Page 1
DATA PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN
A. Data Perancangan
1. Kondisi Produk dan Sistem Refrigerasi
Cold storage dirancang untuk tempat penyimpanan
produk berupa sosis. Temperatur yang sesuai untuk
tempat penyimpanan sosis sekitar 31-40 oF (Dossat, 1961
: 458). Temperatur cold storage yang akan dirancang
sebesar 2 OC (35,6 OF), dengan temperatur tersebut
diharapkan produk dapat bertahan dalam rentang waktu
maksimal 4 bulan (Dossat, 1961 : 458).
Temperatur awal produk adalah 30OC atau 86 OF
dengan asumsi produk berasal dari kiriman luar
provinsi. Produk disimpan pada 400 dus, setiap dus
terdiri dari 10 pcs dengan berat @1pcs sebesar 500 gr.
2. Kondisi Udara Luar
Cold storage yang dirancang terletak di Paseh, Kab.
Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan data dari situs
(http://id.wikipedia.org/wiki/Paseh,_Bandung),
temperatur maksimum Kecamatan Paseh, Kab. Bandung
sebesar 31 OC (87,8 OF). Rata-rata RH tertinggi menurut
(http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/kondisi-umum-
daerah-jabar) sebesar 85 %.
1
Page 2
Cold storage yang dirancang berupa sebuah ruangan
khusus. Temperatur ruangan gudang mengacu pada
temperatur kamar yaitu sebesar 25 OC atau 77 OF
(Wikipedia.org, 2012). Dinding sebelah utara dan barat
cold storage terkena cahaya matahari secara langsung.
Udara bertemperatur 31 OC (87,8 OF) dengan RH 85% hanya
akan menyebabkan perpindahan kalor melalui dinding cold
storage sebelah utara dan barat. Udara bertemperatur 25OC (77 OF) akan menyebabkan perpindahan kalor melalui
dinding cold storage sebelah timur dan selatan (pintu),
lantai dan atap.
3. Kondisi Udara yang Dirancang
Kondisi udara untuk bagian dalam cold storage ini
disesuaikan dengan produk yang didinginkan yaitu:
a. Temperatur ruangan cold storage : 2 OC (35,6 OF)
b. Kelembaban relatif (RH) : 80 % (Dossat,
1961: 458).
4. Dimensi Ruangan
Cold storage ini berada di dalam suatu gudang. Cold
storage yang dirancang memiliki dimensi 5 m x 5 m x 5 m
(16,4 ft x 16,4 ft x 16,4 ft) dan menghadap ke selatan.
2
Page 3
Dimensi tersebut merupakan ukuran cold storage bagian
luar.
Gambar 1. Kondisi Cold Storage yang Dirancang
3
U
S
B T
Cold Storage
Page 4
Gambar 2. Posisi Cold Storage yang Dirancang
5. Struktur Bangunan dan Koefisien Perpindahan Kalor
a. Struktur dan Koefisien Perpindahan Kalor dari
Dinding
Dinding sebelah barat dan utara
Struktur dinding sebelah barat dan utara terdiri
atas lapisan udara film dalam, cell PVC, insulasi kayu, plester, beton,
bata, plester dan lapisan udara luar.
4
U
S
B T
Page 5
Gambar 3. Struktur Dinding Cold Storage Sebelah Barat dan
Utara
Data-data struktur dinding cold storage sebelah selatan,
barat dan utara adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data-data Struktur Dinding Sebelah Barat dan
Utara
No
.Bahan
Tebal (x) k C atau f(cm
)
(inc
hi)
(Btu.inch /
hr.ft2.oF)
(Btu/
hr.ft2.oF)
1.Lapisan film
udara dalam- - - 1,65
5
1 2 3 4 5 6 7 8
Page 6
2. Cellular PVC2,5
41 0,48 -
3. Insulasi kayu5,0
82 0,80 -
4. Plester2,5
41 5 -
5. Beton10,
164 5 -
6. Bata5,0
82 5 -
7. Plester2,5
41 5 -
8.Lapisan film
udara luar- - - 4,00
Sumber: (Dossat, 1978: 192); (Wolfpac Technologies,
Inc, Tt: 1)
Nilai koefisien perpindahan kalor bisa dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
U = 1
1fi
+xk1
+xk2
+… xkn
+1fo
……… (1) (Dossat,
1978: 193)
Keterangan:
6
Page 7
U = Koefisien perpindahan kalor total material
(Btu/hr.ft2.°F).
1fi
= Koefisien konveksi lapisan film udara pada
bagian dalam material.
x = Ketebalan material.
k1,2,…n = Konduktivitas kalor dari material.
1fo = Koefisien konveksi lapisan film udara pada
bagian luar material.
Koefisien perpindahan kalor dari dinding (U) sebelah
selatan, barat dan utara adalah sebagai berikut:
U = 1
1fi
+x1
k1+x2
k2+x3k3…..+
1fo
……… (1) (Dossat,
1978: 193)
U = 1
11,65 +
10,48+
20,80+
15+
25+
45+
15+
14
U = 10,61+2,1+2,5+0,2+0,4+0,8+0,2+0,25
U = 17,06
U = 0,142 Btu/hr.ft2.°F
7
Page 8
Struktur dinding sebelah selatan :
Gambar 4. Struktur Dinding Cold Storage Sebelah Selatan
Data-data struktur dinding cold storage sebelah Selatan
adalah sebagai berikut:
Tabel.2. Data-data Struktur Dinding Sebelah selatan
No
.Bahan
Tebal (x) k f(cm
)
(inc
hi)
(Btu.inch /
hr.ft2.oF)
(Btu/
hr.ft2.oF)
1.Lapisan film
udara dalam- - - 1,65
2. Cellular PVC2,5
41 0,48 -
8
1 2 3 4 5
Page 9
3. Insulasi kayu5,0
82 0,80 -
4.Cellular PVC 2,5
41 0,48 -
5.Lapisan film
udara luar- - - 1,65
Sumber: (Dossat, 1978: 192); (Wolfpac Technologies,
Inc, Tt: 1)
Koefisien perpindahan kalor dari dinding (U) sebelah
selatan adalah:
U = 1
1fi
+x1
k1+x2
k2+x3k3
+1fo
……… (1) (Dossat, 1978: 193)
U = 1
11,65 +
10,48+
20,80+
10,48+
11,65
U = 10,61+2,1+0,2+2,1+0,61
U = 15.62
U = 0,178 Btu/hr.ft2.°F
Struktur dinding sebelah timur :
9
Page 10
Gambar 5. Struktur Dinding Cold Storage Sebelah Selatan
Data-data struktur dinding cold storage sebelah Timur
adalah sebagai berikut:
Tabel.3. Data-data Struktur Dinding Sebelah Timur
No
.Bahan
Tebal (x) k f(cm
)
(inc
hi)
(Btu.inch /
hr.ft2.oF)
(Btu/
hr.ft2.oF)
1.Lapisan film
udara dalam- - - 1,65
2. Insulasi kayu5,0
82 0,80 -
3. Plester2,5
41 5 -
4.Beton 5,0
82 5 -
5.Bata 5,0
82 5 -
6.Beton 5,0
82 5 -
10
1 3 53
6 72 4
Page 11
7.Plester 2,5
41 5 -
8.Lapisan film
udara luar- - - 1,65
Sumber: (Dossat, 1978: 192); (Wolfpac Technologies,
Inc, Tt: 1)
Koefisien perpindahan kalor dari dinding (U) sebelah
timur adalah:
U = 1
1fi
+x1
k1+x2
k2+x3k3….+ 1
fo
……… (1) (Dossat, 1978:
193)
U = 1
11,65 +
20,80+
15+
25+
25+
25+
15+
11,65
U = 10,61+2,5+0,2+0,4+0,4+0,4+0,2+0,61
U = 15,72
U = 0,174 Btu/hr.ft2.°F
2. Struktur dan Koefisien Perpindahan Kalor dari Atap
Cold storage ini berada di bawah lantai 2. Struktur
atap terdiri atas lapisan film udara dalam, cell PVC, Insulasi kayu,
11
Page 12
cell PVC dan beton plester semen. Berikut ini adalah gambar
struktur atap cold storage yang dirancang.
Gambar 6. Struktur Atap Cold Storage
Data-data struktur atap cold storage adalah sebagai
berikut:
Tabel 4. Data-data Struktur Atap Cold Storage
No
.Bahan
Tebal (x) k f(cm
)
(inc
hi)
(Btu.inch /
hr.ft2.oF)
(Btu/
hr.ft2.oF)
1.Lapisan film
udara dalam- - - 1,65
2. Cellular PVC2,5
41 0,48 -
3. Insulasi kayu5,0
82 0,80 -
4. Cellular PVC2,5
41 0,48 -
5. Beton 10, 4 5 -
12
Page 13
16
6. Plester Semen2,5
41
5 -
Koefisien perpindahan kalor dari atap (U) adalah
sebagai berikut:
U = 1
1fi
+x1
k1+x2
k2….+
x6
k6
……… (1) (Dossat, 1978: 193)
U = 1
11,65
+1
0,48+
20,80
+1
0,48+45
+15
U = 10,61+2,1+2,5+2,1+0,8+0,2
U = 18.31
U = 0,12 Btu/hr.ft2.°F
3. Struktur dan Koefisien Perpindahan Kalor dari
Lantai
Struktur lantai terdiri atas :
13
Page 14
Gambar 7. Struktur Lantai Cold Storage
Data-data struktur lantai cold storage adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Data-data Struktur Lantai Cold Storage
No
.Bahan
Tebal (x) k f(cm
)
(inc
hi)
(Btu.inch /
hr.ft2.oF)
(Btu/
hr.ft2.oF)
1.Lapisan film
udara dalam- - - 1,65
2. Insulasi kayu5,0
82 0,80 -
3. Plester Semen2,5
41 5 -
4. Beton10,
164 5 -
14
Page 15
Sumber: (Dossat, 1978: 192); (Wolfpac Technologies,
Inc, Tt: 1);
(Harris dan Conde, 1990: 53)
Koefisien perpindahan kalor dari lantai (U) adalah
sebagai berikut:
U = 1
1fi
+x1
k1+x2
k2…+
x4
k4
……… (1) (Dossat, 1978: 193)
U = 1
11,65
+2
0,80+15
+45
U = 10,61+2,5+0,2+0,8
U = 14,11
U = 0,24 Btu/hr.ft2.°F
B. Perhitungan Beban Pendingin
Berdasarkan sumbernya, beban pendinginan terdiri
atas dua bagian, yaitu:
1. Beban pendinginan dari luar ruangan, meliputi beban
pendinginan melalui dinding, lantai, atap, pintu dan
pertukaran udara.
15
Page 16
2. Beban pendinginan dari dalam ruangan meliputi beban
pendinginan dari produk, orang yang bekerja,
peralatan yang digunakan.
1. Beban Pendinginan dari Luar Ruangan
Kalor berpindah dari bagian luar ke dalam cold storage
melalui dinding, atap, lantai, dan pintu karena adanya
perbedaan temperatur antara lingkungan dengan bagian
dalam ruangan refrigerasi tersebut. Beban pendinginan
melalui dinding, atap, lantai, dan pintu dapat dihitung
dengan persamaan berikut:
Q (24 jam) = A x U x ΔT x 24 .... (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Keterangan :
Q = Jumlah beban pendinginan yang mengalir melalui
material (Btu/ 24hr).
A = Luas permukaan material (ft2).
U = Koefisien perpindahan kalor total material
(Btu/hr.ft2.°F).
ΔT = Perbedaan temperatur antara bagian dalam dan luar
ruangan (°F).
a. Beban Pendinginan Melalui Dinding (The Wall Gain
Load)
Sebelum mengetahui besarnya beban pendinginan
melalui dinding, harus dihitung terlebih dahulu luas
16
Page 17
dinding dan koefisien perpindahan kalor dari dinding.
Luas dinding beserta orientasi (arah hadapnya) adalah
sebagai berikut:
Tabel 6. Dimensi Dinding Cold Storage
No
.
Orient
asi
Lebar
(ft)
Tinggi
(ft)Luas (ft²)
1. Barat 16,4 16,4(16,4-1812) – (16,4-
1612) =
224,54
2. Utara 16,4 16,4(16,4-2512) – (16,4-
1612) =
214,56
3.Selata
n16,4 16,4
(16,4-2512) – (16,4-1612) =
214,56
4. Timur 16,4 16,4(16,4-1812) – (16,4-
1612) =
224,54
Cold storage yang dirancang berada di dalam bangunan
tertutup, tetapi dinding sebelah barat dan utara
terkena cahaya matahari secara langsung. Selisih
temperatur antara bagian dalam cold storage dengan bagian
luar dinding sebelah selatan dan timur adalah = 77 –
35,6 = 41,4 OF.
17
Page 18
Dinding sebelah timur ini terkena radiasi cahaya
matahari secara langsung, sehingga perlu diperhitungkan
faktor koreksi temperatur. Berdasarkan tabel 10-7
(Dossat, 1978: 201) faktor koreksi untuk lapisan
dinding dari bahan plester semen yang tidak dicat
adalah 6 oF. Temperatur bagian luar dinding sebelah
timur adalah 88,7 OF. Setelah ditambah dengan faktor
koreksi menjadi 88,7 + 6 = 94,7 OF. Selisih temperatur
antara bagian dalam cold storage dengan bagian luar
dinding sebelah barat dan utara adalah = 94,7 – 35,6 =
59,1 OF. Besarnya beban pendinginan melalui dinding
berdasarkan orientasi (arah hadapnya) adalah sebagai
berikut:
1.) Beban Pendinginan Melalui Dinding Sebelah Barat
Q = A x U x ΔT x 24 ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 224,54 x 0,142 x (94,7 – 35,6) x 24
Q = 45.225,23 BTU/ 24 hr
2.) Beban Pendinginan Melalui Dinding Sebelah Utara
Q = A x U x ΔT ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 214,56 x 0,142 x (94,7 – 35,6) x 24
Q = 43.215,13 BTU/ 24 hr
3.) Beban Pendinginan Melalui Dinding Sebelah Selatan
18
Page 19
Q = A x U x ΔT ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 214,56 x 0,178 x (77 – 35,6) x 24
Q = 37.947,25 BTU/ 24 hr
4.) Beban Pendinginan Melalui Dinding Sebelah Timur
Q = A x U x ΔT ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 224,54 x 0,174 x (77 – 35,6) x 24
Q = 38.819,9 BTU/ 24 hr
b. Beban Pendinginan Melalui Atap
Luas atap = A = (16,4-1,33-0,75) x (16,4-1-0,5) =
214,83 ft2. Atap cold storage yang dirancang berada di
dalam ruangan, berhubungan secara langsung dengan udara
dan temperatur kamar. Selisih temperatur antara bagian
dalam cold storage dengan bagian luar atap adalah = 77 –
33,8 = 43,2 OF. Besarnya beban pendinginan melalui atap
adalah sebagai berikut:
Q = A x U x ΔT x 24 ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 214,83 x 0,12 x (77 – 35,6) x 24
Q = 25.614,61 BTU/ 24 hr
c. Beban Pendinginan Melalui Lantai
Luas lantai = A = (16,4-1,33-0,75) x (16,4-1-0,5)
= 214,83 ft2. Lantai cold storage yang dirancang berada di
19
Page 20
dalam ruangan, berhubungan secara langsung dengan udara
dan temperatur kamar. Selisih temperatur antara bagian
dalam cold storage dengan lantai adalah = 77 – 33,8 =
43,2 OF. Besarnya beban pendinginan melalui lantai
adalah sebagai berikut:
Q = A x U x ΔT x 24 ................. (2)
(Gunawan, 1988: 98)
Q = 214,83 x 0,24 x (77 – 35,6) x 24
Q = 51.229,22 BTU/ 24 hr
Jumlah kalor konduksi melalui dinding, atap, lantai dan
pintu adalah:
Tabel 7. Jumlah Kalor Konduksi
No
.Bagian Bangunan
Beban Pendinginan
(Btu/ 24hr)
1Dinding sebelah
barat 45.225,23
2Dinding sebelah
utara 43.215,13
3Dinding sebelah
selatan 37.947,25
4Dinding sebelah
timur 38.819,95 Atap 25.614,616 Lantai 51.228,22
20
Page 21
Jumlah 242.050,34
d. Beban Pendinginan dari Pertukaran Udara
Pertukaran udara terjadi karena adanya sejumlah
udara bertemperatur cukup tinggi yang masuk ke dalam
cold storage ketika pintu dibuka dan juga infiltrasi.
Besarnya beban pendinginan dari pertukaran udara untuk
ruangan yang memiliki volume kurang dari atau sama
dengan 100 m3 untuk penyimpanan produk dalam waktu yang
lama dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Qf = (0,7V + 2)ΔT …….. (4) (Trott dan
Welch, 2000: 218)
Keterangan:
Qf = aliran kalor/heat flow (Watt)
V = volume (m3)
ΔT = selisih temperatur antara ruangan dan ambient (K)
Volume cold storage bagian dalam adalah sebagai berikut:
V = 4,54 m x 4,35 m x 4,57 m = 90,25 m3
Temperatur ruangan = 2 OC = 275 K
Ambient temperature = 25 OC = 298 K
ΔT = 298 – 275 = 23 K
Besarnya beban pendinginan dari pertukaran udara adalah
sebagai berikut:
21
Page 22
Qf = ΔT (0,7V + 2) …….. (4) (Trott dan
Welch, 2000: 218)
Qf = 23 (0,7 (90,25) + 2)
Qf = 1.499 Watt
1 Watt = 3,412 Btu/hr (Althouse, Turnquist
dan Bracciano, 2004:50)
Qf = 1.499 x 3,412 = 5.114,58 Btu/hr
Jumlah beban pendinginan dari pertukaran udara per jam
kerja sistem refrigerasi adalah:
Qf = 5.114,58x24 = 122.749,92 Btu/ 24hr
2. Beban Pendinginan dari Dalam Ruangan
a. Beban Pendinginan dari Produk
Sosis akan melepaskan kalor sensibel sampai
temperaturnya sama dengan temperatur cold storage. Beban
kalor sensibel sosis dapat dihitung dengan persamaan
berikut.
Q = m x c x ΔT x 24 …… (5) (Dossat,
1978: 206)
Keterangan:
Q = jumlah beban kalor (Btu).
m = massa anggur (lb).
c = kalor spesifik di atas dan di bawah titik beku
(Btu/lb.OF)
ΔT = perubahan temperatur anggur (OF)
22
Page 23
Sosis yang akan disimpan di dalam cold storage
memiliki temperatur awal 30 OC (86 OF) dan disimpan
pada temperatur 2OC (35,6 OF). Massa total sosis yang
disimpan adalah 2 ton (4.409,24 lb). Nilai c untuk
sosis (Dossat, 1961: 456) adalah:
1.) Nilai c di atas titik beku (before freezing) adalah
0,6 Btu/lb.OF.
Besarnya beban pendinginan dari anggur adalah:
Qanggur = m x c x ΔT x 24 ……… (5) (Dossat, 1978:
206)
Qanggur = 4.409,24 x 0,6 x (86 – 35,6) x 24
Qanggur = 3.200.050,02 Btu/ 24 hr
b. Beban Pendinginan dari Pembungkus Sosis
(Polyprolene)
Sosis dengan berat 500 gram dibungkus oleh plastic
makanan berbahan polyprolene. Massa setiap propylene
sebesar 10 gram (0,22 lb). Massa total propylene adalah
0,22 x 10 pcs x 400 dus = 880 lb. Temperaturnya
dianggap sama dengan temperatur sosis, yaitu 86 oF.
1.) Kalor spesifik plastik (polproplene) adalah:
cplastik = 2,3027 J/g·K …
(www.Wikipedia.org, 2013)
1 J/g·K = 0,24 Btu/lbOF …
(Dossat, 1978: 12)
23
Page 24
cplastik = 2,3027 x 0,24 Btu/lbOF
cplastik = 0,55 Btu/lbOF
Besarnya beban pendinginan dari boks adalah:
Qkeranjang = m x cplastik x ΔT x 24 …… (7)
(Dossat, 1978: 206)
Qkeranjang = 880 x 0,55 x (86 – 35,6) x 24
Qkeranjang = 585.446,4 Btu/ 24 hr
c. Beban Pendinginan dari Dus
Pengemasan sosis dilanjutkan dengan menggunakan dus.
Penggunaan dus disini berjumlah 400 buah. Massa 1 dus
sebesar 6 ons (1,32 lb). Massa total dari seluruh dus,
yaitu sebesar 1,32 x 400 = 528 lb. Besarnya nilai u dus
sebsar 0,07 watt. Dimana,
1 Watt = 3,412 Btu/hr (Althouse, Turnquist
dan Bracciano, 2004:50)
Artinya, u = 0,007 x 3,412 = 0,238 BTU/ hr.
Besarnya beban pendinginan dari dus adalah:
Qrak = m x c x ΔT x 24 … (7)
(Dossat, 1978: 206)
Qrak = 528x 0,238 x (86-35,6) x 24
Qrak = 152.003, 174 Btu/ 24 hr
24
Page 25
d. Beban Pendinginan dari Pekerja
Pekerja bongkar muat di dalam cold storage sebanyak
2 orang dalam perhitungan 24 jam selama beberapa waktu.
Perhitungan beban pendinginan dari seorang pekerja
dihitung menggunakan persamaan berikut:
ql = pekerja x u∑ l x 24 ………… (8) (Dossat,
1961 : 462)
Keterangan:
ql = jumlah beban pendinginan (Btu/hr)
ul = kalor jenis pekerja (BTU/ hr)
Beban pendinginan dari 2 pekerja selama 24 jam adalah
sebagai berikut:
ql = 2 x 889,5 x 24 = 42.696 Btu/ 24hr
e. Beban Pendinginan dari Lampu dan Peralatan Listrik
1.) Beban Pendinginan dari Lampu
Cold storage ini dirancang menggunakan 1 buah lampu
TL (fluorescent) yang berdaya 500 Watt. Beban pendinginan
dari lampu dihitung melalui persamaan pada tabel
berikut:
Tabel 8. Beban Pendinginan dari Lampu
25
Page 26
sumber : (Carrier, 1965:1-101)
Beban pendinginan dari lampu selama 24 jam adalah
sebagai berikut:
Qlampu = total light watts x 1,25 x 3,4 ..… (9)
(Carrier, 1965:1-101)
Qlampu = 500 x 1,25 x 3,4
Qlampu = 51.000 Btu/ 24hr
2.) Beban Pendinginan dari Humidifier
Humidifier diperlukan untuk menambahkan uap air ke
dalam cold storage, sehingga RH produk pun dapat dijaga
konstan sebesar 85%.
1 Watt = 3,412 Btu/hr …. (Althouse, Turnquist
dan Bracciano, 2004:50)
Beban pendinginan dari humidifier adalah:
Qhumidifier = 290 x 3,412 x 24 = 23.747,52 Btu/ 24hr
3.) Total Beban Pendinginan
Selama sistem refrigerasi mengambil kalor dari cold
storage maka fan evaporator akan terus mensirkulasikan
udara. Selama fan evaporator bergerak, akan timbul
beban pendinginan. Besarnya beban pendinginan fan
bergantung pada daya motor, total beban pendinginan cold
storage dan kapasitas evaporator yang digunakan untuk
26
Page 27
cold storage tersebut. Total beban pendinginan cold storage
adalah sebagai berikut:
Tabel.9. Total Beban Pendinginan Cold Storage
No. Sumber KalorBeban Pendinginan
(Btu/ 24 hr)1. Beban konduksi 242.050,342. Pertukaran Udara 5.114,583. Produk 3.200.050,024. Polyprolene 585.446,45. Dus 152.003,746. Pekerja 42.6967. Lampu 51.0008. Humidifier 23.747,52
Total 4.302.108,6
Total beban pendinginan diberi safety factor untuk
pengaman dari beban yang berlebih. Biasanya digunakan
10% dari total beban pendinginan (Dossat, 1978: 214).
Besarnya safety factor tersebut adalah sebagai berikut:
Safety factor = 10 % x total beban pendinginan
Safety factor = 10 % x 4.302.108,6 Btu/ 24hr
Safety factor = 430.210,86 Btu/hr
27
Page 28
Total beban pendinginan cold storage setelah dijumlahkan
dengan safety factor adalah:
Qtot = 4.302.108,6 + 430.210,86 = 4.732.319.46 Btu/hr
Pendinginan sosis dalam 1 hari membutuhkan waktu
18 jam. Sehingga,
Qtotal = Qtot18 = 4.732.319.4618 = 262.906,637 BTU/ hr
28