Universitas Indonesia Analisis Dampak Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti pada Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek ( Studi Kasus : Sinta-Jojo dalam Iklan Sosis So Nice) PROPOSAL SKRIPSI Disusun Oleh Feri Zumaroh 0706164290 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Universitas Indonesia
Analisis Dampak Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti pada Reaksi konsumen
terhadap iklan dan Merek ( Studi Kasus : Sinta-Jojo dalam Iklan Sosis So Nice)
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
Feri Zumaroh
0706164290
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2010
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TEMA SKRIPSI
Nama : Feri Zumaroh
Nomor Mahasiswa : 0706164290
Departemen : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Tema Karya Akhir : Analisis Dampak Kredibilitas Perusahaan dan Kredibilitas Selebriti
pada Reaksi konsumen terhadap iklan dan Merek ( Studi Kasus : Sinta-Jojo dalam Iklan Sosis
So Nice)
Menyatakan bahwa penelitian atas tema skripsi ini belum pernah dilakukan oleh pihak
lain. Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.
Jakarta, 12 November 2010
Feri Zumaroh
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau
dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat
ditunjang dengan keberadaan teknologi membuat konsumen dapat menyerap informasi
serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan keadaan
seperti ini, perusahaan harus tanggap dengan keinginan konsumen, perusahaan harus dapat
mengkomunikasikan produknya secara tepat, perusahaan perlu memberikan informasi
tentang produknya dengan baik kepada konsumen sehingga konsumen akan memberikan
tanggapan yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan
perusahaan adalah dengan melakukan bauran promosi yang mampu memberikan informasi
kepada konsumen yaitu iklan.
Iklan merupakan salah satu alat bauran promosi yang digunakan sebagai alat pengantar
pesan untuk membentuk sikap konsumen. Agar penyampaian pesan dapat diterima oleh
konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media
informasi di Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Media yang
digunakan adalah televisi, radio, majalah atau surat kabar, dan lain lain. Pengiklanan di
media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk
terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah
muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi.
Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik perhatian
konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek. Salah satu cara kreatif dalam
beriklan adalah dengan menggunakan endorser.
Sosok endorser dapat berasal dari kalangan selebriti dan orang biasa/non-selebriti.
Endorser sebagai opinion leader yang menyampaikan pesan hingga sampai ke konsumen
mengenai merek produk. Opinion Leader berperan dalam memberikan informasi pada
orang lain, pelaku persuasi, dan pemberi informasi. Perusahaan harus memilih endorser
yang cocok dan untuk menyampaikan pesan iklan yang diinginkan kepada target audience,
sehingga pesan tersebut sampai kepada konsumen yang dapat membentuk opini, dan
mereka akan meneruskan opini tersebut sesuai persepsi masing-masing, dengan demikian
diharapkan akan bertambahnya kesadaran terhadap produk.
Penggunaan endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk
dengan endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran
atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek. Keterkaitan pada suatu merek akan
lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya.
Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang
merek di dalam benak konsumen. Citra yang baik merupakan salah satu cara yang efektif di
dalam menjaring konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih
suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik
di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian
yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas terhadap suatu merek produk tertentu.
Kredibilitas seorang selebriti dapat menyangkut 2 hal, yaitu Expertise (keahlian selebriti
dalam mengkomunikasikan produk) dan Trustworthiness (objektivitas selebriti dalam
memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk).
Reputasi korporasi sering dikutip sebagai bahan penting dalam sebuah perusahaan
sukses (Fombrun 1996; Goldberg dan Hartwick 1990). Fombrun (1996) mendefinisikan
reputasi perusahaan sebagai representasi persepsi dari perusahaan masa lalu tindakan dan
prospek masa depan yang merupakan agregat dari banyak penilaian pribadi tentang
perusahaan. Fombrun (1996, hal 72) secara eksplisit menggabungkan kredibilitas
perusahaan sebagai salah satu aspek penting dari reputasi perusahaan. Dalam konteks ini,
kredibilitas adalah tingkatan dimana konsumen, investor dan konstituen lain percaya dalam
keahlian perusahaan. Keller (1998, hal 426) mendefinisikan kredibilitas perusahaan sebagai
"sejauh konsumen yang percaya bahwa perusahaan dapat merancang dan memberikan
produk yang memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan". Pada intinya, kredibilitas
perusahaan adalah keahlian yang dirasakan dan kepercayaan dari suatu perusahaan;
reputasi perusahaan, di sisi lain, dalam lingkup jauh lebih luas, namun tidak terbatas pada,
dimensi keahlian dan dapat dipercaya.
Pt Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan agribisnis-makanan
terbesar dan yang paling terintegrasi di negara ini. Kegiatan usaha utamanya adalah
memproduksi pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas dan perikanan budidaya.
keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan ini adalah integrasi vertikal dan skala
ekonomi. Dengan menghubungkan operasi hulu dan hilir, ia mampu menjamin keluaran
kualitas unggul di setiap tingkatan - dari pakan untuk produk makanan nilai tambah.
Integrasi membawa manfaat perlindungan terhadap volatilitas harga, biosekuriti tingkat
tinggi dan praktek customer-driven ditingkatkan. skala ekonomi telah membuat Japfa salah
satu produsen biaya terendah pangan di Indonesia.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. melalui anak perusahaannya, PT Supra Sumber Cipta
(SSC), yang merambah ke bisnis daging olahan atau nugget tahun 2000. Setelah
mengeluarkan produk So Good untuk pertama kalinya, Japfa merambah ke produk sosis.
Tahun 2003, Japfa meluncurkan produk sosis siap makan dengan merek Sozzis. Selain
itu, untuk bertahan sebagai juara di sosis siap makan ini pihaknya juga membuat second
brand yaitu So Nice. Tetapi malah So Nice mampu berlipat hingga puluhan kali dibanding
Sozzis. Saat ini, kontribusi So Good ke Grup Japfa mencapai 7% yang mana 70%-nya
disumbang Sozzis dan So Nice. (http://swa.co.id/2009/10/tradisi-pionir-japfa-comfeed/)
Japfa berpendapat harus menempatkan lebih banyak spot iklan di televisi. Karena,
beriklan di televisi persaingannya sangat keras. Tidak semata menghadapi lawan di
kategori produk yang sama, melainkan, semua industri bisa berhadapan. Oleh karena itu,
dalam waktu belakangan ini dipilihlah sinta-jojo sebagai celebrity endorser untuk produk
sosis So Nice.
Iklan sosis So Nice versi terbaru yang dibintangi Sinta-Jojo tayang di beberapa stasiun
televisi. Iklan yang dibintangi Sinta-Jojo itu menggantikan versi lama dengan bintang
ternama seperti Nasyila Mirdad, Deddy Mizwar, dll. Tak seperti bintang iklan sebelumnya
yang bergaya standar, Sinta-Jojo bergaya ala Keong Racun. Tangan kiri bergerak penuh gaya
dengan sesekali memainkan rambutnya dan tangan kanan memegang sosis, sambil sesekali
memakannya. Kenyataan menjadi model iklan untuk pertama kalinya itu, setidaknya indikasi
keberadaan Sinta-Jojo semakin diterima di dunia bisnis hiburan Indonesia.