Top Banner
COPD “CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE”
17

Copd

Sep 27, 2015

Download

Documents

blazing.star

Farmakoterapi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • COPDCHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE

  • Member:Diah Nurmala S. 122210101016Adhe Ayu K. S. 122210101018Nur Mentarie D. 122210101020Farichatul Izzah 122210101022Yayan Ika R. 122210101024Ninda Sukmaningrum 122210101026Elivia Rosa A. 122210101028

  • COPD???Terbatasnya saluran udara yang progresif yang tidak sepenuhnya dapat pulih kembali.

    Kondisi umumnya adalah bronkitis kronik dan emfisema.

  • KasusHari 1, Bapak LT, 68 tahun didiagnosa ASMA 5 Tahun yang lalu. Tidak memiliki riwayat masalah pernafasan sejak kecil tetapi merupakan perokok berat, rata-rata 20 sigaret 14 tahun yang lalu, berhenti dua tahun yang lalu. Sejak didiagnosis, kondisi Bapak LT mengalami penurunan. Pasien SUSAH BERNAFAS setelah jalan 500 m atau menaiki tangga dan BATUK KRONIK yang memproduksi 1 sendok makan SPUTUM SETIAP HARINYA. Bapak LT baru-baru ini mengalami INFEKSI DADA dan sukses diterapi dengan ANTIBIOTIK. Hasil spirometri: FEV1 0,95 L, Prediksi FEV1 2,7 L, Prediksi FEV1 35%, FVC 1,53 L, FEV1/FVC 0,62, FEV1 setelah pemberian Salbutamol 0,99 L. Dari hasil tersebut pasien didiagnosa PPOK.

  • KasusTerapi obat saat ini:Montelukast 10 mg satu kaliCo-amilofruse 5/40 dua tablet satu kali sehariBeclometason MDI 100 g dua semprot 2 kali sehariSalbutamol 100 g dua semprot ketika terjadi sesak nafas.

  • 1. ASMA Vs COPDPerbedaan yang mencolok yakni ASMA disebabkan oleh paparan alergen, sehingga pada inflamasi jalan udaranya disebabkan olh CD4+T limfosit aktif dan eosinofil bermigrasi ke saluran udara dan membebaskan mediator inflamasi. Pembatasan jalur udara ini dapat kembali lagii. Sedangkan pada CPOD disebabkan oleh agen yang toksik (rokok) , sehingga mengaktivasi CD8+T limfosit dan makrofag neurofil yang dapat membebaskan mediator kimia sehingga jalur udara yang terbatasi ini tidak dapat kembali seperti semula.

  • 1. ASMA Vs COPD

    ASMACOPDOnset biasanya pada usia mudaOnset biasanya pada usia tuaPaparan alergenRiwayat paparan rokokGenetikTidak Inflamasi kronik pada jalan udaraInflamasi kronik pada jalan udara dan emfisema

  • 2. Faktor yang berkontribusi thd perkembangan COPD pasienExposurHostPolusi udaraAsap rokokBahan KimiaUsiaJenis KelaminGangguan pertumbuhan Paru-paru, kelainan genetik (-1 antitripsin)

  • 3. Kondisi Pasien dari Hasil SpirometriDari data hasil spirometri bapak LT menunjukkan nilai FEV1 adalah 0,95 L sedangan nilai FEV1 prediksi adalah 2,7 L maka nilai FEV1 ( (0,95 L)/(2,7 L) x 100% ) adalah 35%. Hasil (FEV1/FVC) x 100% adalah 62%. Maka berdasarkan hasil spirometri tersebut dapat dinyatakan bahwa bapak LT terdiagnosa PPOK pada stadium yang parah.

  • 4. Tujuan Terapi dan Mekanisme Kerja masing-masing Obat Montelukast 10 mg 1 x 1Tujuan terapi: anti leukotrien (LTRA yang selektif menghambat Cys LT1)Mekanisme: menghambat LTD 4 pada reseptor CysLT1 tanpa aktivitas agonis.

    b. Co-amilofruse (Furosemide) 5mg/40mg 2x1Tujuan terapi: sebagai diuretik yang kuatMekanisme: menurunkan reabsorpsi sodium dan klorida di ascending loop Henle dan tubulus distal ginjal. Diuretik kuat diindikasi untuk edema, hiperkalsemia akut, gagal ginjal akut dan hipertensi

  • 4. Tujuan Terapi dan Mekanisme Kerja masing-masing Obat Beclometason (inhalasi) 2 semprot 2x1Tujuan terapi: sebagai steroid adrenokortikal steroid sintetikMekanisme: (inhalasi) menurunkan permeabilitas kapiler untuk mengurangi mucus, inhibisi pelepasan enzim proteolitik dari leukosit dan inhibisi prostaglandin.Salbutamol (inhalasi) 2 semprot saat sesak nafasTujuan terapi: sebagai simpatomimetik selektif 2Mekanisme: menyebabkan relaksasi otot polos bronkial dan bronkodilatasi dengan menstimulasi enzim adenil siklase untuk meningkatkan pembentukan adenosine monofosfat siklik (cAMP) serta meningkatkan klirens mukosiliarr.

  • 5. Pemberian obat jika dibandingkan dengan management terapi sehubungan dengan pergantian diagnosis asma menjadi COPDPemberian terapi obat lebih baik. Pemberian terapi obat berupa montelukast, co-amilofruse, beclometason dan salbutamoll, di mana montelukast menghambat aksi LTD4 pada reseptor Cys LT1 sehingga tidak mediator inflamasi terhambat. Co-amilofruse (furosemide) sebagai diuretik yang kuat, obat ini juga dapat mensistesis prostaglandin yaitu sebagai mediator inflamasi. Beclometason secara inhalasi diajurkan dalam terapi obat COPD dan Salbutamol dimana dia merupakan kombinasi dari short-acting beta2-agonist ditambah dengan antikolinergic dalam satu inhaler.

  • 6. Terapi telah memberikan hasil signifikan???Pemberian terapi belum berhasil karena belum berhasil memberikan hasil yang signifikan jika dilihat dari riwayat terapi pasien dengan diagnosis awal sesak disebabkan karena asma menggunakan short acting beta2.

    Rekomendasi: perlu ditambahkan vaksin pneumococcus (tiap 5-10 tahun dan vaksin influenza (tiap tahun)).

  • 7. MDI or Nebulizer???Bapak LT mulai mengkonsumsi ipatropium 20 g dua semprot 4 kali sehari dengan MDI dengan spacer. Pasien menanyakan lebih baik mana MDI dengan nebulizer?

    MDI yang dilengkapi dengan spacer memberikan keuntungan yaitu memungkinkan pasien menghisap obat beberapa kali, memaksimalkan pernafasan agar seluruh obat masuk ke paru-paru.

    Keuntungan nebulizer terapi adalah medikasi dapat diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya seperti paru-paru sehingga dosis yang diberikan rendah. Dosis yang rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik. Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronkus.

    Sehingga lebih nyaman menggunakan nebulizer dibandingkan dengan MDI namun harga satu set nebulizer sangat mahal dibandingkan dengan MDI.

  • NEXT...Pasien mengeluh tidak sehat 5 HARI dengan PENINGKATAN SESAK NAFAS saat bicara atau makan serta TIDAK MAMPU BERJALAN JAUH dari kursi ke toilet.

    Hasil komposisi dalam darah arteri: pH 7,28, PaCo2 10,21, PaO2 10,23, NaCO3 29,2 mmol/L. Kadar biokimia dan hematologi: Na 141 mmol/L (137-150), K 5,2 mmol/L (3,5-5), Urea 5,4 mmol/L (2,5-6,6), Hb 17,7 g/dL (14-18), Leukosit 18,1 109 /L (4-11 109 ).

    Pasien diberikan terapi:- Aminofilin iv 1 g selama 24 jam- Salbutamol nebulizer 5 mg setiap 4 jam- Hidrokortison iv 100 mg setiap 6 jam - Seftriakson iv 2 g satu kali sehari

  • 8. Antibiotik yang digunakan???Pemberian Seftriakson pada Bapak LT ini tepat karena obat ini memiliki aktivitas yang sangat kuat untuk melawan bakteri gram negatif dan gram positif dan beberapa bakteri anaerob lain termasuk Streptococcus pneumoniae, Hemophiluse inlfluenzae, dan Pseudomonas (Jayesh, 2010).