1 Lembar Pengesahan Karya ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh WASIYAH WASLIM, S.Pd
1
Lembar Pernyataan
Karya ilmiah ini merupakan karya yang
disusun oleh penulis dan dapat
dipertanggungjawabkan
Yang membuat pernyataan
Lira Mustikawati Yasika
Prima A
9965358066
9962441684
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini.
Laporan ini dibuat dan disusun untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Ibu Wasiyah Waslim S.Pd
selaku guru pembimbing, dan guna menambah nilai pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis telah berupaya membuat laporan ini dengan
sebaik-baiknya. Dan berharap laporan ini dapat memberi
dukungan positif kepada generasi berikutnya.
Saya mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam pengetikan. Penulis berupaya agar di
masa yang akan datang dapat melakukan yang lebih baik
lagi.
1
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih, semoga
makalah ini dapat diterima oleh guru pembimbing.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cilegon, April 2014
Penyusun
1
ABSTRAK
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan
antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar
individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur
baru khususnya yang menyangkut informasi secara
mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari
jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
Dampak Positif :
Perubahan tata nilai dan sikap
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Tingkat kehidupan yang lebih baik
1
Dampak Negatif :
Pola hidup konsumtif
Sikap individualistik
Gaya hidup kebarat-baratan
Kesenjangan Sosial
1
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN 1
LEMBAR PERNYATAAN 2
KATA PENGANTAR 3
ABSTRAK 4
DAFTAR ISI
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
B. Perumusan Masalah 7
C. Manfaat 8
D. Tujuan 8
E. Metode Penelitian
8
F. Sistematika Penulisan
9
BAB II Kajian Pustaka
A. Pengertian Pengaruh
10
1
B. Pengertian Globalisasi
10
C. Ciri-ciri Globalisasi
13
D. Pengertian Handphone
14
E. Fungsi Handphone 15
F. Pengertian Pelajar
16
BAB III PEMBAHASAN
A. Proses Globalisasi
18
B. Dampak Globalisasi 19
C. Proses Globalisasi Handphone
20
D. Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone
26
E. Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada
Pelajar 27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 31
B. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, banyak pelajar yang menggunakan
barang elektronik yang sudah canggih. Salah satunya
adalah Handphone(HP), yang sering kita gunakan
sebagai alat berkomunikasi. Handphone umumnya
digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidakkah anda
tau bahwa pelajar sering menyalahgunakannya, yaitu
untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak patut
mereka lihat apalagi sebagai penerus bangsa.
Bayangkan jika para pelajar melihat hal-hal seperti
itu. Sekalipun belum ada pembuktian secara akademis,
bahwa maraknya peristiwa penyimpangan seksual dan
pernikahan dini saat ini adalah didorong oleh
penyalahgunaan tekologi seperti situs porno di HP.
Rancangan Undang-Undang agar pelajar tidak
diperbolehkan membawa handphone diperbincangkan di
mana-mana. Perilaku pelajar dewasa ini semakin
menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan
menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di
handphone. Belum lagi, handphone juga digunakan
untuk tukar-menukar jawaban ujian. Sebagaimana
1
perkembangan zaman yang modern, saya melakukan
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh HP saat ini bagi pelajar di
Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana dampak globalisasi perkembangan handphone
terhadap pelajar?
C. Manfaat
1. Untuk menjabarkan pengertian dari alat
komunikasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan handphone dan
dampaknya terhadap pelajar saat ini dan tempo
dulu.
3. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak
globalisasi perkembangan handphone terhadap
pelajar.
4. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca
yang efektif, menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber dan memperluas ilmu pengetahuan.
1
5. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya.
D. Tujuan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
dari mata pelajaran PKN BAB globalisasi. Karya
ilmiah ini juga ditujukkan kepada pelajar agar
menjadi penerus bangsa yang lebih baik untuk
negaranya.
A.B.C.D.
E. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam penulisan karya
ilmiah ini yaitu:
Mengakses langsung dari internet
(Data-data yang kami peroleh melalui media
internet dengan cara browsing dari berbagai situs
yang ada di internet).
Pengamatan langsung dalam kehidupan sehari-hari
(Mengamati tingkah laku teman-teman di lingkungan
sekolah dan rumah yang menggunakan Handphone).
Kajian pustaka yang dilakukan dengan mencari
literatur di internet dan buku-buku panduan.
1
Melihat dan membaca berita di TV ataupun koran.
F. Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Maksud
1.4 Tujuan
1.5 Metode Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 2 Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Pengaruh
2.2 Pengertian Globalisasi
2.3 Ciri-ciri Globalisasi
2.4 Pengertian Handphone
2.5 Fungsi Handphone
2.6 Pengertian Pelajar
BAB 3 Pembahasan
3.1 Proses Globalisasi
3.2 Dampak Globalisasi
3.3 Proses Globalisasi Handphone
3.4 Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone
1
3.5 Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada
Pelajar
BAB 4 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB II
Kajian Pustaka
A.Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849),
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa
pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu
benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu
daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik
itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada
di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di
sekitarnya.
B.Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu
1
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi pedoman bersama bangsa-bangsa di seluruh
dunia. Dalam prosesnya, globalisasi berlangsung
melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang dipersempit dan
waktu semakin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Kini, globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
teknologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan, dan lain-lain. Namun, pada
hakikatnya teknologi informasi dan komunikasi adalah
faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa
ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga
segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Bisa dibilang bahwa globalisasi membawa
perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas"
yang saat ini menjadi realita dan sangat
mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa
perubahan baru.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil
dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)
1
sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi
mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi
sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-
negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari
sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan
agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama
kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun
1985.
1
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa
definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai
meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal
ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin
tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan
semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas
devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan
sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu
lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu
bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat
sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas:
Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi
di atas. Pada empat definisi pertama, masing-
masing negara masih mempertahankan status
ontologinya.
1
Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki
status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan
negara-negara.
Malcom Waters, seorang professor sosiologi dari
Universitas Tasmania, berpendapat, globalisasi
adalah sebuah proses social yang berakibat
pembatasan geografis pada keadaan social budaya
menjadi kurang penting yang terjelma di dalam
kesadaran orang.
Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik
Universtas Aashen, Jerman, berpendapat, bahwa
globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan yang menyatukan masyarakat yang
sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.
Princenton N Lyman, mantan duta besar AS di
Afrika Selatan, berpendapat bahwa globalisasi
adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara
di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia,
berpendapat bahwa Globalisasi adalah terbentuknya
organisasi dan komunikasi antara masyarakat di
1
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah
yang sama.
C.Ciri-ciri globalisasi
Semakin menguatnya kecenderungan liberalisasi
yang menyentuh hampir di semua negara di dunia,
seperti di bidang komunikasi.
Adanya keterbukaan informasi atau yang dikenal
dengan istilah cyber space. Hal ini memungkinkan
komunikasi yang bersifat massal menyentuh hampir
di semua bidang kehidupan masyarakat, termasuk
secara personal.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu.
Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan
massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat
dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional,
dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
1
Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi
dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur,
dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi
ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah
kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita
sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian
dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin
terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker
menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.
1
D.Pengertian Handphone
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam
(telgam) atau handphone (HP) adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran
tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel,
mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat
ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon
nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple
Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler
Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler
Indonesia (ATSI).
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah
Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada
tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut
penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah
satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja)
dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang
dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara
fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan
bagaimana memasukkan semua material elektronik ke
dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk
1
pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon
genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total
bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya,
Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta.
“Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga
US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90
juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam,
tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi
infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi
telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem
jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum,
setara dengan lima channel TV yang tersalur ke
seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam
dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang
lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang
diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia
mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942)
dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah
studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari
Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone
Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten
Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di
bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem
penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel
1
ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus
bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau
berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga
pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos
Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
E.Fungsi Handphone
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima
panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai
fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short
message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon
genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan
generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa
videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk
televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang,
telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi.
Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini
ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan
fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan
televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan
video, kamera digital, game, dan layanan internet
(WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel
sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di
ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel
tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis,
1
fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk
melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat
pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang
singkat.
F.Pengertian pelajar
Prof. Dr. Shafique Ali Khan, ia berpendapat bahwa
yang dimaksud siswa adalah orang yang datang ke
suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari
beberapa tipe pendidikan. sedangkan Seorang pelajar
adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan
berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam
bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk
meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka
mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti
jalan kebaikan. antara siswa dan pelajar memiliki
persamaan dan perbedaan. persamaan yang di miliki
oleh keduanya adalah sama sama terjadi dan mengalami
proses belajar. sedangkan perbedaannya adalah kalau
siswa belajarnya pada lembaga tertentu dan dibatasi
oleh umur tertentu. sedangakan pelajar belajarnya
lebih bebas tanpa di batasi oleh umur, tempat, dan
jenis pembelajaran. siswa dan pelajar merupakan
komponen terpenting dalam dunia pendidikan. tanpa
adanya murid proses pendidikan tidak akan terjadi.
1
Sebutan “Pelajar” diberikan kepada peserta didik
yang sedang mengikuti proses pendidikan dan
pembelajaran untuk mengembangkan dirinya melalui
jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik
dalam arti luas. Peserta didik dalam arti luas
adalah setiap orang yang terkait dengan proses
pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti
sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah
(Sinolungan, 1997).
Peserta didik dalam arti sempit inilah yang
disebut sebagai pelajar. Dikatakan pelajar sebab
mereka mengikuti pembelajaran dalam konteks
pendidikan formal , yakni pendidikan di sekolah.
Melalui pendidikan formal inilah pelajar diajarkan
berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti Ilmu
Pengetahuan Alam, Sosial, Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan masih banyak lagi. Diharapkan,
selama mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa mampu
mengembangkan dirinya baik secara social, emosi,
intelektual, bahasa, moral dan kepribadian ke arah
positif yang diinginkan semua orang. Perkembangan
yang dialami pelajar berbeda-beda. Tergantung pada
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
mengajar. Tidak selamanya perkembangan pada diri
pelajar menuju pada hal positif. Adakalanya beberapa
pelajar justru menunjukkan perkembangan ke arah
1
negatif, salah satunya aksi premanisme yang marak
dilakukan oleh pelajar di berbagai daerah saat ini.
Sangat disayangkan, sebab hakikat seorang pelajar
adalah belajar dan menuntut ilmu.
1
BAB III
PEMBAHASAN
A.Proses Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi
sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan
dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal
interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar
bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah
tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat
itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai
menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat
(seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut
untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan
McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah
terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi
perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum
muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara
lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia,
Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut
Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk
1
jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga
menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad,
arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga
dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia
secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol,
Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-
pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan
terjadinya revolusi industri yang meningkatkan
keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi
mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan
teknologi saat ini, seperti komputer dan internet.
Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di
dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan
bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai
perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia
misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-
perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat,
Unilever dari Belanda, British Petroleum dari
Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon
globalisasi hingga saat ini.
1
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat
momentumnya ketika perang dingin berakhir dan
komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme
seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah
jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara negara di dunia mulai
menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini
didukung pula dengan perkembangan teknologi
komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat
antar negara pun mulai kabur.
B.Dampak Globalisasi
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
Mudah melakukan komunikasi.
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Mudah memenuhi kebutuhan.
Membuat sikap terbuka, berpikiran luas.
Informasi yang tidak tersaring.
Komunikasi serba instan.
Perilaku konsumtif.
Ketergantungan dengan teknologi.
1
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang
buruk.
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai
dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
Timbulnya dunia tanpa batas-batas teritorial
(kewilayahan), terutama dalam bidang ekonomi.
Terjadi empat lompatan besar menuju ekonomi dunia
tunggal (menyatu).
Berkembangnya perdagangan dan pembelajaran
melalui media cyber atau internet.
Berkembangnya pola layanan baru masyarakat.
Terjadinya penyatuan antara yang besar (global)
dan yang kecil (lokal).
Makin kuatnya era baru kesenangan dan
kegembiraan.
Terjadinya perubahan bentuk kerja secara
mendasar.
Semakin banyak tampilnya perempuan sebagai
pemimpin.
Semakin banyak penemuan baru tentang otak yang
sangat mengagumkan.
Menguatnya nasionalisme budaya.
Adanya kelas bawah yang makin besar.
Semakin besarnya jumlah manusia lanjut usia.
Terjadinya ledakan praktik mandiri-otonom.
Berkembangnya perusahaan kooperatif.
1
Bangkitnya kekuatan dan tanggung jawab individu
(individualisme).
C.Proses Globalisasi Handphone
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah
Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada
tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut
penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah
satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja)
dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang
dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara
fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan
bagaimana memasukkan semua material elektronik ke
dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk
pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon
genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total
bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya,
Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta.
“Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga
US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90
juta).
1
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam,
tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi
infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi
telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem
jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum,
setara dengan lima channel TV yang tersalur ke
seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam
dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang
lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang
diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia
mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942)
dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah
studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari
Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone
Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten
Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di
bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem
penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel
ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus
bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau
berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga
pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos
Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Ponsel bisnis
1
Ponsel jenis ini ditujukan untuk anda yang
menginginkan perangkat bisnis dalam genggaman anda,
biasanya ponsel yang telah memiliki kemampuan ini
tergolong ponsel pintar (smartphone). Beragai
aplikasi bisnis terdapat dalam ponsel ini dan dapat
membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan
dikerjakan dalam sebuah ponsel.
Ponsel hiburan
Ponsel jenis ini merupakan ponsel berjenis
multimedia, dimana semua aktivitas yang berhubungan
dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat
anda atasi dengan sebuah ponsel. Banyak Ponsel jenis
ini yang memiliki variannya tersendiri, seperti
ponsel musik, ponsel kamera, dan ponsel jejaring
sosial.
Ponsel fashion
Ponsel jenis ini lebih banyak mengandalkan
tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat
puas meskipun dengan fitur yang terkesan sederhana.
Tetapi dibalik itu semua, sebuah ponsel fashion
dapat berharga berkali-kali lipat dari harga ponsel
tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan ponsel yang
berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan,
bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.
Ponsel standar
1
Ponsel jenis ini diperuntukan untuk anda yang
menginginkan ponsel yang simpel, fitur yang
disematkan dalam ponsel ini merupakan fitur inti,
tanpa teknologi baru yang disematkan.
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari
perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler
dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian
Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil
satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian
Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah
regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2
MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi
berkembang menjadi dua arah dengan “frequency
modulated“ (FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation
(sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-
talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi
di medan perang saat perang dunia II. Masa ini
merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G,
dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun
1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan
kembali portable FM radio dua arah pertama yang
diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk
1
tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon
dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi
10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan
sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon
secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem
ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang
kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti
sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern
oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun
1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon
hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun,
konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G.
1-G merupakan telepon genggam pertama yang
sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola
Corp menemukan telepon seluler pertama dan
diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973.
Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki
berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah
yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang
digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal
1
dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi
antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band
800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang
digunakan masih bersifat regional. Salah satu
kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang
terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran
yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu
generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas
pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas
pengguna terbatas pada jangkauan area telpon
genggam.
Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun
1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi
CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM.
GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan
1
frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM
memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada
generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan
sinyal digital. Penggunaan sinyal digital
memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara,
panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada
generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil
dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip
digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan
kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil.
Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat
yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih
rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang
membahayakan pengguna.
telepon genggam tahun
1996
Generasi III
1
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan
operator jaringan untuk memberi pengguna mereka
jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik
video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3
standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance
Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA,
dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah
biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya
cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.
Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai
dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga
membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan
mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan
antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.
ponsel 3G
Generasi IV
1
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G
merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan
baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan
teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless
broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan
lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas
jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk
menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana
saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan
tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan
global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai
teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai
aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online
game, dan lain-lain.
D.Dampak globalisasi penggunaan handphone
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang
ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek
budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-
nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal lain. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau
psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam
1
pikiran manusia. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi
penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah
satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya
nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture)
telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari
persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari
perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara
intensif terjadi pada awal ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui
media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah
dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.
Salah satu contoh globalisasi dewasa ini adalah
globalisasi di bidang komunikasi, misalnya
penggunaan handphone (HP). Rata-rata orang pada
1
zaman sekarang dari usia kanak-kanak sampai
kakek/nenek sudah memanfaatkan handphone sebagai
alat komunikasi yang praktis dan canggih. Padahal
dahulu di tahun 90an sebelum ada handphone,
komunikasi antara satu orang dengan orang yang
lainnya sangatlah sulit, misalnya orang tua sulit
menghubungi anaknya ketika anak tersebut sedang jauh
atau dalam perantauan. Untuk mengetahui kabar
masing-masing maka orang tua atau anak harus saling
mengirim surat yang membutuhkan waktu lama. Akan
tetapi sekarang dengan adanya handphone walaupun
keberadaan antara orang yang satu dengan orang yang
lainnya sangat jauh (antar negara sekalipun) mereka
dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung
tanpa harus tatap muka. Tetapi dengan adanya
handphone juga dapat mengakibatkan kesenjangan
sosial antar umat manusia.
E. Dampak globalisasi penggunaan handphone pada
pelajar
Penggunaan handphone memiliki dampak negatif dan
positif yaitu:
1. Dampak positif penggunaan handphone:
a) Mempermudah komunikasi.
1
b) Kita bisa hubungan sosial dengan siapa pun dan
kapan pun.
c) Membantu dalam kegiatan sekolah mencari ilmu
dan sebagainya.
d) Menambah pengetahuan tentang perkembangan
teknologi.
e) Memperluas jaringan persahabatan.
2. Dampak negatif penggunaan handphone:
a) Perilaku konsumtif.
(Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita
akan bertambah, apalagi kalau HP hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat
maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja).
b) Membuat sikap menutup diri dan berfikir
sempit.
c) Mempengaruhi kesehatan.
d) Mempengaruhi sikap dan perilaku anak.
(Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang
tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan
sebagainya yang sama sekali tidak layak
dilihat seorang pelajar).
e) Mengganggu Perkembangan Anak
(Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia
di hand phone (HP) seperti kamera, permainan
(games) akan mengganggu siswa dalam menerima
1
pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka
disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga
mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang
menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam
ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan
pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut
dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan
akan menjadi budak teknologi).
f) Rawan tindak kejahatan.
(pelajar merupakan salah satu target utama
dari pada penjahat).
g) Efek radiasi.
(Selain berbagai kontroversi di seputar dampak
negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga
berakibat buruk terhadap kesehatan, ada
baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana
dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya
bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak
terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan
dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara
permanen).
h) Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang
tidak sehat
Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena
pergaulan dimana teman-temannya sudah
1
dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek
kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak
mampu, atau bahkan menimbulkan permusuhan
antara gank HP keren dan gank HP jadul atau
yang belum memiliki.
i) Membentuk sifat hedonisme pada anak
Ketika keluar gadget terbaru yang lebih
canggih, mereka pun merengek-rengek meminta
kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya
belum memahami benar manfaat setiap fitur-
fitur baru secara menyeluruh.
j) Anak akan sulit diawasi, khususnya ketika
masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa
ketertarikan dengan teman lawan jenis, maka HP
menjadi sarana bagi mereka untuk komunikasi,
tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini
akan mengganggu aktifitas yang seharusnya
mereka lakukan seperti shalat, makan, belajar
bahkan tidur. Karena mereka asyik sms-smsan
dengan teman lawan jenisnya.
k) Mengalihkan Perhatian
Tentunya jika kondisi ini terjadi, maka
pengaruh HP terhadap prestasi belajar benar-
benar mereka alami. Akibat terlalu
memperhatikan HP, maka penjelasan guru
diabaikan. Akibatnya, prestasi mereka-pun
1
merosot. Ini merupakan salah satu
akibat dari pengaruh HP pada pelajar.
l) Menurunkan Konsentrasi
Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita
terhadap sesuatu. Dalam konteks belajar,
berarti tingkat perhatian siswa terhadap
segala penjelasan dan bimbingan belajar sang
guru. Seharusnya, seluruh
perhatian siswa diarahkan pada apa yang sedang
mereka pelajari, tetapi seringkali HP menyita
sebagian besar waktu mereka, sehingga mereka
lebih memilih memperhatikan HP daripada
pelajaran.
m) Malas Belajar
Anak-anak yang sudah kecanduan HP, maka waktu yang
ia punya dipergunakan hanya untuk bermain HP.
Mereka tidak pernah berpikir pada hal yang
lainnya. Bagi mereka, yang terpenting adalah
HP. Jika ke mana-mana tidak ada HP, maka rasanya
tidak lengkap, bahkan ada beberapa anak yang tidak
mau melakukan kegiatan karena tidak punya HP.
Padahal dengan mempunyai HP waktu mereka banyak
yang terbuang tanpa ada manfaatnya.
1
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan
antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia.
globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep
"Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita
dan sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan
membawa perubahan baru. Kemajuan teknologi di bidang
alat komunikasi berupa handphone dapat memudahkan
kita dalam berkomunikasi jarak jauh,selain itu kita
juga dapat dengan mudah memperoleh informasi dan
ilmu pengetahuan dengan adanya fasilitas internet
pada handphone,tetapi juga dapat terjadi adanya
kesenjangan sosial pada masyarakat,perilaku
konsumtif, dan membuat sikap menutup diri.
1
B.Saran
Untuk meminimalisir dampak negatif dari
penggunaan handphone hendaknaya kita memanfaatkan
kecanggihan alat komunikasi tersebut dengan
mempertimbangkan aspek–aspek berikut:
Waktu
Jika kita akan menelpon seseorang, hendaknya
mencari waktu yang tepat agar tidak mengganggu
orang yang kita telpon.
Tempat
Jika kita berada di tempat–tempat seperti tempat
ibadah, ruang kelas, ruang rapat, dan tempat–
tempat lain yang sekiranya akan mengganggu
kenyamanan orang lain di sekitar kita, hendaknya
kita mematikan atau memakai mode “silent/getar”.
Penggunaan
Jangan menggunakan HP ketika jam belajar di
sekolah maupun di rumah karena akan mengganggu
konsentrasi belajar.
Oleh karena itu, mari kita pikirkan berkali-kali
manfaat dan kegunaan HP untuk kita, timbang dulu
sisi kebaikan dan sisi keburukannya. Belilah HP yang
1
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/karya%20ilmiah/PENDIDIKAN%20%20KARYA
%20ILMIAH%20TENTANG%20DAMPAK%20HP.htm
file:///D:/karya%20ilmiah/contoh%20karya%20tulis
%20ilmiah%20tentang%20bahaya%20merokok.htm
http://purnama-bgp.blogspot.com/2012/04/globalisasi-
pada-alat-komunikasi.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://dampakpositifnegatif.blogspot.com/2011/09/
dampak-positif-negatif-handphone-bagi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam
http://windykm.wordpress.com/2009/07/24/premanisme-
dalam-diri-pelajar/
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/
2352797-pengertian-siswa-dan-pelajar/
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/
pengertian-pengaruh.html
http://ludvyro.blogspot.com/
https://www.facebook.com/DuniaIlmuPrengetahuan/posts/
259952290794998
1
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Lira Mustikawati, dilahirkan di
Serang tanggal 10 Desember 1995, orang tua bernama Lili
Rosliadi dan Surantiyem. Penulis anak kedua dari tiga
bersaudara, bertempat tinggal di Perumahan Pondok
Cilegon Indah blok C 38 No.14 Harjatani, Cilegon,
Banten.
Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah
Dasar (SD) di SD Negeri 3 Cilegon pada tahun 2008.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Cilegon pada
tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Cilegon. Di masa
sekolahnya penulis pernah terpilih untuk mewakili
sekolahnya mengikuti lomba OSN tingkat kota pada tahun
2013.
1
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yasika Prima Agustin, dilahirkan
di Serang tanggal 5 Agustus 1996, orangtua bernama
Yasrin dan Eka Kalimawati. Penulis anak ketiga dari
tiga bersaudara, bertempat tinggal di Pondok Cilegon
Indah di Jalan Cendana blok D 58 No 19 Rt 02/05,
Cibeber, Cilegon, Banten.
Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah
Dasar (SD) di SD Kedaleman 4 pada tahun 2008, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di AL-Hadid pada tahun 2011.
Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMAN 1 Cilegon.