Contoh Makalah Mata KuliahPKN14APRMAKALAH PEMILU MENURUT
PANCASILA & UUD 1945
DI SUSUN OLEH:ENDAH DWI WORO ASIH(341310008)TEKNIK
INFORMATIKAUNIVERSITAS PELITA BANGSADAFTAR ISI:Daftar isi iKata
pengantar- iiSejarah Pemilu- 1Pelaksanaan Pemiu Orde Lama-
4Pelaksanaan Pemilu Orde Baru 8Pemilu Era Reformasi- 11Hal-hal lain
dalam pemilu 17Kesimpulan- 19Sumber- 20KATA PENGANTARPertama saya
panjatnya puji syukur atas rahmat dan karuni Allah SWT yang tidak
henti-hentinya telah dilimpahkan kepada saya dan kita semua hingga
kita masih bisa bernafas dengan begitu sempurnanya sampai detik ini
hingga makalah ini bisa terselesaikan.Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada Bapak Aom Tomy Permana selaku dosen pengampu
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing saya dalam
pengerjaan tugas makalahini.Jugaterimakasih kepada teman teman dan
sumber dari data-data yang telah banyak membantu saya menyelesaikan
makalah ini.Mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan dalam makalah
ini yang tidak saya sadari ataupunketahui.Makadari itu saya mohon
kritik dan saran dari teman-teman dan dosen agar tercapainya
makalah yang lebih sempurna kelak.Cikarang,12 April
2014Penyusun,
SEJARAH PEMILIHAN UMUMPemilu 1955 adalah perhelatan pesta
demokrasi pertama yang diselenggarakan bangsa ini, dan juga
merupakan satu-satunya pemilu yang terjadi pada era orde lama.Kala
itu Republik Indonesia baru saja menginjak usia 10 tahun
pascamerdeka 1945.Jika dikatakan pemilu merupakan syarat minimal
bagi adanya demokrasi, apakah berarti selama 10 tahun itu Indonesia
benar-benar tidak demokratis? Tidak mudah juga menjawab pertanyaan
tersebut.Yang jelas, sekitar tiga bulan setelah kemerdekaan
diproklamasikan Soekarno dan Hatta 17 Agustus 1945, pemerintah saat
itu sebenarnya sudah menyatakan keinginannya menyelenggarakan
pemilu awal tahun 1946.Hal itu dicantumkan dalam Maklumat Wakil
Presiden Mohammad Hatta tanggal 3 November 1945 yang berisi anjuran
tentang pembentukan partai-partai politik. Maklumat menyebutkan,
pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan bulan
Januari 1946.Namun faktanya pemilu baru berlangsung 1955, dan
penyelenggaraannya tidak sesuai pula dengan tujuan maklumat Hatta.
Pemilu 1955 justru dilakukan dua kali yakni 29 September 1955 untuk
memilih anggota-anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih
anggota-anggota Dewan Konstituante.Keterlambatan dan penyimpangan
tersebut bukan tanpa sebab. Kendalanya bersumber dari dalam dan
luar negeri.Kendala internal yakni pemerintah tidak siap
menyelenggarakan pemilu tiga bulan pascakemerdekaan. Butuh waktu
bagi bangsa ini mempersiapkan perangkat-perangkat penyelenggaraan
pemilu kala itu. Sedangkan tekanan eksternal berupa serbuan
kekuatan asing mengharuskan segenap rakyat Indonesia membagi waktu
dan tenaganya untuk juga terlibat peperangan.Meskipun dua kendala
itu menghambat proses pemilu di Indonesia, tetap ada indikasi kuat
pemerintah berkeinginan menyelenggarakan pemilu. Misalnya adalah
dibentuknya UU No. UU No 27 tahun 1948 tentang Pemilu, yang
kemudian diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 tentang Pemilu.Dalam UU
No 12/1949 diamanatkan bahwa pemilihan umum yang akan dilakukan
adalah bertingkat (tidak langsung), untuk menghindari distorsi
akibat banyaknya warga negara yang buta huruf kala itu.Kemudian
pada paruh kedua tahun 1950, ketika Mohammad Natsir dari Masyumi
menjadi Perdana Menteri, pemerintah memutuskan untuk menjadikan
pemilu sebagai program kabinetnya.Sejak itu pembahasan UU Pemilu
mulai dilakukan lagi, yang dilakukan oleh Panitia Sahardjo dari
Kantor Panitia Pemilihan Pusat sebelum kemudian dilanjutkan ke
parlemen. Pada waktu itu Indonesia kembali menjadi negara kesatuan,
setelah sejak 1949 menjadi negara serikat dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS).Setelah Kabinet Natsir jatuh enam bulan
kemudian, pembahasan RUU Pemilu dilanjutkan pemerintahan Sukiman
Wirjosandjojo, juga dari Masyumi. Pemerintah ketika itu berupaya
menyelenggarakan pemilu karena pasal 57 UUDS 1950 menyatakan bahwa
anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum.Tetapi
pemerintah Sukiman juga tidak berhasil menuntaskan pembahasan
undang-undang pemilu tersebut. Selanjutnya UU ini baru selesai
dibahas oleh parlemen pada masa pemerintahan Wilopo dari PNI pada
tahun 1953, yang melahirkan UU No. 7 Tahun 1953 tentang Pemilu.UU
inilah yang kemudian menjadi payung hukum Pemilu 1955 yang
diselenggarakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia,jujur dan
adilPengertian asas pemilu tersebut adalah sebagai
berikut:a.LangsungRakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati
nuraninya, tanpa perantara.b.UmumPada dasarnya semua warga negara
yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak
mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga
negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan,
jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status
sosial.c.BebasSetiap warga negara yang berhak memilih bebas
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Di
dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya,
sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan
kepentingannya.d.RahasiaDalam memberikan suaranya, pemilih dijamin
bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan
dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun
suaranya diberikan.e.JujurDalam penyelenggaraan pemilu, setiap
penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas
pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.f.AdilDalam penyelenggaraan pemilu, setiap
pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan sama, serta bebas
dari kecurangan mana pun.Dengan demikian UU No. 27 Tahun 1948
tentang Pemilu yang diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 yang
mengadopsi pemilihan bertingkat (tidak langsung) bagi anggota DPR
praktis tidak berlaku lagi.-Pelaksaan Pemilu Orde LamaPatut dicatat
dan dibanggakan bahwa Pemilu 1955 yang diikuti oleh lebih dari 30
partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perorangan, berhasil diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan
adil serta sangat demokratis. Indonesia pun menuai pujian dari
berbagai pihak termasuk negara-negara asing.Data yang dihimpun KPU
mencatat kesadaran berkompetisi secara sehat pada Pemilu 1955
sangat tinggi. Meskipun calon anggota DPR adalah perdana menteri
dan menteri yang sedang memerintah, mereka tidak menggunakan
fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat bawahan untuk
menggiring pemilih yang menguntungkan partainya.Dasar Hukum
Penyelenggaraan Pemilu1.Undang-undang nomor 7 tahun 1953 tentang
pemilihan Anggota Konstituante dan Anggota DPR sebagaimana diubah
dengan UU Nomor 18 tahun 19532.Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1954 tentang Undang-Undang Pemilu3.Peraturan Pemerintah nomor 47
tahun 1954 tentang Cara Pencalonan Anggota DPR/Konstituante oleh
Anggota Angkatan Perang dan Pernyataan Non aktif/Pemberhentian
berdasarkan penerimaan keanggotaan pencalonan keanggotaan
tersebut,Maupun larangan mengadakan Kampanye Pemilu terhadap
Anggota Angkatan Perang.Badan Penyelenggaraan PemiluUntuk
menyelenggarakan pemilihan umum dibentuk Badan Penyelenggaraan
Pemilihan,Dengan berpedoman pada Surat Edaran Menteri Kehakiman
Nomor JB.2/9/4 Und.Tanggal 23 April 1953 dan 5/II/37/KDN tanggal 30
juii 1953 yaitu:a.Panitia Pemilihan Indonesia(PPI): Mempersiapkan
dan Menyelenggarakan Pemilihan Anggota Konstituante dan Aanggota
DPR.Keanggotaan PPI sekurang-kurangnya 5(lima) orang dan
sebanyak-banyaknya 9(sembilan) orang,dengan masa kerja 4(empat)
tahun.b.Panitia Pemilihan(PP): Dibentuk disetiap daerah pemilihan
untuk membantu persiapan dan menyelenggarakan pemilihan Anggota
Konstituante dan DPR.Susunan keanggotaan sekurang-kurangnya 5(lima)
orang dan sebanyak-banyaknya 7(tujuh) orang dan masa kerja 4(empat)
tahun.c.Panitia Pemilihan Kabupaten(PPK) dibentuk pada tiap
kabupaten oleh Menteri Dalam Negeri yang bertugas membantu panitia
pemilihan mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Anggota
Konstituante dan DPR.d.Panitia Pemungutan Suara(PPS) dibentuk pada
tiap kecamatan oleh Menteri Dalam Negeri dengan tugas mensahkan
daftar pemilih,membantu persiapan pemilihan Anggota Konstituante
dan Anggota DPR serta menyelenggarakan pemungutan suara.Keanggotaan
PPS sekurang-kurangnya 5(lima)orang anggota dan Camat karena
jabatannya menjadi ketua PPS merangkapanggota.Wakilketua dan
anggota diangkat dan diberhentikan oleh PPK atas nama Menteri Dalam
Negeri.Pada masa diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959,
sistem kepartaian Indonesia dilakukan penyederhanaan dengan Penpres
No. 7 Tahun 1959 dan Perpres No. 13 Tahun 1960 yang mengatur
tentang pengakuan, pengawasan dan pembubaran partai-partai.
Kemudian pada tanggal 14 April 1961 diumumkan hanya 10 partai yang
mendapat pengakuan dari pemerintah, antara lain adalah sebagai
berikut: PNI, NU, PKI, PSII, PARKINDO, Partai Katholik, PERTI MURBA
dan PARTINDO. Namun, setahun sebelumnya pada tanggal 17 Agustus
1960, PSI dan Masyumi dibubarkan.Dengan berkurangnya jumlah parpol
dari 29 parpol menjadi 10 parpol tersebut, hal ini tidak berarti
bahwa konflik ideologi dalam masyarakat umum dan dalam kehidupan
politik dapat terkurangi. Untuk mengatasi hal ini maka
diselenggarakan pertemuan parpol di Bogor pada tanggal 12 Desember
1964 yang menghasilkan Deklarasi Bogor.Tokoh partai PNIDr. Tjipto
MangunkusumoMr. SartonoMr Iskaq TjokrohadisuryoMr
SunaryoSoekarnoMoh. HattaGatot MangkuprojoSoepriadinataMaskun
SumadiredjaAmir SjarifuddinWilopoAli SastroamidjojoDjuanda
KartawidjajaMohammad IsnaeniSupeniSanusi HardjadinataSukmawati
SoekarnoAgus Supartono SupeniTokoh Partai MasyumiKH Hasyim
AsyarieKH Wahid Hasjim,Haji Abdul Malik Karim Amrullah
(Hamka),Muhammad Natsir,Syafrudin Prawiranegara,Mr. Mohammad
Roem,KH. Dr. Isa Anshari,Kasman Singodimedjo,Dr. Anwar
Harjono,Tokoh Partai NUSyeikh Nawawi al-BantaniSyekh Muhammad
Arsyad al-BanjariSyeikh Sulaiman ar-Rasuli al-MinangkabawiSyeikh
Ahmad Khatib SambasSyeikhona Kholil BangkalanKyai Abdullah
TermasKH. Hasyim AsariKH. Wahab HasbullahKH. Bisri SyamsuriKH.
Wahid HasyimKH. Ahmad SiddiqKH. Asad Syamsul ArifinKH Saifuddin
ZuhriKH. Maksum AliKH. Zainul ArifinKH TURAICHAN KUDUSKH Agus
Maksum JauhariKH. Bisri MustafaKH. Asnawi KudusKH. Abbas Djamil
BuntetTokoh partai PKIMr. Amir SyarifuddinMaruto DarusmaTan Ling
DjieAbdulmajidMusoSetiadjitHasil penghitungan suara dalam Pemilu
1955 menunjukkan bahwa Masyumi mendapatkan suara yang signifikan
dalam percaturan politik pada masa itu. Masyumi menjadi partai
Islam terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara dan menang di 10
dari 15 daerah pemilihan, termasuk Jakarta Raya, Jawa Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan,Sulawesi Tenggara Selatan, dan Maluku.
Namun, di Jawa Tengah, Masyumi hanya mampu meraup sepertiga dari
suara yang diperoleh PNI, dan di Jawa Timur setengahnya. Kondisi
ini menyebabkan hegemoni penguasaan Masyumi secara nasional tak
terjadi.Berikut hasil Pemilu 1955:1. Partai Nasional Indonesia
(PNI) 8,4 juta suara (22,3%)2.Masyumi 7,9 juta suara (20,9%)3.
Nahdlatul Ulama 6,9 juta suara (18,4%)4. Partai Komunis Indonesia
(PKI) 6,1 juta suara (16%)-PEMILIHAN UMUM ORDE
BARU(1971-1997)Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun
1971,1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini
diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut denganPemilu Orde Baru. Sesuai
peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut
hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya.
Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan olehGolongan
Karya.Berikut adalah tanggal-tanggal diadakannya pemungutan suara
pada Pemilu periode ini.1. Pemilu 1971a. Sistem PemiluPemilu 1971
merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan bangsa Indonesia.
Pemilu 1971 dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru, tepatnya 5
tahun setelah pemerintahan ini berkuasa. Pemilu yang dilaksanakan
pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan untuk memilih Anggota
DPR.Sistem Pemilu 1971 menganut sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan sistem stelsel daftar, artinya besarnya
kekuatan perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD, berimbang dengan
besarnya dukungan pemilih karena pemilih memberikan suaranya kepada
Organisasi Peserta Pemilu.b. Asas PemiluPemilu 1971 dilaksanakan
dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia (LUBER).1) Langsung,
artinya bahwa pemilih langsung memberikan suaranya menurut hati
nuraninya, tanpa perantara, dan tanpa tingkatan.2) Umum, artinya
semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan minimal dalam
usia, mempunyai hak memilih dan dipilih.3) Bebas, artinya bahwa
setiap pemilih bebas menentukan pilihannya menurut hati nuraninya,
tanpa ada pengaruh, tekanan, paksaan dari siapapun dan dengan cara
apapun.4) Rahasia, artinya bahwa pemilih dalam memberikan suara
dijamin tidak akan diketahui oleh siapapun dan dengan cara apapun
mengenai siapa yang dipilihnya.c. Peserta Pemilu 1971 :1. Partai
Nahdlatul Ulama2. Partai Muslim Indonesia3. Partai Serikat Islam
Indonesia4. Persatuan Tarbiyah Islamiiah5. Partai Nasionalis
Indonesia6. Partai Kristen Indonesia7. Partai Katholik8. Partai
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia9. Partai Murba10. Sekber
Golongan Karya2. 2 Mei 1977Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1977 diselenggarakan secara
serentak pada tanggal 2 Mei 1977 untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1977-1982.Pemilihan Umum
ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:1. Partai
Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai
Demokrasi Indonesia (PDI)Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan
umum ini adalahGolongan Karya.3. 4 Mei 1982Pemilihan Umum Dewan
Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982
diselenggarakan secara serentak pada tanggal 4 Mei 1982 untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD
Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode
1982-1987.Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2.
Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Sebagai
pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalahGolongan Karya.4.
23 April 1987Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah 1987 diselenggarakan secara serentak pada
tanggal 23 April 1987 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia
periode 1987-1992.Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2.
Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Sebagai
pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalahGolongan Karya.5.
9 Juni 1992Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah 1992 diselenggarakan secara serentak pada
tanggal 9 Juni 1992 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia
periode 1992-1997.Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1
Golongan Karya, yaitu:1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2.
Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Sebagai
pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalahGolongan Karya.6.
29 Mei 1997Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah 1997 diselenggarakan secara serentak pada
tanggal 29 Mei 1997 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I
Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia
periode 1997-2002. Pemilihan Umum ini merupakan yang terakhir kali
diselenggarakan pada masa Orde Baru.Pemilihan Umum ini diikuti 2
partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:1. Partai Persatuan
Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi
Indonesia (PDI)Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini
adalah Golongan Karya. Pemilu ini diwarnai oleh aksi golput
olehMegawati Soekarnoputri, yang tersingkir sebagai Ketua Umum PDI
yang tidak diakui rezim pemerintah waktu itu.-PEMILIHAN UMUM ERA
REFORMASI(1999-2009)Berakhirnya rezim Orde Baru, telah membuka
peluang guna menata kehidupan demokrasi. Reformasi politik, ekonomi
dan hukum merupakan agenda yang tidak bisa ditunda. Demokrasi
menuntut lebih dari sekedar pemilu. Demokrasi yang mumpuni harus
dibangun melalui struktur politik dan kelembagaan demokrasi yang
sehat. Namun nampaknya tuntutan reformasi politik, telah
menempatkan pelaksanan pemilu menjadi agenda pertama.Pemilu pertama
di masa reformasi hampir sama dengan pemilu pertama tahun 1955
diwarnai dengan kejutan dan keprihatinan. Pertama, kegagalan
partai-partai Islam meraih suara siginifikan. Kedua, menurunnya
perolehan suara Golkar. Ketiga, kenaikan perolehan suara PDI P.
Keempat, kegagalan PAN, yang dianggap paling reformis, ternyata
hanya menduduki urutan kelima. Kekalahan PAN, mengingatkan pada
kekalahan yang dialami Partai Sosialis, pada pemilu 1955,
diprediksi akan memperoleh suara signifikan namun lain
nyatanya.Walaupun pengesahan hasil Pemilu 1999 sempat tertunda,
secara umum proses pemilu multi partai pertama di era reformasi
jauh lebih Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Luber) serta adil dan
jujur dibanding masa Orde Baru. Hampir tidak ada indikator
siginifikan yang menunjukkan bahwa rakyat menolak hasil pemilu yang
berlangsung dengan aman. Realitas ini menunjukkan, bahwa yang tidak
mau menerima kekalahan, hanyalah mereka yang tidak siap
berdemokrasi, dan ini hanya diungkapkan oleh sebagian elite
politik, bukan rakyat.Pemilu 2004, merupakan pemilu kedua dengan
dua agenda, pertama memilih anggota legislatif dan kedua memilih
presiden. Untuk agenda pertama terjadi kejutan, yakni naiknya
kembali suara Golkar, turunan perolehan suara PDI-P, tidak
beranjaknya perolehan yang signifikan partai Islam dan munculnya
Partai Demokrat yang melewati PAN. Dalam pemilihan presiden yang
diikuti lima kandidat (Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarno
Putri, Wiranto, Amin Rais dan Hamzah Haz), berlangsung dalam dua
putaran, telah menempatkan pasangan SBY dan JK, dengan meraih 60,95
persen.Berikut adalah jalannya pemilu dari tahun ke tahun:1.Pemilu
1999a. Sistem Pemilu.Pemilu 1999 merupakan pemilu pertama pada masa
reformasi. Pemungutan suaradilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999
secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. SistemPemilu 1999
sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan stelsel daftar.b. Asas Pemilu.Pemilu 1999
dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil.c. Peserta Pemilu 1999.Peserta Pemilu tahun 1999 diikuti oleh
48 Partai Politik, yaitu :1. Partai Indonesia Baru.2. Partai
Kristen Nasional Indonesia.3. Partai Nasional Indonesia.4. Partai
Aliansi Demokrat Indonesia.5. Partai Kebangkitan Muslim
Indonesia.6. Partai Ummat Islam.7. Partai Kebangkitan Umat.8.
Partai Masyumi Baru.9. Partai Persatuan Pembangunan.10. Partai
Syarikat Islam Indonesia.11. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan.12. Partai Abul Yatama.13. Partai Kebangsaan Merdeka.14.
Partai Demokrasi Kasih Bangsa.15. Partai Amanat Nasional.16. Partai
Rakyat Demokratik.17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905.18.
Partai Katholik Demokrat19. Partai Pilihan Rakyat.20. Partai Rakyat
Indoneia.21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi.22. Partai
Bulan Bintang.23. Partai Solidaritas Pekerja.24. Partai
Keadilan.25. Partai Nahdlatul Umat.26. PNI-Front Marhaenis.27.
Partai IkatanPend.Kmd. Indonesia28. Partai Republik.29. Partai
Islam Demokrat.30. PNI-Massa Marhaen.31. Partai Musyawarah Rakyat
Banyak.32. Partai Demokrasi Indonesia.33. Partai Golongan Karya.34.
Partai Persatuan.35. Partai Kebangkitan Bangsa.36. Partai Uni
Demokrasi Indonesia.37. Partai Buruh Nasional.38. Partai Musyawarah
Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).39. Partai Daulat Rakyat.40.
Partai Cinta Damai.41. Partai Keadilan dan Persatuan.42. Partai
Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia.43. Partai Nasional Bangsa
Indonesia.44. Partai Bhinneka Tunggal Ika.45. Partai Solidaritas
Uni Nasional Indonesia.46. Partai Nasional Demokrat.47. Partai Umat
Muslimin Indonesia.48. Partai Perkerja Indonesia.2. Pemilu
2004Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang memungkinkan rakyat
memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD
serta memilih langsung presiden dan wakil presiden. Pemilu 2004
diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk
memilih 550 Anggota DPR, 128 Anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD
Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode
2004-2009. Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden
untuk masa bakti 2004-2009 diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2004
(putaran I) dan 20 September 2004 (putaran II).a. Sistem
Pemilu.Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari
pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan DPRD
(termasuk didalamnya DPRDProvinsi dan DPRD Kabupaten/Kota)
dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang(proporsional)
dengan sistem daftar calon terbuka. Partai politik akan mendapatkan
kursisejumlah suara sah yang diperolehnya. Perolehan kursi ini akan
diberikan kepada calonyang memenuhi atau melebihi nilai BPP.
Apabila tidak ada, maka kursi akan diberikan kepada calon
berdasarkan nomor urut. Pemilu untuk memilih Anggota DPD
dilaksanakandengan sistem distrik berwakil banyak.b. Asas
Pemilu.Pemilu 2004 dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil.c. Peserta Pemilu 2004.1) Pemilu Anggota
DPR, DPD, dan DPRD tahun 2004 diikuti oleh 24 partai, yaitu :1.
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme).2. Partai
Buruh Sosial Demokrat (PBSD).3. Partai Bulan Bintang (PBB).4.
Partai Merdeka.5. Partai Persatuan Pembangunan (PPP).6. Partai
Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK).7. Partai Perhimpunan
Indonesia Baru (PIB).8. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
(PNBK).9. Partai Demokrat.17. Partai Bintang Reformasi (PBR).18.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).19. Partai Damai
Sejahtera.20. Partai Golongan Karya (Partai Golkar).21. Partai
Patriot Pancasila.22. Partai Sarikat Indonesia.23. Partai Persatuan
Daerah (PPD).24. Partai Pelopor.2) Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2004Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun
2004 putaran I (pertama) sebanyak 5 (lima) pasangan, adalah sebagai
berikut:Karena kelima pasangan calon presiden dan wakil presiden
peserta Pemilu Presidendan Wakil Presiden putaran I (pertama) belum
ada yang memperoleh suara lebih dari50%, maka dilakukan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden putaran II (kedua), dengan peserta dua
pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memperoleh suara
terbanyakpertama dan terbanyak kedua, yaitu :10. Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia).11. Partai Penegak
Demokrasi Indonesia (PPDI).12. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah
Indonesia (PPNUI).13. Partai Amanat Nasional (PAN).14. Partai Karya
Peduli Bangsa (PKPB).15. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).16. Partai
Keadilan Sejahtera (PKS).No. Nama Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden Putaran I1 H. Wiranto, SH. dan Ir. H.Salahuddin Wahid2 Hj.
Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi3 Prof. Dr. H.
M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo4 H. Susilo Bambang
Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla5 Dr. H. Hamzah Haz dan
H. Agum Gumelar, M.Sc.No. Nama Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden Putaran II1. Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad
Hasyim Muzadi2. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad
Jusuf KallaPasangan H. Susilo Bambang Yudoyono dan Drs. Muhammad
Yusuf Kalla akhirnya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden
untuk masa bakti 2004 2009.3. Pemilu 2009.Pemilu 2009 merupakan
pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan secara
serentak pada tanggal 9 April 2009 untuk memilih 560 Anggota DPR,
132 Anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD
Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Sedangkan untuk
memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 2009-2014
diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 (satu putaran).a. Sistem
Pemilu.Pemilu 2009 untuk memilih Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan sistem daftar calon terbuka. Kursi yang
dimenangkan setiap partai politik mencerminkan proporsi total suara
yang didapat setiap parpol. Mekanisme sistem ini memberikan peran
besar kepada pemilih untuk menentukan sendiri wakilnya yang akan
duduk di lembaga perwakilan. Calon terpilih adalah mereka yang
memperoleh suara terbanyak. Untuk memilih Anggota DPD dilaksanakan
dengan sistem distrik berwakil banyak. Distrik disini adalah
provinsi, dimana setiap provinsi memiliki 4 (empat) perwakilan.b.
Asas Pemilu.Pemilu 2009 dilaksanakan dengan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.c. Peserta Pemilu1) Pemilu Anggota
DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2009 diikuti oleh 44 partai, 38
partaimerupakan partai nasional dan 6 partai merupakan partai lokal
Aceh. Partai-partaitersebut adalah :1. Partai Hati Nurani Rakyat2.
Partai Karya Peduli Bangsa3. Partai Pengusaha dan Pekerja
Indonesia4. Partai Peduli Rakyat Nasional5. Partai Gerakan
Indonesia Raya6. Partai Barisan Nasional7. Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia8. Partai Keadilan Sejahtera9. Partai Amanat
Nasional10. Partai Perjuangan Indonesia Baru11. Partai
Kedaulatan12. Partai Persatuan Daerah13. Partai Kebangkitan
Bangsa14. Partai Pemuda Indonesia15. Partai Nasional Indonesia
Marhaenisme16. Partai Demokrasi Pembaruan17. Partai Karya
Perjuangan18. Partai Matahari Bangsa19. Partai Penegak Demokrasi
Indonesia20. Partai Demokrasi Kebangsaan21. Partai Republika
Nusantara22. Partai Pelopor23. Partai Golongan Karya24. Partai
Persatuan Pembangunan25. Partai Damai Sejahtera26. Partai Nasional
Benteng Kerakyatan Indonesia.27. Partai Bulan Bintang28. Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan.29. Partai Bintang Reformasi30.
Partai Patriot31. Partai Demokrat32. Partai Kasih Demokrasi
Indonesia33. Partai Indonesia Sejahtera.34. Partai Kebangkitan
Nasional Ulama35. Partai Aceh Aman Seujahtra (Partai Lokal)36.
Partai Daulat Aceh (Partai Lokal)37. Partai Suara Independen Rakyat
Aceh (Partai Lokal)38. Partai Rakyat Aceh (Partai Lokal)39. Partai
Aceh (Partai Lokal)40. Partai Bersatu Aceh (Partai Lokal)41. Partai
Merdeka42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia43. Partai
Sarikat Indonesia44. Partai Buruh2) Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, yaitu :a) Hj.
Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo Subianto (didukung oleh PDIP,
Partai Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan,
Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, PSI, PPNUI)b) Dr. Susilo Bambang
Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono (didukung oleh Partai
Demokrat,PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP,
PPPI, Partai Republikan,Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai
Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB, Partai PDI)c) Drs. H. Muhammad
Jusuf Kalla dan H. Wiranto, S.IP(didukung oleh Partai Golkar, dan
Partai Hanura)Dr. Susilo Bambang Yudoyono terpilih sebagai presiden
RI kedua kalinya untuk masa bakti 2009 2014 dengan didampingi Prof.
Dr. Boediono sebagai wakil presiden.HAL-HAL LAIN DALAM PEMILIHAN
UMUMSYARAT MENJADI PEMILIHRakyat yang memenuhi persyaratan berhak
memilih anggota DPR, DPD, DPRD, serta presiden dan wakil presiden.
Hal-hal yang mengatur syarat seorang warga negara Indonesia untuk
memiliki hak memilih dan menggunakan hak tersebut tercantum dalam
UU No. 12 Tahun 2003 Pasal 13 dan 14. Berikut ini adalah intisari
dari kedua undang-undang tersebut.a.Warga negara Indonesia yang
memiliki hak memilih adalah warga negara RepublikIndonesiayang pada
hari pemungutan suara sudah berusia 17 tahun atau sudah/pernah
kawin.b.Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, seorang warga negara
Republik Indonesia harus terdaftar sebagi pemilih.c.Syarat
seseorang dapat terdaftar sebagai pemilih adalah sebagai
berikut1)Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya2) Tidak
sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.PELAKSANAAN PEMILUPemilu
dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali pada hari libur atau hari
yang diliburkan yang diselenggarakanoleh KPU (Komisi Pemilihan
Umum). Sebelum pemilu tahun 2004, pemilu presiden dan wakil
presidendila.kukanmelalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan
semenjak pemilu tahun 2004 pemilihan presiden dan wakil presiden
dipilih langsung oleh rakyatSejak Indonesia merdeka, Indonesia
telah melalui beberapa kali pemilu. Berikut ini catatan perjalanan
pemilu di IndonesiaKEGIATAN DALAM PEMILIHAN UMUMBerikut ini adalah
kegiatan-kegiatan yang ada dalam pemilu :1.Pendaftaran
pemilihPendaftaran pemilih melalui KPU dilakukan untuk mengetahui
siapa-siapa saja yang memenuhi syarat untuk mengikuti
pemilu.2.Pendaftaran calonSemua calon yang akan maju dalam pemilu
harus mendaftarkan diri ke KPU. Dari semua calon yang ada, akan
ditetapkan siapa saja calon yang berhak menjadi peserta
pemilu.3.KampanyeKampanye merupakan media yang digunakan oleh
peserta pemilu untuk menyampaikan ide/gagasan dan program kerja
mereka kepada masyarakat.4.Pemungutan dan penghitungan
suaraDilakukan oleh petugas tempat pemungutan suara (TPS) yang
terkoordinasi hingga ke KPU pusat. Dengan demikian, suara dari
segala penjuru TPS di Indonesia dapat digunakan untuk menentukan
siapa-siapa saja yang akhirnya terpilih sebagai wakil rakyat maupun
pemimpin Indonesia.Komisi Pemilihan Umum dalam Menyelenggarakan
PemiluSebelum masa reformasi tahun 1998, pemilu di Indonesia
dilaksanakan di bawah kendali pemerintah. Sejak reformasi, pemilu
yang dilaksanakandi Indonesiamulai menggunakan institusi yang lebih
independen dalam pelaksanaannya. Institusi yang mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, dan mengendalikan pemilu mulai saat itu adalah
Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Pemilihan calon anggota KPU sendiri
diajukan oleh presiden dan mendapat persetujuan dari DPR untuk
ditetapkan sebagai anggota KPU.KPU memiliki tugas dan wewenang
sebagai berikut:a.Merencanakan penyelenggaraan pemilub.Menetapkan
organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan
pemiluc.Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
tahapan pelaksanaan pemilud.Menetapkan peserta pemilue.Menetapkan
daerah pemilihan, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD
provinsi, dan DPRD kota/kabupaten.f.Menetapkan waktu, tanggal, tata
cara pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suarag.Menetapkan hasil
pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD kota/kabupaten.Pemilihan Presiden dan Wakil
PresidenSebelum pemilu tahun 2004 pemilihan presiden dan wakil
presiden dilakukan melalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan
semenjak pemilu tahun 2004 pemilihan presiden dan wakil presiden
dipilih langsung oleh rakyat.Berdasarkan UU. 23 Tahun 2003 Presiden
dan wakil presiden dipilih atau dicalonkan satu paket artinya
presiden sekaligus wakil dan harus memperoleh dukungan satupresiden
antara lain:1.Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2.Tidak pernah
memiliki kewarganegaraan negara lain atas kehendak orang
lain3.Berdomisili di wilayah NKRI4.Berusia minimal 35
tahun5.Pendidikan minimal SMA6.Secara jasmani dan rohani mampu
menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai presiden dan wakil
presiden.7.Melaporkan jumlah harta kekayaan kepada instansi yang
berwenang.8.Terdaftar sebagai pemilihKESIMPULANBangsa Indonesia
merupakan bangsa yang besar dan kuat,terbukti dari perjuangan para
pejuang terdahulu yang rela mengorbankan nyawanya demi sebuah
KEMERDEKAAN yang kita percaya untuk mendapatkan kemerdekaan
tersebut tidak semudahmengucapkannya.Darisitulah titik awal bangsa
ini mulai membenahi diri,salah satunya dengan menentukan para
pemimpin bangsa melalui pemilihan umum berdasarkan
suararakyat.Parapemimpin yang diharapkan akan dapat mengatur dan
mengurus bangsa ini ke arah yang jauh lebih baik demi kemajuan
bangsa.Maka dari itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta
bebas KKN.
SUMBER:http://www.pemiluindonesia.com/sejarah/pemilihan-umum-orde-baru-1977-1997.htmlwww.kpu.go.idhttp://purnamiap.blogspot.com/2013/10/pelaksaan-pemilu-pada-masa-orde-lama.htmlhttp://irakhartika19.blogspot.com/2013/05/tujuandan-asas-pemilu-menurut-undang.htmlhttp://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/pemilu-di-indonesia.htmlhttp://marskrip.blogspot.com