PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGGUNAAN KATALIS HETEROGEN BERBASIS ZINC OXIDE (ZnO) UNTUK PRODUKSI BIODIESEL BIDANG KEGIATAN: PKMP Diusulkan Oleh: Wakid Yuniarto / 13005048 / 2005 Agus Heri Hoerudin / 13005021 / 2005 Hanny/ 13006028/ 2006 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2008
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGGUNAAN KATALIS HETEROGEN BERBASIS ZINC
OXIDE (ZnO) UNTUK PRODUKSI BIODIESEL
BIDANG KEGIATAN:
PKMP
Diusulkan Oleh:
Wakid Yuniarto / 13005048 / 2005
Agus Heri Hoerudin / 13005021 / 2005
Hanny/ 13006028/ 2006
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2008
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Penggunaan Katalis Heterogen Berbasis Zinc Oxide (ZnO) untuk Produksi Biodiesel
2. Bidang kegiatan : PKMP 3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa 4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Wakid Yuniarto b. NIM : 13005048 c. Program Studi/Fakultas : Teknik Kimia / Fakultas Teknologi Industri d. Perguruan Tinggi : ITB (Institut Teknologi Bandung) e. Alamat Rumah : Jl. Sekeloa Utara I/8, Bandung, 40134 f. No Telp/HP : (022) 2502966 / 08563626867 g. Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr. Melia Laniwati Gunawan b. NIP : 131661121 c. Alamat Rumah : Jl. Sukamenak Indah No.IV-26 Kopo
Bandung d. No Telp/HP : 08164866215
7. Biaya Penelitian yang diusulkan : Rp 5.996.250 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Bandung, 23 September 2008 Mengetahui
Menyetujui Ketua Program Studi
Ketua Pelaksana Penelitian
Dr. IGBN Makertihartha NIP. 131835241
Wakid Yuniarto NIM.13005048
Deputi WRM Bidang
Pengembangan Kegiatan Non-Kulikuler
Pembimbing,
Dr. Ir. Nanang T. Puspito NIP. 131476575
Dr. Ir. Melia Laniwati G, M.Sc. NIP. 131661121
ii
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 2008 Penggunaan Katalis Heterogen Berbasis Zinc Oxide (ZnO) untuk Produksi
Biodiesel Program Studi Teknik Kimia
Wakid Yuniarto (13005048), Agus Heri Hoerudin (13005021), dan Hanny (13006028)
Pembimbing Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.Sc.
ABSTRAK
Biodiesel yang merupakan salah satu jenis biofuel telah dipertimbangkan sebagai salah satu jenis energi alternatif yang menjanjikan. Biodiesel dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan metanol menjadi Fatty Acids Methyl Ester (FAME). Selama ini, biodiesel diproduksi dengan menggunakan katalis homogen seperti NaOH dan KOH. Dengan menggunakan katalis homogen, konversi yang dihasilkan mencapai 97,7% dengan waktu tinggal selama 18 menit (Knothe,2004). Akan tetapi, penggunaan katalis homogen memberikan beberapa kendala yaitu perlu pemisahan produk dari katalis yang larut di dalamnya, perlu treatment lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan, dan katalis tidak cukup ekonomis jika didaur ulang. Oleh karena itu, perlu dikembangkan katalis heterogen yang membuat proses produksi menjadi lebih ekonomis, bisa diterapkan, dan ramah lingkungan. Ba-ZnO adalah kandidat katalis padat yang sangat menjanjkan. Penggunaan katalis ini pada temperatur 65 oC menghasilkan konversi sebesar 95,2 % dengan waktu reaksi 1 jam (Kawashima et all,2008). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas Ba-ZnO, Ca-ZnO, K-ZnO, Mg-ZnO, dan Na-ZnO dalam mengkatalisis reaksi transesterifikasi dan melakukan karakterisasi terhadap katalis tersebut. Katalis-katalis tersebut dibuat dengan metode impregnasi dan kalsinasi. Reaktan yang digunakan adalah minyak kedelai dan metanol sebagai reaktan utama. Aktivitas katalis-katalis tersebut dibandingkan dengan aktivitas NaOH atau KOH dalam mengkatalisis reaksi transesterifikasi.
Percobaan yang dilakukan meliputi sintesis katalis, karakterisasi katalis, dan uji aktivitas katalis. Pembuatan katalis Ba-ZnO dilakukan dengan mencampurkan larutan Ba(NO3)2 dengan serbuk ZnO. Sebelum impregnasi, ZnO (sebagai penyangga) dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 393 K (120 oC) selama 1 malam. Karakterisasi yang dilakukan adalah penentuan luas permukaan katalis dengan metode Brunauer-Emmet-Teller (BET). Uji aktivitas dilakukan pada reaktor batch skala laboratorium dengan mengukur konversi reaksi yang terjadi.
Kata kunci : Ba-ZnO, katalis heterogen, transesterifikasi.
iii
STUDENTS CREATIVITY PROGRAM 2008 Zinc Oxide (ZnO) as Based Heterogeneous Catalyst for Biodiesel Production
Department of Chemical Engineering Wakid Yuniarto (13005048), Agus Heri Hoerudin (13005021), dan
Hanny (13006028) Advisor
Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.Sc.
ABSTRACT Biodiesel as the biofuel has been considered as the most promised alternative energy. Biodiesel is produced from transesterification of vegetable oil using methanol to be Fatty Acids Methyl Ester (FAME). Nowadays, the production of biodiesel is using homogenous catalyst, sodium hydroxide (NaOH) and potassium hydroxide (KOH). Homogenous catalyst yield exceeded 97.7% at 18 minutes (Knothe, 2004). However, homogenous catalyst has many disadvantages, such as: need separation unit to separate catalyst from the product, need further treatment in order not to cause environment pollution, and it is considerably more costly to recycle the used catalyst. Therefore, it is important to develop the heterogeneous catalyst to make the biodiesel production become more economic, applicable, and environmentally benign. Ba-ZnO is one of the potential and promised heterogeneous catalyst candidates. The experiment result showed that the using Ba-ZnO catalyst at temperature of 65 oC yield the conversion of 95.2% at 1 hour (Kawashima et all, 2008). The purpose of this research are to test the activity of Ba-ZnO, Ca-ZnO, K-ZnO, Mg-ZnO, and Na-ZnO in transesterifucation reaction and to characterize to those catalyst. Those catalyst is made by impregnation and calcination method. The reseach use soybean oil as the reactant at the presence of methanol. The catalysts activity will be compared with the activity of sodium hydroxide (NaOH) or potassium hydroxide (KOH). The research conduct of catalyst synthesis, catalyst characterization, and catalyst activity test. The synthesis of Ba-ZnO catalyst is conducted by mixing the solution of Ba(NO3)2 with ZnO (powder). Before the impregnation process, ZnO (as the support) is heated at 393 K (120 oC) for a night. Catalyst characterization is conducted by the measurement of catalyst surface area using Brunauer-Emmet-Teller (BET) method. Catalyst activity is tested in the batch reactor by measuring the reaction conversion.
ZnO, dan Na-ZnO yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan metode
impregnasi dan kalsinasi. Karakterisasi katalis dilakukan dengan cara pengukuran
luas permukaan katalis. Sedangkan uji aktivitas katalis dilangsungkan pada
temperatur 65oC dan tekanan ruang dengan menggunakan reaktor skala
laboratorium.
8.2 Percobaan
8.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu bahan untuk membuat
katalis dan bahan untuk uji aktivitas katalis. Untuk melakukan sintesis katalis
digunakan serbuk ZnO yang dicampurkan dengan larutan Ba(NO3)2, KNO3,
NaNO3, Ca(NO3)2 dan Mg(NO3)2 masing-masing dengan konsentrasi 2 M
sebanyak 500 mL. Sedangkan untuk uji aktivitas katalis menggunakan methanol
sebagai sumber alkohol dan minyak kedelai sebagai sumber asam lemak.
8.2.2 Alat
Peralatan yang digunakan selama penelitian ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
peralatan yang digunakan untuk membuat katalis, peralatan untuk melangsungkan
reaksi transesterifikasi, dan peralatan untuk pengujian karakterisasi katalis.
a. Peralatan yang digunakan untuk membuat katalis
Dalam pembuatan katalis, digunakan gelas kimia 250 mL sebanyak dua buah
untuk melakukan pencampuran serbuk ZnO dan larutan Ba(NO3)2, KNO3, NaNO3,
Ca(NO3)2 dan Mg(NO3)2. Agar berlangsung sempurna, maka pencampuran
dilakukan dengan menggunakan magnetic stirrer. Setelah itu digunakan cawan
27
penguapan sebanyak 5 buah yang dimasukkan ke dalam oven untuk proses
kalsinasi katalis. Adapun untuk pengukuran dan pemindahan cairan digunakan
gelas ukur, neraca digital, dan pipet.
b. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan biodiesel
Pembuatan biodiesel diselenggarakan di dalam labu leher tiga yang
dilengkapi dengan vertical stirer (pengaduk elektrik), pengambil sampel
(dilengkapi filler ), termometer, dan kondensor. Rangkaian alat tersebut ditopang
menggunakan statif. Selain itu, digunakan gelas kimia, gelas ukur, dan erlemeyer
untuk penyiapan reaktan. Pengukuran pH sistem dilakukan menggunakan pH
meter.
c. Peralatan yang digunakan untuk menguji produk yang dihasilkan
Untuk menguji produk biodiesel yang dihasilkan digunakan metode
iodometri-asam periodat dengan peralatan yang digunakan yaitu buret 50 mL,
pembesar meniskus, labu takar 1 L bertutup gelas, pipet volimetrik 5, 10, dan 100
mL, gelas piala 400 mL, gelas ukur 100 dan 1000 mL, dan labu erlenmeyer 250
dan 1000 mL.
d. Peralatan yang digunakan untuk menguji karakterisasi katalis
Untuk karakterisasi katalis yaitu penentuan luas permukaan katalis digunakan
seperangkat alat NOVA 1000 Gas Sorption Analyzer.
8.2.3 Prosedur
1. Pembuatan Katalis
Kelima katalis yang akan diuji, dibuat dengan cara yang sama, yaitu dengan
metode impregnasi. Misalnya untuk katalis Ba-ZnO dibuat dengan menggunakan
Ba(NO3)2 + ZnO. Sebelum impregnasi, ZnO (sebagai penyangga) yang berbentuk
serbuk dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 393 K (120 oC) selama 1
malam (24 jam). Larutan yang berisi Ba(NO3)2 diaduk dengan ZnO selama 2 jam.
Slurry yang dihasilkan dikeringkan selama 1 malam pada temperaur 393 K
(120oC).
Sebelum digunakan dalam reaksi, katalis yang sudah dihasilkan harus
dikalsinasi terlebih dahulu untuk menghilangkan NO2 pada temperatur 873 K
(600oC) selama 5 jam. Perbandingan yang digunakan adalah 2.5 mmol Ba(NO3)2
28
per gram ZnO. Prosedur yang sama diterapkan untuk keempat jenis katalis yang
lain, yaitu dengan menggunakan Ca(NO3)2, KNO3, Mg(NO3)2, dan NaNO3
masing-masing untuk katalis Ca-, K-, Mg-, dan Na-(ZnO). Prosedur pembuatan
katalis selengkapnya di jelaskan pada gambar 7 berikut.
Gambar 7 Prosedur pembuatan Katalis
Siapkan segala
peralatan dan bahan
Mulai
Panaskan serbuk ZnO sebanyak
40 gr pada T=120oC selama 1
ZnO aktif
Ba(NO3)2 2
M (v=500
Campurkan ZnO
aktif dan
Aduk secara merata dengan
menggunakan magnetic stirrer
Dibiarkan mongering selam 1
malam (24 jam) pada T= 120
oC
Slurry
kering
Katalis dikalsinasi pada T= 600 oC selama 5 jam
Selesa
i
29
2. Karakterisasi Katalis (penentuan luas permukaan katalis)
Luas permukaan aktif katalis sangat berpengaruh terhadap kinerja katalis.
Pengukuran luas permukaan katalis perlu dilakukan untuk mempelajari pengaruh
luas permukaan aktif katalis terhadap kinerja proses. Luas permukaan katalis
ditentukan dengan menggunakan metode BET (Brunauer-Emmet-Teller), melalui
pengukuran volume gas inert yang ter-adsorb oleh sampel katalis. Prinsip dari
metode ini adalah proses adsorpsi dan desorpsi dari permukaan padatan terhadap
partikel gas inert. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah NOVA 1000
Gas Sorption Analyzer yang terdapat di laboratorium instrumentasi dan analisis
Program Studi Teknik Kimia ITB.
3. Pembuatan Biodiesel
Karena reaksi dapat berjalan pada kondisi lunak (65oC dan 1 Atm), maka
reaktor yang digunakan pada penelitian ini adalah reaktor gelas biasa. Semua
reaktan (minyak, katalis, dan methanol) dimasukkan pada reaktor secara
bersamaan. Reaktor dilengkapi dengan termometer untuk mengetahui temperatur
sistem. Karena pada temperatur 65oC methanol telah menguap (titik didih
methanol 64,7 oC) maka diperlukan kondensor yang berfungsi untuk
mengembunkan methanol dan mengembalikan lagi ke dalam reaktor (agar terjadi
refluks). Agitator berfungsi untuk mengaduk reaktan agar bercampur secara
sempurna. Sedangkan filler berfungsi untuk mengambil sampel setiap selang
waktu tertentu (30 menit). Prosedur pembuatan biodiesel (uji aktivitas katalis)
selengkapnya dijelaskan pada gambar 3.2 berikut.
30
Gambar 8 Prosedur Uji Aktivitas Katalis
Siapkan segala peralatan dan
bahan yang dibutuhkan
Mulai
Rangkai alat yang diperlukan
Alat terangkai
250 mL minyak kedelai
3,167 mol methanol
13,8 gram katalis
Masukkan semua bahan
kedalam labu
Konversi reaksi
Aduk secara merata dengan menggunakan agitator
sambil dipasankan dalam water bath pada T= 65 oC
Ambil sampel untuk dianalisis setiap
selang waktu 30 menit
Selesai
6 kali
Kurva Konversi terhadap
waktu
31
4. Uji biodiesel
Setiap sampel yang diambil selanjutnya diuji menggunakan metode
iodometri-asam periodat.
8.2.4 Variasi
Untuk memperoleh katalis padat dengan performa yang terbaik untuk reaksi
transesterifikasi asam lemak menjadi biodiesel dilakukan dengan memvariasikan
logam L pada katalis L-ZnO. Logam yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah logam alkali dan alkali tanah yaitu logam barium, kalsium, kalium,
natrium, dan magnesium.
8.3 Interpretasi Data
1) Penentuan Luas Permukaan Katalis
Luas permukaan katalis dicari dengan menggunakan metoda BET, yaitu
dengan mengalurkan data antara 1/(ν[(Po/P)-1] sebagai sumbu-y terhadap P/Po
sebagai sumbu-x.
( )1 1 1
/ 1 m o mo
c P
c P cP P υ υυ −= +
−
Dengan :
P : tekanan saat kesetimbangan
Po : tekanan jenuh adsorbat pada temperatur yang digunakan
V : volume gas yang teradsorp
Vm : volume gas yang teradsorp pada lapisan pertama
C adalah konstanta BET yang dapat dicari dari persamaan :
1exp LE Ec
RT
− =
Dengan:
E1 : panas adsorpsi dari lapisan pertama
EL : panas adsorpsi dari lapisan kedua atau selanjutnya
(sebanding dengan panas likuefaksi)
R : konstanta gas
32
T : temperatur yang digunakan
Luas permukaan katalis total didapatkan melalui persamaan berikut :
Dengan :
N = bilangan Avogadro, 6.02x1023
s = luas penampang adsorpsi
V = volume molar adsorben gas
a = massa padatan sampel
Stotal = luas permukaan total
S = luas permukaan spesifik
2) Penentuan Komposisi Keluaran Reaktor
Penentuan komposisi keluaran reaktor menggunakan alat kromatografi gas.
Prinsip dari alat ini ialah perbedaan tingkat adsorpsi dari zat volatil dalam sampel
terhadap larutan atau padatan dalam kolom kromatografi. Zat yang teradsorp kuat
akan meninggalkan kolom lebih lama dan sebaliknya untuk zat yang teradsorp
lebih lemah akan meninggalkan kolom dalam waktu yang lebih cepat. Perbedaan
tingkat adsorpsi ini dapat diketahui dari waktu retensinya (waktu tinggal). Tiap
komponen akan mempunyai waktu retensi yang berbeda-beda, tergantung pada
sifat komponen itu sendiri.
Sebelum digunakan, alat kromatografi gas harus dikalibrasi terlebih dahulu
dengan menggunakan campuran umpan yang telah diketahui kandungan dan
komposisi molnya. Volume sampel yang akan diinjeksikan perlu ditetapkan
terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui waktu retensi dari masing-masing
komponen dan mencegah agar zat-zat yang terdapat dalam sampel tidak
mempunyai waktu retensi yang terlalu berdekatan. Setelah waktu retensi
diketahui, selanjutnya dilakukan penghitungan komposisi dari luas area suatu zat
33
dibandingkan dengan luas area total. Hasil pengukuran dibandingkan dengan
komposisi mol campuran hasil reaksi.
3) Penentuan Konversi Reaksi dan Selektifitas Katalis
Aktivitas katalis dapat dinyatakan sebagai jumlah trigliserida yang
terkonversi melalui reaksi transesterifikasi. Perhitungannya adalah sebagai
berikut:
awaltgmol
akhirtgmolawaltgmolX tg
−=
Mol trigliserida pada masukan dan keluaran dapat diketahui dari hasil
kromatografi gas sampel yang diambil pada saat sebelum reaksi dan setelah
reaksi. Hasil analisis alat kromatografi gas memberikan hasil dalam bentuk % luas
puncak yang terbentuk pada kromatogram. Nilai persen tersebut kemudian
dikonversi menjadi nilai %-mol untuk mengetahui besarnya mol trigliserida.
Sebelum digunakan untuk mengukur besarnya luas puncak dari trigliserida,
alat kromatografi gas harus dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan
standar yang telah diketahui komposisinya sehingga faktor kalibrasi dari masing-
masing komponen dapat diketahui. Persamaan kalibrasi ini dapat diketahui
dengan membandingkan % luas dengan data komposisi mol yang sebenarnya.
Kemudian persamaan ini dapat digunakan untuk mengetahui komposisi mol pada
saat awal dan akhir reaksi.
Selektifitas katalis ditentukan dengan menggunakan perbandingan antara mol
biodiesel yang terbentuk terhadap mol trigliserida yang bereaksi. Perhitungannya
adalah sebagai berikut:
( )( )
1
2tg
x mol biodiesel hasil reaksiS
x mol tg awal mol tg akhir
υυ
=−
34
IX. Jadwal Kegiatan Program
Tabel 5 Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Pustaka
Penyiapan Alat dan Bahan
Tahap I
Pembuatan Katalis *)
Tahap II
Karakterisasi Katalis*)
Tahap III
Pengujian Katalis pada reaksi
Pengolahan data
Penyusunan Laporan
Cadangan
Ket : *) Ba-ZnO, Ca-ZnO, Mg-ZnO, K-ZnO, dan Na-ZnO.
35
X. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Wakid Yuniarto
NIM : 13005048
Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Industri/ Teknik Kimia
Perguruan Tinggi : ITB
Waktu Untuk Kegiatan : 6-8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
Nama Lengkap : Agus Heri Hoerudin
NIM : 13005021
Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Industri/ Teknik Kimia
Perguruan Tinggi : ITB
Waktu Untuk Kegiatan : 5-6 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
Nama Lengkap : Hanny
NIM : 13006028
Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Industri/ Teknik Kimia
Perguruan Tinggi : ITB
Waktu Untuk Kegiatan : 5-6 jam/minggu
XI. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap : Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.Sc.
2. NIP : 131661121
3. Golongan Pangkat : III/d
4. Jabatan Fungsional : Lektor
5. Jabatan Struktural : Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI-ITB
6. Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Industri/Teknik Kimia
7. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
8. Bidang Keahlian : Kinetika dan Katalisis
9. Waktu untuk Kegiatan : 2 jam/minggu
36
XII. Biaya
12.1 Biaya Bahan Habis Pakai
Tabel 6 Biaya Bahan Habis Pakai*)
No Bahan Jumlah Harga Satuan Harga 1 ZnO 600 gr Rp 1784 Rp 1,070,400 2 Ba(NO3)2 375 gr Rp 2410 Rp 903,750 3 KNO3 150 gr Rp 1000 Rp 150,000 4 NaNO3 150 gr Rp 1056 Rp 158,400 5 Ca(NO3)2 225 gr Rp 1076 Rp 242,100 6 Mg(NO3)2 225 gr Rp 1436 Rp 323,100 7 Minyak Kedelai 3 Liter Rp 40000 Rp 120,000 8 Methanol 2000 mL Rp 796 Rp 1,592,000 9 Indikator Universal 1 set Rp 75000 Rp 75,000
Jumlah Rp 4,634,750 *) Harga-harga bahan kimia yang dicantumkan berdasarkan harga yang dibuat
oleh distributor PT Yala Mulya Mandiri (Jakarta) dengan bahan kimia buatan MERCK
12.2 Biaya Peralatan Penunjang Penelitian
Tabel 7 Biaya Peralatan Penunjang Penelitian
No Alat Status Jumlah Harga 1 Gelas Kimia 250 mL Sewa 2 Rp 1,000 2 Gelas kimia 500 mL Sewa 1 Rp 2,000 3 gelas ukur (5,10,25,100 mL) Sewa 1 Rp 100,000 4 Cawan penguapan Sewa 5 Rp 1,000 5 Pipet Beli 5 Rp 2,000 6 Thermometer Sewa 1 Rp 5,000 7 labu leher 3 Sewa 1 Rp 10,000 8 Condenser Sewa 1 Rp 5,000 9 statif + klem Sewa 1 Rp 3,000
10 labu Erlenmeyer Sewa 1 Rp 1,000 11 Water bath Sewa 1 Rp 10,000 12 Magnetic stirrer Sewa 1 Rp 7,500 13 Vertical stirrer Sewa 1 Rp 7,500 14 Propeller Sewa 1 Rp 3,000 15 Pengmabil sampel Beli 1 Rp 15,000 16 Selang Beli 4 Rp 5,000 17 Kertas label Beli 1 Rp 2,500 18 Kertas saring Beli 10 Rp 1,000 19 Sarung tangan Beli 3 Rp 5,000
Jumlah Rp 186,500
37
12.3 Biaya Pengujian
Tabel 8 Biaya Pengujian
No Jenis Pengujian Frekuensi Harga satuan
Harga
1 Pengukuran A katalis 5 Rp 100000 Rp 500,000 2 Pengukuran konversi 5 Rp 50000 Rp 250,000 3 Pengukuran Selektivitas 5 Rp 50000 Rp 250,000
Jumlah Rp 1,000,000
12.4 Biaya Pelaporan dan Dokumentasi
Tabel 9 Pelaporan dan dokumentasi
No Kegiatan Harga 1 Laporan Rp 150,000 2 dokumentasi Rp 25,000
Jumlah Rp 175,000
12.5 Total Biaya
Tabel 10 Total Biaya Penelitian
No Jenis Biaya Jumlah Biaya 1 Bahan Habis Pakai Rp 4,634,750 2 Peralatan Penunjang Penelitian Rp 186,500 3 Pengujian Rp 1,000,000 4 Pelaporan dan dokumentasi Rp 175,000