BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Sumberdanti merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Sukowon Kabupaten Jember mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Letak Desa/Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Plerean Sumber Jambe Sebelah Selatan Arjasa Sukowono Sebelah Barat Dawuhan Mangli Sukowono Sebelah Timur Sumber Pakem Sumber Jambe Desa Sumberdanti terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Gumuk Jajar dan Krajan. Dengan luas wilayah 293.086 ha yang terdiri dari : No . Penggunaan Luas (ha) 1. Pemukiman umum 31,81 2. Sawah irigasi 12,81 3. Sawah setengah teknis 182,08 4. Sawah tadah hujan 15 5. Ladang/Tegalan 38,241 6. Perkebunan rakyat 1,5 7. Bangunan perkantoran 0,16 8. Bangunan Sekolah 0,9 9. Bangunan pasar 0,1 10 . Jalan 5 11 Lapangan Sepak bola 0,4
ini adalah contoh laporan kkn mahasiswa perguruan tinggi yang menginginkan kelulusannya segera diurus. semoga bisa membantu teman teman
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Sumberdanti merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan
Sukowon Kabupaten Jember mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Letak Desa/Kelurahan Kecamatan
Sebelah Utara Plerean Sumber Jambe
Sebelah Selatan Arjasa Sukowono
Sebelah Barat Dawuhan Mangli Sukowono
Sebelah Timur Sumber Pakem Sumber Jambe
Desa Sumberdanti terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Gumuk Jajar dan
Krajan. Dengan luas wilayah 293.086 ha yang terdiri dari :
No
.
Penggunaan Luas (ha)
1. Pemukiman umum 31,81
2. Sawah irigasi 12,81
3. Sawah setengah teknis 182,08
4. Sawah tadah hujan 15
5. Ladang/Tegalan 38,241
6. Perkebunan rakyat 1,5
7. Bangunan perkantoran 0,16
8. Bangunan Sekolah 0,9
9. Bangunan pasar 0,1
10. Jalan 5
11. Lapangan Sepak bola 0,4
12. Lapangan bola volly dan basket 0,195
13. Kolam 0,2
14. Kuburan 4,69
( Profil Desa tahun 2009)
2
Selain data di atas, Desa Sumberdanti Memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.006
jiwa per 1 Januari 2014 yang terdiri dari :
Penduduk laki - laki 2.001 jiwa
Penduduk perempuan 2.005 jiwa
kemudian jumlah keluarga di desa Sumberdanti terdiri dari :
Jumlah keluarga 1.428 keluarga
Jumlah keluarga pertanian 857 keluarga
Jumlah keluarga yang ada anggota
keluarganya menjadi buruh tani
481 keluarga
(Badan Pusat Statistik, 2014).
Di bidang ekonomi desa Sumberdanti memiliki beberapa industri mikro dan kecil
(memiliki tenaga kerja kurang dari 20 pekerja di desa/kelurahan) yaitu :
No. Keterangan Jumlah
1. Industri dari kayu (meubel,dll) 2 unit
2. Industri anyaman (peralatan dari rotan/bambu,
rumput, mendong, pandan, tikar, tas, hiasan
dinding, dll)
76 unit
3. Industri gerabah/kramik/batu (genteng, batu
bata,porselin,tegel, keramik, dll)
20 unit
4. Industri makanan dan minuman (pengolahan dan
pengawetan daging,ikan, buah-buahan,sayuran,
minyak,dan lemak,susu dan makanan dari
susu,makanan lain dan industri minuman,dll)
48 unit
( Badan Pusat Statistik (BPS) April 2014)
Berdasarkan data BPS jumlah industri anyaman merupakan industri mikro
yang terbanyak, yakni terdapat 76 unit industri anyaman, akan tetapi berdasarkan
observasi yang telah dilakukan terdapat potensi produk unggulan yang perlu untuk
dikembangkan terkait dengan industri anyaman. Salah satu produk tersebut adalah
produk daur ulang dari gelas kemasan bekas yang dibuat menjadi perlengkapan
rumah tangga seperti tas, tempat air mineral maupun tempat buah. Akan tetapi untuk
potensi sumberdaya manusia masih hanya satu orang yang mampu melakukan usaha
tersebut, padahal animo masyarakat untuk dapat membuat kerajinan tersebut
3
terbilang cukup banyak. Selain hal di atas, potensi pasar juga masih perlu
dipertimbangkan mengingat produk ini adalah produk baru. Di sisi lain berdasarkan
profil desa pada yang terakhir dicatat pada tahun 2009 ada beberapa sumberdaya
alam yang ada di desa Sumberdanti yaitu :
No. Uraian Keterangan Jumlah
1. Kolam/empang perikanan ada
2. Pemilik kolam/empang 37 orang
Padahal berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kolam – kolam warga
banyak yang tidak dipergunakan sehingga tidak memiliki nilai ekonomi untuk
membantu meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Sumberdanti sendiri.
Di bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan menargetkan Angka Kematian
Ibu pada tahun 2015 turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Target itu
tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu
(RANPP-AKI) 2013-2105, sedangkan di desa Sumberdanti menurut bidan desa,
masih terdapat sekitar 55 ibu melahirkan dan anak meninggal dunia saat dilahirkan
maupun pasca melahirkan. Padahal berdasarkan BPS pada tahun 2014 di Desa
Sumberdanti terdapat sarana dan prasarana terkait kesehatan yaitu :
Sarana Kesehatan Jumlah
Puskesmas pembantu 1 unit
Tempat praktek bidan 1 unit
Posyandu 5 unit
Toko khusus obat/jamu 1 unit
Bidan I orang
Tenaga kesehatan lainnya (misal:
apoteker, perawat,dll)
1 orang
Dukun bayi/dukun bersalin/peraji
yang tinggal/menetap di
desa/kelurahan
3 orang
4
Sedangkan untuk pendidikan, data terakhir yang tercatat adalah pada tahun 2009
yaitu :
No. Keterangan Jumlah
1. Penduduk 10 th ke atas yang buta huruf 245 orang
2. Penduduk tidak tamat SD/sederajat 775 orang
3. Penduduk tamat SD/sederajat 2.074 orang
4. Penduduk tamat SMP/sederajat 325 orang
5. Penduduk tamat SMA/sederajat 175 orang
6. Penduduk tamat D-2 30 orang
7. Penduduk tamat D-3 20 orang
8. Penduduk tamat S-1 5 orang
Padahal berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional No. 2/1989
Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan
semua warga negara Indonesia yang berusia 7- 12 tahun dan 12-15 tahun untuk
menamatkan pendidikan dasar dengan program 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP
secara merata) dan berdasarkan intruksi dari pemerintah pusat, pada tahun 2013
setiap daerah mewajibkan semua rakyatny untuk menamatkan pendidikan minimal
12 tahun termasuk di dalamnya 6 tahun di SD/sederajat, 3 tahun di SMP/sederajat
dan 3 tahun di SMA/sederajat. Sehingga berdasarkan data di atas, maka dalam
bidang pendidikan desa Sumberdanti masih mempunyai sekitar 3,5% dari jumlah
penduduknya yang berhasil menuntaskan wajib belajar 12 tahun. Selain itu untuk
menunjang pengetahuan terkait kewirausahaan masih perlu adanya penyuluhan atau
pelatihan untuk masyarakat yang didominasi oleh lulusan SD. Mengingat pola pikir
antara lulusan SD dengan lulusan Perguruan Tinggi adalah berbeda khususnya di
bidang pengetahuan teori.
Dengan demikian, masyarakat Sumberdanti memiliki potensi perkembangan,
pemberdayaan sekaligus permasalahan yang memerlukan penanganan dalam bidang
pendidikan, ekonomi dan kesehatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
program KKN Gelombang II Tahun Ajaran 2013/2014, kami berharap menjadi pihak
yang ikut berkontribusi dalam mengembangkan desa Sumberdanti.
5
1.2 Permasalahan
Berdasarkan analisis situasi yang telah dijelaskan, maka ada beberapa
permasalahan yang terdapat di Desa Sumberdanti yaitu :
a. Bidang Ekonomi
1. Bagaimana melatih ketrampilan membuat kerajinan tangan dari bahan daur
ulang bagi masyarakat khususnya ibu – ibu rumah tangga ?
2. Bagaimana memberikan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu –
ibu rumah tangga terkait dengan kerajinan daur ulang?
3. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila
untuk memanfaatkan kolam yang tidak terpakai?
4. Bagaimana mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan nila pada masyarakat
melalui posdaya?
b. Bidang Pendidikan
1. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait pentingnya protein bagi
tumbuh kembang anak?
2. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait pentingnya pemahaman
golongan darah oleh ibu – ibu usia produktif?
c. Bidang Kesehatan
1. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan golongan darah kepada ibu-ibu
usia reproduktif ?
2. Bagaimana cara meningkatkan kebugaran fisik masyarakat dengan teknik
yang sederhana?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesehatan melalui pemberian nutrisi kepada
para balita di Desa Sumberdanti?
d. Bidang Lingkungan
1. Bagaimana cara mengurangi jumlah sampah yang semakin meningkat di
Desa Sumberdanti?
6
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan kegiatan KKN ini ialah sebagai berikut.
a. Bidang ekonomi
1. Memberikan pelatihan keterampilan kepada masayarakat desa Sumberdanti
khususnya ibu – ibu rumah tangga.
2. Memberikan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu – ibu rumah
tangga terkait dengan kerajinan daur ulang.
3. Memberikan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila untuk
memanfaatkan kolam yang tidak terpakai.
4. Memberikan pengetahuan dalam mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan
nila pada masyarakat melalui posdaya.
b. Bidang Pendidikan
1. Memberikan pengetahuan terkait pentingnya protein bagi tumbuh kembang
anak.
2. Memberikan pengetahuan terkait pentingnya pemahaman golongan darah
oleh ibu-ibu usia produktif.
c. Bidang Kesehatan
1. Melakukan pemeriksaan golongan darah kepada ibu-ibu usia reproduktif.
2. Meningkatkan kebugaran fisik masyarakat dengan teknik yang sederhana.
3. Mmeningkatkan kesehatan melalui pemberian nutrisi kepada para balita di
Desa Sumberdanti.
d. Bidang Lingkungan
Mengurangi jumlah sampah yang semakin meningkat di Desa Sumberdanti.
1.3.2 Manfaat kegiatan KKN ini ialah sebagai berikut.
a. Bagi masyarakat Desa Sumberdanti
1. Mendapatkan ketrampilan membuat kerajinan sebagai potensi produk desa
Sumberdanti.
7
2. Mendapatkan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu – ibu rumah
tangga terkait dengan kerajinan daur ulang.
3. Mendapatkan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila untuk
memanfaatkan kolam yang tidak terpakai.
4. Mampu mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan nila pada masyarakat
melalui posdaya.
b. Bagi Perangkat Desa Sumberdanti
1. Mampu membantu kesulitan masyarakat desa Sumberdanti dalam
mengoptimalkan ketrampilan yang ada.
2. Mengetahui potensi produk yang ada di Desa Sumberdanti.
3. Mampu mensinergikan antara harapan pemerintah pusat dengan harapan
masyarakat Desa Sumberdanti.
c. Bagi Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Universitas Jember
1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di perkuliahan kepada
masyarakat.
2. Mampu berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
3. Mengetahui keadaan masyarakat Desa Sumberdanti .
8
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu
KKN merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
Universitas Jember. Dengan mengandalkan ilmu yang telah didapat di masa
perkuliahan, maka dengan adanya KKN mahasiswa mencoba untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang didapat ke dalam masyarakat secara langsung. Beberapa upaya
yang dilakukan KKN kelompok 36 di Desa Sumberdanti untuk mengaplikasikan
ilmu tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan seperti yang tertera pada tabel 2.1
di bawah ini.
Tabel 2.1. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan Hari Waktu Tempat Jumlah
Peserta
Penanggung
Jawab
Pelatihan
Kerajinan
Daur Ulang
Rabu, 13
Agustus
2014
14.00 –
17.00
WIB
Balai Desa
Sumberdanti
12 orang Retno
Pusalia dan
Niken Lee
Putri
Pembudiyaa
n Ikan Nila
25
Agustus
2014
17.00 –
18.00
Kolam ikan
Mas Imam
Suhartono
6 orang Ratna Ayu
Lestari dan
Nur Rahman
Afif
Penyuluhan
Kesehatan
ibu dan anak
5,6 dan 7
Agustus
2014
08.00 –
10.00
WIB
Posyandu
35 dan 36
90 orang Anas Bahtiar
Diyansah
Senam Jumat
Sehat
8,15 dan
22
Agustus
2014
08.00-
seleseai
WIB
Balai Desa
Sumberdanti
11 orang Dian Cipta
Ramadhani
9
2.1.1 Bidang Ekonomi
Seperti yang tertera pada tabel 2.1 di atas, pelatihan kerajinan daur ulang
merupakan program yang bergerak di bidang ekonomi dan merupakan program
utama KKN tematik pos daya gelombang ke dua kelompok 36 di Desa Sumberdanti
yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan membuat kerajinan.
Bertempat di kantor balai Desa Sumberdanti, peserta yang tergabung dalam PKK
posyandu Kamboja 2 yang berjumlah 12 orang dan telah dilaksanakan pada hari
Rabu 13 Agustus 2014 yang didampingi oleh ibu kepala Desa Sumberdanti sebagai
Ketua dari PKK setempat.
Selain kegiatan pelatihan kerajinan dari daur ulang, pembudidayaan ikan nila
juga merupakan progam KKN kelompok 36, bertujuan untuk memberikan modal
awal bagi posdaya Gatra Muda yang baru didirikan sehingga diharapkan kedepannya
mampu menjadi posdaya yang mandiri. Di samping itu budidaya ikan nila yang
dikelola oleh ImamSuhartono sebagai pengelola yang telah disepakati bersama antara
posdaya dan pengelola. Bibit nila yang berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan
sejumlah 1000 ekor yang dibenihkan di Rambigundam, menjadikan bibit ikan nila ini
menjadi modal usaha pertama posdaya Gatra Muda. Bibit ikan nila diambil di
Rambigundam pada tanggal 25 Agustus dan diberikan kepada posdaya pada tanggal
yang sama pukul 17.00 WIB.
2.1.2 Bidang Pendidikan
Penyuluhan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan program KKN
kelompok 36 di bidang pendidikan. Bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada masyarakat mengenai kesadaran ibu – ibu usia reproduktif untuk mengetahui
jenis golongan darah mereka, di samping itu dengan adanya penyuluhan KIA ini
diharapakan meningkatkan kesadaran akan pentingnya protein bagi tumbuh kembang
anak dan mengenai gangguan kesehatan berupa pilek yang biasanya terjadi pada
anak – anak. Penyuluhan KIA dilakukan mulai tanggal 5 sampai 6 Agustus
bertempat di posyandu 35 dan 36 yang berada di dusun Krajan dengan jumlah
peserta kurang lebih 90 orang.
10
2.1.3 Bidang Kesehatan
Senam Jumat Sehat merupakan salah satu program KKN kelompok 36 di
bidang kesehatan. Bermula dari rendahnya semangat untuk melakukan olahraga,
maka kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Desa
Sumberdanti dengan sadar olahraga setidaknya satu minggu sekali. Senam Jumat
sehat merupakan salah satu alternatif pilihan dalam menjaga kesehatan yang mudah
dan murah terutama untuk masyarakat Sumberdanti yang dilaksanakan setiap hari
Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai bertempat di Balai Desa Sumberdanti.
2.1.4 Bidang Lingkungan
Sampah merupakan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, namun
dengan kreativitas dan inovasi, sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi barang
yang bernilai ekonomis. Di samping itu, daur ulang sampah juga membiasakan
masyarakat membuang sampah pada tempatnya atau setidaknya mengumpulkan
sampah khususnya gelas kemasan bekas seperti gelas air atau teh kemasan bekas dan
untuk kemudian diolah menjadi barang guna yang ekonomis. Oleh karena itu, kami
mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari barang bekas tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan yang bersih. Sebelum pelatihan, kami juga turut membantu warga
mengumpulkan sampah gelas kemasan bekas. Saat pelatihan dimulai tanggal 13
Agustus 2014 di Balai Desa Sumberdanti, peserta terlihat antusias untuk memahami
teknik pembuatan kerajinan dari gelas bekas air kemasan yang telah dibersihkan dan
diambil bagian yang diperlukan.
2.2 Khalayak dan Sasaran
Beberapa kegiatan telah dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat luas khususnya Desa
Sumberdanti. Kegiatan seperti yang tertera pada tabel 2.1 merupakan kegiatan yang
mencakup empat aspek yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Khalayak dari semua kegiatan adalah masayarakat desa Sumberdanti. Sasaran
yang ingin dicapai pada semua kegiatan adalah pertambahan keterampilan
kewirausahaan serta peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat.
11
2.3 Jenis Kegiatan
Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat didalam perkuliahan, maka
mahasiswa KKN membuat beberapa kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat
Desa Sumberdanti mencakup empat aspek yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
lingkungan. Beberapa kegiatan tersebut telah dilakukan dan tercantum dalam tabel
2.1. Pada dasarnnya kegiatan – kegiatan tersebut berdasarkan permasalahan yang ada
dalam masyarakat setelah selama dua minggu, mahasiswa KKN melakukan
observasi secara langsung untuk menemukan permasalahan apa yang ada pada
masyarakat. Bukan hanya permasalahan, namun juga potensi – potensi yang ada di
Desa Sumberdati juga turut mendapatkan perhatian dari mahasiswa KKN. Potensi
tersebut meliputi sumberdaya manusia, potensi pasar, potensi operasi dan potensi
secara finansial. Sehingga adanya kegiatan – kegiatan tersebut diharapkan dapat
membantu menyelesaikan persoalan - persoalan yang ada di masyarakat Sumberdanti
dengan tempo waktu 45 hari yang diharapkan dapat berkesinambungan di masa
depan.
Tabel 2.2. Jenis, metode dan teknik kegiatan
Kegiatan Metode Teknik
Bidang Ekonomi
Pembuatan Produk
Kerajinan Tangan dari
barang bekas
Pelatihan memberi contoh cara
memotong, merangkai
gelas kemasan bekas
menjadi sebuah tas atau
tempat air mineral
kemudian peserta pelatihan
membawa peralatan sendiri
dan turut dalam
mempraktekan apa yang
diajarkan oleh tentor.
Pembudidayaan ikan nila Bagi Hasil Meminta bantuan
pengadaan benih ikan nila
kepada Dinas Perikanan
12
dan Kelautan, kemudian
benih – benih tersebut
diberikan kepada organisasi
posdaya Gatra Muda
selanjutnya benih – benih
tesebut akan dirawat oleh
pengelola dalam hal ini
adalah bapak Imam Suharto
Bidang Pendidikan
Pennjelasan tentang
Pentingnya Nutrisi Protein
Bagi Anak-Anak
Penyuluhan Memberikan gambaran
umum bagaimana ibu-ibu
dapat mengoptimalkan
tumbuh kembang anak
melalui pemenuhan nutrisi
protein
Penjelasan tentang
Pemeriksaan Golongan
Darah
Penyuluhan Meminta bantuan bidan
dan petugas posyandu
untuk menyosialisasikan
pentingnya pemeriksaan
golongan darah bagi ibu-
ibu usia reproduktif yang
belum mengetahui
golongan darahnya. Selain
itu membuat pamflet
sederhana terkait golongan
darah
Bidang Kesehatan
Pemeriksaan Golongan
Darah
Pemeriksaan darah Pemeriksaan dikerjakan
oleh petugas PMI dengan
menggunakan kit
pemeriksaan golongan
darah
13
Senam Sehat Instruksi gerakan-gerakan
senam oleh mahasiswa
KKN
Mengatur barisan
mahasiswa KKN berada di
depan sebagai instruktur
senam dan diikuti oleh
perangkat desa maupun
masyarakat sekita desa.
Pemberian Vitamun A
pada Balita
Pemberian langsung
kepada balita secara oral
(melalui mulut balita)
Mahasiswa menggunting
ujung suplemen vitamin A
agar cairan vitamin A
dapat diteteskan ke mulut
balita. Mahasiswa juga
memilih jenis suplemen
vitamin A yang didasarkan
pada warna kapsul
Bidang Lingkungan
Mengumpulkan sampah
gelas kemasan bekas
untuk dijadikan kerajinan
Pemberitahuan dan
Pegajaran
Memberikan undangan
kepada ibu–ibu PKK
untuk mengumpulkan
gelas kemasan bekas yang
sudah tidak terpakai lagi
yang ada di sekitar rumah
kemudian memberikan
contoh bagaimana
membersihkan gelas
kemasan bekas
14
Seperti yang tertera pada tabel 2.2 sebelumnya, ada beberapa kegiatan yang
mencakup empat aspek. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:
2.3.1 Bidang Ekonomi
a. Pelatihan Kerajinan Sampah Daur Ulang
Pelatihan kerajinan dari sampah daur ulang diperuntukkan untuk masyarakat
khususnya ibu – ibu rumah tangga yang banyak memiliki waktu luang, sehingga
mereka mampu memanfaatkan waktu luang yang ada untuk melakukan kegiatan
yang bernilai ekonomi. Dalam melatih ketrampilan kepada ibu – ibu yang tergabung
dalam PKK pokja 2 dengan menggunakan metode dan teknik sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan membuat kerajinan dari
sampah daur ulang adalah dengan menggunakan metode pelatihan yang dilakukan
oleh seorang tentor dalam hal ini adalah ketua pokja 2 ibu Yayuk
2. Teknik
Teknik yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan membuat kerajinan dari
sampah daur ulang adalah dengan mengajarkan, memberi contoh cara memotong,
merangkai gelas kemasan bekas menjadi sebuah tas atau tempat air mineral
kemudian peserta pelatihan membawa peralatan sendiri dan turut dalam
mempraktekan apa yang diajarkan oleh tentor.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan yang tergolong mudah perawatannya, terkait
dengan banyaknya kolam yang menganggur, program budidaya ikan ini
dimaksudkan menjadi salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis
bagi masyarakat Desa Sumberdanti melalui pos daya Gatra muda. Dalam budidaya
ikan nila ini ada metode dan teknik yang akan digunakan yaitu :
1. Metode
Metode yang digunakan dalam budidaya ikan nila adalah dengan
menggunakan sistem bagi hasil, dimana akan ada pihak yang mengelola ikan – ikan
tersebut dengan ketentuan pembagian hasil 75% untuk organisasi Posdaya dan 25%
untuk pengelola
15
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam budidaya ikan nila adalan dengan meminta
bantuan pengadaan benih ikan nila kepada Dinas Perikanan dan Kelautan, kemudian
benih – benih tersebut diberikan kepada organisasi posdaya Gatra Muda selanjutnya
benih – benih tesebut akan dirawat oleh pengelola dalam hal ini adalah bapak Imam
Suharto. Perjanjian sistem bagi hasil juga dibuat dalam bentuk surat perjanjian
rangkap 3 dengan tembusan kepada posdaya, pengelola dan Universitas Jember
sebagai bukti hukum.
2.3.2 Bidang Pendidikan
a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak
Kesehatan anak adalah salah satu hal terpenting karena anak adalah generasi
yang akan menjadi penerus bangsa. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai kesehatan anak, maka tidak sedikit jumlah dari mereka yang tidak
memperhatikan kebutuhan gizi, terutama protein bagi anak. Penyuluhan ini akan
dilakukan dalam kegiatan posyandu dimana posyandu merupakan kegiatan sebagai
wadah pelayanan kesehatan terpadu bagi masyarakat. Di Desa Sumberdanti
kelompok posyandu terbagi menjadi 5 kelompok. Penyuluhan ini dilakukan di 1
kelompok posyandu ibu dan balita dengan menggunakan metode dan teknik sebagai
berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara interaktif antara mahasiswa
KKN yang berjurusan pendidikan dokter dengan ibu-ibu reproduktif yang datang ke
posyandu.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam penyuluhan adalah dengan memberikan
gambaran umum bagaimana ibu-ibu dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak
melalui pemenuhan nutrisi protein.
\
16
b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah
Golongan darah merupakan komponen tubuh yang perlu diketahui oleh ibu-ibu
reproduktif. Hal ini terkait dengan kebutuhan pelayanan kesehatan ketika kondisi
hamil maupun kondisi kesehatan mereka secara umum. Penyuluhan ini dilakukan
dengan menggunakan metode dan teknik sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara interaktif antara mahasiswa
KKN yang berjurusan pendidikan dokter dengan ibu-ibu reproduktif yang datang ke
posyandu.
2. Teknik
Meminta bantuan bidan dan petugas posyandu untuk menyosialisasikan
pentingnya pemeriksaan golongan darah bagi ibu-ibu usia reproduktif yang belum
mengetahui golongan darahnya. Selain itu membuat pamflet sederhana terkait
golongan darah
2.3.3 Bidang Kesehatan
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Kami bekerjasama dengan PMI Kabupaten Jember untuk mengadakan
pemeriksaan darah secara gratis di balai Desa Sumberdanti. Penyelenggaraannya
yaitu hari Rabu tanggan 20 Agustus 2014. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu
reproduktif dan warga lainnya. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan ialah pemeriksaan darah menggunakan peralatan
medis.
2. Teknik
Pemeriksaan dikerjakan oleh petugas PMI dengan menggunakan kit
pemeriksaan golongan darah dengan sampel darah yang diambil dari ujung jari
warga yang diperiksa.
17
b. Senam Sehat
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam menjalani hidup. Akan tetapi
banyak dari masyarakat yang kurang menyadari bagaimana salah satu dari sekian
banyak cara untuk menjaga kesehatan. Salah satu cara tersebut adalah dengan
melakukan olahraga rutin minimal 1 kali dalam 1 minggu. Kegiatan senam sehat
yang dilakukan hari Jumat ini adalah salah satu alternatif menjaga kesehatan yang
mudah dan murah bagi masyarakat. Metode dan teknik yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan untuk senam sehat adalah dengan memfasilitasi
pelatih senam yang terdiri dari mahasiswa KKN.
2. Teknik
Teknik yang digunakan adalah dengan mengatur barisan mahasiswa KKN
berada di depan sebagai instruktur senam dan diikuti oleh perangkat desa maupun
masyarakat sekita desa.
c. Pemberian Vitamin A pada Balita
Vitamin A merupakan vitamin yang penting bagi kesehatan tubuh, terutama
kesehatan mata. Masa balita adalah fase tumbuh kembang yang harus dioptimalkan.
Oleh karena itu, kami turut serta memberikan vitamin A pada acara posyandu.
Metode dan teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan adalah pemberian langsung suplemen vitamin A
kepada balita secara oral (melalui mulut balita).
2. Teknik
Teknik yang digunakan yaitu mahasiswa menggunting ujung suplemen
vitamin A agar cairan vitamin A dapat diteteskan ke mulut balita. Mahasiswa juga
memilih jenis suplemen vitamin A yang didasarkan pada warna kapsul.
2.3.4 Bidang Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu hal terpenting yang harus dipedulikan.
Banyaknya sampah yang berserakan menjadikan lingkungan tempat tinggal warga
18
menjadi kurang bersih. Padahal seperti yang diketahui bersama bahwa kebersihan
pangkal kesehatan, dimana ketika kebersihan mampu dijaga dengan baik maka akan
membawa nilai posistif bagi kesehatan. Bermula dari banyaknya sampah gelas air
mineral dan teh gelas kemasan serta berbagai minuman kemasan, melahirkan sebuah
ide kreatif untuk mengumpulkan barang-barang tersebut menjadi barang yang
bernilai ekonomi. Kegiatan mengumpulkan sampah-sampah gelas kemasan bekas di
Desa Sumberdanti menjadi salah satu progam yang dicanangkan oleh mahasiswa
KKN, metode dan teknik yang digunakan sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan dalam mengumpulkan sampah gelas kemasan adalah
dengan memberikan informasi kepada ibu – ibu rumah tangga untuk mengumpulkan
gelas kemasan bekas kemudian setetelah terkumpul mahasiswa KKN memberikan
pengajaran mengenai cara membersihkan gelas kemasan bekas.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam kegiatan mengumpulkan sampah gelas kemasan
bekas adalah mahasiswa KKN dan ketua Pokja 2 memberikan informasi mengenai
pengumpulan gelas kemasan bekas yang tidak terpakai yang ada di sekitar rumah
kepada ibu – ibu rumah tangga, kemudian bersama-sama membersihkan sampah
gelas kemasan bekas tersebut untuk selanjutnya dijadikan barang bernilai ekonomis.
2.4 Kendala dan Pemecahan
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN selama masa kuliah kerja nyata di
Desa Sumberdanti tidak sepenuhnya berjalan lancar sesuai dengan harapan. Ada
beberapa kendala yang terjadi saat kegiatan dilakukan maupun sebelum kegiatan
dimulai. Kendala – kendala tersebut menjadikan kegiatan tidak dapat berjalan lancar
seperti yang telah direncanakan, kemudian untuk mengatasi kendala – kendala
tersebut mahasiswa KKN berupaya memberikan beberapa pemecahan sebagai
berikut.
19
No
.
Kegiatan Kendala Pemecahan
1. Pelatihan Pembuatan Produk
Kerajinan Tangan dari barang
bekas
1. Kurangnya bahan
baku untuk
membuat
ketrampilan
1.Menghubungi
pengepul
sampah untuk
mendapatkan
bahan baku
2. Memberikan
informasi 1
bulan sebelum
pelatihan agar
peserta
menyiapkan
bahan-bahan
ketrampilan
2. Kurangnya
persiapan peserta
dalam
menyiapkan
bahan baku
3. Kurang disiplin
waktu peserta
dalam mengikuti
kegiatan
pelatihan
3.Membuat jadwal
lebih awal
2. Pembudidayaan ikan nila 1. Kondisi benih
yang berisiko
mudah mati.
2. Kesulitan
mendapatkan air
1. Menyarankan
untuk meminta
benih lebih
banyak lagi
atau meminta
bentuk ikan
yang usianya
lebih tua.
2. Menunggu
turunnya hujan.
Memanfaatkan
20
juga air dari
sumber mata
air.
3. Penyuluhan tentang Nutrisi
Protein Bagi Anak-Anak
1. Peserta yaitu
kader posyandu
ada yang tidak
datang ke
posyandu.
2. kami juga tidak
bisa mengadakan
penyuluhan di
seluruh acara
posyandu bulan
Agustus.
1. Penyuluhan
tambahan perlu
diberikan
2. Kegiatan
posdaya
selanjutnya
diharapkan
mampu
menyelenggara
kan penyuluhan
lanjutan pada
bulan
berikutnya.
4. Penyuluhan tentang Pemeriksaan
Golongan Darah
Ibu-ibu usia
reproduktif ada yang
tidak mendapatkan
informasi
Permohonan
bantuan kepada
bidan dan petugas
kesehatan yang
terkait untuk lebih
menyebarluaskan
informasi atau
wawasan tersebut.
Posdaya juga perlu
membantu petugas
kesehatan
menyosialisasikan
wawasan golongan
21
darah.
5 Pemeriksaan Golongan Darah Banyak ibu-ibu usia
reproduktif yang
tidak melakukan
pemeriksaan
Menyarankan
posdaya untuk
melanjutkan
pemeriksaan
golongan darah
melalui kerjasama
dengan PMI
maupun puskesmas
setempat.
Menyarankan
perbaikan pada
program KKN
selanjutnya untuk
mengembangkan
cara mengundang
warga lebih banyak
lagi.
6. Senam Sehat 1. Kurangnya
disiplin waktu
dalam mengikuti
senam.
2. Kurangnya
minat warga
untuk mengikuti
senam.
1. Membuat
jadwal lebih
awal.
2. Informasi
mengenai
adanya
kegiatan senam
sehat
disosialisasikan
melalui ketua
Pokja 2
7. Pemberian Vitamun A pada
Balita
kami tidak dapat
mencakup seluruh
Memberikan
vitamin A pada
22
acara posyandu
karena waktu
lanjutan KKN
melewati waktu
posyandu di
beberapa tempat.
Beberapa kader
posyandu ada yang
tidak datang acara
posyandu
acara posyandu
yang bisa didatangi
kami dan
memberikan
rekomendasi
perbaikan program
kesehatan oleh
posdaya pada
waktu selanjutnya
agar bisa
mengadakan
pemberian
pelayanan
kesehatan di semua
acara posyandu.
5. Pengumpulan sampah gelas
kemasan bekas
Kurangnya waktu
untuk
mengumpulkan
sampah gelas
kemasan bekas
dikarenakan
kesibukan aktivitas
sehari - hari
Mahasiswa KKN
bersama ibu kepala
Desa Sumberdanti
dan ketua pokja 2
mengumpulkan
gelas kemasan
bekas yang ada di
rumah warga
2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN
Masalah pembiayaan merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi
dalam pelaksanaan berbagai macam kegiatan tidak terkecuali dalam pelaksanaan
KKN oleh kelompok 36 di Desa Sumberdanti. rencana awal pembiayaan terkadang
tidak sejalan dengan realisasi biaya yang dilakukan. Adapaun rencana biaya dan
realisasi biaya KKN di Desa Sumberdanti kelompok 36 adalah sebagai berikut :
23
1. Rencana Biaya Pembentukan Posdaya
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1 Pembentukan AD/ART posdaya - 50.000,-
2 Konsumsi 50.000,-
Jumlah 100.000,-
Realisasi Biaya Pembentukan Posdaya
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1 Pembentukan AD/ART posdaya - -
2 Konsumsi 40.000,-
Jumlah 40.000,-
2.Bidang Ekonomi
A. Rencana Biaya Pelatihan Kerajinan Gelas Kemasan Bekas
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1 Tentor 1 50.000,-
2. Bahan baku Rp.4000/125 biji 1500 biji 48.000,-
3. Fotocopy undangan @ Rp 200,- 12 2.400-
4. Konsumsi @1000 40 40.000,-
Jumlah 140.200,-
Realisasi Biaya Pelatihan Kerajinan Gelas Kemasan Bekas
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Tentor 1 -
2. Bahan Baku Rp.4000/125 biji 100 biji -
2. Fotocopy undangan @ Rp 200,- 12 2.400-
3. Konsumsi @1000 40 40.000,-
Jumlah 42.000,-
B. Rencana Biaya Pembudidayaan Ikan Nila
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Benih ikan nila Rp.500/ekor 2000 ekor 1.000.000
Jumlah 1000.000,-
24
Realisasi Biaya Pembudidayaan Ikan Nila
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Benih ikan nila Rp.500/ekor 1000 ekor -
Jumlah -
1. Bidang Pendidikan
Rencana Biaya Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Fotcopy handout 1lembarr@200 50 10.000-
2. Sewa viewer 1 30.000,-
Jumlah 10.000,-
Realisasi Biaya Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Fotocopy handout 1lembarr@200 50 -
2. Sewa viewer 1 -
Jumlah -
2. Bidang Kesehatan
Rencana Biaya Senam Jumat Sehat
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Sewa sound 1pertemuan@5000 4 20.000,-
Jumlah 20.000,-
Realisasi Biaya Senam Sehat
No. Komponen Banyaknya Biaya (Rp)
1. Sewa sound 1 pertemuan@5000 4 -
Jumlah -
Rencana biaya KKN yang berjumlah Rp.1.270.200 pada realisasinya jumlah biaya
yang dikeluarkan saat KKN adalah Rp.82.000.
25
BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Kegiatan
3.1.2 Bidang Ekonomi
Kegiatan di bidang ekonomi meliputi pelatihan pembuatan produk kerajinan
tangan dan budidaya ikan nila. Pelaksanaan dari kedua kegiatan tersebut selama
masa KKN berlangsung melalui koordinasi dengan anggota PKK sebagai peserta
pelatihan dan anggota Posdaya sebagai pengelola budidaya ikan nila.
a. Pelatihan Pembuatan Produk Kerajinan Tangan
Hasil kegiatan yang didapatkan ialah ketrampilan pembuatan produk kerajinan
tangan. Selain itu, hasil lain yang diperoleh adalah produk kerajinan tangan. Produk
yang dihasilkan misalnya tas sebagai tempat barang belanjaan dan tempat air gelas
kemasan.
Ketrampilan pembuatan produk didapatkan oleh para peserta seminar setelah
Ibu Yayuk memberikan penjelasan tentang prosedur pembuatan dan selanjutnya para
peserta mempraktikkan prosedur pembuatan tersebut. Produk-produk tersebut sudah
ditentukan harganya oleh beliau. Harga tas barang belanjaan itu sebesar Rp 35.000
sedangkan harga tempat air kelas kemasan sebesar Rp 25.000.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Pada masa KKN, kami mengajukan proposal ke Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Jember untuk meminta benih ikan. Hasil kegiatan ini ialah benih ikan nila
sebagai modal awal budidaya dengan jumlah benih yang diberikan ialah sekitar 1000
ekor. Hasil kegiatan lain yang diharapkan akan diperoleh oleh anggota Posdaya ialah
perkembang biakan ikan nila yang baik selama masa budidaya.
3.1.3 Bidang Pendidikan
Kegiatan bidang pendidikan meliputi penyuluhan tentang pentingnya nutrisi
berprotein bagi tumbuh kembang anak. dan pentingnya ibu-ibu usia reproduktif
untuk mengetahui golongan darah masing-masing.
26
Kegiatan ini diselenggarakan pada acara posyandu. Kami mendapat bimbingan
oleh Ibu bidan Nurhidayati dan para petugas posyandu dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak
Hasil kegiatan yang diperoleh ibu-ibu kader posyandu ialah pengetahuan
seputar nutrisi berprotein. Banyak varian makanan berprotein yang dapat diberikan
kepada anak-anaknya yang masih kategori balita yang tercakup dalam pelayanan
posyandu.
b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil kegiatan yang didapatkan mereka ialah pengetahuan tentang pentingnya
mengetahui golongan darah untuk kepentingan kesehatan masing-masing. Kegiatan
penyuluhan ini disebarluaskan pada ibu-ibu usia reproduktif dengan cara
pengumuman-pengumuman yang dilakukan oleh bu bidan dan para petugas
posyandu. Selain itu, kami juga membuat pamflet sederhana yang mengundang
mereka untuk hadir dalam pemeriksaan golongan darah dan donor darah di balai
desa.
3.1.4 Bidang Kesehatan
Kegiatan bidang kesehatan yaitu cek golongan darah dan senam sehat
masyarakat Sumberdanti. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan koordinasi
dengan pihak PMI Kabupaten Jember untuk kegiatan cek golongan darah dan dengan
warga setempat untuk kegiatan senam sehat. Selain itu, kami juga membantu
kegiatan posyandu dalam memberikan vitamin A kepada anak-anak balita.
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil kegiatan yang diperoleh ibu-ibu kader posyandu atau ibu-ibu usia
reproduktif ialah informasi dari PMI terkati golongan darah masing-masing. PMI
juga menyarankan mereka yang kondisi kesehatannya optimal untuk sekaligus
bersedia melakukan donor darah.
27
b. Senam Sehat
Hasil kegiatan yang diperoleh masyarakat ialah kebugaran raga melalui
kegiatan senam. Segala macam gerakan senam telah disesuaikan oleh kami agar
dapat diikuti dengan baik oleh masyarakat.
c. Pemberian Vitamun A pada Balita
Hasil kegiatan yang diperoleh oleh balita pada acara posyandu bulan Agustus
ialah suplemen vitamin A yang penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga
bermanfaat bagi berjalannya mekanisme fisiologis lainnya secara optimal, misalnya
untuk pertumbuhan sel-sel tubuh.
3.1.5 Bidang Lingkungan
Kegiatan bidang lingkungan ialah daur ulang barang bekas. Barang bekas yang
dimanfaatkan kembali adalah gelas air kemasan yang menjadi bahan baku
pembuatan produk kerajinan tangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil
kegiatan yang diperoleh masyarakat ialah kebersihan lingkungan. Hal ini berkat
pemanfaatan kembali barang bekas yang berdampak positif untuk mendukung
kestabilan ekosistem lingkungan desa Sumberdanti karena sampah bisa diupayakan
untuk tidak semakin bertambah banyak.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Bidang Ekonomi
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat Sumberdanti melalui dua kegiatan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ialah menambah varian kemampuan
mereka dalam perekonomian. Keterampilan membuat kerajinan tangan dan budidaya
ikan diharapkan terus berkembang dan dapat diimplementasikan secara
berkesinambungan. Dengan demikian, dua kegiatan tersebut berperan sebagai
penggerak masyarakat untuk lebih produktif dalam meningkatkan pendapatan
finansial.
28
a. Pelatihan Pembuatan Produk Kerajinan Tangan
Berdasarkan hasil observasi tentang mata pencaharian warga Sumberdanti,
kami meninjau suatu potensi berupa kerajinan tangan yang bernilai ekonomis untuk
dijadikan produk industri rumah tangga. Kerajinan tangan ini berupa usaha
pembuatan tas dan peralatan rumah tangga lainnya dari barang bekas. Produk
kerajinan tangan ini juga bersifat ramah lingkungan karena terdapat upaya untuk
mendaur ulang barang bekas berupa gelas plastik air kemasan yang biasanya dibuang
sebagai sampah. Kerajinan ini diinisiasi oleh Bu Yayuk yang menjadi anggota PKK
sekaligus ketua Pokja 2 di dusun Krajan.
Produk industri rumah tangga inilah yang kami coba kembangkan lebih baik
lagi. Pengembangan yang kami lakukan berupa pelatihan kewirausahaan dengan
peserta ibu-ibu warga Sumberdanti. Pelatihan yang dilakukan berupa pembuatan
kerajinan dan berlangsung pada tanggal 13 Agustus 2014. Instruktur pelatihan ini
adalah Ibu Yayuk dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sekitar 10 orang.
Antusiasme warga yang mengikuti pelatihan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari
para peserta yang mencoba membuat produk kerajinan. Kegiatan pelatihan ini
bertujuan untuk memberikan wawasan tentang teknik pembuatan produk kerajinan
tangan. Selain itu, pelatihan ini juga berguna untuk menstimulasi keinginan warga
untuk memproduksi kerajinan tangan tersebut.
Selain pelatihan pembuatan produk kerajinan, kami juga mengupayakan
pemasaran produk ke pasar Tanjung di kota Jember. Kami memberi gambaran
tempat-tempat pemasaran kepada Ibu Yayuk dan pengrajin-pengrajin lainnya, seperti
pasart Tanjung, dan tempat lainnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjual
produk.
Pelatihan yang kami laksanakan selama hari kerja KKN hanya satu kali.
Tempat pemasaran produk yang lami upayakan juga terbatas pada tempat penjualan
seperti pasar Tanjung. Kami menyadari bahwa upaya-upaya tersebut seharusnya
terlaksana secara berkesinambungan. Oleh karena itu, Posdaya yang baru terbentuk
di desa Sumberdanti diharapkan mampu melanjutkan program pelatihan maupun
penyuluhan. Tema pelatihan atau penyuluhan yang perlu dikembangkan yaitu
manajerial produksi, pengembangan pemasaran, dan rencana produksi jangka
panjang. Posdaya juga perlu membantu warga untuk lebih mengembangkan
29
jangkauan pemasaran produk ke berbagai tempat penjualan. Posdaya juga dapat
berkordinasi dengan pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jember
untuk meminta bantuan berupa pendidikan dan pelatihan, ataupun prosedur lainnya
mengenai pengembangan produk kerajinan tangan tersebut.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Ikan nila menjadi komoditas perikanan yang banyak dikembangkan di daerah
Kabupaten Jember. Teknik budidaya ikan nila juga tergolong cukup mudah
diaplikasikan. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember memfasilitasi
masyarakat untuk membudidayakan ikan nila. Masyarakat dapat mengajukan
proposal permohonan benih ikan. Lokasi induk pembiakan ikan nila dari Dinas
terletak di Rambigundam, Rambipuji. Oleh karena itu, kami mendampingi anggota
Posdaya yang baru terbentuk untuk mendapatkan benih nila untuk dibudidaya.
Posdaya diharapkan menjadi penggerak awal dari budidaya ikan nila oleh
masyarakat Sumberdanti. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa yaitu mengajukan
proposal untuk mendapat benih ikan ke Dinas. Dinas menyetujui proposal tersebut
dan memberikan benih ikan nila sekitar 1000 ekor.
Kendala kegiatan antara lain jumlah benih yang dinilai kurang memadai. Hal
ini dikarenakan ikan yang diberikan masih berupa benih. Benih ini termasuk fase
pertumbuhan ikan yang masih rentan atau mudah mati. Konsekuensinya adalah risiko
hambatan yang cukup besar pada pengembangbiakan ikan nila. Di tambah lagi,
lokasi antara pengambilan benih ikan di Rambigundam yang cukup jauh dari
Sumberdanti yang terbukti menyebabkan beberapa benih mati.
Namun, ketika telah sampai di Sumberdanti, benih-benih yang masih hidup
segera diserahkan ke anggota Posdaya. Penanggung jawab dari budidaya ialah Bapak
Imam Suhartono yang mengerti teknik budidaya ikan nila sekaligus ketua Posdaya.
Rekomendasi yang dapat disarankan oleh kami pada Posdaya berupa
penjalinan kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember.
Kerjasama ini dapat berupa pemberian berbagai macam penyuluhan dan pelatihan
terkait dengan pengembangan budidaya ikan nila. Selain itu, pengembangan
budidaya tersebut juga kami rekomendasikan untuk dilanjutkan oleh mahasiswa
KKN selanjutnya yang ditugaskan di desa Sumberdanti.
30
3.2.2 Bidang Pendidikan
Kami berusaha memberikan penyuluhan-penyuluhan yang berfungsi untuk
memberi wawasan atau pengetahuan kepada masyarakat seputar kesehatan. Awal
mula pencanangan penyuluhan ini ialah pengumpulan informasi seputar kesehatan
masyarakat Sumberdanti. Pejabat Kepala Desa, Bapak Mohammad Husen
menjelaskan bahwa kesehatan ibu dan anak di Sumberdanti masih memerlukan
peningkatan kualitas. Oleh karena itu, beberapa penyuluhan berikut ini kami lakukan
sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Sumberdanti.
a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak
Kami menelusuri lebih dalam seputar kualitas kesehatan anak desa
Sumberdanti. Informasi tersebut kami dapatkan pada acara posyandu. Petugas
posyandu yang berperan mencatat Kartu Menuju Sehat (KMS) menjelaskan bahwa
kesehatan balita jika ditinjau dari berat badan masih tergolong normal. Namun beliau
juga mengisyaratkan perlunya peningkatan kesehatan pada anak-anak khususnya
balita yang tercakup dalam posyandu. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk
memberi wawasan kepada ibu-ibu usia reproduktif tentang gizi yang dapat
membantu anak menjadi lebih sehat. Sehingga pada acara posyandu yang
dilaksanakan pada awal bulan Agustus lalu yaitu pada 5 Agustus 2014, kami
melakukan penyuluhan sederhana mengenai protein yang berperan penting terhadap
tumbuh kembang anak. Penyuluhan tersebut dilakukan secara interaktif kepada ibu-
ibu yang hadir pada acara posyandu.
Kendala yang kami temui antara lain ibu-ibu yang tercakup dalam posyandu
banyak yang tidak dapat hadir tepat waktu. Ada beberapa orang yang sudah datang,
sedangkan yang lainnya belum datang. Sehingga informasi pada penyuluhan belum
mampu dipahami oleh keseluruhan ibu-ibu yang membawa anaknya ke posyandu.
Kendala berikutnya adalah jadwal penyuluhan yang tidak bisa meng-cover semua
posyandu yang ada di desa Sumberdanti. Hal ini dikarenakan beberapa waktu acara
posyandu bulan Agustus telah mendahului waktu pelaksanaan lanjutan KKN.
31
Rekomendasi yang kami sarankan untuk program KKN selanjutnya di desa
Sumberdanti adalah peningkatan teknik penyuluhan seputar gizi terutama protein
kepada mereka agar kesinambungan penyuluhan ini diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran mereka untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya.
selain itu, waktu penyuluhan diupayakan semakin diperbanyak sehingga memberi
kesempatan ibu-ibu untuk berkonsultasi mengenai gizi. Cakupan penyuluhan juga
harus diperluas pada seluruh acara posyandu di berbagai wilayah desa Sumberdanti.
b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah
Berdasarkan penjelasan Bapak Mohammad Husen, angka kematian Ibu usia
reproduktif masih cukup tinggi. Berdasarkan keterangan tersebut, kami melanjutkan
penelusuran informasi tersebut ke Ibu Bidan Nurhidayati. Kebetulan beliau
menyarankan kami agar melakukan kegiatan berupa pemeriksaan golongan darah.
Kami pun memohon agar beliau membantu kami untuk menyosialisasikan kegiatan
tersebut agar ibu-ibu usia reproduktif yang tercakup sebagai kader posyandu
memahami pentingnya pengenalan golongan darah masing-masing.
Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan ini juga bertujuan untuk mempermudah
pengurusan data kependudukan warga Sumberdanti oleh perangkat desa. Selain itu,
pertolongan medis dapat segera dilakukan.terhadap kejadian kompikasi misalnya
perdarahan yang meningkatkan risiko kematian ibu usia reproduktif. Hal ini
dikarenakan petogas medis yang memberikan pertolongan mengetahui golongan
darah pasien dan segera meminta darah untuk mengatasi perdarahan tersebut.
Sosialisasi tentang pemeriksaan golongan darah dilakukan melalui acara
posyandu dan pamflet-pamflet yang kami sebarkan kepada ketua-ketua RW untuk
diinformasikan kepada warga Sumberdanti. Kendala yang kami temui ialah
penyuluhan tidak bisa dilaksanakan secara merata pada semua posyandu. Hal ini
menyebabkan informasi tentang pentingnya cek golongan darah tidak bisa diketahui
oleh keseluruhan ibu-ibu reproduktif.
Rekomendasi yang dapat kami sarankan untuk pelaksanaan program KKN
selanjutnya ialah pembekalan mahasiswa KKN terkait teknik-teknik berkomunikasi
dengan masyarakat secara baik. Hal ini menjadi sangat fundamental untuk diberikan
agar mahasiswa KKN dapat berinteraksi akrab dengan masyarakat desa dan mampu
32
membaur luas dengan masyarakat di berbagai wilayah desa Sumberdanti. Sehingga
pelaksanaan penyuluhan ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih efektif
dengan cakupan peserta penyuluhan yang lebih banyak. Kegiatan penyuluhan ini
juga perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar semakin banyak warga yang
sadar pentingnya mengetahui golongan darah sehingga mereka antusias untuk
memeriksaan golongan darah.
3.2.3 Bidang Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan warga Sumberdanti, kami juga
melakukan kegiatan pemeriksaan golongan darah bagi ibu-ibu usia reproduktif,
senam sehat bagi masyarakat, dan pemberian vitamin A bagi balita.
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Kami berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Jember untuk kegiatan
pemeriksaan golongan darah. Pada acara ini, Bapak Mohammad Husen dan Ibu
Bidan Nurhidayati hadir dan turut memantau kegiatan.
Kendala yang kami dapatkan dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu usia reproduktif
yang datang cuma sedikit, yaitu sekitar 6 orang. Banyak ibu yang tidak datang
meskipun sudah dilakukan penyuluhan dan penyebaran undangan kepada warga
terlebih dahulu.
Rekomendasi yang kami dapat berikan untuk kegiatan KKN selanjutnya ialah
peningkatan koordinasi teknis dengan para perangkat desa agar turut membantu
menginformasikan kepada ibu-ibu usia reproduktif tentang pentingnya pemeriksaan
golongan darah. Selain itu, mahasiswa KKN selanjutnya juga harus mengupayakan
interaksi sosial yang efektif dengan masyarakat sehingga mereka semakin banyak
yang mau memeriksakan golongan darahnya dengan penuh kesadaran. Rekomendasi
selanjutnya ialah kerjasama antara Posdaya dengan PMI untuk melakukan kegiatan
serupa pada waktu selanjutnya.
b. Senam Sehat
Senam sehat yang diikuti oleh masyarakat Sumberdanti dilaksanakan di balai
desa. Peserta yang mengikuti senam masih belajar menirukan instruktur karena
33
masih perdana dilakukan secara bersama di balai desa. Oleh karena itu, senam sehat
perlu dilaksanakan berkelanjutan agar kebugaran fisik masyarakat semakin optimal.
Kendala yang ditemui berupa masyarakat masih banyak yang belum ikut
berpartisipasi. Masyarakat yang hadir juga kurang disiplin waktu. Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan minimnya keikutsertaan antara lain kesadaran warga yang masih
kurang tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik. Inisiatif warga juga masih
kurang untuk mengembangkan kegiatan ini di berbagai tempat di Sumberdanti.
Rekomendasi untuk memperbaiki pelaksanaannya untuk hari-hari selanjutnya
ialah mendatangkan instruktur senam yang baik untuk melatih gerakan-gerakan
senam sehat. Komitmen dari perangkat desa dan Posdaya juga perlu ditingkatkan.
c. Pemberian Vitamun A pada Balita
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki masalah di bidang
gizi. Berbagai survey seperti yang dikutip oleh Fakultas Ekologi Manusia IPB,
asupan vitamin A pada balita masih belum optimal dilaksanakan di seluruh daerah.
Oleh karena itu, kami membantu pelaksanaan acara posyandu dalam memberikan
suplemen vitamin A pada balita.
Kendala yang kami dapatkan yaitu beberapa acara posyandu tidak kami ikuti
karena pelaksanaan lanjutan KKN yang melewatkan beberapa acara posyandu di hari
sebelumnya. Selain itu, beberapa kader posyandu tidak datang pada acara sehingga
ada balita yang tidak mendapatkan suplemen vitamin A. Rekomendasi yang bisa
diberikan untuk pelaksanaan pemberian vitamin A selanjutnya ialah koordinasi yang
lebih intensif antara masyarakat dan petugas kesehatan di kecamatan Sukowono.
3.2.4 Bidang Lingkungan
Kegiatan kewirausahaan kerajinan tangan yang menggunakan bahan baku
barang bekas berdampak positif pada lingkungan. Kebersihan lingkungan yang
terjaga menjadi nilai yang berarti bagi desa Sumberdanti. Masyarakat menjadi
terstimulasi untuk menjaga kebersihan dengan cara mengumpulkan barang-barang
bekas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerajinan. Kami
mengumpulkan barang bekas berupa gelas air kemasan yang juga kami bantu olah
sebelum hari pelatihan kerajinan tangan tersebut.
34
Kendala yang kami dapatkan ialah kurangnya waktu untuk mengumpulkan
gelas bekas karena kesibukan aktivitas sehari-hari, sehingga gelas yang terkumpul
kurang banyak. Dengan demikian, peserta kurang bisa mengeksporasi teknik-teknik
pembuatan kerajinan tersebut secara leluasa. Rekomendasi yang bisa kami berikan
berupa kerjasama dengan pihak pengumpul barang-barang bekas atau tukang
rongsokan. Selain itu, perangkat desa dapat menjadi penggalang gerakan kebersihan
lingkungan sekaligus mengumpulkan barang-barang bekas sebagai bahan baku
kerajinan.
35
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Seluruh kegiatan KKN berdasarkan program-program KKN telah terlaksana
dengan baik. Program-program tersebut mangacu pada empat pilar pembangunan
sumber daya manusia yang meliputi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan. Kegiatan di bidang ekonomi terdiri dari pelatihan kewirausahaan
kerajinan tangan dan budidaya ikan nila. Kegiatan di bidang pendidikan meliputi
penyuluhan tentang pentingnya protein bagi tumbuh kembang anak dan pentingnya
ibu usia reproduktif mengetahui golongan darah. Kegiatan di bidang kesehatan
meliputi senam sehat, pemeriksaan golongan darah ibu usia reproduktif, dan
pemberian suplemen vitamin A pada balita. Sedangkan kegiatan di bidang
lingkungan berupa pemanfaatan barang bekas sebagai bahan baku kerajinan tangan.
Pihak-pihak yang turut membantu ialah perangkat desa Sumberdanti dan
Posdaya yang juga baru terbentuk. Selain itu, pihak lain juga turut serta dalam
kegiatan yaitu PMI Kabupaten Jember, bidan serta petugas kesehatan lainnya dari
Kecamatan Sukowono.
4.2 Saran
Pelaksanaan KKN selanjutnya di desa Sumberdanti memerlukan pembekalan
dan bimbingan tentang materi-materi cara berinteraksi sosial yang efektif dengan
masyarakat. Komunikasi interpersonal perlu diajarkan dan dilatihkan agar mahasiswa
KKN selanjutnya dapat menjalin hubungan sosial yang akrab dan baik dengan
masyarakat desa. Dengan demikian, koordinasi pelaksanaan program-program KKN
menjadi lebih efektif dan efisien karena masyarakat juga tergerak untuk antusias
mengikuti berbagai program KKN tersebut.
Dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember perlu diajak kerjasama oleh pihak UNEJ
secara solid sehingga mahasiswa terbantu untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan
KKN yang memerlukan campur tangan dari dinas-dinas tersebut.