Top Banner

of 16

Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT “Agregat Planning”

Apr 04, 2018

Download

Documents

Rudini Mulya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    1/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 1

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SUPPLAY CHAIN MANAGEMENTAgregat Planning

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah

    Praktikum SCM

    Pada Program Studi Teknik Industri

    Disusun Oleh :

    Kelompok VII

    Rudini mulya (41610010035)Herlian Saputra (41610010037)

    M.kasroniyanto (41610010009)

    Eza Efriza (41610010007)

    Paulus Fortunake Fake (41610010004)

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA

    2012

    Diperiksa dan disetujui oleh :

    Asisten Praktikum

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    2/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 2

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangDalam rangka memantapkan dan meningkatkan pemahaman Ilmu Teknik Industri,

    khususnya dalam bidang Sistem Produksi maka diadakannya praktikum Supply Chain

    Management (yang terintegrasi pada mata kuliah Supply Chain Management).

    Diharapakan dapat berguna untuk penerapan di perusahaan produsen dan menjadi

    acuan untuk menjalankan suatu system di perusahaan dalam produksinya untuk

    dipasarkan di masyarakat umum. Dalam kesempatan kali ini praktikum mengambil

    kasus sebuah perusahaan Tamiya CarCorp. yang sedang mengalami kesulitan dalam

    merencanakan produksinya guna memenuhi permintaan konsumen. Permintaan

    Tamiya Car Corp. berbeda beda untuk masing masing daerah. Distributor telah

    memberikan laporan kepada perusahaan untuk pengadaan Tamiya Car harus dapat

    tersedia mulai periode Januari 2012.

    1.2 Tujuan PraktikumMelalui praktikum mata kuliah Supply Chain Management ini diharapkan pada

    akhirnya kami mampu untuk memahami prosedur proses perencanaan produksi serta

    dapat mengimplementasinya secara nyata di dunia kerja nanti.

    1.3 Alat dan BahanBerikut adalah alat alat yang digunakan dalam Praktikum Sistem Produksi :

    1. Alat Tulis2. Software Ms. Excel3. Komputer

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    3/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 3

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    1.4 Pelaksanaan PraktikumPraktikum Sistem Produksi untuk mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas

    Mercu Buana dilaksanakan pada :

    Waktu : Jumat, 2 Desember 2011Rutinitas : 1x Pertemuan

    Tempat : Lab. Computer D-208 (Universitas Mercu Buana)

    1.5 Sistematika LaporanLaporan yang berkaitan dengan Perencanaan Produksi pelanggan ini, akan

    dibagi menjadi empat bab utama. Melalui pembagian ini diharapkan akan dapat

    memudahkan pembaca untuk pemahaman lebih lanjut secara sistematis.

    Keempat bab tersebut akan diperinci sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang

    dari dilakukannya pembahasan terhadap topik mengenai

    praktikum Supply Chain Management. Kemudian dibahas pula

    mengenai tujuan dilakukannya penyusunan terhadap laporan

    dengan topik terkait. Serta penambahan sub bab sistematika

    pembahasan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Kemudian pada bab kedua akan mulai dilakukan pembahasan

    mengenai topik tekait Perencanaan Produksi. Materi

    pembahasan akan mengacu pada pokok permasalahan yang

    telah dberikan.

    BAB III : PENGOLAHAN DATA

    Pada bab ketiga dalam makalah ini, penyusun akan melakukan

    pengolahan data sehubungan dengan permasalahan yang telah

    diberikan sebelumnya.

    BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab terakhir dalam makalah ini, penyusun akan menarik

    kesimpulan dari penyusunan data mengenai hal hal terkait

    analisa Perancangan Produksi yang telah dipaparkan pada bab

    sebelumnya

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    4/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 4

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Aggregate Planning (AP) adalah suatu aktivitas operasional untuk menentukan

    jumlah dan waktu produksi pada waktu dimasa yang akan datang.AP juga

    didefinisikan sebagai usaha untuk menyamakan antara supply dan demand dari suatu

    produk atau jasa dengan jalan menentukan jumlah dan waktu input, transformasi, dan

    output yang tepat. Dimana keputusan AP dibuat untuk produksi, staffing, inventory,

    dan backorder level.

    Tujuan dari Aggregate Planning adalah untuk meminimasi biaya akhir pada

    periode perencanaan dengan mengatur : Production rates, Labor levels, Inventory

    levels, Overtime work, Subcontracting, dan variabel yang terkontrol lainnya. Bisa

    dikatakan bahwa tujuan Aggregate Planning pada dasarnya adalah membangkitkan

    (generate) suatu rencana produksi dalam tingkatan top level production plans.

    Hasil dari Aggregate Planning adalah tercapainya suatu rencana produksi yang

    menggunakan sumber daya organisasi secara efektif untuk memenuhi demand yang

    telah diperkirakan. Dalam perusahaan manufaktur, Aggregate Planning dihubungkan

    dengan strategi tujuan suatu perencanaan untuk individual product (Master

    production Schedule/MPS).Sedangkan pada perusahaan service / jasa. Aggregate

    Planning terkait dengan strategi untuk menghasilkan suatu penjadwalan tenaga kerja

    yang terperinci.

    Dasar analisis dalam Aggregate Planning adalah hasil ramalan permintaan

    produk (Forecast) dan target produksi perusahaan.Hasil ramalan permintaan

    merupakan input utama dalam proses Aggregate Planning. Selain peramalan, semua

    input untuk permintaan produk juga harus dimasukkan dalam proses Aggregate

    Planning, misalnya pesanan-pesanan aktual yang telah dijanjikan, kebutuhan

    persediaan gudang, dan penyesuaian tingkat persediaan.

    Target produksi ditentukan oleh Top Level Business Plan yang memperhatikan

    kapasitas & kapabilitas perusahaan. Keterlibatan manajemen puncak sangat

    diperlukan pada tahap perencanaan produksi, khususnya perencanaan mengenai

    penentuan pabrikasi, pemasaran, dan keuangannnya.

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    5/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 5

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Aggregate Planning dikembangkan untuk merencanakan kebutuhan produksi

    bulanan atau triwulanan bagi kelompok-kelompok produk sebagaimana yang telah

    diperkirakan dalam peramalan permintaan.

    Analisis dalam proses Aggregate Planning dilakukan dalam kelompok produk(product family) dengan unit agregat, disamping itu proses Aggregate Planning juga

    melibatkan pemilihan srategi manufaktur. Dalam suatu ruang lingkup yang lebih luas

    lagi, peranAggregate Planning adalah sebagai interface antara perusahaan atau sistem

    manufaktur dan pasar produknya. Secara garis besar ada 4 jenis strategi yang dapat

    dipilih dalam membuat AP.

    1. Capacity OptionsStrategi Capacity Options menggunakan besar kapasitas produksi sebagai pilihan

    untuk membuat Aggregate Planning tergantung seberapa besar kapasitas

    produksi yang diinginkan. Strategi Capacity Options dapat dijalankan dengan

    beberapa metode sebagai berikut :

    Mengubah-ubah tingkat inventory (level production) Mengubah-ubah ukuran tenaga kerja: hiring/lay off (chase strategy)

    Chase Strategy diartikan juga sebagai suatu strategi perencanaan dalamAggregate

    Planning dengan jalan melakukan penyesuaian kapasitas terhadap demand;

    perencanaan output untuk suatu periode dibuat sesuai dengan permintaan yang

    diperkirakan pada periode tersebut.

    Mengubah-ubah production rate: over time/under time Menggunakanpart time workers

    2. Demand OptionsDengan adanya jumlah permintaan (demand) yang stabil, maka proses

    perencanaan produksi akan lebih mudah dilakukan. Perusahaan akan lebih siap

    dalam menyusun kebutuhan material dan tenaga kerja yang harus disiapkan

    untuk memenuhi kapasitas produksi sesuai dengan demand yang telah ditentukan

    sebelumnya. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk strategi

    demand options :

    Mempengaruhi demand: advertensi, promosi, personal selling, discount,diskriminasi harga

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    6/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 6

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Backordering : Membuat agar pelanggan setuju untuk menunggu pengirimanpesanan berikutnya jika terjadi kondisi dimana perusahaan tidak bisa

    memenuhi permintaan pelanggan dari persediaan yang ada.

    3. Pure StrategiesBila yang diubah-ubah hanya satu variabel. Variabel disini adalah variabel-

    variabel dalam perencanaan produksi yang bisa dikontrol dan ditentukan sesuai

    dengan target produksi yang ditetapkan oleh top level business plan. Ada

    beberapa variabel yang dapat kita ubah, yang sering disebut dengan Controllable

    (Decision) Variable. Berikut di bawah ini merupakan variable - variable tersebut :

    Inventory Production rate Manpower Kapasitas: over time/recruitment/layoff (tenaga kerja/work force) Subcontract

    4. Mixed StrategiesMelibatkan pengubahan beberapa variabel, misalnya bila pure strategy tidak

    feasible. Beberapa kombinasi pengubahan dari beberapa contollable (decision)

    variable bisa menghasilkan suatu strategi Aggregate Planning yang terbaik dan

    feasible untuk dijalankan.

    Berikut ini beberapa jenis biaya / cost yang berhubungan dengan perencanaan

    Aggreate Planning :

    a. Hiring/Layoff Cost(biaya penambahan/pemberhentian tenaga kerja)b. Overtime/Under Time Cost(biaya lembur/ongkos menganggur)c. Inventory Carrying Cost(biaya Persediaan)d. Subcontracting Incremental Cost(biaya Subkontrak)e. Part Time Labor Cost(biaya kerja paruh waktu)f. Backorder Cost (biaya yang terjadi akibat permintaan pelanggan tidak dapat

    dipenuhi dari persediaan yang ada dan pelanggan menyetujui untuk

    menunggu pengiriman pesanan berikutnya)

    g. Stock Out Cost(biaya kekurangan stok/persediaan)

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    7/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 7

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Dalam proses pembuatan Aggregate Planning, ada beberapa hal yang perlu

    dijadikan pertimbangan. Berikut ini adalah beberapa pokok persoalan penting

    yang perlu dijadikan pertimbangan dalam merancang suatuAggregate Planning.

    Production Workforce Inventory

    Capacity Minimum level Minimum level

    Demand Maximum level Maximum level

    Material cost Subcontracting Holding cost

    Labor cost Overtime

    Overhead cost Hiring cost

    Service level Firing/layoff costs

    Berikut terdapat tujuh strategi yang digunakan dalam Perencanaan Agregat,

    khususnya pada Level Strategic:

    1. Melakukan Variasi Tingkat PersediaanPada strategi ini jumlah karyawan dan waktu kerja dipertahankan tetap

    sehingga rata rata tingkat produksi akan tetap. Kelebihan produksi yang

    terjadi pada periode permintaan rendah disimpan sebagai persediaan yang

    nantinya digunakan untuk menutupi kekurangan produksi pada waktu

    terjadi permintaan yang lebih tinggi dari tingkat produksi. Kelemahan

    strategi ini adalah timbulnya biaya penyimpanan persediaan berupa biaya

    sewa gudang, administrasi, asuransi, kerusakan material, dan bertambahnya

    modal yang tertanam.

    2.Melakukan Variasi Jam Kerja .Dalam strategi ini jumlah karyawan dijaga tetap untuk suatu tingkat produksi

    tertentu, perubahan hanya dilakukan terhadap jumlah jam kerja. Jika

    permintaan naik, diadakan penambahan jam kerja (lembur, overtime) untuk

    menambah produksi, sedangkan jika permintaan turun dilakukan

    pengurangan jam kerja (undertime).

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    8/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 8

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    3. Melakukan Variasi Jumlah Tenaga KerjaApabila terjadi permintaan tingi maka dilakukan penambahan tenaga kerja.

    Sebaliknya pada waktu permintaan rendah dilakukan pengurangan tenaga

    kerja (lay off). Biaya yang timbul mencakup biaya pengadaan tenaga kerjaatau pesangon bagi tenaga kerja yang dikrangi.

    4. SubkontrakSubkontrak dilakukan apabila terjadi permintaan yang bertambah sementara

    kapasitas produksi tidak cukup untuk memenuhinya, sedangkan perusahaan

    tidak menghendaki hilangnya permintaan atau pelanggan penting.

    Subkontraktor yang dipilih tentunya yang dapat memenuhi standart mutu yang

    disyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugian strategi

    subkontra adalah harga pokok produksi menjadi lebih tinggi, bisa memberikan

    kesmpatan pada pesaing untuk maju, dan adanya risiko karena tidak dapat

    langsung mengontrol mutu produk dan penjadwalan.

    5.Menggunakan Pekerja Paruh WaktuDalam sektor jasa pekerja paruh waktu (part time) dapat memenuhi kebutuhan

    kebutuhan tenaga kerja berketerampilan rendah. Kelemahan metode ini,

    mengakibatkan perputnran (turn over) tenaga kerja dan biaya pelatihan yang

    tinggi, serta mempengaruhi konsistensi mutu produk.

    6.Mempengaruhi PermintaanJika permintaan menurun, perusahaan berusaha menaikkan permintaan

    melalui iklan, promosi, pemotongan harga, atau menggalakkan bentuk

    kegiatan pemasaran lain.

    7. Pemesan Yang Tertunda

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    9/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 9

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    BAB III

    PENGOLAHAN DATA

    Sebuah perusahaan pembuat mobil mainan, Tamiya Car Corp. menghadapi

    kesulitan di dalam merencanakan produksinya guna memenuhi permintaan

    konsumen. Permintaan mobil mainan ini berbeda- beda untuk masing masing

    daerah. Distributor telah memberikan laporan kepada perusahaan untuk pengadaan

    agar harus dapat tersedia mulai periode Januari 2012. Berikut data yang dapat

    diberikan :

    Jumlah permintaan dan hari kerja tiap bulannya

    Biaya - biayaBiaya Kerja Operasional : Rp 20.000 Per Orang Per Hari

    Biaya Lembur : Rp 3.000 Per Orang Per Jam

    Biaya Rekruit : Rp 100.000 Per Orang

    Biaya Pecat : Rp 150.000 Per OrangBiaya Inventory : Rp 500 Per Unit

    Lain - lainBeginning Inventory : 23.500 Unit

    Jam Kerja : 12 Jam Per Hari

    Siklus : 0.716 Jam Per Hari

    Tenaga Kerja : 50 Orang

    Pertanyaan :

    Month Demand Hari Kerja

    January 13125 23

    February 14115 20

    March 15095 21

    April 14900 22

    May 14250 22

    June 13125 21

    July 12950 23

    August 1395021

    September 15025 22

    October 14890 23

    November 13955 20

    December 12895 23

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    10/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal10

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Jenis perencanaan produksi mana (Level Strategic atau Chase Strategic) yang

    harus Tamiya Car Corp. pilih ?

    Jawab :

    Dengan menggunakan

    a. Level StrategicBerikut merupakan rumus rumus yang dapat dipergunakan dalam mengerjakan

    persoalan Perencanaan Agregat dengan menggunakan Level Strategic :

    Net Requirement = Demand Beginning Inventory

    Produksi = Kapasitas Produksi Per Pekerja x Jumlah Pekerja

    Kapasitas Produksi per Pekerja = Jam Efektif : Waktu Siklus

    Surplus = Ending Inventory Yang Bernilai Positif (+)

    Shortage = Ending Inventory Yang Bernilai Negative (-)

    Biaya Tenaga Kerja = Jumlah Tenaga Kerja x Gaji per Orang

    Biaya Inventory =Surplus x Ongkos Simpan

    Biaya Shortage = Banyaknya Shortage x Biaya Lembur

    Biaya Total = Biaya Lembur + Biaya Inventory + Biaya Tenaga Kerja

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    11/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 11

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Berikut di bawah ini merupakan tabel hasil pengolahan data yang telah dilakukan :

    Tabel Level Strategic

    Month Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov DecDalam 1 Th.

    Periode

    Demand 13125 14115 15095 14900 14250 13125 12950 13950 15025 14890 13955 12895 168275

    Jam Produksi 325.27 282.84 296.98 311.12 311.12 296.98 325.27 296.98 311.12 325.27 282.84 325.27 3691.071596

    Hari Kerja 23 20 21 22 22 21 23 21 22 23 20 23 261

    Jam Efektif 166.75 145 152.25 159.5 159.5 152.25 166.75 152.25 159.5 166.75 145 166.75 1892.25

    Unit / Workers 232.89 202.51 212.64 222.77 222.77 212.64 232.89 212.64 222.77 232.89 202.51 232.89 2642.807263

    Beg. Inventory 23500 1270 2720 1743 2018 1093 1400 94 3224 663 2582 1247 41554.38547

    Net Requirement 10375 12845 12375 13157 12232 12032 11550 13856 11801 14227 11373 11648 147470.6145

    Requrements

    workers50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

    Production 11645 10126 10632 11138 11138 10632 11645 10632 11138 11645 10126 11645 132140.3631

    Ending Inventory 1270 -2720 -1743 -2018 -1093 -1400 94 -3224 -663 -2582 -1247 -4 - 15330.2514

    Surplus 1270 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1270

    Storage 0 2720 1743 2018 1093 1400 94 3224 663 2582 1247 4 16788

    Biaya tenaga kerja

    Rp

    23,000,000

    Rp

    20,000,000

    Rp

    21,000,000

    Rp

    22,000,000

    Rp

    22,000,000

    Rp

    21,000,000

    Rp

    23,000,000

    Rp

    21,000,000

    Rp

    22,000,000

    Rp

    23,000,000

    Rp

    20,000,000

    Rp

    23,000,000

    Rp

    261,000,000

    Biaya Lembur

    Rp

    -

    Rp

    9,519,120

    Rp

    6,101,439

    Rp

    7,064,623

    Rp

    3,826,439

    Rp

    4,899,120

    Rp

    330,056

    Rp

    11,283,003

    Rp

    2,320,559

    Rp

    9,038,506

    Rp

    4,364,050

    Rp

    12,514

    Rp

    58,759,427

    Biaya Inventory

    Rp

    793,471

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    -

    Rp

    793,471

    Total Biaya

    Rp

    23,793,471

    Rp

    29,519,120

    Rp

    27,101,439

    Rp

    29,064,623

    Rp

    25,826,439

    Rp

    25,899,120

    Rp

    23,330,056

    Rp

    32,283,003

    Rp

    24,320,559

    Rp

    32,038,506

    Rp

    24,364,050

    Rp

    23,012,514

    Rp

    320,552,898

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    12/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 12

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    b. Chase StrategicBerikut merupakan rumus rumus yang dapat dipergunakan dalam

    mengerjakan persoalan Perencanaan Agregat dengan menggunakan Chase

    Strategic :

    Demand = Demand Yang Ditabel

    Net Requirement = Demand Beginning Inventory

    Requirement Workers = Net Requirement : Kapasitas Produksi Per Pekerja

    Kapasitas Produksi Per Pekerja = Jam Efektif : Waktu Siklus

    Biaya Tenaga Kerja = Jmlh Tng Kerja x Gaji/Orang

    Biaya Pemecatan =Jml Tng Krja Yang Dipecat x Uang Pemecatan

    Biaya Perekrutan = Jmlh Yang Direkrut x Uang Perekrutan

    Biaya Total = Biaya Pemecatan + Biaya Perekrutan + Biaya Tenaga

    Kerja

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    13/16

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    14/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 14

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 KesimpulanDengan menggunakan metode Level Strategic dan Chase Strategic dapat

    dirangkum data sebagai berikut :

    VariablesDalam 1 Periode

    Level S. Chase L.

    Demand 168275 168275Hari Kerja 261 261

    Jam Efektif 1892.25 1892.25

    Beg. Inventory 23500 23500

    Net Requirement 147470.61 144775

    Requrements Workers per Month 50 55

    Fired - 115

    Hired - 17

    Production 132140.36 144775.00

    Ending Inventory - 10375.00

    Ending Inventory ($) - Rp 6,484,375

    Surplus 1270 -

    Storage 16788 -

    Biaya tenaga kerja Rp 261,000,000 Rp 287,300,000.00

    Biaya Pemecatan - Rp 17,250,000

    Biaya Rekrut - Rp 1,700,000

    Biaya Lembur Rp 58,759,427 -

    Biaya Inventory Rp 793,471 -

    Total Biaya Rp 320,552,898 Rp 312,734,375

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    15/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 15

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Dari data pada table halaman sebelumnya terdapat point point penting yang

    dapat kita amati sebagai rujukan dalam memilih jenis strategi mana yang akan kita

    laksanakan dalam perencanaan produksi Tamiya Car Corp. yakni :

    Melalui penerapan Level Strategic diprediksi akan terdapat surplus sebanyak 1270unit dan 16.788 unit storage.

    Dalam kurun satu periode diprediksi terjadi 115 kali pemecatan dan 17 kaliperekrutan tanaga kerja pada penerapan Chase Strategic.

    Total biaya pemecatan dan perekrutan pada Chase Strategic lebih rendah sebesarRp 40.602.898 ,- dibandingkan dengan total biaya lembur dan inventory yang

    terjadi pada Level Strategic.

    Total biaya keseluruhan pada Chase Strategic lebih rendah sebesar Rp 7.818.523,-dibanding dengan menggunakan Level Strategic.

    4.2 SaranMerujuk pada kesimpulan di table di atas, kami menyarankan agar Tamiya Car

    Corp. memilih Chase Strategic dalam Perencanaan Produksi mobil mainan tersebut

    karena memiliki total biaya yang lebih rendah sebesar Rp 7.818.523,- yang akan

    berdampak terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan.

  • 7/30/2019 Contoh LAPORAN PRAKTIKUM SUPPLAY CHAIN MANAGEMENT Agregat Planning

    16/16

    Laporan Praktikum SCM Aggregat Planning by VIIth Group Hal 16

    Rudini Mulya,dkk_Praktikum SCM Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2012

    Daftar Pustaka

    http://trie-x.blogspot.com/2011/09/manfaat-mainan-bagi-pertumbuhan-anak.html

    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%2

    0mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2F

    ejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2Tp

    DiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6

    jmlFIUXOFjA

    http://bysatria.wordpress.com/2007/03/11/aggregate-planning-an-overview/

    http://bagus-coy.blogspot.com/2010/04/tujuan-mrp-material-requirement.html

    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3

    &ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdo

    c%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-

    e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUog

    http://trie-x.blogspot.com/2011/09/manfaat-mainan-bagi-pertumbuhan-anak.htmlhttp://trie-x.blogspot.com/2011/09/manfaat-mainan-bagi-pertumbuhan-anak.htmlhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://bysatria.wordpress.com/2007/03/11/aggregate-planning-an-overview/http://bysatria.wordpress.com/2007/03/11/aggregate-planning-an-overview/http://bagus-coy.blogspot.com/2010/04/tujuan-mrp-material-requirement.htmlhttp://bagus-coy.blogspot.com/2010/04/tujuan-mrp-material-requirement.htmlhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=analisa%20mrp.%20doc&source=web&cd=3&ved=0CCgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fkr.doc&ei=4ZH2TuvnJs_HrQfs0oTWDw&usg=AFQjCNGYwyZ6e6-e78nfBqns9VPXcMsCWA&sig2=tsg8z1_NqUtMCJEMp_IUoghttp://bagus-coy.blogspot.com/2010/04/tujuan-mrp-material-requirement.htmlhttp://bysatria.wordpress.com/2007/03/11/aggregate-planning-an-overview/http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mengapa%20perlu%20melakukananalisa%20mrp&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2FviewFile%2F15610%2F15602&ei=zoz2TpDiHoTPrQeitqm0BQ&usg=AFQjCNEaHIH0EUMpnF2Xr3IBjo13Yz6q3g&sig2=AXej5VvbXF6jmlFIUXOFjAhttp://trie-x.blogspot.com/2011/09/manfaat-mainan-bagi-pertumbuhan-anak.html