apakah female director memoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q?
4. Apakah female director memoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)?
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 23
8
1.3. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.
2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan variabel Return On
Asset.
3. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q dan ROA) yang dimoderasi oleh
female director.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini
yaitu :
1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dalam mengukur keefektifan dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penerapan CSR di perusahaanserta
mempertimbangkan adanya kehadiran wanita dalam jajaran direksi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dan pelaporan CSR.
2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasimengenai dampak adanya kehadiran wanita dalam jajaran
direksi maupun jajaran komisaris dalam meningkatkan kinerja
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 24
9
perusahaan, selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk para investor dalam melakukan investasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan menjadi referensi untuk penyusunan penelitian selanjutnya
mengenai topik CSR.
1.5. Sistematika Penulisan
Penelitian ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu
CSR, kinerja perusahaan, board gender diversity, serta penjelasan
mengenai hubungan antar variabel. Selain itu, bab ini juga memuat hasil
penelitian sebelumnya, perumusan hipotesis, model analisis, serta
kerangka pemikiran.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan uraian mengenai pendekatan penelitian, identifikasi
variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, prosedur
pengumpulan data, prosedur penentuan sampel, dan teknik analisis.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 25
10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan mengenai pengaruh CSR
terhadap kinerja perusahaan dengan female director sebagai variabel
moderasi, yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian, deskripsi
hasil penelitian, analisis model dan pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan pembahasan
sebelumnya yaitu pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan dengan
female director sebagai variabel moderasi, serta saran yang ditujukan
kepada pihak-pihak yang sekiranya dapat mengambil manfaat dari
penelitian ini.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 26
11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Corporate Social Responsibility (CSR)
Hingga saat ini belum ada definisi tunggal mengenai CSR karena setiap
perusahaan memiliki penjabaran dan penerapan yang berbeda-beda. Namun secara
umum, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap sosial, lingkungan,
dan pemangku kepentingannya. Berikut ini merupakan beberapa definisi CSR
yang menunjukkan keragaman pengertian CSR:
1. World Business Council for Sustainable Development (WBCSD),
pengungkapan CSR adalah komitmen yang dilakukan secara terus menerus
oleh kalangan bisnis atas perusahaan untuk memberikan dampak pada
kondisi ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup pekerja, komitmen
lokal dan masyarakat luas.
2. World Bank, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen untuk
berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, melalui kerja sama dengan semua pemangku kepentingan
guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat bagi
bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan, maupun masyarakat pada
umumnya.
3. Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal satu butir tiga
(2007:2) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 27
12
komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.
4. International Standard Organization (ISO) 2600:2010, Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab suatu organisasi atas dampak
dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan,
melalui perilaku yang transparan dan etis, yang konsisten dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, memperhatikan
kepentingan dari para stakeholder, sesuai hukum yang berlaku dan
konsisten dengan norma-norma internasional, dan terintegrasi di seluruh
aktivitas organisasi baik kegiatan, produk maupun jasa.
Menurut Kotler dan Lee (2005), Corporate Social Responsibility (CSR)
didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian
sumber daya perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) juga
didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta
berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada
karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007). Sedangkan menurut
Schermerhorn (1993), CSR merupakan suatu kepedulian organisasi bisnis untuk
bertindak dengan para pemangku kepentingan dalam melayani kepentingan
organisasi dan kepentingan publik eksternal.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 28
13
Jadi, berdasarkan beberapa macam definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu konsep dimana organisasi
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan memiliki suatu tanggung jawab
terhadap sosial, karyawan, pemegang saham, komunitas, konsumen, dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang bertujuan untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat dan perusahaan serta pembangunan yang
berkelanjutan. Corporate Social Responsibility (CSR) juga merupakan suatu
bentuk perwujudan komitmen perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat atas
dasar kesadaran bahwa perusahaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat menjadi suatu aset yang
strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah kompetisi persaingan bisnis
yang semakin ketat. Berbagai keuntungan dapat diperoleh perusahaan melalui
kegiatan CSR yaitu (1) peningkatan profitabilitas bagi perusahaan dan kinerja
finansial yang lebih baik; (2) menurunkan risiko benturan dengan komunitas
masyarakat sekitar; dan (3) meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat
dipandang sebagai social marketing bagi perusahaan yang merupakan bagian dari
corporate image building (Susiloadi, 2008).
Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan kemudian diungkapkan ke
dalam laporan khusus yaitu sustainability report dan dapat dilihat bahwa kegiatan
CSR sangat erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan (sustainability
development). Sustainability report merupakan laporan yang memuat informasi-
informasi mengenai kinerja keuangan dan non keuangan perusahaan yang
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 29
14
mencakup keseluruhan aktivitas perusahaan di lingkungan, masyarakat, tempat
kerja, konsumen dan tindakan tersebut harus dapat diterima oleh semua
stakeholder agar perusahaan dapat terus berkembang dan tumbuh secara
berkesinambungan (Pratten, 2009; Safitri, 2016). Pengungkapan kegiatan CSR
secara sukarela dalam sustainability reportmerupakan salah satu cara perusahaan
untuk menghindari risiko dan sebagai alat komunikasi dalam mengelola hubungan
dengan para stakeholder. Setiap perusahaan harus memiliki kebijakan mengenai
CSR dan memilih informasi apa saja yang ingin diungkapkan dalam sustainability
report.
Untuk menilai pengungkapan CSR dalam sustainability report adalah
dengan menggunakan Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSRDI)
berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). CSRDI merupakan indeks yang
diukur berdasarkan jumlah informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan yang
diungkapkan dalam sustainability report perusahaan. Standar pengungkapan CSR
merujuk pada standar yang diterapkan oleh Global Reporting Initiative(GRI).
Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah organisasi yang menyediakan
kerangka kerja untuk pelaporan keberlanjutan yang dapat diadopsi oleh semua
jenis organisasi di semua negara. Pada indikator GRI terdapat tiga fokus
pengungkapan yaitu:
1. Ekonomi, indikator ini menyangkut keberlanjutan organisasi yang berdampak
pada kondisi ekonomi perusahaan, stakeholder dan sistem ekonomi pada
tingkat lokal, nasional, dan global. Informasi ini sudah disajikan melalui
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 30
15
laporan keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan setiap tahunnya
oleh perusahaan.
2. Lingkungan, indikator ini menyangkut keberlanjutan organisasi yang
berdampak pada kondisi lingkungan sekitar seperti ekosistem, tanah, air, dan
udara. Indikator ini terkait dengan input (bahan, energi, air) serta output
(emisi atau gas, limbah sungai, limbah kering atau sampah). Selain itu juga
berkaitan dengan dampak dari produk dan jasa serta keanekaragaman hayati.
3. Sosial, indikator ini menyangkut dengan beberapa aspek seperti karyawan
atau tenaga kerja, pemasok, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung
jawab atas produk.
Indeks GRI ini dipilih karena merupakan pedoman internasional yang telah
memiliki reputasi di dunia dan banyak digunakan pada penelitian sebelumnya
karena memiliki item checklist yang lebih komprehensif (Sudana dan Arlindania,
2011; Cheng dan Christiawan, 2011; Ananda, 2018; Purnomo, 2018).
Pada penelitian ini, indeks GRI yang digunakan adalah indeks GRI G4
yang berjumlah 91 item (Lampiran 4). Corporate Social Responsibility Disclosure
Index (CSRDI) pada dasarnya dihitung dengan menggunakan skor, yaitu setiap
item CSR akan di beri skor 1 jika diungkapkan dan diberi skor 0 jika tidak
diungkapkan. Selanjutnya, skor dari item-item CSR tersebut dijumlahkan untuk
memperoleh keseluruhan nilai kegiatan CSR yang diungkapkan melalui
sustainability report. Semakin tinggi skor CSRDI maka semakin banyak bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan, begitu juga sebaliknya.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 31
16
Apabila skor CSRDI semakin rendah maka semakin sedikit bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan.
2.1.1.1. Teori Stakeholder
Pergeseran filosofi mengenai pengelolaan entitas bisnis yang didasarkan
pada teori keagenan yaitu tanggung jawab perusahaan yang berorientasi kepada
pengelola (agent) dan pemilik (principle) telah mengalami perubahan pandangan
manajemen modern yang didasarkan pada teori stakeholder (Hidayati dan Murni,
2009). Hal tersebut berkaitan dengan perluasan tanggung jawab perusahaan yaitu
kepada lingkungan sosial dimana perusahaan itu berada.
Stakeholder adalah suatu masyarakat, kelompok, komunitas ataupun
individu yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu perusahaan.
Dengan kata lain, stakeholder merupakan pihak internal maupun eksternal seperti
karyawan, masyarakat sekitar, pemerintah, pemegang saham, komunitas,
perusahaan pesaing, konsumen, dan lainnya yang berhubungan dengan
perusahaan.
Ghazali dan Chariri (2007:409) menyatakan bahwa perusahaan bukanlah
entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus
memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Kelompok
stakeholder inilah yang mempengaruhi dan dipengaruhi secara langsung atau
tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang diambil dan dilakukan
perusahaan, seperti dalam mengungkapkan atau tidak suatu informasi di dalam
laporan perusahaan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 32
17
Teori stakeholder menekankan bahwa perusahaan mempunyai tanggung
jawab sosial yang menuntut suatu perusahaan mempertimbangkan semua
kepentingan berbagai pihak yang terkena pengaruh atas tindakannya (Riyadi,
2008). Dengan melakukan aktivitas CSR dan mengungkapkannya ke dalam
annual report atau sustainability report merupakan salah satu cara perusahaan
untuk mengelola hubungan dengan para stakeholder yang diharapkan dapat
memberikan respon positif oleh pasar.
Jika ditinjau dengan aspek-aspek yang ada pada pedoman GRI G4, teori
ini berkaitan dengan indicator ekonomi dan indicator sosial karena kedua
indikator tersebut juga memperhatikan mengenai hubungan dan tanggung jawab
perusahaan kepada pemegang saham, karyawan atau tenaga kerja, masyarakat
lokal, serta pemasok.
2.1.1.2. TeoriLegitimasi
Teori legitimasi berfokus pada hubungan antara perusahaan dengan
masyarakat sekitar. Legitimasi lebih dianggap sebagai menyamakan persepsi atau
asumsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan
tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai,
kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995 dalam
Rosita Candra 2009). Dengan kata lain, teori ini mengungkapkan bahwa
perusahaan secara kontinyu berusaha untuk bertindak sesuai dengan batas-batas
dan norma-norma dalam masyarakat agar aktivitasnya dapat diterima oleh
masyarakat dan sesuai dengan harapan mereka.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 33
18
Menurut Dowling dan Pfeffer (1975), legitimasi adalah hal yang penting
bagi organisasi, batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-
nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis
perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.
Teori legitimasi berpendapat bahwa manajemen perusahaan mempunyai
strategi khusus untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa perusahaan dapat
memenuhi harapan masyarakat (Chan et al, 2014). Legitimasi dianggap penting
bagi perusahaan dikarenakan legitimasi dan kepercayaan masyarakat kepada
perusahaan menjadi faktor yang strategis bagi perkembangan perusahaan ke
depannya.
Tobin (2002) berpendapat bahwa legitimasi perusahaan akan diperoleh,
jika terdapat kesamaan antara hasil dengan yang diharapkan oleh masyarakat dari
perusahaan, sehingga tidak akan ada tuntutan dari masyarakat. Dengan kata lain,
jika perusahaan mampu memenuhi seluruh harapan masyarakat kepada
perusahaan, maka posisi perusahaan akan menjadi kuat (legimate) di masyarakat.
Hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti masyarakat
tidak akan menolak keberadaan perusahaan dan operasional yang dilakukan oleh
perusahaan karena masyarakat sekitar merasa bahwa keberadaan perusahaan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat.
Untuk tetap mendapatkan legitimasi dari masyarakat maka perusahaan
harus mengkomunikasikan aktivitas lingkungan dengan melakukan pengungkapan
lingkungan sosial (Berthelot dan Robert, 2011). Pengungkapan lingkungan dinilai
bermanfaat untuk memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan legitimasi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 34
19
yang telah diterima (Hadjoh dan Sukartha, 2013).Selain itu pelaksanaan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat memberikan pengaruh
positif terhadap reputasi perusahaan dan memberikan keuntungan secara ekonomi
(Sun et al, 2010).
Jika ditinjau dengan aspek-aspek yang ada pada pedoman GRI G4, teori
ini berkaitan dengan indikator sosial khususnya aspek masyarakat dan tanggung
jawab produk karena aspek tersebut berfokus pada hubungan dan tanggung jawab
perusahaan dengan masyarakat lokal seperti keterlibatan masyarakat lokal dalam
pengembangan program dan kepuasan pelanggan.
2.1.1.3. Teori Triple Bottom Line
Teori triple bottom line pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington
pada tahun 1988. Dimana sebelumnya perusahaan berpijak pada pemahaman
single bottom line yang hanya berorientasi pada laba dan menaikkan nilai
perusahaan dengan cara mensejahterakan para pemegang saham (shareholder),
namun perusahaan masa kini tidak bias sekadar memperhatikan dari sisi financial
saja. Teori ini mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder daripada kepentingan shareholder.
Triple bottom line memberikan pandangan bahwa jika perusahaan ingin
mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka perusahaan tersebut harus
memperhatikan “3P” yaitu profit, people, and planet. Jadi selain mengejar
keuntungan (profit), perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada
pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people), dan turut berkontribusi aktif
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 35
20
dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) (Wibisono, 2007). Ketiga prinsip
tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Profit
Profit atau keuntungan selalu menjadi fokus utama dan yang terpenting
dalam setiap kegiatan usaha. Salah satunya adalah agar perusahaan dapat
terus menerus beroperasi dan berkembang, selain itu profit juga merupakan
bentuk tanggung jawab ekonomi perusahaan yang paling essensial untuk
para shareholder.Tetapi definisi profit yang sebenarnya adalahlebih dari
sekadar keuntungan yaitu bagaimana perusahaan menciptakan fair trade dan
ethical trade dalam berbisnis. Prinsip ini berhubungan atau berkaitan
dengan salah satu indikator yang ada pada pedoman GRI G4 yaitu indikator
ekonomi.
2. People
People berkaitan dengan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan
manusia. Disini people lebih menekankan akan pentingnya praktik bisnis
suatu perusahaan yang mendukung kepentingan tenaga kerja. Bagaimana
perusahaan melindungi kepentingan tenaga kerja dengan cara menentang
adanya eksplorasi yang mempekerjakan anak di bawah umur, melakukan
pembayaran upah yang wajar, memiliki lingkungan kerja yang aman dan
jam kerja yang dapat ditoleransi serta memperhatikan kesehatan dan
pendidikan bagi para tenaga kerja. Pada prinsip ini, people sangat erat
kaitannya dengan indikator sosial yang ada pada pedoman GRI G4.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 36
21
3. Planet
Planet berkaitan dengan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup
dan keberlanjutan keragaman hayati. Bagaimana perusahaan mengelola
dengan baik penggunaan energi terutama atas sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Beberapa hal yang banyak dilakukan oleh perusahaan
yaitu seperti mengurangi hasil limbah produksi dan mengolah kembali
menjadi limbah yang aman bagi lingkungan, mengurangi emisi CO2
ataupun pemakaian energi. Pada prinsip ini, planet dapat dihubungkan
dengan salah satu indikator yang ada pada pedoman GRI G4 yaitu indikator
lingkungan.
Pendekatan triple bottom linetelah banyak digunakan sejak awal tahun
2007 dan penerapan CSR merupakan salah satu bentuk dari implementasi teori
ini.
2.1.2. Kinerja Perusahaan
2.1.2.1. Tobin’s Q
Pengukuran ini dikembangkan oleh James Tobin pada tahun 1969.
Tobin’s Q merupakan rasio yang menunjukkan nilai kapitalisasi pasar saham.
Rasio ini menggambarkan nilai sebuah perusahaan bukan nilai aset perusahaan.
Menurut Sudana (2012), nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari arus
pendapatan atau kas yang diharapkan diterima pada masa mendatang, yang dapat
tercermin dari harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham perusahaan
maka semakin tinggi juga nilai perusahaan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 37
22
Hayashi (1982) mendefinisikan Tobin’s Q sebagai rasio dari nilai pasar
(market value) perusahaan dengan biaya penggantian modal yang dibutuhkan.
Nilai Q yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan di masa
mendatang juga akan tinggi berdasarkan harapan investor. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat keuntungan tinggi yang diperkirakan oleh investor akan
meningkatkan nilai perusahaan dan akhirnya juga meningkatkan rasio Q
perusahaan tersebut.
Rasio Tobin’s Q yang mencapai nilai diatas 1 (satu) menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kapitalisasi pasar saham yang lebih besar daripada biaya
untuk mengganti aset perusahaan. Artinya, perusahaan tersebut berhasil
menciptakan nilai perusahaan. Tetapi jika rasio Tobin’s Q diantara nilai 0-1 maka
perusahaan tersebut memiliki nilai saham yang undervalued dimana nilai buku
perusahaan lebih rendah dari pada nilai sahamnya dan artinya perusahaan tersebut
telah gagal dalam menciptakan nilai perusahaan.
2.1.2.2. Return On Asset (ROA)
Dalam penelitian ini, pengukuran selanjutnya adalah dengan
menggunakan Return On Asset (ROA). Rasio ini merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang menggambarkan kinerja keuangan perusahaan. ROA
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan seluruh aktiva atau aset yang dimiliki. Rasio ini penting
bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektifitas dan efisiensi manajemen
perusahaan dalam mengelola seluruh asetnya untuk menghasilkan laba bersih
(Sudana, 2011). Semakin besar ROA perusahaan maka semakin efektif dan efisien
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 38
23
penggunaan aset perusahaan. Dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama
perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya. Rasio ini
juga merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas
sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh perusahaan (Munawir, 2002).
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan
dalam persaingan yang semakin ketat. Dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan yang mengungkapkan CSR ke
dalam annual report atau sustainability report cenderung memiliki kinerja
keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
mengungkapkan CSR.
2.1.3. Board Gender Diversity
Diversitas erat kaitannya dengan jenis kelamin, ras, gaya hidup, dan usia.
Definisi dari diversity atau keragaman itu sendiri adalah segala hal yang membuat
orang berbeda (Daft, 2014). Pada penelitian ini, diversity yang digunakan adalah
jenis kelamin atau gender pada jajaran dewan direksi karena direksi merupakan
organ perusahaan yang bertugas untuk melakukan dan melaksanakan operasional
serta kepengurusan perusahaan. Menurut pasal 1 nomor 5 UUPT, direksi adalah
organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi perseroan terdiri atas satu orang
anggota direksi atau lebih. Pemilihan anggota direksi ini jugadiangkat oleh RUPS.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 39
24
Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun dan/atau
mengelola dana masyarakat, wajib memiliki paling sedikit dua orang anggota
direksi.
Tugas dari dewan direksi adalah bertanggung jawab penuh atas segala
bentuk operasional dan kepengurusan perusahaan dalam rangka melaksanakan
kepentingan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu juga bertanggung
jawab terhadap urusan perusahaan yang berhubungan dengan pihak eksternal.
Dalam menjalakan tugasnya, dewan direksi memiliki hak atas pengendalian yang
signifikan dalam mengelola sumber daya perusahaan dan dana dari investor.
Peran-peran dewan direksi dalam keterbukaan pengambilan keputusan telah diatur
dalam pedoman tata kelola perusahaan yang baik di seluruh dunia (Lim et al.,
2007). Pedoman tersebut dibuat agar dewan direksi dapat mewakili kepentingan
pemegang saham atau shareholders (Fama dan Jensen, 1983) dan pemangku
kepentingan atau stakeholders (Hill dan Jones, 1992).
Board gender diversity merujuk pada perbedaan peran serta karakteristik
antara direksi pria dan direksi wanita dalam memberikan opini yang akan
mempengaruhi pengambilan keputusan. Direktur wanita cenderung memiliki
pemahaman yang lebih baik atas segmen pasar perusahaan dan hal ini dapat
mengembangkan kualitas dalam proses pengambilan keputusan perusahaan (Singh
dan Vinnicombe, 2004). Selain itu, sifat wanita yang tidak terburu-buru dan
menganalisis masalah sebelum keputusan dibuat serta memantau bagaimana
keputusan tersebut dilaksanakan mampu menurunkan risiko perusahaan (Gupta
dkk., 2009). Dengan adanya wanita dalam jajaran direksi juga menunjukkan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 40
25
bahwa perusahaan tidak melakukan diskriminasi dan memberikan kesempatan
yang sama dalam berkarir.
Adanya keberagaman gender dalam jajaran direksi dipercaya mampu
meningkatkan nilai pemegang saham dan melindungi kepentingan semua
stakeholder. Keragaman dewan dianggap mempu meningkatkan efektivitas
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) karena dewan direksi dan
dewan komisaris wanita dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman
perusahaan mengenai pasar dan konsumen sehingga dapat meningkatkan reputasi
dan memaksimalkan nilai perusahaan (Brammer dkk., 2007; Ararat dkk., 2010).
Manfaat lainnya yang akan didapatkan dari keragaman dewan direksi dan
komisaris yaitu (1) dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan inovasi; (2)
menghasilkan penyelesaian masalah yang lebih baik karena semakin banyak ide
dan alternatif; (3) mampu meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
isu sosial serta lingkungan (Carter dkk., 2003).
2.1.4. Pengaruh Antar Variabel
2.1.4.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Tanpa Moderasi Female Director
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan alat untuk dapat
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan profit dan nilai perusahaan.
Menurut Adam (2002), perusahaan yang meningkatkan komunikasi atau
hubungannya dengan pemangku kepentingan mengenai kegiatan CSR dapat
berkontribusi untuk membangun citra yang positif. Selain itu, perusahaan yang
memiliki skor CSR yang tinggi dapat menerima perlakuan yang lebih baik dari
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 41
26
para regulator (Aerts dan Cormier, 2009) dan hal tersebut dapat membangun
corporate branding serta memperbaiki reputasi perusahaan (Bebbington et al.,
2008). Perusahaan yang memiliki citra dan reputasi yang baik dengan para
pemangku kepentingan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan
(Gray, 2006) melalui harga saham yang semakin naik setiap tahunnya. Apabila
citra dan reputasi yang dimiliki oleh perusahaan itu buruk maka akan berdampak
juga pada menurunnya harga saham perusahaan dari waktu ke waktu. Hal itu
dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Kusumadilaga (2010) dan Gusti (2013) bahwa CSR berpengaruh postif terhadap
Tobin’s Q, dimana perusahaan bukanlah hanya entitas yang hanya berjalan untuk
kepentingan sendiri namun juga untuk kepentingan stakeholder-nya.
Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan baik internal maupun eksternal
dinilai dapat meningkatkan produktivitas karyawan, minat masyarakat untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, serta meningkatkan
loyalitas pelanggan.Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Waddock dan
Graves (1997), kegiatan CSR yang diungkapkan perusahaan dalam annual
reportberpengaruh postif terhadap ROA dan ROE sebagai proksi dari kinerja
keuangan. Sedangkan menurut pendapat dari Nekhili et al. (2017), meningkatkan
skor CSR lebih mungkin untuk meningkatkan kinerja pasar perusahaan daripada
untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan,
memaksimalkan nilai pasar adalah tujuan yang berlaku dari kebijakan pelaporan
CSR.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 42
27
2.1.4.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Dengan ModerasiFemale Director
Pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas dari
pengawasan para manajemen puncak karena dewan direksi bertanggung jawab
dalam menentukan praktik pengungkapan CSR. Peran-peran dewan direksi dalam
keterbukaan pengambilan keputusan dan pengungkapan CSR ini telah diatur
dalam pedoman tata kelola perusahaan yang baik di seluruh dunia (Lim et al.,
2007).Keragaman gender, dan khususnya kehadiran direksi perempuan, identik
dengan kualitas selama diskusi, yang meningkatkan kemungkinan bahwa
perspektif dan gagasan yang berbeda akan dipertimbangkan dalam proses
pengambilan keputusan (Huse et al., 2009; Post et al., 2011). Direksi wanita lebih
berhati-hati mengungkapkan poin dalam sustainability report, hal tersebut
dilakukan untuk meyakinkan pihak eksternal bahwa perusahaan telah bertanggung
jawab atas lingkungan dan sosial perusahaan serta menjamin mutu dan kualotas
produk (Jinakoplos & Bernasek, 1996).
Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Coffey dan Wang
(1998) dan Rahindayati (2015) membuktikan bahwa jumlah presentase anggota
dewan perempuan dan ras minoritas pada anggota dewan dengan nilai Tobin’s Q
mempunyai hubungan positif dan signifikan. Hal itu dikarenakan dewan
perempuan cenderung meminta pertanyaan lebih lanjut dan menjadi lebih banyak
berbicara jika ada tiga atau lebih dewan perempuan. Selain itu, hasil penelitian
yang dilakukan oleh Nathania (2014) juga membuktikan bahwa female director
berpengaruh signifikan terhadap ROA karena wanita cenderung bersifat risk
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 43
28
averse dan menerapkan prinsip kehati-hatian dan hal ini secara tidak langsung
memberikan dampak terhadap kinerja internal perusahaan.
Namun, hasil yang sebaliknya dikemukakan oleh Handajani dkk. (2014),
mereka menemukan hubungan negatif dan signifikan antara keragaman gender
dan pengungkapan CSR di Indonesia sesuai dengan pedoman GRI karena jumlah
direktur wanita tanpa keahlian atau pengalaman yang memadai masih tergolong
rendah.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani dan Adhriani (2015) juga
menunjukkan bahwa keragaman gender tidak berpengaruh terhadap ROA karena
keberadaan direksi wanita masih relatif rendah. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan penelitian sebelumnya adalah Post et al. (2011), Fernandez-Feijoo et al.
(2012), dan Nekhili et al. (2017),dimana mereka menemukan hubungan yang
positif antara direktur wanita dan praktik pelaporan CSR bergantung pada
kehadiran tiga atau lebih wanita di dewan direksi. Semakin banyak wanita dalam
dewan maka semakin tinggi pengungkapan CSR dalam sustainability report
karena memberikan lebih banyak informasi dan juga jaminan.
2.1.5. Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan
2.1.5.1. Leverage
Tingkat penggunaan hutang merupakan risiko tambahan bagi pemegang
saham akibat dari keputusan penggunaan hutang. Leverage adalah rasio yang
mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan
hutang. Rasio ini juga memberikan gambaran mengenai struktur modal yang
dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat risiko tak tertagihnya suatu hutang.
Semakin besar proporsi pendanaan menggunakan hutang, maka kinerja
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 44
29
perusahaan semakin rendah.Besar kecilnya leverage yang dimiliki perusahaan
belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja
keuangan yang buruk dan berisiko mengalami kebangkrutan. Hal tersebut
dikarenakan barang-barang modal yang digunakan perusahaan memiliki nilai
yang sangat besar sehingga wajar saja jika perusahaan juga memiliki leverage
yang besar.
2.1.5.2. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan
yangdapat dilihat dari jumlah aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar
jumlah aset yang dimiliki maka semakin besar ukuran perusahaan sehingga dapat
dijadikan sebagai modal internal dalam meningkatkan pendapatan. Selain itu
ukuran perusahaan juga bisa menjadi faktor penentu bagi investor untuk
melakukan investasi. Perusahaan besar akan lebih mudah memasuki pasar modal
dibandingkan dengan perusahaan kecil karena mereka memiliki aset yang lebih
banyak untuk dijadikan jaminan dalam memperoleh pinjaman. Menurut Waddock
dan Graves (1997), ukuran perusahaan berkorelasi positif dengan profitabilitas
perusahaan karena dengan tingkat penjualan yang tinggi akan disertai juga dengan
peningkatan profitabilitas.
2.1.5.3. Umur Perusahaan (Firm Age)
Umur perusahaan menunjukkan usia perusahaan sejak didaftarkan
menjadi perusahaan publik. Selain itu, umur perusahaan juga menunjukkan bahwa
perusahaan mampu untuk bertahan, bersaing, dan memanfaatkan peluang.
Semakin lama umur perusahaan biasanya perusahaan tersebut lebih dikenal dan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 45
30
lebih dapat dipercaya oleh para investor dengan cara menanamkan sahamnya
kepada perusahaan tersebut.
2.1.5.4. Board Size
Ukuran dewan perusahaan adalah jumlah anggota dewan direksi dalam
perusahaan. Jumlah anggota dewan direksi tersebut akan meningkatkan kinerja
perusahaan, namun semakin banyak jumlah anggota dewan direksi juga dapat
mengurangi keefektifan dalam berdiskusi, mereka akan lebih sulit untuk
melakukan koordinasi (Forbes dan Millike,1999). Namun pendapat sebaliknya
dikemukakan oleh Barka dan Dardour (2015), ukuran dewan mempunyai kaitan
yang erat dengan ukuran perusahaan. Perusahaan besar cenderung mempunyai
sumber daya yang lebih banyak sehingga mereka mampu berkinerja yang lebih
baik karena lebih banyak keahlian dan pengalaman. Semakin banyak jumlah
anggota dewan direksi maka perusahaan juga akan semakin banyak menarik
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
2.1.5.5. Board Meeting
Board meeting merupakan pertemuan formal atau rapat direksi yang
biasanya diadakan pada interval tertentu untuk mempertimbangkan masalah
kebijakan dan masalah utama perusahaan. Efektivitas dewan direksi dalam
melaksanakan kegiatan operasional dan kepengurusan perusahaan memerlukan
pertemuan yang rutin.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 46
31
2.2. Penelitian Sebelumnya
Nekhili et al. (2017) melakukan penelitian mengenai perbedaan
karakteristik antara perusahaanyang memiliki direksi wanita dan perusahaan yang
hanya memiliki direksi laki-laki di Prancis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan dengan dewan direksi yang beragam memiliki pelaporan CSR yang
lebih tinggi daripada perusahaan yang homogen. Direktur wanita meningkatkan
kredibilitas informasi yang diungkapkan, sehingga pelaporan CSR menjadi lebih
ekonomis dan nilai perusahaan lebih tinggi. Manfaat dari pengangkatan direksi
wanita tidak terletak pada peningkatan nilai pasar secara langsung, namun secara
signifikan juga meningkatkan relevansi nilai dari pelaporan sukarela mengenai
informasi terkait CSR. Selain itu, adanya direktur wanita juga meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan, yaitu return on assets (ROA) dan return on equity
(ROE). Namun, peningkatan pelaporan CSR yang lebih tinggi cenderung
mendorong kinerja pasar keuangan daripada memperbaiki kinerja keuangan
perusahaan. Penelitian ini menyarakan agar perusahaan setidaknya memiliki dua
dan/atau tiga dewan direktur wanita untuk dapat menghasilkan pelaporan CSR
yang lebih tinggi.
McGuinness et al. (2016) melakukan penelitian di China mengenai
dewan direksi wanita dan investor ekuitas asing terhadap kinerja CSR perusahaan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan adanya keberagaman gender pada
manajemen puncak akan mendukung kinerja CSR yang lebih kuat dan hal tersebut
ditemukan pada perusahaan dengan CEO dan/atau wakil CEO wanita di
dalamnya. Selain itu, kepemimpinan wanita merupakan hal yang sama pentingnya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 47
32
dengan keberagaman gender dalam membentuk kualitas dan isi kegiatan
pelaporan CSR.
Nathania (2014) juga melakukan penelitian pada perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012 mengenai komposisi
dewan perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa female director berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Wanita cenderung bersifat risk averse dan menerapkan prinsip kehati-hatian dan
hal ini secara tidak langsung memberikan dampak terhadap kinerja internal
perusahaan. Sehingga, sistem pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien
oleh manajemen perusahaan akan mampu meningkatkan nilai ROA. Namun hal
tersebut tidak ditemukan pada ROE. Hasil penelitian menunjukkan bahwafemale
director tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal tersebut dikarenakan
investor yang akan menanam sahamnya pada sebuah perusahaan yang nantinya
menjadi ekuitas perusahaan, seringkali tidak akan terpengaruh dan memperhatikan
komposisi dewan perusahaan.Sehingga komposisi dewan perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan atau penurunan ROE.
Sudana dan Arlindania (2011) melakukan penelitian pada perusahaan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2009 mengenai pengaruh
tata kelola perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini menggunakan
proksi dewan direksi wanita, dewan direksi asing, dan komposisi komisaris
independen sebagai variabel dari tata kelola perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dewan direksi wanita secara parsial memiliki pengaruh
negatif tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR karena wanita di perusahaan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 48
33
Indonesia belum berperan secara optimal dalam pengambilan keputusan mengenai
CSR dan faktor budaya di Indonesia yang umumnya pria memiliki peranan yang
lebih besar dalam pengambilan keputusan dibandingkan wanita. Sedangkan
dewan direksi asing dan komposisi komisaris independen secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR karena warga negara
asing telah memilki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap CSR yang di
bawa dari negara asalnya serta komisaris independen merupakan perwakilan dari
masyarakat dalam mengawasi kinerja perusahaan.
Ramadhani dan Adhriani (2015) melakukan penelitian pada perusahaan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 mengenai keberagaman
gender terhadap kinerja keuangan perusahaan dan efisiensi investasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keberagaman gender pada komposisi dewan
perusahaan tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Salah satu
kemungkinan penyebabnya adalah jumlah dewan komisaris dan dewan direksi
wanita yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan dewan komisaris dan
dewan direksi pria. Selain itu juga, keberagaman gender terbukti tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi investasi.
2.3. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori yang
telah dikemukakan, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 49
34
1. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap Tobin’s
Q.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap ROA.
3. Female director memoderasi secara positif pengaruh CSR terhadap Tobin’s
Q.
4. Female director memoderasi secara positif pengaruh CSR terhadap ROA.
2.4. Model Analisis
Berdasarkan hipotesis diatas, maka persamaan regresi yang digunakan
untuk menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
Tanpa moderasi :
..... (2.1)
..... (2.2)
Dengan moderasi :
.............................................................. (2.3)
.............................................................. (2.4)
Keterangan :
= Tobin’s Q perusahaan i pada tahun t
= Return On Asset perusahaan i pada tahun t
= Konstanta
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 50
35
,…, = Koefisien regresi
= CSR perusahaan i pada tahun t
= Interaksi antara CSR dan female director perusahaan i pada tahun
t. (perkalian antara CSR dan female director)
= Female director perusahaan i pada tahun t
= Leverage perusahaan i pada tahun t
= Ukuran perusahaan i pada tahun t
= Umur listing perusahaan i pada tahun t
= Jumlah dewan direksi perusahaan i pada tahun t
= Jumlah rapat direksi tahunan perusahaan i pada tahun t
= error
2.5. Kerangka Penelitian
2.5.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Tanpa Moderasi Female Director
Variabel Independen
CSR
Variabel Kontrol
1. Leverage 2. Firm Size 3. Firm Age 4. Board Size 5. Board Meeting
Variabel Dependen
1. Tobin’s Q 2. ROA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 51
36
2.5.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Dengan Moderasi Female Director
Variabel Independen
CSR
Variabel Kontrol
1. Leverage 2. Firm Size 3. Firm Age 4. Board Size 5. Board Meeting
Variabel Dependen
1. Tobin’s Q 2. ROA
Variabel Moderasi
Female director
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 52
37
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
metode moderatedregression analysis (MRA) yang menitikberatkan pada
pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang terukur dan software SPSS.
Karena dalam hubungan tersebut terdapat variabel moderasi yang memperkuat
atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
3.2. Identifikasi Variabel
Berdasarkan model analisis dan hipotesis yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Tobin’s Q
dan ROA.
2. Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah Corporate
Social Responsibility(CSR).
3. Variabel moderasi (moderate variable) dalam penelitian ini adalah female
director.
4. Variabel kontrol (control variable) dalam penelitian ini adalah leverage, firm
size, firm age, board size, dan board meeting.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 53
38
3.3. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran jelas terhadap variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, maka definisi dari variabel-variabel tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tobin’s Q merupakan rasio yang mengukur kinerja perusahaan khususnya
nilai perusahaan. Rasio ini menunjukkan nilai kapitalisasi pasar saham
terhadap nilai buku hutang atas total aset perusahaan. Dalam penelitian ini,
Tobin’s Q akan dihitung dengan menggunakan rumus :
.................................... (3.1)
2. ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan seluruh aktiva atau aset
yang dimiliki. Dalam penelitian ini, ROA akan dihitung dengan menggunakan
rumus :
............................................................................... (3.2)
3. Corporate Social Responsibility (CSR) akan diukur dengan memberikan skor,
jika ada item CSR yang diungkapkan maka diberi skor atau nilai 1, tetapi jika
tidak ada item yang diungkapkan maka diberi nilai 0. Dalam penelitian ini,
CSR akan dihitung dengan menggunakan rumus :
............................................................................................. (3.3)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 54
39
Keterangan :
= Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j.
= item CSR perusahaan j tahun i ; 1 jika item diungkapkan dan 0 jika
item tidak diungkapkan.
= jumlah item pengungkapan CSR untuk perusahaan j ;
4. Female director merupakan proporsi jumlah direksi wanita pada jajaran
direksi perusahaan. Pengukuran female director akan dihitung dengan
menggunakan rumus :
........................................................................... (3.4)
5. Leverage merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar aktiva
perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan hutang. Dalam penelitian ini,
leverage akan dihitung dengan menggunakan rumus :
...................................................................................... (3.5)
6. Firm size merupakan satuan yang menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Firm size dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
.................................................................... (3.6)
7. Firm age merupakan usia perusahaan sejak terdaftar menjadi perusahaan
publik. Firm age dapat diukur dengan menggunakan rumus :
........................................ (3.7)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 55
40
8. Board size menunjukkan seberapa banyak jumlah dewan direksi yang ada di
perusahaan. Dalam penelitian ini, board size dihitung dengan menggunakan
rumus :
.................................................. (3.8)
9. Board meeting merupakan pertemuan formal atau rapat direksi yang biasanya
diadakan pada interval tertentu untuk mempertimbangkan masalah kebijakan
dan masalah utama perusahaan. Dalam penelitian ini, board meetings dihitung
dengan menggunakan rumus :
.................................................. (3.9)
3.4. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu annual report dan
sustainability report perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2017. Laporan tahunan perusahaan yang
diperlukan harus memuat informasi tentang total aset, total kewajiban, anggota
direksi, serta jumlah rapat internal. Sumber data annual report dan sustainability
report perusahaan dapat diperoleh dengan cara mendownload dari website
masing-masing perusahaan sample, dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id, dan dari website Global Reporting Initiative (GRI) yaitu
www.globalreporting.org.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 56
41
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dua cara, yaitu:
1. Survei Kepustakaan
Survei ini dilakukan untuk mempelajari literatur-literatur serta karya ilmiah
yang digunakan untuk memahami permasalahan yang ada serta menemukan
alternatif pemecahan yang tepat. Survei ini dapat dipelajari dengan mencari
dan mengumpulkan informasi serta data dari buku-buku, jurnal-jurnal,
artikel, dan bahan lainnya.
2. Survei Lapangan
Survei ini dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data-
data sekunder yang berasal dari annual report dan sustainability repor
tperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.6. Prosedur Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini, penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan
metode purposive samplingdengan batasan-batasan tertentu. Terkait dengan hal
tersebut, kriteria pemilihan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang mempublikasikan laporan tahunannya pada periode 2013-2017.
2. Perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang melaksanakan, mempublikasikan, dan menerbitkan sustainability
report pada periode 2013-2017.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 57
42
3. Perusahaan non keuangan yang tidak mengalami delisting dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2013-2017.
3.7. Teknik Analisis
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan
hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Menghitung variabel-variabel penelitian pada masing-masing perusahaan
sampel selama periode penelitian.
2. Melakukan uji asumsi klasik untuk menguji gejala penyimpangan pada
model. Uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas yang secara
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang didapatkan
merupakan data yang terdistribusi normal atau tidak. Jika data yang
digunakan tidak berdistribusi normal, maka pengujian tidak dapat
dilakukan atau dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik.
Penelitian ini akan menggunakan analisis statistik dengan Uji
Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan normal apabila nilai Asymp. Sig.
(2-tailed)>0,05.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi atau
hubungan yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 58
43
pengamatan lain pada model regresi. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang bebas atau tidak ada autokorelasi. Metode pengujian
yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW).
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji DW menurut Sarwono
(2013:9) adalah sebagai berikut:
1. Jika DW < -2 : terjadi autokorelasi positif.
2. Jika -2 < DW < 2 : tidak ada gejala autokorelasi.
3. Jika DW > 2 : terjadi autokorelasi negatif.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas, tidak
terjadiheteroskedastisitas dengan melihat diagram scatterplot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan nilai
residual SRESID. Untuk mendeteksi ada tidaknya penyimpangan dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di standardized.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 59
44
linear antar variabel independen dalam model regresi. Metode untuk
mendiagnosa adanya multicolinearity dan tolerance yaitu dengan
melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi,
yang dapat dihitung dengan rumus :
Model regresi yang baik adalah tidak adanya multikolinearitas. Model
regresi dianggap bebas dari multikolinearitas jika variabel bebas
memiliki nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 (Ghozali, 2006).
3. Melakukan moderated regression analysis untuk mengetahui koefisien
regresi masing-masing variabel independen dengan menggunakan
persamaan (2.1), (2.2), (2.3), dan (2.4).
4. Melakukan uji parsial t-test untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap
Tobin’s Q dan ROA perusahaan secara parsial. Langkah-langkah dalam
melakukan uji parsial t-test adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
, CSR tidak berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q
, CSR berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q
, CSR tidak berpengaruh positif terhadap ROA
, CSR berpengaruh positif terhadap ROA
, Female director tidak memoderasi pengaruh CSR
terhadap Tobin’s Q
, Female director memoderasi pengaruh CSR terhadap
Tobin’s Q
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 60
45
, Female director tidak memoderasi pengaruh CSR
terhadap ROA
, Female director memoderasi pengaruh CSR terhadap
ROA
b. Menentukan tingkat signifikasi ( yaitu 5%.
c. Menentukan apakah diterima atau ditolak
diterima jika tingkat signifikasi
ditolak jika tingkat signifikasi
d. Mengambil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut
5. Menentukan koefisien determinasi ( yang menggambarkan proporsi atau
persentase kontribusi variabel independen terhadap perubahan yang terjadi
pada variabel dependen secara bersamaan. Jika semakin mendekati 1
(satu), maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 61
46
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang
mempublikasikan sustainability report di website Global Reporting Initiative
maupun di website masing-masing perusahaan pada periode 2013-2017.
Berdasarkan data yang ada pada Bursa Efek Indonesia dan Global Reporting
Initiative, jumlah perusahaan non keuangan yang terdaftar dan mempublikasikan
sustainability report pada periode 2013-2017 adalah 32 perusahaan. Dari jumlah
tersebut didapatkan 28 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel yang sudah
ditetapkan dengan total annual report dan sustainability report yang diobservasi
sebanyak 99. Daftar nama perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran 1.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bagian ini, masing-masing variabel yang diteliti akan diuraikan ke
dalam bentuk tabel statistik deskriptif (Tabel 4.1). Tabel tersebut berisikan
informasi mengenai jumlah sampel, nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata,
dan standar deviasi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 62
47
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Moderasi Female Director
Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TQ 99 0,402 3,328 1,523 0,667 ROA 99 -0,154 0,207 0,054 0,070 CSR 99 0,099 0,956 0,356 0,177 FD 99 0,000 0,500 0,086 0,141 LEV 99 0,136 1,898 0,524 0,236 FS 99 14,616 19,505 17,034 0,996 FA 99 1,099 3,689 2,668 0,617 BS 99 1,099 2,303 1,830 0,262 BM 99 1,099 4,190 3,307 0,684 Valid N (listwise) 99
Sumber: Data yang diolah SPSS Statistics 23
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Tobin’s Q (TQ) yang merupakan variabel dependen dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 0,402 dan nilai tertinggi
sebesar 3,328. Perusahaan dengan nilai TQ terendah yaitu Mitrabahtera
Segara Sejati Tbk menunjukkan bahwa nilai kapitalisasi pasar saham
yang dimilikinya masih undervalued dan perusahaan tersebut telah gagal
dalam menciptakan nilai. Sedangkan perusahaan dengan nilai TQ
tertinggi yaituIndocement Tunggal Prakarsa Tbk telah menunjukkan
bahwa mereka berhasil dalam menciptakan nilai perusahaan karena
memiliki nilai kapitalisasi pasar yang tinggi. Variabel Tobin’s Q dalam
penelitian ini memiliki nilai rata-rata sebesar 1,523 yang artinya
perusahaan-perusahaan sampel telah memiliki nilai kapitalisasi pasar
saham yang lebih besar daripada biaya untuk mengganti aset perusahaan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 63
48
dan tentunya perusahaan-perusahaan tersebut telah berhasil dalam
menciptakan nilai perusahaan.
2. Variabel Return On Asset (ROA) yang merupakan variabel dependen
dalam penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar -15,4% dan nilai
tertinggi sebesar 20,7%. Perusahaan yang memiliki nilai ROA terendah
yaitu Bakrie Sumatera Plantations Tbk menunjukkan angka negatif yang
artinya perusahaan tersebut telah mengalami kerugian. Sedangkan
perusahaan yang memiliki nilai ROA tertinggi yaituTambang Batubara
Bukit Asam (Persero) Tbk menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu
mengelola seluruh asetnya secara efektif dan efisien dalam menghasilkan
laba bersih. Selain itu, nilai rata-rata perusahaan sampel dalam
menghasilkan laba bersih masih tergolong rendah yaitu sebesar 5,4%.
3. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan
variabel independen dalam penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar
9,9% dan nilai tertinggi sebesar 95,6%. Perusahaan yang telah mampu
melaksanakan tanggung jawabnya kepada stakeholder dan
mempublikasikannya yaitu Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk. Sedangkan perusahaan yang masih kurang dalam mengungkapkan
tanggungjawab sosial perusahaan mereka yaitu Mitrabahtera Segara
Sejati Tbk dan Indika Energy Tbk. Jika dilihat dari nilai rata-rata CSR
sebesar35,6%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sampel masih
kurang dalam melaksanakan serta mengungkapkan tanggung jawab
sosial perusahaan sesuai dengan item-item yang telah ditetapkan oleh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 64
49
Global Reporting Initiative (GRI).
4. Variabel female director (FD) yang merupakan variabel moderasi dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 0% dan nilai tertinggi
sebesar 50%. Nilai minimun menunjukkan bahwa perusahaan hanya
memiliki dewan direksi berjenis kelamin laki-laki, sedangkan pada nilai
maximum menunjukkan bahwa jumlah perbandingan antara dewan
direksi laki-laki dan direksi wanita adalah seimbang. Nilai rata-rata
female director pada perusahaan-perusahaan sampel yaitu sebesar 8,6%,
hal ini menunjukkan bahwa di perusahaan sampel masih sangat sedikit
dewan direksi yang berjenis kelamin wanitapada jajaran direksi.
Perusahaan yang memiliki female director sebesar 50% adalah XL
Axiata Tbk.
5. Variabel leverage (LEV) yang merupakan variabel kontrol dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 13,6% dan nilai tertinggi
sebesar 189,8%. Perusahaan yang memiliki nilai leverage terendah yaitu
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan yang memiliki nilai leverage
tertinggi yaitu Bumi Resources Tbk. Nilai rata-rata leverage perusahaan
sampel tergolong masih tinggi yaitu sebesar 52,4%, hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata perusahaan sampel membiayai aktiva perusahaannya
dengan menggunakan hutang, namun bisa juga perusahaan tersebut
memiliki nilai barang modal yang cukup besar sehingga memiliki nilai
leverage yang tinggi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 65
50
6. Variabel firm size (FS) yang merupakan variabel kontrol dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 14,616 dan nilai tertinggi
sebesar 19,505. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan-
perusahaan sampel yang dilihat dari jumlah aset yang dimiliki tidak
berbeda cukup jauh karena nilai rata-rata firm size sampel penelitian ini
sebesar 17,034. Perusahaan yang memiliki nilai firm size terendah yaitu
Total Bangun Persada Tbk dan perusahaan yang memiliki nilai firm size
tertinggi yaitu Astra International Tbk.
7. Variabel firm age (FA) yang merupakan variabel kontrol dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 1,099 dan nilai tertinggi
sebesar 3,689. Umur listing perusahaan-perusahaan sampel juga tidak
berbeda cukup jauh karena memiliki nilai rata-rata sebesar 2,668.
Perusahaan yang memiliki nilai firm ageterendah yaitu Salim Ivomas
Pratama Tbk dan perusahaan yang memiliki nilai firm age tertinggi yaitu
Holcim Indonesia Tbk.
8. Variabel board size (BS) yang merupakan variabel kontrol dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 1,099 dan nilai tertinggi
sebesar 2,303. Ukuran dewan direksi perusahaan-perusahaan sampel juga
tidak berbeda terlalu jauh karena memiliki nilai rata-rata sebesar 1,830.
Perusahaan yang memiliki nilai board size terendah yaitu Mitrabahtera
Segara Sejati Tbk dan perusahaan yang memiliki nilai board size
tertinggi yaitu Astra International Tbk.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 66
51
9. Variabel board meeting (BM) yang merupakan variabel kontrol dalam
penelitian ini memiliki nilai terendah sebesar 1,099 dan nilai tertinggi
sebesar 4,190. Perusahaan yang memiliki nilai board meeting terendah
yaitu Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan perusahaan yang memiliki
nilai board meeting tertinggi yaitu Semen Indonesia (Persero) Tbk. Nilai
rata-rata board meeting perusahaan-perusahaan sampel sebesar 3,307.
4.3. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis
4.3.1. Uji Asumsi Klasik
4.3.1.1. Uji Normalitas
Hasil output SPSS untuk uji Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada
lampiran 3 adalah sebagai berikut:
1. Nilai Asym. Sig (2-tailed) untuk pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q tanpa
variabel moderasi sebesar 0,175.
2. Nilai Asym. Sig (2-tailed) untuk pengaruh CSR terhadap ROA tanpa
variabel moderasi sebesar 0,125.
3. Nilai Asym. Sig (2-tailed) untuk pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q
dengan variabel moderasi female director sebesar 0,169.
4. Nilai Asym. Sig (2-tailed) untuk pengaruh CSR terhadap ROA dengan
variabel moderasi female director sebesar 0,200.
Berdasarkan hasil pengujian diatas, keempat nilai Asym. Sig (2-tailed)
yang didapatkan untuk masing-masing hipotesis adalah lebih dari 0,05. Jadi, data
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 67
52
sampel yang diperoleh untuk penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas dan
dapat disimpulkan bahwa residual telah terdistribusi dengan normal.
4.3.1.2. Uji Autokorelasi
Hasil output SPSS untuk uji Durbin-Watsonyang terdapat pada lampiran
3 adalah sebagai berikut:
1. Nilai DW untuk pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q tanpa variabel
moderasi sebesar 1,211.
2. Nilai DW untuk pengaruh CSR terhadap ROA tanpa variabel moderasi
sebesar 1,013.
3. Nilai DW untuk pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q dengan variabel
moderasi female director sebesar 1,256.
4. Nilai DW untuk pengaruh CSR terhadap ROA dengan variabel moderasi
female director sebesar 1,112.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas atau tidak ada
autokorelasi yaitu jika nilai DW > -2 dan nilai DW < 2. Berdasarkan hasil diatas,
keempat nilai DW telah memenuhi asumsi yaitu di dalam model regresi tidak
terdapat gejala autokorelasi.
4.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil output SPSS untuk diagram scatterplot yang terdapat pada
lampiran 3 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola yang khusus. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi telah
memenuhi asumsi yaitu tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 68
53
4.3.1.4. Uji Multikolinearitas
Untuk melihat hasil uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF). Dari hasil pengujian, nilai
tolerance yang didapatkan untuk model regresi (2.1), (2.2), (2.3) dan (2.4) yaitu
lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa
semua model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada lampiran 3.
4.3.2. Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini, terdapat empat hipotesis yang diuji yaitu:
1. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap
Tobin’s Q
2. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap
ROA
3. Female director memoderasi pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q
4. Female director memoderasi pengaruh CSR terhadap ROA
Keempat hipotesis tersebut telah diuji dengan menggunakan metode
moderated regression analysis (MRA) dan uji parsial t-test. Output dapat dilihat
pada lampiran 4 dan hasil tersebut akan dijelaskan pada bagian di bawah ini.
4.3.2.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Tanpa Moderasi Female Director
Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai hasil uji regresi linier
berganda antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Tobin’s Q (H1)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 69
54
dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap ROA (H2) dengan variabel
kontrol leverage, firm size, firm age, board size, dan board meeting.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Regresi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja PerusahaanTanpaModerasi Female Director
Variabel Independen &
Kontrol
Variabel Dependen
Tobin’s Q ROA
Koefisien Sig. t Koefisien Sig. t Konstanta -2,215 ,042 -,278 ,012 CSR ,892 ,009* ,078 ,023* LEV -,535 ,033* -,107 ,000* FS ,083 ,164 ,008 ,160 FA ,117 ,240 ,004 ,703 BS ,870 ,000* ,083 ,001* BM ,117 ,180 ,017 ,061 Tobin’s Q ROA
R 0,570 0,607 R
2 0,324 0,369
F 7,363 8,965 Sig. F 0,000 0,000
* Tingkat signifikan 0,05 Sumber: Data Hasil Output SPSS Statistics 23
Dari tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
.......................................................... (4.1)
.......................................................... (4.2)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 70
55
Berdasarkan tabel 4.2, koefisien regresi yang menunjukkan angka positif
(+) terhadap TQ dan ROA adalah variabel Corporate Social Responsibility (CSR),
firm size (FS), firm age (FA), board size (BS) dan board meeting (BM). Hal
tersebut menggambarkan bahwa ada perubahan yang searah antara variabel
independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen. Jika variabel CSR,
FS, FA, BS dan BM mengalami peningkatan, maka TQ dan ROA juga akan
mengalami peningkatan. Selanjutnya, koefisien regresi yang menunjukkan angka
negatif (-) terhadap TQ dan ROA adalah konstanta dan variabel leverage (LEV).
Hal tersebut menggambarkan jika konstanta dan LEV mengalami peningkatan
maka TQ dan ROA akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.
Hasil uji parsial t-test pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak semua
variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan (Tobin’s Q dan ROA). Variabel-variabel yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan adalah:
1. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel ini memiliki nilai signifikan sebesar 0,009 untuk model regresi
TQ dan 0,023 untuk model regresi ROA. Nilai signifikan yang diperoleh
untuk kedua model tersebut adalah kurang dari 0,05 (α = 5%). Hal ini
dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan, baik terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q) dan juga profitabilitas perusahaan (ROA).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 71
56
2. Variabel leverage (LEV)
Pada variabel ini, nilai signifikan yang diperoleh yaitu sebesar 0,033
untuk model regresi TQ dan 0,000 untuk model regresi ROA. Keduanya
memiliki nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja perusahaan (Tobin’s Q dan ROA).
3. Variabel board size (BS)
Nilai signifikan yang diperoleh variabel ini juga kurang dari 0,05 (α =
5%) yaitu sebesar 0,000 untuk model regresi TQ dan 0,001 untuk model
regresi ROA. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa board size
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan, baik terhadap
Tobin’s Q dan juga terhadap ROA.
Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja perusahaan (Tobin’s Q dan ROA) adalah variabel firm size (FS), firm age
(FA), dan board meeting (BM). Nilai signifikan yang diperoleh masing-masing
variabel tersebut, baik untuk model regresi Tobin’s Q dan ROA memiliki nilai
yang lebih besar dari 0,05 (α = 5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa FS, FA, dan
BM memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan
(Tobin’s Q dan ROA).
Yang selanjutnya, pada tabel 4.2 juga dipaparkan mengenai hasil uji
anova yaitu nilai sig. F. Nilai sig. F yang didapat untuk model regresi (2.1) dan
(2.3) yaitu sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (α = 5%), artinya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 72
57
variabel CSR, LEV, FS, FA, BS, dan BM secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan (Tobin’s Q dan ROA). Dan dari hasil uji tersebut dapat
disimpulkan bahwa H1 dan H2 penelitian ini diterima. Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapTobin’s Q
dan ROA.
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi atau R-Square (R2) yang
didapatkan untuk model regresi TQ yaitu sebesar 0,324. Nilai tersebut
menggambarkan bahwa variabel CSR, LEV, FS, FA, BS, dan BM berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (TQ) sebesar 32,4% dan sisanya sebesar 67,6%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi
Tobin’s Q. Sedangkan nilai R-Square (R2) yang didapatkan untuk model regresi
ROA yaitusebesar 0,369. Nilai tersebut menggambarkan bahwa variabel CSR,
LEV, FS, FA, BS, dan BM berpengaruh terhadap ROA sebesar 36,9% dan sisanya
sebesar 63,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam
model regresi ROA.
4.3.2.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Dengan Moderasi Female Director
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai hasil uji moderated regression
analysis (MRA) antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Tobin’s Q
dan ROA dengan variabel kontrol leverage, firm size, firm age, board size, board
meeting dan menggunakan variabel moderasi female director.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 73
58
Tabel 4.3
Hasil Analisis Regresi Corporate Social Responsibility(CSR) Terhadap
Kinerja PerusahaanDengan Moderasi Female Director
Variabel Independen
& Kontrol
Variabel Dependen
Tobin’s Q ROA
Koefisien Sig. t Koefisien Sig. t Konstanta -2,197 ,044 -,278 ,011 CSR ,993 ,008* ,101 ,006* FD ,149 ,906 ,078 ,534 CSR*FD -1,893 ,562 -,458 ,158 LEV -,429 ,102 -,088 ,001* FS ,069 ,256 ,006 ,312 FA ,151 ,144 ,010 ,341 BS ,882 ,000* ,085 ,000* BM ,136 ,126 ,020 ,026 Tobin’s Q ROA
R 0,581 0,639 R
2 0,338 0,409
F 5,738 7,778 Sig. F 0,000 0,000
* Tingkat signifikan 0,05 Sumber: Data Hasil Output SPSS Statistics 23
Dari tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
................................................................................. (4.3)
................................................................................. (4.4)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 74
59
Pada persamaan regresi (4.3) dan (4.4) dapat dilihat bahwa variabel
Corporate Social Responsibility (CSR), female director (FD), firm size (FS), firm
age (FA), board size (BS) dan board meeting (BM) memiliki koefisien regresi
yang positif (+) terhadap Tobin’s Q dan ROA. Hal tersebut dapat diinterpretasikan
jika CSR, FD, FS, FA, BS dan BM mengalami peningkatan maka TQ dan ROA
juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan koefisien regresi untuk konstanta,
variabel interaksi Corporate Social Responsibility dengan female director
(CSR*FD), dan variabel leverage (LEV) terhadap TQ dan ROA menunjukkan
angka negatif (-). Hal tersebut dapat diinterpretasikan jika konstanta, CSR*FD,
dan LEV mengalami peningkatan maka TQ dan ROA akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya.
Hasil analisis regresi yang dipaparkan pada tabel 4.3 menunjukkan hasil
yang berbeda antara model regresi Tobin’s Q dan ROA. Dalam model regresi
Tobin’s Q, variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah:
1. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel ini memiliki nilai signifikan sebesar 0,008. Nilai signifikan
yang diperoleh tersebut adalah kurang dari 0,05 (α = 5%). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
2. Variabel board size (BS)
Pada variabel ini, nilai signifikan yang diperoleh adalah kurang dari 0,05
(α = 5%) yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa BS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 75
60
Sedangkan hasil pengujian untuk model regresi ROA, variabel-variabel
yang memiliki pengaruh signifikan adalah:
1. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel ini memiliki nilai signifikan sebesar 0,006. Nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR)berpengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan (ROA).
2. Variabel leverage (LEV)
Pada variabel ini, nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,001 yang
artinya nilai tersebut kurang dari 0,05 (α = 5%). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan (ROA).
3. Variabel board size (BS)
Nilai signifikan yang diperoleh variabel BS adalah kurang dari 0,05 (α =
5%) yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa BS
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (ROA).
Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu female
director (FD) sedangkan variabel interaksi-nya adalah perkalian antara Corporate
Social Responsibility dan female director (CSR*FD). Sebelum merujuk pada hasil
yang diperoleh untuk kedua variabel tersebut, akan dijelaskan secara singkat
mengenai 4 jenis klasifikasi dari variabel moderasi yaitu :
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 76
61
1. Variabel Moderasi Murni (Pure Moderator)
Pure moderasi adalah jenis variabel moderasi yang dapat diidentifikasi
melalui koefisien FD dan CSR*FD dalam persamaan (4.3) dan (4.4)
yaitu jika koefisien FD dinyatakan tidak signifikan tetapi koefisien
CSR*FD signifikan secara statistika. Pure moderasi merupakan variabel
yang memoderasi hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen di mana variabel moderasi murni berinteraksi dengan variabel
independen tanpa menjadi variabel independen.
2. Variabel Moderasi Semu (Quasi Moderator)
Quasi moderasi adalah jenis variabel moderasi yang dapat diidentifikasi
melalui koefisien FD dan CSR*FD dalam persamaan (4.3) dan (4.4)yaitu
jika koefisien FD dinyatakan signifikan dan koefisien CSR*FD
signifikan secara statistika. Quasi moderasi merupakan variabel yang
memoderasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
di mana variabel moderasi semu berinteraksi dengan variabel independen
sekaligus menjadi variabel independen.
3. Variabel Moderasi Potensial (Homologiser Moderator)
Homologiser moderasi adalah jenis variabel moderasi yang dapat
diidentifikasi melalui koefisien FD dan CSR*FD dalam persamaan (4.3)
dan (4.4)yaitu jika koefisien FD dinyatakan tidak signifikan dan
koefisien CSR*FD tidak signifikan secara statistika. Homologiser
moderasi merupakan variabel yang potensial menjadi variabel moderasi
yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel independen dan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 77
62
variabel dependen. Variabel ini tidak berinteraksi dengan variabel
independen dan tidak mempunyai hubungan yang signifikan
denganvariabel dependen.
4. Variabel Prediktor Moderasi (Predictor Moderasi Variabel)
Predictor moderasi adalah jenis variabel moderasi yang dapat
diidentifikasi melalui koefisien FD dan CSR*FD dalam persamaan (4.3)
dan (4.4)yaitu jika koefisien FD dinyatakan signifikan dan koefisien
CSR*FD tidak signifikan secara statistika. Artinya variabel moderasi
ini hanya berperanan sebagai variabel independen dalam model
hubungan yang dibentuk.
Berdasarkan tabel 4.3, variabel FD dan variabel interaksi CSR*FD
memiliki koefisien nilai yang tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, baik
terhadap Tobin’s Q dan juga ROA karena nilai koefisien yang diperoleh lebih
besar dari 0,05 (α = 5%). Jika ditinjau berdasarkan 4 jenis klasifikasi variabel
moderasi yang telah dipaparkan diatas,variabel moderasi female director termasuk
ke dalam jenis variabel moderasi potensial (homologiser moderator), dimana
female directorberpotensi menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi
kekuatan hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Tobin’s Qdan juga ROA. Dalam penelitian ini, variabel female director tidak
berinteraksi dengan variabel Corporate Social Responsibility (CSR) dan juga
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tobin’s Qdan ROA. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa variabel female director memiliki pengaruh positif tidak
signifikan terhadap kinerja perusahaan (TQ dan ROA) dan variabel interaksi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 78
63
CSR*FD tidak memoderasi pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Tobin’s Q dan juga ROA. Maka, H3 dan H4 penelitian ini ditolak.
Hasil uji anova pada tabel 4.3 menunjukkan nilai sig. F sebesar 0,000
untuk model regresi Tobin’s Q dan ROA. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari
0,05 (α = 5%), sehingga dapat dikatakan bahwa CSR, FD, CSR*FD, LEV, FS,
FA, BS, dan BM secara simultan berpengaruh terhadap Tobin’s Q dan ROA.
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh untuk model regresi
Tobin’s Qadalah sebesar 0,338. Hal tersebut menggambarkan bahwa variabel
CSR, FD, CSR*FD, LEV, FS, FA, BS, dan BM berpengaruh terhadap Tobin’s Q
sebesar 33,8% dan sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model regresi Tobin’s Q. Sedangkan nilai R2 yang
didapatkan untuk model regresi ROA adalah sebesar 0,409yang artinya variabel
CSR, FD, CSR*FD, LEV, FS, FA, BS, dan BM berpengaruh terhadap ROA
sebesar 40,9% dan sisanya sebesar 59,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model regresi ROA.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Tanpa ModerasiFemale Director
Meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan laba perusahaan
merupakan dua tujuan utama didirikannya suatu perusahaan. Dalam mewujudkan
kedua tujuan tersebut, perusahaan tidak boleh mengabaikan tanggung jawabnya
kepada semua pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut bukan hanya sekedar bentuk pertanggungjawaban perusahaan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 79
64
terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan saja tetapi juga sebagai alat public
relation bagi perusahaan. Keterbukaan informasi mengenai kegiatan CSR
perusahaan, baik ke dalam bentuk annual report maupun ke dalam sustainability
report, mampu menjaga hubungan perusahaan dengan para stakeholder.
Sehingga, hal tersebut akan memberikan dampak terhadaplaba perusahaan, nilai
perusahaan, dan juga citra perusahaan secara berkelanjutan.
Memaksimalkan nilai perusahaan sama halnya dengan memaksimalkan
harga pasar saham perusahaan. Semakin luas perusahaan melakukan
pengungkapan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder, maka
para investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya dengan cara
membeli saham perusahaan tersebut. Jika minat dan perhatian investor dalam
membeli saham perusahaan itu meningkat, maka harga saham perusahaan juga
akan semakin tinggi dan hal tersebut menggambarkan bahwa nilai perusahaan
akan semakin meningkat. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusumadilaga (2010), Gusti (2013), dan Nekhili et al. (2017) bahwa CSR
berpengaruh postif terhadap Tobin’s Q.
Selain dapat meningkatkan nilai perusahaan, kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) juga dapat membawa keuntungan bagi perusahaan yaitu
memperkuat persepsi masyarakat tentang responsivitas perusahaan terhadap
masalah ekonomi, sosial, serta lingkungan sekitar. Hal tersebut secara tidak
langsung akan meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Semakin kuat
persepsi masyarakat terhadap perusahaan, maka citra perusahaan juga akan
semakin baik. Dan perusahaan yang telah memiliki reputasi atau citra yang baik
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 80
65
akan lebih mudah memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari para pelanggan.
Jika kepercayaan dan loyalitas pelanggan terus menerus mengalami peningkatan,
maka jumlah permintaan produk yang dihasilkan atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan juga akan semakin banyak. Demand produk atau jasa yang terus
menerus naik dalam jangka waktu yang panjang akan mampu meningkatkan
penjualan produk atau jasa perusahaan tersebut dan tentunya hal tersebut akan
meningkatkan laba perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Waddock dan Graves (1997) dan Pratiwi (2012) bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh postif terhadap ROA perusahaan.
Minimnya penggunaan hutang untuk aktiva perusahaan juga dapat
meningkatkan laba dan nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki leverageyang
rendah menggambarkan bahwa mereka telah berhasil dalam mengelola seluruh
aset perusahaan dengan baik dan hal tersebut akan meningkatkan profit
perusahaan. Selain itu, perusahaan yang memiliki leverage rendah juga akan
menarik perhatian dari para investor karena perusahaan tersebut pasti akan
dianggap menguntungkan dan minim akan resiko kebangkrutan. Begitu juga
sebaliknya, apabila hutang perusahaan terus menerus meningkat maka laba
perusahaan juga akan semakin rendah. Jika hal tersebut berlangsung secara terus
menerus, perusahaan akan mengalami kerugian dan para investor pasti tidak akan
tertarik untuk menanamkan modalnya karena perusahaan tersebut akan dipandang
merugikan dan sangat beresiko mengalami kebangkrutan.
Dalam mewujudkan tujuan perusahaan, semua itu tidak lepas dari peran
dewan direksi perusahaan. Dewan direksi merupakan orang yang bertanggung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 81
66
jawab atas manajemen perusahaan. Semakin banyak jumlah anggota dewan
direksi maka hal tersebut dapat meningkatkan kualitas dalam pengambilan
keputusan. Menurut Hafsi dan Turgut (2013), dewan direksi juga berperan untuk
meyakinkan para pemegang saham bahwa partisipasi mereka dalam kegiatan CSR
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semakin banyak jumlah anggota
dewan direksi maka perusahaan juga akan semakin banyak menarik investor
untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
4.4.2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Perusahaan Dengan Moderasi Female Director
Berdasarkan tabel 4.3, variabel female director memiliki pengaruh positif
tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q dan ROA) dan variabel
interaksi CSR dengan FD tidak memoderasi pengaruh CSR terhadap Tobin’s Q
dan juga ROA. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama, persentase
direksi wanita di perusahaan publik Indonesia masih sangat rendah (Gambar 1.2)
dan rata-rata jumlah wanita dalam jajaran direksi perusahaan sampel masih berada
di angka 9% (Tabel 4.1). Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
Sudana dan Arlindania (2011) bahwa direksi wanita merupakan kaum minoritas
sehingga belum mampu berperan secara optimal dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, menurut hasil klasifikasi variabel moderasi, female director dapat
berpotensi menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan hubungan
antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Tobin’s Q dan ROA
apabila setidaknya rata-rata jumlah direksi wanita yang ada dalam jajaran direksi
berada di angka 50%. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Post
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 82
67
et al. (2011), Fernandez-Feijoo et al. (2012), dan Nekhili et al. (2017) yang
menyatakan bahwa hubungan positif antara direktur wanita dan praktik pelaporan
CSR bergantung pada kehadiran tiga atau lebih wanita di dewan direksi.
Kedua, meningkatnya kesadaran perusahaan dalam mempublikasikan
aktivitas CSR yang terlihat dari bertambahnya jumlah sustainability report setiap
tahunnya (Gambar 1.1). Hal ini menandakan bahwa ada tidaknya wanita dalam
jajaran direksi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan danpelaksanaan kegiatan
CSR karena saat ini CSR sudah menjadi suatu kebutuhan yang wajib bagi
perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Isidro dan
Sobral (2015), mereka menyatakan bahwa efek tidak langsung dari direktur
wanita terhadap kinerja perusahaan berasal dari kepatuhan yang lebih kuat
terhadap prinsip etika dan sosial yang diadopsi oleh perusahaan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 83
68
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang mengacu pada tujuan penelitian,
hipotesis, dan model analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif siginifikan
terhadap Tobin’s Q. Artinya, perusahaan yang memiliki skor CSR yang
tinggi terbukti memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Semakin luas
perusahaan melaksanakan CSR dan mengungkapkannya ke dalam
laporan keberlanjutan, hal tersebut akan meningkatkan minat investor
dalam membeli saham perusahaan dan berdampak pada peningkatan
harga saham perusahaan. Dengan demikian, H1 dalam penelitian ini
diterima.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif siginifikan
terhadap ROA. Artinya, perusahaan yang melaksanakan dan
mengungkapkan kegiatan CSR-nya ke dalam laporan keberlanjutan
terbukti memiliki kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik. Dengan
demikian, H2 dalam penelitian ini diterima.
3. Female director tidak memoderasi pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan baik terhadap Tobin’s
Q maupun ROA. Adanya direksi wanita dalam perusahaan terbukti tidak
memberikan dampak terhadap manajemen perusahaan karena jumlahnya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 84
69
yang masih sedikit sehingga belum bisa berperan secara optimal dalam
perusahaan. Dengan demikian, H3 dan H4 dalam penelitian ini ditolak.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, maka saran
yang dapat dinyatakan adalah:
1. Bagi manajemen perusahaan, diharapkan dapat mempertimbangkan
wanita di dalam jajaran direksi setidaknya 50% dari jumlah anggota
karena hal tersebut dapat meningkatkan kualitas dalam pengambilan
keputusan, aktivitas dan pelaporan CSR, serta tata kelola perusahaan
yang baik. Selain itu, dengan hadirnya tiga atau lebih anggota wanita di
dalam jajaran direksi dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
profitabilitas perusahaan dalam jangka waktu panjang.
2. Bagi manajemen perusahaan, yang belum melaksanakan dan
mempublikasikan kegiatan CSR-nya sebaiknya dapat
mempertimbangkan untukmelaporkannya ke dalam sustainability report
karena informasi-informasi dalam laporan tersebutdapat menarik
perhatian serta menjaga hubungan dengan para investor dan
meningkatkan nilai perusahaan serta profitabilitas perusahaan secara
berkelanjutan.
3. Bagi investor, agar dapat mempertimbangkan untuk memilih perusahaan
yang memiliki skor CSR tinggi karena terbukti memiliki nilai perusahaan
dan profitabilitas perusahaan yang tinggi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 85
70
4. Bagi peneliti selanjutnya, supaya dapat menggunakan alat ukur lain yang
lebih relevan dan sesuai dengan kondisi di Indonesia, serta memasukkan
faktor-faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini dan
memperpanjang periode penelitian agar hasil penelitian lebih akurat.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 86
DAFTAR PUSTAKA
Arun, T.G., Almahrog, Y.E., & Aribi, Z.A. 2015. Female directors and earnings management: Evidence from UK companies. International Review of Financial Analysis, 39, 137–146.
Barako, D., Brown, A., 2008. Corporate social reporting and board representation:
evidence from the Kenyan banking sector. J. Manag. Gov., 12 (4), 309-324.
Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat.
www.idx.co.id diakses tanggal 18 November 2017. Bear, S., Rahman, N., Post, C., 2010. The impact of board diversity and gender
composition on corporate social responsibility and firm reputation. J. Bus. Ethics, 97, 207-221.
Boulouta, I., 2013. Hidden connections: the link between board gender diversity
and corporate social performance. J. Bus. Ethics, 113, 185–197. Cheng, E.C.M., Courtenay, S.M., 2006. Board composition, regulatory regime
and voluntary disclosure. Int. J. Account., 41 (3), 262-289. Fama, E.F., Jensen, M.C., 1983. Separation of ownership and control. J. Law
Econ., 26 (2), 301-325. Fuente, J.A., I.M. García-Sanchez, M.B. Lozano. 2016. The role of the board of
directors in the adoption of GRI guidelines for the disclosure of CSR information. Journal of Cleaner Production, 141, 737-750.
Gul, F. A., Srinidhi, B., & Ng, A. C. (2011). Does board gender diversity improve
the informativeness of stock prices?.Journal of Accounting and Economics, 51(3), 314–338.
GRI. 2017. G4 Sustainability Reporting Guidelines, Global Reporting Initiative,
London. www.globalreporting.org dilihat tanggal 18November 2017. Hafsi, T., & Turgut, G. (2013). Boardroom diversity and its effect on social
performance: Conceptualization and empirical evidence. Journal of Business Ethics, 112(3), 463–479.
Handajani, L., Subroto, B., Sutrisno, T., & Saraswati, E. (2014). Does board
diversity matter on corporate social disclosure? An Indonesian evidence. Journal of Economics and Sustainable Development, 5(9), 8–16.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 87
Hill, C.W., Jones, T.M., 1992. Stakeholder agency theory. Journal of
Management Studies, 29 (2), 131-154. Huse, M., Nielsen, S. T., & Hagen, I. M. (2009). Women and employee-elected
board members, and their contributions to board control tasks. Journal of Business Ethics, 89(4), 581–597.
Isidro, H., & Sobral, M. (2015). The effects of women on corporate boards on
firm value,financial performance, and ethical and social compliance. Journal of Business Ethics,132(1), 1–19.
Jo, H., Harjoto, M.A., 2011. Corporate governance and firm value: the impact of
corporate social responsibility. J. Bus. Ethics, 103 (3), 351-383. Kirana, Rosita Chandra. 2009. Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate
Social Responsibility di Beberapa Negara dalam Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance. Thesis tidak diterbitkan. Surakarta Master Program Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semarang Universitas Diponegoro Semarang.
Lim, S., Matolcsy, Z., Chow, D., 2007. The association between board
composition and different types of unitary disclosure.Eur. Account. Rev., 16 (3), 555-583.
Luo, L., Lan, Y., Tang, Q., 2012. Corporate incentives to disclose carbon
information: evidence from the CDP Global 500 Report. J. Int. Financial Manag. Account., 23 (2), 93-120.
McGuinness,P.B., Joao P.V., Mingzhu Wang. 2016. The role of board gender and
foreign ownership in the CSR performance of Chinese listed firms. Journal of Corporate Finance, 42, 75–99
Miller, T., & Triana, C. M. 2009. Demographic diversity in the boardroom:
Mediators of the board diversity-firm performance relationship. Journal of Management Studies, 46(5), 755–786.
Nathania, Aditha. 2014. Pengaruh Komposisi Dewan Perusahaan Terhadap
Profitabilitas. FINESTA, 2, 76-81. Nekhili, Mehdi., et al. 2017. Gender-diverse board and the relevance of voluntary
CSR reporting,International Review of Financial Analysis, 50, 81–100.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 88
Post, C., Rahman, N., & Rubow, E. (2011). Green governance: Boards of
directors composition and environmental corporate social responsibility. Business & Society, 50(1), 189–223.
Pratiwi, Rizky Dyah. 2012. Pengaruh Corporate Sosial Responsibility Terhadap
Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahayu, Eva Martha. 2018. Lebih Banyak Pemimpin Perempuan, Kinerja
Perusahaan Meningkat. (Online) www.swa.co.id diakses tanggal 21 Desember 2017.
Ramadhani, I.Z., D. Adhariani. 2015. Pengaruh Keberagaman GenderTerhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Dan Efisiensi Investasi. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta Universitas Indonesia.
Ross, Stephen A., et al. 2008. Corporate Finance Fundamentals. New York:
McGraw-Hill. Edisi Kedelapan. Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Surabaya:
Airlangga University Press. Sudana, I Made., Arlindania W. 2011. Corporate Governance Dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Go-Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 4(1), 37-49
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 89
LAMPIRAN 1
Daftar Perusahaan Sampel Non Keuangan
No. Nama Perusahaan Kode IDX
1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI 2. Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI 3. AKR Corporindo Tbk. AKRA 4. Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 5. Astra International Tbk. ASII 6. Bumi Resources Tbk. BUMI 7. Elnusa Tbk. ELSA 8. XL Axiata Tbk. EXCL 9. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. GIAA 10. Vale Indonesia Tbk. INCO 11. Indika Energy Tbk. INDY 12. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP 13. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 14. Jasa Marga Tbk. JSMR 15. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. MBSS 16. Medco Energi Internasional Tbk. MEDC 17. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS 18. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA 19. Petrosea Tbk. PTRO 20. Salim Ivomas Pratama Tbk. SIMP 21. SMART Tbk. SMAR 22. Holcim Indonesia Tbk. SMCB 23. Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR 24. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM 25. Total Bangun Persada Tbk. TOTL 26. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. UNSP 27. United Tractors Tbk. UNTR 28. Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 90
LAMPIRAN 2
Daftar Tobin’s Q, ROA, CSRDI, Female Director, Leverage, Firm Size, Firm Age, Board Size, dan Board Meeting Perusahaan Sampel
Tahun 2013-2017
IDX Tahun
Pelaporan TQ ROA CSR FD CSR*FD LEV FS FA BS BM
AALI 2017 1,272 0,085 0,670 0,000 0,000 0,257 17,032 2,996 1,946 3,367 AALI 2016 1,607 0,087 0,703 0,000 0,000 0,274 17,003 2,944 1,792 3,466 AALI 2015 1,616 0,032 0,692 0,000 0,000 0,456 16,884 2,890 1,792 3,638 AALI 2014 2,420 0,141 0,571 0,000 0,000 0,362 16,736 2,833 1,792 3,497 AALI 2013 2,955 0,127 0,582 0,000 0,000 0,314 16,521 2,773 1,792 2,890 ADHI 2016 1,098 0,016 0,352 0,000 0,000 0,729 16,816 2,485 1,792 3,951 ADHI 2015 1,147 0,028 0,385 0,000 0,000 0,692 16,635 2,398 1,792 3,951 ADHI 2014 1,432 0,032 0,418 0,000 0,000 0,833 16,163 2,303 1,792 3,989 ADHI 2013 1,121 0,042 0,385 0,000 0,000 0,841 16,090 2,197 1,609 3,807 AKRA 2017 1,975 0,078 0,242 0,375 0,091 0,463 16,638 3,135 2,079 4,060 AKRA 2016 2,003 0,066 0,495 0,375 0,185 0,490 16,577 3,091 2,079 4,025 AKRA 2015 2,384 0,070 0,571 0,375 0,214 0,521 16,537 3,045 2,079 4,060 AKRA 2014 1,687 0,053 0,352 0,286 0,100 0,597 16,510 2,996 1,946 3,989 AKRA 2013 1,794 0,042 0,264 0,286 0,075 0,633 16,499 2,944 1,946 3,932 ANTM 2016 1,103 0,002 0,330 0,000 0,000 0,386 17,216 2,944 1,792 3,045
ASII 2017 1,608 0,078 0,242 0,000 0,000 0,471 19,505 3,296 2,197 3,466 ASII 2015 1,474 0,064 0,231 0,000 0,000 0,484 19,319 3,219 2,303 3,526 ASII 2013 1,790 0,104 0,220 0,000 0,000 0,504 19,181 3,135 2,079 3,401
BUMI 2017 1,275 0,066 0,198 0,143 0,028 0,923 17,729 3,296 1,946 2,303 BUMI 2016 2,142 0,039 0,549 0,250 0,137 1,898 17,546 3,258 1,386 2,565 ELSA 2017 0,931 0,052 0,176 0,000 0,000 0,371 15,396 2,197 1,609 3,638 EXCL 2016 1,063 0,007 0,429 0,500 0,214 0,614 17,821 2,398 1,386 3,555 EXCL 2015 1,290 0,000 0,143 0,250 0,036 0,761 17,890 2,303 1,386 3,611 EXCL 2014 1,433 -0,014 0,154 0,167 0,026 0,781 17,970 2,197 1,792 3,807
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 91
EXCL 2013 1,722 0,026 0,670 0,143 0,096 0,620 17,511 2,079 1,946 4,043 GIAA 2016 0,904 0,003 0,473 0,125 0,059 0,730 17,732 1,609 2,079 3,664 GIAA 2015 0,888 0,024 0,286 0,143 0,041 0,713 17,637 1,386 1,946 3,850 GIAA 2014 1,077 -0,120 0,516 0,167 0,086 0,704 17,468 1,099 1,792 3,689 INCO 2017 1,137 -0,007 0,143 0,250 0,036 0,167 17,203 3,296 1,386 2,996 INCO 2015 0,683 0,022 0,495 0,250 0,124 0,199 17,329 3,219 1,386 3,258 INCO 2014 1,476 0,074 0,374 0,250 0,093 0,235 17,184 3,178 1,386 2,708 INCO 2013 1,196 0,017 0,319 0,200 0,064 0,248 17,141 3,135 1,609 2,944 INDY 2016 0,743 -0,057 0,132 0,000 0,000 0,593 17,014 2,079 1,099 2,833 INDY 2015 0,631 -0,036 0,099 0,000 0,000 0,613 17,266 1,946 1,946 2,565 INDY 2014 0,695 -0,013 0,110 0,000 0,000 0,602 17,165 1,792 1,946 2,079 INDY 2013 0,699 -0,023 0,231 0,000 0,000 0,590 17,156 1,609 1,946 1,609 INTP 2017 2,949 0,064 0,154 0,000 0,000 0,149 17,178 3,332 2,197 3,135 INTP 2015 3,110 0,158 0,429 0,000 0,000 0,136 17,135 3,258 2,197 3,091 INTP 2014 3,328 0,183 0,516 0,000 0,000 0,142 17,179 3,219 2,197 1,099 INTP 2013 2,904 0,188 0,923 0,000 0,000 0,136 17,097 3,178 2,197 1,099 ITMG 2017 1,565 0,186 0,110 0,000 0,000 0,295 16,728 2,303 2,079 2,890 ITMG 2016 1,423 0,108 0,275 0,000 0,000 0,250 16,604 2,197 1,946 2,708 ITMG 2014 1,381 0,153 0,385 0,000 0,000 0,313 16,604 1,946 1,386 2,890 ITMG 2013 2,314 0,154 0,319 0,000 0,000 0,323 16,599 1,792 1,792 2,708 JSMR 2017 1,355 0,026 0,121 0,167 0,020 0,768 18,187 2,303 1,792 3,829 JSMR 2016 1,281 0,034 0,231 0,333 0,077 0,695 17,795 2,197 1,792 3,912 JSMR 2015 1,631 0,036 0,231 0,000 0,000 0,663 17,419 2,079 1,792 3,850 JSMR 2014 2,146 0,038 0,253 0,000 0,000 0,641 17,277 1,946 1,609 3,871 JSMR 2013 1,750 0,044 0,275 0,000 0,000 0,617 17,161 1,792 1,609 3,807 MBSS 2017 0,502 -0,037 0,099 0,000 0,000 0,185 14,995 1,792 1,099 3,784 MBSS 2016 0,402 -0,114 0,099 0,000 0,000 0,243 15,068 1,609 1,386 3,434 MEDC 2014 1,036 0,005 0,330 0,500 0,165 0,659 17,330 2,996 1,386 3,871 MEDC 2013 0,880 0,008 0,352 0,400 0,141 0,651 17,236 2,944 1,609 3,871 PGAS 2016 1,249 0,045 0,824 0,000 0,000 0,536 18,335 2,565 1,792 3,466
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 92
PGAS 2015 1,234 0,062 0,429 0,000 0,000 0,535 18,371 2,485 1,792 4,060 PGAS 2014 2,405 0,120 0,484 0,000 0,000 0,523 18,163 2,398 1,792 4,111 PGAS 2013 2,401 0,205 0,484 0,000 0,000 0,375 17,796 2,303 1,792 3,892 PTBA 2017 1,661 0,207 0,176 0,000 0,000 0,372 16,906 2,708 1,792 3,497 PTBA 2016 1,982 0,109 0,549 0,000 0,000 0,432 16,737 2,639 1,792 2,833 PTBA 2015 1,067 0,121 0,956 0,000 0,000 0,450 16,642 2,565 1,792 3,784 PTBA 2013 2,366 0,159 0,516 0,000 0,000 0,353 16,273 2,398 1,792 3,738 PTRO 2017 0,874 0,019 0,297 0,000 0,000 0,591 15,594 3,296 1,099 3,951 PTRO 2016 0,704 -0,020 0,275 0,000 0,000 0,567 15,481 3,258 1,609 3,178 PTRO 2015 0,628 -0,030 0,154 0,000 0,000 0,581 15,646 3,219 1,792 3,332 PTRO 2014 0,748 0,005 0,176 0,000 0,000 0,588 15,576 3,178 1,609 3,219 SIMP 2017 0,675 0,021 0,341 0,000 0,000 0,456 17,324 1,792 1,946 2,708 SIMP 2014 0,830 0,037 0,429 0,000 0,000 0,471 17,249 1,099 1,946 2,398
SMAR 2017 0,946 0,043 0,352 0,000 0,000 0,583 17,116 3,219 1,792 2,773 SMAR 2015 1,185 -0,016 0,374 0,000 0,000 0,682 16,992 3,135 1,792 1,609 SMAR 2013 1,874 0,049 0,264 0,000 0,000 0,647 16,727 3,045 2,197 1,609 SMCB 2017 0,959 -0,039 0,418 0,429 0,179 0,633 16,792 3,689 1,946 2,485 SMCB 2016 0,941 -0,014 0,352 0,444 0,156 0,592 16,799 3,664 2,197 2,485 SMCB 2015 0,952 0,012 0,473 0,250 0,118 0,512 16,667 3,638 2,079 2,485 SMCB 2014 1,464 0,039 0,571 0,250 0,143 0,491 16,660 3,611 2,079 2,485 SMCB 2013 1,581 0,064 0,604 0,000 0,000 0,411 16,517 3,555 2,079 2,485 SMGR 2016 1,539 0,103 0,209 0,000 0,000 0,309 17,605 3,219 1,946 4,190 SMGR 2014 3,072 0,162 0,527 0,000 0,000 0,271 17,351 3,135 1,946 3,178 SMGR 2013 3,018 0,174 0,527 0,000 0,000 0,292 17,243 3,091 1,946 3,178 TLKM 2016 2,646 0,162 0,253 0,000 0,000 0,412 19,006 3,045 2,079 3,871 TLKM 2015 2,321 0,140 0,297 0,000 0,000 0,438 18,929 2,996 2,079 3,850 TLKM 2014 2,438 0,152 0,286 0,000 0,000 0,389 18,764 2,944 2,079 3,829 TLKM 2013 2,089 0,159 0,297 0,000 0,000 0,395 18,667 2,890 2,079 3,829 TOTL 2017 1,383 0,071 0,363 0,222 0,081 0,689 14,992 2,398 2,197 3,761 TOTL 2016 1,565 0,075 0,363 0,222 0,081 0,681 14,898 2,303 2,197 3,807
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 93
TOTL 2015 1,432 0,067 0,363 0,222 0,081 0,696 14,861 2,197 2,197 3,807 TOTL 2014 2,216 0,066 0,407 0,250 0,102 0,678 14,725 2,079 2,079 3,850 TOTL 2013 1,398 0,096 0,154 0,286 0,044 0,632 14,616 1,946 1,946 3,555 UNSP 2015 0,936 -0,031 0,264 0,000 0,000 0,891 16,544 3,219 1,792 2,890 UNSP 2014 0,905 -0,044 0,264 0,000 0,000 0,861 16,558 3,178 1,609 2,485 UNSP 2013 0,768 -0,154 0,396 0,000 0,000 0,730 16,707 3,135 1,609 2,398 UNTR 2017 2,027 0,093 0,231 0,000 0,000 0,422 18,225 3,332 1,946 3,611 UNTR 2016 1,573 0,080 0,341 0,000 0,000 0,334 17,974 3,296 1,946 3,555 UNTR 2015 1,388 0,045 0,253 0,000 0,000 0,364 17,938 3,258 1,792 3,434 UNTR 2014 1,434 0,080 0,363 0,000 0,000 0,360 17,915 3,219 1,609 3,664 UNTR 2013 1,614 0,084 0,341 0,000 0,000 0,379 17,865 3,178 1,609 3,638 WIKA 2016 0,677 0,039 0,121 0,000 0,000 0,594 17,261 2,197 1,792 3,664 WIKA 2015 1,551 0,036 0,385 0,000 0,000 0,723 16,791 2,079 1,946 3,664 WIKA 2014 2,109 0,047 0,253 0,000 0,000 0,687 16,583 1,946 1,792 3,807 WIKA 2013 1,514 0,050 0,231 0,000 0,000 0,744 16,349 1,792 1,792 3,664
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 94
LAMPIRAN 3
Output Uji Asumsi Klasik
A. Output Uji Normalitas
1. Tanpa moderasi female director
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,54836471 Most Extreme Differences
Absolute ,076 Positive ,076 Negative -,048
Test Statistic ,076 Asymp. Sig. (2-tailed) ,175 Dependent Variable: Q
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,05550584 Most Extreme Differences
Absolute ,080 Positive ,080 Negative -,067
Test Statistic ,080 Asymp. Sig. (2-tailed) ,125
Dependent Variable: ROA
2. Dengan moderasi female director
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,54292598 Most Extreme Differences
Absolute ,077 Positive ,077 Negative -,044
Test Statistic ,077 Asymp. Sig. (2-tailed) ,169c Dependent Variable: Q
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 95
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,05372588 Most Extreme Differences
Absolute ,072 Positive ,072 Negative -,071
Test Statistic ,072 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Dependent Variable: ROA
B. Output Uji Autokorelasi
1. Tanpa moderasi female director
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,570a ,324 ,280 ,565964 ,324 7,363 6 92 Dependent Variable: Q
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,607a ,369 ,328 ,057287 ,369 8,965 6 92 Dependent Variable: ROA
2. Dengan moderasi female director
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,581a ,338 ,279 ,566542 ,338 5,738 8 90 Dependent Variable: Q
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 96
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,639a ,409 ,356 ,056063 ,409 7,778 8 90 Dependent Variable: ROA
C. Output Uji Heteroskedastisitas
1. Tanpa moderasi female director
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 97
2. Denganmoderasi female director
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 98
D. Output Uji Mulitikolinearitas
1. Tanpa moderasi female director
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,230 ,944 1,059 LEV -,186 ,960 1,042 FS ,120 ,940 1,064 FA ,101 ,882 1,134 BS ,328 ,924 1,082 BM ,116 ,935 1,069
Dependent Variable: Q
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,192 ,944 1,059 LEV -,356 ,960 1,042 FS ,117 ,940 1,064 FA ,032 ,882 1,134 BS ,298 ,924 1,082 BM ,157 ,935 1,069
Dependent Variable: ROA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 99
LAMPIRAN 4
Output SPSS 23: Hasil Analisis Moderated Regression Analysis
1. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Tobin’s Q tanpa moderasi female
director
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 BM, FS, CSR, LEV, BS, FAb . Enter
a. Dependent Variable: Q b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,570a ,324 ,280 ,565964 ,324 7,363 6 92 Dependent Variable: Q
Model Summaryb
Model Change Statistics
Durbin-Watson Sig. F Change 1 ,000 1,211
a. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FA b. Dependent Variable: Q
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 14,151 6 2,359 7,363 ,000b
Residual 29,469 92 ,320 Total 43,620 98
a. Dependent Variable: Q b. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 100
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial
1 (Constant) -2,215 1,073 -2,065 ,042 CSR ,892 ,333 ,236 2,680 ,009 ,321 ,269 LEV -,535 ,247 -,189 -2,166 ,033 -,267 -,220 FS ,083 ,059 ,124 1,402 ,164 ,218 ,145 FA ,117 ,099 ,108 1,182 ,240 ,227 ,122 BS ,870 ,227 ,341 3,827 ,000 ,422 ,371 BM ,117 ,086 ,120 1,351 ,180 ,021 ,140
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,230 ,944 1,059 LEV -,186 ,960 1,042 FS ,120 ,940 1,064 FA ,101 ,882 1,134 BS ,328 ,924 1,082 BM ,116 ,935 1,069
a. Dependent Variable: Q
2. Corporate Social Responsibility (CSR) dan ROA tanpa moderasi female
director
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 BM, FS, CSR, LEV, BS, FAb . Enter
a. Dependent Variable: ROA b. All requested variables entered.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 101
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,607a ,369 ,328 ,057287 ,369 8,965 6 92 Dependent Variable: ROA
Model Summary
b
Model Change Statistics
Durbin-Watson Sig. F Change 1 ,000 1,013
a. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FA b. Dependent Variable: ROA
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,177 6 ,029 8,965 ,000b
Residual ,302 92 ,003
Total ,478 98 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FA
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial
1 (Constant) -,278 ,109 -2,563 ,012
CSR ,078 ,034 ,197 2,315 ,023 ,278 ,235 LEV -,107 ,025 -,363 -4,293 ,000 -,418 -,409 FS ,008 ,006 ,121 1,418 ,160 ,208 ,146 FA ,004 ,010 ,034 ,382 ,703 ,160 ,040 BS ,083 ,023 ,310 3,604 ,001 ,388 ,352 BM ,017 ,009 ,162 1,894 ,061 ,071 ,194
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 102
3. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Tobin’s Q dengan moderasi
female director
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,192 ,944 1,059 LEV -,356 ,960 1,042 FS ,117 ,940 1,064 FA ,032 ,882 1,134 BS ,298 ,924 1,082 BM ,157 ,935 1,069
a. Dependent Variable: ROA
Variables Entered/Removed
a
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFDb
. Enter
a. Dependent Variable: Q b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,581a ,338 ,279 ,566542 ,338 5,738 8 90 Dependent Variable: Q
Model Summaryb
Model Change Statistics
Durbin-Watson Sig. F Change 1 ,000 1,256
a. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFD b. Dependent Variable: Q
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 103
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 14,733 8 1,842 5,738 ,000b
Residual 28,887 90 ,321
Total 43,620 98 a. Dependent Variable: Q b. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFD
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial
1 (Constant) -2,197 1,076 -2,042 ,044
CSR ,993 ,367 ,263 2,707 ,008 ,321 ,274 FD ,149 1,258 ,031 ,118 ,906 -,126 ,012 CSRFD -1,893 3,251 -,158 -,582 ,562 -,087 -,061 LEV -,429 ,260 -,152 -1,653 ,102 -,267 -,172 FS ,069 ,060 ,103 1,143 ,256 ,218 ,120 FA ,151 ,102 ,139 1,476 ,144 ,227 ,154 BS ,882 ,228 ,346 3,873 ,000 ,422 ,378 BM ,136 ,088 ,140 1,546 ,126 ,021 ,161
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,232 ,778 1,285 FD ,010 ,105 9,542 CSRFD -,050 ,101 9,945 LEV -,142 ,871 1,148 FS ,098 ,910 1,099 FA ,127 ,825 1,211 BS ,332 ,922 1,084 BM ,133 ,901 1,109
a. Dependent Variable: Q
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 104
4. Corporate Social Responsibility (CSR) dan ROA dengan moderasi female
director
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFDb
. Enter
a. Dependent Variable: ROA b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1 df2
1 ,639a ,409 ,356 ,056063 ,409 7,778 8 90 Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Model Change Statistics
Durbin-Watson Sig. F Change 1 ,000 1,112
a. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFD b. Dependent Variable: ROA
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,196 8 ,024 7,778 ,000b
Residual ,283 90 ,003
Total ,478 98 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), BM, FS, CSR, LEV, BS, FD, FA, CSRFD
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 105
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial 1 (Constant) -,278 ,106 -2,609 ,011
CSR ,101 ,036 ,257 2,795 ,006 ,278 ,283 FD ,078 ,124 ,156 ,625 ,534 -,229 ,066 CSRFD -,458 ,322 -,364 -1,422 ,158 -,217 -,148 LEV -,088 ,026 -,299 -3,445 ,001 -,418 -,341 FS ,006 ,006 ,086 1,017 ,312 ,208 ,107 FA ,010 ,010 ,085 ,956 ,341 ,160 ,100 BS ,085 ,023 ,320 3,787 ,000 ,388 ,371 BM ,020 ,009 ,193 2,257 ,026 ,071 ,231
Coefficients
a
Model Correlations Collinearity Statistics
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
CSR ,227 ,778 1,285 FD ,051 ,105 9,542 CSRFD -,115 ,101 9,945 LEV -,279 ,871 1,148 FS ,082 ,910 1,099 FA ,078 ,825 1,211 BS ,307 ,922 1,084 BM ,183 ,901 1,109
a. Dependent Variable: ROA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 106
LAMPIRAN 5
Checklist Item Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility
(CSR) berdasarkan indeks GRI G.4
Aspek: Kinerja Ekonomi
EC-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan
EC-2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada kegiatan
organisasi karena perubahan iklim
EC-3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti
EC-4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah
EC-5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut gender
dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi
operasional yang signifikan
EC-6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat
lokal di lokasi operasi yang signifikan
EC-7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang
diberikan
EC-8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk besarnya
dampak
EC-9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang
signifikan
Aspek: Lingkungan
EN-1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume
EN-2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur
ulang
EN-3 Konsumsi energi dalam organisasi
EN-4 Konsumsi energi di luar organisasi
EN-5 Intensitas energi
EN-6 Pengurangan konsumsi energi
EN-7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa
EN-8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 107
EN-9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air
EN-10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan
kembali
EN-11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di dalam, atau
yang berdekatan dengan, kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung
EN-12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadap
keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung
EN-13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN-14 Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies dalam daftar spesies
yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang dipengaruhi
operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan
EN-15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan 1)
EN-16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung (cakupan 2)
EN-17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya (cakupan 3)
EN-18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
EN-19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)
EN-20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)
EN-21 NOx, SOx, dan emisi udara signifikan lainnya
EN-22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
EN-23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan
EN-24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan
EN-25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan konvensi
basel2 lampiran i, ii, iii, dan viii yang diangkut, diimpor, diekspor, atau
diolah, dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman
internasional
EN-26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati dari
badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari
air buangan dan limpasan dari organisasi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 108
EN-27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingungan produk dan jasa
EN-28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi
menurut kategori
EN-29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter
karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan
lingkungan
EN-30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang
lain serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga
kerja
EN-31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan berdasarkan
jenis
EN-32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan
EN-33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam rantai
pasokan dan tindakan yang diambil
EN-34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
Aspek: Sosial
LA-1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover
karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah
LA-2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak
diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan
lokasi operasi yang signifikan
LA-3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan,
menurut gender
LA-4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan
operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian
bersama
LA-5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama
formal manajemen-pekerja yang membantu mengawasi dan
memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 109
LA-6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan
kemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut daerah
dan gender
LA-7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit yang
terkait dengan pekerjaan mereka
LA-8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian
formal dengan serikat pekerja
LA-9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender, dan
menurut kategori karyawan
LA-10 Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur
hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu
mereka mengelola purna bakti
LA-11 Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan pengembangan
karier secara reguler, menurut gender dan kategori karyawan
LA-12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per kategori
karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok
minoritas, dan indikator keberagaman lainnya
LA-13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki
menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang
signifikan
LA-14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktik
ketenagakerjaan
LA-15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap praktik
ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
LA-16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
Aspek: Hak Asasi Manusia
HR-1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang
signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau
penapisan berdasarkan hak asasi manusia
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 110
HR-2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur hak
asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan
dengan operasi, termasuk persentase karyawan yang dilatih
HR-3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil
HR-4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau
berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat
dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil untuk
mendukung hak-hak tersebut
HR-5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan
eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi
dalam penghapusan pekerja anak yang efektif
HR-6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan
pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi dalam
penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja
HR-7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi
HR-8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat
adat dan tindakan yang diambil
HR-9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu atau
asesmen dampak hak asasi manusia
HR-10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak asasi
manusia
HR-11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap hak asasi
manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
HR-12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan
formal
Aspek: Masyarakat
SO-1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak,
dan program pengembangan yang diterapkan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 111
SO-2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat lokal
SO-3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait
dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi
SO-4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti-
korupsi
SO-5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
SO-6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan penerima/penerima
manfaat
SO-7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta
praktik monopoli dan hasilnya
SO-8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-
moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan
SO-9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak
terhadap masyarakat
SO-10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
SO-11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
Aspek: Tanggung Jawab Atas Produk
PR-1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang dampaknya
terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan
PR-2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda
sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa
sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil
PR-3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur
organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, serta
persentase kategori produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti
persyaratan informasi sejenis
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA
Page 112
PR-4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda
sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa,
menurut jenis hasil
PR-5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan
PR-6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
PR-7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda
sukarela tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan
sponsor, menurut jenis hasil
PR-8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data pelanggan
PR-9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan terkait penyediaan dan penggunaan
produk dan jasa
Nama Perusahaan : .........................................................................
Tahun pelaporan : .........................................................................
Jumlah item : .........................................................................
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY... WINDI RAHMADITA ASTINGKARA