Guru PAK Salatiga Guru PAK sebagai ujung Tombak : PENGAJARAN,
PENGINIJILAN dan PEMURIDAN.Jumat, 30 Juli 2010SKRIPSI MEDIA BAB
1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahKurikulum pengajaran di
Indonesia mengalami kemajuan tahap demi tahap yang pada awalnya
pengajaran berfokus pada guru, kemudian siswa mulai dilibatkan.
Pada prinsipnya pengjatran menggunakan sistem CBSA ( Cara Belajar
Siswa Aktif ). Pada tahap ini pengajaran sudah dititik beratkan
pada siswa yang aktif, kemudian berkembang lagi pada penggunaan
bermacam -macam metode pembelajaran misalnya: metode ceramah,
metode diskusi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok dan lain
- lain.Selanjutnya untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi siswa,
pendidik dalam hal ini guru dianjurkan atau diharapkan menggunakan
media pembelajaran sebagai alat peraga. Sebab dengan media,
pembelajaran akan lebih efektif. Siswa dapat lebih mudah dalam
menerima materi yang disampaikan guru; siswa lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran dan pengajaran akan lebih menarik dan
menyenangkan.Media pembelajaran adalah salah satu alat bantu
mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran,
meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa
dalam proses pembelajaran. Dengan media siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar, imajinasi siswa dirangsang, perasaan
disentuh dan kesan yang dalam diperoleh siswa. Perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran akan meningkat sehingga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.1Demikian juga dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen bagi siswa Sekolah Dasar. Media
pembelajaran sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan
pembelajaran, karena secara umum manfaat media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar antara lain; dapat menarik perhatian
siswa, memperbesar perhatian siswa terhadap materi pengajaran yang
disajikan, dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan
latar belakang sosial ekonomi dan dapat membantu siswa dalam
memberikan pengalaman belajarnya.Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan sangat penting
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media dalam pengajaran
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru
sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu setiap pendidik perlu mempelajari bagaimana memilih dan
menetapkan media pembelajaran agar pencapaian tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat optimal. Namun pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering diabaikan dengan
berbagai alasan diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, keterbatasan biaya dan sulitnya untuk
mendapatkan media itu sendiri.______________________1 Ruth Lautfer,
Pedoman Pelayanan Anak, ( Malang Indonesia : Yayasan Persekutuan
Pekabaran Injil Indonesia, 1993 ) hal 135Hal ini sebenarnya tidak
perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan,
pemahaman tentang media dan memiliki kompetensi dalam memilih dan
menggunakan media dalam pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan memberikan peluang kepada tiap tiap satuan pendidikan
terutama kepada pendidik yang dalam hal ini merupakan satu komponen
yang langsung berperan dalam proses pembelajaran. Telah banyak
perubahan paradigma dalam sistim pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Proses sekarang pembelajaran lebih mementingkan peran
peserta didik dan karakteristik sumber daya yang ada pada setiap
satuan pendidikan. Pembelajaran berpusat pada siswa. Oleh karena
itu siswalah yang diharapkan dapat berperan aktif dalam
mengeksplorasi dan menginterpretasikan pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman baru yang dibandingkan, dikombinasi, dan dianalisa
dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik
sebelumnya.Penggunaan media pembelajaran dalam setiap proses
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen khususnya untuk Sekolah Dasar
sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, yaitu
tercapainya kompetensi siswa. Apalagi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) 2006 merupakan kurikulum operasional, yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum disesuaikan dengan keadaan
pendidikan, kekhasan dan kondisi sosial budaya daerah setempat. 2
Untuk memenuhi tuntutan (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP)
adalah dengan pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan. Salah
satunya dengan menggunakan alat peraga sebagai media
pembelajaran.Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen,
pemanfaatan media pembelajaran sebenarnya bukan hal yang baru. Pada
masa Perjanjian Lama, umat Israel dalam pengajaran kepada umat
Allah sudah memakai media atau alat peraga, sekalipun masih dalam
bentuk yang sangat sederhana. Seperti dalam Kitab Ulangan 11 : 18 -
21 Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam
jiwamu ; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu. Hal tersebut selanjutnya
menjadi perhatian orang - orang bijak.Dalam Perjanjian Baru, Tuhan
Yesus sebagai Guru Agung selalu mencari dan menemukan berbagai cara
dalam mengajar serta dalam menghadapi berbagai situasi
pendengar-Nya. Dalam menyampaikan pesan atau maksud pengajaranNya,
Ia sering menggunakan media sebagai alat peraga, sehingga lebih
menarik dan dapat diterima dengan baik. Pengajaran-Nya menimbulkan
kesan yang mendalam bagi pendengar-Nya. Mereka takjub dan mempunyai
keinginan untuk belajar lebih dalam lagi, karena disamping Dia
mengajar dengan berbagai metode dan media alat peraga, Tuhan Yesus
juga mengajar dengan pernuh kuasa (Matius 7: 28). _______________2
Dien Sumiyatiningsih, Tuhan Penolongku 6 PAK , Referensi KTSP
Dengan Kecerdasan Majemuk, ( Yogyakarta : CV ANdi Offset , 2007 ),
hal. 9 Untuk mengetahui latar belakang sejarah pemanfaatan media
pembelajaran marilah kita ikuti perkembangan konsep media
pembelajaran yaitu bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran
visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923. Yang dimaksud
dengan alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini
adalah setiap gambar, model, benda atau alat yang dapat memberikan
pengalaman visual yang nyata kepada pembelajar. Kemudian konsep
pengajaran visual ini berkembang menjadi audio visual instruction
atau audio visual education yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar tahun
1945 timbul beberapa variasi nama seperti audio visual materials,
audio visual methods, dan audio visual devices. Inti dari kosepsi
ini adalah digunakannya berbagai alat atau bahan oleh guru untuk
memindahkan gagasan dan pengalaman pebelajar melalui mata dan
telinga.3Pemanfaatan konsepsi audio visual ini dapat dilihat dalam
Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale. Perkembangan besar berikutnya
adalah munculnya gerakan yang disebut audio visual communication
pada tahun 1950 an. Dengan diterapkannya konsep komunikasi dalam
pembelajaran, penekanan tidak lagi diletakkan pada benda atau bahan
yang berupa bahan audio visual untuk pembelajaran, tetapi
dipusatkan pada keseluruhan proses komunikasi informasi atau pesan
dari sumber ( guru, materi atau bahan ) ______________________3
Green L , Creatives Silde, ( Colorade : Libraries Unlimited, Inc
Littleton, 1996 ), hal. 146 proses kepada penerima ( pembelajar ).
Gerakan komunikasi audio visual memberikan penekanan kepada
komunikasi yang lengkap dengan menggunakan sistem pembelajaran yang
utuh.4Berdasarkan hal - hal tersebut di atas, maka penyusun memilih
judul skripsi ini : STUDI TENTANG MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BAGI
SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN1.2
Alasan Pemilihan Judul1.2.1. Media alat peraga dapat meningkatkan
kreatifitas dan perhatian siswa Sekolah Dasar dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, sebab media pembelajaran
dapat merangsang imajinasi, pikiran, perasaan dan kemauan (
kehendak ) siswa sehingga termotivasi untuk belajar lebih giat
lagi. 1.2.2. Manfaat Media pembelajaran dapat membantu tercapainya
keberhasilan belajar, yaitu tercapainya kompetensi pada diri siswa,
sebagaimana fokus dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
yang sudah dilaksanakan mulai tahun 2006 / 2007. Manfaat media
pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Jika
motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan, maka diharapkan prestasi
belajar juga akan meningkat.______________________4 H.Asnawir,
Media Pembelajaran, ( Jakarta : Delia Citra Utama 2002 ) hal 1561.3
Definisi IstilahAgar pembaca memahami dan menghindari adanya
perbedaan penafsiran dalam istilah yang digunakan oleh penyusun
dalam penelitian ini perlu disampaikan definisi istilah sebagai
berikut :1.3.1 StudiStudi adalah penelitian ilmiah51.3.2 Manfaat
Manfaat adalah guna, faedah61.3.3 Media PembelajaranMedia
Pembelajaran adalah semua alat atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan.
Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata kata,
waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran
berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus
mempermudah penerima peran dalam memahami isi pesan.71.3.4 Siswa
Sekolah DasarSiswa Sekolah Dasar adalah anak usia 6 12 tahun yang
sudah memasuki masa sekolah.8______________________5 Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PT Gramedia, 2008 ), hal. 13426 Kamus
Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PT Gramedia, 2008 ), hal. 8737
Ruth Lautfer, Pedoman Pelayanan Anak, ( Malang : Yayasan
Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, 1993 ), hal. 1358 Kartini
Kartono, Psikologi Anak, ( Bandung : PT Alumni, 1986 ), hal.
1361.3.5 Pengajaran Pendidikan Agama KristenPengajaran Pendidikan
Agama Kristen yaitu pengajaran pokok pokok iman Kristen berdasarkan
Alkitab.9Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi STUDI TENTANG
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DALAM
PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN adalah Penelitian ilmiah
tentang penggunaan melalui suatu alat, bahan ataupun berbagai macam
komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk
menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan
menerima yaitu suatu konsep bagi siswa Sekolah Dasar dalam
pengajaran pokokpokok iman Kristen berdasarkan Alkitab.1.4
Perumusan masalahBerdasarkan pada latar belakang di atas, untuk
memudahkan pembahasan maka rumusan masalah adalah :Apa saja manfaat
media pembelajaran dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di
Sekolah Dasar ? 1.5 Batasan masalah Penyusun membatasi masalah
penelitian mengenai media pembelajaran hanya pada media alat peraga
untuk siswa tingkat Sekolah Dasar._______________________9 Dien
Sumiyatiningsih,G.D, Mengajar Dengan Kreatif dan Menari (
Yogyakarta : Andi Offset, 2006 ), hal. 1241.6 HipotesaManfaat Media
pembelajaran alat peraga dapat memotivasi siswa Sekolah Dasar dalam
Pengajaran Pendidikan Agama Kristen sehingga perhatian siswa
terhadap materi pelajaran dapat meningkat.1.7 Tujuan Penelitian
1.7.1. Untuk menjelaskan, arti, fungsi dan manfaat media alat
peraga dalam pengajaran Pendidikan Agama Kristen bagi siswa Sekolah
Dasar.1.7.2. Untuk memberikan kontribusi bagi guru Pendidikan Agama
Kristen tingkat Sekolah Dasar dalam pengajaran Pendidikan Agama
Kristen (PAK) sehingga dalam setiap proses pembelajaran dapat
memanfaatkan alat peraga sebagai salah satu media pembelajaran. 1.8
Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan
penelitian kepustakaan dengan memakai bukubuku pustaka sebagai
sumber data. 1.9 Sistimatika PenulisanSupaya mudah memahami alur
pikiran dalam penelitian ini penyusun akan menyajikan sistematika
penulisan skripsi sebagai berikut :BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang Masalah1.2 Alasan Pemilihan Judul1.3 Definisi Istilah1.4
Perumusan Masalah1.5 Batasan Masalah1.6 Hipotesis1.7 Tujuan
Penelitian1.8 Metodologi Penelitian1.9 Sistematika PenulisanBAB 2
PEMAHAMAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN2.1 Arti Dan Hakekat Pendidikan Agama Kristen2.1.1
Diskripsi Pendidikan Agama Kristen2.1.2 Aspek Fungsional Pendidikan
Agama Kristen2.1.3 Aspek Filosofi Pendidikan agama Kristen2.2 Media
Pembelajaran Dalam Alkitab 2.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam Pejanjian Lama2.2.1.1 Pengajaran Nabi Yeremia Dengan Media (
Yeremia 18 : 1 6 )2.2.1.2 Pengajaran Nabi Yeremia Dengan Media (
Yeremia 27 : 2 3 , 28 : 1 17 ) 2.2.2 Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam Perjanjian Baru2.2.2.1 Yesus menjelaskan hal kekuatiran dalam
kitab Matius 6 : 2 282.2.2.2 Yesus mengajar sikap hati yang patuh
dalam kitab Matius 18 : 22.2.2.3 Pengajaran Rasul Paulus di Atena (
Kisah Para Rasul 17 : 22 23 )BAB 3 PEMAHAMAN TENTANG MEDIA
PEMBELAJARAN3.1 Pengertian Media Pembelajaran 3.2 Fungsi Media
Pembelajaran3.2.1 Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu
Pengajaran3.2.2 Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar3.3 Jenis
- Jenis Media Pembelajaran 3.3.1 Alat Bantu Lihat ( Visual ) Yang
Tidak Diproyeksikan 3.3.2 Alat Bantu Lihat ( Visual ) Yang
Diproyeksikan 3.3.3 Alat Bantu Dengar ( Audio ) Yang
Diproyeksikan3.3.4 Alat Bantu Lihat Dengar ( Audio Visual )
DiproyeksikanBAB 4 MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENGAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA 4.1 Tugas Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam
Memanfaatkan Media Pembelajaran4.1.1 Guru Harus Memperhatikan
Perkembangan Siswa Sekolah Dasar, Secara Fisik, Mental Dan
Spiritual 4.1.1.1 Perkembangan Siswa Secara Fisik, Mental Dan
Spiritual Masa Usia 6 8 Tahun4.1.1.2 Perkembangan Siswa Secara
Fisik, Mental DanSpiritual Masa Usia 9 11 Tahun4.1.2 Guru Harus
Mampu Memilih Dan Menggunakan Media Pembelajaran 4.1.3 Guru Harus
Memiliki Ketrampilan Memilih Metode Pengajaran Yang Tepat 4.2
Manfaat Media Pembelajaran Dalam Pengajaran PAK4.2.1 Manfaat Bagi
Guru:4.2.1.1 Penyampaian Materi Dapat Diseragamkan4.2.1.2 Efisiensi
Dalam Penggunaan Waktu Dan Tenaga4.2.1.3 Proses Pembelajaran
Menjadi Lebih Interaktif , Menarik dan Menyenangkan.4.2.2. Manfaat
Bagi Siswa:4.2.2.1. Membangkitkan motivasi siswa untuk
belajar4.2.2.2.Membantu Siswa Untuk Mempertahankan
Konsentrasi4.2.2.3 Meningkatkan Perhatian Siswa terhadap materi
Pengajaran.4.2.2.4 Meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa
terhadap materi pengajaran.4.2.2.5.Meningkatkan prestasi Belajar
SiswaBAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan5.2 SaranLAMPIRANBAB 2PEMAHAMAN
TENTANG PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DENGAN MEDIAPengajaran
dan Media Pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari sejarah kehidupan manusia. Secara sederhana,
pengajaran dapat diartikan sebagai sebuah proses belajar mengajar
yang memberikan dan menghasilkan pengetahuan dan keahlian. Dalam
setiap proses mengajar, selalu diperlukan alat atau benda, sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan, yang kemudian lazim disebut dengan
media pembelajaran. Menurut Thorndike, belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan,
atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera.
Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik
ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan. [footnoteRef:2][1] [2: [1] Baharudin, Teori
Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2007) hal.
64-65]
Sementara itu Samuel Sidjabat mengutip definisi dari Eksiklopedi
Pendidikan mengatakan bahwa pendidikan dapat diartikan semua
perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, serta ketrampilannya
kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat
memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun
rohaniah..[footnoteRef:3][2] Sedangkan proses pengajaran sendiri di
dalamnya ada satu komponen penting yang tidak dapat ditinggalkan
yaitu alat peraga untuk media mencapai suatu tujuan dalam
pengajaran. [3: [2] Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen (
Jakarta : BPK Gunung Mulia , 1999 ) hal 2 - 8]
Dengan pemahaman diatas, maka setiap orang pasti terlibat di
dalam pengajaran baik itu formal maupun informal. Itulah sebabnya,
Pengajaran Pendidikan Agama Kristen dengan mdia pmbelajaran alat
peraga untuk siswa Sekolah Dasar menjadi topik yang sangat penting
untuk dibahas. Dalam bab ini sebelumnya membahas pandangan Alkitab,
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengenai pemahaman
manfaat media pembelajaran alat peraga, dalam Pengajaran Pendidikan
Agama Kristen, baiklah penyusun mengemukakan secara sepintas Arti
dan Hakekat Pendidikan Agama Kristen.Sementara mengenai Pendidikan
Agama Kristen dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Penyusun
juga merasa perlu membatasi pembahasan karena dalam pembahasan
pengajaran Pendidikan Agama Kristen penyusun akan memfokuskan pada
pandangan Alkitab ( Perjanjian Lama ) tentang pentingnya manfaat
media alat peraga dalam proses pengajaran diantaranya dalam
Perjanjian Baru yaitu pengajaran Tuhan Yesus kepada murid muridNya
yang banyak memanfaatan alat peraga sebagai media pengajaran - Nya.
2.1 Arti dan Hakekat Pendidikan Agama KristenArti dan Hakekat
Pendidikan Agama Kristen seperti yang dirumuskan dari hasil
lokakarya Strategi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia tahun
1999, yaitu Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam
rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan
Allah dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari -
hari, baik terhadap sesama maupun lingkungan hidupnya Dengan
demikian setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan
tanda - tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun
sebagian dari komunitas. Untuk melengkapi pemahaman Arti dan
Hakekat Pendidikan Agama Kristen, baiklah kita simak apa yang
disampaikan Warner C. Graedorf, sebagai berikut:Pendidikan Agama
Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan
Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus,
yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan
melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan pengalaman
rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek
kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang
berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang
mendewasakan pada murid. 2Dari definisi Warner, menurut Paulus
Lilik Kristianto, dalam Buku Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama
Kristen, Penuntun bagi Mahasiswa Teologi dan PAK, terdapat tiga
aspek utama PAK, yakni : Diskripsi PAK, Aspek fungsional dan Aspek
Filosofi Pendidikan Agama Kristen 2.1.1 Diskripsi Pendidikan Agama
KristenPendidikan Agama Kristen merupakan proses pengajaran dan
pembelajaran berdasarkan Alkitab, berpusatkan Kristus, dan
bergantung pada kuasa Roh Kudus. Pembelajaran berarti pembangunan
pribadi menuju kedewasaan sedangkan pengajaran berarti dorongan
bagi pembelajaran yang efektif.2.1.2 Aspek fungsional Pendidikan
Agama KristenPAK berusaha membimbing setiap pribadi ke semua
tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan
dan pengalaman tentang rencana dan kehendak Allah melalui Kristus
___________________2 Warner C Graedorf, Prinsip dan Praktek PAK,(
Yogyakarta : Andi Offset, 2006 ), hal. 4 5, disunting oleh Paulus
Lilik Kristantodalam setiap aspek kehidupan dan untuk
memperlengkapi merekabagi pelayanan efektif. Proses PAK ditujukan
kepada setiap pribadi seperti pelayanan Kristus saat memilih
Filipus ( Yohanes 1 : 43 ). PAK berfungsi sebagai penyedia,
pendorong, dan fasilitator dalam pembimbingan.2.1.3 Aspek Filosofi
Pendidikan Agama Kristen PAK merupakan proses pembelajaran dan
pengajaran yang berpusatkan Kristus, sang Guru Agung dan perintah
untuk mendewasakan para murid. Kesimpulannya PAK yang Alkitabiah
harus mendasarkan diri pada Alkitab sebagai firman Allah dan
menjadikan Kristus sebagai pusat beritanya dan harus bermuara pada
hasilnya, yaitu mendewasakan murid. Seperti Firman Tuhan dalam
Kolose 2 : 6 7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita.
Karena itu hendaklah hidupmu telah didalam Dia. . . . . 32.2 Media
Pembelajaran Dalam AlkitabMedia pembelajaran pada kenyataannya
tidak hanya dimanfatkan dalam pelajaran secara umum, namun
pengajaran dalam Alkitab pun juga telah memanfaatkan media
pembelajaran sebagai alat peraga. Di bawah ini akan diuraikan
secara singkat bukti pemakaian media, baik dalam Perjanjian Lama
maupun dalam Perjanjian Baru. ___________________3 Ibid, hal.
152.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Perjanjian LamaSeperti
telah dikemukakan di atas, bahwa pengajaran dengan media
pembelajaran dalam Alkitab sebenarnya bukan hal yang baru, sebab
pada masa Perjanjian Lama, saat para Nabi memberikan pengajaran
kepada umat Israel, sebenarnya sudah memanfaatkan alatg peraga
sebagai pembelajaran meskipun masih sangat sederhana, misalnya:
2.2.1.1 Pengajaran Nabi Yeremia (Yeremia 18 : 1 6)Pemeliharaan,
pemulihan Allah bagi bangsa Israel yang berbuat dosa ( Yeremia 18 :
1 6 ) dinyatakan Tuhan melalui Nabi Yeremia, yaitu melalui tukang
periuk. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat
ditangannya itu rusak, maka tukang periuk itu akan mengerjakannya
kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada
pemandangannya. Maka lebih lanjut untuk menjelaskan maksud dari
media pembelajaran yang dipakainya : bejana yang telah pecah, Tuhan
menyatakan melalui Nabi Yeremia: Masakah Aku tidak dapat bertindak
kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel ; Sungguh
seperti tanah liat ditangan tukang periuk, demikianlah kamu
ditanganKu, hai kaum Israel. Allah menggunakan tanah liat dan
tukang periuk sebagai suatu pelajaran peraga. Pelajaran peraga ini,
masih berlaku sampai sekarang, Allah berharap agar manusia
menyadari bahwa hidupnya adalah bagaikan tanah liat ditanganTuhan,
sehingga mau membiarkan Tuhan membentuk hidupnya menurut
kehendakNya.42.2.1.2 Pengajaran Nabi Yeremia Dalam Yer. 27 : 2 3 28
: 1 17Allah berfirman kepada Yeremia Buatlah tali pengikat dan
gandar , lalu pasanglah itu pada tengkuk mu, ...... Yeremia
bertindak lagi waktu utusan utusan Tirus dan kawan - kawannya
datang ke Yerusalem ( Yeremia 27 : 3 ) Gandar pada tengkuknya
Kepada rakyat ; yang tidak mau menundukkan tengkuknya di bawah
gandar Raja Babel , akan dihukum oleh Tuhan ( Yeremia 27 : 2 : 11 )
Kepada raja ; jangan mendengarkan nabi nabi palsu, melainkan
taklukkanlah dirimu kepada Babel ( Yeremia 27 : 12 25 ) Kepada imam
imam ; jika kamu tidak mau mendengar, maka barang barang
perbendaharaan Bait Suci yang masih tinggal akan dibawa ke Babel (
Yeremia 27 : 16 22 ). Hananya, seorang nabi palsu , membantah
nubuat Yeremia, dan gandar Yeremia dipatahkannya Yeremia datang
lagi dengan gandar besi (Yeremia 28 : 1 17). Nabi palsu Hananya
meninggal karena tidak taat pada Allah.5Allah menyuruh Yeremia
untuk membuat gandar ( Yer. 27 : 2 ) ________________________4
Chris Marantika , Kepercayaan Dan Kehidupan Kristen ( Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia, 1996 ), hal. 2185 N
Titus , Sejarah Suci ( Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1995 ) hal
221 222Nabi Hananya seorang nabi palsu yang di hukum Allah. Ia mati
karena ketidaktaatannya kepada Allah. Media alat peraga dalam
Perjajanian Lama sering digunakan para Nabi dalam pengajarannya
kepada bangsa-bangsa yang datang ke Yerusalem. 2.2.2 Media
Pembelajaran Dalam Perjanjian BaruDalam Kitab Perjanjian Baru,
Tuhan Yesus sebagai Guru Agung dalam setiap pengajaran-Nya juga
sering memakai media sebagai alat peraga. Misalnya, Yesus
menggunakan mata uang untuk mengajar tentang apa yang layak
diberikan kepada Tuhan ( Matius 22 : 19 20 ) ; Dia memakai seorang
anak kecil untuk mengajar tentang sikap hati yang patuh ( Matius 18
: 2 ) Dia juga menggunakan pohon ara untuk mengajarkan pelajaran
tentang iman ( Matius 21 : 19 ), dan masih banyak lagi contoh Tuhan
Yesus dalam memanfaatkan media alat peraga dalam pengajaran-Nya.
Sebagai Guru, Tuhan Yesus selalu mencari dan menemukan berbagai
cara dalam mengajar, dan dalam menghadapi berbagai situasi
pendengar-Nya. Pengajaran - Nya menimbulkan kesan yang mendalam
bagi pendengan-Nya. Mereka takjub dan mempunyai keinginan untuk
belajar lebih dalam lagi. Sebab disamping Dia mengajar dengan
berbagai media alat peraga, dan metode, Tuhan Yesus juga mengajar
dengan kuasa-Nya, seperti disaksikan oleh Matius dalam Injil Matius
7 : 28 -29 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah
orang banyak itu mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka
sebagai orang yang berkuasa,..Dengan menggunakan media visual dalam
pengajaran-Nya, orang-orang yang mengengarNya mampu memahaminya dan
mudah mengingatnya. Berikut adalah contoh pengajaran Yesus dengan
media visual :2.2.2.1 Yesus menjelaskan hal kekuatiran (Kitab
Matius 6 2 - 28) Pada saat Yesus berkata : " Lihatlah burung di
udara," perintah -Nya, dengan menunjuk burung - burung yang terbang
di atas kepala. Dia juga berkata : " Perhatikanlah bunga - bunga
bakung yang tumbuh di padang, " (untuk menekankan konsep yang
sama), yaitu bahwa kekuatiran adalah sia-sia karena manusia lebih
berharga dari burung - burung di udara dan bunga bakung di padang
yang kehidupannya terpelihara, apalagi manusia yang lebih berharga
di mata Tuhan.2.2.2.2 Yesus mengajarkan sikap hati yang patuh
melalui alat peraga seorang anak kecil ( Matius 18 : 2 )Tuhan Yesus
berkata : Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti
anak kecil ini, maka kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga.
Tuhan Yesus menggunakan media anak kecil untuk menjelaskan kepada
murid murid-Nya sikap hati yang patuh yang dimiliki dalam pribadi
seorang anak kecil. Dengan media alat peraga anak kecil ini Tuhan
Yesus ingin menjelaskan sikap hati yang patuh tidak ada kepura -
puraan dan kemunafikan, seperti sifat yang dimiliki seorang anak
kecil tersebut. 2.2.2.3 Pengajaran Rasul Paulus (Kisah Rasul 17 :
22 23) Kemanapun Paulus pergi, dia selalu menggunakan kesempatan
untuk mengajar. Baik kepada orang Yahudi, kaum kafir maupun orang
Yunani. Paulus berkhotbah dihadapan imam - imam dan rabi - rabi
Yahudi, dan dihadapan rakyat jelata. Disetiap kota dan desa yang
dikunjunginya. Ia mengajar raja raja, wali - wali negeri, orang
cendekiawan dan kaum budak, orang laki laki, kaum wanita, orang
Asia, orang Yunani dan orang Romawi. Ia mengajar dari segala
golongan manusia yang ditemuinya.6 Di dalam menyampaikan
pengajarannya kepada orang orang yang ditemuinya Rasul Paulus
sering juga menggunakan alat peraga berupa benda visual dan alat
peraga berupa anggota tubuh.Contoh pengajaran Rasul Paulus di
Atena. Pada saat Rasul Paulus sedang mengajar orang Yahudi di
Atena. Kota itu penuh dengan patung patung berhala. Paulus bertukar
pikiran di dalam rumah ibadah Yahudi dengan orang - orang Yahudi
dan orang yang takut akan Allah. Setiap hari, di pasar dengan orang
- orang yang dijumpainya disitu, Orang Atena gemar mendengarkan hal
yang baru. __________________6 Dr. E. G. Homrighausen dan Dr. I. H.
Enklaar , Pendidikan Agama Kristen ( Jakarta : BPK Gunung Mulia,
1993 ), hal. 19Paulus berhadap hadapan dengan pengajaran Epikuros
dan Stoa. Ia diminta menerangkan ajarannya, Ke Areopagus Khotbahnya
Kis. 17 : 22 31.7Dalam peristiwa tersebut Rasul Paulus mengunakan
media dengan menunjuk barang - barang pujaan mereka yaitu patung.
Hal ini dilakukan agar pengajarannya lebih jelas dipahami oleh
mereka, yaitu orang - orang Atena yang saat itu bersamanya. Paulus
yakin bahwa pengajarannya dapat menguatkan dan meneguhkan iman
mereka.Demikian sebagian kecil pengunaan media alat peraga dalam
setiap proses pengajaran dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru, yang menjadi dasar Pengajaran melalui media alat
peraga terhadap pengajaran pendidikan Agama Kristen sampai saat
ini. Penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran sangat
membantu pencapaian keberhasilan belajar, terutama dalam hal
peningkatan minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran
Pendidikan Agama Kristen.__________________7 N Titus Sejarah Suci (
Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1995 ), hal. 360BAB 3PEMAHAMAN
TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BAGI SISWA SEKOLAH DASARMedia mengarah
pada sesuatu yang mengantar / meneruskan informasi antara sumber /
pemberi pesan dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk alat
atau model yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian
informasi. Robert Heinich mengemukakan definisi media sebagai
sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima
informasi. Peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat
pengirim yang mentransmisikan pesan dari pengirim kepada penerima
pesan atau informasi. Istilah media disini dilihat dari segi
penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam proses belajar
mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran.Media
pembelajaran adalah semua alat atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan.
Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata -
kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media
pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan
sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.1Dari
beberapa diskripsi media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai
macam __________________________________1 Ruth Lautfer, Pedoman
Pelayanan Anak ( Malang : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil
Indonesia, 1993 ), hal. 135 komponen yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada
penerima pesan sehingga memudahkan penerima pesan dalam menerima
suatu konsep. Media pembelajaran yang paling dikenal bagi anak
Sekolah Dasar sering disebut dengan istilah alat peraga. Media alat
peraga dan benda sering disebut sebagai alat modern karena
kesadaran mengenai pentingnya memakai media mengajar dalam
pelayanan anak masih baru. Melalui pemakaian alat peraga dan benda
imajinasi anak dirangsang, perasaannya disentuh dan kesan yang
dalam diperoleh. Melalui media alat peraga anak akan belajar lebih
bermangat dan dapat mengingat dengan lebih baik.23.1 Pengertian
Media PembelajaranKata media berasal dari bahasa latin medio. Dalam
bahasa Latin media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk
jamak dari medium yang secara harfiah berarti pengantara atau
pengantar. Secara khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber
kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran media dimaknai
sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada
peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran._____________________2 J. Reginald
Hill , Penuntun Sekolah Minggu, ( Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 1993 ), hal. 180Melalui media alat peraga yang digunakan
dalam mengajar panca indera dan seluruh kesanggupan seorang perlu
dirangsang, digunakan dandilibatkan sehingga ia tak hanya
mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang
dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai dalam mengajar
adalah mendengar. Melalui mendengar anak mengikuti peristiwa demi
peristiwa dan ikut merasakan seolah-olah telinga mendapat mata.Dari
penelitian pakar pendidikan ( Kerucut Pembelajaran Dale ) terbukti
bahwa kalau orang belajar hanya dengan membaca, maka yang diingat
hanya 10%. Kalau hanya mendengarkan yang diingatkan 20%. Kalau
mendengar dan melihat bisa mencapai 30%. Kalau anak didik terlibat
dalam pembicaraan dan diskusi, maka yang diingat 50%. Kalau peserta
didik mengungkapkan atau mempresentasikan yang diketahuinya akan
diingat 70%. Kalau dia melakukan simulasi atau langsung mengerjakan
akan diingat 90%. Maka pendidikan lewat pelatihan pelatihan ( Learn
by Doing ) memang sangat efektif.33.2 Fungsi Media PembelajaranAda
dua fungsi media utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui.
Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan
fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi
utama media tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah
ini.____________________3. Jonse Belandia Non Serrano, Pedoman
Untuk Guru PAK SD SMA Dalam Melaksanakan Kurikulum Baru, ( Bandung
: Bina Media Informasi, 2006 ), hal. 23Diagram Cone of learning
dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap
pentingnya media dalam pendidikan. (dalam terjemahan Bahasa
Indonesia )
Dari Diagram di atas secara umum media mempunyai kegunaan atau
manfaat sebagai berikut: - Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalistis.- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya
indra.- Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar.- Memungkinkan anak belajar mandiri
sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &
kinestetiknya.- Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman menimbulkan persepsi yang sama.4____________________4
Jonse Belandia Non Serrano, Pedoman Untuk Guru PAK SD SMA Dalam
Melaksanakan Kurikulum Baru, ( Bandung : Bina Media Informasi, 2006
), hal. 22 23 3.2.1 Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
pengajaranSetiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan
alat bantu, tetapi dilain pihak ada materi ajar yang sangat
memerlukan alat bantu, yaitu berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran yang di maksud antara lain berupa globe, grafik,
gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi apabila dalam penyajiannya tidak dibantu dengan media
pembelajaran, tentu sukar dicerna dan dipahami oleh siswa. Itu
berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada
tanpa bantuan media.3.2.2 Media Pembelajaran sebagai sumber
belajarDalam pembahasan media sebagai sumber belajar ini, yang
dimaksud sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran peserta didik
tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima
kategori yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam
lingkungan, dan media pendidikanSedangkan ciri ciri umum dari media
pendidikan adalah sebagai berikut :- Media pendidikan identik
artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga ,
artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar dan yang
dapat diamati melalui panca indera kita.- Tekanan utama terletak
pada benda atau hal hal yang bisa dilihat dan didengar.- Media
pendidikan digunakan dalam rangka hubungan ( komunikasi ) dalam
pengajaran, antara guru dan siswa.- Media pendidikan adalah semacam
alat bantu belajar mengajar, baik dalam kelas maupun diluar
kelas.53.3 Jenis Jenis Media PembelajaranMedia pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Pemahaman terhadap karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh guru dalam kaitannya
dengan keterampilan pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
Disamping itu, untuk memberikan kemungkinan kepada guru untuk
menggunakan berbagai jenis media pembelajaran, maka guru dihadapkan
kepada kesulitan dalam pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran.__________________5 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (
Bandung : Offset Alumni, 1982 ), hal. 22 23 Tiap tiap media
mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam
memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :-
Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media tersebut- Sifat dan
ciri ciri media yang akan dipilih- Adanya sejumlah media yang dapat
dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses
pengambilan keputusan akan adanya alternatif alternatif pemecahan
yang akan dituntut.Secara umum media pembelajaran merupakan suatu
hal yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu pesan tertentu. Agar
proses tranformasi pesan tersebut maka diperlukan kesesuaian jenis
media yang akan digunakan. Beberapa klasifikasi mengenai media
menurut beberapa ahli sangat beragam, hal ini dapat dilihat dari
sudut pandang mana jenis jenis media ini dikelompokkan :3.3.1 Alat
bantu lihat ( visual yang tidak dapat diproyeksikan ) diantaranya
:- Gambar Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya
sering dipakai karena gambar disenangi oleh anak berbagai umur,
diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak menyita waktu.
Persiapan yang digunakan harus diketahui dulu cara pemakaiannya
jika akan digunakan untuk mengulang cerita minggu lalu, gambar
harus dipasang sebelum anak datang bila gambar akan digunakan pada
saat bercerita, tempelkan gambar pada saat peritiwa yang dilukis
dalam gambar disampaikan. Kalau gambar digunakan untuk memperdalam
cerita, pasanglah di dinding sesudah bercerita, sehingga anak lebih
memahami cerita yang disampaikan.- PetaAgar murid murid tahu baik
tentang ilmu bumi dan sejarah Alkitab sebaiknya menggunakan alat
bantu yang bermanfaat. Peta bisa menolong siswa untuk mempelajari
bentuk dan letak negara negara dan kota kota yang disebutkan di
dalam Alkitab. Satu hal yang harus diperhatikan, penggunaan peta
sebagai alat peraga hanya cocok untuk Anak Besar / Kelas Besar.
Cara pemakaiannya adalah peta dipasang pada dinding sebelum anak
masuk ke kelas sehingga guru dengan bebas menunjukkan tempat yang
disebut pada waktu menyampaikan cerita. Selain peta dapat ditempel
pada dinding, peta juga dapat dilihat dalam Alkitab.- Papan
TulisPeranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana
mengajar. Papan tulis dapat diterima dimana mana sebagai alat
peraga yang sangat efektif tidak perlu menjadi seorang seniman
untuk memakai papan tulis. Kita dapat menuliskan sebuah kalimat
ataupun menggambar. Contohnya : membuat kalimat pendek, beberapa
gambaran orang yang sangat sederhana sekali, sebuah lingkaran, atau
empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau
kejadian. Yang perlu diperhatikan dalam memakai papan tulis adalah
hindarkan detil yang terlalu banyak, jangan menghalangi
pemandangan, bicaralah sambil menulis tapi jangan berbicara kepada
papan tulis, dan pakailah bagan atau grafik bilamana mungkin.- Boks
PasirAnak Kelas Kecil dan Kelas Tengah sangat menggemari peragaan
yang menggunakan boks pasir. Boks pasir dapat dipakai untuk
menciptakan peta bagi mereka khususnya bagi Kelas Tengah karena
pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa.
Melalui boks pasir dapat dibentuk gunung dan lembah danau ( memakai
kaca ), sungai yang mengalir ( dari kain atau kertas biru ), orang
orangan ( dibuat dari kertas manila ), pohon dan tumbuhan ( gunakan
daun atau tumbuhan kecil ), sehingga anak dapat aktif dan kreatif.-
Surat Kabar Dan MajalahSurat kabar / koran bekas dapat dimanfaatkan
untuk membuat berbagai macam bentuk kegiatan sebagai contoh topi ,
seperti topi bajak laut, topi koki, topi pesawat, topi minang,
mahkota raja dan sebagainya. Selain itu dapat juga dibuat baju,
jubah, sarung dan sebagainya. Topi dan baju dari koran ini dapat
dikombinasikan dan digunakan saat anda ingin memerankan tokoh
tertentu dalam cerita yang akan anda sampaikan, misalnya : Raja
Herodes, Penggembala, Petani, Nabi, dan sebagainya menurut jalan
ceritanya.- Gambar FlanelGambar Flanel adalah rangkaian gambar
gambar yang dapat dilekatkan pada sebidang papan atau kain flanel.
Ketika menceritakan sebuah peristiwa, guru melakukannya sambil
menempelkan gambar yang sesuai isi cerita, sehingga anak memahami
cerita tersebut.7- Kelebihan : Biaya lebih murah, peralatan dapat
digunakan disegala ruang, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.-
Kekurangan : Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan, juga
perlu kesediaan berkorban secara materil.____________________7 J.
Reginald Hill, Penuntun Sekolah Minggu, ( Jakarta : Yayasan
Komunikasi Bina Kasih, 1993 ), hal. 693.3.2 Alat bantu lihat (
visual yang dapat diproyeksikan )- Transparansi OHP merupakan alat
bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang tetap
seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa ( tanpa harus
membelakangi siswa ). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak ( Overhead Transparancy / OHT ) dan perangkat keras
( Overhead Projector / OHP ). Teknik pembuatan media transparansi,
yaitu : Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu, Membuat
sendiri secara manual.- Film Bingkai / Slide adalah film transparan
yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2 X 2 inci. Dalam
satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah atau sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP,
hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta
kurang praktis. Untuk menyajikannya dibutuhkan proyektor
slide.3.3.3 Alat Bantu Dengar ( Audio ) yang dapat diproyeksikan-
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa peristiwa penting dan baru, masalah
masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai
media pembelajaran yang cukup efektif.- Kaset Audio yang dibahas
disini khusus kaset audio yang sering digunakan di Sekolah.
Keuntungannya yaitu media ini merupakan media yang ekonomis karena
biaya pengadaan dan perawatan murah.- Kelebihan : Menghemat suara,
Suasana kelas dapat hening karena siswa butuh konsentrasi untuk
mendengar.- Kekurangan : Biaya lebih mahal, hanya dapat digunakan
dalam ruangan yang ada aliran listrik, siswa pasif.3.3.4 Alat Bantu
Lihat Dengar ( Audio Visual ) yang dapat diproyeksikan- Media Video
merupakan salah satu jenis media audio visual selain film. Yang
banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas
dalam bentuk VCD.- Media Komputer ini memiliki semua kelebihan yang
dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak,
suara, dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif
bukan hanya searah. - Media televisi dan video cassette, alat alat
bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids ( AVA
). Alat bantu lihat dengar yang complicated ( rumit ) misalnya :
film, film strip, slide, dan sebagainya yang memerlukan listrik dan
proyektor.10____________________10 Ruth Lautfer, Pedoman Pelayanan
Anak, ( Malang : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia,
1993 ), hal. 134 135 - Kelebihan : Memiliki semua kemampuan yang
dimiliki media audio visual maupun film, dapat merangkum beberapa
jenis media dalam satu progam.- Kekurangan : Tidak berdiri sendiri
melainkan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan produk
elektronik, memerlukan kecakapan khusus dalam pengoperasiannya,
memerlukan peralatan kompleks ( kurang praktis ) dan biaya
mahal.Jadi setelah melihat kelebihan dan kekurangan dari masing -
masing media pembelajaran, maka seorang guru harus mempunyai
kemampuan untuk memilih media yang tepat bagi siswanya sesuai
dengan sarana prasarana yang ada di Sekolah masing - masing.BAB
4MANFAAT MEDIA PEMBELAJARANDALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
KRISTENSetelah penyusun memaparkan landasan teoritis mengenai media
pembelajaran, arti, fungsi, macam, karakteristik sebuah media dan
peranan dalam pembelajaran, serta pengajaran Pendidikan Agama
Kristen secara sepintas, maka pada bab ini akan dibahas sejauh mana
peran atau manfaat media pembelajaran alat peraga tersebut dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) bagi siswa
Sekolah Dasar.Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran alat
peraga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Sekolah Dasar,
pertama - tama kita harus melihat tugas guru Pendidikan Agama
Kristen, khususnya dalam kaitannya dengan pemanfaatan Media
Pembelajaran dalam seluruh proses belajar mengajar. Mengingat
secanggih atau semodern apa pun bentuk, model dan macam media alat
peraga tersebut, namun tanpa ada kemampuan, ketrampilan atau
kompetensi guru sebagai fasilitator, perancang dan pelaksana dari
proses pembelajaran maka sebuah media pembelajaran alat peraga
tersebut tidak bermanfaat atau berfungsi secara optimal.Oleh sebab
itu untuk mengawali bab ini, pertama-tama perlu diketahui tugas
guru Pendidikan Agama Kristen, khususnya Kompetensi Guru PAK dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran bagi siswa Sekolah
Dasar.4.1 Tugas Guru PAK Kristen Dalam Memanfaatkan Media
Pembelajaran4.1.1 Guru Harus Memperhatikan Perkembangan Siswa
Sekolah Dasar, Secara Fisik, Mental Dan SpiritualSiswa Sekolah
Dasar merupakan periode yang berbeda dibandingkan kehidupan orang
dewasa, Jean Piaget mengemukakan tahap perkembangan otak atau
pemikiran siswa Sekolah Dasar termasuk dalam periode concrete
operations dimulai usia 7 11 tahun ( siswa dapat mendefinisikan,
membandingkan sesuatu yang berlawanan melalui logika ). Namun, hal
tersebut sifatnya masih konkret, dan periode Formal Operations
dimulai siswa usia 11 12 tahun ( dapat berpikir dan menangkap hal
hal yang abstrak ) simbol-simbol keagamaan mulai mempunyai
arti.4.1.1.1 Perkembangan Siswa Secara Fisik, Mental Dan Spiritual
Masa Usia 6 8 TahunPerkembangan Secara FisikSecara fisik, pada saat
siswa mulai masuk Sekolah Dasar, siswa mulai bertumbuh dengan
cepat. Siswa mempunyai banyak energi sehingga mereka selalu ingin
aktif untuk melakukan sesuatu yang baru.Perkembangan Secara
MentalSecara Mental, siswa adalah pengamat yang peduli terhadap
lingkungan. Mereka mulai berpikir secara verbal dan mengungkapkan
diri lebih lancar. Perkembangan siswa dalam kosa kata, baca tulis,
dan berhitung sangat cepat. Guru perlu melakukan apa saja yang bisa
untuk mendorong dan membangun siswa dalam konsep diri yang
utuh.Perkembangan Secara SpiritualSecara spiritual, Guru dapat
menjelaskan dengan cara yang sederhana dalam pengajaran Pendidikan
Agama Kristen sehingga siswa mengerti tentang konsep keselamatan.
Dalam hal ini, guru dapat berperan sebagai model pada saat
melakukan kegiatan / aktivitas dengan siswa yang sesuai dengan
materi yang diajarkan oleh guru. Siswa sangat membutuhkan bimbingan
orang tua dan guru karena dengan bimbingan tersebut mereka dapat
bertumbuh bahkan bersaksi bagi Tuhan.4.1.1.2 Perkembangan Siswa
Secara Fisik, Mental Dan Spiritual Masa Usia 9 11 TahunPerkembangan
Secara FisikMasa usia 9 11 tahun siswa memasuki kelas 4 6 Sekolah
Dasar, dalam usia ini siswa memiliki banyak energi sehingga siswa
menjadi aktif dan tidak pernah merasa lelah. Siswa lebih senang
melakukan kegiatan berpetualang menemukan hal hal yang baru,
sehingga mereka lebih kreatif.Perkembangan Secara MentalSecara
mental siswa lebih berpikir tajam dan kritis. Siswa sering
mengajukan pertanyaan pertanyaan yang membuat mereka kritis dalam
berpikir, dan menyiratkan bahwa mereka dapat berpikir dan
berpendapat secara logis. Pertumbuhan konsep siswa mengenai waktu,
ruang dan angka sangat cepat. Siswa kini memiliki pandangan dunia
dan dapat menemukan letak negara negara lain dengan mempelajari
peta geografi. Siswa mulai dapat memahami simbolisme ( lambang )
dan hal hal yang abstrak. Pada usia ini ingatan siswa dikatakan
berada pada tahun emas , karena siswa dapat mengingat dengan cepat
dan mudah. Tetapi siswa juga memiliki keterbatasan dalam proses
berpikir karena mereka masih berpikir secara literal.Perkembangan
Secara SpiritualSecara spiritual, siswa lebih siap diajari
keselamatan dengan lebih lengkap. Dengan bimbingan yang benar,
siswa mampu menyelidiki dan mencari sendiri kebenaran kebenaran
yang dinyatakan didalam Alkitab. Siswa dapat membedakan antara yang
benar dengan yang salah dan siswa memiliki nurani yang lembut.
Siswa dapat mengambil keputusan dengan tepat menerima Tuhan Yesus
Kristus dan mempersembahkan diri mereka untuk melayani Tuhan
Yesus.[footnoteRef:4][3] [4: [3] Paulus Lilik Kristanto, Prinsip
Dan Praktek PAK, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2006 ), hal. 92
93]
4.1.2 Guru Harus Mampu Memilih Dan Menggunakan Media
Pembelajaran Mengapa Perlu Pemilihan Media? Media pada hakekatnya
merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus
sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari
pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan
media yang kita pilih. Apabila kita telah menentukan alternatif
media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan
berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di
pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya
saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya.
Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau
kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan
media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan
dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan
berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.Dalam memilih media
pembelajaran seorang guru terlebih dahulu harus mengenal dan
memahami karakter siswanya dengan baik. Ada 2 (dua) karakteristik
yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus.Karakteistik umum
meliputi umur, jenis kelamin, tingkat kelas, tingkat kecerdasan,
kebudayaan ataupun faktor sosial ekonomi dan Karakteristik khusus
meliputi pengetahuan, kemampuan, serta sikap mengenai topik atau
materi yang disampaikan atau diajarkan. Hal ini penting karena
langsung berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih
media.[footnoteRef:5][4] [5: [4] H. Asnawir, Media Pembelajaran, (
Jakarta : Delia Citra Utama, 2002 ), hal. 130]
Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan menentukan
terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang
selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses
pembelajaran. Dalam menentukan ketepatan media yang akan
dipersiapkan dan digunakan melakui proses pengambilan keputusan
adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh media
termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan
dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu
jenis media yang mahal, yang lebih modern, yang lebih serba maju
akan mendukung terciptanya pembela-jaran yang efektif dan efisien .
Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau
mudah didapat mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang
lebih modern tersebut Begitu juga posisi media dalam pola
pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat mempengaruhi keteptan
jenis media yang akan digunakan.Sebelum melakukan proses pemilihan
media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.1. Adanya
kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media tersebut2.
Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan dari
penggunaan media.3. Penggunaan media pembelajaran untuk mencapai
tujuan kognitif, afektif atau psikomotor harus diperhatikan
masing-masing dari aspek tujuan tersebut. 4. Dalam pemilihan media
harus diperhatikan pula dalam mempertimbangkan sebagai media
pembelajaran apakah untuk sasaran individu, kelompok, atau
klasikal, atau untuk sasaran tertentu, misalnya anak balita, orang
dewasa, masyarakat petani, orang buta, orang tuli, dan
sebagainya\Kriteria Pemilihan Media PembelajaraDalam memilih media
sebagai sarana atau alat peraga dalam pemeblajaran disamping
memperhatikan karakteristik sebuah media dan prosedur yang benar,
juga perhatikan kriteria dalam memilih media, yaitu antara lain:1.
Alat peraga harus dipilih untuk menjelaskan inti cerita yang
maudisampaikian. 2. Alat peraga yang dipilih akan menolong anak
mencapai tujuan khusus.3. Alat peraga yang dipilih tepat bagi
golongan usia yang diajar4. Alat peraga yang dipilih akan dapat
membangkitkan rasa ingin tahu, berimajinasi, makin kreatif atau
makin berani mengungkapkan ekspresinya.5. Alat peraga yang dipilih
mudah didapat , terjangkau secara ekonomi.6. Guru yakin menguasai
alat peraga itu, sehingga penyampaian pelajaran dapat terjadi
dengan baik.[footnoteRef:6][5] [6: [5] ________________, Mengajar
Anak Anak Secara Efektif , (Jakarta: Lembaga Penginjilan Anak,
1997) 124 ]
Kemampuan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media dalam
pembelajaran bagi siswa Sekolah Dasar yang sering disebut dengan
istilah alat peraga sangat penting bagi guru terutama dalam
menyesuaikan penyampaian materi yang akan diajarkan kepada siswa,
oleh karena itu media alat peraga yang dipilih dan digunakan
harus:1. Bisa menolong anak mencapai tujuan pembelajaran2. Tepat
bagi golongan usia siswa dengan memperkatikan perkembangan Secara
Fisik, Mental Dan Spiritual.3. Alat peraga yang dipilih sebaiknya
mudah didapat dan terjangkau secara ekonomis 4.1.3 Guru Harus
Memiliki Ketrampilan Memilih Metode Pengajaran Yang Tepat Metode
merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya
cara-cara mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan
efektif dalam penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada
metode atau teknik tertentu yang efektif untuk semua golongan atau
umur dan semua kesempatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru
tidak hanya menggunakan satu metode saja dan mengesampingkan metode
yang lain. Beberapa cara atau teknik dapat digunakan sekaligus demi
kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari bahwa
metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak
hanya ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang
merupakan faktor penting dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan
seluruh hidupnya sangat mempengaruhi cara mengajar dan yang
menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah kuasa Roh
Kudus.Seorang guru harus bisa mencari cara mengajar yang paling
sesuai dari sekian banyak metode yang ada sering kali ia akan
memakai beberapa metode dalam satu mata pelajaran. Pilihan tersebut
tergantung pada kecakapan guru, sifat dan kebutuhan para murid,
bahan ajaran, peralatan, dan fasilitas yang tersedia. Banyak faktor
terlibat dalam menentukan metode metode yang akan dipakai, terutama
isi pelajaran yang akan disajikan di kelas. Seorang guru yang baik
akan mengubah ubah metodenya agar bisa memberikan pelajaran dengan
efektif. Ada beberapa contoh metode mengajar untuk menolong guru
dalam mengajar dengan suasana yang lebih menyegarkan dan efektif,
sebagaimana yang tertera dibawah ini :- Metode Tanya Jawab Question
And AnswerBentuk tanya jawab yang bersifat mencari informasi,
tertutup dalam arti tanya jawab dengan benar atau salah, menuntut
_______________________3 Ruth S Kardarmanto, Tuntunlah Ke jalan
Yang Benar, ( Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2003 ) hal 119
120pemikiran yaitu fakta, sebab arti dan perasaan serta terbuka.-
Metode Diskusi DiscussionGuru mengajukan pertanyaan yang bersifat
merangsang, yang dapat membangkitkan minat murid untuk
berpartisipasi dalam diskusi yang positif.- Metode DramaMetode yang
penyajiannnya bersifat dramatis melalui pantomim, peragaan gambar,
maupun monolog.- Metode CeramahMelalui metode ceramah, guru
menyampaikan satu pokok pelajaran kepada murid secara teratur dan
sistematis dalam bentuk pidato.- Metode CeritaCara ini paling
digemari untuk dipergunakan bagi semua tingkatan umur. Yesus adalah
seorang pencerita ulung dengan memakai tindakan dan kata kataNya,
Ia melukiskan watak manusia dalam cerita ceritaNya.- Metode Role
PlayRole Play adalah bersifat materi faktual ketrampilan,
pemahamanpendalaman dan aplikasi, siswa aktif memiliki kesempatan
berekspresi.5Jika guru sudah memahami psikologi perkembangan siswa
dan memiliki kemampuan memilih media, terampil dalam menggunakan
metode, maka guru tentunya akan mudah pula didalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang sesuai dengan keadaan
pendidikan, kekhasan dan kondisi sosial budaya daerah
setempat.4.2.Manfaat Media Pembelajaran Dalam Pengajaran
PAKBerdasarkan landasan teoritis yang telah dikemukakan di atas
pada umum media alat peraga dapat memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan
efisien. Sedangkan secara khusus manfaat media alat peraga bagi
guru dan siswa adalah sebagai berikut :4.2.1. Manfaat Bagi
Guru:4.2.1.1 Penyampaian Materi Dapat DiseragamkanDengan bantuan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antara guru dan siswa
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi. Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, dengan
menggunakan media alat peraga dalam pengamatan dan persepsi siswa
dapat diseragamkan, sebagai contoh : Manfaat Media Alat Peraga
Gambar Dalam Pengajaran Pendidikan Agama KristenGambar adalah alat
peraga yang cocok bagi segala usia, alat peraga gambar digunakan
dalam bentuk siap pakai, pada saat guru menyampaikan cerita dalam
alkitab sebaiknya sambil menunjukkan gambar yang sesuai dengan isi
cerita. Sebagai contoh saat guru menyampaikan cerita mengenai
Pengharapan Dalam Rumah Tuhan dari bahan Alkitab Hagai 1 : 1 14 dan
Matius 6 : 33, inti cerita ; manusia seringkali terjebak pada
rutinitas hidup yang dijalani. Hari demi hari berlalu serasa sia -
sia dan tanpa pengharapan. Kehidupan semacam itu bisa terjadi
karena manusia cenderung memperhatikan diri sendiri dan tidak
mengutamakan Tuhan dalam hidupnya. Bangsa Israel juga merasakan
hidup yang sia sia karena tidak mengutamakan Tuhan dalam
pembangunan rumah Tuhan. Bangsa Israel malah mengupayakan membangun
rumahnya sendiri dan melupakan pembangunan rumah Tuhan. Hagai
meminta mereka untuk membangun rumah Tuhan terlebih dahulu supaya
kehidupan mereka terjaga dan relasi dengan Tuhan menjadi baik.
Dengan demikian hidup akan menjadi lebih bermakna dan
berpengharapan.Nabi Hagai telah mengingatkan bangsa Israel untuk
segera membangun rumah ibadah. Umat Israel pun segera sadar dan mau
melakukannya, mereka segera membangun rumah Tuhan untuk beribadah,
agar kehidupannya menjadi bermakna (guru memperlihatkan gambar Bait
Allah yang baru milik bangsa Israel). Melalui gambar tersebut
tentunya pengamatan dan persepsi siswa mengenai rumah Ibadah bangsa
Israel dapat diseragamkan. Papan tulis juga dapat bermanfaat dalam
penyampaian materi pembelajaran persepsi bagi siswa dapat
diseragamkan. Peran papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai
sarana mengajar, papan tulis diterima dimana saja sebagai alat
peraga yang sangat efektif contohnya dalam pengajaran Pendidikan
Agama Kristen.Materi pokok kelas 5 mengenai konsep keselamatan
perihal Kristus adalah satu satunya jalan keselamatan, dalam
Yohanes 14 : 6 kata Yesus kepadanya : Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak
melalui Aku , bila seorang guru menggambar salib yang ada diantara
jurang pemisah di papan tulis, sambil bercerita menjelaskan bahwa ;
Allah telah menjembatani jurang pemisah antara manusia dengan
diriNya dengan mengirimkan AnakNya yaitu Yesus Kristus untuk mati
dikayu salib menggantikan kita.6Melalui media alat peraga papan
tulis guru menggambar jurang pemisah yang dijembatani dengan salib
Yesus, maka pemahaman siswa dapat diseragamkan bahwa Yesus satu
satunya jalan keselamatan. 4.2.1.2 Efisiensi Dalam Penggunaan Waktu
Dan TenagaDengan media alat peraga diantaranya menggunakan gambar
dan papan tulis tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin, hal ini seperti
dikemukanan oleh : .(Cari sumbernya) Guru tidak harus menjelaskan
materi ajar secara berulang ulang, sebab dengan sekali sajian
menggunakan alat peraga gambar dan papan tulis seperti contoh
uraian tersebut diatas, maka siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran. 4.2.1.3.Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Interaktif,
Menarik dan menyenangkan. Dengan media alat peraga diantaranya
gambar flanel, surat kabar dan majalah bekas akan terjadi
komunikasi dua arah secara aktif.______________________6 Agus B
Lay, Pusat Latihan Hidup Baru, ( Jakarta : Lembaga Pelayanan
Mahasiswa Indonesia, 1997 ) hal 47Contoh: Manfaat Media Alat Peraga
Gambar Flanel Gambar flanel adalah rangkaian gambar gambar yang
dapat dilekatkan pada sebidang papan atau kain flanel. Ketika
menceritakan sebuah peristiwa, guru melakukannya sambil menempelkan
gambar yang sesuai isi cerita. Untuk memperdalam cerita, biasanya
guru memberi tugas kepada siswa untuk mengulangi menempelkan
potongan gambar ke kain flanel, dengan tujuan agar siswa dapat
memahami materi pelajaran.Sebagai contoh saat guru menjelaskan
materi pokok kelas I siswa usia 6 7 tahun mengenai materi Tuhan
Penciptaku ( bahan Alkitab Kejadian 2 : 7 ). Betapa ajaib dan
indahnya ciptaan Tuhan dan hal itu terlihat dalam diri manusia,
Tuhan menciptakan manusia dengan seluruh anggota tubuh dan dengan
ciri khas masing masing misalnya seorang laki laki atau perempuan.
Betapa mulia dan berkuasaNya Tuhan Allah sang pencipta.7 Agar
tujuan belajar tercapai maka guru menggunakan alat peraga gambar
flanel yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai
pelajaran. Guru sudah menyiapkan potongan gambar anggota tubuh laki
laki dan perempuan, juga _____________________7 Jonse B Non -
Serrano, Pendidikan Agama Kristen Untuk Kelas I, ( Bandung : Bina
Media Informasi, 2009 ), hal. 16, 19 kain flanelnya. Sambil
bercerita guru menempelkan potongan anggota tubuh ke kain flanel
menjadi bagian tubuh yang utuh. Untuk memperdalam cerita, guru
melepas satu persatu susunan gambar dari kain flanel, kemudian guru
mengulangi cerita tersebut dan memberi tugas kepada siswa untuk
menempelkan gambar anggota tubuh secara utuh ke kain flanel (
gambar 3 terlampir ). Dengan alat peraga tersebut, guru bukan saja
dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang lebih singkat namun
guru juga dapat memperoleh hasil yang memuaskan, sebab siswa diikut
sertakan dalam kegiatan belajar mengajar.Manfaa Surat Kabar dan
Majalah dalam Pengajaran Surat kabar dan majalah ( bekas ) dapat
dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam bentuk kegiatan dalam
pengajaran, dengan media alat peraga surat kabar dan majalah (
bekas ) dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran, bila dengan
mendengar informasi verbal dari guru saja siswa kurang memahami
pelajaran tetapi juga diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan, dan mengalami sendiri, melalui media alat peraga surat
kabar dan majalah ( bekas ) yang dapat dimanfaatkan untuk
ketrampilan maka pemahaman siswa akan lebih baik. Sebagai contoh
saat guru menjelaskan mengenai materi pokok kelas II usia 7 8 tahun
Yesus Menyembuhkan Hamba Seorang Perwira bahan Alkitab Matius 8 : 5
13. Ketika Yesus sampai di Kapernaum, seorang perwira datang dan
memohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan hambanya yang sakit Tuhan
Yesus lalu berkata, bahwa Ia akan datang ke rumah perwira itu.
Tetapi sang perwira itu berkata, bahwa ia tidak layak menerima
kedatangan Tuhan Yesus di rumahnya. Cukup Tuhan Yesus berkata satu
patah kata saja, maka ia yakin bahwa hambanya itu akan sembuh.
Dengan iman percaya dan sikapnya yang rendah hati dari pribadi sang
perwira tersebut, maka hambanya yang sakit menjadi sembuh. Untuk
memperdalam cerita tersebut diatas guru memberikan kegiatan kepada
siswa dengan menggunakan media alat peraga surat kabar dan majalah
( bekas ) dibuat Topi Perwira agar siswa selalu ingat akan
peristiwa cerita yang disampaikan oleh guru. 4.2.1.3 Proses
Pembelajaran Menjadi Lebih Interaktif , Menarik dan
Menyenangkan.______________________5 Jonse Belandia Non Serrano,
Profesionalisme Guru & Bingkai Materi, ( Jakarta : Bina Media
Informasi, 2005 ), hal. 41 434.2.2. Manfaat Bagi Siswa:4.2.2.1.
Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar4.2.2.2.Membantu Siswa
Untuk Mempertahankan Konsentrasi4.2.2.3 Meningkatkan Perhatian
Siswa terhadap materi Pengajaran.4.2.2.4 Meningkatkan daya serap
dan daya ingat siswa terhadap materi
pengajaran.4.2.2.5.Meningkatkan prestasi Belajar Siswa(Cari dari
mana pernyataan ini)( gambar 4 terlampir ).84.2.4 Membantu Siswa
Untuk Mempertahankan KonsentrasiDalam membantu siswa mempertahankan
konsentrasi bukan pekerjaan mudah semakin muda usia seseorang (
anak ) kemampuanya untuk mencurahkan perhatianpun semakin kurang.
Jika guru hanya bercerita secara lisan apalagi caranya bercerita
juga monoton, maka kurang dari 15 menit perhatian siswa sudah ke
hal lain. Untuk menyiasati hal ini, maka guru dapat memanfaatkan
macam - macam alat peraga, diantaranya alat peraga gambar flannel.
Sebagai contoh, pada saat guru menjelaskan kepada siswa mengenai
Tema Tanah liat Tukang Periuk dari bahan Alkitab Yeremia 18 : 1 -
6. Tentunya guru akan menceritakan dulu mengenai siapa nabi
Yeremia, mengapa dia diutus Tuhan ke rumah Tukan Periuk yang sedang
bekerja. Agar siswa memiliki minat didalam mengikuti pelajaran maka
sebaiknya guru menggunakan alat peraga gambar flanel. Dengan
mengawali mengajukan pertanyaan kepada siswa : Siapa yang pernah
melihat tukang periuk saat dia bekerja? ( guru menunjukkan gambar 1
orang yang sedang membuat periuk, dan menunjuk salah satu siswa
untuk menempelkan gambar tersebut ke kain flanel ) guru membaca
Firman Tuhan Yeremia 18 : 1 6._______________________8 Hari
gunawan, Pendidikan Agama Kristen SD II, ( Bandung : jurnal Info
media, 2009 ), hal. 29Firman Tuhan tersebut berisi pernyataan Allah
kepada Yeremia bahwa umat Yehuda itu seperti tanah liat dalam
tangan tukang periuk, bagaimana jika periuk itu rusak? ( guru
menunjukkan gambar ke 2 gambar periuk yang retak dan menunjuk salah
satu siswa untuk menempelkan gambar tersebut ke kain flanel )
tentunya tukang periuk itu akan meleburnya kembali ( guru
menunjukkan gambar ke 3 gambar periuk yang sedang dileburnya dan
menyuruh salah satu siswa untuk menempelkanya ke kain flanel )
setelah dilebur kembali periuk tersebut dibuat lagi menjadi periuk
yang bagus ( guru menunjukkan gambar ke 4 yaitu gambar periuk yang
bagus dan menempelkannya ke kain flanel ) Allah menggunakan tanah
liat dan tukang periuk sebagai suatu pelajaran peraga. Pelajaran
peraga ini masih berlaku sampai saat ini. Melalui alat peraga
gambar flanel siswa dapat mempertahankan konsentrasi sebab siswa
dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran. 9 ( gambar 5 terlampir )
4.2.5 Mengubah Peran Guru Ke Arah Yang Lebih PositifGuru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian. Seperti membantu kesulitan belajar siswa,
memberi motivasi belajar dan lain lain, diantaranya alat peraga
yang dipilih Peta dan Boks Pasir.________________________9 Guru
Madya, Berbagai Pesan Dari Para Nabi, ( Malang : Gandum Mas, tth )
hal 255. Manfaat Media Alat Peraga PETA dalam pengajaran Pendidikan
Agama KristenPeta dapat menolong siswa untuk mempelajari bentuk dan
letak negara - negara dan kota - kota yang disebutkan didalam
Alkitab, dengan PETA siswa menjadi tahu ilmu bumi dan sejarah
Alkitab. Sebagai contoh saat guru menjelaskan materi pokok kelas IV
mengenai Pertolongan Allah pada Bangsa Israel ketika di Padang
Gurun bahan Alkitab Keluaran 13 : 17 22. Media alat peraga yang
digunakan guru diantaranya PETA yang ada di dalam Allkitab, dengan
alat peraga PETA guru memberi tugas kepada siswa untuk menunjukkan
letak Laut Teberau dalam peta, dimana dalam Keluaran 13 : 8 Tetapi
Allah menuntun bangsa Israel berputar dari Mesir ke Kanaan melalui
padang gurun menuju ke Laut Teberau. Sehingga siswa banyak memiliki
waktu untuk belajar dan siswa memiliki wawasan yang luas. ( gambar
6 terlampir )6. Manfaat Media Alat Peraga Boks Pasir dalam
pengajaran Pendidikan Agama KristenBoks Pasir dapat dipakai untuk
membentuk Gunung, Lembah dan Sungai yang mengalir dan sebagainya,
sehingga siswa menjadi aktif dan kreatif. Penggunaan alat peraga
Boks Pasir biasanya di lakukan setelah selesai guru bercerita
tentang firman Tuhan, sedangkan tujuan alat peraga tersebut
diberikan untuk memperdalam cerita. Sebagai contoh dalam penggunaan
Boks Pasir, setelah guru selesai membawakan cerita tentang Paskah
dari bahan alkitab Matius 28 : 1 - 10, untuk memperdalam cerita
yang disampaikan, maka guru mengajak siswa ke lokasi Boks Pasir
yang sudah dipersiapkan juga peralatan lain yang digunakan sesuai
dengan isi cerita. Cara pemakaian alat peraga tersebut, guru
memasukkan peralatan lain yang sudah dipersiapkan ke dalam Boks
Pasir, dan siswa mengulangi cerita Paskah melalui alat peraga
tersebut, melalui alat peraga Boks Pasir siswa dapat berimajinasi,
dengan memerankan isi cerita yang telah disampaikan oleh guru. (
gambar 7 terlampir )Dengan menggunakan media alat peraga
diantaranya Peta dan Boks Pasir, maka guru dapat berbagi peran
dengan media alat peraga tersebut, sehingga guru banyak memiliki
waktu memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa dalam
pembelajaran.4.2.6 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Manfaat
media alat peraga boks pasir dan peta bukan hanya dapat mengubah
peran guru kearah yang lebih positif. Namun juga dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa, sebab alat peraga boks pasir dan peta
dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran. Tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media alat
peraga diantaranya boks pasir dan peta seperti contoh uraian
tersebut diatas, tentunya pemahaman siswa akan lebih baik.10Dari
beberapa pendapat yang telah penulis paparkan di atas, manfaat
media alat peraga dapat simpulkan bahwa media alat peraga
diantaranya : gambar, papan tulis, gambar flanel, boks pasir dan
peta, sangatlah bermanfaat bagi guru dalam proses belajar mengajar
terutama dalam pengajaran Agama Kristen. Media alat peraga dapat
meningkatkan mutu pembelajaran, sebab dengan media alat peraga
imajinasi anak dirangsang, perasaannya disentuh dan kesan yang
dalam diperoleh, sedangkan bagi siswa media alat peraga dapat
memberi semangat dalam belajar, siswa dapat menerima dan mengingat
materi pelajaran dengan lebih baik dan pada akan mengikatkan
prestasi belajar siswa seperti yang telah dikemukakan
oleh.._______________________10 Ruth Lautfer, Pedoman Pelayanan
Anak, ( Malang : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia,
1993 ), hal. 136Adapun Manfaat media dalam pembelajaran Pendidikaan
Agama Kristen adalah: Pertama, Media pembelajaran alat peraga dapat
meningkatkan kreatifitas dan perhatian siswa Sekolah Dasar dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, sebab media
pembelajaran dapat merangsang imajinasi, pikiran, perasaan dan
kemauan (kehendak ) siswa, sehingga termotivasi untuk belajar lebih
giat lagi. Kedua , media pembelajaran dapat membantu tercapainya
keberhasilan belajar, yaitu tercapainya kompetensi pada diri siswa,
sebagaimana fokus dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
yang sudah dilaksanakan mulai tahun 2006 / 2007. Ketiga,
Pemanfaatan media pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk lebih
giat belajar. Jika motivasi belajar siswa ditingkatkan, maka
diharapkan prestasi belajar Pendidikan Agama Kristen juga akan
meningkat. Ketiga, Sebagian besar pendidik ( guru ), terutama guru
Pendidikan Agama Kristen, sekolah dasar dalam pembelajarannya
kurang memanfaatkan dan menggunakan alat peraga sebagai media
pembelajaran. Mungkin karena kurang mengetahui, memahami manfaat
media pembelajaran dan kurang memiliki ketrampilan yang memadai
dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran.Menurut Dianna
Booher (dalam The Confindent Communicator (Wheaton: Victor Book,
1990) Jika Guru hanya bercerita secara lisan (apalagi caranya
bercerita juga monoton), maka kurang dari 5 menit, perhatian
anakanak sudah berpindah ke hal lain. Untuk menyiasati hal ini,
maka Guru dapat memanfaatkan alat peraga. Pemanfaatan media juga
dapat membangkitkan Emosi Manusia. Ada pepatah: "sebuah gambar
mewakili ribuan kata-kata." Menyampaikan suatu berita dengan
gambar-gambar akan lebih berhasil dibandingkan dengan hanya melalui
kata-kata. Apalagi bila ada suara hidupnya tentu akan lebih mudah
menyampaikan berita tertentu dibandingkan dengan melalui kata-kata.
Dalam hubungannya dengan keterbatasanaa daya serah dan daya ingat,
ternyata Media dapat menambah daya Daya Pengertian . Jika
nilai-nilai penggunaan yang telah disebutkan tadi disimpulkan,
jelas bahwa alat peraga dapat membantu murid mengerti lebih baik.
Melalui indera penglihatan dan pendengaran, murid dapat mengerti
pelajaran dengan memahami perbedaan arti, perbedaan warna serta
bentuk besar dan kecil. Dengan demikian hal itu akan menambah daya
pengertian siswa.BAB 5PENUTUPMedia pembelajaran sangat bermanfaat
dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk untuk meningkatkan
kualitas pengajaran Pendidikan Agama Kristen. Beberapa media
pendidikan yang sering digunakan dalam pembelajaran Sekolah Dasar
disebut alat peraga. Media alat peraga adalah alat, bahan ataupun
berbagai komponen yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan dalam hal ini guru
kepada penerima pesan untuk mempermudah penyampaian pesan atau
konsep.Dalam Kitab Perjanjian Lama kegiatan pembelajaran Pendidikan
Agama yang telah dilakukan oleh para Nabi, dan dalam Perjanjian
Baru oleh Tuhan Yesus dan Para Rasul dalam pengajarannya juga telah
memanfaatkan alat peraga sebagai media pembelajaran, walaupun
bentuknya masih sangat sederhana. Dalam setiap proses belajar
mengajar pada masa sekarang, alat peraga sangat menolong guru dalam
menyampaikan pesan atau konsep kepada siswa. Dan alat peraga sangat
menolong siswa untuk menerima, memahami dan mengingat pesan atau
konsep yang disampaikan oleh guru. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan
media alat peraga dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan
kemampuan dari guru sebagai pendidik dalam memilih dan menggunakan
media pembelajaran. Oleh sebab itu seorang guru harus memahami
karakteristik suatu media, diantaranya bentuk, macam, kelemahan dan
kelebihan suatu media. Supaya penggunaan media alat peraga dapat
memotivasi siswa dalam belajar, maka dibutuhkan pula metode serta
persiapan - persiapan yang cukup dalam pengajarannya. Seorang Guru
tidak hanya menguasai materi yang akan disampaikan, tetapi juga
harus memahami perkembangan pemikiran siswanya dengan baik, serta
memilih media yang sesuai, agar dalam setiap pengajarannya dapat
mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. Media alat
peraga seperti gambar, peta, papan tulis, boks pasir, dan lain -
lain, dalam proses pembelajaran, dapat membangkitkan minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat adalah modal dasar yang besar
terhadap belajar, dengan adanya minat seseorang akan melakukan
sesuatu, sebaliknya tanpa ada minat atau kemauan tidak mungkin
melakukan sesuatu. Dengan demikian media alat peraga yang digunakan
dalam setiap pembelajaran dapat menghasilkan kesan yang dalam bagi
siswa. Menurut ilmu Pendidikan, media dapat menolong siswa untuk
mengingat dengan baik, yaitu dapat mengingat sampai 50% dari apa
yang didengar dan dilihat. Demikian digambarkan dalam diagram Cone
of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan
terhadap pentingnya media dalam pendidikan.5.1 KESIMPULANMedia
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah
usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan
pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah : penyampaian materi
pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif,
efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif. Berdasarkan pembahasan tentang peranan
media dalam proses pembelajaran pendidikan agama Kristen untuk
Sekolah Dasar, maka dapat penulis simpulkan sebagi berikut :
Pertama : Dalam setiap proses pengajaran, media pembelajaran sangat
menolong guru dalam menyampaikan pesan atau suatu konsep abstrak
kepada Siswa Sekolah Dasar. Kedua : Bagi siswa tingkat Sekolah
Dasar, media alat peraga sangat menolong dalam menerima, memahami
dan mengingat pesan atau konsep yang disampaikan oleh guru. Dengan
alat peraga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat
meningkat, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Ketiga :
Media alat peraga merupakan salah satu peralatan yang efektif dan
efisien dalam membantu tercapainya proses belajar mengajar yang
efektif, sehingga dengan media alat peraga, pengajaran Pendidikan
Agama Kristen dapat lebih berhasil, karena perhatian siswa terhadap
materi pembelajaran yang disampaikan mengalami peningkatan. Keempat
: Para Nabi dalam Perjanjian Lama juga telah memulai memanfaatkan
alat peraga sebagai media dalam pengajarannya, walaupun bentuknya
dan pengunaannya masih sangat terbatas. Dalam Perjanjian Baru Tuhan
Yesus sebagai guru Agung juga menggunakan alat peraga sebagai media
dalam menyampaikan suatu pesan atau konsep pengajaran - Nya,
sehingga pengajaran - Nya dapat berhasil : Salah satunya seperti
dikisahkan oleh Matius, Dan setelah......takjublah orang banyak itu
mendengar pengajaranNya ( Matius 7 : 28 - 29 ). 5.2
SARANBerdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan media
pembelajaran dalam pengajaran Agama Kristen bagi siswa Sekolah
Dasar, bahwa media Pembelajaran dalam proses pengajaran sangat
efektif, dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, maka sebagai akhir dari
skripsi ini Penulis akan memberikan saran sebagai berikut :Pertama
: Mengingat media pembelajaran sangat membantu dalam penyampaian
materi atau konsep kepada siswa Sekolah Dasar maka Guru sebagai
faktor utama dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran harus
memahami media yang meliputi macam, bentuk maupun karakteristik
media sehingga dapat memilih dan menggunakannya dengan baik dalam
setiap proses pembelajaran.Kedua : Kepada Pimpinan Lembaga
Pendidikan, khususnya kepada kepala Sekolah di Sekolah Dasar,
supaya memfasilitasi pembelajaran dengan menyediakan alat peraga
sebagai media dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen.SARIPATIMedia Pembelajaran adalah salah satu alat bantu
mengajar bagi guru untuk meningkatkan kreatifitas dan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran. Dengan media siswa akan lebih
termotivasi, imajinasi siswa dirangsang, perasaannya disentuh , dan
kesan yang mendalam diperoleh siswa.Penggunaan media pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran,
sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Itulah sebabnya, pengajaran Pendidikan Agama Kristen dengan media
pembelajaran alat peraga bagi siswa Sekolah Dasar menjadi topik
yang sangat penting untuk dibahas.Dalam pengajaran Pendidikan Agama
Kristen, pemanfaatan media pembelajaran sebenarnya bukan hal yang
baru, pada masa Perjanjian Lama sudah memakai media alat peraga
sekalipun masih sangat terbatas.Dalam Perjanjian Baru, sebagai guru
Tuhan Yesus selalu mencari dan menemukan berbagai cara dalam
menghadapi situasi pendengar Nya yaitu dengan media alat peraga
untuk menyampaikan maksud pengajaran Nya, sehingga lebih menarik
dan dapat diterima dengan baik.Pada umumnya keberadaan media muncul
karena keterbatasan kata kata, waktu, ruang, dan tenaga. Dalam
pemanfaatan media pembelajaran dapat dilihat dalam kerucut
pengalaman dari Edgar Dale dalam diagram Cone Of Learning, dari
diagram tersebut secara umum media pembelajaran memiliki kegunaan
:- Memperjelas pesan- Menguasai keterbatasan ruang, waktu, dan
panca indera- Menimbulkan gairah belajar pada siswaUntuk mengetahui
manfaat media alat peraga dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen di Sekolah Dasar, pertama tama tentunya kita akan melihat
tugas guru Pendidikan Agama Kristen khususnya dalam kaitannya
dengan pemanfaatan media dalam seluruh proses pengajarannya. Sebab
yang menikmati hasil dari manfaat penggunaan media pembelajaran
pertama kali tentunya seorang guru. Sedangkan siswa telah menerima
dampak dari pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru
yang terampil dalam menggunakan media alat peraga dalam proses
pengajaran Pendidikan Agama Kristen tersebut yang menghasilkan
perhatian siswa terhadap materi pelajaran lebih meningkat.DAFTAR
PUSTAKAAlkitab ( Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia, 2006 )Agus B
Lay, Pusat Latihan Hidup Baru, ( Jakarta : Lembaga Pelayanan
Mahasiswa Indonesia, 1997 ) hal 47Chris Marantika, Kepercayaan Dan
Kehidupan Kristen, ( Yogyakarta : STT II , 1996) hal 218Dien
Sumiyatiningsih, Tuhan Penolongku 6 PAK,Referensi KTSP Dengan
Kecerdasan Majemuk, ( Yogyakarta : CV ANDI Offset, 2007 ) hal
19Dien Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif Dan Menarik, (
Yogyakarta : ANDI Offset, 2006 ) hal 124Pedoman Guru II, ( Semarang
: Gereja Isa Almasih, tth ) hal 45Green L, Creatives Silde, (
Colorado : Libraries Unlimited, Inc Littleton, 1996 )Guru Madya,
Berbagai Pesan Dari Para Nabi, ( Malang : Gandum Mas, tth ) hal
25Hari Gunawan, Pendidikan Agama Kristen SD II, ( Bandung : Jurnal
Info Media, 2009 ) hal 29Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, (
Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2000 ) hal 8H. Asnawir, Media
Pembelajaran, ( Jakarta : Delia Citra Utama, 2002 ) hal 156Jonse
Belandia Non Serrano, Pedoman Untuk Guru PAK SD SMA Dalam
Melaksanakan Kurikulum Baru, ( Bandung : Bina Media Informasi ) hal
23Jonse Belandia Non Serrano, Pendidikan Agama Kristen Untuk Kelas
I, ( Bandung : Bina Media Informasi, 2009 ) hal 16, 19Jonse
Belandia Non Serrano, Pendidikan Agama Kristen Untuk Kelas II, (
Bandung : Bina Media Informasi, 2009 ) hal 29, 31Jonse Belandia Non
- Serrano, Profesionalisme Guru Dan Bingkai Materi, ( Jakarta :
Bina Media Informasi, 2005 ) hal 41 43J.Reginald Hill, Penuntun
Sekolah Minggu, ( Jakarta : Yayasan Bina Kasih )hal 180Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PT Gramedia, 2008 ) hal 1342Kartini
Kartono, Psikologi Anak, ( Bandung : PT Alumni, 1986 ) hal 136N.
Titus, Sejarah Suci, ( Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1995 ) hal
221 222Oemar Hamalik, Media Pendidikan, ( Bandung : Offset Alumni,
1982 ) hal 22 23Paulus Lilik Kristanto, Prinsip Dan Praktek PAK, (
Yogyakarta : ANDI Offset,2006 ) hal 92 93Ruth Lautfer, Pedoman
Pelayanan Anak, ( Malang : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil
indonesia, 1993 ) hal 135Ruth S Kadarmanto, Tuntunlah Ke Jalan Yang
Benar, ( Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2003 ) hal 119 120Yusuf
Syamsul, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2001 )Warner C Braedorf, Prinsip Dan Praktek PAK, (
Yogyakarta : Andi Offset, 2006 ) hal 4 5 disunting oleh Paulus
Lilik Kristanto
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR
DALAM PROSES BELAJARMENGAJARFiled under: General, Objec Materi
Leave a comment October 11, 20102 Votes
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR
DALAM PROSES BELAJARMENGAJARPENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJARA. Pengertian MediaMedia berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Madiam, yang berarti
perantara atau pengantar.Dengan demikian media merupakan wahana
penyalur informasi atau penyalur pesan.Secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.B.
Media Sebagai Alat BantuMedia sebagai alat bantu dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan
pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.Setiap materi
pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi dan untuk
menyederhanakan tingkat kesukaran tersebut diperlukan kehadiran
media sebagai alat bantu seperti : globe, grafik, gambar dan
lain-lain.Disamping itu media juga mempunyai fungsi untuk mengatasi
kebosanan dan kelahan yang diakibatkan dari penjelasan guru yang
sukar di mengerti.Penggunaan media harus menunjang tujuan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.C. Media Sebagai Sumber BelajarUdin Saripudin dan Winataputra
(199;65) mengelompokkan sumber belajar menjadi lima kategori yaitu
: manusia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan
media pendidikan.Karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar seseorang.D. Macam-macam
MediaKlasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya
dan dari bahan serta cara pembuatannya.1) Dilihat dari jenisnya,
Media dibagi ke dalam :a. Media AuditifAdalah media yang hanya
mengandalkan kemmpuan suara saja, seperti : radio, cassette
recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk orang yang
mempuyai kelainan dalam pendengaran.b. Media VisualAdalah media
yang mengandalkan indra penglihatan.Media ini menampilkan gambar
diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan, cetakan dan
juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, film kartun.c. Media AudiovisualAdalah media yang mempunyai
unsur rupa dan gambar.Media ini dibagi ke dalam :1. Audiovisual
diam2. Audiovisual gerak2) Dilihat dari daya liputnya, Media dibagi
ke dalam :a. Media dan daya liput luas dan serentak.Contoh : radio
dan televise.b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan
tempat.Contoh : film, soun slide, film rangkai.c. Media untuk
pengajaran individualMedia ini digunakan hanya untuk seorang
diriContoh : modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.3)
Dilihat dari bahan pembatannya, Media dibagi :a. Media sederhanab.
Media kompleksE. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan MetodeDrs.
Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media
pengajaran.1. Tujuan PemilihanMemilih media harus dengan maksud dan
tujuan yang jelas.2. Karakteristik Media PengajaranSetiap media
mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman. Karakteristik
media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.3.
Alternatif PilihanGuru harus mampu menetapkan atau memutuskan media
yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran.F. Dasar Pertimbangan
Pemilihan dan Penggunaan MediaDisamping harus memenuhi prinsip
pemilihan dalam penggunaan media juga harus memperhatikan faktor
faktor :a. Objektivitasb. Program Pengajaranc. Sasaran Programd.
Situasi dan kondisie. Kualitas Teknikf. Keefektifan dan Efisiensi
penggunaan.G. Pengembangan dan Pemanfaatan Media SumberPeranan
media akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika
fungsi-fungsi media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar
mengajar maka akan terlihat peranannnya sebagai berikut :a. Media
yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu
bahan yang guru sampaikan.b. Media dapat memunculkan permasalahan
untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa.c. Media
sebagai sumber belajar bagi siswa.Bertolak dari fungsi dan peranan
media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi lebih jelas,
sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Guru dapat
mengembangkan media sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan
prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan menentukan
media yang akan digunakan dalam proses belajar
mengajar.Langkah-langkah dalam pemanfaatan media.1. Merumuskan
tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.2. Persiapan guru. Pada
fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa yang akan
dimanfaatkan guna mencapai tujuan.3. Persiapan kelas. Siswa atau
kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan
menggunakan media tertentu.4. Langkah penyajian dan pemanfaatan
media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan
media pengajaran.5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini
siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran.6. Langkah
evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi
sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat
dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat
menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Top of Form
Bottom of FormPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIHmoreby Ali
Shofwan10,393Download (.ps) 06110037-titin-dwi-jayanti.ps1.17 MB
132Tidak semua siswa sanggup belajar dengan cara verbal
yangabstrak. Alat audio visual diperlukan untuk membantu mereka.
Akan tetapitidak semua bahan harus disampaikan secara konkrit.
Kebanyakan pelajarharus disampaikan secara verbal, akan tetapi
untuk bagian-bagian tertentualat audio visual pada umumnya sangat
berguna untuk memudahkan danmempercepat pemahaman bagi siswa.Jadi,
berdasarkan wawancara pada 5 april 2010 yang berkaitandengan
observasi yang menghasilkan dokumentasi pada tanggal padatanggal 9
mei 2010 adalah sebagai berikut bahwa menggunakan mediadapat
meningkatkan kualitas anak dalam proses belajar mengajar,disamping
itu dapat memudahkan siswa untuk belajar, memotivasi siswasupaya
lebih giat lagi untuk belajar, dan menghasilkan prestasi yang
lebihbaik. Setelah peneliti mengobservasi sekolah tersebut, media
yang ada diMTs banyak sekali mulai dari media visual, audio ataupun
audio visual,tetapi yang sering dipakai oleh guru pada umumnya
adalah media audiovisual yang berupa televisi, video, LCD dan
komputer. Karena mediaaudio visual mengandung dua unsur yaitu
mengamati dan mendengar,sehingga dapat mengahsilkan belajar siswa
dengan baik dan guru mudahmenjelaskan atau menerangkan pelajaran
tersebut.Untuk bisa mencapai tujuan pendidikan Islam sebagaimana
yangdiharapkan, maka tentu saja materi yang akan disa